RISALAH RAPAT RAPAT KERJA KOMISI VIII DPR RI DENGAN MENTERI AGAMA, MENTERI KESEHATAN, MENTERI PERHUBUNGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RISALAH RAPAT RAPAT KERJA KOMISI VIII DPR RI DENGAN MENTERI AGAMA, MENTERI KESEHATAN, MENTERI PERHUBUNGAN"

Transkripsi

1 RISALAH RAPAT RAPAT KERJA KOMISI VIII DPR RI DENGAN MENTERI AGAMA, MENTERI KESEHATAN, MENTERI PERHUBUNGAN Masa Persidangan : II Tahun Sidang : Jenis Rapat : Rapat Kerja Rapat Dengan : Menteri Agama RI, Menteri Kesehatan RI, Menteri Perhubungan RI Sifat Rapat : Terbuka Hari/tanggal : Selasa, 27 Januari 2015 Waktu : WIB s/d Selesai Ketua Rapat : Dr. Ir. H.D. Sodik Mudjahid, M.Sc Sekretaris Rapat : Yanto Supriyanto, SH Tempat : Ruang Rapat Komisi VIII DPR RI Acara : Membahas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1435 H/2014 M dari aspek kebijakan, pengorganisasian dan teknis pelaksanaan. Hadir : 40 Anggota 3 izin JALANNYA RAPAT: KETUA RAPAT (DR. H. SALEH PARTAONAN DAULAY, M.Ag., M.Hum., MA/F-PAN): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat Saudara Menteri Agama Republik Indonesia beserta jajarannya, Yang terhormat Saudara Menteri Kesehatan Republik Indonesia beserta jajarannya, Yang terhormat Saudara Menteri Perhubungan Republik Indonesia beserta jajarannya, Yang terhormat Saudara Pimpinan dan Anggota Komisi VIII DPR RI. Pertama sekali marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena pada hari ini kita masih diberi kesehatan serta waktu yang cukup untuk dapat Rapat Kerja Komisi VIII DPR RI dengan 3 menteri sekaligus yaitu Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Perhubungan Republik Indonesia dengan agenda evaluasi penyelenggaraan ibadah haji dari aspek kebijakan, pengorganisasian dan teknis pelaksanaan tahun 1435 H atau tahun Sebagaimana lazimnya kita berdayakan di Komisi VIII ini sebelum acara dilanjutkan, seluruh peserta rapat dan hadirin diminta untuk berdoa bersama-sama dengan membaca ummul kitab dan bagi 1

2 Saudara-Saudara kita yang memiliki keyakinan yang berbeda, kami persilakan untuk menyesuaikan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Al-Fatihah. Selesai. Hadirin yang saya hormati. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih atas kehadiran Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Menteri Perhubungan Republik Indonesia beserta para jajarannya dan Pimpinan serta Anggota Komisi VIII DPR RI. Sesuai dengan acara rapat-rapat DPR RI Masa Persidangan II Tahun Sidang yang telah disahkan dalam Rapat Konsultasi Pengganti Rapat Bamus DPR RI tanggal 2 Desember 2014 serta sesuai dengan Keputusan Rapat Internal Komisi VIII DPR RI pada tanggal 14 Januari 2015 pada hari ini Selasa, 27 Januari 2015 Komisi VIII DPR RI menyelenggarakan Rapat Kerja dengan Menteri Agama RI, Menteri Kesehatan RI dan Menteri Perhubungan RI. Menurut laporan dari Sekretariat Komisi VIII DPR RI pada Rapat Kerja hari ini sampai sekarang, sampai kepada ketika saya membacakan daftar ini telah hadir bersama kita 23 Anggota Komisi VIII dari 44 Anggota Komisi VIII dan karena itu ini menunjukkan bahwa kuorum telah bisa dicapai. Saudara Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Perhubungan serta rekan-rekan Anggota Komisi VIII. Dengan demikian saya membuka rapat ini dan dinyatakan terbuka untuk umum. (RAPAT DIBUKA PUKUL WIB) Adapun acara rapat kita pada hari ini adalah yang pertama pengantar ketua rapat, penjelasan dari Menteri Agama Republik Indonesia, yang berikutnya penjelasan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia, lalu nanti penjelasan dari Menteri Perhubungan Republik Indonesia, lalu ada tanya jawab lalu kita membuat sebuah kesimpulan dan terakhir penutup. Apakah agenda rapat ini dapat kita setujui? Lalu saya mau menawarkan kepada seluruh peserta rapat, kira-kira rapat kita ini diakhiri pada pukul berapa? Pukul WIB? Silakan. F-PDIP (Drs. SAMSU NIANG, M.PD): Pak ketua. Inikan tiga menteri, saya kira tidak usah dibatasi waktu karena ini membutuhkan penjelasan yang begitu akurat dalam rangka untuk proses implementasi kegiatan-kegiatan mereka. KETUA RAPAT: Terima kasih Pak Samsu. Jadi nanti usulan Pak Samsu tidak dibatasi tetapi saya kira tetap kita buat batasan sampai WIB supaya kita agak tertib sedikit. Nanti kalau ada hal-hal yang belum bisa diselesaikan nanti kita minta persetujuan peserta rapat untuk memperpanjang masa rapat kita. Setuju? (RAPAT: SETUJU) 2

3 Saudara Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Perhubungan Republik Indonesia yang kami hormati. Sebelum kita memulai rapat ini izinkan kami untuk memperkenalkan diri dari meja Pimpinan dan juga Anggota Komisi VIII. Pertama saya sendiri adalah DR. H. Saleh Partonan Daulay, M.Ag., M.Hum., MA berasal dari Fraksi Partai Amanat Nasional, Daerah Pemilihan II Sumatera Utara. Di sebelah kanan saya Bapak DR. Ir. H. Sodik Mudjahid, M.Sc, beliau adalah dari Fraksi Gerindra dari Daerah Pemilihan Jawa Barat I. Sebelah kiri saya adalah Ibu Hj. Ledia Amaliah, beliau adalah dari Fraksi Partai Keadilan Sejatera, Daerah Pemilihan Jawa Barat I. Sebetulnya ada di sebelah kanan kayaknya tadi lagi shalat belum selesai, Pak paling ujung nanti ada Pak Drs. Fathan, beliau adalah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Daerah Pemlihan Jawa Tengah II. Nanti ada satu lagi disini dari Fraksi Golkar yaitu Pak DR. H. Deding Ishak, beliau dari Fraksi Golkar, Daerah Pemilihan Jawa Barat III. Jadi Pimpinan ini Dapilnya di Jawa Barat itu ada tiga orang, jadi sebetulnya tidak ada adil juga. Nanti saya minta kepada kawan-kawan karena waktu kita ini harus dihemat sesuai dengan tata tertib persidangan di DPR. Bagi kawan-kawan nanti yang akan menyampaikan tanggapan kami persilakan sekaligus untuk memperkenalkan diri karena itu saya tidak menggilir satu-satu, jadi bagi yang ingin menyampaikan nanti silakan menyampaikan nama, Dapil dan fraksinya. Hadirin yang saya hormati, Saudara Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Perhubungan yang kami hormati. Sebagaimana undangan yang telah kami sampaikan bahwa rapat kerja dengan Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Perhubungan pada hari ini memiliki nilai yang sangat strategis karena sesuai dengan tugas dan fungsi DPR RI dalam hal pengawasan khususnya mengenai evaluasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 1435 H atau tahun Komisi VIII DPR RI hendak menggali secara lebih mendetail mengenai kebijakan pelaksanaan, permasalahan dan rencana strategis mengenai penyelenggaraan ibadah haji. Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab pemerintah. Hal ini sesuai dengan amanah Pasal 6 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji. Di dalam Undang-Undang tersebut, pemerintah memiliki kewajiban untuk melakukan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jamaah haji karena menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, layanan kesehatan, keamanan dan hal-hal lain yang diperlukan oleh jamaah. Dengan demikian maka penyelenggaraan ibadah haji berkaitan dengan berbagai aspek antara lain bimbingan, transportasi, kesehatan, akomodasi, katering dan keamanan sehingga teknis pelaksanaannya melibatkan beberapa kementerian. Selain itu penyelenggaraan ibadah haji berlangsung di negara lain yaitu di negara Arab Saudi dan berkaitan dengan nama baik bangsa Indonesia. Oleh karena itu dalam penyelenggaraan ibadah haji pemerintah dituntut untuk melaksanakan tanggung jawabnya secara profesional, transparan dan akuntable dengan mengedepankan kepentingan jamaah haji. Karena itu pada hari ini kami ingin mendengarkan laporan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1435 H yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini dari Kementerian Agama Republik Indonesia, kemudian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Hal tersebut dimaksudkan agar permasalahan di bidang haji dapat diskusikan dan dicarikan solusinya. Selain itu agar penyelenggaraan ibadah haji kita nanti sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku dan berkontribusi optimal dalam upaya mewujudkan pembangunan bangsa Indonesia khususnya dalam bidang keagamaan. 3

4 Oleh karena itu Komisi VIII DPR RI ingin mendapatkan penjelasan khusus nanti dari Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan juga Menteri Perhubungan terkait dengan beberapa hal berikut ini. Yang pertama, bagaimana laporan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1435 H, 2014 Masehi yang dilaksanakan oleh pemerintah termasuk laporan pengelolaan biaya penyelenggaraan ibadah haji. Apa saja permasalahan dan kekurangan-kekurangan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1435 H. Hal ini penting karena kita merujuk pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 khususnya Pasal 25 ayat (1). Disana disebutkan bahwa laporan keuangan penyelenggaraan ibadah haji disampaikan kepada presiden dan DPR paling lambat 3 bulan setelah penyelenggaraan ibadah haji. Jadi sebetulnya ini sudah lewat perhitungan saya. Nanti Pak Menteri bisa menjelaskan tapi karena ada situasi mungkin yang tadi banyak hal. Silakan Pak Deding. Oleh karena itu untuk bahan kajian evaluasi penyelenggaraan ibadah haji, laporan pengelolaan BPIH tersebut seyogyanya disampaikan ke Komisi VIII DPR RI. Hal kedua yang ingin kami dengarkan adalah apa rencana strategis Kementerian Agama Republik Indonesia dalam mempertahankan yang sudah baik dan memperbaiki atas kekurangankekurangan dalam penyelenggaraan ibadah haji Indonesia sehingga permasalahan haji tidak selalu berulang. Yang ketiga, apa saja permasalahan di bidang kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1435 H atau 2014 M dan apa saja rencana strategis Kementerian Kesehatan untuk mengantisipasi masalah kesehatan dan penyelenggaraan tahun ini mengingat tahun ini adalah musim haji yang jatuh pada musim panas, khusus untuk soal ini mungkin nanti Menteri Kesehatan. Yang keempat, apa saja permasalahan di bidang transportasi jamaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 1435 H pada tahun 2014 Masehi dan apa kebijakan yang akan diambil pada tahun ini agar permasalahan transportasi haji kita bisa mengalami perbaikan. Saudara Menteri Agama, Saudara Menteri Kesehatan dan Saudara Menteri Perhubungan yang kami hormati. Kami tahu persis bahwa salah satu fungsi dan tugas Anggota DPR khususnya Komisi VIII ini bisa dinikmati atau dirasakan oleh masyarakat luas secara umum adalah apabila kami mampu untuk mengawal pelaksanaan ibadah haji ini dengan baik. Jadi banyak kesempatan, saya sering menyampaikan juga bahwa salah satu tolak ukur yang bisa berikan untuk menilai keberhasilan Kementerian Agama adalah sejauhmana Kementerian Agama ini bisa menyelenggarakan ibadah haji dengan baik dan bisa memberikan pelayanan yang seutuhnya bagi jamaah haji kita karena kita adalah negara muslim terbesar di dunia yang kita selalu bangga untuk menyebut bahwa kita adalah negara muslim terbesar. Karena itu tentu saya lihat juga para hadirin, wartawan sangat serius untuk mengikuti rapat kita pada hari ini karena mereka juga mungkin ingin mendengar apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, bagaimana DPR mengawal apa yang akan kita kerjakan pada tahun 2015 yang akan datang ini. Demikianlah pengantar rapat yang bisa saya sampaikan. Selanjutnya sesuai dengan acara rapat yang telah kita sepakati tadi, kami akan mempersilakan kepada Menteri Agama lalu nanti Menteri Kesehatan dan juga Menteri Perhubungan untuk menyampaikan penjelasannya. Saya kira kita terlebih dahulu mendengarkan dari Bapak Menteri Agama dan kepada Menteri Agama kami persilakan. MENTERI AGAMA RI (LUKMAN HAKIM SAIFUDDIN): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. 4

5 Selamat siang dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang saya hormati Bapak Ketua Komisi VIII DPR RI beserta seluruh wakil ketua, Yang saya hormati seluruh Anggota Komisi VIII DPR RI, Yang saya hormati Menteri Kesehatan, Yang saya hormati Bapak Menteri Perhubungan dan seluruh jajarannya, Hadirin sekalian yang berbahagia. Tentu pertama-tama kami mengucapkan selamat kepada seluruh Pimpinan dan Anggota Komisi VIII yang telah mendapatkan kepercayaan rakyat untuk menjadi wakil-wakil rakyat dan secara khusus bisa menjalankan fungsi dan kewajibannya di bidang keagamaan di DPR ini karena ini adalah pertemuan pertama, kami pun juga dalam kesempatan yang baik ini selain mengucapkan selamat dan berharap mudah-mudahan kerjasama yang baik yang selama ini kita acara Dewan Perwakilan Rakyat dan pemerintah bisa dilanjutkan oleh DPR RI periode sekarang dan bahkan ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Selanjutnya terkait dengan tema agenda rapat kerja kita pada hari ini secara khusus adalah menyangkut evaluasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2014 maka kami dari Kementerian Agama telah menyiapkan bahan sebanyak 19 halaman, mudah-mudahan sudah ada di tangan bapak/ibu sekalian dan mengingat waktunya yang sangat terbatas apalagi nanti juga Ibu Menteri Kesehatan dan Bapak Menteri Perhubungan akan memaparkan hal-hal sebagaimana yang tadi sudah diantarkan oleh ketua komisi, Pimpinan sidang kita maka tentu saya tidak akan membacakan semua isi dari 19 halaman. Secara cepat saya akan menyampaikan beberapa hal, yang penting saja yang perlu kita ketahui bersama. Pertama bagi yang mengoperasikan tayangan ini, kita mulai dari halaman 2 yaitu terkait dengan kebijakan penyelenggaraan ibadah haji. Jadi intinya adalah bahwa ada 13 kebijakan untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2014 ini dimana yang pertama adalah terkait dengan pengisian kuota yang sangat terbatas. Untuk diketahui bahwa kuota kita pada tahun 2014 itu mengalami pemotongan 20% dari kuota nasional hal ini karena terjadinya renovasi besar-besaran pada Masjidil Haram sehingga daya tampung masjid itu mengalami penyusutan yang sangat signifikan sehingga kemudian pemerintah Arab Saudi mengambil kebijakan mengurangi 20% dari seluruh kuota nasional negara-negara di dunia, tidak terkecuali Indonesia sehingga kuota dengan perhitungan sepermil, seper seribu dari total populasi umat muslim di setiap negara dimana dalam konteks Indonesia itu jumlahnya kuota nasional itu setelah mengalami pemotongan atau pengurangan 20% menjadi orang, itulah kuota kita dan karena keterbatasan kuota tersebut maka kami menerapkan prinsip keadilan yaitu first come first serve dimana yang mendaftar terlebih dahulu itulah mereka yang akan dilayani bisa berhaji terlebih dahulu. Yang kedua adalah terkait dengan pembinaan bimbingan manasik haji. Jadi kebijakan yang diterapkan adalah 7 kali pelaksanaannya di kecamatan, di KUA nya masing-masing dan 3 kali di kabupaten/kota dan untuk tahun 2014 yang lalu, terkait dengan bimbingan manasik haji kami pun juga selain menggunakan ceramah-ceramah dengan menggunakan pemanfaatan teknologi aplikasi dvd, film-film dan lain sebagainya, kami pun juga menerapkan aplikasi android. Jadi kalau di handphone kita memiliki aplikasi android maka dengan mudah bisa mengetahui seluruh isi buku manasik baik yang tercetak tebal yang dibagikan kepada setiap jamaah maupun yang dikalungkan disetiap leher jamaah yang berisi doa-doa bahkan ditambah dengan peta seluruh kota Makkah, Madinah dan Jeddah, itu dalam rangka untuk memudahkan akses informasi bagi setiap jamaah. Lalu terkait juga dengan manasik ini, kami pun merekrut, menambah frekuensi bimbingan manasik di pemondokan masing-masing yang dilakukan oleh tenaga praktisi manasik haji kita yang sudah terlatih. 5

6 Selanjutnya bapak/ibu sekalian. Menyangkut petugas haji. Kebijakan 2014 yang lalu adalah bahwa seluruh tahapan seleksi untuk petugas haji itu dilakukan lebih ketat dan lebih selektif dan kami melibatkan inspektorat jenderal kami untuk bagaimana bisa memantau seluruh tahapan proses seleksi bagi petugas haji tersebut. Berikutnya adalah terkait dengan transportasi udara. Maka untuk 2014 kami tetap menggunakan maskapai penerbangan nasional kita yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Airlines dengan sistem charter sementara untuk transportasi darat, kami tidak bisa lepas dari kebijakan pemerintah Saudi harus berkerja sama dengan Nagoba, Nagoba itu semacam Organda disini begitu. Jadi sebuah konsorsium yang terdiri dari seluruh perusahaan transportasi darat Saudi Arabia. Berikutnya adalah terkait dengan pemondokan. Jadi kebijakan tahun 2014 kami tetapkan bahwa prinsipnya harus efisien, ekonomis, efektif, transparan dan akuntabel maka kemudian seluruh proses penyediaan pemondokan di Arab Saudi baik di Makkah maupun di Madinah untuk kali pertama di tahun 2014 itu kita lakukan dengan tender terbuka. Jadi bahkan seluruh proses kontrak-kontrak dengan setiap pemilik pemondokan itu kita rekam, kita dokumentasikan dengan video sehingga kemudian terekam suara dan gambarnya sehingga kemudian ini bisa menjadi bahan untuk menepis anggapan atau dugaan atau tuduhan sebagaian kalangan terkait dengan mafia ini, mafia itu dan lain sebagainya. Jadi kami lakukan dengan tender terbuka dan didampingi secara ketat tidak saja oleh inspektorat jenderal kami tapi juga oleh KBHI kita, jadi Komisi Pemantau Haji Indonesia, sebuah lembaga independen diluar pemerintah. Selanjutnya terkait dengan katering. Kami menempuh kebijakan lebih ketat dalam seleksi tidak hanya ragamnya tapi juga komponen makanan terkait dengan gizi yang terkandung di dalamnya bahkan kami syaratkan chef dari Indonesia itu juga harus ada pada setiap perusahaan katering yang kita kontrak melalui tender secara terbuka itu. Lalu juga terkait dengan penggunaan anggaran. Jadi khusus untuk pembiayaan petugas haji kloter dan non kloter, maka kebijakan yang ditempuh adalah penyediaan anggaran pada DIPA Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama kita dan terakhir kebijakannya adalah penggunaan hasil nilai manfaat dana haji untuk biaya operasional penyelenggaraan ibadah haji. Bapak/ibu sekalian yang saya hormati. Seluruh Anggota Komisi VIII yang terhormat. Jamaah haji kita dengan kuota sebesar orang itu terdiri atas orang untuk jamaah regular dan sisanya orang itu untuk jamaah haji khusus. Pada 2014 hanya 9 seat saja yang tidak bisa dimanfaatkan oleh jamaah haji kita. Jadi yang terlunasi, yang dilunasi oleh calon jamaah haji kita itu jumlahnya Kenapa 9? Karena yang 9 ini sudah hari-hari terakhir mereka tidak bisa membayaran dan sudah tidak bisa lagi diganti oleh jamaah haji berikutnya. Sementara untuk yang jamaah haji khusus dari yang orang, yang dilunasi adalah sebagaimana yang ada dalam paparan tertulis kami, rinciannya. Berikutnya adalah menyangkut bimbingan jamaah haji sebagaimana kebijakan yang sudah ditetapkan maka pada tataran pelaksanaan 10 kali pertemuan bimbingan manasik haji itu, 7 kali dilakukan di tingkat kecamatan, di kantor KUA masing-masing oleh KUA masing-masing dan 3 kali di tingkat kabupaten/kota dan mereka melakukan pembinaan manasik haji dengan pembimbing dari KBIH, kita berkerja sama dengan KBIH bahkan mereka sudah tersertifikasi, sekurangnya ada 765 pembimbing KBIH yang telah disertifikasi untuk bisa memberikan manasik haji ini. Berikutnya adalah menyangkut petugas haji. Maka resminya untuk tahun 2014 ini ada 3250 orang petugas haji kita yang ditempatkan di setiap kloter itu menyertai jamaah haji sejak di kloter. Lalu ada 793 petugas non kloter dan sisanya 643 tenaga musiman. Tenaga musiman ini adalah merekamereka yang kita rekrut dari mahasiswa kita yang umumnya sedang menempuh studi di perguruan 6

7 tinggi di negara-negara sekitar Timur Tengah. Jadi karena kemampuan bahasa yang kita perlukan sehingga kemudian kita merekrut tenaga musiman ini. Adapun kloter itu sekurangnya ada 5 orang petugas. Satu orang tim pembimbing haji, lalu satu orang tim pembimbing ibadah haji yang menguasai manasiknya dan sisanya 3 orang adalah tenaga medis. Jadi satu orang dokter dan dua orang paramedis, inilah yang sekurangnya menyertai setiap kloter kita yang ada dan tentu ditambah dengan yang 6 kloter tadi. Semua petugas harus mengikuti pelatihan yang dilakukan secara selektif dan ketat, sekurangkurangnya 10 hari intensif. Mereka diembarkasinya masing-masing, di Asrama Haji maksud saya, mengikuti pelatihan dan khusus untuk petugas kesehatan selian 10 hari ditambah 5 hari tambahan karena petugas kesehatan memang diperlukan kualifikasi khusus terkait dengan kemampuannya menangani persoalan-persoalan kesehatan. Jadi ada tambahan 5 hari khusus membahas tentang pedoman pelayanan kesehatan. Selanjutnya terkait dengan transportasi udara. Jadi ada Garuda dan Saudi Arabia Airlines. Dari 375 kloter, itu 210 kloter itu diangkut oleh Garuda kita dan sisanya 165 kloter itu diangkut oleh Saudia. Masing-masing dengan jumlah penumpang sebagaimana yang ada dalam bayangan yang ada di dua layar lebar ini. Selanjutnya adalah menyangkut asuransi jamaah. Jadi kebijakan untuk 2014 setiap calon jamaah haji kita itu membayar premi Rp untuk asuransi dimana asuransi ini adalah untuk mengantisipasi kemungkinan baik kecelakaan maupun kematian dan jamaah haji kita santunan yang diberikan kepada mereka yang meninggal dunia atau yang kecelakaan maupun meninggal dunia, itu sampai hari ini sedang terus berproses, sebagian besar sudah diterima oleh para ahli waris baik yang meninggal tapi sebagian memang masih diurus terkait dengan persoalan-persoalan administratif. Khusus untuk petugas, memang tahun ini, tahun 2014 maksud saya, mereka tidak dikenakan premi tapi asuransi yang diberikan itu sifatnya pemurahhatian dari perusahaan asuransi dan oleh karenanya untuk tahun depan kami berharap petugas kita juga sebaiknya disamakan dengan jamaah haji kita juga mendapatkan premi yang sama dengan mereka. Selanjutnya adalah menyangkut pelayanan asrama dan embarkasi haji. Jadi sebagaimana kita ketahui bahwa kondisi asrama haji kita sebagaian besar sudah terus kita upayakan untuk disempurnakan baik bangunan fisiknya maupun fasilitas yang menyertainya dan pada tahun 2014 ini ada 13 asrama haji kita yang melayani 12 embarkasi yang tersebar di tanah air. Selanjutnya adalah yang menyangkut pelayanan pemondokan jamaah haji. Dalam layar ini bisa kita saksikan ada 11 sektor layanan ditambah satu sektor khusus pelayanan jamaah haji kita di Makkah dengan wilayahnya masing-masing dan jumlah jamaah masing-masing sebagaimana tabel yang bisa bapak/ibu saksikan, tentu saya tidak akan merinci satu per satu jumlahnya, bisa kita lihat di masing-masing. Berikutnya adalah terkait dengan sejumlah kendala yang kita hadapi pada 2014 yang lalu dalam penyediaan pemondokan. Jadi bapak/ibu sekalian, sebagaimana kita maklum bahwa renovasi Masjidil Haram itu dilakukan besar-besaran sehingga dampaknya adalah sejumlah pemondokan, hotelhotel yang ada berdekatan dengan Masjidil Haram itu kemudian dibongkar, dihancurkan sehingga kemudian pengembangan pemondokan itu lebih luas, lebih menjauh dari Masjidil Haram sehingga mengingat besarnya jamaah haji kita maka mereka-mereka yang bisa menempati wilayah radius tidak kurang dari 2 km dari Masjidil Haram itupun juga semakin terbatas karena jumlah pemondokan atau jumlah hotel-hotel yang bisa melayani jamaah haji kita pun juga semakin berkurang. Karenanya itulah salah satu kendala yang kita hadapi apalagi kemudian kita juga harus berkompetisi dengan negaranegara lain yang terus terang mereka jauh lebih dulu melakukan negosiasi kontrak-kontrak dengan para pemilik pemondokan karena kita memang di tahun 2014 ini terlambat. Jadi pembahasan dan pengesehan BPIH, biaya perjalanan ibadah haji yang menurut undangundang harus dibahas dan mendapatkan persetujuan bersama antara pemerintah dan DPR itu baru disahkan pada Mei 2014, jadi kita bisa bayangkan waktu yang tersisa itu sangatlah pendek sementara 7

8 wukuf itu tanggal 3 Oktober sehingga memang sangat, itulah salah satu kendala kita. Oleh karenanya untuk 2015 ini kami sangat berharap bisa lebih awal kita bahas bersama, mendapatkan persetujuan bersama sehingga persiapan bisa lebih leluasa bagi kami. Berikutnya adalah pemondokan di Madinah. Madinah ini di 2014 kami menggunakan kerjasama kontrak dengan Maj muah. Maj muah itu adalah semacam konsorsium. Jadi kumpulan atau gabungan dari para perusahaan yang memiliki hotel-hotel yang ada di Madinah. Ada 10 Maj muah yang terikat kontrak dan merekalah yang kemudian, mereka inilah yang kemudian memiliki kewenangan untuk menempatkan jamaah-jamaah haji kita di hotel-hotel mana saja. Kita sudah bersepakat bahwa seluruh jamaah haji kita sesuai kontrak itu harus ditempatkan di hotel-hotel yang ada di wilayah Markaziah. Wilayah Markaziah adalah wilayah yang berada dalam radius tidak lebih dari 650 meter dari Masjid Nabawi tapi pada pelaksanaannya ternyata sebagian besar mereka adalah wan prestasi yaitu menempatkan jamaah haji kita di hotel-hotel yang terletak dluar wilayah Markaziah, inilah yang kemudian menjadi bahan evaluasi kami karena mereka mengatakan bahwa hotelnya belum siap dan banyaklah 1001 alasan yang mereka sampaikan meskipun dalam kontrak itu ada ketentuan bahwa yang melanggar kontrak maka dikenakan kewajiban untuk membayar 300 real per jamaah dan semua Majmu ah yang melakukan wan prestasi itu sudah membayar dan uangnya itu juga sudah kita kembalikan kepada seluruh jamaah haji kita yang ditempatkan diluar Markaziah ini. Tentu ini akan menjadi cermatan kita untuk 2015 dan kami sudah menempuh cara yang baru, tidak lagi berkerjasama dengan Majmu ah karena pengalaman seperti ini. Untuk katering, sebagai pemahaman kita bersama saja bahwa jamaah haji kita itu mendapatkan pelayanan katering sejak mereka mendarat di Bandara apakah di Jeddah maupun di Madinah. Jadi sekali mereka ketika mendarat dan sekali lagi ketika bertolak menuju tanah air. Lalu di Madinah setiap hari mereka mendapatkan katering dua hari sekali. Jadi siang dan malam selama sekurangnya 8 hari berada di Madinah untuk menyelesaikan Arba in. Lalu kemudian mereka selama di Arafah itu 4 kali menerima makan. Lalu di Musdalifah sekali dan di Mina itu sebanyak 11 kali. Itulah layanan katering yang kita berikan pada seluruh jamaah haji kita. Selanjutnya adalah terkait dengan kesehatan tentu nanti akan ditambahkan oleh Bu Menteri Kesehatan tetapi intinya adalah bahwa memang kebijakan 2014 ini dibanding tahun-tahun yang lalu adalah bahwa kita memprioritaskan selain kuota itu digunakan hanya oleh jamaah saja, ini baru kali pertama di 2014 kita terapkan sehingga mereka-mereka yang bukan calon jamaah haji tidak bisa menggunakan kuota tersebut tidak seperti pengalaman-pengalaman tahun lalu karena koneksi, karena relasi dan lain sebagainya lalu kemudian menggunakan kuota karena itu sangat mengusik keadilan kita mengingat panjangnya antrian jamaah haji kita maka sejak 2014 kita terapkan kebijakan hanya calon jamaah haji kita yang antri itu sajalah yang bisa menggunakan kuota dan untuk mengisi sisa-sisa kuota. Jadi sisa-sisa kuota ini ada karena mereka yang sudah dipastikan berangkat lalu mendadak membatalkan diri, karena meninggal dunia, karena sakit keras, karena satu dan lain hal yang bersangkutan mengundurkan diri sehingga kemudian diisi oleh berikutnya dan untuk mengisi berikutnya itu memang kita prioritaskan kepada lansia. Jadi ini lansia adalah menjadi prioritas sehingga angka risti memang jauh lebih besar daripada tahun-tahun sebelumnya. Jadi ada kenaikan 1,5%. Jadi jelasnya kalau 2013 itu risti itu ada orang maka tahun ini mencapai orang sementara pelayanan balai pengobatan haji kita baik yang ada di Makkah maupun Madinah. Di Makkah itu setara rumah sakit tipe c dengan kapasitas 150 tempat tidur dan di Madinah itu balai pengobatan kita itu setara rumah sakit tipe D dengan kapasitas 65 tempat tidur. Terakhir saya ingin menyampaikan rancangan kebijakan untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2015 ini kalau tentu setelah mendapatkan persetujuan dari DPR khususnya Komisi VIII. Pertama adalah kami tetap ingin menerapkan prinsip first come first serve untuk penggunaan kuota kita yang terbatas ini bahkan secara lebih tegas kita ingin mengambil kebijakan, mengutamakan, 8

9 memprioritaskan bagi yang belum berhaji sama sekali. Jadi ini yang akan kita tempuh. Jadi lagi-lagi demi keadilan, lagi-lagi demi panjangnya antrian jamaah di kita. Yang kedua, kami akan menerapkan sesuatu yang baru dan itu terkait dengan rute penerbangan. Jadi untuk diketahui kita bersama, jamaah haji kita yang jumlahnya sangat besar orang itu dibagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama adalah mereka yang biasanya sebelum ke Mekkah, mereka ke Madinah terlebih dahulu dan untuk bisa mencapai Madinah, mereka harus mendarat di Jeddah sehingga dari Jeddah untuk mencapai Madinah harus menempuh perjalanan darat, tidak kurang dari 6 bahkan 8 jam perjalanan dengan bis dan itu sangat menguras stamina dan hal-hal lain, inefisiensi karena harus juga disiapkan makanan dan lain sebagainya. Sebaliknya bagi gelombang kedua, mereka bisa langsung ke Makkah karena ke Madinahnya setelah wukuf bagi gelombang kedua. Mereka setelah dari Makkah, setelah wukuf lalu ke Madinah, untuk kembali ke tanah air, mereka harus menuju Jeddah terlebih dahulu sebelum bertolak ke tanah air dan untuk dari Madinah ke Jeddah untuk gelombang kedua menjelang kepulangan ini juga menempuh bahkan lebih besar resiko yang kita harus sediakan karena mereka harus transit di Jeddah sehingga harus disiapkan hotel-hotel transit itu. Karenanya kebijakan sekarang yang kita tempuh adalah kita ingin menerapkan pola satu arah. Jadi mereka gelombang pertama yang harus ke Madinah terlebih dahulu, dia bisa langsung mencapai Madinah dari 12 embarkasi kita dari tanah air, jadi tidak perlu ke Jeddah tapi langsung bisa ke Madinah, khusus untuk gelombang pertama sehinga tidak perlu menempuh transportasi darat ke Jeddah-Madinah. Sebaliknya bagi gelombang kedua ketika akan kembali ke tanah air, dari Madinah mereka tidak perlu lagi ke Jeddah, dari Madinah bisa langsung ke tanah air, ke 12 titik embarkasi kita dari Aceh, Medan seterusnya sampai ke wilayah timur Makassar. Jadi itulah yang ingin kita tempuh dan ini akan banyak efisiensi yang bisa kita dapatkan dan kemarin dalam kunjungan kami, kami sudah menemui sejumlah pihak-pihak otorita Arab Saudi dan mereka menyambut baik keinginan ini. Selanjutnya adalah terkait dengan pelayanan fasilitas di Armina, di Arafah-Mina. Kita ingin meningkatkan kualitasnya khususnya tenda di Arafah, kita sudah mengantisipasi nanti adalah musim panas, tahun 2014 saja itu sampai 42 derajat suhu udara tanpa penyejuk udara, jangankan AC, kipas angin saja tidak ada di Arafah, jadi memang sangat menyedihkan karenanya kita ingin memberikan AC di setiap tenda di Arafah juga di Mina, kita bikin di Arafah juga selain AC adalah karpet-karpet yang sudah sangat lusuh, yang sudah sangat kumal, sudah sangat berdebu, itu kita ingin setidak-tidaknya disamakan dengan karpet yang ada di Mina, yang relatif lebih baik. Selain tentu juga penambahan toilet, ini yang juga masalah klasik jamaah kita, penambahan toilet ini. Lalu juga kebijakan keempat yang akan kita tempuh adalah terkait dengan penempatan jamaah kita yang disebut Mina Jadid, sebenarnya istilahnya Wadi Muhassir, itu jadi karena memang ada persoalan syar i selalu yang tidak berkesudahan. Para ulama Arab Saudi mengatakan bahwa itu wilayah yang secara syar i bisa dipertanggungjawabkan. Mereka menganalogikan seperti kita shalat jamaah itu selama kita shalat jamaah masih bisa tersambung itu sebenarnya tidak bermasalah tapi sebagian besar ulama kita masih mempersoalkan sehingga kita kemarin, kami sudah berbicara dengan Muasasah agar sedapat mungkin seluruh jamaah di kita berada di wilayah Mina yang sesungguhnya bukan pengembangan dari Mina itu, bukan di Wadi Muassir. Lalu penerapan Ihaj itu akan terus kita intensifkan dengan mengirim sejumlah petugas-petugas kita untuk mendapatkan training dari pihakpihak yang berkompeten. Lalu juga yang kelima terkait dengan sistem penyewaan pemondokan khususnya di Madinah, kita ingin menerapkan pola Makkah, jadi kita ingin langsung berhubungan dengan pemilik-pemilik hotel itu sehingga seperti di Makkah, di Madinah pun kita sudah mengetahui jauh-jauh hari jamaah haji kita itu akan ditempatkan di hotel-hotel mana saja, tidak seperti Maj muah yang lalu, kita tidak tahu jamaah haji kita akan ditempatkan dimana di Madinah itu. Karena itu kewenangan penuh dari Maj muah. 9

10 Yang keenam, kebijakan yang ingin kita tempuh adalah khusus di Mekkah, kita akan lebih memperkecil titik-titik konsentrasi dimana jamaah haji kita akan tinggal. Jadi karenanya pemondokanpemondokan dengan kapasitas daya tampung yang lebih besar itulah yang nanti akan kita lebih prioritaskan. Ini dalam rangka untuk menyediakan fasilitas bis shalawat, bis yang akan beroperasi 24 jam untuk membantu khususnya jamaah-jamaah haji kita yang tinggal di radius diluar radius 2 km dari Masjidil Haram. Jadi yang pemondokannya lebih jauh dari 2 km mereka akan difasilitasi bis shalawat untuk membantu mereka mencapai Haram dan karenanya kita akan perkecil. Tahun lalu ada 12 rute lokasi, kita akan perkecil menjadi 6 atau maksimal 7 sehingga itu akan lebih memudahkan penanganannya. Selanjutnya yang ketujuh adalah terkait dengan bimbingan manasik haji. Kita akan tingkatkan kualitas pelayanannya tidak hanya yang ada di KUA, di tingkat kecamatan dan kabupaten/kota tapi juga kita akan kontrol, kita akan pantau lebih ketat bagaimana pelaksanaan dari manasik haji itu. Juga buku-buku akan kita cetak jauh lebih awal dan bahkan kita akan ambil kebijakan, pencetakan itu biar di daerah-daerah saja tidak seperti sekarang ini terpusat dan itu tidak hanya cost tetapi juga waktu ketika harus didistribusikan ke daerah-daerah karenanya untuk 2015 agar buku-buku itu lebih awal bisa dibaca oleh calon jamaah haji kita, maka kita akan tempuh pencetakannya juga diserahkan saja ke daerah-daerah sehingga kemudian bisa lebih cepat dibaca oleh calon jamaah kita. Itulah 7 hal kebijakan ditambah dua lagi Pak Ketua untuk kebijakan, berharap untuk bisa mendapatkan tanggapan dari Komisi VIII yaitu penyediaan makanan di Makkah khususnya. Jadi kita ingin menempuh, menyediakan makanan sekali sehari selama jamaah berada di Mekkah. Tentu dikurangi dengan hari-hari yang sangat, yang padat itu H-5, biasanya H-5 itu kita transportasi itu sudah tidak bisa mendekati Haram lagi dan H+5 juga setelah Armina itu. Jadi diluar itu kita ingin menyediakan makanan sekali sehari bagi jamaah selama berada di Makkah dan yang kesembilan, dalam rangka menanggulangi masih saja adanya masyarakat kita yang tertipu atau yang menjadi lahan penipuan oleh oknum-oknum yang mengatasnamakan penyelenggaraan ibadah haji khusus, maka kita akan mengumumkan PIHK-PIHK yang resmi. PIHK itu penyelenggara ibadah haji khusus yang resmi supaya publik, masyarakat jangan lagi berhubungan dengan penyelenggara haji khusus diluar yang resmi ini sehingga mereka tidak lagi menjadi lahan penipuan karena itu kemudian juga menyulitkan kami ketika berada di tanah suci. Demikian, mohon maaf kalau banyak menyita waktu tapi itulah beberapa poin yang bisa kami sampaikan. Berharap mudah-mudahan bisa mendapatkan saran perbaikan dari seluruh Anggota Komisi VIII. Demikian, terima kasih. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Berikutnya Ibu Menteri Kesehatan. MENTERI KESEHATAN RI (PROF.dr. NILA DJUWITA F. MOELOEK, Sp.M): Terima kasih Bapak Ketua Komisi VIII DPR RI. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yang saya hormati para wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, 10

11 Para Anggota Komisi VIII DPR RI, Menteri Agama Republik Indonesia, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, dan Hadirin sekalian yang berbahagia. Saya kira apa yang telah dikatakan oleh Bapak Menteri Agama sudah menyeluruh dalam hal ini namun kami sebagai tim kesehatan tentunya juga terkait dalam jamaah haji ini, calon jamaah haji. Pertama tentu berdasarkan kuota yang ada jamaah haji Indonesia yang berkurang 20% dan dengan menunggunya waktu, kami mempunyai satu masalah bahwa jamaah haji ini tentu juga adalah untuk yang berusia agak tinggi dan tentu mempunyai resiko-resiko untuk penyakit yang juga tinggi. Jadi ini akan bisa kita lihat dari evaluasi penyelenggara haji tahun 1435 H dan bagaimana kita mengupayakan peningkatannya. Tentu semua ini berdasarkan hukum bahwa kita menyelenggarakan untuk bagaimana meningkatkan kondisi kesehatan jamaah haji sebelum berangkat. Jadi tentu saya akan garis bawahi betul, sebelum berangkat, bagaimana kita dapat memanfaatkan peran Puskesmas atau dinas kesehatan kabupaten/kota serta provinsi serta menjaga agar jamaah haji tetap sehat selama menunaikan ibadah dan tiba kembali di tanah air, ini saya kira juga harus kita garis bawahi karena tentunya kami juga sebagai tim kesehatan takut sekali bahwa akan membawa tentunya penyakitpenyakit yang berasal dari diluar daerah Indonesia yaitu transmisi penyakit menular yang bisa terbawa keluar masuk oleh jamaah haji. Oleh karena itu kami akan mencoba melakukan kegiatan pelayanan kesehatan jamaah haji seperti biasanya, kita merekrutmen petugas haji kemudian kita melakukan suatu pemeriksaan pembinaan di Puskesmas atau di embarkasi dan melakukan suatu management dan memberikan sarana pendukung serta layanan kesehatan. Persiapan di tanah air dan Arab Saudi, rekrutment petugas ini, tentunya kami melibatkan petugas kesehatan terutamanya dan ada di tiga daerah yaitu daerah Jeddah, Mekkah, Madinah dan itu juga di Arafah dan Mina. Kemudian oleh karena itu kami lebih mencoba menggeser karena sesuai dengan paradigma sehat, kita mencoba tentunya menitikberatkan aspek promotif atau preventif sebelum penyelenggaraan haji ini dilakukan atau dilaksanakan. Kami sangat mengharapkan sebenarnya dari Ihaj ini sudah diketahui calon-calon jamaah haji dan sudah mengingatkan untuk lebih dahulu untuk melakukan atau menjaga kesehatannya menjelang pemberangkatan ke Arab Saudi, karena itu ini perlu sekali diperkuat dan bilamana ada terkait dengan penyakit kami mengharapkan dapat diobati dan kiranya dapat disiapkan dengan betul-betul keberangkatan dan kalau kita melihat data dari jamaah haji ini, Jamaah haji Indonesia ini didominasi oleh ibu rumah tangga lebih banyak 28% menempati urutan teratas dan sekolahnya agaknya sebagian besar berpendidikan sekolah dasar. Jadi kita bisa membayangkan calon jamaah haji kita adalah demikian dan tentu tadi dikatakan ibu rumah tangga berarti wanita lebih banyak dan rata-rata umurnya beresiko tinggi yaitu diatas umur 60 tahun, cukup tinggi dan dengan proporsi tingginya pada kelompok resiko tinggi dan tingkat pendidikannya rendah, tentu akan mempengaruhi kesehatan haji tersebut. Jadi karena itu kami akan menimbulkan pasti suatu dampak pada waktu pemeriksaan, pada waktu pembinaan haji dan kami memang mencoba memberikan tetap informasi atau buku kesehatan haji yang akan menjadi satu patokan atau mengetahui kondisi jamaah haji tersebut. Kondisi resiko tinggi ini tentu akan memicu tingginya angka kesakitan dan angka kematian jamaah haji di Arab Saudi. Apa yang dikatakan bapak ketua tentu kami sangat memperhatikan dengan udara yang nanti tahun ini akan menjadi cukup panas dan cukup berat dalam menjalankan ibadah haji, dalam melakukan tentunya dari permulaan tanah air ke Arab Saudi kemudian pergi ke Madinah, Mekkah, Wukuf, Sa i, thawaf, arafah dan Mina, saya kira ini merupakan satu hal yang betul menjaga untuk kondisi kesehatan mereka. 11

12 Dalam hal ini kita bisa melihat dari data bahwa ternyata kalau kita lihat total jamaah yang resiko tinggi itu sebesar 54,6% dengan usia diatas 60 tahun dan usia diatas 60 tahun dengan penyakit yang berangkat, usia kurang 60 tahun pun dengan penyakit itu sebanyak 53%. Penyakit yang terbanyak adalah hipertensi kemudian senilitas. Ini juga merupakan satu hal yang menjadi masalah bagi kami senilitas ini dan juga tentunya gangguan-gangguan yang lain, gangguan jantung, obesitas dan gangguan gasritis dan gangguan yang lain yang juga kita dapatkan ada yang juga dengan kehamilan ataupun dengan kanker pada waktu itu tahun yang lampau dan saya kira ini memang barangkali memang perlu kita siapkan jauh hari sebelumnya dan angka kematian yang terjadi pada tahun 2014 memang sedikit lebih banyak dari tahun Mungkin tadi dikaitkan dengan bapak Menteri Agama mengatakan bahwa ada yang diisi dengan jamaah yang usia sudah lebih tua pada tahun kemarin ini tetapi masih tetap dibawah 2 per mil sehingga tentu masih sesuai dengan ap ay kita duga untuk angka kematian ini. Mengenai upaya peningkatan rencana kebijakan penyelenggaraan kesehatan haji tahun 2015 tetap kami akan tentunya menyediakan petugas kesehatan haji, mungkin sekalian saja. Pada waktu kami datang ke Saudi Arabia, pada waktu mau menandatangani MoU kelihatannya akan dikurangi tetapi setelah kita bernegosiasi dengan Menteri Haji ternyata kita dapat tetap untuk petugas kesehatan haji dan juga petugas yang lainnya. Ini kami sangat juga menekankan betul bahwa petugas kesehatan haji yang berjumlah 309 ini cukup berat pekerjaannya disana karena tadi yang dikatakan semua cukup banyak yang beresiko tinggi untuk penyakit dan kemudian kami harus menyiapkan 3 bulan sebelum musim haji. Jadi memang kami bukan berupa rumah sakit tapi merupakan badan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) dimana kami juga sudah berupaya untuk bertemu dengan Dirjen Kementerian Kesehtan untuk meminta agar kiranya rumah balai ini bisa dibuka selama satu tahun tetapi mereka tetap tidak memberikan dan kita harus tentunya mempersiapkan tiga bulan sebelumnya dan menyelesaikan 3 bulan sesudahnya dengan berarti menyimpan kembali alat-alat yang ada di dalam balai tersebut, itu pekerjaan yang kami harus lakukan. Dan kemudian kalau untuk petugas kesehatan, memang kami merekrutnya tentu dengan berbagai tes dan pelatihan kompetensi dan memang kita membuat petugas kesehatan yang juga mendampingi kloter terutama dari dinas provinsi kita ambil sebanyak 75%, sisanya dari SDM dari pusat. Untuk di kloterpun kami sebenarnya sangat mengharapkan terutama karena usia yang begitu tinggi dan memerlukan fasilitas kesehatan di pesawat bapak Menteri Perhubungan kami ju ingin adanya oksigen yang konsentrat yang cukup banyak yang karena ada tentunya jamaah pada waktu pulang dalam kondisi yang sudah lemah. Kemudian pada saat jamaah haji. Jamaah haji tentu pertama tadi kami harapkan mendapatkan pelayanan dulu atau memeriksakan kesehatannya kemudian tentunya diberikan vaksinasi meningitis gratis dan juga kami mempunyai buku kesehatan yang terisi dengan lengkap dan kami juga meminta untuk mengerti tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Artinya disini kami ingin sekali mereka juga mengerti tentang kebersihan karena ini sangat terkait nanti dengan kesehatan. Juga pada waktu berbicara dengan Dirjen Kementerian Kesehatan, mereka meminta kepada kita agar jamaah kita itu mengerti juga tentang kebersihan tetapi kami juga meminta kembali untuk dipenuhinya toilet dan untuk sanitasi yang memadai dan mereka berjanji akan menambahnya terutama di Armina. Kemudian kami juga saat ini kami sangat mengharapkan Ihaj atau daftar haji ini sehingga kami bisa dengan cepat melakukan hubungan dengan ringkas kabupaten kota dan provinsi untuk penyelenggaraan kesehatan haji ini yang tentuny akan dengan lintas unit dan sektor di kabupaten/kota. Kami memang untuk sarana pendukung, 100% pelayanan kesehatan di kloter sektor dan BPHI serta Armina memang terselenggara dengan standar bidang kesehatan tapi harus diketahui bahwa di Arab Saudi mereka sudah menetapkan rumah sakit mereka dengan CGI. Jadi sebenarnya kita juga harus setara dengan CGI namun juga pada waktu berbicara dengan Dirjen Kementerian Haji karena kita ini ada balai pengobatan, dikatakan bahwa kita memang bisa menangani pertama, menolong jamaah haji kita karena terus terang tentu dengan ditolong oleh bangsa sendiri barangkali rasanya 12

13 lebih menyenangkan atau lebih enak untuk berkomunikasi namun bilamana sudah tidak bisa memungkinkan kami harus merujuknya ke rumah sakit Arab Saudi yang rumah sakit pemerintah. Bilamana akan masuk ke rumah sakit swasta, itu akan dikenakan biaya tetapi karena di rumah sakit Arab Saudi, pemerintah itu tidak ada terkena biaya karena mereka juga sudah dengan memakai universal health coverage dalam hal tersebut dan juga kami menjadi masalah buat kami yaitu di padang Arafah atau Armina dimana tentu tidak ada BPHI. BPHI ada di Jeddah, ada di Mekkah dan Madinah dan kalau di Arafah kami membuat tenda kesehatan berupa rumah sakit lapangan. Yang menjadi masalah adalah tentu jamaah yang lagi sakit dibawa dengan ambulans, disebut dengan safari wukuf dan itiu juga memerlukan oksigen, infus dan tentu didampingi oleh petugas kesehatan dan dikembalikan lagi kemudian setelah di Arafah Mina tentu kembali ke BPHI atau ke rumah sakit. Ini yang hal tersebut yang kita harus perhatikan. Jadi banyak hal dan juga pada waktu saya agak terlupakan, pada waktu masuk di embarkasi di Arab Saudi, ini juga merupakan satu hal yang cukup ketat oleh mereka bilamana didapat calon jamaah haji dengan sakit atau demam saja, mereka akan menahannya. Kemudian mereka karena GCI, pemeriksaan mereka begitu lengkap sehingga akhirnya sering diketahui jamaah haji kita dengan salah satunya yang terbanyak adalah dengan TB atau TBC dan mereka tidak memperkenankan jamaah haji kita itu ikut sampai dengan pemeriksaan yang sangat detail yaitu dengan VCR sampai negatif baru bisa dipulangkan. Jadi biasanya jamaah haji ini tidak bisa ikut ahirnya untuk ikut naik haji dan umumnya mereka ditinggal karena keluarganya juga tentunya akan menunaikan ibadah haji dan kami kira dalam hal ini kami akan mencoba Bapak Ketua dan Komisi VIII DPR RI, bagaimana kami mencoba membuat road map ke depan, 5 tahun yang akan datang namun betul-betul adalah bagaimana kita untuk mengurangi calon jamaah haji ini yang beresiko tinggi, ini yang menjadi masalah. Saya mungkin mengatakan apakah kita bisa di dalam buku itu kita tulis, dia memang ada tanda sign merah, kuning, hijau. Artinya merah memang resikonya sangat tinggi, apakah diperkenankan jika pergi atau tidak karena itu sangat sulit keputusannya baik dari Kementerian Kesehatan ataupun Kementerian Agama. Kami sering sekali sudah terjebak dalam hal ini karena resiko tinggi ini akan menyebabkan angka kematian yang tinggi dan angka kematian ini barangkali untuk bangsa kita, saya tentu agak sedikit merupakan agak sulit bagi kami dari Kementerian Kesehatan. Kalau tinggi dianggap apakah kami yang tidak berkerja dengan baik padahal kami sudah berkerja dengan begitu berat tetapi karena resiko yang tinggi oleh jamaah haji ini, tentu tidak dapat dihindarkan. Satu hal yang pada waktu kami melakukan kesana, yang sungguh sebenarnya agak menyulitkan, jadi ada jamaah haji yang memang pada waktu saya lihat di BPHI, saya sebenarnya agak heran karena saya baru pertama lihat BPHI, ada tempat yang seperti dikerangkeng. Jadi saya agak bingung sedikit kenapa ada tempat kerangkeng, ternyata disitu banyak sekali jamaah haji yang mengalami psikosis, jadi mengalami gangguan jiwa dan mereka akut dan mereka dengan keadaan yang sangat sukar diatasi sehingga terpaksa harus diisolasi dan itu memerlukan perawat yang khusus. Jadi dan umumnya orang tua. Jadi mungkin ada gangguan dimensianya sehingga mereka mengalami gangguan jiwa dan ini juga cukup menyulitkan bagi kami. Kedua, kami melihat pada waktu musim haji kami tentu terbatas tempatnya itu tempat tidur kurang lebih 150 tetapi pada waktu musim haji bisa menjadi dua kali lipat. Jadi tidak heran kalau kita akan meletakkannya di selasar dan ini juga dengan usia yang tua, perawat kami hanya dua yang bergantian untuk memberi makan kepada jamaah yang sudah tua ini dan kalau terlambat sedikit, mereka akan mengalami dehidrasi itu jadi kelaparan dan mereka tidak tahan, ini juga menyulitkan, memperburuk kesehatan mereka. Ketiga, yang saya juga melihat bahwa ada sesuatu hal yang cukup pelik dan cukup berat, mereka bisa mengalami stroke di Arab Saudi ini dan mereka memang kami kirim ke rumah sakit Arab Saudi tetapi persoalannya bagaimana membawa pulang. Jadi pada waktu kemarin kami kesana, ada dua orang yang tidak bisa dibawa pulang, sudah tergeletak, stroke, tidak bisa diajak berkomunikasi tetapi tentu secara manusiawi kita tetap harus membawanya kembali. Menjadi masalah, tidak semua 13

14 pesawat terbang menerima penumpang yang tidak bisa duduk, jadi tidak ada yang streching demikian. Jadi ini agak sulit sekali dan saya kira tinggal dua jamaah haji kita yang masih berada di Arab Saudi yang belum bisa kita kembalikan ke Indonesia. Saya kira ini menjadi juga kasus masalah-masalah yang patut kita pikirkan. Bagaimanapun juga tentu sebagai petugas kesehatan, kami berupaya semaksimal mungkin tetapi dengan keterbatasan dan keadaan jamaah yang demikian, patut juga kita pikirkan kembali apakah tentu dengan keadaan resiko tinggi ini diperkenankan untuk naik haji. Kemarin, tentu saya sebelum duduk di Kementerian Kesehatan juga pernah sampai melihat dengan yang kursi roda pun ada yang ikut naik haji dalam hal ini. Karena itu kami sebagai petugas cukup berat dalam hal ini dan jumlah petugas tidak begitu banyak sebenarnya dan tidak mungkin diangkat lagi dan pekerjaannya tiga bulan sesudahnya, barang-barang ini mesti kami masukkan kembali dan dalam keadaan yang baik, dalam keadaan mesin pendingin itu tidak rusak namun juga yang di Madinah kita akan tergusur dan kita akan harus mencari tempat yang lain. Di Makkah insha Allah masih tapi mungkin sebentar lagi juga bisa tergusur tapi Madinah sudah jelas kita akan tergusur. Di Jeddah saya kira tempatnya saya kira kalau boleh saya katakan cukup baik tapi itu bekas penjara anak, jadi lumayan karena kosong, jadi kayaknya luas tapi bekas penjara dan bisa menyimpan ambulans sebanyak 19 ambulans disana karena itu adalah transit dari pasien yang nanti akan dibawa ke airport. Saya kira demikian laporan kami dari Kementerian Kesehatan. Terima kasih. Wassalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. KETUA RAPAT: Berikutnya kami persilakan Pak Menteri Perhubungan. MENTERI PERHUBUNGAN RI (IGNASIUS JONAN): Yang kami hormati Bapak Ketua, Bapak dan Ibu Wakil ketua serta para Anggota Komisi VIII DPR RI, Bapak Menteri Agama dan Ibu Menteri Kesehatan, serta Hadirin yang berbahagia. Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua. Sebelumnya marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas taufiq dan hidayah-nya sehingga pada kesempatan ini dapat berlangsung rapat kerja antara Anggota Dewan yang terhormat Komisi VIII DPR RI dengan Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Perhubungan dengan agenda evaluasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 1435H atau Tahun 2014M dari aspek kebijakan, pengorganisasian dan teknis pelaksanaan. Menurut Undang-Undang Nomor 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Haji. Penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia adalah merupakan tugas nasional dan menjadi tanggung jawab pemerintah yang dikoordinasikan oleh Kementerian Agama. Kementerian Perhubungan membantu Kementerian Agama dalam menghitung asumsi biaya angkutan ibadah haji dari embarkasi haji ke Arab Saudi sebagai suatu komponen biaya penyelenggaraan ibadah haji atau BPIH. Selain itu Kementerian Perhubungan bertugas mengevaluasi kelayakan pesawat yang telah ditetapkan untuk 14

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran No.383, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG.Biaya. Penyelenggaraan Ibadah Haji. Pembiayaan dan Penggunaan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBIAYAAN DAN

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG NOMOR TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

BAB IV PELAYANAN JAMA AH HAJI PT. FATIMAH ZAHRA SEMARANG

BAB IV PELAYANAN JAMA AH HAJI PT. FATIMAH ZAHRA SEMARANG BAB IV PELAYANAN JAMA AH HAJI PT. FATIMAH ZAHRA SEMARANG A. Pendaftaran Pendaftaran jama ah haji bisa dilakukan kapan saja baik melalui on line ataupun datang langsung ke kantor PT. Fatimah Zahra Semarang

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

VISITASI KE KLOTER I. DESKRIPSI SINGKAT

VISITASI KE KLOTER I. DESKRIPSI SINGKAT VISITASI KE KLOTER I. DESKRIPSI SINGKAT Visitasi pada Jemaah haji merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan jemaah haji dan responnya serta adanya bimbingan kesehatan kepada

Lebih terperinci

Asrama Haji Batakan, Jum at 21 September 2012

Asrama Haji Batakan, Jum at 21 September 2012 LAPORAN PANITIA PENYELENGGARA IBADAH HAJI (PPIH) EMBARKASI HAJI BALIKPAPAN KALTIM PADA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KLOTER I EMBARKASI BALIKPAPAN PROV. KALTIM Asrama Haji Batakan, Jum at 21 September 2012

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA Republik Indonesia Kementerian Agama KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DIREKTORAT JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 1 DASAR HUKUM UU NOMOR 13 TAHUN 2008 A.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.366, 2015 KEMENAG. Ibadah Umrah. Perjalanan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERJALANAN IBADAH

Lebih terperinci

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5061);

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5061); PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI KHUSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN RESES MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG

LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN RESES MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI MASYARAKAT DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN RESES MASA PERSIDANGAN V TAHUN SIDANG 2014-2015 Oleh: Hj. Desy Ratnasari, M.Si., M.Psi Anggota DPR RI Periode 2014

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERJALANAN IBADAH UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERJALANAN IBADAH UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERJALANAN IBADAH UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Terbatas Penyelenggaraan Ibadah Haji, 13 Juli 2010 Selasa, 13 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SIDANG KABINET TERBATAS PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKOR PPIHD PROVINSI KALIMANTAN BARAT

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKOR PPIHD PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKOR PPIHD PROVINSI KALIMANTAN BARAT Hari/Tgl : Senin / 9 Juni 2008 Pukul : 19.30 WIB Tempat : Grand Function Room Hotel Gajah Mada Jn. Gajah

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI, MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Menimbang : bahwa dengan pemberlakuan Keputusan Menteri Agama

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH DAN PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH DAN PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI WALIKOTA SERANG, PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAERAH DAN PEMBIAYAAN TRANSPORTASI JAMAAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI

LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI BERMITRA DENGAN KEMENTERIAN AGAMA RI, KEMENTERIAN SOSIAL RI, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK RI, KOMISI PERLINDUNGAN ANAK INDONESIA (KPAI), BADAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Biaya. Ibadah Haji Khusus. Pembayaran.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Biaya. Ibadah Haji Khusus. Pembayaran. No.373, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Biaya. Ibadah Haji Khusus. Pembayaran. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. setiap muslim yang mampu, dan apabila ia melaksanakan haji kembali itu sifatnya

BAB I PENDAHULUAN. setiap muslim yang mampu, dan apabila ia melaksanakan haji kembali itu sifatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam agama Islam, setiap muslim diwajibkan melaksanakan Rukun Islam. Salah satu dari rukun tersebut yaitu melaksanakan ibadah haji bagi setiap muslim yang mampu. Ibadah

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 93 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN TIM PETUGAS HAJI DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.760, 2015 KEMENAG. Ibadah Haji Khusus. Penyelenggaraan.Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara menjamin

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace dicabut: UU 13-2008 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 53, 1999 AGAMA. IBADAH HAJI. Umroh. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

RAKYAT REPUBLIK INDONESI RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE III DPD RI DISAMPAIKAN PADA SIDANG PARIPURNA KE- 5 DPD RI MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 Tanggal 20 Oktober 2017 JAKARTA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN TRANSPORTASI UDARA BAGI JEMAAH HAJI REGULER

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN TRANSPORTASI UDARA BAGI JEMAAH HAJI REGULER PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PENYEDIAAN TRANSPORTASI UDARA BAGI JEMAAH HAJI REGULER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

Jl. Kramat Raya No. 85, Jakarta Pusat Disampaikan pada Audiensi KPHI dengan Presiden RI Istana Presiden RI Jakarta 14 Juni 2016

Jl. Kramat Raya No. 85, Jakarta Pusat Disampaikan pada Audiensi KPHI dengan Presiden RI Istana Presiden RI Jakarta 14 Juni 2016 Jl. Kramat Raya No. 85, Jakarta Pusat 10420 Disampaikan pada Audiensi KPHI dengan Presiden RI Istana Presiden RI Jakarta 14 Juni 2016 KOMISIONER KETUA Drs. H. M Samidin Nashir, MM WAKIL KETUA Drs. H. Imam

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI DALAM ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2015 TENTANG SERTIFIKASI PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 396 TAHUN 2003. TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH MENTERI

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN IBADAH HAJI DAN PENYELENGGARAAN UMRAH

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN IBADAH HAJI DAN PENYELENGGARAAN UMRAH RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENGELOLAAN IBADAH HAJI DAN PENYELENGGARAAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI

: Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si.,M.Psi.T. : Hadir 40 Anggota, Izin 8 Anggota dari 45 Anggota Komisi VIII DPR RI LAPORAN SINGKAT KOMISI VIII DPR RI Bidang Kementerian Agama RI, Kementerian Sosial RI, Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak RI, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Amil

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1428 H/2007 M

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1428 H/2007 M PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1428 H/2007 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PUSAT KESEHATAN HAJI TAHUN ANGGARAN 2016

LAPORAN KINERJA PUSAT KESEHATAN HAJI TAHUN ANGGARAN 2016 LAPORAN KINERJA PUSAT KESEHATAN HAJI TAHUN ANGGARAN 2016 SISTEMATIKA 1.Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji Tahun 2016: a.penyelenggaraan Kesehatan Haji b.tantangan c.capaian d.upaya Peningkatan 2.Kesiapan

Lebih terperinci

6. Keputusan Menteri Agama Nomor 224 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh;

6. Keputusan Menteri Agama Nomor 224 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh; 6. Keputusan Menteri Agama Nomor 224 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh; 7. Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 tentang Bentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah dan

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, DIDAMPINGI PIMPINAN KOMISI-KOMISI DAN BADAN-BADAN DPR RI DENGAN MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2015 SURABAYA, 13

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA PELEPASAN CALON JAMA AH HAJI KOTA BLITAR TAHUN 2012 JUM,AT, 21 SEPTEMBER 2012

WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA PELEPASAN CALON JAMA AH HAJI KOTA BLITAR TAHUN 2012 JUM,AT, 21 SEPTEMBER 2012 WALI KOTA BLITAR SAMBUTAN WALI KOTA BLITAR PADA ACARA PELEPASAN CALON JAMA AH HAJI KOTA BLITAR TAHUN 2012 JUM,AT, 21 SEPTEMBER 2012 Assalamu alaikum Wr. Wb. YANG KAMI HORMATI, PARA ALIM ULAMA, BAPAK KYAI

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN EMBARKASI/DEBARKASI HAJI ANTARA UNIT PENYELENGGARA BANDAR UDARA TJILIK

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2005 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 2006 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa untuk kelancaran dan ketertiban dalam menunaikan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN. TENTANG PENGELOLAAN HAJI DAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN MENTERI LUAR NEGERI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.338, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Transportasi. Darat. Jamaah Haji. Penyediaan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENYEDIAAN TRANSPORTASI DARAT

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR : D/ 78 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN PETUGAS HAJI INDONESIA

LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR : D/ 78 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN PETUGAS HAJI INDONESIA LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENYELENGGARAAN HAJI DAN UMRAH NOMOR : D/ 78 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN REKRUTMEN PETUGAS HAJI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN Pasal 1 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008

Lebih terperinci

Pimpinan, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati,

Pimpinan, Anggota Dewan, dan hadirin yang kami hormati, -------------------------------- LAPORAN KOMISI III DPR RI TERHADAP HASIL PEMBAHASAN DAN PERSETUJUAN MENGENAI PENGANGKATAN KAPOLRI (UJI KELAYAKAN CALON KAPOLRI) PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI Kamis, 16 April

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Kongres Kepala Desa dan Perangkat Desa Seluruh Indonesia, Senin, 08 Juni 2009

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Kongres Kepala Desa dan Perangkat Desa Seluruh Indonesia, Senin, 08 Juni 2009 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Kongres Kepala Desa dan Perangkat Desa Seluruh Indonesia,08-6-09 Senin, 08 Juni 2009 Â SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA Â PEMBUKAAN KONGRES KEPALA DESA DAN

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin kemerdekaan warga negaranya

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.898, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Haji. Penyelenggaraan. Reguler. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI REGULER

Lebih terperinci

PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS

PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS PENGUMUMAN RESHUFFLE KABINET TERBATAS (Transkripsi Keterangan Pers Presiden Republik Indonesia Mengenai Pengumuman Reshuffle Kabinet Terbatas Istana Merdeka, 7 Mei 2007) Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1879, 2014 KEMENHUB. Pelabuhan. Terminal. Khusus. Kepentingan Sendiri. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 73 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

POKOK-POKOK PIKIRAN IPHI TENTANG URGENSI PEMBENTUKAN BADAN KHUSUS DALAM MEMBANGUN SISTEM PENGELOLAAN HAJI YANG PROFESIONAL DAN AMANAH*)

POKOK-POKOK PIKIRAN IPHI TENTANG URGENSI PEMBENTUKAN BADAN KHUSUS DALAM MEMBANGUN SISTEM PENGELOLAAN HAJI YANG PROFESIONAL DAN AMANAH*) POKOK-POKOK PIKIRAN IPHI TENTANG URGENSI PEMBENTUKAN BADAN KHUSUS DALAM MEMBANGUN SISTEM PENGELOLAAN HAJI YANG PROFESIONAL DAN AMANAH*) A. PENDAHULUAN 1. Ibadah haji merupakan puncak ritual dari rukun

Lebih terperinci

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PELAYANAN PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang : a. bahwa Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua

Assalamu alaikum Wr. Wb Selamat Malam dan Salam sejahtera bagi kita semua LAPORAN KOMISI VIII DPR RI ATAS HASIL PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYANDANG DISABILITAS DISAMPAIKAN PADA RAPAT PARIPURNA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA KAMIS, 17 MARET 2016

Lebih terperinci

2016, No atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang 2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tah

2016, No atas Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang-Undang 2. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 233, 2016 KEMENAG. Barang/Jasa. Ibadah Haji. Penyediaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENYEDIAAN BARANG/JASA DALAM

Lebih terperinci

Selasa, 7 Pebruari 2006

Selasa, 7 Pebruari 2006 LAPORAN KOMISI III DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II / PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA PADA RAPAT PARIPURNA Assalamu alaikum

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.296, 2014 KESRA. Haji. Pengelolaan. Keuangan. Dana. Penyelenggaraan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5605) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

: Menteri Negara PP & PA dan Kepala BNPB

: Menteri Negara PP & PA dan Kepala BNPB RISALAH RAPAT KERJA KOMISI VIII DPR-RI DENGAN KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA Masa Persidangan : II Tahun Sidang : 2014-2015

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

SANKSI EDUKASI: UU Nomor 13 Tahun 2008 Pepres Nomor 3 Tahun Pilgrim Ordonasi 1922 UU 34 Tahun Kepres Nomor 122 Tahun 1964

SANKSI EDUKASI: UU Nomor 13 Tahun 2008 Pepres Nomor 3 Tahun Pilgrim Ordonasi 1922 UU 34 Tahun Kepres Nomor 122 Tahun 1964 SANKSI EDUKASI: Penguatan Pembinaan Penyelenggara Haji Khusus Yayasan Penyelenggaraan Haji Indonesia UU Nomor 17 Tahun 1999 Keppres Nomor 53 Tahun 1951 PT. Pelayaran Muslim UU Nomor 13 Tahun 2008 Pepres

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2006 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1427 H/2006 M

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2006 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1427 H/2006 M PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2006 TENTANG BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAHUN 1427 H/2006 M DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGELOLAAN IBADAH HAJI DAN PENYELENGGARAAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGELOLAAN IBADAH HAJI DAN PENYELENGGARAAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PENGELOLAAN IBADAH HAJI DAN PENYELENGGARAAN UMRAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:a. bahwa negara

Lebih terperinci

Buku Panduan Asuransi Jiwa Jemaah dan Petugas Haji Indonesia Tahun 1436 H / 2015 M

Buku Panduan Asuransi Jiwa Jemaah dan Petugas Haji Indonesia Tahun 1436 H / 2015 M Buku Panduan Asuransi Jiwa Jemaah dan Petugas Haji Indonesia Tahun 1436 H / 2015 M Assalamu alaikum wr.wb. Alhamdulillah wa syukru lillah, Kami telah menyelesaikan Buku Panduan Asuransi Jemaah dan Petugas

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 371 TAHUN 2002 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DAN UMRAH MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA Menimbang bahwa dengan pemberlakuan Keputusan Menteri Agama

Lebih terperinci

Dibacakan Oleh : IGNATIUS MULYONO Nomor Anggota : A-103. Yth. Saudara Pimpinan Sidang, Yth. Para Anggota DPR-RI serta hadirin yang kami hormati.

Dibacakan Oleh : IGNATIUS MULYONO Nomor Anggota : A-103. Yth. Saudara Pimpinan Sidang, Yth. Para Anggota DPR-RI serta hadirin yang kami hormati. PENDAPAT FRAKSI PARTAI DEMOKRAT MENGENAI USUL INISIATIF ANGGOTA DPR-RI T E R H A D A P RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI DALAM ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 24 PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR KEPRESIDENAN,

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Rusunawa Kabil, Batam, 27 April 2012 Jumat, 27 April 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN RUMAH SUSUN SEJAHTERA SEWA DI KAWASAN INDUSTRI KABIL BATAM

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---------------------RANCAN------------ RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) 2018 FIRST TRAVEL

SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) 2018 FIRST TRAVEL SYARAT KETENTUAN UMRAH PROMO (SKUP) 2018 FIRST TRAVEL 1. Umrah Promo yang ini diperuntukan bagi umat yang berpenghasilan minim atau dibawah rata-rata dan sangat berniat ingin menunaikan Ibadah Umrah dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan ritual tahunan umat muslim yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Ibadah haji merupakan ritual tahunan umat muslim yang dilaksanakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ibadah haji merupakan ritual tahunan umat muslim yang dilaksanakan pada bulan Muharram. Setiap umat Islam yang mampu (baik secara ekonomi maupun kesehatan)

Lebih terperinci

Yang terhormat Pimpinan Sidang Paripurna DPR-RI; Yang terhormat Para Anggota Dewan; dan Hadirin yang berbahagia.

Yang terhormat Pimpinan Sidang Paripurna DPR-RI; Yang terhormat Para Anggota Dewan; dan Hadirin yang berbahagia. PENDAPAT FRAKSI PARTAI GOLONGAN KARYA DPR-RI TERHADAP USUL INISIATIF ANGGOTA DPR-RI MENGENAI RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG ENERGI Disampaikan

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA

GUBERNUR SULAWESI TENGGARA GUBERNUR SULAWESI TENGGARA SAMBUTAN GUBERNUR PADA ACARA RAPAT KERJA KESEHATAN PROPINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016 YTH. WAKIL GUBERNUR SULAWESI TENGGARA YTH. KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS PENGARAHAN BUPATI BENGKALIS PADA ACARA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KABUPATEN BENGKALIS ASAL KECAMATAN MANDAU DAN PINGGIR

BUPATI BENGKALIS PENGARAHAN BUPATI BENGKALIS PADA ACARA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KABUPATEN BENGKALIS ASAL KECAMATAN MANDAU DAN PINGGIR BUPATI BENGKALIS PENGARAHAN BUPATI BENGKALIS PADA ACARA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KABUPATEN BENGKALIS ASAL KECAMATAN MANDAU DAN PINGGIR DURI, 29 JULI 2017 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, ALHAMDULILLAHIROBBIL

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT KESEHATAN HAJI TAHUN 1436 H / 2015 M

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT KESEHATAN HAJI TAHUN 1436 H / 2015 M LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PUSAT KESEHATAN HAJI TAHUN 1436 H / 2015 M SISTEMATIKA PENYAJIAN 1. Kondisi Jemaah Haji tahun 1436 H/2015 M 2. Ketersediaan dan kesiapan layanan kesehatan 3. Hasil dan evaluasi

Lebih terperinci

YSH. KETUA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN MALINAU BESERTA ANGGOTANYA; YSH. KOMANDAN BATALYON 614 RAJA PANDITA; YSH. KOMANDAN SATUAN TUGAS PERBATASAN/

YSH. KETUA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN MALINAU BESERTA ANGGOTANYA; YSH. KOMANDAN BATALYON 614 RAJA PANDITA; YSH. KOMANDAN SATUAN TUGAS PERBATASAN/ SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PENANDATANGANAN MOU ANTARA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MALINAU DENGAN BPJS KESEHATAN DAN MISION AVIATION FELLOWSHIP (MAF) KABUPATEN MALINAU RABU, 17 FEBRUARI 2016 YTH.

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa penyelenggaraan pemilihan umum

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENGUKUHAN PENGURUS LLI PROVINSI KALBAR PERIODE

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENGUKUHAN PENGURUS LLI PROVINSI KALBAR PERIODE 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENGUKUHAN PENGURUS LLI PROVINSI KALBAR PERIODE 2008-2013 Hari : Kamis Tanggal : 31 Juli 2008 Pukul : 11.00 WIB Tempat : Balai Petitih Kantor Gubernur Kalimantan

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT SURABAYA, 2 OKTOBER 2013

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT SURABAYA, 2 OKTOBER 2013 BUTIR-BUTIR SAMBUTAN DIRJEN PERHUBUNGAN DARAT RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORNIS) PERHUBUNGAN DARAT SURABAYA, 2 OKTOBER 2013 Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Yth. Bapak Wakil Menteri Perhubungan

Lebih terperinci

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273 LAPORAN BADAN LEGISLASI TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RUU PRIORITAS TAHUN 2016 DAN PERUBAHAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RUU TAHUN 2015-2019 DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI Tanggal 26 Januari

Lebih terperinci

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KLOTER IV ASAL KAB.BENGKALIS &KOTA PEKANBARU TAHUN 2016 M/1437 H

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KLOTER IV ASAL KAB.BENGKALIS &KOTA PEKANBARU TAHUN 2016 M/1437 H BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA PELEPASAN JAMAAH CALON HAJI KLOTER IV ASAL KAB.BENGKALIS &KOTA PEKANBARU TAHUN 2016 M/1437 H BATAM, 12 AGUSTUS 2016 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, ALHAMDULILLAHIROBBIL

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014 BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014 Yth. Gubernur DI Yogyakarta, atau yang Mewakili, Yth.

Lebih terperinci

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

DITJEN PHU KEMENAG RI SURVEI KEPUASAN JAMAAH HAJI INDONESIA SKJHI 1346 H/2015 M

DITJEN PHU KEMENAG RI SURVEI KEPUASAN JAMAAH HAJI INDONESIA SKJHI 1346 H/2015 M DITJEN PHU KEMENAG RI SURVEI KEPUASAN JAMAAH HAJI INDONESIA SKJHI 1346 H/2015 M Dilengkapi dengan Indikator Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Haji dan Umrah 2 PENDAHULUAN (1) Dari tahun 2010-2015

Lebih terperinci