PERUBAHAN SEBAGAI PLOT DALAM NOVELET МOЯ ЖИЗНЪ KARYA ANTON P. CHEKHOV (Suatu Tinjauan Struktural Greimas)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERUBAHAN SEBAGAI PLOT DALAM NOVELET МOЯ ЖИЗНЪ KARYA ANTON P. CHEKHOV (Suatu Tinjauan Struktural Greimas)"

Transkripsi

1 PERUBAHAN SEBAGAI PLOT DALAM NOVELET МOЯ ЖИЗНЪ KARYA ANTON P. CHEKHOV (Suatu Tinjauan Struktural Greimas) KRISNA KRISTIAN H1G ABSTRAK Skripsi ini berjudul Perubahan sebagai Plot dalam Novelet Kehidupan Saya. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah gambaran skema aktan yang terdiri atas beberapa fungsi atau kedudukan masing-masing aktan sebagai berikut: pengirim, objek, subjek, pembantu, penerima dan penentang. Objek penelitian ini adalah sebuah novel karya A.P. Chekhov yang berjudul Kehidupan Saya yang ditulis pada tahun 1896 dan sebanyak 112 halaman. Metode yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan struktural A.J. Greimas. Teori tersebut menjadi landasan dalam menganalisis gambaran proses skema aktan dari tokoh saya sebagai subjek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tokoh saya mengalami proses skema aktan selama didalam kehidupannya. Dia menunjukkan bahwa dengan bersabar dalam menjalani kehidupannya maka dia akan mampu melakukan perubahan terhadap status sosialnya.

2 ABSTRACT This paper is titled Changes as a plot in the Novelette My Life. The focus of research here is the narrative scheme which covers several functions and positions as follows: cause, subject, object, quality, target, and factor. The object of this research is a novel by A.P. Chekhov titled My Life comprising 112 pages written in The method use in this research is analytical-descriptive in nature, this employing A.J. Greimas Structural Approach. This theory is made the basis for analyzing the description of the actant scheme process of the character I as the subject. The results of this research reveal that the character I experiences the actant scheme process all his life. He shows that by being patient in living his life he can make changes to his social status. BAB I PENDAHULUAN Dalam novelet Моя жизнь Kehidupan Saya menceritakan kehidupan seorang tokoh bernama Aku pegawai menengah disebuah kantor pemerintahan yang sedang berjuang untuk mendapatkan sebuah kehormatan dimata masyarakat. Dalam perjuangannya tersebut terungkap sebuah konflik antar kelas sosial masyarakat yang ada pada saat itu di lingkungan kerjanya, disebuah kantor pemerintahan. Tokoh utama yang ada didalam kantor pemerintahan secara tidak langsung telah dipecat oleh

3 atasannya. Tekanan yang diberikan oleh tokoh-tokoh disekeliling Aku dengan sendirinya berubah menjadi dominasi untuk menyemangati tokoh utama agar mendapatkan kembali pekerjaannya, dan situasi ini dapat digambarkan dengan baik oleh pengarang. Я сказaл, чмo мыcлъ o cлужбе нa cmpoящейcя дopoгe мнe eще ни paзy нe пpиxoдилa в гoлoвy и чmo, пoжaлyй, я гomoв пoпpoбoвamъ. Aku berkata bahwa yang dimengerti suatu pekerjaan di jalan kereta api yang sedang dibangun belum pernah terjadi kepada saya, dan jika dia menyukai, aku siap untuk mencobanya. Kutipan dari novelet Моя жизнь Kehiudpan Saya diatas menggambarkan bahwa tokoh aku sebagai subjek menerima objek dari pengirim yaitu saudaranya untuk mendapatkan pekerjaan yang dikehendakinya. Masalah-masalah yang penulis temukan dalam novelet Моя жизнь Kehidupan Saya karya A.P. Chekhov adalah skema aktan dan fungsionalnya serta relasi antar aktan sebagai salah satu unsur intrinsik yang mendukung keseluruhan cerita. Maksud dari penelitian ini adalah untuk meneliti novelet yang berjudul Моя жизнь Kehidupan Saya, secara intrinsik. Sedangkan tujuan penulis dalam penelitian ini adalah untuk memahami unsur-unsur intrinsik dan untuk mengetahui teknik penokohan pengarang. Kegunaan hasil penelitian ini ialah sebagai penerapan teori struktural dalam salah satu novelet karya Anton Chekhov yang berjudul Моя жизнь Kehidupan Saya. Kegunaan lainnya, bagi yang tertarik dengan bidang kesusastraan, peneltian ini diharapkan dapat menambah pemahaman tentang penerapan teori struktural dalam sebuah karya sastra.

4 Langkah-langkah penelitian dalam metode penelitian ini akan dijabarkan secara sistematis sebagai berikut: 1. Menerjemahkan objek penelitian 2. Mengadakan studi kepustakaan 3. Mengumpulkan dan menganalisis data 4. Membuat simpulan 5. Menyusun laporan ilmiah, yang menyangkut langkah kerja dan hasil penelitian yang diperoleh 6. Menyusun laporan ilmiah Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan novelet Моя жизнь Kehidupan Saya karya A. P. Chekhov sebagai objek penelitian. Novelet yang terdiri dari dua puluh bab ini ditulis pada tahun Penulis mendapatkan teks novelet Моя жизнь melalui situs yang diunduh pada tanggal 21 Juli BAB II KAJIAN TEORI Novelet merupakan suatu bentuk karya sastra yang panjang ceritanya ada di pertengahan antara cerpen dan novel. Dalam bukunya yang berjudul teori pengkajian fiksi, Nurgiyantoro menyatakan bahwa karya sastra yang disebut novelet adalah karya sastra yang panjang ceritanya lebih pendek dari pada novel, tetapi lebih panjang dari pada cerpen (2002;10). Selain itu Nurgiyantoro juga berpendapat bahwa cerita pendek yang panjang, yang isinya terdiri dari puluhan ribu kata dapat disebut juga sebagai novelet (2002;10). Dan menurut Tarigan, dilihat dari segi jumlah katanya,

5 novelet mempunyai jumlah berkisar antara kata, minimal kata, maksimal kata (1984;175). Intisari yang dapat penulis sampaikan sesuai dengan kutipan-kutipan di atas tentang novelet yaitu suatu karya sastra imajinatif yang mempunyai panjang cerita dan jumlah kata yang lebih banyak dari cerita pendek, dan mempunyai panjang cerita atau jumlah kata yang lebih sedikit dari novel, katakanlah pertengahan diantara cerpen dan novel. Novelet sebagai sebuah karya sastra merupakan suatu kesatuan yang bersifat artistik dan memiliki bagian-bagian atau unsur-unsur yang mempunyai hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi. Unsur-unsur tersebut adalah unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra itu sendiri, unsur-unsur yang berperan membangun cerita tanpa pengaruh dari unsur di luar karya sastra itu sendiri. Unsur-unsur intrinsik itu secara nyata akan ditemukan saat orang membaca sebuah karya sastra. Unsur-unsur intrinsik berupa peristiwa, cerita, alur, tokoh dan penokohan, tema, latar, sudut pandang, dan sebagainya. Hal itu sesuai dengan pernyataan Nurgiyantoro dalam bukunya yang berjudul teori pengkajian fiksi yang menyebutkan beberapa unsur intrinsik yang membangun cerita, yaitu: peristiwa, cerita, alur, tokoh dan penokohan, tema, latar, sudut pandang, dan gaya bahasa (2002;23). Menurut Abrams (Nurgiyantoro, 2002;165) tokoh adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh para pembaca mendefinisikan seorang tokoh yang mempunyai kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan tindakan tokoh itu sendiri. Artinya kualitas pribadi seorang tokoh sangat berkaitan dengan penerimaan pembaca.

6 Penokohan menunjuk pada penempatan tokoh-tokoh tertentu dengan watakwatak tertentu didalam sebuah cerita (Nurgiyantoro, 2002;165). Penokohan lebih dikenal dengan sebutan perwatakan. Penokohan membawakan watak tokoh yang diperankan atau harus dilakukan seorang tokoh. Dengan kata lain penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita dan bentuk penokohan yang paling sederhana adalah dengan cara nama. Dasar suatu cerita dapat digambarkan dengan jelas dengan adanya latar, karena latar dapat menciptakan suasana tertentu yang seakan-akan terjadi, sehingga dapat memberikan kesan realistis kepada pembaca. Latar juga mempunyai pengaruh terhadap unsur fiksi lainnya seperti alur dan tokoh. Latar dapat dibedakan dalam tiga unsur, yaitu latar tempat, waktu, dan sosial. Masing-masing unsur mempunyai permasalahan yang berbeda, tetapi ketiga unsur tersebut dapat saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Teori struktural menurut A. J. Greimas. Teori struktural, yang dalam hal ini fiksi, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mengdeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur intrinsik fiksi yang bersangkutan. Mula-mula diidentifikasi dan dideskripsikan, misalnya, bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar, sudut pandang, dan lain-lain. Setelah dijelaskan bagaimana fungsi-fungsi masing-masing unsur itu dalam menunjang makna keseluruhannya, dan bagaimana hubungan antar unsur itu sehingga secara bersama membentuk sebuah totalitas kemaknaan yang padu. Misalnya, bagaimana hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain, kaitannya dengan pemplotan yang tidak selalu kronologis, kaitannya dengan tokoh dan penokohan, dengan latar dan sebagainya. A. J. Greimas menawarkan three spheres of opposed yang meliputi enam aktan (peran, pelaku), yaitu 1. Subjek, 2. Objek, 3. Pengirim, 4. Penerima, 5. Penolong, dan 6. Penentang (Hawkes, 1978;91-93;Culler, 1977;82;Scholes, 1977; , Schleifer, 1987;96,186).

7 BAB III PEMBAHASAN Alur adalah gerak atau tindakan yang menyebabkan cerita berjalan.didalam teori greimas alur merupakanenergi terpenting yang menggerakkan cerita sehingga menjadi penceritaan, dengan episode terpenting yang terdiri atas permulaan, komplikasi dan penyelesaian.(jabrohim, 1996; 13). Secara gamlang greimas merumuskan alur dalam skema aktan yangterdiri darisubjek, Objek, Pengirim atau Sender, Penerima atau Receiver, Penolong atau Helper, dan Penentang atau Opposant Dalam novelet ini diceritakan tentang kehidupan seorang tokoh, yang namanya tidak disebut, sehingga dikenal sebagai tokoh aku saja. Ia digambarkan sebagai orang yang rajin atau pekerja keras ditandai dengan berhasilnya ia mendapatkan pekerjaan lagi karena itu semua adanya tuntutan dan dorongan dari ayahnya. Ayahnya bersikap sangat keras dan selalu menuntut agar anaknya menurut apa yang dikehendakinya, dikarenakan ayahnya sadar bahwa sewaktu-waktu dia tidak akan sanggup lagi untuk menopang keluarganya. (1) Управляющий сказал мне: "Держу вас только из уважения к вашемупочтенному батюшке, а то бы вы у меня давно полетели".я ему ответил: "Вы слишком льстите мне, вашеп ревосхо дительство, полагая, что я умею летать". Ипотом я слышал, как он сказал: "Уберите этого господина, он портит мненервы".(антон Чехов, 1896 : 1) Manajer berkata : Jauhkan anda karena rasa hormat kepada Ayah terhormat anda, tapi apa yang akan kau punya aku dulu terbang. Aku menjawabnya: Anda terlalu menyanjung saya, yang mulia, percaya bahwa saya bisa terbang. Dan kemudian saya mendengar dia mengatakan: hapus pria ini, dia merusak saraf saya.

8 (2) отец, когда я пришел к нему, сидел глубоко в кресле, с закрытыми глазами. его лицо, тощее, сухое, с сизым отливом на бритых местах (лицом он походил на старого католического органиста), выражало смирение и покорность. (Антон Чехов, 1896 : 1) Ayah saya, ketika saya datang kepadanya, duduk dalam di kursi dengan mata tertutup. wajahnya, kurus, kering, dengan warna abu-abu pada spot botak (hadapi ituseperti organ katolik lama), mengungkapkan kerendahan hati dan ketaatan. Walaupun dipecat dari pekerjaannya, tokoh aku tetap bekerja keras dan tidak mudah berputus asa dalam mencari pekerjaan yang baru. Pada akhirnya ia pun mendapatkan pekerjaan baru sebagai seorang penulis. (1) сидеть в душной комнате, - проговорил я, - переписывать, соперничать с пишущею машиной для человека моих лет стыдно и оскорбительно. может ли тут быть речь о святом огне! duduk di sebuah ruangan pengap - saya katakan - untuk menulis, bersaing dengan mesin tik untuk pria seusia saya merasa malu dan menghina. mungkinkah ada menjadi api suci! Menjadi seorang penulis bukan pekerjaan yang enak meskipun tetap ia kerjakan karena menjadi seorang penulis merupakan bagian dari kaum intelektual. Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan pada waktu itu yang menyebabkan ayahnya mendesak ia untuk mencari lagi pekerjaan yang layak. Persoalan-persoalan kemasyarakatan yang dihadapi pada suatu jaman akan besar pengaruhnya pada cipta sastra yang tampak pada tema-tema yang dimunculkan melalui tokoh-tokoh dalam karyanya. Subjek adalah sesuatu atau seseorang yang ditugasi pengirim untuk mendapatkan objek.tokoh saya dapat diketahui melalui berbagai aktivitas yang dilakukan, baik secara verbal lewat kata maupun nonverbal lewat peristiwa yang terjadi.

9 Tokoh saya adalah orang yang menyebabkan ayahnya sangat marah kepadanya karena sebagai seorang anak dia telah mengecewakan ayahnya. Kemarahan ayahnya berlanjut pada penyiksaan fisik terhadap dirinya. Disamping itu dia mempunyai seorang kakak yang sangat menyayanginya. (1) в детстве, когда меня бил отец, я должен был стоять прямо, руки по швам, и глядеть ему в лицо. и теперь, когда он бил меня, я совершенно терялся и, точно мое детство все еще продолжалось, вытягивался и старался смотреть прямо в глаза. отец мой был стар и очень худ, но, должно быть, тонкие мышцы его были крепки, как ремни, потому что дрался он очень больно.(антон Чехов, 1896 : 1) Sebagai seorang anak, ketika ayah saya memukul saya, saya harus berdiri tegak, tangan di jahitannya, dan melihat dia langsung di wajah. Dan sekarang, ketika ia mengalahkan saya, saya benar-benar kehilangan masa kecil saya dan masih terus menggantung dan mencoba melihat langsung di mata. Ayah saya sudah tua dan sangat tipis, tetapi harus Lengan yang kurus kuat sebagai sabuk pengaman, karena ia berjuang sangat menyakitkan. (2) я попятился назад в переднюю, и тут он схватил свой зонтик и несколько раз ударил меня по голове и по плечам; в это время сестра отворила из гостиной дверь, чтобы узнать, что за шум, но тотчас же с выражением ужаса и жалости отвернулась, не сказав в мою защиту ни одного слова.(антон Чехов, 1896 : 1) Aku terhuyung kembali ke depan, dan kemudian ia meraih payung dan beberapa kali memukul saya di kepala dan bahu, pada saat kakak saya membuka pintu ruang tamu untuk melihat apa suara itu, tapi langsung ke ekpresi kengerian dan berbalik tanpa mengatakan sebuah kata dalam pembelaan saya, tidak satu kata. Dalam cerita ini tokoh aku mengalami peristiwa yang disebabkan oleh perubahan-perubahan tatanan sosial baru. Melihat penjelasan diatas tokoh aku mengemban tugas yang dituntut oleh keadaan. Hal tersebut berhubungan dengan keadaan ayahnya, kakaknya, adiknya dan teman-temannya.

10 Objek adalah sesuatu yang dituju atau diinginkan oleh subjek.persoalanpersoalan kemasyarakatan yang dihadapi pada suatu jaman akan besar pengaruhnya pada cipta sastra yang tampak pada tema-tema yang dimunculkan melalui tokohtokoh dalam karyanya. Mursal Esten mengemukakan bahwa seorang pengarang berhadapan dengan suatu kenyataan yang ditemukan dalam mansyarakat (realitas objektif).di Eropa pada akhir abad ke-19, teori sastra tidak saja disebabkan oleh keadaan politik dan sosial, tetapi juga oleh lahirnya generasi novelis (pengarang) yang memiliki kesadaran sosial. Di dalam novelet Моя Жизнь Kehidupan Saya ini diungkapkan realitas objektif keadaan sosial seperti kutipan dibawah ini (1) завтра мы пойдем вместе, и ты извинишься перед управляющим и пообещаешь ему служить добросовестно, - заключил он. - ни одного дня ты не должен оставаться без общественного положения(антон Чехов, 1896 : 2) besok kita akan pergi bersama-sama, dan anda meminta maaf kepada manajer dan berjanji untuk melayani dia dengan itikad baik, - ia menyimpulkan. tidak satu hari anda tidak harus tanpa status sosial. Dalam cerita ini tokoh aku harus menanggung beban akibat berpindahpindah tempat kerja, ayahnya hanya berdiam diri, kakaknya bekerja didepartemen dan teman-temannya yang bekerja diberbagai bidang. Hal ini disebabkan antara tuntutan sosial dan keinginan pribadi. Walaupun pada akhirnya ia lebih tertuju pada tuntutan sosial tetap harus mempunyai eksistensi diri. Penerima adalah sesuatu atau seseorang yang menerima objek yang diusahakan oleh subjek. Pada usahanya untuk memenuhi tuntutan perubahan sosial, akhirnya dengan menjadi karyawan yang baik ia berusaha menguatkan diri agar ayahnya dan kakaknya senang. (1) в детстве, когда меня бил отец, я должен был стоять прямо, руки пошвам, и глядеть ему в лицо. и теперь, когда он бил меня, я совершенно терялся и, точно мое детство все еще продолжалось,

11 вытягивался и старался смотреть прямо в глаза. отец мой был стар и очень худ, но, должно быть, тонкие мышцы его были крепки, как ремни, потому что дрался он очень больно. sebagai seorang anak, ketika ayah saya memukul saya, saya harus berdiri tegak, tangan di jahitannya, dan melihat dia langsung di wajah. dan sekarang, ketika ia mengalahkan saya, saya cukup hilang dan, seperti masa kecil saya masih berlangsung, menggeliat dan mencoba melihat langsung di mata. ayah saya sudah tua dan sangat tipis, tetapi harus lengan yang kurus adalah sebagai kuat sebagai sabuk pengaman, karena ia berjuang sangat menyakitkan. Dari perjalanan di atas maka keluarga dan kolega merupakan simbol masyarakat yang mengharapkan adanya perubahan dan keadaan oleh meningkatnya derajat kehidupan, akan tetapi keinginan tersebut pada akhirnya tidak terpenuhi karena adanya tuntutan status sosial dan keinginan pribadi. Penghalang adalah seseorang atau sesuatu yang menghalangi usaha subjek dalam mencapai objek. Diceritakan bahwa tokoh aku mendapatkan pertentangan dari ayahnya sendiri setelah ia dipecat dari pekerjaanya karena adanya tuntutan status dari ayahnya yang mengharuskan ia kembali ke pekerjaan lamanya, akan tetapi ia menolaknya dan memilih kehemdak sendiri dibandingkan ayahnya. Namun setelah ia mendapatkan pekerjaan baru tetap saja ayahnya tidak mendukung dan menghina dirinya. (1) Завтра мы пойдем вместе, и ты извинишься перед управляющим и пообещаешь ему служить добросовестно, - заключил он. - Ни одного дня ты не должен оставаться без общественного положения. besok kita akan pergi bersama-sama, dan anda meminta maaf kepada manajer dan berjanji untuk melayani dia dengan itikad baik, - ia menyimpulkan. - tidak satu hari anda tidak harus tanpa status sosial. Dengan kata lain ayahnya dan manajer merupakan represensasi dari kalangan konservatif yang tidak menghendaki perubahan.

12 Penolong adalah sesuatu atau seseorang yang membantu atau mempermudah usaha subjek untuk mendapatkan objek. Setelah tokoh aku dipecat dari pekerjaanya ia lama tidak mempunyai pekerjaan. Suatu saat ia bertemu dengan seorang insinyur yang menyemangatinya untuk kembali bekerja. Pada intinya insinyur merupakan simbol dari kaum intelektual. (1) какие беспорядки! - сказал он, брезгливо заглядывая в ведомость. - через две недели я перевожу контору на станцию и уж не знаю, что мне с вами делать, господа. apakah itu? - dia mengatakan, melirik menghina dalam sebuah pernyataan. - dua minggu kemudian, saya menerjemahkan kantor ke stasiun dan aku tidak tahu apa yang saya dengan anda lakukan, tuan-tuan. Dari kesimpulan diatas dapat dijelaskan bahwa kakaknya tokoh aku dan insinyur merupakan represensasi dari kaum intelektual yang memiliki sikap menolong dan progresif. BAB IV KESIMPULAN Setelah menganalisis perubahan sebagai plot dalam novelet Моя Жизнь Kehidupan Saya, serta menganalisis skema aktan berupa pengirim, objek, subjek, pembantu, penerima dan penentang sesuai dengan identifikasi masalah yang telah tersusun, maka telah dibuat kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yang akan terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama adalah kesimpulan dari hasil analisis didalam novelet Моя Жизнь Kehidupan Saya dan bagian kedua adalah hasil analisis novelet Моя Жизнь Kehidupan Saya. Kesimpulan dari hasil analisis novelet Моя Жизнь Kehidupan Saya adalah ;

13 1) Didalam novelet Моя Жизнь Kehidupan Saya, tokoh saya adalah seorang pekerja keras dan bertanggung jawab. Alur dalam novelet Моя Жизнь Kehidupan Saya menggunakan alur yang bersifat lurus, yaitu bahwa tahapan cerita tersusun secara berurutan dari awal hingga akhir, pada tahap awal merupakan perkenalan karakter utama, tahap tengah adalah pemaparan konflik dan tahap akhir adalah penyelesaian konflik dalam cerita 2) Pada skema aktan Моя Жизнь Kehidupan Saya terlihat ketika tokoh saya menghadapi berbagai masalah dalam kehidupannya. Keadaan dalam diri tokoh saya terdapat ketika ia menghadapi masalah yang dihadapkan pada keadaan atau pendapat orang lain serta orang terdekatnya dan kepercyaan akan adanya suatu keinginan yang menguasai hidupnya terlihat ketika ia hendak melakukan suatu perubahan terhadap status sosialnya. DAFTAR PUSTAKA Jabrohim pasar dalam perspektif greimas, yogyakarta : pustaka pelajar. Jabrohim.2003.metodologi penelitian sastra. yogyakarta : hanindita graham widya. Nurgiyantoro, burhan teori pengkajian sastra.yogyakarta : gajah mada university press. ocr алексей комаров Hartoko, Dick dan B. Rahmanto pemandu di dunia sastra. Yogyakarta: kanisius Noor, Redyanto pengantar pengkajian sastra, Semarang : fasindo Ratna, Nyoman Kutha teori,metode, dan teknik penelitian sastra. Yogyakarta : pustaka pelajar

14

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dikatakan Horatio (Noor, 2009: 14), adalah dulce et utile BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan struktur dunia rekaan, artinya realitas dalam karya sastra adalah realitas rekaan yang tidak sama dengan realitas dunia nyata. Karya sastra itu

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai objeknya dan bahasa sebagai mediumnya. Menurut Esten (2000: 9), sastra merupakan pengungkapan

Lebih terperinci

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata

BAB II LANDASAN TEORI. suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata BAB II LANDASAN TEORI Seperti yang telah disebutkan dalam bab pendahuluan bahwa sastra adalah suatu karya seni yang berhubungan dengan ekspresi dan keindahan. Dengan kata lain, kegiatan sastra itu merupakan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam

Bab 1. Pendahuluan. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek&Warren, 1995:3). Dalam Bahasa Indonesia, kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusasteraan

Lebih terperinci

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK Penelitian ini mengambil novel Cinta Suci Zahrana karya Habiburrahman El Shirazy sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori BAB II LANDASAN TEORI Untuk mendeskripsikan dan menganalisis kajian penelitian ini harus ada teori pendukungnya antara lain; hakekat pendekatan struktural, pangertian novel, tema, amanat, tokoh dan penokohan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Rumusan Masalah 1.1.1. Latar Belakang Sastra 1 merupakan curahan hati manusia berupa pengalaman atau pikiran tentang suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Sansekerta yang berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk, buku instruksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah salah satu seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya dan kehidupan manusia subjeknya. Kata sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai perwujudan kehidupan manusia dan masyarakat melalui bahasa, sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, memberi petunjuk atau intruksi, tra artinya alat atau sarana sehingga dapat disimpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang berdasarkan aspek kebahasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan seorang pengarang, yang berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik suasana pikir maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi, maka karya sastra sangat banyak mengandung unsur kemanusiaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kata sastra diambil dari bahasa latin dan juga sansekerta yang secara harafiah keduanya diartikan sebagai tulisan. Sastra merupakan seni dan karya yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya 1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Yang Relevan Kajian yang relevan dengan penelitian tentang novel Bumi Cinta karya Habiburrahman El Shirazy sesuai dengan tinjauan terhadap penelitian sebelumnya yaitu

Lebih terperinci

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Evi Tri Purwanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia Universitas

Lebih terperinci

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Nita Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH

ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH ANALISIS MORAL TOKOH UTAMA NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA ARTIKEL ILMIAH AFDAL RIFNANDA NPM 10080248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA oleh INEU NURAENI Inneu.nuraeni@yahoo.com Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Kukuh Iman Ujianto Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 16 April 1988 film Grave of the Fireflies mulai beredar di

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 16 April 1988 film Grave of the Fireflies mulai beredar di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tanggal 16 April 1988 film Grave of the Fireflies mulai beredar di Jepang. Film ini dibuat berdasarkan novel semiautobiografi dengan judul Hotaru no Haka yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. sudah banyak yang meneliti, diantaranya : unsur-unsur intrinsik dalam novel 鸿 三代中国女人的故事 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang tokoh utama dalam novel tentu sudah banyak diteliti. Berikut ini peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Oleh: Ariyadi Kusuma Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3

SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 1. Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 Ketika pulang, pikirannya melayang membayangkan kejadian yang

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang II. LANDASAN TEORI 2.1.Kemampuan Mengapresiasi Cerpen 2.1.1 Pengertian Apresiasi Secara leksikal, appreciation apresiasi mengacu pada pengertian pemahaman dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian yang pernah menganalisis tokoh utama BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang tokoh utama dalam novel tentu sudah banyak diteliti. Berikut ini peneliti memaparkan mengenai penelitian-penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan cerminan keadaan sosial masyarakat yang dialami pengarang, yang diungkapkan kembali melalui perasaannya ke dalam sebuah tulisan. Dalam tulisan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep merupakan aspek penting dalam penelitian. Konsep berfungsi untuk menghindari kegiatan penelitian dari subjektifitas peneliti serta mengendalikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang dialaminya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang nilai religius dalam novel Suluk Abdul Jalil Perjalanan Ruhani Syaikh Siti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang nilai religius dalam novel Suluk Abdul Jalil Perjalanan Ruhani Syaikh Siti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian yang Relevan Sesuai dengan tinjauan terhadap penelitian sebelumnya bahwa penelitian tentang nilai religius dalam novel Suluk Abdul Jalil Perjalanan Ruhani Syaikh Siti Jenar

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil cipta, kreasi, imajinasi manusia yang berbentuk tulisan, yang dibangun berdasarkan unsur ekstrinsik dan unsur instrinsik. Menurut Semi

Lebih terperinci

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL NOVEL KUTITIPKAN AZEL KEPADAMU KARYA ZAYYADI ALWY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Febri Rizki Ananda Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Karya sastra adalah sebuah karya imajiner yang bermedia bahasa dan memiliki nilai estetis. Karya sastra juga merupakan sarana untuk mengungkapkan ide, gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari pengabdian perasaan dan pikiran pengarang yang muncul ketika ia berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sastra dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010)

BAB I PENDAHULUAN. dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tokoh dan penokohan merupakan dua unsur yang tidak dapat terpisahkan dari sebuah proses penciptaan karya fiksi. Abrams dalam Nurgiyantoro (2010) menyatakan bahwa tokoh

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO Oleh: Wahyuni Ekawati program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa Zakicha37@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan bagian dari kehidupan manusia, yang berkaitan dengan memperjuangkan kepentingan hidup manusia. Sastra merupakan media bagi manusia untuk berkekspresi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya. Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang mengambil kehidupan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS TINDAKAN Pada bab ini akan diuraikan empat hal pokok yaitu: (1) kajian pustaka, (2) landasan teori, (3) kerangka berpikir, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra yang lahir di tengah-tengah masyarakat merupakan hasil imajinasi atau ungkapan jiwa sastrawan, baik tentang kehidupan, peristiwa, maupun pengalaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut.

BAB II LANDASAN TEORI. yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut. BAB II LANDASAN TEORI A. Konsep. 1. Pengertian Novel. Novel atau sering disebut sebagai roman adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA Oleh: Tati Mulyani Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa penelitian sebelumnya,konsep dan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama-tama penulis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Drama Sebagai Karya Fiksi Sastra sebagai salah satu cabang seni bacaan, tidak hanya cukup dianalisis dari segi kebahasaan, tetapi juga harus melalui studi khusus yang berhubungan

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA

ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA ANALISIS PSIKOLOGI SASTRA NOVEL GELOMBANG LAUTAN JIWA KARYA ANTA SAMSARA Ni Putu Yulia Utami Putri email: utamiputri805@gmail.com Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra merupakan karya seni yang mengandung banyak estetika keindahan, dalam karya sastra itu sendiri banyak mengankat atau menceritakan suatu realitas yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan seni yang bermediumkan bahasa dan dalam proses terciptanya melalui intensif, selektif, dan subjektif. Penciptaan suatu karya sastra bermula

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMATIK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS TOKOH CERPEN PADA PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMATIK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS TOKOH CERPEN PADA PRODI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN Pontas Jamaluddin Sitorus Jurnal Suluh Pendidikan FKIP-UHN ISSN: 2356-2595 Volume-1, Edisi-1, september 2014 Halaman 58-66 EFEKTIVITAS TEKNIK DRAMATIK DALAM PEMBELAJARAN MENGANALISIS TOKOH CERPEN PADA

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VIII SMP

IDENTIFIKASI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VIII SMP IDENTIFIKASI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAMPAU KARYA SANDI FIRLY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VIII SMP Oleh: Kurniawan Ni am Sofi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kurniawan_niam@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos.

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos. 7 BAB II LANDASAN TEORI E. Pengertian Psikologi Secara etimologis psikologi berasal dari bahasa Yunani Psyche dan logos. Psyche artinya jiwa dan logos berarti ilmu. Dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A.

BAB II KAJIAN TEORI. dan Eksploitasi Wanita dalam Novel The Lost Arabian Women karya Qanta A. BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Penelitian yang Relevan Sebelumnya Kajian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang telah dilakukan oleh Nikmawati yang berjudul Perlawanan Tokoh Terhadap Diskriminasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni (Wellek dan Warren, 1990: 3). Karya sastra adalah suatu kegiatan kreatif, hasil kreasi pengarang. Ide

Lebih terperinci

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076 Kemampuan Siswa menentuan Tokoh, Karekter Tokoh, dan Latar Cerpen Pada Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi Oleh Susi Fitria A1B1O0076 Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau

BAB I PENDAHULUAN. berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi atau 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh manusia. Pada konteks yang berbeda, manusia dapat menghasilkan karya berupa produk intelektual (seperti puisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya sudah ada penelitian mengenai teori motivasi tindakan Abraham Maslow, yaitu penelitian yang ditulis oleh Setyawan Budi Jatmiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Seorang pengarang bebas untuk mengeksplorasi pikiran, perasaan, dan imajinasinya untuk dituangkan dalam sebuah karya sastra. Karya sastra lahir karena adanya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan imajinasi pengarang yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian dinikmati oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Bahasa digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain. Bahasa mempunyai fungsi intelektual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan seni dan karya yang sangat berhubungan erat dengan ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka karya sastra

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Dalam bab ini peneliti akan memaparkan tentang peneliti penelitian sebelumnya, konsep dan landasan teori. Peneliti penelitian sebelumnya berisi tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku seseorang timbul disebabkan adanya motivasi. Motivasi merupakan suatu keadaan yang mendorong atau merangsang seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nellasari Mokodenseho dan Dian Rahmasari. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Relevan Sebelumnya Dari beberapa penelusuran, tidak diperoleh kajian yang relevan sebelumnya dengan penelitian ini. Adapun penelitian yang hampir sama adalah penelitian

Lebih terperinci

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom RAGAM TULISAN KREATIF C Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI KEMAMPUAN MENULIS CERPEN BERDASARKAN PENGALAMAN SISWA DI SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologi, sastra berasal dari bahasa latin, yaitu literatur (litera=huruf atau karya tulis). Dalam bahasa Indonesia karya sastra berasal dari bahasa sansakerta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilepaskan dari masyarakat pemakainya. Bahasa yang dipakai dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat serta perasaan kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi antar anggota masyarakat, bahasa

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Sastra merupakan karya seni yang memiliki arti atau keindahan. Dalam bahasa Jepang,

Bab 2. Landasan Teori. Sastra merupakan karya seni yang memiliki arti atau keindahan. Dalam bahasa Jepang, Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Kesusasteraan Menurut Takeo Kuwabara Sastra merupakan karya seni yang memiliki arti atau keindahan. Dalam bahasa Jepang, kesusasteraan memiliki teori yang didefinisikan seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Sastra juga cabang ilmu pengetahuan. Studi sastra memiliki metode-metode yang absah dan ilmiah, walau tidak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada diri pembaca. Karya juga merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media bahasa merupakan salah satu media yang digunakan oleh seorang sastrawan untuk menyampaikan karya seni yaitu sebuah karya sastra untuk para pembaca. Keindahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SEE YOU IN UZLIFATUL JANNAH KARYA FERYANTO HADI DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Rosiyani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL DALAM NOVEL SUJUD NISA DI KAKI TAHAJUD SUBUH KARYA KARTINI NAINGGOLAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Ari Handayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Novel Cinta Brontosaurus karya Raditya Dika belum pernah dijadikan objek penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, penulis memberikan

Lebih terperinci

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Oleh: Esa Putri Yohana 1 Abstrak Skripsi ini berjudul Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,

BAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang

Lebih terperinci

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA ANALISIS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA NOVEL TEATRIKAL HATI KARYA RANTAU ANGGUN DAN BINTA ALMAMBA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA Oleh: Enik Kuswanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA Oleh: Wisanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Hariyanto Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA IMPLEMENTASI NILAI-NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada kajian ini adalah metode penelitian deskriptif analisis komparatif. Ratna (2013, hlm. 53) mengatakan bahwa metode penelitian dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil karya seseorang baik lisan maupun tulisan jika mengandung unsur estetik maka akan banyak disukai oleh semua kalangan. Di era globalisasi seperti saat ini, banyak

Lebih terperinci

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA SKRIPSI diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Dalam menyampaikan storytelling ada berbagai macam jenis cerita yang dapat dipilih oleh pendongeng untuk didongengkan kepada audience. Sebelum acara storytelling dimulai,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra selalu muncul dari zaman ke zaman di kalangan masyarakat. Karya sastra muncul karena karya tersebut berasal dari gambaran kehidupan manusia yang

Lebih terperinci

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd.

Oleh Sri Lestari Siregar Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M. Pd. 0 PENGARUH MODEL THINK TALK WRITE (TTW)TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR-UNSUR INTRINSIK CERPEN OLEH SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 TANJUNG PURA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 Oleh Sri Lestari Siregar Prof.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universita Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universita Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah bagian kesenian yang merupakan salah satu unsur dari kebudayaan. Sastra lahir karena adanya dorongan dasar manusia untuk mengungkapkan isi hatinya

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia

Skripsi. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 dalam Ilmu Sastra Indonesia PERJUANGAN SEORANG MUSLIMAH DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DI LINGKUNGAN MASYARAKAT EROPA DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA (KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA)

Lebih terperinci

BAB II PEMBELAJARAN, MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN, DAN TEKNIK MENULIS CERITA SINGKAT

BAB II PEMBELAJARAN, MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN, DAN TEKNIK MENULIS CERITA SINGKAT BAB II PEMBELAJARAN, MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN PENGALAMAN, DAN TEKNIK MENULIS CERITA SINGKAT 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menulis Cerpen dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas X Berdasarkan

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS

Lebih terperinci

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Meyin Mulyanti Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI ANALISIS NILAI PENDIDIKAN PADA NOVEL ORANG CACAT DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI Oleh: Siti Ma rifatul Khoeriah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99).

BAB I PENDAHULUAN. kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin, 1992:99). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusastraan, penggunaan kata-kata yang indah, gaya bahasa, dan gaya bercerita yang menarik (Zainuddin,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR. PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR. Hj. Yusida Gloriani dan Siti Maemunah Pendidikan Bahasa dan Sastra Inonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil karya cipta manusia yang mengandung daya imajinasi dengan menggunakan bahasa sebagai medianya. Menurut Wellek dan Warren (1993:14) bahasa

Lebih terperinci