Oleh. NURHAYATI ISHAK Nim FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH. Anggota. Pembimbing I : Dr. Rusdin Djibu, M.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh. NURHAYATI ISHAK Nim FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH. Anggota. Pembimbing I : Dr. Rusdin Djibu, M."

Transkripsi

1 1 MENINGKATKAN PENGENALAN HURUF LATIN MELALUI PENGGUNAAN PIAS-PIAS HURUF PADA KELOMPOK KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM HARAPAN INDAH DESA LAWONU KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO Oleh NURHAYATI ISHAK Nim FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH Anggota Pembimbing I : Dr. Rusdin Djibu, M.Pd Pembimbing II : Dr. Ummyssalam A.T.A.Duludu, M.Pd 2013

2 2 MENINGKATKAN PENGENALAN HURUF LATIN MELALUI PENGGUNAAN PIAS-PIAS HURUF PADA KELOMPOK KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM HARAPAN INDAH DESA LAWONU KECAMATAN TILANGOKABUPATEN GORONTALO Oleh NURHAYATI ISHAK Nim ABSTRAK Nurhayati Ishak Meningkatkan Pengenalan Huruf Latin Melalui Penggunaan Pias-Pias Huruf Pada Kelompok Keaksaraan Fungsional di PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I : Dr. Rusdin Djibu, M.Pd, Pembimbing II : Dr. Ummyssalam A.T.A.Duludu, M.Pd Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah kemampuan mengenal huruf latin pada Kelompok Keaksaraan Fungsional PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo dapat ditingkatkan melalui penggunaan pias-pias huruf? Penelitian ini didesain sebagai penelitian tindakan kelas. Dengan teknik pengumpulan data observasi, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis persentase. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari tahap awal, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pemantauan dan evaluasi. Hasil penelitian bahwa pada kegiatan obsevasi awal menunjukkan bahwa hanya 6 orang warga belajar atau sebanyak (30%) dari 20 warga belajar yang memiliki kemampuan membaca huruf latin yang baik. Pada siklus I pertemuan I terjadi peningkatan kemampuan warga belajar dalam membaca huruf latin menjadi 12 warga belajar (60 %) dari 20 warga belajar. Siklus I pertemuan II kembali mengalami peningkatan menjadi 14 warga belajar (70%). Pada siklus II terdapat 17 warga belajar (85 %) dari 20 warga belajar yang sudah berkembang dengan baik kemampuannya mengenal huruf latin. Berdasarkan temuan di atas maka hipotesis tindakan jika digunakan pias-pias huruf maka kemampuan warga belajar dalam membaca huruf latin Kelompok Keaksaraan Fungsional PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo meningkat. dapat diterima. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan kemampuan warga belajar dalam membaca huruf latin dapat ditingkatkan dengan menggunakan piaspias huruf Kata Kunci: Huruf Latin, Pias-Pias Huruf

3 3 A. PENDAHULUAN Keaksaraan fungsional merupakan salah satu program yang dilakukan untuk mengembangkan kemampuan serta potensi sumber daya manusia Indonesia agar memiliki kapasitas yang baik dalam membaca dan menulis. Program ini muncul karena kondisi riil menunjukkan bahwa buta aksara Indonesia berada pada angka yang cukup tinggi. Program keaksaraan fungsional merupakan salah satu program yang bertujuan untuk meletakkan dasar perkembangan warga belajar menuju perkembangan yang optimal. Secara umum tujuan program keaksaraan fungsional adalah membantu meletakan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh warga belajar dalam menyesuaikan diri di lingkungannya. Salah satu bentuk kemampuan yang perlu dikembangkan pada warga belajar dalam program keaksaraan fungsional yaitu kemampuan dalam mengenal huruf latin. Pengenalan huruf latin satu demi satu sangatlah penting karena dimulai dari pengenalan huruf akan bisa merangkaikan menjadi kata-kata yang bermakna. Perlunya pengenalan huruf latin terhadap warga belajar. Hal ini dilakukan karena tingkat kemampuan membaca masyarakat Indonesia sangat rendah. Salah satu masalah yang sangat krusial dihadapi dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu masalah buta aksara yang masih dialami oleh sekitar 8.3 juta penduduk Indonesia (Data Statistik Tahun 2010). Pada 2012 ini, angka buta aksara yang tersisa ditargetkan mencapai 4,79 persen atau 8,3 juta orang, yang sebagian besar berusia diatas 45 tahun (Pos Kota, 2012:1). Angka ini cukup fantastis karena masih banyak masyarakat yang tidak dapat membaca dan pada umumnya terdapat di pedesaan. Terkait dengan hal ini Andini (2007:1) mengemukakan bahwa pemerintah telah menargetkan tahun 2012 angka buta huruf di Indonesia akan diturunkan hingga 5%. Upaya ini sampai dengan tahun 2012 belum dapat dilaksanakan dengan optimal. Kenyataan yang ada di kelompok keaksaraan fungsional PKBM Harapan

4 4 Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo pengenalan huruf latin warga belajar sangat minim. Dalam konteks ini tingkat kemampuan warga belajar yang ada di Kelompok keaksaraan fungsional PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo memiliki kemampuan yang bervariasi yaitu mulai dari kategori sukma 1, sukma 2 dan sukma 3. Data riil di lapangan menunjukkan bahwa dari jumlah 20 warga belajar yang belajar di PKBM Harapan Indah Desa Lawonu, sebanyak 2 warga belajar (10%) termasuk dalam kategori sukma 3 yaitu telah memiliki kemampuan menghitung angka 200 ke atas serta mampu melakukukan analisis sederhana terhadap untung dan rugi dalam sebuah transaksi. Sebanyak 3 warga belajar (15%) termasuk dalam kategori sukma 2 yaitu tingkat kemampuan dalam menghitung angka hanya berkisar dari 100 sampai dengan 150, sedangkan 15 warga belajar (75%) dengan kategori sukma 1 yaitu dengan kemampuan dalam mengenal angka berkisar antara 1 sampai dengan 100. Jika dipersentasekan menunjukkan bahwa kemampuan warga belajar yang dapat menyelesaikan program lebih didominasi oleh warga belajar dengan kemampuan rendah. Hal ini diduga merupakan indikasi dari belum optimalnya kegiatan pengelolaan keaksaraan fungsional sehingga menyebabkan jumlah warga belajar yang memiliki kemampuan tinggi hanya terbatas. Berdasarkan hasil pengamatan awal pula menunjukkan bahwa dari 20 warga belajar Kelompok anggrek hanya 6 orang atau 30% memiliki kemampuan dalam mengenal huruf latin, dan 14 warga belajar atau 70% yang belum nampak kemampuannya dalam pengenalan huruf latin tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari kemampuan warga yang kurang mampu membedakan huruf besar dan huruf kecil, kurangnya kemampuan warga belajar untuk mengenal huruf vocal dan huruf konsonan. Rendahnya kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin karena kondisi riil menunjukkan bahwa warga belajar pada umumnya kurang memiliki perhatian dalam proses belajar mengajar khususnya untuk mengenal huruf. Sebagian

5 5 warga belajar terlihat kurang termotivasi dalam mengenal huruf yang dituliskan tutor di papan tulis. Bahkan mereka lebih menyukai aktivitas yang lain dan kurang tertarik dalam mengenal huruf latin yang diperkenalkan tutor. Dengan demikian maka tutor perlu untuk mengatasi masalah ini dengan menganalisis berbagai faktor penyebab dari permasalahan yang dihadapi. Setelah ditelusuri ternyata penyebabnya adalah kurangnya perhatian dan respon warga belajar dalam proses belajar mengajar. Dalam konteks ini akan pada umumnya kurang tertarik dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan tutor di kelas. Sehubungan permasalahan tersebut maka perlu upaya proaktif untuk mengatasi permasalahan ini. Salah satu usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan pias-pias huruf. Penggunaan pias-pias huruf ini sangat penting dalam membantu warga belajar untuk mengenali dengan tepat bentuk setiap huruf. Hal tersebut pada gilirannya akan mampu untuk meningkatkan pengenalan huruf latin pada warga belajar. Kondisi ini memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Pengenalan Huruf Latin Melalui Penggunaan Pias-Pias Huruf Pada Kelompok Keaksaraan Fungsional di PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. B. KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 1 Hakikat Keaksaraan Fungsional Jalal (2003:53) mengemukakan bahwa keaksaraan fungsional secara sederhana diartikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis. Menurut Napitupulu (dalam Aziz (2010:3) bahwa Keaksaraan dibataskan secara luas sebagai pengetahuan dasar dan keterampilan yang diperlukan oleh semua didalam di dunia yang berubah cepat, merupakan hak asasi manusia. Program keaksaraan fungsional (KF) dapat terlaksana dengan baik jika dapat termotivasi serta memberdayakan warga masyarakat yang menjadi sarana didiknya, sehingga sesuai dengan kebutuhan belajar dan keadaan masing-masing daerah, maka prinsip-prinsip berikut perlu diperhatikan:

6 6 konteks lokal, desain lokal, proses partisipatif, dan penerapan atau fungsionalisasi hasil belajar. Yusuf (2011:1) mengemukakan bahwa istilah keaksaraan fungsional mandiri telah lama dikenal yakni sejak pertengahan tahun 1960 an, dan merupakan konsep yang sangat berpengaruh dalam membangun pendidikan melalui program keaksaraan. Pesona ide tersebut sangat kuat dan tersebar luas. Banyak pihak sangat perduli terhadap ide tersebut antara lain: pendidik orang dewasa, para ahli pembangunan ekonomi, pekerja pembangunan desa, lembaga-lembaga penyebar innovasi, para perencana dan pelaksana padea lembaga-lembaga internasional tampaknya semuanya sangat perduli dengan keaksaraan fungsional, ide dibalik itu sepertinya adalah bahwa keaksaraan dapat mempunyai fungsi atau peran membangkitkan pembangunan sosial ekonomi suatu masyarakat. Sementara itu para pekerja keaksaraan fungsional mandiri terutama yang bekerja di proyek-proyek yang disponsori Unesco melakukan eksperimentasi,dan telah menjual konsep tersebut beserta temuan-temuannya. Napitupulu (dalam Jalal dan Sukarso, 2003:53) keaksaraan secara luas didefinisikan sebagai pengetahuan dasar dan keterampilan yang diperlukan oleh semua di dalam dunia yang berubah cepat, merupakan hal asasi manusia. Lebih lanjut dikatakan bahwa di dalam setiap masyarakat keaksaraan merupakan keterampilan yang diperlukan pada dirinya dan salah satu pondasi bagi keterampilan-keterampilan hidup yang lain. Di samping itu keaksaraan merupakan katalisator untuk berperan serta dalam kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, politik, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat, serta merupakan sarana untuk belajar sepanjang hayat. Dari uraian tersebut dapatlah disimpulkan bahwa keaksaraan fungsional merupakan salah satu layanan bentuk pendidikan luar sekolah bagi masyarakat yang belum dan ingin memiliki kemampuan calistung dan setelah mengikuti program ini mereka memiliki kemampuan baca tulis hitung dan menggunakannya serta berfungsi baik bagi kehidupannya.

7 7 2.Tujuan Keaksaraan Fungsional Menurut Aziz (2010:3) bahwa penyelenggaraan program keksaraan fungsional mempunyai tujuan yang ingin dicapai, tujuannya adalah: Warga belajar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang dapat dikembangkan untuk pengembangan diri, mencari nafkah dan melanjutkan pendidikan. Terkait dengan tujuan yang ingin dicapai dalam program keksaraan fungsional Imawan (2010:3) mengklasifikasikannya atas tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan umum program keksaraan fungsional adalah agar warga belajar memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap mental yang dapat dikembangkan untuk pengembangan diri, mencari nafkah dan melanjutkan pendidikan. Sedangkan tujuan khususnya adalah : 1) meningkatkan pengetahuan warga belajar sejalan dengan perkembangan IPTEK, 2) meningkatkan kemampuan sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat, 3) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan warga belajar untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari program keksaraan fungsional maka dibuatlah 10 program Pendidikan Luar Sekolah dalam bidang keksaraan fungsional. Dalam konteks ini aspek-aspek pelaksanaan penyelenggaran program keaksaraan fungsional mandiri harus memperhatikan komponen-komponen yang menjadi penentu keberhasilan program keaksaraan fungsional mandiri yaitu meliputi patokan 10 program Pendidikan Luar Sekolah diantaranya: warga belajar, sumber belajar, pamong belajar, sarana belajar, tempat belajar, dana belajar, ragi belajar, kelompok belajar, program belajar dan hasil belajar. (Kuncoro, 2005:11) Melalui strategi tersebut diharapkan mampu meningkatkan kemampuan para warga belajar di program keksaraan fungsional sehingga kemampuan mereka dalam mengenal huruf serta membaca dapat ditingkatkan. Sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran orang dewasa, ada empat prinsip utama dalam program keaksaraan fungsional yang dikembangkan berdasarkan perspektif baru pendidikan orang dewasa,yaitu

8 8 konteks local, desain local, proses partisipatif, dan penerapan hasil belajar. 3.Strategi dan Metode Pembelajaran Keaksaraan Fungsional Strategi dan metode merupakan suatu cara / tindakan yang dirancang tutor, sehingga menimbulkan kegiatan belajar bagi para warga belajar dan juga warga belajar dapat mencerna bahan pembelajaran yang disampaikan tutor dengan mudah dan baik. Rizal (2011:1) mengemukakan bahwa kriteria yang perlu diperhatikan dalam menetapkan strategi dan metode pembelajaran yaitu: 1) Pemilihan dan penetapan strategi dan metode harus berorientasi pada tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, 2) Memperhatikan materi yang akan disampaikan kepada warga belajar dengan berbagai karakteristiknya sebagai orang dewasa, 3) Media belajar yang akan digunakan dalam proses pembelajaran, 4) Tingkat kemampuan dan kemudahan warga belajar dalam menyerap dan memahami materi pembelajaran, 5) Memperhatikan efektivitas, efisiensi, daya tarik media, dan iklim / suasana pembelajaran dikelompok belajar. 4. Hakikat Pengenalan Huruf Latin Pengenalan huruf latin tidak lepas dari pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa sangatlah penting karena dengan berbahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain untuk menyampaikan sesuautu keinginan kepada orang lain. Beberapa para ahli sepakat bahwa bahasa mencakup cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan individu dinyatakan dalam bentuk simbol seperti lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan maupun mimik yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu. Bahasa sebagai fungsi dari komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekspresikan berbagai ide, arti, perasaan dan pengalaman. Badudu (dalam Dhieni, 2011:1.8) menjelaskan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Lebih lanjut Ayah bunda (2007:78)

9 9 menjelaskan bahwa bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan manusia disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbiter (manasuka) digunakan masyarakat dalam rangka unutk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti menggunakan bahasa berdasarkan pengetahuan individu tentang adat dan sopan santun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah suatu modifikasi komunikasi yang meliputi system simbol khusus yang dipahami dan digunakan sekelmpok individu unutk mengkomunikasikan berbagai ide dan informasi. 5. Pola dan strategi Pengenalan Huruf Latin Melalui Penggunaan Pias-Pias Huruf Pengenalan huruf latin perlu dilakukan sejak warga belajar. Alfabet Latin atau Alfabet Romawi adalah alfabet yang pertama kalinya dipakai oleh orang Romawi untuk menuliskan bahasa Latin kira-kira sejak abad ke-7 Sebelum Masehi. Mereka belajar menulis dari orang-orang Etruria, sedangkan orang Etruria belajar dari orang Yunani. Alfabet Etruska merupakan adaptasi dari alfabet Yunani. Menurut hipotesis, semua aksara alfabetis tersebut berasal dari abjad Fenisia, dan abjad Fenisia berasal dari hieroglif Mesir. Pada saat ini alfabet Latin adalah aksara yang paling banyak dipakai di dunia untuk menuliskan berbagai bahasa. Beberapa negara mengadopsi dan memodifikasi alfabet Latin sesuai dengan fonologi bahasa mereka, karena tidak semua fonem dapat dilambangkan dengan huruf Latin Pola pengenalan huruf latin perlu dilakukan dengan baik, sebagai upaya untuk melatih dan mengembangkan kemampuan warga belajar sehingga dapat mengenal dan mengenal huruf latin. Terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan tutor untuk meningkatkan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin. Salah satu diantaranya yaitu dengan menggunakan penggunaan pias-pias huruf. Penggunaan pias-pias huruf merupakan salah satu permainan yang unik dan sangat disukai warga belajar.

10 10 Strategi pengenalan huruf latin menurut Bahrudin (2010:1) dilakukan dengan tiga cara yaitu: 1) mengenalkan huruf besar dan huruf kecil, 2 mengenalkan huruf vocal dan 3) mengenalkan huruf konsonan. Strategi pengenalan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Pengenalan Huruf Abjad Besar dan Huruf Abjad Kecil Pengenalan ini dilakukan dengan menggunakan pias-pias huruf seperti contoh sebagai berikut A B C D E F G H I J K L M NO P Q R S T U V W X Y Z contoh Huruf Abjad Kecil : a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z 2) Mengenalkan Huruf Vocal Pengenalan huruf vocal dilakukan dengan memperkenalkan huruf vocal sebagaimana contoh berikut: A, I, U, E, O a, i, u, e, o 3) Mengenalkan Huruf Konsonan Pengenalan huruf konsonan dilakukan dengan memperkenalkan huruf vocal sebagaimana contoh berikut: B C D F G H J K L M N P Q R S T V W X Y Z b c d f g h j k l m n p q r s t v w x y z Strategi yang digunakan dalam pengenalan huruf ini dapat dilakukan melalui permainan pias huruf. Permainan ini sangat menantang bagi warga belajar. Dalam konteks ini warga belajar ditantang untuk dapat menemukan huruf-huruf tertentu dan selanjutnya menempelkannya pada papan yang telah disiapkan. Rizal (2011:5) mengemukakan bahwa pengenalan huruf latin melalui penggunaan pias-pias huruf dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

11 11 a) Tutor mengatur warga belajar dalam posisi berkelompok dengan memperhatikan tingkat kecakapan, keterampilan, pengetahuan dan kepribadian b) Tutor menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. c) Diawali dengan pembagian lembar kerja warga belajar yang di dalamnya ada bentuk-bentuk huruf-huruf latin yang akan disamakan dengan pias-pias huruf yang telah disiapkan. d) Dilanjutkan dengan memotivasi warga belajar untuk berkreasi membentuk kata sesuai dengan kata yang telah disediakan dalam lembaran kertas. e) Bersaman dengan warga belajar mencari huruf-huruf yang sama dengan apa yang dituliskan di kertas, tutor meminta warga belajar untuk menyebutkan nama huruf yang akan digunakan untuk ditempel pada papan yang telah disediakan. f) Tutor memberikan motivasi kepada warga belajar untuk mengenal huruf latin yang diajarkan. C. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Kelompok Keaksaraan Fungsional Desa Lauwonu Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Kelompok Keaksaraan Fungsional di PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas karena di Kelompok Keaksaraan Fungsional di PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo ini terdapat permasalahan yang harus ditangani melalui penelitian tindakan kelas. Masalah tersebut adalah rendahnya kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin. Adapun yang digunakan pada teknik pengumpul data adalah sebagai beikut: a) observasi dan b) dokumentasi. Analisis data dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan pada setiap akhir siklus pembelajaran. Data yang dianalisis meliputi data hasil pengamatan tutor dan data kegiatan warga belajar, serta hasil Warga belajar. Data ini dianalisis secara persentase.

12 12 D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian terkait dengan peningkatan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin dengan menggunakan pias-pias huruf menunjukkan bahwa peningkatan yang sangat signifikan dari kemampuan warga belajar mengenal huruf latin. Dari kegiatan obsevasi awal menunjukkan bahwa hanya 6 orang warga belajar atau sebanyak (30%) dari 20 warga belajar yang memiliki kemampuan mengenal huruf latin yang baik. Berdasarkan hasil analisis dan tindakan pada siklus I pertemuan I menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang cukup berarti dalam peningkatan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin menjadi 12 warga belajar (60.00%) dari 20 warga belajar yang ada di Kelompok Keaksaraan Fungsional PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo. Tindakan siklus I ini selanjutnya diikuti dengan pertemuan II. Pada siklus I pertemuan II tutor lebih mengoptimalkan pendampingan dengan memberikan kesempatan kepada warga belajar untuk mengenal huruf latin secara berpasangan. Berdasarkan tindakan yang dilaksanakan pada siklus I pertemuan II ini terjadi peningkatan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin menjadi 14 warga belajar (70 0%) dari 20 warga belajar yang ada di Kelompok Keaksaraan Fungsional PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Berdasarkan tindakan yang dilaksanakan pada siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan warga belajar dalam mengenal dan mengenal huruf latin. Dalam konteks ini terdapat 17 warga belajar (85.00%) dari 20 warga belajar yang sudah berkembang dengan baik kemampuannya dalam mengenal huruf latin dan hanya terdapat 3 orang (15.00%) warga belajar yang belum maksimal kemampuannya dalam mengenal dan mengenal huruf latin.

13 13 E. PENUTUP Berdasarkan temuan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin dapat ditingkatkan dengan menggunakan pias-pias huruf. Dari kegiatan obsevasi awal menunjukkan bahwa hanya 6 orang warga belajar atau sebanyak (30%) dari 20 warga belajar yang memiliki kemampuan mengenal huruf latin yang baik. Pada siklus I pertemuan I terjadi peningkatan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin menjadi 12 warga belajar (60 %) dari 20 warga belajar. Siklus I pertemuan II kembali mengalami peningkatan menjadi 14 warga belajar (70%). Pada siklus II terdapat 17 warga belajar (85 %) dari 20 warga belajar yang sudah berkembang dengan baik kemampuannya mengenal huruf latin. Berdasarkan temuan di atas maka hipotesis tindakan jika digunakan pias-pias huruf maka kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin Kelompok Keaksaraan Fungsional PKBM Harapan Indah Desa Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo meningkat. dapat diterima. Berdasarkan simpulan tersebut dapat dikemukakan beberapa saran berikut:peningkatan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin hendaknya menjadi perhatian utama tutor agar warga belajar memiliki kemampuan yang baik dalam mengenal huruf latin. Dalam konteks ini pias-pias huruf dapat dijadikan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin. Kegiatan membaca pias-pias huruf latin perlu dirancang sedemikian rupa oleh tutor sehingga menjadi salah satu wahana yang dapat meningkatkan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin. Untuk mengoptimalkan peningkatan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin maka perlu dilakukan koordinasi dengan pengelola Kelompok Keaksaraan Fungsional dan tutor kelas lain untuk secara rutin memantapkan kemampuan warga belajar dalam mengenal huruf latin. DAFTAR PUSTAKA Andini Kekasaraan Fungsional dan Permasalahannya. Jakarta: Jurnal PLS

14 14 Astuti dan Aziz Pembelajaran Keaksaraan Fungsional. (Online) tersedia di (Download, 27 Nopember 2011) Ayah Bunda, Majalah Edisi Khusus Perkembangan Warga belajar. Jakarta: Proyek Penataran Tutor Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Aziz Aqil Ahmad Studi Kasus Kelompok Belajar KF di Desa Kedungjati Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. (Online) tersedia di. (Download, 27 Nopember 2011) Depdiknas Kumpulan Materi Diklat Pendidikan dan CDW. Gorontalo : Bidang PNF dan TK Kabupaten Depdiknas Didaktik Metodik. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Depdiknas Program Kegiatan Belajar. Jakarta : Dirjen Dikdasmen Dhieni, Nurbiana Metode Pengembangan Bahasa. Terbuka Jakarta : Universitas Fajri.Muhamad. 201o. Analisis Observasi Lapangan : Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (Pkbm) Dalam Menjalankan Peran Dan Fungsi Sebagai Lembaga Pendidikan Nonformal. (Online) Tersedia di /2010/04/21/ pkbm-sebagai-lembagapendidikan-nonforma/. (Download, 26 Desember 2011) Hafsian Konsep dan Strategi Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat. (Jurnal) Jakarta: Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Hildayani, Rini dkk Psikologi Perkembangan. Jakarta : Pusat Penelitian Universitas Terbuka Imawan Thoriq Model Penyelenggaraan dan Pengembangan Program Keaksaraan Fungsional. (Online) tersedia di 06/model-kecakapan-hidup-life-skill-pada-keaksaraan-fungsional-kf-studikasus-kelompok-belajar-kf-di-desa-kedungjati-kecamatan-kedungjatikabupaten-grobogan.html (Download, 12 April 2011)

15 15 Jalal Fasli Program Keaksaraan Fungsional (Implementasi Sebuah Konsep Pembelajaran Berbasis Masyarakat(Community Based Learning). Jakarta: Rineka Cipta Kahar Jurnal Ilmiah. Visi. Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal (PTK-PNF) Laila Makalah Alat Permainan Edukatif. Jakarta. Jurnal TK Lilawati Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua, Stimulasi Membaca dari Orang Tua dan Inteligensi dengan Minat Membaca Pada Anak Kelas V PKBM Dasar. Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada. Pos Kota, Pendidikan Luar Sekolah, analisis dan solusinya. Jakarta: Artikel Rizal Pelaksanaan Keaksaraan Fungsional. Jakarta: Jurnal Sasmita Panduan Pelaksanaan Keaksaraan Fungsional. Jakarta. Depdiknas Solehuddin Konsep Dasar Pendidikan Pra Sekolah. Bandung : PT Dunia Pustaka jaya Sudjana Statistika. Bandung : Tarsito. UNG Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo Yusuf Keaksaraan Fungsional. (Online) Tersedia di (Download, 12 April 2011)

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sangatlah penting karena dengan berbahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain untuk

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sangatlah penting karena dengan berbahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain untuk BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Pengenalan Huruf Latin Pengenalan huruf latintidak lepas dari pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa sangatlah penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyandang buta aksara, agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung

BAB I PENDAHULUAN. penyandang buta aksara, agar memiliki kemampuan membaca, menulis, berhitung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah pendidikan yang kita hadapi dewasa ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya Pendidikan Luar Sekolah.

Lebih terperinci

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd

Oleh: Dibimbing oleh : 1. Dema Yulianto, M.Psi 2. Anik Lestariningrum, M.Pd JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU CERIA PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH IV NGRONGGO KECAMATAN KOTA-KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: DWI HANDAYANI NPM :

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM Eka Guswarni Abstrak Kemampuan membaca awal anak masih rendah. Peningkatan kemampuan bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak Kelompok B di PAUD Anggrek Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan dalam masyarakat mengalami kemerosotan,baik di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. kekeluargaan dalam masyarakat mengalami kemerosotan,baik di tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini membawa dampak dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Dimana hubungan kekeluargaan dalam masyarakat mengalami

Lebih terperinci

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD

ARTIKEL. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan PG PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF ABJAD MELALUI KEGIATAN PERMAINAN LEGO BERHURUF PADA ANAK KELOMPOK A TK AL-HIDAYAH TLOGO 2 KECAMATAN KANIGORO KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 ARTIKEL Diajukan

Lebih terperinci

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP PUTRI AYU HANDAYANI NIM:08030053 Program Studi Pendidikan Luar Sekolah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat berlangsung melalui lembaga pendidikan informal, lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dapat berlangsung melalui lembaga pendidikan informal, lembaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat berlangsung melalui lembaga pendidikan informal, lembaga pendidikan formal, dan lembaga pendidikan non formal yang berlangsung dalam lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan anak untuk menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan Pendidikan Nasional adalah upaya mencerdasakan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertaqwa dan berahlak mulia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAKALAH Disampaikan pada kegiatan Seminar Internasional di Bandung tanggal 25 Mei 2009 Oleh EPON NINGRUM JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini dalam perjalanan umur manusia merupakan periode penting bagi pembentukan otak, intelegensi, kepribadian, memori, dan aspek perkembangan yang lain.

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM:

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM: Artikel Skripsi MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN LEMPAR DADU HURUF PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN NUSA INDAH DESA KEDUNGREJO KECAMATAN MEGALUH KABUPATEN JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini.

JURNAL PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini. JURNAL PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK MELALUI BERCERITA DENGAN PAPAN FLANEL PADA KELOMPOK B TK PERTIWI KUPANG, KARANGDOWO, KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012-2013 Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, hipotesis dan definisi operasional yang berkaitan dengan efektifitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Kemampuan Mengucap Syair 1. Pengertian Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan bila anak

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENINGKATAN MINAT MEMBACA ANAK KELOMPOK B MELALUI MEDIA KARTU KATA DI TK PERTIWI 2 MANGGIS, MOJOSONGO, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH OLEH: SRI WAHYUNI NIM. A53C 111021 PG PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P Artikel Skripsi MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEKA TEKI SILANG PADA ANAK KELOMPOK B TK AL HIDAYAH FATHUL HUDA SEDURI KECAMATAN WONODADI KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN TERHADAP PENDIDIKAN ORANG DEWASA (Penelitian Tentang Keaksaraan di PKBM Hidayah)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN TERHADAP PENDIDIKAN ORANG DEWASA (Penelitian Tentang Keaksaraan di PKBM Hidayah) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KEAKSARAAN TERHADAP PENDIDIKAN ORANG DEWASA (Penelitian Tentang Keaksaraan di PKBM Hidayah) Oleh: Rina Kartina Program Studi PLS ABSTRAK Penelitian ini berawal dari adanya fenomena

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) PENDIDIKAN NON FORMAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL ( KF ) SEJAHTERA 2 PKBM MUTIARA BANYUWANGI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) PENDIDIKAN NON FORMAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL ( KF ) SEJAHTERA 2 PKBM MUTIARA BANYUWANGI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) PENDIDIKAN NON FORMAL KEAKSARAAN FUNGSIONAL ( KF ) SEJAHTERA 2 PKBM MUTIARA BANYUWANGI Mata Pelajaran : Membaca Pertemuan Ke : 1 dan 2 Alokasi Waktu : 4 Jam Pelajaran

Lebih terperinci

Disusun Oleh LASINI A53B111022

Disusun Oleh LASINI A53B111022 UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBAHASA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BERCERITA DENGAN MEDIA PAPAN FLANEL PADA KELOMPOK A TK RA AL HILAL TOJAYAN, KLATEN 2013/2014 Disusun Oleh LASINI A53B111022 FAKULTAS

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK Kemampuan membaca anak di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KEAKSARAAN

PEMBELAJARAN KEAKSARAAN PEMBELAJARAN KEAKSARAAN H. Kamin Sumardi kaminsumardi@yahoo.co.id UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 1 KOMPONEN HDI Rata-Rata Usia Harapan Hidup Angka Melek Huruf Orang Dewasa Rata-rata Lama Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Pendidikan Taman Kanak-Kanak merupakan salah satu bentuk Pendidikan anak usia dini yaitu anak yang berusia empat sampai dengan enam tahun. Pendidikan TK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DENGAN METODE BERCERITA MELALUI WAYANG KERTAS DI TK MAKEDONIA Anny Doludea, Lenny Nuraeni 2 PG PAUD IKIP Siliwangi 2 PG PAUD IKIP Siliwangi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI PENDEKATAN PAIKEM PADA KELOMPOK B DI TK UMMAHAT DDI Ening 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan motorik halus anak dapat

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA ANAK DI KELOMPOK B TK KI HAJAR DEWANTORO VI KOTA GORONTALO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA ANAK DI KELOMPOK B TK KI HAJAR DEWANTORO VI KOTA GORONTALO MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA ANAK DI KELOMPOK B TK KI HAJAR DEWANTORO VI KOTA GORONTALO Oleh Idar Pantu Dajani Suleman, Samsiah Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini

JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B TK PILANGSARI 1, KECAMATAN NGRAMPAL, KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencetak peserta didik yang mempunyai intelektual yang tinggi, mempunyai. sesuai dengan norma agama dan norma masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mencetak peserta didik yang mempunyai intelektual yang tinggi, mempunyai. sesuai dengan norma agama dan norma masyarakat. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian manusia. Hal ini meliputi proses dalam mengenal jati dirinya, eksistensinya untuk

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI.

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI. PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI KEGIATAN MENGURUTKAN POLA WARNA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA BATANG ANAI Mahdalena Abstrak. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kegiatan penting dalam pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kegiatan penting dalam pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kegiatan penting dalam pembangunan. Sebab, melalui pendidikan akan diperoleh perubahan sikap masyarakat. Pendidikan tidak hanya di bidang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Penelitian dan pengembangan model pembelajaran ini telah mencapai

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Penelitian dan pengembangan model pembelajaran ini telah mencapai 293 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Penelitian dan pengembangan model pembelajaran ini telah mencapai tujuan, yakni menghasilkan model pembelajaran berlatar budaya lokal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Pusat Statistik, Penduduk buta aksara usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. Menurut data Badan Pusat Statistik, Penduduk buta aksara usia tahun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan pembangunan manusia yang dilakukan secara sengaja untuk meningkatkan potensi yang dimilikinya. Pembangunan

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN KUDA BISIK DI TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 (Sebuah Penelitian Tindakan Kelas Pada Anak Kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PUTARAN GAMBAR BINATANG DI TAMAN KANAK-KANAK TUNAS BANGSA LUBUK BASUNG Ermanelis ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Taman Kanak-kanak Tunas Bangsa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG 1 ARTIKEL Oleh NANDA ERIKA NIM : 2009/51064 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, maka dalam rangka peningkatan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi, maka dalam rangka peningkatan sumber daya manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan kebutuhan bagi suatu Bangsa dan Negara, jika ingin berpartisipasi aktif dalam pembangunan di era kemajuan

Lebih terperinci

JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN TEMATIK DIKDAS Vol 1 (1) 2016 UNIVERSITAS JAMBI Page 37-41

JURNAL PENDIDIKAN E-ISSN TEMATIK DIKDAS Vol 1 (1) 2016 UNIVERSITAS JAMBI Page 37-41 PENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BUKU BERGAMBAR DI TK AL-FIQRI MUARO JAMBI Nyimas Muazzomi muazzomi_nyimas@yahoo.com Universitas Jambi ABSTRAK

Lebih terperinci

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas PAPARAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 1 PERTAMA: KONSEP DASAR 2 Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang

Lebih terperinci

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN PLASTISIN (Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Al-Faruqiyah Cipondoh Tangerang) Ati Kusumawati dan Sunaria

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan budaya tulis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 PENGEMBANGAN BERBAHASA PADA ANAK USIA 4 5 TAHUN MELALUI METODE BERMAIN KARTU HURUF DI TK PSM 2 KAWEDANAN MAGETAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015 Puji Lestari Mahasiswa Hermawati Dwi Susari sari.damayantho@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di VI SDN 2 Lawonu Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo pada

Lebih terperinci

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3

2 Menetapkan : Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410); 3 No. 1264, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Pendidikan Keaksaraan Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

Meningkatkan penguasaan keaksaraan anak usia dini melalui media flashcard di TK Para Bintang Kota Jambi Kelompok B3

Meningkatkan penguasaan keaksaraan anak usia dini melalui media flashcard di TK Para Bintang Kota Jambi Kelompok B3 Meningkatkan penguasaan keaksaraan anak usia dini melalui media flashcard di TK Para Bintang Kota Jambi Kelompok B3 MENINGKATKAN PENGUASAAN KEAKSARAAN ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA FLASHCARD DI TK PARA

Lebih terperinci

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP

2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DAN MENULIS PADA IBU-IBU AISYIYAH MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PARTISIPATIF BERORIENTASI KECAKAPAN HIDUP 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan diyakini sebagai salah satu institusi yang memiliki peran sentral dan strategis dalam proses transformasi sosial serta pemberdayaan insani,

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH : MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENYUSUN BEKAS OROTAN PENSIL MENJADI BENTUK BUNGA PADA ANAK KELOMPOK B TK PKK PULEREJO I KECAMATAN BAKUNG KABUPATEN BLITAR TAHUN PELAJARAN 2015/ 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangMasalah Dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas disebutkan bahwa Pendidikan Non Formal (PNF) adalah bagian terpadu dari Sistem Pendidikan Nasional yang berfungsi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCERITAKAN KEMBALI ISI CERITA MELALUI TEKNIK FADING PADA ANAK TK PELITA KECAMATAN SUWAWA KABUPATEN BONE BOLANGO Nahri Kadullah Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan, Jurusan Bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam

BAB I PENDAHULUAN. dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan dan pengembangan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun,dilakukan melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nonformal merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal untuk melayani kebutuhan pendidikan masyarakat dalam rangka meningkatkan pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar di kelas pasti ada masalah yang dihadapi guru. Diantaranya permasalahan yang dialami di Taman Kanak- Kanak. TK Aisyiyah 3 Bustanul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi dalam bercakap sehari-hari tetapi bahasa juga merupakan media 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dalam berinteraksi dengan sesamanya. Bahasa tidak hanya sekedar merupakan media komunikasi dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK BATUPOARO KOTA BAUBAU

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK BATUPOARO KOTA BAUBAU PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK BATUPOARO KOTA BAUBAU Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR KONGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR KONGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU 1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN DASAR KONGNITIF ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU Pembimbing (I) Muraeni Mursanib, Pembimbing (II) Rizal SARIFA A 451 10 075 ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK) dan Raudatul Athfal (RA) yang dikeluarkan oleh Pendidikan Nasional pada bab pendahuluan, mempunyai visi mewujudkan sistem

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat disimpulkan mengenai fokus penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. dalam al-qur'an Surat al-mujadalah ayat 11, berikut ini yang berbunyi : 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cerita atau jalan untuk mengembangkan dan mengarahkan dirinya menjadi sosok manusia yang memiliki kepribadian yang utama dan sempurna.

Lebih terperinci

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang *Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PARIAMAN SELATAN YUSLIMAR* Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir hingga berusia kurang lebih delapan (0-8) tahun. Dalam kelompok ini dicakup bayi hingga anak

Lebih terperinci

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN

MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN MENGENALKAN HURUF MELALUI LONCAT ABJAD PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN SITI LATIFATU NAILI RISLINA; ROSA IMANI KHAN Program Studi PG PAUD Universitas Nusantara PGRI Kediri Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga disebut usia emas (golden age). Oleh karena itu, kesempatan ini hendaknya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga disebut usia emas (golden age). Oleh karena itu, kesempatan ini hendaknya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usia dini/prasekolah merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar, sehingga disebut usia emas (golden age). Oleh karena itu, kesempatan ini hendaknya

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI JANTI, POLANHARJO, KLATEN

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI JANTI, POLANHARJO, KLATEN PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN BUKU CERITA BERGAMBAR PADA KELOMPOK A DI TK PERTIWI JANTI, POLANHARJO, KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP

OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP. 132 316 930 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kreativitas Kreativitas menurut para ahli psikologi penjelasannya masih berbeda-beda sesuai sudut pandang masing-masing. Menurut Semiawan kreativitas adalah suatu kemampuan untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO JURNAL PENELITIAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS III SDN NO. 72 KOTA TIMUR KOTA GORONTALO.

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang Norma, Bonifasius Saneba, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals) adalah Deklarasi Millennium hasil kesepakatan yang ditandatangani oleh kepala negara dan perwakilan dari

Lebih terperinci

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA

PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU HURUF DI TAMAN KANAK-KANAK AGAM ELIFIA KATA KUNCI : MEMBACA, ANAK USIA DINI, PERMAINAN KARTU HURUF 2 PENDAHULUAN Pendidikan adalah salah satu

Lebih terperinci

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA SOLOK NOMOR 15 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN LEMBAGA KURSUS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV SDN 1 BALE DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB Oleh: Ian Trianti, Widayati Pujiastuti, Rizal Abstrak Permasalahan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Helga Annisa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan seorang anak di masa depan bergantung dari pendidikan yang diperoleh sebelumnya. Keberhasilan anak di jenjang Sekolah Dasar (SD), misalnya, tidak

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Meningkatkan Kemampuan Menulis Melalui Metode Bermain Huruf di Kelompok B TK Dewantara Kecamatan Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango JURNAL Oleh: Salmawati Bania MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI METODE IQRO

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI METODE IQRO i PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI METODE IQRO (Studi Kasus di TK Pertiwi Karangtalun 1 Sragen Kelas B 2 Tahun Ajaran 2009 / 2010) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

CALISTUNG UNTUK PAUD * Ika Budi Maryatun, M.Pd

CALISTUNG UNTUK PAUD * Ika Budi Maryatun, M.Pd P e l a t i h a n T e n d i k T e m p e l 1 CALISTUNG UNTUK PAUD * Ika Budi Maryatun, M.Pd A. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah Proses pembinaan tumbuh Kembang anak usia

Lebih terperinci

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK

MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM ABSTRAK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASIKAN BANGUN SEGI EMPAT MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SDN I BUA KECAMATAN BATUDAA KABUPATEN GORONTALO Oleh MUHAMMAD A. DJAKARIA NIM. 151 410 323

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pola kehidupan masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pola kehidupan masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhankebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan hidup manusia meningkat seiring dengan perubahan dan perkembangan pola kehidupan masyarakat. Dalam memenuhi kebutuhankebutuhan hidup yang semakin meningkat

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun

Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui. Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5 Tahun ISSN 2301-9905 Volume 6, No. 1, Juli 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan- Universitas Muhammadiyah Tangerang Upaya Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Metode Tanya Jawab Pada Anak Usia 4-5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut Paud merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan sangat menentukan bagi perkembangan anak di kemudian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK PADA TEMA PEKERJAAN MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK AL AMIN WANI II Fitriani Pettalolo 1 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar halus anak dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara efektif dapat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG. Eva Mirmiyanti ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN POHON PINTAR DI TAMAN KANAK-KANAK LUBUK BASUNG Eva Mirmiyanti ABSTRAK Perkembangan kemampuan membaca anak dengan kartu kata bergambar di TK Aisyiah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat dijalur pendidikan sekolah (PP No. 27 Th 1990). Tugas utama SD

BAB I PENDAHULUAN. yang terdapat dijalur pendidikan sekolah (PP No. 27 Th 1990). Tugas utama SD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Sekolah dasar merupakan salah satu bentuk pendidikan sekolah yang terdapat dijalur pendidikan sekolah (PP No. 27 Th 1990). Tugas utama SD sebagai lembaga

Lebih terperinci

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar...

Lasyuri, Peningkatan Hasil Belajar... PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA SIKATUBIL PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 1 GEMAWANG

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 011 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN USIA 5 6 TAHUN DI TK 0 PERMATAKU MERANGIN KABUPATEN KAMPAR Guru TK 0 Permataku Merangin Kabuapten Kampar email: gustimarni@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) a. Pengertian KTSP Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat

Lebih terperinci

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili

Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Pemanfaatan Media Alat Peraga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran PKn di Kelas IV SDN 1 Toili Sulastri, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci