PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI"

Transkripsi

1 ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Rendy Zidane NIM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015

2 ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Rendy Zidane NIM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i

3 ii

4 iii

5 MOTO DAN PERSEMBAHAN Segala perkara dapat ku tanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada ku (Filipi 4:13) Barang siapa ingin mutiara harus berani terjun di lautan yang dalam (Ir. Soekarno) knowledge paves the way to love and love in its turn fosters understanding, and leads one along the path of great common achievements (Emperor Haile Selassie I) Ku persembahkan skripsi ini untuk: Tuhan Yesus yang selalu meberkatiku Kedua orang tuaku dan kakakku Saudara-saudaraku Sahabat-sahabatku iv

6 Kata Pengantar Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, karena berkat limpahan kasih dan karunia-nya sehingga skripsi dengan judul Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal studi kasus pada Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogykarta, dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis. 2. Ilsa Haruti Suryandari S.E., S.IP., M.Sc., Akt., selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, saran, kritik yang sangat berharga, dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Drs. YP. Supardiyono, M.si.,Ak.,QIA., selaku dosen pembimbing akademik yang sudah memberikan kelancaran dalam proses pendadaran. v

7 4. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., QIA., dan Antonius Diksa Kuntara, S.E., MFA., QIA. selaku dosen penguji yang sudah memberikan masukan, saran serata perbaikan dalam skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi atas bimbingan dan bantuannya selama penulis berproses di Universitas Sanata Dharma. 6. Staff Pojok Bursa Efek Indonesia atas pelayanannya membantu penulis mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. 7. Ayahku, Ibuku, kakakku, abang Yus, serta saudara-saudaraku yang telah memberikan dorongan, semangat, doa dan perhatian tanpa henti dalam penulisan skripsi ini sehingga penulis termotivasi untuk menyelesaikan tugas ini. 8. Adinda Febri Higina yang selalu memberi dukungan dan selalu menemani serta mendoakan dalam proses penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk perhatiannya dan waktunya yang selalu memberi semangat.. 9. Youth Energy, Acoustic Worship, Living Stones, AADT, Tim Musik GSJA Agape dan Tim pelayanan GSJA Agape yang selalu memberi doa, semangat, dukungan yang tak henti-henti. 10. Mba Tuti Marya dan Mba Tutik Idris yang membantu dalam kelancaran skripsi ini. 11. Timmy Timbo yang selalu menemani dan ganguin dalam pembuatan skripsi ini. 12. Teman - teman MPT (Krisna, Angga, Billy, Teles, leon dan lain-lain) terima kasih buat dukungannya, kerjasamanya, dan perjuangan bersama-sama. vi

8 13. Teman-teman Akuntansi kelas C, Cleo, Hade, Yosa, Yan, Puput dan Hana. Terimakasih atas dukungan dan kebersamaannya. 14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu atas segala dukungan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Yogyakarta, 30 November 2015 Rendy Zidane vii

9 UNIVERSITAS SANATA DHARAMA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM STUDI AKUNTANSI PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Zoo Yogyakarta) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 26 November 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagaian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima. Yogyakarta, 30 November 2015 Yang membuat pernyataan Rendy Zidane viii

10 LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Rendy Zidane Nomor Mahasiswa : Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudu: ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta) beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya, selama masih mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 30 November 2015 Yang menyatakan ( Rendy Zidane) ix

11 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN KATA PENGANTAR... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS... vii HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... viii HALAMAN DAFTAR ISI ix HALAMAN DAFTAR TABEL... xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR... xiv ABSTRAK... xv ABSTRACT... xvi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 6 D. Manfaat Penelitian... 6 E. Sistematika Penelitian... 7 BAB II LANDASAN TEORI... 9 A. Persepsi Karyawan... 9 B. Audit C. Peran Auditor Internal Sebagai Watchdog, Konsultan dan. Katalisator D. Penelitian Sebelumnya ` E. Desain Penelitian x

12 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Subyek dan Obyek Penelitian C. Tempat dan Waktu Penelitian D. Definisi Operasional Variabel E. Sumber Data F. Populasi dan Sampel G. Teknik Pengumpulan Data H. Teknik Pengukuran Data I. Teknik Analisis Data BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah berdirinya Gembira Loka Zoo B. Visi dan Misi Gembira Loka Zoo C. Tujuan Gembira Loka Zoo D. Fasilitas Gembira Loka Zoo E. Struktur Organisasi F. Fungsi dan Tugas G. Daftar Penghargaan Gembira Loka Zoo BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data B. Pengujian Instrumen Penelitian C. Hasil Analisis Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan B. Keterbatasan Penelitian C. Saran DAFTAR PUSTAKA xi

13 LAMPIRAN A. Lampiran A (Kuesioner Penelitian) B. Lampiran B (Output Descriptive Statistics) C. Lampiran C (Output Uji Validitas dan Reliabilitas) D. Lampiran D (Output Mean Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan dan Katalisator) E. Lampiran E (Surat Keterangan Penelitian) xii

14 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Perbedaan antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal Tabel 2.2 Peran Auditor Internal Tabel 2.3 Paradigma Lama dengan Paradigma Baru Tabel 3.1 Operasional Variabel Peran Auditor Internal Tabel 3.2 Skor Jawaban Kuesioner Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Tabel 3.4 Persepsi Karyawan Terhdap Peran Auditor Internal di Gwmbira Loka Zoo Tabel 5.1 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Tabel 5.2 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Tabel 5.3 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Tabel 5.4 Uji Validitas Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Tabel 5.5 Uji Reliabilitas Peran Auditor Internal Tabel 5.6 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Tabel 5.7 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Tabel 5.8 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Tabel 5.9 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian Administrasi Terhadap Peran Auditor Internal Tabel 5.10 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian Marketing Terhadap Peran Auditor Internal Tabel 5.11 Skor Rata-rata Persepsi Responden Bagian HRD Terhadap Peran Auditor Internal Tabel 5.12 Hasil Persepsi Responden Terhadap Auditor Internal xiii

15 Tabel 5.13 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas Tabel 5.14 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Konsultan Tabel 5.15 Deskriptif Statistik Peran Auditor Internal Sebagai Katalisator Tabel 5.16 Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal di Gembira Loka Zoo xiv

16 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Desain Penelitian Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gembira Loka Zoo Gambar 5.1 Bagian/ Jabatan Staff Gembira Loka Zoo Gambar 5.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 5.3 Responden Berdasarkan Usia Gambar 5.4 Tingkat Pendidikan Terakhir Gambar 5.5 Lama Berkerja di Gembira Loka Zoo xv

17 ABSTRAK ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta) Rendy Zidane NIM : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap peran auditor internal. Peran auditor dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga yaitu peran auditor sebagai pengawas, peran auditor sebagai konsultan dan peran auditor sebagai katalisator. Jenis penelitian studi kasus ini dilakukan pada Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta. Sampel penelitian ini menggunakan metode purposive sampling, yaitu karyawan di Gembira Loka Zoo yang memahami peran auditor internal. Teknik pengumpulan data yang digunakan selama penelitian menggunakan kuesioner dengan skala likert 1 (satu) sampai 5 (lima). Teknik pengujian instrumen penelitian ini dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan melihat nilai rata-rata (rank mean) untuk mengetahui peran auditor internal di Gembira Loka Zoo. Hasil dari analisis data menunjukan persepsi dari ketiga peran auditor internal di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang paling dominan dengan persepsi sangat setuju. Sedangkan setelah konsultan yaitu peran auditor internal sebagai pengawas dengan persepsi setuju dan terakhir yaitu peran auditor internal sebagai katalisator dengan persepsi tidak setuju. Kata Kunci: Peran Auditor Internal, pengawas, konsultan, dan katalisator xvi

18 ABSTRACT ANALYSIS OF EMPLOYEE S PERCEPTION TO THE ROLE OF INTERNAL AUDITOR (A Case Study at Gembira Loka Zoo, Yogyakarta) Rendy Zidane NIM : Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2015 The purpose of this study is to determine the employees' perception to the role of internal auditors. The role of internal auditors is divided into three roles: the role as watchdog, the role as a consultant and the role as a catalyst. This Case study was conducted at the Gembira Loka Zoo Yogyakarta. The research used purposive sampling method; the subject is only employees in Gembira Loka Zoo who understand the role of the internal auditor. The data collection technique used in this research was a questionnaire with likert scales from 1 (one) to 4 (four). Research instruments testing techniques used were validity and reliability test. The data analysis technique used was descriptive analysis to determine the mean rank to know the role of internal auditors in Gembira Loka Zoo. The results of the analysis showed that the role of internal auditors as consultants is the most dominant role, while role of internal auditors as a watchdog is following and the last is the role of internal auditors as a catalyst. Keywords: Role of Internal Auditor, watchdog, consultant, and catalyst xvii

19 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pengauditan telah mulai dilakukan sejak abad ke lima belas. Pada awal abad ke lima belas jasa auditor telah mulai digunakan di Inggris. Meskipun pengauditan telah lahir sejak beberapa abad yang lalu, namun perkembangan yang pesat baru terjadi pada abad 21 (Jusup, 2001: 8). Perkembangan di Indonesia berawal pada masa penjajahan Belanda yang hanya terdapat pada perusahaan-perusahaan milik Belanda. Tonggak penting perkembangan terjadi pada tahun 1973, yaitu ketika Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) menetapkan Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Prinsip akuntansi dan norma pemeriksaan tersebut hampir sepenuhnya mengadopsi prinsip akuntansi dan standar audit yang berlaku di Amerika Serikat (Jusup, 2001: 9). Perkembangan auditor internal berkembang sangat pesat sehingga banyak organisasi atau perusahaan membutuhkan jasa auditor. Setiap organisasi atau perusahaan mengharapkan tercapainya sebuah tujuan yang telah direncanakan oleh pimpinan perusahaan. Agar setiap tujuan tersebut dapat terwujud maka organisasi memerlukan adanya pengendalian dan pengawasan secara menyeluruh. Seorang manajer tidak mampu jika melakukan pengendalian dan pengawasan secara menyeluruh, salah satu langkah yang dilakukan untuk menjalankan pengendalian yaitu melalui proses 1

20 2 evaluasi atas efektifitas organisasi, yang dilakukan oleh orang atau sekelompok orang yang kompeten dan independen. Salah satu proses yang dilakukan adalah melalui kegiatan yang disebut auditing. Setiap organisasi akan sangat terbantu dengan adanya kehadiran auditor guna memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang dimiliki setiap organisasi dan meningkatkan kualitas kinerja karyawan sehingga akan membantu tugas manajemen dalam menjalankan tugasnya. Audit internal merupakan suatu aktivitas konsultasi yang dikelola secara independen dan objektif, yang dirancang sebagai penambah nilai untuk meningkatkan kegiatan operasional perusahaan. Secara efektif, auditor internal menyediakan informasi yang dibutuhkan manajer dalam melaksanakan tanggung jawab. Sawyer et al. (2005: 7), Penilaian secara independen dilakukan auditor internal pada suatu perusahaan untuk menilai kegiatan operasional dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efektivitas dan efisiensi dari kinerja perusahaan dan berperan penting dalam pengelolaan perusahaan beserta risiko-risiko yang terkait dalam melaksanakan usahanya. Audit internal sebelumnya dikenal sebagai pendekatan berbasis pada sistem, kemudian beralih menjadi audit internal berbasis proses. Awalnya auditor internal lebih berperan sebagai pengawas atau mata dan telinga manajemen karena manajemen membutuhkan kepastian terkait dengan

21 3 pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan untuk menghindari tindakan yang menyimpang (Tampubolon, 2005: 1). Seiring berjalannya waktu auditor internal mengalami pergeseran peran dari pengawas menjadi konsultan. Semakin banyaknya perkembangan, peran pengawas dan konsultan belum cukup guna memenuhi tujuan suatu organisasi atau perusahaan, lalu peran auditor internal berkembang menjadi katalisator. Peran internal auditor sebagai pengawas (watchdog) telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai katalisator baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Terdapat pergeseran filosofi internal auditing dari paradigma lama menuju paradigma baru, yang ditandai dengan perubahan orientasi dan peran profesi internal auditor (Effendi, 2007). Persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator kerap menimbulkan persepsi yang berbeda-beda, mulai dari persepsi yang menilai auditor internal secara baik hingga munculnya persepsi yang menilai auditor internal secara buruk. Ada beberapa persepsi dari karyawan yang menganggap auditor internal sebagai kawan karena dengan keberadaan auditor internal sebagai konsultan dan katalisator dapat memberikan kontribusi berupa saran atau masukan dalam pencapaian tujuan di perusahaan dan ada juga persepsi bahwa auditor internal sebagai lawan karena melihat peran sebagai pengawas yang dijalankan auditor internal seperti layaknya polisi yang mencari kesalahan. Tentunya persepsi tentang

22 4 auditor internal sebagai lawan dan kawan akan memberikan dampak pada kegiatan operasional dari setiap organisasi. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya oleh Tjahyono (2012) dengan judul Analisis Peran Auditor Internal di Perguruan Tinggi Swasta Studi Kasus di Universitas Sanata Dharma. Tjahyono (2012) menyatakan bahwa hasil dari peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator dinyatakan setuju oleh responden namun peran auditor internal yang paling dominan adalah konsultan. Sedangkan peran auditor sebagai pengawas terdapat diperingkat kedua yang paling dominan dan katalisator diperingkat ketiga. Hasil analisis ini dibuktikan dengan total skor dan peringkat nilai rata-rata (rank mean). Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini dilakukan di bidang wisata pada Gembira Loka Zoo Yogyakarta sedangkan penelitian terdahulu dilakukan di bidang pendidikan pada Universitas Sanata Dharma. Gembira Loka Zoo merupakan tempat wisata ternama dan terkenal di Yogyakarta. Namun pada tahun 2006 akibat gempa Gembira Loka Zoo mengalami keterpurukan. Gembira Loka Zoo terkesan kotor, bau, kumuh dan gersang. Pada masa itu Gembira Loka Zoo hanya dikunjungi kurang lebih 354 ribu pengunjung. Namun pada tahun 2011 Gembira Loka Zoo mulai membaik dan terus berkembang sampai saat ini hingga mencapai 1,2 juta pengunjung. Dalam memperbaiki keadaan terpuruk manajer membutuhkan pengendalian yang sangat ekstra terutama di bagian marketing dan pengembangan, dimana

23 5 manajer harus bisa mengembalikan kepercayaan masyarakat agar bisa berkunjung kembali di Gembira Loka Zoo. Peran auditor internal merupakan pihak yang dipercayai oleh Gembira Loka Zoo untuk melakukan evaluasi pada pelaksanaan kegiatan yang dilakukan sebagai tindakan atau upaya dalam membantu pencapaian tujuan. Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan judul penelitian yaitu Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Peran Auditor Internal (Studi Kasus di Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka Yogyakarta). B. Rumusan Masalah Audit internal memiliki peran yang penting dalam setiap pencapaian tujuan organisasi, didalam peran tersebut terdapat 3 jenis peran auditor internal yang berbeda yaitu sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Setiap karyawan memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap peranan auditor internal, sehingga peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator di Gembira Loka Zoo? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu, untuk melihat bagaimana persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator di Gembira Loka Zoo.

24 6 D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi Auditor Internal Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman akan kondisi perusahaan yang sering terjadi saat ini agar auditor mampu menempatkan diri secara lebih tepat dan lebih bijak dalam menjalankan tugasnya di suatu perusahaan. 2. Bagi Gembira Loka Zoo Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi bagi auditor internal perusahaan tentang peran yang dijalankan menurut persepsi karyawan di Gembira Loka Zoo terkait dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. 3. Bagi Penulis Penelitian ini sebagai bahan masukan bagi pengembangan pengetahuan khususnya dalam bidang audit internal serta dapat menambah pengetahuan mengenai realita perusahaan pada umumnya. 4. Bagi Penulis Selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk kajian penelitian dibidang audit internal.

25 7 E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan secara garis besar dibagi menjadi 6 (enam) bab. Materi dari masing-masing bab adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan antara lain latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Bab II Landasan Teori Bab ini akan memaparkan tentang teori-teori yang digunakan untuk mendukung proses penelitian. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, definisi operasional variabel, teknik sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengukuran data, dan teknik analisis data. Bab IV Gambaran Umum Perusahaan Bab ini berisi mengenai gambaran umum secara singkat dari perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Bab V Analisis Data dan Pembahasan Bab ini menyajikan deskripsi data langkah-langkah analisis data serta pembahasan hasil yang diperoleh.

26 8 Bab VI Penutup Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan, keterbatasan penulis, dan saran-saran yang berguna bagi peneliti selanjutnya dan Gembira Loka Zoo untuk masa yang akan datang.

27 A. Persepsi Karyawan 1. Pengertian Persepsi BAB II LANDASAN TEORI Walgito (2005: 99), persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indra atau juga disebut proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut diteruskan dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses persepsi tidak dapat lepas dari proses pengindraan, dan proses pengindraan merupakan proses pendahulu dari proses persepsi. 2. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persepsi faktor, yaitu: Walgito (2005: 101), persepsi dapat dikemukakan adanya beberapa a. Objek yang dipersepsi Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor. Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu. 9

28 10 b. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan syaraf motoris. c. Perhatian Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau sekumpulan obyek. 3. Karyawan Undang-Undang Nomer 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja dalam pasal 1 dikatakan bahwa karyawan adalah tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dan memberikan hasil kerjanya kepada pengusaha yang mengerjakan dimana hasil karyanya itu sesuai dengan profesi atau pekerjaan atas dasar keahlian sebagai mata pencariannya. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga (kantor, perusahaan, dsb) dengan mendapat gaji (upah); pegawai; pekerja.

29 11 Dari beberapa penjelasan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa persepsi karyawan adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan yang memiliki profesi atau tugas pekerjaan yang berbeda-beda memiliki tanggapan atau kesan yang diperoleh dari setiap proses masuknya pesan atau informasi yang diterima melalui alat indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. B. Audit 1. Pengertian Audit Jusup (2001: 11) menjelaskan pengertian audit sebagai berikut: Pengauditan adalah suatu proses sistematis untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan asersi tentang tindakantindakan dan kejadian-kejadian ekonomi secara obyektif untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Jenis-Jenis Audit Jusup (2001: 15), audit pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu: a. Audit Laporan Keuangan Audit laporan keuangan dilakukan untuk menentukan apakah laporan keuangan sebagai keseluruhan yaitu informasi kuantitatif yang akan diperiksa dinyatakan sesuai dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Asumsi yang mendasari suatu audit laporan keuangan

30 12 adalah bahwa laporan keuangan tersebut akan digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai tujuan. b. Audit kesesuaian Audit kesesuaian adalah untuk menentukan apakah pihak yang diaudit telah mengikuti prosedur atau aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang. c. Audit Operasional Audit operasional adalah pengkajian (review) atas setiap bagian dari prosedur dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. 3. Jenis-Jenis Auditor Jusup (2001: 17) menyatakan auditor pada umumnya dikelompokkan menjadi tiga golongan yaitu: a. Auditor Pemerintah Auditor Pemerintah adalah auditor yang bertugas melakukan audit atas keuangan pada instansi-instansi pemerintah. Di Indonesia audit ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang dibentuk sebagai perwujudan dari Pasal 23 ayat 5 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi sebagai berikut: untuk memeriksa tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan suatu Badan Pemeriksa Keuangan yang peraturannya ditetapkan

31 13 dengan undang-undang. Hasil pemeriksaan itu diberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. b. Auditor Internal Auditor Internal merupakan auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas utamanya ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan tempat dimana auditor bekerja. c. Auditor Independen atau Akuntan Publik Auditor Independen atau Akuntan Publik adalah melakukan fungsi pengauditan atas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada perusahaan-perusahaan terbuka yaitu perusahaan yang menjual sahamnya kepada masyarakat melalui pasar modal, perusahaan-perusahaan besar dan juga perusahaan kecil serta organisasi-organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. 4. Audit Internal dan Auditor Internal a. Pengertian Audit Internal Pengertian audit internal menurut IIA (Institute of Internal Auditors) yang diterjemahkan oleh Andayani (2008: 9) Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif, dan konsultasi yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi organisasi. Audit internal ini membantu organisasi mencapai tujuannya dengan melakukan pendekatan sistematis dan disiplin untuk mengevaluasi dan

32 14 meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian dan proses tata kelola. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004: 9) mendefinisikan audit internal sebagai kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance. Audit internal adalah sebuah penilaian yang sistematis dan obyektif yang dilakukan auditor internal terhadap operasi dan kontrol yang berbeda-beda dalam organisasi untuk menentukan apakah (1) informasi keuangan dan operasi telah akurat dan dapat diandalkan; (2) risiko yang dihadapi perusahaan telah diidentifikasi dan diminimalisasi; (3) peraturan eksternal serta kebijakan dan prosedur internal yang bisa diterima telah diikuti; (4) kriteria operasi yang memuaskan telah dipenuhi; (5) sumber daya telah digunakan secara efisien dan ekonomis; dan (6) tujuan organisasi telah dicapai secara efektif semua dilakukan dengan tujuan untuk dikonsultasikan dengan manajemen dan membantu anggota organisasi dalam menjalankan tanggung jawabnya secara efektif (Sawyer et al., 2005: 10).

33 15 b. Auditor Internal Jusup (2001: 18) Auditor internal adalah auditor yang bekerja pada suatu perusahaan dan oleh karenanya berstatus sebagai pegawai pada perusahaan tersebut. Tugas audit yang dilakukannya terutama ditujukan untuk membantu manajemen perusahaan. Pada umumnya auditor internal wajib memberikan laporan langsung kepada pemimpin tertinggi perusahaan (misalnya kepala kontroler), atau bahkan ada pula yang berkewajiban melapor kepada komite audit yang dibentuk oleh dewan komisaris. Tanggung jawab auditor internal pada berbagai perusahaan sangat beranekaragam tergantung pada kebutuhan perusahaan yang bersangkutan. Agar dapat melakukan tugasnya secara efektif, auditor internal harus independen terhadap fungsi-fungsi lini dalam organisasi tempat auditor bekerja, namun demikian ia tidak bisa independen terhadap perusahannya karena ia adalah pegawai dari perusahaan yang diaudit. Auditor internal berkewajiban memberi informasi kepada manajemen yang berguna untuk pengambilan keputusan yang berkaitan efektifitas perusahaan.

34 16 Sawyer et al. (2005 :8), perbedaan auditor internal dan auditor eksternal pada tabel berikut: Tabel 2.1 Perbedaan Antara Auditor Internal dengan Auditor Eksternal Auditor Internal Auditor Eksternal Merupakan karyawan perusahaan, Merupakan orang yang independen atau bisa saja merupakan entitas di luar perusahaan. independen. Melayani kebutuhan organisasi, meskipun fungsinya harus dikelola oleh perusahaan. Melayani pihak ketiga yang memerlukan informasi keuangan yang dapat diandalkan. Fokus pada kejadian-kejadian di masa depan dengan mengevaluasi kontrol yang dirancang untuk meyakinkan pencapaian tujuan organisasi. Langsung berkaitan dengan pencegahan kecurangan dalam segala bentuknya atau perluasan dalam setiap aktivitas yang ditelaah. Independen terhadap aktivitas yang diaudit, tetapi siap sedia untuk menanggapi kebutuhan dan keinginan dari semua tingkatan manajemen. Menelaah aktivitas scara terusmenerus. Sumber: Sawyer et al. (2005 :8) Fokus pada ketetapan dan kemudahan pemahaman dari kejadian-kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam laporan keuangan. Sekali-sekali memerhatikan pencegahan dan pendeteksian kecurangan secara umum, namun akan memberikan perhatian lebih bila kecurangan tersebut akan memengaruhi laporan keuangan secara material. Independen terhadap manajemen dan dewan direksi baik dalam kenyataan maupun secara mental Menelaah catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan secara periodik biasanya sekali setahun. Auditor internal memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Auditor internal memiliki ruang lingkup yang komprehensif. Auditor

35 17 internal sangat memperhatikan pemborosan dan kecurangan, dari mana pun sumbernya dan sekecil apa pun jumlahnya (Sawyer et al, 2005:7). 5. Fungsi Audit Internal Fungsi audit internal adalah sebuah departemen, bagian, divisi, satuan, tim konsultan atau pihak lain yang memberikan jasa assurance dan jasa konsultasi secara obyektif dan independen, yang dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004: 27). Fungsi audit internal harus independen, dan auditor internal harus obyektif dalam melaksanakan pekerjaannya (Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal, 2004: 15). Fungsi internal auditor yang dikemukakan oleh Sawyer et al. (2005:32) yang menggolongkan secara terperinci: a. Mengawasi kegiatan-kegiatan yang tidak dapat diawasi sendiri oleh manajemen puncak. b. Mengidentifikasi dan meminimalkan risiko. c. Memvalidasi laporan ke manajemen senior. d. Membantu manajemen pada bidang-bidang teknis. e. Membantu proses pengambilan keputusan. f. Menganalisis masa depan, bukan hanya masa lalu. g. Membantu manajer untuk mengelola perusahaan.

36 18 6. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal Tujuan audit internal meliputi penganalisisan, konsultasi, menilai anggota-anggota organisasi atas efektifitas dalam melaksanakan tanggung jawab mereka, menginformasikan tindakan-tindakan yang telah direview dan memberikan rekomendasi (Andayani, 2008: 3). Sawyer et al. (2005: 7), tujuan auditor internal yaitu sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua hal yang berkaitan dengan pengelolaan dan risiko-risiko terkait dalam menjalankan usaha. Auditor internal bertanggung jawab untuk memberikan informasi yang diperlukan manajer dalam menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Ruang lingkup audit internal The Institute of Internal auditors (IIA) yang dikutip oleh Boynton et al. (2001: 983), ruang lingkup audit internal harus mencakup kecukupan dan efektivitas sistem kinerja organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab yang ditugaskan: a. keandalan dan menyokong informasi, b. sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, peraturan dan kontak, c. pengamanan aktiva, d. penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien, dan

37 19 e. tercapainya target yang ditetapkan dan tujuan program operasi. Tugiman (2006: 17), lingkup pekerjaan pemeriksaan internal harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan serta efektivitas sistem pengendalian internal yang dimiliki organisasi dan kualitas pelaksanaan tanggung jawab yang diberikan. C. Peran Auditor Internal Sebagai Watchdog, Konsultan dan Katalisator Effendi (2002), Peran internal auditor sebagai watchdog telah berlangsung lama sekitar tahun 1940-an, sedangkan peran sebagai konsultan baru muncul sekitar tahun 1970-an. Adapun peran internal auditor sebagai katalisator baru berkembang sekitar tahun 1990-an. Perbedaan pokok ketiga peran internal auditor tersebut sebagai berikut: Tabel 2.2 Peran Auditor Internal URAIAN WACTHDOG CONSULTANT CATALIST Proses Audit kepatuhan Audit operasional Quality Assurance (Compliance Audit) Focus Adanya Variasi Pengguanan Nilai (values) (penyimpangan, sumber daya kesalahan atau (resources) kecurangan dll) Impact Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang Sumber: Effendi, 2002 Terdapat pergeseran filosofi internal auditing dari paradigma lama menuju paradigma baru, yang ditandai dengan perubahan orientasi dan peran profesi internal auditor. Pada abad 21 ini internal auditor lebih berorientasi untuk memberikan kepuasan kepada jajaran manajemen sebagai pelanggan

38 20 (customer satisfaction). Internal auditor tidak dapat lagi hanya berperan sebagai watchdog, namun harus dapat berperan sebagai mitra bisnis bagi manajemen. Perbedaan antara paradigma lama (pendekatan tradisional) dengan paradigma baru (pendekatan baru) sebagai berikut : Tabel 2.3 Paradigma Lama dengan Paradigma Baru URAIAN PARADIGMA PARADIGMA BARU LAMA Peran Watchdog Konsultan & Katalis Pendekatan Detektif (mendeteksi masalah) Preventif (mencegah masalah) Sikap Seperti polisi Sebagai mitra bisnis/ customer Ketaatan/ kepatuhan Fokus Semua policy/ kebijakan Kelemahan/ penyimpangan Hanya policy yang relevan Penyelesaian yang konstruktif Komunikasi dengan manajemen Audit Terbatas Financial/ compliance audit Regular Financial, compliance, operasional audit Jenjang karir Sempit (hanya auditor) Berkembang luas (dapat berkarir dibagian/ fungsi lain) Sumber: Effendi, Peran Auditor Internal sebagai Pengawas (Wacthdog) Pada awalnya Internal Auditing (Audit Internal) dikenal sebagai pendekatan berbasis pada sistem yang dalam perkembangan selanjutnya beralih ke audit internal berbasiskan proses. Pada saat itu audit internal

39 21 lebih banyak berperan sebagai mata dan telinga manajemen, karena manajemen butuh kepastian bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara menyimpang oleh pegawai. Orientasi audit internal lebih banyak dilakukan pemeriksaan terhadap tingkat kepatuhan para pelaksana terhadap ketentuan-ketentuan yang ada (compliance) (Tampubolon, 2005: 1). Kumaat (2010: 7), Menjelaskan internal audit memang diposisikan sebagai unit kerja yang memiliki independensi (yang terkadang bahkan tidak masuk dalam garis struktual, yaitu secara fungsional diposisikan langsung dibawah business owner atau top executive), hanya saja terkesan tidak banyak kerja kecuali untuk satu hal: mewaspadai gelagat orang dalam yang berniat usil dan menunggu adanya pengaduan agar mengurusi oknum bermasalah (yang berniat melakukan kecurangan serta tindakan yang merugikan perusahaan). Tugiman (2006), Watchdog adalah peran tertua dari auditor internal yang mencakup pekerjaan menginspeksi, observasi, menghitung, cek dan ricek. Adapun tujuannya adalah memastikan ketaatan terhadap hukum, peraturan dan kebijakan organisasi. Proses audit yang dilakukan adalah audit kepatuhan. Fokus pemeriksaannya adalah adanya variasi atau penyimpangan dalam sistem pengendalian internal. Audit kepatuhan mengidentifikasi penyimpangan sehingga dapat dilakukan koreksi terhadap sistem pengendalian internal. Oleh karena sifat pekerjaanya,

40 22 peran watchdog biasanya akan menghasilkan rekomendasi yang mempunyai dampak jangka pendek. 2. Peran Auditor Internal sebagai Konsultan (Consultant) Tugiman (2006), melalui peran ini, manajemen akan melihat bahwa selain sebagai watchdog, auditor internal dapat memberikan manfaat lain berupa saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi yang dapat membantu tugas para manajer. Peran konsultan membawa auditor internal untuk selalu meningkatkan pengetahuan baik tentang profesi auditor maupun aspek bisnis, sehingga dapat membantu manajemen dalam memecahkan masalah. Tampubolon (2005: 1-2), begitu dunia usaha mulai menyadari bahwa semua usaha mengandung resiko, mulailah muncul kebutuhan untuk menerapkan Internal Auditing berbasis risiko (risk based internal auditing). Sesuai definisi baru, kegiatan Audit Intern bertujuan untuk memberikan layanan kepada organisasi. Karena kegiatan ini, maka selain memiliki fungsi sebagai pemeriksa, audit internal juga sekaligus berfungsi sebagai mitra manajemen (Auditee). Pada dasarnya seluruh tingkatan manajemen dapat menjadi klien dari audit internal. Oleh karena itu audit internal wajib melayani klien dengan baik dan mendukung kepentingan klien sambil tetap mepertahankan loyalitasnya ke perusahaan. Effendi (2002), peran auditor internal sebagai konsultan diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam

41 23 pengelolaan sumber daya (resources) organisasi sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional. Audit yang dilakukan adalah operational audit / performance audit, yaitu meyakinkan bahwa organisasi telah memanfaatkan sumber daya organisasi secara ekonomis, efisien dan efektif (3E) sehingga dapat dinilai apakah manajemen telah menjalankan aktivitas organisasi yang mengarah pada tujuannya. Rekomendasi yang dibuat oleh auditor biasanya bersifat jangka menengah. 3. Peran Auditor Internal sebagai Katalisator (Catalyst) Tampubolon (2005: 2), dengan posisinya sebagai mitra Auditee dan konsultan bagi kliennya ini, auditor internal memiliki peran yang lebih luas. Bahkan untuk masa mendatang, auditor internal dimungkinkan untuk berperan sebagai katalisator yang akan ikut menentukan tujuan perusahaan. Tugiman (2006), Katalis adalah suatu zat yang berfungsi untuk mempercepat reaksi namun tidak ikut bereaksi. Peran auditor internal sebagai katalisator yaitu memberikan jasa kepada manajemen melalui saran-saran konstruktif dan dapat diaplikasikan bagi kemajuan perusahaan namun tidak ikut dalam aktivitas operasional perusahaan. Effendi (2002), Peran internal auditor sebagai katalisator berkaitan dengan quality assurance, sehingga internal auditor diharapkan dapat membimbing manajemen dalam mengenali risiko-risiko yang mengancam

42 24 pencapaian tujuan organisasi. Quality assurance bertujuan untuk meyakinkan bahwa proses bisnis yang dijalankan telah menghasilkan produk / jasa yang dapat memenuhi kebutuhan customer. Dalam peran katalisator, internal auditor bertindak sebagai fasilitator dan agent of change. Dampak dari peran katalisator bersifat jangka panjang, karena fokus katalisator adalah nilai jangka panjang (longterm values) dari organisasi, terutama berkaitan dengan tujuan organisasi yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dan pemegang saham (stake holder). Simbolon (2011), Sebagai seorang auditor internal katalisator terlibat aktif dalam penilaian resiko yang terdapat dalam proses bisnis perusahaan. Inilah yang disebut dengan risk based audit. Pendekatan risk based audit memerlukan keterlibatan auditor internal dalam mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu diperlukan sikap proaktif dari auditor internal dalam mengenali risiko-risiko yang dihadapi manajemen dalam mencapai tujuan organisasinya. Auditor internal dapat menjadi mitra manajemen dalam meminimalkan risiko kerugian (loss) serta memaksimalkan peluang (opportunity) yang dimiliki perusahaan. Peran katalisator internal audit tidak saja terbatas pada perbaikan dan memberikan nasehat tetapi juga dapat berupa: Keterlibatan auditor internal dalam system design & development, review terhadap kompetensi SDM dalam suatu fungsi

43 25 organisasi, keterlibatan dalam penyusunan corporate planning, evaluasi kinerja, budgeting, strategy formulation dan usulan perubahan strategi, dan lain sebagainya. D. Penelitian Sebelumnya 1. Penelitian yang dilakukan Adhisty pada tahun 2012 yaitu Persepsi Karyawan Tentang Peran Auditor Internal Sebagai Pengawas, Konsultan dan Katalisator dalam Pencapaian Tujuan Perusahaan Studi Kasus di Hotel Inna Garuda Yogyakarta. Penelitian Adhisty pertujuan untuk mengetahui bagaimana peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan dan katalisator dalam pencapaian tujuan perusahaan menurut persepsi karyawan. Hasil dari penelitian Adhisty menyatakan bahwa peran auditor internal sebagai pengawas merupakan peran yang paling dominan sedangkan peran yang paling rendah yaitu peran auditor internal sebagai katalisator. 2. Penelitian yang dilakukan Tjahyono (2012) yaitu Analisis Peran Audit Internal di Perguruan Tinggi Swasta Studi kasus di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Tujuan penelitian ini guna mengetahui peran audit internal di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Hasil dari penelitian Tjahyono menyatakan bahwa peran auditor internal sebagai konsultan merupakan peran yang paling dominan sedangkan peran yang terendah yaitu peran auditor internal sebagai pengawas.

44 26 E. Desain Penelitian Penelitian ini membahas tentang bagaimana persepsi karyawan di Gembira Loka Zoo yang memiliki tanggapan tentang auditor internal, apakah auditor internal di Gembira Loka Zoo berperan sebagai pengawas (watchdog), konsultan, atau berperan sebagai katalisator. Peran auditor dalam perkembangan waktu tidak hanya berperan sebagai pengawas (watchdog) melainkan berperan sebagai konsultan dan katalisator yang dapat membantu manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan. Di sisi lain, ada sebagian karyawan yang memiliki persepsi positif atau negatif tentang peranan auditor internal yang berperan sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator. Persepsi karyawan tidak seluruhnya memiliki tanggapan atau pernyataan yang setuju bahkan bisa saja karyawan memiliki persepsi yang tidak setuju dengan salah satu peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, atau katalisator. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui bagaimana persepsi karyawan Gembira Loka Zoo terhadap peran auditor internal. Kerangka pemikiran ini dapat dilihat pada gambar 2.1:

45 27 Watchdog Membagikan kuesioner yang berkaitan dengan peran auditor internal Konsultan Mengumpulkan data kuesioner yang telah dibagikan Katalisator Menghitung skor rata-rata dari kuesioner yang diisi Sampel Kesimpulan Gambar 2.1 Desain Penelitian Menganalisa total skor untuk mencari peran auditor

46 A. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan meneliti gejala sosial secara mendalam di Gembira Loka Zoo mengenai Analisis Persepsi Karyawan terhadap Peran Auditor Internal. Kesimpulan yang diambil hanya berlaku bagi Gembira Loka Zoo. B. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah staff management Gembira Loka Zoo dan obyek penelitian adalah persepsi karyawan terhadap peran auditor internal sebagai pengawas, konsultan, dan katalisator di Gembira Loka Zoo. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Gembira Loka Zoo, Jl. Kebun Raya no 2 Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada Maret sampai dengan April

47 29 D. Definisi Operasional Variabel Pengertian variabel menurut Sugiyono (2009: 58) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. Definisi operasional variabel ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dengan memberikan pengertian variabel serta indikator pengukuran variabel tersebut. Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu persepsi karyawan, auditor internal dalam perusahaan sebagai pengawas (watchdog), konsultan, dan sebagai katalisator. Persepsi karyawan yang disimpulkan oleh penulis dari Walgito (2005) dan KBBI merupakan tanggapan atau kesan karyawan yang diperoleh dari setiap proses masuknya pesan atau informasi yang diterima melalui alat indra penglihat, pendengar, peraba, perasa, dan pencium. Auditor Internal sebagai pengawas watchdog merupakan peran auditor internal di perusahaan yang mengawasi karyawan agar dituntut untuk mentaati/ mematuhi terhadap peraturan sesuai dengan prosedur dari perusahaan yang telah ditetapkan. Peran pengawas didalam pengukuran variabel dibagi menjadi empat indikator yaitu: menjadi mata dan telinga manajer, mendeteksi masalah, mengawasi ketaatan/ kepatuhan, memeriksa financial audit dan compliance audit.

48 30 Konsultan merupakan peran auditor internal yang bertugas untuk memberikan jasa konsultasi berupa saran atau nasehat dalam mengelola sumber daya dan setiap kegiatan operasional yang dapat membantu para manajer dalam menjalankan tujuannya. Variabel konsultan akan dibagi menjadi empat indikator meliputi: Audit internal berfungsi sebagai mitra manajemen, memberikan saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi, memanfaatkan sumber daya secara 3E (ekonomis, efisien dan efektif) dan operasional audit. Katalisator merupakan peran auditor internal yang ikut menentukan tujuan perusahaan yang berfungsi sebagai fasilitator dan memberikan saran-saran konstruktif agar membimbing manajer dalam pencapaian tujuan perusahaan dan membantu manajer untuk mengenali risiko-risiko diperusahaan. Peran katalisator didalam pengukuran variabel akan dibagi menjadi tiga indikator yaitu: Audit internal sebagai katalis berfungsi menjadi fasilitator dan agent of change, mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko bisnis yang dihadapi perusahaan, dan Quality Assurance.

49 31 Tabel 3.1 Operasional Variabel Peran Auditor Internal No. Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Pengukuran Variabel 1 Pengawas Wacthdog Peran watchdog merupakan peran tertua dari auditor internal yang mencakup pekerjaan menginspeksi, observasi, menghitung dan cek dan ricek. Tujuannya adalah memastikan ketaatan terhadap hukum, peraturan dan kebijakan organisasi (Tugiman: 2006). 1. Menjadi mata dan telinga manajer (Tampubolon 2005: 1). 2. mendeteksi masalah (Effendi: 2002). 3. Ketaatan/ kepatuhan (Effendi: 2002). 4. Financial audit dan audit 2002). compliance (Effendi: Item Pertanyaan Konsultan Peran Konsultan merupakan peran internal auditor sebagai konsultan yang diharapkan dapat memberikan manfaat berupa nasehat (advice) dalam pengelolaan sumber daya (resources) organisasi sehingga dapat membantu tugas para manajer operasional (Effendi: 2002). 1. Audit internal berfungsi sebagai mitra manajemen (Tampuolon: 2005). 2. Memberikan saran dalam pengelolaan sumber daya organisasi (Tugiman: 2006). 3. Memanfaatkan sumber daya secara (3E) ekonomis, efisien dan efektif (Effendi: 2002). 4. Operasional audit (Effendi: 2002)

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang The Institute of Internal Auditor telah melakukan redifinisi terhadap internal auditing, dimana disebutkan bahwa internal auditing adalah suatu aktivitas independen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas intern untuk menunjukkan kontribusinya pada perbaikan kinerja organisasi. Laporan juga

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Auditor Internal merupakan badan atau orang yang melakukan tugas Audit

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Auditor Internal merupakan badan atau orang yang melakukan tugas Audit 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Auditor Internal merupakan badan atau orang yang melakukan tugas Audit internal dalam sebuah perusahaan. Menurut Manahan (2003), secara garis besar ada tiga alternatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Audit Internal a. Pengertian Audit Internal Audit Internal merupakan pengawasan manajerial yang fungsinya mengukur dan mengeavaluasi sistem pengendalian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PERTANYAAN PENELITIAN A. Kajian Pustaka 1. Audit a. Pengertian Audit Pengertian dari audit dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya yaitu: Menurut Arens (2008: 4) auditing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangannya, penekanan dan mekanisme internal audit telah bergeser (berubah). Pada masa lalu fokus utama peran internal auditor adalah sebagai watchdog dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Orang yang melaksanakan fungsi auditing dinamakan pemeriksa atau auditor. Pada mulanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Definisi Audit Internal Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya

Lebih terperinci

mengenai ruang lingkup seorang auditor internal. Sawyer (2003: 7) mendefinisi internal audit sebagai berikut:

mengenai ruang lingkup seorang auditor internal. Sawyer (2003: 7) mendefinisi internal audit sebagai berikut: 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Auditor Internal 2.1.1. Pengertian Auditor Internal Pengertian Auditor Internal mengenai tugas serta ruang lingkup auditor internal yang dikemukakan beberapa ahli pada dasarnya

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK 2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI

Lebih terperinci

PIAGAM INTERNAL AUDIT

PIAGAM INTERNAL AUDIT PIAGAM INTERNAL AUDIT PT INTILAND DEVELOPMENT TBK. 1 dari 8 INTERNAL AUDIT 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Piagam Audit Internal merupakan dokumen penegasan komitmen Direksi dan Komisaris serta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, internal artinya

Lebih terperinci

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Modul ke: 01Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM Dewi Rosaria, SE.,Msi.,Ak.,CA.,CPAI Program Studi AKUNTANSI Materi Definisi dan sejarah Internal Auditing Auditor ekstern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Audit Intern Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu A. Pengertian Audit Intern BAB II TINJAUAN PUSTAKA Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan

Lebih terperinci

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Auditing dan Internal Auditing Istilah auditing dikenal berasal dari bahasa latin yaitu : audire, yang artinya mendengar. Orang yang melaksanakan fungsi auditing

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah teori-teori yang relevan dan dapat digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian. Landasan teori ini juga

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, dengan berkembangnya praktik bisnis dan kebutuhan konsumen yang semakin kompleks, menyebabkan semakin ketatnya persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya Sumber Daya Manusia mengakibatkan persaingan di bidang ekonomi yang semakin ketat, begitu juga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Audit internal memiliki fungsi untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai. Tujuan perusahaan secara sederhana adalah perusahaan dapat beroperasi secara efektif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan baik milik negara maupun swasta sebagai suatu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi globalisasi ekonomi dewasa ini. Era globalisasi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. American Accounting Association mendefenisikan sebagai proses. kepada pihak yang berkepentingan (Sawyer et al, 2005:8).

BAB II KERANGKA TEORI. American Accounting Association mendefenisikan sebagai proses. kepada pihak yang berkepentingan (Sawyer et al, 2005:8). BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Audit Internal 2.1.1 Defenisi Audit Internal American Accounting Association mendefenisikan sebagai proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi

Lebih terperinci

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP. MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP Abstract Auditor Internal dituntut untuk mampu melaksanakan perannya memberikan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis

BAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis I. Pengertian Internal Auditing BAB II URAIAN TEORITIS Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan

Lebih terperinci

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat

Bandung, 14 oktober Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat Bandung, 14 oktober 2009 Kepada Yth, Bapak / Ibu respoden Di tempat Dengan hormat, Saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Chandra Wijaya Mahasiswa : Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 1 BAB I DASAR DAN TUJUAN PEMBENTUKAN 1.1. Dasar Pembentukan 1.1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

Internal Audit Charter

Internal Audit Charter DAFTAR ISI HAL 1. Pengantar 2 2. Struktur dan Kedudukan 2 3. Tujuan 3 4. Ruang Lingkup 4 5. Wewenang 4 6. Tugas dan Tanggung Jawab 5 7. Pelaporan 5 8. Kode Etik 5 9. Persyaratan Auditor 7 10. Standar Profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al

BAB I PENDAHULUAN. concern) dan tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) (Brigham et al BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dari sebuah perusahaan salah satunya adalah untuk memperoleh laba/profit yang menunjang tujuan lainnya yaitu pertumbuhan yang terus menerus (going concern) dan

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL Studi Kasus Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo SKRIPSI

ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL Studi Kasus Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo SKRIPSI ANALISIS PERSEPSI KARYAWAN TERHADAP PERAN AUDITOR INTERNAL Studi Kasus Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi yang telah berkembang saat ini, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan cepat

Lebih terperinci

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika KAJIAN TEORITIS PERANAN INTERNAL AUDITOR Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika ABSTRACT Internal auditor as internal examination which evaluating all the operation

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Audit Internal 2.1.1 Pengertian Audit Internal Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, penulis mengemukakan beberapa pendapat mengenai pengertian Audit Internal. Menurut

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PIAGAM AUDIT INTERNAL PIAGAM AUDIT INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 3 1.1 Umum... 3 1.2 Visi, Misi, Dan Tujuan... 3 1.2.1 Visi Fungsi Audit Internal...

Lebih terperinci

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero) Jakarta, 17 Januari 2017 DAFTAR ISI Halaman A. PENDAHULUAN... 1 I. Latar Belakang... 1 II. Maksud dan Tujuan Charter Satuan Pengawasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia usaha semakin ketat. Untuk meningkatkan daya saingnya, perusahaan hendaknya menghasilkan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE

Lebih terperinci

BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN. memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh objek

BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN. memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang disajikan oleh objek BAB II AUDIT INTERNAL PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Audit Secara umum, auditing adalah jasa yang diberikan oleh auditor dalam memeriksa dan mengevaluasi laporan keuangan yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya rentang kendali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, Indonesia dituntut untuk berperan serta dalam pembangunan di segala bidang agar mampu bersaing dengan negaranegara

Lebih terperinci

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit 8 B A B II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditing Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya jaringan distribusi dan meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada

BAB I PENDAHULUAN. Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup signifikan pada awal abad 21, sejak munculnya kasus Enron yang menghebohkan kalangan dunia usaha. Meskipun

Lebih terperinci

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN Halaman I. Pembukaan 1 II. Visi dan Misi SPI 2 III. Kebijakan Umum Pengendalian Internal Dan Audit Internal 3 IV. Kedudukan SPI 3 V. Peran SPI 3 VI. Ruang Lingkup

Lebih terperinci

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN B a b V. K e s i m p u l a n d a S a r a n BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT

PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT PERTEMUAN 2: CAKUPAN AUDIT A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cakupan atau jenis-jenis audit termasuk didalamnya adalah audit khusus atau investigasi. Melalui pembelajaran ini,

Lebih terperinci

ABSTRAK Influence of The Professionalism of Internal Auditors to The Quality of Internal Auditing Implementation (Case Study at PT MEPROFARM)

ABSTRAK Influence of The Professionalism of Internal Auditors to The Quality of Internal Auditing Implementation (Case Study at PT MEPROFARM) ABSTRAK Influence of The Professionalism of Internal Auditors to The Quality of Internal Auditing Implementation (Case Study at PT MEPROFARM) This study aimed to determine whether there was influence of

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Role, internal audit, and Good Corporate Governance. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Role, internal audit, and Good Corporate Governance. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aimed to determine the role of internal audit in efforts to achieve good corporate governance in PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. The independent variable in this study is the internal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah: 2.1 Pengertian Internal Audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian

Lebih terperinci

MODUL-1 INTERNAL AUDITING

MODUL-1 INTERNAL AUDITING 2007 MODUL-1 INTERNAL AUDITING Oleh : Muh. Arief Effendi,SE, MSi, Ak, QIA STIE TRISAKTI JAKARTA Ch.1 THE NATURE OF INTERNAL AUDITING Evolusi Audit Internal (The evolution of Internal Auditing). External

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan yang pesat pada dunia usaha sangat berpengaruh terhadap lingkup aktivitas perusahaan-perusahaan yang merupakan tulang punggung perekonomian

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK

PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK PIAGAM AUDIT (AUDIT CHARTER) DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK 1 AUDIT CHARTER DIVISI INTERNAL AUDIT PT BUANA FINANCE, TBK DAFTAR ISI A. Pengantar 3 B. Audit Charter Divisi Inernal Audit 4 Visi,

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah:

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit. Mulyadi, (2002:9) menyatakan bahwa auditing adalah: BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Auditing 2.1.1 Pengertian Auditing dan jenis-jenis Audit Perkembangan jasa audit sejalan dengan berkembangnya kebutuhan, baik bagi pihak manajemen maupun pihak luar manajemen yang

Lebih terperinci

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk. Halaman = 1 dari 10 PIAGAM Komite Audit PT Malindo Feedmill Tbk. Jakarta Halaman = 2 dari 10 DAFTAR ISI Halaman I. Tujuan 3 II. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 3 III. Hak dan Kewenangan Komite Audit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pembangunan dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan di Indonesia baik di bidang jasa, perdagangan, maupun industri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Good corporate governance, seperti yang kita ketahui, beberapa tahun terakhir ini telah menjadi statu topik dan sorotan Publik, setelah berhasil membangun kepercayaan

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Komite Audit

Pedoman Kerja Komite Audit Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk

Lebih terperinci

Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012

Jurnal Nominal / Volume I Nomor I / Tahun 2012 PERSEPSI KARYAWAN TENTANG PERAN AUDITOR INTERNAL SEBAGAI PENGAWAS, KONSULTAN DAN KATALISATOR DALAM PENCAPAIAN TUJUAN PERUSAHAAN (Studi Kasus di Hotel Inna Garuda Yogyakarta) Oleh: Denies Priantinah Megasari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Pengawasan Internal Pengertian Auditing pertama kali dikenal dari bahasa latin, yaitu: audire, yang artinya mendengar. Sedangkan orang yang melaksanakan fungsi

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sosialisasi dan pengembangan era good corporate governance di Indonesia dewasa ini lebih ditujukkan kepada perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) khususnya

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.

Lebih terperinci

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah

Lebih terperinci

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PT Wintermar Offshore Marine Tbk PT Wintermar Offshore Marine Tbk ( Perusahaan ) Piagam Audit Internal I. Pembukaan Sebagaimana yang telah diatur oleh peraturan, yaitu Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 yang ditetapkan

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris. PIAGAM KOMITE AUDIT A. DASAR PERATURAN 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. 2. Peraturan Otoritas

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I

PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I PIAGAM KOMITE AUDIT DAN RISIKO USAHA (BUSINESS RISK AND AUDIT COMMITTEES CHARTER) PT WIJAYA KARYA BETON Tbk. BAGIAN I 1.1. Pengertian Komite Audit dan Risiko Usaha adalah komite yang dibentuk oleh dan

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu diperlukan pengendalian internal

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN

PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, Dewan Komisaris ( Dewan ) melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut

BAB II LANDASAN TEORI. akuntan. Ada beberapa pengertian auditing atau pemeriksaan akuntan menurut 6 BAB II LANDASAN TEORI A. AUDITING 1. Definisi Auditing Kata auditing diambil dari bahasa latin yaitu Audire yang berarti mendengar dan dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemeriksaan akuntan.

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Harianto dan Sudomo dalam Rofiaoh (2002:342) agency theory

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. Menurut Harianto dan Sudomo dalam Rofiaoh (2002:342) agency theory BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Agency Theory Menurut Harianto dan Sudomo dalam Rofiaoh (2002:342) agency theory menjelaskan hubungan antara pemberi kerja dan penerima

Lebih terperinci

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT DAFTAR ISI Executive Summary BAB I Tujuan Umum... 3 BAB II Organisasi... 4 1. Struktur... 4 2. Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang... 4 3. Hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri Perbankan merupakan suatu industri yang memiliki risiko usaha yang sangat tinggi, terutama karena melibatkan pengelolaan keuangan masyarakat. Jatuhnya industri

Lebih terperinci

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter)

Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) Pedoman Kerja Unit Internal Audit (Internal Audit Charter) PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2011 Piagam Internal Audit ini merupakan salah satu penjabaran dari pedoman pelaksanaan

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Internal Audit 2.1.1 Pengertian internal audit Internal Auditing adalah penilaian yang dilakukan oleh pegawai perusahaan yang terlatih, mengenai keakuratan, dapat dipercaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di masa yang semakin berkembangnya demokrasi dan birokrasi seperti saat ini tidak dapat dipungkiri lagi, dalam tatanan ekonomi global tuntutan terciptanya transparansi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv

DAFTAR ISI v. ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii. DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv DAFTAR ISI ABSTRAK i KATA PENGANTAR. ii DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL viii DAFTAR LAMPIRAN xiv BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Penelitian. 1 2 Identifikasi Masalah.. 3 3 Maksud dan Tujuan Penelitian.. 4

Lebih terperinci

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia

Lebih terperinci

Eliana Kusuma, Syafi i, Mahsina Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas Bhayangkara Surabaya

Eliana Kusuma, Syafi i, Mahsina Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi,Universitas Bhayangkara Surabaya ANALISIS FUNGSI DAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KINERJA MANAJEMEN PRODUKSI PERUSAHAAN (STUDI KASUS PADA PTPN X PG WATOETOELIS SIDOARJO) Eliana Kusuma, Syafi i, Mahsina Program

Lebih terperinci

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK TAHUN 2017 tit a INDOFARMA PENGESAHAN CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk Pada hari ini, Jakarta tanggal 15 Juni 2017, Charter Komite Audit PT

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada Perusahaan Kuningan Sampurna Kecamatan Juwana Kabupaten Pati) Diajukan Oleh : ELVA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha untuk semakin maju lebih efektif. Semakin maju dunia usaha dan semakin berhasilnya perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.

BAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan

Lebih terperinci

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN LANJUT PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PERAN AUDITOR SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) UNIVERSITAS TERBUKA

LAPORAN PENELITIAN LANJUT PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PERAN AUDITOR SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) UNIVERSITAS TERBUKA LAPORAN PENELITIAN LANJUT PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PERAN AUDITOR SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (SPI) UNIVERSITAS TERBUKA ANY MEILANI YENI WIDIASTUTI UNIVERSITAS TERBUKA 2014 DAFTAR ISI Halaman Halaman Pengesahan...

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan; I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. didirikan berdasarkan akta pendirian Perusahaan sebagaimana diumumkan dalam Berita negara RI No. 95 tanggal 27 Nopember 1992, tambahan Nomor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis moneter yang berkepanjangan. Ada beberapa perusahaan yang tidak

Lebih terperinci

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT A. PT Duta Intidaya, Tbk (Perseroan) sebagai suatu perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mematuhi hukum dan peraturan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan laba semaksimal mungkin dalam waktu yang tidak terbatas, sehingga perusahaan mampu mendapatkan laba yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini istilah globalisasi ekonomi telah menjadi topik hangat yang mencerminkan dunia usaha yang semakin kompetitif. Tidak terkecuali

Lebih terperinci

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unit operasi perusahaan, jenis usaha, melebarnya jaringan distribusi, dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Dan Fungsi Internal Auditor 1. Pengertian Internal Audit Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unit unit operasi perusahaan, jenis usaha,

Lebih terperinci