KATA PENGANTAR. Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga Profil Desa Biga, Kecamatan Tomini,
|
|
- Sri Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Pr Kecarofil Desa Biga amatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong
2
3 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga Profil Desa Biga, Kecamatan Tomini, Kabupaten Parigi Moutong dapat diselesaikan tepat waktu. Profil desa ini berisi informasi mengenai gambaran umum desa, baik dari aspek sosial, ekonomi, dan ekologi. Selain itu, profil desa ini juga memuat inventarisasi potensi dan isu-isu strategis di Desa Biga. Penyusunan profil desa merupakan langkah awal untuk mewujudkan desa pesisir tangguh di Indonesia. Dengan disusunnya profil ini diharapkan akan terlihat jelas mengenai potensi dan masalah-masalah yang ada di desa. Sehingga diharapkan program-program yang masuk di desa sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Profil desa ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenali potensi diri dan sumberdaya alamnya sehingga mereka dapat memahami kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan potensi yang ada. Dengan meningkatkan kepedulian dan keterlibatan masyarakat dalam pembangunan desanya diharapkan akan muncul kembali rasa kebersamaan dan kemampuan untuk berswadaya. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan kegiatan akan sangat membantu Pemerintah Daerah dalam penyusunan program yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga dana pembangunan benar-benar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya sesuai dengan tuntutan desentralisasi dan otonomi daerah. Penyusun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan buku profil desa ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan buku profil ini diucapkan terimakasih. Tomini, November 2011 PENYUSUN Pengembangan Desa Pesisir Tangguh i
4 UCAPAN TERIMA KASIH Para penyusun ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam penyusunan profil Desa Biga, diantaranya adalah: Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong, Camat Tomini, Kepala Desa Desa Biga, dan masyarakat Desa Biga serta seluruh staf Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong, khususnya Bidang Kelautan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh ii
5 SAMBUTAN KEPALA DESA Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih karena atas segala rahmat dan hidayah-nya sehingga Profil Desa Pesisir Tahun 2011 Kabupaten Parigi Moutong ini dapat diselesaikan. Dalam kesempatan ini saya selaku Kepala Desa Biga berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik materil maupun moril sehingga data dan informasi yang berkaitan dengan inventarisasi potensi dan isu-isu strategis wilayah pesisir khususnya Desa Biga ini dapat tersusun. Pembangunan adalah salah satu indikator kemajuan suatu bangsa. Kehidupan masyarakat yang sejahtera juga menjadi harapan semua rakyat tak terkecuali bagi masyarakat Desa Biga. Masyarakat pesisir saat ini masih berada dalam kondisi miskin sehingga dibutuhkan sentuhan pembinaan dan pemberdayaan di berbagai bidang kehidupan. Besar harapan kami kiranya data dan informasi yang kami tuangkan dalam buku profil ini dapat membawa peningkatan bagi terciptanya sarana dan prasarana perikanan yang lebih baik. Hal ini sebagi bagian dari langkah-langkah strategis daerah dalam rangka turut mensukseskan program nasional di sektor kelautan dan perikanan. Akhirnya, saya berharap semoga buku profil ini dapat digunakan sebagimana mestinya dan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Demikian yang dapat saya sampaikan. Terimakasih. Biga, November 2011 Kepala Desa Biga SAMRAN. L Pengembangan Desa Pesisir Tangguh iii
6 SAMBUTAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN Kabupaten Parigi Moutong terbentuk secara yuridis berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Parigi Moutong di Propinsi Sulawesi Tengah, yang terdiri dari 6 kecamatan yaitu Kecamatan Sausu, Parigi, Ampibabo, Tinombo, Tomini dan Moutong. Kabupaten ini merupakan salah satu dari beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah yang berada dikawasan pesisir sehingga wilayah yang berada dikawasan pesisir ini juga rawan terkena bencana diantaranya abrasi pantai, tsunami dan lain-lain. Berangkat dari hal tersebut maka data dan informasi di butuhkan secara utuh dari segala aspek. Pengenalan terhadap wilayah ini merupakan dasar bagi tersusunnya perencanaan yang mampu mewadahi berbagai kepentingan dan mengarahkan perkembangan. Dalam konteks wilayah pesisir, perencanaan penting karena secara fisik wilayah ini memiliki potensi kekayaan alam yang sangat kaya sehingga mengundang berbagai kepentingan masuk kedalamnya. Profil desa ini disusun sebagai acuan untuk pembangunan desa-desa diwilayah pesisir Kabupaten Parigi Moutong yang didalamnya menyajikan data dan informasi tentang desa-desa pesisir. Perencanaan pembangunan yang baik apabila data dan informasi pendukungnya lengkap dan perencanaan yang baik apabila dilaksanakan dengan baik pula. Akhirnya semoga profil desa ini dapat bermanfaat untuk pembangunan desa pesisir di wilayah Kabupaten Parigi Moutong. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong Drs.H. Masrin Moch Said, S.Pi Pengembangan Desa Pesisir Tangguh iv
7 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... SAMBUTAN KEPALA DESA... SAMBUTAN KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Metode Pengumpulan dan Analisis Data... II. PERKEMBANGAN DESA 2.1 Sejarah Desa Struktur Pemerintahan Desa Sarana dan Prasarana... III. KONDISI FISIK WILAYAH 3.1 Geografi dan Administrasi Fisiografi dan Kondisi Tanah Pemanfaatan Lahan dan Perairan... Pengembangan Desa Pesisir Tangguh v
8 IV. KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL EKONOMI 4.1 Kependudukan Peranan Kaum Perempuan Perekonomian Desa... V. ISU-ISU UTAMA 5.1 Lingkungan Status Lahan Pertanian Perikanan Pariwisata Sosial dan Budaya Bencana Alam... VI. MODEL PENANGANAN ISU 6.1 Degradasi Lingkungan Pesisir Sosial Ekonomi Masyarakat Infrastruktur Kelembagaan... DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN... Pengembangan Desa Pesisir Tangguh vi
9 DAFTAR TABEL Tabel 1. Sarana dan Prasarana Desa... 4 Tabel 2. Matapencaharian Penduduk Desa Biga... 8 Tabel 3. Program-program Pembangunan Pertanian Pengembangan Desa Pesisir Tangguh vii
10 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur Pemerintahan Desa... 3 Gambar2. Struktur BPD Desa... 3 Gambar 3. Peta Kecamatan Tomini Barat... 5 Gambar 4. Panorama Pesisir Tomini Barat... 6 Gambar 5. Kondisi Ekosistem Pesisir Tomini Barat Gambar 6. Infrastruktur Jalan di Pesisir Tomini Barat Gambar 7. Aktivitas Nelayan di Tomini Barat Gambar 8. Tanggul Penahan Banjir Rob Pengembangan Desa Pesisir Tangguh viii
11 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Desa menurut Undang-undang nomor 32 tahun 2004 merupakan kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batasbatas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam rangka membangun dan mengurus masyarakat desa, diperlukan pemahaman mendalam mengenai potensi dan masalah-masalah yang ada di desa. Salah satunya adalah dengan penyusunan profil desa. Profil desa ini merupakan salah satu dokumen perencanaan pembangunan yang sangat strategis di tingkat desa yang melibatkan semua komponen yang ada di desa baik pemerintah maupun masyarakatnya dalam melaksanakan pembangunan. Tak terkecuali dari pihak-pihak luar yang masuk dan membawa program-program pembangunan desa. Profil desa ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenali potensi diri dan sumberdaya alamnya, sehingga mereka dapat memahami kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya untuk dapat memperbaiki dan mengembangkan potensi yang ada dan nantinya akan menjadi salah satu acuan dan modal sekaligus arah strategi dalam pembangunan Desa Biga kedepannya. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh ( PDPT) merupakan suatu program yang dikembangkan oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan RI yang dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan ketangguhan desa. Selain itu, program PDPT ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana sosial ekonomi, meningkatkan kualitas lingkungan hidup, meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam proses keputusan secara partisipatif, dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana dan perubahan iklim. Fokus dari PDPT ini adalah bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, serta bina siaga, bencana, dan perubahan iklim. 1.2 Tujuan Profil Desa ini memuat tentang perkembangan desa, kondisi fisik wilayah, kependudukan serta isu-isu utama yang terdapat di desa bertujuan untuk: 1. Sebagai dasar dan pedoman kegiatan pembangunan Desa Biga; 2. Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat di Desa Biga dalam proses pembangunan; dan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 1
12 3. Sebagai acuan pihak luar dalam perencenaan pembangunan Desa Biga. 1.3 Metode Pengumpulan Data Terdiri dari dua metode, yaitu: 1. Pengumpulan data secara primer, yaitu pengumpulan data yang diambil langsung dari masyarakat; dan 2. Pengumpulan data secara sekunder, yaitu pengumpulan data yang diambil langsung dari lapangan. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 2
13 II. PERKEMBANGAN DESA 2.1 Sejarah Desa Setiap kelompok masyarakat senantiasa mempunyai sejarahnya sendiri yang menjadikannya berbeda dari kelompokkelompok masyarakat lain. Sejarah itu menjadi bagian dari identitasnya sebagai suatu masyarakat yang mendiami suatu wilayah tertentu. Sejarah ini merupakan sumber yang sangat kaya dan beragam akan berbagai informasi yang layak dikenali dalam usaha-usaha pengembangan masyarakat yang mungkin sedang atau akan dilakukan. Diharapkan bahwa pengembangan program dengan wawasan sejarah akan melahirkan program yang relevan dan peka terhadap keadaan masyarakat. Desa Biga merupakan desa pemekaran dari Desa Tingkulang pada Tahun 2009 yang memiliki 4 dusun. Secara administratif, Desa Biga juga termasuk desa padat penduduk di wilayah Kecamatan Tomini. KEPALA DESA SEKDES KAUR UMUM KAUR PEMBANGUNAN KAUR PEMERINTAHAN KADUS I KADUS II KADUS III KADUS IV Gambar 1. Struktur Pemerintahan Desa BPD Anggota Sekretaris Ketua Wk. Ketua Anggota Gambar 2. Struktur Badan Pemusyawaratan Desa 2.2 Struktur Pemerintahan Desa Struktur Organisasi Desa Biga Kecamatan Parigi Moutong menganut Sistem Kelembagaan Pemerintahan Desa dengan Pola Minimal, selengkapnya disajikan sebagai berikut Sarana dan Prasarana Desa Kondisi Sarana dan Prasarana umum Desa Biga secara garis besar adalah sebagai berikut: Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 3
14 Tabel 1. Sarana dan Prasarana Desa NO SARANA/PRASARANA JUMLAH/VOLUME KET 1 Balai Desa 1 2 Posyandu 1 3 Pos KB 2 4 Masjid 1 5 Mushola 1 6 Taman Kanak-kanak 1 7 SD Negeri 1 8 Jalan Raya 1,2 km Sumber : Daftar Isian Data Dasar Keluarga (2007) Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 2
15 III. KONDISI FISIK WILAYAH 3.1 Geografi dan Administrasi Luas wilayah Desa Biga adalah 24,39 km 2 dengan presentase permukaan tanah 35 persen dataran, 25 persen perbukitan, dan 50 persen pegunungan. Jarak desa ini ke ibukota kecamatan (Tomini) sejauh 5 km, ke ibukota kabupaten (Parigi) 221 km dan jarak desa ke ibukota provinsi (Palu) sejauh 247 km. - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toli-toli - Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini - Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Palasa Lambori, Kecamatan Palasa - Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tikulang BIGA TOMINI BARAT TINGKULANG OGOTUMUBU TOMINI AMBESIA TILUNG TOMINI UTARA Gambar 3. Peta Kecamatan Tomini, Parigi Moutong Iklim di Desa Biga sebagai mana desa-desa lain di wilayah Kabupaten Parigi Moutong mempunyai iklim kemarau dan hujan. Hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam pada lahan pertaniann dan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai nelayan. Apabila musim penghujan datang, nelayan tidak bisa melaut karena cuaca yang tidak mendukung akan menimbulkan dampak yang buruk bagi nelayan yang ada di Desa Biga, Kecamatan Tomini. Suhu udara rata-rata berkisar antara 26,2 0 C hingga 27,8 0 C. Besar kelembaban udara adalah relative tinggi yang berkisar antara 83,1% hingga 86,9%. Tingkat kelembaban udara rata-rata terendah terjadi padaa periode kemarau (bulan Agustus), sedangkat tingkat kelembaban udara tertinggi terjadi pada periode Desember. Dimana perbedaan antara bulan basah dan bulan kering adalah sebagai berikut: Bulan basah (musim hujan) terjadi selama 6 bulan yang berlangsung antara bulan April sampai dengan bulan September; Bulan kering (musim panas) terjadi selama 6 bulan yang berlangsung antara bulan Oktober sampai dengan bulan Maret. Curah hujan tahunan tercatat berkisar 2320 mm-4837 mm dengan curah hujan tahunan rata-rata 3.169,86 mm. curah Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 3
16 hujan bulanan tercatat tanpa hujan (0 mm) sampai 860 mm/bulan dengan curah hujan bulanan rata-rata 155,86 mm hingga 440 mm/bulan. Musim hujan terjadi pada bulan Agustus sampai bulan Maret setiap tahun dan musimm kemarau terjadi pada bulan April sampai bulan Juli. Jumlah hari hujan rata-rata bulanan kisaran 0-28 hari perbulan dengann kisaran rata-rata bulanan hari per bulan atau jumlah hari hujan setahun rata-rata terjadi 157 hari hujan. Fisiografi pegunungan digunakan oleh masyarakat desa untuk berkebun dan mencari kayu bakar. Fisiografi dataran digunakan oleh masyarakat Desa Biga untuk pemukiman dan untuk persawahan tekstur tanah agak halus sampai halus, drainase buruk, dan kesuburan tanah baik. Fisiografi perbukitan digunakan masyarakat untuk bertani dan berkebun karena sebagian besar masyarakat Desa Biga bekerja sebagai petani, tekstur tanah halus hingga kasar, drainase baik, dan kesuburan tanah baik sampai sangat baik. Fisiografi marin digunakan masyarakat untuk mencari ikan dan sebagian digunakan aktifitas penambangan pasir, tekstur tanah halus hingga kasar, drainase sangat rendah, dan kesuburan tanah rendah sampai sangat rendah. Gambar 4. Panorama Pesisir Desa Biga 3.2 Fisiografi dan Kondisi tanah Secara fisiografi Desa Desa Biga terdiri dari 4 (empat) jenis yaitu: fisiografi pegunungan, fisiografi perbukitan, fisiografi dataran dan fisiografi marin. 3.3 Pemanfaatan Lahan dan Perairan Dari luas wilayah Biga, sebanyak 35 persen merupakan dataran, 25 persen perbukitan, dan 50 persen pegunungan. Dengan penggunaan lahan untuk kebun 300 Ha, ladang 62 Ha, dan untuk pemukiman sekitar 100 Ha. Potensi tanam lahan sawah di Desa Biga yang relatif luas ini ditunjang dengan jaringan irigasi primer sepanjang 300 meter. Untuk tanaman perkebunann yang meliputi tanman kelapa, cengkeh, kakao dan kopi menjadi andalan dari desa ini. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 4
17 Perairan di Desa Biga dimanfaatkan untuk membudidayakan ikan air tawar, dan perairan lautnya selain untuk menangkap ikan digunakan juga sebagai tempat budidaya rumput laut. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 5
18 IV. KEPENDUDUKAN DAN KEADAAN SOSIAL 4.1 Kependudukan Jumlah penduduk Desa Biga pada tahun 2009 mencapai jiwa dengan 343 KK. Dari jumlah tersebut sebanyak 863 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan sebanyak 837 jiwa berjenis kelamin perempuan. Tabel 3. Jumlan Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Dusun Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Jumlah Penduduk Jumlah KK I II III IV Total Penduduk Jika dilihat berdasarkan mata pencaharian, sebanyak 93 persen penduduk bermatapencaharian sebagai petani. Adapun rincian matapencaharian penduduk Desa Biga adalah sebagai berikut: Tabel 4. Matapencaharian Penduduk Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Petani Pemilik 356 Petani Penggarap 378 Petani Penyadap 24 Nelayan 26 Pedagang 1 PNS 1 TNI/POLRI 1 Buruh 22 Sumber: Data Dasar Desa Biga (2007) 4.2 Peranan Kaum Perempuan Peranan kaum perempuan di desa ini cukup beragam. Namun demikian, terkait dengan program-program pembangunan yang masuk ke desa, kaum perempuan hanya dilibatkan dalam pelaksanaannya saja. Tidak dilibatkan dalam proses perencanaan maupun evaluasi. Dalam program PNPM tahun 2011 kaum perempuan dilibatkan dalam pengembangan usaha kecil, yakni berupa pembuatan kripik dan simpan pinjam. Sehingga kegiatan ini menampik adanya anggapan bahwa kaum perempuan hanya berkutat di tiga tempat, yakni sumur, dapur, dan kasur. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 6
19 4.3 Perekonomian Desa Kondisi ekonomi masyarakat pesisir Desa Biga secara kasat mata terlihat jelas perbedaannya antara rumah tangga yang berkategori miskin, sangat miskin, sedang, dan kaya. Umumnya, rumahtangga-rumahtangga yang berkategori miskin dan sangat miskin berada disektor pertanian dan perikanan kelautan. Pada tahun 2009, BPS Kabupaten Parigi Moutong mencatat sedikitnya 17 keluarga tergolong pra-sejahtera, 30 Keluarga Sejahtera I, 206 tergolong kedalam keluarga sejahtera II, 26 Keluarga Sejahtera III, dan sebanyak 8 KK tergolong kedalam Keluarga Sejahtera III+. Masyarakat Desa Biga umumnya hanya mengandalkan hasil-hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Komoditas utama yang menjadi primadona di desa ini adalah kakao dan jagung. Selain itu, ada juga hasil-hasil perkebunan berupa kelapa dan cengkeh. Sebagian besar hasil-hasil pertanian, perkebunanan dan perikanan yang dihasilkan dijual ke pasar lokal yang ada di pusat kecamatan. Pasar tersebut juga hanya buka pada jam-jam tertentu dan bersifat musiman. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tidak tersedia disini. Kelembagaan-kelembagaan ekonomi berupa kelompok tani, kelompok nelayan, koperasi, dan kelompok usaha bersama juga belum banyak tersedia di desa ini. Jumlah kelompok tani yang ada di desa ini hanya empat kelompok tani dan satu gabungan kelompok tani (Gapoktan). Sedangkan kelompok nelayan yang ada di desa berjumlah tiga kelompok. Selain potensi pertanian dan perikanan, desa ini juga memiliki potensi pariwisata yang cukup baik untuk dikembangkan. Namun demikian, perlu diperhatikan akses jalan dan infrastruktur lainnya yang mendukung pengembangan daerah tersebut. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 7
20 V. ISU-ISU UTAMA 5.1 Lingkungan Desa Biga memiliki ekosistem pantai yang cukup beragam, seperti terumbu karang dan rumput laut. Sedangkan ekosistem mangrove di desa ini terlihat sangat jarang. Hal ini dikarenakan struktur tanah di kawasan pesisir Desa Biga didominasi oleh bebatuan. Sehingga menyebabkan mangrove sulit dan bahkan tidak dapat tumbuh dan berkembang. pentingnya terumbu karang bagi lingkungan pesisir. Kerusakan terumbu karang pada umumnya disebabkan pengambilan terumbu karang oleh masyarakat dan industri untuk kepentingan ekonomi. Desa Biga sebagaimanaa desa-desa lainnya yang ada di Parigi Moutong merupakan salah satu desa yang rawan gempa bumi dan tsunami serta sering dilanda banjir rob dan longsor. Kejadian-kejadian bencana tersebut biasanya terjadi pada saat musim barat, dimana pola angin bertiup sangat kencang. Kejadian tersebut menyebabkan beberapa pemukiman penduduk rusak. Gambar 6. Pesisir Desa Biga Selain itu, ekosistem terumbu karang di desa ada beberapa yang sudah mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan 5.2 Status Lahan Lahan di Desa Biga selain digunakan untuk mendirikan bangunan juga digunakan untuk lahan pertanian dan perkebunan. Status kepemilikan adalah perorangan masyarakat Desa Biga, akan tetapi sebagian masyarakat belum mempunyai bukti kepemilikan lahan karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pembuatan sertifikat lahan. Selain kepemilikan perorangan, terdapat juga lahan-lahan yang dikuasai oleh pemerintah. Kepemilikan lahan oleh pemerintah diantaranya berupa penetapan kawasan cagar alam Gunung Tinombala (Kep. Menhutbun No. 354/Kpts-II/1999). Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 8
21 5.3 Pertanian dan Kehutanan Sektor pertanian di Desa Biga memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa ini memiliki kekayaan dan potensi di bidang pertanian dan perkebunan, tetapi banyak sekali kendala-kendala dan masalah yang dihadapi dalam pengelolaannya. Selain memiliki area persawahan, desa ini juga memiliki area perkebunan, seperti perkebunan cokelat/kakao, perkebunan kopi, dan perkebunan kelapa, dan perkebunan cengkeh. Potensi dan kekayaan di bidang pertanian yang dimiliki masyarakat Desa Biga akan menjadikan Desa Biga menjadi desa makmur dan maju di bidang pertanian apabila kendala dan masalah yang dihadapi segera dapat diatasi dan pengelolaannya betul-betul dikelola dengan baik dan benar. Hal ini akan sangat berpengaruh sekali dengan kehidupan masyarakat yang mana perekonomian mereka akan meningkat. 5.4 Perikanan Pada umumnya nelayan Desa Biga dalam menangkap ikan menggunakan peralatan tangkap yang masih tradisional. Hal ini terlihat dari dominasi perahu tak bermotor yang dimiliki nelayan (57 unit). Sedangkan yang memiliki perahu motor hanya berjumlah 8 unit. Selain itu, peralatan tangkap yang digunakan pun masih menggunakan peralatan sederhana, seperti pancing dan jala. Gambar 7. Alat penangkapan ikan yang masih sederhana Sementara itu, jenis ikan yang biasa didapatkan oleh nelayan adalah tongkol/cakalang, kakap, kuwe, kembung, dan kerapu/sunuk. Produksi perikananannyapun tidak melebihi 0,5 ton dalam satu tahun. Hal ini disebabkan karena : 1. Peralatan tangkap nelayan sudah tidak memadai untuk melakukan tangkapan; 2. Iklim dan perubahan cuaca saat ini tidak menentu yang mengakibatkan nelayan sering tidak melaut. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 9
22 Selain berprofesi sebagai nelayan tangkap, sebagian masyarakat Desa Biga ada juga yang menjadi nelayan budidaya, akan tetapi pengolahannya belum maksimal. Kehidupan para nelayan di Desa Biga juga tidak lepas dari adanya konflik baik antara nelayan dengan juragan maupun antar nelayan lokal dengan pendapatang. Kepemilikan alat tangkap yang lebih maju dari nelayan pendatang menimbulkan kecemburuan tersendiri bagi nelayan setempat, karena dengan alat tangkap yang lebih maju memudahkan nelayan pendatang menangkap ikan sehingga hasil melaut lebih banyak. Selain itu tidak sedikit pula perilaku illegal fishing yang dilakukan pendatang. Penjualan hasil perikanan selama ini hanya dipasarkan langsung ke konsumen dan melalui tengkulak/pengepul. Tidak ada koperasi atau lembaga lain yang dapat menampung hasil tangkapan nelayan. Selain itu, nelayan-nelayan di Desa Biga juga Selain masalah-masalah tersebut, hal yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pengawetan hasil tangkapan. Masalah ini datang dari ketidakstabilan pasokan listrik kedesa ini. Listrik cukup penting untuk membuat es. Ketika hasil tangkapan nelayan banyak, tapi ketersedian batu es tidak ada maka hasil ikan tersebut tidak akan bertahan lama dan akan membusuk apabila tidak segera dikonsumsi. 5.5 Pariwisata Di bidang pariwisata Desa Biga mempunyai keindahan pantai dan laut yang masih alami. Hal ini apabila dikelola dengan baik sangat menguntungkan khususnya Desa Biga dan Kabupaten Parigi Moutong pada umumnya dalam bidang pariwisata. Adapun potensi wisata yang dapat dikembangkan didaerah ini adalah gunung (wisata hutan, bumi perkemahan), arung jeram dan air terjun. Akan tetapi, dalam pengembangan kepariwisataan di daerah ini hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah pembangunan infrastruktur, seperti akses jalan, akses telekomunikasi, dan keberadaan sarana/prasarana lainnya. 5.6 Sosial dan Budaya Budaya masyarakat di Indonesia berbeda-beda tidak terkecuali di Desa Biga. Suku bangsa yang ada di desa ini sebagian besar suku Tomini, Kaili, Kulawi, Bore, Pamona-Mori, Bungku, Saluan, Balantak, Banggai, Buol, dan Toli-toli. Karakter masyarakat pesisir yang keras, tegas, dan terbuka juga melekat pada masyarakat Desa Biga. Frekuensi konflik terjadi didesa ini dengan intensitas sedang sampai sering. Konflik ini terjadi antar nelayan Tomini Barat dengan nelayan dari daerah lain. Biasanya konflik ini dipicu oleh perebutan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 10
23 daerah penangkapan, kesenjangan penggunaan armada tangkap dan jumlah armada, kecemburuan ditingkat nelayan setempat terhadap nelayan pendatang dengan tingkat teknologi yang lebih maju, nelayan pendatang tidak melibatkan nelayan lokal dalam usaha penangkapan. 5.7 Bencana Alam Desa Biga adalah salah satu Daerah Kabupaten Parigi Moutong yang rawan terhadap bencana alam, seperti gempa dan tsunami, gelombang pasang dan abrasi pantai. Hal ini disebabkan karena Desa Biga berada diantara pertemuan tiga lempeng, yakni lempeng indo-cina, indo-australia, dan lempeng Filipina. menyebabkan akses jalan trans sulawesi tidak bisa dilalui. Namun demikian, kelembagaan yang menangani kejadian- ditemukan didesa ini. kejadian bencana tersebut belum Untuk menanggulangi bencana yang terjadi di desa ini, pihak pemerintah desa sudah meminta bantuan untuk dibuatkan tanggul penahan banjir rob disepanjang pantai tomini. Akan tetapi, sampai dengan tahun 2011 baru beberapa lokasi yang dipasangi tanggul penahan banjir tersebut. Gambar 8. Tanggul Penahan Banjir Rob Pada tahun 2011 kejadian banjir sudah 3 kali melanda desa ini. Kejadian banjir ini menyebabkan kerusakan pemukiman penduduk yang cukup parah. Selain itu, kejadian banjir ini juga Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 11
24 VI. MODEL PENANGANAN ISU 6.1 Degradasi Lingkungan Pesisir Untuk penanganan degradasi lingkungan pesisir Desa Biga perlu diadakan: 1. Pencarian bibit mangrove yang dapat tumbuh di daerah bebatuan 2. Penghijauan dan penanaman pohon atau pembuatan tanggul penahan ombak disepanjang Pantai Tomini untuk mencegah semakin parahnya abrasi pantai yang terjadi pada saat ini; 3. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan pesisir pantai; dan 4. Meningkatkan partisipasi masyarakat desa dalam menggerakkan roda pembangunan. 6.2 Sosial Ekonomi Masyarakat Penduduk Desa Biga berasal dari daerah yang berbedabeda dan pada umumnya bekerja di sektor non formal, seperti petani, nelayan, buruh harian, dan pembudidaya ikan air tawar serta membuka usaha kecil-kecilan. Untuk penanganan masalah ekonomi masyarakat Desa Biga, perlu dilakukan kegiatankegiatan seperti : 1. Mengadakan pembinaan dan pelatihan bagi pengembangan usaha kecil masyarakat; 2. Memberikan bantuan modal usaha bagi masyarakat miskin; 3. Memberikan akses pemasaran yang seluas-luasnya untuk hasil usaha masyarakat, seperti hasil pertanian, perkebunan dan perikanan; 4. Modernisasi teknologi penangkapan nelayan; dan 5. Membuka koperasi nelayan. 6.3 Infrastruktur Pembangunan infrastruktur di Desa Biga masih perlu ditingkatkan, seperti: 1. Ketersediaan/kestabilan pasokan listrik; 2. Pembangunan rumah ramah bencana; 3. Pembangunan sarana dan prasarana air bersih; 4. Pembangunan MCK umum; 5. Pembangunan sarana dan prasarana pengembangan rumput laut. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 12
25 6.4 Kelembagaan Pengelolaan wilayah pesisir diantaranya telah ditentukan oleh adanya peraturan dan kepatuhan para stakeholder terhadap aturan-aturan dimaksud dan seberapa tegas sanksi yang diterapkan terhadap pelanggaran aturan tersebut, berdasarkan berbagai isu permasalahan aspek kelembagaan yang telah terungkap maka berbagai model penanganan isu yang berkaitan dengan kelembagaan antara lain : 1. Membuat Perdes untuk mendukung implementasi undangundang dan program pemerintah daerah maupun pusat terkait pengelolaan wilayah pesisir; 2. Penguatan kelembagaan ditingkat desa untuk mengelola dan memanfaatkan sumberdaya pesisir. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 13
26 DAFTAR PUSTAKA Anonimous Undang-undang No 27 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-pulau Kecil. Jakarta. BPS Parigi Moutong Tomini Dalam Angka. Parigi Moutong. DKP Parigi Moutong Profil Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Parigi Moutong. Parigi Moutong. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh 14
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciProfile Kelurahan Lawu-lawu, Kecamatan Lea-Lea, Kota Bau-bau. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh
Profil Kelurahan Lowu-Lowu Kecamatan Lea-Lea, Kabupaten Bau-Bau Pengembangan Desa Pesisir Tangguh i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia - Nya sehingga
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
27 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Geografis, Topografis dan Luas Wilayah Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kota yang berada di selatan pulau Jawa Barat, yang jaraknya dari ibu kota Propinsi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia - Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Profil
Profil Kelurahan Palabusa Kecamatan Lea-Lea, Kabupaten Bau-Bau KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia - Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
24 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Keadaan Wilayah dan Potensi Sumber daya Alam Desa Cikarawang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas wilayah 2.27
Lebih terperinciMaster Plan Pengendalian Sumber Daya Alam & Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala. yang harus dikelola dengan baik dan bijaksana. Pemanfaatan sumber
BAB I Pendahuluan Master Plan I.1. LATAR BELAKANG Keberadaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di Kabupaten Donggala merupakan salah satu dari modal pembangunan yang harus dikelola dengan baik dan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan
24 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung. Desa Merak Belantung
Lebih terperinciV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru
V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat Menurut Lampung Barat Dalam Angka (213), diketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Desa Lebih terletak di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali dengan luas wilayah 205 Ha. Desa Lebih termasuk daerah dataran rendah dengan ketinggian
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciBab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH. 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan
Bab V POTENSI, MASALAH, DAN PROSPEK PENGEMBANGAN WILAYAH 5.1 Potensi dan Kendala Wilayah Perencanaan Dalam memahami karakter sebuah wilayah, pemahaman akan potensi dan masalah yang ada merupakan hal yang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas
IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan
77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49
Lebih terperinciKimparswil Propinsi Bengkulu,1998). Penyebab terjadinya abrasi pantai selain disebabkan faktor alamiah, dikarenakan adanya kegiatan penambangan pasir
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pesisir merupakan wilayah yang memberikan kontribusi produksi perikanan yang sangat besar dan tempat aktivitas manusia paling banyak dilakukan; bahkan menurut
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
8 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4. Keadaan Wilayah Kepulauan Seribu merupakan sebuah gugusan pulaupulau kecil yang terbentang dari teluk Jakarta sampai dengan Pulau Sibera. Luas total Kabupaten
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
20 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah 4.1.1 Geografi, topografi dan iklim Secara geografis Kabupaten Ciamis terletak pada 108 o 20 sampai dengan 108 o 40 Bujur Timur (BT) dan 7 o
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Sejarah Desa Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun an
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Desa Pulau Pahawang Sejarah Desa Pulau Pahawang berawal dari datangnya Ki Nokoda tahun 1.700-an yang diikuti pula oleh datangnya Hawang yang merupakan keturunan
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.
STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km
Lebih terperinciINVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR
INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Kelurahan Fatubesi merupakan salah satu dari 10 kelurahan yang
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan
78 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran Kabupaten Pesawaran merupakan kabupaten baru yang dibentuk berdasarkan UU No.33 Tahun 2007 yang diundangkan pada tanggal 10 Agustus
Lebih terperinciGambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi
54 IV. DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN IV.1. Deskripsi Umum Wilayah yang dijadikan objek penelitian adalah kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Propinsi Jawa Barat. Kecamatan Muara Gembong berjarak
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU
V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Indramayu Kabupaten Indramayu secara geografis berada pada 107 52'-108 36' BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan topografinya sebagian besar merupakan
Lebih terperincikaurkab.bps.go.id Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i
Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 Halaman i STATISTIK KECAMATAN PADANG GUCI HILIR 2016 Halaman ii Statistik Daerah Kecamatan Padang Guci Hilir 2016 STATISTIK DAERAH KECAMATAN PADANG GUCI
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut. Kawasan pesisir merupakan ekosistem yang kompleks dan mempunyai nilai sumberdaya alam yang tinggi.
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam
IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam gunung berapi di Magelang Kecamatan Serumbung Jawa tengah. Pada
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kondisi Geofisik. aksesibilitas baik, mudah dijangkau dan terhubung dengan daerah-daerah lain
III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Kondisi Geofisik 1. Letak Geografis Desa Kepuharjo yang berada sekitar 7 Km arah Utara Kecamatan Cangkringan dan 27 Km arah timur laut ibukota Sleman memiliki aksesibilitas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciProfile Kelurahan Palabuhan, Kecamatan Lea-Lea, Kota Bau-bau. Pengembangan Desa Pesisir Tangguh
Profil Kelurahan Palabusa Kecamatan Lea-Lea, Kabupaten Bau-Bau Pengembangan Desa Pesisir Tangguh i KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan Karunia - Nya sehingga
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Pulorejo merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Batas-batas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.
IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Fisiografi 1. Letak Wilayah Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34 51 dan 7 47 30 Lintang Selatan. Wilayah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh
39 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kota Bandar Lampung Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Propinsi Lampung. Oleh karena itu, selain merupakan pusat kegiatan pemerintahan, sosial,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi
69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.
Lebih terperinciIII. KEADAAN UMUM LOKASI
III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO
STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Pulau Pramuka secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu, Kotamadya Jakarta
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian 1. Letak Geografis Kabupaten Kulonprogo Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di propinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciINVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR
INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNBAUN SABU KEC. ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Dari sisi geografis Kota Kupang memiliki luas 260,127 km² atau
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4 GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Daerah Kecamatan Pulau Tiga merupakan salah satu bagian dari wilayah Kabupaten Natuna yang secara geografis berada pada posisi 3 o 34 30 3 o 39
Lebih terperinciDOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA YOPMEOS
DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA YOPMEOS 2012-2016 KABUPATEN TELUK WONDAMA 2012 RPDP Yopmeos 2012-2016 1 Tabel 12. Program kegiatan perencanaan pembangunan Yopmeos 2012-2016 No Program
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan
84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE
IV. KONDISI UMUM KABUPATEN SIMEULUE 4.1 Kondisi Wilayah Pulau Simeulue merupakan salah satu pulau terluar dari propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Ο Ο Ο Ο berada pada posisi 0 0 03-03 0 04 lintang Utara
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Kabupaten Subang merupakan kabupaten yang terletak di kawasan utara Jawa Barat. Luas wilayah Kabupaten Subang yaitu 2.051.76 hektar atau 6,34% dari
Lebih terperinciBAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16. Tabel 4. Luas Wilayah Desa Sedari Menurut Penggunaannya Tahun 2009
33 BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 16 4.1 Keadaan Wilayah Desa Sedari merupakan salah satu desa di Kecamatan Cibuaya, Kabupaten Karawang. Luas wilayah Desa Sedari adalah 3.899,5 hektar (Ha). Batas
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Kelurahan Karangrejo Karangrejo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Metro Utara Kota Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari
54 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Kecamatan Pugung 1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah 18.540,56 Ha yang terdiri dari 27 pekon/desa, 1.897 Ha
Lebih terperinciSTATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN BUNGURAN TIMUR 2015 ISSN : - Katalog BPS : 1101002.2103.050 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 10 halaman Naskah :
Lebih terperinci4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN aa 16 a aa a 4.1 Keadaan Geografis dan Topografis Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107 52' 108 36' BT dan 6 15' 6 40' LS. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciDOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA SOMBOKORO
DOKUMEN RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR (RPDP) DESA SOMBOKORO 0-06 KABUPATEN TELUK WONDAMA 0 RPDP Sombokoro 0-06 Tabel. Program kegiatan perencanaan pembangunan Sombokoro 0-06 No Program Kegiatan Tujuan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Desa Pesawaran Indah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2007 tanggal 10 Agustus 2007 tentang Pembentukan Kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan
29 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Desa Teluk Mesjid Desa Teluk Mesjid adalah suatu wilayah di kecamatan Sungai Apit kabupaten yang salah satu dari 14 Desa Kelurahan pada awalnya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan bagi masyarakat bukanlah hal yang baru, terutama bagi masyarakat yang masih memiliki nilai-nilai dan kultur tradisional. Sejak jaman dahulu, mereka tidak hanya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
34 BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 4.1. Desa Karimunjawa 4.1.1. Kondisi Geografis Taman Nasional Karimunjawa (TNKJ) secara geografis terletak pada koordinat 5 0 40 39-5 0 55 00 LS dan 110 0 05 57-110
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI
V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan Kabupaten Pasuruan adalah salah satu daerah tingkat dua di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibukotanya adalah Pasuruan. Letak geografi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.
V. GAMBARAN UMUM 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Berdasarkan Data Potensi Desa/ Kelurahan (2007), Desa Tlekung secara administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur. Desa
Lebih terperinciKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar
BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi
IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim
IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim Provinsi Banten secara geografis terletak pada batas astronomis 105 o 1 11-106 o 7 12 BT dan 5 o 7 50-7 o 1 1 LS, mempunyai posisi strategis pada lintas
Lebih terperinciKAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH
Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang
BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang 1. Keadaan Fisik a. Letak 62 Kelurahan Proyonangan Utara merupakan kelurahan salah satu desa pesisir di Kabupaten Batang Provinsi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Wilayah Sukaraja Atas 1. Letak Geografis dan Luas Berdasarkan administrasi pengelolaan Kawasan Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Resort Sukaraja Atas sebagai
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
33 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kepulauan Seribu Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Pulau Paling utara,
Lebih terperinciBAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.
43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada
Lebih terperinciBAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis
BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Mengacu kepada Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Akhir Masa Jabatan 2007 2012 PemProv DKI Jakarta. Provinsi DKI Jakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia. Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Aceh Singkil beriklim tropis dengan curah hujan rata rata 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim timur maksimum 15 knot, sedangkan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun
27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Pada daerah pertemuan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Kondisi Topografi Desa Banyuroto terletak di Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Propinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Desa Banyuroto adalah 623,23 ha, dengan batas
Lebih terperinciV. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang
V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah
Lebih terperinciLOKASI PENELITIAN. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada
IV. LOKASI PENELITIAN A. Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu Desa Negera Ratu dan Negeri Ratu merupakan salah dua Desa yang berada dinaungan Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara Berdasarkan Perda
Lebih terperinciBAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN
27 BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kabupaten Kuningan 4.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kuningan terletak di ujung Timur Laut Provinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Provinsi
Lebih terperinciKONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
21 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Umum Fisik Wilayah Geomorfologi Wilayah pesisir Kabupaten Karawang sebagian besar daratannya terdiri dari dataran aluvial yang terbentuk karena banyaknya sungai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI 4.1 Letak Geografis dan Keadaan Lingkungan Desa Cisarua adalah desa yang terletak di wilayah Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Desa ini memiliki luas wilayah sebesar ±
Lebih terperinciBAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
18 BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1 Letak Geografis dan Luas Kecamatan Sukanagara secara administratif termasuk dalam Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Letak Kabupaten Cianjur secara geografis
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat. mempunyai luas wilayah 4.951,28 km 2 atau 13,99 persen dari luas
29 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Barat 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan salah satu kabupaten/kota yang berada di wilayah
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan
78 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Selatan 1. Keadaan Geografis Kecamatan Teluk Betung Selatan merupakan salah satu dari 20 kecamatan yang terdapat di Kota Bandar
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
31 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Gambaran Geografis Wilayah Secara astronomis, wilayah Provinsi Banten terletak pada 507 50-701 1 Lintang Selatan dan 10501 11-10607 12 Bujur Timur, dengan luas wilayah
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA KAB. TOBA SAMOSIR BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kabupaten Toba Samosir Kabupaten Toba Samosir dimekarkan dari Kabupaten Tapanuli Utara sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Deskripsi Umum Wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Siak Hulu Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah ± 1.000,33 KM 2. Yang terdiri dari 12 (Dua Belas ) Desa,
Lebih terperinciSTATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016
STATISTIK KECAMATAN MUARA SAHUNG 2016 S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 i ii S t a t i s t i k K e c a m a t a n M u a r a S a h u n g 2 0 1 6 Statistik Kecamatan Muara
Lebih terperinci