MENINGKATKAN HASIL PEMBINAAN KEDISIPLINAN PROSES PEMBELAJARAN MELALUI ETOS KERJA MANDIRI GURU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh M. Yusuf*

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MENINGKATKAN HASIL PEMBINAAN KEDISIPLINAN PROSES PEMBELAJARAN MELALUI ETOS KERJA MANDIRI GURU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh M. Yusuf*"

Transkripsi

1 171 MENINGKATKAN HASIL PEMBINAAN KEDISIPLINAN PROSES PEMBELAJARAN MELALUI ETOS KERJA MANDIRI GURU SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh M. Yusuf* Abstrak Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini untuk meningkatkan hasil pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran melalui etos kerja mandiri guru SMK Negeri 1 Bireuen, subyek penelitian ini adalah 6 guru (sebagai sampel responden) jurusan pemesinan SMK Negeri 1 Bireuen, bertujuan untuk mengetahui cara, etos kerja mandiri guru dan tingkat keberhasilan dalam pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran di SMK Negri 1 Bireuen. Penelitian tindakan sekolah ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus terdiri perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisa data dan refleksi. Data yang terkumpul mengunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Untuk analisis kuantitatif digunakan analisis deskriptif yaitu skor rata-rata dan persentase, nilai minimum dan maksimum, ketuntasan dan persentase pada setiap siklus. Sedangkan untuk analisis kualitatif dengan mengolah nilai berdasarkan rentangan nilai dan criteria kelulusan, sedangkan mengobservasi proses pembelajaran dengan mengunakan skor total aspek, skor setiap indikator, rata-rata dan kualifikasi pada setiap siklus. Etos kerja mandiri guru dalam proses pembelajaran sangat mempengaruhi keberhasilan seorang guru dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan meningkatkan hasil pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran pada SMK Negeri 1 Bireuen. Guru mampu mengembangkan bakat peserta didik dalam meningkatkan keterampilan dan pembinaan di luar proses pembelajaran. Hasil penilaian kedisiplinan pembelajaran mengalami peningkatan dari 6 guru (sebagai sampel responden) berdasarkan nilai kriteria kelulusan 75 (C), pada pra siklus 2 guru (33,33%) lulus dan 4 guru (66,67%) tidak lulus, sedangkan pada siklus I 4 guru (66,67%) lulus dan tidak lulus 2 guru (33,33%) serta pada siklus II semua guru 6 (100%), pada observasi proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 2,82% dari pra siklus ke siklus I dan 4,19% dari siklus I ke siklus II, sehingga membuat etos kerja mandiri guru dalam proses pembelajaran membawa dampak yang positif dalam meningkatkan penilaian kedisiplinan proses pembelajaran, sehingga apa yang diharapkan sesuai harapan. Kata Kunci : Pembinaan Kedisiplinan Proses Pembelajaran, Etos Kerja Mandiri Guru. PENDAHULUAN Kedisiplinan mengajar dikelas adalah suatu kondisi dimana guru didalam proses pembelajaran, tunduk dan patuh kepada ketentuan atau aturan-aturan (tata tertib yang berlaku di sekolah). Aplikasi pendidikan secara formal dan proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan inti. Dalam proses pembelajaran, komponen-komponen saling mempengaruhi yaitu tujuan indikator yang diinginkan, materi yang diajarkan, guru dan peserta didik, jenis kegiatan yang dilakukan serta sarana dan prasarana yang tersedia. Kenyataannya setelah diadakan penilaian pembinaan disiplin pembelajaran pada enam guru (sampel responden) jurusan permesinan, dari 6 guru hanya 2 guru (33,33%) memperoleh nilai cukup, dan 4 guru (66,67%) memperoleh nilai kurang, ini berarti guru tidak lulus 66,67% dari jumlah 6 orang guru. serta nilai rata-rata 74 (D) masih dibawah nilai kriteria kelulusan yaitu 75 (C), dipadukan lagi dengan hasil observasi proses pembelajaran dengan prediket kurang baik (KB) dan kualifikasi (C). Dalam suatu proses pembelajaran terjadi proses interaksi antara guru dan peserta didik. Terciptanya situasi yang disiplin, dapat menimbulkan jalannya proses pembelajaran sehingga mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan,

2 172 yang secara efektif dapat dicapai melalui etos kerja mandiri yang semaksimal mungkin. Solusinya adalah guru mempunyai keinginan untuk mengembangkan etos kerja mandiri guru yaitu suatu upaya untuk memperbaiki cara mengajar dalam proses pembelajaran, dalam proses pembelajaran sangat diperlukan kedisiplinan, karena akan selalu mentaati rencana kerja dalam mengajar, sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada dirinya. Hal ini telah dinyatakan oleh The Liang Gie (1985:60) sebagai berikut: Dalam usaha apapun juga, keterangan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperolah hasil yang baik. Disinilah perlu pembinaan kedisiplinan yang diterapkan oleh kepala sekolah terhadap guru, kepala sekolah sebagai seorang supervisor kependidikan harus dan perlu juga untuk memberi dorongan atau motivasi kepada kinerja guru yang berasal dari luar diri guru untuk merangsang semangat bekerja di dunia pendidikan, dalam hal ini etos kerja mandiri guru mempunyai dampak positif untuk meningkatnya pembinaan kedisiplinan di sekolah. Berdasarkan uraian diatas, peneliti selaku observer dan supervisor di sekolah, tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan sekolah dengan judul: Meningkatkan hasil Pembinaan Kedisiplinan Proses Pembelajaran Melalui Etos Kerja Mandiri Guru SMK Negeri 1 Bireuen. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti selaku observer dalam penelitian tindakan sekolah ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran melalui etos kerja mandiri guru SMK Negeri 1 Bireuen?. 2. Apakah melalui etos kerja mandiri guru dapat meningkatkan pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Bireuen?. 3. Bagaimana tingkat hasil peningkatan pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran melalui etos kerja mandiri guru SMK Negeri 1 Bireuen?. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui cara melakukan pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran melalui etos kerja mandiri guru SMK Negeri 1 Bireuen. 2. Untuk mengetahui etos kerja mandiri guru dapat meningkatkan pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Bireuen. 3. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran melalui etos kerja mandiri guru SMK Negeri 1 Bireuen. Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah, antara lain: a. Bagi siswa, sebagai pendorong peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. b. Bagi guru, sebagai kompetensi dan kapabilitas serta aseptabilitas bagi kinerja guru dalam kegiatan proses pembelajaran disekolah. c. Bagi peneliti, sebagai salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan hasil belajar peserta didik di sekolah. d. Bagi sekolah, sebagai bahan informasi dalam upaya meningkatkan kompetensi guru dan mutu pendidikan. TINJAUAN PUSTAKA Pembinaan Kedisiplinan di Sekolah Pembinaan kedisiplinan di sekolah merupakan salah satu tugas kepala sekolah di lingkungan sekolah yang dipimpin, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru dan meningkatkan hasil belajar peserta didik, terutama disiplin dalam proses pembelajaran. Dalam mengajar sangat diperlukan kedisiplinan karena akan selalu mentaati rencana kerja dalam pengajaran dan pembelajaran dikelas sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada dirinya, sehingga mampu meningkatkan etos kerja mandiri seorang guru. Pengertian Disiplin Menurut Ibnu Suwandi dan Anno D. Sanjari (1997: 11-12) menjelaskan secara rinci mengenai pengertian disiplin sebagai berikut: a). Latihan yang memperkuat

3 M. Yusuf, Meningkatkan Hasil Pembinaan Kedisiplinan Proses Pembelajaran 173 Disiplin dikaitkan dengan latihan yang memperkuat, terutama ditekankan pada pikiran dan watak untuk menghasilkan kendali diri, kebiasaan untuk patuh dan sebagainya. Latihan-latihan dalam rangka menghasilkan kebiasaan patuh dapat dilihat pada penanaman disiplin dikalangan Angkatan Bersenjata. Ibadah puasa dapat digolongkan sebagai suatu latihan dalam arti penanaman disiplin yang tujuannya untuk mempertinggi daya kendali diri. b). Koreksi dan Sanksi Arti disiplin dalam kaitannya dengan koreksi dan sanksi terutama diperlukan dalam suatu lembaga yang telah mempunyai tata tertib yang baik. Bagi yang melanggar tata tertib dapat dilakukan dua macam tindakan, yaitu berupa koreksi untuk memperbaiki kesalahan dan sanksi. Keduanya harus dilaksanakan secara konsisten untuk mencegah terjadinya penyimpangan dan pelanggaran terhadap norma dan kaidah yang telah disepakati bersama. c). Kendali atau terciptanya Ketertiban dan Keteraturan Orang-orang yang berdisiplin adalah orang-orang yang mampu mengendalikan dirinya. Demikian ketertiban masyarakat, pembinaan disiplin harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan teknologi dan tingkat perkembangan masyarakat perpaduan antara ketertiban dan keteraturan menghasilkan suatu aturan tata laku. d). Sistem Aturan dan Tata Laku Setiap kelompok manusia masyarakat atau bangsa selalu terikat pada berbagai peraturan yang mengatur hubungan sesama anggotanya maupn masyarakat, bangsa atau negara. jika ingin masyarakat atau bangsa itu disebut disiplin. Disiplin tidak dapat ditanamkan dalam waktu yang singkat, karena itu pembinaan generasi yang dimulai dari lingkungan keluarga, karena masa kanak-kanak adalah masa yang paling peka bagi pembentukan watak manusia. Berdasarkan prisip ini maka pembinaan disiplin melalui pemanfaatan lembaga pendidikan baik formal maupun non formal sangat penting artinya. Menurut Nasih Ibnu Suwandi dan Anna D.Sanjari (1997:12) bahwa Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu system yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan perintah atau peraturan yang berlaku. Berdasarkan dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa disiplin yang baik adalah disiplin diri atau self discipline, segala peraturan atau norma yang ada baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat. Sehingga dengan demikian akan bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun untuk kepentingan bangsa dan negara. Disiplin Mengajar di Sekolah Disiplin mengajar sebenarnya tidak hanya dilakukan di sekolah saja, namun juga dilakukan dirumah maupun dilingkunganya. Karena disiplin mengajar mempunyai ruang lingkup yang luas, maka sebagai landasan teori dalam penelitian ini hanya membahas tentang disiplin mengajar di sekolah yaitu dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan didepan kelas oleh guru kepada peserta didik dengan memenuhi ketentuanketentuan yang diatur dalam tata tertib sekolah. Dalam mengajar sangat diperlukan kedisiplinan karena akan selalu mentaati rencana kerja dalam pengajaran dan pembelajaran dikelas sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada dirinya. Dengan memiliki kebiasaan yang baik akan dapat dicapai suatu hasil atau mutu yang memuaskan di dalam kegiatan proses pembelajaran. Hal ini telah dinyatakan oleh The Liang Gie (1985:60) sebagai berikut: Dalam usaha apapun juga, keterangan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperoleh hasil yang baik. Oleh karenanya, disiplin mengajar harus diterapkan, mengingat padatnya materi pelajaran yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang ada. Tanpa adanya disiplin belajar materi tersebut tidak akan dapat dipelajari dan diserap dalam waktu seefisien mungkin. Indikator Disiplin Mengajar di Sekolah Guru dikatakan mengajar dengan disiplin apabila telah mentaati semua peraturan atau tata tertib di sekolah, suatu sikap yang meliputi: Keaktifan masuk sekolah, aktif masuk sekolah bearti aktif tau rajin masuk sekolah, sepanjang dalam keadaan sehat atau tidak sakit. Guru yang aktif akan mementingkan sekolahnya walaupun ada kepentingan

4 174 keluarga sekalipun, sikap ini didasari oleh disiplin diri dan tidak menyiakan waktu sehingga tidak merugi. Ketertiban di dalam kelas, didalam tata tertib sekolah telah disebutkan bahwa kewajiban guru adalah ikut membantu agar tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati. Sehingga proses kegiatan pembelajaran dengan kesadaran akan selalu menciptakan ketertiban di dalam kelas maupun sekolahnya. Keaktifan memberi materi ajar sesuai dengan RPP, pembelajaran di kelas yang ditentukan dalam juknis yang bernama RPP, dimana guru akan selalu memberikan materi ajar sesuai dengan jam dan jadwal pelajaran dikelas sejak awal sampai berakhir jam pelajaran. Dengan demikian tidak satupun materi ajar yang diabaikan, sehingga prestasi mengajar juga akan dapat dicapai secara menyeluruh dengan mutu yang baik. Profesionalisme dan Kompetensi Guru Kompetensi tersebut akan diwujudkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dari perbuatan secara professional dalam menjalankan fungsi sebagai guru. 1) Profesionalisme Guru Guru adalah tenaga fungsional yang bertugas khusus untuk mengajar, mendidik, melatih dan menilai hasil pembelajaran peserta didik serta efektifitas mengajar guru. Tugas guru adalah profesi maka dari itu diharapkan dapat melaksanakan tugas dengan baik. Karena profesi menurut Sikun Pribadi dalam bukunya Etty (Etty, 2003: 2) menyatakan bahwa: Profesi itu pada hakekatnya suatu pernyataan atau janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa. Profesi merupakan pernyataan atau janji terbuka oleh seorang professional, dengan demikian pernyataan professional mengandung makna yang terbuka, sungguh-sungguh yang keluar dari lubuk hatinya dan mengandung norma atau nilai yang etis. 2). Kompetensi Guru Kompetensi merupakan spesifikasi dari kemampuan keterampilan dan sikap yang dimiliki seseorang serta penerapannya di dalam pekerjaan, sesuai standar kinerja yang dibutuhkan dilapangan. Guru yang setiap hari selau berhadapan dengan anak tentu menghadapi berbagai problema, baik yang berkaitan dengan anak tersebut maupun dengan lingkungan pendidikan, yang mempunyai karakter berbagai kemampuan dan motivasi, yang semua itu perlu strategistrategi khusus yang harus dipersiapkan oleh guru, maka guru tersebut harus mempersiapkan diri baik yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan, strategi yang dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi, memiliki sikap dan kepribadian yang positif, dimana sikap dan kepribadian tersebut melekat pada setiap komponen yang menunjang profesi guru. Supervisi Kata kunci supervise adalah memberi layanan dan bantuan kepada guru-guru, maka tujuan supervise adalah memberikan layanan untuk mengembangkan situasi belajar-mengajar yang dilakukan guru dikelas. Menurut Sahertian (1982:24) mengemukakan secara operasional tujuan konkrit dari supervisi, yaitu: 1) Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan 2) Membantu guru membimbing pengalaman belajar siswa 3) Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber belajar 4) Membantu guru dalam menggunakan metode-metode dan alat-alat pelajaran baru 5) Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa 6) Membantu guru dalam menilai kemajuan peserta didik dan hasil pekerjaan guru itu sendiri 7) Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam pertumbuhan pribadi 8) Membantu guru baru disekolah sehingga mereka merasa senang dengan tugas yang diperolehnya 9) Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan cara-cara menggunakan sumber-sumber masyarakat 10) Membantu guru agar waktu dan tenaga tercurahkan sepenuhnya dalam pembinaan sekolah

5 M. Yusuf, Meningkatkan Hasil Pembinaan Kedisiplinan Proses Pembelajaran 175 Kinerja Supervisi Usaha untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya guru dapa dilaksanakan dengan berbagai alat (denvice) dan teknik supervise. Umumnya alat dan teknik supervise dibedakan dalam dua macam alat atau teknik. Jonh Minor Gwyn (dalam Sahertian, 2000:52) mengemukakan dua teknik supervise yaitu teknik yang bersifat individual dan tekniuk yang bersifat kelompok, yaitu teknik yang digunakan untuk melanyani lebih dari satu orang. Dalam bab ini peneliti hanya menjabarkan teknik supervise individual sesuai dengan konteks penelitian. Teknik supervise pendidikan bersifat individual antara lain perkunjungan kelas, observasi kelas, percakapan pribadi, saling mengunjungi kelas dan menilai diri sendiri. Teknik Observasi Ada dua macam teknik observasi ialah teknik observasi langsung (direct observation) merupakan teknik observasi dengan menggunakan alat observasi, supervisor dalam hal ini kepala sekolah mencatat absen yang dilihat pada saat guru sedang mengajar dan teknik observasi tidak langsung merupakan teknik observasi dimana orang yang diobservasi dibatasi oleh ruang kaca dimana siswa tidak mengetahui (biasanya prose pembelajaran dalam laboratorium) Tujuan teknik observasi ialah untuk: 1) Untuk memperoleh data yang seobyektif mungkin sehingga bahan yang diperoleh dapat digunakan untuk menganalisis kesulitan-kesulitan yang dihadapi guru-guru dalam usaha memperbaiki proses pembelajaran, 2) Bagi guru sendiri data yang dianalisis akan dapat membantu untuk mengubah cara-cara mengajar kearah yang lebih baik, 3) Bagi siswa sudah tentu akan dapat menimbulkan pengaruh positif terhadap kemajuan belajar mereka. Etos Kerja Mandiri Guru Maksud dari etos kerja mandiri guru yaitu suatu upaya untuk memperbaiki cara mengajar dalam proses pembelajaran, baik dalam disiplin, menerapkan suatu model pembelajaran, mengelola kelas yang tepat, metode belajar yang menyenangkan dalam belajar, interaksi guru dan siswa yang baik. Dalam proses pembelajaran sangat diperlukan kedisiplinan, karena akan selalu mentaati rencana kerja dalam mengajar, sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada dirinya. Dengan demikian kebiasaan yang baik akan dapat dicapai suatu hasil atau prestasi yang memuaskan didalam proses pembelajaran. Hal ini telah dinyatakan oleh The Liang Gie (1985:60) sebagai beriut : Dalam usaha apapun juga, keterangan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk memperolah hasil yang baik. Sedangkan menurut Nasin Ibnu Suwandi daan Anno D. Sanjari (1997:12) sebagai berikut: Disiplin adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang tunduk pada keputusan perintah atau peraturan yang berlaku. Etos kerja mandiri guru merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan secara sadar dan iklas dalam proses pembelajaran maupun dalam kegiatan di laboratorium dan kegiatan sekolah, sudah tentu selain dari empat belas item pada kinerja guru, guru tersebut mampu mengembangkan bakat peserta didik dalam meningkatkan keterampilan dan pembinaan di luar proses pembelajaran, sehingga terbinanya disiplin pada guru itu sendiri maupun pada peserta didik yang dibimbingnya. Hipotesis Tindakan Berdasarkan berbagai teori yang telah dikumpulkan, maka peneliti merumuskan hipotesis tindakan yaitu Etos kerja mandiri guru dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil pembinaan kedisiplian di SMK Negeri 1 Bireuen. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian tindakan sekolah (PTS). Lokasi penelitian dilaksanakan adalah SMK Negeri 1 Bireuen jalan Taman Siswa no. 2, Telp. (0644) 21558, Fax. (0644) 21358, Kode Pos Desa Geulanggang Baro Kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Penelitian dilaksanakan mulai dari tanggal 18 Januari s.d 16 April Subyek penelitian ini adalah guru jurusan pemesinan SMK Negeri 1 Bireuen semester genap tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 6 orang guru sebagai sampel responden, dimana semua laki-laki. Sumber data dalam penelitian ini

6 176 adalah guru sebagai subyek penelitian. Data dari hasil penilaian pembinaan disiplin pembelajaran dan hasil observasi proses pembelajaran. Sumber data penelitian diambil hasil pelaksanaan pada setiap akhir siklus. Data mengenai peningkatan pembinaan disiplin diambil dari hasil penilaian setiap siklus, Data tentang proses pembelajaran guru diambil dengan menggunakan lembar observasi setiap siklus. Alat pengumpul data meliputi lembar instrumen penilaian pembinaan disiplin pembelajaran dan lembar instrumen observasi proses pembelajaran dan dokumen. Teknik Analisis Data Data hasil penilaian yang terkumpul mengunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Untuk analisis kuantitatif digunakan analisis deskriptif yaitu skor ratarata dan persentase, nilai minimum dan maksimum, pridiket dan persentase pada setiap siklus. Sedangkan untuk analisis kualitatif dengan mengolah nilai berdasarkan rentangan nilai dan kriteria kelulusan. Data hasil observasi (pengamatan) guru dalam proses pembelajaran dengan mengunakan skor total aspek, skor setiap indikator, ratarata dan kualifikasi pada setiap siklus. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan proses tindakan sekolah ini adalah apabila kemampuan guru memenuhi nilai kriteria kelulusan sebesar 75 (C) dan observasi proses pembelajaran dalam setiap siklus yang perlu dilakukan sebagai perbandingan dalam keberhasilan pembinaan kedisiplinan Prosedur Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah, penelitian yang ditandai dengan adanya siklus, adapun dalam penelitian ini terdiri atas 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, analisa data dan refleksi. Apabila pelaksanaan tindakan pada siklus I belum memuaskan, maka akan ditindak lanjut lagi pada siklus II sampai tujuan berhasil, hal ini dapat dilihat alur penelitian pada gambar berikut: Gambar 1. Alur Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Dari hasil kondisi awal (pra siklus) setelah diadakan penilaian pembinaan disiplin pembelajaran 6 guru, hanya 2 guru (33,33%) memperoleh lulus dengan prediket cukup dan 4 guru (66,67%) tidak lulus, ini berarti guru tidak lulus sebesar 66,67% dari guru yang jumlahnya 6 orang. Berdasarkan data yang ada pada pra siklus, hasil penilaian pembinaaan disiplin pembelajaran dari 6 guru sebagai sampel responden yang tidak lulus 4 guru (66,67%) dan yang lulus 2 guru (33,33%) serta nilai rata-rata 74 masih dibawah kriteria kelulusan 75 (C), dipadukan lagi dengan hasil observasi proses pembelajaran pada pra siklus dengan skor rata-rata 64,33 yang mendapatkan prediket kurang baik (KB) dan kualifikasi C. Maka perlu tindakkan untuk pembinaan yang

7 M. Yusuf, Meningkatkan Hasil Pembinaan Kedisiplinan Proses Pembelajaran 177 berkelanjutan agar guru lebih aktif lagi mengembangkan etos kerja mandiri guru dalam proses pembelajaran, sehingga menghasilkan kompetensi yang lebih baik lagi sesuai dengan harapan. Data yang diperoleh dari hasil penilaian dan data hasil observasi pada siklus I, dari 6 guru hanya 4 guru (66,67%) memperoleh prediket lulus cukup, 2 guru (33,33%) memperoleh prediket lulus kurang. Hal ini berarti pada siklus I guru yang tidak lulus sebesar 33,33% dari jumlah 6 guru. Berdasarkan data yang ada pada siklus I, hasil penilaian pembinaaan disiplin pembelajaran dari 6 guru sebagai sampel responden yang lulus 4 guru (66,67%) dan yang tidak lulus 2 guru (33,33%) serta nilai rata-rata 76, Pada hasil observasi proses pembelajaran pada siklus I dengan skor ratarata 66,17 yang mendapatkan prediket baik (B) dan kualifikasi B. Menurut gambaran yang ada secara keseluruhan mengalami peningkatan, mengingat dari hasil penilaian masih ada 2 guru yang tidak lulus, hasil penilaian belum semaksimal mungkin sesuai dengan harapan. Maka perlu tindakkan untuk pembinaan yang berkelanjutan agar guru lebih aktif lagi mengembangkan etos kerja mandiri guru dalam proses pembelajaran sehingga menghasilkan kompetensi yang lebih baik lagi sesuai dengan harapan, oleh karena itu diperlukan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II. Data yang diperoleh dari hasil penilaian pada siklus II, 2 guru (33,33%) memperoleh prediket kelulusan baik dan 4 guru (66,67%) memperoleh prediket kelulusan cukup. Hal ini berarti pada siklus II guru lulus sebesar 100% dari jumlah 6 guru. Refleksi dalam tahap ini, membandingkan hasil penilaian pada siklus I dengan siklus II, berdasarkan hasil penilaian siklus I dengan hasil penilaian siklus II dapat dilihat adanya peningkatan, sebanyak 6 guru pada siklus II semua lulus sesuai dengan nilai criteria kelulusan 75 (C). Nilai ratarata meningkat dari 77 menjadi 83. Disamping hasil penilaian pada siklus II sangat memuaskan, juga keberhasilan hasil observasi proses pembelajaran sisklus II ada peningkatan dibandingankan dengan proses pembelajaran pada siklus I, dari skor nilai rata-rata 66,17 pada siklus I meningkat menjadi skor nilai rata-rata 69 pada siklus II. Menurut data yang ada, bahwa keberhasilan pada siklus II lebih baik dari siklus I maupun pada pra siklus, dengan demikian hasil pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran melalui etos kerja mandiri guru mengalami peningkatan dan sesuai dengan harapan. Pembahasan Dengan melihat perbandingan hasil penilaian pra siklus (kondisi awal), siklus I dan siklus II ada peningkatan yang cukup signifikan, baik dilihat dari kelulusan maupun hasil perolehan nilai rata- rata guru meningkat 3,97% dari nilai rata-rata 74 pada pra siklus menjadi 77 pada siklus I, dan meningkat 7,50% dari nilai rata-rata 77 pada siklus I menjadi 83 pada siklus II. Selain itu dapat dilihat pada data dan diagram nilai rata-rata, nilai tertinggi dan nilai terendah pada setiap siklus dibawah ini: Tabel 1. Hasil Nilai Rata-rata No Keterangan Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 Nilai tertinggi Nilai Terendah Nilai Rata-rata

8 178 Gambar 2. Diagram Hasil Nilai Rata-Rata Dari hasil penilaian sejumlah 6 guru mencapai kriteria kelulusan 75 (C), pada pra siklus 2 guru (33,33%) lulus dan 4 guru (66,67%) tidak lulus, sedangkan pada siklus I guru mencapai kelulusan sebanyak 4 guru (66,67%) dan tidak lulus 2 guru (33,33%) serta pada siklus II semua guru berjumlah 6 guru (100%) lulus, berikut data dan diagram hasil penilaian disiplin pembelajaran pada pra siklus, siklus I dan siklus II sebagai berikut: Tabel 3. Hasil Penilaian Disiplin Pembelajaran No. Kriteria Kelulusan Pra Siklus Siklus I Siklus II Jlh. Guru Persen (%) Jlh. Guru Persen (%) Jlh. Guru Persen (%) 1. Lulus 2 33, , Tidak Lulus 4 66, , Jumlah Gambar 3. Diagram Hasil Penilaian Disiplin Pembelajaran Hasil observasi proses pembelajaran juga mengalami peningkatan, dimana skor rata-rata mempunyai peningkatan sebesar 2,82% dari pra siklus ke siklus I dan 4,19 % dari siklus I ke siklus II, sehingga mendukung keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Berikut data dan diagram hasil observasi proses pembelajaran mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II.

9 M. Yusuf, Meningkatkan Hasil Pembinaan Kedisiplinan Proses Pembelajaran 179 Tabel 4. Hasil Observasi Proses Pembelajaran Hasil Observasi Pra Siklus Siklus I Siklus II a. Skor rata-rata 64,33 66,17 69 b. Prediket Kurang Baik (KB) Baik (B) Baik (B) c. Kualifikasi C B B Gambar 4. Diagram Observasi Proses Pembelajaran Dari hasil penelitian dan pembahasan yang ada, dapatlah dikatakan bahwa dengan etos kerja mandiri guru pada proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran di SMK Negeri 1 Bireuen sesuai dengan harapan. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran dirancang khusus untuk kedisiplinan dalam menggunakan waktu kehadiran, ketertiban, keaktifan dan kerapian melaksanakan tugas mengajar merupakan kunci utama untuk memperoleh prestasi bagi kompetensi guru akan menjadi baik, berkompetensi serta guru dapat mengembangkan etos kerja mandiri sesuai dengan disiplin ilmu yang diterapkan baik pada proses pembelajaran maupun diluar proses pembelajaran. Hal ini dapat dinilai dengan menggunakan instrumen penilaian kedisiplinan pembelajaran dan instrument observasi proses pembelajaran, Oleh karena itu kedisiplinan proses pembelajaran yang timbul dari dalam diri guru harus lebih ditingkatkan dan digali sehingga dapat menunjang pencapain tujuan yang diharapkan dan menghasilkan target sesuai harapan. 2. Etos kerja mandiri guru dalam proses pembelajaran sangat mempengaruhi keberhasilan seorang guru dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik dan meningkatkan hasil pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran pada SMK Negeri 1 Bireuen. Hal ini dapat dilihat pada observasi proses pembelajaran mengalami peningkatan sebesar 2,82% dari pra siklus ke siklus I dan 4,19% dari siklus I ke siklus II, sehingga membuat etos kerja mandiri guru dalam proses pembelajaran membawa dampak yang positif dalam meningkatkan penilaian kedisiplinan proses pembelajaran. 3. Tingkat keberhasilan pembinaan kedisiplinan proses pembelajaran melalui etos kerja mandiri guru SMK Negeri 1 Bireuen, Terciptanya situasi yang disiplin, dapat menimbulkan jalannya proses pembelajaran sehingga mempengaruhi terhadap pencapaian tujuan. Hasil penilaian kedisiplinan pembelajaran mengalami peningkatan dari 6 guru (sebagai sampel responden) berdasarkan nilai kriteria kelulusan 75 (C), pada pra siklus 2 guru (33,33%) lulus dan 4 guru (66,67%) tidak lulus, sedangkan pada siklus I 4 guru (66,67%) lulus dan tidak lulus 2 guru (33,33%) serta pada siklus II semua guru 6 (100%) sehingga apa yang diharapkan sesuai harapan.

10 180 Saran Berkaitan dengan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka dikemukakan saran bahwa guru hendaknya dapat mengembangkan etos kerja mandirinya sesuai dengan disiplin ilmu yang diterapkan, sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang melekat pada dirinya. Dengan demikian kebiasaan yang baik akan dapat dicapai suatu hasil atau prestasi yang memuaskan didalam proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ad. Rucijakker Mengajar Dengan Sukses. Jakarta: PT. Gramedia dan YKPTK. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Ari Kunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas, cet VI. Jakarta: PT Bumi Aksara. Djumbur I dan Moh. Surya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV. Ilmu. Moh. Surya dan Moh. Yamin Pengajaran Remedial. Jakarta: Depdikbud. Moh User Usman Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Mulyana, Etin Solihatin Menjadi Guru Profesional, Memciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung : PT Remeja Rosdakarya Offset. Nasin Imnu Suwandi dan Anno D. Sanjari Disiplin di Sekolah. Seri Gerakan Disiplin Nasional. Jakarta: PT. Grafindo Media Pratama. Oemar, Hamalik Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Oemar, Hamalik Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru. S. Nasution. 1980, Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung: Jemmar. S. Nasution. Nasution Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar. Bandung: PT Bumi Aksara. Sudikin, dkk., Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya: Insan Cendikia. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Suharjono Penelitian Tindakan. Malang : LP3UM. Tarni Farida Kedisiplinan Sebagai Motivator Kerja Mandiri. Jakarta: Pusat Kajian YLKI. The Liang Gie Cara Belajar yang Efisien. Yokyakarta: Pusat Kemajuan Studi.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar*

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Fatimah Abubakar* 152 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMUAIAN PANJANG MELALUI SFAE SISWA KELAS X TPTU SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Fatimah Abubakar* ABSTRAK Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert*

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN. Oleh Bima Albert* 142 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EFEK DOPPLER MELALUI TS-TS SISWA KELAS XI TKJ.1 SMK NEGERI 1 BIREUEN Oleh Bima Albert* Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) meningkatkan hasil belajar efek Doppler melalui

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan

Lebih terperinci

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Dan Profesionalisme Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Melalui Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Guru Pada Sekolah Dasar Negeri 06 Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kedisipilinan Kinerja Guru dalam Pembelajaran melalui Penerapan Reward and Punishment di SMA Negeri 1 Jangka

Upaya Meningkatkan Kedisipilinan Kinerja Guru dalam Pembelajaran melalui Penerapan Reward and Punishment di SMA Negeri 1 Jangka Jurnal Serambi PTK, Volume IV, No.1, Juni 2017 ISSN : 2355-9535 Upaya Meningkatkan Kedisipilinan Kinerja Guru dalam Pembelajaran melalui Penerapan Reward and Punishment di SMA Negeri 1 Jangka Jamaluddin

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan)

JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) JURNAL PENDIDIKAN SERAMBI ILMU (Wadah Informasi Ilmiah dan Kreativitas Intelektual Pendidikan) ISSN 1693-4849 VOLUME 24 NOMOR 1 MARET 2016 Aktivitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Sistem Ekskresi dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG HUBUNGAN KEBIASAAN DISIPLIN DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SD SE-GUGUS 4 KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG Indra Cahyani Universitas Negeri Malang E-mail: indracahyani377@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1 Djulaikah Guru SDN Ngampal 1 Sumberrejo Bojonegoro Email :djulaikah.ngampal1@gmail.com

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.

ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM. ARTIKEL ILMIAH IMPLEMENTASI LAYANAN INFORMASI DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP NEGERI 7 BATANGHARI OLEH : PESRIYENNI NIM.EAID209030 PROGRAM EKSTENSI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI SEKOLAH DAN UPAYA PEMECAHANNYA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMPN 5 Kendari) Suhendri Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Semarang

Lebih terperinci

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi Zunita Riana Wati (09130020) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Belajar yang

Lebih terperinci

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG Ovi Arista Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are

Lebih terperinci

KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK

KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK KOMPETENSI: WAWASAN KEPENDIDIKAN, AKADEMIK, DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU PADA EVALUASI IMPLEMENTASI KTSP DI SMK Disajikan Pada Jurnal Himpunan Pengembang Kurikulum Indonesia (HIPKIN); Bandung, Februari

Lebih terperinci

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru Yulia Rachmawati (08120143) Mahasiswa Pendidikan Ekonomi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Sebagai seorang pemimpin kepala sekolah mempunyai tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan

Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Upaya Meningkatkan Kecakapan Personal Siswa Melalui Metode Learning Journals Dalam Pembelajaran Sosiologi Kelas XI IPS 1 SMA Muhammadiyah 1 Muntilan Oleh Lely Suci Rahmawati dan Poerwanti Hadi Pratiwi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa

Lebih terperinci

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Samsurijal Sahu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pada Materi Cahaya Dan Sifat-Sifatnya di Kelas V SD Inpres 2 Balantak Samsurijal Sahu Mahasiswa

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DISIPLIN DAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ELY ERNAWATI A PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN SIKAP SISWA DALAM MENERIMA PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2009/ 2010 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Terdapat

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FARIDA A 210

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Keywords: Teachers Commitment, Principal Leadership and Teachers discipline

PENDAHULUAN. Keywords: Teachers Commitment, Principal Leadership and Teachers discipline KONTRIBUSI KOMITMEN GURU DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU PENELITIAN KORELASIONAL DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 BATUSANGKAR KABUPATEN TANAH DATAR Irnawati Pegawai Kantor Kementerian

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu

Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Meningkatkan Motivasi Belajar Ips Melalui Penggunaan Media Ganbar Pada Siswa Kelas III di SDN 05 Bunobogu Sarnita Y. Bau, Hasdin, dan Nurvita Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan Upaya Meningkatkan Kemampuan Belajar Siswa Pelajaran Sejarah dengan Menggunakan Metode SQ3R Pada Pokok Bahasan Perkembangan Pemerintahan Orde Baru Kelas XII - IPA 2 Semester I SMA Negeri Modal Bangsa Tahun

Lebih terperinci

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN

PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN 233 PENGARUH KEDISIPLINAN SISWA DI SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA TEKNIK PENDINGIN Eka S. Ariananda 1, Syamsuri Hasan 2, Maman Rakhman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo

PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU. Oleh : Agus Sunaryo PENERAPAN METODE MOVING GROUPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS VIII-H SMPN 1 BOYOLANGU Oleh : Abstrak Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan aktifitas

Lebih terperinci

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak

Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2. Abstrak MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIII G SEMESTER 2 SMP NEGERI 2 TOROH GROBOGAN 1 Oleh: Ning Endah Sri Rejeki 2 Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Disiplin Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 1 PURWOSARI KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS HIDROSFER SEMESTER GENAP 2011/2012

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI OPTIMALISASI LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Peman Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 UPAYA PENINGKATAN

Lebih terperinci

Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar

Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Hubungan Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani dengan Efektifitas Proses Belajar Mengajar Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Mudjihartono * FPOK Universitas Pendidikan Indonesia Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI INJEKSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG

PENERAPAN STRATEGI INJEKSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG PENERAPAN STRATEGI INJEKSI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA PESERTA DIDIK SMA NEGERI 1 NGUNUT TULUNGAGUNG SISWANTO SMA Negeri 1 Ngunut Tulungagung Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

Muhammad Darwis. Dosen Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI MTs MUHAMMADIYAH 7 HASAHATAN JULU Muhammad Darwis Dosen Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri 2 Galang JURNAL PELITA PENDIDIKAN VOL. 3 NO. 4 ISSN : 2338 3003 Dhani, R DESEMBER 2015 Halaman: 247-255 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Melalui Metode Diskusi Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Bagi Siswa Kelas VIII-B

Lebih terperinci

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN

saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN saaaaaaaa1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebab melalui pendidikan diharapkan dapat menghasilkan

Lebih terperinci

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA Wessy Rosesti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The aim of this research is to information

Lebih terperinci

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta 1 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX CARD MATCH (ICM) KELAS VIID SMP NEGERI 4 PANDAK Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk I. PENDAHULUAN Pada Bab I ini akan membahas beberapa hal mengenai: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk memahami kebermaknaan penelitian ini, maka

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu Opi Pradita, Mestawaty, As, dan Sarjan N. Husain Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

Lebih terperinci

Yulin Dj. Panusu, Muhammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Yulin Dj. Panusu, Muhammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pendekatan Keterampilan Proses Pada Pembelajaran Perkembangbiakkan Pada Manusia di Kelas VI SDN Sansarino Kecamatan Ampana Kota Yulin Dj. Panusu, Muhammad Jamhari, dan

Lebih terperinci

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII MTs DARUL FIKRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Novia Wijayanti Program

Lebih terperinci

Kondang Liliawati ABSTRAK. Kata kunci: kinerja guru, media pembelajaran, supervisi,sd Negeri 1 Temon

Kondang Liliawati ABSTRAK. Kata kunci: kinerja guru, media pembelajaran, supervisi,sd Negeri 1 Temon PENINGKATAN KINERJA GURU DALAM MEMANFAATKAN MEDIA PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK BAGI GURU KELAS SD NEGERI 1 TEMON SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kondang Liliawati ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Kelas IV SD Toriapes Kasimbar Rahmayanti, Charles Kapile, dan Amiruddin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU SD NEGERI 49 CAKRANEGARA

OPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU SD NEGERI 49 CAKRANEGARA ABSTRAK OPTIMALISASI PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN KINERJA GURU SD NEGERI 49 CAKRANEGARA HARUN Kepala SD Negeri 49 Cakranegara Supervisi akademik adalah merupakan salah satu cara

Lebih terperinci

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK

KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI. Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK 1 KEMAMPUAN GURU PKn DALAM MEMBINA KARAKTER SISWA DI SMP NEGERI 16 SIGI Linda Agustina 1 Jamaludin 2 Hasdin 3 ABSTRAK Tujuan penelitian mengetahui kemampuan guru PKn dalam membina karakter siswa di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1) WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember sampai 3 Desember tahun 2009 Penentuan waktu penelitian mengacu pada

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI Halim Hi. Djaham Lumuan Guru Fisika SMA Negeri 1 Banggai Dinas Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati

PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI SUPERVISI AKADEMIK. Elly Indriati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SD Negeri Pesarean 01 Adiwerna Tegal Abstrak Penelitian tindakan kelas ini di latarbelakangi

Lebih terperinci

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG KOMITMEN GURU YANG DISERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG Wina Canigia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The goal of this research are

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI

PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI TEBING TINGGI PENERAPAN METODE JIGSAW LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN SISWA KELAS V SD NEGERI 163084 TEBING TINGGI Mawati Lumbangaol Surel : lumbangaol.mawati005@gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN. Oleh Zainuddin*

SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN. Oleh Zainuddin* 212 SUPERVISI AKADEMIK DAPAT MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN Oleh Zainuddin* Abstrak Supervisi akademik berpengaruh kepada kegiatan membantu guru dalam mengembangkan pembelajaran

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso Meningkatkan Hasil Belajar IPA Tentang Konsep Pesawat Sederhana Melalui Metode Demonstrasi Pada Siswa Kelas V SD Inpres 2 Langaleso Reflina Suak, Irwan Said, dan Yunus Kendek Paluin Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI LKS BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 08 KEPAHIANG TAHUN 2013 Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang Abstrak:

Lebih terperinci

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

PERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA.

PERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA. PERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA. Oleh: Sogi Hermanto Dosen Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Palangka

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN ABSTRAK FLORA Guru SD Negeri 38 Ampenan e-mail: flora.60@yahoo.com Untuk mengatasi masalah rendahnya

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR Vicky Budi Utomo 1, Dedi Kuswandi 2, Saidah Ulfa 3 Jurusan Teknologi Pendidikan FIP Universitas

Lebih terperinci

10 Media Bina Ilmiah ISSN No

10 Media Bina Ilmiah ISSN No 10 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENETAPKAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) MELALUI WORKSHOP DI SD NEGERI 31 AMPENAN Oleh: Sri Banun Kepala SD Negeri 31 Ampenan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH Winda Maulina 1, Thamrin Kamaruddin 2, M. Yusuf Harun 3 1 Email: winda.maulina04@gmail

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN RANTAI MAKANAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE DI KELAS IV SDN I LABUAN LOBO KABUPATEN TOLITOLI Satriani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR

PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR E-ISSN: 2528-7427 1 PENGEMBANGAN KOMPETENSI KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PENDIDIK ANAK USIA DINI DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR Nanik Dwi Nurhayati Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI

MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI MENINGKATKAN KEDISIPLINAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA KELOMPOK B DI TK BUNGAMPUTI Tum 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kedisiplinan anak dapat ditingkatkan melalui

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH. Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z.

PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH. Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z. PELAKSANAAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DI GUGUS MANGGA KECAMATAN JAYA BARU KOTA BANDA ACEH Sri Risky Ramadani, Nurhaidah, Soedirman Z. Universitas Syiah Kuala Ramadaniriskysri@gmail.com ABSTRAK Salah satu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Disiplin BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari aktivitas atau kegiatan, kadang kegiatan itu kita lakukan dengan tepat waktu tapi kadang

Lebih terperinci

Kata Kunci: Remedial teaching

Kata Kunci: Remedial teaching PELAKSANAAN REMEDIAL TEACHING MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA NEGERI KABUPATEN REMBANG Joko Widodo 1 Abstrak: Permasalahan dalam penelitian ini yaitu (1) Bagaimana kemampuan guru dalam mendiagnosis kesulitan

Lebih terperinci

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Palimbong. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pembelajaran PKn Melalui Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Di Kelas V SDN Inpres Popisi Kecamatan Peling Tengah Tilka Masoyang, Bonifasius Saneba,

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (PHK)

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (PHK) JOURNAL PEDAGOGIA ISSN 289-3833 Volume. 4, No. 1, Februari 215 PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP (PHK) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KECAKAPAN PERSONAL DAN KECAKAPAN SOSIAL SERTA PRESTASI BELAJAR

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS PAIKEM MELALUI WORKSHOP PADA SMP BINAAN KOTA MATARAM SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendidik mempunyai tujuan tertentu, bahwa pada umumnya dapat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat telah

BAB I PENDAHULUAN. mendidik mempunyai tujuan tertentu, bahwa pada umumnya dapat. Perkembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat telah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan alat atau sarana yang menentukan sampai di mana kemampuan tersebut dapat dicapai. Dalam konteks lebih luas bahwa pendidikan sebagai proses pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu unsur penting dalam kegiatan pendidikan di madrasah adalah guru. Dimana peranan guru sangatlah besar dalam menyiapkan generasi bangsa yang unggul

Lebih terperinci

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 25 STUDI PELAKSANAAN STANDAR PROSES DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Astrada 1, Amay Suherman 2, Yayat 3 DepartemenPendidikan Teknik Mesin, FPTK UPI Jl. Dr. Setiabudhi No. 207 Bandung 40154 astradadedek@rocketmail.com

Lebih terperinci

HJ. BAIQ SUMIATI. Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Mataram

HJ. BAIQ SUMIATI. Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota Mataram UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU-GURU SEKOLAH DASAR DALAM MELAKSANAKAN PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SUPERVISI KOLABORATIF DI SEKOLAH BINAAN HJ. BAIQ SUMIATI Pengawas SD Dinas Pendidikan Kota

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI WORKSHOP MODEL P2FR DI SMP NEGERI 43 MEDAN

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI WORKSHOP MODEL P2FR DI SMP NEGERI 43 MEDAN ISSN 0852-0151 Jurnal Bidang Pendidikan Volume 20(2): 129-138, 2014 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU MEMBUAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MELALUI WORKSHOP MODEL P2FR DI SMP NEGERI 43 MEDAN Rasmin Simbolon

Lebih terperinci

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya

Sabran, Kemampuan Roll Depan, Metode Tutor Sebaya 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN ROLL DEPAN SISWA KELAS IV MELALUI METODE TUTOR SEBAYA DI SDN 20 BIAU KABUPATEN BUOL Sabran Hendrik Mentara Hendriana Sri Rejeki Pendidikan Olahraga FKIP Universitas Tadulako Kampus

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAPAT MENINGKATKAN KENERJA GURU DAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAPAT MENINGKATKAN KENERJA GURU DAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAPAT MENINGKATKAN KENERJA GURU DAN PRESTASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN Oleh SETIADI MURBUDI ARTA Mahasiswa Program Studi Administrasi Pendidikan Olahraga

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru BAB III PEMBAHASAN 3.1 Karakteristik Kompetensi Profesional yang Harus Dimiliki Guru Guru adalah pejabat profesional, sebab mereka diberi tunjangan profesional. Namun, walaupun mereka secara formal merupakan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Supervisi Akademik, Kemampuan Guru, Penelitian Tindakan Kelas

Kata Kunci: Supervisi Akademik, Kemampuan Guru, Penelitian Tindakan Kelas Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN : 2541-0849 e-issn : 2548-1398 Vol. 3, No 1 Januari 2018 SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SMA COKROAMINOTO SUKARESMI DALAM MEMBUAT ADMINISTRASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu pengalaman belajar yang terprogram dalam bentuk pendidikan formal, non formal maupun informal di sekolah dan luar sekolah yang berlangsung

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI KELISTRIKAN MELALUI PEMANFAATAN ALAT PERAGA KIT Abstrak Sumaryatun Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika

Lebih terperinci

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM

Kata Kunci : Supervisi Akademik, Kompetensi Guru Dalam Mengelola KBM, PAIKEM PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGELOLA KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BERBASIS PAIKEM DI SD NEGERI 2 GROBOGAN, KECAMATAN GROBOGAN, KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER I TAHUN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar,

BAB II LANDASAN TEORITIS. Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar, BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Pengalaman Belajar Para ahli psikologi banyak mengemukakan tentang pengertian belajar, pada hakekatnya belajar merupakan suatu masalah yang dihadapi sepanjang sejarah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS

PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS PENERAPAN MODEL IMPROVING LEARNING DENGAN TEKNIK INKUIRI PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS Sanusi GURU SMP Negeri 10 Tambun Selatan Abstract: The researcher tries to solve problem of studying mathematic

Lebih terperinci

Strategi Pembelajaran Peningkatan...I Nyoman Rida 96

Strategi Pembelajaran Peningkatan...I Nyoman Rida 96 STRATEGI PEMBELAJARAN PENINGKATAN KEMAPUAN BERPIKIR (SPPKB) DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN PELAJARAN 2012/2013. ABSTRAKSI I NYOMAN RIDA STKIP Hamzanwadi Selong Penelitian

Lebih terperinci

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU Hadi Guru Matematika SMP Negeri 1 Palu Abstrak: Penelitian ini

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Tindakan Kelas Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS 2 SD NEGERI 2 MIMBAAN SITUBONDO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Amalia Risqi Puspitaningtyas Universitas Abdurachman Saleh Situbondo amalia_risqi88@yahoo.com

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal

Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal Penggunaan Metode Inquiri Dalam Pembelajaran IPS Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Apal Arekson Tola, Bonifasius Saneba, dan Anthonius Polimbong Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan. sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap dan kepribadian yang baik sesuai Undang-Undang No. 20 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah sistem, sehingga keberhasilan dari proses pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pendidik atau guru. Guru

Lebih terperinci

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro MENIGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS VI SDN TLOGOHAJI I SUMBERREJO BOJONEGORO Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

UPAYA KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMP PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP

UPAYA KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMP PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP UPAYA KEPALA SEKOLAH MENINGKATKAN PELAKSANAAN TUGAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SMP PEMBANGUNAN LABORATORIUM UNP Eri Murti Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract Penulisan ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah kunci sukses tidaknya suatu bangsa dalam pembangunan. Indonesia sebagai suatu bangsa yang sedang giat-giatnya melakukan pembangunan di segala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang pendidikan. Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Dalam menghadapi perkembangan zaman dengan berbagai perubahan dan persaingan mutu, maka diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam menghadapi setiap

Lebih terperinci