SISTEM INFORMASI STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
|
|
- Suparman Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM ETIKA SOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pancasila Dosen Pembimbing : Drs. Mohammad Idris,P. M.M Di Susun Oleh : Budi Santoso NIM : KELOMPOK : I SISTEM INFORMASI STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA
2 DAFTAR ISI ABSTRAK i DAFTAR ISI.. ii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 3 BAB II PEMBAHASAN... 4 A. Pengertian Nilai... 4 B. PengertianNilaiEtika... 5 C. Pengertian NilaiEtikaSosialdanBudaya... 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA ii
3 ABSTRAK Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengenal kata nilai, namun kebanyakan dari kita tidak mengetahui apa maksud dari nilai itu sendiri. Nilai adalah sesuatu yang berharga dan bermutu yang menunjukan suatu kualitas dan berguna bagi kehidupan manusia. Dalam proses terjadinya kehidupan manusia senantiasa menilai dan ditilai, itu semua dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia itu sendiri. Sedangkan ilmu yang mempelajarinya yaitu aksiologi. Selain nilai, ada pula yang sering dikaitkan dengannya, yaitu etika, kadang disebut juga etika nilai. Etika nilai ialah cabang ilmu filsapat dan sekaligus cabang dari ilmu kemanusiaan (humaniora). Ilmu ini didalamnya membahasa tentang ajaran dan pandangan moral. Selain itu dalam etika juga dipelajari bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moran tertentu. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang berlandaskan atas pancasila yang didalamnya terdapat nilai-nilai, yang bertujuan mengatur setiap orang agar tetap sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku, sehingga tidak bersebrangan dengan nilai etika yang ada, dan berlaku pada masyarakat. Dari etika nilai, kemudian mempunyai dua unsur yaitu sosial dan budaya. Etika nilai sosial dan budaya ialah etika yang bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam, dalam menampikan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, dan saling tolong menolong antara sesama manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. i
4 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG MASALAH Pancasila adalah sebagai dasar negara Indonesia, memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila banyak memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan bangsa Indonesia, salah satunya adalah Pancasila sebagai suatu sistem etika.di dunia internasional bangsa Indonesia terkenal sebagai salah satu negara yang memiliki etika yang baik, rakyatnya yang ramah tamah, sopan santun yang dijunjung tinggi dan banyak lagi, dan pancasila memegang peranan besar dalam membentuk pola pikir bangsa ini sehingga bangsa ini dapat dihargai sebagai salah satu bangsa yang beradab didunia.kecenderungan menganggap acuh dan sepele akan kehadiran pancasila diharapkan dapat ditinggalkan. Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang beradab. Pembentukan etika bukan hal yang susah dan bukan hal yang gampang, karena berasal dari tingkah laku dan hati nurani. Semoga rangkuman ini dapat membuka pikiran akan pentingnya arti sebuah pancasila bagi kehidupan bangsa ini. Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari ilmu kemanusiaan (humaniora). Etika sebagai cabang falsafah membahas sistem dan pemikiran mendasar tentang ajaran dan pandangan moral. Etika sebagai cabang ilmu membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu ajaran moral tertentu. Upaya lain dalam mewujudkan pancasila sebagai sumber nilai adalah dengan menjadikan nilai dasar Pancasila sebagai sumber pembentukan norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik 1
5 tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap danbertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.bangsa indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma-norma etik tersebut bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa. Rumusan norma etik tersebut tercantum dalam ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Bermasyarakat. Pancasila merupakan nilai dasar yang menjadi rambu-rambu bagi politik hukum nasional. Nilai-nilai dasar itu kemudian melahirkan empat kaidah penuntun hukum yang harus dijadikan pedoman dalam pembangunan hukum. Empat kaidah itu meliputi, pertama hukum Indonesia harus bertujuan dan menjamin integrasi bangsa, baik secara teritorial maupun ideologis. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sebagaimana dikemukakan oleh Hans Kelsen merupakan Grundnorm. ataupu n menurut Teori Hans Nawiasky disebut sebagai Staatsfundamentalnorm. Dalam hal ini menurut A. Hamid S. Attamimi secara eksplisit bahwa Pancasila adalah norma fundamental negara (Staatsfundamentalnorm) Republik Indonesia. Pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Di setiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua pada Pancasila, yaitu Kemanusian yang adil dan beradab sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar. Oleh karena itu, penulis akan menjelaskan kedudukan dan implementasi Pancasila sebagai sistem etika dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia dalam bentuk makalah 2
6 dengan judul sehari-hari. Etika Sosial dan Budaya dalam kehidupan 2. RUMUSAN MASALAH 1) Apakah etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur budaya bangsa indonesia? 2) Bagaimana implementasi etika sosial dan budaya dalam kehidupan sehari-hari? 3) Mengapa etika sosial dan budaya harus ditanamkan pada jiwa masing-masing warga negara Indonesia? 3
7 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Nilai Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Manusia dalam kehidupan yang selalu berkaitan dengan nilai. Manusia senantiasa dinilai dan menilai. Cabang filsafat yang membicarakan nilai disebut dengan aksiologi (filsafat nilai).istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya, keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Disamping itu juga menunjuk kata kerja yang artinya suatu tindakan kejiwaan tertentu dalam menilai atau melakukan penilaian. Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Jadi, bukan objek itu sendiri yang dinamakan nilai. Suatu itu mengandung nilai artinya ada sifat atau kualitas yang melekat pada objek. Misalnya, pemandangan itu indah, perbuatan itu bermoral. Indah dan susila adalah sifat atau suatu yang melekat pada pemandangan atau tindakan. Dengan demikian nilai itu sebenarnya suatu kenyataan yang tersembunyi di balik kenyataan-kenyataan lainnya. Adanya nilai itu karena ada kenyataan-kenyataan lain sebagai pembawa nilai.menilai berarti menimbang, artinya suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan suatu dengan suatu yang lain, kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan. Keputusan itu merupakan keputusan nilai yang dapat menyatakan bahwa sesuatu itu berguna, benar atau salah, baik atau buruk, indah atau jelek, suci atau berdosa.nilai mengandung cita-cita, harapan-harapan, dambaan dan keharusan. Berbicara mengenai nilai berarti kita berbicara tentang hal yang ideal, das Sollen, bukan das Sein. 4
8 Nilai berkaitan dengan bidang normatik bukan kognitif, atau berada dalam tataran dunia ideal bukan dunia yang real. Meskipun demikian diantara keduanya saling berhubungan atau berkaitan dengan erat. Artinya, bahwa das Sollen itu harus menjelma menjadi das sein, yang ideal harus menjadi real yang normatif harus di realisasikan dalam perbuatan sehari-hari yang merupakan fakta. Nilai bagi manusia dipakai dan diperlukan untuk menjadi landasan alasan, motifasi dalam segala sikap, tingkah laku dan perbuatannya. Hal itu terlepas dari kenyataan bahwa ada orang yang dengan sengaja dan sadar melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kesadaran akan nilai yang diketahuinya dan diyakini. B. Pengertian nilai etika Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari ilmu kemanusiaan (humaniora). Etika sebagai cabang falsafah membahas system dan pemikiran mendasar tentang ajaran dan pandangan moral.etika sebagai cabang ilmu membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatuajaran moral tertentu.pancasila sebagai sumber nilai adalah dengan menjadikan nilai adalah dengan menjadikan nilai dasar Pancasila sebagai sumber pembentukan normaetik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh Karen aitu, nilai pancasila juga dapat diwujudkan ke dalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik tersebut selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikapdan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Bangsa Indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkahlaku. Norma-norma etik tersebut bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa.rumusan norma etik tersebut tercantum dalam ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 5
9 tentang Etika Kehidupan Berbangsa,Bernegara, dan Bermasyarakat.Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang etika Kehidupan Berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat merupakan penjabaran nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilainilai keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan bermasyarakat. C. Pengertian nilai etika sosial dan budaya Etika ini bertolak dari rasa kemanusiaan yang mendalam dengan menampilkan kembali sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai,saling mencintai, dan tolong menolong di antara sesame manusia dan anak bangsa. Senafas dengan itu juga menghidupkan kembali budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan dengan moral agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa. Untukitu, perlu dihidupkan kembali budaya keteladanan yang harus dimulai dan diperlihatkan contohnya oleh para pemimpin pada setiap tingkat dan lapisan masyarakat. etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur budaya bangsa indonesia sejak dahulu yang tercermin pada Pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa indonesia. Yang setiap hari berusaha di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Bangsa Indonesia juga dikenal sebagai bangsa yang ramah serta menjunjung tinggi dan melestarikan nilai nilai budaya yang dimilikinya.hal ini merupakan bukti bahwa nilai etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur budaya Indonesia. Dengan adanya sikap jujur, saling peduli, saling memahami, saling menghargai, saling tolong-menolong diantara sesam manusia dan anak bangsa. Dan dengan adanya budaya malu, yakni malu berbuat kesalahan dan semua yang bertentangan 6
10 dengan moral agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat Sehingga tercipta masyarakat madani yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika sosial dan budaya dalam kehidupan sehari-hari. Etika sosial dan budaya harus ditanamkan kepada setiap jiwa-jiwa warga negara bangsa Indonesia baik yang muda maupun yang tua agar mereka memiliki sikap jujur, saling peduli,saling memahami, saling menghargai, saling menghormati, saling mencintai dan saling tolong-menoolong antar sesamanya dan menumbuhkan kembali rasa malu jika berbuat salah. Jika penanaman nilai etika sosial dan budaya berhasil maka Indonesia akan menjadi negara yang bebas dari deskriminasi antar ras, suku,dan tidak akan ada korupsi, kolusi dan nepotisme yang merajalela seperti sekarang ini karena mereka pelaku-pelaku KKN mempunyai rasa malu untuk melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Kesadaran itu mereka peroleh karena adanya etika sosial dan budaya yang tertanam di jiwa mereka. Penanaman nilai etika sosial dan budaya juga dimaksudkan agar tercipta masyarakat yang memiliki etika sosial yang baik ( menjunjung norma, hukum, dan nilai-nilai kesopanan yang berlaku dalam masyarakat ) dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsanya serta melastarikan budaya budaya bangsa agar tercipta masyarakat yang memiliki jati diri sehingga identitasnya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki etika sosial dan budaya tercermin dalam diri setiap warga negara.etika sosial di lain hal membahas kewajiban serta norma-norma sosial yang seharusnya dipatuhi dalam hubungan sesama manusia, masyarakat, bangsa dan negara. Etika sosial meliputi cabangcabang etika yang lebih khusus lagi seperti etika keluarga, etika profesi, etika bisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kedokteran, etika jurnalistik, etika seksual dan etika politik. Etika politik sebagai cabang dari etika sosial dengan demikian 7
11 membahas kewajiban dan norma-norma dalam kehidupan politik, yaitu bagaimana seseorang dalam suatu masyarakat kenegaraan ( yang menganut system politik tertentu) berhubungan secara politik dengan orang atau kelompok masyarakat lain. Dalam melaksanakan hubungan politik itu seseorang harus mengetahui dan memahami norma-norma dan kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi.dan pancasila memegang peranan dalam perwujudan sebuah sistem etika yang baik di negara ini. Disetiap saat dan dimana saja kita berada kita diwajibkan untuk beretika disetiap tingkah laku kita. Seperti tercantum di sila ke dua kemanusian yang adil dan beadab tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran pancasila dalam membangun etika bangsa ini sangat berandil besar, Setiap sila pada dasarnya merupakan azas dan fungsi sendiri-sendiri, namun secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang sistematik. Pancasila adalah suatu kesatuan yang majemuk tunggal, setiap sila tidak dapat berdiri sendiri terlepas dari sila lainnya, diantara sila satu dan lainnya tidak saling bertentangan.inti dan isi Pancasila adalah manusia monopluralis yang memiliki unsur-unsur susunan kodrat (jasmani rohani), sifat kodrat (individu-makhluk sosial), kedudukan kodrat sebagai pribadi berdiri sendiri, yaitu makhluk Tuhan Yang Maha Esa.Unsur-unsur hakekat manusia merupakan suatu kesatuan yang bersifat organis dan harmonis dan setiap unsur memiliki fungsi masing-masing namun saling berhubungan. Pancasila merupakan penjelmaan hakekat manusia monopluralis sebagai kesatuan organis. Dalam pembentukan sistem etika dikenal namanya nilai, norma dan moral. Mari kita membahas pengertian tiap-tiapnya, dan hubungan antaranya. Hubungan nilai, norma dan nilai moral, norma dan moral langsung maupun tidak langsung memiliki hubungan yang cukup erat, karena masing-masing akan menentukan etika bangsa ini. Hubungan antarnya dapat diringkas sebagai berikut : 8
12 1. Nilai: kualitas dari suatu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia (lahir dan ). Nilai bersifat abstrak hanya dapat dipahami, dipikirkan, dimengerti dan dihayati oleh manusia;- Nilai berkaitan dengan harapan, cita-cita, keinginan, dan segala sesuatu pertimbangan batiniah manusia- Nilai dapat bersifat subyektif bila diberikan olehs ubyek, dan bersifat obyektif bila melekat pada sesuatu yang terlepasd arti penilaian manusia 2. Norma : wujud konkrit dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah laku manusia. Norma hokum merupakan norma yang paling kuat keberlakuannya karena dapat dipaksakan oleh suatu kekuasaan eksternal, misalnya penguasa atau penegak hukum 3.Nilai dan norma senantiasa berkaitan dengan moral dan etika4.makna moral yang terkandung dalam kepribadian seseorang akan tercermin pada sikap dan -tingkah lakunya. Norma menjadi penuntun sikap dan tingkah laku manusia.5.moral dan etika sangat erat hubungannya. Etika adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang prinsip-prinsip moralitas.pada hakikatnya segala sesuatu itu bernilai, hanya nilai macam apa yang ada serta bagaimana hubungan nilai tersebut dengan manusia. Banyak usaha untuk menggolong-golongkan nilai tersebut dan penggolongan tersebut amat beranekaragam, tergantung pada sudut pandang dalam rangka penggolongan tersebut. Notonagoro membagi nilai menjadi tiga maacam, yaitu:1) Nilai material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia, atau kebutuhan material ragawi manusia.2) Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.3) Nilai kerokhanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohanimanusia nilai kerohanian ini dapat dibedakan atas empat macam yaitu :a) Nilai kebenaranb) Nilai keindahanc) Nilai kebaikand) Nilai religius. 9
13 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas yang dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi kehidupan manusia. Dengan demikian nilai itu sebenarnya suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya. 2. Etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia yang tercermin pada pancasila yang menjadi pedoman hidup bangsa Indonesia. Hal ini merupakan bukti bahwa nilai etika sosial dan budaya telah menjadi nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia. 3. Penanaman nilai etika sosial dan budaya juga dimaksudkan agar tercipta masyarakat yang memiliki etika sosial yang baik (menjunjung norma, hukum, dan nilai-nilai kesopanan yang berlaku pada masyarakat )dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsanya serta melestarikan budaya-budaya bangsa agar tercipta masyarakat yang memiliki jati diri sehingga identitasnya sebagai bangsa Indonesia yang memiliki etika sosial dan budaya tercermin pada setiap diri warga Negara. 4. Etika sosial meliputi cabang-cabang etika yang lebih khusus lagi seperti etika keluarga, etikaprofesi, etikabisnis, etika lingkungan, etika pendidikan, etika kodokteran, etika jurnalistik, dan etika politik B. Saran Seharusnya Indonesia mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Sehingga tercipta masyarakat yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika sosial dan budaya. 10
14 DAFTAR PUSTAKA Achmad Ali Menguak Teori Hukum (Legal Theory), Teori Peradilan (Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence). Jakarta: Prenada Media Group Jazim Hamidi. Kedudukan Hukum Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945 dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia. Jurnal Konstitusi Volume 3 Nomor 1, Februari 2006: Setjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Mahkamah Konstitusi Kongres Pancasila: Pancasila dalam Berbagai Perspektif. Jakarta: Setjen dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi Notonagoro Pancasila Secara Ilmiah Populer. Jakarta: Bumi Aksara website Perpustakaan Online UGM. Etika dan Profesi Pustakawan. diakses tanggal 29 September 2010, Pukul WIB. Pancasila Sebagai Dasar Negara, Asas Etika Politik dan Acuan Kritik Ideologi. Makalah. 1.doc, diakses tanggal 29 September 2010, Pukul WIB. Universitas Gunadharma. Pancasila sebagai Sistem Etika. guna darma.ac.id/ 2010/04/pancasila-sebagai-sistemetika/, diakses tanggal 29 September 2010, pukul WIB.Jurnal Universitas Negeri Malang. Pembelajaran Nilai, Norma,dan Moral dalam PPKn. diakses pada tanggal 29 September 2010, Pukul WIB 11
PANCASILA Sebagai Sumber Nilai
PANCASILA Sebagai Sumber Nilai A. PENGERTIAN NILAI Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN
1 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA DI INDONESIA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Etika merupakan cabang falsafah dan sekaligus merupakan cabang dari ilmu kemanusiaan
Lebih terperinciNOVIA KENCANA STMIK MDP
NOVIA KENCANA STMIK MDP Novia.kencana@gmail.com Nilai atau value merupakan bagian kajian bidang Filsafat Terdapat cabang ilmu, yaitu Filsafat Ilmu (Axiology, Theory of Value) Istilah nilai Filsafat berarti
Lebih terperinciPAPER PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
PAPER PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK Disusun oleh: Nama : Ni Kadek Putri Ria W No. Mhs : 11.11.5089 Kelompok Jurusan Dosen : D : Teknik informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo UNTUK MEMENUHI SALAH SATU MATAKULIAH
Lebih terperinciOleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah
Tugas Ringkasan Oleh: Regina Tamburian Gita Nur Istiqomah Imelda Polii Pracecilia Damongilala Anastania Maria Stephanie Bokong Pontoh UNIVERSITAS SAM RATULANGI TEKNIK ARSITEKTUR MANADO 2006 PANCASILA SEBAGAI
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK
PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakekatnya merupakan suatu nilai sehingga merupakan sumber dari segala penjabaran norma, baik norma hukum, moral maupun norma
Lebih terperinciPANCASILA Sebagai Etika Politik
Modul ke: 11Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA Sebagai Etika Politik Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Pancasila Sebagai Etika Politik Pancasila sebagai suatu sistem filsafat pada hakekatnya
Lebih terperinciBAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK
BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK A. Pengertian Nilai, Moral, dan Norma 1. Pengertian Nilai Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan
Lebih terperinciA. Pengertian Pancasila
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI A. Pengertian Pancasila Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan atau kebaikan. Di samping itu juga untuk menunjuk kata kerja yang
Lebih terperinciBAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA
BAB VI PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA A. PENGANTAR Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian dalam ilmu kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat
Lebih terperinciBAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA A. PENGANTAR Nilai, norma, dan moral adalah konsep-konsep yang saling berkaitan. Dalam hubungannya dengan Pancasila maka ketiganya akan memberikan pemahaman yang
Lebih terperinciRANGKUMAN / KESIMPULAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL
RANGKUMAN / KESIMPULAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI NASIONAL Melalui perjalanan panjang negara Indonesia sejak merdeka hingga saat ini, Pancasila ikut berproses pada kehidupan bangsa Indonesia.
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : HERDIKA PRASTOWO NO.MAHASISWA : 11.02.8132 KELOMPOK PROGRAM STUDI NAMA DOSEN : A : D3 MANAJEMEN
Lebih terperinci3.2 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag
3.2 Uraian Materi 3.2.1 Pengertian dan Hakikat dari Dasar Negara Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag dari negara, ideologi negara, staatsidee. Dalam hal
Lebih terperinciETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA
ETIKA POLITIK BERDASARKAN PANCASILA Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Pendidikan Pancasila Dosen Pengampu: Yuli Nur Khasanah Disusun Oleh: 1. Angki Azhari Janati (1601016048) 2. Laila Shoimatu
Lebih terperinciPancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara
Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara FILSAFAT PANCASILA Filsafat Harafiah; mencintai kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan. Filsafat Pancasila; refleksi kritis dan rasional
Lebih terperinciPancasila. Pancasila sebagai sistem Etika (etika, aliran etika dan etika Pancasila) Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Modul ke:
Modul ke: Pancasila Pancasila sebagai sistem Etika (etika, aliran etika dan etika Pancasila) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Yuvinus Elyus, Amd. IP., SH., MH. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id Pancasila
Lebih terperinciI. Hakikat Pancasila. 1. Pancasila sebagai dasar Negara
I. Hakikat Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA
LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA Disusun Oleh: Nama : Heruadhi Cahyono Nim : 11.02.7917 Dosen : Drs. Khalis Purwanto, MM STIMIK AMIKOM
Lebih terperinciGenerasi Santun. Buku 1A. Timothy Athanasios
Generasi Santun Buku 1A Timothy Athanasios Teori Nilai PENDAHULUAN Seorang pendidik terpanggil untuk turut mengambil bagian dalam menumbuhkembangkan manusia Indonesia yang utuh, berakhlak suci, dan berbudi
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGEMBANGAN ETIKA DAN MORAL BANGSA Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI Disampaikan Pada Sarasehan Nasional Pendidikan Budaya Politik Nasional Berlandaskan Pekanbaru,
Lebih terperinciTiga macam nilai menurut Noto Negoro, antara lain: 1) Nilai Kebenaran, yang bersumber pada akal manusia.
1. Nilai. Nilai merupakan sesuatu yang mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia dalam melaksanakan sesuatu hal. Nilai bersumber pada budi pekerti manusia. Tiga macam nilai menurut Noto Negoro,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Disusun Oleh: Nama : DEFRI MUSTIKA LUBIS NIM : 11.11.5534 Kelompok : F Prog. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : S1-Teknik Informatika Dosen :Dr.
Lebih terperinciLATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA 1. BPUPKI dalam sidangnya pada 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 membicarakan. a. rancangan UUD b. persiapan kemerdekaan c. konstitusi Republik Indonesia Serikat
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN
PERTEMUAN KE 6 POKOK BAHASAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan pengertian nilai dengan nilai social. 2. Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pancasila merupakan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga memiliki fungsi yang sangat fundamental. Selain bersifat yuridis formal, yang mengharuskan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA NAMA : GATOT AGUNG NUGROHO NIM : 11.11.4677 KELOMPOK : C PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : TEKNIK
Lebih terperinciTELISIK Peran Prof. Notonagoro dalam Pengembangan Pancasila Isti Maryatun
TELISIK Peran Prof. Notonagoro dalam Pengembangan Pancasila Isti Maryatun Dalam kehidupan sehari-hari setiap warga negara terikat oleh suatu peraturan yang harus ditaati. Dalam hal ini tidak hanya peraturan
Lebih terperinciTUGAS PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012
TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 Nama : Randi Putra NIM : 11.11.4683 Kelompok : C Jurusan : S1- Teknik Informatika Dosen : Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA STIMIK AMIKOM
Lebih terperinciPLEASE BE PATIENT!!!
PLEASE BE PATIENT!!! CREATED BY: HIKMAT H. SYAWALI FIRMANSYAH SUHERLAN YUSEP UTOMO 4 PILAR KEBANGSAAN UNTUK MEMBANGUN KARAKTER BANGSA PANCASILA NKRI BHINEKA TUNGGAL IKA UUD 1945 PANCASILA MERUPAKAN DASAR
Lebih terperinciGenerasi Santun. Buku 1B. Timothy Athanasios
Generasi Santun Buku 1B Timothy Athanasios Teori Nilai PENDAHULUAN Seorang pendidik terpanggil untuk turut mengambil bagian dalam menumbuhkembangkan manusia Indonesia yang utuh, berakhlak suci, dan berbudi
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT 1 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT Filsafat (Philosophia) : - Philo/Philos/Philein yang berarti cinta/pecinta/mencintai. - Sophia yang berarti kebijakan/kearifan/hikmah/hakekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG TUGAS KULIAH PANCASILA
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagai bangsa Indonesia, kita tentu mengetahui dasar negara kita. Dan di dalam Pancasila ini terkandung banyak nilai di mana dari keseluruhan nilai tersebut terkandung
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI Pertemuan ke 6 suranto@uny.ac.id 1 Pengertian Nilai Istilah nilai dipakai untuk menunjuk kata benda abstrak yang artinya keberhargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Nilai
Lebih terperinciKerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusywaratan/perwakilan kerakyatan adalah bersifat cita-cita kefilsafatan, yaitu bahwa negara adalah untuk keperluan rakyat. Oleh karena itu maka
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA GOTONG ROYONG SEBAGAI BUDAYA INDONESIA DISUSUN OLEH : Nama : GUNTUR DUTA PENATAS NIM : 11.11.4700 Kelompok Program Studi Jurusan : C : STRATA SATU : Teknik Informatika
Lebih terperinciMATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis
MATERI KULIAH ETIKA BISNIS Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis Latar Belakang Di zaman yang serba modern ini, nilai, etika, norma,dan moral seringkali diabaikan oleh rakyat Indonesia,
Lebih terperinci2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut
2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut diamandemen. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO
PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI DISUSUN OLEH: GUSPI AKHBAR PUTRA RIZKI SAHPUTRA M. FAJAR MAULANA RYAN ANDRYAN PUTRA RANGGA FERNANDO PENGERTIAN NILAI Nilai pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang
Lebih terperinci1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa
1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan untuk mencapai kehidupan yang lebih sempurna, senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru belum terbentuk. Hal ini karena sendi-sendi kehidupan selama ini dianggap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya. Pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu cara dalam pembinaan sumber
Lebih terperinciBAB VI REALISASI PANCASILA
BAB VI REALISASI PANCASILA Disusun Oleh: Nadya Athira C. 143020318 Heni Nurhaeni 143020336 Mirasitkha Virana P. 143020342 Asri Nur Fitriani 143020343 Azka Lithia Amanda 143020354 Raj ba Rohmatullah 143020371
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan 16/08/2016 Tanggal revisi 24/02/2017 Fakultas Program D III Bisnis Kewirausahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai orang tua kadang merasa jengkel dan kesal dengan sebuah kenakalan anak. Tetapi sebenarnya kenakalan anak itu suatu proses menuju pendewasaan dimana anak
Lebih terperinciPANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan
Modul ke: 14Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA Sebagai Paradigma Kehidupan Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Pancasila sebagai Paradigma Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 13 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Dan Implementasinya Bagian III Pada Modul ini kita membahas tentang keterkaitan antara sila keempat pancasila dengan proses pengambilan keputusan dan
Lebih terperinciMUKADIMAH. Untuk mewujudkan keluhuran profesi dosen maka diperlukan suatu pedoman yang berupa Kode Etik Dosen seperti dirumuskan berikut ini.
MUKADIMAH STMIK AMIKOM YOGYAKARTA didirikan untuk ikut berperan dalam pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dibidang manajemen, teknologi, dan kewirausahaan, yang akhirnya bertujuan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun sebagai kolektivitas, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma, dan moral. Kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Moral dalam kehidupan manusia memiliki kedudukan yang sangat penting. Nilai-nilai moral sangat diperlukan bagi manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota suatu
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 8 OLEH : TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA Pancasila Material ; Filsafat hidup bangsa, Jiwa bangsa, Kepribadian bangsa, Sarana tujuan hidup bangsa, Pandangan
Lebih terperinciNOVIA KENCANA, S.IP, MPA
NOVIA KENCANA, S.IP, MPA novia.kencana@gmail.com PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT???? Cabang ilmu Cara berpikir ILMU FILSAFAT Alkisah bertanyalah seorang awam kepada ahli filsafat yang arif bijaksana
Lebih terperinciMAKALAH PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BIDANG PROFESI MANUSIA
MAKALAH PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM BIDANG PROFESI MANUSIA Disusun: Nama : Aries Paraditha NPM : 11.11.4900 Kelompok : D Program Studi : S1 TI Dosen: Tahajudin Sudibyo,Drs. MEMENUHI SALAH SATU
Lebih terperinciETIKA POLITIK PANCASILA
ETIKA POLITIK PANCASILA Oleh: Dwi Yanto Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Ma arif Buntok, Kalimantan Tengah Abstrak Pengertian secara sederhana tentang Politik adalah, Suatu kegiatan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Moral merupakan suatu peraturan yang sangat penting ditegakkan pada suatu masyarakat karena dapat menjadi suatu rambu-rambu dalam kehidupan serta pelindung bagi
Lebih terperinciHak Asasi Manusia Dalam Pancasila
Hak Asasi Manusia Dalam Pancasila DISUSUN OLEH: NAMA : LUCKY WAHYU P NIM : 11.11.4996 JURUSAN : S1 TI DOSEN : Tahajudin Sudibyo,Drs DISUSUN UNTUK MEMENUHI SYARAT MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA STMIK
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI KELOMPOK F NAMA : AZIS AGUS PRADHIKA NIM : 11.11.5556 KELAS : 11-S1 TI-13 DOSEN : ABIDARIN ROSIDI Dr,M,Ma STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Pancasila
Lebih terperinciMata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin. Topik Makalah. RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar Dosen : Muhammad Burhan Amin Topik Makalah RUH 4 PILAR KEBANGSAAN DIBENTUK OLEH AKAR BUDAYA BANGSA Kelas : 1-IA21 Tanggal Penyerahan Makalah : 25 Juni 2013 Tanggal Upload
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA
PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA Di susun oleh : Nama : Adam Putra Bakti NIM : 11.02.8089 Kelompok : A P. Studi : Pendidikan Pancasila Jurusan : D3-MI Dosen : Drs. M. Khalis Purwanto, MM
Lebih terperinciHAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.
HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR Disusun oleh : Sani Hizbul Haq 11.11.5585 Kelompok F Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma. JURUSAN S1 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT PENGERTIAN FILSAFAT FILSAFAT (Philosophia) Philo, Philos, Philein, adalah cinta/ pecinta/mencintai Sophia adalah kebijakan, kearifan, hikmah, hakikat kebenaran Cinta pada
Lebih terperinci2.2 Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa dan Negara...7
DAFTAR ISI COVER DAFTAR ISI...1 BAB 1 PENDAHULUAN...2 1.1 Latar Belakang Masalah...2 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan Penulisan...3 BAB 2 PEMBAHASAN...4 2.1 Pancasila Sebagai Ideologi Nasional Bangsa...4
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN MUKADIMAH BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
Lampiran : SURAT KEPUTUSAN SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YASA ANGGANA GARUT Nomor : 001.A / STIE-YA.K/I/2007 Tentang Kode Etik Dosen STIE Yasa Anggana Garut KODE ETIK DOSEN MUKADIMAH STIE Yasa Anggana Garut
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG DASAR 1945
UNDANG-UNDANG DASAR 1945 1 UNDANG-UNDANG DASAR menurut sifat dan fungsinya adalah : Suatu naskah yang memaparkan kerangka dan tugas-tuga pokok dari badan-badan pemerintahan suatu negara dan menentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah berdirinya Negara Indonesia, para Foundingfathers (para pendiri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah berdirinya Negara Indonesia, para Foundingfathers (para pendiri Negara) Indonesia merumuskan sumber hukum bagi Negara Indonesia yaitu Pancasila sebagai
Lebih terperinciRUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA
Modul ke: RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA SEBAGAI SALAH SATU MATA KULIAH PENGEMBANGAN KARAKTER Fakultas FAKULTAS TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi
Lebih terperinciKODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK DOSEN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
Lebih terperinciPancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)
Mata Kuliah Pancasila Modul ke: Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945) Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Panti Rahayu, SH, MH Program Studi MANAJEMEN Pancasila Sebagai Dasar2
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA
Modul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Makna dan Aktualisasi Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan dalam kehidupan bernegara Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Oni Tarsani,
Lebih terperinciModul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 05 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila Sebagai Dasar Negara Modul ini membahas mengenai Pancasila Sebagai Dasar Negara Yang Merupakan Ideologi Terbuka, Batasan keterbukaan Pancasila sebagai
Lebih terperinciPANCASILA IDEOLOGI TERBUKA
PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA Era global menuntut kesiapan segenap komponen Bangsa untuk mengambil peranan sehingga pada muara akhirnya nanti dampak yang kemungkinan muncul, khususnya dampak negatif dari
Lebih terperinciHUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945 DAN HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945 A. A. Hubungan Pancasila Dengan Uud 1945
HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UUD 1945 DAN HUBUNGAN ANTARA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945 A. A. Hubungan Pancasila Dengan Uud 1945 Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia mempunyai
Lebih terperinciKODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA
KODE ETIK TENAGA KEPENDIDIKAN STIKOM DINAMIKA BANGSA STIKOM DINAMIKA BANGSA MUKADIMAH Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM) Dinamika Bangsa didirikan untuk ikut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciMENYOAL ORGANISASI KEMASYARAKATAN (ORMAS) ANTI-PANCASILA Oleh: Imas Sholihah * Naskah diterima: 30 Mei 2016; disetujui: 21 Juni 2016
MENYOAL ORGANISASI KEMASYARAKATAN (ORMAS) ANTI-PANCASILA Oleh: Imas Sholihah * Naskah diterima: 30 Mei 2016; disetujui: 21 Juni 2016 Kebebasan untuk mengeluarkan pendapat, berserikat, berkumpul, bahkan
Lebih terperinciMANUSIA, NILAI DAN MORAL
MANUSIA, NILAI DAN MORAL HAKIKAT NILAI-MORAL DALAM KEHIDUPAN MANUSIA Nilai dan Moral Sebagai Materi Pendidikan Ada beberapa bidang filsafat yang berhubungan dengan cara manusia mencari hakikat sesuatu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengadakan potensi dirinya untuk
Lebih terperinciModul ke: PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab 12MKCU. Fakultas. Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen
Modul ke: Fakultas 12MKCU PENDIDIKAN PANCASILA Implementasi Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab Drs. Sugeng Baskoro,M.M. Program Studi Manajemen Makna Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab Nilai kemanusiaan
Lebih terperinciPENDIDIKAN PANCASILA VISI DAN MISI PENDIDIKAN PANCASILA.
PENDIDIKAN PANCASILA VISI DAN MISI PENDIDIKAN PANCASILA VISI PENDIDIKAN PANCASILA Pendidikan Pancasila menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelengaraan program studi. Intinya : Pendidikan Pancasila
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai permasalahan yang terjadi pada bangsa kita saat ini sangatlah kompleks, salah satunya karena lemahnya pemahaman para generasi muda sebagai generasi penerus bangsa
Lebih terperinciYODI PERMANA PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI
TUGAS AKHIR YODI PERMANA 11.12.5667 PENGAMALAN PANCASILA PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN SISTEM INFORMASI DOSEN : Drs. Muhammad Idris P, M PENDAHULUAN Sebagai warga negara yang setia pada nusa dan bangsa,
Lebih terperinciPERKEMBANGAN ETIKA PROFESI
PERKEMBANGAN ETIKA PROFESI Apa yang dimaksud dengan Etika? Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) berarti karakter, watak kesusilaan atau dapat juga berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidahkaidah
Lebih terperinci5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila
5 Contoh Sikap dan Perbuatan yang Mencerminkan Usaha Pelestarian Lingkungan Hidup sebagai Pengamalan Pancasila Disusun Oleh : Kelompok 2 Kelas : XII IPA 3 Devi Elfiani (07) Dhea Gita Fitri (08) Mahendra
Lebih terperinciPancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia. Selly Rahmawati, M.Pd.
Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Indonesia Selly Rahmawati, M.Pd. 1 Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Indonesia Pancasila sebagai dasar Negara merupakan asas kerokhanian atau dasar filsafat
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA NAMA : AKHMAD FAOZI NIM : 11.11.4734 DOSEN : TAHAJUDIN SUDIBYO,Drs KELOMPOK : C TEKNIK INFORMATIKA (S1) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Abstrak Pancasila artinya lima dasar
Lebih terperinci2.4 Uraian Materi Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia,
2.4 Uraian Materi 2.4.1 Pengertian dan Hakikat dari Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia Sebagai pendangan hidup bangsa Indonesia, Pancasila berarti konsepsi dasar tentang kehidupan yang
Lebih terperinciBahasan Kajian Filsafat
PENGERTIAN FILSAFAT Secara etimologi istilah filsafat berasal dari bahasa Yunani philein yang artinya cinta dan sophos yang artinya hikmah atau kebijaksanaan atau wisdom. Secara harfiah istilah filsafat
Lebih terperinciBERPERILAKU PANCASILA
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH PANCASILA BERPERILAKU PANCASILA DISUSUN OLEH : NAMA : EKO RAHMANTO NPM : 11.01.2979 KELOMPOK PRODI : B : PENDIDIKAN PANCASILA JURUSAN : D3 - TEKHIK INFORMATIKA 03 NAMA DOSEN
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM TERTINGGI DISUSUN OLEH NAMA : ALFAN RASYIDI NIM : 11.12.5949 KELOMPOK : I DOSEN : Drs.Mohammad Idris.P,MM STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Pancasila ditinjau dari pendekatan
Lebih terperinciPANCASILA. Implementasi Sila Keempat dan Kelima. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH.
Modul ke: PANCASILA Implementasi Sila Keempat dan Kelima Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK Fakultas Teknik H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Program Studi Teknik Industri www.mercubuana.ac.id
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA. Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM
TUGAS AKHIR MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN PANDANGAN HIDUP BANGSA INDONESIA Dosen Pembimbing: Mohammad Idris. P, Drs, MM Disusun Oleh: Hesti Andriani Rahayu 11.12.6067 S1-SI STMIK
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP
PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP DISUSUN OLEH: Nama :Vincensius. P. Palimbong NIM : 11.11.5009 Kelompok : D Jurusan : TI (Teknik Informatika) TUGAS DIBUAT UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN MATAKULIAH PANCASILA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara akan terarah dan efisien apabila ada gambaran yang jelas tentang hakikat, tujuan, dan susunannya. Dalam proses penyusunan Undang-Undang Dasar negara harus
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan
TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila Terhadap Dunia Pendidikan NAMA : Dwi Exteryani NIM : 11.11.4859 KELOMPOK JURUSAN DOSEN : C : S1 Teknik Informatika : Drs. Tahajudin Sudibyo STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Modul ke: PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA BAHAN TAYANG MODUL 8 SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017 Fakultas TEKNIK RANI PURWANTI KEMALASARI SH.MH. Program Studi SIPIL www.mercubuana.ac.id Kompetensi
Lebih terperinciSoal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila. 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan
88 Lampiran 1. Instrumen Penelitian Soal Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Nama : No Absen : Kelas : Petunjuk Soal 1) Isilah identitas nama anda dengan benar 2) Bacalah dengan seksama setiap butir pertanyaan
Lebih terperinciAji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK
Modul ke: 11 Fakultas DESAIN SENI KREATIF Pancasila dan Implementasinya Bagian I Pada Modul ini kita akan mempelajari mengenai keterkaitan sila pertama (Ketuhanan Yang Maha Esa) dengan Prinsip pembangunan
Lebih terperinciPert ke 12. Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014
Pert ke 12 Oleh: Mohklas, SE., M.Si STIE PENA SEMARANG Semarang, Maret 2014 1 Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa dapat menjelaskan cara menyikapi penerapan etika dan moral dalam berbisnis, berprofesi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pendidikan merupakan kegiatan antar manusia, oleh manusia dan untuk manusia. Oleh karena itu pendidikan tidak pernah lepas dari unsur manusia. Para ahli pendidikan
Lebih terperinciMATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PERTEMUAN KE 11 OLEH: TRIYONO, SS. MM. STTNAS YOGYAKARTA SUMBER HUKUM FORMAL SUMBER HUKUM NILAI MATERIAL FAKTA VALUE NORM FACT ALINEA I ALINEA II HUKUM KODRAT HUKUM ETIS
Lebih terperinciPendidikan Pancasila. Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila. Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen
Modul ke: Pendidikan Pancasila Implementasi Sila Ke 2 dan 3 Pancasila Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Makna Sila Kemanusian Yang Adil dan Beradab
Lebih terperinciSAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Handout 4 Pendidikan PANCASILA SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA PANCASILA sebagai Sistem Filsafat Kita simak Pengakuan Bung Karno tentang Pancasila Pancasila memuat nilai-nilai universal Nilai-nilai
Lebih terperinci