BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Benny Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Kegiatan proyek merupakan suatu kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu dan sering kali juga dibatasi oleh sumber daya) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam mencapai hasil akhir kegiatan proyek tersebut telah ditentukan batasan-batasan yaitu besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, dan mutu yang harus dipenuhi. Ketiga batasan tersebut dikenal dengan istilah tiga kendala (Triple Constaint). Jadi proyek harus dilaksanakan dengan kurun waktu yang telah ditentukan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran serta mutu yang telah ditentukan. 2.2 Manajemen Proyek Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Menurut Follet (1941) yang dikutip dari buku Soeharto (1999) mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan orang lain untuk mencapai tujuan organasi. Manajemen sering didefinisikan sebagai pencapaian tujuan melalui kerja sama dengan orang lain. Kedengarannya memang terlalu sederhana, akan tetapi memberi kita gambaran tentang beberapa hal mendasar. Yang pertama berkaitan dengan pencapaian tujuan. Manajemen selalu berkaitan dengan sebuah usaha untuk mencapai tujuan tertentu dan bukan semata-mata sebuah posisi atau jabatan di dalam perusahaan. Banyak orang memiliki jabatan manajer, akan tetapi dalam kenyataannya mereka hanya menjalankan kedudukan dan bukan mengarahkan sesuatu ke arah pencapaian tujuan yang tertentu. Pokok yang kedua adalah berkaitan dengan aspek melalui orang lain. Sebagai sebuah aktivitas, manajemen selalu menyangkut orang-orang lain, yakni bawahan-bawahan; dan pada usaha untuk mengarahkan atau mengkoordinasi 4
2 kerja dari orang-orang tersebut. Meskipun setiap manajer memang memiliki tugas-tugas khusus yang hanya bisa dilakukan olehnya, peran seorang manajer lebih didasarkan pada kenyataan bagaimana dia mengkoordinasi dan mengarahkan aktivitas-aktivitas bawahannya. Dalam arti ini, seorang manajer seharusnya lebih mementingkan pencapaian hasil dari para bawahannya daripada prestasinya sendiri. Sebab pencapaian hasil bersama itulah yang menentukan keberhasilan dari organisasi secara keseluruhan Perencanaan Perencanaan adalah menentukan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Ini berarti menyangkut pengambilan keputusan berhadapan dengan pilihan-pilihan. Seorang manajer harus memahami dan bisa menangkap peluang-peluang yang datang, dan memiliki pula kemampuan untuk menciptakan peluang-peluang. Dia harus mampu membuat analisa atas peluang-peluang tersebut dan mengambil keputusan untuk memilih yang terbaik sesuai dengan kondisi dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Salah satu lingkup perencanaan adalah mengambil keputusan karena hal ini diperlukan dalam proses memilih dan menentukan langkah di masa mendatang. Suatu perencanaan yang tepat yang disusun secara sistematis dan memperhatikan faktor objektif akan dapat berfungsi sebagai alat untuk mendorong perencana dan pelaksana untuk melihat ke depan betapa pentingnya unsur waktu serta menjadi pegangan atau tolak ukur fungsi pengendalian (Soeharto 1999). Ada dua jenis perencanaan: jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan jangka panjang tentu saja harus bertitik tolak dari tujuan jangka panjang dari perusahaan yang bersangkutan dan langkah-langkah yang harus diambil. Misalnya, untuk mendapatkan posisi di pasar tertentu barangkali perlu memperkenalkan satu produk tertentu tahun ini, dan produk yang lain tahun depan, dan membangun pabrik baru di tahun ketiga, dst. Dalam perencanaan jangka pendek, manajer itu harus menterjemahkan secara tepat langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk baru tersebut. Untuk perencaaan jangka lebih pendek lagi, dia harus mulai memesan material tertentu dan mempersiapkan pekerja. Semakin pendek jangka perencanaan, semakin harus spesifik perencanaan tersebut. 5
3 2.2.2 Penjadwalan Penjadwalan merupakan tahap menerjemahkan suatu perencanaan ke dalam suatu diagram-diagram yang sesuai dengan skala waktu. Penjadwalan menentukan kapan aktivitas-aktivitas dimulai, ditunda, dan diselesaikan sehingga pembiayaan dan pemakaian sumber daya akan diselesaikan menurut kebutuhan yang telah ditentukan (Soeharto 1999). Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk merencanakan dan melukiskan secara grafis dari aktivitas pelaksanaan pekerjaan konstruksi yaitu: a. Diagram balok (bar chart) b. Diagram panah (arrow diagram) c. Diagram precedence (precedence diagram) Pengendalian Proyek Menurut Mockler (1972), pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran. Pengendalian proyek sangat penting dilakukan agar diketahui kemajuan atau keterlambatan suatu proyek. Metode yang tepat untuk mengendalikan suatu proyek adalah diagram panah dan kurva S, karena dalam diagram panah dapat diketahui kegiatan kritis, kegiatan nonkritis, dan tenggang waktu maksimum yang diijinkan, sedangkan pada kurva S dapat dilihat prosentase pelaksanaan proyek sehingga dapat diketahui dengan jelas kemajuan suatu proyek. Pekerjaan Durasi (hari) Succecor A B C D E F G B, E C, F D - C, F G D Sumber : Taylor (2001) 6
4 0 0 A 3 E C B C F 1 G D Gambar 2.1 Diagram Panah Sumber : Taylor ( 2001) 2.3 Bagan balok (Bar Chart) Bagan balok (Bar Chart) merupakan salah satu bentuk penjadwalan waktu yang mencantumkan semua unit pekerjaan yang ada, berupa batang horizontal yang menggambar waktu untuk menyelesaikan suatu jenis pekerjaan. Dengan bagan tersebut diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan pada waktu yang direncanakan. Bagan balok direncanakan atas dasar kapasitas alat, besarnya pekerjaan dan rencana waktu penyelesaian. Maksud dari disusunnya bar chart ialah untuk mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan suatu pekerjaan, yang terdiri dari waktu mulai, waktu penyelesaian, dan pada saat pelaporan (Soeharto, 1999). Penggambaran bar chart seperti yang terlihat pada gambar 2.2 terdiri dari sumbu vertikal dan sumbu horizontal. Sumbu vertikal pertama berisi uraian pekerjaan dalam suatu proyek. Kolom selanjutnya digunakan untuk menggambar balok. Sumbu horizontal berisi satuan waktu misalnya hari, minggu atau bulan. Waktu mulai dan waktu akhir masing-masing pekerjaan adalah ujung kiri dan ujung kanan dari balok-balok bersangkutan. Format penyajian bar chart yang lengkap berisi perkiraan urutan pekerjaan, skala waktu dan analisis kemajuan pekerjaan pada saat pelaporan. 7
5 Jenis K egiatan A B Saat Pelaporan C D E W aktu (hari) Gambar 2.2 Tampilan Bar Chart Sumber: Soeharto (1999) 2.4 Alokasi Sumber Daya Manusia Salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan dari suatu proyek konstruksi adalah faktor sumber daya manusia, karena tanpa adanya tenaga kerja maka pelaksanaan suatu proyek konstruksi tidak dapat berjalan dengan lancar. Sumber daya manusia (tenaga kerja) merupakan salah satu sumber daya yang penting dalam suatu proyek, dimana seringkali penyediaannya terbatas. Tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga ahli, menengah, dan kasar. Kebutuhan tenaga kerja selalu berfluktuasi sesuai dengan volume pekerjaan, sehingga penyediaan jumlah tenaga kerja harus mengikuti tuntutan perubahan kegiatan yang sedang berlangsung. Oleh karena setiap aktivitas memerlukan waktu dan sumber daya maka pada saat setiap periode waktu dalam jadwal pelaksanaan tingkat kebutuhan sumber daya manusia tidak selalu sama besar tergantung pada volume pekerjaan dan jenis pekerjaan (Sutjipto 1986). 8
6 Aktivitas A B C Waktu Kebutuhan Gambar 2.3 Tingkat Kebutuhan Sumber Daya Manusia Sumber: Sutjipto (1986) Pada gambar 2.3 dapat dilihat bahwa tingkat kebutuhan sumber daya manusia pada setiap periode waktu tidak selalu sama besar, dimana keterlibatannya bersifat relatif permanen selama waktu pelaksanaan proyek sehingga akan terdapat beberapa sumber yang tidak terpakai (menganggur) pada beberapa periode waktu seperti terlihat pada Gambar 2.4 Jumlah Sum ber Daya M anusia Sumber Daya Manusia yang menganggur W aktu (hari) Gambar 2.4 Tingkat Penggunaan Sumber Daya Sumber: Sutjipto (1986) Pada gambar 2.4 dijelaskan bahwa waktu awal aktivitas, penggunaan sumber daya manusia adalah 5 orang. Pada waktu ke 2 digunakan 7 orang yang didapat dari jumlah kebutuhan sumber daya manusia pada aktivitas A dan B. 9
7 Kebutuhan tenaga kerja secara teoritis dapat dihitung dari total lingkup kerja proyek (dalam jam-orang) dibagi jangka waktunya, tetapi hasil perhitungan tersebut sering tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan karena hasil guna dari setiap tenaga kerja umumnya berbeda Alokasi Sumber Daya Tidak Terbatas (Unlimited Resources Allocation) Alokasi sumber daya tidak terbatas adalah alokasi sumber daya dimana tingkat kemampuan penyediaan sumber daya dapat mencukupi kebutuhan. Untuk alokasi sumber daya tidak terbatas dapat dilakukan leveling dinamik atau pemerataan dengan batasan waktu (time-limit). Unit Sumber Daya time limit SDM tidak terpakai SDM terpakai Skala waktu Gambar 2.5a Alokasi Sumber Daya Manusia Sebelum Leveling Unit Sumber Daya time limit SDM tidak terpakai SDM terpakai Skala waktu Gambar 2.5b Alokasi Sumber Daya Manusia Setelah Leveling Sumber: Sutjipto (1986) Tujuan dari alokasi sumber daya tidak terbatas adalah untuk mengatur jadwal aktivitas sedemikian rupa sehingga tingkat kebutuhan sumber daya dari 10
8 waktu ke waktu menjadi serata mungkin. Akibatnya akan diperoleh tingkat penggunaan sumber daya yang lebih besar atau tingkat pengangguran sumber daya pun menjadi lebih kecil. Pemerataan sumber daya manusia (leveling) dapat diatur pada aktivitasaktivitas yang memiliki float (tenggang waktu). Umumnya leveling yang sempurna susah dicapai tetapi pendekatan ke arah itu dapat dicapai Alokasi Sumber Daya Terbatas (Limited Resources Allocation) Tujuan dari alokasi sumber daya terbatas adalah mengatur aktivitasaktivitas sehingga tingkat kebutuhan sumber daya tidak melampaui tingkat kemampuan penyediaan sumber daya. Bila perlu diadakan pengunduran waktu (penambahan waktu) penyelesaian proyek, dimana penambahan waktu tersebut harus diusahakan seminimum mungkin. Sumber Daya SDM tidak terpakai Limit Sumber Daya SDM terpakai Waktu Gambar 2.6a Alokasi Sumber Daya Manusia (Normal) 11
9 Unit Sumber Daya Limit Sumber Daya Skala waktu tambahan waktu Sumber: Sutjipto, 1986 Gambar 2.6b Alokasi Sumber Daya Manusia Setelah Leveling Sumber: Sutjipto (1986) Untuk alokasi sumber daya terbatas dapat dilakukan leveling statis atau pemerataan dengan metode jumlah kuadrat terkecil (Least Square Method). Dimana perataan yang menghasilkan jumlah kuadrat terkecil merupakan perataan maksimum dari iterasi tersebut. Unit Sumber Daya 10 2 Skala waktu Gambar 2.7a Jumlah Sumber Daya Manusia Sebelum Leveling Unit Sumber Daya Skala waktu Gambar 2.7b Jumlah Sumber Daya Manusia Setelah Leveling Sumber: Sutjipto (1986) 12
10 Gambar 2.7 menunjukan hubungan antara pemerataan sumber daya (resource leveling) dengan jumlah kuatdrat masing-masing sumber. Perlu diketahui bahwa jumlah sumber daya pada contoh gambar 2.7a sama dengan jumlah sumber daya pada 2.7b yaitu sebanyak 12 unit. Jumlah kuadrat gambar 2.7a adalah =104 sedangkan jumlah kuadrat pada gambar 2.7b adalah = 74. Jadi jumlah kuadrat pada gambar 2.7a lebih besar dari pada 2.7b. Sebagai kesimpualan adalah tingkat kebutuhan sumber daya dari waktu ke waktu akan semakin rata apabila jumlah kuatdratnya semakin kecil. Bila terdapat konflik (kebutuhan sumber melampaui kemampuan penyediaan) antara aktivitas, misalnya A dan B, maka antara kedua aktivitas tersebut ditambahkan hubungan ketergantungan, dimana satu aktivitas bergantung pada aktivitas yang lain. Jika terdapat lebih dari dua aktivitas yang konflik, maka dipilih dua buah aktivitas saja yang harus ditambahkan hubungan ketergantungan. Bilamana hal ini belum juga teratasi, maka cara tersebut diulang beberapa kali sampai tidak ada lagi aktivitas-aktivitas yang mengalami konflik. Dengan demikian pertambahan waktu penyelesaian yang diakibatkan pertambahahan hubungan ketergantungan diantara dua aktivitas yang mngalami konflik adalah IDP (Increse In Project Duration). (Sutjipto, 1986) IDP AB = EF A + D B LF B = EF A - (LF B D B ) (2.1) Atau IDP AB = EF A - LS B (2.2) Bila IDP AB = x > 0, berarti waktu penyelesaian proyek dapat bertambah selama periode x dan bila IDP AB = x < 0, berarti waktu penyelesaian proyek tidak bertambah, karena kelonggaran waktu dari aktivitas B belum terlampaui (EF A Minimum dan LS B maksimum) 13
11 2.5 Tenaga Kerja Konstruksi Persoalan utama dalam masalah tenaga kerja bagi kontraktor yang volume usahanya naik turun adalah bagaimana menyeimbangkan antara jumlah kebutuhan tenaga kerja dengan jumlah pekerjaan yang tersedia dari waktu ke waktu. Tidak ekonomis untuk menahan atau memiliki tenaga kerja dalam jumlah besar pada saat volume pekerjaan sedang menurun. Tenaga kerja proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Tenaga Kerja Langsung (Direct Hire) Tenaga kerja langsung adalah tenaga yang direkrut dan menandatangani ikatan kerja perorangan dengan perusahaan kontraktor. 2. Tenaga Kerja Borongan Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang bekerja berdasarkan ikatan kerja yang ada antara perusahaan penyedia tenaga kerja dengan kontraktor untuk jangka waktu tertentu. Untuk memenuhi kebutuhan jumlah tenaga kerja dengan menyeimbangkan antara jumlah tenaga kerja dan volume pekerjaan, umumnya kontraktor mengkombinasikan antara tenaga kerja langsung dengan tenaga kerja borongan. (Soeharto, 1999) 2.6 Pemerataan Sumber Daya Manusia Kebutuhan tenaga kerja yang berfluktuasi sangat tidak diinginkan oleh kontraktor dan pekerja, karena itu diusahakan agar tidak terjadi fluktuasi yang sangat tajam dengan jalan melakukan pemerataan sumber daya (resources leveling) karena tenaga kerja yang tersedia tidak memungkinkan untuk melaksanakan pekerjaan yang terjadi secara bersamaan. Untuk itu pemerataan dilakukan pada aktivitas-aktivitas yang memiliki float (tenggang waktu) yaitu pada aktivitas nonkritis. Cara yang dilakukan yaitu dengan menggeser aktivitas nonkritis tidak akan mempengaruhi waktu penyelesaian proyek, jika melebihi waktu penyelesaian maka diusahakan seminimal mungkin. Pemerataan sumber daya dilakukan dengan bantuan program Microsoft Project. 14
12 2.7 Biaya Alokasi Tenaga Kerja Biaya alokasi tenaga kerja dihitung dari upah masing-masing tenaga kerja, dimana tenaga kerja yang dimaksud yaitu: mandor, kepala tukang batu, kepala tukang besi, kepala tukang kayu, kepala tukang cat, tukang batu, tukang besi, tukang kayu, tukang cat, dan pekerja. Biaya alokasi tenaga kerja dihitung berdasarkan: 1. Biaya mempertahankan tenaga kerja Biaya mempertahankan tenaga kerja yaitu sama dengan upah saat bekerja sebelumnya. 2. Biaya menambah tenaga kerja (hiring) Proses hiring adakalanya memerlukan biaya jika dilakukan melalui pihak ketiga untuk mendatangkan tenaga kerja ke lokasi proyek. Biaya hiring untuk setiap tenaga kerja dapat diasumsikan sebesar upah tiap tenaga kerja perhari ditambah biaya tiap kali mendatangkan tenaga kerja. 3. Biaya menghentikan tenaga kerja (firing) Besar pesangon tiap tenaga kerja yang di firing dengan masa kerja kurang dari satu tahun adalah gaji pokok setiap bulan. Tetapi pada kenyataannya tenaga kerja konstruksi tidak diberikan pesangon dengan alas an pekerjaan konstruksi bersifat sementara. 2.8 Pemograman Dinamik Dikutip dari buku Siagian (1987) pemrograman dinamik ini pertama kali dikembangkan oleh seorang ilmuwan benama Richard Bellman pada tahun Apabila dalam riset operasional yang lain, memiliki formulasi standar untuk memecahkan masalah, maka dalam pemrograman dinamik ini tidak ada formulasi yang standar, artinya setiap masalah dalam pemrograman dinamik memerlukan pola pendekatan atau penyelesaian yang berbeda satu dengan lainnya. Oleh karena itu perlu berlatih soal sebanyak mungkin untuk mendapatkan banyak bentuk penyelesaian kasus yang berbeda-beda. 15
13 Pemrograman dinamik adalah teknik matematik yang dapat diterapkan pada berbagai jenis persoalan. Teknik ini dapat digunakan untuk menyelesaikan pesoalan dalam area seperti alokasi, penggantian, pembuatan jadwal, dan inventory. Meskipun demikian, program dinamik adalah 'pendekatan' untuk penyelesaian persoalan dan bukan algoritma tunggal yang dapat digunakan untuk menyelesaikan semua jenis persoalan. Jadi, diperlukan algoritma terpisah untuk menyelesaikan setiap jenis persoalan. Pendekatan program dinamik meliputi optimisasi proses keputusan multi tahap, yaitu membagi suatu persoalan ke dalam tahap-tahap atau sub problem dan kemudian menyelesaikan sub problem itu secara berurutan sampai persoalan awal akhirnya dapat diselesaikan. Jantung pendekatan program dinamik adalah asas optimalitas Bellman (1950) yang mengatakan bahwa suatu kebijaksanaan optimal mempunyai sifat bahwa apapun keadaan awal atau keputusan awal keputusan tersisa harus merupakan kebijaksanaan optimal terhadap keadaan yang dihasilkan keputusan pertama Perbedaan Program Dinamik Dengan Program Linier Prosedur pemecahan masalah dalam program dinamik dilakukan secara rekursif, ini berarti tiap kali mengambil keputusan harus memperhatikan keadaan yang dihasilkan pada tahap sebelumnya dan hal ini lah yang membedakan dengan program linier. Pemrograman linier adalah sebuah alat deterministik, yang berarti bahwa semua parameter model diasumsikan diketahui sudah pasti. Akan tetapi dalam kehidupan nyata, jarang seseorang menghadapi masalah dimana terdapat kepastian yang sesungguhnya. Dimana teknik program linier masih mengkompensasi kekurangan ini dengan memberikan analisis pasca-optimum dan analisis parametrik yang sistematis untuk memungkinkan pengambil keputusan yang bersangkutan untuk menguji sensitivitas pemecahan optimum yang statis terhadap perubahan diskrit atau kontinyu dalam berbagai parameter dari model tersebut. Jadi secara umum masalah yang dihadapi pemrograman linier adalah masalah alokasi. Dalam hal ini dapat didefinisikan sebagai jumlah sumber daya yang akan dialokasikan pada tahap sekarang dan tahap-tahap berikutnya. 16
14 Rumusan keadaan ini akan lebih mudah apabila diselesaikan dengan pemrograman dinamik. Akan tetapi tidak semua permasalahan pemrogaman linier pada umumnya dapat diselesaikan dengan program dinamik karena pengaruh prinsip optimisasi yang sangat kuat sehingga menurut perhitungan hal ini sangat tidak layak untuk beberapa masalah, selain itu juga belum adanya program komputer yang umum untuk masalah perograman dinamis Ciri-ciri Dasar Masalah Program Dinamik Program dinamik adalah suatu teknik matematika untuk memecahkan proses banyak tahap, dimana konsep dasarnya diungkapkan dalam principle of optimality oleh Bellham (1950) dalam buku Siagian (1987). Ciri-ciri dasar suatu program dinamik adalah: 1. Dalam masalah program dinamik, keputusan tentang suatu masalah ditandai dengan optimasi pada tahap berikutnya, bukan keserentakan. 2. Suatu hubungan rekursif digunakan untuk menghubungkan kebijakan optimum pada tahap n dengan n-1 3. Dalam program dinamik tidak ada formulasi matematika yang baku. 4. Dengan menggunakan hubungan rekursif, prosedur penyelesaian bergerak dari tahap ke tahap sampai kebijakan optimum tahap terakhir ditemukan Hubungan Rekursif Pada program dinamik ada dua prosedur rekursif yang dapat digunakan yaitu perhitungan dari depan ke belakang (forward recursive equation) dan perhitungan dari belakang ke depan (backward recursive equation). 1. Cara perhitungan maju (dari depan ke belakang) Persoalan dalam program dinamik dapat diselesaikan dengan menghitung f 1 terlebih dahulu lalu dilanjutkan ke f 2 dan seterusnya. Urutan perhitungan: f 1 f 2 f 3 f n dimana f 1 merupakan fungsi awal dari fungsi rekursif dan f n merupakan fungsi akhir. 2. Cara perhitungan mundur (dari belakang ke depan) 17
15 Persoalan dalam program dinamik dapat juga diselesaikan dengan cara mundur, yaitu perhitungan dimulai dari f n dan berakhir pada f 1. F n f n-1 f n-2 f Perbedaan Perhitungan Maju dan Mundur Perbedaan cara perhitungan maju dengan cara perhitungan mundur dapat dilihat pada gambar 2.7 dan Gambar 2.8 yang terletak pada rumusan keadaan. Pada perhitungan maju, keadaan X i dirumuskan sebagai alokasi untuk tahap i dan (i-1) tahap sebelumnya. Sedangkan pada cara perhitungan mundur, keadaan X i dirumuskan sebagai alokasi untuk tahap i dan (n-1) tahap selanjutnya. Cara perhitungan maju: X 1 X 2 X i Tahap 1 Tahap 2 Tahap i Gambar 2.8a Diagram Perhitungan Maju Cara perhitungan mundur: X 1 X n-1 X n Tahap 1 Tahap (n-1) Tahap n Gambar 2.8b Diagram Perhitungan Mundur Sumber: Siagian ( 1987) Persamaan Rekursif Proses optimalisasi tenaga kerja dilakukan pada setiap tahap, sehingga dengan proses optimalisasi akan diperoleh suatu keputusan untuk tiap-tiap tahap berupa jumlah tenaga kerja optimal yang harus ada dalam tahap tersebut. Prinsip program dinamik adalah memecahkan masalah ke dalam tahap-tahap (stages). Hubungan satu tahap dengan tahap lainnya dinyatakan dengan state. Keputusan yang ada dalam tiap tahap akan memberikan kontribusi terhadap biaya menambah dan biaya mengurangi tenaga kerja. Komponen-komponen yang harus ada dalam persamaan rekursif yaitu: 18
16 1. Tahap j menunjukkan periode ke-j yang ditinjau. 2. State Y j-1 pada tahap j adalah jumlah tenaga kerja yang ada pada akhir tahap j Alternatif Y j (variabel keputusan) merupakan jumlah tenaga kerja yang ada pada periode ke-j. 4. C 1 adalah biaya kelebihan jika Y j melebihi b j. 5. C 2 adalah biaya yang dikeluarkan jika menambah tenaga kerja baru (Y j >Y j-1 ). 6. b j menunjukkan jumlah tenaga kerja minimum yang harus ada pada tahap ke-j. Jadi persamaan rekursif untuk tahap j dapat dilihat pada pers. 2.3 dan pers. 2.4 dibawah ini (Siagian, 1987): F j (Y j-1 ) = {C 1 *(Y j b j ) + C 2 *(Y j Y j-1 )} ; untuk j = n (2.3) F j (Y j-1 ) = {C 1 *(Y j b j ) + C 2 *(Y j Y j-1 ) + f j-1 (Y j-2 )} ;untuk j = 1,2,3,4,,n+1 (2.4) 2.9 Microsoft Project Microsoft Office Project Professional merupakan software administrasi proyek yang digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan lembar kerja serta cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini sangat mendukung proses administrasi sebuah proyek. Microsoft Office Project memberikan unsur-unsur manajeman proyek yang sempurna dengan memadukan kemudahan penggunaan, kemampuan, dan fleksibilitas sehingga penggunanya dapat mengatur proyek secara lebih efisien dan efektif. Kita akan mendapatkan informasi, mengendalikan pekerjaan proyek, jadwal, laporan keuangan, serta mengendalikan kekompakan tim proyek. Kita juga akan lebih produktif dengan mengintegrasikan program-program Microsoft 19
17 Office yang familiar, membuat pelaporan yang kuat, perencanaan yang terkendali dan sarana yang fleksibel. Pengelolaan proyek konstruksi membutuhkan waktu yang panjang dan ketelitian yang tinggi. Microsoft Office Project dapat menunjang dan membantu tugas pengelolaan sebuah proyek konstruksi sehingga menghasilkan suatu data yang akurat. Keunggulan Microsoft Office Project adalah kemampuannya menangani perencanaan suatu kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya yang mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Pengelolaan Proyek Konstruksi Bangunan Gedung dengan Microsoft Office Project secara khusus ditujukan bagi para perencana dan praktisi yang ingin menerapkan Microsoft Office praktis, cepat dan aplikatif untuk mengelola proyek konstruksi bangunan gedung. Microsoft Project juga mampu membantu melakukan pencatatan dan pengelolaan terhadap penggunaan sumber daya (rescource), baik yang berupa sumber daya manusia maupun yang berupa peralatan-peralatan. Microsoft Project mampu mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap item pekerjaan, mencatat jam kerja para pegawai, jam lembur, dan mengihitung pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja, memasukkan biaya tetap, menghitung total biaya proyek, serta membantu mengontrol penggunaan tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk menghindari overallocation (kelebihan beban pada penggunaan tenaga kerja). Program ini mampu menyajikan laporan pada setiap posisi yang dikehendaki sesuai perkembangan yang terjadi. 20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Proyek konstruksi merupakan kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas, dengan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasaran
Lebih terperinciANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK
Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS BIAYA TENAGA KERJA DENGAN PROGRAM DINAMIK Ida Ayu Rai Widhiawati 1 dan I Made Agus Ariawan 2 1, 2 Jurusan Teknik Sipil,
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK
ANALISIS PERENCANAAN JUMLAH TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PEMROGRAMAN DINAMIK (Studi Kasus : Proyek Renovasi Kantor Camat Abiansemal) TUGAS AKHIR Oleh: I Made Ari Chandra Prayuda NIM:
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG
OPTIMASI BIAYA SUMBER DAYA MANUSIA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG BACA PERPUSTAKAAN DI KAWASAN PUSPEM BADUNG TUGAS AKHIR Oleh : I Gede Artha Wiguna NIM : 1104105084 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam suatu proyek konstruksi, waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, sebisa mungkin pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciKata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.
ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas, untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Optimalisasi Optimalisasi berasal dari kata optimal yang berarti terbaik (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Jadi maksud dari optimalisasi pada penelitian ini adalah proses pencapaian
Lebih terperinciArdentius, M.Hamzah Hasyim dan Kartika Puspa Negara
ANALISIS PERATAAN SUMBER DAYA MENGGUNAKAN METODE BURGESS DENGAN ALAT BANTU SOFTWARE PRIMAVERA PROJECT PLANNER PADA PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG PT BANK MUAMALAT CABANG MALANG Ardentius, M.Hamzah Hasyim dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Optimalisasi Biaya dan Waktu Dalam pelaksanaan pembangunan proyek kontruksi sering mengalami keterlambatan akibat berbagai hal yang menyebabkan terjadinya kerugian materi dan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian, Struktur, Kelebihan dan Kekurangan, serta Potensi Dynamic Programming Dynamic Programming adalah suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk
Lebih terperinciGde Agus Yudha P. A., Alwafi Pujiraharjo, Saifoe El Unas
ANALISIS MULTIPLE RESOURCE PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE JUMLAH KUADRAT TERKECIL (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Gudang Barang Inventaris, Gedung Penunjang 3 lt, Pagar, Gapura dan Jembatan Penghubung
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk
9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Proyek Pemasangan 3 (tiga) unit Lift Barang di Gedung X yang berlokasi di Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada 01
Lebih terperinciKonferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009
Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Proyek 1. Definisi Proyek Menurut Soeharto (1999) kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama)
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN JADWAL DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM MICROSOFT PROJECT 2010 (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama) David M. Walean R.J.M. Mandagi., J. Tjakra, G.Y. Malingkas Fakultas Teknik,
Lebih terperinciBAB 5 PERENCANAAN WAKTU
BAB 5 PERENCANAAN WAKTU 5.1 Pendahuluan 1. Tujuan Instruksional 1) Bagian 1 a) Memahami pentingnya perencanaan waktu pada proyek b) Memahami data yang diperlukan untuk perencanaan waqktu c) Mampu membuat
Lebih terperinciOPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction)
OPTIMALISASI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE LEAST COST ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Extentionn Mall Denpasar Junction) TUGAS AKHIR Oleh : Made Angga Sadhyani Surya 1204105098
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,
Lebih terperinciKata kunci: perbandingan biaya, penambahan tenaga kerja, jam kerja (kerja lembur), time cost trade off
ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi sering kali ditemukan masalah-masalah seperti penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan kontrak atau terlambat dari yang telah direncanakan di dalam kontrak. Faktor-
Lebih terperinciMANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
MANAJEMEN WAKTU PROYEK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan Manajemen waktu proyek dilakukan oleh pengelola
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan yang melibatkan banyak pihak dan sumber daya untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Ervianto, 2005). Proses ini
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Proyek Menurut Ir. Abrar Husen, MT., Manajemen Proyek adalah penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya
Lebih terperinciPENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO)
PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZAR MANADO) Juan Sebastian Simatupang A. K. T. Dundu, Mochtar Sibi Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)
OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) Kristi Elsina Leatemia R. J. M. Mandagi, H. Tarore, G. Y. Malingkas Fakultas
Lebih terperinciManajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya
Manajemen Proyek Teknik Industri Universitas Brawijaya Lecture 16 Outline: Manajemen Proyek References: Azlia, Wifqi. PPT: Organisasi dan Manajemen Industri. PSTI- UB. 2011. Pendahuluan Proyek : kombinasi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Kerzner dalam Soeharto (1999), manajemen proyek didefinisikan sebagai : Project management is the planning, organizing, directing, and controlling of
Lebih terperinciProyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan tertentu sebelum se
PM (ritical Path Method) dan PERT (Program Evaluation and Review Technique) Proyek : Kombinasi dan kegiatan-kegiatan g (activities) yang saling berkaitan dan harus dilaksanakan dengan mengikuti suatu urutan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Program Dinamik
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Dinamik Pemrograman dinamik adalah suatu teknik matematis yang biasanya digunakan untuk membuat suatu keputusan dari serangkaian keputusan yang saling berkaitan. Pemrograman
Lebih terperinciI T S INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA. Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO
Biodata Penulis TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL MIDTOWN SURABAYA TRI WAHYU NUR WIJAYANTO 3109.105.008 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciEMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional
Materi #9 EMA02 Manajemen Operasional Definisi 2 Proyek Serangkaian pekerjaan yang saling terkait dan biasanya diarahkan beberapa output utama dan membutuhkan jangka waktu yang signifikan untuk melakukannya.
Lebih terperinciSTUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS
STUDI PERENCANAAN PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Kartika Andayani NRP : 0121077 Pembimbing : Ir. V. Hartanto, M.Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Keterlambatan Pengertian penundaan (delay) adalah sebagian waktu pelaksanaan yang tidak dapat dimanfaatkan sesuai dengan rencana, sehingga menyebabkan beberapa kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi
Lebih terperinciBAB IV METODELOGI PENELITIAN. Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. pengawas, dan lain-lain. Variabel-variabel yang sangat mempengaruhi
27 BAB IV METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Samsat Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo. B. Pengumpulan Data Pengumpulan data atau informasi
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. TINJAUAN UMUM Dalam Bab I telah dibahas mengenai latar belakang, tujuan, manfaat, pembatasan masalah dan sistematika dalam penulisan Tugas Akhir ini. Dalam bab ini akan dibahas
Lebih terperinciIII KERANGKA PEMIKIRAN
III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Sistem Produksi Secara umum produksi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil
Lebih terperinciPROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK)
PROJECT TIME MANAGEMENT (MANAJEMEN WAKTU PROYEK BAG.1) (MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK) Sufa atin Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia SUF MPPL 2014 Definisi Manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Definisi Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah salah satu fungsi bisnis yang penting di dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen
Lebih terperinciI Gede Pradipta Maha Putra, Saifoe El Unas, dan M.Hamzah Hasyim
1 ANALISIS TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE FULL LEVELLING (PERATAAN PENUH) DENGAN SOFTWERE PRIMAVERA PROJECT PLANNER TERHADAP PROYEK GEDUNG PT BANK MUAMALAT CABANG MALANG I Gede Pradipta Maha Putra, Saifoe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Bali pada periode tahun 2000-2010 mencapai 2,15% per tahun, lebih tinggi dari laju pertumbuhan penduduk nasional pada periode yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek 2.1.1. Pengertian Proyek Proyek merupakan Suatu kegiatan bersifat sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan
Lebih terperinciBAB II Tinjauan Pustaka
2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek BAB II Tinjauan Pustaka Manajemen proyek secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan proyek. Sehubungan dengan itu maka sebaiknya kita
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002) proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Sewage Treatment Plant (STP) pada proyek Jiexpo Sky City, waktu pengambilan data-data untuk penelitian
Lebih terperinciOPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM)
OPTIMALISASI RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN DENGAN PRESEDEN DIAGRAM METHOD (PDM) M.Fauzan 1), Burhanuddin 2), Zulfahmi 3) Jurusan Teknik Sipil Universitas Malikussaleh email: fauzanunimal@gmail.com
Lebih terperinciBAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal.
BAB 14 PENJADWALAN 14.1. PENDAHULUAN Perkiraan yang sudah diperhitungkan di dalam Bab 13 adalah banyaknya orang per-hari dari usaha yang akan diperlukan untuk membuat proyek. Hal ini disebut waktu sebenarnya
Lebih terperinciBAB 14 PENJADWALAN. Bab ini merinci langkah 4, 5 dan 6, jaringan kerja dan jadwal.
BAB 14 PENJADWALAN 14.1. PENDAHULUAN Perkiraan yang sudah diperhitungkan di dalam Bab 13 adalah banyaknya orang per-hari dari usaha yang akan diperlukan untuk membuat proyek. Hal ini disebut waktu sebenarnya
Lebih terperinciNaskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TCTO (TIME COST TRADE OFF)PADA PROYEK KONSTRUKSI 1 (Studi
Lebih terperinciABSTRAK. Salah satu tipe technology process dalam manajemen operasi adalah. proyek. Teknologi dalam proyek berhubungan dengan salah satu jenis produk
ABSTRAK Salah satu tipe technology process dalam manajemen operasi adalah proyek. Teknologi dalam proyek berhubungan dengan salah satu jenis produk yang disesuaikan dengan syarat-syarat yang unik dari
Lebih terperinciTEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0. Erwan Santoso Djauhari NRP :
TEKNIK PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN BANTUAN PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 Erwan Santoso Djauhari NRP : 9921021 Pembimbing : Maksum Tanubrata., Ir., MT FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Kegiatan proyek merupakan suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam penjadwalan pelaksanaan suatu proyek konstruksi, kurun waktu penyelesaian proyek bisa dipercepat dari kurun waktu normal dengan menambah sumber daya dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Proyek Dan Manajemen Proyek Proyek adalah rangkaian kegiatan yang dimulai dari perencanaan, dan dilaksanakan sampai benar-benar memberikan hasil atau keluaran-keluaran
Lebih terperinciKarena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Perencanaan Penjadwalan 3.1.1 Umum Karena kompleksnya suatu proyek, para pengelola proyek selalu ingm memngkatkan kualitas perencanaan dan pengendalian. Banyak metode yang akhirnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh Manajer proyek
Lebih terperinciPertemuan ke - 4 SUMBERDAYA MANUSIA
Pertemuan ke - 4 SUMBERDAYA MANUSIA Halaman 1 dari Pertemuan keempat Untuk menyelenggarakan proyek, salah satu sumber daya yang menjadi faktor penentu keberhasilannya adalah tenaga kerja. Jenis dan intensitas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Proyek Sebuah proyek merupakan suatu upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran
Lebih terperinciEFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK
EFISIENSI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PEMADAM KEBAKARAN PLTU PAITON UNIT 5 DAN 6. Deni Yanto ABSTRAK Sehubungan dengan berakhirnya kerja sama regu pemadam kebakaran antara PT JP / PT YTL
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PRODUKTIVITAS 2.1.1. PENDAHULUAN Produktivitas pekerja hanyalah salah satu dari sekitar banyak faktor yang terkait di dalam produktivitas secara keseluruhan, disamping itu
Lebih terperinciPENGARUH RESOURCE LEVELING TERHADAP ALOKASI TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI
PENGARUH RESOURCE LEVELING TERHADAP ALOKASI TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI Rudi Waluyo dan Subrata Aditama Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya, Palangka Raya
Lebih terperinciMANAJEMEN WAKTU PROYEK
MANAJEMEN WAKTU PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Pendahuluan Manajemen waktu proyek dibutuhkan untuk mengatur agar penyelasaian proyek sesuai waktu yang ditetapkan Kegiatan
Lebih terperinciANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO. Djamin
ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO Djamin ABSTRAKSI Dalam pelaksanaan proyek, tuntutan outputnya adalah ketepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang manajer bernama Vincent G. Bush mengatakan bahwa empat puluh tahun yang lalu, pendiri perusahaan yang dipimpinnya seringkali menceritakan bahwa landasan dari
Lebih terperinciCara membuat network planning manual
Cara membuat network planning manual Melanjutkan artikel sebelumnya tentang pengertian network planning selanjutnya kita akan mencoba membuat secara sederhana dan untuk memudahkanya maka dirangkum dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengadakan, menjadikan. Efisiensi dapat di rumuskan menurut suatu pengertian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efisiensi Kata Efisien berasal dari bahasa latin efficere yang berarti menghasilkan, mengadakan, menjadikan. Efisiensi dapat di rumuskan menurut suatu pengertian tertentu yaitu
Lebih terperinciPENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan)
PENERAPAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD DALAM KONSTRUKSI BANGUNAN (Studi Kasus: Gedung GMIM Syaloom di Karombasan) Leonardo A. Kalangi Robert J. M. Mandagi, Deane R. O. Walangitan Fakultas Teknik, Jurusan
Lebih terperinciPertemuan 5 Penjadwalan
Pertemuan 5 Penjadwalan Tujuan : Memahami konsep penjadwalan. Memahami langkah-langkah pembuatan PERT dan GNT Chart. Memahami alat bantu PERT dan GNT Chart. Penjadwalan Proyek Salah satu faktor utama menuju
Lebih terperinciPERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF
PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek
Lebih terperinciMODUL I PROGRAM DINAMIS
MODUL I PROGRAM DINAMIS 1.1 Tujuan Praktikum Program dinamis merupakan modul pertama yang dipelajari dalam Praktikum Stokastik. Adapun yang menjadi tujuan praktikum dalam modul program dinamis adalah sebagai
Lebih terperinciSTUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010
STUDI KASUS PENJADWALAN PROYEK PADA PROYEK RUMAH TOKO X MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT 2010 Giri Dhamma Wijaya 1, Felix Marsiano 2, Sentosa Limanto 3 ABSTRAK : Pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi dunia saat ini mendorong persaingan diantara para pelaku bisnis yang semakin ketat. Di Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sistem informasi dapat
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Manajemen Sistem adalah kumpulan dari suatu elemen atau komponen atau subsistemsubsistem yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Informasi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. baik investasi kecil maupun besar dalam skala proyek memerlukan suatu
BAB III LANDASAN TEORI III. 1. Manajemen Proyek Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder,
BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang dominan dalam Tugas Akhir ini adalah Data Sekunder, sedangkan data primer yang diperoleh sifatnya hanya digunakan sebagai pelengkap dan penyempurna
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proyek dapat diartikan sebagai kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu yang terbatas dengan mengalokasikan sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Proyek Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang saling berhubungan dimana ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu, proyek biasanya bersifat
Lebih terperinciPENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0)
2 PENJADWALAN PROYEK DENGAN ALAT BANTU PROGRAM PRIMAVERA PROJECT PLANNER 3.0 (P3 3.0) Yudi Syahrudin NRP : 0221054 Pembimbing : Yohanes L.D. Adianto. Ir., MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pembahasan
BAB III METODOLOGI 3.1 Metodologi Pembahasan Metodologi memberikan gambaran mengenai runtutan langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan atau kegiatan. Metodologi dibuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada pelaksanaan proyek biasanya terjadi berbagai kendala, baik kendala yang sudah diperhitungkan maupun kendala yang di luar perhitungan. Kendalakendala tersebut diantaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari awal hingga akhir suatu proyek. Pelaksanaan proyek konstruksi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber
Lebih terperinciBAR CHART METHOD NETWORK ANALYSIS
PENJADWALAN PROYEK P e n g u k u r a n M a s a P e k e r j a a n P r o y e k BAR CHART METHOD NETWORK ANALYSIS RIO Wirawan SULIT MEMBAWA NI MAT Kita mahfum bahwa perjalanan ini tak mudah. Cepat atau lambat
Lebih terperinciOPTIMASI ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RESOURCE LEVELLING (Studi kasus Proyek Pembangunan Gedung R. Kuliah dan Perpustakaan PGSD Kleco FKIP UNS)
Media Teknik Sipil, Volume XII, Januari 212 ISSN 1412-976 OPTIMASI ALOKASI SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN RESOURCE LEVELLING (Studi kasus Proyek Pembangunan Gedung R. Kuliah dan Perpustakaan PGSD Kleco FKIP
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan
Lebih terperinciMANAJEMEN PROYEK. Manajemen proyek meliputi tiga fase : 1. Perencanaan 2. Penjadwalan 3. Pengendalian
MANAJEMEN PROYEK MANAJEMEN PROYEK Proyek didefinisikan sebagai sederetan tugas yang diarahkan pada suatu hasil output utama Contoh proyek perusahaan pembangunan jalan, jembatan, gedung, perrumahan, pabrik
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI
Lebih terperinciPenjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM)
Abstrak Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM) Madchan Anis ( J2A008043 ) Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciPerencanaan proyek dengan metode network planning pada proyek tk model kabupaten Sragen BAB I PENDAHULUAN
Perencanaan proyek dengan metode network planning pada proyek tk model kabupaten Sragen Disusun oleh: Roroningtyas Siti Zulaikha I 0302535 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Proyek adalah suatu
Lebih terperinciPERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA
PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati
Lebih terperinciPerencanaan dan Pengendalian Proyek. Pertemuan V
Perencanaan dan Pengendalian Proyek Pertemuan V Pengertian Perencanaan Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Pengertian Manajemen Dalam menjalankan operasionalnya perusahaan membutuhkan suatu sistem yang memiliki kemampuan untuk mendukung dan mempersatukan berbagai tujuan ke dalam suatu
Lebih terperinci