PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM MODEL DISCOVERY DAN PROJECT BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN ASAM DAN BASA DI SMA KELAS XI
|
|
- Yulia Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM MODEL DISCOVERY DAN PROJECT BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN ASAM DAN BASA DI SMA KELAS XI Zainuddin Mukhtar 1), Rizky Emiliya 2), Ramlan Silaban 3) 2) Alumni Prodi Magister Pendidikan Kimia Program Pascasarjana 1, 3) Dosen Jurusan Kimia FMIPA dan Prodi Magister Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Jalan W.Iskandar Psr. V, Medan, Sumatera Utara, Indonesia, Abstract This research aimed to develop practical guide in the learning of Acids and Bases based on Discovery and Project Based Learning models in Senior High School Grade XI and determine the effectiveness of using the practical guide that was developed from Discovery and Project Based Learning models. The stages in this research included (1) Knowing the component of practical guide based on syntax analysis of Discovery and Project Based Learning Models, (2). Formulating and developing the practical guide in the learning of Acids and Bases accordance with the syntax model of Discovery and Project Based Learning, (3) Standardization or feasibility Practical Guide to teachers and lecturers, (4) Implementation of practical guide to students of class XI which used Curriculum 2013, (5) Analyzing the effectiveness of the tested practical guide. The test results demonstrated that the feasibility of practical guide of Discovery Models had an average of And practical guide of Project Based Learning Model had an average to Whereas the effectiveness of the use of Discovery and Project Based Learning practical guide was seen from the increase in student learning in mind that the first experimental class that used practical guide of Discovery models had an average value of with an increase of 79.3% learning outcomes. While the experimental class II used practical guide of Project Based Learning models had an average value of with an increase of 61.7% learning outcomes. It was concluded that the practical guide of Discovery and Project Based Learning feasible to be used as a practical guide in school, with improved learning outcomes using practical guide of Discovery higher than using practical guide of Project Based Learning models. Keywords: Discovery models, Project Based Learning models, Practical guide. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan panduan praktis dalam pembelajaran Asam dan Basa berdasarkan penemuan dan model Pembelajaran Berbasis Proyek di SMA kelas XI dan menentukan efektivitas menggunakan panduan praktek yang dikembangkan dari penemuan dan model Pembelajaran Berbasis Proyek. Tahapan dalam penelitian ini meliputi (1) Mengetahui komponen panduan praktis berdasarkan analisis sintaks Penemuan dan Proyek Pembelajaran Berbasis Model, (2) Merumuskan dan mengembangkan panduan praktis dalam pembelajaran Asam dan Basa sesuai dengan model sintaks Penemuan dan Proyek Pembelajaran Berbasis, (3) Standardisasi atau kelayakan Panduan Praktis untuk guru dan dosen, (4) Pelaksanaan panduan praktis untuk siswa kelas XI yang digunakan Kurikulum 2013, (5) Menganalisis efektifitas panduan praktek diuji. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kelayakan panduan praktis Penemuan Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 294
2 Model memiliki rata-rata 3,30. Dan panduan praktis Model Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki rata-rata menjadi 3,59. Sedangkan efektivitas penggunaan panduan praktis penemuan dan Pembelajaran Berbasis Proyek itu terlihat dari peningkatan belajar siswa dalam pikiran bahwa kelas eksperimen pertama yang menggunakan panduan praktis model Penemuan memiliki nilai rata-rata 88,00 dengan kenaikan 79,3% hasil belajar. Sementara eksperimen kelas II menggunakan panduan praktis model Pembelajaran Berdasarkan Proyek memiliki nilai rata-rata 77,50 dengan kenaikan 61,7% hasil belajar. Disimpulkan bahwa panduan praktis Penemuan dan Pembelajaran Berbasis Proyek layak untuk digunakan sebagai panduan praktis di sekolah, dengan peningkatan hasil belajar menggunakan panduan praktis Penemuan tinggi daripada menggunakan panduan praktis model Pembelajaran Berbasis Proyek. Kata kunci: Model penemuan, model pembelajaran berbasis proyek, A. Pendahuluan Pemanfaatan fasilitas laboratorium sekolah merupakan hal yang menarik untuk dibahas, mengingat kegiatan praktikum dipercaya sebagai salah satu metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan siswa dalam mempelajari kimia. Selain itu, untuk mempersiapkan peserta didik yang terampil, mampu berfikir analitis dalam pengambilan keputusan bukan berfikir mekanistis (rutin) serta mampu bekerjasama dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah, menuntut proses pembelajaran yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Hal ini semakin menekankan bahwa pembelajaran tidaklah hanya ditujukan untuk pencapaian aspek kognitif namun juga aspek psikomotorik dan afektif secara seimbang. Pada dasarnya kimia merupakan pelajaran yang mengombinasikan antara pengetahuan konsep dan juga pengetahuan empiris. Ketika peserta didik mempelajari kimia, mereka dituntut untuk tidak hanya memahami secara teoritis, namun juga secara empiris melalui prosedur praktikum yang nyata sehingga kemampuan kognitif siswa juga didukung dengan kemampuan psikomotorik dan afektif yang baik. Hasil penelitian menunjukkan banyak peserta didik yang beranggapan bahwa kimia sama sekali tidak memiliki peran atau penerapan apapun dalam kehidupan sehari-hari sehingga tidak menarik untuk dipelajari (Stieff dan Wilensky, 2003). Selain itu siswa juga kesulitan dalam mengkonstruksi pemikiran mereka terkait materi-materi mikro seperti termokimia, asam basa dan perubahan kimia, dengan alasan kurangnya aktifitas praktikum pada proses pembelajaran (Tatli dan Ayas, 2013). Laboratorium memainkan peran penting dalam pembelajaran kimia yang efektif. Penambahan jam praktikum untuk pembelajaran kimia menjadi sangat penting. Karena, sebagian besar isi pelajaran sains adalah topik abstrak, maka untuk membuat peserta didik memahami topik-topik seperti itu perlu menggunakan metode pembelajaran student centered berbasis konstruktivis. Laboratorium sangat penting untuk memahami konsepkonsep kimia yang abstrak karena dengan praktikum, maka konsep-konsep abstrak tersebut dapat dipahami menjadi konsep yang konkret oleh peserta didik. (Demirtas, 2006). Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 295
3 Banyak peneliti di bidang pendidikan sains mengakui bahwa studi laboratorium meningkatkan minat dan kemampuan siswa untuk mata pelajaran sains serta dapat mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik dalam mencapai tujuan praktikum (Bryant dan Edmunt, 1987; Bagci dan Simsek, 1999; Situmorang, M., 2009; Mamlok dan Barnea, 2011). Laboratorium memiliki peran yang sangat penting dalam pembelajaran pendidikan sains, dan tenaga pendidik sains disarankan untuk menerapkan kegiatan praktikum dalam proses pembelajaran karena banyaknya manfaat yang dapat diperoleh peserta didik dalam melakukan praktikum (Tagdlen, 2004). Beach dan Stone (1988) mengatakan bahwa pembelajaran kimia paling efektif dapat dilakukan melalui kegiatan praktikum dan mereka juga menjelaskan situasi ini dengan perumpamaan orang yang belajar menggambar, namun tanpa cat dan kanvas atau mencoba belajar bersepeda, tanpa menggunakan sepeda sama halnya dengan belajar kimia, tanpa melakukan praktikum (Tezcan dan Bligin,2004). Keinginan untuk membuat kegiatan belajar mengajar di kelas sangat ideal dan menuntut sejumlah besar bahan yang harus dikuasai siswa, guru terkadang kesulitan dalam menyusun praktikum berkualitas. Banyak kendala yang dialami oleh guru dalam memaksimalkan kegiatan laboratorium siswa. Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan (Tuysuz 2010 dan Desy, 2013), ada kendala dalam implementasi praktis di sekolah, termasuk tidak tersedianya modul laboratorium kimia yang dapat menyebabkan siswa dalam melakukan praktikum tidak maksimal, guru juga tidak memiliki panduan dalam menilai keterampilan proses sains dan sikap ilmiah, selain itu bahan dan alat-alat yang mahal untuk laboratorium kimia juga menjadi kendala dalam pelaksanaan laboratorium kimia sekolah. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian pengembangan Penuntun Praktikum pada pembelajaran asam dan basa dengan judul penelitian Pengembangan Penuntun Praktikum Model Discovery dan Project Based Learning pada Pembelajaran Asam dan Basa di SMA Kelas XI. Adapun tujuan penelitian ini secara umum adalah : 1. Untuk memperoleh penuntun praktikum kimia materi asam dan basa menggunakan metode Discovery. 2. Untuk memperoleh penuntun praktikum kimia materi asam dan basa menggunakan metode Project Based Learning. 3. Untuk mengetahui efektifitas penuntun praktikum kimia materi asam dan basa menggunakan metode Discovery dalam pembelajaran kimia. 4. Untuk mengetahui efektifitas penuntun praktikum kimia materi asam dan basa menggunakan metode Project Based Learning dalam pembelajaran kimia. 5. Untuk mengetahui perbandingan efektifitas penggunaan penuntun praktikum kimia materi asam dan basa menggunakan metode Discovery dan Project Based Learning. B. Metodologi Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pemilihan Kota yang dijadikan lokasi penelitian bersifat terbatas, melalui pertimbangan lokasi yang mudah dijangkau oleh penulis. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 Februari Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa SMA peminatan IPA kelas XI di Medan. Dikarenakan keterbatasan peneliti, maka sampel dipilih secara Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 296
4 random purposively. Sampel dipilih dari SMA yang memiliki fasilitas laboratorium yang memadai. Sekolah yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah SMA Negeri I Percut Sei Tuan. Distribusi penyebaran siswa pada sekolah yang dijadikan sampel digambarkan pada Tabel 3.1. dibawah ini. Tabel 1. Deskripsi populasi dan sampel pada SMA yang ditetapkan sebagai sampel pada penelitian pengembangan penuntun praktikum menggunakan pendekatan pendekatan saintifik No Nama SMA Total Siswa Total Kelas Parallel Kelas Sampel Total Sampel 1. SMA Negeri 1 PST Kelas 40 Orang Sampel di tiap sekolah dibagi kedalam 2 kelas yang di bagi menjadi kelas eksperimen I yang menerapkan kegiatan laboratorium pendekatan saintifik metode Discovery dan kelas eksperimen II yang menerapkan kegiatan laboratorium pendekatan saintifik metode Project Based Learning. Jumlah sampel yang diambil dari tiap kelas adalah 20 orang. Daftar nama siswa yang dijadikan sampel disusun berdasarkan urutan nilai pretes yang telah dilakukan diawal penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan dokumen sebagai objeknya. Rancangan penelitian menggunakan teknik analisis isi, seperti dikemukann Berelson (Purwanto, 2000) bahwa analisis isi adalah teknik penelitian untuk mendiskripsikan secara objektif, sistematis, dan komunikatif isi komunikasi yang tampak. Sedangkan, menurut Weber (Azwar, 1993) analisis isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen. Prosedur penelitian meliputi tahap sebagai berikut : (1) Menganalisis syntax pendekatan saintifik dengan metode Discovery dan Project Based Learning; (2) Menyusun penuntun praktikum sesuai dengan analisis syntax yang telah dilakukan; (3) Validasi Penuntun Praktikum sesuai dengan Standard Nasional Pendidikan; (4) Mengimplementasikan penuntun praktikum dalam pembelajaran di SMA; dan (5) Evaluasi penerapan penuntun praktikum dalam pembelajaran melalui posttest. Secara ringkas prosedur penelitian ditunjukkan pada diagram alir pada gambar 1. Analisis Syntax Pendekatan Saintifik Populasi Pengembangan Penuntun Praktikum Validasi Penuntun Praktikum Sampel Pretest Kelas Experimen 1 Kelas Experimen 2 Implementasi Penuntun Praktikum Discovery Projet Based Learning Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) Posttest 297 Evaluasi Penuntun Praktikum Data Conclusion
5 Gambar 1. Desain penelitian Tahap persiapan dan pengembangan penuntun praktikum (deskriptif) digunakan dalam penelitian awal untuk mengetahui potensi dan masalah, kemudian mengumpulkan informasi data untuk perencanaan penuntun praktikum kimia pokok bahasan Asam dan Basa model Discovery dan project Based Learning yang akan dikembangkan, serta validasi produk oleh ahli (dosen) dan praktisi (guru) untuk menentukan kelayakan isi dan kelayakan penyajian penuntun praktikum model Discovery dan Project Based Learning yang sedang dikembangkan. Tahap revisi adalah memperbaiki penuntun praktikum yang telah dikembangkan setelah divalidasi. Tahap evaluasi sumatif adalah tahap menguji keefektifitasan penuntun praktikum yang telah dikembangkan. C. Hasil dan Pembahasan Data yang dideskripsikan pada penelitian ini meliputi data analisis penuntun praktikum model Discovery dan Project Based Learning pada pembelajaran Asam dan Basa. Kemudian, analisis penuntun praktikum yang telah dikembangkan berdasarkan kurikulum 2013 dan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Selain itu, juga dideskripsikan efektifitas hasil belajar siswa dalam pembelajaran menggunakan model Discovery dan juga model Project Based Learning. Berdasarkan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) Analisis bahan ajar yang telah dikembangkan berdasarkan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) meliputi aspek kelayakan isi, kelayakan bahasa dan kelayakan penyajian. Hasil analisis bahan ajar yang telah dikembangkan adalah sebagai berikut: 1) Aspek Cakupan Praktikum aspek cakupan praktikum ditunjukkan pada gambar 2. berikut: Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 298
6 Gambar 2. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum model Discovery dan Project Based Learning berdasarkan Cakupan Praktikum 2) Aspek Sistematika Penyajian aspek Sistematika Penyajian ditunjukkan pada gambar 3. berikut: Gambar 3. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum model Discovery dan Project Based Learning berdasarkan Sistematika Penyajian 3) Aspek Wawasan Produktivitas aspek wawasan produktivitas ditunjukkan pada gambar 4. berikut: Gambar 4. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum model Discovery dan Project Based Learning berdasarkan Aspek Wawasan Produktivitas 4) Aspek Merangsang Keingintahuan aspek Merangsang Keingintahuan ditunjukkan pada gambar 5. berikut: Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 299
7 Gambar 5. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum model Discovery dan Project Based Learning berdasarkan Aspek Merangsang Keingintahuan 5) Aspek Mengembangkan Kecakapan Hidup aspek mengembangkan kecakapan hidup ditunjukkan pada gambar 6. berikut: Gambar 6. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum model Discovery dan Project Based Learning berdasarkan Aspek Mengembangkan kecakapan Hidup 6) Aspek Desain aspek Desain ditunjukkan pada gambar 7 berikut: Gambar 7. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum model Discovery dan Project Based Learning berdasarkan Aspek Desain Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 300
8 7) Aspek Bahasa aspek bahasa ditunjukkan pada gambar 8. berikut: Gambar 8. Uji Kelayakan Penuntun Praktikum model Discovery dan Project Based Learning berdasarkan Aspek Bahasa Hasil Uji Coba Pemahaman Siswa terhadap Bahan Ajar yang telah dikembangkan Untuk menguji tingkat pemahaman siswa terhadap penuntun praktikum yang telah dikembangkan, maka dilakukanlah uji coba penuntun praktikum tersebut yang dilakukan di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan dengan mempertimbangan bahwa sekolah ini masih menerapkan kurikulum 2013, memiliki laboratorium kimia dengan kualitas baik, dan memiliki kelas paralel untuk melakukan perbandingan. Dalam pengimplementasian penuntun praktikum materi asam basa ini, dibutuhkan 2 kelas paralel kelas XI pemintan IPA. 1 kelas digunakan untuk implementasi penuntun praktikum model Discovery, dan 1 kelas lainnya untuk implementasi penuntun praktikum model Project Based Learning. Sebelum melakukan praktikum, siswa di kedua kelas diberikan soal pretes yang terdiri dari 20 soal pilihan berganda terkait materi asam dan basa. Pretest ini dilakukan sebagai tes untuk mengetahui pemahaman awal siswa sebelum melakukan praktikum. Pada kelas eksperimen I, diberikan penuntun praktikum model Discovery dan kelas eksperimen II diberikan penuntun praktikum model Project Based Learning. Setelah pretest selesai dilaksanakan, kepada siswa dibagikan 20 eksemplar penuntun praktikum, kelas eksperimen I dibagikan penuntun praktikum Discovery, dan kelas eksperimen II dibagikan penuntun praktikum model Project Based Learning. Kegiatan praktikum kelas experiment I berlangsung sepenuhnya di ruangan laboratorium dan dengan menggunakan alat dan bahan praktikum keseluruhan dari dalam laboratorium. Selain itu pelaksanaan praktikum pada kelas eksperiment I sepenuhnya mengikuti langkah yang telah di paparkan dalam penuntun praktikum. Sedangkan untuk Kelas eksperimen II ataupun kelas dengan model Project Based Learning, praktikum berlangsung di 2 tempat, luar sekolah dan didalam sekolah (laboratorium). Pelaksanaan praktikum kelas experiment II dirancang sendiri oleh siswa termasuk penentuan alat, bahan dan indikator yang digunakan dalam praktikum. Siswa membuat sendiri indikator asam dan basa dengan menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar mereka secara berkelompok kemudian merekam aktifitas mereka dalam bentuk video pembelajaran. Kemudian siswa juga menyiapkan secara berkelompok larutan yang akan Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 301
9 diujicobakan pada saat praktikum, dan melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan prosedur rancangan siswa sendiri. Berdasarkan nilai rata-rata dan standard deviasi dari pretest yang dilakukan terhadap kedua kelas eksperimen, dapat dilihat bahwa tidak terdapat perbedaan yang begitu signifikan antara nilai pretest kelas Eksperimen I yang menggunakan penuntun praktikum model Discovery yaitu sebesar 11,3 ± 2,23 dengan nilai pretest kelas eksperimen II yang menggunakan penuntun praktikum model Project Based Learning. Sehingga dapat dikatakan pemahaman awal siswa di kedua kelas tidak berbeda secara signifikan. Dari data yang diperoleh terlihat bahwa kelas eksperimen 2 yang menggunakan penuntun praktikum model Discovery memiliki persen peningkatan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas eksperimen II yang menggunakan penuntun praktikum Project Based Learning. Yang artinya efektifitas penggunaan penuntun praktikum Discovery lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan penuntun praktikum model Project Based Learning. Dari sebaran angket yang diberikan kepada Guru rata-rata penilaian validator terhadap penuntun praktikum yang telah disusun dapat dilihat bahwa penuntun praktikum model Project Based Learning memiliki rata-rata penilaian yang lebih tinggi dibandingkan dengan model Discovery. Namun pada implementasinya siswa yang menggunakan penuntun praktikum Project Based Learning memiliki rata-rata peningkatan hasil belajar tidak lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang menggunakan penuntun praktikum model Discovery. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya penuntun praktikum Project Based Learning pada implementasinya menuntut siswa untuk merancang sendiri praktikum mereka serta mentukan alat dan bahan sendiri secara berkelompok. Penerapan model praktikum yang seperti ini masih belum dapat sepenuhnya dilakukan di sekolah, karena kemampuan antar siswa belum merata sehingga dalam satu kelompok praktikum ada siswa yang mendominasi pengerjaan praktikum dan yang lainnya hanya sebagai pengamat saja. Pada dasarnya transfer pemahaman lebih mudah dibandingkan dengan transfer kecakapan. Sehingga dapat dilihat hasil belajar siswa dikelas eksperimen II yang menggunakan model praktikum Project Based Learning memiliki penyebaran yang tidak merata. Ada siswa yang memiliki nilai cukup tinggi namun yang paling banyak adalah siswa dengan nilai rendah. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen I yang menggunakan penuntun praktikum dengan model Discovery pada implementasinya melakukan praktikum dengan sepenuhnya mengikuti prosedur praktikum dengan alat dan bahan yang juga telah disediakan menjadikan siswa secara merata memahami pengerjaan praktikum tersebut. sehingga setiap siswa dapat melakukan praktikum dengan merujuk pada prosedur praktikum yang telah ditetapkan. Dilihat dari nilai hasil belajar siswa kelas eksperimen I bahwa siswa yang menggunakan penuntun praktikum model Discovery memiliki hasil belajar yang merata, tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antar siswa (dapat dilihat pada lampiran). Faktor yang juga mempengaruhi peningkatan hasil belajar siswa adalah bahwa pelaksanaan praktikum tipe Project Based Learning tidak banyak mendukung pemahaman teoritis ataupun terhadap soal-soal yang banyak diajukan ketika ujian. Praktikum dengan model Project Based Learning lebih banyak menekankan terhadap aspek kecakapan atau kemampuan psikomotorik siswa dibanding dengan praktikum model Discovery. Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 302
10 Sehingga sebaiknya pelaksanaan praktikum kepada siswa tingkat SMA dapat dilakukan dengan mengkolaborasikan model praktikum Discovery dan juga Project Based Learning dengan tujuan siswa dapat memiliki kecakapan atau kemampuan psikomotorik dan juga kemampuan kognitif sekaligus. D. Penutup Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Penuntun Praktikum Model Discovery dan Project Based Learning yang telah dikembangkan sesuai dengan Tuntunan Kurikulum 2013 memiliki kategori Valid, artinya layak. Hal ini menunjukkan bahwa penuntun praktikum yang telah dikembangkan tidak perlu direvisi. 2. Efektifitas penuntun praktikum model Discovery dalam pembelajaran asam dan basa sebesar 79,3% terhadap peningkatan hasil belajar siswa 3. Efektifitas penuntun praktikum model Project Based Learning dalam pembelajaran Asam dan Basa sebesar 61,7% terhadap peningkatan hasil belajar siswa. 4. Efektifitas penuntun praktikum model Discovery lebih tinggi dibandingkan dengan efektifitas penuntun praktikum model Project Based Learning pada pembelajaran Asam dan Basa. DAFTAR PUSTAKA Aydin, S., Aydemir, N., Boz, Y., Dindar, A.C., Bektas, O., (2009), The Contribution of Constructivist Instruction Accompanied by Concept Mapping in Enhancing Preservice chemistry teachers conceptual understanding of chemistry in the laboratory course, J. Sci. Edu Technol, 18: Bagci, N., Simsek, S. (1999). The influence of different teaching methods in teaching physics subjects on student s success, The Journal of Gazi Education Faculty. 19(3), 7988 Situmorang (2009) Bilek, M., dan Skalicka, P., (2009), Real, Virtual Laboratories Together in General Chemistry Together in General Chemistry Education: Starting Points For Research Project, Bruner, J.S. (1990). Acts of meaning. Cambridge, MA: Harvard University Press. Bryant, R. J., Edmunt, A. M. (1987). They like lab-centered science. The Science Teacher, 54(8), Feyzioglu, B An Investigation of the relationship between Science process Skills with Efficient Laboratory Use and Science Achievementin Chemistry Education. Journal of Turkish Science Education 6(3): Marjan, J., (2014). Pengaruh Pembelajaran Pendekatan Saintifik Terhadap Hasil belajar Biologi dan Keterampilan Proses Sains Siswa MA Mu allimat NW Pancor Selong Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat.e-journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Ganesha volume 4 tahun 2012 Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 303
11 Tatli, Z., dan Ayas, A., (2013), Effect of Virtual Laboratory on Students Achievment, Educational Technology and Society Journal 16(1): Tatli, Z., dan Ayas, A., (2012), Virtual Chemistry Laboratory : Effect of constructivist Learning Environment, Turkish Online Journal of Distance Education, 13: 1-12 Tezcan, H., & Bilgin, E. (2004). Affects of laboratory method and other factors on the student success in the teaching of the solvation subject at the high schools. J Gazi Educ Fac, 24: Nurul, H Pengertian dan Langkah-Langkah Saintifik. Robinson, Jill K., Project-based learning: improving student engagement and performance in the laboratory. Anal Bioanal chem 405:7-13 Skuomios, M., & Passalis, N., Chemistry laboratory Activities: The Link Between Practice and Theory. The International Journal of Learning 17(6): Simatupang, N.I., dan Situmorang, M.,(2013), Innovation of Senior High School Chemistry Textbook to Improve Students Achievement In Chemistry, Proceeding of The 2 nd International Conference of the Indonesian Chemical Society 2013 October, th 2013,p Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA Melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan BKS PTN-B Bidang MIPA di Bandar Lampung, Tgl Mei 2013, p Situmorang, H., dan Situmorang, M., (2009), Keefektifan Media Komputer Dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains 3(1):45-51 Tatli Z. (2011). Development, Application and Evaluation of Virtual Chemistry Laboratory Experiments for "Chemical Changes" Unit at Secondary School 9 th Grade Curriculum.PhD. Karadeniz Technical University. Tim Pascasarjana UNIMED, (2010), Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis & Disertasi. Medan: Program Pascasarjana UNIMED Tuysuz, C The Effect of the Virtual Laboratory on Students Achievement and Attitude in Chemistry. IOJES 2(1): Pengembangan Penuntun (Zainuddin M., ) 304
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pemanfaatan fasilitas laboratorium sekolah merupakan hal yang menarik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemanfaatan fasilitas laboratorium sekolah merupakan hal yang menarik untuk dibahas, mengingat kegiatan praktikum dipercaya sebagai salah satu metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pemanfaatan fasilitas laboratorium sekolah merupakan hal yang menarik untuk dibahas, mengingat kegiatan praktikum dipercaya sebagai salah satu metode
Lebih terperinciDescey Natalia Simbolon* Chemistry Department of FMIPA State University of Medan. * ABSTRACT
PERKEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA DALAM PENGAJARAN STOIKIOMETRI THE DEVELOPMENT OF INTERACTIVE LEARNING MODULE
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SESUAI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN DAN BERBASIS PROYEK
ISSN 0852-0151 Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan Volume 21(1): 21-28, 2015 PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA SESUAI MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN DAN BERBASIS PROYEK Friska Juliana Purba 1), Zainuddin
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM TIPE DISCOVERY DAN TIPE PROJECT BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI SMA.
PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM TIPE DISCOVERY DAN TIPE PROJECT BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DI SMA Zakiah 1), Albinus Silalahi 2), Zainuddin Muchtar 3) 1) SMA N2 Sigli,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lingkungan pembelajaran kimia tidak hanya terbatas pada penggunaan atau
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan pembelajaran kimia tidak hanya terbatas pada penggunaan atau penurunan rumus dan teori saja, melainkan merupkan produk dari sekumpulan fakta yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia dalam rangka menghadapi era kompetisi yang mengacu pada penguasaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan ajar dihasilkan dari upaya pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap inovasi pendidikan, khususnya dalam pengembangan media dan bahan ajar dihasilkan dari upaya pendidikan yang sangat dipengaruhi oleh faktor Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ (1) (2012) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA Vidya Chaerunnisa, Siti Gia Syauqiyah, F., Bambang Ekanara Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPengembangan Penuntun Praktikum Kimia Dasar I Terintegrasi Pendekatan Inkuiri
Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 8, No. 2, Agustus 2016, 95-104 ISSN:2085-3653 http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpk Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia Dasar I Terintegrasi Pendekatan Inkuiri Laila
Lebih terperinciJ. Ind. Soc. Integ. Chem., 2014, Volume 6, Nomor 2
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) NON EKSPERIMEN UNTUK MATERI KESETIMBANGAN KIMIA KELAS XI IPA SMA N 8 MUARO JAMBI Syamsurizal *, Epinur * dan Devi Marzelina * * Program Studi Pendidikan Kimia,
Lebih terperinciTHE PRACTICALITY TEST OF MAGNETIC EXPERIMENTAL DEVICES FOR PHYSICS LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL
1 THE PRACTICALITY TEST OF MAGNETIC EXPERIMENTAL DEVICES FOR PHYSICS LEARNING OF JUNIOR HIGH SCHOOL Hafiz Suhendra, Zulirfan, dan Hendar Sudrajad HP: 085376019415 Email: hafizhendra@gmail.com, zirfanaziz69@gmail.com,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Implementasai kurikulum 2013 di Indonesia sangat diharapkan dalam perbaikan mutu sumber daya alam manusia sebagai gambaran kualitas pendidikan memerlukan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LATIF SOFIANA NUGRAHENI K4308096 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK SMPN 3 PALAKKA KABUPATEN BONE THE EFFECTIVENESS OF THE LABORATORY UTILIZATION TOWARD MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMES
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI DI KELAS X SMA NEGERI 12 SURABAYA INCREASING THE STUDENT SCIENCE
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA. Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK SMA Oleh: Yesi Rispianti, Mulyati, Liza Yulia Sari Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK In
Lebih terperinciKata Kunci: Pendekatan Saintifik, mind mapping, keterampilan proses dasar, hasil belajar. Abstract
30 Pengaruh Pendekatan Saintifik dengan Teknik Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses Dasar dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 2 Tanggul Jember The Effect Scientific Approach using
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PENGAJARAN LARUTAN ASAM DAN BASA BERDASARKAN KURIKULUM 2013
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INOVATIF DALAM PENGAJARAN LARUTAN ASAM DAN BASA BERDASARKAN KURIKULUM 2013 THE DEVELOPMENT OF INNOVATIVE LEARNING MODULE ON THE TEACHING OF ACID AND BASE SOLUTION BASED
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS
Lebih terperinciJURNAL SKRIPSI OLEH TRIAPRIANTINI E1M
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT PADA SISWA KELAS X IPA SMAN 1 LEMBAR TAHUN PELAJARAN 2015-2016 JURNAL SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciNurul Umamah, Marjono dan Erly Nurul Hidayah
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PENILAIAN PRODUK UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH PESERTA DIDIK KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 1 GAMBIRAN Nurul Umamah, Marjono dan
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2, No. 2, pp , May 2013
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA IPA INTRA DISIPLINER KIMIA TIPE CONNECTED MATERI ZAT ADITIF UNTUK MELATIH BERPIKIR KRITIS THE DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET ON CHEMISTRY SCIENCE USING CONNECTED PATTERN
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci :Eksperimen Inkuiri, Eksperimen Verifikasi, Tingkat Keaktifan, Hasil Belajar.
Pengaruh Perbedaan Metode Eksperimen Berbasis Inkuiri dan Eksperimen Berbasis Verifikasi dalam Praktikum terhadap Tingkat Keaktifan dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 1 Singojuruh, Banyuwangi
Lebih terperinciWita Loka Rizki Siregar* Chemistry Department of FMIPA State University of Medan * ABSTRACT
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICT-DISCUSS- EXPLAIN-OBSERVE- DISCUSS-EXPLAIN (PDEODE) UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI SISWA PADA PEMAHAMAN KONSEPTUAL MATERI BUFFER EFFECTIVENESS OF PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS-EXPLAIN
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA
MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DISERTAI TEKNIK PETA KONSEP DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA 1) Hendrasti Kartika Putri, 2) Indrawati, 2) I Ketut Mahardika 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi (ISSN ) Volume 1 No 4, Oktober 2015
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODEDISKUSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMPN 2 LINGSAR TAHUN AJARAN 2014/2015 Ibrohim Mirgoni *, Hairunnisyah Sahidu, Hikmawati
Lebih terperinciIvana Margaretta Simanjuntak* Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Medan *
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERBASIS KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI SISWA PADA PENGAJARAN KESETIMBANGAN KIMIA THE IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING
Lebih terperinciNur Fitriyana dan Marfuatun, M. Si. Jurusan Pendidikan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
EFEKTIVITAS PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN SISTEMIK TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALITIS DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PESERTA DIDIK KELAS XI SEMESTER II SMA N 1 PENGASIH TAHUN AJARAN 2015/2016 THE EFFECTIVENESS
Lebih terperinciPERBANDINGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF BIOLOGI YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PENEMUAN TERBIMBING
PERBANDINGAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF BIOLOGI YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DAN PENEMUAN TERBIMBING COMPARISON OF METACOGNITIVE SKILLS BIOLOGY LEARNED BY PROJEC-BASED LEARNING
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan perwujudan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan perwujudan dari kurikulum berbasis kompetensi. KTSP menuntut agar pembelajaran dilakukan secara konstruktivis, kontekstual
Lebih terperinciCorresponding Abstract. Keywords: high school chemistry lab module, problem based learning, science process skill
Pengembangan Modul Praktikum Kimia SMA Berbasis PBL(Problem Based Learning) Development of High School Chemistry Lab Module Based PBL(Problem Based Learning) Desy Rosmalinda 1*), Muhammad Rusdi 2), dan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIDROLISIS GARAM
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 217, 37-45 37 MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI HIDROLISIS
Lebih terperinciDiterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016
Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kela VII SMP Dalam Pembelajaran IPA Terpadu Pada Materi Asam, Basa dan Garam The Effect of Group Investigation
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM DISERTAI TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 JATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciThe Development of Chemical Practice Guidebook Colloid System-Based Integrated Contextual Character Values
Jurnal Pendidikan Kimia Vol. 8, No. 2, Agustus 2016, 84-89 ISSN: 2085-3653 http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpk The Development of Chemical Practice Guidebook Colloid System-Based Integrated Contextual
Lebih terperinciEFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN TANJUNG BALAI
EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MAN TANJUNG BALAI Amalia Febri Aristi Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Universitas Negeri
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN
Chem in Edu 2 (1) (2012) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined PEMBELAJARAN BUFFER MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN
Lebih terperinciANALISIS BAHAN AJAR KIMIA SMA PADA MATERI KESETIMBANGAN KELARUTAN BERDASARKAN SINTAKS MODEL POE (PREDICT, OBSERVE, EXPLAIN)
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF REDOXRECTRY PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI KELAS X SMA
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF REDOXRECTRY PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKSIDASI KELAS X SMA DEVELOPMENT OF REDOXRECTRY INTERACTIVE MULTIMEDIA IN REDUCTION OXIDATION REACTION FOR X GRADE IN SENIOR HIGH
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MAHASISWA BARU PRODI FARMASI 2015/2016 UMN AL-WASHLIYAH
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA MAHASISWA BARU PRODI FARMASI 2015/2016 UMN AL-WASHLIYAH 1) Ricky Andi Syahputra, 2) Anny Sartika Daulay, 3) Ridwanto 1,2,3) Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS SISWA
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/gravity ISSN 2442-515x, e-issn 2528-1976 GRAVITY Vol. 3 No. 1 (2017) PENERAPAN PENDEKATAN DEMONSTRASI INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR PROSES SAINS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan suatu Negara didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas baik. Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan berbagai cara, salah satunya yaitu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA FISIKA BERBASIS MODEL EMPIRICAL INDUCTIVE LEARNING CYCLE DI SMA 1) Hawin Marlistya, 2) Albertus Djoko Lesmono, 2) Sri Wahyuni, 2) Maryani 1) Maahasiswa Program Studi
Lebih terperinciTHE USAGE OF ENVIRONMENT TO INCREASE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE SUBJECT FOR THE
THE USAGE OF ENVIRONMENT TO INCREASE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE SUBJECT FOR THE 5 th GRADE STUDENTS OF PEMBANGUNAN PRIVATE ELEMENTARY SCHOOL TANJUNG MORAWA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Nurhaty
Lebih terperinciRIDA BAKTI PRATIWI K
PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA KELAS VIII SMP N 1 KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh:
Lebih terperinciPENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI
PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SKRIPSI Oleh: VALENT SARI DANISA K4308123 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 2 (2) (2013) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS EKSPERIMEN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
Lebih terperinciJPPMS, Vol. 1, No. 1, 2017 Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains
JPPMS, Vol. 1, No. 1, 2017 Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika dan Sains http://journal.unesa.ac.id/index.php/jppms/ Penerapan Metode Inkuri Terbimbing pada Konsep Fotosistesis di SMP Negeri 8 Banda
Lebih terperinciJurnal Pendidikan IPA Indonesia
JPII 1 (2) (2012) 192-197 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/index.php/jpii MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA KONSEP CAHAYA MELALUI PEMBELAJARAN SCIENCE-EDUTAINMENT BERBANTUAN MEDIA
Lebih terperinciUNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.3, No.03. pp. 8-12, September 2014
MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY PADA PEMBELAJARAN KONSEP ASAM BASA KELAS XI SMA NEGERI PLOSO JOMBANG IMPROVING SCIENCE PROCESS SKILL WITH GUIDED INQUIRY
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN VIRTUAL LABORATORY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS
CiE 2 (1) (2013) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined KEEFEKTIFAN VIRTUAL LABORATORY TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS E Anisah, S
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII
E-Journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN LKPD IPA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK KELAS VII DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET BASED ON PROBLEM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita bangsa yang harus terus
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Mencerdaskan kehidupan bangsa adalah cita-cita bangsa yang harus terus dilaksanakan untuk menciptakan manusia Indonesia seutuhnya. Mencerdaskan bangsa merupakan
Lebih terperinciKata Kunci: PBL, Berbasis Lingkungan, Keterampilan Proses Sains, Komponen Ekosistem.
Jurnal EduBio Tropika, Volume 5, Nomor 1, April 2017, hlm. 1-53 Erlina Prodi Magister Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Hasanuddin Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Djufri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA/MA TESIS
PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI TERBIMBING MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN KELAS XI SMA/MA TESIS Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Lebih terperinciUnnes Physics Education Journal
UPEJ 4 (3) (2015) Unnes Physics Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE LEARNING START WITH A QUESTION PADA SISWA
Lebih terperinciVol. 4 No. 2, Februari 2016 Ar-Razi Jurnal Ilmiah ISSN
PENGARUH METODE PRAKTIKUM BERBANTUAN FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH PONTIANAK Salmauwati *, Agus Wibowo dan Dedeh Kurniasih Prodi Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI
PENGEMBANGAN TES UNTUK MENGANALISIS KETUNTASAN HASIL BELAJAR SISWA SMA KELAS XI DEVELOPMENT TEST TO ANALYZE THE COMPLETENESS OF STUDENTS LEARNING OUTCOMES OF ELEVENTH GRADE STUDENTS Supanji Santoso dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting didalam pembangunan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas dapat digunakan sebagai tolak ukur yang paling mendasar
Lebih terperinciJurnal Pendidikan IPA Indonesia
JPII 2 (1) (2013) 48-52 Jurnal Pendidikan IPA Indonesia http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpii IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA AUDITORIK
Lebih terperinciTersedia online di EDUSAINS Website: EDUSAINS, 7 (2), 2015,
Tersedia online di EDUSAINS Website: http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/edusains EDUSAINS, 7 (2), 2015, 202-208 Research Artikel PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DIPADU METODE
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN FISIKA SMA
Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 19 November 2016 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA KEGIATAN PEMBELAJARAN
Lebih terperinciCitra Yunita dan Khairul Amdani Program Studi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II DI SMA DHARMAWANGSA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS BERBASIS SCIENTIFIC INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Jeliana Veronika Sirait 1, Nurdin Bukit 2, Makmur Sirait 2 1 Alumni Mahasiswa Program
Lebih terperinciE-journal Prodi Edisi 1
E-journal Prodi Edisi 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SMP BERBASIS SCIENCE EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PESERTA DIDIK THE DEVELOPMENT OF SCIENCE
Lebih terperinciPengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas
Pengembangan Penuntun Praktikum Disertai Gambar Pada Materi Sel Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas Oleh: Elda Riza 1), Ramadhan Sumarmin 2), Liza Yulia Sari 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
Lebih terperinciUtari Ramadhani S*, R.Usman Rery**, Johni Azmi*** No. Hp :
1 THE APPLICATION OF REACT (RELATING, EXPERIENCING, APPLYING, COOPERATING AND TRANSFERRING) STRATEGY TO IMPROVE STUDENTS LEARNING RESULTS ON THE SUBJECT OF THERMOCHEMICAL IN CLASS XI IPA OF SMAN 14 PEKANBARU
Lebih terperinciJurnal Biology Education Vol. 6 No. 1 Oktober 2017
KETERAMPILAN PROSES SAINS BERBASIS INQUIRY PADA PRAKTIKUM BOTANI TUMBUHAN RENDAH PADA CALON GURU PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH Musriadi, Armi, Erdy Surya Dosen Pendidikan
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 5, No.2, pp , May 2016
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DIRECT INSTRUCTIONS BERBASIS STRATEGI TANDUR UNTUK MEMOTIVASI DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI OKISIDASI KELAS X SMA NEGERI 17 SURABAYA IMPLEMENTATION
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengembangkan standar pendidikan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Salah satu standar pendidikan tersebut
Lebih terperinciChemistry in Education
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN LARUTAN ASAM BASA DENGAN STRATEGI INTEGRATED SCIENCE PROCCESS SKILL R.Nurfasya Chem in Edu 3 (2) (2014) Chemistry in Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/chemined
Lebih terperinci(The Influence of Creative Problem Solving Learning Model by Video Media to The Student Achievement on The Material Environmental Pollution.
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING DIBANTU DENGAN MEDIA VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen Di Kelas X Semester 2 SMA Negeri 4 Tasikmalaya
Lebih terperinciLaela Ngasarotur Risfiqi Khotimah Partono Pendidikan Fisika FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 METRO SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Laela Ngasarotur
Lebih terperinciYosico Indagiarmi 1 and Abd Hakim S 2
Y. Indagiarmi dan Abd Hakim S: Pengaruh Model p-issn-7x e-issn -7 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SEMESTER II PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sesuai kemajuan
Lebih terperinciDiah Pitaloka Handriani SMP Negeri 1 Surakarta
22-200 IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN DAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI LINGKUNGAN KELAS VII H SMP NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: WARYANTO K4308061 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains Oleh:
Lebih terperinciANALISIS KEBUTUHAN TERHADAP BAHAN AJAR MATEMATIKA SISWA SESUAI MODEL PEMBELAJARAN STAD
ANALISIS KEBUTUHAN TERHADAP BAHAN AJAR MATEMATIKA SISWA SESUAI MODEL PEMBELAJARAN STAD Hernawan Priyantoro 1), Suparman 2), Agung Rizki 1 Pascasarjana Pendidikan Matematika, Universitas Ahmad Dahlan (penulis
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI SUHU DAN KALOR BERBASIS SCIENTIFIC METHOD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS Fitri Savitri *), Agus Setyo Budi, Mangasi Alion Marpaung Magister Pendidikan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII
PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN CONDONGCATUR
2.348 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 24 Tahun ke-5 2016 EFEKTIFITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS IV SDN CONDONGCATUR EFFECTIVITY OF PROBLEMS
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING BERBANTUAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA PELAJARAN FISIKA Dewi Ratna Pertiwi Sitepu Program Studi Pendidikan Fisika,
Lebih terperinciJurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 06 No. 03, September 2017, ISSN:
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) DALAM PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING MENGGUNAKAN AMRITA VIRTUAL LAB UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA SUBMATERI EFEK DOPPLER Ritmayanti, Zainul
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KINETIKA KIMIA
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KINETIKA KIMIA THE DEVELOPMENT OF PROBLEM BASED LEARNING TO IMPROVE STUDENTS COMPETENCY IN CHEMISTRY
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGARUH PENERAPAN SERVICE LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : VITA ANGGUN CAHYANI K4308059 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA SMA NEGERI 5 SURAKARTA SKRIPSI Oleh : VERA IRAWAN WINDIATMOJO NIM K4308058
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED UNTUK PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI ASAM BASA SEBAGAI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI SMA/MA DEVELOPING STUDENT WORKSHEET BASED ON STUDENT
Lebih terperinciEFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA. Fitria Silviana
EFEK MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN KERJA SAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA Fitria Silviana e-mail: fitriasilviana210491@gmail.com Abstrak. Penelitian ini bertujuan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran kimia di SMA/MA bertujuan agar siswa memiliki kemampuan antara lain: (1) membangun kesadaran tentang keteraturan dan keindahan alam sebagai wujud kebesaran
Lebih terperinciPengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi
Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja pada Praktikum Struktur dan Fungsi Sel Di SMA Negeri 1 Kota Jambi The Development of Performance-Assessment Instrument on Cell Structure and Function Experiment
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITF DAN RANAH AFEKTIF SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 KARANGANYAR
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 86-92 86 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR HIDROLISIS GARAM SISWA KELAS XI IPA SMA
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS. (Artikel) Oleh SILFI AULIYANTI
PENGARUH PENGGUNAAN E-LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI VIRUS (Artikel) Oleh SILFI AULIYANTI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
Lebih terperinciAutomotive Science and Education Journal
ze ASEJ 3 (2) (2014) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK
Lebih terperinciTHE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS
1 THE DEVELOPMENT MODULE OF PRACTICAL CHEMISTRY BASED PROBLEM BASED LEARNING (PBL) ON THE SUBJECT OF ACID BASES FOR CLASS XI SENIOR HIGH SCHOOL LEVELS Rahmad Zuhri *, Maria Erna **, Elva Yasmi *** Email
Lebih terperinci