BAB I PENDAHULUAN. prospektif untuk dikembangkan menjadi lebih baik. Sektor Usaha mikro,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. prospektif untuk dikembangkan menjadi lebih baik. Sektor Usaha mikro,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha mikro, kecil, dan menengah adalah salah satu sektor usaha yang banyak diminati oleh para pelaku usaha, karena sektor tersebut sangat prospektif untuk dikembangkan menjadi lebih baik. Sektor Usaha mikro, kecil, dan menengah pada perekonomian nasional, memiliki peran yang cukup vital, yang menjadi bukti adalah sektor ini merupakan sektor yang mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi global yang sedang melanda perekonomian nasional maupun dunia sekarang ini.pada tahun 2015,jumlah UMKM di Kabupaten Pekalongan sebanyak 99,97 persen unit usaha dan mampu menyerap 93 persen tenaga kerja. Sedangkan dari jumlah UMKM yang ada, 81 persen masuk kategori usaha kerajinan dan 19 persennya terdiri dari usaha perdagangan, pertanian, industri dan lainnya. Untuk kecamatan Bojong sendiri sebagian besar adalah sektor perdagangan. 1 Perkembangan dan kemajuan UMKM sangat ditentukan oleh stakeholder UMKM sendiri. Tapi dukungan dari pihak eksternal tetap berperan penting karena adanya keterbatasan kapasitas kemampuan danfaktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap eksistensi dan 1 Situs halaman resmi Pemerintah Kabupaten Pekaloongan, diakses 26 Maret

2 2 keberlangsungannya. 2 Berbagai keterbatasan yang menjadi kendala bagi UMKM untukmelangsungkan aktivitas dan perkembangannya, diantaranya adalah lemahnya permodalan, kurangnya kewirausahaan, teknik produksi masih sederhana, serta kemampuan manajemen dan pemasaran masih sangat terbatas. Lemahnya kemampuan modal sebagai salah satu dari sekian banyak faktor penghambat kemajuan UMKM yang seharusnya dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, seperti pemerintah dan lembaga keuangan syariah,disamping upaya dari pelaku UMKM itu sendiri. Pemerintah dan lembaga keuangan syariah berperan penting dalam memberikan solusi praktis agar permodalan tidak lagi menjadi masalah bagi kegiatan usaha ini.wujud solusi ini adalah pemberian pembiayaan bagi UMKM sebagai sumber modal dalam menjalankan aktivitas usaha maupun pengembangannya. Koperasi Jasa Keuangan Syariah selanjutnya disebut KJKS adalah koperasi yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan simpanan sesuai pola bagi hasil (syariah). 3 Salah satu koperasi jasa keuangan syariah yang dapat dijadikan alternatif adalah Koperasi Pemuda Buana (Kopena) Cabang Bojong Kabupatan Pekalongan, yang dapat menyalurkan dananya melalui pembiayaan musyarakah. Dengan dana pembiayaan tersebut, diharapkan dapat membantu masyarakat dalam 2 Eka Nur Muhammamah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor), (Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2008). 3 Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 91/Kep/IV/KUKM/IX/2004 BAB I Pasal 1 Ayat 2

3 3 memenuhi kebutuhan permodalan khususnya bagi kegiatan produktif. Tabel 1.1 dibawah ini menunjukan peningkatan penyaluran pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan yang cukup signifikan. Tabel 1.1 Penyaluran Pembiayaan Musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten PekalonganTahun Tahun Jumlah Sumber: Data Kopena Cabang Bojong, 2015 Untuk menghindari risiko pembiayaan, pihak Kopena tersebut harus selektif dalam memberikan pembiayaanmusyarakah, sehingga mendorong kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah.menurut Robert H. Behrens dalam Dewi menyebutkan bahwa faktor-faktor penyebab pembiayaan bermasalah pada UMKM diantaranya adalah: 4 a) Adversity yaitu perubahan pada siklus usaha (business cycle) di luar kontrol bank dan nasabah seperti bencana alam, sakit dan kematian. b) Missmanagement yaitu ketidakmampuan nasabah dalam mengelola kegiatan usahanya dan menjaga kondisi keuangan dengan cara-cara kegiatan usaha yang sehat dari hari ke hari. 4 Dewi, A.W.S., Efektivitas Pembiayaan Usaha Kecil pada Baitul Maal WatTamwil (Studi Kasus: KBMT Wahana Isan Mu amalah, Kotamadya Bogor,Jawa Barat), (Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 2001).

4 4 c) Fraud atau tidak jujur yaitu ketidakjujurannasabah dalam memberikan informasi dan laporan-laporan tentang kegiatan usahanya, posisi keuangan, hutangpiutang, persediaan dan lain-lain. Sebagai lembaga intermediasi keuangan, Kopena seperti halnya lembaga keuangansyariah yang lain dalam menyalurkan dananya akan menghadapi resiko pembiayaan. Untuk itulah Kopena dituntut memiliki kinerja memadai khususnya dalam menangani resiko pembiayaan. Menurut Muhammamah, bahwa faktor-faktor yang diduga mempengaruhi tingkat pengembalian kredit yaitu: 5 1. Karakteristik personal terdiri atas usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan dalam keluarga. 2. Karakteristik usaha terdiri atas omzet usaha dan lama usaha. 3. Karakteristik kredit terdiri atas nilai plafond, jangka waktu pengembalian dan frekuensi peminjaman. Dapat dilihat dari Tabel 1.2 dibawah ini jumlah nasabahpembiayaan musyarakah Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 576 orang. Sedangkan tahun 2014 mengalami peningkatan jumlah nasabah sebanyak 784 orang. 5 Eka Nur Muhammamah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor), (Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2008).

5 5 Tabel 1.2 Jumlah Debitur Pembiayaan Musyarakah Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun Tahun Jumlah Debitur Sumber : Data Kopena Cabang Bojong, 2015 Banyaknya kasus pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan yang bermasalah ini tentunya dipengaruhi faktor-faktor tertentu dari sisi nasabah (debitur). Maka dalam hal ini peneliti ingin meneliti dari faktor tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan yang diduga mempengaruhi pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Peneliti memilih keempat faktor tersebut karena faktor tersebut sering digunakan untuk menilai kelayakan pembiayaan. Sehingga diharapkan dapat membantu pihak Kopena dalam menyusun strategi yang lebih baik lagi dalam menyeleksi calon nasabah agar angka pembiayaan bermasalah dapat ditekan. Dalam hal ini penulis mengambil judul Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Musyarakahpada Debitur Usaha Mikro Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan Tahun 2015.

6 6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dalam penelitianini adalah sebagai berikut : 1. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015? 2. Apakahjumlah tanggungan keluargaberpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015? 3. Apakah omzet usaha berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015? 4. Apakah jumlah pembiayaan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015? 5. Apakah tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan secara simultan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakahpada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015?

7 7 C. Batasan Masalah Pembatasan masalah yang diteliti diantaranya: 1. Penelitian ini dibatasi hanya untuk debitur usaha mikro Kecamatan Bojong untuk pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Penelitiaan ini hanya menggunakan sampel yang diperoleh melalui teknik purposive sampling dari nasabah pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan sebagai bahan penelitian. 3. Variabel independen yang digunakan dibatasi pada empat faktor yaitu tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel tingkat pendidikan terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakahpada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya pengaruh variabel jumlah tanggungan keluarga terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun 2015.

8 8 3. Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel omzet usaha terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel jumlah pembiayaan terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Untuk mengetahui berpengaruh atau tidaknya variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan secara simultan terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakahpada debitur usaha mikro di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun E. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan, yaitu sebagaiacuan bagi peneliti selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan sumbangan teori-teori mengenai permasalahan tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan terhadap kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah. Penelitian ini juga diharapkan menjadi bahan referensi dan sebagai tambahan informasi bagi mahasiswa lainnya, agar mengetahui faktor yang

9 9 mempengaruhi kelancaran pengembalian pembiayaan seperti tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan. 2. Secara Praktis Hasil penelitian ini akan memberikan informasi yang berguna bagi Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan dan KJKS yang lain sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam strategi dan kebijakan penyaluran pembiayaanmusyarakah untuk meningkatkan kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada usaha mikro. F. Telaah Pustaka 1. Penelitian Terdahulu Inti dari adanya telaah pustaka adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang memiliki topik pembahasan yang serupa.berdasarkan penelusuran, peneliti mendapatkan beberapa penelitian terdahulu,yang membahas tentang permasalahan pembiayaan danfaktor yang mempengaruhi kelancaran pembiayaan.hal itu dilakukan agar penelitian yang sedang diteliti tidak memiliki kesamaan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.kalaupun ada persamaan, bukan yang bersifat mutlak. Penelitian-penelitian tersebut antara lain: Muhammamah, melakukan penelitian mengenai Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero)

10 10 Unit Cigudeg, Cabang Bogor) dengan variabel independen yaitu usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan lama usaha serta frekuensi pembiayaan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Analisisnya menggunakan regresi logistik yang menghasilkan omzet usaha (0,30) dan frekuensipeminjaman kredit (0,48) memiliki pengaruh dan keterkaitan yang positif dengan tingkat usaha dan pengembalian kredit. 6 Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Handoyo mengenai Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Penembalian Pembiayaan Syariah untuk UMKM Agribisnis pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor, yang menggunakan variabel independen tingkat pendidikan, omzet usaha, pengalaman usaha, jumlahpembiayaan, jangka waktu pembiayaan, frekuensi pembiayaan, pola tagihan, danpenggunaan pembiayaan. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya menunjukan tingkatpendidikan (0,049) dan pengalaman usaha (0,049) memiliki pengaruh positif dengan tingkatpengembalian pembiayaan dengan menggunakan analisis regresi logistik. 7 Muhammamah, Anna dan Dwi juga melakukan penelitian yang sama tentang faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit, dengan judul penelitiannya yaitu Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasidan 6 Eka Nur Muhammamah, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor), Skripsi, (Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2008). 7 Mastuty Handoyo, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Pembiayaan Syariah untuk UMKM Agribisnis Pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor, Skripsi, (Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, 2009).

11 11 Pengembalian Kredit Usaha Rakyat di BRI Unit X. Adapun variabel independen yang digunakan adalah omzet usaha per bulan,tingkat pendapatan bersih per bulan,jenis usaha, jumlah kredit yangdiajukan,nilai agunan, jenis kelamin, kewajiban per bulan, jangkawaktu pengembalian, dan tingkat pendidikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Dari analisis regresi logistik hasil penelitiannya yaitu jenis kelamin (0,041) dan kewajiban per bulan (0,042) berpengaruh siginifikan terhadap pengembalian KUR. 8 Mahliza juga melakukan penelitian sama seperti yang lain, tetapi Mahliza meneliti tentang usaha mikro agribisnis yang berjudul Analisis yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan Murabahah Untuk Usaha Mikro Agribisnis Sektor Perdagangan (Studi Kasus: KBMT Bil Barkah, Bogor) menggunakan analisis regresi berganda dengan variabel bebas usia, jenis kelamin, jumlah tanggungan keluarga, lama pendidikan, lama usaha, pendapatan bersih usaha per bulan, frekuensi pinjaman dan agunan. Menggunakan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukan bahwa lama pendidikan (76.157), lama usaha (52.545), pendapatan bersih usaha per bulan (0,20948), dan agunan ( ) memiliki memiliki pengaruh positif terhadap jumlah 8 Anna Maria Lubis dan Dwi Rachmina, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi dan Pengembalian Kredit Usaha Rakyat, dalam jurnal Forum Agribisnis, Vol. 1, No. 2 September 2011.

12 12 realisasi pembiayaan murabahah untuk usaha mikro agribisnis sektor perdagangan di KBMT Bil Barkah. 9 Pradita juga melakukan penelitian yang hampir sama dengan Muhammamah dan Anna dan Dwi. Penelitian yang dilakukan oleh Pradita adalah Analisis Karakteristik Debitur yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Guna Menanggulangi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) Studi kasus pada BRI Cabang Pembantu Sukun Malang menggunakan analisis regresi logistik dengan variabel bebas tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, jumlah kredit, jangka waktu pengembalian, omzet usaha dan laba usaha. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitiannya yaitu tingkat pendidikan, koefisien regresinya sebesar 0,093 dengan probabilitas kurang dari 5%, jumlah kreditdengan koefisien regresinya sebesar 0,093 dengan probabilitas kurang dari 5%, dan laba usaha dengan koefisien regresi yang terbesar (0,127) dengan probabilitas (0,49)secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit pada BRI KCP Sukun. Laba usaha merupakan faktor tertinggi dan berikutnya adalah jumlah kredit dan tingkat pendidikan. 10 Samti juga melakukan penelitian dengan judul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Bermasalah oleh Debitur Gerai Kredit 9 Febrina Mahliza, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan Murabahah untuk Usaha Mikro Agribisnis Sektor Perdagangan (Studi Kasus: KBMT Bil Barkah, Bogor), (Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2011). 10 Dandy Wahyu Bima Pradita dan Abidin Lating, Analisis Karakteristik Debitur Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Guna Menanggulangi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) (Studi kasus pada BRI Kantor Cabang Pembantu Sukun Malang), dalam jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2013.

13 13 Verena Bogor. Menggunakan variabel bebas usia debitur (tahun), jenis kelamin (laki-laki atau perempuan), status (lajang, menikah, janda/duda), pendidikan (tingkatan), lama menempati tempat tinggal (tahun), kepemilikan tempat tinggal (milik sendiri, milik keluarga, sewa), jarak rumah dengan GKV (kilometer), jumlah tanggungan keluarga (orang), pinjaman lain (ada/tidak), pengalaman usaha (tahun), omset usaha (rupiah), agunan (rupiah), suku bunga (respon besar/kecil) dan jangka waktu kredit (tahun). Analisis yang digunakan adalah regresi logistik, teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukan faktor-faktor yang berpengaruh nyata (signifikan) terhadap pengembalian kredit adalah pinjaman lain (0,004) dan suku bunga (0,002). 11 Agustania dengan judul penelitian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Studi Kasus pada PT. Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu) dengan analisis regresi logistik menggunakan variabel independen omzet usaha, jumlah pinjaman, pinjaman lain, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dalam keluarga, lama usaha, dan jangka waktu pengembalian. Teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Hasil dari penelitian tersebut bahwa faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap tingkat kelancaran pengembalian KUR 11 Astri Marlia Samti, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Bermasalah oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor, (Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2011).

14 14 adalah omzet usaha (0,02), jumlah pinjaman (0,06), dan pinjaman lain koefisiennya (-1,747). 12 Begitu pula penelitian yang dilakukan oleh Asih yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta) yang dianalisis mengunakan regresi logistik yang variabel bebasnya yaitu jumlah pinjaman (rupiah), tingkat suku bunga (persen), penghasilan bersih usaha (rupiah), pengalaman usaha (tahun),usia(tahun), jumlah tanggungan keluarga (orang) dan pendidikan (tahun). Teknik pengumpulan data sekunder diperoleh dari Telkom Community Develipment Center (CDC) Divre II Jakarta, publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), internet, buku, dan literatur. Hasil penelitiannya dengan analisis regresi logistik menunjukan faktor yang berpengaruh nyata dalam pengembalian kredit pada programkemitraan CSR PT.Telkom Divre II Jakarta adalah faktor jumlah pinjaman (0.018) dengan koefisisennya 1.54E- 07, tingkat suku bunga (0.030) dengan koefisiennya ,penghasilan bersih usaha (0.000) dengan koefisiennya 2.68E-07, dummy force major (0.002) dengan koefisien dan dummy pendapatan diluar usaha (0.013) dengan koefisien Virgitha Isanda Agustania, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu), (Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2009). 13 Mukti Asih, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta), (Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor 2007).

15 15 Nastiti juga melakukan penelitian tentang pengembalian kredit dengan judul penelitian Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan (Studi Kasus : PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang) yang menggunakan analisis regresi berganda dengan variabel bebas usia, penghasilan bersih usaha, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, penghasilan diluar usaha,pengalaman usaha dan jumlah pinjaman. Teknik pengumpulan datanya menggunakan data sekunder yang dimiliki PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang. Hasil penelitiannya adalah variabel penghasilan bersih usaha dengan koefisien -0,43 berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit. 14 Arinda juga melakukan penelitian yang sama dengan judul Analisis Pengaruh Usia, Jumlah Tanggungan Keluarga, Pengalaman Usaha, Omzet Usaha dan Jumlah Pinjaman terhadap Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi kasus BPR Gunung Ringgit Malang). Analisis menggunakan regresi logistik, teknik pengumpulan datanya menggunakan kuesioner. Hasil dari penelitian Arinda ini adalah usia (0,046) berpengaruh negatif, sedangkan jumlah tanggungan keluarga (0,035), lama pengalaman (0,040), omzet usaha (0,000) dan jumlah pinjaman (0,000) berpengaruh positif terhadap tingkat pengembalian kredit Anggri Nastiti, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan (Studi Kasus: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa timur Area Malang), dalam Jurnal Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Nila Arinda, Analisis Pengaruh Usia, Jumlah Tanggungan Keluarga, Pengalaman Usaha, Omzet Usaha dan Jumlah Pinjaman terhadap Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM

16 16 Berdasarkan uraian tersebut maka tinjauan penelitian terdahulu dapat dirangkum pada Tabel 1.3 berikut: (Studi kasus BPR Gunung Ringgit Malang), dalam Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2015.

17 17 Tabel 1.3 Ringkasan Penelitian Terdahulu No. Nama Judul Penelitian Variabel Independen Metode Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan 1. Eka Nur Muhama -mah (2008) 16 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkatpengembalian kredit oleh UMKM (studi kasus nasabah kupedespt. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor). Skripsi Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan dalam keluarga, omzet usaha dan lama usaha, frekuensi peminjaman Analisis regresi logistik dan korelasi, jenis penelitian kuantitatif, teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi Omzet usaha dan frekuensi peminjaman kedit memiliki pengaruh dan keterkaitan yang positif dengan tingkat usaha dan pengembalian kredit. Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong. Hanya menggunakan regresi logistik. 2. Mastuty Handoyo (2009) 17 Faktor-faktor yg mempengaruhi tingkat pengembalian Tingkat pendidikan, omzet usaha, pengalaman usaha, Analisis regresi logistik, jenis penelitian kuantitatif, Tingkat pendidikan dan pengalaman usaha memiliki pengaruh Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet 16 Eka Nur Muhammamah, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi Kasus Nasabah Kupedes PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk (Persero) Unit Cigudeg, Cabang Bogor), Skripsi, (Bogor: Program Studi Manajemen Agribisnis Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 2008). 17 Mastuty Handoyo, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Pembiayaan Syariah Untuk UMKM Agribisnis pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor, (Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2009).

18 18 pembiayaan syariah untuk UMKM agribisnis pada KBMT Wihdatul Ummah Kota Bogor. Skripsi. jumlah pembiayaan, jangka waktu pembiayaan, frekuensi pembiayaan, pola tagihan, danpenggunaan pembiayaan teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. positif dengan tingkat pengembalian pembiayaan usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikropembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Anna Maria Lubis dan Dwi Rachmin a (2011) 18 Faktor-faktor yang mempengaruhi realisasidan pengembalian kredit usaha rakyat di BRI Unit X. Jurnal. Usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, jarak tempat tinggal, nilai RPC per bulan, jenis usaha, lama usaha, nilai plafond kredit dan nilai agunan. Analisis regresi berganda dan regresi logistik, jenis penelitian kualitatif dan kuantitatif, teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi Omzet usaha per bulan,tingkat pendapatan bersih per bulan, jenis usaha, jumlah kredit yang diajukan,dan nilai agunan berpengaruh terhadap realisasi KUR. Sedangkan jeniskelamin, dan kewajiban per bulan, berpengaruh siginifikan terhadap pengembalian KUR Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong. Hanya menggunakan regresi logistik. 18 Anna Maria Lubis dan Dwi Rachmina, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi dan Pengembalian Kredit Usaha Rakyat, dalam jurnal Forum Agribisnis, Vol. 1, No. 2 September 2011.

19 19 4. Febrina Mahliza (2011) 19 Analisis yang mempengaruhi realisasi pembiayaan murabahah untuk usaha mikro agribisnis sektor perdagangan (Studi Kasus: KBMT Bil Barkah, Bogor). Skripsi. Usia, jenis kelamin, jumlah tanggungan keluarga, lama pendidikan, lama usaha, pendapatan bersih usaha per bulan, frekuensi pinjaman dan agunan. Analisis regresi berganda, jenis penelitian kuantitatif dan kualitatif, teknik pengumpulan data observasi, wawancara, kuesioner, dan dokumentasi Lama pendidikan, lama usaha, pendapatan bersih usaha per bulan, dan agunan memiliki memiliki pengaruh positif terhadap jumlah realisasi pembiayaan murabahah untuk usaha mikro agribisnis sektor perdagangan di KBMT Bil Barkah. Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong. Hanya menggunakan regresi logistik. Penelitian kuantitatif 5. Dandy Wahyu Bima Analisis karakteristik debitur yang mempengaruhi tingkat Tingkat pendidikan, tanggungan keluarga, jumlah kredit, jangka Analisis regresi logistik, jenis penelitian kuantitatif, Tingkat pendidikan, jumlah kredit, dan laba usaha secara Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet 19 Febrina Mahliza, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Realisasi Pembiayaan Murabahah untuk Usaha Mikro Agribisnis Sektor Perdagangan (Studi Kasus: KBMT Bil Barkah, Bogor), (Bogor: Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Bogor, 2011).

20 20 Pradita pengembalian kredit (2013) 20 guna menanggulangi terjadinya Non Performing Loan (NPL) studi kasus pada BRI Cabang Pembantu Sukun Malang. Skripsi. waktu pengembalian, omzet usaha dan laba usaha. teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. parsial berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian kredit pada BRI KCP Sukun. Laba usaha merupakan faktor tertinggi dan berikutnya adalah jumlah kredit dan tingkat pendidikan. usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Astri Marlia Samti (2011) 21 Faktor-faktor yang mempengaruhipengemb alian kredit bermasalah oleh debitur Gerai Kredit Verena Bogor. Skripsi. Usiadebitur, jeniskelamin, status, pendidikan, lama menempati tempat tinggal, kepemilikan tempat tinggal, jarak rumah dengan GKV, jumlah tanggungan keluarga, pinjaman lain, Analisis regresi logistik, teknik pengumpulan data wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata (significant) terhadap pengembaliankredit adalah lama menempati tempat tinggal, pinjaman lain dan suku bunga. Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten 20 Dandy Wahyu Bima Pradita dan Abidin Lating, Analisis Karakteristik Debitur yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Guna Menanggulangi Terjadinya Non Performing Loan (NPL) (Studi kasus pada BRI Kantor Cabang Pembantu Sukun Malang), dalam jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Astri Marlia Samti, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Bermasalah oleh Debitur Gerai Kredit Verena Bogor, (Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2011).

21 21 pengalaman usaha, omzet usaha, agunan, suku bunga dan jangka waktu kredit Pekalongan tahun Virgitha Isanda Agustani a (2009) 22 Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (studi kasus pada PT. Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu). Skripsi. Omzet usaha, jumlah pinjaman, pinjaman lain, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan dalam keluarga, lama usaha, dan jangka waktu pengembalian. Analisis regresi logistik, teknik pengumpulan data wawancara, kuesioner dan dokumentasi. Faktor-faktor yang berpengaruh secara nyata terhadap tingkat kelancaran pengembalian KUR adalah omzet usaha, jumlah pinjaman, dan pinjaman lain Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Mukti Asih (2007) 23 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembalian kredit pengusaha kecil padaprogram kemitraan Jumlah pinjaman (rupiah), tingkat suku bunga (persen), penghasilan bersih usaha (rupiah), pengalaman Analisis regresi logistik menggunakan teknik pengumpulan data sekunder diperoleh dari Telkom Faktor yang berpengaruh nyata dalam pengembalian kredit pada program kemitraan CSR Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. 22 Virgitha Isanda Agustania, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu), (Bogor: Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi Dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, 2009). 23 Mukti Asih, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil Pada Program Kemitraan Corporate Social Responsibility (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta), (Bogor: Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor 2007).

22 22 Corporate Social Responsibility (studi kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta). Skripsi. usaha (tahun), usia (tahun), jumlah tanggungan keluarga (orang) dan pendidikan (tahun) Community Develipment Center (CDC) Divre II Jakarta, publikasi Badan Pusat Statistik (BPS), internet, buku, dan literatur lainnya yang relevan dengan penelitian ini. PT.Telkom Divre II Jakarta adalah jumlah pinjaman, tingkat suku bunga, penghasilan bersih usaha, dummy force major dan dummy pendapatan diluar usaha. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Data yang digunakan primer 9. Anggri Nastiti. (2013) 24 Analisis faktor faktor yang mempengaruhi tingkat pengembalian kredit pengusaha kecil pada program kemitraan (studi kasus : PT PLN (Persero) distribusi Jawa Timur Area Malang). Skripsi. Usia, penghasilan bersih usaha, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, penghasilan diluarusaha,pengalaman usaha dan jumlah pinjaman Metode penelitian pada penelitian ini menggunakan regresi berganda (multiple regression). Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder yang dimiliki PT. PLN (Persero) distribusi Jawa Timur Area Hasil dari analisis penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penghasilan bersih usaha berpengaruh terhadap tingkat pengembalian kredit. Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Analisis menggunakan 24 Anggri Nastiti, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengembalian Kredit Pengusaha Kecil pada Program Kemitraan (Studi Kasus: PT PLN (Persero) Distribusi Jawa timur Area Malang), (Malang, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2013)

23 23 Malang. regresi logistik 10. Nila Arinda (2015) 25 Analisis pengaruh usia, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, omzet usaha dan jumlah pinjaman terhadap tingkat pengembalian kredit oleh UMKM (studi kasus BPR Gunung Ringgit Malang). Jurnal. Usia, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, omzet usaha, dan jumlah pinjaman Metode analisis regresi logistik, teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner Usia berpengaruh negatif, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman usaha, omzet usaha dan jumlah pinjaman berpengaruh positif tehadap tingkat pengembalian kredit. Variabel yang diteliti hanya tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan musyarakah. Objek yang diteliti debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Sumber: Data diolah, Nila Arinda, Analisis Pengaruh Usia, Jumlah Tanggungan Keluarga, Pengalaman Usaha, Omzet Usaha dan Jumlah Pinjaman terhadap Tingkat Pengembalian Kredit oleh UMKM (Studi kasus BPR Gunung Ringgit Malang), dalam Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, 2015.

24 24 Posisi penelitian dalam penelitian ini yaitu peneliti bermaksud melakukan studi lebih lanjut melalui pengujian ulang (replication) atas penelitian terdahulu. Peneliti ingin mengetahui apakah jika dilakukan penelitian ulang dengan menggunakan objek, sampel dan data yang berbeda dapat diketahui hasil yang konsisten atau tidak. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian sebelumsebelumnya. Ada kesamaan terhadap variabel-variabel yang digunakan sebagai variabel penelitian, yaitu variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pinjaman. Selain itu kesamaan juga terjadi pada alat analisis yang digunakan dalam penelitian-penelitian sebelumnya,yaitu menggunakan alat analisis regresi logistik untuk menganalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah pada debitur usaha mikro. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitianini meneliti tentang pembiayaan musyarakahpada debitur usaha mikro untuk berbagai sektor usaha di Kopena yang pembiayaannya rentan terhadap pembiayaan macet, selain itu obyek penelitiannya yaitu debitur usaha mikro Kopena Cabang Bojong pada tahun 2015 yang obyeknya tergolong baru dan belum pernah ada yang menelitiserupa dengan penelitian peneliti di lokasi setempat.

25 25 2. Kerangka Teori Di dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan beberapa referensi guna menghasilkan sebuah karya ilmiah, beberapa diantaranya adalah: 1) Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. 26 Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. 27 Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,menjelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 26 Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2003), hlm Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002), hlm. 263.

26 26 Jalur pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003, dibagi menjadi: 28 a. Jalur formal b. Jalur nonformal c. Jalur informal Pendidikan menurut Samti (2011) dalam Fairuz (2014) adalah tingkat pendidikan formal yang pernah dilalui oleh debitur yang diukur dengan tingkatan.sedangkan menurut Asih (2007) dalam Fairuz (2014) menyatakan bahwa tingginya tingkat pendidikan pengusaha menjadi landasan atau dasar untukmemahami dan berpikir, hal ini akan mempengaruhi kemampuan dalam mengelola usahanya. 2) Pengaruh Tanggungan Keluarga terhadap Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Yang dimaksud dengan tanggungan keluarga adalah jumlah tanggungan yang terdiri dari anak, istri, serta famili yang tinggal dalam satu rumah dan menjadi tanggungan kepala keluarga, tetapi jumlah anak tidak selalu berarti sama dengan jumlah tanggungan, hal ini disebabkan anak sewaktu-waktu dapat memisahkan diri misalnya membentuk keluarga baru. Beberapa faktor yang menyebabkan jumlah tanggungan dalam satu keluarga besar antara lain telah berkeluarga pada usia muda, kelahiran anak yang begitu dekat, adanya anggapan bahwa banyak anak 28 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Jalur Pendidikan.

27 27 banyak rezeki dan sanak saudara yang belum bisa berusaha sendiri sehingga harus tinggal bersama keluarga yang sudah cukup mantap. Semakin banyak jumlah tanggungan maka semakin besar pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. 3) Pengaruh Omzet Usaha terhadap Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Omzet atau laba kotor adalah total penjualan kotor yang dihitung per satuan waktu seperti harian/ bulanan/ tahunan. Tujuan utama dalam usaha adalah memaksimalkan laba. Penentuan posisi laba, perilaku rasional dalam maksimalisasi laba dalam Islam pada dasarnya dikondisikan oleh tiga faktor. Pertama, pandangan Islam tentang bisnis. Kedua, perlindungan kepada konsumen dan ketiga, bagi hasil diantara faktor yang mendukung. Omzet usaha menurut Samti (2011) dalam Marantika (2013) adalah rata-rata pendapatan debitur per bulan dan dapat juga ditambah dari penghasilan pasangan (join income) yang diperoleh dari pendapatan usahanya yang diukur dalam rupiah.omzet usaha yang tinggi memacu seseorang untuk lebih giat lagi dalam mengembangkan usahanya Carla Rizka Marantika, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kelancaran Pengembalian Kredit Usaha Rakyat (KUR)Mikro, (Semarang: Skripsi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro, 2013), hal. 54, Skripsi tidak diterbitkan.

28 28 4) Pengaruh Jumlah Pembiayaan terhadap Kelancaran Pembiayaan Prinsip-prinsip penilaian yang digunakan dalam pembiayaan syariah tidak jauh berbeda dengan prinsip penilaian yang diterapkan pada bank konvensional.hal ini karena dalam pemberian pembiayaan setiap lembaga keuangan mempunyai resiko yang kemudian berkorelasi dengan kepercayaan dari masyarakat khususnya nasabah. Prinsip analisis pembiayaan, dengan rumus 5 C : 30 1) Character : Menggambarkan watak dan kepribadian calon debitur. 2) Capacity : Kemampuan calon debitur dalam memenuhi kewajibannya sesuai jangka waktu kredit. 3) Capital : Besarnya modal yang diperlukan calon debitur. 4) Colateral : Jaminan/agunan yang diberikan oleh calon debitur atas kredit yang diajukan. 5) Condition : Keadaan usaha atau calon debitur itu prospek atau tidak. Terkadang ditambah 1 C yaitu Constrain. 6) Constrain : Hambatan hambatan yang mungkin mengganggu proses usaha. hlm Ismail, Manajemen Perbankan:Dari Teori Menuju Aplikasi,(Jakarta: Kencana, 2010),

29 29 5) Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum, bahwa secara umum kolektabilitas pembiayaan dikategorikan menjadi lima antara lain: 1) Kriteria lancar (Pass) 2) Kriteria kredit dalam perhatian khusus (Special Mention) 3) Kriteria kredit kurang lancar (Sub Standard) 4) Kriteria kredit diragukan (Doubtful) 5) Kriteria kredit macet (Lost). 31 G. Kerangka Pemikiran Berdasarkan telaah pustaka yang telah diuraikan, maka sebuah penelitian ini tampak pada Gambar 1.1 berikut: Gambar 1.1 Tingkat Pendidikan (X1) Jumlah Tanggungan Keluarga (X2) Omzet Usaha (X3) Tingkat Kelancaran Pengembalian Pembiayaan Musyarakah (Y) Jumlah Pembiayaan (X4) Sumber: Diolah oleh penulis, Veithzal Rivai dan Andria Veithzal, Islamic Financial Management, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2008), hlm

30 30 H. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai suatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. 32 Berdasarkanrumusan masalah, tujuan penelitian yang diajukan, dan kajian teori yang dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H0 1 : Diduga tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Ha 1 : Diduga tingkat pendidikan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun H0 2 : Diduga jumlah tanggungan keluarga tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Ha 2 : Diduga jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun H0 3 : Diduga omzet usaha tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Sudjana, Metode Penelitian, Cet. I, (Bandung : Tarsito, 2005), hlm. 219.

31 31 Ha 3 : Diduga omzet usaha berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun H0 4 : Diduga jumlah pembiayaan tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Ha 4 : Diduga jumlah pembiayaan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun H0 5 : Diduga tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiyaan secara simultan tidak berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun Ha 5 : Diduga tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiyaan secara simultan berpengaruh terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun I. Metode Penelitian 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan sifat studinya korelasi yaitu penelitian yang bertujuan menentukan apakah terdapat

32 32 asosiasi antara dua variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada di antara variabel yang diteliti (Kuncoro: 2009). Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif lebih berdasarkan pada data yang dapat dihitung untuk menghasilkan penaksiran kuantitatif yang kokoh. 33 Penelitian ini menggunakan data kuantitatif yang digunakan untuk mengukur tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, omzet usaha dan jumlah pembiayaan terhadap tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 34 Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan debitur pembiayaan musyarakah untuk usaha mikro di Kopena Cabang Bojong dari Januari sampai dengan Maret 2015 sebanyak 185 nasabah. b. Sampel Penelitian Penentuan sampel dilakukan secara nonrandom (nonprobability sampling) dengan metode purposive sampling. Dalam pengambilan sampel jenis ini, sampel dipilih berdasarkan pertimbangan- 33 Husein Umar,Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi, (Jakarta: PT SUN, 1998), hlm Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2005), hlm. 13.

33 33 pertimbangan tertentu, sedangkan pertimbangan yang diambil itu berdasarkan tujuan penelitian. 35 Adapun kriteria sampel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Debitur yang memiliki usaha mikro. 2. Debitur yang menggunakan akad musyarakah yang masih aktif sampai Maret Debitur yang memiliki tabungan di Kopena Cabang Bojong, karena objek penelitian hanya untuk debitur usaha mikro di Kecamatan Bojong. 4. Usia debitur antara 20 sampai dengan 50 tahun. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, debitur yang memenuhi kriteria untuk menjadi sampel adalah 40 debitur. 3. Variabel Penelitian berikut : Variabel terikat dan variabel bebas dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kelancaran pengembalian pembiayaan musyarakah debitur usaha mikro Kopena Cabang Bojong tahun 2015yang disimbolkan dengan (Y). 2. Variabel bebas dalam penelitian ini antara lain tingkat pendidikan (X1), jumlah tanggungan keluarga (X2), omzet usaha (X3), dan jumlah pembiayaan (X4). 35 Usman Rianse dan Abdi, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi), (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 208.

34 34 4. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada Tabel 1.4 berikut: Tabel 1.4 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Indikator Skala Tingkat Pengembalian Pembiayaan (Y) Lancar atau tidaknya debitur dalam mengembalikan pembiayaan pokok maupun bagi hasilnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya. Y 1, Lancar Y 0, Tidak Lancar Ordinal Tingkat Pendidikan (X1) Tingkat pendidikan formal atau non formal yang pernah dijalani oleh debitur dalam satuan tahun. a. Jalur pendidikan b. Tingkat pendidikan Interval Jumlah Tanggungan Keluarga (X2) Banyaknya orang yangmenjadi tanggungan debitur dalam keluarganya saat ini yang dihitung dalam satuan orang. a. Status dalam keluarga b. Jumlah tanggungan c. Tanggungan yang sudah bekerja Interval Omzet Usaha (X3) Jumlah dari keseluruhan pendapatan kotor yang diterima rata-rata perbulan oleh debitur yangdihitung dalam satuan ribu rupiah. a. Omzet usaha b. Biaya yang dikeluarkan per bulan c. Laba Interval Jumlah Pembiayaan (X4) Besarnya jumlahpembiayaan yang diterimaoleh debitur yang dihitung dalam satuan ribu rupiah. Sumber: Diolah oleh penulis, 2015 a. Jumlah pembiayaan b. Analisis pembiayaan (6 C) Interval 5. Sumber Data Data dalam penelitian digolongkan menjadi data primer dan data sekunder yang diklasifikasikan sebagai berikut: Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm.41.

35 35 a. Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil pengisisan kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti 37. Data primerdalam penelitian ini adalah hasil kuesioner yang diisi langsung oleh respondendan objek yang diteliti yaitu debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan tahun b. Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti melalui media perantara. Dalam penelitian ini sumber data sekunder diperoleh melalui studi literature yang berhubungan dengan penelitian, baik berupa laporan keuangan Kopena tentang pembiayaan musyarakah maupun buku yang memuat teori, hasil penelitian terdahuludari situs website, dan lain-lain. 6. Teknik Pengumpulan Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari beberapa cara, antara lain: a. Metode Wawancara Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang lain. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan responden tetapi dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada 37 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Edisi 2 (Jakarta: Rajawali Press, 2009), hlm.42.

36 36 kesempatan lain. 38 Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik personal debitur, usaha debitur dan pinjaman modal debitur di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan. Wawancara dilakukan dengan nasabah atau debitur usaha mikro pembiayaan musyarakah, Kepala Cabang Kopena dan teller untuk mendapatkan informasi lain yang diperlukan tentang manajemen pembiayaan musyarakah di Kopena Cabang Bojong Kabupaten Pekalongan secarakeseluruhan. b. Metode Kuesioner Atau Angket Kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden dengan maksud agar responden bersedia memberikan jawaban yang sesuai.39 Kuesioner dalam penelitian ini diberikan kepada nasabah pembiayaan musyarakah di Kopena cabang Bojong.Indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini akan diukur dengan skala yang jawaban masing-masing mempunyai skor 1-5 dengan rincian sebagai berikut: 1 untuk pertanyaan dengan jawaban a 2 untuk pertanyaan dengan jawaban b 3 untuk pertanyaan dengan jawaban c 4 untuk pertanyaan dengan jawaban d 38 Umar Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Ed. II, (Jakarta : Rajawali Pers, 2009), hlm Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta PT. Rineka Cipta, 1995), hlm. 136.

37 37 5 untuk pertanyaan dengan jawaban e c. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, majalah, notulen rapat, dan lain sebagainya. 40 Dalam teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ini peneliti menyelidiki data-data yang bersifat sekunder, data ini dapat diperoleh dari arsip-arsip seperti profil Kopena, visi misi Kopena, organisasi kopena, laporan keuangan Kopena, manajemen Kopena dan lain sebagainya yang berkaitan dengan obyek penelitian. 7. Teknik Analisis Data a. Uji Instrumen 1) Uji Validitas Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang/ diganti karena dianggap tidak relevan. 41 Pengukuran ini akan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan tabel product moment. Kriteria pengambilan keputusan uji validitas adalah: 40 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2009), hlm. 166.

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Realisasi Kredit Hasil analisis deksriptif (Wangi SP, 2008) memperlihatkan bahwa semakin besar nilai pengajuan dan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (Studi Kasus pada PT Bank BRI Unit Cimanggis, Cabang Pasar Minggu) SKRIPSI VIRGITHA ISANDA AGUSTANIA H34050921 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik UMKM

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik UMKM II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Karakteristik UMKM Menurut Raffinaldy (2006) dalam tulisannya yang berjudul Memeta Potensi dan Karakteristik UMKM Bagi Penumbuhan Usaha Baru bahwa karakteristik UMKM merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian pembiayaan sudah banyak dilakukan sebelumnya, yaitu pada pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga keuangan bank.

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 3 Januari 2012 hingga 20 Februari 2012 pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Cibungbulang. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peranan Kredit di Dalam Perkembangan Usaha

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peranan Kredit di Dalam Perkembangan Usaha II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Peranan Kredit di Dalam Perkembangan Usaha Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sari (2011) mengenai pengaruh kredit program kemitraan dan bina lingkungan terhadap produksi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO

KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT DAN PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) TERHADAP NON PERFORMING LOAN (NPL) PADA KOPERASI PEMBATIKAN NASIONAL (KPN) SOLO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Syariah dengan Konvensional

II TINJAUAN PUSTAKA Perbedaan Syariah dengan Konvensional II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perbedaan Syariah dengan Konvensional 2.1.1. Perbandingan Kinerja Bank Syariah dengan Bank Konvensional Kusafarida (2003) dalam skripsinya meneliti tentang perbandingan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sebagian besar perekonomiannya didukung oleh unit-unit usaha kecil. Kemampuan masyarakat Indonesia yang terbatas dalam mendirikan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Cijeruk Cabang Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini didasarkan pada pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na

I. PENDAHULUAN. Pertambangan. Industri Pengolah-an (Rp Milyar) (Rp Milyar) na I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kredit adalah salah satu faktor yang berperan penting di dalam pengembangan usaha. Pada umumnya ada dua jenis kredit, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi. Kredit

Lebih terperinci

Analisis Efektivitas Pemberian Pinjaman Program Pembiayaan UMKM Oleh Koperasi Di Jepara (Studi Kasus UJKS Mitra Usaha Jepara)

Analisis Efektivitas Pemberian Pinjaman Program Pembiayaan UMKM Oleh Koperasi Di Jepara (Studi Kasus UJKS Mitra Usaha Jepara) Analisis Efektivitas Pemberian Pinjaman Program Pembiayaan UMKM Oleh Koperasi Di Jepara (Studi Kasus UJKS Mitra Usaha Jepara) Hadi Ismanto *, Tohir Diman Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Unisnu Jepara *email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank 2.2. Unsur-unsur dan Tujuan Kredit II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ketentuan Umum Perkreditan Bank Penyaluran kredit merupakan salah satu jasa perbankan yang utama dalam mendukung perputaran ekonomi. Melalui kredit, sektor usaha akan mendapatkan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberdayaan Usaha Mikro (UM) menjadi sangat strategis, karena potensinya yang besar dalam menggerakkan kegiatan ekonomi masyarakat, dan sekaligus menjadi tumpuan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan cara kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran atau tujuan penelitian. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan berbagai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. penelitian yaitu Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng. Peneliti memilih

BAB V PEMBAHASAN. penelitian yaitu Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng. Peneliti memilih BAB V PEMBAHASAN Skripsi ini meneliti tentang pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Tingkat Bagi Hasil terhadap Jumlah Pembiayaan Mud}ha

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN SYARIAH UNTUK UMKM AGRIBISNIS PADA KBMT WIHDATUL UMMAH KOTA BOGOR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN SYARIAH UNTUK UMKM AGRIBISNIS PADA KBMT WIHDATUL UMMAH KOTA BOGOR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN PEMBIAYAAN SYARIAH UNTUK UMKM AGRIBISNIS PADA KBMT WIHDATUL UMMAH KOTA BOGOR SKRIPSI MASTUTY HANDOYO H 34066079 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negative terhadap tingkat pengembalian kredit TRI. Penelitian Sarianti (1998) berjudul faktor-faktor yang

dan jumlah tanggungan keluarga berpengaruh negative terhadap tingkat pengembalian kredit TRI. Penelitian Sarianti (1998) berjudul faktor-faktor yang II TINJAUAN PUSTAKA Penilaian tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pengembalian kredit sudah banyak dilakukan sebelumnya, baik pada kredit yang disalurkan oleh lembaga keuangan (bank) maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Istilah perbankan syariah pada saat ini merupakan isu yang hangat dan banyak dibicarakan baik oleh praktisi perbankan syariah dan para ahlinya maupun para pakar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi ekonomi suatu negara menjadi lebih maju dan usaha-usaha berkembang dengan cepat, sumber-sumber dana diperlukan untuk membiayai usaha tersebut. Salah

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pertumbuhan suatu usaha dipengaruhi dari beberapa aspek diantaranya ketersediaan modal. Sumber dana yang berasal dari pelaku usaha agribisnis sendiri

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti akan mengukur pengaruh hubungan antara Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Penyaluran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jaminan dan kualitas piutang pembiayaan murabahah yang diukur melalui standar

BAB III METODE PENELITIAN. jaminan dan kualitas piutang pembiayaan murabahah yang diukur melalui standar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah jumlah nasabah berdasarkan besaran jaminan dan kualitas piutang pembiayaan murabahah yang diukur melalui standar masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Sektor perbankan memiliki peran sangat vital antara lain sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian nasional senantiasa bergerak cepat terutama setelah krisis 1997. Adanya perkembangan tersebut diperlukan berbagai penyesuaian kebijakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. usaha. Kredit tersebut mempunyai suatu kedudukan yang strategis dimana sebagai salah satu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran perbankan dalam pembangunan ekonomi adalah mengalirkan dana bagi kegiatan ekonomi yaitu salah satunya dalam bentuk perkreditan bagi masyarakat perseorangan atau

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) MIKRO (Studi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Unit Pasirian Cabang Lumajang) Miranda Rochmawati Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Character terhadap Tingkat Pengembalian Angsuran. Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam Kras-Kediri Tahun 2015

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Character terhadap Tingkat Pengembalian Angsuran. Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam Kras-Kediri Tahun 2015 BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Character terhadap Tingkat Pengembalian Angsuran Pembiayaan Murabahah pada BMT As-Salam Kras-Kediri Tahun 2015 Hasil pengujian data di atas dapat diketahui tabel Coefficient

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP PENDAPATAN PADA UED-SP KARYA BINA MULIA DESA KEPENUHAN BARAT MULIA

ANALISIS PENGARUH JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP PENDAPATAN PADA UED-SP KARYA BINA MULIA DESA KEPENUHAN BARAT MULIA ANALISIS PENGARUH JANGKA WAKTU KREDIT TERHADAP PENDAPATAN PADA UED-SP KARYA BINA MULIA DESA KEPENUHAN BARAT MULIA Zulladaini Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA BANK PENGKREDITAN RAKYAT ARTHA PAMENANG WARUJAYENG SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA BANK PENGKREDITAN RAKYAT ARTHA PAMENANG WARUJAYENG SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA BANK PENGKREDITAN RAKYAT ARTHA PAMENANG WARUJAYENG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi ( S.E

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu lembaga yang menerima dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang kekurangan dana. Sedangkan pengertian bank menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Probolinggo yaitu pada Bank Rakyat Indonesia. Tbk Cabang Probolinggo Unit

BAB III METODE PENELITIAN. Probolinggo yaitu pada Bank Rakyat Indonesia. Tbk Cabang Probolinggo Unit BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian yang dilakukan ini mengambil lokasi di wilayah Kota Probolinggo yaitu pada Bank Rakyat Indonesia. Tbk Cabang Probolinggo Unit Plaza. Alasan memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian suatu negara bisa dilihat dari minimalnya dua sisi, yaitu ciri perekonomian negara tersebut, seperti pertanian atau industri dengan sektor perbankan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari bahasa latin credere atau credo yang berarti kepercayaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat bergantung pada perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Pasca krisis ekonomi dan moneter di Indonesia

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Kredit, Teori Permintaan dan Penawaran Kredit Berdasarkan asal mulanya, Kasmir (2003) menyatakan kredit berasal dari kata credere yang artinya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ditarik kesimpulannya. Objek penelitian yang diteliti terdiri dari satu variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. ditarik kesimpulannya. Objek penelitian yang diteliti terdiri dari satu variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2012:38) pengertian objek penelitian yaitu Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif yang merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini menganalisa Pengaruh Pendapatan Margin Murabahah dan Pendapatan Bagi Hasil Musyarakah terhadap Laba Tahun Berjalan. Dalam penelitian ini,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) UMKM merupakan salah satu sektor ekonomi rakyat yang cukup penting dan memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti pengaruh NPL (Non performing Loan) terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini meneliti pengaruh NPL (Non performing Loan) terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini meneliti pengaruh NPL (Non performing Loan) terhadap profitabilitas pada bank OCBC NISP Tbk. Adapun yang menjadi variabel tetap adalah profitabilitas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI REALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) STUDI KASUS USAHA AGRIBISNIS DI BRI UNIT TONGKOL, JAKARTA SKRIPSI EKO HIDAYANTO H34076058 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas pada Lembaga. Keuangan Syariah ASRI Tulungagung periode

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas pada Lembaga. Keuangan Syariah ASRI Tulungagung periode BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh biaya operasional terhadap profitabilitas pada Lembaga Keuangan Syariah ASRI Tulungagung periode 2013-2015 Pada hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel biaya operasional

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN IV.

METODE PENELITIAN IV. IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Lalabata Rilau. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive (sengaja) dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diartikan sebagai cara yang ilmiah dalam mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diartikan sebagai cara yang ilmiah dalam mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian diartikan sebagai cara yang ilmiah dalam mendapatkan data untuk menemukan sesuatu yang sedang diteliti. Dalam penelitian ini, digunakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungsi pokok bank sebagai lembaga intermediasi sangat membantu dalam siklus aliran dana dalam perekonomian suatu negara. Sektor perbankan berperan sebagai penghimpun dana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Sifat dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Researh), yang bersifat study sampling. Penelitian lapangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah menyadari peranan usaha kecil terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia sangat besar, terutama karena kontribusinya dalam Produk Domestik Bruto dan tingginya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nasabah pembiayaan dengan akad murabahah pada BTM Ulujami pada

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. nasabah pembiayaan dengan akad murabahah pada BTM Ulujami pada BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Deskripsi Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah pembiayaan dengan akad murabahah pada BTM Ulujami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. serangan krisis. Pada tabel penyerapan tenaga kerja BPS, pada tahun 1997 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu barometer bagi perekonomian nasional (Marantika, 2013). Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1997 menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia pada umunya lebih mengarah pada model pembelajaran yang dilakukan secara masal dan klasikal, dengan berorientasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR di wilayah perkotaan ini dilakukan di Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank ini dipilih

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 38 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Setiap penelitian yang dilakukan oleh seorang penulis akan menentukan objek yang akan diteliti sebagaimana judul yang diambil. Hal ini untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya. Untuk meningkatkan perekonomian, fokus pemerintah. Indonesia salah satunya pada sektor keuangan dan sektor riil.

BAB I PENDAHULUAN. ekonominya. Untuk meningkatkan perekonomian, fokus pemerintah. Indonesia salah satunya pada sektor keuangan dan sektor riil. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekonomi merupakan sesuatu yang penting untuk memenuhi kebutuhan manusia. Selain itu ekonomi juga menjadi indikator tingkat kesejahteraan suatu negara. Pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN PENDAPATAN NASABAH TERHADAP PENYALURAN KREDIT DI PT

PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN PENDAPATAN NASABAH TERHADAP PENYALURAN KREDIT DI PT PENGARUH PERSEPSI NASABAH TENTANG ANALISIS PEMBERIAN KREDIT DAN PENDAPATAN NASABAH TERHADAP PENYALURAN KREDIT DI PT. BANK PERKREDITAN RAKYAR (BPR) PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA E-JURNAL Diajukan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL

VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL VII. ANALISIS REALISASI KUR DI BRI UNIT TONGKOL 7.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Realisasi KUR Hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi realisasi KUR dapat dimodelkan kedalam suatu fungsi permintaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011

BAB I PENDAHULUAN. statistik menunjukan perputaran keuangan pada sektor perbankan 2011 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan sarana yang strategis dalam rangka pembangunan ekonomi, peran yang strategis tersebut disebabkan oleh fungsi utama bank sebagai penghimpun

Lebih terperinci

Waktu : 13 September-12 Oktober 2016

Waktu : 13 September-12 Oktober 2016 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk menganalisis pengaruh nilai taksiran emas terhadap keputusan nasabah menggunakan produk gadai di Pegadaian

Lebih terperinci

KINERJA PENYALURAN KREDIT UMUM PEDESAAN (KUPEDES) SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA NASABAH DI PT. BRI UNIT CITEUREUP CABANG BOGOR

KINERJA PENYALURAN KREDIT UMUM PEDESAAN (KUPEDES) SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA NASABAH DI PT. BRI UNIT CITEUREUP CABANG BOGOR KINERJA PENYALURAN KREDIT UMUM PEDESAAN (KUPEDES) SERTA DAMPAKNYA TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA NASABAH DI PT. BRI UNIT CITEUREUP CABANG BOGOR Disusun Oleh : SEVIA FITRIANINGSIH A 14104133 PROGRAM

Lebih terperinci

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-14

DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-14 DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1-14 http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dbr ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELANCARAN PENGEMBALIAN KREDIT USAHA RAKYAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam menggalakkan sistem perkreditan bagi masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sejalan dengan perkembangan ekonomi suatu negara, yang merupakan bagian utama dari kegiatan pemerintah dalam menggalakkan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, kegiatan ini memegang peranan penting bagi kehidupan bank. umum di Indonesia khususnya dan di negara lain pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya dunia perbankan saat ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat baik, walaupun kegiatan bisnis bank umum sempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup.

BAB I PENDAHULUAN. terkadang UMKM seolah tidak mendapat dukungan dan perhatian dari. selama memiliki izin usaha dan modal cukup. BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pilar perekonomian suatu negara tidak lepas dari bagaimana Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjalankan perannya demi meningkatkan taraf hidup orang banyak.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO PT BPD JABAR BANTEN KCP DRAMAGA OLEH FRANSISCUS HALOHO H

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO PT BPD JABAR BANTEN KCP DRAMAGA OLEH FRANSISCUS HALOHO H ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGEMBALIAN KREDIT MIKRO PT BPD JABAR BANTEN KCP DRAMAGA OLEH FRANSISCUS HALOHO H14053267 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur

Lebih terperinci

PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati

PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG. Ismiyati PENGARUH PRINSIP 5C KREDIT TERHADAP KUALITAS KREDIT PADA BPR DI KABUPATEN MAGELANG Ismiyati miec4n@gmail.com Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purworejo Intan Puspitasari,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. pada bank umum, pinjaman disebut kredit atau loan, sedangkan pada bank syariah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Satu hal yang sangat menarik, yang membedakan antara manajemen bank syariah dengan bank umum (konvensional) adalah terletak pada pinjaman dan pemberian balas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan nasional, dan penyediaan lapangan kerja. Usaha mikro, kecil dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang besar ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta kontribusinya terhadap pendapatan nasional,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 berjumlah unit, dan pada tahun 2012 berjumlah saja, melainkan mencakup pula koperasi syariah 1.

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 berjumlah unit, dan pada tahun 2012 berjumlah saja, melainkan mencakup pula koperasi syariah 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan koperasi di Indonesia secara global telah mengalami sebuah peningkatan yang cukup menggembirakan. Hal ini dapat dibuktikan dengan data dari Kementerian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN KREDIT PENGUSAHA KECIL PADA PROGRAM KEMITRAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (Studi Kasus: PT. Telkom Divre II Jakarta) OLEH MUKTI ASIH H14103026

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal tersebut dikarenakan berhasil atau tidaknya suatu penelitian akan dipengaruhi

Lebih terperinci

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) TERHADAP TINGKAT RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH (Studi Kasus pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk) Oleh: YAYU RAODATUL JANNAH 103403073 Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah.

III. METODE PENELITIAN. Indonesia ada dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. 31 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Bank merupakan lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan yang tidak kalah pentingnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lembaga Keuangan Mikro Syari ah memiliki segmen pasar yang sudah jelas yaitu masyarakat level menengah ke bawah, sehingga kegiatan Lembaga ini akan berpusat di sentra-sentra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya dengan berdasarkan tingkat eksplanasinya 54.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan berperan dalam mempermudah proses pengalihan dana dari pihak yang kelebihan dana pada pihak yang membutuhkan dana, untuk melakukan proses tersebut, perbankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1

BAB III METODE PENELITIAN. atau angket serta dari data yang dimiliki oleh pihak perusahaan. 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Sumber data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. 1.1.1 Data Primer Merupakan suatu data yang didapat dari sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi pioner bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu menerapkan. sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. dan menjadi pioner bagi bank syariah lainnya telah lebih dahulu menerapkan. sistem ini ditengah menjamurnya bank-bank konvensional. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia kian lama mengalami peningkatan yang cukup signifikan, mulai dari perbankan syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah, dan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009 : 41), dalam melakukan penelitian, harus diperhatikan hal sebagai berikut : Sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi global yang terjadi pada akhir tahun 2008 menuntut perbankan tetap bertahan dan berkompetisi agar kejadian seperti krisis ekonomi pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. negara Indonesia memiliki peranan cukup penting. Hal ini dikarenakan sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional suatu bangsa mencakup di dalamnya pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi sangat bergantung pada keberadaan sektor perbankan yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini mencakup lingkup wilayah penelitian dan jenis penelitian. Lingkup wilayah penelitian adalah semua pihak yang dapat dijadikan objek

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 3.1...Sejarah singkat PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Tabel 3.2...Indikator Variabel X dan Variabel Y Tabel 3.3...Bobot atau Kuesioner Tabel 3.4... Data Responden Tabel 4.1...Data

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Implikasi Grameen Bank di Indonesia Grameen Bank pertama kali direplikasikan di Indonesia pada tahun 1989 di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat oleh Yayasan Karya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Total Pembiayaan (Financing) terhadap NPF. Berdasarakan analisis data secara statistik dalam penelitian ini,

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Total Pembiayaan (Financing) terhadap NPF. Berdasarakan analisis data secara statistik dalam penelitian ini, BAB V PEMBAHASAN A. Pengaruh Total Pembiayaan (Financing) terhadap NPF Berdasarakan analisis data secara statistik dalam penelitian ini, menjelaskan bahwa total pembiayaan keseluruhan perbankan syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal

BAB I PENDAHULUAN. asas kekeluargaan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 pasal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Koperasi merupakan badan usaha atau lembaga keuangan yang beranggotakan orang atau badan hukum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah BMT Al Hijrah KAN Jabung yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah BMT Al Hijrah KAN Jabung yang 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah BMT Al Hijrah KAN Jabung yang beralamatkan di Jl. Suropati No. 4 Kemantren, Jabung, Malang. 3.2 Jenis Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan uang tersebut kembali ke masyarakat. merupakan lembaga keuangan yang paling lengkap kegiatannya yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Menurut Undang Undang Nomor 14 tahun 1967 tentang pokok pokok perbankan, yang dimaksud lembaga keuangan adalah semua badan yang melalui kegiatan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data 3.1.1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. maupun dalam rangka investasi. Bank sebagai salah satu perusahaan jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan usaha yang semakin maju, maka orangorang atau badan usaha pun membutuhkan tambahan modal, baik untuk usaha maupun dalam rangka investasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, di mana dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis mengunakan penelitian kuantitatif, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis mengunakan penelitian kuantitatif, karena 38 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Dan Sumber Data Dalam penelitian ini penulis mengunakan penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Menengah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. (KSP), UMKM mampu menyerap 99,9 persen tenaga kerja di Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal bulan September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian nasional. Kebijakan tersebut ditujukan kepada sektor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna. mendapatkan data yang relevan. 1 Metode yang akan digunakan dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field ressearch) yakni pengamatan langsung terhadap obyek yang diteliti guna mendapatkan data yang relevan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori tertentu dengan cara meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan penelitian yang peneliti lakukan dengan judul pengaruh kegiatan usaha mahasiswa, pengetahuan produk tabungan, dan nisbah bagi

Lebih terperinci