ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI BPJS KESEHATAN CABANG MANADO DALAM SOSIALISASI PROGRAM JKN DI KOTA MANADO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI BPJS KESEHATAN CABANG MANADO DALAM SOSIALISASI PROGRAM JKN DI KOTA MANADO"

Transkripsi

1 ANALISIS PELAKSANAAN STRATEGI BPJS KESEHATAN CABANG MANADO DALAM SOSIALISASI PROGRAM JKN DI KOTA MANADO Maria Asni Tae Seran*, Franckie R.R Maramis*, Chreisye K.F Mandagi* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Latar Belakang: Sosialisasi di berbagai media masa tentang manfaat, cara pembayaran, besaran iuran yang dipilih sesuai kemampuan, sudah dilaksanakan, tetapi hasil yang diharapkan bahwa akan terjadi peningkatan kepesertaaan mandiri belum terlihat nyata. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Strategi BPJS Kesehetan Cabang Manado dalam Sosialisasi Program JKN di Kota Manado. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif, Data dalam penelitian ini didapat dalam wawancara mendalam kepada 4 informan. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sendiri selain itu juga daftar pertanyaan, alat perekam (HP) dan alat tulis-menulis. Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPJS Manado telah melakukan sosialisasi kepada pemangku kebijakan hingga kepada lapisan masyarakat, dengan menggunakan strategi Khalayak sasaran, penyusunan pesan, penetapan metode, serta pemilihan saluran, dan media komunikasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa adanya faktor pendukung dalam sosialisasi program JKN yaitu adanya dukungan dari pemerintah daerah, pers, tokoh-tokoh agama. Sementara faktor penghambat dalam sosialisasi program JKN adalah kurangnya kepedulian masyarakat untuk ikut berpartisipasi. Kesimpulan: Sosialisasi program JKN yang dilaksanakan BPJS Kesehatan Manado, masih sementara dilakukan baik kepada pemangku kepentingan ataupun masyarakat luas. Pihak BPJS Kesehatan Manado harus mengoptimalkan kinerja agar dapat mencapai target pada tahun Kata Kunci: Strategi, BPJS Kesehatan, Sosialisasi ABSTRACT Background: Socialization in various media about the benefits, method of payment, the amount of contributions that have been selected according to their ability, have been implemented, but the outcome is expected that it will increase self kepesertaaan not look real. This study aims to determine how the Implementation Strategy Branch BPJS Kesehetan in Socialization Program JKN Manado in Manado City. Methods: The research uses a qualitative approach; data were obtained in-depht interviews with four informants. The instrument of this study is the researchers themselves but it is also a list of questions, the tape recorder (HP) and stationery, the tape recorder and stationery. Result: The results showed that BPJS in Manado has disseminated to stakeholders up to society, using the strategy of the target audience, message, composition, determination methods, and the selection of channels and communication media. The research also found that the presence of a supporting factor in the socialization of National Health Insurance program; namely the support of the regional government, press, and religious figures. The inhibiting factor in the socialization program is the lack of public awareness to participate in National Health Insurance Program. Conclusion: Socialization program of JKN is Implemented by Social Security Management Agency Of Health in Manado, whilst still do well to stakeholders or the wider community, thus Social Security Management Agency of Health as the health authorities in Manado should optimize the performance in order to achieve the target by Keywords: Strategy, BPJS Health, Socialization

2 PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan citacita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; bahwa setiap kegiatan dalam upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif, partisipatif, dan berkelanjutan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia Indonesia, serta peningkatan ketahanan dan daya saing bangsa bagi pembangunan nasional; bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia akan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar bagi negara, dan setiap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat juga berarti investasi bagi pembangunan Negara. (UU 36 tahun 2009) Undang-Undang nomor 40 tahun 2004 pada tanggal 19 oktober 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) memberikan landasan hukum terhadap kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya mengenai jaminan sosial. Jaminan Sosial yang dimaksud dalam UU SJSN adalah perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak dan meningkatkan martabat hidupnya. Berdasarkan UU tersebut maka Negara juga berkewajiban memberikan jaminan kesehatan kepada setiap penduduk agar mendapatkan akses pelayanan kesehatan dengan mutu yang terjamin dan memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. Selanjutnya, sebagai penyempurna dari UU SJSN 2004 ditetapkan UU nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) resmi beroperasi pada tanggal 1 Januari (UU RI No 40 tahun 2004) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial. (UU 24 tahun 2004) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan adalah Badan Hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Nasional (BPJS) perlu diketahui dan dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia. Untuk itu perlu dilakukan penyebarluasan informasi melalui sosialisasi kepada semua pemangku kepentingan dan masyarakat pada umumnya. Bahwa untuk mewujudkan tujuan Sistem Jaminan Sosial Nasional perlu dibentuk

3 penyelenggara yang berbentuk badan hukum berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirbala, keterbukaan, kehatihatian, akuntabilitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan dana jaminan sosial seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta. Jumlah penduduk Sulawesi Utara jiwa, dengan jumlah peserta yang sudah terdaftar peserta dan yang belum terdaftar berjumlah peserta. (peserta terdaftar per segmen kepersertaan s.d januari 2015). (Anonimous 2016) Kota Manado merupakan kota Parawisata Dunia Tahun 2010 dan terbesar kedua setelah Kota Makasar di kawasan timur Indonesia yang memiliki luas areal 157,27 Km² dengan penduduk Jiwa. Banyaknya penduduk Manado mendorong masyarakat agar mempunyai daya saing yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena persaingan hidup inilah maka masyarakat memerlukan suatu wadah yang dapat melindungi mereka ketika sakit dan memerlukan perawatan kesehatan. Adanya Badan Kesehatan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional ini maka diharapkan semua warga masyarakat Manado memiliki asuransi kesehatan yang bisa menjamin pelayanan kesehatan mereka ketika dibutuhkan. Sosialisasi di berbagai media masa tentang manfaat, cara pembayaran, besaran iuran yang dipilih sesuai kemampuan, sudah dilaksanakan, tetapi hasil yang diharapkan bahwa akan terjadi peningkatan kepesertaaan mandiri belum terlihat nyata. Hal ini rupanya tak diketahui oleh masyarakat umum. Pasalnya, hingga saat ini masyarakat terus melakukan pendaftaran lewat loket di kantor BPJS Kesehatan. Dari data jumlah peserta dan non peserta yang diambil dari Badan Regional maka penulis melihat bahwa belum maksimalnya sosialisasi yang diadakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Manado, banyak keluhan yang utarakan oleh warga yang ingin mendaftarkan diri sebagai peserta, dikarenakan mereka tidak tahu bagaimana cara mendaftar dan membayar iuran ke bagian mana, maka dari itu penulis tertarik untuk meneliti dengan judul Penelitian: Strategi Badan dalam Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Cabang Manado

4 METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan ini adalah penelitian kualitatif. Tempat pelaksanaan penelitian ini yaitu di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Manado, Jalan Tololiu Supit No.11, Tingkulu, Wanea, Manado, Sulawesi Utara Waktu pelaksanaan penelitian ini yaitu pada bulan Juni-Juli 2016 Teknik penentuan sumber data atau informan dalam penelitian ini adalah purposif sampling dengan kriteria informan adalah sumber yang benarbenar mengetahui dan terlibat langsung pada strategi sosialisasi BPJS Kesehatan Manado dalam melakukan sosialisasi sehingga peneliti dapat merangkum informasi yang tepat dan dapat dipercaya. Informan tersebut berjumlah 4 (tiga) orang, yaitu: Kepala Unit Pemasaran, Kepala Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendali Mutu Pelayanan dan Penangganan Pengaduan Peserta, Staff Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendali Mutu Pelayanan dan Penangganan Pengaduan Peserta, Staff Unit Manajemen Kepesertaan dan Unit Pengendali Mutu Pelayanan dan Penangganan Pengaduan Peserta. Instrumen Penelitian ini adalah peneliti sendiri selain itu juga daftar pertanyaan wawancara, alat rekam suara dan dokumentasi sebagai instumen tambahan. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Kantor BPJS Kesehatan Cabang Manado BPJS Kesehatan Manado merupakan perubahan dari PT ASKES (Persero) Cabang Manado Perubahan terjadi sesuai dengan Undang-Undang nomor 24 tahun 2011 tentang Badan yang resmi beroperasi pada tanggal 1 Januari BPJS Kesehatan Cabang Manado terletak di Jalan Tololiu Supit N.11, Tingkulu, Wanea, Manado, Sulawesi Utara dengan bangunan fisik gedung berlantai 2. BPJS Kesehatan adalah Badan Hukum Publik yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Anggota TNI/POLRI, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Terkait UU Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional di tahun 2011, PT Askes (Persero) resmi ditunjuk menjadi Badan yang meng-cover jaminan kesehatan seluruh rakyat Indonesia yang tertuang dalam UU BPJS Nomor 24 tahun Mulai tanggal 1 Januari 2014, PT Askes

5 Indonesia (Persero) berubah nama menjadi BPJS Kesehatan sesuai dengan Undang-Undang no. 24 tahun 2011 tentang BPJS Tahap Sosialisasi pada pemangku kepentingan Sistem Jaminan Sosial Nasional adalah Suatu tata cara penyelenggaraan Program Jaminan Sosial oleh beberapa badan penyelenggaraan jaminan sosial. ( UU RI No 40 tahun 2004) Jaminan Kesehatan adalah Jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah (Perpres RI No 12 tahun 2013). Jaminan Kesehatan diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi social dan prinsip ekuitas. Jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan. (Pasal 19 UU RI No 40 tahun 2004). Sosialisasi pada tahap pemangku kunci dalam melibatkan Pejabat Daerah meupakan kewajiban yang terdapat dalam pasal 67 UU no. 23 tahun 2014 dimana kewajiban Kepada Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam melaksanakan Program Strategis Nasional. Yang dimakasud dalam program Strategis nasional adalah program yang ditetapkan presiden sebagai program yang memiliki sifat startegis secara nasional dalam upaya meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan serta menjaga pertahanan dan keamanan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (data BPJS Kesehatan Manado, 2016) Sosialisasi yang melibatkan para akademisi serta bagaimana proses yang dilalui dan adakah daftar hadir yang disiapkan oleh pihak BPJS Kesehatan, menurut kepala unit pemasaran ibu Ivana mengatakan bahwa BPJS Kesehatan Manado pernah melakukan sosialisasi di Universitas Sam Ratulangi, Universitas De La Salle dan beberapa Universitas lainnya, namun jawaban yang berbeda diberikan oleh Staff Unit MK dan UPMP4 yaitu sosialisasi yang melibatkan para akademisi hanya dilakukan oleh unit pemasaran. Tahap sosialisasi kepada seluruh peserta (Publik) Berangkat dari prinsip tersebut peneliti mengajukan pertanyaan bagaimana melibatkan petani dalam sosialisasi dan proses yang dilalui, serta daftar hadir yang disiapkan oleh BPJS Kesehatan Manado, salah satu informan

6 yaitu bapak adi mengatakan belum pernah dilakukan karena jadwal untuk petanipun mereka ada ketika sore hari baik itu diladang maupun di sawah, namun ada perbedaan jawaban dari unit pemasaran yang mengatakan bahwa pernah dilakukan sosialisasi pada para petani, prosesnya yah ketemu dulu sama kepada desa atau kepala kelurahan, untuk menentukan kapan bisa diadakan sosialisasi dari hasil wawancara maka peneliti melihat bahwa dari kedua unit yang melakukan sosialisasi, belum optimalnya sosialisasi yang diadakan BPJS Kesehatan Manado. Selanjutnya peneliti menanyakan apa yang menjadi faktor penghambat dan faktor pendukung dalam sosialisasi program JKN, beginilah jawaban ibu Ivana: kalau faktor pendukung pers sangat mendukung kami untuk meliput sosialisasi yang kami laksanakan, kalau faktor penghambat selama ini tidak ada, peneliti menanyakn pertanyaan yang sama kepada informan kedua pa Adi: faktor pendukung datang dari pihak Tokoh Agama, kalau faktor penghambat kurangnya kepedulian masyarakat karena merasa belum perlu untuk mengurus atau mengikuti program JKN. Dari hasil wawancara tersebut peneliti melihat bahwa kurangnya kepedulian masyarakat karena masih mengganggap bahwa belum penting mengikuti program JKN karena masih dalam keadaan sehat-sehat. Hasil penelitian oleh Kolla (2010) dan didukung oleh teori komunikasi pemasaran atau bauran promosi dari Kotler (2012) mengenai pengaruh media komunikasi diperoleh hasil bahwa advertensi dan penjualan personal berpengaruh terhadap keberhasilan komunikasi, hal tersebut menimbulkan munculnya kepedulian serta perubahan perilaku pada konsumen. (Wulandari dkk, 2016) KESIMPULAN 1. Pelaksanaan Strategi Sosialisasi BPJS Kesehatan Manado tidak hanya dilaksanakan kepada masyarakat umum namun dilaksanakan juga kepada instansi pemerintah dan provider. 2. Strategi yang digunakan oleh BPJS Kesehatan dalam Sosialisasi Program JKN yaitu strategi komunikasi dilakukan dengan memperhatikan segmentasi khalayak sasaran, penyusunan pesan, penetapan metode serta pemilihan saluran dan media omunikasi. 3. Dalam sosialisasi program JKN ada beberapa hal yang menjadi faktor pendukung, Faktor pendukung berasal dari pemerintah pusat, Adanya kerja

7 sama dengan media massa yang mampu menyebarkan informasi mengenai JKN kepada masyarakat secara luas, adanya dukungan dari pemangku kepentingan yang berada di wilayah Kota Manado. 4. Sementara dari segi penghambatnya ada beberapa faktor, yaitu Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan kesehatan sebagai proteksi dini, Sikap masyarakat tidak memperhatikan pelaksana program saat sosialisasi. SARAN 1. BPJS Kesehatan Manado khususnya Unit Pemasaran dan Unit Kepesertaan harus meningkatkan kuantitas sosialisasinya. Hal ini dapat kita lihat dari masih kurangnya sosialisasi yang ditujukan kepada seluruh publik dalam hal ini para petani, pedagang, nelayan dan lainnya. 2. Melakukan pendekatan dengan masyarakat agar masyarakat lebih peduli dan ikut ambil bagian dalam Sosialisasi Program JKN. DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2016a. Jumlah Peserta dan Non Peserta BPJS Kesehatan Regional X Sulawesi Utara Data primer BPJS Kesehatan Manado 2016 Peraturan Presiden (Perpres) Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan Kota Manado- Kementrian Dalam Negeri. (profil-daerah/kabupaten name/kota-manado) diakses tgl 8 juni 2016 Kode Etik BPJS Kesehatan (online) diakses 26 mei 2016 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Jakarta, (online), diakses 21 mei 2016 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Tentang Kesehatan Wulandari, R dan Malin, S.S, Pengaruh advertensi dan publikasi terhadap keterserapan informasi pada sosialisasi program JKN (Online) (

8 x.php/jhealthedu/) diakses 6 oktober 2016

Komunikasi Pemasaran Kartu Jaminan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan

Komunikasi Pemasaran Kartu Jaminan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Prosiding Manajemen Komunikasi ISSN: 2460-6537 Komunikasi Pemasaran Kartu Jaminan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan 1 Rina Anggraeni, 2 Dr. Hj. Ike Junita Triwardhani, M.Si. 1,2 Bidang

Lebih terperinci

Kata Kunci: Implementasi, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Kata Kunci: Implementasi, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. IMPLEMENTASI PROGRAM BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL (BPJS) KESEHATAN DI KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Windy Rolos *, Ardiansa Tucunan *, Benedictus Lampus * * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, Indonesia merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Berdasarkan hasil sensus penduduk 2010, Indonesia merupakan Negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia dengan jumlah penduduk 237.641.326 jiwa setelah Cina,

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN (ATP) DAN KEMAUAN (WTP) MEMBAYAR PREMI JAMINAN KESEHATAN PADA STAF PENGAJAR FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

ANALISIS KEMAMPUAN (ATP) DAN KEMAUAN (WTP) MEMBAYAR PREMI JAMINAN KESEHATAN PADA STAF PENGAJAR FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA ANALISIS KEMAMPUAN (ATP) DAN KEMAUAN (WTP) MEMBAYAR PREMI JAMINAN KESEHATAN PADA STAF PENGAJAR FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun guna mencapai derajat Sarjana S-1 Kesehatan

Lebih terperinci

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR

JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI Halaman JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL. Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih

HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL. Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih HAK PEKERJA ATAS JAMINAN SOSIAL PASCA TRANSFORMASI EMPAT LEMBAGA JAMINAN SOSIAL Oleh : Ida Ayu Putu Widhiantini Desak Putu Dewi Kasih Bagian Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT This

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang ditetapkan dalam UU nomor 40 tahun

BAB 1 : PENDAHULUAN. Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang ditetapkan dalam UU nomor 40 tahun BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem jaminan kesehatan di Indonesia mulai berlaku dan dikenal dengan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang ditetapkan dalam UU nomor 40 tahun 2004. Program-program

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. publik. Pelayanan publik ini salah satunya meliputi kesehatan. (1)

BAB 1 : PENDAHULUAN. publik. Pelayanan publik ini salah satunya meliputi kesehatan. (1) BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan. Dalam Undang Undang 36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsabangsa di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan adalah hak asasi setiap individu, hal ini dinyatakan dalam organisasi kesehatan sedunia, dan secara nasional dalam amandemen UUD 1945 pada Pasal 28-

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS) Kantor Cabang Utama (KCU) Bandung yang terletak di Jl. Pelajar Pejuang 45 No.66 Bandung merupakan suatu Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib (mandatory) dan dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan hak bagi setiap

Lebih terperinci

Marita Ahdiyana, M. Si

Marita Ahdiyana, M. Si Marita Ahdiyana, M. Si Pentingnya jaminan Kesehatan Isu jaminan kesehatan menjadi isu yang sangat krusial mengingat adanya fenomena jatuh miskin lagi (jamila), dan sakit sedikit menjadi miskin (sadikin)

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN A. DESKRIPSI UMUM 1. Keadaaan Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu dari 34 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau jawa bagian tengah,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TATA RUANG KOTA SURAKARTA DALAM RANGKA MENCIPTAKAN KONSEP GREEN CITY

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TATA RUANG KOTA SURAKARTA DALAM RANGKA MENCIPTAKAN KONSEP GREEN CITY IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TATA RUANG KOTA SURAKARTA DALAM RANGKA MENCIPTAKAN KONSEP GREEN CITY Penulisan Hukum (Skripsi) Disusun dan Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana S1 dalam

Lebih terperinci

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN A. Sejarah Berdirinya BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Cahyani, et al, Tahap Adopsi Inovasi Pimpinan Badan Usaha dalam Kepesertaan Jaminan Kesehatan

Pendahuluan. Cahyani, et al, Tahap Adopsi Inovasi Pimpinan Badan Usaha dalam Kepesertaan Jaminan Kesehatan Tahap Adopsi Inovasi Pimpinan Badan Usaha dalam Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (the Stage of Adoption Innovation the Leader of Business to Be Participant of the National Health Insurance) Novita

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 246-657X Tingkat Pengetahuan Jaminan Kesehatan Nasional Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di Puskesmas Plered Kabupaten Purwakarta Tahun 215 1 Risya

Lebih terperinci

RESPON MASYARAKAT DESA TEROS TERHADAP PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

RESPON MASYARAKAT DESA TEROS TERHADAP PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) RESPON MASYARAKAT DESA TEROS TERHADAP PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) HARTATI, WIDYA Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Muhammadiyah Selong-Lombok Timur e-mail: widyahartaty@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya sehari-hari. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitasnya sehari-hari. Menurut Undang-Undang No.36 tahun 2009 menyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi semua manusia karena tanpa kesehatan yang baik, maka setiap manusia akan sulit dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI PENGGUNA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN PEMBERI LAYANAN TERHADAP RUJUKAN RAWAT

UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI PENGGUNA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN PEMBERI LAYANAN TERHADAP RUJUKAN RAWAT UNIVERSITAS UDAYANA PERSEPSI PENGGUNA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DAN PEMBERI LAYANAN TERHADAP RUJUKAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS TABANAN II DAN PUSKESMAS SELEMADEG TAHUN 2016 I GUSTI AYU RANIA RESWARI NIM.

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ANALISIS IMPLEMENTASI STRATEGI ADVOKASI, KOMUNIKASI DAN MOBILISASI SOSIAL (AKMS) DALAM PENGENDALIAN TUBERKULOSIS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MINAHASA SELATAN Jesica Salindeho*, Ardiansa

Lebih terperinci

Efektifitas Media Komunikasi Terhadap Keberhasilan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Efektifitas Media Komunikasi Terhadap Keberhasilan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) 501 Efektifitas Media Komunikasi Terhadap Keberhasilan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Respati Wulandari *), Sri Sunaryati Malin **) Kesehatan, Universitas Dian Nuswantoro E-Mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang (UU) No.

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional. Undang-Undang (UU) No. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 Pasal 28 H dan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit pada era globalisasi berkembang sebagai industri padat karya, padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan Sumber Daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan BAB I PENDAHULUAN I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha I.1.1 Bentuk Usaha BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN

PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN PENGATURAN HUKUM WAJIB DAFTAR PESERTA BPJS BAGI TENAGA KERJA PERUSAHAAN Oleh: Ni Luh Putu Astriani I Nyoman Mudana Bagian Hukum Bisnis, Fakultas Hukum, Universitas Udayana ABSTRACT Scientific work is titled

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah BPJS Kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional adalah program pemerintah yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi seluruh rakyat

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.241, 2013 ADMINISTRASI. Kepegawaian. Pemeliharaan Kesehatan. PNS. Pensiunan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5484)

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi

ABSTRAK. Kata Kunci : Kepemimpinan, Kinerja, Motivasi HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO TAHUN 2015 Gerry V.A Terok*, Franckie R.R Maramis*, Chreisye K.F Mandagi* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Tingkat Pengetahuan Dosen Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Tentang Jaminan Kesehatan Nasional dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

Lebih terperinci

ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014

ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014 ESENSI DAN UPDATE RENCANA PENYELENGGARAAN BPJS KESEHATAN 1 JANUARI 2014 OLEH : DR.CHAZALI H. SITUMORANG, APT, M,Sc / KETUA DJSN SJSN: Reformasi Jaminan Sosial TATA CARA SJSN PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMSOS

Lebih terperinci

Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan Pasien BPJS Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Periode Januari - Maret 2014

Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan Pasien BPJS Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Periode Januari - Maret 2014 Pengetahuan Peserta BPJS Terhadap Alur Pelayanan Rawat Jalan Pasien BPJS Di Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto Semarang Periode Januari - Maret 214 ABSTRACT To determine the level of knowledge of the outpatient

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DIWILAYAH KERJA PUSKESMAS MODOINDING KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN Susdita R. Mailangkay*, Ardiansa A.T.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia berlandaskan

Lebih terperinci

PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA DI KOTA MEDAN SKRIPSI. Oleh : OTNIEL PAHOTTON PASARIBU NIM :

PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA DI KOTA MEDAN SKRIPSI. Oleh : OTNIEL PAHOTTON PASARIBU NIM : PERAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL (BNN) DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN NARKOBA DI KOTA MEDAN SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Departemen Ilmu Kesejahteraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum memegang peran penting dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat dan bernegara seperti dalam bidang kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi

Lebih terperinci

Idham: Kajian kritis pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan dalam perspektif otonomi..., USU e-repository 2008

Idham: Kajian kritis pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan dalam perspektif otonomi..., USU e-repository 2008 INTI SARI Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis terhadap proses dan hasil pelaksanaan konsolidasi tanah perkotaan di Provinsi Sumatera Utara, apakah telah sesuai dengan aspirasi bagi peserta

Lebih terperinci

PENGELOLAAN, MONITORING DAN EVALUASI ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN PADA BPJS KESEHATAN. bpjs-kesehatan.go.id

PENGELOLAAN, MONITORING DAN EVALUASI ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN PADA BPJS KESEHATAN. bpjs-kesehatan.go.id PENGELOLAAN, MONITORING DAN EVALUASI ASET JAMINAN SOSIAL KESEHATAN PADA BPJS KESEHATAN bpjs-kesehatan.go.id I. PENDAHULUAN Berdasarkan Pasal 28H ayat (3) Undang-Undang Dasar Tahun 1945, setiap orang berhak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan

BAB I PENDAHULUAN. oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang transformasi PT Jamsostek (Persero) di Harian Pelita tentang transformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan diperhatikan oleh pemerintah. Kesehatan juga merupakan salah satu indikator penting dalam menentukan

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL 1 PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL I. UMUM Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 diamanatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial yang disingkat dengan BPJS menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Penerapan, Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, Pekerja, Perusahaan.

Kata Kunci: Penerapan, Jaminan Sosial, BPJS Ketenagakerjaan, Pekerja, Perusahaan. ABSTRAK Skripsi ini berjudul Penerapan Program Jaminan Sosial Bidang Kesehatan Kerja Terhadap Pekerja PT. Mega Jaya). Latar belakang dari skripsi ini adalah tentang pelaksanaan perlindungan terhadap pekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berlandaskan pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4

BAB I PENDAHULUAN. Berlandaskan pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berlandaskan pada Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 untuk dapat menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, berbagai program pembangunan diarahkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab yang ada di PT Askes (persero) Regional VII Surabaya dan bidang yang

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Mengingat pentingnya

BAB 1 : PENDAHULUAN. memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Mengingat pentingnya BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumberdaya dibidang kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan kesehatan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan,

BAB I PENDAHULUAN. Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan, 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB tahun 1948 mencantumkan, bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menjamin hak-hak kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. untuk mengoperasikan BPJS Kesehatan atas perintah UU BPJS. Undang-undang BPJS adalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. untuk mengoperasikan BPJS Kesehatan atas perintah UU BPJS. Undang-undang BPJS adalah BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah suatu program pemerintah dan masyarakat dengan tujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi rakyat indonesia

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: carbon accounting, akuntansi manajemen lingkungan, kinerja managerial, dan kinerja perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: carbon accounting, akuntansi manajemen lingkungan, kinerja managerial, dan kinerja perusahaan. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh carbon accounting terhadap kinerja perusahaan dan kinerja managerial apakah sudah diterapkan di perusahaan di Indonesia atau belum dan apabila sudah

Lebih terperinci

STRATEGI KOMUNIKASI PLN DALAM MENYOSIALISASIKAN PROGRAM LISTRIK PRA BAYAR. (Study Diskriptif PLN Area Pelayanan Jaringan Sidoarjo) SKRIPSI

STRATEGI KOMUNIKASI PLN DALAM MENYOSIALISASIKAN PROGRAM LISTRIK PRA BAYAR. (Study Diskriptif PLN Area Pelayanan Jaringan Sidoarjo) SKRIPSI STRATEGI KOMUNIKASI PLN DALAM MENYOSIALISASIKAN PROGRAM LISTRIK PRA BAYAR (Study Diskriptif PLN Area Pelayanan Jaringan Sidoarjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK BERSAMA DOKTER KELUARGA DI KLINIK HUSADA KIMIA FARMA SARIO DAN SAM RATULANGI Arthur P. Dumais*, Franckie

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial

BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA. D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial BAB II PENGELOLAAN JAMINAN SOSIAL DI INDONESIA D. Pengertian dan Dasar Hukum Jaminan Sosial Jaminan sosial adalah perlindungan yang diberikan oleh masyarakat bagi anggota-anggotanya untuk resiko-resiko

Lebih terperinci

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara berkewajiban melayani setiap warga negara untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya. Dalam penyelenggaraan pelayanan publik diperlukan suatu norma hukum yang memberi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara tentang kesejahteraan sosial sudah pasti berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN Stefanus Arwandi Jai, Dody Setyawan, Ignatius Adiwidjaja Program Studi Ilmu Administrasi Negara, FISIP, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang

Lebih terperinci

Pengetahuan Tentang Jaminan Kesehatan Nasional pada Mahasiswa Tingkat IV Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung

Pengetahuan Tentang Jaminan Kesehatan Nasional pada Mahasiswa Tingkat IV Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Pengetahuan Tentang Jaminan Kesehatan Nasional pada Mahasiswa Tingkat IV Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung 1 Alvi Revianti, 2 Titik Respati, 3 Yuliana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada pasal 28 H, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga negara berhak hidup

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN Jurnal e-gigi (eg), Volume 3, Nomor 1, Januari-Juni 015 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PENCABUTAN GIGI PADA MASYARAKAT KELURAHAN KOMBOS BARAT BERDASARKAN PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN 1 Vita A. Lethulur

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA Virginia M.A. Tompodung*, Chreisye K.F. Mandagi*, Febi K. Kolibu* *Fakultas Kesehatan

Lebih terperinci

ANALISIS TRANSFORMASI PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN

ANALISIS TRANSFORMASI PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN ANALISIS TRANSFORMASI PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi sebagaian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi Oleh : STENOFANI

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ANALISIS PENILAIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN (DP3) PEGAWAI PUSKESMAS DI KABUPATEN MINAHASA SELATAN Putrinesia K. Ruindungan*, Ricky C. Sondakh*, Ardiansa Tucunan* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI INDONESIA. bisa datang ketika kita masih produktif, berpenghasilan cukup,

BAB II GAMBARAN UMUM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI INDONESIA. bisa datang ketika kita masih produktif, berpenghasilan cukup, BAB II GAMBARAN UMUM PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI INDONESIA A. Perlunya Pembentukan JKN Tak ada yang abadi dalam kehidupan ini kecuali perubahan itu sendiri.setiap manusia mengalami perubahan,

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. A. Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. A. Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan A. Latar Belakang Kehidupan adalah sesuatu yang pasti dijalani oleh seseorang yang terlahir di dunia ini. Hidup itu sendiri adalah hak asasi manusia, wajib dijunjung tinggi keberadaannya

Lebih terperinci

KETENTUAN KEPESERTAAN DAN PEMBAYARAN IURAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DAN ASAS GOTONG-ROYONG

KETENTUAN KEPESERTAAN DAN PEMBAYARAN IURAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DAN ASAS GOTONG-ROYONG KETENTUAN KEPESERTAAN DAN PEMBAYARAN IURAN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DAN ASAS GOTONG-ROYONG TESIS Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana S-2 Program Studi Magister

Lebih terperinci

TinJauan PenYeBaB keterlambatan klaim Jaminan kesehatan nasional (Jkn) Pasien rawat Jalandi rumah sakit PanTi WaluYO surakarta

TinJauan PenYeBaB keterlambatan klaim Jaminan kesehatan nasional (Jkn) Pasien rawat Jalandi rumah sakit PanTi WaluYO surakarta TinJauan PenYeBaB keterlambatan klaim Jaminan kesehatan nasional (Jkn) Pasien rawat Jalandi rumah sakit PanTi WaluYO surakarta Budy setiawan 1, Harjanti 2, riyoko 3 mahasiswa apikes mitra Husada 1, dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula. keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. baik dibutuhkan sarana kesehatan yang baik pula. keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum kesehatan merupakan salah satu aspek yang menentukan tinggi rendahnya standar hidup seseorang (Todaro,2000). Oleh karena itu, status kesehatan yang relatif

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SUMEDANG 2010 LEMBARAN DAERAH

Lebih terperinci

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A

Oleh : ADE ARUM PERTIWI A STRATEGI PEMASARAN JASA PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PEMINAT DAN DAYA TARIK UNTUK MENYEKOLAHKAN ANAK KE SD MUHAMMADIYAH 3 NUSUKAN SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

Dr Gede Subawa. M. Kes. AAAK

Dr Gede Subawa. M. Kes. AAAK Dr Gede Subawa. M. Kes. AAAK 27/06/2013 dr Gede Subawa,M.Kes, AAAK 2 27/06/2013 dr Gede Subawa,M.Kes, AAAK 3 27/06/2013 dr Gede Subawa,M.Kes, AAAK 4 TUJUAN SJSN untuk memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor penting bagi kita semua. Kesehatan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan faktor penting bagi kita semua. Kesehatan adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan faktor penting bagi kita semua. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif

Lebih terperinci

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TALAWAAN KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA. Meytha Mandagi*, Christian R. Tilaar*, Franckie R.R Maramis*

Lebih terperinci

Universitas Sam Ratulangi Manado

Universitas Sam Ratulangi Manado ANALISIS KEPUASAN PASIEN POLIKLINIK GIGI DAN MULUT RUMAH SAKIT TINGKAT III 07.06.01 ROBERT WOLTER MONGINSIDI TERHADAP PELAYANAN BPJS KESEHATAN BULAN AGUSTUS 2015 Calvin Nathanael 1), Vonny N. S. Wowor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini dunia pemasaran berkembang begitu pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba mempertahankan maupun membangun eksistensinya di tengah persaingan

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Psychological Well-Being pada pensiunan bank X di Kota Bandung. Pemilihan sampel menggunakan metode Accidental Sampling dan didapatkan sampel berjumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage).

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa (PBB) tahun 1948 tentang hak asasi manusia. Berdasarkan. kesehatan bagi semua penduduk (Universal Health Coverage). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hak untuk hidup sehat dan sejahtera merupakan bagian dari hak asasi manusia yang diakui oleh segenap bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Pengakuan itu tercantum

Lebih terperinci

PERAN BIROKRASI PEMERINTAH DALAM PROSES PENGAJUAN PERCERAIAN GURU Studi Kasus Perceraian Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Lima PuluhKota

PERAN BIROKRASI PEMERINTAH DALAM PROSES PENGAJUAN PERCERAIAN GURU Studi Kasus Perceraian Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Lima PuluhKota PERAN BIROKRASI PEMERINTAH DALAM PROSES PENGAJUAN PERCERAIAN GURU Studi Kasus Perceraian Guru Sekolah Dasar Di Kabupaten Lima PuluhKota SKRIPSI Oleh REZKY AGUS RYANTO BP.1210813005 Dosen Pembimbing Dr.

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhannya oleh negara. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1)

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhannya oleh negara. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap warga negara memiliki hak dan kebutuhan dasar yang harus dijamin pemenuhannya oleh negara. Hal ini tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1) yang mengatakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat. program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memajukan kesehatan didalam indonesia pemerintah membuat program Badan Penyelengara Jaminan Sosial (BPJS) yaitu badan hukum yang dibentuk untuk menyelengarakan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control Effectiveness Lending. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Internal Audit, Internal Control Effectiveness Lending. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Bank is a government colleagues that raise funds from people who have more funds and loan them to communities in need of funds. The function of banks in providing loans or credit to the community

Lebih terperinci

IMLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN WAJIB DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Inka Ines Soputan*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F.

IMLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN WAJIB DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Inka Ines Soputan*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F. IMLEMENTASI PELAYANAN KESEHATAN WAJIB DI PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Inka Ines Soputan*, Febi K. Kolibu*, Chreisye K.F.Mandagi* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pembangunan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia yang tertera dalam Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa asuransi baru yang tersebar di berbagai daerah dengan menawarkan produk-produk

BAB I PENDAHULUAN. jasa asuransi baru yang tersebar di berbagai daerah dengan menawarkan produk-produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perkembangan jasa asuransi di Indonesia, terutama di era globalisasi saat ini mangalami petumbuhan yang sangat pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga Negara

Lebih terperinci

Adelima C. R. Simamora, Doni Simatupang, Agustina Boru Gultom Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan. Abstrak

Adelima C. R. Simamora, Doni Simatupang, Agustina Boru Gultom Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Medan. Abstrak PENGARUH BPJS TERHADAP MINAT MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN DI RSUD DOLOKSANGGUL KECAMATAN DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN TAHUN 20 Adelima C. R. Simamora, Doni Simatupang, Agustina

Lebih terperinci

Susanti, et al,perbandingan Kemampuan dan Kemauan Membayar Iuran JKN Key Woard : Health Issurance, Ability to Pay, Willingness to Pay

Susanti, et al,perbandingan Kemampuan dan Kemauan Membayar Iuran JKN Key Woard : Health Issurance, Ability to Pay, Willingness to Pay Susanti, et al,perbandingan Kemampuan dan Kemauan Membayar Iuran JKN... 1 Perbandingan Kemampuan dan Kemauan Membayar Iuran Jaminan Kesehatan Nasional Antara PT Tiga Serangkai dan CV Fajar Kabupaten Jember

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Amanat Pasal 28-H dan Pasal 34 UUD 1945, Program Negara wajib

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Amanat Pasal 28-H dan Pasal 34 UUD 1945, Program Negara wajib BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Amanat Pasal 28-H dan Pasal 34 UUD 1945, Program Negara wajib memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) di dunia tahun 2010, kematian ibu terdapat 287 per kelahiran hidup

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) di dunia tahun 2010, kematian ibu terdapat 287 per kelahiran hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut World Health Organization (WHO) di dunia tahun 2010, angka kematian ibu terdapat 287 per 100.000 kelahiran hidup disebabkan oleh komplikasi kehamilan dan persalinan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010)

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Kesehatan adalah instansi atau badan yang bergerak di bidang jasa asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. investasi dan hak asasi manusia, sehingga meningkatnya derajat kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa salah satunya dipengaruhi oleh status kesehatan masyarakat. Kesehatan bagi seseorang merupakan sebuah investasi dan hak asasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengetahuan 2.1.1.1 Definisi Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi akibat adanya pengindraan terhadap objek tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Stevano A. Montol, Franckie R. R. Maramis, Sulaemana Engkeng

Lebih terperinci