Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Famili Unionidae di Sungai Brantas Periode April Juni 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Famili Unionidae di Sungai Brantas Periode April Juni 2012"

Transkripsi

1 Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Spesies Kijing Air Tawar Famili Unionidae di Sungai Brantas Periode April Juni 2012 Leonard Ady Candra, Moch. Affandi, dan Bambang Irawan Program Studi S1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya ABSTRACT This research aims to reveal the variety of species, diversity of species, dominance, abundance, and the longitudinal distribution of the species of freshwater mussels Unionidae in the Brantas River in the period from April to June 2012 and did a comparison of data in the results period from April to June 2011 and January to March 2012.This study is descriptive. Samples freshwater mussels were taken using a Plot methods in the two sections sides of the river at 15 stations in the Brantas River. The sample were analyzed to determine the species name, abudance, species diversity, dominance, continuity presence and longitudinal distribution of the species of freshwater mussels Unionidae in the Brantas River. There as many five species freshwater mussels obtained in research sites, with abudane (individu/m 2 ) and dominance (%) of each species: Contradens contradens (151: 65,3), Elongaria orientalis (40: 17,3), Pilsbryoconcha exilis (0,25: 0,1), Pseudodon vondembuschianus (8: 3,3) and Rectidens sumatrensis (32: 14). Index Species diversity at each station ranged from 0.09 to Five species are found in the Brantas River has a discontinuous deployment pattern when viewed from all sampling stations, and only continuous at the eleven sampling sites located downstream in Kali Surabaya to Kali Brantas. Concluded: that level of Species diversity is low. Species of freshwater mussels Unionidae in the Brantas River acquired as many as five species, their presence tends to be concentrated in the downstream. Contradens contradens had the highest abundance and dominance. Key words: Freshwater mussels Unionidae, Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Pseudodon vondembuschianus and Rectidens sumatrensis, Longitudinal Distribution Pattern, Brantas River. Pendahuluan Kijing air tawar (freshwater musels) memiliki penyebaran dan distribusi yang luas di dunia, penyusun terbesar dari kijing air tawar adalah famili Uninodae. Menurut Graf and Cumming (2007), jumlah total kijing air tawar di dunia mencapai 840 spesies yang tersebar diseluruh benua kecuali Antartika, Kijing air tawar Unionidae mempunyai keanekaragamaan hingga 674 spesies dan merupakan penyusun kijing air tawar terbesar. Indonesia memiliki kondisi geografis yang cukup mendukung untuk persebaran kijing air tawar. Indonesia memiliki perairan yang luas baik di perairan laut dan perairan tawar sehingga Indonesia memilki banyak sungai yang berukuran besar atau kecil yang merupakan habitat yang baik untuk pertumbuhan dari kijing air tawar. Di Pulau Jawa terdapat sungai Brantas yang merupakan sungai terpanjang di provinsi Jawa Timur..

2 Di Pulau Jawa, kijing air tawar memiliki penyebaran cukup luas, salah satu famili kijing air tawar yang banyak dijumpai adalah famili Unionidae atau yang biasa disebut kijing air tawar Unionidae. Dibanding hewan-hewan lain secara global kijing air tawar Unionidae termasuk dalam kelompok hewan yang paling terancam mengalami kepunahan. Keberadaan kijing air tawar saat ini mengalami penurunan, sebanyak 73% anggotanya termasuk dalam status terancam punah dan saat ini 37 spesies kijing air tawar diduga mengalami kepunahan (Master et al dalam Grabarkiewicz dan Wayne, 2008). Hal tersebut dijelaskan Strayer et al dalam Grabarkiewicz dan Wayne, 2008, bahwa penurunan tajam jumlah spesies kijing air tawar disebabkan oleh kerusakan habitat, penurunan kualitas air, introduksi spesies eksotis, dan perubahan hidrologi. Jutting (1953) mengungkapkan bahwa 5 dari 6 spesies kijing air tawar yang ada di pulau Jawa terdapat di sungai Brantas, yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pseudodon vondenbuschianus, Pilsbryoconcha exilis, dan Rectidens sumatrenis, dan 1 spesies berada di bengawan solo yaitu Physunio exsimius. Penelitian terkini yang diarahkan untuk meperbaharui data tentang keberadaan spesimen kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas dilakukan oleh Ramadani (2011) dan Priyatama (2012). Kedua penelitian dilakukan dengan mengambil 15 stasiun tempat sampling dari daerah hulu yang berada di Kabupaten Tulungagung sampai hilir aliran sungai yang berada di kota Surabaya. Ramadani (2011) mendapati tiga spesies yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis dan Rectidens sumatrensis tanpa menemukan Pseudodon vondembuschianus dan Pilsbryoconcha exilis sedangkan Priyatama (2012) mendapati empat spesies Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pseudodon vondembuschianus dan Rectidens sumantrenis tanpa menemukan Pilsbryoconcha exilis Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian periode April Juni 2011 dan periode Januari Maret 2012 dan merupakan penelitian lanjutan untuk mendapatkan data terkini tentang keberadaan, kelimpahan, dominansi dan keanekaragamaan spesies kijing air tawar Unionide di sungai Brantas dengan cara mengambil sampel sebanyak empat kali dalam satu tahun. Penelitian ini selanjutnya akan dikomparasikan dengan penelitian terdahulu tentang topik yang sama pada periode April Juni 2011 Ramadani (2011) dan Januari Maret 2012 Priyatama (2012) untuk melengkapi dan memperbaiki data. Bahan dan Metode Bahan penelitian adalah kijing air tawar Unionidae yang diambil di sungai brantas pada 15 stasiun sampling dengan menggunakan metode plot berukuran 1x1m 2 pada 2 titik di tepi sungai yaitu pengambilan sampel secara langsung dengan pengerukan menggunakn kicknet dengan lebar mulut 25x25cm 2.Sampel dianalisis untuk mengetahui nama spesies, karakter, kelimpahan, dominansi, nilai keanekargamaan spesies dan kontinuitas keberadaan spesies kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas. Untuk mengetahui keberadaan kijing air tawar Unionidae dijawab secara deskriptif dengan menyusun tabel keberadaan pada setiap stasiun sedangkan, untuk mengetahui kelimpahan spesies dilakukan perhitungan rata-rata total spesies di setiap plot dibagi dengan banyaknya plot pada setiap stasiun. Nilai dominansi dianalisis menggunakan indeks dominansi Simpsons. Di = ni x 100% N

3 Keterangan : Di = Indeks Dominansi ni = Jumlah individu tiap spesies N = Total individu semua spesies Untuk Mengetahui kenaekaragamaan digunakan Indeks keanekaragamaan Shanon-Wiener. H = Σ Pi ln Pi Keterangan : H = Indeks Keanekaragaman spesies Shannon-Wienner Pi = ni/n N = Total individu semua spesies ni = Jumlah individu spesies ke-i Hasil Penelitian Data penelitian, selain mencakup hasil pengamatan dan pengukuran parameter biologi kijing air tawar Unionidae juga dilengkapi dengan hasil pengukuran faktor fisik dan kimia lingkungan di masing masing stasiun. Parameter fisik kimia yang diukur meliputi kecepatan arus air, ph air, suhu air, kedalaman sungai, dan DO (dissolved oxygen), (Tabel 1). Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Parameter Fisika Kimia Air di Sungai Brantas Periode April Juni 2012 Stasiun Tanggal Parameter Kondisi Pengambilan Kecepatan Kedalaman Suhu DO Cuaca ph sampel Arus (m) ( C) (mgo2/l) 1 28/4/2012 cerah Sangat cepat /4/2012 cerah Sangat cepat /4/2012 cerah Sedang /4/2012 cerah Sedang /4/2012 cerah Sedang /5/2012 cerah Lambat /5/2012 cerah Cepat /6/2012 cerah Lambat /6/2012 cerah Lambat /6/2012 cerah Lambat /6/2012 cerah Cepat /6/2012 cerah Sedang /6/2012 cerah Sedang /6/2012 cerah Lambat /6/2012 cerah Sangat Lambat Dari Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa kecepatan arus di Sungai Brantas bervariasi antara sangat cepat hingga sangat lambat, kecepatan arus paling rendah terdapat pada stasiun 15 yaitu bagian hilir di kota Surabaya dan tertinggi berada pada bagian hulu di kabupaten Tulungagung. Kedalaman air sungai Brantas dengan kedalaman terendah pada stasiun 1 yaitu 1,1 meter dan kedalaman paling tinggi pada stasiun 8 dengan kedalaman 6,8 meter.untuk hasil pengukuran parameter ph (tingkat keasaman air) di seluruh stasiun penelitian menunjukkan tingkat yang bervariasi antara 6 7, ph paling rendah terdapat pada stasiun 3, 10 dan 11 sedangkan ph paling tinggi terdapat pada beberapa stasiun. Suhu air pada seluruh

4 stasiun penelitian bervariasi berkisar antara 25 29ºC. Pada hasil pengukuran kadar oksigen terlarut (DO) air juga bervariasi pada seluruh stasiun, berkisar antara 4,1 9,2 mgo 2 /l, di mana kadar oksigen terlarut tertinggi pada stasiun 4 dan terendah pada stasiun 12. Keberadaan kijing air tawar Unionidae yang didapat selama pengambilan sampel di Sungai Brantas pada penelitian ini diketahui bahwa ada sebanyak lima spesies kijing air tawar Unionidae yang didapati di 11 dari 15 stasiun penelitian (Tabel 2), yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Pseudodon vondembuschianus, dan Rectidens sumatrensis (Gambar 1). Kijing air tawar Unionidae yang didapat selama pengambilan sampel di Sungai Brantas didata dan dianalisis sehingga diperoleh hasil berupa kelimpahan (individu/m 2 ), dominansi, keanekaragaman dan keberadaan spesies pada setiap stasiun penelitian (Tabel 3). Gambar 1: Spesimen kijing air tawar Unionidae koleksi dari Sungai Brantas periode sampling April Juni 2012 (A. Contoh sampel dari salah satu plot di Stasiun 10; B. Contradens contradens; C. Elongaria orientalis; D. Rectidens sumatrensis; E. Pseudodon vondembuschianus; F. Pilsbryoncha exilis. Tabel 2. Keberadaan kelima Spesies Kijing Air Tawar Unionidae Pada Seluruh Stasiun Pengambilan Sampel di Sungai Brantas

5 Dari Tabel 1 dapat dijelaskan keberadaan kijing air tawar Unionidae tersebar pada 11 stasiun penelitian, yaitu: stasiun 3 yang berada di bagian hilir kali surabaya hingga stasiun 13 yang berlokasi di tulungagung kali brantas. Contradens contradens didapati secara kontinyu di sebelas stasiun penelitian yaitu stasiun 3 di kali Brantas hingga stasiun 13 yang ada di kali Surabaya. Elongaria orientalis tersebar di 9 dari 11 stasiun penelitian yang didapati spesimen kijing air tawar Unionidae yaitu stasiun 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12,13 dan tidak didapati pada stasiun 3 dan 9. Dari 11 stasiun yang didapati kijing air tawar Unionidae, Pilsbryoconcha exilis hanya ditemukan pada stasiun 13 yang merupakan daerah kali Surabaya dan tidak didapati pada stasiun yang lain. Pseudodon vondembuschianus tersebar tidak berurutan di 8 stasiun penelitian yaitu stasiun 4, 5, 6, dan 7 yang merupakan kali Brantas dan stasiun 10, 11, 12 dan 13 yang merupakan daerah kali Surabaya. Rectidens sumantrensis didapati kontinyu di delapan stasiun penelitian yaitu stasiun 5 hingga stasiun 13. Kelima spesies kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di sepanjang aliran sungai Brantas tidak didapati pada stasiun 1 dan 2 yang berada pada bagian hulu dikarenakan penyusun substratnya cenderung berbatu dan kerikil ditambah derasnya arus air yang bukan merupakan habitat utama dari kijing air tawar Unionidae Tabel 3. Kelimpahan (ni, individu/m 2 ) dan Dominansi (Di, %) Masing-Masing Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas. Nilai total dari kelimpahan masing masing spesies kijing air tawar Unionidae di seluruh stasiun penelitian sepanjang aliran sungai Brantas sebesar 0, individu/m 2, Contradens contradens menduduki peringkat pertama dengan kelimpahan sebesar 151 individu/m 2 diikuti berturut-turut oleh Elongaria orientalis sebesar 17,3 individu/m 2, Rectidens sumatrensis 14 individu/m 2, Pseudodon vondembuschianus 3,3 individu/m2, sedangkan kelimpahan terendah diperoleh oleh Pilsbryoconcha exilis (0,25 individu/m 2 ). Sedangkan untuk indeks dominansi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas memiliki kisaran nilai 0,1 65,3% dengan dominansi tertinggi oleh Contradens contradens (65,3%) dan dominansi terendah oleh Pilsbryoconcha exilis (0,1%). Berdasarkan kriteria Torgersen et al. (2006), Contradens contradens merupakan spesies dominan; Elongaria

6 orientalis merupakan spesies umum atau sub-dominan, dan Rectidens sumatrensis, Pseudodon vondembuschianus serta Pilsbryoconcha exilis merupakan spesies jarang atau tidak-dominan. Hasil penghitungan indeks keanekaragaman spesies kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas pada periode April Juni 2012 di setiap stasiun bervariasi mulai dari 0,09 1,40. Indeks keanekaragaman paling rendah berada di stasiun 9 dengan nilai 0,09 dan tertinggi di stasiun 13 dengan nilai 1,40 Tabel 4. Perbandingan keterdapatan spesimen, kelimpahan total, dan macam spesies kijing air tawar Unionidae yang ditemukan pada setiap stasiun penelitian di sungai Brantas pada kondisi rata-rata kecepatan arus dan kedalaman sungai serta alat dan metode sampling pada ketiga periode penelitian Periode Penelitian Keterangan Rahmadani (April - Mei 2011) Priyatama (Januari - Maret 2012) Saat ini (April - Juni 2012) Rata-rata kecepatan arus (m/s) Cepat Cepat Lambat Rata-rata tinggi permukaan air (m) 3,57 3,68 2,5 Alat penelitian Ponar dredge Ponar dredge Kick-Net Metode penelitian Dredge Dredge Plot Jumlah keterdapatan spesimen kijing pada stasiun penelitian Kelimpahan total spesimen kijing (individu/m 2 ) Jumlah macam spesies Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa tinggi permukaan air dan kecepatan arus sungai merupakan dua kondisi yang saling berhubungan. Dalam tabel tersebut rata-rata kecepatan arus dan tinggi permukaan air sungai Brantas dengan nilai tertinggi didapati pada penelitian Priyatama (2012) kecepatan arus cenderung cepat dan tinggi permukaan air 3,68m; secara berturut-turut diikuti oleh Rahmadani (2011) dengan kecepatan arus cepat dan tinggi permukaan air 3,57m; sedangkan pada penelitian ini kecepatan arus yang relatif lambat dan tinggi permukaan air 2,5m. Kedua penelitian sebelumnya sama-sama menggunakan metode dan alat yang sama yaitu metode dredge dengan alat ponar dredge, sedangkan pada penelitian ini metode yang digunakan adalah plot kuadrat dengan bantuan alat Kick-net. Dari Tabel dapat dilihat bahwa perbedaan alat yang digunakan dapat memberikan hasil yang berbeda. Total kelimpahan kijing air tawar Unionidae pada periode ini berkisar antara 0, individu/m 2, sedangkan pada penelitian April Juni 2011 (Rahmadani, 2011) memiliki kelimpahan individu/m 2 dan penelitian Januari Maret 2012 (Priyatama, 2012) dengan nilai kelimpahan antara individu/m 2.Penghitungan indeks dominansi kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode ini memperoleh hasil berkisar antara 0,1 65,3%.Sedangkan pada periode sebelumnya April Juni 2011 indeks dominansi berkisar antara 27 40%, pada penelitian Januari Maret 2012 nilai dominansi dominansi pada periode ini berkisar antara 14 32%. Untuk indeks keanekaragaman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode ini bervariasi dari 0 1,40 (tingkat keanekaragaman berkisar antara sangat rendah rendah). Sedangkan indeks keanekaragaman yang didapat pada periode April Mei 2011 bervariasi antara 0,69 1,08 dan pada indeks

7 keanekaragamaan periode Januari Maret 2012 bervariasi antara 0 1,28. Berdasarkan Tabel 4 dan Tabel 5 menunjukan bahwa keterdapatan spesies kijing air tawar Unionidae pada setiap stasiun, total kelimpahan, jumlah spesies dan dominansi spesies kijing air tawar Unionidae yang didapat dalam penelitian ini lebih besar dibanding dua penelitian sebelumnya. Tabel 5. Data Perbandingan Kelimpahan dan Dominansi Spesies Kijing Air Tawar Unionidae di Sungai Brantas Pada Periode April Juni 2011 dengan Periode April Juni 2012 Keterangan : A: Periode April Juni 2011 B: Periode Januari Maret 2012 C: Periode April Juni 2012 Pembahasan Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian periode April Mei 2011 (Rahmadani, 2011) dan periode Januari Maret 2012 (Priyatama, 2012). Penelitian ini dilakukan untuk melengkapi data tentang keberadaan dan kelimpahan spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas. Pada periode April Juni 2012 sampel kijing air tawar

8 Unionidae disampling menggunakan metode plot atau metode kuadrat dimana pada setiap stasiun penelitian diambil sebanyak 4 plot dengan ukuran 1x1 m 2. Metode ini dilakukan agar mendapatkan hasil yang lebih mewakili mengenai jumlah spesies serta keberadaan dan kelimpahan masing-masing spesies pada setiap stasiun penelitian. Hasil penelitian ini diarahkan untuk mengungkap kelimpahan, dominansi, keanekaragaman dan distribusi spesies kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di hulu sampai hilir aliran sungai Brantas. Pada penelitian ini spesimen kijing air tawar Unionidae hanya didapati pada 11 dari 15 stasiun penelitian di sepanjang aliran Sungai Brantas, keseluruhan spesimen tersusun atas lima spesies yaitu Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Pseudodon vondembuschianus dan Rectidens sumatrensis. Dengan keberadaan dan kelimpahan dari masing-masing spesies kijing air tawar Unionide pada masing-masing stasiun berbeda. Jumlah keseluruhan kijing air tawar Unionidae yang didapatkan sebanyak 938 individu dari lima spesies yang ditemukan di sebelas stasiun penelitian. Dari sebelas stasiun penelitian yang mengandung kijing air tawar Unionidae, Contradens contradens merupakan spesies terbanyak yang didapatkan pada periode ini dengan total 624 individu, diikuti oleh Elogaria orientalis sebanyak 157 individu, Rectidens sumantrensis 126 individu, Pseudodon vondembuschianus 30 individu dan Pilsbryococncha exilis 1 individu. Penelitian yang dilakukan untuk mengungkap keberadaan kijing air tawar Unionidae di Pulau Jawa khususnya di Sungai Brantas masih jarang dilakukan. Satu-satunya penelitian yang dilakukan untuk mengungkap keberadaan kijing air tawar Unionidae di Indonesia hanya berdasar laporan yang dilaporkan oleh (Jutting, 1953). Menurut Jutting (1953), terdapat enam spesies kijing air tawar Unionidae di Pulau Jawa dan lima spesies diantaranya di sungai Brantas. Kelima spesies tersebut adalah Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbbryoconcha exilis, Pseudodon vondenbuschianus, dan Rectidens sumatrensis. Setelah Jutting (1953) penelitian yang mengungkap keberadaan kijing air tawar Unionidae di Pulau Jawa masih sedikit dilakukan, hasil penelitian terdekat yang mengungkap keberadaan kijing air tawar Unionidae dilakukan oleh Rahmadani (2011) dan Priyatama (2012). Pengambilan sampel kijing air tawar Unionidae pada kondisi sungai dan metode yang digunakan tidak sama secara langsung dapat mempengaruhi hasil yang didapat.pada penelitian Rahmadani (2011) dan Priyatama (2012) pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode dredging menggunakan Ponar dredge pada tiga plot yaitu di ¼, ½,dan ¾ bagian sungai. Metode dredging yang dilakukan di tiga plot pada setiap stasiun pada kedua penelitian sebelumnya Rahmadani (2011) dan Priyatama (2012) dilakukan pada kondisi sungai yang kurang mendukung dimana arus air cukup kuat dan tingginya permukaan airsehingga metode dan alat yang digunakan tidak dapat bekerja dengan baik dan kurang efisien dan menyulitkan saat pengambilan sampel kijing air tawar. Tingginya kecepatan arus dan permukaan air sungai menyebabkan ponar dredge terhanyut arus dan sulit mejangkau substrat tempat hidup kijing air tawar Unionidae, selain itu pengambilan sampel yang ditempatkan pada tiga plot ¼, ½,dan ¾ bagian sungai kurang sesuai mengingat habitat ideal kijing air tawar Unionidae untuk hidup berada di tepi sungai dengan arus yang relatif tenang. Metode plot pada periode ini didasarkan atas keterwakilan kondisi sungai yang ideal dimana arus air yang relatif tenang dan rendahnya permukaan air sungai. Rendahnya arus dan

9 permukaan air memberikan kemudahan dalam proses sampling dan pengambilan sampel kijing air tawar Unionidae. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Sungai Brantas pada pengambilan sampel periode April Juni 2012, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Spesies Kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode ini adalah adalah Contradens contradens, Elongaria orientalis, Pilsbryoconcha exilis, Pseudodon vondembuschianus dan Rectidens sumatrensis. 2. Kelimpahan total masing-masing spesies kijing air tawar Unionidae di seluruh stasiun penelitian di Sungai Brantas adalah Contradens contradens sejumlah (151 individu/m 2), Elongaria orientalis (40 individu/m 2 ), Pilsbryoconcha exilis (0,1 individu/m 2 ), Pseudodon Vondembuschianus (3,3 individu/m 2 ) dan Rectidens sumatrensis (10 individu/m 2 ). Dominansi kijing air tawar Unionidae di seluruh stasiun pengambilan sampel di Sungai Brantas secara berurutan adalah Contradens contradens sebesar (65,3%), Elongaria orientalis (17,3%), Pilsbryoconcha exilis (0,25%), Pseudodon Vondembuschianus (8%) dan Rectidens sumatrensis (32%). Tingkat keanekaragaman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas tergolong rendah. 3. Pola distribusi kelima spesies kijing air tawar Unionidae yang ditemukan di Sungai Brantas termasuk tidak kontinyu bila dilihat dari keseluruhan stasiun pengambilan sampel, dan termasuk kontinyu bila ditinjau berdasarkan daerah kisaran keberadaannya yang berada di sebelas stasiun penelitian ada yang berada di daerah aliran Kali Surabaya dan Sungai Brantas, 4. Hasil komparasi data tentang keberadaan spesies pada stasiun penelitian, total kelimpahan, jumlah spesies serta indeks keanekaragamaan dan dominansi kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode April Mei 2012 dengan Januari Maret 2012 dan April Mei 2011 adalah sebagai berikut : a. Keberadaan kijing air tawar Unionidae pada Periode April Mei 2012 berbeda dengan periode Januari Maret 2012 dan April Mei Periode ini keberadaan didapati di sebelas stasiun peneltitan, sedangkan dua periode sebelumnya hanya didapati pada empat stasiun penelitian. b. Total kelimpahan dan dominansi spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada periode April Mei 2012 lebih tinggi dibandingkan dengan periode Januari Maret 2012 dan periode April Mei c. Jumah spesies yang didapat pada periode April Mei 2012 lebih tinggi dibandingkan periode Januari Maret 2012 dan periode April Mei d. Tingkat keanekaragaman spesies kijing air tawar Unionidae di Sungai Brantas pada ketiga periode penelitian tergolong rendah sedangkan dominansi spesies pada April Mei 2012 lebih tinggi dibandingkan dengan periode Januari Maret 2012 dan April Mei 2011.

10 Saran Penelitian ini dilengkapi dengan analisis faktor fisika kimia sungai dan tekstur substrat, tetapi hasil analisis ini tidak di komparasikan dengan kijing air tawar Unionidae yang didapat. Sehingga perlu penelitian lanjutan untuk melihat hubungan faktor fisika kimia sungai dan kondisi berbagai tekstur substrat pada setiap stasiun penelitian terhadap habitat ideal untuk mendukung kehidupan kijing air tawar Unionidae di sungai Brantas. Daftar Pustaka Graf, L. D dan K. S. Cumming Review of the systematics and global diversity of freshwater mussel species (Bivalvia: Unionoida). Journal of Molluscan Studies 73: Grabarkiewicz, J.D., dan Wayne, S.D An Introduction of Freshwater Mussel as Biological Indicators : Including account of Interior Basin, Cumberlandian, and Atlantic Slope Species, United States Environmental Agency, Washington DC. Master, L.L., Stein, B.A., Kutner, S., dan G.A. Hammerson. (2000). Vanishing assets: Conservation status of U.S. species. Pages in B.A. Stein, L.S. Kutner, and J.S. Adams (eds.). Precious Heritage: The status of biodiversity in the United States. Oxford University Press, New York. Priyatama, Astra B Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Kerang Air Tawar di Perairan Sungai Brantas. Skripsi. FSAINTEK Universitas Airlangga. Surabaya Ramadani, Aisyah H Keanekaragaman dan Pola Distribusi Longitudinal Kerang Air Tawar di Perairan Sungai Brantas. Skripsi. FSAINTEK Universitas Airlangga. Surabaya. Strayer, D.L., Downing, J.A., Haag, W.R., King, T.L., Layer, J.B., Newton, T.J. & Nicholas, S.J. (2004) Changing perspectives on pearly mussels, Nort American s most imperiled animal. Bioscience, 54(5), Jutting W.S.S.V. (1953) Critical Revision of The Fresh Water Bivalves of Java. In : Jutting, W.S.S.V., Systematic studies on the non-marine mollusca of the Indo-Australian Archipelago. Treubia, 22 (part I),19 73

RINGKASAN KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE DI SUNGAI BRANTAS PERIODE JANUARI FEBRUARI 2012

RINGKASAN KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE DI SUNGAI BRANTAS PERIODE JANUARI FEBRUARI 2012 Lampiran 1. Ringkasan RINGKASAN KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE DI SUNGAI BRANTAS PERIODE JANUARI FEBRUARI 2012, Drs. Moch. Affandi, M.Si., dan Dr.

Lebih terperinci

DIVERSITAS SPESIES KIJING AIR TAWAR UNIONIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR ABSTRAK

DIVERSITAS SPESIES KIJING AIR TAWAR UNIONIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR ABSTRAK DIVERSITAS SPESIES KIJING AIR TAWAR UNIONIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR Moch. Affandi, Bambang Irawan, Agoes Soegianto, dan Leonard Ady Candra Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sungai. Sungai Brantas merupakan sungai besar di provinsi Jawa Timur dengan

BAB I PENDAHULUAN. sungai. Sungai Brantas merupakan sungai besar di provinsi Jawa Timur dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Indonesia merupakan negara dengan wilayah perairan yang luas baik perairan laut maupun perairan tawar. Salah satu bagian wilayah perairan tawar yang penting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Lokasi penelitian berada di sungai Brantas di mana pengambilan sampel dilakukan mulai dari bagian hilir di Kota Surabaya hingga ke bagian hulu di Kecamatan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK MORFOLOGIS CANGKANG KERANG AIR TAWAR (UNIONIDAE) DI SUNGAI BRANTAS

KARAKTERISTIK MORFOLOGIS CANGKANG KERANG AIR TAWAR (UNIONIDAE) DI SUNGAI BRANTAS KARAKTERISTIK MORFOLOGIS CANGKANG KERANG AIR TAWAR (UNIONIDAE) DI SUNGAI BRANTAS Siti Nuur Aisyah, Moch. Affandi, Bambang Irawan Program Studi S1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Lingkungan dan Keberan Kerang Unionidae di Sungai Brantas Gambaran kondisi lingkungan daerah pengambilan sampel kerang Unionidae di aliran Sungai Brantas disajikan

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. komponen tersuspensi dalam air (filter feeder) dan juga sebagai bioindikator

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB I PENDAHULUAN. komponen tersuspensi dalam air (filter feeder) dan juga sebagai bioindikator BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Kerang air tawar merupakan salah satu kelompok organisme yang termasuk dalam kelas Bivalvia atau hewan yang memiliki dua cangkang, hidup di dasar perairan,

Lebih terperinci

STUDI KELIMPAHAN DAN JENIS MAKROBENTHOS DI SUNGAI CANGAR DESA SUMBER BRANTAS KOTA BATU. *

STUDI KELIMPAHAN DAN JENIS MAKROBENTHOS DI SUNGAI CANGAR DESA SUMBER BRANTAS KOTA BATU. * STUDI KELIMPAHAN DAN JENIS MAKROBENTHOS DI SUNGAI CANGAR DESA SUMBER BRANTAS KOTA BATU Hendra Febbyanto*, Bambang Irawan, Noer Moehammadi, Thin Soedarti Departemen Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi,

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL PERIODE JANUARI MARET 2012 SKRIPSI

KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL PERIODE JANUARI MARET 2012 SKRIPSI KEANEKARAGAMAN DAN POLA DISTRIBUSI LONGITUDINAL SPESIES KIJING AIR TAWAR UNIONIDAE DI SUNGAI BRANTAS PERIODE JANUARI MARET 2012 SKRIPSI ASTRA BUDI PRIYATAMA PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI DEPARTEMEN BIOLOGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Pengambilan sampel dilakukan di sungai Brantas pada periode bulan Januari. Tempat untuk identifikasi sampel dan analisis data dilakukan di Laboratorium

Lebih terperinci

Water Quality Black Water River Pekanbaru in terms of Physics-Chemistry and Phytoplankton Communities.

Water Quality Black Water River Pekanbaru in terms of Physics-Chemistry and Phytoplankton Communities. Water Quality Black Water River Pekanbaru in terms of Physics-Chemistry and Phytoplankton Communities Dedy Muharwin Lubis, Nur El Fajri 2, Eni Sumiarsih 2 Email : dedymuh_lubis@yahoo.com This study was

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung pada lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan sampel dilakukan pada vegetasi riparian sungai

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat pengambilan sampel dilakukan pada vegetasi riparian sungai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pengambilan sampel dilakukan pada vegetasi riparian sungai Sempur dan sungai Maron, Desa Sampel yang telah didapatkan dari lokasi pengambilan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan tentang Sungai Sungai merupakan badan air mengalir (habitat perairan lotik) yang membentuk aliran di daratan dari hulu menuju ke arah hilir dan akhirnya bermuara ke

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR

KEANEKARAGAMAN SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR KEANEKARAGAMAN SPESIES KERANG AIR TAWAR CORBICULIDAE DI SUNGAI BRANTAS JAWA TIMUR Moch. Affandi*, Ichsan Wardani, Bambang Irawan, Agoes Soegianto Departemen Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN DAN DOMINANSI PLANKTON DI ESTUARI KUALA RIGAIH KECAMATAN SETIA BAKTI KABUPATEN ACEH JAYA

KEANEKARAGAMAN DAN DOMINANSI PLANKTON DI ESTUARI KUALA RIGAIH KECAMATAN SETIA BAKTI KABUPATEN ACEH JAYA KEANEKARAGAMAN DAN DOMINANSI PLANKTON DI ESTUARI KUALA RIGAIH KECAMATAN SETIA BAKTI KABUPATEN ACEH JAYA DIVERSITY AND DOMINANCE OF PLANKTON IN KUALA RIGAIH, ACEH JAYA DISTRICT Rahmatullah 1 *, M. Sarong

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA AIR DI SUNGAI SAMIN KABUPATEN KARANGANYAR DAN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH. Skripsi

KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA AIR DI SUNGAI SAMIN KABUPATEN KARANGANYAR DAN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH. Skripsi KEANEKARAGAMAN JENIS SERANGGA AIR DI SUNGAI SAMIN KABUPATEN KARANGANYAR DAN SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Disusun oleh:

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN PERIFITON DI PERAIRAN SUNGAI DELI SUMATERA UTARA SUSANTI LAWATI BARUS

KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN PERIFITON DI PERAIRAN SUNGAI DELI SUMATERA UTARA SUSANTI LAWATI BARUS KEANEKARAGAMAN DAN KELIMPAHAN PERIFITON DI PERAIRAN SUNGAI DELI SUMATERA UTARA SUSANTI LAWATI BARUS 090302022 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D)

BAB III METODE PENELITIAN. analisa Indeks Keanekaragaman (H ) Shannon Wienner, Indeks Dominansi (D) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel yaitu dengan pengamatan secara langsung. Perameter yang diukur dalam penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB 2 BAHAN DAN METODE BAB 2 BAHAN DAN METODE 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2011 pada beberapa lokasi di hilir Sungai Padang, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batubara. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 10 Maret- 20 Juli 2011 di Perairan Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, dan laboratorium Pengelolaan

Lebih terperinci

ABSTRACT THE IMPACT OF AGRICULTURAL ACTIVITIES IN THE VARIOUS LEVELS OF EUTROPHICATION AND DIVERSITY OF PHYTOPLANKTON IN BUYAN LAKE BULELENG BALI

ABSTRACT THE IMPACT OF AGRICULTURAL ACTIVITIES IN THE VARIOUS LEVELS OF EUTROPHICATION AND DIVERSITY OF PHYTOPLANKTON IN BUYAN LAKE BULELENG BALI ABSTRACT THE IMPACT OF AGRICULTURAL ACTIVITIES IN THE VARIOUS LEVELS OF EUTROPHICATION AND DIVERSITY OF PHYTOPLANKTON IN BUYAN LAKE BULELENG BALI This research was conducted to find out the impact of agricultural

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 5 3 '15 " 5 3 '00 " 5 2 '45 " 5 2 '30 " BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan April 2010, lokasi pengambilan sampel di perairan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2016 di Muara Sungai Nipah Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai Sumatera

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2010 pada 3 (tiga) lokasi di Kawasan Perairan Pulau Kampai, Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat,

Lebih terperinci

STUDI KEANEKARAGAMAN PLANKTON PADA ALIRAN SUNGAI SURABAYA

STUDI KEANEKARAGAMAN PLANKTON PADA ALIRAN SUNGAI SURABAYA SKRIPSI STUDI KEANEKARAGAMAN PLANKTON PADA ALIRAN SUNGAI SURABAYA OLEH ALFIANSYAH AZAM CHAMDANI SIDOARJO JAWA TIMUR FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 RINGKASAN ALFIANSYAH

Lebih terperinci

KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN PULAU GUSUNG KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN SKRIPSI. Oleh: ABDULLAH AFIF

KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN PULAU GUSUNG KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN SKRIPSI. Oleh: ABDULLAH AFIF KOMPOSISI DAN KELIMPAHAN PLANKTON DI PERAIRAN PULAU GUSUNG KEPULAUAN SELAYAR SULAWESI SELATAN SKRIPSI Oleh: ABDULLAH AFIF 26020110110031 JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 40 hari pada tanggal 16 Juni hingga 23 Juli 2013. Penelitian ini dilakukan di perairan Pulau Pramuka, Kepulauan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014. 25 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan April 2014. Tempat penelitian berlokasi di Sungai Way Sekampung, Metro Kibang,

Lebih terperinci

bentos (Anwar, dkk., 1980).

bentos (Anwar, dkk., 1980). I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman jenis adalah keanekaragaman yang ditemukan di antara makhluk hidup yang berbeda jenis. Di dalam suatu daerah terdapat bermacam jenis makhluk hidup baik tumbuhan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Pulau Panggang Kepulauan Seribu DKI Jakarta pada bulan Maret 2013. Identifikasi makrozoobentos dan pengukuran

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret - April 2011 di Perairan Kuala Tanjung Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batubara, dan laboratorium Pengelolaan

Lebih terperinci

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG KELIMPAHAN MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG Edward Alfin* Prodi Matematika Fakultas Teknik, Matematika dan IPA Universitas Indraprasta PGRI Jakarta *Corresponding author: edwardalfin@gmail.com

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN VEGETASI PANTAI DI PANTAI TRIANGGULASI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI SKRIPSI. ALIFAH YUUANn JUR1.

KEANEKARAGAMAN VEGETASI PANTAI DI PANTAI TRIANGGULASI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI SKRIPSI. ALIFAH YUUANn JUR1. KEANEKARAGAMAN VEGETASI PANTAI DI PANTAI TRIANGGULASI TAMAN NASIONAL ALAS PURWO BANYUWANGI ~ k SKRIPSI.-----~ "~ "..."...""--- ::" -'~ '\. I \ ALIFAH YUUANn JUR1.JSAN 8IOLOGI FAKULTAS MATEllATIKA DAN ILMU:PENGETAHUAN

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODE

BAB 2 BAHAN DAN METODE BAB 2 BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Mei 2011 pada 4 lokasi di Sungai Bah Bolon, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (peta lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Indeks Keanekaragaman ( H) dari Shannon-Wiener dan Indeks Nilai Penting

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Indeks Keanekaragaman ( H) dari Shannon-Wiener dan Indeks Nilai Penting BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskrtiptif kuantitatif. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksploratif, yaitu pengamatan atau pengambilan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah (gugus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah (gugus 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian survei yaitu menelusuri wilayah

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS PRIMER PERIFITON DI SUNGAI NABORSAHAN SUMATERA UTARA

PRODUKTIVITAS PRIMER PERIFITON DI SUNGAI NABORSAHAN SUMATERA UTARA PRODUKTIVITAS PRIMER PERIFITON DI SUNGAI NABORSAHAN SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh: BETZY VICTOR TELAUMBANUA 090302053 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

Ichtyofauna in the Sok-sok Holbung, Aek Isa small river, Simarpinggan Village, Sipoholon District, North Tapanuli Regency, North Sumatera Province.

Ichtyofauna in the Sok-sok Holbung, Aek Isa small river, Simarpinggan Village, Sipoholon District, North Tapanuli Regency, North Sumatera Province. 1 Ichtyofauna in the Sok-sok Holbung, Aek Isa small river, Simarpinggan Village, Sipoholon District, North Tapanuli Regency, North Sumatera Province. By: Bertrand R Nababan 1), Deni Efizon 2), Windarti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan karena lingkungan air tawar memiliki beberapa kondisi, antara lain:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebabkan karena lingkungan air tawar memiliki beberapa kondisi, antara lain: 18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perairan Sungai Indonesia adalah negara kepulauan dengan kawasan maritim yang sangat luas sehingga Indonesia memiliki kekayaan perikanan yang sangat kaya.pengetahuan lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi

BAB I PENDAHULUAN. Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air sungai merupakan salah satu sumber daya alam yang sangat vital bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia sehingga kualitas airnya harus tetap terjaga. Menurut Widianto

Lebih terperinci

JENIS-JENIS GASTROPODA DI SUNGAI KUYUNG DESA KUMBUNG NAGARI LUNANG UTARA KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

JENIS-JENIS GASTROPODA DI SUNGAI KUYUNG DESA KUMBUNG NAGARI LUNANG UTARA KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN JENIS-JENIS GASTROPODA DI SUNGAI KUYUNG DESA KUMBUNG NAGARI LUNANG UTARA KECAMATAN LUNANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Ayu Wahyuni 1, Armein Lusi 2, Lora Purnamasari 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian survei. Penelitian survei yaitu menelusuri

Lebih terperinci

III. METODA PENELITIAN. Kabupaten Indragiri Hilir terletak pada posisi 102*52,28-103*18,9' BT dan

III. METODA PENELITIAN. Kabupaten Indragiri Hilir terletak pada posisi 102*52,28-103*18,9' BT dan III. METODA PENELITIAN.1. Gambaran lokasi penelitian Kabupaten Indragiri Hilir terletak pada posisi 102*52,28-10*18,9' BT dan 00*16"54,1'"0*716,96 LS. Luas wilayah kabupaten Indragiri Hilir 1.479,24 km^

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK FISIKA-KIMIA PERAIRAN DAN STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (BIVALVIA DAN GASTROPODA) DI PANTAI CERMIN SUMATERA UTARA SKRIPSI

KARAKTERISTIK FISIKA-KIMIA PERAIRAN DAN STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (BIVALVIA DAN GASTROPODA) DI PANTAI CERMIN SUMATERA UTARA SKRIPSI KARAKTERISTIK FISIKA-KIMIA PERAIRAN DAN STRUKTUR KOMUNITAS MOLUSKA (BIVALVIA DAN GASTROPODA) DI PANTAI CERMIN SUMATERA UTARA SKRIPSI RAISSHA AMANDA SIREGAR 090302049 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penelitian untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis,

Lebih terperinci

Spesies yang diperoleh pada saat penelitian

Spesies yang diperoleh pada saat penelitian PEMBAHASAN Spesies yang diperoleh pada saat penelitian Dari hasil identifikasi sampel yang diperoleh pada saat penelitian, ditemukan tiga spesies dari genus Macrobrachium yaitu M. lanchesteri, M. pilimanus

Lebih terperinci

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN : Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: 25-31 ISSN : 2088-3137 HUBUNGAN LIMBAH ORGANIK DENGAN STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS DI SUNGAI MUSI BAGIAN HILIR Ghina Ilmia Hafshah*, Henhen

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel ikan adalah Purpossive Random Sampling dengan menentukan tiga stasiun pengamatan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung. Serta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai Desember 2013. Lokasi penelitian dilaksanakan di Desa Otiola Kecamatan Ponelo Kepulauan, Kabupaten Gorontalo

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Danau Buyan, Keramba Jaring Apung, Fitoplankton.

ABSTRAK. Kata kunci: Danau Buyan, Keramba Jaring Apung, Fitoplankton. ABSTRAK Danau Buyan merupakan sumberdaya alam akuatik yang mempunyai nilai yang sangat penting. Pemanfaatan Danau Buyan diantaranya adalah kegiatan budidaya keramba jaring apung yang berpotensi memberikan

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Metode Penelitian Penentuan lokasi sampling untuk pengambilan sampel ikan dilakukan dengan Metode Purpossive Random Sampling pada tiga stasiun penelitian. Di masing-masing stasiun

Lebih terperinci

Keanekaragaman dan Kelimpahan Makrozoobentos di Sungai Naborsahan Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara

Keanekaragaman dan Kelimpahan Makrozoobentos di Sungai Naborsahan Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara Keanekaragaman dan Kelimpahan Makrozoobentos di Sungai Naborsahan Kabupaten Toba Samosir Sumatera Utara Diversity and Abundance of Macrozoobenthos in Naborsahan River of Toba Samosir Regency, North Sumatera

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung,

BAB III METODE PENELITIAN. data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan data sampel yaitu dengan pengamatan atau pengambilan sampel secara langsung, serta menentukan

Lebih terperinci

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT

KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT KEPADATAN POPULASI IKAN JURUNG (Tor sp.) DI SUNGAI BAHOROK KABUPATEN LANGKAT Hesti Wahyuningsih Abstract A study on the population density of fish of Jurung (Tor sp.) at Bahorok River in Langkat, North

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sungai Tabir terletak di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. Sungai Tabir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sungai Tabir terletak di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. Sungai Tabir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Sungai Tabir terletak di Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin. Sungai Tabir memiliki lebar maksimal 20 meter dan kedalaman maksimal 10 meter.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di perairan Waduk Cirata dengan tahap. Penelitian Tahap I merupakan penelitian pendahuluan dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Kepadatan Populasi dan Distribusi Ukuran Cangkang Kerang Lokan (Rectidens sp.) di Perairan Tanjung Mutiara Danau Singkarak, Sumatera Barat

Kepadatan Populasi dan Distribusi Ukuran Cangkang Kerang Lokan (Rectidens sp.) di Perairan Tanjung Mutiara Danau Singkarak, Sumatera Barat Kepadatan Populasi dan Distribusi Ukuran Cangkang Kerang Lokan (Rectidens sp.) di Perairan Tanjung Mutiara Danau Singkarak, Sumatera Barat Population Density and Size Distribution of Clam (Rectidens sp.)

Lebih terperinci

STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN MOROSARI, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK

STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN MOROSARI, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN DEMAK Journal of Marine Research. Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman 19-23 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr STRUKTUR KOMUNITAS ZOOPLANKTON DI PERAIRAN MOROSARI, KECAMATAN SAYUNG, KABUPATEN

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN, DENSITAS DAN DISTRIBUSI BENTOS DI PERAIRAN WADUK MULUR SUKOHARJO KAITANNYA DENGAN SEDIMENTASI. Skripsi

KEANEKARAGAMAN, DENSITAS DAN DISTRIBUSI BENTOS DI PERAIRAN WADUK MULUR SUKOHARJO KAITANNYA DENGAN SEDIMENTASI. Skripsi KEANEKARAGAMAN, DENSITAS DAN DISTRIBUSI BENTOS DI PERAIRAN WADUK MULUR SUKOHARJO KAITANNYA DENGAN SEDIMENTASI Skripsi Untukmemenuhisebagianpersyaratan GunamemperolehgelarSarjanaSains Oleh: Amin WahyuSetyojati

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB II KUALITAS PERAIRAN DAN INDEKS

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... BAB II KUALITAS PERAIRAN DAN INDEKS DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR...... DAFTAR ISI...... DAFTAR TABEL...... DAFTAR GAMBAR......... DAFTAR LAMPIRAN......... i ii v viii ix x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang........ 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI TALAWAAN MINAHASA UTARA, SULAWESI UTARA

KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI TALAWAAN MINAHASA UTARA, SULAWESI UTARA KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI TALAWAAN MINAHASA UTARA, SULAWESI UTARA Mentari Maith 1), Sendy Rondonuwu 1), Adelfia Papu 1), Marina F.O Singkoh 1) 1) Program Studi Biologi FMIPA Universitas Sam

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI PERAIRAN PESISIR TANJUNG UNGGAT KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG

KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI PERAIRAN PESISIR TANJUNG UNGGAT KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG KEANEKARAGAMAN GASTROPODA DI PERAIRAN PESISIR TANJUNG UNGGAT KECAMATAN BUKIT BESTARI KOTA TANJUNGPINANG Jefri Naldi Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, jefrinaldi6571@gmail.com Arief Pratomo Jurusan Ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo Utara, yang meliputi 4 stasiun penelitian yaitu:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Gorontalo Utara, yang meliputi 4 stasiun penelitian yaitu: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober 2012. Penelitian ini dilakukan di Pulau Dudepo, Kecamatan Anggrek,

Lebih terperinci

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG EDWARD ALFIN FTMIPA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI. Abstrak.

KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG EDWARD ALFIN FTMIPA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI. Abstrak. KELIMPAHAN MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN SITU PAMULANG EDWARD ALFIN FTMIPA UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Abstrak. Penelitian tentang kelimpahan makrozoobenthos di perairan Situ Pamulang dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah perairan Kepulauan Karimunjawa. Secara geografis lokasi penelitian terletak antara 5 0 40 39-5 0 55 00 LS dan

Lebih terperinci

BAB 2 BAHAN DAN METODA

BAB 2 BAHAN DAN METODA BAB 2 BAHAN DAN METODA 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2010 di Danau Lut Tawar Kecamatan Lut Tawar Kota Takengon Kabupaten Aceh Tengah, dan Laboratorium Pengelolaan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI SAMIN KABUPATEN KARANGANYAR. Skripsi

ANALISIS KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI SAMIN KABUPATEN KARANGANYAR. Skripsi ANALISIS KUALITAS AIR DAN KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI SUNGAI SAMIN KABUPATEN KARANGANYAR Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memperoleh gelar sarjana sains Oleh: Fendika Wahyu Pratama

Lebih terperinci

KEPADATAN DAN DISTRIBUSI BIVALVIA PADA MANGROVE DI PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATRA UTARA

KEPADATAN DAN DISTRIBUSI BIVALVIA PADA MANGROVE DI PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATRA UTARA KEPADATAN DAN DISTRIBUSI BIVALVIA PADA MANGROVE DI PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI PROVINSI SUMATRA UTARA Nurida siregar*), Suwondo, Elya Febrita, Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penentuan lokasi dilakukan dengan purposive sampling (penempatan titik sampel dengan

Lebih terperinci

KELIMPAHAN UDANG KARANG BERDURI (Panulirus spp) DI PERAIRAN PANTAI WATUKARUNG PACITAN SKRIPSI

KELIMPAHAN UDANG KARANG BERDURI (Panulirus spp) DI PERAIRAN PANTAI WATUKARUNG PACITAN SKRIPSI KELIMPAHAN UDANG KARANG BERDURI (Panulirus spp) DI PERAIRAN PANTAI WATUKARUNG PACITAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Sains Oleh: Laksito Nugroho M 0401037 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sidoarjo dan 6 kota yaitu Batu, Malang, Blitar, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. Sidoarjo dan 6 kota yaitu Batu, Malang, Blitar, Kediri, Mojokerto, dan Surabaya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Brantas adalah sungai terpanjang yang ada di provinsi Jawa Timur. Panjangnya yaitu mencapai sekitar 320 km, dengan daerah aliran seluas sekitar 12.000 km 2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik penentuan lokasi secara purposive sampling (penempatan titik sampel dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 14 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu menganalisis, mendeskripsikan, dan menyajikan fakta/ keadaan yang

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA The Diversity Of Kantong Semar (Nepenthes spp) Protected Forest

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 22 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Kelompok Umur Pertumbuhan populasi tiram dapat dilihat berdasarkan sebaran kelompok umur. Analisis sebaran kelompok umur dilakukan dengan menggunakan FISAT II metode NORMSEP.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Danau Limboto merupakan danau yang berada di Kabupaten Gorontalo,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Danau Limboto merupakan danau yang berada di Kabupaten Gorontalo, A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Danau Limboto merupakan danau yang berada di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo dengan luas wilayah perairannya mencapai 3000 ha, pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo pada bulan Mei sampai Juli

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri Gorontalo pada bulan Mei sampai Juli 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan di Desa Lamu, Kecamatan Tilamuta, Kabupaten Boalemo dan Labolatorium Jurusan Teknologi Perikanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di dua tempat yaitu pengambilan data di lapangan dilakukan di sempadan muara Kali Lamong dan Pulau Galang, serta pengolahan

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN ECHINODERMATA DAN KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN DANGKAL PULAU PANDANG KABUPATEN BATU BARA PROVINSI SUMATERA UTARA

KEANEKARAGAMAN ECHINODERMATA DAN KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN DANGKAL PULAU PANDANG KABUPATEN BATU BARA PROVINSI SUMATERA UTARA KEANEKARAGAMAN ECHINODERMATA DAN KONDISI LINGKUNGAN PERAIRAN DANGKAL PULAU PANDANG KABUPATEN BATU BARA PROVINSI SUMATERA UTARA DIVERSITY OF ECHINODERMS AND ENVIRONMENTAL CONDITIONS IN THE SHALLOW WATERS

Lebih terperinci

Lampiran 1. Ringkasan

Lampiran 1. Ringkasan Lampiran 1. Ringkasan KARAKTERISTIK MORFOLOGIS CANGKANG KERANG AIR TAWAR (UNIONIDAE) DI SUNGAI BRANTAS Siti Nuur Aisyah, Moch. Affandi, Bambang Irawan Program Studi S1 Biologi, Departemen Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN PANTAI KAMPUNG ISENEBUAI DAN YARIARI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA

STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN PANTAI KAMPUNG ISENEBUAI DAN YARIARI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA STRUKTUR KOMUNITAS LAMUN (Seagrass) DI PERAIRAN PANTAI KAMPUNG ISENEBUAI DAN YARIARI DISTRIK RUMBERPON KABUPATEN TELUK WONDAMA YUSTIN DUWIRI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 15 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Sungai Luar Kecamatan Menggala Timur Kabupaten Tulang Bawang pada bulan April 2014 dapat dilihat pada (Gambar 2). Gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. langsung dari lokasi pengamatan. Parameter yang diukur dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian diskriptif kuantitatif. Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau pengambilan sampel

Lebih terperinci

STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN MANGROVE DESA BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN TRI WULANDARI

STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN MANGROVE DESA BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN TRI WULANDARI STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTHOS DI KAWASAN MANGROVE DESA BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN TRI WULANDARI 120302013 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN BIVALVIA PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN PULAU PENGUJAN. Herry Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH,

KEANEKARAGAMAN BIVALVIA PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN PULAU PENGUJAN. Herry Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, KEANEKARAGAMAN BIVALVIA PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN PULAU PENGUJAN Herry Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, Herry_IKL@yahoo.co.id Arief Pratomo Dosen Jurusan Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, sea_a_reef@hotmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai. Secara ekologis sungai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai. Secara ekologis sungai 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perairan Sungai Sungai merupakan suatu perairan yang airnya berasal dari air tanah dan air hujan, yang mengalir secara terus menerus pada arah tertentu. Aliran tersebut dapat

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTHOS DI BAGIAN HULU SUNGAI HORAS KECAMATAN HATONDUHAN KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA SKRIPSI

KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTHOS DI BAGIAN HULU SUNGAI HORAS KECAMATAN HATONDUHAN KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA SKRIPSI 1 KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTHOS DI BAGIAN HULU SUNGAI HORAS KECAMATAN HATONDUHAN KABUPATEN SIMALUNGUN SUMATERA UTARA SKRIPSI ZETTY NURMAYA GULTOM 120805003 DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 15 3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Situ Gede. Situ Gede terletak di sekitar Kampus Institut Pertanian Bogor-Darmaga, Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat,

Lebih terperinci

Struktur Komunitas Ikan di Sungai Naborsahan Danau Toba Sumatera Utara (Community Structure of Fish in Naborsahan s River, Lake Toba North Sumatera)

Struktur Komunitas Ikan di Sungai Naborsahan Danau Toba Sumatera Utara (Community Structure of Fish in Naborsahan s River, Lake Toba North Sumatera) Struktur Komunitas Ikan di Sungai Naborsahan Danau Toba Sumatera Utara (Community Structure of Fish in Naborsahan s River, Lake Toba North Sumatera) Putri Ananda Tarigan 1, Yunasfi 2, Ani Suryanti 2 1

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 07 o 20 0,6576 LS 19 o 13 48,4356 BT Kober, Kec. Purwokerto Barat Bantarsoka, Kec. Purwokerto Barat

METODE PENELITIAN. 07 o 20 0,6576 LS 19 o 13 48,4356 BT Kober, Kec. Purwokerto Barat Bantarsoka, Kec. Purwokerto Barat III. METODE PENELITIAN A. Materi Penelitian 1. Peralatan Penelitian Alat yang digunakan selama penelitian adalah botol Winkler, plankton net no.25, ember plastik, buret, statif, Erlenmayer, pipet tetes,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif dengan pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif dengan pengambilan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data primer. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan secara langsung. Perameter

Lebih terperinci

STUDI POPULASI KERANG Contradens contradens (Lea, 1838) YANG TERDAPAT DI DANAU SINGKARAK KABUPATEN SOLOK

STUDI POPULASI KERANG Contradens contradens (Lea, 1838) YANG TERDAPAT DI DANAU SINGKARAK KABUPATEN SOLOK STUDI POPULASI KERANG Contradens contradens (Lea, 1838) YANG TERDAPAT DI DANAU SINGKARAK KABUPATEN SOLOK Riri Ramanda, Dr. Ir. Indra Junaidi Zakaria, M.Si 1) Armein Lusi Zeswita, S.Si M.Si 2) Mahasiswa

Lebih terperinci

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI

KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA AIR, SEDIMEN, DAN KERANG DARAH (Anadara granosa) DI PANTAI BELAWAN, PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI ARYALAN GINTING 090302081 PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati, diperkirakan sekitar 25% aneka spesies di dunia berada di Indonesia. Indonesia memiliki banyak hutan

Lebih terperinci

Korelasi Kelimpahan Ikan Baronang (Siganus Spp) Dengan Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu

Korelasi Kelimpahan Ikan Baronang (Siganus Spp) Dengan Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu Jurnal Perikanan Kelautan Vol. VII No. /Juni 06 (6-7) Korelasi Kelimpahan Ikan Baronang (Siganus Spp) Dengan Ekosistem Padang Lamun Di Perairan Pulau Pramuka Taman Nasional Kepulauan Seribu Saiyaf Fakhri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Metode Metode penelitian yang digunakan adalah dengan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian terhadap sejumlah individu yang dilakukan untuk

Lebih terperinci