PERMOHONAN DAN PELAPORAN PERIZINAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERMOHONAN DAN PELAPORAN PERIZINAN"

Transkripsi

1 LAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/15/DPM TANGGAL 10 MEI 2012 PERIHAL PERIZINAN, PENGAWASAN, PELAPORAN, DAN PENGENAAN SANKSI BAGI PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK PERMOHONAN DAN PELAPORAN PERIZINAN Lampiran I.A. Lampiran I.B. Lampiran I.C. Lampiran I.D. Lampiran I.E. Lampiran I.F. Lampiran I.G. Lampiran I.H. Lampiran I.I. Lampiran I.J. Lampiran I.K. Lampiran I.L. Lampiran I.M. Lampiran I.N. Lampiran I.O. Lampiran I.P. Lampiran I.Q. : Permohonan Izin Usaha Sebagai Pedagang Valuta Asing (PVA) Bukan Bank : Surat Pernyataan untuk Pemegang Saham : Surat Pernyataan untuk Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi : Wilayah Kerja Kantor Pusat dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri : Surat Kuasa untuk Pengambilan Dokumen : Permohonan Pembukaan Kantor Cabang : Pembukaan Gerai (Counter) : Permohonan Pemindahan Alamat Kantor (Pusat/Cabang) : Permohonan Persetujuan Perubahan Pemegang Saham, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Anggota Direksi : Laporan Perubahan Pemegang Saham, Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan/atau Anggota Direksi Yang Telah Disetujui Bank Indonesia : Laporan Perubahan Nama Perseroan Terbatas (PT) : Laporan Perubahan Modal Dasar dan/atau Modal Disetor : Laporan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Bagi Kantor (Pusat/Cabang) PVA Bukan Bank : Laporan Pembukaan Kembali Kantor (Pusat/Cabang) PVA Bukan Bank dari Penghentian Sementara Kegiatan Usaha : Laporan Perpanjangan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Kantor (Pusat/Cabang) PVA Bukan Bank : Laporan Penghentian Permanen Kegiatan Usaha Kantor Pusat : Laporan Penghentian Permanen Kegiatan Usaha Kantor Cabang Lampiran I/Halaman

2 Lampiran I.A. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.A. No. : Lamp.: (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Permohonan Izin Usaha Sebagai Pedagang Valuta Asing (PVA) Bukan Bank Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk memperoleh izin usaha sebagai PVA Bukan Bank dengan data sebagai berikut: Nama perusahaan : PT... Alamat perusahaan :... No.telepon/faksimili :... Sehubungan dengan permohonan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut: 1. fotokopi akta pendirian badan hukum perseroan terbatas yang memuat anggaran dasar beserta perubahan-perubahannya, dengan maksud dan tujuan perseroan adalah melakukan kegiatan jual beli Uang Kertas Asing (UKA) dan pembelian Traveller s Cheque (TC); 2. fotokopi pengesahan sebagai badan hukum perseroan terbatas dari instansi yang berwenang; 3. dokumen pendukung masing-masing pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi berupa : a) 1 (satu) lembar pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm; b) fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; dan c) daftar riwayat hidup (curriculum vitae) yang ditandatangani oleh yang bersangkutan. 4. surat pernyataan pribadi bermeterai cukup dari masing-masing pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi 2) ; 5. bukti setoran modal yang berupa fotokopi rekening giro atau rekening tabungan atas nama perusahaan di bank; 6. fotokopi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama perusahaan yang bersangkutan; 7. fotokopi bukti kepemilikan tempat usaha atas nama perusahaan, pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi, Lampiran I.A/ Halaman 1 of 2 45

3 Lampiran I.A. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 atau surat perjanjian sewa atau bentuk lainnya atas penggunaan tempat usaha; 8. fotokopi surat keterangan domisili tempat usaha dari instansi pemerintah yang berwenang; 9. laporan keuangan berupa neraca perusahaan yang ditandatangani oleh Direktur; 10. struktur organisasi kantor pusat; 11. fotokopi akta pendirian badan hukum, yang memuat anggaran dasar beserta perubahan-perubahannya yang telah mendapatkan pengesahan dari instansi yang berwenang 3) ; 12. izin usaha badan hukum yang bersangkutan 3) ; 13. fotokopi KTP dari Direksi atau pengurus yang berwenang bertindak untuk dan atas nama badan hukum yang bersangkutan 3) ; dan 14. surat pernyataan dari Direksi atau pengurus yang berwenang bertindak untuk dan atas nama badan hukum yang bersangkutan, yang menyatakan bahwa 3) : a. badan hukum tersebut tidak tercatat dalam daftar hitam nasional penarik cek dan/atau bilyet giro kosong; b. badan hukum tersebut tidak memiliki kredit macet yang tercatat pada Bank Indonesia; dan c. komitmen badan hukum tersebut untuk mematuhi peraturan yang mengatur mengenai pedagang valuta asing dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) Proses Perizinan Tidak Dipungut Biaya 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 2) surat pernyataan pribadi bermeterai cukup sebagaimana Lampiran I.B dan Lampiran I.C. 3) dalam hal pemegang saham adalah badan hukum. Lampiran I.A/ Halaman 2 of 2 46

4 Lampiran I.B. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 mei 2012 Lampiran I.B. Surat Peryataan untuk Pemegang Saham SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Tempat/Tanggal Lahir : Alamat : dengan ini menyatakan bahwa Saya selaku Pemegang Saham PT... : 1. tidak tercatat dalam daftar hitam nasional penarik cek dan/atau bilyet giro kosong; 2. tidak tercantum dalam kredit macet yang ditatausahakan dalam sistem informasi kredit pada Bank Indonesia; 3. tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang perbankan, keuangan dan/atau pencucian uang dalam 2 (dua) tahun terakhir berdasarkan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; 4. sumber dana yang digunakan dalam rangka kepemilikan perusahaan tidak berasal dari dan untuk tujuan pencucian uang (money laundering); 5. berkomitmen untuk mematuhi peraturan yang mengatur mengenai pedagang valuta asing dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari diketahui ternyata pernyataan Saya tidak benar, maka Saya bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Yang membuat pernyataan, (Meterai Rp6000) Nama Jelas 47

5 Lampiran I.C. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.C. Surat Peryataan untuk Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Tempat/Tanggal Lahir : Alamat : dengan ini menyatakan bahwa Saya selaku Komisaris/Direktur Utama/Direktur 1) PT... : 1. tidak tercatat dalam daftar hitam nasional penarik cek dan/atau bilyet giro kosong; 2. tidak tercantum dalam kredit macet yang ditatausahakan dalam sistem informasi kredit pada Bank Indonesia; 3. tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana di bidang perbankan, keuangan dan/atau pencucian uang dalam 2 (dua) tahun terakhir berdasarkan keputusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap; 4. tidak pernah menjadi pemegang saham, anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi dari suatu perseroan terbatas dengan kegiatan usaha PVA yang dicabut izin usaha oleh Bank Indonesia karena pelanggaran dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sebelum tanggal pengajuan permohonan; dan 5. berkomitmen untuk melaksanakan tugas dan kewajiban dalam menjalankan kegiatan usaha berdasarkan ketentuan mengenai pedagang valuta asing dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila di kemudian hari diketahui ternyata pernyataan Saya tidak benar, maka Saya bersedia menerima risiko dan akibat dari tindakan yang diambil oleh Bank Indonesia. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Yang membuat pernyataan, 1) Pilih salah satu (Meterai Rp6000) Nama Jelas 48

6 Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.D. WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM NEGERI No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja 1 Kantor Pusat di Jakarta 2 KPw BI Provinsi Maluku 3 KPw BI Balikpapan 4 KPw BI Provinsi Aceh 5 KPw BI Provinsi Lampung Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta Jl. Raya Pattimura No. 7, Ambon Jl. Jend. Sudirman No. 20, Balikpapan, Kalimantan Timur Jl. Cut Meutia No.15, Banda Aceh Jl. Hasanuddin No.38, Bandar Lampung DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Karawang, Kotamadya Bekasi, Kotamadya Bogor, Kotamadya Depok Provinsi Maluku Kota Balikpapan, Kabupaten Pasir, dan Kabupaten Penajam Paser Utara Nanggroe Aceh Darussalam dikurangi wilayah kerja KPw BI Lhokseumawe, yaitu meliputi Kota Banda Aceh, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Barat, Kabupaten Aceh Barat Daya, Kabupaten Aceh Singkil, Kabupaten Aceh Jaya, Kabupaten Nagan Raya, Kabupaten Simeulu, Kabupaten Aceh Selatan Provinsi Lampung 6 KPw BI Wilayah VI (Jawa Barat & Banten) Jl. Braga No. 108, Bandung, Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dikurangi wilayah kerja Kantor Pusat, KPw BI Cirebon, KPw BI Tasikmalaya, yaitu meliputi Kabupaten & Kota Bandung, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten & Kota Sukabumi, Kabupaten Sumedang dan Kota Cimahi Lampiran I.D/Hal

7 Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja 7 KPw BI Wilayah II (Kalimantan) Jl. Lambung Mangkurat No. 15, Banjarmasin, Kalimantan Selatan Provinsi Kalimantan Selatan 8 KPw BI Batam Jl. Engku Putri Batam Centre, Batam Provinsi Kepulauan Riau 9 KPw BI Provinsi Bengkulu Jl. Jend. Ahmad Yani No. 1, Bengkulu Provinsi Bengkulu 10 KPw BI Cirebon Jl. Yos Sudarso No. 5-7, Cirebon, Jawa Barat Kabupaten & Kota Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka 11 KPw BI Wilayah III (Bali dan Nusa Tenggara) 12 KPw BI Provinsi Gorontalo 13 KPw BI Provinsi Jambi 14 KPw BI Provinsi Papua dan Papua Barat Jl. Letda Tantular No.4, Renon, Denpasar Jl. H. Nani Wartabone No.35 Gorontalo Jl. Jend. Ahmad Yani No.14, Telanaipura, Jambi Jl. Dr. Sam Satulangi No. 9, Jayapura, Papua Provinsi Bali Provinsi Gorontalo Provinsi Jambi Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat 15 KPw BI Jember Jl. Gajah Mada No. 224, Jember, Jawa Timur KPw BI Kediri Jl. Brawijaya No.2, Kediri, Jawa Timur Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/ Kota Kediri, Kabupaten/ Kota Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung 17 KPw BI Provinsi Jl.Sultan Hasanuddin Provinsi Sulawesi Tenggara Lampiran I.D/Hal

8 Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja Sulawesi Tenggara No.150, Kendari, Sulawesi Tenggara KPw BI Provinsi Nusa Tenggara Timur 19 KPw BI Lhokseumawe 20 KPw BI Wilayah I (Sulawesi, Maluku dan Papua) Jl. Tom Pello No.2, Kupang, Nusa Tenggara Timur Jl. Merdeka No. 1, Lhokseumawe Jl. Jend. Sudirman No. 3, Makassar, Sulawesi Selatan Provinsi Nusa Tenggara Timur Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Aceh Jeumpa, Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Gayo Luwes, Kabupaten Aceh Tenggara, Kabupaten Aceh Timur, dan Kabupaten Aceh Tamiang Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. 21 KPw BI Malang Jl. Merdeka Utara No. 7, Malang, Jawa Timur Kabupaten Lumajang, Kabupaten & Kota Malang, Kabupaten & Kota Pasuruan, Kabupaten & Kota Probolinggo, dan Kota Batu 22 KPw BI Provinsi Nusa Tenggara Barat 23 KPw BI Wilayah IX (Sumatera Utara dan Aceh) 24 KPw BI Provinsi Sulawesi Utara Jl. Pejanggik No. 2 Mataram, Nusa Tenggara Barat Jl. Balai Kota No. 4, Medan, Sumatera Utara Jl. 17 Agustus No. 56, Manado, Sulawesi Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa) Provinsi Sumatera Utara dikurangi wilayah kerja KPw BI Sibolga dan KPw BI Pematangsiantar, yaitu meliputi Kabupaten Dairi, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Karo, Kabupaten Langkat, Kabupaten Pakpak Barat, Kabupaten Serdang Bagadai, Kota Binjai, Kota Medan, dan Kota Tebing Tinggi Provinsi Sulawesi Utara Lampiran I.D/Hal

9 Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja 25 KPw BI Wilayah VIII (Sumatera Barat, Riau, Kep Riau & Jambi) 26 KPw BI Provinsi Kalimantan Tengah 27 KPw BI Wilayah VII (Sumatera Selatan, Kep Bangka Belitung, Bengkulu & Lampung) 28 KPw BI Provinsi Sulawesi Tengah 29 KPw BI Provinsi Riau 30 KPw BI Pematangsiantar 31 KPw BI Provinsi Kalimantan Barat 32 KPw BI Purwokerto 33 KPw BI Provinsi Kalimantan Timur Jl. Jend. Sudirman No. 22, Padang, Sumatera Barat Jl. Diponogoro No. 17, Palangkaraya, Kalimantan Tengah Jl. Jend. Sudirman No. 510, Palembang, Sumatera Selatan Jl. Sam Ratulangi No. 23, Palu, Sulawesi Tengah Jl. Jend. Sudirman No. 464, Pekan Baru Jl. Adam Malik No.1 Pematangsiantar Jl. Jend A Yani No. 2, Pontianak, Kalimantan Barat Jl. Jend. Gatot Subroto No. 98, Purwokerto, Jawa Tengah Jl. Gajah Mada No.1, Samarinda, Kalimantan Timur Provinsi Sumatera Barat Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi Sumatera Selatan dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Provinsi Sulawesi Tengah Provinsi Riau Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Pematangsiantar, Kota Tanjungbalai Provinsi Kalimantan Barat Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Purbalingga Provinsi Kalimantan Timur dikurangi wilayah kerja KPw BI Balikpapan, yaitu meliputi Kota Samarinda, Kota Tarakan, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Berau, Kabupaten Lampiran I.D/Hal

10 Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja Bulungan, Kabupaten Bulungan Utara (Nunukan) dan Kabupaten Bulungan Selatan (Malinau). 34 KPw BI Wilayah V (Jawa Tengah & Yogyakarta) 35 KPw BI Provinsi Banten Jl. Imam Bardjo SH No. 4, Semarang, Jawa Tengah Jl. Yusuf Martadilaga No. 12, Serang, Banten Provinsi Jawa Tengah dikurangi wilayah kerja KPw BI Purwokerto, KPw BI Solo dan KPw BI Tegal yaitu meliputi Kabupaten Blora, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Jepara, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Kendal, Kabupaten Kudus, Kabupaten/Kota Magelang, Kabupaten Pati, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Rembang, Kabupaten/Kota Semarang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kota Salatiga Propinsi Banten 36 KPw BI Sibolga Jl. Kapten Maruli Sitorus No. 8, Sibolga, Sumatera Utara KPw BI Solo Jl. Jend. Sudirman No. 4, Solo, Jawa Tengah Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Utara, Kabupaten Samosir, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Padang Lawas, dan Kabupaten Padang Lawas Utara, Kota Gunung sitoli dan Kota Padang Sidimpuan Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karang Anyar, Kabupaten Klaten, Kabupaten Sragen, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Wonogiri, Kota Surakarta Lampiran I.D/Hal

11 Lampiran I.D. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja 38 KPw BI Wilayah IV (Jawa Timur) 39 KPw BI Tasikmalaya Jl. Pahlawan No.105, Surabaya, Jawa Timur Jl. Sutisna Senjaya No. 19, Tasikmalaya, Jawa Barat Provinsi Jawa Timur dikurangi wilayah kerja KPw BI Jember, KPw BI Kediri, dan KPw BI Malang, yaitu meliputi Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten/ Kota Mojokerto, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Tuban, Kota Surabaya Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar 40 KPw BI Tegal Jl. Dr. Sutomo No.55 Tegal Kabupaten Batang, Kabupaten Brebes, Kabupaten/ Kota Pekalongan, Kabupaten Pemalang, Kabupaten/Kota Tegal 41 KPw BI Provinsi Maluku Utara 42 KPw BI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Jl. Jos Sudarso No. 1, Ternate, Maluku Jl. Panembahan Senopati No. 4-6, Yogyakarta Provinsi Maluku Utara Daerah Istimewa Yogyakarta Lampiran I.D/Hal

12 Lampiran I.E. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.E. Surat Kuasa untuk Pengambilan Dokumen SURAT KUASA Yang bertandatangan di bawah ini:... (Nama),... (Jabatan), bertempat tinggal di... (kota), dalam hal ini bertindak dalam jabatannya mewakili Direksi 1) PT.... berdasarkan Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta... tanggal... dan dengan demikian mewakili PT.... (selanjutnya disebut Pemberi Kuasa ), dengan ini memberikan kuasa kepada : (Nama),... (Jabatan), bertempat tinggal di... (kota), 2. dst. selanjutnya disebut Penerima Kuasa, Untuk dan atas nama Direksi PT.... melakukan pengambilan dokumen... 2) (misal : KPmIU, Sertifikat Kantor Pusat/Cabang dan/atau Surat Persetujuan Pembukaan Kantor Cabang, Sandi Pelapor berikut User ID dan Password LKPBU). Demikian surat kuasa ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Penerima Kuasa, Pemberi Kuasa, Ttd (Meterai Rp6000) (...) Nama Jelas (Direksi) 1) Kewenangan pemberian kuasa dilakukan sesuai dengan pengaturan kewenangan pemberian kuasa yang diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan 2) Isi sesuai dokumen yang akan diambil 55

13 Lampiran I.G. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.F. No. : Lamp.: (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Permohonan Pembukaan Kantor Cabang Dengan ini kami mengajukan permohonan pembukaan kantor cabang (KC) dengan data sebagai berikut : Nama PVA :... Nomor dan tanggal KPmIU :... Alamat KC yang akan dibuka :... No.telepon/faksimili KC :... Jumlah & alamat KC yang telah dimiliki/disetujui : Untuk melengkapi permohonan dimaksud, sebagai bahan pertimbangan terlampir kami sampaikan : 1. fotokopi bukti kepemilikan tempat usaha sebagai kantor cabang atas nama perusahaan, pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota Direksi, atau surat perjanjian sewa menyewa atau bentuk lainnya atas penggunaan tempat usaha sebagai kantor cabang; 2. surat pernyataan bermeterai cukup dari anggota Direksi bahwa kantor cabang yang direncanakan merupakan unit kegiatan usaha yang tidak terpisahkan dari kegiatan usaha kantor pusat PVA Bukan Bank; 3. fotokopi surat keterangan domisili tempat usaha dari instansi pemerintah yang berwenang untuk setiap kantor cabang; dan 4. struktur organisasi kantor cabang. Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. Proses Permohonan Tidak Dipungut Biaya 56

14 Lampiran I.G. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.G. No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Pembukaan Gerai (Counter) Dengan ini kami sampaikan rencana pembukaan gerai (counter) PVA Bukan Bank yang beralamat di... selama 1 (satu) bulan, terhitung mulai tanggal dengan alasan pembukaan gerai (counter) yaitu... Demikian agar maklum. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 57

15 Lampiran I.I. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.H. No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Permohonan Pemindahan Alamat Kantor (Pusat/Cabang) 2) Dengan ini kami mengajukan permohonan pemindahan alamat kantor (Pusat/Cabang) 2) yang semula beralamat di... Telepon/Faksimili... menjadi beralamat di... Telepon/Faksimili... dengan alasan... Untuk melengkapi permohonan dimaksud, sebagai bahan pertimbangan terlampir kami sampaikan : 1. fotokopi surat keterangan domisili perusahaan dari instansi pemerintah yang berwenang; 2. fotokopi bukti kepemilikan tempat usaha atas nama perusahaan, pemegang saham, anggota Dewan Komisaris, dan/atau anggota Direksi, atau surat perjanjian sewa menyewa atau bentuk lainnya atas penggunaan tempat usaha yang baru; 3. fotokopi akta perubahan anggaran dasar 3) ; 4. fotokopi persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari instansi yang berwenang 3) ; Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) Proses Permohonan Tidak Dipungut Biaya 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 2) pilih sesuai perubahan yang dilakukan 3) menyampaikan fotokopi dokumen sebagaimana dimaksud pada angka 3 dan 4, dalam hal pemindahan alamat kantor pusat PVA Bukan Bank menyebabkan perubahan tempat kedudukan perseroan. 58

16 Lampiran I.I. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.I. No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Permohonan Persetujuan Perubahan Pemegang Saham, Anggota Dewan Komisaris dan/atau Anggota Direksi 2) Dengan ini kami mengajukan calon pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi PVA Bukan Bank 1) sebagai berikut: Nama Jabatan Nama Jabatan menggantikan menggantikan Sehubungan dengan permohonan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1. fotokopi risalah hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan 2. dokumen pendukung masing-masing calon pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi 2) berupa : a. 1 (satu) lembar pas foto terbaru ukuran 4 x 6 cm; b. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku; dan c. daftar riwayat hidup (curriculum vitae) yang ditandatangani oleh yang bersangkutan. 3. surat pernyataan pribadi bermeterai cukup dari masing-masing calon pemegang saham, anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi yang diusulkan 3). Demikian permohonan kami. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 2) sesuai dengan perubahan yang dilakukan 3) surat pernyataan pribadi bermeterai cukup sebagaimana terlampir pada Lampiran I.B. dan Lampiran I.C Proses Permohonan Tidak Dipungut Biaya 59

17 Lampiran I.L. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.J. No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Laporan Perubahan Pemegang Saham, Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris dan/atau Anggota Direksi 2) Yang Telah Disetujui Bank Indonesia Dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham, dengan ini kami sampaikan perubahan pemegang saham, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi 2) yang telah disetujui Bank Indonesia sebagai berikut: 1....(Nama)...(Jabatan) 2....(Nama)...(Jabatan) Sehubungan dengan permohonan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1. fotokopi akta perubahan anggaran dasar/notulen rapat perubahan anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi 3); dan 2. fotokopi bukti penerimaan pemberitahuan atau pengesahan perubahan anggaran dasar dari instansi yang berwenang 3). Demikian agar maklum. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 2) pilih sesuai dengan perubahan yang dilakukan 3) apabila perubahan pemegang saham, Dewan Komisaris dan/atau Direksi wajib dituangkan dalam akta perubahan anggaran dasar 60

18 Lampiran I.L. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.K. No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Laporan Perubahan Nama Perseroan Terbatas (PT) Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham dengan nomor akta..tanggal.., yang telah memperoleh persetujan perubahan anggaran dasar dengan nomor. tanggal, dengan ini kami beritahukan perubahan nama perseroan terbatas dari semula bernama..berubah menjadi Untuk melengkapi pemberitahuan dimaksud, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut: 1. fotokopi akta perubahan Anggaran Dasar; 2. fotokopi persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari instansi yang berwenang; dan 3. asli sertifikat izin usaha sebagai PVA Bukan Bank dan sertifikat kantor cabang yang dimiliki. Demikian agar maklum. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 61

19 Lampiran I.L. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.L. No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Laporan Perubahan Modal Dasar dan/atau Modal Disetor 2) Dengan ini kami beritahukan bahwa berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham dengan nomor akta. tanggal, telah dilakukan perubahan modal dasar dan/atau modal disetor sebagai berikut: 1. Modal dasar semula Rp menjadi Rp..; 2. Modal disetor : No Pemegang Saham Lama Modal Disetor Pemegang Saham Baru Modal Disetor Untuk melengkapi pemberitahuan dimaksud, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut: a. fotokopi akta perubahan Anggaran Dasar 3) ; b. fotokopi persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari instansi yang berwenang 3) ; c. Fotokopi akta atau risalah RUPS tentang perubahan modal disetor 4) ; d. fotokopi penerimaan pemberitahuan dari instansi yang berwenang 4) ; e. fotokopi bukti setoran modal yang berupa fotokopi rekening giro atau tabungan atas nama perusahaan di bank 4). Demikian agar maklum. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 2) pilih sesuai dengan perubahan yang dilakukan 3) dalam hal perubahan modal dasar, maka menyampaikan dokumen pada huruf a dan huruf b 4) dalam hal perubahan modal disetor, maka menyampaikan dokumen pada huruf c dan huruf d 62

20 Lampiran I.M. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.M. No. : Lamp.: (Kota), (tanggal, bulan,tahun) Kepada Bank Indonesia/Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Laporan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Bagi Kantor (Pusat/Cabang) 2) PVA Bukan Bank Dengan ini kami beritahukan penghentian sementara kegiatan usaha bagi Kantor (Pusat/Cabang) 2) selama 6 (enam) 3) bulan terhitung mulai tanggal dengan alasan penghentian sementara kegiatan usaha dimaksud adalah.. Berikut data terkait Kantor (Pusat/Cabang) 2) yang kami hentikan sementara kegiatan usaha : 1. Kantor Pusat 2) Nama PVA :... Nomor dan tanggal KPmIU :... Alamat PVA :... No. Telepon/Faksimili PVA :... Surat Persetujuan Pembukaan KC :... Alamat KC yang dimiliki :... No. Telepon/Faksimili KC : Kantor Cabang 2) Nama KC :... Surat Persetujuan Pembukaan KC :... Alamat KC :... No. Telepon/Faksimili KC :... Demikian agar maklum. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 2) pilih sesuai penghentian kantor yang dilakukan (Kantor Pusat atau Kantor Cabang) 3) jangka waktu penghentian sementara kegiatan usaha paling lama 6 (enam) bulan dan dapat diperpanjang 1 (satu) kali paling lama 6 (enam) bulan sejak berakhirnya penghentian sementara kegiatan usaha 63

21 Lampiran I.N. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.N No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Laporan Pembukaan Kembali Kantor (Pusat/Cabang) 2) PVA Bukan Bank dari Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Menunjuk surat Bank Indonesia No tanggal.. perihal Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Kantor (Pusat/Cabang) 2) PVA Bukan Bank, dengan ini kami melaporkan pembukaan kembali Kantor (Pusat/Cabang) 2) yang telah dibuka 3) /akan dibuka 4) pada tanggal... Demikian agar maklum. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direktur) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 2) pilih sesuai penghentian sementara kantor yang dilakukan 3) dalam hal PVA Bukan Bank melakukan pembukaan kembali kegiatan usaha kantor (pusat/cabang) setelah berakhirnya jangka waktu penghentian sementara kegiatan usaha, maka pilih...yang telah dibuka... 4) dalam hal PVA Bukan Bank melakukan pembukaan kembali kegiatan usaha kantor (pusat/cabang) sebelum berakhirnya jangka waktu penghentian sementara kegiatan usaha, maka pilih...yang akan dibuka... 64

22 Lampiran I.P. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.O. No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Laporan Perpanjangan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Kantor (Pusat/Cabang) 2) PVA Bukan Bank Menunjuk surat kami No. tanggal.. perihal Laporan Penghentian Sementara Kegiatan Usaha Bagi Kantor (Pusat/Cabang) 2) PVA Bukan Bank, dengan ini kami melaporkan tambahan waktu untuk penghentian sementara kegiatan usaha selama... (...) bulan 3) terhitung sejak tanggal... (tanggal berakhirnya penghentian sementara kegiatan usaha Kantor (Pusat/Cabang) 2) ). Demikian agar maklum. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direktur) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. 2) pilih sesuai penghentian sementara kantor yang dilakukan 3) perpanjangan penghentian sementara kegiatan usaha ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan 65

23 Lampiran I.P. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.P. No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal: Laporan Penghentian Permanen Kegiatan Usaha Kantor Pusat Dengan ini kami beritahukan penghentian permanen kegiatan usaha bagi Kantor Pusat kami, yang telah kami hentikan kegiatan usahanya pada tanggal. dengan alasan penghentian. Adapun data terkait penghentian permanen kegiatan usaha dimaksud adalah sebagai berikut: Nama PVA :... Nomor dan tanggal KPmIU :... Alamat Kantor Pusat :... No. Telepon/Faksimili Kantor Pusat :... Jumlah Kantor Cabang yang dimiliki :... Sehubungan dengan pemberitahuan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut : 1. asli KPmIU; 2. asli surat persetujuan pembukaan kantor cabang 2) ; 3. asli sertifikat izin usaha (kantor pusat/kantor pusat maupun kantor cabang 3) ); 4. asli logo PVA Berizin yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia (logo PVA Berizin kantor pusat/kantor pusat maupun kantor cabang 3) ); 5. fotokopi risalah RUPS mengenai penghentian kegiatan usaha PVA Bukan Bank; dan 6. surat pernyataan bermeterai cukup dari pemegang saham bahwa langkah-langkah penyelesaian kewajiban yang terkait dengan kegiatan PVA Bukan Bank telah diselesaikan dan apabila terdapat tuntutan di kemudian hari menjadi tanggung jawab pemegang saham. Demikian agar maklum. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D 2) apabila PVA Bukan Bank memiliki kantor cabang. 3) pilih salah satu. 66

24 Lampiran I.Q. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran I.Q. No. : Lamp. : (Kota), (tanggal, bulan, tahun) Kepada Bank Indonesia/ Kantor Perwakilan Bank Indonesia Dalam Negeri 1) Di... Perihal : Laporan Penghentian Permanen Kegiatan Usaha Kantor Cabang Dengan ini kami melaporkan penghentian permanen kegiatan usaha bagi Kantor Cabang kami terhitung sejak tanggal dengan alasan penghentian. Adapun data terkait penghentian permanen kegiatan usaha dimaksud adalah sebagai berikut: Nama PVA :... Nomor Surat Persetujuan Pembukaan KC :... Alamat KC :... No. Telepon/Faksimili KC :... Sehubungan dengan pemberitahuan tersebut di atas, terlampir kami sampaikan dokumen-dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebagai berikut: 1. asli surat persetujuan pembukaan kantor cabang; 2. asli sertifikat kantor cabang; dan 3. asli logo PVA berizin bagi kantor cabang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Demikian agar maklum. Hormat kami, PT... Ttd./Cap Perusahaan Nama Jelas (Direksi) 1) sesuai wilayah kerja sebagaimana Lampiran I.D. KEPALA DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER, HENDAR 67

25 LAMPIRAN II SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/15/DPM TANGGAL 10 MEI 2012 PERIHAL PERIZINAN, PENGAWASAN, PELAPORAN, DAN PENGENAAN SANKSI BAGI PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK Pedoman Pembukuan dan Penyusunan Laporan Berkala PVA Bukan Bank Lampiran II.A. Contoh Laporan Kegiatan Usaha Lampiran II.B. Contoh Laporan Keuangan Lampiran II.C. Pedoman Pembukuan dan Penyusunan Laporan Berkala PVA Bukan Bank Lampiran II/Halaman

26 Lampiran II.A. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 CONTOH LAPORAN KEGIATAN USAHA Lampiran II.A. No Jenis Valuta 2) 1 AUD 2 USD 3 JPY 4 HKD 5 CNY 6 MYR 7 EUR 8 GBP 9 HKD 10 JPY 11 KRW 12 dst 13 dst 14 dst 15 dst TOTAL PT. (NAMA PERUSAHAAN (PVA) LAPORAN KEGIATAN USAHA TRANSAKSI JUAL BELI UKA/TC 1) PERIODE SANDI PERUSAHAAN (PVA): Saldo Awal Pembelian (B) Penjualan (C) Saldo Akhir UKA (D) UKA (A) Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah UKA 3) Rp 4) UKA 5) Rp 6) UKA 7) Rp 8) UKA 9) Kurs Tengah 10) Jumlah Rp 11) Keterangan: 1) LKU UKA untuk Laporan transaksi pembelian dan penjualan UKA. LKU TC untuk Laporan transaksi pembelian dan pencairan TC. 2) Jenis Valuta : Diisi sesuai dengan jenis valuta yang ditransaksikan. 3) Saldo Awal dalam UKA/TC: Jumlah saldo awal transaksi Uang Kertas Asing (UKA) bulan yang bersangkutan berasal dari saldo akhir transaksi UKA bulan lalu. 4) Saldo Awal UKA/TC dalam Rupiah : Jumlah saldo awal UKA dalam Rupiah bulan yang bersangkutan berasal dari saldo akhir UKA dalam Rupiah bulan lalu. 5) Pembelian UKA/TC dalam UKA : Total pembelian UKA yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan. 6) Pembelian UKA/TC dalam Rupiah : Total pembelian UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan (dengan menggunakan kurs riil transaksi PVA). 7) Penjualan UKA/TC dalam UKA : Total penjualan UKA yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan. Untuk Pencairan TC dalam UKA : Total pencairan TC yang sudah dicairkan pada bulan yang bersangkutan 8) Penjualan UKA/TC dalam Rupiah : Total penjualan UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan (dengan menggunakan kurs riil transaksi PVA). Untuk Pencairan TC dalam Rupiah : Total pencairan TC dalam Rupiah yang sudah dicairkan pada bulan yang bersangkutan. Lampiran II.A./Halaman

27 Lampiran II.A. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei ) Saldo Akhir UKA/TC : Jumlah saldo akhir UKA bulan yang bersangkutan yang merupakan perhitungan: Saldo Akhir UKA = Saldo Awal UKA+Pembelian UKA Penjualan UKA Saldo Akhir TC = Saldo Awal TC +Pembelian TC Penjualan TC 10) Kurs Tengah : Kurs yang berasal dari Kurs Transaksi Bank Indonesia dengan perhitungan sebagai berikut : Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual BI + kurs transaksi beli BI) 2 Jika mata uang yang bersangkutan tidak ada pada daftar kurs transaksi BI, maka kurs tengah untuk mata uang tersebut menggunakan kurs riil transaksi PVA Bukan Bank. Penyajian untuk mata uang JPY pada website Bank Indonesia ( dalam satuan nilai 100 sehingga kurs tengah transaksi untuk mata uang JPY akan bernilai 100. Nilai tersebut yang akan digunakan dalam penyusunan LKU. Jumlah saldo akhir UKA/TC dalam Rupiah untuk mata uang JPY yang bernilai 100 tersebut akan terbagi secara otomatis menjadi bernilai 1. 11) Saldo Akhir UKA/TC dalam Rupiah : jumlah UKA dalam Rupiah pada akhir bulan yang bersangkutan setelah dikonversikan dengan kurs tengah transaksi. Lampiran II.A./Halaman

28 Lampiran II.B. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 Lampiran II.B. A. Laporan Laba Rugi CONTOH LAPORAN KEUANGAN LAPORAN LABA/(RUGI) PT... Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 200X SANDI PERUSAHAAN (PVA):... (dalam Rupiah) Pendapatan dan Beban Operasional Pendapatan Operasional Penjualan UKA Rp - Pencairan TC Rp - Rp - Harga Pokok Penjualan Saldo Awal UKA dan TC Rp - Pembelian UKA dan TC Rp - Saldo Akhir UKA dan TC (-/-) Rp - Rp - Pendapatan/(Rugi) Operasional Kotor UKA-TC Rp - Pendapatan Pengiriman Uang Rp - Pendapatan/(Rugi) Operasional Kotor Rp - Beban Operasional Gaji, Upah, dan Tunjangan Rp - Sewa Rp - Iklan dan promosi Rp - Air, Listrik, dan Telepon Rp - Transportasi dan Perjalanan Rp - Pemeliharaan kendaraan Rp - Penyusutan Aktiva Tetap Rp - Asuransi Rp - Lain-lain *) Rp - Rp - Pendapatan/(Rugi) Operasional Bersih Rp - Pendapatan/(Beban) Lain-lain Pendapatan Bunga Bank Rp - Biaya Administrasi Bank Rp - Biaya Bunga Pinjaman Rp - Laba/(Rugi) Penjualan Asset Tetap (net) - Laba Rp - - Rugi (-/-) Rp - Laba/(Rugi) Selisih Kurs (net) - Laba Rp - - Rugi (-/-) Rp - Lain-Lain (net) - Pendapatan Rp - - Beban (-/-) Rp - Rp - Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Rp - Taksiran Pajak Penghasilan Rp - Laba/(Rugi) Bersih Rp - *) Isi di salah satu sub-akun sesuai dengan saldo netto akun Lampiran II.B/Halaman

29 Lampiran II.B. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 B. Neraca NERACA PT... Per 31 Desember 200X SANDI PERUSAHAAN :... (dalam Rupiah) ASSET KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kas dan Bank dalam Rp KEWAJIBAN Kas Rp - Pinjaman yang diterima Bank Rp - Dalam Rupiah Rp - Rp - Dalam UKA Rp - Rp - Kas dan Bank dalam UKA Kas Rp - Hutang Sewa Rp - Bank Rp - Kewajiban Pengiriman Uang Rp - Rp - Kewajiban Lain-Lain Rp - EKUITAS Piutang TC Rp - Piutang Lain-Lain Rp - Modal Disetor Rp - Sewa dibayar dimuka Rp - Laba ditahan/(akum. rugi) - net Asuransi dibayar dimuka Rp - - Laba Rp - - Rugi (-/-) Rp - Asset Tetap Rp - Harga Perolehan Rp - Akum.Penyusutan(-/-) Rp - Rp - Asset Lain-lain Rp - Jumlah Asset Rp - Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Rp - * ) Isi di salah satu sub-akun sesuai dengan saldo netto akun Lampiran II.B/Halaman

30 Lampiran II.B. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 C. Perubahan Ekuitas Keterangan LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PT... Periode... SANDI PERUSAHAAN :... (dalam Rupiah) Modal disetor Laba ditahan/ (akumulasi rugi) Jumlah Saldo per tanggal 31 Desember XX Rp - - Saldo Positif Rp - Rp - - Saldo Negatif Rp - Rp - Laba/(Rugi) periode berjalan Rp - - Laba Rp - - Rugi (-/-) Rp - Pembagian deviden (-/-) Rp - Rp - Lain-lain Rp - - Menambah Ekuitas Rp - - Mengurangi Ekuitas (-/-) Rp - Saldo per tanggal 31 Desember XX+1 Rp - Rp - Rp - Lampiran II.B/Halaman

31 Lampiran II.C. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/ /DPM tanggal Lampiran II.C. PEDOMAN PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER BANK INDONESIA 74

32 Lampiran II.C. Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/15/DPM tanggal 10 Mei 2012 DAFTAR ISI BAB 1 UMUM A. Tujuan Penyusunan Pedoman B. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1 BAB 2 KONSEP DASAR PEDOMAN PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PVA BUKAN BANK Standar Keuangan, Perundangan dan Peraturan yang Mendasari.. 2 BAB 3 AKUNTANSI ASET A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Aset B. Kas dan Bank C. Piutang TC.. 4 D. Piutang Lain-Lain.. 4 E. Sewa Dibayar Di muka. 4 F. Asuransi Dibayar Di muka... 4 G. Aset Tetap... 4 H. Aset Lain-Lain... 5 BAB 4 AKUNTANSI KEWAJIBAN (LIABILITAS) A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Kewajiban B. Pinjaman Yang Diterima C. Hutang Sewa.. 6 D. Kewajiban Pengiriman Uang (Money Remittance) 7 E. Kewajiban Lain-Lain... 7 BAB 5 AKUNTANSI EKUITAS A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Ekuitas B. Modal Disetor.. 8 C. Saldo Laba Rugi. 8 BAB 6 AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN A. Prinsip Pengakuan Pendapatan dan Beban B. Pendapatan Operasional C. Beban Operasional D. Pendapatan dan Beban Lain-Lain.. 10 BAB 7 AKUNTANSI PERPAJAKAN.. 11 BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA PVA BUKAN BANK A. Laporan Kegiatan Usaha 12 B. Laporan Keuangan.. 17 REFERENSI Hal 75

33 BAB 1 U M U M A. Tujuan Penyusunan Pedoman Menghimpun prinsip dan praktek akuntansi yang relevan dengan kegiatan kegiatan Pedagang Valuta Asing (PVA) Bukan Bank sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang PVA. Menciptakan keseragaman penerapan perlakuan akuntansi dan penyajian laporan keuangan sehingga meningkatkan daya banding atas laporan keuangan tersebut. Mempermudah PVA Bukan Bank dalam menyusun Laporan Berkala (Laporan Kegiatan Usaha UKA dan TC, dan Laporan Keuangan) Meningkatkan daya verifikasi atas suatu transaksi sehingga dapat diketahui kewajarannya. B. Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, neraca dan catatan penjelasan yang menjadi bagian dari laporan keuangan. Laporan keuangan disusun dan disajikan secara konsolidasi paling kurang setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai laporan di dalam mengambil keputusan. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktivitas kegiatan usaha dan perubahan aset netto suatu PVA Bukan Bank yang timbul dari kegiatan transaksi penukaran valuta asing (valas). Contoh dan Lampiran di dalam Buku Pedoman Penyusunan Pembukuan dan Laporan Keuangan untuk PVA Bukan Bank (Buku Pedoman) ini hanya sebagai ilustrasi dan dapat disesuaikan dengan kondisi masing-masing PVA Bukan Bank agar tercapai penyajian laporan keuangan secara wajar. 1 76

34 BAB 2 KONSEP DASAR PENYUSUNAN PEDOMAN PEMBUKUAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PVA BUKAN BANK Penyusunan Buku Pedoman ini berdasarkan prinsip prinsip akuntansi pada umumnya sebagaimana diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Indonesia dan Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang PVA yang berlaku. 2 77

35 BAB 3 AKUNTANSI ASET A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Aset Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aset diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa manfaat ekonominya di masa depan diperoleh perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset tidak diakui dalam neraca kalau pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan. Sebagai alternatif transaksi semacam itu menimbulkan pengakuan beban dalam laporan laba rugi. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset adalah potensi dari aset tersebut untuk memberikan sumbangan baik langsung maupun tidak langsung, arus kas dan setara kas kepada perusahaan. Manfaat ekonomi masa depan yang terwujud dalam aset yang dapat mengalir ke dalam perusahaan dengan beberapa cara, misalnya: a. digunakan baik sendiri maupun bersama aset lain dalam produksi barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan; b. dipertukarkan dengan aset lain; c. digunakan untuk menyelesaikan kewajiban; atau d. dibagikan kepada para pemilik perusahaan. B. Kas dan Bank Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Dalam kaitannya dengan PVA Bukan Bank perkiraan Kas dalam UKA meliputi saldo berbagai jenis Uang Kertas Asing (UKA) yang tersedia untuk diperjualbelikan yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada periode Laporan Keuangan. Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan secara bebas untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Perkiraan Bank dalam UKA meliputi saldo berbagai jenis Uang Kertas Asing (UKA) yang tersisa di rekening giro perusahaan yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada periode Laporan Keuangan. 3 78

36 C. Piutang TC Piutang TC adalah piutang yang timbul atas pembelian TC dari nasabah yang belum dicairkan menjadi kas atau bank. Piutang TC meliputi TC yang sudah dan belum ditagih ke bank atau lembaga penerbit. D. Piutang Lain-Lain Piutang lain-lain adalah piutang yang terjadi selain dari piutang TC yang diklasifikasikan sebagai aktiva lancar. Contohnya Piutang Karyawan yang diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun atau siklus usaha normal dengan catatan atas laporan keuangan. E. Sewa Dibayar Di Muka Sewa dibayar dimuka adalah biaya yang telah terjadi untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Sewa di bayar dimuka diklasifikasikan sebagai biaya dibayar dimuka dalam kelompok aktiva lancar yang direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan dengan catatan atas laporan keuangan. F. Asuransi Dibayar Di Muka Asuransi dibayar dimuka adalah biaya yang telah terjadi untuk aktivitas perusahaan yang akan datang. Asuransi di bayar dimuka diklasifikasikan sebagai biaya dibayar dimuka dalam kelompok aktiva lancar yang direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan. G. Aset Tetap Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasional perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap disajikan berdasarkan nilai perolehan aset tersebut dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusutkan (depreciable) dari suatu aset sepanjang masa manfaat. Masa manfaat adalah : (a) periode suatu aset diharapkan digunakan oleh perusahaan, atau (b) jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset oleh perusahaan. Penyusutan untuk periode akuntansi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi untuk periode akuntansi yang bersangkutan. Jumlah yang dapat disusutkan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama masa manfaat aset dengan berbagai metode penyusutan yang sistematis dan konsisten kecuali perubahan keadaan yang memberi alasan atau dasar suatu perubahan metode. Dalam suatu periode akuntansi di mana metode penyusutan berubah, pengaruh perubahan harus dikuantifikasikan dan harus diungkapkan. Pelaksanaan standar akuntansi untuk aset tetap bagi PVA Bukan Bank adalah sama dengan standar akuntansi aset tetap menurut PSAK pada umumnya. 4 79

37 H. Aset Lain-Lain Aset lain-lain adalah pos-pos yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai aset lancar atau aset tetap dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri. Contoh aset lain-lain dalam PVA Bukan Bank adalah amortisasi dan sebagainya. 5 80

38 BAB 4 AKUNTANSI KEWAJIBAN (LIABILITAS) A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Kewajiban (Liabilitas) Kewajiban (Liabilitas) adalah merupakan hutang perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Penyelesaian kewajiban dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya : (a) Pembayaran kas (b) Penyerahan aset lain (c) Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain; atau (d) Konversi kewajiban menjadi ekuitas Kewajiban diakui dalam neraca kalau besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya yang memiliki manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal. Semua kewajiban yang diketahui harus dicatat. Untuk kewajiban yang ada tetapi besarnya tergantung pada kejadian dimasa yang akan datang, jumlahnya harus ditaksir. Bila jumlah tersebut tidak dapat ditaksir dengan wajar, maka kewajiban tersebut harus dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan. B. Pinjaman Yang Diterima Pinjaman yang diterima adalah fasilitas pinjaman yang diterima dari bank atau pihak lain, termasuk dari pemegang saham, baik dalam Rupiah maupun dalam mata uang asing, dan harus dibayar bila telah jatuh tempo. Dalam pengertian pinjaman yang diterima tidak termasuk modal disetor dimuka. Pinjaman yang diterima disajikan sebesar saldo pinjaman yang diterima PVA Bukan Bank pada tanggal laporan. C. Hutang Sewa Hutang sewa merupakan kewajiban perusahaan masa kini akibat penggunaaan aset tetap yang penyelesaiannya pada pihak lain belum terpenuhi pada tanggal neraca. 6 81

39 D. Kewajiban (Liabilitas) Pengiriman Uang/Money Remittance Kewajiban (Liabilitas) Money Remittance merupakan hutang perusahaan masa kini akibat transaksi pengiriman uang yang penyelesaiannya pada pihak lain belum terpenuhi pada tanggal neraca. E. Kewajiban (Liabilitas) Lain-lain Kewajiban (Liabilitas) lain-lain adalah pos-pos yang tidak dapat diklasifikasikan dalam salah satu rekening kewajiban dan tidak cukup material untuk disajikan dalam pos tersendiri. Kewajiban lain-lain disajikan sebesar jumlah kewajiban PVA Bukan Bank kepada pihak lain pada tanggal laporan. Contoh kewajiban lain-lain pada PVA Bukan Bank adalah biaya sewa, biaya gaji, dan biaya-biaya lainnya yang masih harus dibayar dan sebagainya. 7 82

40 BAB 5 AKUNTANSI EKUITAS A. Pengertian dan Dasar Pencatatan Ekuitas Ekuitas adalah merupakan bagian hak pemilik dalam perusahaan yaitu selisih antara aset dan kewajiban (liabilitas) yang ada dan dengan demikian tidak merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut. Pada dasarnya ekuitas berasal dari investasi pemilik dan hasil usaha perusahaan. Ekuitas terutama dapat bertambah atau berkurang dengan adanya penambahan modal disetor atau ditarik kembali oleh pemilik, laba atau rugi usaha, dan pembagian keuntungan. Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam perusahaan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga memberikan informasi mengenai sumbernya secara jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan perundangan dan akta pendirian yang berlaku. Pada pokoknya pengungkapan unsur ekuitas diharapkan secara jelas mengelompokkan modal disetor, dan saldo laba rugi. Pengertian dan dasar pencatatan ekuitas bagi PVA Bukan Bank adalah sama dengan pengertian dan dasar pencatatan ekuitas pada perusahaan umumnya sebagaimana diatur dalam PSAK. B. Modal Disetor Modal disetor adalah merupakan jumlah modal yang telah disetorkan oleh pemilik perusahaan sesuai dengan akta pendirian dan perubahannya. C. Saldo Laba Rugi Saldo laba menunjukkan akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba-rugi periode lalu. Seluruh saldo laba dapat dibagikan sebagai dividen, kecuali jika dicadangkan untuk operasional perusahaan dengan syarat telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham serta tak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku. 8 83

41 BAB 6 AKUNTANSI PENDAPATAN DAN BEBAN A. Prinsip Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan, beban, laba dan rugi wajib diperhitungkan sedemikian rupa agar memberikan gambaran yang layak mengenai hasil usaha perusahaan untuk periode tertentu. Pendapatan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi dimasa depan yang berkaitan dengan peningkatan aset atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal yang timbul dari penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya di dalam suatu periode. Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aset. Beban segera diakui dalam laporan laba rugi kalau pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau tidak lagi memenuhi syarat, sebagai aset untuk diakui dalam neraca. B. Pendapatan Operasional Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk itu mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Pendapatan operasional PVA Bukan Bank diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan yaitu Penjualan UKA dan Pencairan TC berdasarkan kurs transaksi yang dilandasi dengan penerbitan nota transaksi serta Pendapatan Money Remittance yang diperoleh dari jasa pengiriman/penerimaan uang (jika PVA Bukan Bank mempunyai izin untuk menyelenggarakan kegiatan usaha pengiriman uang). C. Beban Operasional Beban operasional adalah merupakan beban-beban yang timbul dalam rangka kegiatan pokok perusahaan. Pada PVA Bukan Bank, beban operasional meliputi gaji, upah dan tunjangan karyawan, beban iklan dan promosi, beban sewa kantor, beban rekening air/listrik/telepon, beban transportasi dan perjalanan, beban pemeliharaan 9 84

42 kendaraan, beban penyusutan aset tetap, beban asuransi dan beban operasional lainnya. D. Pendapatan dan Beban Lain-Lain Pendapatan dan beban lain-lain merupakan macam-macam pendapatan dan beban yang timbul di luar kegiatan pokok perusahaan seperti pendapatan atau beban bunga, laba rugi atas penjualan aset tetap, laba rugi atas selisih kurs serta pendapatan dan beban lainnya. Selisih kurs (exchange difference) adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada kurs yang berbeda. Setiap akhir periode harus dihitung selisih kurs untuk simpanan atau hutang dalam mata uang asing. Selisih kurs yang timbul sebagai akibat perbedaan antara kurs tanggal neraca dengan kurs tunai pada saat terjadinya transaksi diakui sebagai keuntungan atau kerugian kurs periode berjalan. Selain itu penggunaan kurs yang berbeda antara saldo UKA pada laporan laba rugi yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs transaksi PVA dengan saldo UKA pada neraca yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs Bank Indonesia akhir periode Laporan Keuangan juga diakui sebagai keuntungan atau kerugian kurs periode berjalan

43 BAB 7 AKUNTANSI PERPAJAKAN Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability). Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini. Perbedaan temporer dapat berupa: 1. Perbedaan temporer kena pajak yaitu perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah kena pajak dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aset dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi atau; 2. Perbedaan temporer yang boleh dikurangkan yaitu perbedaan temporer yang menimbulkan suatu jumlah yang boleh dikurangkan dalam penghitungan laba fiskal periode mendatang pada saat nilai tercatat aset dipulihkan atau nilai tercatat kewajiban tersebut dilunasi. Dasar pengenaan pajak aset atau kewajiban adalah nilai aset atau kewajiban yang diakui oleh Direktorat Jendral Pajak dalam penghitungan laba fiskal. Akuntansi pajak penghasilan dengan metode kewajiban ini tidak wajib diterapkan untuk unsur yang tidak material

44 BAB 8 PENYUSUNAN LAPORAN BERKALA PEDAGANG VALUTA ASING A. Laporan Kegiatan Usaha Laporan Kegiatan Usaha (LKU) merupakan laporan transaksi pembelian dan penjualan UKA, serta laporan transaksi pembelian dan pencairan TC yang disusun secara periodik. Bagi PVA Bukan Bank yang menyelenggarakan kegiatan usaha pengiriman uang, bentuk dan penyusunan laporan transaksi pengiriman uang tunduk pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai kegiatan usaha pengiriman uang. Untuk mempermudah penyusunan LKU, maka PVA Bukan Bank dapat membuat kartu mutasi UKA dan TC yang dicatat per mata uang. Sebagai fungsi kontrol, sumber pencatatan adalah bukti transaksi berupa nota transaksi. 1. Nota transaksi Nota transaksi ini digunakan untuk mencatat terjadinya transaksi atas valas baik berupa pembelian UKA/TC, penjualan UKA atau pencairan TC yang memuat antara lain nilai transaksi, tanggal transaksi, nomor urut transaksi, data nasabah dan informasi lainnya. Dalam transaksi penjualan atau pembelian valas diwajibkan untuk mencatat data tambahan sebagai berikut: a. Untuk nasabah perorangan 1) Nama pengguna jasa; 2) Nomor bukti identitas; 3) Alamat pengguna jasa; 4) Tempat dan tanggal lahir; 5) Kewarganegaraan; 6) Pekerjaan; 7) Jenis Kelamin; 8) NPWP (apabila ada). Informasi lainnya: 1) Sumber dana; 2) Tujuan penggunaan dana; 3) Kewajaran transaksi; 4) Hubungan dengan pihak terkait. Bukti identitas dapat berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM) atau Paspor

45 b. Untuk nasabah perusahaan 1) Nama badan usaha; 2) Nomor izin usaha dari instansi yang berwenang; 3) NPWP badan usaha 4) Alamat kedudukan tempat usaha; 5) Jenis atau Bidang usaha; Informasi lainnya: 1) Sumber dana; 2) Tujuan penggunaan dana; 3) Kewajaran transaksi; 4) Hubungan dengan pihak terkait. Berikut di bawah ini contoh nota transaksi pembelian/penjualan UKA atau pembelian/pencairan TC dan dapat dilakukan modifikasi jika diperlukan Logo PVA, Nama PVA Alamat PVA : No. Telp : No.Izin Usaha : NOMOR TRANSAKSI... APLIKASI PEMBELIAN/PENJUALAN/PENCAIRAN CABANG TANGGAL / / NAMA NASABAH JENIS TRANSAKSI (PERSEORANGAN/PERUSAHAAN).. PEMBELIAN VALAS NO. IDENTITAS/IZIN USAHA PENJUALAN VALAS.. PENCAIRAN TC ALAMAT NASABAH.... NO. TELEPON/HP/FAX.. RINCIAN TRANSAKSI NO MATA UANG JUMLAH KURS RUPIAH TOTAL TANDA TANGAN NASABAH TELLER KASIR Berdasarkan Undang-Undang mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang dan Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme 13 88

46 FORMULIR IDENTITAS LENGKAP NASABAH DAN/ATAU BENEFICIAL OWNER *) Untuk jumlah transaksi senilai Rp ,00 atau lebih Untuk Keperluan PPATK dan Bank Indonesia berdasarkan Undang-Undang mengenai Tindak Pidana Pencucian Uang dan Peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme NOMOR TRANSAKSI... APLIKASI PEMBELIAN/PENJUALAN/PENCAIRAN CABANG TANGGAL / /... JENIS TRANSAKSI Identitas Nasabah PERSEORANGAN PEMBELIAN VALAS PENJUALAN VALAS PENCAIRAN TC NAMA NASABAH.. NO. IDENTITAS.. ALAMAT NASABAH.... NO. TELEPON/HP/FAX.. TANGGAL LAHIR :.././.. KEWARGANEGARAAN.. PEKERJAAN.. JENIS KELAMIN.. NPWP (bila ada).. PERUSAHAAN NAMA NASABAH.. NO. IZIN USAHA.. ALAMAT NASABAH.... NO. TELEPON/HP/FAX.. NPWP (bila ada).. JENIS BIDANG USAHA.. INFORMASI LAINNYA TUJUAN PENGGUNAAN.. SUMBER DANA.. KEWAJARAN TRANSAKSI.. HUBUNGAN DENGAN PIHAK TERKAIT.. TUJUAN PENGGUNAAN.. SUMBER DANA.. KEWAJARAN TRANSAKSI.. HUBUNGAN DENGAN PIHAK TERKAIT.. APABILA NASABAH BERTINDAK SEBAGAI WAKIL DARI SESEORANG/BADAN HUKUM/BENEFICIAL OWNER NAMA BENEFICIAL OWNER NAMA BENEFICIAL OWNER.... NO. IDENTITAS NO. IZIN USAHA.... ALAMAT BENEFICIAL OWNER ALAMAT BENEFICIAL OWNER NO. TELEPON/HP/FAX NO. TELEPON/HP/FAX.... TANGGAL LAHIR :.././.. NPWP (bila ada) KEWARGANEGARAAN.... PEKERJAAN.. JENIS KELAMIN.. NPWP (bila ada)

47 2. Kartu Mutasi UKA dan TC Kegunaan Kartu Mutasi UKA dan TC adalah untuk mengetahui berapa jumlah saldo awal, pembelian, penjualan atau pencairan dan jumlah saldo akhir dari UKA dan TC. Cara pencatatan Kartu Mutasi UKA dan TC adalah sebagai berikut: a. Masing-masing jenis mata uang UKA dan TC dibuatkan kartu mutasi secara terpisah; b. Pada awal tahun buku dicatat saldo awal UKA dan TC (saldo awal tahun UKA dan TC di kartu mutasi diambil dari saldo akhir neraca periode sebelumnya) sedangkan untuk saldo awal bulan berikutnya dicatat sesuai dengan saldo akhir bulan lalu; c. Selama tahun buku berjalan perkiraan pembelian dicatat untuk pembelian UKA dan TC dan perkiraan penjualan atau pencairan dicatat untuk penjualan UKA atau pencairan TC; d. Pada akhir bulan / tahun buku dicatat saldo akhir UKA dan TC yang disetarakan dalam Rupiah menggunakan kurs rata-rata dari pembagian antara saldo awal dan pembelian dalam Rupiah dengan saldo awal dan pembelian dalam UKA/TC. Berikut adalah contoh Kartu Mutasi UKA dan TC dimaksud. Kartu Mutasi UKA No Voucher Tanggal Keterangan UKA Pembelian Kurs Rp UKA Penjualan Kurs Rp Saldo UKA 1Jan 2012 Saldo Awal (a) xxx (b) Pembelian xxx xxx xxx xxx Penjualan xxx xxx xxx xxx Saldo Rp 31Jan 2012 Saldo Akhir (c) (d) xxx xxx xxx xxx* ) (e) Kartu Mutasi TC No Voucher Tanggal Keterangan TC Pembelian Kurs Rp TC Pencairan Kurs Rp Saldo TC Kurs Rata- rata *) Kurs Rata- rata *) 1 Jan 2012 Saldo Awal (a) xxx (b) Pembelian xxx xxx xxx xxx Pencairan xxx xxx xxx xxx Saldo Rp 31Jan 2012 Saldo Akhir (c) (d) xxx xxx xxx xxx* ) (e) 15 90

48 Keterangan: *) Kurs rata-rata pada saldo akhir UKA/TC diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: Kurs rata-rata = ( saldo awal Rp + pembelian Rp) ( saldo awal UKA/TC + penjualan UKA /pencairan TC) 3. Penyusunan LKU LKU digunakan untuk mengikhtisarkan saldo awal, pembelian, penjualan atau pencairan dan saldo akhir dari UKA dan TC yang diperoleh dari perhitungan kartu mutasi setiap periode pelaporan. No Jenis Valuta 2) 1 AUD 2 USD 3 JPY 4 HKD 5 CNY 6 MYR 7 EUR 8 GBP 9 HKD 10 JPY 11 KRW 12 dst 13 dst 14 dst 15 dst TOTAL LAPORAN KEGIATAN USAHA TRANSAKSI JUAL BELI UKA/TC 1) PERIODE SANDI PERUSAHAAN (PVA): Saldo Awal Pembelian (B) Penjualan (C) Saldo Akhir UKA (D) UKA (A) Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Kurs Jumlah UKA 3) Rp 4) UKA 5) Rp 6) UKA 7) Rp 8) UKA 9) Tengah 10) Rp 11) Keterangan: 1) LKU UKA untuk Laporan transaksi pembelian dan penjualan UKA. LKU TC untuk Laporan transaksi pembelian dan pencairan TC. 2) Jenis Valuta : Diisi sesuai dengan jenis valuta yang ditransaksikan. 3) Saldo Awal dalam UKA/TC: Jumlah saldo awal transaksi Uang Kertas Asing (UKA) bulan yang bersangkutan berasal dari saldo akhir transaksi UKA bulan lalu. 4) Saldo Awal UKA/TC dalam Rupiah: Jumlah saldo awal UKA dalam Rupiah bulan yang bersangkutan berasal dari saldo akhir UKA dalam Rupiah bulan lalu. 5) Pembelian UKA/TC dalam UKA: Total pembelian UKA yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan. 6) Pembelian UKA/TC dalam Rupiah: Total pembelian UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan (dengan menggunakan kurs riil transaksi PVA)

49 7) Penjualan UKA dalam UKA : Total penjualan UKA yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan. Untuk Pencairan TC dalam UKA : Total pencairan TC yang sudah dicairkan pada bulan yang bersangkutan. 8) Penjualan UKA dalam Rupiah : Total penjualan UKA dalam Rupiah yang ditransaksikan pada bulan yang bersangkutan (dengan menggunakan kurs riil transaksi PVA). Untuk Pencairan TC dalam Rupiah : Total pencairan TC dalam Rupiah yang sudah dicairkan pada bulan yang bersangkutan. 9) Saldo Akhir UKA/TC : Jumlah saldo akhir UKA bulan yang bersangkutan yang merupakan perhitungan: Saldo Akhir UKA = Saldo Awal UKA+Pembelian UKA Penjualan UKA Saldo Akhir TC = Saldo Awal TC + Pembelian TC Pencairan TC 10) Kurs Tengah : Kurs yang berasal dari Kurs Transaksi Bank Indonesia dengan perhitungan sebagai berikut: Kurs tengah transaksi = (kurs transaksi jual BI + kurs transaksi beli BI) 2 Kurs tengah transaksi adalah kurs transaksi jual BI ditambah kurs transaksi beli BI dibagi dua. Jika mata uang yang bersangkutan tidak ada pada daftar kurs transaksi BI, maka kurs tengah untuk mata uang tersebut menggunakan kurs riil transaksi PVA Bukan Bank. 11) Saldo Akhir UKA/TC dalam Rupiah : Jumlah saldo akhir UKA adalah jumlah UKA dalam Rupiah pada akhir bulan yang bersangkutan setelah dikonversikan dengan kurs tengah transaksi Bank Indonesia. B. Laporan Keuangan Buku pedoman ini memberikan pengetahuan mengenai konsep pembukuan secara sederhana sehingga diharapkan PVA Bukan Bank dapat juga menyusun pembukuan dan laporan keuangannya secara benar untuk memenuhi tujuan pelaporan Bank Indonesia. Pada dasarnya, transaksi perusahaan dapat dikelompokkan menjadi: 1. Transaksi tunai seperti penjualan dan pembelian tunai, penerimaan tagihan, penerimaan tunai lainnya, pembayaran biaya-biaya dan sebagainya; 2. Transaksi kredit seperti pembelian secara kredit dan sebagainya. Proses pembukuan meliputi: 1. Menginventarisasi semua harta dan kewajiban pada awal periode; 2. Menyusun neraca perusahaan; 17 92

50 3. Menghitung ekuitas perusahaan yaitu jumlah harta dikurangi dengan jumlah kewajiban. Ekuitas terdiri dari modal saham yang disetor dan saldo laba. 4. Memasukkan saldo awal ke dalam buku besar (dapat berupa buku harian dan buku harian pembantu); 5. Mencatat transaksi pembelian UKA/TC, penjualan UKA, pencairan TC dan transaksi operasional dalam buku besar (dapat berupa buku harian dan buku harian pembantu). Transaksi perusahaan yang terjadi sehari-hari dicatat dalam buku besar (dapat berupa buku Harian dan buku-buku Harian Pembantu). Buku-buku Harian yang dapat dipakai terdiri atas: 1. Buku Kas. 2. Buku Bank. 3. Buku Memorial Pelengkap. 4. Buku Piutang atau Debitur. 5. Buku Hutang. 1. Buku-Buku Harian a. Buku Kas Buku Kas digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran uang melalui kas perusahaan secara rinci. Buku kas dibagi menjadi buku penerimaan dan pengeluaran kas, yang dibuat secara terpisah. Berikut adalah contoh Buku Penerimaan dan Pengeluaran Kas dimaksud. Penerimaan Kas Tanggal Ref Penjelasan Penjualan UKA Pencairan TC Bank Lain-lain Jumlah Pengeluaran Kas Tanggal Ref Penjelasan Pembelian UKA Pencairan TC Biaya Bank Lain -lain Jumlah 18 93

51 b. Buku Bank Buku Bank digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran uang melalui bank atas nama rekening perusahaan. Buku bank juga dibagi menjadi buku penerimaan dan pengeluaran bank yang dibuat secara terpisah. Berikut adalah contoh Buku Penerimaan dan Pengeluaran Bank dimaksud. Penerimaan Bank Tanggal Ref Penjelasan Penjualan UKA Pencairan TC Kas Lainlain Jumlah Pengeluaran Bank Tanggal Ref Penjelasan Pembelian UKA Pencairan TC Biaya Kas Lain -lain Jumlah c. Buku Memorial Pelengkap Buku Memorial Pelengkap digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang karena sifatnya tidak dapat dicatat dalam Buku Kas dan Buku Bank seperti penyusutan aset tetap, selisih kurs dan sebagainya. Berikut adalah contoh Buku Memorial Pelengkap dimaksud : Buku Memorial Pelengkap Tanggal Ref Penjelasan Jumlah 19 94

52 Laba/Rugi Selisih Kurs Keterangan Rugi selisih kurs rekening bank dalam USD Laba selisih kurs saldo UKA Rupiah Jumlah Buku Penyusutan Aset Tetap Beban penyusutan dapat dihitung setiap bulannya atau secara total pada akhir periode pembukuan. Perhitungan penyusutan menurut ketentuan perpajakan yang berlaku, dapat dilakukan dengan metode: 1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method/SL) 2. Metode Saldo Menurun (Double Declining Method/DD) Perhitungan penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran kecuali untuk harta yang masih dalam proses pengerjaan, penyusutannya dimulai pada bulan selesainya pengerjaan harta tersebut. Keterangan Tanggal Perolehan Masa Manfaat Nilai Perolehan Rp Akumulasi penyusutan Rp Nilai buku Rp Gedung xxx tahun xxx (xxx) xxx Komputer xxx tahun xxx (xxx) xxx Kendaraan xxx tahun xxx (xxx) xxx Meja xxx tahun xxx (xxx) xxx Dst. xxx tahun xxx (xxx) xxx Jumlah xxx (xxx) xxx d. Buku Piutang atau Debitur Kegunaan Buku Piutang atau debitur adalah untuk mengetahui keadaan piutang, yaitu kepada siapa perusahaan mempunyai piutang serta berapa jumlahnya pada tanggal-tanggal tertentu. Setiap debitur dibuatkan satu daftar perkiraan untuk mencatat perubahan piutangnya. Untuk lebih memudahkan pengurusannya Buku Piutang atau Debitur dapat diadakan dalam bentuk kartu. Tata cara pencatatan Buku Piutang atau Debitur 1) Daftar perkiraan tiap debitur berlaku satu periode pembukuan; 20 95

53 2) Pada awal bulan atau tahun buku perkiraan didebet sejumlah saldo piutang; 3) Selama tahun buku berjalan perkiraan didebet jika terjadi penambahan piutang dan dikredit jika terjadi pengurangan piutang. Pada akhir periode pembukuan dibuat daftar saldo dari jumlah debet dan kredit. Berikut adalah contoh Buku Piutang atau Debitur dimaksud. Nama Debitur Tanggal Ref Keterangan Jumlah Debet Tanggal Ref Keterangan Jumlah Kredit 1 Jan 2012 Saldo awal xxx 31 Jan 2012 Saldo akhir xxx e. Buku Hutang atau Kreditur Kegunaan Buku Hutang atau Kreditur adalah untuk mengetahui keadaan hutang, yaitu kepada siapa perusahaan mempunyai pinjaman atau hutang serta berapa jumlahnya pada tanggal-tanggal tertentu. Setiap kreditur disediakan satu daftar perkiraan untuk mencatat perubahan hutangnya. Untuk lebih memudahkan pengurusannya Buku Hutang atau Kreditur dapat diadakan dalam bentuk kartu. Tata cara pencatatan Buku Hutang atau Kreditur 1) Daftar perkiraan tiap kreditur berlaku satu periode pembukuan; 2) Pada awal bulan atau tahun buku perkiraan dikredit sejumlah saldo hutang; 3) Selama tahun buku berjalan perkiraan dikredit jika terjadi penambahan hutang dan didebet jika terjadi pengurangan hutang. Pada akhir periode pembukuan dibuat daftar saldo dari jumlah debet dan kredit. Berikut adalah contoh Buku Hutang atau Kreditur dimaksud. Nama Kreditur Tanggal Ref Keterangan Jumlah Debet Tanggal Ref Keterangan Jumlah Kredit 1 Jan 2012 Saldo akhir xxx 1 Jan 2012 Saldo awal xxx 21 96

54 2. Penyusunan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan pada umumnya adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dapat dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan PVA Bukan Bank menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi: a) Aset; b) Kewajiban (Liabilitas); c) Ekuitas; dan d) Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian. Laporan keuangan PVA Bukan Bank yang wajib disampaikan ke Bank Indonesia terdiri dari: a) Laporan Laba Rugi; b) Laporan Perubahan Ekuitas; dan c) Neraca; Agar dapat disusun suatu laporan keuangan tersebut, maka pada akhir periode pembukuan dibuat ikhtisar dari buku-buku harian. Isi dari ikhtisar buku-buku harian dapat dijelaskan sebagai berikut. a) Ikhtisar Buku Kas dan Bank, berisi ringkasan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank selama satu periode; b) Ikhtisar Buku Memorial Pelengkap yang berisi jumlah transaksi-transaksi selain yang tercatat dalam buku kas dan bank selama satu periode. a. Laporan Laba Rugi Laporan laba rugi adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Laporan laba rugi PVA Bukan Bank disusun dalam bentuk berjenjang (multiple step) yang menggambarkan secara rinci unsur pendapatan dan beban yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan dan kegiatan lainnya

55 Berikut adalah contoh Laporan Laba Rugi perusahaan LAPORAN LABA/(RUGI) PT Periode 1 Januari s.d. 31 Desember 200X (Dalam Rupiah) SANDI PERUSAHAAN (PVA): Pendapatan dan Beban Operasional Pendapatan Operasional Penjualan UKA Rp - Pencairan TC Rp - Rp - Harga Pokok Penjualan Saldo Awal UKA dan TC Rp - Pembelian UKA dan TC Rp - Saldo Akhir UKA dan TC (-/-) Rp - Rp - Pendapatan/(Rugi) Operasional Kotor UKA-TC Rp - Pendapatan Pengiriman Uang Rp - Pendapatan/(Rugi) Operasional Kotor Rp - Beban Operasional Gaji, Upah, dan Tunjangan Rp - Sewa Rp - Iklan dan promosi Rp - Air, Listrik, dan Telepon Rp - Transportasi dan Perjalanan Rp - Pemeliharaan kendaraan Rp - Penyusutan Aktiva Tetap Rp - Asuransi Rp - Lain-lain *) Rp - Rp - Pendapatan/(Rugi) Operasional Bersih Rp - Pendapatan/(Beban) Lain-lain Pendapatan Bunga Bank Rp - Biaya Administrasi Bank Rp - Biaya Bunga Pinjaman Rp - Laba/(Rugi) Penjualan Asset Tetap (net) - Laba Rp - - Rugi (-/-) Rp - Laba/(Rugi) Selisih Kurs (net) - Laba Rp - - Rugi (-/-) Rp - Lain-Lain - Pendapatan Rp - - Beban (-/-) Rp - Rp - Laba/(Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Rp - Taksiran Pajak Penghasilan Rp - Laba/(Rugi) Bersih Rp - Penjelasan Pos-Pos Laba Rugi 1) Penjualan UKA Diisi dengan hasil seluruh penjualan UKA berdasarkan kurs transaksi jual selama periode pelaporan. 2) Pencairan TC Diisi dengan hasil seluruh pencairan TC selama periode pelaporan

56 3) Pendapatan Pengiriman Uang/Money Remittance Diisi dengan hasil seluruh pendapatan yang diterima dari hasil kegiatan pengiriman/penerimaan uang (Money Remittance) selama periode pelaporan. 4) Saldo Awal UKA dan TC Diisi dengan hasil penjumlahan antara saldo awal UKA dan TC yang diambil dari saldo kas dalam UKA dan piutang TC pada neraca periode sebelumnya. 5) Pembelian UKA dan TC Diisi dengan hasil pembelian UKA dan TC berdasarkan kurs transaksi beli selama periode pelaporan. 6) Saldo Akhir UKA dan TC Diisi dengan hasil penjumlahan antara saldo akhir UKA dan TC yang diambil dari saldo kas UKA dan piutang TC pada kartu mutasi UKA dan TC. 7) Beban Operasional Diisi dengan semua jenis-jenis beban yang terjadi selama periode pelaporan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. 8) Pendapatan / (Beban) Lain-Lain Diisi dengan semua jenis-jenis pendapatan dan beban yang terjadi yang tidak berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan selama periode pelaporan. Contoh pendapatan/beban nonoperasional seperti pendapatan bunga, laba atau rugi atas penjualan aset tetap, laba atau rugi selisih kurs, dan sebagainya. 9) Pajak Penghasilan Diisi dengan jumlah pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan dan mutasi dari aset dan kewajiban pajak tangguhan selama periode pelaporan

57 b. Laporan Perubahan Ekuitas Perubahan ekuitas Perseroan menggambarkan peningkatan atau penurunan aset bersih atau kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Berikut adalah contoh atau format Perubahan Ekuitas Keterangan LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PT.. Per 31 Desember 201X (Dalam Rupiah) SANDI PERUSAHAAN (PVA): Laba ditahan/ Modal disetor (akumulasi rugi) Jumlah Saldo per tanggal 31 Desember 200X Rp - - Saldo Positif Rp - Rp - - Saldo Negatif Rp - Rp - Laba/(Rugi) periode berjalan Rp - - Laba Rp - - Rugi (-/-) Rp - Pembagian deviden (-/-) Rp - Rp - Lain-lain Rp - - Menambah Ekuitas Rp - - Mengurangi Ekuitas (-/-) Rp - Saldo per tanggal 31 Desember 200X+1 Rp - Rp - Rp

58 c. Neraca Neraca adalah laporan yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan pada saat tertentu dan terdiri dari aset yang dimiliki dan kewajiban yang harus dipenuhi. Dalam penyajiannya, aset dan kewajiban dalam neraca PVA Bukan Bank tidak dikelompokkan menurut lancar dan tidak lancar, namun sedapat mungkin tetap disusun menurut tingkat likuiditas dan jatuh tempo. Berikut adalah contoh atau format Neraca NERACA PT. Per 31 Desember 200X (Dalam Rupiah) SANDI PERUSAHAAN (PVA):. ASSET KEWAJIBAN DAN EKUITAS Kas dan Bank dalam Rp KEWAJIBAN Kas Rp - Pinjaman yang diterima Bank Rp - Dalam Rupiah Rp - Rp - Dalam UKA Rp - Rp - Kas dan Bank dalam UKA Kas Rp - Hutang Sewa Rp - Bank Rp - Kewajiban Pengiriman Uang Rp - Rp - Kewajiban Lain-Lain Rp - EKUITAS Piutang TC Rp - Piutang Lain-Lain Modal Disetor Rp - Sewa dibayar dimuka Rp - Laba ditahan/(akum. rugi) - net Asuransi dibayar dimuka Rp - - Laba Rp - - Rugi (-/-) Rp - Asset Tetap Rp - Harga Perolehan Rp - Akum.Penyusutan(-/-) Rp - Rp - Asset Lain-lain Rp - Jumlah Asset Rp - Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Rp - Penjelasan Pos-Pos Neraca 1) Kas dan Bank Dalam Rupiah Kas : Diisi dengan jumlah saldo kas pada posisi tanggal neraca. Bank : Diisi dengan jumlah saldo rekening bank pada posisi tanggal neraca. 2) Kas dan Bank Dalam UKA

59 Kas : Diisi dengan jumlah saldo kas dari berbagai valas yang telah dikonversikan ke dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs tengah transaksi Bank Indonesia pada tanggal neraca. Kurs tengah transaksi adalah kurs transaksi jual Bank Indonesia ditambah kurs transaksi beli Bank Indonesia dibagi dua. Bank : Diisi dengan jumlah saldo rekening bank dari berbagai valas yang telah dikonversikan ke dalam nilai Rupiah berdasarkan kurs tengah transaksi Bank Indonesia pada tanggal neraca. 3) Piutang TC Diisi dengan jumlah saldo TC yang masih harus diterima pada tanggal neraca. 4) Piutang Lain-Lain Diisi dengan jumlah piutang yang terjadi selain dari piutang TC, misalkan piutang karyawan yang diharapkan dapat tertagih dalam satu tahun atau siklus usaha normal perusahaan. 5) Sewa dibayar di muka Diisi dengan biaya sewa yang telah terjadi untuk aktivitas perusahaan yang akan datang yang direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan dengan catatan atas laporan keuangan. 6) Asuransi dibayar di muka Diisi dengan biaya asuransi yang telah terjadi untuk aktivitas perusahaan yang akan datang yang direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan dengan catatan atas laporan keuangan. 7) Aset Tetap Harga Perolehan : Diisi dengan nilai perolehan seluruh aset tetap seperti kendaraan, gedung, dan sebagainya pada posisi tanggal neraca. Akumulasi Penyusutan : Diisi dengan nilai akumulasi penyusutan seluruh aset tetap pada posisi tanggal neraca. 8) Aset Lain-Lain Diisi dengan nilai selain aset lancar atau aset tetap pada posisi tanggal neraca seperti amortisasi dan sebagainya. 9) Pinjaman Yang Diterima Dalam Rupiah Diisi dengan jumlah saldo pinjaman yang diterima dari pihak lain yang masih harus dibayar pada posisi tanggal neraca

60 10) Pinjaman Yang Diterima Dalam UKA Diisi dengan jumlah saldo pinjaman yang diterima dari pihak lain dalam berbagai valas yang masih harus dibayar yang telah dikonversikan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah transaksi Bank Indonesia pada tanggal neraca. 11) Hutang Sewa Diisi dengan jumlah saldo hutang sewa yang penyelesaiannya pada pihak lain belum terpenuhi pada tanggal neraca. 12) Kewajiban Pengiriman Uang/Money Remittance Diisi dengan jumlah kewajiban Money Remittance yang penyelesaiannya pada pihak lain belum terpenuhi pada tanggal neraca. 13) Kewajiban (Liabilitas) Lain-Lain Diisi dengan jumlah liabilitas lain-lain yang masih harus dibayar pada posisi tanggal neraca seperti biaya sewa, biaya gaji dan sebagainya. 14) Ekuitas Modal Disetor : Diisi dengan jumlah modal disetor yang dimiliki oleh perusahaan sesuai dengan jumlah modal yang telah disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan dan perubahannya pada posisi tanggal neraca. 15) Laba Ditahan/ (Akumulasi Rugi)-Bersih: Diisi dengan jumlah akumulasi hasil usaha periodik setelah memperhitungkan pembagian dividen dan koreksi laba-rugi periode lalu

61 REFERENSI 1. Undang-Undang No.8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. 2. Peraturan Bank Indonesia No.12/3/PBI/2010 tanggal 1 Maret 2010 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme pada Pedagang Valuta Asing Bukan Bank. 3. Peraturan Bank Indonesia No.12/22/PBI/2010 tanggal 22 Desember 2010, tentang Pedagang Valuta Asing. 4. Peraturan Bank Indonesia No.8/28/PBI/2006 tanggal 5 Desember 2006 tentang Kegiatan Usaha Pengiriman Uang. 5. Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan No. 2/5/KEP.PPATK/2003 tanggal 15 Oktober 2003 tentang Pedoman Identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan Bagi Pedagang Valuta Asing dan Usaha Jasa Pengiriman Uang. 6. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) 7. Keputusan Menteri Keuangan No. 138/KMK.03/2002 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Keuangan No. 520/KMK.04/2000 Tentang Jenis-Jenis Harta Yang Termasuk Dalam Kelompok Harta Berwujud Bukan Bangunan Untuk Keperluan Penyusutan KEPALA DEPARTEMEN PENGELOLAAN MONETER, HENDAR

62 LAMPIRAN III SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/15/DPM TANGGAL 10 MEI 2012 PERIHAL PERIZINAN, PENGAWASAN, PELAPORAN, DAN PENGENAAN SANKSI BAGI PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK PETUNJUK TEKNIS PELAPORAN PEDAGANG VALUTA ASING ONLINE DIREKTORAT PENGELOLAAN MONETER - BANK INDONESIA 105

63 DAFTAR ISI BAB B I PENDAHULUAN I. Latar Belakang dan Tujuan... 1 II. Tata Cara Penyampaian Laporan... 1 BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAPOR... 2 I. Sandi, User ID dan Password Pelapor... 2 II. Penyampaian laporan kepada Bank Indonesia... 3 III. Penyampaian laporan kepada Bank Indonesia di luar batas waktu... 4 BAB III LAPORAN PVA ON LINE I. Aplikasi Portable... 5 A. Pendahuluan... 5 B. Laporan Kegiatan Usaha (Form. B0001)... 8 C. Laporan Neraca (Form. B0002)...12 D. Laporan Laba/Rugi (Form. B0003)...16 E. Laporan Perubahan Ekuitas (Form. B0004)...18 F. Form. B0005 Laporan Kurs...21 G. Laporan Pengiriman Uang / Money Remittance (Form. B0006)...25 II. Aplikasi Excel...28 A. Pendahuluan...28 B. Laporan Kegiatan Usaha Bulanan (Form B0001)...30 C. Laporan Neraca (Form. B0002)...36 D. Laporan Laba/Rugi (Form. B0003)...38 E. Laporan Perubahan Ekuitas (Form. B0004)...40 F. Laporan Kurs (Form. B0005)...41 G. Laporan Pengiriman Uang / Money Remittance (Form. B0006)...42 III. Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia A. Login...45 B. Menu Utama...46 BAB IV PENUTUP Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line i 106

64 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang dan Tujuan Pertumbuhan jumlah Pedagang Valuta Asing (PVA) di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami pertambahan yang cukup pesat. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya jumlah laporan PVA berupa dokumen hardcop yang diterima Bank Indonesia. Penatausahaan jumlah laporan PVA yang semakin meningkat sudah dinilai tidak lagi efisien, mengingat keterbatasan ruang penyimpanan dokumen dan sumber daya manusia di Bank Indonesia. Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan data dan informasi PVA secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan mengoptimalkan peran dan tugas Bank Indonesia sebagai pemberi izin, pengawas dan pembina PVA, Bank Indonesia (cq. Direktorat Pengelolaan Moneter) mengembangkan suatu sistem penyampaian laporan berkala PVA secara online (PVA Online). Penyampaian Laporan PVA Online menggunakan jaringan internet ke web aplikasi Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU) Bank Indonesia. Dengan diimplementasikan PVA Online, PVA akan lebih mudah dan praktis dalam menyampaikan laporan berkala kepada Bank Indonesia, yang pada akhirnya dapat menciptakan industri PVA yang sehat dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Website LKPBU merupakan sarana penyampaian laporan bagi pelapor yang memiliki izin usaha dari Bank Indonesia sebagai Pedagang Valuta Asing. Data laporan yang disampaikan PVA nantinya akan digunakan dan diolah sebagai data pendukung dari kebijakan Bank Indonesia baik bagi Kantor Pusat Bank Indonesia maupun Kantor Bank Indonesia di daerah. Data laporan PVA dari website LKPBU dimaksud akan berintegrasi dengan sistem aplikasi internal Bank Indonesia yaitu aplikasi Biskomva (Bank Indonesia Sistem Komputerisasi data dan informasi Pedagang Valuta Asing). II. Tata Cara Penyampaian Laporan Dalam menyampaikan laporan berkala secara online ini, Pedagang Valuta Asing menggunakan aplikasi yang bersifat portable. Yang dimaksud portable adalah tidak membutuhkan instalasi program sebelum menjalankan aplikasi ini. PVA online terdiri dari 2 (dua) versi yaitu aplikasi Portable dan aplikasi Excel. Data laporan yang dibuat dengan aplikasi Portable dan aplikasi Excel ini berbentuk textfile yang di-upload ke website LKPBU Bank Indonesia. PVA dapat memilih salah satu dari cara pengisian laporan berkala yang menggunakan aplikasi portable atau excel. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line 1 107

65 BAB II TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PELAPOR I. Sandi, User ID dan Password Pelapor Pedagang Valuta Asing (PVA) sebagai pihak pelapor mendapatkan sandi pelapor / identitas dari PVA yang digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi portable dan/atau excel dalam rangka pembuatan data laporan untuk disampaikan ke Bank Indonesia. Selain sandi, PVA juga mendapatkan user ID dan password dari Bank Indonesia untuk mengakses (login) kedalam website LKPBU Bank Indonesia dan menyampaikan (upload) laporannya, sehingga Identitas yang akan diperoleh pelapor dalam rangka penyampaian laporan kepada Bank Indonesia terdiri dari: a. Sandi Terdiri dari 9 (Sembilan) digit angka yang bersifat identik dan berbeda-beda untuk setiap perusahaan pelapor yang akan menyampaikan laporan kepada bank Indonesia, contoh: b. User ID User ID yang diterima oleh pelapor terdiri dari 12 (dua belas) digit karakter yang terdiri dari 3 (tiga) huruf yang menggambarkan pelapor sebagai user yaitu usr dan 9 (Sembilan) angka yang menggambarkan sandi pelapor PVA, contoh : usr c. Password Password yang diberikan oleh Bank Indonesia bersifat rahasia yang dapat diubah oleh pelapor. Pemberian sandi, user ID dan password sebagai pelapor PVA diberikan setelah PVA mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia. Sandi, user ID dan password pelapor bersifat rahasia dan tidak boleh diberikan kepada pihak-pihak selain Pelapor yang berhak menggunakannya untuk menghindari penyalahgunaan wewenang. Sandi, user ID dan password pelapor diberikan masing-masing satu untuk satu PVA. Apabila password login website LKPBU - PVA hilang atau lupa dapat menghubungi Bank Indonesia untuk mendapatkan password login website LKPBU - PVA yang baru. PVA juga harus memperbaharui password login website LKPBU secara berkala untuk meminimalisir kemungkinan penyalahgunaan password. Rincian petunjuk cara mengganti password dapat dilihat di bagian Ubah Password di bab III. Sebelum melakukan entry data laporan pertama kali, PVA diwajibkan untuk mengisi profil PVA di website LKPBU termasuk nama penanggung jawab laporan dari PVA. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line 2 108

66 II. Penyampaian aian laporan kepada Bank Indonesia A. Penyampaian laporan PVA kepada Bank Indonesia terdiri dari 2 (dua) jenis: 1. Laporan berkala a. Laporan Kegiatan Usaha PVA Bukan Bank menyampaikan LKU setiap triwulan paling lambat pada akhir bulan berikutnya. LKU berisi data laporan bulanan yang mencakup laporan penjualan dan pembelian UKA serta pembelian TC periode bulanan. Teknis pelaksanaan pelaporan LKU sebagaimana dimaksud pada angka 1) disajikan dan disampaikan kepada Bank Indonesia secara bulanan setiap bulan berikutnya, paling lambat pada akhir bulan berikutnya setelah periode triwulan yang bersangkutan. Contoh Laporan Berkala Triwulan 1: (1) LKU bulan Januari disampaikan bulan Februari; (2) LKU bulan Februari disampaikan bulan Maret; (3) LKU bulan Maret disampaikan bulan April; LKU Triwulan 1 (bulan Januari, Februari, dan Maret) dianggap terlambat apabila disampaikan setelah akhir bulan April. b. Laporan Keuangan Laporan Keuangan terdiri dari Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca. Laporan keuangan disampaikan paling lambat pada akhir bulan Maret tahun berikutnya. 2. Laporan tertentu Laporan kurs yang dilaporkan oleh PVA tertentu yang dipilih oleh Bank Indonesia yang disampaikan secara mingguan paling lambat periode minggu selanjutnya. B. Batas waktu penyampaian laporan berkala disampaikan sebagai berikut : 1. Laporan berkala secara online wajib disampaikan paling lambat tanggal akhir bulan pukul Waktu Indonesia Barat (WIB) setelah berakhirnya periode penyampaian laporan berkala sebagaimana dimaksud pada huruf a. 2. Apabila hari terakhir penyampaian laporan berkala jatuh pada hari Sabtu, Minggu, atau hari libur maka batas waktu penyampaian laporan secara online tetap sebagaimana dimaksud pada angka 1), atau PVA Bukan Bank dapat menyampaikan laporan berkala pada hari kerja berikutnya secara offline. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line 3 109

67 III. Penyampaian laporan kepada Bank Indonesia di luar batas waktu Dalam hal PVA menyampaikan laporan di luar batas waktu yang telah ditentukan oleh Bank Indonesia atau PVA akan melakukan revisi (perbaikan) atas laporan yang telah disampaikan ke Bank Indonesia maka PVA wajib menghubungi Bank Indonesia agar dapat diberikan akses untuk menyampaikan laporan di luar batas waktu penyampaian laporan yang telah ditetapkan. Sistem aplikasi web LKPBU secara otomatis akan menolak penyampaian laporan di luar batas waktu kecuali Bank Indonesia membuka hak akses pelapor (PVA) untuk menyampaikan laporannya diluar batas waktu yang telah ditentukan. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line 4 110

68 BAB III LAPORAN PVA ON LINE I. Aplikasi Portable Aplikasi portable adalah aplikasi yang digunakan untuk menyampaikan data laporan PVA yang akan diupload ke web LKPBU Bank Indonesia. Aplikasi portable versi terbaru dapat diunduh melalui web LKPBU Bank Indonesia yaitu pada bagian Unduh Aplikasi menu Bantuan, untuk proses pengunduhan sebagaimana tercantum pada sub bab 3 Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia pada angka 3 Menu Bantuan huruf a, halaman 70. A. Pendahuluan 1. Tampilan folder aplikasi yang telah diunduh adalah sebagai berikut: 2. Hapus tulisan.bak pada file PVA_LLD.exe.bak Klik kanan pada icon PVA_LLD.exe.bak kemudian pilih rename dan hapus tulisan.bak. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line 5 111

69 3. Hingga tampilan PVA_LLD.exe seperti gambar di bawah ini Untuk menjalankan aplikasi portable ini, klik icon PVA_LLD.exe. 4. Klik Reset Penginputan laporan dilakukan pertama kali dengan cara masuk ke dalam aplikasi portable, kemudian klik Reset yang berada di kiri atas. 5. Pilih bahasa Selanjutnya muncul pilihan bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan English, lalu klik pilihan bahasa yang dikehendaki. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line 6 112

70 6. Masukkan sandi pelapor Masukkan sandi pelapor, dimana sandi pelapor setiap PVA berbeda-beda. Masukkan 9 (sembilan) digit sandi PVA yang telah diberikan Bank Indonesia, kemudian Klik tombol Simpan 7. Pilih jenis pelapor yaitu Pelapor Pedagang Valuta Asing. 8. Klik Laporan dan pilih jenis laporan yang akan diinput Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line 7 113

71 Keterangan: Pengisian (input) data di aplikasi portable ini hanya dapat diinput dengan angka dan tanda koma. B. Laporan Kegiatan Usaha (Form. B0001) Laporan Kegiatan Usaha (LKU) adalah laporan berkala yang berisi laporan transaksi pembelian dan penjualan Uang Kertas Asing (UKA) serta pembelian dan pencairan Traveller s Cheque (TC). Kode LKU adalah B0001. Petunjuk pengisian: 1. Langkah Pertama, memilih periode laporannya. Pilih Tahun pelaporan dan bulan pelaporan, Kemudian klik Buka. Dalam hal data sudah pernah di input pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah di input, maka data dalam keadaan kosong. 2. Selanjutnya masukkan data Laporan satu persatu yaitu : a. jenis valuta Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line 8 114

72 Pilih jenis valuta yang ditransaksikan, terdapat pilihan sebanyak 171 jenis valuta. b. jenis produk Pilih produk yang ditransaksikan apakah UKA atau TC. c. saldo awal dalam valas d. saldo awal dalam rupiah e. volume pembelian dalam valas f. volume pembelian dalam rupiah g. volume penjualan/pencairan dalam valas h. volume penjualan/pencairan dalam rupiah dan i. saldo akhir dalam valas terhitung secara otomatis (tidak perlu diisi), dengan rumus: saldo akhir = saldo awal + pembelian - penjualan Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line 9 115

73 j. kurs tengah (bersumber dari info kurs tengah BI pada web LKPBU yaitu k. Lalu tekan Enter maka otomatis saldo akhir dalam rupiah akan terhitung dengan sendirinya. 3. Untuk pengisian kurs tengah Website LKPBU Bank Indonesia ( mempublikasi kurs tengah Bank Indonesia yang dapat dilihat oleh pelapor pada menu Bantuan >> Info Kurs Tengah BI sebagaimana tercantum pada sub bab 3 Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia pada angka 3 Menu Bantuan huruf f, halaman 73. Kurs tengah yang didapat diambil dengan 4 (empat) angka desimal (dibelakang koma), dan tidak dibulatkan. Hal ini untuk menghindari ketidaksesuaian perhitungan angka saldo akhir UKA-TC antara bulan berjalan dengan saldo awal UKA-TC bulan selanjutnya. Pengisian kurs tengah Bank Indonesia di Laporan Kegiatan Usaha (LKU) di aplikasi portable atau aplikasi excel harus sama dengan kurs tengah Bank Indonesia yang dipublikasi di website LKPBU Bank Indonesia tersebut ( Setelah selesai menginput data LKU untuk satu jenis valuta asing, maka klik Tambah. Data yang telah diisi akan muncul / terlihat pada tabel laporan kegiatan usaha di bawah ini : Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

74 4. Untuk menyimpan data-data yang telah di input, klik Simpan maka data telah tersimpan dan dapat dilihat tampilan keseluruhannya pada preview laporan kegiatan usaha dengan klik Preview. 5. Menambah jenis valuta Apabila ingin menambah jenis valuta / data baru, lakukan hal yang sama seperti langkah di atas. Kemudian klik Tambah. 6. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput, maka klik 2x pada data yang akan dikoreksi pada tabel hasil input data. Selanjutnya ganti data sesuai dengan data baru, lalu klik Perbarui. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

75 7. Hapus Data Apabila ingin menghapus semua data yang telah diinput pada tabel hasil input data misalkan karena kesalahan pengisian, klik Hapus Semua Data dan jika ingin menghapus hanya data per baris data klik Hapus. 8. Apabila ingin melihat data yang sudah di-input dan / atau sudah dikoreksi klik Preview. C. Laporan Neraca (Form. B0002) Laporan neraca adalah laporan tahunan berkala yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan neraca disampaikan PVA kepada Bank Indonesia secara tahunan dan online. Kode laporan Neraca adalah B0002. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

76 Petunjuk pengisian: 1. Langkah Pertama, memilih periode laporannya. Pilih Tahun pelaporan. Kemudian klik Buka. Dalam hal data sudah pernah di input pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah di input, maka data dalam keadaan kosong. 2. Selanjutnya untuk menginput pos akun, klik 2x pada pos akun yang dikehendaki kemudian masukkan nilainya. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

77 3. Setelah selesai menginput maka klik Perbarui kemudian Simpan. 4. Menambah pos akun Untuk mengisi pos akun lainnya, lakukan langkah yang sama seperti poin-poin di atas. Kemudian klik Perbarui, kemudian klik Simpan dahulu atau nanti setelah semua input data telah selesai dilakukan. 5. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput maka klik 2x pada data yang akan dikoreksi pada tabel hasil input data. Kemudian ganti data sesuai dengan yang diinginkan lalu klik Perbarui kemudian Simpan. 6. Lihat data Apabila ingin melihat data yang sudah diinput dan/atau sudah dikoreksi klik Preview. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

78 Jika nilai total aset dan pasiva seimbang (balance), maka akan muncul keterangan Neraca Seimbang seperti gambar dibawah ini: Dalam hal nilai total aset dan pasiva tidak seimbang (tidak balance), maka akan muncul keterangan Neraca Tidak Seimbang seperti gambar dibawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

79 Selanjutnya jika nilai total asset dan pasiva tidak seimbang (tidak balance) maka lakukan koreksi pada Neraca agar Neraca yang akan diupload ke web LKPBU Bank Indonesia sudah seimbang (balance) antara total aset dan total pasiva. D. Laporan Laba/Rugi (Form. B0003) Laporan Laba/Rugi adalah laporan tahunan berkala yang menggambarkan kondisi/kinerja Keuangan suatu perusahaan. Laporan Laba/Rugi disampaikan PVA kepada Bank Indonesia secara tahunan dan online. Kode laporan Laba Rugi adalah B0003. Petunjuk pengisian: 1. Langkah Pertama, memilih perode laporannya. Pilih Tahun pelaporan Kemudian klik Buka. 2. Dalam hal data sudah pernah diinput pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah diinput, maka data dalam keadaan kosong. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

80 3. Selanjutnya untuk menginput pos akun, klik 2x pada pos akun di baris akun yang dikehendaki pada tabel hasil input data di bawah kemudian masukkan nilainya pada kolom isian Nilai Akun seperti contoh gambar di bawah ini: Pada Laporan Laba Rugi ini ada beberapa pos akun yang hanya boleh diisi salah satunya saja karena pengisiannya bersifat netto (perhitungan bersih) yaitu: a) Laba Penjualan Aset Tetap atau Rugi Penjualan Aset Tetap b) Laba Selisih Kurs / Rugi Selisih Kurs 4. Setelah selesai menginput maka klik Perbarui kemudian klik Simpan. 5. Menambah pos akun Untuk mengisi pos akun lainnya, lakukan langkah yang sama seperti poin-poin di atas. Kemudian klik Perbarui kemudian klik Simpan. 6. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah dinput maka klik 2x pada data yang akan dikoreksi pada tabel hasil input data. Kemudian ganti data sesuai dengan Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

81 yang diinginkan lalu klik Perbarui, kemudian klik Simpan. 7. Lihat data Apabila ingin melihat data yang sudah diinput dan/atau sudah dikoreksi klik Preview E. Laporan Perubahan Ekuitas (Form. B0004) 04) Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan tahunan berkala yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan. Laporan Perubahan Ekuitas PVA kepada Bank Indonesia secara tahunan dan online. Kode laporan Perubahan Ekuitas adalah B0004. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

82 Petunjuk pengisian: 1. Langkah Pertama, memilih perode laporannya. Pilih tahun pelaporan, kemudian klik Buka. Dalam hal data sudah pernah di input pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah di input, maka data dalam keadaan kosong. 2. Selanjutnya untuk menginput pos akun pada tabel hasil input data, klik 2x pada pos akun di baris akun yang dikehendaki pada tabel di bawah kemudian masukkan nilainya pada kolom isian Modal Disetor dan/atau kolom isian laba ditahan/akumulasi Rugi seperti contoh gambar di bawah ini: Pengisian akun-akun di laporan Perubahan Ekuitas terdapat beberapa pos akun yang hanya boleh diisi salah satunya saja karena pengisiannya bersifat netto (perhitungan bersih) yaitu: a) Saldo positif atau saldo negatif b) Laba periode berjalan berjalan atau Rugi periode berjalan (diisi pada kolom Laba Ditahan/Akumulasi Rugi) Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

83 c) Menambah Ekuitas atau Mengurangi Ekuitas (diisi pada kolom Laba Ditahan/Akumulasi Rugi) 3. Setelah selesai menginput maka klik Perbarui kemudian klik Simpan. 4. Menambah pos akun Untuk mengisi pos akun lain, lakukan langkah yang sama seperti poin-poin di atas. Kemudian klik Perbarui, kemudian klik Simpan. 5. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput pada tabel hasil input data maka klik 2x pada data yang akan dikoreksi. Kemudian ganti data sesuai dengan yang diinginkan lalu klik Perbarui kemudian klik Simpan. 6. Lihat data Apabila ingin melihat data yang sudah diinput dan/atau sudah dikoreksi klik Preview. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

84 F. Form. B0005 Laporan Kurs Kode laporan Kurs adalah B0005. Laporan kurs berisi kurs harian transaksi riil pembelian dan penjualan UKA-TC dari PVA yang disampaikan kepada Bank Indonesia secara mingguan dan paling lambat pada akhir minggu berikutnya, yaitu: a. Laporan Minggu Pertama (tanggal 1-7), paling lambat disampaikan online ke Bank Indonesia tanggal 8-15; b. Laporan Minggu Kedua (tanggal 8-15), paling lambat disampaikan online ke Bank Indonesia tanggal 16-22; c. Laporan Minggu Ketiga (tanggal 16-22), paling lambat disampaikan online ke Bank Indonesia tanggal 23-Akhir Bulan; d. Laporan Minggu Keempat (tanggal 23-Akhir Bulan). paling lambat disampaikan online ke Bank Indonesia tanggal tanggal 1-7. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

85 Petunjuk pengisian: 1. Langkah Pertama adalah memilih Periode Data: a. Minggu Pertama (tanggal 1-7); b. Minggu Kedua (tanggal 8-15); c. Minggu Ketiga (tanggal 16-22); d. Minggu Keempat (tanggal 23-Akhir Bulan). Kemudian klik Buka, apabila data sudah pernah diinput pada periode yang sama maka akan muncul data lama tersebut. Apabila belum pernah diinput, maka tabel hasil input data akan tampak kosong (belum ada data). 2. Selanjutnya masukkan data satu persatu dengan memilih: a. Tanggal Kurs yang akan diinput Laporan kurs minggu I adalah laporan kurs dari tanggal 1 7. Perhatian: Pastikan pengisian tanggal kurs sesuai dengan pengisian periode minggu yang dipilih. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

86 b. Jenis Valuta c. Jenis Produk (UKA atau TC) Pilihlah jenis produk yang ditransaksikan. Jika terdapat transaksi UKA dan/atau TC, maka pilihlah transaksi UKA untuk diinput terlebih dahulu kemudian dilanjutkan dengan pengisian transaksi TC (jika ada). d. Kurs Beli, dan Kurs Jual. 3. Setelah selesai menginput maka klik Tambah, data yang telah diisi akan terinput pada tabel laporan kegiatan usaha di bawah ini: 4. Untuk menyimpan data-data yang telah diinput klik Simpan maka data telah tersimpan dan dapat dilihat tampilan keseluruhannya pada preview laporan kegiatan usaha dengan klik Preview. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

87 5. Menambah jenis valuta Apabila ingin mengisi jenis valuta lainnya, lakukan hal yang sama seperti langkahlangkah di atas. Kemudian klik Tambah kemudian klik Simpan sebelum mengakhiri input data. 6. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput pada tabel hasil input data, maka klik 2x pada baris valuta yang akan dikoreksi dan ganti data sesuai dengan yang diinginkan, lalu klik Perbarui sebelum mengakhiri input data. kemudian klik Simpan 7. Hapus Data Apabila ingin menghapus semua data yang telah diinput pada tabel data input misalkan karena kesalahan pengisian, klik Hapus Semua Data Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

88 dan jika ingin menghapus data per baris data klik Hapus kemudian Simpan sebelum mengakhiri input data. G. Laporan Pengiriman Uang / Money Remittance (Form. B0006) Laporan Money Remittances adalah laporan transaksi pengiriman uang yang wajib disampaikan PVA Bukan Bank yang melakukan kegiatan usaha pengiriman uang kepada Bank Indonesia. Kode laporan Money Remittances adalah B0006. Laporan Money Remittance terdiri dari 3 (tiga) jenis transaksi pengiriman uang yaitu: 1. Transaksi inflow / incoming Transaksi penerimaan uang dari luar wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia ke wilayah Indonesia. 2. Transaksi outflow / outcoming Transaksi pengiriman uang dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ke luar wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia. 3. Transaksi dalam negeri Transaksi penerimaan uang dari dan tujuan pengiriman uang masih dalam wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

89 Petunjuk pengisian: 1. Pilih periode data. Pilih tahun pelaporan dan bulan pelaporan Kemudian klik Buka Dalam hal data sudah pernah diinput pada periode yang sama maka akan muncul data lama. Apabila belum pernah diinput, maka data dalam keadaan kosong. 2. Selanjutnya input data dengan memilih: a. Jenis transaksi (inflow / incoming, outflow / outcoming, dalam negeri) b. Mata Uang c. Volume dalam valas d. Volume dalam rupiah e. Frekuensi transaksi 3. jika transaksi yang dipilih adalah Inflow (penerimaan), maka data yang harus diisi adalah Negara Pengirim dan Dati II Penerima 4. jika transaksi yang dipilih adalah outflow (pengiriman), maka data yang harus diisi adalah Dati II Pengirim dan Negara penerima Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

90 5. jika transaksi yang dipilih adalah Dalam Negeri, maka data yang harus diisi adalah Dati II Pengirim dan Dati II Penerima 6. Setelah selesai menginput maka klik Tambah kemudian Simpan apabila akan mengakhiri proses input data pada aplikasi portabel. 7. Menambah jenis transaksi Untuk mengisi jenis transaksi lainnya yang akan diinput, lakukan hal yang sama seperti langkah di atas. 8. Koreksi data Apabila ingin mengkoreksi data yang telah diinput pada tabel hasil input data, maka klik 2x pada data yang mau dikoreksi dan ganti data sesuai dengan yang diinginkan, lalu klik Perbarui kemudian klik Simpan apabila akan mengakhiri proses input data pada aplikasi portabel. 9. Hapus Data Apabila ingin menghapus semua data yang telah diinput misalkan karena kesalahan pengisian, klik Hapus Semua Data menghapus data per baris data klik Hapus akan dihapus kemudian Simpan input data pada aplikasi portabel. dan jika ingin pada baris data yang apabila akan mengakhiri proses Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

91 II. Aplikasi Excel A. Pendahuluan Aplikasi excel merupakan aplikasi dalam format Microsoft Excel untuk pengisian laporan berkala pedagang valuta asing. Aplikasi excel sebagai pilihan format atau bentuk pengisian laporan berkala selain dengan menggunakan aplikasi portable. Dengan demikian PVA cukup memilih salah satu dari cara pengisian laporan berkala menggunakan aplikasi portable atau excel. Pada Aplikasi Excel, terdapat beberapa sheet, yaitu: 1. B0001 : Laporan Kegiatan Usaha Bulanan 2. B0002 : Laporan Keuangan Neraca 3. B0003 : Laporan Keuangan Laba/Rugi 4. B0004 : Laporan Keuangan Perubahan Ekuitas 5. B0005 : Laporan Kurs Harian 6. B0006 : Laporan Transaksi Money Remittance Sebelum melakukan pengisian pada aplikasi excel, terlebih dahulu menonaktifkan alert yang ada dengan cara : - Apabila PVA menggunakan program Microsoft Excel 2007, maka - klik : Options Options pada Security Warning Macro have been disabled, setelah muncul box Security Alert Macro, lalu pilih Enable this content, kemudian klik Ok. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

92 - Apabila PVA menggunakan program Microsoft Excel , maka klik tab Tools kemudian klik Macro klik Security. Pada pop-up window klik tab Security Levels evels kemudian klik pilihan checklist pada tingkat keamanan yang rendah (Medium / Low). Kemudian klik tab "Trusted Publishers" kemudian klik pilihan checklist Trust all installed add-ins and templates", kemudian klik Ok. Setelah melakukan settingan sebagaimana dimaksud di atas, lakukan restart program excelnya (tutup/closed aplikasi excelnya, dan buka aplikasi excelnya lagi) kemudian akan muncul pop-up windows seperti gambar di bawah ini. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

93 Kemudian klik pilihan Enable Macros. Setelah ini aplikasi excel dari Bank Indonesia akan berfungsi sebagaimana yang dikehendaki. B. Laporan Kegiatan Usaha Bulanan (Form B0001) Laporan Kegiatan Usaha Bulanan Sandi Pelapor : Nomor Form : B0001 Periode : Tahun Bulan Jumlah Record : Jenis Periode : M No Jenis Valuta Jenis Produk Saldo Awal dalam Valas (Max 15 Number) Saldo Awal dalam Rupiah (Max 15 Number) Volume Pembelian dalam Valas (Max 15 Number) Volume Pembelian dalam Rupiah (Max 15 Number) Volume Penjualan/Pencairan dalam Valas (Max 15 Number) Volume Penjualan/Pencarian dalam Rupiah (Max 15 Number) Saldo Akhir dalam Valas Kurs Tengah Saldo Akhir dalam Rupiah [Add Row] 1 AED-United Arab Emirates, Dirhams 1-UKA 500 1,000 1,000 1, ,000 1, , ,000,000 [Delete] 2 AFN-Afghanistan, Afghanis 1-UKA ,000 [Delete] 3 ALL-Albania, Leke 1-UKA , ,000 [Delete] [Delete] [Delete] [Delete] [Delete] Petunjuk pengisian: 1. Isi sandi Pelapor PVA yang telah diberikan Bank Indonesia. Sandi Pelapor PVA terdiri dari 9 (sembilan) digit angka. 2. Isi periode pelaporan sesuai dengan periode laporan yang akan disampaikan, terdiri dari : tahun pelaporan dan bulan pelaporan. 3. Klik kolom [Add Row] yang terletak di kolom paling kanan, untuk memunculkan kolom-kolom pengisian data transaksi yang akan dilaporkan. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

94 4. Mengisi data Untuk mengisi data-data yang akan dilaporkan, transaksi pembelian dan penjualan UKA dan pembelian/pencairan TC, yaitu dengan memilih a. Jenis valuta Pilihlah dan klik jenis valuta yang ditransaksikan dengan mengklik b. Jenis produk Pilih dan klik jenis produk yang ditransaksikan, yaitu produk UKA atau TC. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

95 c. Saldo awal dalam valas - Isilah saldo awal dalam valas dengan memperhatikan saldo akhir bulan sebelumnya yang telah diinput oleh PVA pada kolom Saldo Awal dalam Valas. - Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : ,482 dibulatkan menjadi ,689 dibulatkan menjadi d. Saldo awal dalam Rupiah - Isilah saldo awal dalam Rupiah dengan memperhatikan saldo akhir bulan sebelumnya yang telah diinput oleh PVA pada kolom Saldo Awal dalam Rupiah. - Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : ,482 dibulatkan menjadi ,689 dibulatkan menjadi e. Volume pembelian dalam valas - Isilah volume pembelian dalam valas sesuai jumlah yang ditransaksikan. - Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : ,482 dibulatkan menjadi Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

96 ,689 dibulatkan menjadi f. Volume pembelian dalam Rupiah - Isilah volume pembelian dalam Rupiah sesuai jumlah yang ditransaksikan. - Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : ,482 dibulatkan menjadi ,689 dibulatkan menjadi g. Volume penjualan/pencairan dalam valas - Isilah volume penjualan/pencairan dalam valas sesuai jumlah yang ditransaksikan. - Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : ,482 dibulatkan menjadi ,689 dibulatkan menjadi h. Volume penjualan/pencairan dalam Rupiah - Isilah volume penjualan/pencairan dalam Rupiah sesuai jumlah yang ditransaksikan. - Apabila angka yang akan diisi mengandung desimal, maka dilakukan pembulatan ke atas, misalkan : ,482 dibulatkan menjadi ,689 dibulatkan menjadi i. Saldo Akhir dalam Valas Akan terhitung secara otomatis (tidak perlu diisi) dengan rumusan : Saldo akhir = saldo awal + pembelian penjualan j. Kurs tengah Isilah kurs tengah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang dapat diakses melalui website LKPBU Bank Indonesia Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

97 k. Saldo Akhir dalam Rupiah Akan terhitung secara otomatis (tidak perlu diisi) yang merupakan hasil perkalian antara Saldo akhir dalam valas dan kurs tengah BI. 5. Menyimpan Data Klik Simpan untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan. 6. Menambah data Apabila ingin menambah atau mengisi data transaksi lainnya yang akan diinput maka klik [Add Row], jumlah baris (insert row ) akan bertambah ke bawah sehingga dapat dilakukan pengisian. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

98 7. Mengkoreksi Data Apabila ingin memperbaiki/mengkoreksi nilai transaksi yang telah diinput pada tabel hasil input, maka klik 2x pada kolom nilai yang akan dikoreksi dan ganti data sesuai dengan data yang benar. 8. Menghapus Data Apabila ingin menghapus row yang telah diinput pada tabel hasil input maka posisikan kursor pada baris (row) yang akan dihapus dan klik Delete. Maka akan muncul konfirmasi untuk hapus data. Jika benar dihapus, maka klik Ok. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

99 C. Laporan Neraca (Form. B0002) Petunjuk pengisian: 1. Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi. 2. Pilih Periode Pelaporan sesuai dengan periode tahun pelaporan yang akan disampaikan 3. Masukkan nilai pada setiap akun yang tersedia di Neraca. Isilah data atau nilai transaksi pada kolom dan baris yang berwarna kuning. 4. Pastikan bahwa nilai total asset dan total Kewajiban & Ekuitas yang terinput adalah benar dan jumlahnya seimbang / balance. Apabila tidak seimbang, maka sistem akan memberikan alert Aktiva dan Pasiva tidak seimbang pada bagian atas tabel hasil input. Lakukan koreksi atas data atau nilai transaksi, agar laporan PVA dapat diterima sistem pelaporan online Bank Indonesia. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

100 5. Menyimpan data Klik Simpan untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

101 D. Laporan Laba/Rugi (Form. B0003) Petunjuk pengisian: 1. Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi. 2. Pilih Periode Pelaporan sesuai dengan periode tahun pelaporan yang akan disampaikan. 3. Masukkan nilai pada setiap akun yang tersedia di Laporan Laba/Rugi. Isilah data atau nilai transaksi setiap kolom dan baris yang berwarna kuning. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

102 4. Menyimpan data Klik Simpan untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

103 E. Laporan Perubahan Ekuitas (Form. B0004) Petunjuk pengisian: 1. Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi. 2. Pilih Periode Pelaporan sesuai dengan periode tahun pelaporan yang akan disampaikan. 3. Selanjutnya masukkan nilai pada setiap akun yang tersedia di Laporan Perubahan Ekuitas. Isilah data atau nilai transaksi pada setiap kolom dan baris yang berwarna kuning. 4. Menyimpan data Klik Simpan untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

104 F. Laporan Kurs (Form. B0005) Laporan kurs adalah laporan lainnya yang dilaporkan PVA yang terdiri dari kurs transaksi riil penjualan dan pembelian UKA. Laporan kurs berisi kurs harian transaksi riil pembelian dan penjualan UKA yang dilaporkan secara mingguan dan paling lambat pada akhir minggu berikutnya, misalkan: Laporan kurs harian tanggal 1 7 dilaporkan paling lambat pada tanggal Petunjuk pengisian: 1. Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi. 2. Pilih Periode Pelaporannya, yaitu minggu ke..., bulan dan tahunnya. a. Minggu Pertama (tanggal 1-7); b. Minggu Kedua (tanggal 8-15); c. Minggu Ketiga (tanggal 16-22); d. Minggu Keempat (tanggal 23-Akhir Bulan). Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

105 3. Selanjutnya input tanggal kurs, jenis valuta, jenis produk, serta masukkan nilai dari kurs beli dan kurs jualnya. 4. Menambah data Apabila ingin menambah atau mengisi kurs transaksi lainnya, maka klik Add Row. 5. Menyimpan data Klik Simpan untuk menyimpan data-data yang telah diinput pada tabel hasil input dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan. 6. Hapus Data Apabila ingin menghapus kurs transaksi yang telah diinput maka klik Delete pada baris (row) yang berisi data yang akan dihapus pada tabel hasil input. Akan muncul konfirmasi untuk hapus data. Jika yakin akan dihapus, klik Ok. G. Laporan Pengiriman Uang / Money Remittance (Form. B0006) Laporan money remittance terdiri dari 3 (tiga) jenis laporan transaksi pengiriman uang yaitu: 1. Transaksi inflow/incoming Transaksi penerimaan uang dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Transaksi outflow/outcoming Transaksi pengiriman uang ke luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3. Transaksi dalam negeri Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

106 Transaksi penerimaan dan pengiriman uang di dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Petunjuk pengisian: 1. Sandi pelapor PVA akan otomatis terisi apabila sebelumnya yaitu pada saat entri data Laporan Kegiatan Usaha (LKU) Bulanan sudah memasukkan sandi Pelaporan, maka tidak perlu memasukkan Sandi Pelapor PVA lagi. 2. Pilih Periode Pelaporannya, bulan dan tahunnya. 3. Selanjutnya input / pilih : a. Jenis Transaksi, dengan pilihan transaksi pengiriman uang inflow, outflow atau domestic; b. Mata Uang, pilihlah mata uang yang ditransaksikan; c. Volume Dalam Valas, jumlah mata uang yang ditransaksikan dalam satuan mata uang asal (dalam valas); d. Volume Dalam Rupiah, jumlah mata uang yang ditransaksikan dalam satuan mata uang Rupiah; e. Frekuensi Transaksi, banyaknya transaksi pengiriman uang yang dilakukan dalam mata uang tertentu pada Negara tujuan dan Negara penerima yang sama; f. Negara Pengirim; dan g. Negara Penerima. 4. Dalam hal melakukan transaksi inflow, Input/pilih data mengenai Negara asal pengiriman uang dan daerah tujuan penerimaan (di Indonesia), sehingga yang diisi adalah Negara Pengirim dan Dati II Penerima. 5. Dalam hal melakukan transaksi outflow, Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

107 Input/pilih data mengenai daerah asal pengiriman (dari Indonesia) dan Negara tujuan pengiriman sehingga yang diisi adalah kolom Dati II Pengirim dan Negara Penerima. 6. Dalam hal melakukan transaksi Domestik Input/pilih data mengenai daerah asal pengiriman dan daerah tujuan pengiriman sehingga yang diisi adalah Dati II Pengirim dan Dati II Penerima. Negara Pengirim dan Negara Penerima sudah otomatis terisi Indonesia. 7. Menghapus data Apabila ingin menghapus data (row) yang telah diinput pada tabel hasil input maka klik Delete. 8. Menambah data Apabila ingin menambah atau mengisi transaksi pengiriman uang lainnya (insert row) maka klik Add Row. 9. Menyimpan data Klik Simpan untuk menyimpan data-data yang telah diinput dan apabila seluruh penginputan sudah selesai dilakukan. III. Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia ( (Upload Laporan ke BI) Dalam hal data laporan PVA sudah dinyakini kebenaran dan keakuratannya, maka lakukan pengiriman laporan secara online ke Bank Indonesia melalu website LKPBU. Hal pertama yang dilakukan sebelum melakukan pengiriman laporan PVA adalah membuka Internet Explorer (IE) dengan minimum versi adalah versi 6.0. Apabila menggunakan di bawah series 6.0 aplikasi LKPBU ini tidak akan terbuka. LKPBU dapat juga diakses dengan internet browser lainnya seperti Firefox Modzilla, Safari, Google Chrome dll. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

108 A. Login Untuk masuk ke website LKPBU, ketik alamat web LKPBU dengan Berikut ini tampilan menu Login pada website LKPBU Bank Indonesia. Kemudian isilah User ID dan password yang telah diberikan Bank Indonesia, kemudian klik OK. User ID berupa kombinasi antara angka (numeric) dan huruf. Password berisi minimal 8 digit yang merupakan kombinasi antara angka (numeric) dan huruf. Tatacara pengetikan password berbeda dengan pengetikan User ID. Dalam pengetikan password harus menggunakan virtual keyboard (papan ketik buatan) yang disediakan dalam website dengan cara klik satu persatu pada virtual keyboard yang disediakan, seperti gambar di bawah ini: Ketika User Id atau Password yang dimasukkan tidak sesuai dengan yang diberikan Bank Indonesia, maka akan muncul peringatan seperti gambar di bawah ini: Lakukan pengulangan pengisian User ID dan password yang benar. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

109 B. Menu Utama Ketika sudah tersambung (connecting) dengan website LKPBU Bank Indonesia, maka akan muncul halaman muka (Home Page) seperti di bawah ini: 1. Menu Beranda Home) (Home Untuk membuka menu ini arahkan kursor ke pada menu Beranda kemudian klik menu unggah (Upload) seperti gambar di bawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

110 a. Unggah ( Upload) (Upload Menu Unggah (upload) digunakan untuk menyampaikan pengiriman laporan PVA kepada Bank Indonesia. Pertama, yang harus dilakukan adalah dengan cara mengarahkan kursor kepada Menu Beranda lalu kemudian klik menu Unggah. Maka akan muncul halaman seperti di bawah ini. Ketika PVA menyimpan data laporan PVA dengan menggunakan aplikasi portable atau aplikasi excel, aplikasi tersebut akan menyimpan data laporan PVA yang dibuat dalam bentuk Text File. Data Text File ini yang nantinya diupload ke website LKPBU Bank Indonesia. Lokasi penyimpanan data text file laporan PVA berada dalam folder Laporan yang letaknya ada di folder aplikasi portable atau excel (tergantung kita menggunakan aplikasi yang mana). Cara membaca kode nama text file adalah: 4 angka terakhir merupakan kode laporan (0001=Laporan Kegiatan Usaha; 0002=Laporan Neraca; 0003=Laba/Rugi; 0004=Lap.Perubahan Ekuitas; 0005=Laporan Kurs; 0006=Lap. Money Remittances). Angka yang lain (selain 4 angka terakhir) pada kode nama Text File menunjukkan periode laporan (YYYYMM) yang dibuat yaitu 4 angka paling awal merupakan tahun laporan, selanjutnya adalah 2 angka bulan laporan. Khusus untuk laporan kurs ada tambahan kode minggu periode laporan. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

111 Misalkan : Tahun laporan Bulan laporan (Juni) Kode laporan (LKU) Keterangan : Pelaksanaan pengiriman laporan PVA (upload) Text File dapat dilakukan satu persatu atau sekaligus terhadap semua laporan text file. Kedua, pilih laporan yang akan diunggah (diupload) ke website LKPBU Bank Indonesia. 1) Laporan Kegiatan Usaha (B0001) Pilih data text file untuk jenis laporan LKU, kemudian klik Open. Seperti gambar di bawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

112 Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol Upload yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di up load, maka klik tombol Clear untuk menghapus file yang salah tsb. Pada halaman ini terdapat menu Waktu Pelaporan. Pada menu Waktu Pelaporan, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu Koreksi, dan waktu Masa Koreksi. Keterangan Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini : Selanjutnya klik selesai untuk mengakhirinya Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

113 telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini: Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). Perhatian: Didalam sistem aplikasi website LKPBU PVA terdapat validasi (pengecekan) secara otomatis terkait dengan: Kurs Tengah Bank Indonesia Pengisian kurs tengah Bank Indonesia di aplikasi portable atau excel dalam pembuatan Laporan Kegiatan Usaha harus sama dengan kurs tengah yang dipublikasi oleh Bank Indonesia sesuai dengan periode laporan (penjelasan lebih rinci dapat dilihat di sub bab 3 tentang Pengiriman Laporan Ke Bank Indonesia pada point nomer 3 yaitu Menu Bantuan halaman 77. Jika kurs tengah Bank Indonesia yang diupload ke web LKPBU tidak sama dengan kurs tengah yang ada dalam sistem web LKPBU maka laporan PVA akan ditolak. Selanjutnya PVA harus memperbaiki data laporannya dan melakukan pengiriman (up load) kembali. Saldo akhir UKA/TC LKU bulan berjalan harus konsisten dengan saldo awal UKA/TC LKU bulan selanjutnya LKU yang diupload ke web LKPBU harus konsisten dalam kesinambungan antar laporan, termasuk dalam hal saldo akhir UKA/TC LKU bulan berjalan harus konsisten dengan saldo awal UKA/TC LKU bulan selanjutnya. Jika tidak konsisten maka laporan yang diupload PVA ke website LKPBU akan ditolak. Selanjutnya PVA harus memperbaiki data laporannya dan melakukan pengiriman (up load) kembali. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

114 2) B0002 ( Laporan Neraca ) Pilih data text file untuk jenis laporan Neraca, kemudian klik Open. Seperti gambar di bawah ini: Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol Upload yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di up load, maka klik tombol Clear untuk menghapus file yang salah tsb. Pada halaman ini terdapat menu Waktu Pelaporan pada menu Waktu Pelaporan, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu Koreksi, dan waktu Masa Koreksi. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

115 Keterangan Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini : Selanjutnya klik selesai untuk mengakhirinya. Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini: Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). Perhatian: Didalam sistem aplikasi website LKPBU PVA terdapat validasi (pengecekan) yaitu terkait dengan keseimbangan (balance) antara total Aset dengan total pasiva (Kewajiban dan Ekuitas) pada laporan Neraca yang diupload PVA. Jika total Aset dengan Total Passiva (total Kewajiban dan Ekuitas) tidak seimbang (balance), maka laporan PVA akan ditolak sistem dan PVA diharuskan menyampaikan kembali data laporan Neraca yang telah diperbaiki. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

116 3) B0003 ( Laporan Laba Rugi ) Pilih data text file untuk jenis laporan Laba Rugi, kemudian klik Open. Seperti gambar di bawah ini: Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol Upload yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di up load, maka klik tombol Clear untuk menghapus file yang salah tsb. Pada halaman ini terdapat menu Waktu Pelaporan pada menu Waktu Pelaporan, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu Koreksi, dan waktu Masa Koreksi. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

117 Keterangan : Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini: Selanjutnya klik selesai untuk mengakhirinya. Apabila isi data laporan PVA yang di upload salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini: Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). 4) B0004 ( Laporan Perubahan Ekuitas ) Pilih data text file untuk jenis laporan Perubahan Ekuitas, kemudian klik Open. Seperti gambar dibawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

118 Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol Upload yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di up load, maka klik tombol Clear untuk menghapus file yang salah tersebut. Pada halaman ini terdapat menu Waktu Pelaporan pada menu Waktu Pelaporan, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu koreksi, dan waktu Masa Koreksi. Keterangan : Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini : Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

119 Selanjutnya klik selesai untuk mengakhirinya. Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini: Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). 5) B0005 (Laporan Kurs) Pilih data text file untuk jenis laporan Kurs, kemudian klik Open. Seperti gambar dibawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

120 Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol Upload yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di upload, maka klik tombol Clear untuk menghapus file yang salah tersebut. Pada halaman ini terdapat menu Waktu Pelaporan pada menu Waktu Pelaporan, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu koreksi, dan waktu Masa Koreksi.. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

121 Keterangan : Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indonesia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini : Selanjutnya klik selesai untuk mengakhirinya. Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indoensia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

122 Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). 6) B0006 (Laporan Money Remittances) Pilih data text file untuk jenis laporan Money Remittances, kemudian klik Open. Seperti gambar dibawah ini: Pilih data laporan PVA yang akan dikirim. Setelah data yang ingin diupload telah dipilih, langkah selanjutnya adalah klik tombol Upload yang berada di bawahnya. Apabila terjadi kesalahan memilih data laporan PVA yang akan di upload, maka klik tombol Clear untuk menghapus file yang salah tsb. Pada halaman ini terdapat menu Waktu Pelaporan pada menu Waktu Pelaporan, PVA/Pelapor dapat melihat jadwal buka tutup Pelaporan, waktu koreksi, dan waktu Masa Koreksi. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

123 Keterangan : Apabila isi data laporan PVA yang di upload sudah benar dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indoensia tidak melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini : Selanjutnya klik selesai untuk mengakhirinya. Apabila isi data laporan PVA yang di up load salah (tidak memenuhi validasi dalam sistem) dan atau waktu pelaporannya ke Bank Indoensia telah melebihi batas waktu yang ditentukan, maka pada saat melakukan klik upload, sistem akan memberikan keterangan seperti gambar di bawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

124 Lakukan koreksi atas isi data laporan PVA dan lakukan pengiriman kembali (up load). b. Absensi Rekap Laporan Absensi Pelapor Menu ini ditunjukan untuk melihat status data laporan yang sudah dikirim/diupload ke website LKPBU. Tahapan adalah dengan cara arahkan kursor pada Menu Home lalu ke Menu Absensi kemudian klik Rekap Laporan Absensi, seperti gambar di bawah ini: Pilih jenis laporan yang akan dilihat status absensinya dengan memilih periode laporan (annual (tahunan) / monthly (bulanan) / weekly (mingguan)) seperti gambar di bawah ini, kemudian klik Pilih, maka akan muncul penjelasan mengenai status absensi laporan secara keseluruhan form sesuai dengan pilihan laporannya. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

125 Rekap Laporan Absensi Dalam Rekap Laporan Absensi, akan memuat informasi berupa simbol-simbol sebagai berikut : = bahwa pelapor belum mengirimkan laporannya. = bahwa laporan pelapor sudah diupload/dikirim dan lolos validasi. = bahwa laporan pelapor sudah diupload/dikirim dan lolos validasi, namun disampaikan ke BI terlambat. = bahwa laporan pelapor tidak wajib untuk diupload/dikirim. = bahwa laporan yang sudah diupload/dikirim tidak lolos validasi dan pelapor diharuskan mengupload ulang laporannya setelah memperbaiki isi laporannya. Cetak Tanda Terima Laporan Bila laporan PVA sudah diterima oleh sistem, maka lakukan pencetakan tanda terima melalui menu Beranda 1. Cek Kepastian Laporan PVA Sudah Diterima Sistem Melalui menu beranda Absensi, pilih menu Rekap Lap Absensi Pilih jenis laporan (LKU atau Neraca, dll) dan per periode (bulanan atau tahunan) kemudian klik pilih selanjutnya akan muncul halaman seperti di bawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

126 2. Mencetak Tanda Terima dan Tanda Up Load Pilih dan klik menu sebagai berikut:, maka akan muncul halaman / gambar PVA dapat juga mencetak Tanda Up Load sebagai bukti pernah mengupload laporan dengan mengklik Tanda Upload kemudian mengklik cetak. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

127 3. Historical Laporan a. Melihat Laporan (View Report) PVA dapat melihat dan mendownload historis laporan yang pernah diupload ke website LKPBU (3 data terakhir) sebagai tanda bukti penyampaian laporan PVA dengan mengklik View Report, maka akan muncul halaman seperti di bawah ini (dapat didownload dalam bentuk MS. Office Excel atau PDF). Untuk mencetaknya dengan mengklik icon print. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

128 b. Mencetak Historis Laporan Sistem LKPBU menyimpan laporan yang pernah diupload PVA (3 data terakhir) per periode laporan (baik laporan pertama kali maupun laporan revisi untuk periode yang sama). Untuk melihat laporan yang sudah diupload ke website LKPBU dapat mengklik nama Laporan yang dikehendaki seperti contoh di bawah ini: PVA dapat melihat detail laporan yang pernah diuploadnya dengan mengklik Cari Data setelah memilih kriteria pencarian (Tampilkan Semua, Tampilkan berdasarkan Status, dan Tampilkan berdasarkan Kriteria), kemudian klik Lihat Data. PVA dapat melihat dan mendownload format Text File laporan yang telah diupload (jika diperlukan dalam hal misalnya data Text File yang dimiliki PVA hilang/terhapus) dengan mengklik Lihat File dan mengklik Download pada kotak pop-up windows seperti contoh gambar di bawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

129 Dari menu Absensi, data laporan yang pernah diupload di website LKPBU ditampilkan secara detail seperti contoh gambar berikut (contoh LKU): c. Hasil (Output) Laporan Menu Hasil adalah menu untuk melihat laporan yang pernah diupload (output) pelapor ke website LKPBU Bank Indonesia. Menu Hasil terdapat sub-menu yaitu Detil. Tahapan untuk masuk ke dalam menu Hasil Detil adalah dengan cara arahkan kursor pada Menu Beranda lalu ke Menu Hasil kemudian klik Detil seperti gambar di bawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

130 Kemudian pilih Form (Jenis Laporan) dan Periode laporan yang akan dilihat, kemudian klik View Report. Tampilan data laporan yang akan muncul (dalam bentuk pop-up windows) adalah seperti contoh gambar di bawah ini (contoh yang diambil adalah Form Report laporan Neraca). Tampilan pada Form Report ini bisa di download dalam bentuk Ms. Office Excel dengan mengklik icon atau mendownload dalam bentuk PDF dengan mengklik icon. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

131 2. Menu Pengaturan Menu Pengaturan terdapat 2 (dua) menu yaitu ubah password dan informasi pokok pelapor. a. Menu Ubah Password adalah menu yang digunakan untuk merubah password lama menjadi password baru sesuai dengan password yang dikehendaki. Cara mengubah password yaitu dengan menginput password lama pada field Password Lama dan menginput password baru pada field New Password dan Confirm Password. Password berisi minimal 8 digit yang merupakan kombinasi antara angka (numeric) dan huruf. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

132 b. Menu Informasi Pokok Pelapor berisikan informasi mengenai identitas pelapor (PVA). Setelah melakukan pengisian pada field Alamat, selanjutnya klik Informasi Pelapor PVA seperti tampilan berikut: Kemudian menginput data sesuai filed filed yang diminta di bawah ini: Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

133 Apabila telah selesai melakukan pengisiian data diatas selanjutnya klik Simpan yang berada di kanan atas. 3. Menu Bantuan Menu Bantuan adalah menu yang berisikan beberapa informasi mengenai Pengunduhan aplikasi dan ketentuan, serta mengenai Info Kurs Tengah BI. a. Menu Unduh terdiri dari pengunduhan atas Aplikasi, Table Refrensi, Juknis, Ketentuan dan Tutorial. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

134 Untuk melakukan pengunduhan aplikasi, klik menu aplikasi hingga muncul tampilan sebagai berikut: Klik Portable apabila akan mengunduh aplikasi portable, lalu klik download disini. Lalu pilih untuk menyimpan aplikasi portable. Simpan aplikasi portable pada folder yang dikehendaki, lalu klik. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

135 Selanjutnya untuk membuka Winzip dengan klik kanan pada aplikasi portable yang telah diunduh. Pilih Winzip lalu klik extract to here. Hingga muncul folder aplikasi portable yang tidak di winzip, lalu buka folder tersebut dengan tampilan sebagai berikut: b. Menu Hubungi Kami adalah menu yang menginformasikan help desk yang dapat dihubungi apabila terdapat permasalahan pada sistem LKPBU Bank Indonesia. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

136 c. Menu Vers Web adalah menu untuk menginformasikan versi website LKPBU Bank Indonesia. d. Daftar Pesan adalah menu yang digunakan untuk pegawai Bank Indonesia. e. Peta Situs adalah menu yang berisikan ringkasan menu yang terdapat pada website LKPBU Bank Indonesia. f. Info Kurs Tengah BI berisikan kurs tengah yang dapat diinput pada aplikasi portable atau aplikasi excel untuk LKU bulanan. Pilih periode kurs tengah yang akan diinput, lalu klik cari. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

137 4. Logout Menu ini adalah menu untuk keluar (Logout) dari situs LKPBU yang akan kembali ke halaman awal (website login) situs LKPBU ini, caranya adalah dengan mengklik menu Logout saja. Bank Indonesia Standard Operating Procedure Pedagang Valuta Asing On Line

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA LAMPIRAN I SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 14/29/DPU TANGGAL 16 OKTOBER 2012 PERIHAL TATA CARA PENITIPAN SEMENTARA SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA PADA BANK INDONESIA WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA Lampiran 1 WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA DALAM PELAKSANAAN PENYIMPANAN SEKURITAS, SURAT YANG BERHARGA DAN BARANG BERHARGA 1. Kantor Pusat Bank Indonesia Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta

Lebih terperinci

No. 11/ 7 /DPM Jakarta, 13 Maret 2009 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 11/ 7 /DPM Jakarta, 13 Maret 2009 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA No. 11/ 7 /DPM Jakarta, 13 Maret 2009 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Perubahan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/23/DPM Tanggal 8 Oktober 2007

Lebih terperinci

JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI)

JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI) JURISDICTION OF BANK INDONESIA HEAD OFFICE AND BANK INDONESIA OFFICE (KBI) 1 Bank Indonesia Head Office (Kantor Pusat Bank Indonesia) Jl. MH. Thamrin No.2, Jakarta 10350 DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi,

Lebih terperinci

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja

WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA. No Nama Kantor Alamat Kantor Wilayah Kerja Lampiran 1 WILAYAH KERJA KANTOR PUSAT DAN KANTOR BANK INDONESIA 1. Kantor Pusat Bank Jl. MH. Thamrin No.2 DKI Jakarta, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Indonesia Jakarta 10010 Kabupaten Kerawang, Kabupaten

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 16/SEOJK.03/2015 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - DAFTAR WILAYAH KERJA DAN ALAMAT KANTOR REGIONAL DAN KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN BERDASARKAN

Lebih terperinci

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/14/DPNP tanggal 11Juli 2003

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 5/14/DPNP tanggal 11Juli 2003 1a Direktur. Bank Indonesia. Perihal : Permohonan Izin Usaha sebagai Pedagang Valuta Asing bagi. Dengan ini kami mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin usaha sebagai Pedagang Valuta Asing bagi Bank

Lebih terperinci

No.14/15/DPM Jakarta, 10 Mei 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

No.14/15/DPM Jakarta, 10 Mei 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA No.14/15/DPM Jakarta, 10 Mei 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Perizinan, Pengawasan, Pelaporan, dan Pengenaan Sanksi Bagi Pedagang Valuta

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /SEOJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /SEOJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH LAMPIRAN IV SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 46 /SEOJK.03/2016 TENTANG BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 1 - DAFTAR WILAYAH KERJA DAN ALAMAT KANTOR REGIONAL DAN KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN BERDASARKAN

Lebih terperinci

Perizinan Usaha Lembaga Keuangan Mikro

Perizinan Usaha Lembaga Keuangan Mikro Perizinan Usaha Lembaga Keuangan Mikro A. PERIZINAN USAHA LKM Sebelum menjalankan kegiatan usaha, LKM harus memiliki izin usaha dari OJK. Perizinan Usaha LKM dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: 1. Permohonan

Lebih terperinci

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012

INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 INFORMASI UPAH MINIMUM REGIONAL (UMR) TAHUN 2010, 2011, 2012 Berikut Informasi Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Kabupaten (UMK) yang telah dikeluarkan masing-masing Regional atau Kabupaten

Lebih terperinci

ALAMAT KANTOR BANK INDONESIA

ALAMAT KANTOR BANK INDONESIA Lampiran SE No. 6/49/DPU tgl. 14 Desember 2004 -------------------------------------------------------------- Lampiran 1 ALAMAT KANTOR BANK INDONESIA No. Nama Kantor Alamat Kantor 1. KBI Ambon Jl. Raya

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 104

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 104 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2002 NOMOR 104 DLN PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 4/8/PBI/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK WILAYAH

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO.

MENTERI KEUANGAN, AGUS D.W. MARTOWARDOJO. LAMPIRAN VI PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR /PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DAN BAGI HASIL PAJAK DAN DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2009 DAN TAHUN ANGGARAN 2010 YANG DIALOKASIKAN

Lebih terperinci

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun

1.1. UMUM. Statistik BPKH Wilayah XI Jawa-Madura Tahun 1.1. UMUM 1.1.1. DASAR Balai Pemantapan Kawasan Hutan adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Planologi Kehutanan yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 6188/Kpts-II/2002, Tanggal 10

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMK KABUPATEN/KOTA NO PROVINSI DK KABUPATEN JUMLAH PESERTA JML PESERTA PROVINSI 1 A C E H 1 Kab. Aceh Besar 30 180 2 Kab. Aceh Jaya 30 3 Kab. Bireuen 30 4 Kab. Pidie 30 5 Kota Banda Aceh 30 6 6 Kota Lhokseumawe 30 2 BANGKA

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/8/PBI/2002 PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/8/PBI/2002 PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 4/8/PBI/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK WILAYAH PABEAN REPUBLIK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

LAMPIRAN XV PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN XV PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 RINCIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PANAS BUMI MENURUT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

Lebih terperinci

Lampiran SE EKSTERN No.6/ 22 /DLN tgl. 10 Mei Lampiran 1

Lampiran SE EKSTERN No.6/ 22 /DLN tgl. 10 Mei Lampiran 1 Lampiran 1 Direktur Direktorat Luar Negeri Kantor Pusat Bank Indonesia Jl. M.H. Thamrin No.2 Kotak Pos 1035 J A K A R T A 10010 Jakarta, **) Pemimpin Bank Indonesia.. Jalan.***) Perihal : Permohonan Izin

Lebih terperinci

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/35/DPBPR tanggal 16 Agustus 2004

Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/35/DPBPR tanggal 16 Agustus 2004 Lampiran 1 DAFTAR ISIAN BAGI CALON PEMEGANG SAHAM PENGENDALI (PSP)/ ULTIMATE SHAREHOLDERS BPR - PERORANGAN (Gunakan lembar jawaban terpisah apabila halaman yang tersedia tidak mencukupi) 1 Nama lengkap

Lebih terperinci

Direktorat Komunikasi dan Hubungan Internasional Otoritas Jasa Keuangan TTD

Direktorat Komunikasi dan Hubungan Internasional Otoritas Jasa Keuangan TTD SIARAN PERS KEPALA KANTOR REGIONAL DAN KEPALA KANTOR OJK DI SELURUH INDONESIA DILANTIK Jakarta, 27 Februari 2014, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kamis (27/2/2014) melantik Kepala Kantor Regional dan Kepala

Lebih terperinci

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018

RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. 2018 RINCIAN ALOKASI TRANSFER KE DAERAH DAN DESA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA DALAM APBN T.A. BAGI HASIL DAK N FISIK TOTAL ALOKASI UMUM TA PROFESI DESA TA I Provinsi Aceh 126.402.087 76.537.898 19.292.417 396.906.382

Lebih terperinci

Likuiditas Valuta Asing

Likuiditas Valuta Asing Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Valuta Asing Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Valuta Asing Pedagang Valuta Asing Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani

Lebih terperinci

2011, Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara R

2011, Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 (Lembaran Negara R BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA 615, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. DBH. Pajak. Cukai. Tahun Anggaran 2011 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 161/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR

Lebih terperinci

Nomor :.,. Perihal : Permohonan izin usaha sebagai Pedagang Valuta Asing

Nomor :.,. Perihal : Permohonan izin usaha sebagai Pedagang Valuta Asing Lampiran 1 CONTOH SURAT PERMOHONAN IZIN USAHA ============================================================= Nomor :.,. Lampiran : Perihal : Permohonan izin usaha sebagai Pedagang Valuta Asing K e p a d

Lebih terperinci

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 44 TAHUN 2012 TENTANG STANDARISASI INDEKS BIAYA KEGIATAN, PEMELIHARAAN, PENGADAAN

Lebih terperinci

Likuiditas Valuta Asing

Likuiditas Valuta Asing Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Valuta Asing Pedagang Valuta Asing Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Likuiditas Valuta Asing Pedagang Valuta Asing Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra

Lebih terperinci

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH

ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 NO PROVINSI/KABUPATEN/KOTA JUMLAH LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 33/PMK.07/2011 TENTANG : ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2011 ALOKASI SEMENTARA DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN

Lebih terperinci

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat

PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER. DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat PROPINSI KOTAMADYA/KABUPATEN TARIF KABUPATEN/KOTAMADYA HARGA REGULER DKI JAKARTA Kota Jakarta Barat Jakarta Barat 13.000 Kota. Jakarta Pusat Jakarta Pusat 13.000 Tidak Ada Other Kota. Jakarta Selatan Jakarta

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN LOKASI 2013, No.1161 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG

Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG Nama Penyedia Alamat Penyedia Lokasi Pabrik (Provinsi) Merk : PT. LAMBANG JAYA : JL. RAYA HAJIMENA KM 14 NO. 165 NATAR - LAMPUNG SELATAN - LAMPUNG : INDO JARWO TRANSPLANTER - LJ-RTP2040 Periode : Januari

Lebih terperinci

LAMPIRAN XVII PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN XVII PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 Pendidikan Kesehatan dan KB Perumahan, Air Minum, dan Kedaulatan Pangan

Lebih terperinci

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 212 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 KEMENTERIAN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 1 IKHTISAR MENURUT SATKER

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA No BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kabupaten yang berada di wilayah Jawa dan Bali. Proses pembentukan klaster dari BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mengembangkan model pengklasteran Pemerintah Daerah di Indonesia dengan mengambil sampel pada 30 Pemerintah Kota dan 91 Pemerintah Kabupaten

Lebih terperinci

TRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014)

TRIWULAN IV (Oktober-Desember 2014) Total 33 JAWA TENGAH 2 3375 KOTA PEKALONGAN 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 100,00 Sangat Mendukung 14 RIAU 1 1471 KOTA PEKAN BARU 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 95,00 Sangat Mendukung 21 KEPULAUAN RIAU 1 2171 KOTA BATAM 2 1

Lebih terperinci

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548

Jumlah No. Provinsi/ Kabupaten Halaman Kabupaten Kecamatan 11. Provinsi Jawa Tengah 34 / 548 4. Kota Bekasi 23 109 5. Kota Bekasi 10 110 6. Kabupaten Purwakarta 17 111 7. Kabupaten Bandung 43 112 8. Kodya Cimahi 3 113 9. Kabupaten Sumedang 26 114 10. Kabupaten Garut 39 115 11. Kabupaten Majalengka

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik Indone

2011, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2011 (Lembaran Negara Republik Indone No.10, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Bagi Hasil. SDA. Minyak dan Gas Bumi.2008 PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05/PMK.07/2011 TENTANG ALOKASI KURANG

Lebih terperinci

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV

KANAL TRANSISI TELEVISI SIARAN DIGITAL TERESTERIAL PADA ZONA LAYANAN IV, ZONA LAYANAN V, ZONA LAYANAN VI, ZONA LAYANAN VII DAN ZONA LAYANAN XV 2012, 773 8 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENGGUNAAN PITA SPEKTRUM FREKUENSI RADIO ULTRA HIGH FREQUENCY (UHF) PADA ZONA LAYANAN IV,

Lebih terperinci

ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882, Kab.

ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882, Kab. ALOKASI TRANSFER KE DAERAH (DBH dan DAU) Tahun Anggaran 2012 No Kabupaten/Kota/Provinsi Jenis Jumlah 1 Kab. Bangka DBH Pajak 28,494,882,904.00 2 Kab. Bangka DBH SDA 57,289,532,092.00 3 Kab. Bangka DAU

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.1361/AJ.106/DRJD/2003 TENTANG PENETAPAN SIMPUL JARINGAN TRANSPORTASI JALAN UNTUK TERMINAL PENUMPANG TIPE A DI SELURUH INDONESIA DIREKTUR JENDERAL

Lebih terperinci

Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya

Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya Nomor Propinsi/Kabupaten/Kota Jumlah T-15 T-17 T-19 Jumlah biaya 1 2 3 4 5 6 7 8 1 Nanggroe Aceh Drslm 30 17 11 2 Rp 4,971,210,858.00 1 Kab. Pidie 3 3 - - Rp 504,893,559.00 2 Kab. Aceh Utara 6 5 1 - Rp

Lebih terperinci

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN)

C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) C. REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) DAFTAR ISI No. 01. Propinsi Nangroe Aceh Darussalam 10 / 136 23 1. Kabupaten Aceh Selatan 14 24 2. Kabupaten Aceh Sungkil

Lebih terperinci

d. proyeksi keuangan secara bulanan untuk tahun pertama dan secara tahunan untuk dua tahun berikutnya, sejak BPR melakukan kegiatan operasional; dan

d. proyeksi keuangan secara bulanan untuk tahun pertama dan secara tahunan untuk dua tahun berikutnya, sejak BPR melakukan kegiatan operasional; dan Lampiran 1 Dewan Gubernur Jl. M.H. Thamrin No.2 JAKARTA 10110 Up. Direktorat Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat Perihal : Permohonan Persetujuan Prinsip Pendirian BPR Dengan ini kami mengajukan permohonan

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS

DATA DASAR PUSKESMAS DATA DASAR PUSKESMAS DATA KONDISI PUSKESMAS, PUSTU DAN POLINDES DATA KONDISI KENDARAAN DI PUSKESMAS DATA TENAGA DI PUSKESMAS (Keadaan Akhir Desember 2011) KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA,

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATENI TRIWULAN-II 2014 PERIODE : APRIL-JUNI 2014 kd_ prov PROVINSI kd_ kota KOTA/KABUPATEN NILAI FASILITASI NILAI OUTPUT NILAI AKHIR 35 JAWA TIMUR 3501 KAB. PACITAN 90,2 100,0

Lebih terperinci

Lampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan

Lampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli Daftar Undangan Lampiran 1 Nomor : 7569 /D.3.2/07/2017 Tanggal : 26 Juli 2017 Daftar Undangan 1. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Banjarnegara 2. Kepala Badan Pengembangan SDM Kabupaten Banyumas 3. Kepala Badan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA FASILITASI PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 PROVINSI KOTA/KABUPATEN P P M Pelatihan Sosiali sasi RLF MK Infrastruktur LOCAL GOV'T BLM NILAI KINERJA

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN

LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN LAMPIRAN 55 LAMPIRAN 1 DATA KABUPATEN/KOTA PENERIMA PENGALIHAN PENGELOLAAN PBB-P2 SEBAGAI SAMPEL PENELITIAN No. 1. Kota Surabaya Daerah 2011 2012 2. Kota Depok 3. Kab. Bogor 4. Kota Palembang 5. Kota Bandar

Lebih terperinci

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014

KAWASAN PERKEBUNAN. di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 KAWASAN PERKEBUNAN di sampaikan pada roundtable pengembangan kawasan Makasar, 27 Februari 2014 FOKUS KOMODITI 1. Tebu 2. Karet 3. Kakao 4. Kopi (Arabika dan Robusta) 5. Lada 6. Pala 7. Sagu KAWASAN TEBU

Lebih terperinci

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014

Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 Daftar Instansi Pemerintah Daerah Yang Mendapatkan Formasi Khusus Tenaga Dokter PTT 2014 Keadaan sampai dengan 12 Agustus 2014 NO WILAYAH KERJA KANTOR REGIONAL I YOGYAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH Pemerintah

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 275/KMK

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 275/KMK KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 275/KMK.06/4 TANGGAL 31 MEI 4 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN JUMLAH DANA BAGIAN DAERAH DARI SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS ALAM TAHUN ANGGARAN 4

Lebih terperinci

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara

KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara KABUPATEN - KOTA YANG MENGIRIM BUKU SLHD 2011 SESUAI JADWAL PENGIRIMAN 6 APRIL 2012 REGIONAL PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH Bali Nusa Tenggara 2 Bali Kabupaten Badung 1 Kabupaten Bangli 1 Kabupaten Buleleng

Lebih terperinci

Lampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth :

Lampiran Surat No : KL /BIII.1/1022/2017. Kepada Yth : Lampiran Surat No : KL.01.01.01/BIII.1/1022/2017 Kepada Yth : Provinsi Banten 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak 3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penitipan Sementara Surat yang Berharga dan Barang Berharga pada Bank Indonesia

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penitipan Sementara Surat yang Berharga dan Barang Berharga pada Bank Indonesia Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Penitipan Sementara Surat yang Berharga dan Barang Berharga pada Bank Indonesia Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Hubungan Non Bank dengan BI Penitipan Sementara

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya turut memelihara dan mendukung pencapaian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN Nomor : P. 51/Menhut-II/2009 TENTANG PERUBAHAN KESATU ATAS PERATURAN MENTERI KEHUTANAN NOMOR P.02/MENHUT- II /2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS KONSERVASI

Lebih terperinci

PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2007

PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2007 PENETAPAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI DAN GAS BUMI TAHUN ANGGARAN 2007 LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 PMK.07/2007 TENTANG PENETAPAN

Lebih terperinci

PENGUMUMAN Penerimaan Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2011

PENGUMUMAN Penerimaan Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2011 PENGUMUMAN Penerimaan Program Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2011 Diberitahukan kepada alumni/lulusan Perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi dari disiplin Ilmu-ilmu Peternakan atau Kedokteran Hewan, bahwa

Lebih terperinci

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA

JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JUMLAH DAN LOKASI BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA No BADAN NARKOTIKA NASIONAL PROVINSI DAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

Lebih terperinci

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA

Kode Lap. Tanggal Halaman Prog.Id. : 09 Maret 2015 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 018 KEMENTERIAN PERTANIAN ESELON I : 04 DITJEN HORTIKULTURA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 213 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 KEMENTERIAN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 1 IKHTISAR MENURUT SATKER

Lebih terperinci

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation :

Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation : Summary Report of TLAS Trainings in Community Forest on Java Year of Implementation : 2011-2012 No. Provinces and Groups of Participants Training Dates and Places Number and Origins of Participants Remarks

Lebih terperinci

UPAH MINIMUM TAHUN 2005 PROPINSI KABUPATEN - KOTAMADYA DI INDONESIA No Propinsi Kabupaten / Kotamadya Sektor Industri Upah Minimum 2005 (Rp)

UPAH MINIMUM TAHUN 2005 PROPINSI KABUPATEN - KOTAMADYA DI INDONESIA No Propinsi Kabupaten / Kotamadya Sektor Industri Upah Minimum 2005 (Rp) PROPINSI KABUPATEN KOTAMADYA DI INDONESIA 1 Nanggroe Aceh Darussalam No. 25 / 2004 Tanggal 29102004 2 Sumatera Barat No. 564528 / 2004 Tanggal 22112004 3 Jambi No. 491 / 2004 Tanggal 26112004 4 Riau No.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN NOMOR: KEP-06.00.00-286/K/2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

RINCIAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAG! HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUM! TAHUN ANGGARAN 2013

RINCIAN PERKIRAAN ALOKASI DANA BAG! HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN PANAS BUM! TAHUN ANGGARAN 2013 LAMPIRAN PERATURAN MENTER! K!WANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 /PMIC07/20! TENTANG PERUDAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN NOM OR 222/PMK.0?/2012 TENTANG. PERKIRAAN ALOKASJ DANA BAG! HASIL SUMBER

Lebih terperinci

KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK NO UNIT KANTOR KODE 1.

KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK NO UNIT KANTOR KODE 1. LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 161/KMK.01/2007 TENTANG KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK KODE KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DAN KANTOR PELAYANAN

Lebih terperinci

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA

NO. JUMLAH PENCA BERAT NO. JUMLAH PENCA BERAT PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA PROVINSI/KABUPATEN/KOTA POPULASI PENCA LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/HUK/2010 TANGGAL : 26 APRIL 2010 TENTANG : PENETAPAN NAMA-NAMA PENYANDANG CACAT BERAT PENERIMA BANTUAN DANA JAMINAN SOSIAL TAHUN 2010 NO.

Lebih terperinci

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012

KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012 KABUPATEN KOTA YANG SUDAH MENGIRIM BUKU SLHD 2011 PER 20 APRIL 2012 NAMA DAERAH Kabupaten Kota Total Bali NT 19 2 21 Bali 7 1 8 Kabupaten Badung 1 1 Kabupaten Bangli 1 1 Kabupaten Buleleng 1 1 Kabupaten

Lebih terperinci

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA BELANJA MELALUI KPPN DAN BUN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 211 KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA : 18 DEPARTEMEN PERTANIAN : 4 DITJEN HORTIKULTURA : LRBEB 1b : 9 Maret 215 : 1 SEMULA SETELAH 1 IKHTISAR

Lebih terperinci

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A)

DAERAH JUMLAH PROPINSI (A) RINCIAN DANA KONTINJENSI UNTUK BANTUAN KEPADA PEMERINTAH DAERAH YANG MENGALAMI SURPLUS MARJINAL SETELAH PENGALIHAN PERSONIL, PERALATAN, PEMBIAYAAN DAN DOKUMEN (P3D) Lampiran I NO DAERAH JUMLAH PROPINSI

Lebih terperinci

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017 DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017 WILAYAH JAWA TIMUR 1 PENGADILAN NEGERI SURABAYA 2 PENGADILAN NEGERI BANYUWANGI 3 PENGADILAN NEGERI

Lebih terperinci

RINCIANALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM TAHUN ANGGARAN 2007, TAHUN ANGGARAN 2008, DAN TAHUN ANGGARAN 2009 YANG DIALOKASIKAN DALAM ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

No. 5/2/DPM Jakarta, 3 Februari 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 5/2/DPM Jakarta, 3 Februari 2003 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA No. 5/2/DPM Jakarta, 3 Februari 2003 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Perizinan dan Pengawasan Pedagang Valuta Asing Bukan Bank Sehubungan

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA OUTPUT PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014

EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA OUTPUT PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 EVALUASI KINERJA KOTA/KABUPATEN TRIWULAN-II 2014 KINERJA OUTPUT PROGRAM PERIODE : APRIL-JUNI 2014 PROVINSI KOTA/KABUPATEN PARTS MISKIN PARTS PERP PEMILU BKM REALISASI DDUB TRIDAYA SELESAI KUALITAS INFRA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-61/K/SU/2012 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-06.00.00-286/K/2001

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR :3/18/PBI/2001 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK WILAYAH REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR :3/18/PBI/2001 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK WILAYAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR :3/18/PBI/2001 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA MEMBAWA UANG RUPIAH KELUAR ATAU MASUK WILAYAH REPUBLIK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 JML. PESERTA PROVINSI

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 JML. PESERTA PROVINSI DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI PADA MGMP PAI SMA KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO. DK KABUPATEN/KOTA 1 DKI 1 Kota Jakarta Selatan 50 250 2 Kota Jakarta Barat 50 3 Kota Jakarta Timur 50 4 Kota Jakarta

Lebih terperinci

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013

DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 DAFTAR KUOTA PELATIHAN KURIKULUM 2013 PAI KKG PAI KABUPATEN/KOTA TAHUN 2013 NO 1 DKI JAKARTA 6 630 1 Jakarta Pusat 110 2 Jakarta Utara 110 3 Jakarta Barat 110 4 Jakarta Selatan 135 5 Jakarta Timur 135

Lebih terperinci

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Persyaratan dan Tata Cara Membawa Uang Rupiah Keluar atau Masuk Wilayah Pabean Republik Indonesia

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Persyaratan dan Tata Cara Membawa Uang Rupiah Keluar atau Masuk Wilayah Pabean Republik Indonesia Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Persyaratan dan Tata Cara Membawa Uang Rupiah Keluar atau Masuk Wilayah Pabean Republik Indonesia Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Tunai

Lebih terperinci

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMP TAHUN 2012

KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMP TAHUN 2012 KAB/KOTA PRIORITAS SASARAN DIKLAT GURU PENGEMBANG MATEMATIKA JENJANG SMP TAHUN 2012 No Provinsi Kab/Kota 1 Nanggro Aceh Darussalam Kab. Aceh Jaya Kab. Aceh Nagan Raya Kab. Aceh Singkil Kab. Aceh Tenggara

Lebih terperinci

Kode Cabang. Jam Operasional. Nama Kantor. No. Urut. Regional I/ Medan. Regional II/ Palembang

Kode Cabang. Jam Operasional. Nama Kantor. No. Urut. Regional I/ Medan. Regional II/ Palembang Regional I/ Medan 1 1 105 00 KCP. Medan Pulau Pinang 08.00 s/d 15.00 2 2 105 31 KCP. Kabanjahe 08.00 s/d 15.00 3 3 106 01 KCP Medan Lapangan Merdeka 08.00 s/d 15.00 4 4 107 01 KCP Pematangsiantar Sutomo

Lebih terperinci

UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011

UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011 UNDANGAN PEMASUKAN PENAWARAN Nomor : 005/PAN-PPBJ/KPAN/III/2011 Panitia Pengadaan Barang/Jasa Komisi Penanggulangan AIDS Nasional mengundang calon penyedia barang/jasa guna berpartisipasi mengajukan penawaran

Lebih terperinci

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016

PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 PENGAJUAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat 5 Aceh 5 BNN Kab. Subulussalam

Lebih terperinci

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017

DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017 DAFTAR UNDANGAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI YANG MENERIMA SERTIFIKAT AKREDITASI TAHUN 2017 1 WILAYAH JAWA TIMUR 1 PENGADILAN NEGERI SURABAYA 2 PENGADILAN NEGERI BANYUWANGI 3 PENGADILAN NEGERI

Lebih terperinci

Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 DISTA ACEH 1100 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1100 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1100 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1105 ACEH BARAT 1105 ACEH BARAT

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016)

DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) DAFTAR USULAN PENILAIAN INSTANSI VERTIKAL BADAN NARKOTIKA NASIONAL KABUPATEN/KOTA (UPDATE JANUARI 2016) NO PER 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Besar 4 4 BNN Kab. Aceh Barat

Lebih terperinci

9. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

9. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang

Lebih terperinci

LAMPIRAN XIX PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016

LAMPIRAN XIX PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2016 1 Provinsi Sumatera Utara 39.666.323 2 Provinsi Sumatera Barat 41.853.286

Lebih terperinci

ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN No Daerah DBH CHT

ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN No Daerah DBH CHT 2012, No.885 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 141/PMK.07/2012 TENTANG ALOKASI KURANG BAYAR DANA BAGI HASIL CUKAI HASIL TEMBAKAU TAHUN ANGGARAN 2010 ALOKASI KURANG BAYAR DANA

Lebih terperinci

Nomor : 04521/B5/LL/ Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) eksemplar Perihal : Permohonan ijin

Nomor : 04521/B5/LL/ Maret 2018 Lampiran : 1 (satu) eksemplar Perihal : Permohonan ijin KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Jalan Jenderal Sudirman, Pintu 1 Senayan, Gedung D Lantai 14 Senayan, Jakarta 10270 Telp. (021) 57974124 Fax. (021)

Lebih terperinci

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat

B. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota Wilayah Indonesia Barat LAMPIRAN UNDANGAN (PEMERINTAH DAERAH) A. Sekretaris Daerah Provinsi Wilayah Barat 1. Sekretaris Daerah Provinsi Aceh 2. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara 3. Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 12/22/PBI/2010 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam upaya turut memelihara dan mendukung pencapaian

Lebih terperinci

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016

DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 DAFTAR USULAN VERTIKALISASI TAHUN 2016 NO 1 1 BNN Kab. Aceh Tamiang 2 2 BNN Kab. Pidie 3 3 BNN Kab. Aceh Utara 4 4 BNN Kab. Aceh Besar 5 Aceh 5 BNN Kab. Aceh Barat 6 6 BNN Kab. Subulussalam 7 7 BNN Kab.

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA DAN KODE KANTOR PELAYANAN PAJAK NO. N A M A KODE KANWIL/KPP KANWIL DJP NANGGROE ACEH 010

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NAMA DAN KODE KANTOR PELAYANAN PAJAK NO. N A M A KODE KANWIL/KPP KANWIL DJP NANGGROE ACEH 010 LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIKINDONESIA NOMOR 58/KMK.03 /2002 TENTANG PERUBAHAN DAN PEMBERIAN KODE KANTOR PELAYANAN PAJAK NAMA DAN KODE KANTOR PELAYANAN PAJAK KANWIL DJP NANGGROE ACEH 010

Lebih terperinci

No. 11/ 24 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No. 11/ 24 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA No. 11/ 24 /DPbS Jakarta, 29 September 2009 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal: Perubahan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional Menjadi Bank Umum Syariah Sehubungan dengan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013

KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013 BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEBUTUHAN FORMASI CPNS BNN TAHUN 2013 LAMPIRAN PENGUMUMAN NOMOR : PENG/01/IX/2013/BNN TANGGAL : 4 SEPTEMBER 2013 No. 1 ACEH BNNP Aceh Perawat D-3 Keperawatan

Lebih terperinci

No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September 2009 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal: Perubahan Kegiatan Usaha Bank Perkreditan Rakyat Menjadi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

Lebih terperinci

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275 / KMK.06 / 2004 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275 / KMK.06 / 2004 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 275 / KMK.06 / 2004 TENTANG PENETAPAN PERKIRAAN JUMLAH DANA BAGIAN DAERAH DARI SUMBER DAYA ALAM MINYAK BUMI

Lebih terperinci

Jenjang. SMA/MA/SMAK/SMTK Perguruan Tinggi Negeri. Dinas Pendidikan Propvinsi

Jenjang. SMA/MA/SMAK/SMTK Perguruan Tinggi Negeri. Dinas Pendidikan Propvinsi Pemindaian Jenjang JENJANG SMA/MA/SMAK/SMTK dan SMK PAKET C SMP/MTs dan PAKET B SMALB dan SMPLB SMK - Teori Kejuruan PEMINDAI Perguruan Tinggi Negeri Dinas Pendidikan Provinsi Dinas Pendidikan Provinsi

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN, Menimbang

WALIKOTA MADIUN, Menimbang PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG BIAYA PERJALANAN DINAS JABATAN BAGI PEJABAT NEGARA, PEGAWAI NEGERI SIPIL, PEGAWAI TIDAK TETAP DAN BIAYA AKOMODASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MADIUN

Lebih terperinci