PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI"

Transkripsi

1 TESIS PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI NYOMAN SUADNYANA PASEK NIM: PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 i

2 PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Tesis untuk memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana NYOMAN SUADNYANA PASEK NIM: PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 ii

3 Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL. Pembimbing I Pembimbing II Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi, Ak. Dr.I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi. NIP NIP Mengetahui Ketua Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana, Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, Dr. Dewa Wirama, SE, MSBA., Ak NIP Prof.Dr.dr,A.A Raka Sudewi,Sp.S(K) NIP iii

4 Tesis Ini Telah Diuji Pada Tanggal.. Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana, No:.., Tanggal... Ketua : Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi, Ak. Anggota : 1. Dr.I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi. 2. Dr. Drs. I Made Sukartha, Msi., AK 3. Dr. Made Gede Wirakusuma, SE, MSi. 4. Dr. I Made Sadha Suardikha, SE, MSi., Ak iv

5 SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT Nama : Nyoman Suadnyana Pasek NIM : Program Studi : Magister Akuntansi Judul Tesis : Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman Akuntansi dengan Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual sebagai Variabel Pemoderasi. Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah ini bebas dari plagiat. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah Tesis ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas Republik Indonesia No. 17 Tahun 2010 dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Denpasar, Nyoman Suadnyana Pasek v

6 UCAPAN TERIMA KASIH Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, akhirnya tesis yang berjudul Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Pemahaman Akuntansi dengan Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual sebagai Variabel Pemoderasi, dapat terselesaikan. Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis sampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan terimakasih sedalam-dalamnya kepada Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp. PD-KEMD sebagai Rektor Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A Raka Sudewi Sp.S(K) sebagai Direktur Program Pascasarjana Universitas Udayana, atas kesempatan yang diberikan kepada penulis untuk menjadi mahasiswa Program Magister pada Program Pascasarjana Universitas Udayana. Ucapan terimakasih juga ditunjukkan kepada Dr. Dewa Gede Wirama, SE., MSBA., Ak., sebagai Ketua Program Studi Magister Akuntansi Universitas Udayana yang telah memberikan bantuan moral, pikiran dan tenaga selama proses pendidikan dan memberikan arahan serta bimbingan selama penelitian sampai pada penyelesaian tesis ini. Ucapan terimakasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi, Ak., selaku pembimbing I dan Dr.I.G.A. Made Asri Dwija Putri, SE, MSi., selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan motivasi dan dorongan untuk penyelesaian tesis ini. Tidak lupa pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terimakasih kepada para tim Penguji tesis lainnya yaitu, Dr. Drs. I Made Sukartha, Msi., AK, Dr. Made Gede Wirakusuma SE., Msi, Dr. I Made Sadha Suardika, SE., M.Si., Ak., yang telah memberikan masukan, saran, sanggahan serta koreksi demi penyempurnaan tesis ini. vi

7 Ucapan terimakasih yang penulis juga sampaikan kepada seluruh pengelola, dosen dan pegawai pada Program Studi Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana, yang telah banyak memberikan bantuan dan layanan selama proses pendidikan sampai pada penyelesaian tesis ini. Rekan-rekan mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Udayana Angkatan X, yang tidak berhenti-hentinya saling memberikan motivasi dan memacu semangat serta doa selama menempuh proses pendidikan hingga akhir studi dapat dilalui dengan baik. Keluarga serta teman-teman yang selalu memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat-nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dari awal proses pendidikan hingga penyelesaian tesis ini. Denpasar, April 2015 Penulis vii

8 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi, yang dimoderasi oleh kecerdasan emosional dan kecerdasan spritual. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research, yang akan menjelaskan hubungan kausal antara variabel independen tersebut terhadap variabel dependen dengan dua variabel pemoderasi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan data sekunder. Sedangkan analisis data yang digunakan meliputi analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis verifikatif dengan menggunakan Moderated Regression Analysis (MRA). Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa (1) kecerdasan intelektual berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemahaman akuntansi. Artinya dengan kecerdasan intelektual yang baik maka mahasiswa akan lebih mudah memahami tentang pemahaman akuntansi, (2) k ecerdasan emosional dapat meningkatkan pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi secara positif dan signifikan. (3) k ecerdasan spiritual dapat meningkatkan pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi secara positif dan signifikan. Kata Kunci: Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Pemahaman Akuntansi. viii

9 ABSTRACT This study aims to reveal the effect of the intellectual at the level of understanding of accounting, moderating by emotional intelligence and spiritual intelligence. The method used in this research is explanatory research, which would explain the causal relationship between the independent variable on the dependent variable that is reinforced by moderating variables through hypothesis testing. Data collected through questionnaires and secondary data. While the data analysis includes descriptive analysis, the classical assumption test and verification analysis using Moderated Regression Analysis (MRA). Based on the results of this research is that (1) the intellectual positive and significant impact on the understanding of accounting. This means that with good intelligence quotient, the student will be easier to understand about the understanding of accounting, (2) emotional intelligence can enhance intellectual influence on the level of understanding of accounting is positive and significant. (3) spiritual intelligence can enhance intellectual influence on the level of understanding of accounting is positive and significant. Therefore, someone who has a high spiritual intelligence will also motivate students to study harder and have higher creativity. Keywords: Intellectual Intelligence, Emotional Intelligence, Spiritual Intelligence, Understanding Accounting. ix

10 DAFTAR ISI JUDUL... PRASYARAT GELAR... LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v x xiv xv xvi BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Manfaat Praktis BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Teori Kecerdasan Konsep Pemahaman Akuntansi Kecerdasan Intelektual Kecerdasan Emosional Kecerdasan Spiritual Pembahasan Penelitian Terdahulu x

11 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN Kerangka Berfikir Konsep Penelitian Hipotesis Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Tingkat Pemahaman Akuntansi Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Tingkat Pemahaman Akuntansi Diperkuat oleh Kecerdasan Emosional Pengaruh Kecerdasan Intelektual pada Tingkat Pemahaman Akuntansi Diperkuat oleh Kecerdasan Spiritual BAB IV METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Ruang Lingkup Penelitian Penentuan Sumber Data Jenis dan Sumber Data Populasi dan Sampel Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Instrumen Penelitian Prosedur Penelitian Analisis Data Uji Asumsi Klasik Analisis Verifikatif dengan Regressi Analisis Regresi Moderated Regression Analysis (MRA) xi

12 Analisis Kelayakan Model Dan Koefisien Determinasi Pengujian Hipotesis Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) pada Pemahaman Akuntansi Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) pada Pemahaman Akuntansi yang Dimoderasi oleh Kecerdasan Emosional (EQ) Pengaruh Kecerdasan Intelektual (IQ) pada Pemahaman Akuntansi yang Dimoderasi oleh Kecerdasan Spiritual (ESQ) BAB V HASIL PENELITIAN Hasil Pengujian Instrumen Penelitian Hasil Uji Validitas Hasil Uji Reliabilitas Hasil Uji Asumsi Klasik Hasil Analisis Deskriptif Uji Kelayakan Model (Uji F) dan Koefisien Determinasi Hasil Analisis Verifikatif Hasil Analisis Moderated Regression Analysis (MRA) Pengujian Hipotesis BAB VI PEMBAHASAN Pengaruh IQ terhadap PA Pengaruh kemampuan IQ pada tingkat PA yang dapat diperkuat oleh EQ Pengaruh kemampuan IQ pada tingkat PA yang dapat diperkuat oleh SQ xii

13 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Tabel 5.1 Uji Validitas Variabel IQ Tabel 5.2 Uji Validitas Variabel EQ Tabel 5.3 Uji Validitas Variabel SQ Tabel 5.4 Uji Reliabilitas variabel IQ, EQ, SQ Tabel 5.5 Hasil Normalitas dengan Kolmogrorov-Smirnow Test (K-S).. 66 Tabel 5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Glejser Tabel 5.7 Deskriptif Statistik Tabel 5.8 Hasil Uji Kelayakan Model (Uji F) Tabel 5.9 Koefisien Determinasi Tabel 5.10 Analisa Regresi Pengaruh IQ terhadap PA yang dimoderasi oleh EQ dan SQ xiv

15 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Kerangka Berpikir Gambar 3.2 Konsep Penelitian Gambar 4.1 Prosedur Penelitian xv

16 DAFTAR LAMPIRAN Tabel Lampiran Lampiran I Kuisioner Penelitian Lampiran II Tabulasi Data Hasil Penelitian Lampiran III Hasil Pengujian Instrumen Lampiran IV Hasil Uji Asumsi Klasik Lampiran V Hasil Analisis Deskriptif Lampiran VI Hasil Analisis Regresi xvi

17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan akuntansi yang diselenggarakan di perguruan tinggi ditujukan untuk mendidik mahasiswa agar memiliki kompetensi sebagai seorang akuntan profesional. Untuk dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas maka perguruan tinggi harus terus meningkatkan kualitas pada sistem pendidikannya (Mawardi, 2011). Pengetahuan yang dibutuhkan untuk akuntan terdiri dari pengetahuan umum, organisasi, bisnis, dan akuntansi (Hariyoga dan Edi, 2011). Pengetahuan tentang dasar-dasar akuntansi merupakan kunci utama untuk memahami ilmu akuntansi. Dasar-dasar akuntansi ini dipakai sebagai pegangan untuk memahami semua praktik dan teori akuntansi. Namun, kenyataannya pendidikan akuntansi yang selama ini diajarkan di perguruan tinggi hanya terkesan sebagai pengetahuan yang berorientasi pada mekanisme secara umum saja, sangat berbeda apabila dibandingkan dengan praktik sesungguhnya yang dihadapi di dunia kerja. Masalah tersebut tentu saja membingungkan lulusan akuntansi karena pemahaman akuntansi dibangku kuliah ternyata berbeda dengan dunia kerja. Dengan demikian, tingkat pendidikan di perguruan tinggi masih menunjukkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, padahal proses belajar mengajar pada pendidikan tinggi akuntansi hendaknya dapat mentranformasikan peserta didik menjadi lulusan yang lebih utuh sebagai manusia (Mawardi, 2011). 1

18 2 Dwirandra (2013) menyatakan bahwa kalangan pengusaha dan industriawan tidak hanya meragukan kompetensi akuntan tetapi juga sikap etisnya. Keraguan terhadap kompetensi akuntan didasarkan pada kenyataan adanya beberapa kejahatan korperasi besar dan mendunia yang mengaitkan profesi ini. Fakta ini dalam lingkup lokal di dunia pendidikan akuntansi dibenarkan oleh kenyataan kinerja mahasiswa PPAk dan MAKSI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud. Berdasarkan penelusuran dapat diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai A dalam beberapa mata kuliah pokok akuntansi rata-rata tidak lebih dari 33,75% untuk progam PPAk dan 46,63% untuk program MAKSI. Ini berarti bahwa lebih sedikit (kurang dari 50%) persentase mahasiswa yang memiliki tingkat pemahaman akuntansi maksimal (dengan nilai A). Padahal, Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dan Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud telah menerapkan kurikulum berbasis kompetensi yang menerapkan proses pembelajaran dengan strategi dan metode pembelajaran terkini (Dwirandra, 2013). Kebanyakan program pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal (IQ) saja, padahal yang diperlukan sebenarnya adalah bagaimana mengembangkan kecerdasan hati, seperti ketangguhan, inisiatif, optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar penilaian baru. Penelitianpenelitian sebelumnya sependapat bahwa kecerdasan emosional secara serentak berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi (Ludigdo, dkk, 2006), kecerdasan emosional berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi (Mardahlena, 2007), kecerdasan emosional berpengaruh

19 3 positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi (Wirumananggay, 2008) dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap pemahaman akuntansi (Yulianto, 2009). Demikian juga dengan penelitian Durgut, dkk (2013) menunjukkan bahwa kecerdasan emosional berpengaruh pada pemahaman subyek akuntansi. Dalam memahami akuntansi adanya kecerdasan intelektual merupakan hal yang penting juga untuk dipertimbangkan. Mahasiswa akuntansi yang memiliki kecerdasan intelektual yang baik tentu memiliki pemahaman akuntansi yang baik pula. Penelitian Ludigdo, dkk (2006) menemukan bahwa kecerdasan intelektual berpengaruh signifikan terhadap sikap etis mahasiswa akuntansi yang merupakan dasar untuk berprestasi. Namun penelitian Yulianto (2009) menemukan bahwa kecerdasan intelektual tidak berpengaruh signifikan terhadap pemahaman akuntansi. Dwijayanti (2009) mengatakan bahwa kecerdasan intelektual adalah kemampuan yang di butuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar dan memecahkan masalah pada kecerdasan emosional. Menurut Melandy dan Aziza (2 006) menyatakan bahwa, kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk menggunakan emosi sesuai dengan keinginan, kemampuan untuk mengendalikan emosi sehingga memberikan dampak yang positif. Kecerdasan emosional dapat membantu membangun hubungan dalam menuju kebahagiaan dan kesejahteraan. Sedangkan kecerdasan spiritual menurut Panangian (2012) kecerdasan spritual adalah kecerdasan yang sudah ada dalam setiap manusia sejak lahir yang membuat manusia menjalani hidup penuh makna,

20 4 selalu mendengarkan suara hati nuraninya, tak pernah merasa sia-sia, semua yang dijalaninya selalu bernilai. Namun, Rachmi (2010) mengkhawatirkan akan ketidakjelasan pada industri akuntansi yang dihasilkan oleh pendidikan tinggi akuntansi, hal ini dikarenakan banyak perguruan tinggi tidak mampu membuat anak didiknya menguasai dengan baik pengetahuan dan keterampilan hidup. Mahasiswa terbiasa dengan pola belajar menghafal tetapi tidak memahami pelajaran tersebut, sehingga mahasiswa akan cenderung mudah lupa dengan apa yang pernah dipelajari atau kesulitan untuk memahami apa yang diajarkan selanjutnya. Akuntansi bukanlah bidang studi yang hanya menggunakan angka-angka dan menghitung penjumlahan atau pengurangan, akan tetapi akuntansi juga merupakan bidang studi yang menggunakan penalaran yang membutuhkan logika. Hal tersebut didukung oleh temuan penelitian Dwirandra (2013) yang menyebutkan kinerja mahasiswa Program Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) dan Magister Akuntansi (MAKSI) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unud menunjukkan jumlah mahasiswa yang memperoleh nilai A (tingkat pemahaman maksimal) dalam beberapa mata kuliah pokok akuntansi rata-rata tidak lebih dari 33,75% untuk progam PPAk dan 46,63% untuk program MAKSI. Hal ini menunjukkan bahwa pemahaman akuntansi mahasiswa PPAk dan MAKSI masih rendah. Kondisi yang menyebabkan mahasiswa program tersebut sulit memahami akuntansi di dunia kerja. Kekhawatiran yang di ungkapkan Rachmi (2010) disebabkan karena masih banyak program pendidikan yang berpusat pada kecerdasan intelektual.

21 5 Kecerdasan intelektual ini diukur dari nilai ujian dan indeks prestasi. Nilai rapor yang baik, indeks prestasi yang tinggi, atau sering juara kelas merupakan tolak ukur dari kesuksesan seseorang. Tolak ukur ini tidak salah tetapi tidak seratus persen bisa dibenarkan. Terdapat faktor lain yang menyebabkan seseorang menjadi sukses yaitu adanya kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual. Hasil penelitian Yoseph (2005) dan beberapa Riset di Amerika memperlihatkan bahwa kecerdasan intelektual hanya memberi kontribusi 20 persen terhadap kesuksesan hidup seseorang. Sisanya, 80 persen bergantung pada kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritualnya. Faktor lain selain kecerdasan tidak diteliti dalam penelitian ini. Bahkan dalam hal keberhasilan kerja, kecerdasan intelektual hanya berkontribusi empat persen. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Amram (2009) dari Institute Transpersonal Psychology yang menemukan bahwa kecerdasan emocional dan kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap efektivitas kepemimpinan seorang Chief Executive Officer (CEO). Trisnawati dan Suryaningrum (2003) mengidentifikasi salah satu keluaran dari proses pengajaran akuntansi dalam kemampuan intelektual yang terdiri dari keterampilan teknis, dasar akuntansi dan kapasitas untuk berpikir kritis dan kreatif. Selain ini juga kemampuan komunikasi organisasional, interpersonal, dan sikap. Oleh karena akuntan harus memiliki kompetensi ini, maka pendidikan tinggi akuntansi bertanggungjawab mengembangkan keterampilan mahasiswanya untuk memiliki tidak hanya kemampuan dan pengetahuan di bidang akuntansi tetapi juga kemampuan lain yang diperlukan untuk berkarier di lingkungan yang selalu berubah dan ketat persaingannya yakni kecerdasaan emosional.

22 6 Goleman (2003) menyatakan bahwa kemampuan akademik bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa baik kinerja seseorang sudah bekerja atau seberapa tinggi sukses yang dicapainya dalam hidup. Sebaliknya ia menyatakan bahwa seperangkat kecakapan khusus seperti empati, disiplin diri, dan inisiatif mampu membedakan orang sukses dari mereka yang berprestasi biasa-biasa saja, selain kecerdasan akal yang dapat mempengaruhi keberhasilan orang dalam bekerja. Ia juga tidak mempertentangkan kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional, melainkan memperlihatkan adanya kecerdasan yang bersifat emosional, ia berusaha menemukan keseimbangan cerdas antara emosi dan akal. Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang menggunakan keterampilan-keterampilan yang dimilikinya, termasuk keterampilan intelektual. Paradigma lama menganggap yang ideal adalah adanya nalar yang bebas dari emosi, paradigma baru menganggap adanya kesesuaian antara kepala dan hati. Trisnawati dan Suryaningrum (2003) menyatakan bahwa kecerdasan emosional dipengaruhi oleh pengalaman hidup yang dijalani seseorang. Semakin banyak aktifitas atau pengalaman seseorang dalam berorganisasi dan semakin tinggi pengalaman kerja maka kecerdasan emosional mahasiswa akan semangkin tinggi. Sedangkan kualitas lembaga pendidikan tinggi akuntansi tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap kecerdasan emosional seorang mahasiswa. Ananto (2010) menyatakan bahwa pembelajaran yang hanya berpusat pada kecerdasan intelektual tanpa menyeimbangkan sisi spiritual akan

23 7 menghasilkan generasi yang mudah putus asa, depresi, suka tawuran bahkan menggunakan obat-obat terlarang, sehingga banyak mahasiswa yang kurang menyadari tugasnya sebagai seorang mahasiswa yaitu belajar. Kurangnya kecerdasan spiritual dalam diri seorang mahasiswa akan mengakibatkan mahasiswa kurang termotivasi untuk belajar dan sulit untuk berkonsentrasi, sehingga mahasiswa akan sulit untuk memahami suatu mata kuliah. Sementara itu, mereka yang hanya mengejar prestasi berupa nilai atau angka dan mengabaikan nilai spiritual, akan menghalalkan segala cara untuk mendapakan nilai yang bagus, mereka cenderung untuk bersikap tidak jujur seperti mencontek pada saat ujian. Oleh karena itu, kecerdasan spiritual mampu mendorong mahasiswa mencapai keberhasilan dalam belajarnya karena kecerdasan spritual merupakan dasar untuk mendorong berfungsinya secara efektif kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Ginanjar (2007) menyatakan bahwa ketiga bentuk kecerdasan di atas sangat penting dan harus dikembangkan dalam kehidupan seseorang. Hal ini disebabkan karena kecerdasan intelektual dibutuhkan untuk mengatasi masalahmasalah yang kognitif, kecerdasan emosional diperlukan untuk mengatasi masalah afektif, dan kecerdasan spiritual digunakan untuk mengatasi masalah bermakna dalam menjalani kehidupan. Pada penelitian terdahulu ditemukan beberapa hasil yang berbeda dalam meneliti pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual pada pemahaman akuntansi, diantaranya pada kecerdasan intelektual yaitu penelitian Yani (2011) yang menyatakan bahwa kecerdasan intelektual

24 8 berpengaruh pada pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Veenman, dkk (2004). Namun hasil tersebut tidak konsisten dengan peneliti Dwijayanti (2009). Sedangkan untuk kecerdas an emosional hasil yang berpengaruh pada pemahaman akuntansi ditemukan penelitian Rachmi (2010), Yani (2011), Durgut, dkk (2013) dan Amram (2009). H asil berbeda ditemukan pada penelitian Trisnawati dan Suryaningrum (2003). Selanjutnya, hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmi (2010) yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian McGhee dan Grant (2008), Oskou (2013) dan Clarken (2010). Namun hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dwijayanti (2009) dan Yani (2011). Dari uraian di atas adanya inkonsistensi hasil penelitian pengaruh langsung kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual baik secara individual maupun secara serentak. Hal ini mendorong dilakukannya penelitian yang menempatkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sebagai variabel pemoderasi dari pemahaman akuntansi. Hal tersebut dikarenakan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual mampu mendorong mahasiswa mencapai keberhasilan dalam belajarnya karena merupakan dasar untuk mendorong berfungsinya secara efektif kecerdasan intelektual. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti ingin menguji kembali pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar. Peneliti memilih Universitas Udayana Denpasar khususnya Program Pascasarjana Akuntansi merupakan salah satu lembaga

25 9 pendidikan tinggi yang dipandang memiliki potensi besar untuk mencetak tenagatenaga profesional di bidang akuntansi sesuai dengan visi misi dan standar kompetensi jurusan yaitu cerdas, berkualitas, bermoral dan berdaya saing tinggi serta memahami dan memiliki kompetensi di bidang akuntansi. Nilai lebih dari penelitian yang akan dilakukan dibandingkan dengan penelitian terdahulu adalah penempatan variabel kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual sebagai variabel moderator. Jika pada penelitian terdahulu dianalisis pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual baik secara sendiri-sendiri maupun secara serentak terhadap pemahaman akuntansi, maka pada penelitian yang akan dilakukan akan dianalisis pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi. Selanjutnya dianalisis apakah pengaruh kecerdasan intelektual pada pemahaman akuntansi ini diperkuat/diperlemah oleh kecerdasan emosional maupun kecerdasan spiritual. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang tersebut di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dikemukakan dalam research questions sebagai berikut: 1) Apakah kecerdasan intelektual berpengaruh pada tingkat pemahaman akuntansi? 2) Apakah kecerdasan emosional dapat memperkuat pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi? 3) Apakah kecerdasan spiritual dapat memperkuat pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi?

26 Tujuan Penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan untuk mencari, menggali, menghubungkan dan memprediksi suatu kejadian. Setiap penelitian yang dilakukan memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi. 2) Untuk mengetahui pengaruh kemampuan kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi yang dapat diperkuat oleh kecerdasan emosional. 3) Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan intelektual pada tingkat pemahaman akuntansi yang dapat diperkuat oleh kecerdasan spiritual. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan terutama pada bidang akuntansi keperilakuan dan dapat memberikan bukti empiris dan konfirmasi konsistensi dengan hasil penelitian sebelumnya serta sebagai referensi dan sumbangan pemikiran bagi berbagai pihak yang akan mengadakan kajian lebih luas tentang pengaruh kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi dan tingkat pemahaman etis mahasiswa akuntansi.

27 Manfaat Praktis Memberikan tambahan pengetahuan untuk memperluas pandangan atau wawasan mengenai pentingnya kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap pemahaman akuntansi serta untuk mengembangkan tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi sebagai cikal bakal lahirnya seorang akuntan yang akan terjun ke masyarakat.

28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Teori Kecerdasan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2010), mengartikan kecerdasan sebagai perihal cerdas (sebagai kata benda), atau kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian dan ketajaman fikiran). Kecerdasan memiliki pengertian yang sangat luas sebagaimana yang dikemukakan oleh Yani (2011: 53), Susanto (2004: 68), Amstrong (2009: 71) dan Lesmana (2010:31). Para ahli psikologis mengartikan kecerdasan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk memperoleh pengetahuan, menguasai dan mempraktekkannya dalam pemecahan suatu masalah (Yani, 2011: 53). Susanto (2004:68) menyatakan kecerdasan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk melihat suatu masalah lalu menyelesaikannya atau membuat sesuatu yang dapat berguna bagi orang lain. Amstrong (2009: 71) menyatakan kecerdasan adalah kemampuan untuk menangkap situasi baru serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman masa lalu seseorang. Binet seorang psikologis Prancis, mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk menetapkan dan mempertahan suatu tujuan untuk mengadakan penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan untuk untuk bersikap kritis terhadap diri sendiri (Lesmana, 2010:31). Gardner seorang Psikologis Amerika mengatakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam suatu aturan yang bermacam-macam dan situasinya 12

29 13 yang nyata (Yani, 2011:61). Dengan demikian, dari beberapa pengertian di atas kecerdasan dapat diartikan sebagai kesempurnaan akal budi seseorang yang diwujudkan dalam suatu kemampuan untuk memperoleh kecakapan-kecakapan tertentu dan untuk memecahkan suatu persoalan atau masalah dalam kehidupan secara nyata dan tepat Konsep Pemahaman Akuntansi 1) Pengertian Pemahaman Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (20 10: 74) Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya pengertian; pengetahuan yang banyak. Jika mendapat imbuhan pe-an menjadi pemahaman, artinya (1) proses, (2) perbuatan, (3) cara memahami atau memahamkan (mempelajari baik-baik supaya paham). Sehingga dapat diartikan bahwa pemahaman adalah suatu proses, dan cara mempelajari baik-baik supaya paham dan pengetahuan banyak. Panangian (2012) menyatakan bahwa pemahaman bukan kegiatan berpikir semata, melainkan pemindahan letak dari dalam berdiri disituasi atau dunia orang lain. Mengalami kembali situasi yang dijumpai pribadi lain didalam (sumber pengetahuan tentang hidup, kegiatan melakukan pengalaman pikiran), pengalaman yang terhayati. Pemahaman merupakan suatu kegiatan berpikir secara diam-diam, menemukan dirinya dalam orang lain.

30 14 Panangian (2012) menyatakan pemahaman ( comprehension), kemampuan ini umumnya mendapat penekanan dalam proses belajar mengajar. Menurut Bloom Here we are using the tern comprehension to include those objectives, behaviors, or responses which represent an understanding of the literal message contained in a communication. Artinya : Disini menggunakan pengertian pemahaman mencakup tujuan, tingkah laku, atau tanggapan mencerminkan sesuatu pemahaman pesan tertulis yang termuat dalam satu komunikasi. Oleh sebab itu siswa dituntut memahami atau mengerti apa yang diajarkan, mengetahui apa yang sedang dikomunikasikan dan dapat memanfaatkan isinya tanpa keharusan menghubungkan dengan hal-hal yang lain. Panangian (2012) menyatakan pemahaman sendiri dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a. Menurut suatu terjadinya, pemahaman dapat dibedakan menjadi dua macam: 1) Dengan sengaja ialah dengan sadar dan sungguh-sungguh memahami, hasilnya akan lebih mendalam. 2) Tidak sengaja ialah dengan tidak sadar ia memperoleh suatu pengetahuan, hasilnya tidak mendalam dan tidak teratur. b. Menurut cara memahaminya, pemahaman dapat dibedakan menjadi dua macam :

31 15 1) Secara mekanis ialah menghafal secara mesin dengan tidak menghiraukan apa artinya, hasil dari pemahaman ini biasanya tidakakan tahan lama dan akan cepat lupa. 2) Secara logis ialah menghafal dan mengenal artinya, hasil dari pemahaman ini akan lebih bertahan lama dan tidak akan cepat lupa. Dengan demikian jelaslah, bahwa comprehension atau pemahaman merupakan unsur psikologi yang sangat penting dalam belajar. Dari pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman adalah pengertian dan pengetahuan yang mendalam serta beralasan mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kesadaran untuk dapat memecahkan masalah suatu problem tertentu dengan tujuan mendapatkan kejelasan. 2) Pengertian Akuntansi Akuntansi memiliki berbagai macam pengertian tetapi pada dasarnya sama, hal tersebut dikarenakan akuntansi telah mengalami perkembangan makna. Ada beberapa pengertian akuntansi, oleh Suwardjono (2001), Baridwan (2004: 1) dan Yusuf (2002: 4). Suwardjono (2001) menyatakan akuntansi merupakan seperangkat pengetahuan yang luas dan komplek. Cara termudah untuk menjelaskan pengertian akuntansi dapat dimulai dengan mendefinisikannya. Akan tetapi, pendekatan semacam ini mengandung kelemahan. Kesalahan dalam pendefinisian akuntansi dapat menyebabkan kesalahan pemahaman arti sebenarnya akuntansi. Akuntansi sering diartikan terlalu sempit sebagai

32 16 proses pencatatan yang bersifat teknis dan prosedural dan bukan sebagai perangkat pengetahun yang melibatkan penalaran dalam menciptakan prinsip, prosedur, teknis, dan metoda tertentu. Baridwan (2004: 1) menyebutkan akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusankeputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan. Yusuf (2002: 4) mengatakan akuntansi adalah suatu proses pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan penganalisaan data keuangan dari suatu organisasi. Definisi akuntansi menurut Suwardjono (2005: 10) dibedakan menjadi dua pengertian yaitu sebegai seperangkat pengetahuan (a body of knowledge) dan fungsi (function). Sebagai seperangkat pengetahuan Akuntansi di definisikan sebagai: Seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan Negara tertentu dan cara penyampaian (pelapor an) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan. Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau praktik akuntansi dapat didefinisikan sebagai: Proses pengindefikasian, pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan penyajian data keuangan dasar (bahan olah akuntansi) yang terjadi dari kejadiankejadian, transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.

33 17 3) Pengertian Pemahaman Akuntansi Pemahaman akuntansi menurut Mawardi (2011) terdiri dari tiga konsep dasar bagian utama yaitu aktiva, hutang dan modal. Dalam pengertian aktiva tidak terbatas pada kekayaan perusahaan yang berwujud saja, tetapi juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan (deffered changes) atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya (intangible asset) misalnya goodwill, hak paten, hak menerbitkan dan sebagainya. Pemahaman akuntansi merupakan sejauh mana kemampuan untuk memahami akuntansi baik sebagai seperangkat pengetahuan ( body of knowledge) maupun sebagai proses atau praktik. Penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh dosen. Suwardjono (2005: 4) menyebutkan pengetahuan akuntansi dapat dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi (keahlian) yang dipraktekkan di dunia nyata dan sekaligus sebagai suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan diperguruan tinggi. Akuntansi sebagai objek pengetahuan diperguruan tinggi, akademisi memandang akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktek dan teori. Teori akuntansi tidak lepas dari praktik akuntansi karena tujuan utamanya adalah menjelaskan praktik akuntansi berjalan dan memberikan dasar bagi pengembangan praktik. Akuntansi cenderung dikembangkan atas dasar

34 18 pertimbangan nilai ( value judgment), yang dipenuhi oleh faktor lingkungan tempat akuntansi dipraktikkan. Belkaoli (2000) menjelaskan bahwa proses penyusunan teori akuntansi sebaiknya dilengkapi pula dengan proses pembuktian verification) dan pengesahan (validation) teori. Bidang praktek berkepentingan dengan masalah bagaimana praktek dijalankan sesuai dengan prinsip akuntansi. Prinsip akuntansi merupakan suatu pedoman dalam menyusun laporan keuangan yang secara umum dapat diterima oleh semua pihak. Dalam praktik-praktik bisnis biasanya sering dijumpai bahwa laporan keuangan harus disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (PABU), atau di Amerika Serikat disebut dengan GAAP ( Generally Accepted Accounting Principles). Bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi, dan argumen yang dianggap melandasi praktek akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi. Secara umum, fungsi utama teori akuntansi adalah untuk memberikan kerangka pengembangan ide-ide baru dan membantu proses pemilihan akuntansi (Mathews dan Parera, 1993). Teori memiliki karaktristik-karakteristik sebagai berikut: a) memiliki badan pengetahuan, b) biayai secara internal, 3) menjelaskan dan/atau memprediksi fenomena, d) menyajikan hal-hal yang ideal, e) secara ideal mengarah terhadap praktik, f) membahas masalah dan memberikan solusi.

35 19 4) Dimensi Pemahaman Akuntansi Melandy dan Aziza (2006), pemahaman akuntansi merupakan suatu kemampuan seorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi. Pemahaman akuntansi ini dapat di ukur dari nilai mata kuliah yang meliputi Pengantar Akuntansi, Akuntansi Keuangan Menengah 1, Akuntansi Keuangan Menengah 2, Akuntansi Keuangan Lanjutan 1, Akuntansi Keuangan Lanjutan 2, Auditing 1, Auditing 2, Auditing 3, dan Teori Akuntansi. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yang menggambarkan akuntansi secara umum Kecerdasan Intelektual 1) Pengertian Kecerdasan Intelektual Kecerdasan intelektual (IQ) merupakan pengkualifikasian kecerdasan manusia yang didominasi oleh kemampuan daya pikir rasional dan logika. Lebih kurang 80%, IQ diturunkan dari orangtua, sedangkan selebihnya dibangun pada usia sangat dini yaitu 0-2 tahun kehidupan manusia yang pertama. Sifatnya relatif digunakan sebagai prediktor keberhasilan individu dimasa depan. Implikasinya, sejumlah riset untuk menemukan alat (tes IQ) dirancang sebagai tiket untuk memasuki dunia pendidikan sekaligus dunia kerja (Amran, 2009: 62). Dwijayanti (2009: 24) menyebutkan kecerdasan intelektual sebagai suatu kemampuan yang terdiri dari tiga ciri yaitu: a) Kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan. b) Kemampuan untuk

36 20 mengubah arah tindakan bila tindakan itu telah dilakukan. c) Kemampuan untuk mengkritik diri sendiri. Robins dan Judge (2008: 57) mengatakan bahwa kecerdasan intelektual adalah kemampuan yang di butuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar dan memecahkan masalah. Yani (2011) mengatakan bahwa kecerdasan intelektual adalah kemampuan untuk memperoleh, memanggil kembali ( recall), dan menggunakan pengetahuan untuk memahami konsep-konsep abstrak maupun konkret dan hubungan antara objek dan ide, serta menerapkan pengetahuan secara tepat. Kecerdasan intelektual menurut Sternberg (2008 :121) adalah sebagai kemampuan untuk belajar dari pengalaman, berfikir menggunakan prosesproses metakognitif, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Kecerdasan intelektual merupakan kemampuan menganalisis, logika dan rasio seseorang. Dengan demikian, hal ini berkaitan dengan keterampilan bicara, kecerdasan akan ruang, kesadaran akan sesuatu yg tampak, dan penguasaan matematika. IQ mengukur kecepatan kita untuk mempelajari hal-hal baru, memusatkan perhatian pada aneka tugas dan latihan, menyimpan dan mengingat kembali informasi objektif, terlibat dalam proses berfikir, bekerja dengan angka, berpikir abstrak dan analitis, serta memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan yg telah ada sebelumnya. (Anastasi, 2007: 220).

37 21 Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti berpendapat bahwa kecerdasan intelektual merupakan kemampuan seseorang untuk memperoleh pengetahuan, menguasai dan menerapkannya dalam menghadapi masalah. 2) Dimensi dan Indikator Kecerdasan Intelektual Dalam penelitian ini kecerdasan intelektual mahasiswa diukur dengan dimensi dan indikator sebagai berikut (Azwar, 2008: 8) a. Kemampuan memecahkan masalah, yaitu mampu menunjukkan pengetahuan mengenai masalah yang dihadapi, mengambil keputusan tepat, menyelesaikan masalah secara optimal, menunjukkan fikiran jernih. b. Intelegensi verbal, yaitu kosa kata baik, membaca dengan penuh pemahaman, ingin tahu sacara intelektual, menunjukkan keingintahuan. c. Intelegensi praktis, yaitu tahu situasi, tahu cara mencapai tujuan, sadar terhadap dunia sekeliling, menunjukkan minat terhadap dunia luar Kecerdasan Emosional 1) Pengertian Kecerdasan Emosional Goleman (2005 : 18) menyatakan bahwa kemampuan akademik bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak memprediksi seberapa baik kinerja seseorang sudah bekerja atau sebarapa tinggi sukses yang dicapainya dalam hidup. Goleman (2005 : 26)

38 22 menyatakan bahwa seperangkat kecakapan khusus seperti empati, disiplin diri, dan inisiatif mampu membedakan orang sukses dari mereka yang berprestasi biasa-biasa saja, selain kecerdasan akal yang mempengaruhi keberhasilan orang dalam bekerja. Goleman (2 005: 43) mendefinisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain, memotivasi diri sendiri, serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Rachmi (2010 :31) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi, koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut seseorang untuk relajar mengakui, menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat dan menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan seharihari. Melandy dan Aziza (2 006:42) menyatakan bahwa, kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk menggunakan emosi sesuai dengan keinginan, kemampuan untuk mengendalikan emosi sehingga memberikan dampak yang positif. Kecerdasan emosional dapat membantu membangun hubungan dalam menuju kebahagiaan dan kesejahteraan. Rachmi (2010 : 61) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai komponen yang membuat seseorang menjadi pintar menggunakan emosinya. Emosi manusia berada di wilayah dari perasaan lubuk hati,

39 23 naluri yang tersembunyi dan sensasi emosi yang apabila diakui dan dihormati, kecerdasan emosional akan menyediakan pemahaman yang lebih mendalam dan lebih utuh tentang diri sendiri dan orang lain. Melandy dan Aziza (2006 : 44) mendefinisikan kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan membangkitkan perasaan untuk membantu pikiran, memahami perasaan dan maknanya, dan mengendalikan perasaan secara mendalam sehingga membantu perkembangan emosi. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, peneliti berpendapat bahwa kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. 2) Dimensi dan Indikator Kecerdasan Emosional Goleman (2005: 75) membagi kecerdasan emosional menjadi lima bagian yaitu tiga komponen berupa kompetensi emosional (pengenalan diri, pengendalian diri dan motivasi) dan dua komponen berupa kompetensi sosial (empati dan keterampilan sosial). Lima komponen kecerdasan emosional tersebut adalah sebagai berikut: a. Pengenalan Diri (Self Awareness) Pengenalan diri adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui perasaan dalam dirinya dan digunakan untuk membuat keputusan bagi diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri

40 24 dan memiliki kepercayaan diri yang kuat. Unsur-unsur kesadaran diri, yaitu kesadaran emosi, penilaian diri, dan percaya diri. b. Pengendalian Diri (Self Regulation) Pengendalian diri adalah kemampuan menangani emosi diri sehingga berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati, sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, dan mampu segera pulih dari tekanan emosi. Unsur-unsur pengendalian diri, yaitu kendali diri, sifat dapat dipercaya, kehati-hatian, adaptabilitas, dan inovasi. c. Motivasi (Motivation) Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat agar setiap saat dapat membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai keadaan yang lebih baik, serta mampu mengambil inisiatif dan bertindak secara efektif. Unsur-unsur motivasi, yaitu dorongan prestasi, komitmen, inisiatif, dan optimisme. d. Empati (Emphaty) Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Mampu memahami perspektif orang lain dan menimbulkan hubungan saling percaya, serta mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe individu. Unsur-unsur empati, yaitu memahami orang lain, mengembangkan orang lain, orientasi pelayanan, memanfaatkan keragaman, dan kesadaran politis.

41 25 e. Ketrampilan Sosial (Social Skills) Ketrampilan sosial adalah kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain, bisa mempengaruhi, memimpin, bermusyawarah, menyelasaikan perselisihan, dan bekerjasama dalam tim. Unsur-unsur keterampilan sosial, yaitu pengaruh, komunikasi, manajemen konflik, kepemimpinan, membangun hubungan, kolaborasi dan kooperasi, dan kemampuan tim Kecerdasan Spiritual 1) Pengertian Kecerdasan Spiritual Kecerdasan spiritual ditemukan oleh Danah Zohar dan Ian Marshall pada pertengahan tahun Zohar dan Marshall (2007 : 36) menegaskan bahwa kecerdasan spiritual adalah landasan untuk membangun kecerdasan intelektual dan kecerdasan spiritual. Rachmi (2010 : 71) mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai pikiran yang mendapat inspirasi, dorongan, efektivitas yang terinspirasi, dan penghayatan ketuhanan yang semua manusia menjadi bagian di dalamnya. Rachmi (2010 : 78) menyebutkan kecerdasan spiritual sebagai fakultas dimensi non-material atau jiwa manusia. Kecerdasan spiritual sebagai intan yang belum terasah dan dimiliki oleh setiap insan. Manusia harus mengenali seperti adanya lalu menggosoknya sehingga mengkilap dengan tekad yang besar, menggunakannya menuju kearifan, dan untuk mencapai kebahagiaan yang abadi.

42 26 Wahab dan Umiarso (2011 : 52) menyatakan kecerdasan spritual adalah kecerdasan yang sudah ada dalam setiap manusia sejak lahir yang membuat manusia menjalani hidup penuh makna, selalu mendengarkan suara hati nuraninya, tak pernah merasa sia-sia, semua yang dijalaninya selalu bernilai. Ludigdo dkk (2006 : 41) menyatakan bahwa Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai, yaitu menempatkan perilaku dan hidup manusia dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, serta menilai bahwa tindakan atau hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan yang lain. Kecerdasan spiritual tidak mesti berhubungan dengan agama. Kecerdasan spiritual mendahului seluruh nilai spesifik dan budaya manapun, serta mendahului bentuk ekspresi agama manapun yang pernah ada. Namun bagi sebagian orang mungkin menemukan cara pengungkapan kecerdasan spiritual melalui agama formal sehingga membuat agama menjadi perlu. Ginanjar (2005 : 41) mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah, menuju manusia yang seutuhnya dan memiliki pola pemikiran integralistik, serta berprinsip hanya karena Allah. Ginanjar (2005:47) menyebutkan kecerdasan Spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna spiritual terhadap pemikiran, perilaku dan kegiatan, serta mampu menyinergikan IQ, EQ dan SQ secara komprehensif.

43 27 Prinsip- prinsip kecerdasan spiritual menurut Rachmi (2010: 44), yaitu: a. Prinsip Bintang Prinsip bintang adalah prinsip yang berdasarkan iman kepada Tuhan yang Maha Kuasa. Semua tindakan yang dilakukan hanya untuk Tuhan dan tidak mengharap pamrih dari orang lain dan melakukannya sendiri. b. Prinsip Malaikat (Kepercayaan) Prinsip malaikat adalah prinsip berdasarkan iman kepada Malaikat. Semua tugas dilakukan dengan disiplin dan baik sesuai dengan sifat malaikat yang dipercaya oleh Tuhan untuk menjalankan segala perintah Tuhan yang Maha Kuasa. c. Prinsip Kepemimpinan Prinsip kepemimpinan adalah pada Agama Islam yaitu prinsip berdasarkan iman kepada Rasullullah SAW. Seorang pemimpin harus memiliki prinsip yang teguh, agar mampu menjadi pemimpin yang sejati. Seperti Rasullullah SAW adalah seorang pemimpin sejati yang dihormati oleh semua orang. d. Prinsip Pembelajaran Prinsip pembelajaran adalah prinsip berdasarkan iman kepada kitab. Suka membaca dan belajar untuk menambah pengetahuan dan mencari kebenaran yang hakiki. Berpikir kritis terhadap segala hal dan menjadikan kitab suci sebagai pedoman dalam bertindak.

44 28 e. Prinsip Masa Depan Prinsip masa depan adalah prinsip yang berdasarkan iman kepada hari akhir. Berorientasi terhadap tujuan, baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang, disertai keyakinan akan adanya hari akhir dimana setiap individu akan mendapat balasan terhadap setiap tindakan yang dilakukan. f. Prinsip Keteraturan Prinsip keteraturan merupakan prinsip berdasarkan iman kepada ketentuan Tuhan. Membuat semuanya serba teratur dengan menyusun rencana atau tujuan secara jelas. Melaksanakan dengan disiplin karena kesadaran sendiri, bukan karena orang lain. Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti berpendapat bahwa kecerdasan spiritual adalah kemampuan manusia memaknai bagaimana arti dari kehidupan serta memahami nilai tersebut dari setiap perbuatan yang dilakukan dan kemampuan potensial setiap manusia yang menjadikan seseorang dapat menyadari dan menentukan makna, nilai, moral, serta cinta terhadap kekuatan yang lebih besar dan sesama makhluk hidup karena merasa sebagai bagian dari keseluruhan, sehingga membuat manusia dapat menempatkan diri dan hidup lebih positif dengan penuh kebijaksanaan, kedamaian, dan kebahagiaan yang hakiki. 2) Dimensi dan Indikator Kecerdasan Spiritual Zohar dan Marshall (2007: 14) menguji SQ dengan hal-hal berikut:

45 29 a. Kemampuan bersikap fleksibel yaitu mampu menempatkan diri dan dapat menerima pendapat orang lain secara terbuka. b. Tingkat kesadaran diri yang tinggi seperti: kemampuan autocritism dan mengetahui tujuan dan visi hidup. c. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan seperti: tidak ada penyesalan, tetap tersenyum dan bersikap tenang dan berdoa. d. Kemampuan untuk menghadapi dan melampaui rasa sakit seperti: bersikap ikhlas dan pemaaf. e. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai seperti: prinsip dan pegangan hidup dan berpijak pada kebenaran. f. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu seperti: tidak menunda pekerjaan dan berpikir sebelum bertindak. g. Kecenderungan untuk melihat keterkaitan antara berbagai hal yaitu berpandangan holistik seperti: kemampuan berfikir logis dan berlaku sesuai norma sosial. h. Kecenderungan nyata untuk bertanya mengapa atau bagaimana jika untuk mencari jawaban-jawaban yang mendasar seperti: kemampuan berimajinasi dan keingintahuan yang tinggi. i. Menjadi apa yang disebut oleh para psikolog sebagai bidang mandiri yaitu memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi, seperti: mau memberi dan tidak mau menerima.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Intelligent Quotient

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Intelligent Quotient BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Intelligent Quotient 2.1.1.1 Pengertian Intelligent Quotient Dalam memahami akuntansi adanya intelligent quotient merupakan hal yang penting juga untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki pengertian yang sangat luas. Kecerdasan menurut para ahli adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki pengertian yang sangat luas. Kecerdasan menurut para ahli adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Kecerdasan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000), mengartikan bahwa kecerdasan sebagai perihal cerdas (sebagai kata benda), atau kesempurnaan perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Jurnal Ilmiah Akuntansi Vol. 1, No. 1, Hal: 62-76 Juni 2016 PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Nyoman

Lebih terperinci

PENGARUH SUMBER PENDANAAN DAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA NILAI PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN

PENGARUH SUMBER PENDANAAN DAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA NILAI PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN TESIS PENGARUH SUMBER PENDANAAN DAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA NILAI PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2007-2013 I MADE ARYA KARANG UTAMAYASA NIM: 1291661031

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berkaitan dengan kecerdasan ganda (multipe intelligences). Gardner, menyatakan bahwa IQ tidak

BAB II TINJAUAN TEORITIS. berkaitan dengan kecerdasan ganda (multipe intelligences). Gardner, menyatakan bahwa IQ tidak BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Kecerdasan Salah satu peneliti tentang kecerdasan manusia adalah Prof. Howard Gardner yang merupakan seorang ahli psikologi kognitif dari Universitas

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA

KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA KEBIJAKAN DIVIDEN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN, LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA MANAJEMEN LABA Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya sangat memudahkan seorang mahasiswa dalam mengembangkan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia globalisasi sekarang ini telah membawa pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan akuntansi. Banyaknya tekhnologi yang berkembang

Lebih terperinci

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN TESIS MORALITAS INDIVIDU, MANAJEMEN LABA, SALAH SAJI, PENGUNGKAPAN, BIAYA DAN MANFAAT, SERTA TANGGUNG JAWAB DALAM ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN \ INGRID SARASWATI BAYUSENA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI TESIS PENGARUH PENDIDIKAN PADA KINERJA BENDAHARA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN TABANAN DENGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI \ NI MADE WASASIH PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TESIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI DENGAN LEVERAGE SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI KADEK NITA SUMIARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS PENGARUH UKURAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi, hal ini disebabakan karena banyaknya faktor-faktor diluar faktor

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akuntansi, hal ini disebabakan karena banyaknya faktor-faktor diluar faktor 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian sebelumnya Penelitian Trisnawati dkk (2003) menemukan kecerdasan emosional secara statistik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi,

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Nyoman Suadnyana Pasek Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI

PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI TESIS PENGARUH PENGETAHUAN AKUNTANSI DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN PADA PENGGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI DALAM PEMBUATAN KEPUTUSAN INVESTASI NI MADE RAI JUNIARIANI NIM 1491661008 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta menjadi. Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. berilmu, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggung jawab, serta menjadi. Pendidikan akuntansi khususnya pendidikan akuntansi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang formal maupun informal bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter tiap mahasiswa guna mencerdaskan bangsa yang

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS

TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI DAN PERCEIVED USEFULNESS PADA KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA HOTEL BERBINTANG DI PROVINSI BALI). NI MADE SRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan era globalisasi saat ini telah membawa pengaruh dan perubahan yang besar dalam dunia pendidikan. Begitu pula dengan persaingan di

Lebih terperinci

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI

PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI TESIS PENGARUH REPUTASI, ETIKA, SELF ESTEEM DAN PREFERENSI RISIKO PIMPINAN PADA BUDGETARY SLACK BANK PERKREDITAN RAKYAT DI PROVINSI BALI I NYOMAN PUTRAYASA PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4.10 (2015) : 703-714 PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI

Lebih terperinci

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Tesis untuk memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana 1 TESIS PENGARUH PENGALAMAN, ORIENTASI ETIKA, KOMITMEN DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI PADA SENSITIVITAS ETIKA AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI PUTU PURNAMA DEWI PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini mengakibatkan persaingan di dunia kerja semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi saat ini mengakibatkan persaingan di dunia kerja semakin tinggi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era globalisasi saat ini mengakibatkan persaingan di dunia kerja semakin tinggi dan sangat menuntut profesionalisme dari masing-masing individu dalam bekerja. Seseorang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu langkah yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik adalah pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan

Lebih terperinci

PENGARUH LOCUS OF CONTROL

PENGARUH LOCUS OF CONTROL TESIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL PADA KINERJA ANALIS KREDIT DENGAN MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA SEBAGAI PEMODERASI (STUDI PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI KANTOR CABANG UTAMA DENPASAR) ANAK AGUNG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Taksonomi Bloom Taksonomi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani yaitu tassein yang berarti mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Jadi Taksonomi

Lebih terperinci

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTASI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTASI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI ADMINISTRASI TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI I KADEK WINARTA NIM 1391661047 PROGRAM

Lebih terperinci

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP

Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 NIP NIP Lembar Pengesahan TESIS INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 28 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Dewa Nyoman Badera, SE, MSi. Dr.A.A.N.B. Dwirandra, SE, MSi., Ak. NIP. 19641225199303 1 003

Lebih terperinci

A A GEDE AGUNG WISNU WARDANA NIM

A A GEDE AGUNG WISNU WARDANA NIM TESIS PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL, DAN GENDER PADA SIKAP ETIS MAHASISWA MAGISTER AKUNTANSI UNIVERSITAS UDAYANA A A GEDE AGUNG WISNU WARDANA NIM : 1291662002

Lebih terperinci

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM

SI MADE AYU SRI WARDANI YASA NIM TESIS PERAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DALAM MEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN DI PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN SI MADE AYU SRI

Lebih terperinci

NI PUTU AYU SISKA WULANTARI

NI PUTU AYU SISKA WULANTARI TESIS KEMAMPUAN KOMITMEN PROFESIONAL SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KOMPLEKSITAS TUGAS DAN TEKANAN KETAATAN AUDITOR PADA KUALITAS AUDIT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI BALI) NI PUTU AYU SISKA

Lebih terperinci

PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI

PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI TESIS PERILAKU OPORTUNISTIK PENYUSUN ANGGARAN DI KABUPATEN/KOTA SE-BALI SAYU MADE PARWATI NIM 1391661039 NIM. 1NI391661035 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA

Lebih terperinci

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat- Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini.

Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa selalu melimpahkan rahmat- Nya kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini. UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena hanya atas asung wara nugraha- Nya tesis ini dapat diselesaikan. Pada kesempatan

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN J u n a l E K B I S / V o l. X V I /No.2 E d i s i S e p t e m b e r 2 0 1 6 809 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU ETIS MAHASISWA AKUNTANSI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN *(Sutri Handayani Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas masalah yang berhubungan dengan penelitian ini, yaitu pengaruh kecerdasan emosional terhadap kepuasan kerja. Hal ini termasuk latar belakang penelitian, rumusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 24 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecerdasan Emosional Menurut Stain dan Book (2002) kecerdasan emosional adalah serangkaian kecakapan yang memungkinkan kita melapangkan jalan kedunia yang rumit, aspek pribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha semakin lama semakin cepat dan sangat bervariasi. Persaingan antara perusahaan semakin meningkat diiringi berbagai permasalahan yang dihadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dalam belajar, seseorang harus memiliki Intelligence Quotient (IQ) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI TESIS PENGARUH LOCUS OF CONTROL DAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PERILAKU AUDIT DENGAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU AUDIT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI DWI HARYADI NUGRAHA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR PADA TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR PADA TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI KEPERCAYAAN DIRI SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR PADA TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Program S1 Universitas Udayana) SKRIPSI HALAMAGESAHAN

Lebih terperinci

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana

Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas Udayana PENGARUH KEADILAN DISTRIBUTIF DAN PENEGAKAN SANKSI PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DAN RESTORAN DENGAN KEPUASAN WAJIB PAJAK SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program

Lebih terperinci

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

TESIS I PUTU PANDE ARIAWAN NIM PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS KEADILAN PROSEDURAL DAN IKLIM KERJA ETIS SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN PADA SENJANGAN ANGGARAN (Studi Empiris pada Pemerintah Kabupaten Tabanan) I PUTU PANDE ARIAWAN NIM 1391661045

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR TESIS KEMAMPUAN KINERJA KEUANGAN MEMODERASI PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN STRUKTUR MODAL PADA NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERGOLONG HIGH DAN LOW PROFILE Kadek Nonik Sri Wahyuni PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN

PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN PENGARUH PROFITABILITAS, SOLVABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN PERGANTIAN MANAJEMEN PADA AUDIT REPORT LAG PERUSAHAAN PERBANKAN Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mengolah data keuangan (input) untuk menghasilkan informasi keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan mengolah data keuangan (input) untuk menghasilkan informasi keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengeluaran dan pemasukan keuangan dan secara umum akuntansi adalah suatu proses dalam kegiatan mengolah data keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI SKRIPSI

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI SKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN INTELEKTUAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus pada Mahasiswa Jurusan Akuntansi Universitas PGRI Yogyakarta) SKRIPSI Oleh : WAHYU

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PADA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KOMPETENSI PADA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI TESIS PENGARUH KOMPETENSI PADA AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI \ GEDE ARY SURYA WARDHANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gelar tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali mereka

BAB I PENDAHULUAN. gelar tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali mereka 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang memiliki gelar tinggi belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Seringkali mereka yang berpendidikan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN PADA PERILAKU KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN NIAT WAJIB PAJAK SEBAGAI PEMODERASI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN PADA PERILAKU KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN NIAT WAJIB PAJAK SEBAGAI PEMODERASI TESIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PAJAK DAN PENGETAHUAN PERPAJAKAN PADA PERILAKU KEPATUHAN WAJIB PAJAK DENGAN NIAT WAJIB PAJAK SEBAGAI PEMODERASI (Studi Pada Wajib Pajak Badan Terdaftar Di Kantor Pelayanan

Lebih terperinci

PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH CASH RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA I GEDE ANANDITHA WICAKSANA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT

PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT TESIS PENGARUH TEKANAN ANGGARAN WAKTU, LOCUS OF CONTROL, DAN KOMITMEN PROFESIONAL PADA PERILAKU PENURUNAN KUALITAS AUDIT NI WAYAN WIWIN INTAN WINTARI ROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK HOTEL DI KABUPATEN GIANYAR Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister Pada Program Magister, Program Studi Akuntansi, Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang lulusan program studi S1 Akuntansi bisa melanjutkan estafet

BAB I PENDAHULUAN. seorang lulusan program studi S1 Akuntansi bisa melanjutkan estafet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring pesatnya perkembangan lembaga keuangan, perbankan, sektor pemerintahan dan swasta, membuat prospek kerja lulusan program studi S1 Akuntansi menjadi sangat luas.

Lebih terperinci

(Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta)

(Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta) PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI DALAM SISTEM PENDIDIKAN TINGGI AKUNTANSI (Survey di Perguruan Tinggi di Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progam Studi Akuntansi

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progam Studi Akuntansi PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi akan mendapatkan bekal berupa teori yang telah diterima selama perkuliahan, yang nantinya setelah lulus dari

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J

Diajukan Oleh : DAMAR CAHYO JATI J HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS ANGKATAN 2007 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

DWI ANGGRENI SUKARMA NIM

DWI ANGGRENI SUKARMA NIM LOCUS OF CONTROL SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN SANKSI PERPAJAKAN PADA KEPATUHAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DWI ANGGRENI SUKARMA NIM. 1391662043 PROGRAM MAGISTER

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (presentasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (presentasi BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1 Kinerja 2.1. 1 Pengertian Kinerja Dosen Sebagaimana dikemukakan oleh Mangkunegara (2004) bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance (presentasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Proses belajar tersebut tercermin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan di. Indonesia pada tahun MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan di. Indonesia pada tahun MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diterapkan di Indonesia pada tahun 2015. MEA adalah bentuk integrasi ekonomi ASEAN dalam artian adanya sistem perdagangan bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa sekarang masyarakat dihadapkan pada masalah-masalah kehidupan yang semakin kompleks, terutama kita yang hidup di perkotaan yang sangat rentan pada perkembangan

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

TESIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (Struktur Modal Sebagai Variabel Moderasi) NI MADE SUASTINI

Lebih terperinci

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN

PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN TESIS PENGARUH PENGAWASAN PIMPINAN,DISIPLIN DAN KOMPETENSI PEGAWAI PADA KINERJA PEGAWAI INSPEKTORAT KABUPATEN TABANAN NI LUH MADE HERAWATI NIM 1391661043 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

JBE Jurnal Bingkai Ekonomi

JBE Jurnal Bingkai Ekonomi JBE Jurnal Bingkai Ekonomi JBE Vol.3, No1, Januari 2018, pp; 50-58 Jurnal Bingkai Ekonomi https://stie-aka.ac.id/journal/index.php/jbe3/index Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Kecerdasan Spritual Terhadap

Lebih terperinci

I GUSTI LANANG SUARMIKA NIM.

I GUSTI LANANG SUARMIKA NIM. TESIS KEMAMPUAN KOMITMEN ORGANISASI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN MEMODERASI PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH PADA KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Minat Belajar, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Pemahaman Akuntansi ABSTRACT

ABSTRAK. Kata kunci: Minat Belajar, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Pemahaman Akuntansi ABSTRACT ISSN : 2337-3067 E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 6.5 (2017): 2021-2046 PENGARUH MINAT BELAJAR PADA PEMAHAMAN AKUNTANSI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL SEBAGAI PEMODERASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan jaman, seseorang tidak hanya dituntut untuk mempunyai kepandaian atau kecerdasan otak saja agar dapat memperoleh pekerjaan yang

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi

Abstrak. Kata kunci : Kinerja Auditor, Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi, Komitmen Organisasi Judul : Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Independensi dan Komitmen Organisasi Pada Kinerja Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Bali) Nama :

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016

Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016 Lembar Persetujuan TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 DESEMBER 2016 Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. I Ketut Budiartha, SE., Msi.,Ak.,CPA NIP. 19591202 198702 1 001 Dr.Drs.Herkulanus Bambang Suprasto,

Lebih terperinci

PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI

PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI TESIS PENGARUH FRAMING DAN KEMAMPUAN NUMERIK TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI GEDE WIDIADNYANA PASEK PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i PENGARUH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 1. Kajian Pustaka 1.1. Teori Kepemimpinan Situasional Teori ini menjelaskan bahwa harus terdapat daya lenting yang tinggi atau luwes pada pemimpin untuk menyesuaikan

Lebih terperinci

SPESIALISASI AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PENGARUH AUDIT TENURE DAN PERGANTIAN AUDITOR PADA AUDIT DELAY SKRIPSI

SPESIALISASI AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PENGARUH AUDIT TENURE DAN PERGANTIAN AUDITOR PADA AUDIT DELAY SKRIPSI SPESIALISASI AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI PENGARUH AUDIT TENURE DAN PERGANTIAN AUDITOR PADA AUDIT DELAY SKRIPSI Oleh : NI MADE DWITA RATNANINGSIH NIM : 1206305023 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS

Lebih terperinci

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan

*( Abdul Ghofur Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan J u r n a l E K B I S / V o l. X / N o. 1 / e d i s i M a r e t 2 0 1 4 512 TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS MAHASISWA AKUNTANSI PADA UNIVERSITAS SWASTA DI LAMONGAN) *( Abdul Ghofur Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH NILAI TUKAR RIIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA RIIL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH NILAI TUKAR RIIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA RIIL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TESIS PENGARUH NILAI TUKAR RIIL DAN TINGKAT SUKU BUNGA RIIL TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA IDA SRI DHARMA DEWI NIM : 04.90.662.057 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH CONCERN TO ORDER DAN CUSTOMER ORIENTATION TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR REKTORAT UNIVERSITAS UDAYANA

TESIS PENGARUH CONCERN TO ORDER DAN CUSTOMER ORIENTATION TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR REKTORAT UNIVERSITAS UDAYANA TESIS PENGARUH CONCERN TO ORDER DAN CUSTOMER ORIENTATION TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI KANTOR REKTORAT UNIVERSITAS UDAYANA NI LUH GEDE ARYAWATI NIM : 1090662046 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan dalam mentransfer atau

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan dalam mentransfer atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan proses yang dilakukan dalam mentransfer atau mengalihkan nilai-nilai, pandangan hidup, visi, misi, kepercayaan, kebudayaan, dan berbagai

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO TESIS PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA, RISIKO PASAR, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTI AND REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA PUTU AYU RUSMALA DEWI

Lebih terperinci

Interpersonal Communication Skill

Interpersonal Communication Skill Modul ke: 07 Dra. Fakultas FIKOM Interpersonal Communication Skill Kecerdasan Emosi Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Emotional Equotion (Kecerdasan Emosi) Selama ini, yang namanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat

BAB I PENDAHULUAN. bidang humanistic skill dan professional skill. Sehingga nantinya dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan tinggi dalam bidang akuntansi saat ini dan kedepannya dituntut untuk tidak hanya menghasilkan lulusan yang menguasai kemampuan di bidang akademik,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kecerdasan Emosional 1. Pengertian Kecerdasan dan Emosi Berdasarkan pengertian tradisional, kecerdasan meliputi: kemampuan membaca, menulis, dan berhitung yang merupakan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, pendidikan menjadi hal yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi ini, pendidikan menjadi hal yang penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, pendidikan menjadi hal yang penting bagi masyarakat Indonesia agar mampu mengimbangi kemajuan zaman yang sangat pesat, Pendidikan akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, pengaruh globalisasi bukan hanya membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan juga membawa

Lebih terperinci

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TEKANAN KETAATAN, LOKUS KENDALI EKSTERNAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL AUDITOR PADA PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT

PENGARUH TEKANAN WAKTU, TEKANAN KETAATAN, LOKUS KENDALI EKSTERNAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL AUDITOR PADA PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT TESIS PENGARUH TEKANAN WAKTU, TEKANAN KETAATAN, LOKUS KENDALI EKSTERNAL DAN KOMITMEN PROFESIONAL AUDITOR PADA PENGHENTIAN PREMATUR PROSEDUR AUDIT NI PUTU RISKI MARTINI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik

BAB I PENDAHULUAN. masa depan dengan segala potensi yang ada. Oleh karena itu hendaknya dikelola baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan juga merupakan kunci bagi suatu bangsa untuk bisa meraih

Lebih terperinci

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT

TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT TESIS EFEK KEADILAN REMUNERASI, KOMPETENSI ATASAN DAN KOHESIVITAS KELOMPOK TERHADAP WITHHOLDING EFFORT IDA AYU KARTIKA MAHARANI NIM : 1490661068 PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

Mareta et al., Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual,...

Mareta et al., Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual,... 1 Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Kecerdasan Sosial Dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi (Studi Empiris Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Angkatan Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Audit atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan berbadan hukum berbentuk perseroan terbatas yang bersifat terbuka (PT terbuka). Dalam

Lebih terperinci

TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DENGAN PARTISIPASI PENGGUNA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DENGAN PARTISIPASI PENGGUNA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI TESIS PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA DENGAN PARTISIPASI PENGGUNA SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI NI SARINASTITI ARUM SUDIBYA NIM : 0991662001 PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM

Lebih terperinci

I GEDE ADITYA MAHENDRA NIM

I GEDE ADITYA MAHENDRA NIM KEMAMPUAN TEKNIK PEMAKAI MEMODERASI PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA KINERJA INDIVIDUAL KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KECAMATAN TABANAN SKRIPSI Oleh: I GEDE ADITYA MAHENDRA NIM : 1206305157

Lebih terperinci

Maya, Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Belajar terhadap...

Maya, Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Perilaku Belajar terhadap... 1 Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Perilaku Belajar Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi ( Studi Empiris Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Angkatan Tahun 2010 Universitas

Lebih terperinci

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI

DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI TESIS DAMPAK KEGIATAN PERTANIAN TERHADAP TINGKAT EUTROFIKASI DAN JENIS JENIS FITOPLANKTON DI DANAU BUYAN KABUPATEN BULELENG PROVINSI BALI NI PUTU VIVIN NOPIANTARI NIM. 1191261003 PROGRAM MAGISTER PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE FRAMING PADA KECENDERUNGAN ESKALASI KOMITMEN

PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE FRAMING PADA KECENDERUNGAN ESKALASI KOMITMEN TESIS PENGARUH ADVERSE SELECTION DAN NEGATIVE FRAMING PADA KECENDERUNGAN ESKALASI KOMITMEN NI KADEK ARI PUSPA SARI NIM 1191662009 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2015 TESIS PENGARUH ADVERSE

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa)

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa) TESIS PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Sudi Kasus Pada PT. Pandawa) ROY JOHAN AGUNG TUCUNAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2014 i TESIS

Lebih terperinci

Kecerdasan Spiritual ( Spiritual Quotient )

Kecerdasan Spiritual ( Spiritual Quotient ) Resensi Buku Judul : SQ, Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan Penulis : Danah Zohar dan Ian Marshall Penerjemah : Rahmani Astuti, Ahmad Najib

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Kajian pustaka 1. Teori Atribusi (attribution theory) Menurut Robbins dan Judge (2008), teori hubungan atau teori atribusi (attribution theory)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini persaingan dalam dunia bisnis sangat ketat, oleh sebab itu perguruan tinggi khususnya akuntansi dituntut untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN KEAHLIAN AUDITOR TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR DAN IMPLIKASINYA PADA KUALITAS AUDIT SKRIPSI

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN KEAHLIAN AUDITOR TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR DAN IMPLIKASINYA PADA KUALITAS AUDIT SKRIPSI PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN KEAHLIAN AUDITOR TERHADAP SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR DAN IMPLIKASINYA PADA KUALITAS AUDIT SKRIPSI Oleh: MADE WAHYU HADIPRABAWA NIM: 1206305061 FAKULTAS EKONOMI DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau. perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan.

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIPA. Purwati 19, Nurhasanah 20

DESKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIPA. Purwati 19, Nurhasanah 20 DESKRIPSI PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIPA Purwati 19, Nurhasanah 20 Abstrak. Pendidikan harus mampu mempersiapkan warga negara agar dapat berperan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang dalam

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI 0 PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL MAHASISWA TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Survei di Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Perguruan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Universitas

Lebih terperinci

TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN

TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN TESIS PERAN MEDIASI KEPUASAN KERJA PADA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DAN BUDAYA PATIENT SAFETY TENAGA KESEHATAN AYU DIANDRA SARI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 TESIS PERAN MEDIASI

Lebih terperinci