PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012"

Transkripsi

1

2 PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA 2013 Jln. Raya Abepura Kotaraja Telp. (0967) , , Fax, (0967) , J A Y A P U R A KODE POS ka_dinkes@papua.go.id / ppid_dinkes@papua.go.id Website :

3 TIM PENYUSUN Pengarah drg. Josef Rinta R, M.Kes.MH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Ketua drg. Agnes Ang Kepala Bidang Bina Program dan Pengembangan Kesehatan Wilayah Editor drg. Agnes Ang Pata Tandirerung, SKM Anggota Kadek Hermanta, SKM. M.Si; Sriyana, SKM; Frans Yarangga, SE; Orgenes Tabisu, SKM; Artha B.A. Panggabean, SKM; Irwan, AMG; Saryono, SKM; Julianingsih Baker; Paulina J. Lengkong, SH; Darwis, SE.M.Si; Nunik Dewi S, SKM; Yofita Sina, SKM Kontributor Bidang Bina Kesehatan Keluarga; Bidang Bina PP & HIV/AIDS; Bidang Bina Ketenagaan; Bidang Bina Upaya Kesehatan Primer; Bidang Bina Pelayanan Kesehatan; Sub.Bagian Keuangan; Instalasi Farmasi; Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-provinsi Papua

4 ii

5 D A F T A R I S I Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Halaman ii iii v vii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Tujuan Penyusunan Profil 2 C. Sistematika Penulisan Profil 2 BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA 4 A. Keadaan Geografis 4 B. Iklim 5 C. Pemerintahan 5 D. Kependudukan 6 E. Pendidikan 8 F. Perhubungan dan Transportasi 9 G. Ekonomi 10 H. Keadaan Lingkungan 14 I. Keadaan Perilaku Masyarakat 17 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN 22 A. Mortalitas 22 B. Morbiditas 25 C. Status Gizi 35 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN 38 A. Pelayanan Kesehatan Dasar 38 B. Pelayanan Kesehatan Rujukan 47 C. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit 50 iii

6 Halaman D. Perbaikan Gizi Masyarakat 60 E. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar 61 F. Pelayanan Kesehatan dalam Situasi Bencana 63 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN 64 A. Sarana Kesehatan 64 B. Tenaga Kesehatan 68 C. Pembiayaan Kesehatan 69 BAB VI PENUTUP 71 LAMPIRAN-LAMPIRAN 1 Resume Profil Kesehatan Tahun Tabel Standar Pelayanan Minimal (SPM) Tabel 1 sd Tabel 79 iv

7 D A F T A R T A B E L Tabel 2.1 Ibukota Kabupaten/Kota, Jumlah Distrik dan Jumlah Desa dan Kelurahan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tabel 2.2 Transportasi Dari Jayapura Ke Ibukota Kabupaten/Kota Tabel 2.3 Indeks Pembangunan Manusia Kesehatan (IPMK) Provinsi Papua Tabel 2.4 Prevalensi Penduduk 10 tahun menurut Kebiasaan Merokok dan Tidak Merokok Kabupaten /Kota di Provinsi Papua Tabel 2.5 Prevalensi Peminum Minuman Beralkohol 12 bulan Terakhir dan 1 Bulan Terakhir menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua Tahun 2008 Tabel 3.1 Angka Kematian Bayi per Kelahiran Hidup Provinsi Papua Tahun 2002 dan 2007 Tabel 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) per 1000 Kelahiran Hidup Provinsi Papua dan Nasional Tabel 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) per Kelahiran Hidup Provinsi Papua dan Nasional Tabel 3.4 Penemuan Penderita Filariasis di Provinsi Papua Tahun Tabel 3.5 Prevalensi ISPA, Pnemonia, TBC dan Campak Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tabel 3.6 Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR) Kusta per 1000 Penduduk di Provinsi Papua dan Nasional Tabel 3.7 Angka Cacat Tingkat 2 Kusta per Penduduk di Provinsi Papua dan Nasional Tabel 3.8 Prevalensi Hipertensi dan Stroke Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tabel 3.9 Prevalensi Asma, Jantung, Diabetes, dan Tumor Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tabel 3.10 Tabel 3.11 Persentase Balita menurut Status Gizi (BB/U)* Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Sebaran Anak umur 6-59 bulan yang menerima Kapsul vitamin A Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tabel 4.1 Cakupan Pelayanan Antenatal K1 dan K4 di Provinsi Papua Tahun Halaman v

8 Tabel 4.2 Cakupan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan di Provinsi Papua Tahun Tabel 4.3 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN 1 dan KN Lengkap) di Provinsi Papua Tahun Tabel 4.4 Cakupan Pelayanan KB Aktif di Provinsi Papua Tahun Tabel 4.5 Cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI) di Provinsi Papua dan Nasional Tahun Tabel (Sepuluh) Besar Penyakit Yang Dilayani Melalui Program Jamkesmas di Provinsi Papua Tahun 2012 Tabel (Sepuluh) Besar Penyakit Rawat Jalan dan Rawat Inap Yang Dilayani Menurut Program Jamkespa di Provinsi Papua Tahun 2012 Tabel 4.8 Pencapaian Program TB Paru di Provinsi Papua Tahun Tabel 4.9 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas Di Provinsi Papua Tahun Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe)Pada Ibu Hamil Di Provinsi Papua Tahun Cakupan Gizi Pada Balita Di Provinsi Papua Tahun Cakupan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Di Provinsi Papua Tahun Tabel 5.1 Pembiayaan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Papua Tahun 2012 Halaman vi

9 D A F T A R G A M B A R Halaman Gambar 2.1 Piramida Penduduk Provinsi Papua Tahun Gambar Gambar Gambar 2.2 Perkembangan IPM Provinsi Papua dan Nasional Tahun Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Sumber Air Untuk Keperluan Rumah Tangga di Provinsi Papua Tahun Persentase Rumah Tangga menurut Kualitas Fisik Air Minum di Provinsi Papua Tahun 2010 Gambar 2.5 Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Pembuangan Tinja di Provinsi Papua Tahun 2010 Gambar Gambar 2.6 Persentase Rumah Tangga menurut Kriteria Rumah Sehat di Provinsi Papua Tahun Prevalensi Penduduk 15 Tahun Merokok dan Tidak Merokok di Provinsi Papua Tahun 2010 Gambar 2.8 Persentase Rumah Tangga menurut Cara Penanganan Sampah di Provinsi Papua Tahun 2010 Gambar 2.9 Persentase Perempuan Tahun menurut Umur Perkawinan Pertama di Provinsi Papua Tahun 2010 Gambar 2.10 Persentase Perempuan Tahun yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak yang Pernah Dilahirkan di Provinsi Papua Tahun 2010 Gambar Gambar Gambar Gambar 3.1 Umur Harapan Hidup (UHH) Provinsi Papua dan Nasional Tahun Situasi Penyakit Malaria di Provinsi Papua Tahun Jumlah Penderita Klinis Malaria, Slide Darah Malaria Diperiksa, dan Positif Malaria di Provinsi Papua Tahun Distribusi Estimasi Jumlah ODHA menurut Sub Populasi dan Provinsi di Indonesia Tahun vii

10 Gambar Gambar 3.5 Jumlah Penderita HIV dan AIDS di Provinsi Papua Tahun Prevalensi Status Gizi Balita Provinsi Papua Tahun 2008 dan 2010 Berdasarkan BB/U, TB/U dan BB/TB Gambar 4.1 Persentase Cakupan K1 Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Tahun 2012 Gambar Gambar 4.2 Persentase Cakupan K4 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2012 Gambar 4.4 Persentase Cakupan KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2011 Gambar 4.5 Persentase Desa UCI Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2012 Gambar Gambar 4.6 Angka Kesakitan Malaria/ Annual Parasite Incidence (API) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun Kasus Baru HIV/AIDS menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Tahun 2012 Halaman Gambar 4.8 Piramida Layanan Paripurna HIV dan AIDS 54 Gambar 4.9 Persentase Penemuan TB BTA positif baru menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2012 Gambar 4.10 Penemuan Kasus Baru Kusta Tipe PB dan Tipe MB di Provinsi Papua Tahun Gambar 4.11 Penemuan Kasus Baru Kusta Tipe PB dan Tipe MB menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2012 Gambar 5.1 Jumlah Puskesmas di Provinsi Papua Tahun Gambar Gambar 5.2 Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun Rasio Puskesmas terhadap Penduduk menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun viii

11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-D) Provinsi Papua yaitu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau dan melayani masyarakat dimanapun di seluruh pelosok tanah Papua dengan titik berat kepada upaya pencegahan penyakit dan kebijakan pembebanan biaya kesehatan yang serendah-rendahnya. Visi pembangunan kesehatan Provinsi Papua adalah Kampung sehat menuju Papua baru sehat tahun 2011 adalah suatu keadaan dimana masyarakat kampung yang berada di wilayah Provinsi Papua di tahun 2011 menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan, dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Dalam rangka mewujudkan Visi Kampung sehat menuju Papua baru sehat 2011 maka Misi Dinas Kesehatan Provinsi Papua adalah : 1. Membuat rakyat sehat melalui pemberdayaan masyarakat sampai tingkat kampung agar mampu mandiri hidup sehat. 2. Membuat rakyat sehat melalui penyediaan, pemeliharaan dan peningkatan pelayanan Kesehatan sampai tingkat kampung yang bermutu merata dan terjangkau. 3. Membuat rakyat sehat melalui peningkatan kualitas dan profesionalisme sumber daya tenaga kesehatan sampai ke kampung. 4. Membuat rakyat sehat melalui peningkatan sistem kebijakan dan manajemen termasuk Penelitian Pembangunan Kesehatan (Litbangkes) dan Informasi Kesehatan. 5. Membuat rakyat sehat melalui Peningkatan Penyelenggaraan Pemerintahan. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

12 Di dalam Sistem Kesehatan Nasional disebutkan bahwa keberhasilan manajemen kesehatan sangat ditentukan antara lain oleh tersedianya data dan informasi kesehatan, dukungan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, dukungan hukum kesehatan serta administrasi kesehatan. Lebih lanjut. Sistem Kesehatan Nasional terdiri dari 6 (enam) Subsistem, yakni 1) Subsistem Upaya Kesehatan, 2) Subsistem Pembiayaan Kesehatan, 3) Subsistem Sumberdaya Kesehatan, 4) Subsistem Obat dan Perbekalan Kesehatan 5) Subsistem Pemberdayaan Masyarakat, 6) Subsistem Manajemen Kesehatan. Di era otonomi daerah saat ini, kualitas informasi kesehatan provinsi sangat ditentukan oleh kualitas sistem informasi kesehatan di kabupaten/kota, dimana salah satunya adalah produk profil kesehatan kabupaten/kota. Profil Kesehatan merupakan buku statistik kesehatan untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di kabupaten/kota. B. TUJUAN PENYUSUNAN PROFIL Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2012 bertujuan untuk menggambarkan situasi derajat kesehatan, upaya kesehatan serta pencapaian indikator pembangunan kesehatan di Kabupaten/Kota secara spesifik dan sumberdaya kesehatan di Provinsi Papua. Oleh karena itu, Profil Kesehatan dapat digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi pembangunan kesehatan di kabupaten/kota di Provinsi Papua dari tahun ke tahun. C. SISTEMATIKA PENULISAN PROFIL Penyajian Profil Kesehatan Provinsi Papua tahun 2012 ini disusun dengan sistematika sebagai berikut : Bab I : Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang latar belakang, tujuan dan sistematika Profil Kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

13 Bab II : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang situasi wilayah yang meliputi : keadaan geografis, Iklim, pemerintahan, kependudukan, pendidikan, sosial dan budaya, perhubungan dan transportasi, ekonomi, keadaan lingkungan di Provinsi Papua. Bab III : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini menyajikan tentang Angka Kematian, Angka Kesakitan dan Status Gizi Masyarakat. Bab IV: Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menyajikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan, pencegahan dan pemberantasan penyakit, perbaikan gizi masyarakat, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, dan pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Bab V : Sumber Daya Kesehatan Bab ini menyajikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. Bab VI : Penutup Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

14 BAB II GAMBARAN UMUM PROVINSI PAPUA A. KEADAAN GEOGRAFIS Provinsi Papua memiliki luas wilayah ,1 km 2, terletak antara Bujur Timur dan Lintang Selatan. Provinsi Papua berbatasan langsung : Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Timur : Samudra Pasifik : Laut Arafuru : Provinsi Papua Barat : Negara Papua New Guinea (PNG) Letak topografi Provinsi Papua pada ketinggian berkisar antara meter di atas permukaan laut. Kabupaten Puncak Jaya dengan ibukota Mulia merupakan daerah tertinggi dengan ketinggian meter di atas permukaan laut. Sedangkan Kota Jayapura merupakan daerah terendah dengan ketinggian 4 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan letak topografi Provinsi Papua dikelompokkan dalam 2 strata yaitu : 1. Daerah dataran dan pesisir pantai yaitu : Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Keerom, Sarmi, Biak, Supiori, Kepulauan Yapen, Waropen, Memberamo Raya, Memberamo Tengah, Nabire, Timika, Merauke, Asmat, Mappi, Boven Digoel 2. Daerah pegunungan yaitu : Kabupaten Jayawijaya,Tolikara, Yalimo, Lanny Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Puncak Jaya, Puncak, Nduga, Paniai, Intan Jaya, Dogiyai, dan Deiyai. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

15 B. I K L I M Berdasarkan data BPS (Papua Dalam Angka Tahun 2012), Rata-rata curah hujan di Papua tahun 2011 antara mm 3 (Merauke) sampai mm 3 (Nabire) Banyaknya hari hujan di Papua berkisar antara 196 hari (Merauke) sampai 247 hari (Biak). Suhu udara rata-rata di Papua tahun 2011 berkisar antara 22 0 C sampai 28,7 0 C. Suhu udara maksimum terjadi di stasiun Dok II Jayapura (31,9 0 C) sedangkan suhu udara minimun terjadi di stasiun Wamena (24,0 0 C). Papua memiliki kelembaban udara relatif rata-rata berkisar antara 76% (Jayawijaya) sampai dengan 85% (Nabire dan Biak). Dan tekanan udara antara 834 mb sampai mb. Sedangkan rata-rata penyinaran matahari 47% sampai 66 % C. PEMERINTAHAN Pada tahun 2012, Pemerintahan Daerah Provinsi Papua memiliki 28 kabupaten dan 1 kota, terbagi atas 389 distrik (distrik sama dengan kecamatan) dan desa/kelurahan (desa sama dengan kampung). Dilihat dari komposisi jumlah Distrik, Kabupaten Yahukimo memiliki jumlah Distrik / Kecamatan terbanyak, yaitu 51 Distrik dan 518 Kampung. Sedangkan Kabupaten Yalimo memiliki 5 Distrik dengan jumlah kampung paling sedikit yaitu 27 Kampung. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

16 Tabel 2.1 Ibukota Kabupaten/Kota, Jumlah Distrik dan Jumlah Desa dan Kelurahan menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua NO KAB/KOTA IBUKOTA JUMLAH JUMLAH DISTRIK/KEC. DESA 1 Merauke Merauke Jayawijaya Wamena Jayapura Sentani Nabire Nabire Kep. Yapen Serui Biak Numfor Biak Paniai Enarotali Puncak Jaya Mulia Mimika Timika Boven Digoel Tanah Merah Mappi Kepi Asmat Agats Yahukimo Dekai Peg. Bintang Oksibil Tolikara Karubaga Sarmi Sarmi Keerom Arso Waropen Waren Supiori Sorendiweri Mam. Raya Burmeso Nduga Kenyam Lanny Jaya Tiom Mamb Tengah Kobakma Yalimo Elilim Puncak Ilaga Dogiyai Kigamani Intan Jaya Sugapa Deiyai Tigi Kota Jayapura Jayapura 5 39 JUMLAH Sumber : BPS Papua (Papua Dalam Angka 2012) D. KEPENDUDUKAN Jumlah Penduduk Provinsi Papua berdasarkan Sensus 2010 tercatat jiwa yang terdiri dari orang laki-laki (53.15 %) dan orang perempuan (46,85 %) dengan demikian rasio jenis kelamin diatas 100 yaitu 113.4, rasio jenis kelamin (sex ratio) tertinggi terdapat di Kabupaten Mimika sebesar 130 dan terendah di Kabupaten Dogiyai sebesar 102. Penduduk Papua berdasarkan kelompok umur ternyata didominasi oleh kelompok usia muda (0-14 tahun). Kecilnya proporsi penduduk usia tua (kelompok usia 55 tahun keatas) menunjukkan bahwa tingkat kematian Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

17 penduduk usia lanjut sangat tinggi. Ini berarti bahwa angka harapan hidup di Papua masih rendah (pada tahun 2009, angka harapan hidup di Papua 68,2 tahun). Selain itu, komposisi penduduk seperti diatas menyebabkan rasio ketergantungan (dependency ratio) di Papua cukup tinggi, yaitu sebesar 56,37 %. Gambar 2.1 Piramida Penduduk Provinsi Papua Tahun 2010 Piramida penduduk Provinsi Papua Tahun 2010 Piramida tersebut merupakan gambaran struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua. Struktur penduduk Provinsi Papua termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari banyaknya penduduk usia muda (0-14 tahun). Bentuk piramida berbentuk lonceng, dasar piramida sedikit menyempit kemudian melebar dan sedikit menyempit pada bagian tengah dengan puncak yang runcing. Struktur penduduk ini menjadi dasar bagi kebijakan kependudukan, sosial budaya dan ekonomi. Laju pertumbuhan penduduk Provinsi Papua per tahun selama sepuluh tahun terakhir yakni dari tahun adalah 5,39 %. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tolikara adalah yang tertinggi dibanding kabupaten/kota lainnya di Provinsi Papua yakni mencapai 12,59 %, sedangkan laju pertumbuhan penduduk terendah di Kabupaten Pegunungan Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

18 Bintang (2,48 %). Jumlah penduduk yang begitu besar dan terus bertambah setiap tahun tidak diimbangi dengan pemerataan penyebaran penduduk. Pada tahun sebagian besar penduduk Papua masih berpusat di Kota Jayapura. Permasalahan kependudukan di Papua sangat berbeda dengan permasalahan pokok kependudukan Nasional yang berkisar pada persoalan kepadatan dan pertumbuhan penduduk, dengan wilayah yang sangat luas sementara jumlah penduduk yang sedikit menyebabkan tingkat kepadatan yang sangat rendah. Permasalahan kependudukan di Papua lebih dihadapkan pada masalah penyebaran penduduk antara Kota-Desa/Kampung dan pola tinggal yang tersebar dalam kampung-kampung kecil yang terpisah sangat jauh serta pengaturan jarak kelahiran. Dalam menganalisa cakupan program tahun 2012 Dinas Kesehatan Provinsi Papua menggunakan data penduduk yang diproyeksikan yaitu untuk tahun 2012 sebesar Jiwa Dengan luas wilayah ,1 km 2 dan dengan menggunakan penduduk yang diproyeksikan tahun 2012 maka kepadatan penduduk ratarata di Provinsi Papua adalah 10 jiwa/km 2. Kota Jayapura memiliki tingkat kepadatan penduduk paling tinggi yaitu 300 jiwa/km 2, diikuti Kabupaten Jayawijaya dengan tingkat kepadatan 93 jiwa/km 2. Kabupaten Mamberamo Raya merupakan kabupaten dengan tingkat kepadatan paling rendah yaitu 1 jiwa/km 2. E. PENDIDIKAN Dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana tingkat pendidikan juga menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan sumber daya manusia. Berdasarkan data BPS (Papua Dalam Angka 2012) pada tahun 2011, terdapat unit SD, 494 unit SMP, dan 268 unit SMA/SMK. Jumlah murid SD sebanyak orang, jumlah murid SMP sebanyak orang, dan jumlah murid SMA/SMK sebanyak orang. Sedangkan jumlah guru di Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

19 tingkat SD, SMP dan SMA/SMK masing-masing sebanyak orang, orang, dan orang. Rasio murid terhadap banyaknya guru di tingkat SD sebesar 31,69 dan tingkat SMP sebesar 21,41. Angka ini berarti setiap satu guru SD mengajar murid SD dan setiap satu guru SMP mengajar murid SMP. Dibanding tahun 2010, rasio guru-murid di tingkat SMA/SMK pada tahun 2011 sedikit menurun, yaitu dari 18,61 pada tahun 2010 menjadi 17,61 pada tahun Penurunan rasio guru-murid menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah guru di jenjang tersebut. (BPS-Papua Dalam Angka 2012) F. PERHUBUNGAN DAN TRANSPORTASI Wilayah Papua yang sedemikian luas ini masih ditambah dengan kondisi geografis yang berbukit-bukit mengakibatkan sebagian besar penduduk masih hidup terisolir di daerah terpencil yang sulit dijangkau lewat transportasi darat. Oleh sebab itu transportasi yang dominan di Papua adalah melalui kapal laut dan pesawat terbang yang membutuhkan biaya besar. Transportasi udara ke luar wilayah Papua (antar provinsi) dilayani oleh berbagai maskapai penerbangan, saat ini berjalan lancar, sedangkan di dalam wilayah Papua dengan menggunakan penerbangan perintis milik pemerintah dan swasta dengan pesawat badan lebih kecil seperti Merpati Nusantara, Trigana Air, AviaStar, Pelita Air, AMA, MAF, Susi Air dan lain-lain. Penerbangannya sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Sekalipun terdapat banyak landasan pesawat terbang milik swasta/misionaris, namun belum banyak dapat memecahkan masalah isolasi penduduk. Hal ini disebabkan karena sarana jalan yang menghubungkan landasan pesawat terbang dari desa ke desa sekitarnya masih terbatas dan untuk itu dengan sangat terpaksa banyak yang ditempuh dengan jalan kaki. Jalan trans Papua yang tengah dibangun belum dapat menghubungkan antar Kabupaten. Untuk perhubungan laut dilakukan oleh kapal laut PT. PELNI, Kapal Laut milik Pemerintah Daerah Provinsi Papua atau Kabupaten, kapal Perintis serta Pelayaran Rakyat. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

20 Tabel 2.2 Transportasi Dari Jayapura Ke Ibukota Kabupaten/Kota NO KABUPATEN/KOTA SARANA TRANSPORTASI KETERANGAN 1 Merauke PESAWAT UDARA LANGSUNG 2 Jayawijaya PESAWAT UDARA LANGSUNG 3 Jayapura (Sentani) DARAT 4 Nabire PESAWAT UDARA LANGSUNG 5 Kepulauan Yapen KAPAL LAUT PESAWAT UDARA VIA BIAK 6 Biak Numfor KAPAL LAUT PESAWAT UDARA LANGSUNG KAPAL LAUT LANGSUNG, VIA TIMIKA atau VIA 7 Paniai PESAWAT UDARA NABIRE 8 Puncak Jaya PESAWAT UDARA LANGSUNG atau VIA WAMENA 9 Mimika PESAWAT UDARA VIA MERAUKE, ALTERNATIF 10 Boven Digoel PESAWAT UDARA VIA MERAUKE, DARAT ALTERNATIF 11 Mappi PESAWAT UDARA DARAT 12 Asmat PESAWAT UDARA VIA MERAUKE, KAPAL LAUT VIA TIMIKA, VIA MERAUKE 13 Yahukimo PESAWAT UDARA LANGSUNG, VIA WAMENA 14 Pegunungan Bintang PESAWAT UDARA LANGSUNG 15 Tolikara PESAWAT UDARA VIA WAMENA, DARAT 16 Sarmi PESAWAT UDARA LANGSUNG DARAT LANGSUNG 17 Keerom DARAT LANGSUNG 18 Waropen PESAWAT UDARA VIA BIAK, SERUI, KAPAL MOTOR 19 Supiori KAPAL LAUT PESAWAT UDARA VIA BIAK, DARAT KAPAL LAUT VIA BIAK,DARAT 20 Memberamo Raya PESAWAT UDARA LANGSUNG DARAT VIA, SARMI, MOTOR LAUT 21 Nduga PESAWAT UDARA VIA WAMENA, 22 Lanny Jaya PESAWAT UDARA VIA WAMENA, DARAT 23 Memberamo Tengah PESAWAT UDARA VIA WAMENA 24 Yalimo PESAWAT UDARA VIA WAMENA, DARAT 25 Puncak PESAWAT UDARA VIA WAMENA 26 Dogiyai PESAWAT UDARA VIA NABIRE, PSWT KECIL, DARAT KAPAL LAUT VIA NABIRE, PSWT KECIL, DARAT 27 Intan Jaya PESAWAT UDARA VIA NABIRE, PSWT KECIL, DARAT KAPAL LAUT VIA NABIRE, PSWT KECIL, DARAT 28 Deyai PESAWAT UDARA VIA NABIRE, PSWT KECIL, DARAT KAPAL LAUT VIA NABIRE, PSWT KECIL, DARAT G. EKONOMI PDRB Perkapita merupakan salah satu indikator ekonomi untuk membandingkan tingkat kemakmuran suatu daerah dengan daerah lainnya. PDRB Perkapita diperoleh dengan membagi besaran nilai PDRB atas dasar harga berlaku satu tahun dengan penduduk pertengahan tahun pada tahun yang bersangkutan. Jadi besaran PDRB Perkapita sangat tergantung pada besaran PDRB yang terbentuk dengan pertumbuhan jumlah penduduk satu tahun. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

21 PDRB Papua selama tahun 2011 atas dasar harga berlaku diestimasi telah mencapai 76,37 trilliun rupiah atau mengalami penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya. secara umum menggambarkan PDRB atas dasar harga konstan yang dinamika produksi seluruh aktifitas perekonomian di Provinsi Papua pada tahun 2011 diperkirakan 21,13 triliun rupiah, nilai ini lebih rendah bila dibanding tahun sebelumnya. Sektor pertambangan dan penggalian memberikan kontribusi 52,46 % terhadap PDRB Provinsi Papua. PDRB tanpa tambang, sektor pertanian yang hingga tahun 2011 masih merupakan kontributor tertinggi dengan peranan sebesar 24,38 %. IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Provinsi Papua meningkat, namun peningkatannya masih dibawah peningkatkan IPM Nasional. Gambar 2.2 Perkembangan IPM Provinsi Papua dan Nasional Tahun Nasional Papua Sumber : BPS Papua Riskesdas tahun 2007 menghasilkan instrument pengukuran indeks pembangunan kesehatan masyarakat (IPKM). IPKM adalah indikator komposit yang menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan, dirumuskan dari data kesehatan berbasis komunitas (dari 24 indikator kesehatan) Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

22 Dengan IPKM dapat diketahui dimana daerah-daerah bermasalah tersebut dapat dipetakan berdasarkan peringkat kabupaten /kota. Daerah yang mempunyai IPKM < 0,337 merupakan daerah bermasalah kesehatan (DBK). Berdasarkan hasil riset Kesehatan Dasar tahun 2008 jumlah kabupaten DBK di Provinsi Papua berjumlah 9 Kabupaten (45%) dari 20 Kabupaten/Kota yang dilakukan riset, sebagaimana disajikan dalam tabel berikut : Tabel 2.3 Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) di Provinsi Papua NO KABUPATEN/KOTA IPKM RANGKING NASIONAL 1 Merauke Jayawijaya Jayapura Nabire Kepulauan Yapen Biak Numfor Paniai Puncak Jaya Mimika Boven Digoel Mappi Asmat Yahukimo Pegunungan Bintang Tolikara Sarmi Keerom Waropen Supiori Sumber : IPKM, Balitbangkes, Tahun 2010 RANGKING DLM PROVINSI 20 Kota Jayapura PAPUA Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan dibawah garis kemiskinan. Berdasarkan data BKKBN Provinsi Papua, selama empat tahun terakhir jumlah keluarga di Papua semakin meningkat. Pada tahun 2010, di Papua ada sekitar keluarga dimana 52,62 % merupakan keluarga pra sejahtera. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

23 Jumlah penduduk miskin di Papua pada Bulan Maret 2010 sebesar jiwa (36,80 %). Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin naik sebesar jiwa. Naiknya jumlah penduduk miskin pada tahun 2010 lebih disebabkan karena naiknya kriteria garis kemiskinan. Meskipun secara jumlah, penduduk miskin bertambah, namun secara persentase turun 0,73 %. Pada tahun 2010, Papua merupakan provinsi yang memiliki persentase penduduk miskin terbesar di Indonesia. Berdasarkan data Sakernas Agustus 2010, jumlah angkatan kerja di Papua mencapai orang atau naik sebesar orang dibanding keadaan Agustus Sedangkan penduduk yang bekerja pada Agustus 2010 bertambah sebesar orang dibanding keadaan Agustus Jumlah pengangguran di Provinsi Papua pada Agustus 2010 mencapai orang atau 3,55 % dari total angkatan kerja. Dibandingkan keadaan Agustus 2009, pengangguran pada Agustus 2010 naik orang. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) pada Agustus 2010 mencapai 80,99 %, sementara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mencapai 3,55 %. TPAK pada Agustus 2010 adalah angka tertinggi selama lima tahun terakhir dan TPT tahun 2010 adalah angka terendah selama lima tahun terakhir. Sebagian besar penduduk Papua bekerja di sektor pertanian (77,85 %). Dominasi sektor pertanian ini semakin besar pada kabupaten kabupaten di daerah pegunungan. Berdasarkan tingkat pendidikan, 37,59 % tenaga kerja di Papua berpendidikan SD kebawah. Sedangkan pekerja yang berpendidikan minimal SMA/sederajat hanya 13,59 %. Hal yang cukup memprihatinkan, TPT di Papua didominasi oleh angkatan kerja berpendidikan tinggi. Pada tahun 2010, hanya 87,81 % angkatan kerja lulusan SMA ke atas yang mampu diserap dalam pasar tenaga kerja. Sedangkan sisanya (12,19 %) menganggur. Faktor utama yang menyebabkan adalah angkatan kerja berpendidikan SMA keatas cenderung mencari lapangan pekerjaan di sektor formal, sedangkan jumlah kesempatan kerja di sektor tersebut sangat terbatas sehingga tidakmampu menampung seluruh angkatan kerja. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Kependudukan, jumlah pencari kerja terdaftar pada tahun 2010 mencapai orang, naik sekitar 18,26 % dibanding tahun sebelumnya yang sebesar orang. Mereka Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

24 Air Ledeng/PAM Air Ld. Eceran/ Membeli Sumur Bor/ Pompa Sumur Gali Terlind. Sumur G. Tak Terlind. Mata Air Ter lindung Mata Air Tak Terlind. Penampungan Air Hujan Air Sungai Danau/Irigasi Lainnya terdiri dari 60,73 % laki-laki dan 39,27 % perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikannya, 30,61 % pencari kerja berpendidikan Sarjana dan Diploma, 60,93 % SMA/sederajat, 5,13 % SMP, 3,34 % tidak sekolah/tidak tamat SD/tamat SD. Sedangkan persentase 21,81 % dari total pencari kerja H. KEADAAN LINGKUNGAN lowongan kerja terdaftar adalah Lingkungan merupakan salah satu variabel yang kerap mendapat perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan menentukan baik atau buruknya status derajat kesehatan masyarakat. Untuk menggambarkan keadaan lingkungan ada beberapa indikator seperti persentase rumah tangga terhadap akses air minum, persentase rumah tangga menurut sumber air minum, persentase rumah tangga menurut dinding terluas dan persentase rumah tangga menurut tempat pembuangan limbah. Berdasarkan data Riskesdas 2010, Persentase rumah tangga terhadap akses terhadap air minum berkualitas yang baik 41, 3 % dan yang kurang baik 58.7 %, sementara persentase rumah tangga menurut jenis sumber utama air untuk keperluan rumah tangga di Provinsi Papua sebagian besar menggunakan mata air tak terlindung (17,3 %). Gambar 2.3 Persentase Rumah Tangga menurut Jenis Sumber Air Untuk Keperluan Rumah Tangga di Provinsi Papua Tahun Nasional Papua Sumber : Riskesdas 2010 Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

25 Kualitas fisik air minum rumah tangga yang mengkonsumsi air minum dengan kualitas baik (tidak keruh,tidak berwarna,tidak berbusa dan tidak berbau) 69 %, akan tetapi masih ada rumah tangga yang mengkonsumsi air dengan kualitas keruh 24,2 %, berwarna 15,4 %, berasa 15,6 %, berbusa 3.0 % dan berbau 10,4 %. Gambar 2.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Kualitas Fisik Air Minum Di Provinsi Papua Tahun 2010 Keruh, 24.2 Baik, 69 Berwarna, 15.4 Berasa, 15.6 Berbau, 10.4 Berbusa, 3 Sumber : Riskesdas, Balitbangkes, Tahun 2010 Berdasarkan Riskesdas 2010 persentase rumah tangga di Provinsi Papua yang memiliki akses terhadap pembuangan tinja layak 39.1% dan tidak akses 60.9%. Sementara persentase rumah tangga menurut tempat pembuangan tinja di Provinsi Papua yang paling banyak menggunakan tengki septik 43.1 % selanjutnya lubang tanah 34 %, sungai/danau 10,5% sebagaimana disajikan pada gambar 2.6. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

26 Gambar 2.5 Persentase Rumah Tangga menurut Tempat Pembuangan Tinja Di Provinsi Papua Tahun 2010 Pantai/kebun 7.9 Lainnya 0.7 Lubang tanah 34 Tangki septik 43.1 Sungai/danau 10.5 Sumber : Riskesdas, Balitbangkes Tahun 2010 SPAL 2.1 Kolam/sawah 1.8 Rumah sehat menurut kriteria Riskesdas 2010 adalah apabila memenuhi tujuh kriteria yaitu atap plafon, dinding permanen, jenis lantai bukan tanah, tersedia jendela, ventilasi cukup, pencahayaan alami cukup dan tidak padat huni ( 8 m 2 /orang), hasil Riskesdas 2010 menyatakan bahwa persentase rumah sehat di Provinsi Papua hanya 24,0 % dan rumah kurang sehat 76% seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2.6 Persentase Rumah Tangga menurut Kriteria Rumah Sehat Provinsi Papua Tahun 2010 Rumah sehat 24 Rumah kurang sehat 76 Sumber : Riskesdas, Balitbangkes Tahun 2010 Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

27 I. KEADAAN PERILAKU MASYARAKAT Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap kesehatan, akan disajikan beberapa indikator yaitu perilaku merokok, penanganan sampah, usia wanita kawin pertama dan jumlah anak yang pernah dilahirkan. a. Perilaku Merokok Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang merugikan kesehatan, berbagai penelitian telah membuktikan hal tersebut, walaupun demikian perokok ternyata cukup tinggi di Provinsi Papua, berdasarkan Riskesdas 2010 prevalensi penduduk umur 15 tahun yang merokok adalah 37,1 %, diantaranya 28,4% merokok setiap hari dan 8.7% kadangkadang, sedangkan yang tidak merokok 66,6 % diantaranya 5,5% mantan perokok dan 57.3 % bukan perokok seperti disajikan pada gambar di bawah. Gambar 2.7 Prevalensi Penduduk 15 Tahun Merokok dan Tidak Merokok di Provinsi Papua Tahun 2010 Mantan Perokok 5,5 % Bukan Perokok Tidak merokok 57.3 % Perokok Setiap Hari 28,4% Kadang-Kadang 8.7 % 0.0% 10.0% 20.0% 30.0% 40.0% 50.0% 60.0% 70.0% Sumber : Riskesdas 2010, Balitbangkes, Tahun 2010 Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

28 Di Provinsi Papua berdasarkan Riskesdas 2008, persentase penduduk umur 10 tahun ke atas yang merokok setiap hari saat ini adalah 22,0% sedangkan yang persentase penduduknya tertinggi sebagai perokok saat ini adalah Kabupaten Asmat dan Mappi yaitu masing-masing sebesar 53,3% dan 44,0%. Sementara kabupaten yang terendah persentase penduduknya sebagai perokok adalah Kabupaten Puncak Jaya yaitu 8,9%. Tabel 2.4 Prevalensi Penduduk 10 tahun menurut Kebiasaan Merokok dan Tidak Merokok Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Sumber : Riskesdas 2008, Balitbangkes 2008 b. Perilaku Minum Alkohol Menurut Riskesdas 2008, prevalensi peminum alkohol di Papua dalam 12 bulan terakhir sebanyak 6,7% sedangkan yang masih minum dalam satu bulan terakhir sebanyak 65,1%. Beberapa kabupaten/kota yang mempunyai prevalensi minum alkohol tinggi (12 bulan terakhir) adalah di Kabupaten Supiori sebesar 16,0%, Yapen Waropen sebesar 15,9% dan Biak Numfor sebesar 14,5%. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

29 Tabel 2.5 Prevalensi Peminum Minuman Beralkohol 12 bulan Terakhir dan 1 Bulan Terakhir menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun 2008 Sumber : Riskesdas, Depkes 2008 c. Penanganan Sampah Cara penanganan sampah merupakan cermin perilaku masyarakat dalam mendukung pola hidup sehat, berdasarkan hasil Riskesdas 2010 menyatakan bahwa di Provinsi Papua cara penanganan sampah yang paling banyak dilakukan oleh rumah tangga adalah dengan membakar 46.3 % selanjutnya membuang sembarangan 28.5%, diangkut petugas 12.7 %, dibuang ke kali/parit/laut 10,1 %, ditimbun dalam tanah 2.4%, sementara belum ada satupun keluarga membuat kompos sebagaimana disajikan pada gambar berikut ini. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

30 Gambar 2.8 Persentase Rumah Tangga menurut Cara Penanganan Sampah di Provinsi Papua Tahun 2010 Dibuang Sembarangan 28.5 Diangkut Petugas 12.7 Ditimbun 3.2 Dibuat Kompos 0 (nol) Dibuang ke Kali/Parit/Laut 10.1 Dibakar 46.3 Sumber : Riskesdas 2010, Balitbangkes 2010 Dari hasil Riskesdas tahun 2010 dapat diketahui bahwa cara penanganan sampah rumah tangga di Provinsi Papua yang baik baru 15,1% dan yang belum baik 84.9%. d. Umur Perkawinan Pertama Umur perkawinan pertama adalah umur pada saat wanita melakukan perkawinan secara hukum dan biologis yang pertama kali. Wanita yang kawin pada usia yang sangat muda mempunyai resiko yang lebih besar bagi keselamatan ibu maupun anak. Hal ini dikarenakan belum matangnya rahim wanita usia muda untuk melahirkan anak. Pada gambar bawah ini Perempuan umur tahun di Provinsi Papua yang pernah kawin, menunjukkan bahwa umur tahun tertinggi sebesar 35,0 % selanjutnya umur tahun 25,3%, sebagai berikut : Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

31 Gambar 2.9 Persentase Perempuan Tahun menurut Umur Perkawinan Pertama di Provinsi Papua Tahun 2010 Rata-rata; 19, , 4.6 Tidak menjawab, , , , , , 12 Sumber : Riskesdas 2010, Balitbangkes Tahun 2010 e. Jumlah anak yang pernah dilahirkan Salah satu faktor utama dalam pertumbuhan penduduk adalah kelahiran. Semakin besar jumlah kelahiran maka pertumbuhan penduduk semakin besar. Di Provinsi Papua sesuai dengan Riskesdas 2010, persentase perempuan yang pernah kawin menurut jumlah anak yang pernah dilahirkan, jumlah anak 1-2 terbesar 50%, selanjutnya jumlah anak 3-4 sebesar 29.2 %, jumlah anak 5-6 sebesar 12,4% dan 7+ anak sebesar 5,6% seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Gambar 2.10 Persentase Perempuan Umur Tahun Yang Pernah Kawin menurut jumlah anak yang pernah dilahirkan di Provinsi Papua Tahun anak, anak, 5.6 Blm/tdk punya anak, anak, anak, 50 Sumber : Riskesdas 2010, Balitbangkes, Tahun 2010 Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

32 BAB III SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. MORTALITAS Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. Perkembangan tingkat kematian dan penyakitpenyakit utama kematian yang terjadi pada periode terakhir akan diuraikan di bawah ini : a. Angka Kematian Bayi (AKB). Data angka kematian bayi yang mendekati akurat saat ini hanya bisa kita dapatkan melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah apalagi di Provinsi Papua yang mana transportasi dan informasi merupakan kendala utama. Sementara data kematian dari fasilitas kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan dan kasus yang tempatnya mudah untuk akses dengan pelayanan kesehatan dan yang tidak terakses pelayanan kesehatan tidak tercatat. Papua merupakan daerah yang sulit untuk akses pelayanan kesehatan sehingga kalau angka kematian berdasarkan laporan pasti mempunyai angka bias yang tinggi Tabel 3.1 Angka Kematian Bayi (AKB) per Kelahiran Hidup Provinsi Papua dan Nasional Tahun AKB per Kelahiran Hidup di Provinsi Papua AKB per Kelahiran Hidup Nasional Sumber : SDKI Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

33 Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 23 per KH pada tahun 2015, perlu upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras karena AKB di Provinsi Papua masih tinggi yaitu 54 per kelahiran hidup. b. Angka Kematian Balita (AKABA). Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun yang dinyatakan sebagai angka per kelahiran hidup. AKABA merepresentasikan peluang terjadinya kematian pada fase antara kelahiran dan sebelum 5 tahun. Millenium Development Goals (MDGs) menetapkan nilai normative AKABA, yaitu sangat tinggi ( > 140), tinggi ( ), sedang (20-70) dan rendah ( < 20). Tabel 3.2 Angka Kematian Balita (AKABA) per Kelahiran Hidup Provinsi Papua dan Nasional SDKI - Tahun 2007 AKABA per Kelahiran Hidup di Provinsi Papua 64 AKABA per Kelahiran Hidup Nasional Sumber : SDKI c. Angka Kematian Ibu (AKI) Angka kematian ibu merupakan salah satu indikator dalam pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan, selain itu juga sebagai indikator kesejahteraan dan derajat kesehatan masyarakat. Angka kematian Ibu menurut angka Survei Demografi & Kependudukan Indonesia (SDKI). Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

34 Tabel 3.3 Angka Kematian Ibu (AKI) per Kelahiran Hidup Provinsi Papua dan Nasional SDKI - Tahun AKI per Kelahiran Hidup di Provinsi Papua 362 AKI per Kelahiran Hidup Nasional Untuk mencapai sasaran Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 yang diharapkan AKI dapat menurun menjadi 102 per kelahiran hidup memerlukan upaya percepatan yang lebih besar dan kerja keras yaitu dengan mengatasi penyebab kematian ibu diantaranya : a). Kematian bumil penyebabnya adalah perdarahan, infeksi, eklamsi, dan lain-lain; b). Kematian ibu melahirkan penyebabnya adalah perdarahan dan lain-lain; c). Kematian ibu nifas (bufas) penyebabnya adalah infeksi. d. Umur Harapan Hidup (UHH) Disamping angka kematian bayi/balita dan angka kematian ibu, umur harapan hidup (UHH) juga digunakan untuk menilai derajat kesehatan dan kualitas hidup masyarakat baik kabupaten/kota, provinsi bahkan nasional/negara. Umur harapan hidup juga menjadi salah satu indikator dalam mengukur Indeks Pembangunan Manusia. Adanya perbaikan dalam pelayanan kesehatan dapat diindikasikan dengan adanya peningkatan angka harapan hidup. Angka Umur Harapan Hidup Provinsi Papua pada tahun 2011 sebesar 68,9 tahun meningkat 0,7 tahun bila dibandingkan tahun 2009 (68,2 tahun).. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

35 Gambar 3.1 Umur Harapan Hidup (UHH) Provinsi Papua dan Nasional Tahun Nasional Sumber : BPS Papua Tahun 2012 Papua B. MORBIDITAS Pola penyakit di Provinsi Papua sampai saat ini masih didominasi penyakit menular seperti malaria, TB Paru, HIV/AIDS, diare dan lainnya. Sedangkan infeksi virus HIV dari waktu ke waktu semakin tinggi. Disamping itu pola penyakit tidak menular juga telah muncul seperti diabetes militus, hipertensi, stroke, jantung koroner dan lain-lain, yang semua itu harus kita waspadai dengan segera. Berdasarkan data riset kesehatan dan rekapitulasi data laporan yang ada, maka angka kesakitan penyakit sebagai berikut : 1. Penyakit Menular a. Penyakit Malaria. Penegakan diagnosa penderita secara cepat dan pengobatan yang cepat dan tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit malaria disamping pengendalian vektor potensial. Untuk di wilayah pemberantasan malaria dilakukan dengan model pasif case deteksi atau menunggu pasien datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

36 Situasi penyakit malaria selama 10 tahun terakhir yakni tahun adalah sebagaimana gambar di bawah ini : Gambar 3.2 Situasi Penyakit Malaria di Provinsi Papua Tahun AMI API Sumber : Bidang Bina PPdan HIV Keterangan : Annual Malaria Incidence (AMI) atau angka klinis malaria per penduduk. Annual Parasite Incidence (API) atau angka penderita malaria per penduduk. Jumlah pemeriksaan slide darah malaria yang diperiksa dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan hal ini sejalan dengan pedoman kemenkes RI yang mengharuskan konfirmasi laboratorium, jumlah slide darah malaria yang diperiksa adalah seperti gambar di bawah ini. Gambar 3.3 Jumlah Penderita Klinis Malaria, Slide Darah Malaria Diperiksa, dan Positif Malaria di Provinsi Papua Tahun , , , , , , , ,000 - Sumber : Bidang Bina PP dan HIV Klinis 432,45 369,53 277,25 303,72 221,36 271,94 389,06 493,09 720,45 Diperiksa 170,23 205,99 180,91 216,04 212,64 215,17 371,79 437,39 671,62 Positif 97, ,66 90, ,31 104,74 85, ,67 168,53 241,12 Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

37 b. Filaria Data riset tahun 2008 menggambarkan angka prevalensi filariasis berdasarkan diagnosis gejala maupun diagnosis tenaga kesehatan di Provinsi Papua menunjukkan prevalensi di bawah 1%, namun ditemukan kabupaten dengan prevalensi filariasi lebih tinggi dari rata-rata provinsi yaitu di Kabupaten Boven Digoel 2,5%, kemudian Mappi dan Jayawijaya menunjukkan angka di atas satu persen. Data penemuan penderita filariasis dengan Survei Darah Jari (SDJ) kasus tanpa gejala pada beberapa kampung yang berbeda di Provinsi Papua, menunjukkan angka Mikrofilaria Rate (angka penduduk yang ditemukan anak cacing filaria dalam darahnya) sebagai berikut di bawah ini : Tabel 3.4 Penemuan Penderita Filariasis di Provinsi Papua Tahun SURVEI DARAH JARI TAHUN Diperiksa (orang) Positif Mikrofilaria Mikrofilaria Rate ( %) 8,6 12,8 3,5 0,4 7,5 Sumber : Bidang Bina PP dan HIV Dari tabel diatas menunjukkan terdapat angka mikrofilaria dari terendah 0,4 % sampai dengan yang tertinggi 12,8 %. Jika suatu kampung hasil mikrofilaria ratenya menunjukkan angka 1 %, untuk memutuskan mata rantai penularan filaria di kampung tersebut wajib dilakukan pengobatan massal filaria pada semua penduduk berumur 2 tahun ke atas. c. Demam Berdarah Dengue (DBD). yang Rerata prevalensi DBD di Provinsi Papua berdasarkan diagnosis gejala sebesar 1,1%, sementara berdasarkan diagnosa tenaga kesehatan rata-rata Provinsi Papua lebih rendah, yaitu 0,1%. Tertinggi ditemukan di Kab Boven Digoel yaitu 4,3% dan Jayawijaya 3,4%. (Data Riskesdas 2008). Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

38 d. Diare Data riset tahun 2008 menunjukkan bahwa prevalensi diare sebesar 10,8% berdasarkan diagnosis gejala dan 7,8% berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan. Prevalensi diare tertinggi di Kabupaten Pegunungan Bintang sebesar 32,5%. e. Penyakit HIV/AIDS. Gambar 3.4 Distribusi Estimasi Jumlah ODHA menurut Sub-Populasi dan Provinsi di Indonesia Tahun 2009 ESTIMASI ODHA PAPUA TAHUN ,355 Hasil estimasi populasi rawan HIV yang dilakukan Kementerian Kesehatan pada tahun 2009 menunjukkan bahwa Papua diperkirakan memiliki orang yang hidup dengan HIV, terdiri dari beberapa sub-populasi diantaranya penjaja seks, pelanggan dan pasangannya, laki-laki suka laki-laki dan masyarakat pada umumnya. Secara kumulatif mulai tahun 1992 hingga Desember 2012, terdapat kasus telah dilaporkan terjangkit HIV. Ada kesenjangan sekitar orang yang belum ditemukan, atau 45,6% dari jumlah orang hidup dengan HIV + yang diperkirakan. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

39 Menurut laporan Kementerian Kesehatan per 31 Desember 2010, Provinsi Papua merupakan provinsi dengan rata-rata kumulatif kasus AIDS tertinggi di Indonesia (16,6 kali angka nasional), disusul Provinsi Bali (4,7 kali angka nasional), DKI Jakarta (4,3 kali angka nasional), Kepulauan Riau (2,4 kali angka nasional), Kalimantan Barat (2,3 kali angka nasional), DI Yogyakarta (1,5 kali angka nasional), Maluku (1,4 kali angka nasional), Bangka Belitung (1,1 kali angka nasional). Perkembangan penemuan penderita HIV dan AIDS dari tahun sebagai berikut : Gambar 3.5 Jumlah Penderita HIV dan AIDS di Provinsi Papua Tahun ,000 2,500 2,000 1,500 1, HIV , AIDS ,565 1,603 Sumber : Bidang Bina PP dan HIV f. ISPA Data riset tahun 2008 menunjukkan bahwa prevalensi ISPA tertinggi berdasarkan diagnosis gejala ditemukan di Kabupaten Puncak Jaya sebesar 54,7%, Pegunungan Bintang sebesar 59,3% dan terendah di kabupaten Jayapura sebesar 12,5%, sementara berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan prevalensi ISPA tertinggi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 36,5% dan terendah di Kabupaten Kepulauan Yapen sebesar 5,5%. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

40 g. Pneumonia Data riset tahun 2008 menunjukkan prevalensi pnemonia berdasarkan diagnosis gejala tertinggi ditemukan di Kabupaten Pegunungan Bintang sebesar 17,3% dan terendah di Kabupaten Jayapura sebesar 0,9%. Prevalensi pnemonia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan tertinggi ditemukan di kabupaten Jayawijaya sebesar 11,1% dan terendah di Kabupaten Paniai sebesar 0,4%. Tabel 3.5 Prevalensi ISPA, Pnemonia, TBC dan Campak Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Sumber : Riskesdas, Depkes 2008 h. Penyakit TB Paru Pada tahun 2011, prevalensi di tingkat nasional yang diperoleh dari modeling estimasi jumlah orang dengan TB adalah sebesar 214 per penduduk dengan interval per penduduk. Sedangkan WHO sebesar 281 per penduduk dengan interval per penduduk. Indikator CDR per provinsi tidak dapat ditampilkan lagi sebagai indikator penemuan kasus TB, sesuai dengan WHO (global), sejak tahun 2011, indikator yang digunakan saat ini adalah Case Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

41 Notification Rate (CNR). CDR tidak lagi digunakan sebagai indikator karena indikator ini memasukan insidens dalam rumus perhitungan. Insidens ini hanya berlaku di tingkat pusat/nasional dan tidak dapat didisagregasi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. (Sumber : Direktorat PPML). Angka kesembuhan BTA Positif di Provinsi tahun 2012 adalah 70,6%, meningkat 0,6% bila dibandingkan tahun 2011 (70,0%). Target MDGs 2015 diharapkan angka kesembuhannya menjadi 85%. i. Penyakit Campak. Prevalensi penyakit campak menurut data riset tahun 2008, berdasarkan gejala klinis di beberapa kabupaten masih cukup tinggi, Kabupaten Boven Digoel sebesar 6,4%, Pegunungan Bintang sebesar 4,3%, Jayawijaya sebesar 4,0% dan Mappi sebesar 3,9%. Sedangkan menurut diagnosa tenaga kesehatan tertinggi ditemukan di Kota Jayapura sebesar 12%, kemudian Kabupaten Boven Digoel sebesar 5,7% dan Jayawijaya sebesar 2,8%. Kabupaten Boven Digoel memiliki prevalensi penyakit campak cukup tinggi baik menurut gejala kilinis maupun diagnosis tenaga kesehatan disamping Kota Jayapura. j. Penyakit Kusta. Tabel 3.6 Angka Penemuan Kasus Baru (NCDR) Kusta per penduduk di Provinsi Papua dan Nasional Tahun NCDR Kusta per Penduduk di Provinsi Papua 40,10 50,00 42,50 NCDR Kusta per Penduduk di Nasional 7,22 8,30 7,76 Sumber : Direktorat PPML. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

42 Tabel 3.7 Angka Cacat Tingkat 2 Kusta per Penduduk di Provinsi Papua dan Nasional Tahun 2010 Angka Cacat Tk. 2 Kusta per Penduduk di Provinsi Papua 0,68 Angka Cacat Tk. 2 per Penduduk di Nasional 0, ,26 0, ,95 0,87 Sumber : Direktorat PPML. 2. Penyakit Tidak Menular. Semakin meningkatnya arus globalisasi di segala bidang, perkembangan teknologi dan industri telah banyak membawa perubahan pada prilaku dan gaya hidup masyarakat, serta situasi lingkungan misalnya perubahan pola konsumsi makan, berkurangnya aktifitas fisik dan meningkatnya polusi lingkungan. Perubahan tersebut secara tidak disadari telah membawa pengaruh terhadap terjadinya transisi epidemiologi dengan meningkatnya kasus-kasus penyakit menular seperti Hipertensi, Stroke, Jantung, Diabetes dan lain sebagainya, namun untuk data-data secara pasti belum ada walaupun sekilas sudah mulainya keluhan atau penyebab kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular ini sudah meningkat. Data riskesdas 2008 menunjukkan prevalensi hipertensi di Papua berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah adalah 22% dan hanya berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan adalah 4,6% sementara diagnosis dan atau riwayat minum obat hipertensi adalah 4,7%. Menurut kabupaten/kota, prevalensi hipertensi berdasarkan pengukuran tekanan darah berkisar antara 6,8% - 35,8% dan prevalensi tertinggi ditemukan di Kabupaten Puncak Jaya, sedangkan terendah di Kabupaten Jayawijaya. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

43 Sementara prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis dan atau minum obat hipertensi berkisar 0% - 11,3%. Dari data tersebut menunjukkan banyak kasus hipertensi di Papua belum ditanggulangi dengan baik. Tabel 3.8 Prevalensi Hipertensi dan Stroke Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Sumber : Riskesdas, Depkes 2008 Berdasarkan diagnosis oleh tenaga kesehatan atau gejala yang menyerupai stroke, prevalensi stroke di Papua adalah 4 per 1000 penduduk. Menurut kabupaten/kota, prevalensi stroke berkisar antara 0% - 12%, dan Kabupaten Boven Digoel mempunyai prevalensi lebih dibandingkan wilayah lainnya baik berdasarkan diagnosis maupun gejala. Secara umum di Provinsi Papua prevalensi penyakit asma sebesar 3,6%. Angka tertinggi di Kabupaten Mappi sebesar 9,1% dan terendah di Yahukimo sebesar 0,2%. Prevalensi penyakit jantung sebesar 4,3%, tertinggi di Kabupaten Yapen Waropen sebesar 11% dan terendah di Kabupaten Yahukimo sebesar 0,4%. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

44 Tabel 3.9 Prevalensi Asma, Jantung, Diabetes dan Tumor Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Sumber : Riskesdas, Depkes 2008 Prevalensi penyakit diabetes sebesar 0,8%, tertinggi di Kabupaten Nabire sebesar 1,8%. Prevalensi penyakit tumor/ kanker sebesar 0,3%, tertinggi di Kabupaten Merauke, Asmat, dan Sarmi masing-masing 1,1%. Prevalensi gangguan mental emosional di Papua 9,6%, dengan prevalensi tertinggi di Kabupaten Tolikara sebesar 28,8%. Proporsi low vision di Provinsi Papua adalah 1,7% dengan prevalensi tertinggi 5,6% di Kabupaten Yapen Waropen, dan terendah 0,5% di Kabupaten Merauke, Boven Digoel, dan Yahukimo. Sementara prevalensi kebutaan adalah 0,4% dengan prevalensi tertinggi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 1,7%. Secara umum proporsi penduduk yang mempunyai masalah gigimulut sebesar 19,8% serta telah menerima perawatan dari tenaga medis gigi sebesar 35,2%. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

45 C. STATUS GIZI Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (riskesdas) tahun 2008 prevalensi status gizi balita (BB/U) di Provinsi Papua adalah gizi buruk 7,1% dan gizi kurang 14,5%. Sebanyak 10 kabupaten masih memiliki prevalensi gizi buruk di atas prevalensi gizi buruk di atas prevalensi provinsi dan 8 kabupaten lainnya sudah berada di bawah prevalensi provinsi, yaitu Kabupaten Jayapura, Nabire, Kepulauan Yapen, Biak Numfor, Mappi, Tolikara, Keerom dan Kota Jayapura. Terdapat 4 kabupaten dengan prevalensi melebihi angka provinsi, yaitu Kabupaten Jayawijaya, Yahukimo, Sarmi, dan Waropen. Sedangkan prevalensi status gizi balita (BB/U) di Provinsi Papua berdasarkan riskesdas 2010 sebanyak 6,3% gizi buruk dan 10,0% gizi kurang. Tabel 3.10 Persentase Balita menurut Status Gizi (BB/U)* Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Sumber : Riskesdas, Depkes 2008 Prevalensi status gizi balita (TB/U) di Provinsi Papua berdasarkan riskesdas 2008 adalah sebagian besar (36,2%) tergolong pendek. Dan berdasarkan riskesdas 2010 menurun menjadi 15,0% Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

46 Prevalensi status gizi balita (BB/TB) berdasarkan riskesdas 2008 Prevalensi balita sangat kurus yaitu 6,0%. Dan berdasarkan riskesdas 2010 prevalensi balita sangat kurus meningkat menjadi 8,2%. Gambar 3.6 Prevalensi Status Gizi Balita Provinsi Papua Tahun 2008 dan 2010 Berdasarkan BB/U, TB/U dan BB/TB Gz.Buruk Gz. Kurang Gz. Baik Gz.Lebih Sgt Pendek Pendek Normal Sgt Kurus Kurus Normal Gemuk Sumber : Riskesdas 2008 dan Riskesdas 2010 Keterangan : BB/U = Berat Badan per Umur (Katagori Gizi Buruk, Gizi Kurang, Gizi Baik dan Gizi Lebih) TB/U = Tinggi Badan per Umur (Katagori Sangat Pendek, Pendek dan Normal) BB/TB = Berat Badan per Tinggi Badan (Katagori Sangat Kurus, Kurus, Normal, dan Gemuk) Sumber : Riskesdas 2008 dan Riskesdas 2010 Pemberian kapsul vitamin A kepada Balita, diberikan setahun dua kali yaitu pada bulan Februari dan Agustus sejak anak berusia enam bulan. Kapsul merah dosis IU diberikan kepada bayi 6-11 bulan dan kapsul biru dosis IU untuk anak umur bulan. Berdasarkan riset Balita yang mendapatkan kapsul vitamin A terbanyak di Kabupaten Keerom sebanyak 96,7%, Mappi 83,3% dan kabupaten lainnya berkisar antara 5,5% hingga 82,4%, dan terendah di Kabupaten Yahukimo sebesar 5,5% dan Paniai 16,0%. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

47 Tabel 3.11 Sebaran Anak umur 6-59 bulan yang menerima Kapsul vitamin A Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Sumber : Riskesdas, Depkes 2008 Anak umur 6-59 bulan yang menerima Kapsul vitamin A di Provinsi Papua berdasarkan riset tahun 2008 sebanyak 59,9% dan riset tahun 2010 sebanyak 69,8%. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

48 BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN Secara umum upaya kesehatan terdiri dari atas dua unsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan. Berikut ini diuraikan upaya kesehatan yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, khususnya untuk tahun B. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara tepat dan cepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peran yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu yang sedang hamil bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

49 Kebijakan tentang kesehatan ibu dan bayi baru lahir secara khusus berhubungan dengan pelayanan antenatal, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru lahir yang diberikan di semua jenis pelayanan kesehatan, dari posyandu sampai rumah sakit pemerintah maupun fasilitas kesehatan swasta. a. Pelayanan Antenatal (K1 dan K4) Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan,baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya. Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan, dan perawat) seperti pengukuran berat badan dan tekanan darah, pemeriksaan tinggi fundus uteri, imunisasi Tetanus Toxoid (TT) serta pemberian tablet besi kepada ibu hamil selama masa kehamilannya sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal pada trimester satu. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester satu, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupan tersebut dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan kepada ibu hamil. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

50 Mimika Merauke I. Jaya B.Digoel Keerom Asmat J.Wijaya M.Raya B.Numfor Mappi K.Yapen Supiori Kota Jpr Nabire Kab. Jpr P.Papua P.Jaya Dogiyai M.Tengah Nduga P.Bintang L.Jaya Waropen Deiyai Paniai Yalimo Y.Kimo Puncak Sarmi Tolikara Tabel 4.1 Cakupan Pelayanan Antenatal K1 dan K4 di Provinsi Papua Tahun Tahun K1 53,1 % 72,0 % 67,9 % K4 22,9 % 30,4 % 34,3 % Cakupan pelayanan K1 di Provinsi Papua tahun 2011 sebesar 72,0% dan tahun 2012 menurun menjadi 67,9.%. Cakupan K1 tertinggi adalah Kabupaten Mimika (126,3%). Cakupan secara rinci dapat dilihat pada tabel 28 terlampir dan gambar dibawah. Gambar 4.1 Persentase Cakupan K1 Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Tahun % Cakupan K1 Sumber : Bidang Bina Kesga dan Masyarakat Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

51 Nabire P.Jaya Mappi B.Digoel B.Numfor Keerom Mimika Asmat Kota Jpr M.Raya Merauke I. Jaya P.Papua Dogiyai Supiori K.Yapen J.Wijaya Kab. Jpr P.Bintang Waropen L.Jaya Nduga Paniai Yalimo Deyai Puncak M.Tengah Sarmi Y.Kimo Tolikara Cakupan pelayanan K4 di Provinsi Papua tahun 2011 sebesar 30,4%, dan tahun 2012 meningkat menjadi 34,3%, yang tertinggi Kabupaten Nabire (76,8%). Cakupan pelayanan K4 secara rinci dapat dilihat pada gambar dibawah ini dan tabel 28 terlampir. Gambar 4.2 Persentase Cakupan K4 Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun % Cakupan K4 Sumber : Bidang Bina Kesga dan Masyarakat b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan. Hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional). Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

52 P.Jaya Merauke B.Digoel Nabire Sarmi Mappi J.Wijaya Keerom B.Numfor Mimika I. Jaya Kota Jpr Kab. Jpr P.Papua K.Yapen M.Raya Asmat Dogiyai Supiori Waropen P.Bintang Deyai Paniai L.Jaya Y.Kimo Puncak Nduga Yalimo Tolikara M.Tengah Tabel 4.2 Cakupan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan di Provinsi Papua Tahun Cakupan oleh Nakes 27,9 % 45,7 % 52,3 % Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan tahun 2011 di Provinsi Papua sebesar 45,7%, tahun 2012 meningkat menjadi 52,3%, yang tertinggi Kabupaten Puncak Jaya (162,5%). Gambaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan dapat dilihat pada gambar di bawah ini dan tabel 28 terlampir. Gambar 4.3 Persentase Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun % Cak. Persalinan oleh Nakes Sumber : Bidang Bina Kesga dan Masyarakat Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

53 c. Deteksi Resiko, Rujukan Kasus Risti dan Penanganan Komplikasi Kegiatan deteksi dini dan penanganan ibu hamil beresiko/komplikasi kebidanan perlu lebih ditingkatkan baik di fasilitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) maupun di masyarakat. Resiko tinggi (risti)/komplikasi adalah keadaan penyimpangan dari normal, yang secara langsung menyebabkan kesakitan dan kematian ibu maupun bayi. Risti/komplikasi kebidanan meliputi Hb < 8 g%, tekanan darah tinggi (sistole>140mmhg, diastole>90mmhg), oedeme nyata, eklamsia,pendarahan pervaginam, ketuban pecah dini, letak lintang pada usia kehamilan >32 minggu, letak sungsang pada primigravida, infeksi berat/sepsis, persalinan prematur. Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh tenaga bidan di desa dan Puskesmas, beberapa ibu hamil yang memiliki risiko tinggi (Risti) memerlukan pelayanan kesehatan lebih lanjut karena terbatasnya kemampuan dan sarana dalam memberikan pelayanan, maka kasus tersebut perlu dilakukan upaya rujukan ke unit pelayanan kesehatan yang memadai. Cakupan ibu hamil resiko tinggi/komplikasi yang ditangani oleh tenaga kesehatan di Provinsi Papua tahun 2011 sebesar 88,2%, tahun 2012 menurun menjadi 25,1% hal ini karena hanya 6 Kabupaten yang melaporkan.. Cakupan penanganan komplikasi neonatal di Provinsi Papua tahun 2011 sebesar 2,1%, tahun 2012 meningkat menjadi 22,3% Secara terinci dapat dilihat dalam tabel 31 terlampir. d. Kunjungan Neonatus (KN1 dan KN2) Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan neonatus (0-28 hr) minimal 2 kali, satu kali pada umur ke 0-7 (KN1) dan yang kedua pada umur 8-28 hari (KN2). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan bayi juga melakukan konseling Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

54 terhadap Ibu. Pelayanan tersebut meliputi pelayanan kesehatan neonatal dasar (tindakan resusitasi, pencegahan hipotensi, Pemberian Asi dini dan Asi exsklusif, pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat, kulit dan pemberian Imunisasi); Pemberian Vitamin K, Manajemen Terpadu Balita Muda (MTBM); dan penyuluhan perawatan neonatus di rumah menggunakan buku KIA. Tabel 4.3 Cakupan Kunjungan Neonatus (KN 1 dan KN Lengkap) di Provinsi Papua Tahun KN 1 44,4 % 71,4 % 49,9 % KN Lengkap (KN 3 Kali) 32,4 % 66,2 % 33,9 % Cakupan KN1 di Provinsi Papua tahun 2011 sebesar 71,4%, tahun 2012 menurun menjadi 49,9 %. Cakupan KN lengkap (KN 3 kali) di Provinsi Papua tahun 2011 sebesar 66,2%, tahun 2012 menurun. Menjadi 33,9 %. Secara lengkap terdapat dalam tabel 36 terlampir 2. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) Masa subur seorang wanita memiliki peran penting bagi terjadinya kehamilan sehingga peluang wanita melahirkan menjadi cukup tinggi. Menurut hasil penelitian, usia subur seorang wanita biasanya antara tahun. Oleh karena itu untuk mengatur jumlah kelahiran atau jarak kelahiran, wanita atau pasangan lebih diprioritaskan untuk menggunakan alat/cara KB. Tingkat pencapaian Pelayanan Keluarga Berencana dapat digambarkan melalui cakupan peserta KB yang ditunjukkan melalui peserta KB aktif, kelompok sasaran program yang sedang menggunakan alat Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

55 B.Digoel Kab. Jpr Sarmi Kota Jpr Merauke K.Yapen Mimika B.Numfor Waropen Nabire Keerom P.Papua Mappi J.Wijaya Supiori Paniai Asmat Deiyai P.Jaya Y.Kimo P.Bintang Tolikara M.Raya Nduga L.Jaya M.Tengah Yalimo Puncak Dogiyai I. Jaya kontrasepsi, tempat pelayanan serta jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor. Tabel 4.4 Cakupan Pelayanan KB Aktif di Provinsi Papua Tahun Cakupan KB Aktif 27,5 % 41,1 % 30,0 % Cakupan pelayanan KB Aktif di Provinsi Papua tahun 2011 sebesar 41,1%, tahun 2012 menurun menjadi 30,0%. Secara terinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini dan tabel 35 terlampir. Gambar 4.4 Persentase Cakupan KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun % Cak. KB Aktif Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

56 3. Pelayanan Imunisasi Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi umur 0-1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk wanita Usia Subur/Ibu hamil (TT) dan imunisasi untuk Anak SD (Kelas 1: DT dan kelas 2-3 TT), sedangkan kegiatan imunisasi tambahan atas dasar ditemukannya masalah seperti Desa Non UCI, potensial/risti KLB, ditemukannya/diduga adanya virus Polio liar atau kegiatan lainnya berdasarkan kebijakan teknis. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan proporsi terhadap cakupan atas imunisasi secara lengkap pada sekelompok bayi. Bila cakupan UCI dikaitkan dengan batasan suatu wilayah tertentu, berarti dalam wilayah tersebut tergambarkan besarnya tingkat kekebalan masyarakat atau bayi (herd immunity) terhadap penularan penyakit yang dapat dicegah dengan Immunisasi (PD3I). Dalam hal ini Pemerintah mentargetkan pencapaian UCI pada wilayah administrasi desa/kelurahan. Tabel 4.5 Cakupan Desa Universal Child Immunization (UCI) Tahun Di Provinsi Papua dan Nasional Tahun Desa UCI di Provinsi Papua * Desa UCI di Provinsi Papua Desa UCI Nasional * ,0 % 22,8 % 75,3 % ,0 % 21,3 % 74,1 % ,0 % 20,1 % 79,3 % Sumber : * Dirjen PP dan PL Kemenkes RI Dan Profil Kesehatan Provinsi Papua Secara Nasional diharapkan pencapaian Desa/Kelurahan UCI 90%. Tahun 2010 pencapaian Desa UCI di Provinsi Papua baru mencapai 21,3% dan tahun 2012 menurun menjadi 20, 1%, Hal ini masih sangat jauh dibawah Target Nasional. Capaian UCI tertinggi Kota Jayapura Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

57 Kota Jpr Keerom Kab. Jpr Mappi Merauke B.Numfor Mimika Supiori Nabire Asmat B.Digoel K.Yapen Sarmi P.Papua J.Wijaya Paniai P.Jaya Y.Kimo P.Bintang Tolikara Waropen M.Raya Nduga L.Jaya M.Tengah Yalimo Puncak Dogiyai I. Jaya Deyai 92,3%, terdapat 16 Kabupaten yang tidak ada datanya. Untuk lebih jelas lihat gambar di bawah ini dan tabel 38 terlampir. Gambar 4.5 Persentase Desa UCI Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun % Desa UCI Sumber : Bidang Bina PP dan HIV B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN Upaya kesehatan perorangan yang bertujuan meningkatkan akses keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan yang aman melalui sarana pelayanan kesehatan perorangan baik di puskesmas, rumah sakit,dan fasilitas kesehatan lainnya. Beberapa kegiatan upaya kesehatan perorangan adalah peningkatan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III di rumah sakit dan lain-lain. 1. Indikator Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Upaya kesehatan perorangan dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta untuk memelihara, meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan/memulihkan kesehatan perorangan. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

58 Upaya pelayanan kepada masyarakat dilakukan secara rawat jalan bagi masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan ringan dan pelayanan rawat inap baik secara langsung maupun melalui rujukan pasien bagi masyarakat yang mendapatkan gangguan kesehatan sedang hingga berat. Penilaian tingkat keberhasilan pelayanan di rumah sakit biasanya dilihat dari berbagai segi, yaitu tingkat pemanfaatan sarana, mutu dan tingkat efisiensi pelayanan. Beberapa indikator standar terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang dipantau antara lain pemanfaatan tempat tidur (BOR), rata-rata lama hari perawatan (LOS), rata-rata tempat tidur dipakai (BTO), rata-rata selang waktu pemakaian tempat tidur (TOI), persentase pasien keluar yang meninggal (GDR) dan persentase pasien keluar yang meninggal <24 jam perawatan (NDR). Capaian indikator pelayanan di rumah sakit di Provinsi Papua tahun 2012 mengambarkan 46,9% rumah sakit yang melaporkan yaitu BOR = 41,1 %, LOS = 2,8 hari, TOI = 4,1 hari, GDR= 1,7 %, dan NDR = 1,3 %. Data rumah sakit dapat dilihat pada tabel 59 dan 60 terlampir. 2. Pelayanan Jaminan Kesehatan Salah satu program yang memberi kontribusi dalam peningkatan kesehatan masyarakat adalah program jaminan kesehatan masyarakat. Program ini bertujuan meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien. Program ini penting mengingat masih besarnya jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan. Mereka yang termasuk kelompok miskin (gakin) seringkali direpotkan masalah biaya saat berhadapan Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

59 dengan problem kesehatan. Melalui program ini,gakin bisa terbebas dari beban biaya kesehatan. Tabel (Sepuluh) Besar Penyakit Yang Dilayani Melalui Program Jamkesmas di Provinsi Papua Tahun 2012 Selain pembiayaan melalui Program Jaminan Kesehatan yang di dukung melalui dana pusat, di Provinsi Papua mempunyai kebijakan khusus yaitu pembebasan pelayanan kesehatan kepada masyarakat papua yang tidak mampu atau sering dikenal dengan pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat asli papua yang tidak mampu (Jamkespa). Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Papua nomor : 6 tahun 2009 tentang Pembebasan Biaya Pelayanan Kesehatan Dana yang digunakan untuk membiayai pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat asli papua yang tidak mampu, bersumber dari dana otonomi khusus, pada tahun 2012 di alokasikan sebesar Rp (enam puluh enam milyar tiga ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus delapan puluh delapan ribu lima ratus satu rupiah) dana tersebut disalurkan melalui 16 RSUD Kabupaten di Provinsi Papua, alokasi dana tersebut tidak termasuk 3 Rumah Sakit Pemerintah Provinsi Papua yaitu RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan RS Jiwa Abepura. Dana Jamkespa digunakan untuk pembiayaan : a. Biaya Operasional b. Biaya Administrasi NO JENIS PENYAKIT PROPORSI 1 ISPA 24.1% 2 MALARIA 13.5% 3 GAST RIT IS 10.5% 4 DIARE 8.8% 5 RHEUMAT IK 8.1% 6 PENY. PADA SIST EM OT OT DAN JARINGAN 6.0% 7 KECACINGAN 5.5% 8 PENY. KULIT 3.8% 9 MIALGIA 1.6% 10 KEC. DAN RUDA PAKSA 1.4% 11 LAIN-LAIN 16.5% JUMLAH 100.0% c. Jasa Pelayanan Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

60 d. Pengadaan obat, bahan habis pakai, dan lain lain. e. Pembiayaan rujukan Tabel (Sepuluh) Besar Penyakit Rawat Jalan dan Rawat Inap Dilayani Melalui Program Jamkespa di Provinsi Papua Tahun 2012 NO JENIS PENYAKIT PROPORSI 1 ISPA 15.6% 2 MALARIA 15.2% 3 PNEUMONIA 6.1% 4 T B PARU 4.6% 5 GEA 3.2% 6 GAST RIT IS 3.0% 7 DIARE 2.8% 8 BRONCHIT IS 1.4% 9 DYSPEPSIA 1.2% 10 HIV/AIDS 0.9% LAIN-LAIN 45.9% JUMLAH 100.0% Capaian pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin per kabupaten/kota di Provinsi Papua tahun 2012 yang mendapat pelayanan Jamkesmas dapat dilihat pada lampiran tabel 56. C. PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT Secara umum kita masih menghadapi beban ganda dalam pembangunan kesehatan yaitu meningkatnya beberapa penyakit menular, sementara penyakit tidak menular atau degeneratif mulai meningkat. Disamping telah timbul pula berbagai penyakit baru. Program pencegahan dan pemberantasan penyakit bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan dari penyakit menular dan mencegah penyebaran serta mengurangi dampak sosial akibat penyakit sehingga tidak terjadi masalah kesehatan. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

61 Upaya pemberantasan penyakit menular lebih ditekankan pada pelaksanaan surveilans epidemiologi dengan upaya penemuan penderita secara dini yang ditindaklanjuti dengan penanganan secara cepat melalui pengobatan penderita. Di samping itu pelayanan lain yang diberikan adalah upaya pencegahan dengan pemberian imunisasi, upaya pengurangan faktor resiko melalui kegiatan untuk peningkatan kualitas lingkungan serta peningkatan peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan penyakit menular yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan. Uraian secara singkat berbagai upaya tersebut seperti berikut ini : 1. Pengendalian Penyakit Malaria Malaria sebagai salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di Papua, berdampak kepada penurunan kualitas sumberdaya manusia yang dapat menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, bahkan berpengaruh kepada stabilitas keamanan. Penegakan diagnose penderita secara cepat dan pengobatan yang tepat merupakan salah satu upaya penting dalam rangka pemberantasan penyakit malaria disamping pengendalian vektor potensial. Angka kesakitan malaria yang dinilai menggunakan API (Annual Parasite Incidence) per penduduk di Provinsi Papua tahun 2011 sebesar 58 pada tahun 2012 meningkat menjadi 77, API tertinggi terdapat di Kabupaten Keerom (554) dan menyusul Kabupaten Mimika (502) dan Sedangkan 4 Kabupaten lainnya ( Pegunungan Bintang, Mamberamo Tengah, Puncak, dan Dogiyai) tidak ada data, lengkapnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini dan tabel 24 terlampir Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

62 Keerom Mimika Supiori Kab. Jpr Nabire Waropen Sarmi B.Digoel K.Yapen P.Papua Asmat M.Raya Mappi B.Numfor Y.Kimo Nduga Merauke Paniai Kota Jpr I. Jaya J.Wijaya Tolikara Yalimo Deiyai P.Jaya L.Jaya P.Bintang M.Tengah Puncak Dogiyai Gambar 4.6 Angka Kesakitan Malaria/ Annual Parasite Incidence( API) Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun API (Per Penduduk) Sumber : Bidang Bina PP dan HIV Keterangan : Annual Parasite Incidence (API) atau angka penderita malaria per penduduk. 2. Pengendalian Penyakit IMS, HIV dan AIDS Saat ini Penyakit IMS, HIV dan AIDS merupakan salah satu masalah utama penyakit menular di Provinsi Papua. Karena selain menyangkut aspek epidemiologis, penyakit ini juga terkait aspek sosial & politik yang sangat kental. Untuk itu Pemerintah Daerah Provinsi Papua melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua memberikan perhatian yang sangat besar dengan melaksanakan program pengendalian penyakit IMS, HIV dan AIDS dengan dukungan pendanaan bersumber OTSUS Provinsi, dan juga melalui Dana bantuan Global Fund untuk perkuatan layanan termasuk pelatihan tenaga. Kesadaran untuk memeriksakan diri yang mulai tumbuh dimasyarakat terutama kelompok yang berisiko serta semakin meningkatnya layanan memberikan dampak pada pertambahan jumlah kasus HIV dan AIDS yang ditemukan. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

63 Kota Jpr Mimika Nabire Kab. Jpr Merauke Deiyai K.Yapen J.Wijaya Mappi Y.Kimo B.Digoel B.Numfor Paniai P.Jaya Asmat P.Bintang Tolikara Sarmi Keerom Waropen Supiori M.Raya Nduga L.Jaya M.Tengah Yalimo Puncak Dogiyai I. Jaya Kumulatif kasus HIV/AIDS per 31 Desember 2011 di Provinsi Papua sebanyak kasus, pada 31 Desember 2012 bertambah sebanyak kasus (sehingga Kasus Kumulatif HIV/AIDS per 31 Desember 2012 menjadi kasus) peningkatan kasus baru HIV/AIDS tahun 2012 tertinggi di Kota Jayapura 752 kasus, disusul Kabupaten Mimika 643 kasus, dan 18 Kabupaten belum ada datanya. Gambar 4.7 Kasus Baru HIV/AIDS menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Tahun Sumber : Bidang Bina PP dan HIV HIV/AIDS Untuk menjawab kebutuhan usaha pencegahan dan penanggulangan HIV yang sangat mendesak, sarana dan prasana memadai mutlak dibutuhkan, salah satunya adalah layanan kesehatan yang dapat mengakomodir kebutuhan klien HIV maupun penyakit infeksi menular seksual. Akses layanan berjenjang mulai dari tingkat akar rumput (masyarakat) hingga tingkat provinsi telah dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memperluas akses layanan kesehatan dan mempermudah masyarakat memanfaatkan layanan-layanan tersebut. Perkuatan sistem layanan kesehatan masyarakat dalam rangka percepatan Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS di Provinsi Papua mulai bergerak pada awal tahun 2007 dengan konsep minimal 1 Rumah Sakit dan 1 pusat layanan kesehatan masyarakat ditingkat Kabupaten/Kota dapat Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

64 memberikan layanan paripurna HIV dan IMS, dengan kata lain desentralisasi layanan berkesinambungan mutlak dibutuhkan, seperti pada piramida berikut. Gambar 4.8 Piramida Layanan Paripurna HIV dan IMS Dengan konsep ini, layanan terhadap pasien dapat dilakukan mulai dari level Home Base Care (Keluarga/komunitas) hingga level RS Rujukan bahkan Nasional. Hal ini telah diterapkan mulai dari tingkat provinsi hingga kecamatan di sebagian kabupaten kota provinsi Papua. Berbagai layanan kesehatan berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan HIV AIDS berikut penyakit infeksi menular seksual telah tersedia di provinsi Papua, diantaranya : Layanan Konseling dan Test Sukarela (KTS) / Voluntary Counselling and Testing (VCT). Layanan pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (IMS). Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

65 Layanan Post Exposure Profilaksis (PEP), pencegahan pasca pajanan. Layanan Prevention Mother To Child Transmition (PMTCT), pencegahan penularan dari ibu ke anak. Layanan Infeksi Oportunistik (IO), penyakit penyerta infeksi HIV stadium 3 dan 4 Layanan TB-HIV Layanan Anti Retro Viral (ART), pengobatan anti virus HIV Layanan Care Support and Treatment (CST) 3. Pengendalian Penyakit TB Paru Upaya pencegahan dan pemberantasan TB Paru dilakukan dengan pendekatan DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy) atau pengobatan TB Paru dengan pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat (PMO). Kegiatan ini meliputi upaya penemuan penderita dengan pemeriksaan dahak di sarana pelayanan kesehatan yang ditindaklanjuti dengan paket pengobatan. Dalam penanganan program, semua penderita TB yang ditemukan, ditindaklanjuti dengan paket-paket pengobatan intensif. Melalui paket pengobatan yang diminum secara teratur dan lengkap, diharapkan penderita akan dapat disembuhkan dari penyakit TB yang dideritanya. Namun demikian dalam proses selanjutnya tidak tertutup kemungkinan terjadinya kegagalan pengobatan akibat dari paket pengobatan yang tidak terselesaikan atau drop out. Pencapaian kegiatan upaya pencegahan dan pemberantasan program TB Paru dapat di lihat pada tabel dibawah ini : INDIKATOR Penemuan TB BTA (+) Baru Tabel 4.8 Pencapaian Program TB Paru di Provinsi Papua Tahun TAHUN % 57.6% 56.0% 52.7% 42.5% 39.2% Angka Kesembuhan 66.4% 49.7% 49.0% 56.2% 60.2% Pengobatan Lengkap 74.5% 76.9% 71.0% 75.5% 79.9% Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

66 B.Digoel Mappi Nabire Mimika Kota Jpr K.Yapen M.Raya B.Numfor Kab. Jpr Merauke Keerom Paniai P. Papua Supiori Sarmi Waropen Asmat J.Wijaya P.Bintang I. Jaya Y.Kimo P.Jaya Tolikara Nduga L.Jaya M.Tengah Yalimo Puncak Dogiyai Deyai Keterangan : Penemuan TB BTA positif baru atau Case Detection Rate (CDR) BTA positif baru targetnya minimal 70% dari estimasi incidence TB BTA positif. Angka kesembuhan (Cure Rate), targetnya minimal 85% dari BTA positif baru yang diobati dan hasil BTA nya menjadi negatif) Pengobatan lengkap (Succes Rate) targetnya minimal 85% dari BTA positif baru yang diobati Penemuan TB BTA positif baru di Provinsi Papua Tahun 2011 sebesar 42,5%, tahun 2012 menurun menjadi 39,2%, yang tertinggi Kabupaten Boven Digoel 157,0%, terendah Kabupaten Yahukimo 1,0 %, dan terdapat 9 Kabupaten tidak ada datanya, secara terinci dapat dilihat dalam tabel 11 terlampir dan gambar di bawah ini. Gambar 4.9 Persentase Penemuan TB BTA positif baru menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun TB BTA positif Sumber : Bidang Bina PP dan HIV Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

67 4. Pengendalian Penyakit Kusta Upaya pelayanan terhadap penderita kusta antara lain adalah melakukan penemuan penderita melalui berbagai survei anak sekolah, survei kontak, dan pemeriksaan intensif penderita yang datang ke pelayanan kesehatan dengan keluhan atau kontak dengan penderita penyakit kusta. Semua penderita yang ditemukan langsung diberikan pengobatan paket MDT yang terdiri atas Rifampicin, Lampren, dan DDS selama kurun waktu tertentu. Sedangkan untuk penderita yang ditemukan sudah dalam kondisi parah akan dilakukan rehabilitasi melalui institusi pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih lengkap. Gambar 4.10 Penemuan Kasus Baru Kusta Tipe PB dan Tipe MB di Provinsi Papua Tahun ,000 1,500 1, Kusta Tipe PB Kusta Tipe MB Sumber : Bidang Bina PP dan HIV Keterangan : 1. Kusta Tipe PB (Pausi Basiler) atau kusta kering atau kusta tidak menular 2. Kusta Tipe MB (Multi Basiler) atau kusta basah atau kusta yang menular. Penemuan kasus baru kusta di Provinsi Papua tahun 2012 yaitu sebanyak kasus baru kusta terdiri dari kusta tipe PB 411 kasus dan kusta tipe MB 939 kasus. Penemuan kasus baru kusta MB dan PB tertinggi adalah Kota Jayapura dengan 349 kasus dan terendah Kabupaten Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

68 Kota Jpr B.Numfor M.Raya Asmat Nabire K.Yapen Merauke Keerom Mimika Paniai Sarmi Mappi Kab. Jpr Supiori B.Digoel J.Wijaya Waropen P.Jaya Y.Kimo P.Bintang Tolikara Nduga L.Jaya M.Tengah Yalimo Puncak Dogiyai I. Jaya Deyai Waropen 8 kasus, serta terdapat 12 Kabupaten tidak ada datanya. Secara terinci dapat dilihat pada gambar di bawah ini dan tabel 17 dan 18 terlampir Gambar 4.11 Penemuan Kasus Baru Kusta Tipe PB dan Tipe MB menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun PB dan MB 5. Pengendalian Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat, sering muncul sebagai KLB dan menimbulkan kepanikan di masyarakat kerena menyebar dengan cepat dan dapat menyebabkan kematian. Penyebab DBD adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus yang hidup di genangan air bersih di sekitar rumah. Di Indonesia saat ini dikenal 4 serotipe virus dengue yaitu Den-1, Den-2, Den-3, Den-4. Dari 4 serotipe tersebut yang paling banyak bersirkulasi adalah serotype Den-3. Kasus umumnya mulai meningkat pada saat musim hujan, yaitu antara bulan Oktober Mei. Upaya pemberantasan demam berdarah terdiri dari 3 hal yaitu 1) Peningkatan kegiatan surveilans penyakit dan surveilans vektor, 2) Diagnosis dini dan pengobatan dini, 3) Peningkatan upaya pemberantasan vektor menular penyakit DBD. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

69 Upaya tersebut dititikberatkan pada pergerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mengubur) plus menabur larvasida, penyebaran ikan pada tempat penampungan air serta kegiatan kegiatan lainnya yang dapat mencegah/memberantas nyamuk aedes berkembang biak. Juru pemantauan jentik (Jumantik) untuk memantau angka bebas jentik (ABJ), serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Angka bebas jentik (ABJ) sebagai tolok ukur upaya pemberantasan vektor melalui PSN-3M menunjukkan tingkat pertisipasi masyarakat dalam mencegah DBD. Oleh karena itu pendekatan pemberantasan DBD yang berwawasan kepedulian masyarakat merupakan salah satu alternatif pendekatan baru. Jumlah penderita DBD yang ditangani di Provinsi Papua tahun 2011 sebanyak 398 penderita, tahun 2012 meningkat menjadi 652 penderita, tertinggi Kabupaten Bovendigoel 332 penderita dan disusul Kabupaten Merauke dengan 152 penderita, sedangkan 22 Kabupaten tidak ada datanya, secara terinci dapat dilihat dalam tabel 23 terlampir. 6. Pengendalian Penyakit ISPA Upaya pemberantasan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) lebih difokuskan pada upaya penemuan secara dini dan tata laksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita Pneumonia balita yang ditemukan. Upaya ini dikembangkan melalui suatu manajemen terpadu dalam penanganan balita sakit yang datang ke unit pelayanan kesehatan atau lebih dikenal dengan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Dengan pendekatan MTBS semua penderita ISPA langsung ditangani di unit yang menemukan, namun bila kondisi balita sudah berada dalam pnemonia berat sedangkan peralatan tidak mencukupi maka penderita langsung dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih lengkap. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

70 D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT 1. Pemberian Kapsul Vitamin A Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakikatnya dimaksudkan untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi yang sering dijumpai pada kelompok masyarakat antara lain kekurangan vitamin A dan anemia gizi besi. Tabel 4.9 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas Di Provinsi Papua Tahun Tahun Bayi (6-11 Bulan) Anak Balita (1-4 Tahun) Ibu Nifas ,8 % 24,3 % 53,6 % ,4 % 34,3 % 29,1 % ,9 % 20,2 % 28,4 % Secara terinci dapat dilihat pada tabel 32 terlampir. 2. Pemberian Tablet Besi Pelayanan pemberian tablet besi (Fe) dimaksudkan untuk mengatasi kasus anemia serta meminimalisasi dampak buruk akibat kekurangan Fe khususnya yang dialami ibu hamil. Tabel 4.10 Cakupan Pemberian Tablet Besi (Fe)Pada Ibu Hamil Di Provinsi Papua Tahun Tahun Fe-1 (30 tablet) 43,0 % 40,7% 51,3 % Fe-3 (90 tablet) 30,7 % 31,0 % 34,4 % Secara terinci dapat dilihat pada tabel 30 terlampir. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

71 3. Kegiatan KIE pemanfaatan menu seimbang dan makanan lokal setempat. 4. Pemberian makanan tambahan bayi, balita dan ibu hamil. 5. Kegiatan pelacakan dan penanganan kasus gizi buruk. Tabel 4.11 Cakupan Gizi Pada Balita Di Provinsi Papua Tahun Tahun Gizi Lebih Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk ,1 % 83,6 % 10,8 % 3,4 % ,7 % 80,6 % 10,2 % 1,6 % Secara terinci dapat dilihat pada tabel 27 terlampir. E. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN DAN SANITASI DASAR Lingkungan merupakan salah satu determinan yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat. Faktor lingkungan yang penting terutama menyangkut ketersediaan air bersih, fasilitas sanitasi, keadaan lingkungan pemukiman dan perumahan. Ancaman pencemaran air akibat oleh mikroba di daerah perkotaan makin meningkat sebagai akibat penataan kota yang kurang memperhatikan kesehatan lingkungan dan arus masuk penduduk ke kota-kota yang demikian besar, yang berdampak pada tidak terpeliharanya sistem pembuangan limbah individu maupun rumah tangga. Akibat dari kondisi ini menyebabkan potensi penyebaran penyakit menular bawaan air masih akan berlangsung dan semakin besar. Situasi penggunaan air bersih oleh masyarakat di Papua dapat dikelompokkan melalui ketersediaan sarana/akses air bersih seperti ledeng/perpipaan, sumur pompa tangan, sumur gali, penampungan air hujan, Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

72 air kemasan, dan lainnya seperti perlindungan mata air. Masyarakat di perkotaan sebagian besar menggunakan sarana ledeng/perpipaan PDAM. Disamping ketersediaan sarana/akses keluarga terhadap air bersih, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar juga terdapat pemeriksaan rumah sehat; keluarga kepemilikan sarana sanitasi dasar seperti jamban, tempat sampah, pengelolaan limbah; pengawasan tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) sehat seperti hotel, restoran/rumah makan, pasar, TUPM lainnya; institusi dibina kesehatan lingkungannya seperti sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana ibadah, perkantoran, sarana lainnya; dan pengawasan rumah/bangunan yang diperiksa dan bebas jentik aedes. Tabel 4.12 Cakupan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar Di Provinsi Papua Tahun Tahun Rumah Sehat Rumah/Ba ngunan Bebas Jentik Keluarga Dgn Sumber Air Minum Terlindung Keluarga Memiliki Jamban Sehat Keluarga Memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga Memiliki SPAL Sehat TUPM Sehat Institusi Yg Dibina Kesling ,4% 58,2% 31,3% 75,6% 78,0% 25,8% 72,3% 59,7% ,7% 24,7% 46,8% 63,6% 60,2% 73,6% 68,2% 60,3% Keterangan : SPAL = Sarana Pembuangan Air Limbah TUPM = Tempat Umum Pengelolaan Makanan Cakupan pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar dapat dilihat pada tabel 62 sd. 68 lampiran profil ini. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

73 F. PELAYANAN KESEHATAN DALAM SITUASI BENCANA Bencana dapat dikategorikan menjadi 2 macam yaitu bencana lingkungan hidup dan bencana alam. Bencana lingkungan hidup terjadi akibat dari kerusakan lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, kecelakaan industri, tumpahan minyak di laut. Sedang bencana alam terjadi sebagai akibat aktifitas lapisan/kerak bumi/fenomena alam seperti gempa bumi, gelombang tsunami, letusan gunung berapi, badai atau angin ribut yang kejadiannya sulit diprediksi. Upaya yang telah dilakukan dalam menanggulangi krisis antara lain evakuasi korban, mendirikan pos kesehatan di lokasi, memberikan pelayanan/perawatan, melakukan pemantauan di daerah bencana, memberikan penyuluhan kesehatan, mengirimkan obat-obatan, paket MPASI, dan lain-lain. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

74 BAB V SUMBER DAYA KESEHATAN Gambaran tentang situasi sumber daya kesehatan dikelompokkan menjadi sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan. A. SARANA KESEHATAN Sarana kesehatan meliputi puskesmas, rumah sakit (rumah sakit umum dan rumah sakit khusus), Sarana upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM), sarana distribusi farmasi, dan institusi pendidikan kesehatan di Provinsi Papua 1. Puskesmas Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berada di wilayah distrik/kecamatan, tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan. melaksanakan Pembangunan puskesmas di tiap distrik memiliki peran yang sangat penting dalam memelihara kesehatan masyarakat, tahun 2011 jumlah puskesmas di Provinsi Papua sebanyak 335 unit, dan tahun 2012 meningkat menjadi 365 unit. Peningkatan jumlah puskesmas dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.1 Jumlah Puskesmas di Provinsi Papua Tahun Pusk Sumber : Bidang Bina Program dan PKW Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

75 Merauke J.Wijaya Kab. Jpr Nabire K.Yapen B.Numfor Paniai P.Jaya Mimika B.Digoel Mappi Asmat Y.Kimo P.Bintang Tolikara Sarmi Keerom Waropen Supiori M.Raya Nduga L.Jaya M.Tengah Yalimo Puncak Dogiyai I. Jaya Deiyai Kota Jpr Dalam periode tahun , rasio puskesmas meningkat dari 9,1 per penduduk pada tahun 2004, menjadi 11,5 per penduduk tahun 2011 artinya pada tahun 2011 setiap penduduk di Papua dilayani oleh lebih dari 11 unit puskesmas. Rasio puskesmas di Provinsi Papua cukup tinggi dibanding wilayah provinsi lain di Indonesia, hal ini disebabkan oleh tingkat kepadatan penduduk yang sangat rendah dan persebaran penduduk yang tidak merata dengan luas wilayah yang cukup luas. Sehingga dibutuhkan jumlah puskesmas yang cukup untuk menjangkau pelayanan kesehatan masyarakat. Gambar 5.2 Jumlah Puskesmas Non Rawat Inap dan Puskesmas Rawat Inap Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Tahun Pusk. Non Rawat Inap Pusk. Rawat Inap Sumber : Bidang Bina Program dan PKW Dari gambar diatas pada tahun 2012 jumlah puskesmas terbanyak terdapat di Kabupaten Pegunungan Bintang yaitu 29 unit, dan paling sedikit di Kabupaten Mamberamo Tengah 4 unit. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

76 Kota Jpr J.Wijaya L.Jaya Mimika P.Jaya Puncak M.Tengah Nduga Merauke Y.Kimo Paniai Dogiyai K.Yapen Deyai P.Papua B.Numfor Mappi Yalimo Asmat I. Jaya Keerom Kab. Jpr Nabire Tolikara Sarmi B.Digoel Supiori Waropen P.Bintang M.Raya 25.0 Gambar 5.3 Rasio Puskesmas Terhadap Penduduk Kabupaten/Kota Di Provinsi Papua Tahun Pusk melayani sejumlah Pddk dlm Ribuan Pada gambar di atas menunjukkan pada tahun 2011 di Provinsi Papua rasio puskesmas terhadap penduduk yaitu 1 : 8.600, artinya setiap puskesmas melayani penduduk. Puskesmas di Kota Jayapura melayani penduduk paling banyak yaitu 1 Puskesmas melayani penduduk namun demikian karena di Kota Jayapura terdapat 7 Rumah Sakit dan terdapat banyak dokter praktek swasta. Sedangkan di Kabupaten Mamberamo Raya setiap Puskesmas melayani penduduk. Rasio puskesmas terhadap penduduk, secara konsep wilayah kerja puskesmas sudah memenuhi rasio puskesmas secara nasional, yaitu ratarata satu unit puskesmas melayani penduduk. Dalam rangka menjangkau penduduk sasaran, puskesmas dibantu oleh Pustu (Puskesmas Pembantu). Jumlah pustu pada tahun 2012 sebanyak 846 unit. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar, beberapa puskesmas telah ditingkatkan menjadi puskesmas perawatan. Pada tahun 2011 jumlah puskesmas perawatan sebanyak 90 unit, dan tahun 2012 meningkat menjadi 98 unit. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

77 Sementara itu, jumlah puskesmas keliling pada tahun 2012 perahu/boat sebanyak 134 unit, kendaraan bermotor roda empat sebanyak 164 unit, dan kendaraan roda dua sebanyak 528 unit. 2. Rumah Sakit Sampai tahun 2012 jumlah rumah sakit pemerintah di Provinsi Papua sebanyak 20 unit, dan terdapat 11 Kabupaten belum memiliki rumah sakitnya. Dari 20 unit rumah sakit pemerintah di Provinsi Papua, terdapat 3 rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Papua, yaitu Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura Dok II, Rumah Sakit Umum Daerah Abepura dan rumah sakit khusus (Rumah Sakit Jiwa Abepura). Data rumah sakit dapat dilihat dalam tabel 59,60 dan 70 terlampir. 3. Sarana Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Ketersediaan Obat berdasarkan jenis obat pada tahun 2012 terdapat pada tabel 69 terlampir. 4. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada, termasuk yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) di antaranya adalah Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), Polindes (Pondok Bersalin Desa), Toga (Tanaman Obat Keluarga),LSM Bidang Kesehatan dan sebagainya. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal di masyarakat. Posyandu menyelengarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, posyandu dikelompokkan ke dalam 4 strata, yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama, dan posyandu mandiri. Jumlah posyandu di Provinsi Papua pada tahun 2011 sebanyak posyandu. Data lengkap terdapat dalam tabel 73 terlampir. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

78 5. Pos Kesehatan Desa/Kampung (Poskesdes/Poskeskamp) Salah satu kriteria desa/kampung siaga adalah memiliki minimal satu Poskesdes/Poskeskamp. Tenaga poskesdes minimal 1 (satu) orang bidan dan 2 (dua) orang kader di Provinsi Papua Tahun 2012 terdapat 476 Poskeskamp. Data lengkap terdapat dalam tabel 73 terlampir. 6. Desa Siaga/Kampung Siaga Desa/Kampung siaga merupakan salah satu pendukung untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat. Di Provinsi Papua terdapat 716 Kampung Siaga, namun yang aktif 341 Kampung Siaga atau 47,6 %. Data lengkap terdapat dalam tabel 73 terlampir. 7. Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan Pendidikan tenaga kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan ketersediaan dan kualitas tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah dan swasta melalui berbagai institusi pendidikan dan jenjang pendidikan. Institusi pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan kesehatan milik pemerintah yang ada di Provinsi Papua, yaitu SMK Analis Kesehatan (Pemda Provinsi Papua); Politeknik Kesehatan Jayapura (Kemenkes RI); Fak.Kedokteran, FKM Uncen Jayapura, dan Institusi milik swasta seperti Akademi Keperawatan, STIKES, D3 Farmasi dan sebagainya. B. TENAGA KESEHATAN Jumlah tenaga kesehatan di Provinsi Papua secara rasio telah mencukupi, namun masih terjadi persoalan dalam persebarannnya. Persebaran tenaga belum merata, tenaga kesehatan lebih banyak di fasilitas pelayanan kesehatan perkotaan dibandingkan di wilayah yang jauh dari perkotaan. Untuk tenaga tertentu seperti : bidan dan dokter masih sangat dibutuhkan. Rincian ketenagaan dapat dilihat pada lampiran tabel 74 s.d. tabel 78. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

79 C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan di Provinsi Papua tahun 2012 terdiri atas pembiayaan kesehatan oleh pemerintah dan pembiayaan oleh masyarakat. Pembiayaan pembangunan kesehatan yang berasal dari pemerintah, pemerintah daerah pada tahun 2012, yaitu Sumber Dana berasal dari : 1. APBD Provinsi Papua (DAU, PAD, OTSUS) 2. Dekonsentrasi 3. Tugas Perbantuan 4. Dana Alokasi Khusus pelayanan kesehatan dasar (kabupaten/ kota). dan kesehatan rujukan (rumah sakit) 5. APBD Kabupaten/Kota (DAU, PAD, OTSUS) 6. Donator Luar Negeri (Pinjaman/Hibah) Tabel 5.1 Pembiayaan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Papua Tahun 2012 ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA Tidak ada data a. Belanja Langsung Tidak ada data b. Belanja Tidak Langsung Tidak ada data 2 APBD PROVINSI 251,187,174,930 a. Belanja Langsung (DAU/OTSUS) 221,711,589,930 b. Belanja Tidak Langsung/Belanja Pegawai 29,475,585,000 3 APBN : 52,009,300,000 - Dana Dekonsentrasi 32,009,300,000 - Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi - Dana Alokasi Khusus (DAK) Kab/Kota - Dana Jamkesmas untuk Pusk di Kab/Kota - Dana Jamkesmas untuk Rumah Sakit Kab/Kota - Tugas Perbantuan 20,000,000,000-4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 13,293,755,414 (sebutkan project dan sumber dananya) a. Global Fund ATM TB 4,557,691,858 b. Global Fund ATM AIDS 3,683,134,486 c. Global Fund ATM Malaria 4,472,692,820 d. NLR 2 Kusta 580,236,250 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN - TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 316,490,230,344 Sumber : Bidang Bina Program dan PKW Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

80 Pengeluaran rumah tangga untuk kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan (jamkesmas) juga menjadi bagian penting dalam pembiayaan pembangunan kesehatan, disamping itu pula terdapat peran LSM serta lembaga/donatur lain seperti WHO, Unicef, NLR (kusta), Global fund (AIDS, Malaria, TB), Bill Clinton Foundation (AIDS), AusAids (AIDS) dan sebagainya. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

81 BAB VI P E N U T U P Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun 2012 belum menggambarkan kondisi yang sebenarnya, hal ini terjadi karena masih belum lengkapnya data. Sebagai sumber data dalam Papua Tahun 2012 adalah : Penyusunan Profil Kesehatan Provinsi a. Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2012 dari 29 kabupaten/kota di Provinsi Papua, 11 kabupaten/kota yang menyampaikan profil kesehatan yaitu Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Kabupaten Sarmi, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Supiori, Kabupaten Kep. Yapen, Kabupaten Waropen, Kabupaten Mimika, Kabupaten Mappi, dan Kabupaten Bovendigoel) b. Data BPS Papua berupa Papua Dalam Angka c. Data Riset Kesehatan Dasar Depkes R.I Tahun 2008 dan Tahun d. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Propinsi Papua Tahun e. Data rekapitulasi laporan program dari masing-masing bidang yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Papua. Para pemerhati/komunitas peduli kesehatan dalam membaca data diharapkan lebih cermat dan perlu klarifikasi data pada sumbernya. Di era otonomi daerah diperlukan pengambilan keputusan yang cepat tepat, dan akurat. Oleh karena itu diperlukan data yang cepat, tepat dan valid. Namun demikian karena masih terjadi egoisme yang tidak pada tempatnya sehingga terjadi kesulitan komunikasi serta belum terbangunnya sistem dengan baik yang menyebabkan tidak lengkapnya data. Demikian profil kesehatan tahun 2012, yang menggambarkan kondisi yang ada, baik data maupun ungkapan yang bisa disajikan dalam tulisan ini. Mudah-mudahan dapat memberikan manfaat dalam mengambil keputusan/langkah baik untuk keputusan perbaikan program maupun langkah perbaikan data yang ada saat ini. Profil Kesehatan Provinsi Papua Tahun

82

83 RESUME PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran A. GAMBARAN UMUM 1 Luas Wilayah 316,553 Km 2 Tabel 1 2 Jumlah Desa/Kelurahan 3,619 Desa/Kel Tabel 1 3 Jumlah Penduduk 1,669,747 1,473,817 3,143,564 Jiwa Tabel 2 4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4.3 Jiwa Tabel 1 5 Kepadatan Penduduk /Km 2 10 Jiwa/Km 2 Tabel 1 6 Rasio Beban Tanggungan 56.3 Tabel 2 7 Rasio Jenis Kelamin Tabel 2 8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Tidak ada data Tabel 4 9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+ Tidak ada data Tabel 5 B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian 10 Jumlah Lahir Hidup 36,497 Bayi Tabel 6 11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) per KH Tabel 6 12 Jumlah Bayi Mati 180 Bayi Tabel 7 13 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) per KH Tabel 7 14 Jumlah Balita Mati Balita Tabel 7 15 Angka Kematian Balita (dilaporkan) per KH Tabel 7 16 Jumlah Kematian Ibu 51 Ibu Tabel 8 17 Angka Kematian Ibu (dilaporkan) per KH Tabel 8 B.2 Angka Kesakitan 18 AFP Rate (non polio) < 15 th 2.0 per pend <15thn Tabel 9 19 Angka Insidens TB Paru per penduduk Tabel Angka Prevalensi TB Paru per penduduk Tabel Angka Kematian Akibat TB Paru per penduduk Tabel 10 Page 1 of 92

84 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 22 Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) % Tabel Success Rate TB Paru % Tabel Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani % Tabel Jumlah Kasus Baru HIV (Kumulatif) Kasus Tabel Jumlah Kasus Baru AIDS (Kumulatif) - - 1,603 Kasus Tabel Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Kasus Tabel Jumlah Kematian karena AIDS Jiwa Tabel Donor darah diskrining positif HIV Tidak ada data % Tabel Persentase Diare ditemukan dan ditangani % Tabel Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Kasus Tabel Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Kasus Tabel Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) per penduduk Tabel Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun % Tabel Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta % Tabel Angka Prevalensi Kusta per Penduduk Tabel Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) % Tabel Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) % Tabel Jumlah Kasus Difteri Kasus Tabel Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel Jumlah Kasus Pertusis Kasus Tabel Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Kasus Tabel Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Kasus Tabel Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel Jumlah Kasus Campak Kasus Tabel Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel Jumlah Kasus Polio Kasus Tabel Jumlah Kasus Hepatitis B Kasus Tabel Incidence Rate DBD per penduduk Tabel Case Fatality Rate DBD % Tabel Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) per penduduk Tabel 24 Page 2 of 92

85 ANGKA/NILAI NO INDIKATOR No. Lampiran L P L + P Satuan 53 Case Fatality Rate Malaria % Tabel Angka Kesakitan Filariasis per penduduk Tabel 25 B.3 Status Gizi 55 Bayi baru lahir ditimbang % Tabel Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) % Tabel Balita Gizi Baik % Tabel Balita Gizi Kurang % Tabel Balita Gizi Buruk % Tabel 27 C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan 60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 67.9 % Tabel Kunjungan Ibu Hamil (K4) 34.3 % Tabel Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 52.3 % Tabel Pelayanan Ibu Nifas 35.1 % Tabel Ibu hamil dengan imunisasi TT % Tabel Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe % Tabel Bumil Risti/Komplikasi ditangani 25.1 % Tabel Neonatal Risti/Komplikasi ditangani % Tabel Bayi Mendapat Vitamin A % Tabel Anak Balita Mendapat Vitamin A % Tabel Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 31.3 % Tabel Peserta KB Baru 11.7 % Tabel Peserta KB Aktif 30.0 % Tabel Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) % Tabel Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) % Tabel Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) % Tabel Desa/Kelurahan UCI 20.1 % Tabel Cakupan Imunisasi Campak Bayi 46.9 % Tabel Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak 14.9 % Tabel 39 Page 3 of 92

86 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif % Tabel Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin % Tabel Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) % Tabel Balita ditimbang % Tabel Balita berat badan naik % Tabel Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) % Tabel Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % Tabel Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan % Tabel 46 Setingkat 87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan % Tabel 47 Setingkat 88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) % Tabel Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level % Tabel Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam 85.7 % Tabel Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap Tabel SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 38.7 % Tabel SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 22.2 % Tabel Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) % Tabel Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) % Tabel Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut % Tabel 53 C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar % Tabel Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup % Tabel 56 Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat % Tabel 56 Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat % Tabel 56 Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata % Tabel 57 Page 4 of 92

87 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat % Tabel 57 Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan % Tabel Cakupan Kunjungan Rawat Inap % Tabel Gross Death Rate (GDR) di RS % Tabel Nett Death Rate (NDR) di RS % Tabel Bed Occupation Rate (BOR) di RS 41.1 % Tabel Length of Stay (LOS) di RS 2.8 Hari Tabel Turn of Interval (TOI) di RS 4.1 Hari Tabel 60 C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-phbs 42.2 % Tabel 61 C.4 Keadaan Lingkungan 111 Rumah Sehat 45.7 % Tabel Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes 24.7 % Tabel Keluarga dengan sumber air minum terlindung 46.8 % Tabel Keluarga memiliki Jamban Sehat 63.6 % Tabel Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat 60.2 % Tabel Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat 73.6 % Tabel TUPM Sehat 68.2 % Tabel Institusi dibina kesehatan lingkungannya 60.3 % Tabel 68 D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan 119 Jumlah Rumah Sakit Umum 33 Tabel Jumlah Rumah Sakit Khusus 1 Tabel Jumlah Puskesmas Perawatan 98 Tabel Jumlah Puskesmas non-perawatan 267 Tabel Jumlah Apotek - Tabel Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan - % Tabel Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar 39.4 % Tabel 71 Page 5 of 92

88 NO INDIKATOR ANGKA/NILAI L P L + P Satuan No. Lampiran 126 Jumlah Posyandu 3,085 Posyandu Tabel Posyandu Aktif 62.6 % Tabel Rasio posyandu per 100 balita 0.9 per 100 balita Tabel Jumlah Desa Siaga 716 Desa Tabel Desa Siaga Aktif 47.6 % Tabel Jumlah Poskesdes 481 Poskesdes Tabel 73 D.2 Tenaga Kesehatan 132 Jumlah Dokter Spesialis Orang Tabel Rasio Dokter Spesialis per penduduk Tabel Jumlah Dokter Umum Orang Tabel Rasio Dokter Umum per penduduk Tabel Jumlah Dokter Gigi Orang Tabel Jumlah Bidan - - 1,969 Orang Tabel Rasio Bidan 60 per penduduk Tabel Jumlah Perawat - - 4,990 Orang Tabel Jumlah Tenaga Kefarmasian Orang Tabel Jumlah Tenaga Gizi Orang Tabel Jumlah Tenaga Kesmas Orang Tabel Jumlah Tenaga Sanitasi Orang Tabel Jumlah Tenaga Teknisi Medis Orang Tabel Jumlah Fisioterapis Orang Tabel 78 D.3 Pembiayaan Kesehatan 146 Total Anggaran Kesehatan 316,490,230,344 Rp Tabel APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota - % Tabel Anggaran Kesehatan Perkapita 100,679 Rp Tabel 79 Page 6 of 92

89 TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN MENURUT KABUPATEN/KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA LUAS JUMLAH JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN JUMLAH WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DISTRIK DESA KELURAHAN DESA+KEL. PENDUDUK (Km2) TANGGA TANGGA per km MERAUKE 47, ,143 51, JAYAWIJAYA 2, ,556 52, JAYAPURA 14, ,198 27, NABIRE 4, ,113 33, KEPULAUAN YAPEN 4, ,034 17, BIAK NUMFOR 13, ,682 30, PANIAI 20, ,230 38, PUNCAK JAYA 2, ,220 30, MIMIKA 2, ,917 45, BOVEN DIGOEL 24, ,890 14, MAPPI 23, ,598 19, ASMAT 24, ,961 19, YAHUKIMO 15, ,523 45, PEGUNUNGAN BINTANG 14, ,597 17, TOLIKARA 6, ,952 28, SARMI 13, ,579 7, KEEROM 9, ,848 12, WAROPEN 5, ,336 5, SUPIORI ,612 3, MAMBERAMO RAYA 28, ,375 3, NDUGA 5, ,706 19, LANNY JAYA 3, ,780 40, MAMBERAMO TENGAH 3, ,865 10, YALIMO 3, ,320 12, PUNCAK 5, ,423 25, DOGIYAI 4, ,454 23, INTAN JAYA 2, ,924 9, DEIYAI 9, ,920 16, KOTA JAYAPURA ,807 67, JUMLAH (KAB/KOTA) 316, , ,619 3,143, , Sumber : Berbagai Sumber yang di olah

90 TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR, RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI JUMLAH PENDUDUK PEREMPUAN >=65 JUMLAH >=65 JUMLAH MERAUKE 217,143 12,519 27,931 59,627 13,030 1, ,296 11,454 24,218 56,986 9, , JAYAWIJAYA 217,556 12,293 27,427 58,550 12,794 1, ,231 11,730 24,801 58,359 9, , JAYAPURA 124,198 7,229 16,130 34,434 7, ,004 6,481 13,703 32,245 5, , NABIRE 144,113 8,425 18,797 40,127 8, ,917 7,484 15,823 37,232 6, , KEPULAUAN YAPEN 92,034 5,218 11,642 24,853 5, ,640 4,944 10,454 24,598 4, , BIAK NUMFOR 140,682 7,967 17,776 37,947 8, ,738 7,567 15,999 37,647 6, , PANIAI 170,230 9,769 21,796 46,530 10, ,190 9,026 19,083 44,903 7, , PUNCAK JAYA 112,220 6,653 14,844 31,687 6, ,740 5,733 12,122 28,524 4, , MIMIKA 201,917 12,512 27,917 59,597 13,023 1, ,238 9,765 20,646 48,582 7, , BOVEN DIGOEL 61,890 3,693 8,240 17,590 3, ,717 3,138 6,634 15,610 2, , MAPPI 90,598 5,194 11,588 24,738 5, ,418 4,809 10,168 23,925 3, , ASMAT 84,961 4,885 10,899 23,266 5, ,597 4,495 9,505 22,365 3, , YAHUKIMO 182,523 10,534 23,503 50,173 10,964 1,000 96,173 9,617 20,333 47,845 7, , PEGUNUNGAN BINTANG 72,597 4,288 9,567 20,423 4, ,147 3,725 7,877 18,534 3, , TOLIKARA 126,952 7,506 16,746 35,749 7, ,526 6,507 13,758 32,373 5, , SARMI 36,579 2,217 4,947 10,561 2, ,244 1,819 3,846 9,051 1, , KEEROM 53,848 3,221 7,188 15,344 3, ,412 2,721 5,754 13,540 2, , WAROPEN 27,336 1,595 3,560 7,599 1, ,566 1,422 3,007 7,076 1, , SUPIORI 17,612 1,013 2,260 4,826 1, , ,969 4, , MAMBERAMO RAYA 20,376 1,186 2,645 5,647 1, ,825 1,064 2,249 5, , NDUGA 87,706 5,234 11,678 24,930 5, ,787 4,446 9,400 22,119 3, , LANNY JAYA 164,780 9,678 21,594 46,098 10, ,363 8,511 17,994 42,342 6, , MAMBERAMO TENGAH 43,865 2,590 5,779 12,337 2, ,648 2,252 4,761 11,202 1, , YALIMO 56,320 3,277 7,312 15,610 3, ,921 2,940 6,216 14,627 2, , PUNCAK 103,423 5,982 13,348 28,495 6, ,620 5,435 11,492 27,041 4, , DOGIYAI 93,454 5,167 11,528 24,609 5, ,171 5,155 10,898 25,645 4, , INTAN JAYA 44,924 2,519 5,621 12,000 2, ,002 2,441 5,162 12,147 1, , DEIYAI 68,920 3,934 8,777 18,737 4, ,916 3,676 7,772 18,287 2, , KOTA JAYAPURA 284,807 16,588 37,011 79,010 17,265 1, ,450 14,852 31,402 73,891 12,053 1, , JUMLAH (KAB/KOTA) 3,143, , , , ,351 17,369 1,669, , , , ,204 12,806 1,473, Sumber: BPS Provinsi Papua dan diolah Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 3,143, ,027 RASIO BEBAN TANG GUNGAN RASIO JENIS KELAMIN

91 TABEL 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK NO KELOMPOK UMUR (TAHUN) LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,581 92, , ,257 63, , ,213 36,744 90, ,584 20,874 51, ,297 12,451 30, ,068 6,263 15, ,657 3,494 8, ,644 3,049 6,693 JUMLAH 1,669,747 1,473,817 3,143,564 Sumber: - BPS Provinsi Papua di olah

92 TABEL 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF MENURUT JENIS KELAMIN KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH PENDUDUK USIA 10 KE ATAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % JUMLAH MELEK HURUF % MERAUKE 2 JAYAWIJAYA 3 JAYAPURA 4 NABIRE 5 KEPULAUAN YAPEN 6 BIAK NUMFOR 7 PANIAI 8 PUNCAK JAYA 9 MIMIKA 39,118 5,632 62,604 3, BOVEN DIGOEL 11 MAPPI 12 ASMAT 13 YAHUKIMO 14 PEGUNUNGAN BINTANG 15 TOLIKARA 16 SARMI 17 KEEROM 21,001 18,975 16,919 13, WAROPEN 19 SUPIORI 20 MAMBERAMO RAYA 21 NDUGA 22 LANNY JAYA 23 MAMBERAMO TENGAH 24 YALIMO 25 PUNCAK 26 DOGIYAI 27 INTAN JAYA 28 DEIYAI 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber: Profilkes Kab/Kota

93 TABEL 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATAS MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ UNIVERSI DIPLO TAS MA JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI MERAUKE 2 JAYAWIJAYA 3 JAYAPURA 4 NABIRE 5 KEPULAUAN YAPEN 6 BIAK NUMFOR 7 PANIAI 8 PUNCAK JAYA 9 MIMIKA 11,391 2,197 11,402 2, BOVEN DIGOEL 11 MAPPI 12 ASMAT 13 YAHUKIMO 14 PEGUNUNGAN BINTANG 15 TOLIKARA 16 SARMI SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA 17 KEEROM 3,115 2,755 4,017 3,163 3, ,252 2,342 3,419 1,705 1, WAROPEN 19 SUPIORI 20 MAMBERAMO RAYA 21 NDUGA 22 LANNY JAYA 23 MAMBERAMO TENGAH 24 YALIMO 25 PUNCAK 26 DOGIYAI 27 INTAN JAYA 28 DEIYAI 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) KABUPATEN/KOTA Sumber : BPS Provinsi Papua AK/ DIPLO MA UNIVERSI TAS JUMLAH TIDAK/ BELUM PERNAH SEKOLAH TIDAK/ BELUM TAMAT SD/MI SD/MI SMP/ MTs SMA/ SMK/ MA AK/ DIPLO MA UNIVERS ITAS JUMLAH

94 TABEL 6 NO JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH KELAHIRAN KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN HIDUP + HIDUP + HIDUP + HIDUP MATI HIDUP MATI HIDUP MATI MATI MATI MATI MERAUKE , ,337 2 JAYAWIJAYA , ,349 3 JAYAPURA , ,009 4 NABIRE , ,217 5 KEPULAUAN YAPEN 10 1, , ,955 6 BIAK NUMFOR , ,615 7 PANIAI PUNCAK JAYA , ,249 9 MIMIKA , , BOVEN DIGOEL , , MAPPI , , ASMAT , YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA , ,538 JUMLAH (KAB/KOTA) ,497 1,026 37,523 ANGKA LAHIR MATI (DILAPORKAN) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Keterangan : Angka Lahir Mati yg dilaporkan tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi

95 TABEL 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN) BAYI LAKI - LAKI ANAK BALITA BALITA JUMLAH KEMATIAN Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina Kesehatan Keluarga dan Masyarakat Keterangan : a. Angka Kematian tersebut di atas, belum tentu menggambarkan AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi b. Kematian Bayi tidak termasuk Lahir Mati. BAYI PEREMPUAN ANAK BALITA BALITA LAKI - LAKI + PEREMPUAN BAYI ANAK BALITA BALITA

96 TABEL 8 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 KEMATIAN IBU HAMIL JUMLAH KEMATIAN IBU < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH < 20 Thn Thn 35 Thn JUMLAH MERAUKE 20 4, JAYAWIJAYA 12 5, JAYAPURA 19 3, NABIRE 24 2, KEPULAUAN YAPEN 10 1, BIAK NUMFOR 17 1, PANIAI PUNCAK JAYA 8 2, MIMIKA 13 1, BOVEN DIGOEL 15 1, MAPPI 11 2, ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA 12 4, JUMLAH (KAB/KOTA) , ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN) Sumber : Propilkes Kab/Kota dan Bidang Bina Kesehatan Keluarga dan M asyarakat Keterangan: - Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nif as - Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi KEMATIAN IBU BERSALIN KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU

97 TABEL 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK <15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) AFP RATE (NON POLIO) MERAUKE 20 76, JAYAWIJAYA 12 76, JAYAPURA 19 43, NABIRE 24 50,528-5 KEPULAUAN YAPEN 10 32, BIAK NUMFOR 17 49, PANIAI 18 59,673-8 PUNCAK JAYA 8 39,352-9 MIMIKA 13 70, BOVEN DIGOEL 15 21, MAPPI 11 31, ASMAT 11 29, YAHUKIMO 18 63, PEGUNUNGAN BINTANG 29 25, TOLIKARA 27 44, SARMI 8 12, KEEROM 8 18, WAROPEN 10 9, SUPIORI 5 6, MAMBERAMO RAYA 9 7, NDUGA 8 30, LANNY JAYA 10 57, MAMBERAMO TENGAH 4 15, YALIMO 7 19, PUNCAK 8 36, DOGIYAI 10 32, INTAN JAYA 6 15, DEIYAI 8 24, KOTA JAYAPURA 12 99, JUMLAH (KAB/KOTA) 365 1,102, Sumber : Bidang Bina P2 dan HIV Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di di RS

98 TABEL 10 NO L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE , , , JAYAWIJAYA , , , JAYAPURA 19 66,004 58, , NABIRE 24 76,917 67, , KEPULAUAN YAPEN 10 47,640 44,394 92, BIAK NUMFOR 17 72,738 67, , PANIAI 18 89,190 81, , PUNCAK JAYA 8 60,740 51, , MIMIKA ,238 87, , BOVEN DIGOEL 15 33,717 28,173 61, MAPPI 11 47,418 43,180 90, ASMAT 11 44,597 40,364 84, YAHUKIMO 18 96,173 86, , PEGUNUNGAN BINTANG 29 39,147 33,450 72, TOLIKARA 27 68,526 58, , SARMI 8 20,244 16,335 36, KEEROM 8 29,412 24,436 53, WAROPEN 10 14,566 12,770 27, SUPIORI 5 9,250 8,362 17, MAMBERAMO RAYA 9 10,825 9,551 20, NDUGA 8 47,787 39,919 87, LANNY JAYA 10 88,363 76, , MAMBERAMO TENGAH 4 23,648 20,217 43, YALIMO 7 29,921 26,399 56, PUNCAK 8 54,620 48, , DOGIYAI 10 47,171 46,283 93, INTAN JAYA 6 23,002 21,922 44, DEIYAI 8 35,916 33,004 68, KOTA JAYAPURA , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 365 1,669,747 1,473,817 3,143,564 1,462 1,128 2, ,745 1,359 2, ANGKA INSIDEN PER PENDUDUK KEMATIAN PER PENDUDUK Sumber : Bidang PP dan HIV Keterangan: a. Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS b. Kasus Lama BTA + termasuk (termasuk Kambuh, Defaulter, Gagal dan Krinik) JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KASUS BARU 2012 JUMLAH KASUS TB PARU KASUS LAMA 2011 KASUS BARU + KASUS LAMA PREVALENSI (PER PENDUDUK) JUMLAH KEMATIAN AKIBAT TB PARU

99 TABEL 11 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH PERKIRAAN KASUS BARU L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P MERAUKE , JAYAWIJAYA , JAYAPURA , NABIRE , KEPULAUAN YAPEN , BIAK NUMFOR , PANIAI , PUNCAK JAYA MIMIKA , BOVEN DIGOEL , MAPPI , ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA , JUMLAH (KAB/KOTA) 365 3,506 3,095 6, ,403 1,462 1,128 2, KLINIS Sumber : Bidang PP dan HIV Keterangan: a. Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS b. Kasus Klinis TB Paru adalah Jumlah Suspek TB paru yang diperiksa TB PARU BTA (+) ANGKA PENEMUAN KASUS (CDR) dlm %

100 TABEL 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 TB PARU NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS BTA (+) DIOBATI 2011 KESEMBUHAN Tahun 2012 PENGOBATAN LENGKAP tahun 2012 ANGKA KESUKSESAN L P L + P L P L + P L P L + P (SUCCESS RATE/SR) JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) 365 1,507 1,095 2, , Sumber : Bidang PP dan HIV Keterangan: - Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

101 TABEL 13 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAAN PENDERITA L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 12,519 11,454 23,973 1,252 1,145 2, JAYAWIJAYA 12 12,293 11,730 24,023 1,229 1,173 2, JAYAPURA 19 7,229 6,481 13, , NABIRE 24 8,425 7,484 15, , KEPULAUAN YAPEN 10 5,218 4,944 10, , BIAK NUMFOR 17 7,967 7,567 15, , PANIAI 18 9,769 9,026 18, , PUNCAK JAYA 8 6,653 5,733 12, , MIMIKA 13 12,512 9,765 22,277 1, , BOVEN DIGOEL 15 3,693 3,138 6, MAPPI 11 5,194 4,809 10, , ASMAT 11 4,885 4,495 9, YAHUKIMO 18 10,534 9,617 20,151 1, , PEGUNUNGAN BINTANG 29 4,288 3,725 8, TOLIKARA 27 7,506 6,507 14, , SARMI 8 2,217 1,819 4, KEEROM 8 3,221 2,721 5, WAROPEN 10 1,595 1,422 3, SUPIORI 5 1, , MAMBERAMO RAYA 9 1,186 1,064 2, NDUGA 8 5,234 4,446 9, LANNY JAYA 10 9,678 8,511 18, , MAMBERAMO TENGAH 4 2,590 2,252 4, YALIMO 7 3,277 2,940 6, PUNCAK 8 5,982 5,435 11, , DOGIYAI 10 5,167 5,155 10, , INTAN JAYA 6 2,519 2,441 4, DEIYAI 8 3,934 3,676 7, KOTA JAYAPURA 12 16,588 14,852 31,440 1,659 1,485 3, JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,027 18,289 16,414 34, , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina P2 dan HIV Keterangan: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS PNEUMONIA PADA BALITA PENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANI L P L + P

102 TABEL 14 NO KABUPATEN/KOTA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) , Sumber : Bidang Bina P2 dan HIV Keterangan : JUMLAH KASUS BARU HIV, AIDS, DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 PUSKESMAS H I V JUMLAH KASUS BARU A I D S INFEKSI MENULAR SEKSUAL LAINNYA JUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS

103 TABEL 15 DONOR DARAH NOUNIT TRANSFUSI DARAH SAMPEL DARAH DIPERIKSA POSITIF HIV JUMLAH PENDONOR L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 2, ,797 2, , JAYAWIJAYA 3 JAYAPURA 4 NABIRE 5 KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR 7 PANIAI 8 PUNCAK JAYA 9 MIMIKA 4,517 4, BOVEN DIGOEL 11 MAPPI 12 ASMAT 13 YAHUKIMO 14 PEGUNUNGAN BINTANG 15 TOLIKARA 16 SARMI 17 KEEROM 18 WAROPEN 19 SUPIORI 20 MAMBERAMO RAYA 21 NDUGA 22 LANNY JAYA 23 MAMBERAMO TENGAH 24 YALIMO 25 PUNCAK 26 DOGIYAI 27 INTAN JAYA 28 DEIYAI 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH 3,412 1,010 8,939 3,412 1,010 8, Sumber: : Profil Kesehatan Kab/Kota PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENIS KELAMIN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012

104 TABEL 16 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERKIRAAAN KASUS L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE , , ,143 4,835 4,350 9,185 1, , , JAYAWIJAYA , , ,556 4,747 4,455 9, JAYAPURA 19 66,004 58, ,198 2,792 2,462 5,254 2, , , NABIRE 24 76,917 67, ,113 3,254 2,842 6,096 3, , , KEPULAUAN YAPEN 10 47,640 44,394 92,034 2,015 1,878 3,893 2, , , BIAK NUMFOR 17 72,738 67, ,682 3,077 2,874 5, PANIAI 18 89,190 81, ,230 3,773 3,428 7, PUNCAK JAYA 8 60,740 51, ,220 2,569 2,178 4, MIMIKA ,238 87, ,917 4,832 3,709 8, , BOVEN DIGOEL 15 33,717 28,173 61,890 1,426 1,192 2,618 1, , , MAPPI 11 47,418 43,180 90,598 2,006 1,827 3, ASMAT 11 44,597 40,364 84,961 1,886 1,707 3,594 1, , , YAHUKIMO 18 96,173 86, ,523 4,068 3,653 7, PEGUNUNGAN BINTANG 29 39,147 33,450 72,597 1,656 1,415 3, TOLIKARA 27 68,526 58, ,952 2,899 2,471 5, SARMI 8 20,244 16,335 36, , KEEROM 8 29,412 24,436 53,848 1,244 1,034 2,278 1, , , WAROPEN 10 14,566 12,770 27, , SUPIORI 5 9,250 8,362 17, MAMBERAMO RAYA 9 10,825 9,551 20, NDUGA 8 47,787 39,919 87,706 2,021 1,689 3, LANNY JAYA 10 88,363 76, ,780 3,738 3,232 6, MAMBERAMO TENGAH 4 23,648 20,217 43,865 1, , YALIMO 7 29,921 26,399 56,320 1,266 1,117 2, PUNCAK 8 54,620 48, ,423 2,310 2,064 4, DOGIYAI 10 47,171 46,283 93,454 1,995 1,958 3, INTAN JAYA 6 23,002 21,922 44, , DEIYAI 8 35,916 33,004 68,920 1,519 1,396 2, KOTA JAYAPURA , , ,807 6,406 5,641 12,047 2, , , JUMLAH (KAB/KOTA) 365 1,669,747 1,473,817 3,143,564 70,630 62, ,973 16, , , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang PP dan HIV Keterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS L DIARE DIARE DITANGANI P L + P

105 TABEL 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 KASUS BARU NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS Pausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH 0-14 TAHUN 15 TAHUN JUMLAH PB + MB L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) ,350 ANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

106 TABEL 18 KASUS BARU NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENDERITA KUSTA PENDERITA KUSTA 0-14 TAHUN CACAT TINGKAT 2 L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012

107 TABEL 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KASUS TERCATAT PB MB JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) , ,354 1, ,800 ANGKA PREVALENSI PER PENDUDUK 5.7 Sumber : Bidang Bina PP dan HIV

108 TABEL 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 KUSTA (PB) KUSTA (MB) NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENDERITA PB RFT PB PENDERITA MB RFT MB 2011 L P L + P 2010 L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA 8 9 MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang Bina PP dan HIV

109 TABEL 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH KASUS PD3I NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DIFTERI TETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUM PERTUSIS JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- JUMLAH KASUS MENING- L P L+P GAL L P L+P L P L+P GAL L P L+P GAL MERAUKE JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA 19 4 NABIRE 24 5 KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA 8 9 MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI 8 17 KEEROM WAROPEN SUPIORI 5 20 MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA 12 JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) Sumber : Bidang PP dan HIV

110 TABEL 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS CAMPAK POLIO HEPATITIS B JUMLAH KASUS MENINGGAL L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA 19 4 NABIRE 24 5 KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA 8 9 MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI 8 17 KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) CASE FATALITY RATE (%) 0.0 Sumber : Bidang Bina PP & HIV dan Profilkes Kab/Kota JUMLAH KASUS PD3I

111 TABEL 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KASUS MENINGGAL CFR (%) L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA NABIRE 24 5 KEPULAUAN YAPEN BIIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA 8 9 MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI 8 17 KEEROM WAROPEN SUPIORI 5 20 MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) INCIDENCE RATE PER PENDUDUK Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang PP & HIV Keterangan : Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS

112 TABEL 24 MALARIA SEDIAAN DARAH PENDERITA NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TANPA PEMERIKSAAN DENGAN PEMERIKSAAN MENINGGAL CFR ( % ) DIPERIKSA POSITIF % POSITIF SEDIAAN DARAH SEDIAAN DARAH POSITIF L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE 20 12,142 3, ,142 3, JAYAWIJAYA 12 9,360 1, ,360 1,633 3 JAYAPURA 19 56,814 27, ,814 27, NABIRE 24 44,223 21, ,075 21, KEPULAUAN YAPEN 10 80,943 7, ,647 7, BIAK NUMFOR 17 20,775 4, ,775 4,904 7 PANIAI 18 3,931 2, ,931 2,183 8 PUNCAK JAYA MIMIKA , , , , BOVEN DIGOEL 15 13,314 8, ,688 8, MAPPI 11 14,691 4, ,762 4, ASMAT 11 10,622 6, ,622 6, YAHUKIMO 18 11,963 4, ,963 4, PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA 27 2, , SARMI 8 7,618 4, ,618 4, KEEROM 8 71,232 29, ,232 29, WAROPEN 10 6,676 3, ,292 3, SUPIORI 5 6,676 3, ,676 3, MAMBERAMO RAYA 9 2,337 1, ,337 1, NDUGA 8 1,300 1, ,300 1, LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA 12 77,522 3, ,737 3, JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , ANGKA KESAKITAN (API) PER PENDUDUK 76.7 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Sumber : Bidang Bina PP dan HIV dan Profiilkes Kab/Kota AMI PER PENDDUDUK

113 TABEL 25 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 L P L+P L P L+P MERAUKE 20 2 JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA NABIRE 24 5 KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA 8 9 MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTAN TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI 5 20 MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) ANGKA KESAKITAN PER PENDUDUK (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina PP & HIV KASUS BARU DITEMUKAN PENDERITA FILARIASIS JUMLAH SELURUH KASUS

114 TABEL 26 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 4,252 3, JAYAWIJAYA 12 5,277 3 JAYAPURA 19 3,001 2, NABIRE 24 2, KEPULAUAN YAPEN 10 1, , BIAK NUMFOR 17 1,588 7 PANIAI PUNCAK JAYA 8 2, MIMIKA 13 1,729 1, BOVEN DIGOEL 15 1,255 1, , MAPPI 11 2, ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH LAHIR HIDUP L BAYI BARU LAHIR DITIMBANG 29 KOTA JAYAPURA 12 1,292 1,466 4,147 1,156 1,389 2, JUMLAH (KAB/KOTA) 365 2,318 2,358 36,497 3,435 3,976 15, P L + P L BBLR P L + P Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina Kesga & Masyarakat

115 TABEL 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS BALITA DITIMBANG GIZI LEBIH GIZI BAIK GIZI KURANG GIZI BURUK L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 6, , JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA 19 1,875 1,928 3, , , , NABIRE 24 1,391 1,503 2, , , , KEPULAUAN YAPEN 10 2,799 2,566 5, , , , BIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA 8 3,236 5,156 8, , , , , MIMIKA 13 9,782 9,026 18,808 9, , , BOVEN DIGOEL 15 3,447 3,570 7,017 1, , , , , , MAPPI 11 4,828 4, ASMAT 11 4,358 4,352 8, , , , , YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM 8 1,911 1,906 3, , , , WAROPEN SUPIORI , , MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA , ,842 5,097 9, ,054 1, JUMLAH (KAB/KOTA) ,149 5, , , , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina Kesga & Masyarakat BALITA

116 TABEL 28 NO KABUPATEN/KOTA CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 PUSKESMAS JUMLAH K1 % K4 % JUMLAH DITOLONG NAKES % JUMLAH MENDAPAT YANKES MERAUKE 20 3,793 4, , ,620 4, ,620 2, JAYAWIJAYA 12 3,884 3, ,707 2, , JAYAPURA 19 2,146 1, ,048 1, , NABIRE 24 2,478 1, , ,365 2, ,365 1, KEPULAUAN YAPEN 10 1,637 1, , , BIAK NUMFOR 17 2,506 2, , ,392 1, ,392 1, PANIAI 18 2, , , PUNCAK JAYA 8 1,898 1, , ,812 2, ,812 2, MIMIKA 13 3,233 4, , ,086 1, , BOVEN DIGOEL 15 1,039 1, , MAPPI 11 1,592 1, , ,520 1, , ASMAT 11 1,488 1, , , YAHUKIMO 18 3, , , PEGUNUNGAN BINTANG 29 1, , , TOLIKARA 27 2, , , SARMI KEEROM , WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA 8 1, , , LANNY JAYA 10 2,818 1, , , MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK 8 1, , , DOGIYAI 10 1, , , INTAN JAYA DEIYAI 8 1, , , KOTA JAYAPURA 12 4,918 3, , ,694 2, ,694 1, JUMLAH (KAB/KOTA) ,349 36, , ,879 27, ,879 18, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina Kesga & Masyarakat IBU HAMIL IBU BERSALIN IBU NIFAS %

117 TABEL 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+ JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 3,793 1, , , JAYAWIJAYA 12 3,884 2, , , JAYAPURA 19 2, , NABIRE 24 2,478 2, , , KEPULAUAN YAPEN 10 1, , BIAK NUMFOR 17 2, , PANIAI 18 2, PUNCAK JAYA 8 1,898 2, , , MIMIKA 13 3,233 1, , , BOVEN DIGOEL 15 1, MAPPI 11 1, ASMAT 11 1, YAHUKIMO 18 3, PEGUNUNGAN BINTANG 29 1, TOLIKARA 27 2, SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA 8 1, LANNY JAYA 10 2, MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK 8 1, DOGIYAI 10 1, INTAN JAYA DEIYAI 8 1, KOTA JAYAPURA 12 4, , , JUMLAH (KAB/KOTA) ,349 17, , , , , , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina Kesga & Masyarakat IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL

118 TABEL 30 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH IBU HAMIL FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET) JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 3,793 4, , JAYAWIJAYA 12 3,884 2, , JAYAPURA 19 2, NABIRE 24 2,478 2, , KEPULAUAN YAPEN 10 1,637 1, BIAK NUMFOR 17 2,506 2, , PANIAI 18 2, PUNCAK JAYA 8 1,898 9 MIMIKA 13 3,233 3, , BOVEN DIGOEL 15 1,039 1, MAPPI 11 1, , ASMAT 11 1, YAHUKIMO 18 3, PEGUNUNGAN BINTANG 29 1, TOLIKARA 27 2, SARMI KEEROM , WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA 8 1, LANNY JAYA 10 2,818 1, MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK 8 1, DOGIYAI 10 1, INTAN JAYA DEIYAI 8 1, KOTA JAYAPURA 12 4,918 3, , JUMLAH (KAB/KOTA) ,349 27, , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina Kesga & Masyarakat

119 TABEL 31 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS Σ % L P L + P L P L + P Σ % Σ % Σ % MERAUKE 20 3, , JAYAWIJAYA 12 3, , JAYAPURA 19 2, , NABIRE 24 2, , KEPULAUAN YAPEN 10 1, , , BIAK NUMFOR 17 2, , PANIAI 18 2, PUNCAK JAYA 8 1, , MIMIKA 13 3, , BOVEN DIGOEL 15 1, , MAPPI 11 1, , ASMAT 11 1, YAHUKIMO 18 3, PEGUNUNGAN BINTANG 29 1, TOLIKARA 27 2, SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA 8 1, LANNY JAYA 10 2, MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK 8 1, DOGIYAI 10 1, INTAN JAYA DEIYAI 8 1, KOTA JAYAPURA 12 4, , ,252 1,895 4, JUMLAH (KAB/KOTA) ,349 10,870 2, ,839 4,451 36, , , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina Kesga & Masyarakat JUMLAH DAN PERSENTASE IBU HAMIL DAN NEONATAL RISIKO TINGGI/KOMPLIKASI DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH IBU HAMIL BUMIL RISTI/ KOMPLIKASI BUMIL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI JUMLAH LAHIR HIDUP PERKIRAAN NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI NEONATAL RISTI/KOMPLIKASI DITANGANI L P L + P

120 TABEL 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 BAYI ANAK BALITA (1-4 TAHUN) IBU NIFAS NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH BAYI 6-11 BULAN MENDAPAT VIT A MENDAPAT VIT A 2X MENDAPAT JUMLAH L P L + P L P L + P JUMLAH VIT A L P L+P Σ % Σ % Σ % L P L+P Σ % Σ % Σ % Σ % MERAUKE 20 1,720 1,592 3,312 2, ,801 9,859 20,660 8, ,620 3, JAYAWIJAYA 12 1,689 1,630 3,319 4, ,606 10,097 20,703 3,707 3 JAYAPURA ,894 1, , , ,238 5,579 11,816 6, , , ,048 2, NABIRE 24 1,157 1,040 2,198 1, , , ,269 6,441 13,710 2,365 1, KEPULAUAN YAPEN , , ,502 4,256 8,758 1, , , ,563 1, BIAK NUMFOR 17 1,095 1,052 2,146 1, ,874 6,513 13,387 2,392 7 PANIAI 18 1,342 1,254 2, ,429 7,769 16,197 2,853 8 PUNCAK JAYA ,711 5,740 4,935 10,675 5, , , ,812 9 MIMIKA 13 1,719 1,357 3,658 1, ,796 8,405 19,201 7, ,086 1, BOVEN DIGOEL ,186 2,701 5, MAPPI ,382 1, ,481 4,139 8,620 1,520 1, ASMAT , , ,214 3,869 8,084 1, , , , YAHUKIMO 18 1,447 1,337 2, ,089 8,278 17,366 3, PEGUNUNGAN BINTANG , ,699 3,207 6,906 1, TOLIKARA 27 1, ,936 6,476 5,601 12,077 2, SARMI ,913 1,566 3,479 1, , , KEEROM ,780 2,342 5,122 2, , , WAROPEN ,377 1,224 2, SUPIORI , , MAMBERAMO RAYA , , NDUGA , ,516 3,827 8,343 1, LANNY JAYA 10 1,330 1,183 2, ,350 7,326 15,676 2, MAMBERAMO TENGAH ,235 1,938 4, YALIMO ,828 2,531 5, PUNCAK ,577 5,162 4,678 9,840 1, DOGIYAI ,426 4,458 4,437 8,895 1, INTAN JAYA ,174 2,101 4, DEIYAI , ,394 3,164 6,558 1, KOTA JAYAPURA 12 2,279 2,064 4,343 1, , , ,312 12,784 27,096 3, , , ,694 2, JUMLAH (KAB/KOTA) ,125 22,814 48,521 6, , , , , ,078 22, , , ,879 16, Sumber : Bidang Bina Kesga dan Masyarakat, dan Profilkes Kab/Kota

121 TABEL 33 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MKJP PESERTA KB AKTIF IUD % MOP % MOW % IM PLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KON DOM % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % MERAUKE , , , , , , JAYAWIJAYA , , , , , , JAYAPURA , , , , , , , NABIRE , , , , , , KEPULAUAN YAPEN , , , , , BIAK NUMFOR , , , , , , , PANIAI , , PUNCAK JAYA 8 9 MIMIKA , , , , , BOVEN DIGOEL , , , , MAPPI , , , , ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI , , , , KEEROM , , , WAROPEN , , , SUPIORI MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI KOTA JAYAPURA 12 1, , , , , , , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 365 2, , , , , , , , , Sumber : BKKBN Provinsi Papua dan Profilkes Kab/Kota Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NON MKJP MKJP + NON MKJP % MKJP + NON MKJP

122 TABEL 34 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MKJP PESERTA KB BARU IUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % SUNTIK % PIL % KONDOM % OBAT VAGINA % LAIN NYA % JUMLAH % MERAUKE , , , , JAYAWIJAYA , , , JAYAPURA , , , , , NABIRE , , , KEPULAUAN YAPEN , , , BIAK NUMFOR , , , , , PANIAI , , , PUNCAK JAYA , , MIMIKA , , , BOVEN DIGOEL , , , , MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG , , TOLIKARA , , , , , SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA , , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 365 1, , , , , , , , , Sumber : BKKBN Provinsi Papua Keterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NON MKJP % MKJP MKJP + + NON NON MKJP MKJP

123 TABEL 35 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 PESERTA KB BARU JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 36,914 4, , JAYAWIJAYA 12 36,984 3, , JAYAPURA 19 21,114 7, , NABIRE 24 24,499 2, , KEPULAUAN YAPEN 10 15,646 4, , BIAK NUMFOR 17 23,916 5, , PANIAI 18 28,939 4, , PUNCAK JAYA 8 19,077 1, MIMIKA 13 34,326 4, , BOVEN DIGOEL 15 10,521 4, , MAPPI 11 15, , ASMAT 11 14, YAHUKIMO 18 31, PEGUNUNGAN BINTANG 29 12,341 1, TOLIKARA 27 21,582 6, SARMI 8 6, , KEEROM 8 9, , WAROPEN 10 4, , SUPIORI 5 2, MAMBERAMO RAYA 9 3, NDUGA 8 14, LANNY JAYA 10 28, MAMBERAMO TENGAH 4 7, YALIMO 7 9, PUNCAK 8 17, DOGIYAI 10 15, INTAN JAYA 6 7, DEIYAI 8 11, KOTA JAYAPURA 12 48,417 5, , JUMLAH (KAB/KOTA) ,404 62, , Sumber : BKKBN Provinsi Papua JUMLAH PUS PESERTA KB AKTIF

124 TABEL 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 KUNJUNGAN NEONATUS 1 KALI (KN1) JUMLAH BAYI LAHIR HIDUP NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 4,252 2, , JAYAWIJAYA 12 5,277 3 JAYAPURA 19 3,001 2, , NABIRE 24 2,189 2, KEPULAUAN YAPEN 10 1,918 1, , BIAK NUMFOR 17 1,588 7 PANIAI PUNCAK JAYA 8 2,247 2, , MIMIKA 13 1,729 1, BOVEN DIGOEL 15 1, MAPPI 11 2,054 1, ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA 12 4, JUMLAH (KAB/KOTA) ,497 18, , Sumber : Bidang Bina Kesga dan Masyarakat, dan Profilkes Kab/Kota KUNJUNGAN NEONATUS 3 KALI (KN LENGKAP) L P L + P

125 TABEL 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH BAYI KUNJUNGAN BAYI (MINIMAL 4 KALI) L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 1,720 1,592 3, JAYAWIJAYA 12 1,689 1,630 3,319 3 JAYAPURA , NABIRE 24 1,157 1,040 2,198 5 KEPULAUAN YAPEN ,404 1, BIAK NUMFOR 17 1,095 1,052 2,146 7 PANIAI 18 1,342 1,254 2,597 8 PUNCAK JAYA ,711 2, MIMIKA 13 1,719 1,357 3,076 1, BOVEN DIGOEL MAPPI ,382 1, ASMAT ,296 1, YAHUKIMO 18 1,447 1,337 2, PEGUNUNGAN BINTANG , TOLIKARA 27 1, , SARMI KEEROM , WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA , LANNY JAYA 10 1,330 1,183 2, MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK , DOGIYAI , INTAN JAYA DEIYAI , KOTA JAYAPURA 12 2,279 2,064 4,343 1, JUMLAH (KAB/KOTA) ,125 22,814 47,939 11, Sumber : Bidang Bina Kesga dan Masyarakat, dan Profilkes Kab/Kota

126 TABEL 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KEL DESA/KEL UCI % DESA/KEL UCI MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) 365 3, Sumber : Bidang Bina P2 dan HIV, dan Profilkes Kab/Kota

127 TABEL 39 NO KABUPATEN/KOTA CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB, DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI DPT1+HB1 DPT3+HB3 CAMPAK P L + P L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 1,720 1,592 3,312 4, , , JAYAWIJAYA 12 1,689 1,630 3,319 3 JAYAPURA ,894 3, , , NABIRE 24 1,157 1,040 2,198 3, , , KEPULAUAN YAPEN ,404 1, , , BIAK NUMFOR 17 1,095 1,052 2,146 7 PANIAI 18 1,342 1,254 2,597 8 PUNCAK JAYA , MIMIKA 13 1,719 1,357 3,076 3, , , BOVEN DIGOEL MAPPI ,382 2, , , ASMAT ,296 3, , , YAHUKIMO 18 1,447 1,337 2, PEGUNUNGAN BINTANG , TOLIKARA 27 1, , SARMI KEEROM , , WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA , LANNY JAYA 10 1,330 1,183 2, MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK , DOGIYAI , INTAN JAYA DEIYAI , KOTA JAYAPURA 12 2,279 2,064 4,343 2, , , JUMLAH (KAB/KOTA) ,125 22,814 47,939 26, , , Sumber : Bidang Bina P2 dan HIV PUSKESMAS JUMLAH BAYI L DO RATE (%) L P L + P

128 TABEL 40 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 BAYI DIIMUNISASI BCG L P L + P L POLIO4 P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 1,720 1,592 3,312 4, , JAYAWIJAYA 12 1,689 1,630 3,319 3 JAYAPURA ,894 3, , NABIRE 24 1,157 1,040 2,198 3, , KEPULAUAN YAPEN ,404 2, , BIAK NUMFOR 17 1,095 1,052 2,146 7 PANIAI 18 1,342 1,254 2,597 8 PUNCAK JAYA ,711 9 MIMIKA 13 1,719 1,357 3,076 2, , BOVEN DIGOEL MAPPI ,382 2, , ASMAT ,296 1, , YAHUKIMO 18 1,447 1,337 2, PEGUNUNGAN BINTANG , TOLIKARA 27 1, , SARMI KEEROM , WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA , LANNY JAYA 10 1,330 1,183 2, MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK , DOGIYAI , INTAN JAYA DEIYAI , KOTA JAYAPURA 12 2,279 2,064 4,343 1, , JUMLAH (KAB/KOTA) ,125 22,814 47,939 23, , Sumber : Bidang Bina P2 dan HIV JUMLAH BAYI L + P

129 TABEL 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF JUMLAH BAYI NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 1,720 1,592 3,312 1, JAYAWIJAYA 12 1,689 1,630 3,319 3 JAYAPURA ,894 1, NABIRE 24 1,157 1,040 2,198 1, KEPULAUAN YAPEN , BIAK NUMFOR 17 1,095 1,052 2,146 7 PANIAI 18 1,342 1,254 2,597 8 PUNCAK JAYA ,711 2, MIMIKA 13 1,719 1,357 3, BOVEN DIGOEL MAPPI , ASMAT , YAHUKIMO 18 1,447 1,337 2, PEGUNUNGAN BINTANG , TOLIKARA 27 1, , SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA , LANNY JAYA 10 1,330 1,183 2, MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK , DOGIYAI , INTAN JAYA DEIYAI , KOTA JAYAPURA 12 2,279 2,064 4,343 1, JUMLAH (KAB/KOTA) ,125 22,814 47,939 11, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

130 TABEL 42 ANAK 6-23 BULAN NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DARI KELUARGA MISKIN MENDAPAT MP-ASI % L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE 20 5, JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA 19 4 NABIRE 24 5 KEPULAUAN YAPEN 10 2, BIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA 8 2,915 2, MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI 8 17 KEEROM 8 1, WAROPEN SUPIORI 5 20 MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) ,169 5, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN KELUARGA MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012

131 TABEL 43 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH ANAK BALITA (12-59 BULAN) L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 10,801 9,859 20,660 2, JAYAWIJAYA 12 10,606 10,097 20,703 3 JAYAPURA 19 6,238 5,579 11,816 7, NABIRE 24 7,269 6,441 13,710 4, KEPULAUAN YAPEN 10 4,502 4,256 8,758 5, BIAK NUMFOR 17 6,874 6,513 13,387 7 PANIAI 18 8,429 7,769 16,197 8 PUNCAK JAYA 8 5,740 4,935 10,675 9 MIMIKA 13 10,796 8,405 19, BOVEN DIGOEL 15 3,186 2,701 5, MAPPI 11 4,481 4,139 8,620 4, ASMAT 11 4,214 3,869 8,084 1, YAHUKIMO 18 9,089 8,278 17, PEGUNUNGAN BINTANG 29 3,699 3,207 6, TOLIKARA 27 6,476 5,601 12, SARMI 8 1,913 1,566 3,479 3, KEEROM 8 2,780 2,342 5,122 1, WAROPEN 10 1,377 1,224 2, SUPIORI , MAMBERAMO RAYA 9 1, , NDUGA 8 4,516 3,827 8, LANNY JAYA 10 8,350 7,326 15, MAMBERAMO TENGAH 4 2,235 1,938 4, YALIMO 7 2,828 2,531 5, PUNCAK 8 5,162 4,678 9, DOGIYAI 10 4,458 4,437 8, INTAN JAYA 6 2,174 2,101 4, DEIYAI 8 3,394 3,164 6, KOTA JAYAPURA 12 14,312 12,784 27,096 15, JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,078 46, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI) L P L + P

132 TABEL 44 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 DITIMBANG BB NAIK BGM BALITA YANG ADA L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 12,519 11,454 23,973 6, JAYAWIJAYA 12 12,293 11,730 24,023 3 JAYAPURA 19 7,229 6,481 13,711 3, , NABIRE 24 8,425 7,484 15,908 2, , KEPULAUAN YAPEN 10 5,218 4,944 10,162 5, , BIAK NUMFOR 17 7,967 7,567 15,534 7 PANIAI 18 9,769 9,026 18,794 8 PUNCAK JAYA 8 6,653 5,733 12,386 8, , MIMIKA 13 12,512 9,765 22, BOVEN DIGOEL 15 3,693 3,138 6,831 7, MAPPI 11 5,194 4,809 10,003 4, , ASMAT 11 4,885 4,495 9,380 8, , YAHUKIMO 18 10,534 9,617 20, PEGUNUNGAN BINTANG 29 4,288 3,725 8, TOLIKARA 27 7,506 6,507 14, SARMI 8 2,217 1,819 4, KEEROM 8 3,221 2,721 5,943 3, WAROPEN 10 1,595 1,422 3, SUPIORI 5 1, ,944 1, MAMBERAMO RAYA 9 1,186 1,064 2, NDUGA 8 5,234 4,446 9, #DIV/0! 0 #DIV/0! 22 LANNY JAYA 10 9,678 8,511 18, MAMBERAMO TENGAH 4 2,590 2,252 4, YALIMO 7 3,277 2,940 6, PUNCAK 8 5,982 5,435 11, DOGIYAI 10 5,167 5,155 10, INTAN JAYA 6 2,519 2,441 4, DEIYAI 8 3,934 3,676 7, KOTA JAYAPURA 12 16,588 14,852 31,440 12, , JUMLAH (KAB/KOTA) , , ,027 65, , , Sumber : Bidang Kesga & Masyarakat, dan Profil Kesehatan Kab/Kota BALITA

133 TABEL 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH BALITA GIZI BURUK L P L+P Σ % Σ % Σ % MERAUKE JAYAWIJAYA 12-3 JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR 17-7 PANIAI 18-8 PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA 9-21 NDUGA 8-22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4-24 YALIMO 7-25 PUNCAK 8-26 DOGIYAI INTAN JAYA 6-28 DEIYAI 8-29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) 365 1, Sumber : Bidang Kesga & Masyarakat, dan Profil Kesehatan Kab/Kota L MENDAPAT PERAWATAN P L + P

134 TABEL 46 CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKAT MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH L P L + P L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 4,581 3, JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA 19 3,273 3, NABIRE 24 3,231 3, KEPULAUAN YAPEN 10 2,475 2, BIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA 8 9 MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI 11 2, ASMAT 11 4,704 1, YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI 8 3,175 2, KEEROM 8 18 WAROPEN SUPIORI 5 20 MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA 12 3,711 1, JUMLAH (KAB/KOTA) ,753 18, CAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT 66.9 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

135 TABEL 47 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN SISWA SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS MURID SD DAN SETINGKAT L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 2 JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA 19 3,273 3, NABIRE 24 4,786 4, KEPULAUAN YAPEN 10 6,794 6, BIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA 8 9 MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI 11 15, ASMAT 11 13,703 1, YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI 8 17 KEEROM 8 6,162 3, WAROPEN SUPIORI 5 4, MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA 12 30,477 19, JUMLAH (KAB/KOTA) ,097 39, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN SESUAI STANDAR L P L + P

136 TABEL 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS L P L+P L % P % L+P % MERAUKE 20 2,444 1,778 4, ,411 2, JAYAWIJAYA 12 2,400 1,820 4,221-3 JAYAPURA 19 1,412 1,006 2,417 4, NABIRE 24 1,645 1,161 2, KEPULAUAN YAPEN 10 1, , , BIAK NUMFOR 17 1,556 1,174 2,730-7 PANIAI 18 1,908 1,401 3,308-8 PUNCAK JAYA 8 1, ,189 8,788 7,338 16, MIMIKA 13 2,443 1,515 15,471 6, BOVEN DIGOEL , MAPPI 11 1, , ASMAT , YAHUKIMO 18 2,057 1,493 3, PEGUNUNGAN BINTANG , TOLIKARA 27 1,466 1,010 2, SARMI KEEROM , , WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA 8 1, , LANNY JAYA 10 1,890 1,321 3, MAMBERAMO TENGAH YALIMO , PUNCAK 8 1, , DOGIYAI 10 1, , INTAN JAYA DEIYAI , KOTA JAYAPURA 12 3,239 2,305 5,544 1,924 1,721 3, JUMLAH (KAB/KOTA) ,711 25,474 72,697 13,003 12,005 36, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota JUMLAH USILA (60TAHUN+) MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN

137 TABEL 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL I PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL I JUMLAH % MERAUKE JAYAWIJAYA 3 JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR 7 PANIAI 8 PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL 11 MAPPI ASMAT YAHUKIMO 14 PEGUNUNGAN BINTANG 15 TOLIKARA 16 SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA 21 NDUGA LANNY JAYA 23 MAMBERAMO TENGAH 24 YALIMO 25 PUNCAK 26 DOGIYAI 27 INTAN JAYA 28 DEIYAI 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

138 TABEL 50 NO JENIS KEJADIAN LUAR BIASA YANG TERSERANG JUMLAH KEC JUMLAH DESA JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH PENDUDUK TERANCAM JUMLAH PENDERITA ATTACK RATE (%) JUMLAH KEMATIAN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P Campak , DBD , Diare 1 1 7,496 7,300 14, CFR (%) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

139 TABEL 51 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN JUMLAH RATA2 KEJADIAN DESA/KELURAHAN KLB PER JUMLAH DESA/KELURAHAN DITANGANI <24 JAM % MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) 365 3, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

140 TABEL 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS TUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/ PENCABUTAN L P L + P L P L + P L P L + P MERAUKE 20 2 JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA , MIMIKA , BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI 8 17 KEEROM WAROPEN SUPIORI 5 20 MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/ KOTA) ,716 1,206 2,034 5, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012

141 TABEL 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 UKGS (PROMOTIF DAN PREVENTIF) NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH SD/MI JUMLAH SD/MI DGN SIKAT GIGI MASSAL % JUMLAH SD/MI MENDAPAT YAN. GIGI % JUMLAH MURID SD/MI MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN MENDAPAT PERAWATAN L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P % MERAUKE 20 2 JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA 19 4 NABIRE ,930 2,706 5,636 2, , , , KEPULAUAN YAPEN ,481 3,313 6, BIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA 8 9 MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI , ASMAT ,874 5,828 13, , YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI 8 17 KEEROM ,896 2,619 5,515 1, , , WAROPEN SUPIORI 5 20 MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA 8 22 LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA , , , JUMLAH (KAB/ KOTA) ,187 15,438 53,154 5, , , ,700 1,472 3,240 1, , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

142 TABEL 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH SELURUH KEGIATAN PENYULUHAN KELOMPOK PENYULUHAN KESEHATAN JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN MASSA MERAUKE 20 2 JAYAWIJAYA 12 3 JAYAPURA ,784 4 NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR 17 7 PANIAI 18 8 PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI 11 1, ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI 5 20 MAMBERAMO RAYA 9 21 NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH 4 24 YALIMO 7 25 PUNCAK 8 26 DOGIYAI INTAN JAYA 6 28 DEIYAI 8 29 KOTA JAYAPURA SUB JUMLAH I 365 3,397 2,507 1 Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 2 Rumah Sakit JUMLAH (KAB/KOTA) 3,397 2,507 Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

143 TABEL 55 L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE , , , , , JAYAWIJAYA , , , , , JAYAPURA 19 66,004 58, ,198 92,575 92, NABIRE 24 76,917 67, ,113 27,186 27, KEPULAUAN YAPEN 10 47,640 44,394 92,034 77,547 77, BIAK NUMFOR 17 72,738 67, ,682 96,933 96, PANIAI 18 89,190 81, , , , PUNCAK JAYA 8 60,740 51, ,220 85,909 85, MIMIKA ,238 87, , , , BOVEN DIGOEL 15 33,717 28,173 61,890 38,104 38, MAPPI 11 47,418 43,180 90,598 79,830 79, ASMAT 11 44,597 40,364 84,961 79,830 79, YAHUKIMO 18 96,173 86, , , , PEGUNUNGAN BINTANG 29 39,147 33,450 72,597 60,780 60, TOLIKARA 27 68,526 58, ,952 67,589 67, SARMI 8 20,244 16,335 36,579 17,914 17, KEEROM 8 29,412 24,436 53,848 38,428 38, WAROPEN 10 14,566 12,770 27,336 27,186 27, SUPIORI 5 9,250 8,362 17,612 12,916 12, MAMBERAMO RAYA 9 10,825 9,551 20,376 17,700 17, NDUGA 8 47,787 39,919 87,706 43,863 43, LANNY JAYA 10 88,363 76, ,780 60,257 60, MAMBERAMO TENGAH 4 23,648 20,217 43,865 33,171 33, YALIMO 7 29,921 26,399 56,320 46,227 46, PUNCAK 8 54,620 48, ,423 43,863 43, DOGIYAI 10 47,171 46,283 93,454 51,250 51, INTAN JAYA 6 23,002 21,922 44, DEIYAI 8 35,916 33,004 68, KOTA JAYAPURA , , , , , JUMLAH (KAB/KOTA) 365 1,669,747 1,473,817 3,143,564 1,905,953-1,905,953 PERSENTASE (KAB/KOTA) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENIS JAMINAN, JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH PESERTA JAMINAN KESEHATAN PRA BAYAR JUMLAH PENDUDUK NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS ASKES JAMSOSTEK ASKESKIN/JAMKESMAS LAINNYA JUMLAH %

144 TABEL 56 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH YANG ADA DICAKUP ASKESKIN/JAMKESMAS MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) PELAYANAN KESEHATAN DASAR (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) MENDAPAT YANKES RAWAT JALAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE , , JAYAWIJAYA , , JAYAPURA 19 92,575 92, ,275 1, NABIRE 24 27,186 27, , KEPULAUAN YAPEN 10 77,547 77, ,175 40,117 74, BIAK NUMFOR 17 96,933 96, PANIAI , , PUNCAK JAYA 8 85,909 85, MIMIKA , , , BOVEN DIGOEL 15 38,104 38, MAPPI 11 79,830 79, ASMAT 11 79,830 79, YAHUKIMO , , PEGUNUNGAN BINTANG 29 60,780 60, TOLIKARA 27 67,589 67, SARMI 8 17,914 17, KEEROM 8 38,428 38, ,003 8,462 17, WAROPEN 10 27,186 27, ,770 1,494 3, SUPIORI 5 12,916 12, MAMBERAMO RAYA 9 17,700 17, NDUGA 8 43,863 43, LANNY JAYA 10 60,257 60, MAMBERAMO TENGAH 4 33,171 33, YALIMO 7 46,227 46, PUNCAK 8 43,863 43, DOGIYAI 10 51,250 51, INTAN JAYA 6-28 DEIYAI 8-29 KOTA JAYAPURA , , , JUMLAH (KAB/KOTA) ,905,953 1,905, ,167 52, , , Catatan : Maskin yang di cakup melalui Jamkespa (Jaminan Kesehatan untuk masyarakat Papua) belum ada datanya. Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

145 TABEL 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN) MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 MENDAPAT YANKES RAWAT INAP NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA PELAYANAN KESEHATAN DASAR PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN (PASIEN (PASIEN MASKIN DI SARKES STRATA 1) MASKIN DI SARKES STRATA 2 DAN STRATA 3) L P L + P L P L + P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE , JAYAWIJAYA , JAYAPURA , ,275 1, NABIRE , , KEPULAUAN YAPEN ,547 1,512 2,247 3, BIAK NUMFOR , PANIAI , PUNCAK JAYA , MIMIKA ,915 1, BOVEN DIGOEL , MAPPI , ASMAT , YAHUKIMO , PEGUNUNGAN BINTANG , TOLIKARA , SARMI , KEEROM ,428 1,770 1,494 3, WAROPEN , SUPIORI , MAMBERAMO RAYA , NDUGA , LANNY JAYA , MAMBERAMO TENGAH , YALIMO , PUNCAK , DOGIYAI , INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA , JUMLAH (KAB/KOTA) ,905,953 4,501 6,293 11, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota MASYARAKAT MISKIN DAN HAMPIR MISKIN

146 TABEL 58 NO KABUPATEN/KOTA JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE 2 JAYAWIJAYA 3 JAYAPURA 131, , NABIRE 64,413 78, , ,359 1, KEPULAUAN YAPEN 47,527 44,796 92,323 47,527 44,796 92, BIAK NUMFOR 7 PANIAI 8 PUNCAK JAYA 15,895 15,743 31, MIMIKA 168, , ,764 4,120 6,915 11, BOVEN DIGOEL 11 MAPPI 144, ASMAT 72,158 52, , , YAHUKIMO 14 PEGUNUNGAN BINTANG 15 TOLIKARA 16 SARMI 17 KEEROM 39,804 39,260 79,064 1,770 1,494 3, WAROPEN 19 SUPIORI 20 MAMBERAMO RAYA 21 NDUGA 22 LANNY JAYA 23 MAMBERAMO TENGAH 24 YALIMO 25 PUNCAK 26 DOGIYAI 27 INTAN JAYA 28 DEIYAI 29 KOTA JAYAPURA 2,854 3,289 6, JUMLAH (KAB/KOTA) 411, ,717 1,118,908 55,384 56, , JUMLAH PENDUDUK KAB/KOTA 1,669,747 1,473,817 3,143,564 1,669,747 1,473,817 3,143,564 CAKUPAN KUNJUNGAN (%) Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PUSKESMAS PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH

147 TABEL 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH PASIEN KELUAR PASIEN KELUAR MATI JENIS RS b PASIEN KELUAR MATI NO KABUPATEN/KOTA RUMAH SAKIT TEMPAT (HIDUP + MATI) 48 JAM DIRAWAT GDR NDR TIDUR L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P MERAUKE RSUD Merauke Pem.Kab/Kota 210 9, RS Bunda Harapan Swasta RS Ban Merauke TNI-AD JAYAWIJAYA RSUD Wamena Pem.Kab/Kota 136 5, JAYAPURA RSUD Yowari Pem.Kab/Kota 86 7, NABIRE RSUD Nabire Pem.Kab/Kota 248 7,520 6,996 14, KEPULAUAN YAPEN RSUD Serui Pem.Kab/Kota 73 1,288 1,914 3, BIAK NUMFOR RSUD Biak Pem.Kab/Kota RSAU Manuhua TNI-AU RSAL Gandi TNI-AL PANIAI RSUD Enarotali Pem.Kab/Kota 68 3, PUNCAK JAYA RSUD Mulia Pem.Kab/Kota RS Immanuel Swasta MIMIKA RSUD Timika Pem.Kab/Kota 129 9, RS Mitra Masyarakat Timika Swasta , RS Kasih Herlina Swasta RS Waa Banti Swasta BOVEN DIGOEL RS Lapangan Mendiptana Pem.Kab/Kota RSUD Tanah Merah Pem.Kab/Kota MAPPI RSUD Mappi Pem.Kab/Kota 25 1, ASMAT RSUD Agats Pem.Kab/Kota 43 2, YAHUKIMO RSUD Yahukimo Pem.Kab/Kota PEGUNUNGAN BINTANG RSUD Oksibil Pem.Kab/Kota TOLIKARA SARMI KEEROM RSUD Kwaingga Pem.Kab/Kota 35 18,688 19,247 37, WAROPEN SUPIORI RSUD Supiori Pem.Kab/Kota MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO RS Efata Angguruk Swasta PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA RSUD Jayapura Pem. Prov , RSUD Abepura Pem. Prov RSJ Abepura Pem. Prov 89 2, RS Marthen Indey TNI-AD RS Dian Harapan Swasta RS Subdibjo Sardadi TNI-AL RS Bhayangkara Polri KABUPATEN/KOTA 2,944 18,971 19,465 57, , Sumber : Bidang Bina Program dan PKW Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll)

148 TABEL 60 PASIEN KELUAR (HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI PASIEN KELUAR MATI 48 JAM DIRAWAT MERAUKE RSUD Merauke Pem.Kab/Kota 210 9, , RS Bunda Harapan Swasta RS Ban Merauke TNI-AD JAYAWIJAYA RSUD Wamena Pem.Kab/Kota 136 5, , JAYAPURA RSUD Yowari Pem.Kab/Kota 86 7, , NABIRE RSUD Nabire Pem.Kab/Kota , , KEPULAUAN YAPEN RSUD Serui Pem.Kab/Kota 73 3, , BIAK NUMFOR RSUD Biak Pem.Kab/Kota RSAU Manuhua TNI-AU RSAL Gandi TNI-AL PANIAI RSUD Enarotali Pem.Kab/Kota 68 3, , PUNCAK JAYA RSUD Mulia Pem.Kab/Kota RS Immanuel Swasta MIMIKA RSUD Timika Pem.Kab/Kota 129 9, , RS Mitra Masyarakat TimikaSwasta , , (1.0) RS Kasih Herlina Swasta , RS Waa Banti Swasta BOVEN DIGOEL RS Lapangan Mendiptana Pem.Kab/Kota RSUD Tanah Merah Pem.Kab/Kota MAPPI RSUD Mappi Pem.Kab/Kota 25 1, , ASMAT RSUD Agats Pem.Kab/Kota 43 2, , YAHUKIMO RSUD Yahukimo Pem.Kab/Kota PEGUNUNGAN BINTANG RSUD Oksibil Pem.Kab/Kota TOLIKARA SARMI KEEROM RSUD Kwaingga Pem.Kab/Kota , , WAROPEN SUPIORI RSUD Supiori Pem.Kab/Kota , MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO RS Efata Angguruk Swasta PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA RSUD Jayapura Pem. Prov , , RSUD Abepura Pem. Prov RSJ Abepura Pem. Prov 89 2, , RS Marthen Indey TNI-AD RS Dian Harapan Swasta RS Subdibjo Sardadi TNI-AL KABUPATEN/KOTA INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO NAMA RUMAH SAKIT a JENIS RS b RUMAH SAKIT TEMPAT JUMLAH TIDUR JUMLAH PASIEN RS Bhayangkara Polri , ,177 1,977 1, , Sumber : Bidang Bina Program dan PKW dan Bidang Bina Pelayanan Kesehatan Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta b Jenis rumah sakit RS umum atau RS khusus, untuk RS khusus sebutkan jenis kekhususannya (RS Jiwa, RS TB Paru, RS Kusta, dll) JUMLAH HARI PERAWATAN BOR LOS TOI

149 TABEL 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS RUMAH TANGGA JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU BER PHBS * % MERAUKE 20 51, JAYAWIJAYA 12 52, JAYAPURA 19 27, NABIRE 24 33, KEPULAUAN YAPEN 10 18,528 2, BIAK NUMFOR 17 30, PANIAI 18 38, PUNCAK JAYA 8 30, MIMIKA 13 45, BOVEN DIGOEL 15 14, MAPPI 11 19,629 1, ASMAT 11 19,850 1, YAHUKIMO 18 45, PEGUNUNGAN BINTANG 29 17, TOLIKARA 27 28, SARMI 8 7,926 2, KEEROM 8 12,590 9, , WAROPEN 10 5,856 10, , SUPIORI 5 3, MAMBERAMO RAYA 9 3, NDUGA 8 19, LANNY JAYA 10 40, MAMBERAMO TENGAH 4 10, YALIMO 7 12, PUNCAK 8 25, DOGIYAI 10 23, INTAN JAYA 6 9, DEIYAI 8 16,648 1, KOTA JAYAPURA 12 67,098 1, JUMLAH (KAB/KOTA) ,810 32, , Sumber : Bidang Bina Kesehatan Primer

150 TABEL 62 PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH YANG ADA JUMLAH YANG DIPERIKSA % DIPERIKSA JUMLAH YANG SEHAT % RUMAH SEHAT MERAUKE 20 45,460 9, , JAYAWIJAYA 12 52, JAYAPURA 19 27,993 9, , NABIRE 24 33,170 2, , KEPULAUAN YAPEN 10 18,528 4, BIAK NUMFOR 17 30,498 2, , PANIAI 18 38, PUNCAK JAYA 8 30, MIMIKA 13 29,022 9, , BOVEN DIGOEL 15 14,840 4, MAPPI 11 19,629 1, ASMAT 11 19,850 1, YAHUKIMO PEGUNUNGAN 18 45, BINTANG 29 17, TOLIKARA 27 28, SARMI 8 7,926 1, KEEROM 8 12,590 7, , WAROPEN 10 5,856 3, , SUPIORI 5 3,199 2, MAMBERAMO RAYA 9 3, NDUGA 8 19, LANNY JAYA 10 40, MAMBERAMO TENGAH 4 10, YALIMO 7 12, PUNCAK 8 25, DOGIYAI 10 23, INTAN JAYA 6 9, DEIYAI 8 16, KOTA JAYAPURA 12 67,098 3, , JUMLAH (KAB/KOTA) ,968 63, , Sumber : Bidang Bina Kesehatan Primer dan Profil Kesehatn Kab/Kota RUMAH

151 TABEL 63 NO KABUPATEN/KOTA PERSENTASE RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK NYAMUK AEDES MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 PUSKESMAS JUMLAH RUMAH/BANGUNAN YANG ADA RUMAH/BANGUNAN DIPERIKSA JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 51, JAYAWIJAYA 12 52, JAYAPURA 19 27,993 2, , NABIRE 24 33, KEPULAUAN YAPEN 10 18, BIAK NUMFOR 17 30, PANIAI 18 38,396 13, PUNCAK JAYA 8 30, MIMIKA 13 45, BOVEN DIGOEL 15 14, MAPPI 11 19, ASMAT 11 19, YAHUKIMO 18 45, PEGUNUNGAN BINTANG 29 17, TOLIKARA 27 28, SARMI 8 7, KEEROM 8 12,590 1, , WAROPEN 10 5,856 3, SUPIORI 5 3,199 1, MAMBERAMO RAYA 9 3, NDUGA 8 19, LANNY JAYA 10 40, MAMBERAMO TENGAH 4 10, YALIMO 7 12, PUNCAK 8 25, DOGIYAI 10 23, INTAN JAYA 6 9, DEIYAI 8 16, KOTA JAYAPURA 12 67,098 3, , JUMLAH ( KAB/KOTA) ,810 27, , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota dan Bidang Bina Kesehatan Primer RUMAH/BANGUNAN BEBAS JENTIK

152 TABEL 64 NO KABUPATEN/KOTA JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA % JUMLA AIR % H H H H H H H H MERAUKE 20 51,159 10, , , JAYAWIJAYA 12 52, JAYAPURA 19 27,993 6, , , , NABIRE 24 33, KEPULAUAN YAPEN 10 18,528 6, , , BIAK NUMFOR 17 30, PANIAI 18 38, PUNCAK JAYA 8 30, MIMIKA 13 33,320 11, , , , , BOVEN DIGOEL 15 14, MAPPI 11 19,629 1, , ASMAT 11 19, YAHUKIMO 18 45, PEGUNUNGAN BINTANG 29 17, TOLIKARA 27 28, SARMI 8 7,926 1, , KEEROM 8 12,590 7, , , WAROPEN 10 5, , , , SUPIORI 5 3,199 1, , MAMBERAMO RAYA 9 3, NDUGA 8 19, LANNY JAYA 10 40, MAMBERAMO TENGAH 4 10, YALIMO 7 12, PUNCAK 8 25, DOGIYAI 10 23, INTAN JAYA 6 9, DEIYAI 8 16, KOTA JAYAPURA 12 67,098 2, , , JUMLAH (KAB/KOTA) ,965 50, , , , , , , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota PUSKESMAS PERSENTASE KELUARGA MENURUT JENIS SARANA AIR BERSIH YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH KELUARG A YANG ADA JUMLAH KELUARGA DIPERIKSA SUMBER % KELUARG A DIPERIKSA KEMASAN JENIS SARANA AIR BERSIH LEDENG SPT SGL MATA AIR PAH LAINNYA JUMLAH

153 TABEL 65 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH KELUARG A DIPERIKSA SUMBER AIR AIR KEMASAN AIR ISI ULANG PERSENTASE KELUARGA MENURUT SUMBER AIR MINUM YANG DIGUNAKAN, KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 SUMBER AIR MINUM KELUARGA JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MINUMNY MERAUKE 20 6, , , JAYAWIJAYA JAYAPURA 19 6, , , NABIRE KEPULAUAN YAPEN 10 6, , , BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI 8 1, KEEROM 8 7, , , , WAROPEN 10 4, , , , SUPIORI 5 3, MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA 12 3,981-1, , , JUMLAH (KAB/KOTA) , , , , , , , Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota LEDING METERAN LEDING ECERAN POMPA SUMUR TERLINDUNG MATA AIR TERLINDUNG AIR HUJAN SUMUR TAK TERLINDUNG MATA AIR TAK TERLINDUNG AIR SUNGAI LAIN-LAIN KELUARGA DENGAN SUMBER AIR MINUM TERLINDUNG

154 TABEL 66 JUMLAH NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA KELUARGA SEHAT SEHAT DIPERIKSA MEMILIKI DIPERIKSA MEMILIKI JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE 20 51,159 7, , , , , JAYAWIJAYA 12 52, JAYAPURA 19 27,993 6, , , NABIRE 24 33, KEPULAUAN YAPEN 10 18,528 4, , , , , , , BIAK NUMFOR 17 30, PANIAI 18 38, PUNCAK JAYA 8 30, MIMIKA 13 33,320 11, , , , , , , , , BOVEN DIGOEL 15 14, MAPPI 11 19,629 1, , , ASMAT 11 19, YAHUKIMO 18 45, PEGUNUNGAN BINTANG 29 17, TOLIKARA 27 28, SARMI 8 7,926 1, , , , KEEROM 8 12,590 7, , , , , , , , , WAROPEN 10 5,856 4, , , , , SUPIORI 5 3,199 1, , , , MAMBERAMO RAYA 9 3, NDUGA 8 19, LANNY JAYA 10 40, MAMBERAMO TENGAH 4 10, YALIMO 7 12, PUNCAK 8 25, DOGIYAI 10 23, INTAN JAYA 6 9, DEIYAI 8 16, KOTA JAYAPURA 12 67,098 4, , , , , , , , , JUMLAH (KAB/KOTA) ,965 53, , , , , , , , , Sumber : Bidang UKP dan Profil Kesehatan Kab/Kota PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASAR MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JAMBAN TEMPAT SAMPAH KELUARGA DIPERIKSA PENGELOLAAN AIR LIMBAH KELUARGA MEMILIKI SEHAT

155 TABEL 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHAT MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 HOTEL RESTORAN/R-MAKAN PASAR TUPM LAINNYA JUMLAH TUPM NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT JUMLAH YG ADA JUMLAH DIPERIKSA JUMLAH SEHAT % SEHAT MERAUKE , JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA , BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) ,150 1, ,372 2,031 1, ,724 3,227 2, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

156 TABEL 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS SARANA PELAYANAN KESEHATAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR MINUM SARANA PENDIDIKAN SARANA IBADAH PERKANTORAN SARANA LAIN JUMLAH JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % JUMLAH DIBINA % MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) , ,895 2, Sumber : Profil Kesehatan Kab/Kota

157 TABEL 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA- RATA/ BULAN TINGKAT KECUKUPAN (BULAN) PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN Alopurinol tablet 100 mg 100 tablet/strip/blister, Aminofilin tablet 200 mg 100 tablet / botol Aminofilin injeksi 24 mg/ml 30 ampul / kotak Amitripilin tablet salut 25 mg (HCL) 100 tablet/strip/blister, 20-5 Amoksisilin kapsul 250 mg 120 kapsul/strip/blister, 2,752 1, Amoksisilin kaplet 500 mg 100 kaplet/strip, kotak 2,189 4, Amoksisilin sirup kering 125 mg/ 5 mg Botol 60 ml 3,600 3, Metampiron tablet 500 mg KTK ,050 2, Metampiron injeksi 250 mg 30 ampul / kotak Antasida DOEN I tablet kunyah, kombinasi :Aluminium Hidroksida KTK 100 7,100 4, Anti Bakteri DOEN saleb kombinasi : Basitrasin 500 IU/g g / kotak Antihemoroid DOEN kombinasi : Bismut Subgalat 150 mg + 10 supp / kotak Antifungi DOEN Kombinasi : Asam Benzoat 6% + Asam Salisilat 3% g / kotak Antimigren : Ergotamin tartrat 1 mg + Kofein 50 mg 100 tablet / botol Antiparkinson DOEN tablet kombinasi : Karbidopa 25 mg + ktk 10 x 10 tablet - 16 Aqua Pro Injeksi Steril, bebas pirogen 10 ml / kotak 1, Asam Askorbat (vitamin C) tablet 50 mg 1000 tablet / botol Asam Asetisalisilat tablet 100 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet - 19 Asam Asetisalisilat tablet 500 mg (Asetosal) ktk 10 x 10 tablet - 20 Atropin sulfat tablet 0,5 mg 500 tablet / botol Atropin tetes mata 0,5% 24 5 ml / kotak Atropin injeksi l.m/lv/s.k. 0,25 mg/ml - 1 ml (sulfat) 30 ampul / kotak Betametason krim 0,1 % 25 5 g / kotak Deksametason Injeksi I.v. 5 mg/ml 100 ampul /kotak Deksametason tablet 0,5 mg ktk 100 7, Dekstran 70-larutan infus 6% steril Botol 500 ml Dekstrometorfan sirup 10 mg/5 ml (HBr) Botol 60 ml 2,400 2, Dekstrometorfan tablet 15 mg (HBr) ktk 100 3,330 2, Diazepam Injeksi 5mg/ml 30 ampul / kotak Diazepam tablet 2 mg btl Diazepam tablet 5 mg 250 tablet / botol Difenhidramin Injeksi I.M. 10 mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak Diagoksin tablet 0,25 mg 100 tablet / kotak Efedrin tablet 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol 746 1, Ekstrks belladona tablet 10 mg 1000 tablet / botol - 36 Epinefrin (Adrenalin) injeksi 0,1% (sebagai HCL) 30 ampul /kotak Etakridin larutan 0,1% Botol 300 ml 1, Fenitoin Natriun Injeksi 50 mg/ml 2 ml - 39 Fenobarbital Injeksi I.m/I.v 50 mg/ml 30 ampul / kotak Fenobarbital tablet 30 mg 1000 tablet / botol Fenoksimetil Penisilin tablet 250 mg 100 tablet / kotak - 42 Fenoksimetil Penisilin tablet 500 mg 100 tablet / kotak - 43 Fenol Gliserol tetes telinga 10% 24 5 ml / kotak Page 75 of 92

158 NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA- RATA/ BULAN TINGKAT KECUKUPAN (BULAN) PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN Fitomenadion (Vit. K1) injeksi 10 mg/ml 30 ampul / kotak 1, Fitomenadion (Vit. K1) tablet salut gula 10 mg 100 tablet / botol Furosemid tablet 40 mg ktk 20 x 10 tablet Gameksan lotion 1 % Botol 30 ml 1, Garam Oralit I serbuk Kombinasi : Natrium 0,70 g,kalium klorida 0,30 kantong/kotak tahan lemb 1, Gentian Violet Larutan 1 % Botol 10 ml 6,225 1, Glibenklamida tablet 5 mg 100 tablet / kotak Gliseril Gualakolat tablet 100 mg 1000 tablet / botol Gliserin btl 100 ml - 53 Glukosa larutan infus 5% btl 500 ml 7,900 2, Glukosa larutan infus 10% btl 500 ml 2,660 2, Glukosa larutan infus 40% steril (produk lokal) ml, kotak Griseofulvin tablet 125 mg, micronized ktk 10 x 10 tablet 2,433 1, Haloperidol tablet 0,5 mg ktk 10 x 10 tablet - 58 Haloperidol tablet 1,5 mg ktk 10 x 10 tablet - 59 Haloperidol tablet 5 mg ktk 10 x 10 tablet - 60 Hidroklorotiazida tablet 25 mg 1000 tablet / botol Hidrkortison krim 2,5% 24 5 g / kotak Ibuprofen tablet 200 mg 100 tablet / botol 1, Ibuprofen tablet 400 mg ktk 10 x 10 tablet Isosorbid Dinitrat Tablet Sublingual 5 mg ktk 10 x 10 tablet Kalsium Laktat (Kalk) tablet 500 mg 1000 tablet / botol Kaptopril tablet 12,5 mg ktk 10 x 10 tablet - 67 Kaptopril tablet 25 mg ktk 10 x 10 tablet Karbamazepim tablet 200 mg ktk 10 x 10 tablet Ketamin Injeksi 10 mg/ml ml, kotak Klofazimin kapsul 100 mg microzine 100 kapsul / botol - 71 Kloramfenikol kapsul 250 mg 250 kapsul / botol Kloramfenikol tetes telinga 3 % 24 5 ml / kotak Kloraniramina mealeat (CTM) tablet 4 mg 1000 tablet / botol 2, Klorpromazin injeksi i.m 5 mg/ml-2ml (HCL) 30 ampul / kotak - 75 Klorpromazin injeksi i.m 25 mg/ml (HCL) 30 ampul / kotak Klorpromazin tablet salut 25 mg (HCL) 1000 tablet / botol Klorpromazin HCl tablet salut 100 mg (HCL) 1000 tablet / botol - 78 Anti Malaria DOEN Kombinasi Pirimetamin 25 mg + Sulfadoxin 500 m 100 tablet / kotak Kotrimosazol Suspensi Kombinasi :Sulfametoksazol 200 mg + Trimeto botol 60 ml 9,000 5, Kotrimosazol DOEN I (dewasa) Kombinasi : Sulfametoksazol 400 mg, ktk 10 x 10 tablet 8,457 8, Kotrimosazol DOEN II (pediatrik) Kombinasi : Sulfametoksazol 100 m ktk 10 x 10 tablet 2, Kuinin (kina) tablet 200 mg ktk 60 tablet 3,880 2, Kuinin Dihidrokklorida injeksi 25%-2 ml 30 ampul / kotak 1, Lidokain injeksi 2% (HCL) + Epinefrin 1 : ml 30 vial / kotak Magnesium Sulfat inj (IV) 20%-25 ml 10 vial / kotak Magnesium Sulfat inj (IV) 40%-25 ml 10 vial / kotak Magnesium Sulfat serbuk 30 gram gr / kotak - 88 Mebendazol sirup 100 mg / 5 ml Botol 30 ml Mebendazol tablet 100 mg ktk 5 x 6 tablet Metilergometrin Maleat (Metilergometrin) tablet salut 0,125 mg ktk 10 x 10 tablet 2, Metilergometrin Maleat injeksi 0,200 mg -1 ml 30 ampul / kotak Page 76 of 92

159 NO NAMA OBAT SATUAN STOCK OBAT PEMAKAIAN RATA- RATA/ BULAN TINGKAT KECUKUPAN (BULAN) PERSENTASE TINGKAT KECUKUPAN Metronidazol tablet 250 mg 100 tablet / kotak Natrium Bikarbonat tablet 500 mg 1000 tablet / botol - 94 Natrium Fluoresein tetes mata 2 % 24 5 ml / kotak - 95 Natrium Klorida larutan infus 0,9 % Botol / plastik 500 ml 2,480 3, Natrium Thiosulfat injeksi I.v. 25 % ktk ml - 97 Nistatin tablet salut IU/g ktk 10 x 10 tablet salut Nistatin Vaginal tablet salut IU/g ktk 10 x 10 tablet Vaginal Obat Batuk hitam ( O.B.H.) Botol 100 ml 2,400 4, Oksitetrasiklin HCL salep mata 1 % 25 3,5 g / kotak Oksitetrasiklin injeksi I.m. 50 mg/ml-10 ml 10 vial / kotak Oksitosin injeksi 10 UI/ml-1 ml 30 ampul / kotak 2,700 2, Paracetamol sirup 120 mg / 5 ml Botol 60 ml 9,000 9, Paracetamol tablet 100 mg 100 tablet / botol Paracetamol tablet 500 mg ktk ,330 12, Pilokarpin tetes mata 2 % (HCL/Nitrat) 5 ml Pirantel tab. Score (base) 125 mg ktk 30 x 2 score 12,363 3, Piridoksin (Vitamin B6) tablet 10 mg (HCL) 1000 tablet / botol Povidon Iodida larutan 10 % Botol 30 ml Povidon Iodida larutan 10 % Botol 300 ml 1, Prednison tablet 5 mg 1000 tablet / botol Primakuin tablet 15 mg 1000 tablet / botol Propillitiourasil tablet 100 mg 100 tablet / botol Propanol tablet 40 mg (HCL) 100 tablet / botol Reserpin tablet 0,10 mg 250 tablet / botol Reserpin tablet 0,25 mg 1000 tablet /botol Ringer Laktat larutan infus btl 500 ml 13,500 6, Salep 2-4, kombinasi: Asam Salisilat 2% + Belerang endap 4% g / kotak Salisil bedak 2% 50 gram / kotak 2,472 1, Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 5 ml (ABU I) 10 vial / kotak Serum Anti Bisa Ular Polivalen injeksi 50 ml (ABU II) 1 vial / kotak Serum Anti Difteri Injeksi IU/vial (A.D.S.) 10 vial / kotak Serum Anti Tetanus Injeksi IU/ampul (A.T.S.) 10 ampul / kotak Serum Anti Tetanus Injeksi IU/vial (A.T.S.) 10 vial / kotak Sianokobalamin (Vitamin B12) injeksi 500 mcg 100 ampul / kotak Sulfasetamida Natrium tetes mata 15 % ktk 24 5 ml Tetrakain HCL tetes mata 0,5% ktk 24 5 ml Tetrasiklin kapsul 250 mg 1000 kapsul / botol Tetrasiklin kapsul 500 mg ktk 10 x 10 kapsul Tiamin (vitamin B1) injeksi 100 mg/ml ktk 30 1 ml Tiamin (vitamin B1) tablet 50 mg (HCL/Nitrat) 1000 tablet / botol Tiopental Natrium serbuk injeksi 1000 mg/amp 10 ml Triheksifenidil tablet 2 mg ktk 10 x 10 tablet Vaksin Rabies Vero 1 kuur / set Vitamin B Kompleks tablet 1000 tablet / botol 2,526 1, Sumber : Instalasi Farmasi Provinsi Papua Page 77 of 92

160 TABEL 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO FASILITAS KESEHATAN PEMILIKAN/PENGELOLA KEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA RUMAH SAKIT BERSALIN RUMAH SAKIT KHUSUS LAINNYA PUSKESMAS PERAWATAN 98 6 PUSKESMAS NON PERAWATAN PUSKESMAS KELILING PUSKESMAS PEMBANTU RUMAH BERSALIN - 10 BALAI PENGOBATAN/KLINIK - 11 PRAKTEK DOKTER BERSAMA - 12 PRAKTEK DOKTER PERORANGAN - 13 PRAKTEK PENGOBATAN TRADISIONAL - 14 POSKESDES POSYANDU 3, APOTEK - 17 TOKO OBAT - 18 GFK INDUSTRI OBAT TRADISIONAL INDUSTRI KECIL OBAT TRADISIONAL Sumber : Bidang Bina Program dan PKW

161 TABEL 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DAN MEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 NO SARANA KESEHATAN JUMLAH LABORATORIUM KESEHATAN 4 (EMPAT) SPESIALIS DASAR JUMLAH % JUMLAH % RUMAH SAKIT UMUM RUMAH SAKIT JIWA 1-3 RUMAH SAKIT KHUSUS 4 PUSKESMAS JUMLAH (KAB/KOTA) Catatan : Rumah Sakit Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota Sumber : Bidang Bina Program dan PKW

162 TABEL 72 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) , RASIO POSYANDU PER 100 BALITA 0.9 Sumber : Bidang Bina Kesehatan Primer dan Profil Kesehatan Kab/Kota JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KABUPATEN, DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 POSYANDU PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH POSYANDU AKTIF

163 TABEL 73 NO KABUPATEN/KOTA PUSKESMAS DESA/ DESA SIAGA DESA SIAGA AKTIF KELURAHAN JUMLAH % JUMLAH % POSKESDES POSYANDU MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH (KAB/KOTA) 365 3, ,085 Sumber : Bidang Bina Kesehatan Primer dan Profilkes Kab/Kota UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KABUPATEN DAN KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 JUMLAH

164 TABEL 74 NO KABUPATEN/KOTA SARANA KESEHATAN PUSKESMAS JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 SARANA KESEHATAN RUMAH SAKIT DR SPESIALIS a DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI b DR SPESIALIS a DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI b DR SPESIALIS a DOKTER UMUM JUMLAH DOKTER GIGI b L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA JUMLAH KAB/KOTA SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang Bina Program dan PKW dan Bidang Ketenagaan Kesehatan PKM + RS

165 TABEL 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 BIDAN PERAWAT NO KABUPATEN/KOTA BIDAN DIII BIDAN JUMLAH SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT b JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) , , ,086 Page 83 of 92

166 BIDAN PERAWAT NO KABUPATEN/KOTA BIDAN DIII BIDAN JUMLAH SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT b JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 RUMAH SAKIT NO KABUPATEN/KOTA dst. (mencakup RS Pemerintah dan swasta dan termasuk pula Rumah Bersalin) 1 MERAUKE RSUD Merauke RS Bunda Harapan RS Ban Merauke JAYAWIJAYA RSUD Wamena JAYAPURA RSUD Yowari NABIRE RSUD Nabire KEPULAUAN YAPEN RSUD Serui BIAK NUMFOR RSUD Biak RSAU Manuhua RSAL Gandi PANIAI RSUD Enarotali PUNCAK JAYA RSUD Mulia RS Immanuel MIMIKA RSUD Timika RS Mitra Masyarakat Timika RS Kasih Herlina RS Waa Banti BOVEN DIGOEL RS Lapangan Mendiptana RSUD Tanah Merah MAPPI RSUD Mappi ASMAT RSUD Agats YAHUKIMO RSUD Dekai/Yahukimo PEGUNUNGAN BINTANG RSUD Oksibil TOLIKARA SARMI KEEROM RSUD Kwaingga WAROPEN SUPIORI RSUD Supiori MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO RS Efata Angguruk Page 84 of 92

167 BIDAN PERAWAT NO KABUPATEN/KOTA BIDAN DIII BIDAN JUMLAH SARJANA KEPERAWATAN a PERAWAT b JUMLAH L P L+P L P L+P L P L+P PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA RSUD Jayapura RSUD Abepura RSJ Abepura RS Marthen Indey RS Dian Harapan RS Subdibjo Sardadi RS Bhayangkara SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) , ,904 SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DINAS KESEHATAN PROVINSI JUMLAH (KAB/KOTA) 1, , , ,990 Sumber : Bidang Bina Program dan PKW, Laporan RS Kab/Kota Keterangan : a termasuk S2 dan S3 b termasuk SLTA, D-I, dan D-III Page 85 of 92

168 TABEL 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 TENAGA KEFARMASIAN TENAGA GIZI NO UNIT KERJA APOTEKER DAN D-III FARMASI DAN SARJANA FARMASI a ASS APOTEKER JUMLAH D-IV/SARJANA GIZI a DI DAN D-III GIZI JUMLAH L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P PUSKESMAS 1 MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) Page 86 of 92

169 NO KABUPATEN/KOTA APOTEKER DAN SARJANA FARMASI a TENAGA KEFARMASIAN D-III FARMASI DAN ASS APOTEKER D-IV/SARJANA GIZI a TENAGA GIZI DI DAN D-III GIZI L P L + P L P L + P L P L + P L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE RSUD Merauke JAYAWIJAYA RSUD Wamena JAYAPURA RSUD Yowari NABIRE RSUD Nabire KEPULAUAN YAPEN RSUD Serui BIAK NUMFOR RSUD Biak PANIAI RSUD Enarotali PUNCAK JAYA RSUD Mulia MIMIKA RSUD Timika RS Mitra Masyarakat RS Kasih Herlina RS Waa Banti 10 BOVEN DIGOEL RS Lapangan Mendiptana RSUD Tanah Merah MAPPI RSUD Mappi ASMAT RSUD Agats 2 1 JUMLAH 13 YAHUKIMO RSUD Yahukimo 5 14 PEGUNUNGAN BINTANG 15 TOLIKARA 16 SARMI RUMAH SAKIT 17 KEEROM RSUD Kwaingga WAROPEN 19 SUPIORI RSUD Supiori MAMBERAMO RAYA 21 NDUGA 22 LANNY JAYA 23 MAMBERAMO TENGAH 24 YALIMO 25 PUNCAK 26 DOGIYAI 27 INTAN JAYA 28 DEIYAI 29 KOTA JAYAPURA RSUD Jayapura RSUD Abepura RSJ Abepura 2 8 SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang Bina Program dan PKW, Laporan RS Kab/Kota Keterangan : a termasuk S2 dan S3 JUMLAH Page 87 of 92

170 TABEL 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANA KESEHATAN PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 TENAGA KESMAS TENAGA NO UNIT KERJA SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b JUMLAH SANITASI L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P PUSKESMAS : 1 MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) Page 88 of 92

171 TENAGA KESMAS TENAGA NO KABUPATEN RUMAH SAKIT SARJANA KESMAS a D-III KESMAS b JUMLAH SANITASI L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P MERAUKE RSUD Merauke RS Bunda Harapan - RS Ban Merauke - 2 JAYAWIJAYA RSUD Wamena - 3 JAYAPURA RSUD Yowari NABIRE RSUD Nabire KEPULAUAN YAPEN RSUD Serui BIAK NUMFOR RSUD Biak - RSAU Manuhua - RSAL Gandi - 7 PANIAI RSUD Enarotali PUNCAK JAYA RSUD Mulia - RS Immanuel - 9 MIMIKA RSUD Timika RS Mitra Masyarakat Timika RS Kasih Herlina - RS Waa Banti - 10 BOVEN DIGOEL RS Lapangan Mendiptana - RSUD Tanah Merah - 11 MAPPI RSUD Mappi - 12 ASMAT RSUD Agats YAHUKIMO RSUD Dekai/Yahukimo - 14 PEGUNUNGAN BINTANGRSUD Oksibil - 15 TOLIKARA - 16 SARMI - 17 KEEROM RSUD Kwaingga WAROPEN - 19 SUPIORI RSUD Supiori MAMBERAMO RAYA - 21 NDUGA - 22 LANNY JAYA - 23 MAMBERAMO TENGAH - 24 YALIMO RS Efata Angguruk - 25 PUNCAK - 26 DOGIYAI - 27 INTAN JAYA - 28 DEIYAI - 29 KOTA JAYAPURA RSUD Jayapura RSUD Abepura - RSJ Abepura - RS Marthen Indey - RS Dian Harapan - RS Subdibjo Sardadi - RS Bhayangkara - SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang Bina Program dan PKW, Laporan RS Kab/Kota Keterangan: a termasuk S2 dan S3 b termasuk D-I Page 89 of 92

172 TABEL 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN PUSKESMAS PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 TENAGA TEKNISI MEDIS NO UNIT KERJA ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI JUMLAH FISIOTERAPIS L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P PUSKESMAS 1 MERAUKE JAYAWIJAYA JAYAPURA NABIRE KEPULAUAN YAPEN BIAK NUMFOR PANIAI PUNCAK JAYA MIMIKA BOVEN DIGOEL MAPPI ASMAT YAHUKIMO PEGUNUNGAN BINTANG TOLIKARA SARMI KEEROM WAROPEN SUPIORI MAMBERAMO RAYA NDUGA LANNY JAYA MAMBERAMO TENGAH YALIMO PUNCAK DOGIYAI INTAN JAYA DEIYAI KOTA JAYAPURA SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) Page 90 of 92

173 RUMAH SAKIT TENAGA TEKNISI MEDIS NO KABUPATEN/KOTA dst. (mencakup RS Pemerintah ANALIS LAB. TEM & P.RONTG P.ANESTESI JUMLAH FISIOTERAPIS dan swasta dan termasuk L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P pula Rumah Bersalin) MERAUKE RSUD Merauke RS Bunda Harapan - RS Ban Merauke - 2 JAYAWIJAYA RSUD Wamena JAYAPURA RSUD Yowari NABIRE RSUD Nabire KEPULAUAN YAPEN RSUD Serui BIAK NUMFOR RSUD Biak RSAU Manuhua 1 1 RSAL Gandi PANIAI RSUD Enarotali - 8 PUNCAK JAYA RSUD Mulia 2 2 RS Immanuel - 9 MIMIKA RSUD Timika RS Mitra Masyarakat Timika RS Kasih Herlina RS Waa Banti - 10 BOVEN DIGOEL RS Lapangan Mendiptana - RSUD Tanah Merah MAPPI RSUD Mappi ASMAT RSUD Agats YAHUKIMO RSUD Dekai/Yahukimo PEGUNUNGAN BINTANGRSUD Oksibil TOLIKARA - 16 SARMI - 17 KEEROM RSUD Kwaingga WAROPEN - 19 SUPIORI RSUD Supiori MAMBERAMO RAYA - 21 NDUGA - 22 LANNY JAYA - 23 MAMBERAMO TENGAH - 24 YALIMO RS Efata Angguruk PUNCAK - 26 DOGIYAI - 27 INTAN JAYA - 28 DEIYAI - 29 KOTA JAYAPURA RSUD Jayapura 8 8 RSUD Abepura RSJ Abepura 3 3 RS Marthen Indey 5 5 RS Dian Harapan - 1 RS Bhayangkara SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN RASIO TERHADAP PDDK INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT - - DINAS KESEHATAN KAB/KOTA - - JUMLAH (KAB/KOTA) Sumber : Bidang Bina Program dan PKW, Laporan RS Kab/Kota Page 91 of 92

174 TABEL 79 NO SUMBER BIAYA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN Rupiah % ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER: 1 APBD KAB/KOTA Tidak ada data a. Belanja Langsung Tidak ada data b. Belanja Tidak Langsung Tidak ada data 2 APBD PROVINSI 251,187,174, a. Belanja Langsung (DAU/OTSUS) 221,711,589,930 b. Belanja Tidak Langsung/Belanja Pegawai 29,475,585,000 3 APBN : 52,009,300, Dana Dekonsentrasi 32,009,300,000 - Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi - Dana Alokasi Khusus (DAK) Kab/Kota - Dana Jamkesmas untuk Pusk di Kab/Kota - Dana Jamkesmas untuk Rumah Sakit Kab/Kota - Tugas Perbantuan 20,000,000,000-4 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) 13,293,755, (sebutkan project dan sumber dananya) ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 a. Global Fund ATM TB 4,557,691,858 b. Global Fund ATM AIDS 3,683,134,486 c. Global Fund ATM Malaria 4,472,692,820 d. NLR 2 Kusta 580,236,250 5 SUMBER PEMERINTAH LAIN TOTAL ANGGARAN KESEHATAN 316,490,230, % APBD KESEHATAN THD APBD KAB/KOTA ANGGARAN KESEHATAN PERKAPITA Sumber : LAKIP 2012 Dinas Kesehatan Provinsi Papua Keterangan : Hanya dana yang dikelola melalui Dinas Kesehatan Propinsi Papua 100,679 Tidak Ada Data

175

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Drg. Josef Rinta R, M.Kes.MH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua

Drg. Josef Rinta R, M.Kes.MH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Drg. Josef Rinta R, M.Kes.MH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Terbatasnya sistem transportasi terpadu yang menghubungkan antar pusat pelayanan Ada beberapa kabupaten pemekaran yang wilayahnya sebagian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun. Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2014

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun. Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2014 i KATA PENGANTAR Puji Syukur kehadirat kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan ridhonya sehingga penyusunan Pengembangan Model Solusi Strategik Penanganan Dampak Ancaman Disaster

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi

KATA PENGANTAR. Semoga Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini bermanfaat. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Informasi KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2012 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan.

Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan. Jiwa (Ribu) Persentase (%) 40 37.08 37.53 36.8 35 30 31.98 30.66 31.53 27.8 25 20 15 10 5 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, November 2008 Kepala Pusat Data dan Informasi. DR. Bambang Hartono, SKM, MSc. NIP KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2007 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada tim penyusun, yang sudah bekerja. Jakarta, 2010 Kepala Pusat Data dan Informasi. dr. KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi baik untuk jajaran manajemen kesehatan maupun untuk masyarakat umum perlu disediakan suatu paket data/informasi kesehatan yang ringkas

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2013

PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2013 PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2013 DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA 2014 Jln. Raya Abepura Kotaraja Telp. (0967) 581240, 581558, Fax, (0967) 581065, J A Y A P U R A KODE POS 99225 E-mail : ka_dinkes@papua.go.id

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Gorontalo

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 111 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan Geografis DKI Jakarta terletak di 6 0 12 lintang selatan dan 106 0 48 bujur timur dengan luas wilayah 661,26 km2, berupa daratan 661.52 km2 dan lautan 6,977,5

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 0 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program-

KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 0 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program- PETA KESEHATAN INDONESIA TAHUN 0 PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 0 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi

Lebih terperinci

Seuntai Kata. Jayapura, Desember 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Ir. Didik Koesbianto, M.Si

Seuntai Kata. Jayapura, Desember 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Ir. Didik Koesbianto, M.Si Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak 1963. Pelaksanaan ST2013 merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP 27 November 2014 KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA TAHUN 2016

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA TAHUN 2016 No. 25/05/94/ Th. II, 2 Mei 2017 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA TAHUN 2016 Pada tahun 2016, IPM Papua mencapai 58,05. Angka ini meningkat sebesar 0,80 poin dibandingkan IPM Papua tahun 2015 yang sebesar

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI KALIMANTAN UTARA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Banten

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor DATA/INFORMASI KESEHATAN KABUPATEN LAMONGAN Pusat Data dan Informasi, Kementerian Kesehatan RI 2012 Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan

Lebih terperinci

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia :

ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK INDONESIA TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk Indonesia : 255.461.686 Sumber : Pusdatin, 2015 ESTIMASI JUMLAH PENDUDUK PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 Estimasi Jumlah Penduduk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014

PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 PROFIL SINGKAT PROVINSI MALUKU TAHUN 2014 1 Jumlah kabupaten/kota 8 Tenaga Kesehatan di fasyankes Kabupaten 9 Dokter spesialis 134 Kota 2 Dokter umum 318 Jumlah 11 Dokter gigi 97 Perawat 2.645 2 Jumlah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i KATA PENGANTAR Puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas Taufik dan Hidayah - NYA, sehingga buku Profil Kesehatan Tahun dapat disusun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun merupakan gambaran pencapaian

Lebih terperinci

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015 No. 32/06/94/Th. I, 15 Juni 2016 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015 IPM Provinsi Papua Tahun 2015 Hingga saat ini, pembangunan manusia di Provinsi Papua masih berstatus rendah yang ditunjukkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Papua. UNITED NATIONS POPULATION FUND JAKARTA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK

Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Papua.  UNITED NATIONS POPULATION FUND JAKARTA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Papua 2010-2020 BADAN PUSAT STATISTIK UNITED NATIONS POPULATION FUND JAKARTA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Papua ht t p:

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

KATA PENGANTAR. Gorontalo, Agustus 2011 KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI GORONTALO KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Alhamdulillahirobbilalamin, segala puji bagi Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-nya sehingga Buku Profil Kesehatan Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 DAFTAR ISI hal. KATA SAMBUTAN DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN i ii iv v x BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3 A. KEADAAN PENDUDUK 3 B. KEADAAN EKONOMI 8 C. INDEKS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM

Tim Penyusun Pengarah : dr. Hj. Rosmawati. Ketua : Sitti Hafsah Yusuf, SKM, M.Kes. Sekretaris : Santosa, SKM KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kami dapat menyelesaikan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2014 ini dengan baik. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

PROFIL DAERAH DAN PERMASALAHAN EMISI GAS RUMAH KACA

PROFIL DAERAH DAN PERMASALAHAN EMISI GAS RUMAH KACA 2 PROFIL DAERAH DAN PERMASALAHAN EMISI GAS RUMAH KACA 2.1. Profil dan Karakteristik Daerah Keadaan Geografis Provinsi Papua terletak antara 2º25-9 º lintang selatan dan 130º-14º bujur timur. Provinsi Papua

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017-2019 Lampiran 2 No Sasaran Strategis 1 Mengembangkan dan meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, lintas sektor, institusi

Lebih terperinci

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Kata Sambutan KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rakhmatnya sehingga buku Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2010 Kepala Pusat Data dan Surveilans Eidemiologi. dr. Jane Soepardi NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Maret 2010 Kepala Pusat Data dan Surveilans Eidemiologi. dr. Jane Soepardi NIP KATA PENGANTAR Peta Kesehatan Indonesia Tahun 2008 ini disusun untuk menyediakan beberapa data/informasi kesehatan secara garis besar pencapaian program program kesehatan di Indonesia. Pada edisi ini selain

Lebih terperinci

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta

Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Profil Kesehatan Provinsi DKI Jakarta 2016 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu memberi rahmat dan hidayah Nya sehingga dapat tersusunnya Profil Kesehatan Dinas Kesehatan

Lebih terperinci

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber.

Seluruh isi dalam buku ini dapat dikutip tanpa izin, dengan menyebut sumber. Pelindung/ Penasehat : Dr. dr. H. Rachmat Latief, SpPD., M.Kes., FINASIM drg.hj. Susilih Ekowati, M.Si Pengarah : Hj. Asmah, SKM., M.Kes Penyusun : Mohamad Nur, SKM Syahrir, S.Kom Agusyanti, SKM Nurmiyati

Lebih terperinci

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R

DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R DINAS KESEHATAN BUKU SAKU DINAS KESEHATAN 2012-2016 P R O V I N S I K A L I M A N T A N T I M U R KATA PENGANTAR KEPALA DINAS KESEHATAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Segala Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN NO KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN WILAYAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Penulisan Sumber Data... 3 DAFTAR ISI SAMBUTAN BUPATI POLEWALI MANDAR....... i DAFTAR ISI............ iii DAFTAR TABEL............ vi DAFTAR GRAFIK............ ix DAFTAR GAMBAR............ xiii DAFTAR SINGKATAN............ xiv PETA

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 - IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI 4.1 Kondisi Geografis Kota Dumai merupakan salah satu dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37-101 o 8'13

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) UNIT KERJA : DINAS KESEHATAN A. Tugas Pokok : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Lebih terperinci

PROFIL PEMBANGUNAN PAPUA

PROFIL PEMBANGUNAN PAPUA 1 PROFIL PEMBANGUNAN PAPUA A. GEOGRAFIS DAN ADMINISTRASI WILAYAH Provinsi Papua terletak pada posisi2 o 25' LU - 9o LS dan 3 o 48' Lintang Selatan, serta 119 o 22' dan 124 o 22' Gambar 1. bujur Timur.

Lebih terperinci

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN

BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN BAB 28 PENINGKATAN AKSES MASYARAKAT TERHADAP KESEHATAN YANG BERKUALITAS Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN PROVINSI BENGKULU TAHUN 2012 PROFIL KESEHATAN TABEL 1 LUAS WILAYAH, DESA/KELURAHAN, PENDUDUK, RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KABUPATEN/KOTA LUAS RATA-RATA KEPADATAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK DESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol.

KATA PENGANTAR. Kolaka, Maret 2012 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka, dr. Hj. Rosmawati NIP Pembina Tk. I Gol. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah dan nayah-nya atas tersusunnya Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka Tahun. Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka merupakan salah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5 IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN.1. Kondisi Geografi dan Topografi Provinsi Papua Barat awalnya bernama Irian Jaya Barat, berdiri atas dasar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang pembentukan Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan

Lebih terperinci

Provinsi Kabupaten/kota Laki-laki Perempuan Total

Provinsi Kabupaten/kota Laki-laki Perempuan Total Tabel 1. Perkiraan Jumlah Responden yang Mewakili Rumah Tangga menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Provinsi Laki-laki Perempuan Total (1) (2) (3) (4) (5) 01. Fakfak 10,747 6,081 16,828 02. Kaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Papua merupakan provinsi paling timur di Indonesia, memiliki luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Papua merupakan provinsi paling timur di Indonesia, memiliki luas wilayah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Papua merupakan provinsi paling timur di Indonesia, memiliki luas wilayah terbesar dengan jumlah penduduk yang masih sedikit. Pemberlakuan Undang- Undang Desentralisasi

Lebih terperinci

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk PEMERINTAH KOTA MALANG MATRIK RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MALANG (PENYEMPURNAAN) TAHUN 2013-2018 Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KOTA M Nomor : 188.47/ 92 / 35.73.306/ 2015 Tanggal

Lebih terperinci

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun

3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat Kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar Tahun 3.2 Pencapaian Millenium Development Goals Berdasarkan Data Sektor Tingkat di Mandar 2007-2009 Indikator 2 3 4 5 6 7 8 9 0 2 3 4 5 6 7 8 9 20 Tujuan Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan Menurunkan Proporsi

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 24 TAHUN 2006 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan

Lebih terperinci

Provinsi Papua terdiri : Luasnya : Km2 Total Penduduk Jiwa Kepadatan penduduk Per Km2 : 9 org/km2

Provinsi Papua terdiri : Luasnya : Km2 Total Penduduk Jiwa Kepadatan penduduk Per Km2 : 9 org/km2 CAKUPANSI PROGRAM GIZI DAN KESEHATAN IBU & ANAK Dinas Kesehatan Provinsi Papua Bandung, 24 November 2010 Gambaran Umum Provinsi Papua terdiri : Luasnya : 317.062 Km2 Total Penduduk 2.851.999 Jiwa Kepadatan

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT PENGETAHUAN PAPUA PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG DAN KESEJAHTERAAN

Lebih terperinci

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK

KABUPATEN ACEH UTARA. Katalog BPS : BADAN PUSAT STATISTIK Katalog BPS : 4102004.1111 Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara Jl. T. Chik Di Tiro No. 5 Telp/Faks. (0645) 43441 Lhokseumawe 24351 e-mail : bpsacehutara@yahoo.co.id, bps1111@bps.go.id BADAN PUSAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Terutama

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi sanitasi lingkungan yang buruk dapat menjadi media penularan penyakit. Terjadinya penyakit berbasis lingkungan disebabkan karena adanya interaksi antara manusia

Lebih terperinci

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat. Pada misi V yaitu Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat telah didukung dengan 8 sasaran sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... I II VII VIII X BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG A. GEOGRAFI... 4 B. KEPENDUDUKAN / DEMOGRAFI...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pembangunan Kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 PROFIL KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang Telp. 024-3511351 (Pswt.313) Fax. 024-3517463 Website : www.dinkesjatengprov.go.id

Lebih terperinci

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 214 GAMBARAN UMUM Kota Makassar sebagai ibukota Propinsi Sulawesi Selatan dan merupakan pintu gerbang dan pusat perdagangan Kawasan Timur Indonesia. Secara

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 (PERUBAHAN ANGGARAN) PEMERINTAH KABUPATEN SUKABUMI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel

Lebih terperinci

PROFIL DINAS KESEHATAN

PROFIL DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2012 DINAS KESEHATAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT KATA PENGANTAR Alhamdulillahirrabbil alamiin. Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan

Lebih terperinci

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2015 di Kabupaten Asmat

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2015 di Kabupaten Asmat Nomor : BRS-02/BPS-9415/Th. I, 28 Juni 2016 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2015 di Kabupaten Asmat 1. IPM pertama kali diperkenalkan oleh United Nation Development Programme (UNDP) pada tahun 1990

Lebih terperinci

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1 1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi papua sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat 111 Telp

Lebih terperinci