ANALISA RADIO STREAMING/RADIO INTERNET

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA RADIO STREAMING/RADIO INTERNET"

Transkripsi

1 ANALISA RADIO STREAMING/RADIO INTERNET Oleh : Muchlis Ginanjar 1,.Yamato., Agustini Rodiah Machdi. ABSTRAK Radio streaming merupakan layanan multimedia dalam bentuk televisi, audio, dan, data yang disalurkan kepada pelanggan melalui jaringan Internet Protocol (IP) yang dijamin kualitasnya Quality of Service (QoS), security (keamananya), realibility (keandalanya) dan memungkinkan komunikasi antar pelanggan secara dua arah atau interaktif secara real time. Akan tetapi layanan yang besifat real time biasanya memiliki berbagai macam hambatan yang dapat mengurangi kualitas dari layanan tersebut. Hasil ujicoba jaringan internet pada radio streaming dengan pengaturan encoder 128 Kbps memiliki kualitas streaming paling baik dibandingkan dengan pengaturan encoder 24 Kbps, 48 Kbps, dan 96 Kbps. Dari pengamatan semakin besar pengaturan encoder-nya semakin besar throughput yang didapat. Delay pada radio streaming dapat dikategorikan memenuhi QoS baik dengan rekomendasi ITU-T G.114, dengan rata-rata delay baik 150 ms sampai dengan 300 ms, delay yang didapat pada radio streaming ini yaitu 200 ms. Setelah mengetahui throughput dari beberapa pengaturan encoder, maka bisa melakukan estimasi berapa user yang dapat mengakses radio streaming pada network di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Pakuan, dengan kapasitas bandwidth 0,91 Mbps atau sama dengan 113,75 KBps, dan maksimal user yang didapat dengan pengaturan encoder 24 Kbps yaitu 37 user, 48 Kbps atau 8 user, dan 128 Kbps untuk 7 user. Untuk menambah kapasitas user maka harus di digunakan cara pengkompresian file. Kata-kata kunci: Audio Streaming, QoS, Bandwidth. 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keterbatasan jangkauan frekuensi biasanya terjadi dalam frekuensi pemancar pada radio yang masih menggunakan teknologi tradisional sebagai media pemancar. Dari keterbatasan tersebut muncul sebuah gagasan bahwa dengan konfigurasi kemajuan teknologi serta proses kompresi data, para pengguna radio dapat menikmati siaran radio yang di inginkan dimana saja dan kapan saja. Perkembangan teknologi radio tersebut lebih dikenal dengan layanan live radio streaming. Streaming merupakan sebuah teknologi yang mampu mengkompresi atau menyusutkan ukuran file audio dan video agar mudah ditransfer melalui jaringan internet. Aplikasi teknologi streaming adalah aplikasi broadcasting, yaitu penyiaran audio ataupun video yang berbasis Internet Protocol (IP). Secara teknis, broadcasting yang menggunakan teknologi streaming terbagi atas dua jenis, yaitu unicasting dan multicasting. Quality of Service (QoS) adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik dengan menyediakan bandwith, mengatasi jitter dan delay. Parameter QoS adalah delay, jitter, packet loss, dan throughput. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. QoS didesain untuk membantu end user (client) Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 1

2 menjadi lebih produktif dengan memastikan bahwa user mendapatkan performansi yang handal dari aplikasi-aplikasi berbasis jaringan Maksud Dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari panulisan ini adalah: 1) Membuat analisis layanan live radio streaming. 2) Melakukan pengujian performansi live radio streaming dengan parameter throughput, delay dan jitter. 2. LANDASAN PUSTAKA 2.1. Dasar Streaming Streaming adalah suatu teknologi untuk memainkan file audio atau video secara langsung (live) maupun dengan prerecord dari sebuah mesin server (web server). File audio atau video yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada komputer klient sesaat setelah ada permintaan dari pengguna sehingga proses download file tersebut yang menghabiskan waktu cukup lama dapat dihindari. Saat file video atau audio di stream, akan terbentuk sebuah buffer di komputer klient, dan data video - audio tersebut akan mulai diunduh ke dalam buffer yang telah terbentuk pada mesin klient. Dalam waktu sepersekian detik, buffer telah terisi penuh dan secara otomatis file video audio dijalankan oleh sistem. Sistem akan membaca informasi dari buffer dan tetap melakukan proses unduh file, sehingga proses streaming tetap berlangsung Media Server Media server digunakan untuk mendistribusikan on-demand atau webcast suatu konten ke klient, juga bertanggung jawab untuk mencatat semua aktivitas streaming, yang nantinya digunakan untuk billing dan statistik. Player, dibutuhkan untuk menampilkan atau mempresentasikan konten multimedia (data stream) yang diterima dari media server. File-file khusus yang disebut metafile digunakan untuk mengaktifkan player dari halaman web. Metafile berisi keterangan dari konten multimedia. Browser web mengunduh dan meneruskan ke player yang tepat untuk mempresentasikannya. Selain itu, berfungsi untuk melakukan dekompresi Pengertian software pendukung pembuatan radio internet Sofware adalah perintah (program komputer) yang dieksekusi memberikan fungsi dan petunjuk kerja seperti yang diinginkan. Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara proporsional dan dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program. Pada sebuah radio streaming ini membutuhkan beberapa software, dan software yang di butuhkannya yaitu: Winamp Winamp adalah suatu media pemutar audio dan video buatan Nullsoft. Software ini mendukung file audio yang beragam, mulai dari MP3, OGG, AAC,WAV, MOD, XM, S3M, IT, MIDI, dan lain-lain. Selain mempunyai kemampuan untuk memutar file audio dan video, Winamp memungkinkan untuk mendengarkan radio dan menonton TV secara online Shoutcast Shoutcast adalah sistem multiplatform transmisi audio melalui internet audio streaming, yang diciptakan oleh Nullsoft. menggunakan MP3 atau AAC untuk audio encoding dan protocol Hyper Text Transport Protocol (HTTP) atau multicast untuk transmisi SAM Broadcaster SAM Broadcaster adalah sebuah aplikasi penyiaran radio internet oleh spacial, pencipta perangkat lunak otomatisasi radio terkemuka dan solusi audio lainnya. Fiturfiturnya adalah fungsi mixing, statistik pendengar secara real-time, dan dapat mengalirkan (stream) ke server streaming yang populer seperti IceCast (v1 dan v2), SHOUTcast (v1 dan v2), Streancast, P2P Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 2

3 Streamer, Windows Media, dan Live365. Hal ini juga memungkinkan pendengar untuk request secara langsung dari website online penyiar Encoder (Penyandi) Encoder adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah sinyal seperti data atau bitstream ke dalam bentuk yang dapat diterima untuk transmisi atau penyimpanan data. Umumnya dilakukan melalui suatu algoritma tertentu, terutama jika ada bagian yang berupa digital MySQL MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data relasional (RDBMS). MySQL merupakan turunan dari Structured Query Languange (SQL). SQL sendiri mengandung pengertian yaitu sebuah bahasa yang digunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional Internet Protokol Protokol adalah suatu kumpulan tatacara yang harus diikuti agar suatu terminal dapat saling berkomunikasi dengan terminal lainnya untuk melakukan pekerjaan dalam suatu sistem yang sama, Internet Protocol (IP) merupakan keluarga protocol yang paling terkenal, karena mereka dapat digunakan untuk komunikasi sepanjang jaringan apapun yang terinterkoneksi baik Local Area Network (LAN) maupun Wide Area Network (WAN). IP merupakan layer ke-3 protokol jaringan yang terdiri dari informasi pengalamatan dan beberapa kontrol yang memungkinkan suatu data dirutekan. Fungsi dari Internet Protocol (IP) yaitu: a. Mendefinisikan datagram, yang merupakan unit transmisi elementer di internet. b. Mendefinisikan skema pengalamatan internet. c. Melewatkan data antara Network Acces Layer dan Host-host Transport Layer. d. Routing datagram ke remote host. e. Menjalankan fregmentasi dan penyusunan kembali datagram Sistem Transmisi Pada Proses Streaming Transmisi adalah proses pengangkutan informasi dari satu titik ke titik lain di dalam suatu jaringan, dan dalam streaming proses transmisinya ada 3 buah cara yaitu: Unicast Transmisi unicast merupakan transmisi informasi yang dilakukan ke satu pengirim (point to point). Setiap penerima akan memperoleh stream yang berbeda walau menampilkan film yang sama Broadcast Transmisi broadcast merupakan transmisi dari satu buah pengirim ke banyak penerima dalam seluruh jaringan yang terkoneksi (one to many). Pesan pesan berukuran kecil disebut paket,yang dikirimkan oleh suatu mesin akan diterima oleh mesin mesin lainnya Multicast Transmisi multicast merupakan transmisi dari satu pengirim ke banyak penerima yang terdapat di dalam satu buah grup-grup tertentu (one to group), sehingga setiap penerima akan mendapatkan stream yang sama. Multicast atau multicasting adalah sebuah teknik di mana sebuah data dikirimkan melalui jaringan ke sekumpulan komputer yang tergabung ke dalam sebuah grup tertentu, yang disebut sebagai multicast group Pengaksesan Data Streaming dari web Server Cara sebuah media streaming dapat dikirimkan ke klient adalah dengan mengalirkan media dari sebuah web server standar yang menggunakan hypertext transport protocol (HTTP). Protokol tersebut digunakan untuk megirim dokumen dari sebuah web server. Biasanya, klient menggunakan sebuah media player, Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 3

4 seperi QuickTime, Real Player, atau Windows Media Player, untuk memutar kembali media yang dialirkan oleh streaming server. 3. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM RADIO INTERNET 3.1 Arsitektur Sistem Perancangan sistem yang akan dirancang dimulai dengan pemilihan kebutuhan perangkat keras (hardware) serta kebutuhan perangkat lunak (software) hingga skenario yang akan dilakukan dalam perancangan layanan live radio streaming, dan berikut adalah gambaran arsitektur yang akan dirancang di dalam tugas akhir, dan dapat dilihat pada gambar 1 tentang arsitektur perancangannya.[1] Server akan meminta audio dari source kemudian meneruskan ke klient dengan menjawab permintaan streaming. Pada gambar 2 memperlihatkan cara keja radio streaming. Gambar 2 struktur cara kerja radio internet 3.2 Kebutuhan System Spesifikasi perangkat yang akan digunakan sebagai berikut: Perangkat Lunak Tabel 1 Perangkat lunak yang di butuhkan server. Gambar 1 Arsitektur system Pada sisi Klient komputer yang diposisikan sebagai end-user mengakses layanan live radio streaming. Klient yang mereques web page pada radio streaming. No Software Spesifikasi 1 OS Windows Windows 7 2 SAM broadcast Versi MySQL Versi Shoutcast Dnas Versi Web server Klikhost.com Tabel 2 Perangkat lunak yang di butuhkan klien. No Software Spesifikasi 1 Winamp All Version 2 Wireshark Version Win Server akan halaman HTML dari web radio streaming. Klient yang mereques radio streaming akan mentriger server shoutcast untuk mengirimkan streaming Perangkat Keras source Tabel 3 perangkat keras yang di perlukan server dan klien. No Hardware Unit Keterangan 1 Notebook 1 Untuk Source Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 4

5 3.3 Quality of Service (QoS) untuk Radio Streaming [2] Pengertian Quality of Service (QoS) adalah kemampuan menyediakan jaminan dan performan layanan pada suatu jaringan. QoS sebagai bentuk suatu ukuran atas tingkatan layanan yang disampaikan ke klient. Dimana inti proses streaming ini adalah pengiriman harus tiba ditujuan dengan tepat tanpa ada gangguan. Penelitian ini dianalisa berdasarkan parameter QoS yaitu delay, jitter, packet loss, dan throughput. Parameter Qos pada Radio Streaming Delay Delay adalah waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak media fisik, kongesti atau juga waktu proses yang lama. Tabel 4 Rekomendasi ITU-T G.114 untuk Delay. Kategori Sangat Bagus Bagus Jelek Sangat Jelek Paket loss Besar Delay < 150 ms 150ms s/d 300 ms 300ms s/d 450 ms > 450 ms Paket loss merupakan banyaknya paket yang gagal mencapai tempat tujuan paket tersebut dikirim. Ketika paket loss besar maka dapat diketahui bahwa jaringan sedang sibuk atau terjadi overload. Paket loss mempengaruhi kinerja jaringan secara langsung. Berikut persamaan 1 untuk perhitungan paket loss dan tabel 5 beberapa kategori paket loss pada delay yang harus di gunakan dalam radio streaming hasil rekomendasi ITU-T G [1] Tabel 5 Rekomendasi ITU-T untuk Paket Lose. Kategori Sangat Bagus 0% Bagus 3% Jelek 15% Sangat Jelek 25% Paket loss ratio Jitter Kategori Sangat Bagus Bagus Sedang Jelek Jitter adalah jumlah variasi waktu kedatangan paket-paket yang dikirimkan terus-menerus dari satu terminal (source) ke terminal lain (destination) pada jaringan IP. Biasanya dikenal juga dengan standar deviasi. Hal ini disebabkan oleh beban trafik, perubahan rute paket, kemacetan paket (congestion), dan waktu tunda pemrosesan. Semakin besar beban trafik dalam jaringan akan menyebabkan semakin besar pula peluang terjadinya kemacetan paket. Dengan demikian, nilai variasi waktu tunda akan semakin meningkat dan nilai Quality of Service (QoS) akan menurun. Tabel 3.6 menunjukan beberapa kategori jitter yang baik dan jelek untuk radio streaming menurut rekomendasi ITU-T G.114 [10]. Tabel 6 Rekomendasi ITU-T G.114 untuk Jitter Throughput Jitter 0 ms 0 ms s/d 75 ms 76 ms s/d 125 ms 125ms s/d 225 ms Throughput adalah kecepatan (rate) data efektif, yang diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval waktu tersebut. Jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam satu unit waktu radio. Misal cara untuk mengekspresikan throughput adalah 5 dengan jumlah job pemakai radio Streaming yang dapat dieksekusi dalam satu unit/interval waktu. Dalam sasaran penjadwalan proses, throughput ini adalah memaksimalkan jumlah job yang diproses persatu interval waktu. Lebih tinggi angka throughput, lebih banyak kerja yang dilakukan system. Berikut adalah persamaan 2 perhitungan untuk mencari throughput dan persamaannya:.. [2] Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 5

6 3.4. Metodologi Penelitian Pengambilan data dilakukan dengan pengiriman file audio streaming dengan menggunakan aplikasi SAM Broadcast yang sudah di konfigurasi dengan Shoutcast, Parameter yang dicatat adalah waktu pengiriman, jumlah dan besar paket yang diterima, dan transfer rate dari proses pengiriman (throughput). Parameter- ini di amati dengan bantuan aplikasi WIRSHARK. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan dan analisa terhadap QoS dari radio streaming dengan menggunakan pengaturan encoder audio dengan bitrate, missal 24 Kbps, 48 Kbps, 96 Kbps, dan 128 Kbps. Pengamatan dilakukan dalam beberapa sekenario yaitu: 1) Pengamatan dan analisa throughput dari streaming audio dengan pengaturan encoder bitrate 24 Kbps, 48 Kbps, 96 Kbps, dan 128 Kbps. 2) Pengamatan dan analisa round trip delay dari streaming radio dangan pengaturan encoder bitrate 24 Kbps, 48 Kbps, 96 Kbps, dan 128 Kbps. 3) Pengamatan dan analisa packet loss dari steaming audio dengan pengaturan encoder bitrate 24 Kbps, 48 Kbps, 96 Kbps, 128 Kbps. Gambar 4 Activity diagram pendengar Selain itu, pada penelitian ini akan dihitung maksimal user yang dapat mengakses radio streaming. Pengukuran dilakukan dengan cara mencapture transmisi paket-paket live streaming dari komputer source ke webserver dan diteruskan ke komputer klient/user menggunakan wireshark berikut merupakan alur kerja dalam analisa performansi live streaming. Pada gambar 3 merupakan penjelaskan arsitektur pengamatan. Gambar 5 Flowcart admin. Gambar 3 Arsiktektur pengamatan Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 6

7 4) ANALISA DAN PEMBAHASAN Parameter yang diukur meliputi paket loss, throughput, bandwidth, delay, dan jitter. 4.1 Throughput Pengukuran throughput dari radio streaming menggunakan pengaturan streaming encoder yang berbeda-beda, 24 Kbps, 48 Kbps, 96 Kbps, dan 128 Kbps. Dan pada tabel 7 menunjukan bahwa jika semakin besar encoder bitrate maka semakin besar pula throughputnya. Gambar 8 Throughput dengan Encoder 96 Kbps. Tabel 7 Rata-rata throughput. Encoder Setting Throughput 24 Kbps 3 KBps 48 Kbps 6 KBps 96 Kbps 13 KBps 128 Kbps 15 KBps Pada gambar 5, gambar 6, gambar 7, dan gambar 8 diperlihatkan graph hasil pengamatan menggunakan software wireshark. Gambar 6 Throughput dengan Encoder 24 Kbps. Gambar 9 Throughput dengan Encoder 128 Kbps. Perhatikan tabel diatas serta gambar 5, 6, 7, & 8, menujukan graph hasil capture yang menggunakan software wireshark dan menggunakan pengaturan encoder bitrate di 24 kbps maka throughput yang di dapat sebesar 3 KBps, jika menggunakan pengaturan bitrate encoder 48 Kbps throughput yang terjadi sebesar 6 KBps, sedangkan jika menggunakan pengaturan encoder 98 kbps throughput yang terjadi sebesar 13 KBps dan jika pengaturan bitare ancoder 128 Kbps throughput yang terjadi sekitar 15 KBps. Dengan meperhatikan datadata ini terlihat jelas bahwa throughput semakin besar encodernya, maka semakin besar pula thruoghputnya. 4.2 Delay Pada ujicoba berikut ini pengamatan masih menggunakan pengaturan encoder pada bitrate 24 Kbps, 48 Kbps, 96 Kbps, dan 128 Kbps. Dan pada gambar 10, 11, 12, dan 13 menunjukan graph hasil pencapturan menggunakan wireshark. Gambar 7 Throughput dengan Encoder 48 Kbps Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 7

8 Tabel 8 memperlihatkan data pengamatan delay yang di hasilkan oleh radio streaming dengan graph yang di peroleh menggunakan wireshark: Encoder setting Delay 24 Kbps 0.21 s 48 Kbps 0.20 s 96 Kbps 0.19 s 128 Kbps 0.18 s Gambar 10 Round Trip Time Delay dengan Encoder 24 Kbps. Setelah diamati hasil pengamatan yang menggunakan wireshark, dan hasil pengamatannya bisa di bandingkan pada tabel 8 rekomendasi ITU-T G.114 tentang rata-rata delay. Gambar 11 Round Trip Time Delay dengan Encoder 48 Kbps. Pada pengaturan encoder bitrate 24 Kbps, 48 Kbps, 96 Kbps, dan 128 Kbps delay yang terjadi sama-sama sedikit. Delay maksimum pada radio streaming dengan pengaturan bitrate 24 Kbps, 48 Kbps, 98 Kbps, dan 128 Kbps rata-rata sebesar 200 ms. Dengan delay sebesar itu, maka layanan radio streaming ini masih memenuhi rekomendasi G.114 ITU-T yang menujukan bahwa 150 ms s/d 300 ms itu merupakan baik untuk radio streaming. Faktor penyebab terjadinya delay dari radio streaming adalah karena radio streaming menggunakan protocol TCP, dimana pengiriman paket data harus mengirimkan berupa ack now ledgment. 4.3 Jitter Gambar 12 Round Trip Time Delay dengan Encoder 96 Kbps. Jitter sangat erat kaitannya dengan delay. Jitter dapat disebabkan lintasan tempuh paket yang ditempuh berbeda-beda. Dalam layanan streaming, nilai jitter yang kecil dan stabil cenderung sangat dibutuhkan. Karena hal ini akan memberi laju kedatangan paket yang bersifat kontinu, sehingga paket-paket yang datang kedalam buffer tidak berlebih atau tidak kurang. Dan hasil pencapturan dapat dilihat pada gambar 14, 15, 16, dan 17. Gambar 13 Round Trip Time Delay dengan Encoder 128 Kbps. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 8

9 Gambar 14 Hasil pencapturan menggunakan wireshark untuk jitter dengan encoder 24 Kbps. Gambar 17 Hasil pencapturan menggunakan wireshark untuk jitter dengan encoder 128Kbps. Hasil rata-rata jitter bisa dilihat pada tabel 9. Tabel 9 Rata-rata Jitter. Encoder setting jitter 24 Kbps 0ms 48 Kbps 0ms 96 Kbps 0ms 128 Kbps 0ms Gambar 15 Hasil pencapturan menggunakan wireshark untuk jitter dengan encoder 48 Kbps. Bisa dilihat pada gambar dan tabel rata-rata jitter hasil pengamatan pada radio ini dengan pengaturan encoder 24 Kbps, 48 Kbps, 96 Kbps, dan 128 Kbps didapat 0 ms, dan dengan perbandingan hasil rekomendasi dari ITU-T G.114 bahwa hasil jitter yang baik untuk radio streaming ini adalah 0 ms. Jadi pada radio streaming ini sudah dapat di kategorikan memenuhi QoS yang baik. 4.4 Packet loss Gambar 16 Hasil pencapturan menggunakan wireshark untuk jitter dengan encoder 96Kbps. Sama dengan pengamatan throughput dan pengamatan delay, pengamatan packet loss juga dilihat menggunakan perangkat lunak wiresahrk, setelah pengamatan dan di dapat hasil yang di tunjukan pada gambar 18, 19, 20, 21, dan pada tabel 10. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 9

10 Gambar 18 Paket loss yang didapat hasil pencapturan menggunakan wireshark dengan pengaturan encoder 24 Kbps. Gambar 21 Paket loss yang didapat hasil pencapturan menggunakan wireshark dengan pengaturan encoder 128 Kbps. Tabel 10 menunjukan rata-rata paket loss. Tabel 10 Rata-rata paket loss. Encoder setting Packet loss 24 Kbps 0% 48 Kbps 0% 96 Kbps 0% 128 Kbps 0% Gambar 19 Paket loss yang didapat hasil pencapturan menggunakan wireshark dengan pengaturan encoder 48 Kbps. Dilihat dari gambar 18, 19, 20 dan 21 bahwa pengaturan encoder bitrate 24 Kbps, 48 Kbps, 96 Kbps dan 128 Kbps, tidak terdapat paket loss atau 0%. Dan sesuai rekomendasi ITU-T G.114 bahwa rata-rata paket loss yang sangat bagus adalah 0%. Maka rata-rata paket loss pada radio streaming ini sudah bisa dikatakan sangat baik. 4.5 Maksimal User yang Dapat Mendengarkan Radio Streaming Gambar 20 Paket loss yang didapat hasil pencapturan menggunakan wireshark dengan pengaturan encoder 96 Kbps. Setelah mengetahui throughput beberapa pengaturan encoder, maka bisa mengetimasi berapa user yang dapat mengakses radio streaming pada network yang ada di Lab Teknik Elektro Universitas Pakuan, yang memiliki kapasitas bandwidth 0,91Mbps Max user = Available Bandwidth / Throughput RS Available Bandwidth = 0,91 Mbps =113,75KBps Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 10

11 Tabel 11 Maksimal user Pengaturan encoder Bitrate encoder 24 Kbps Bitrate encoder 48 Kbps Bitrate encoder 96 Kbps Bitrate encoder 128 Kbps Throughput Maksimal yang dihasilkan user yang didapat 3 KBps 37 user 6 KBps 18 user 13 KBps 8 user 15 KBps 7 user Pada perhitungan yang diperoleh pada tabel 11 akan di uji apakah benar dalam kondisi yang sebenarnya, radio streaming yang menggunakan network yang ada di laboratorium teknik elektro.( dapat digunakan sampai 37 pendengar dengan pengaturan encoder 24 Kbps). Untuk menambah kapasitas user maka harus di digunakan cara pengkompresian file. Pengujian pertama dilakukan dengan pengkompresian sebesar 30% dan menggunakan bitrate encoder 24 Kbps, maka didapat throughput sebesar 2,9 KBps. Dengan demikian jumlah user yang didapat dari hasil pengkompresian pertama tersebut sebanyak 39 user. Pada pengujian ke dua pengompresian sebesar 50%, dan didapat throughput sebesar 2,8 KBps, jumlah user yang didapat sebanyak 40 user. Pada pengujian ke tiga pengompresian sebesar 70%, didapat throughput sebesar 2,6 KBps, jumlah user yang didapat sebanyak 43 user, tetapi kualitas suara yang dihasilkan masih cukup baik (masih bisa didengar jelas). Pengujian ke empat pengompresian sebesar 75%, didapat throughput sebesar 2.5 KBps, jumlah user yang didapat sebanyak 44 user, dengan kualitas suara yang tidak baik (suara tidak jelas di dengar). Tabel 12 Hasil pengujian pengkompresian file. Ukuran File Presentasi kompresi Ukuran hasil kompresi Kualitas suara 2.28 MB 30% 1,54 MB Baik 50% 1,16 MB Baik 70% 0,7 MB Baik 75% 0,53 MB Tidak Baik 4.87 MB 30% 3,2 MB Baik 50% 2,35 MB Baik 70% 1,4 MB Baik 75% 1,6 MB Tidak Baik 8.8 MB 30% 6,10 MB Baik 50% 4,36 MB Baik 70% 2,56 MB Baik 75% 2,18 MB Tidak Baik 5) KESIMPULAN 1) Dengan mengetahui throughput dari aplikasi radio streaming diketahui banyaknya user yang dapat menggunakan layanan radio streaming pada saat bersamaan dalam suatu jaringan network. Dengan menggunakan pengaturan encoder 24 Kpbs, bandwidth yang dibutuhkan untuk aplikasi radio streaming adalah 3 KBps, dengan rata-rata delay 200 ms dan user dapat mendengarkan adalah 37 user secara bersamaan. Dengan menggunakan pengaturan encoder 48 Kpbs, bandwidth yang dibutuhkan untuk aplikasi radio streaming adalah 6 KBps, dengan rata-rata delay 200 ms dan user dapat mendengarkan adalah 18 user secara bersamaan. Dengan menggunakan pengaturan encoder 96 Kpbs, bandwidth yang dibutuhkan untuk aplikasi radio streaming adalah 13 KBps, dengan rata-rata delay 200 ms dan user dapat mendengarkan adalah 8 user secara bersamaan. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 11

12 Dengan menggunakan pengaturan encoder 128 Kpbs, bandwidth yang dibutuhkan untuk aplikasi radio streaming adalah 15 KBps, dengan rata-rata delay 200 ms dan user dapat mendengarkan adalah 7 user secara bersamaan. 2) Menurut rekomendasi ITU-T G.114 radio streaming dapat dikategorikan memenuhi QoS yang baik dengan ratarata delay 150 ms sampai dengan 300 ms. Dan hasil delay yang didapat dari pengamatan pada radio streaming ini yaitu 200 ms. Jadi, radio streaming ini sudah memenuhi QoS yang baik. 3) Metode penambahan user maksimal dengan kualitas suara yang masih baik adalah dengan pengkompresian file sebesar 70%. Prodi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Institut Teknologi Telkom Jl.Telekomunikasi, Dayeuh Kolot Bandung., Tugas Akhir, Tidak dipublikasi. Tahun... [4]. Yudi Methanoxy, 2010, Analisa QOS Pada Local Haost Network menggunakan Perangkat n. UI Depok [5]. Internet Radio And How To Listen To it., line/qt/bi-internetradio [6]. [7]. T/Recomendations/index.aspx?ser=G PUSTAKA [1]. Azikin, Askari,2005, Streaming dengan Audio Lan Project, Yogyakarta: Andi Offset. [2]. Fitria Yuni Puspitasari, Agus Virgono, Ir, MT,2009, INTERNET RADIO STREAMING, Prodi Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Institut Teknologi Telkom Jl.Telekomunikasi, Dayeuh Kolot Bandung, Tugas Akhir, Tidak dipublikasi. Tahun... [3]. Puput Putri Purwandani, 2011, IMPLEMENTASI RADIO KAMPUS PADA JARINGAN LOKAL POLITEKNIK TELKOM,, Penulis 1) Muchlis Ginanjar ST, Alumni (2013) Program Studi Teknik Elektro FT- Unpak. 2) Ir. Yamato., MT. Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro FT-Unpak. 3) Agustini Rodiah Machdi, ST.,MT. Staf Dosen Program Studi Teknik Elektro FT- Unpak. Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik-Universitas Pakuan Page 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Yudi Methanoxy, skripsi.(2010): Analisa QOS Radio Streaming Pada Local Community Network, aspek yang dibahas dalam skripsi ini adalah dipaparkannya

Lebih terperinci

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO Auliya Fadly [1], Arman Sani [2] Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Radio Online Streaming Penggunaan internet membuat ketersediaan dari streaming media. Audio streaming memperbolehkan transmisi langsung dari audio melalui internet,

Lebih terperinci

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream

BAB III. server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan live stream \ BAB III Analisis dan Perancangan 3.1 analisis perancangan server streaming Terdapat dua hal penting dalam dunia streaming, yang pertama adalah media server, merupakan media yang digunakan untuk mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan 1. Merancang dan merealisasikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian Dalam penelitian perancangan dan implementasi radio streaming di LPPI Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, digunakan beberapa data pendukung sebagai

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Audio Streaming 2.2. Perangkat Lunak Sebagai Pendukung Perancangan Audio Streaming Shoutcast

BAB II DASAR TEORI 2.1. Audio Streaming 2.2. Perangkat Lunak Sebagai Pendukung Perancangan Audio Streaming Shoutcast BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori tentang audio streaming, server shoutcast, server icecast, dan quality of service (QoS) untuk aplikasi audio streaming. 2.1. Audio Streaming Audio streaming

Lebih terperinci

VIDEO STREAMING. Pengertian video streaming

VIDEO STREAMING. Pengertian video streaming VIDEO STREAMING Dalam dunia multimedia, saat ini kita berada ditahap pemakai jaringan rumah yang mulai bercampur dengan pemakai jaringan elektronik dan jaringan media. Menurut laporan dari In-Stat (www.in-stat.com),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi memberikan perubahan pada masyarakat untuk memperoleh kebutuhan informasi secara cepat dan murah. Pada saat ini jaringan komputer hanya dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Radio merupakan salah satu media komunikasi massa yang banyak digunakan masyarakat untuk mengakses informasi. Radio telah digunakan masyarakat sejak zaman orde

Lebih terperinci

Teknologi Streaming Streaming

Teknologi Streaming Streaming Teknologi Streaming Teknologi Streaming Streaming adalah sebuah teknologi untuk memainkan file video atau audio yang terletak pada sebuah server dapat secara langsung dijalankan pada User Equipment (UE)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum Wr. Wb.

KATA PENGANTAR. Assalamualaikum Wr. Wb. KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada saya sebagai penulis sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, termasuk juga perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini sistem penyiaran analog

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih

BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER. komputer. Komputer server didukung dengan spesifikasi hardware yang lebih BAB II KONSEP DASAR VIDEO STREAMING SERVER 2.1 Pengertian Server Server adalah komputer yang berfungsi untuk melayani, membatasi, dan mengontrol akses terhadap klien-klien dan sumber daya pada suatu jaringan

Lebih terperinci

(MAJALAH ILMIAH FAKULTAS TEKNIK - UNPAK)

(MAJALAH ILMIAH FAKULTAS TEKNIK - UNPAK) ISSN 1411-5972 (MAJALAH ILMIAH FAKULTAS TEKNIK - UNPAK) Volume I, Edisi 25, Periode Juli-Desember 2014 Hal.» Kata Pengantar i» Daftar Isi ii» Analisa Kebutuhan Modul Dan Baterai Pada Sistem Penerangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah pertukaran informasi dilakukan dengan pengiriman dan penerimaan electronic mail maka pada saat ini arah perkembangan aplikasi di jaringan komputer yang sedang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA Oleh : MADE SUHENDRA NRP. 2203109044 Dosen Pembimbing Dr. Ir. Achmad Affandi, DEA Ir. Gatot Kusrahardjo, MT. JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK Rayhan Yuvandra, M. Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tujuan, latar belakang, gambaran sistem, batasan masalah, perincian tugas yang dikerjakan, dan garis besar penulisan skripsi. 1.1. Tujuan Skripsi ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data audio visual menjadi salah satu data yang paling banyak mengisi traffic jaringan internet pada saat ini [2]. Trafik video berkembang paling cepat daripada jenis

Lebih terperinci

dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit) dan membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus

dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit) dan membutuhkan. Pengguna atau user memerlukan player, yaitu aplikasi khusus Video telah menjadi media yang sangat penting untuk komunikasi dan hiburan selama puluhan tahun. Pertama kali video diolah dan ditransmisikan dalam bentuk analog. Munculnya digital IC (Integrated Circuit)

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia BAB 4 ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas hasil pengukuran data dari layanan IMS pada platform IPTV baik pada saat pelanggan (user) di home network maupun pada saat melakukan roaming atau berada pada

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT. CEG4B3 Randy E. Saputra, ST. MT. Definisi Streaming Multimedia adalah suatu teknologi yang mampu mengirimkan file audio dan video digital secara on-demand maupun real-time pada jaringan internet Konsep

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET Panji Firmansyah, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater, Kampus USU Medan 20155

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Masalah Dalam penelitian yang penulis lakukan, penulis melakukan analisa terlebih dahulu terhadap topologi jaringan, lingkungan perangkat keras dan juga lingkungan

Lebih terperinci

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK ISSN : 2442-5826 e-proceeding of Applied Science : Vol.1, No.2 Agustus 2015 Page 1577 ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER Mohammad

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV)

RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) RANCANG BANGUN LIVE TV BROADCASTING PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISION (IPTV) BAYU KURNIAWAN SURYANTO 2208 100 525 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih Sukolilo,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang ini semua teknologi sudah canggih dan mudah untuk mendapatkan informasi. Apalagi dengan adanya internet dimana semua orang dengan mudah mendapatkan

Lebih terperinci

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis Moodle Sebagai Metode Pembelajaran Jarak Jauh Pada Institusi Pendidikan Esther Sondang Saragih NRP

Lebih terperinci

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN Budhi Irawan, S.Si, M.T KUALITAS LAYANAN (QOS) QoS merupakan terminologi yang digunakan untuk mendefinisikan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan tingkat jaminan layanan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle DZATA FARAHIYAH NRP 2206100140 Bidang Studi Telekomunikasi Multimedia

Lebih terperinci

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web

Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web Analisis Quality of Service Video Streaming Berbasis Web Jurnal Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Oleh: Resnu Krestio Lipu NIM : 672008118 Program Studi

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS EFEK PERBEDAAN LOKASI TERHADAP PERFORMANSI VIDEO STREAMING PADA JARINGAN W-LAN INDOSAT. Said Atamimi 1, Arie Budi Prasojo 2 1,2

STUDI ANALISIS EFEK PERBEDAAN LOKASI TERHADAP PERFORMANSI VIDEO STREAMING PADA JARINGAN W-LAN INDOSAT. Said Atamimi 1, Arie Budi Prasojo 2 1,2 STUDI ANALISIS EFEK PERBEDAAN LOKASI TERHADAP PERFORMANSI VIDEO STREAMING PADA JARINGAN W-LAN INDOSAT Said Atamimi 1, Arie Budi Prasojo 2 1,2 Jurusan Elektro, Universitas Mercu Buana Jl. Meruya Selatan,

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA ANALISIS KUALITAS REAL TIME VIDEO STREAMING TERHADAP BANDWIDTH JARINGAN YANG TERSEDIA Eko Kurniawan (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

7.1 Karakterisasi Trafik IP

7.1 Karakterisasi Trafik IP BAB VIII TRAFIK IP Trafik IP (Internet Protocol), secara fundamental sangat berbeda dibanding dengan trafik telepon suara (klasik). Karenanya, untuk melakukan desain dan perencanaan suatu jaringan IP mobile,

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5 Adi Setio Diharso¹, R. Rumani², Tengku Ahmad Riza³ ¹Teknik

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pengendalian kepadatan (congestion control) antrian di jaringan sampai saat ini tetap menjadi issue prioritas tinggi dan sangat penting. Pertumbuhan internet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini internet sudah menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi seluruh lapisan masyarakat di dunia, hal ini menyebabkan semakin meningkatnya permintaan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia

Lebih terperinci

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA

QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA QoS & PROTOKOL JARINGAN MULTIMEDIA Multimedia Jurusan Teknik Informatika ruliriki@gmail.com 1 2 Quality Of Services (QoS) = Kualitas Layanan Pada Komunikasi Audio dan Video merupakan bagian terpenting

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Bandwidth Pada Pemanfaatan Web Streaming Justin.tv Sebagai Media E-Learning Dengan

Analisis Kebutuhan Bandwidth Pada Pemanfaatan Web Streaming Justin.tv Sebagai Media E-Learning Dengan Analisis Kebutuhan Bandwidth Pada Pemanfaatan Web Streaming Justin.tv Sebagai Media E-Learning Dengan Menggunakan Wirecast Dan Desktop Presenter Muhamad Ubaidilah 1, Adnan Purwanto 2, Wahyu Pamungkas 3

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK Henra Pranata Siregar, Naemah Mubarakah Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater,

Lebih terperinci

BAB IV. Implementasi dan Analisa

BAB IV. Implementasi dan Analisa 45 BAB IV Implementasi dan Analisa 4.1 Implementasi Radio streaming dapat diakses dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan player yang mendukung streaming atau dapat dilakukan dengan cara mengakses

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA

BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA 39 BAB IV ANALISIS DAN HASIL DATA Pada bab pengujian dan analisa akan menjelaskan tentang hasil dan berbandingan terhadap quality of service pada jaringan ASTInet yang digunakan di Head Office PT. Trans

Lebih terperinci

Tutorial Membangun Radio Streaming Arie Widodo

Tutorial Membangun Radio Streaming Arie Widodo Tutorial Membangun Radio Streaming Arie Widodo (arie.widodo@icloud.com) A. Pendahuluan Siaran radio sampai saat ini masih digemari. Orang dapat mendengarkan banyak acara menarik di radio, lalu pesawatnya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISA Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi yang telah direncanakan bekerja dengan baik atau tidak. Pengujian sistem juga berguna untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Streaming Stream berasal dari bahasa Inggris yang artinya sungai. Proses streaming bisa diibaratkan seperti aliran air di sungai yang tak pernah terputus kecuali jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana penyebaran informasi secara luas, telah memberikan kontribusi besar dalam jumlah penggunaan

Lebih terperinci

3. Metode Perancangan

3. Metode Perancangan 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi yang semakin berkembang saat ini merupakan salah satu kebutuhan yang dibutuhkan oleh semua orang baik secara individu maupun secara berkelompok baik lewat instansi

Lebih terperinci

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server

Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Rancang Bangun RTP Packet-Chunk De-encapsulator Data AV Stream Format RTP Sebagai Terminal Access Multi-Source Streaming Server Ahmad Budi Setiyawan 1, A.Subhan KH, ST 2, 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV)

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) RANCANG BANGUN SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (DISTANCE LEARNING) PADA INTERNET PROTOCOL TELEVISI (IPTV) Husna Amalia, Achmad Affandi Email : husna.amalia@yahoo.com, affandi@ee.its.ac.id Laboratorium Jaringan

Lebih terperinci

LAYANAN STREAMING TV OVER IP MUTICHANNEL BERBASIS WEB DI JARINGAN INTRANET IT TELKOM

LAYANAN STREAMING TV OVER IP MUTICHANNEL BERBASIS WEB DI JARINGAN INTRANET IT TELKOM LAYANAN STREAMING TV OVER IP MUTICHANNEL BERBASIS WEB DI JARINGAN INTRANET IT TELKOM Mahardi Baniadam¹, Hafidudin², Ida Wahidah³ ¹Teknik Telekomunikasi,, Universitas Telkom Abstrak Perkembangan video streaming

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. komunikasi dan hiburan. Awal mulanya video berbentuk analog, sesuai

BAB II DASAR TEORI. komunikasi dan hiburan. Awal mulanya video berbentuk analog, sesuai BAB II DASAR TEORI 2.1 Video Video adalah teknologi pemrosesan urutan banyak gambar bergerak yang dihasilkan oleh kamera. Video pada saat ini telah menjadi media informasi, komunikasi dan hiburan. Awal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Analisis adalah proses mengurai konsep kedalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sedemikian rupa sehingga struktur logisnya menjadi jelas (Fikri 2007). Analisis

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Bab ini berisi perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast dan icecast.

BAB III PERANCANGAN. Bab ini berisi perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast dan icecast. BAB III PERANCANGAN Bab ini berisi perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast dan icecast. 3.1. Server Shoutcast Arsitektur perancangan sistem audio streaming dengan server shoutcast digambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA

ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA ANALISIS KUALITAS LAYANAN VIDEO CALL MENGGUNAKAN CODEC H.263 DAN H.264 TERHADAP LEBAR PITA JARINGAN YANG TERSEDIA Nuzul Luthfihadi (1), Arman Sani (2) Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN) Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 1, (2016) 1 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS Dwi Ayu Rahmadita 1,M.Zen Samsono Hadi 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 2 Dosen Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.BaseBand Arsitectur Pada Big TV Baseband adalah teknik pengiriman sinyal digital dimana transmisi data atau paket yang digunakan bersifat bidirectional yang digunakan pada jangkauan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang

I. PENDAHULUAN. Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Umumnya lembaga pemerintahan maupun pendidikan mempunyai website yang digunakan sebagai sarana informasi. Untuk dapat menghasilkan fasilitas informasi tersebut,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini pertumbuhan jumlah user internet semakin meningkat. Hal ini dikarenakan perkembangan teknologi internet dan tingkat kebutuhan manusia untuk melakukan pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang cepat dari teknologi jaringan telah membuat aplikasi multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game online sudah menjamur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERFORMANSI GPON

BAB IV ANALISIS PERFORMANSI GPON BAB IV ANALISIS PERFORMANSI GPON Dalam prakteknya penerapan teknologi GPON dengan menggunakan fiber optik atau FTTH, agar service triple play tersebut dapat berjalan secara simultan dengan baik maka harus

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Quality of Service Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto QoS (Quality of Service) mengukur tingkat kepuasan pelanggan (user) terhadap pelayanan jaringan berdasarkan efek yang

Lebih terperinci

JARINGAN MULTIMEDIA. Muhammad Riza Hilmi, ST.

JARINGAN MULTIMEDIA. Muhammad Riza Hilmi, ST. JARINGAN MULTIMEDIA Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Definisi Multimedia Kombinasi dari komputer dan video (Rosch,1996) Kombinasi 3 elemen : suara, gambar dan teks.

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS UNJUK KERJA TVLAN DENGAN JARINGAN LAN DAN WLAN

RANCANG BANGUN DAN ANALISIS UNJUK KERJA TVLAN DENGAN JARINGAN LAN DAN WLAN RANCANG BANGUN DAN ANALISIS UNJUK KERJA TVLAN DENGAN JARINGAN LAN DAN WLAN Heru Supriyono 1, Muhammad Wakhid Nur Hidayat 2, dan Muhammad Kusban 1 1 Jurusan Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut:

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 52 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Jaringan Perancangan jaringan untuk aplikasi video streaming dengan metode multicast menggunakan perangkat-perangkat sebagai berikut: 1. 3 buah PC dan 1 buah

Lebih terperinci

BAB IV. bandwidth yang terlalu besar dan bertujuan untuk memastikan bahwa delay yang

BAB IV. bandwidth yang terlalu besar dan bertujuan untuk memastikan bahwa delay yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisa dan perancangan, langkah selanjutnya adalah implementasi dan pengujian Implementasi yang merupakan penerapan perancangan perangkat

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER

ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER ANALISIS KINERJA TRAFIK WEB BROWSER DENGAN WIRESHARK NETWORK PROTOCOL ANALYZER PADA SISTEM CLIENT-SERVER Roland Oktavianus Lukas Sihombing, Muhammad Zulfin Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komputer telah berkembang dengan sangat pesatnya, dengan beragam layanan yang dapat disediakannya. Hal ini tidak terlepas dengan berkembangnya protokol jaringan.

Lebih terperinci

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER

MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER MODUL 9 PENGUKURAN QoS STREAMING SERVER TUJUAN PEMBELAJARAN: Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa diharapkan : 1. Mengerti dan memahami QoS (Quality of Service) pada jaringan 2. Mampu mengukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi saat ini terus berkembang seiring dengan kebutuhan manusia yang menginginkan kemudahan, kecepatan, dan keakuratan dalam memperoleh informasi.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario Pada BAB ini akan dibahas analisis tentang performan jaringan IP pada switch cisco 2950 Untuk aplikasi video call dengan protocol UDP, analisis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun

BAB 2 DASAR TEORI. Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Mekanisme Penayangan Iklan Digital Iklan berasal dari sebuah kata dalam bahasa melayu, yaitu i lan atau i lanun yang memiliki arti informasi. Iklan adalah suatu cara untuk memperkenalkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan pesat. Di era globalisasi seperti sekarang ini televisi masih

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan pesat. Di era globalisasi seperti sekarang ini televisi masih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan teknologi dan informasi semakin hari semakin meningkat dengan pesat. Di era globalisasi seperti sekarang ini televisi masih menjadi favorit bagi

Lebih terperinci

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP Agenda Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP 2 Protokol Definisi : A rule, guideline, or document which guides how an activity should be performed. Dalam ilmu komputer, protokol adalah konvensi

Lebih terperinci

Perancangan Server Radionet Dengan Menggunakan Icecast Server. (Studi Kasus UKM Radio Mercu Buana)

Perancangan Server Radionet Dengan Menggunakan Icecast Server. (Studi Kasus UKM Radio Mercu Buana) Perancangan Server Radionet Dengan Menggunakan Icecast Server (Studi Kasus UKM Radio Mercu Buana) Laporan Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaaratan Menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Data merupakan suatu hal yang memiliki andil besar atau alasan khusus mengapa komputer digunakan. Ketersediaan data menjadi salah satu hal yang sangat penting pada

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Virtual Private Network (VPN) merupakan suatu teknologi membangun jaringan private dalam jaringan publik [5]. Teknologi tersebut mampu meningkatkan keamanan komunikasi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dijelaskan mengenai prosedur dalam pelaksanaan pengujian, spesifikasi komputer yang digunakan serta hasil dan analisisnya. Pengujian yang dilakukan antara

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Perancangan

Bab 3 Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implement, Operate, Optimize). Metode ini digunakan untuk merancang suatu jaringan. Metode

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol

BAB II DASAR TEORI. Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol BAB II DASAR TEORI 2.1 Teknologi TCP/IP Teknologi TCP/IP adalah hasil penelitian dan pengembangan protocol yang dilaksanakan dan dibiayai oleh Defense Advanced Research Project Agency (DARPA). Paket TCP/IP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk dan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN APLIKASI RED5 SEBAGAI STREAMING SERVER DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

PEMANFAATAN APLIKASI RED5 SEBAGAI STREAMING SERVER DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PEMANFAATAN APLIKASI RED5 SEBAGAI STREAMING SERVER DI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Toni Andrian, T. Ahri Bahriun Konsentrasi Teknik Komputer, Departemen Teknik Elektro Fakultas teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan tanpa kabel (wireless) sebenarnya hampir sama dengan jaringan LAN, akan tetapi setiap node pada WLAN (Wireless Local Area Network) menggunakan wireless

Lebih terperinci

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS SNTIKI III 211 ISSN : 285-992 1 STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA M. Yanuar Hariyawan 1, M.Susantok 2, Rini Tampubolon 3 1,2,3 Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka

1. Pendahuluan. 2. Tinjauan Pustaka 1. Pendahuluan Jaringan komputer memegang peran yang signifikan dalam menghadapi persaingan kompetitif di masa yang akan datang, karena dapat memberikan efisiensi pada penggunaan sumber daya yang ada,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan internet, muncul tuntutan dari para pengguna jasa telekomunikasi agar mereka dapat memperoleh akses data dengan cepat dimana pun mereka berada.

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER T. Muhammad, M. Zulfin Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Jl.

Lebih terperinci