BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sangatlah penting karena dengan berbahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain untuk

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. sangatlah penting karena dengan berbahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain untuk"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis Hakikat Pengenalan Huruf Latin Pengenalan huruf latintidak lepas dari pembelajaran bahasa. Pembelajaran bahasa sangatlah penting karena dengan berbahasa kita dapat berkomunikasi dengan orang lain untuk menyampaikan sesuautu keinginan kepada orang lain. Beberapa para ahli sepakat bahwa bahasa mencakup cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan individu dinyatakan dalam bentuk simbol seperti lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan maupun mimik yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu. Bahasa sebagai fungsi dari komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekspresikan berbagai ide, arti, perasaan dan pengalaman.badudu (dalam Dhieni, 2005:1.8) menjelaskan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Lebih lanjut Ayah bunda (1992:78) menjelaskan bahwa bahasa adalah segala bentuk komunikasi dimana pikiran dan perasaan manusia disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Bahasa sebagai suatusistem lambang bunyi yang bersifat arbiter (manasuka) digunakan masyarakat dalam rangka unutk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti menggunakan bahasa berdasarkan pengetahuan individu tentang adat dan sopan santun.dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah suatu modifikasi komunikasi yang meliputi system simbol khusus yang dipahami dan digunakan sekelmpok 10 individu unutk mengkomunikasikan berbagai ide dan informasi.

2 Dhieni (2005:1.9) menjelaskan bahwa penggunaan bahasa dalam kurikulum tidak terpisah dengan beberapa prinsip sebagai berikut :1) adanya hubungan antara empat macam bentuk bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis,2) literatur adalah hal yang sangat penting dalam kegiatan bahasa yang memberikan kontribusi besar pada empat macam bentuk bahasa, 3) menggunakan dan mempelajari bahasa secara alamiah dapat dilakukan seiring dengan mempelajari bidang lain seperti Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Matematika, 4) guru membelajarakan bahasa kepada anak disesuaikan dengan potensi dan kebutuhan anak, karena anakbelajar dengan cara dan kecepatan yang berbeda. Selanjutnya Depdiknas (2006:15) menjelaskan pula bahwa fungsi bahasa terdiri dari 5 (lima) yakni sebagai berikut : (1) bahasa menjelaskan keinginan dan kebutuhan individu, (2) bahasa dapat merubah dan mengontrol perilaku, (3) bahasa membantu perkembangan kognitif, (4) bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain, (5) bahasa mengekspresikan keunikan individu Perkembangan Mengenal Huruf Pada Anak PAUD Perkembangan mengenal huruf awal merupakan proses interaktif dimana anak adalah peserta aktif. Lebih lanjut Dhieni (2005:3.15) menjelaskan tahap-tahap perkembangan membaca anak yakni sebagai berikut : 1. Tahap fantasi yakni pada tahap ini anak mulai belajar menggunakan buku, melihat dan membalik lembaran buku ataupun membawa buku kesukaannya. 2. Tahap pembentukan konsep diri yakni anak mulaimemandang dirinya sebagai pembaca dimana terlihat keterlibatan anak dalam kegiatan menulis huruf latin, berpura-pura membaca buku, memaknai gambar berdasarkan pengalaman yang diperoleh sebelumnya, dan menggunakan bahasa buku yang tidak sesuai dengan tulisan.

3 3. Tahap membaca gambar yakni anak mulai tumbuh kesadarannya akan tulisan dalam buku dan menemukan kata yang pernah ditemui sebelumnya. 4. Tahap pengenalan bacaan yakni anak mulai berusaha mengenal tanda-tanda pada lingkungan, serta membaca berbagai tanda seperti di kotak susu. 5. Tahap membaca lancar yakni anak dapat membaca berbagai jenis buku. Menurut Laila (2010:3) bahwa kemampuan anak dalam mengenal huruf latin ditunjukkan oleh beberapa perilaku sebagai berikut yaitu: a) Mampu mengenal bentuk huruf latin b) Mampu membaca huruf latin c) Mampu menulis huruf latin Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam mengenal huruf latin memiliki beberapa indikator. Indikator tersebut merupakan rujukan dalam peningkatan dan pengembangan kemampuan anak dalam mengenal huruf latin Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Huruf Latin Anak Usia Dini Menurut Depdiknas (2006:7) bahwa tujuan dan fungsi pembelajaran anak usia dini ditujukan sebagai usaha memecahkan masalah (sendiri, sosial) melalui serangkaian pembelajaran yang dilaksanakan. Secara eksplisit bila ditinjau dari tujuan pendidikan, maka diharapkan anak dapat : a) Mengeksplorasi perasaan-perasaan b) Memperoleh wawasan tentang sikap-sikap, nilai-nilai dan persepsinya c) Mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Secara umum tujuan pembelajaran anak usia dini PAUD bertujuan untuk : 1) melatih daya tangkap, 2) melatih anak berbicara lancar, 3) melatih daya konsentrasi, 4)

4 melatih membuat kesimpulan, 5) membantu pengembangan intelegensi, 6) membantu perkembangan fantasi, 7) menciptakan suasana yang menyenangkan. Selanjutnya Depdiknas (2001:236) menjelaskan tujuan pembelajaran anak usia dini adalah mengembangkan fisik motorik dalam berolah tangan, badan kaki dengan menggunakan media/alat kreatif. Dengan menggunakan media kreatif tersebut, anak dapat melaksanakan kegiatan yang dapat melatih otot-otot tangan termasuk koordinasi mata, pikiran, dan tangannya sehingga anak memperoleh keterampilan yang berguna untuk perkembangan selanjutnya. Adapun fungsinya adalah (1) sebagai alat untuk melatih ketelitian dan kerapian, (2) sebagai alat mengembangkan fantasi dan kreativitas, (3) sebagai alat untuk melatih motorik halus anak, (4) sebagai sarana untuk memupuk pengamatan, pendengaran, dan daya pikir, (5) sebagai alat untuk mengenalkan cara mengekspresikan diri melalui ciptannya dengan menggunakan tekhnik yang telah dikuasai. Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa secara umum tujuan pembelajaran anak usia dini dilakukan sebagai upaya untuk melatih dan mengembangkan keterampilan anak dalam melakukan berbagai aktivitas sehingga kompetensi anak mengalami peningkatan yang diharapkan Aktivitas Bermain di PAUD Anak usia dini sudah tentu sangat gembira dan senang apabila berkesempatan untuk bermain. Selanjutnya Hildayani (2004: 36) menjelaskan bahwa terdapat asas-asas perkembangan anak yakni sebagai berikut : 1. Perkembangan dipengaruhi oleh faktor keturunan (heredity) dan faktor lingkungan. 2. Perkembangan adalah suatu proses yang teratur dan berkelanjutan.

5 3. Tempo perkembangan tidak merata. Ada masa dimana perkembangan berlangsung relative lebih cepat dan ada masa pertumbuhan berlangsung relative lambat.tahun-tahun pertama pertumbuhan bayi berlangsung lebih cepat dan pada masa sekolah pertumbuhan anak agak lambat.masa puberitas berlangsung lebih cepat, sedangkan pada masa dewasa berkurangkembali. 4. Setiap anak mempunyai tempo perkembangan sendiri. Kecepatan berkembang seorang anak tidak sama. 5. Proses perkembangan seorang anak terdiri dari beberapa tahap Prinsip-prinsip Pembelajaran Huruf Latin Anak Usia Dini Prinsip-prinsip merupakan ketentuan hukum yang harus dijadikan pegangan di dalam pelaksanaan kegiatan belajar. Sebagai suatu hukum, prinsip belajar akan sangat menentukan proses dan hasil belajar anak. Selanjutnya Solehuddin (2000:5) menjelaskan bahwa prinsipprinsip pembelajaran anak usia dini adalah: 1). Anak adalah pelajar aktif Ketika anak melihat mainan ia akan mencoba sendiri mengidentifikasi terdiri dari apa, bagaimana cara kerjanya sampai ia menemukan sendiri tanpa diajari 2). Belajar anak dipengaruhi oleh kematangan Kematangan yang dicapai oleh setiap individu pada prinsipnya berbeda. Implikasinya terhadap guru adalah guru harus memahami bagaimana kematangan anak itu dapat dicapai, dan menetapkan apa yang harus dilakukan dalam memfasilitasi kematangan tersebut. 3). Belajar anak dipengaruhi oleh lingkungan

6 Anak memperoleh pengetahuan dan keterampilan tidak hanya dari kematangan, tetapi lingkungan memberikan kontribusi yang sangat berarti dan sangat mendukung proses belajar anak. 4). Anak belajar melalui kombinasi pengalaman fisik dan interaksi sosial Pengalaman fisik adalah pengalaman yang diperoleh anak melalui penginderaan terhadap objek-objek yang ada di lingkungan sekitar anak melalui memanipulasi langsung, mendengar, melihat, meraba, merasa, menyentuh serta melakukan sesuatu dengan bendabenda yang ada di lingkungan anak. 5). Anak belajar dengan gaya yang berbeda Gaya belajar anak kinestetik adalah yang selalu harus bergerak dan secara terus menerus menyentuh benda untuk mendapatkan konsep. 6). Anak belajar melalui bermain Anak bermain di rumah dan di sekolahg dan dimana pun mereka bermain dengan orang lain benda-benda dan ide-idenya sendiri. Prinsip pembelajaran mengenal huruf latindalam pengembangan bahasa untuk anak usia dini adalah interaksi aktif. Jelasnya Depdiknas (2006:18) menjelaskan bahwa prinsip itu diantaranya bertahap dari huruf vokal yakni a, i, u,e, o kemudian huruf-huruf konsonan, latihan pengenalan huruf diulangi setiap waktu agar anak akan mudah mengingatnya. Selanjutnya Depdiknas (2009:63) menjelaskan bahwa ada tiga hal penting yang menjadi sumber pembelajaran bahasa bagi anak di kelas yaitu :

7 1). Anak yakni anak perlu diransang untuk dapat saling bercakap-cakap satu dengan yang lainnya. Dengan interaksi aktif antar anak, maka bahasa anak akan berkembang dengan cepat. 2). Pendidik yakni pendidik yang hanya diam di dalam kelas kurang mendukung perkembangan bahasa anak. Segala sesuatu yang dilakukan anak dapat diperkuat oleh pendidik dengan ucapan-ucapan yang menggali kemampuan berpikir anak lebih tinggi yang tentunya akan terucap melalui percakapannya dengan pendidik. 3). Lingkungan yakni tempat anak berada harus kaya dengan bahasa. Pendidik bisa meletakkan banyak kata di lingkungan bermain anak.dimana anak dapat melihat tulisan sehingga menolong anak dalam mempelajari keaksaraan.misalnya ada meja, dapat diberi tulisan m e j a dan lain-lain. Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa pembelajaran huruf latin dalam upaya mengembangkan bahasa pada anak usia dini memiliki prinsip tertentu yang menjadi prinsip dalam pelaksanaannya. Mengacu pada prinsip tersebut maka pembelajaran mengenal huruf latindalam pengembangan bahasa untuk anak usia dini akan berjalan dengan baik dan efektif Hakikat Alat Permainan Anak Usia Dini Pengertian Permainan Alat permainan adalah suatu benda yang digunakan dalam permainan agar permainan itu akan berlangsung sesuai dengan aturannya (Soetrisno, 2011:21).Alat permainan yang akan digunakan oleh anak didik memiliki fungsinya masing-masing. Lebih lanjut Montolalu,dkk (2003:46) menjelaskan bahwa alat permainan mempunyai fungsi dan persyaratan yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik, yakni sebagai berikut :

8 1. Fungsi Alat Permainan/Mainan Di PAUD segala aktivitas dilakukan melalui bermain sambil belajar.oleh karena itu, alat permainan dan bermain disiapkan di PAUD hendaknya berfungsi sebagai mendidik, member pemahaman dan melatih keterampilan serta pembiasaan. Makin lengkap permainan yang tersedia maka kegiatan akan semakin menarik dan merangsang anak untuk melakukan variasi aktivitas yang mengasyikkan. Alat permainan itu misalnya : 1). Mainan untuk melatih berbahasa 2). Mainan untuk mengembangkan fantasi 3). Mainan untuk melatih keterampilan 4). Mainan untuk mengembangkan daya pikir 5). Mainan untuk mengembangkan perasaan sosial emosional anak 6). Mainan untuk mengembangkan kreativitas anak 7). Mainan untuk memberikan rasa keindahan terhadap anak 2. Persyaratan Alat Permainan (1). Setiap alat main hendaknya menunjukkan fungsi pedagogis yang sesuai dengan usia dan taraf perkembangan anak (2). Ukuran dan bentuknya sesuai dengan usia anak. (3). Aman dan tidak berbahaya bagi anak (4). Menarik baik warna maupun bentuknya (5). Awet, tidak mudah rusak dan mudah pemeliharaannya. (6). Murah dan mudah diperoleh (7). Jumlahnya hendaknya mencukupi kebutuhan anak (8). Kualitas harus diperhatikan, jangan sampai ada bagian-bagian yang runcing

9 (9). Alat permainan haruslah mendorong anak unutk melakukan penemuan-penemuan baru dan melakukan berbagai eksperimen Pengertian Permainan Magnet Alfabet Magnet Alfabet adalah merupakan suatu permainan yang sangat disukai oleh anak usia dini, karena permainan ini memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka karena merekatkan benda adalah merupakan suatu hal yang menyenangkan dan mengasyikkan (dalam Berti 2010:3). Selanjutnya Berti (2010:4) menjelaskan bahwa dengan bermain magnet alfabet dapat membantu anakusia dini dalam mengenal nama-nama huruf yang menjadi dasar bagi anak untuk membentuk kata-kata yang mempunyai arti tersendiri. Penggunaan permainan magnet alfabet di PAUD sangat memberikan manfaat yang sangat besar bagi tumbuh kembang anak-anak didik. Lebih lanjut 2.1.7Jenis-Jenis Alat Permainan Alat permainan merupakan alat yang sangat menyenangkan untuk dimaikan bagi anak.alat Permainan menjadi salah satu alat penunjang dalam kegiatan belajar mengajar yang bersifat mendidik khususnya bagi peserta didik PAUD. Alat permainan yang dikenal dalam permainan anak adalah Alat Permainan Edukatif (APE) baik APE luar maupun APE dalam. Menurut Laila (2010:2) bahwa alat permainan bagi anak usia dini adalah alat permainan yang dirancang untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak TK. Pada saat ini terdapat berbagai jenis APE untuk anak TK yang telah dikembangkan yakni: a) boneka tangan untuk kemampuan berbahasa peabody yang dikembangkan oleh elizabeth peabody, b) puzzle geometri ciptaan dr. maria montessori, c) balok cruissenaire ciptaan george cruissenaire, d) balok blocdoss ciptaan froebel, e) boneka jari, f) legpuzzle atau teka-teki, g) kotak alphabet, atau

10 magnet alfabeth, h) kartu lambang bilangan,i) kartu pasangan, j) puzzle jam dan k) loto warna dan bentuk. Dikarenakan sudah banyak APE yang telah dikembangkan maka tentu saja para guru TK dengan mudah bisa memilih jenis-jenis APE yang sesuai dengan kebutuhan anak dan aspek perkembangan anak.namun para guru TK juga harus bisa merancang dan membuat APE dengan menggunakan kreasi dan inovasi sendiri. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya maka Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif yang dirancang dan dibuat penulis ini merupakan sebuah alat permainan edukatif yang diberi nama Tracker yang berarti Pencari Jejak. Konsep permainan ini dikembangkan dari permainan Maze (Mencari Jejak). Menurut Laila (2010:2) bahwa untuk mendesain jenis alat-alat permainan maka perlu memperhatikan tahap-tahap pembuatannya. Beberapa tahap pembuatan APE untuk anak TK adalah sebagai berikut: a) menyiapkan bahan, b) menyiapkan alat, c) membuat desain atau sketsa, d) melaksanakan pembuatan. Selain itu para guru TK yang ingin membuat APE yang kreatif dan inovatif haruslah mengetahui syarat-syarat pembuatan APE. Terdapat tiga macam syarat dalam pembuatan APE menurut Badru Zaman, (dalam Laila 2010: 6.22) yakni: 1) Syarat edukatif yaitu; a) pembuatan APE disesuaikan dan dengan memperhatikan program kegiatan pembelajaran atau kurikulum yang berlaku, b) pembuatan APE disesuaikan dengan proses pembelajaran. 2) Syarat teknis, yaitu; a)ape dirancang sesuai dengan tujuan dan fungsi sarana, b) APE sebaiknya multiguna agar banyak aspek perkembangan anak yang ditingkat, c) APE dibuat dengan menggunakan bahan yang mudah didapat di lingkungan sekitar, murah atau dari

11 bahan bekas/sisa, d) APE hendaklah aman tidak mengandung unsur-unsur yang membahayakan anak seperti tajam dan beracun.ape hendaknya awet, kuat dan tahan lama, e) APE hendaknya mudah digunakan, menambah kesenangan anak untuk bereksperimen dan bereksplorasi, f) APE hendaknya dapat digunakan secara individual, kelompok dan klasikal. 3) Syarat estetika yaitu; a) bentuk yang elastis, ringan (mudah dibawa anak), b) keserasian ukuran (tidak terlalu besar atau terlalu kecil), c) warna (kombinasi warna) serasi dan menarik. Berdasarkan uraian di atas jelas alat permainan memiliki jenis tertentu, yang digunakan sebagai alat untuk membantui mengembangkan kompetensi anak dalam pembelajaran Langkah-Langkah Pembelajaran Untuk Mengenalkan Huruf Latin dengan Menggunakan Magnet Alfabeth Langkah-langkah pembelajaran untuk mengenalkan huruf latin pada anak usia dini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Guru mengatur anak duduk dalam posisi berkelompok dengan memperhatikan tingkat kecakapan, keterampilan, pengetahuan dan kepribadian b) Melalui posisi duduk yang sudah terbentuk guru mulai menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan. c) Diawali dengan pembagian lembar kerja anak yang di dalamnya ada bentuk-bentuk hurufhuruf latinyang akan disamakan dengan huruf yang bermagnet dan akan ditempelkan pada papan huruf, serta kotak nama di sebelah kanan atas. d) Dilanjutkan dengan memotivasi anak untuk berkreasi membentuk kata sesuai dengan kata yang telah disediakan dalam lembaran kertas. e) Bersaman dengan anak mencari huruf-huruf yang sama dengan apa yang dituliskan di kertas, guru meminta anak unutk menyebutkan nama huruf yang akan digunakan untuk ditempel

12 pada papan huruf alphabet tersebut dengan diawali guru memberikan petunjuk terlebih dahulu. f) Guru mengulangi penyebutah nama huruh-huruf yang akan digunakan sampai anak sendiri berani mengulanginya ketika diatanyakan kembali. g) Guru memberikan motivasi kepada anak agar lebih bersemangat lagi. Langkah-langkah pembelajaran sebagaimana yang telah dikemukakan di atas dapat digunakan dalam pembelajaran untuk mengenalkan huruf latin khususunya pada anak usia dini, sehingga kemampuannya dalam memahami huruf latin dapat dikembangkan dengan optimal Kelebihan dan Kekurangan Permainan Magnet Alfabeth Permainan magnet alfabeth merupakan salah satu permainan yang memiliki keunggulan untuk dijadikan sebagai sarana dalam meningkatkan kemampuan anak untuk mengenal huruf latin. Smith (2005:23) menerangkan bahwa terdapat beberapa kelebihabn yang terkandung dalam permainan magnet alfabet berdasarkan nilai sebagai berikut : 1). Fisik Motorik a. Melalui bermain magnet alfabet yakni mengangkat, membawa, membungkuk untuk mengambil huruf bermagnet, kemudian menyusunnya menjadi suatu kata yang bermakna. Disini otot-otot besar dan otot-otot kecil memperoleh latihan untuk berkembang. Selain itu juga melatih koordinasi tangan dan mata. b. Anak-anak belajar tentang seimbang dan simetris melalui menyusun, memancangkan dan merapikan letak dari magnet alfabet c. Anak-anak mengembangkan koordinasi motorik dengan memindah-mindahkan magnet alfabet d. Anak-anak mengerti hubungan objek ruang melalui penempatan magnet alphabet

13 2). Perkembangan kognitif a. Anak-anak belajar mengenal warna, bentuk, jarak, proporsi, dan ukuran (berat, ringan, besar, kecil) b. Anak-anak mengenal konsep-konsep matematika seperti lebih banyak, sedikit, sama dan tidak sama, lebih besar, lebih kecil, konsep angka dengan bilangan. c. Bahasa anak berkembang ketika mereka mendiskusikan bentuk kata yang sudah terbentuk. d. Menempel kata toko, rumah, kantor, menara, membantu anak-anak mengenal namanama huruf. 3). Perkembangan sosial a. Anak-anak belajar bekerja sama melalui pengalaman menempel magnet alphabet menjadi kata yang berarti. b. Anak-anak belajar untuk menunggu giliran berbagai alat dan menghargai hak-hak orang lain. c. Melatih kekompakan dan bertoleransi serta melatih untuk rukun dengan teman. d. Keberhasilan dalam menyelesaikan suatu perintah dari guru dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri anak-anak sekalipun hasil yang ditunjukkan masih belum baik, namun anak merasa puas dan bangga akan hasil ciptaannya dan hal itu mempunyai arti baginya. 4). Perkembangan emosional a. Aktivitas dengan menempel magnet alfabet merangsang berkembangnya daya fantasi dan memberi stimulasi pada imajinasi, kreativitas, serta kesenangan anak.

14 b. Meningkatkan kemandirian anak ketika anak ingin menempel sendiri magnet alfabet yang telah anak rencanakan sebelumnya. c. Melatih kesabaran ketika anak akan menempel magnet alfabet bersama-sama. Smith (2005:25) mengemukakan bahwa di samping memiliki kelebihan maka permainanmagnet alfabet memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut: a. Anak perlu memiliki pemahaman yang tinggi tentang cara melakukan permainan magnet alfabeth untuk mendapatkan hasil yang maksimal dari kegiatan permainan. b. Permainan magnet alphabet memerlukan biaya yang cukup besar untuk dapat mengadakan fasilitasnya c. Anak perlu dibiasakan untuk mengenal magnet alfabeth sebelum melakukan permainan sehingga anak dapat bermain sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa permainan magnet alfabeth memiliki kekurangan dan kelebihan. Terkait dengan kondisi tersebut maka guru perlu mesiasati agar kekurangan dalam permainan magnet alfabeth tidak akan menghambat peningkatan kemampuan anak dalam mengenal huruf latin Pengenalan Huruf Latin Melalui Permainan Magnet Alfabet Pengenalan huruf latin perlu dilakukan sejak anak usia dini. Hal ini sebagai upaya untuk melatih dan mengembangkan kemampuan anak sehingga dapat mengenal dan membaca huruf latin. Terdapat banyak strategi yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf latin. Salah satu diantaranya yaitu dengan menggunakan permainan magnet alfabeth.permainan magnet alfabeth merupakan salah satu permainan yang unik dan sangat disukai anak.permainan ini sangat menantang bagi anak.dalam konteks ini anak ditantang

15 untuk dapat menemukan huruf-huruf tertentu dan selanjutnya menempelkannya pada papan yang telah disiapkan. 2.2 Kajian Penelitian yang Relevan Penelitian tentang upaya meningkatkan pengenalan huruf latinmelalui permainan magnet alfabet telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu diantaranya: 1. Eka Dwiyanti tahun 2010 dalam skripsi yang berjudul: Meningkatkan kemampuan mengenal huruf latin melalui penggunaan pias-pias huruf menyimpulkan bahwa kemampuan anak dalam mengenal huruf latin dapat ditingkatkan dengan menggunakan menggunakan pias-pias huruf. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan kemampuan anak dalam mengenal huruf latin melalui penelitian yang dilaksanakan selama 2 siklus. Terkait temuan tersebut maka disarankan agar pias-pias huruf dapat digunakan sebagai salah satu media alternative dalam meningkatkan kemampuan anak untuk mengenal huruf latin. Penelitian ini menekankan pada penggunaan pias-pias huruf untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf latin. 2. Hariyati Sumaga tahun 2009 dalam penelitiannya yang berjudul meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf latin melalui penggunaan media gambar pada anak kelompok B TK Pertiwi. Dalam penelitiannya disimpulkan bahwa kemampuan anak dalam mengenal huruf latin dapat ditingkatkan dengan menggunakan permainan alfabeth. Hasil penelitian tersebut diperoleh melalui pelaksanaan tindakan yang dilakukan selama 2 siklus. Sehubungan dengan temuan tersebut maka perlu upaya guru untuk menggunakan permainan alfabeth dalam meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf latin. Penelitian ini menekankan pada penggunaan media gambar untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf latin

16 2.3 Hipotesis Tindakan Memperhatikan permasalahan yang dikaji, maka dirumuskan hipotesis tindakan, yaitu: Jika menggunakan permainan magnet alphabet, maka pengenalan huruf latin pada anak Kelompok B PAUD Anggrek Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo akan meningkat. 2.4 Indikator Kinerja Yang menjadi indikator keberhasilan ini adalah apabila anak yang menjadi subjek penelitian pengenalan huruf latin yang dimilikinya meningkat melalui permainan magnet alphabet dari 5 orang anak atau 25% menjadi 16 Orang anak atau 80% pada anak Kelompok B PAUD Anggrek Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo.

Oleh. NURHAYATI ISHAK Nim FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH. Anggota. Pembimbing I : Dr. Rusdin Djibu, M.

Oleh. NURHAYATI ISHAK Nim FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH. Anggota. Pembimbing I : Dr. Rusdin Djibu, M. 1 MENINGKATKAN PENGENALAN HURUF LATIN MELALUI PENGGUNAAN PIAS-PIAS HURUF PADA KELOMPOK KEAKSARAAN FUNGSIONAL DI PKBM HARAPAN INDAH DESA LAWONU KECAMATAN TILANGO KABUPATEN GORONTALO Oleh NURHAYATI ISHAK

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam permainan maze anak-anak harus menemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam permainan maze anak-anak harus menemukan BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN A. Kajian Teoritis 1. Hakekat Maze Maze merupakan game sederhana yang bertujuan menentukan jalur yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak merupakan sosok individu yang sedang mengalami proses perkembangan yang sangat pesat bagi kehidupan serta organisasi yang merupakan satu kesatuan jasmani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan anak untuk menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga masa dewasa. Perkembangan yang dilalui tersebut merupakan suatu perubahan yang kontinu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Masa usia dini merupakan masa keemasan bagi seorang anak, sering disebut masa Golden Age, biasanya ditandai oleh terjadinya perubahan yang sangat cepat

Lebih terperinci

kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah

kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah 2 Permasalahan yang terjadi di lapangan adalah semakin berkurangnya daya kreatif yang dimiliki oleh anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pendidikan, baik pendidikan di rumah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (paud) merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa usia dini adalah masa dimana perkembangan fisik motorik anak berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang sekali

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berda di pusat susunan syaraf.

II. KAJIAN PUSTAKA. perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berda di pusat susunan syaraf. II. KAJIAN PUSTAKA A. Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini 1. Kemampuan Kognitif Istilah kognitif yang sering dikemukakan meliputi aspek struktur kognitif yang digunakan untuk mengetahui sesuatu. Pengertian

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age)

I PENDAHULUAN. Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada usia prasekolah (3-6 tahun) atau biasa disebut masa keemasan (golden age) dalam proses perkembangan anak akan mengalami kemajuan fisik, intelektual dan sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo dijadikan sebagai tempat penelitian tindakan kelas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada anak Kelompok B di PAUD Anggrek Kelurahan Hutuo Kecamatan Limboto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu jenjang pendidikan yang ditujukan untuk anak usia 0-6 tahun. Aspek yang dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini adalah aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern

BAB I PENDAHULUAN. jasmani dan rohani anak di lingkungan keluarga sebelum memasuki. pendidikan dasar. Anak yang dalam pandangan pendidikan modern BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan terkait pada seluruh aspek kehidupan manusia. Pendidikan diarahkan pada perkembangan dan pertumbuhan manusia agar menjadi manusia yang memiliki identitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 2.1 Hakikat Sains 2.1.1 Pengertian Sains Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dengan bakat untuk menjadi ilmuwan, ia dilahirkan dengan membawa sesuatu keajaiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. Anak bukanlah orang dewasa mini. Anak memiliki cara tersendiri untuk. lebih bereksplorasi menggunakan kemampuan yang dimiliki. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak-anak dengan berbagai karakter yang berbeda. Setiap anak adalah unik yang memiliki kemampuan berbeda-beda. Anak bukanlah orang dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. masa peka dalam perkembangan aspek berpikir logis anak. Usia 4-6 tahun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan (golden age), sekaligus dalam tahapan kehidupan manusia yang akan menentukan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan. Peran dan kesadaran yang dimiliki orang tua untuk menempatkan anak-anak mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa perkembangan anak usia dini yaitu antara usia 4-6 tahun merupakan periode perkembangan yang sangat cepat seiring dengan terjadinya perubahan dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan dasar serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan yang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan selanjutnya. Sesuai

Lebih terperinci

2016 PENGARUH MED IA PUZZLE KERETA API D ALAM MENYAMBUNGKAN SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK D OWN SYND ROM

2016 PENGARUH MED IA PUZZLE KERETA API D ALAM MENYAMBUNGKAN SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN ANAK D OWN SYND ROM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan terdapat proses yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan satu dan lainnya, yaitu proses belajar dan proses mengajar yang saling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa menginginkan negara itu berkembang dan maju. Maju dan berkembangnya suatu negara itu dipengaruhi oleh pendidikan dalam negara itu sendiri. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-kanak. pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-kanak. pengorganisasian penggunaan sekelompok otot-otot kecil seperti jari-jemari 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Motorik Halus Anak Taman Kanak-kanak 1. Pengertian Motorik Halus Anak Usia Dini Menurut Sumantri (2005: 143) keterampilan motorik halus adalah pengorganisasian penggunaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. memasuki masa sekolah, tugas mereka adalah belajar. Ini merupakan salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia 6 sampai dengan 12 tahun merupakan usia anak memasuki Sekolah Dasar. Anak sudah mulai belajar pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan,

I. PENDAHULUAN. anak belajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek gerakan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Usia Dini adalah sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan.perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak belajar menguasai tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG UPI Kampus Serang Nova Sri Wahyuni, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan sebagai salah satu aspek dalam meningkatkan sumber daya manusia yang terus diperbaiki dan direnovasi dari segala aspek. Pendidikan sebagai tempat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kepribadian anak sebelum ia memasuki jenjang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dan kepribadian anak sebelum ia memasuki jenjang pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini berperan penting dalam membentuk kemampuan dan kepribadian anak sebelum ia memasuki jenjang pendidikan berikutnya. Keberadaan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun.

BAB I PENDAHULUAN. satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi, salah satunya ialah PAUD yang membahas pendidikan untuk anak usia 0-6 tahun. Anak usia tersebut dipandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini 1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena disamping

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia tahun 1945, terutama pada alenia ke empat yang salah satu tujuan didirikan Negara Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dalam mencapai tujuan sangat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dalam mencapai tujuan sangat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat utama yang diandalkan manusia dalam kehidupan sehari-hari dan dalam pergaulan serta komunikasi dengan sesamanya. Keberhasilan manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini (0 6 tahun) merupakan usia peka dimana pada usia ini anak memiliki kepekaan yang sangat tinggi terhadap rangsangan yang diberikan dari lingkungan.

Lebih terperinci

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI* Hartono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS UNY e-mail: hartono-fbs@uny.ac.id Pemilihan metode pengenalan bahasa untuk anak usia dini perlu memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan

BAB I PENDAHULUAN. gembira dapat memotivasi anak untuk belajar. Lingkungan harus diciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan pada masa usia dini merupakan pendidikan yang sangat penting untuk anak dalam menerima pertumbuhan dan perkembangannya. Pendidikan bagi anak bukan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini ( PAUD ) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang sekolah dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN ROLET KATA DI TAMAN KANAK KANAK AISYIYAH KUBANG AGAM K A R M I L A ABSTRAK Kemampuan membaca anak kelompok B1 di TK Aisyiyah Kubang Agam masih

Lebih terperinci

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK

Ati Kusumawati dan Sunaria Mahasiswa Program Doktoral Fakultas Psikologi Universitas Airlangga ABSTRAK PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI PERMAINAN PLASTISIN (Penelitian Tindakan Kelas di Taman Kanak-kanak Al-Faruqiyah Cipondoh Tangerang) Ati Kusumawati dan Sunaria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang UU No. 20 Tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan anak secara keseluruhan. Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN MEDIA KERTAS PADA ANAK KELOMPOK A TK PERWANIDA I MRICAN KECAMATAN MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah UPI Kampus Serang Yeni, 2016 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan individu yang unik dan memiliki karakteristik tersendiri yang sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini merupakan masa keemasan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P Artikel Skripsi MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEKA TEKI SILANG PADA ANAK KELOMPOK B TK AL HIDAYAH FATHUL HUDA SEDURI KECAMATAN WONODADI KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan. Sehingga dari pendidikan tersebut diharapkan subjek didik

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan. Sehingga dari pendidikan tersebut diharapkan subjek didik 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya sadar yang bertujuan untuk menyiapkan subjek pendidikan dalam menghadapi lingkungan yang terus mengalami perubahan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha atau kegiatan yang disengaja untuk membantu, membina, dan mengarahkan manusia mengembangkan segala kemampuannya yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bermain merupakan aktivitas yang penting dilakukan oleh anak-anak. Sebab dengan bermain anak-anak akan bertambah pengalaman dan pengetahuannya. Moeslichatoen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk. mengungkapkan berbagai keinginan dan kebutuhannya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk. mengungkapkan berbagai keinginan dan kebutuhannya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan dan kebutuhannya. Anak-anak yang memiliki kemampuan berbahasa yang

Lebih terperinci

PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH. II.1 Mainan Anak Edukatif II.1.1 Definisi Mainan Anak Edukatif

PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH. II.1 Mainan Anak Edukatif II.1.1 Definisi Mainan Anak Edukatif BAB II PEMBAHASAN DAN PENYELESAIAN MASALAH II.1 Mainan Anak Edukatif II.1.1 Definisi Mainan Anak Edukatif Andang (2009) menjelaskan Alat permainan edukatif merupakan alat bermain yang dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, sekolah tidak lagi diawali hanya dari Sekolah Dasar (SD) saja, tetapi masyarakat mulai mengenal PAUD. Dalam hal ini pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus, salah satunya adalah mempunyai rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang lain. Usia dini merupakan awal dari pertumbuhan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usia dini dalam perjalanan umur manusia merupakan periode penting bagi pembentukan otak, intelegensi, kepribadian, memori, dan aspek perkembangan yang lain.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak pernah terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, seni

Lebih terperinci

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah

OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS. Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) UMN Al Washliyah OPTIMALISASI KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK MELALUI MEDIA GAMBAR DI TK KARTIKA 1-18 AMPLAS Yenni Nurdin 1) dan Umar Darwis 2) 1) Mahasiswa FKIP UMN Al Washliyah dan 2) Dosen Kopertis Wilayah I dpk FKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan universal dalam kegiatan manusia. Karena pada hakekatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI

2016 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK MELALUI PEMBELAJARAN TARI KREASI BALI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa fundamental anak ditentukan dari 0-6 tahun (masa anak usia dini). Menurut Sujiono (2009, hlm. 6) anak usia dini adalah sosok individu yang sedang menjalani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak

BAB I PENDAHULUAN. mencapai hal tersebut, salah satu usaha yang dilakukan adalah mendidik anak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan perkembangan IPTEK, setiap manusia mengusahakan agar warga negaranya kreatif dan dapat mengikuti perkembangan zaman. Untuk mencapai hal tersebut,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kemampuan Berbahasa Menurut Yuliani Nurani Sujiono (2013) kemampuan berbahasa pada anak umur 5-6 tahun berkembang dengan cepat dan menjadi matang pada masa kanakkanak. Pada anak

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM Eka Guswarni Abstrak Kemampuan membaca awal anak masih rendah. Peningkatan kemampuan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah

BAB I PENDAHULUAN. dan Kebudayaan No. 0486/U/1992 tentang Taman Kanak-kanak adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Taman Kanak-kanak adalah bagian dari pendidikan anak usia dini bagi anak usia 4 8 tahun sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar (PP No. 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang sedang dikembangkan oleh pemerintah saat ini, karena usia dini berada pada

Lebih terperinci

BAB III PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB III PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TAMAN KANAK-KANAK BAB III PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI TAMAN KANAK-KANAK A. PENDAHULUAN Kegiatan bermain (belajar) merupakan dunia anak. Pada usia 4-6 tahun atau pada masa pendidikan Taman Kanak-kanak anak sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat penting bagi perkembangan dasar anak. Perkembangan dasar anak usia dini memerlukan stimulus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mengemban tugas untuk dapat mengembangkan potensi kreatif yang dimiliki setiap anak. Anak perlu mendapat bimbingan yang tepat, sehingga memungkinkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. merupakan salah satu TK yang berada di Kabupaten Gorontalo, di mana proses pembelajarannya BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Sakura Bulota Kecamatan Telaga Jaya Kabupaten Gorontalo, merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah kunci perubahan karena mendidik adalah memberikan tuntutan, bantuan, dan pertolongan kepada peserta didik. Peserta didik atau siswa memiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi. Misalkan dalam bahasa

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi. Misalkan dalam bahasa BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Pengertian Fonem Fonem sebuah istilah linguistik dan merupakan satuan terkecil dalam sebuah bahasa yang masih bisa menunjukkan perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Agar dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia 4 sampai 5 tahun memiliki rasa ingin tahu dan sikap antusias yang kuat. Ia banyak memperlihatkan, membicarakan atau menanyakan tentang berbagai hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dunia sekarang ini telah memasuki era globalisasi yang menuntut manusia bersaing untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Berbagai masalah dan tantangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Gorontalo. TK ini berada di tengah-tengah Kota Gorontalo dan telah banyak menamatkan anak BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Pertiwi Kecamatan Hulontalangi Kota Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Pendidikan bagi anak usia dini bukan sekedar meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Pendidikan bagi anak usia dini bukan sekedar meningkatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peran penting bagi perkembangan karakter anak yang bermoral/berakhlak mulia, kreatif, inovatif, dan kompetitif. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pengetahuan bila anak mengadakan hubungan dengan orang lain. Anak yang BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Kemampuan Mengucap Syair 1. Pengertian Bahasa merupakan bentuk utama dalam mengekspresikan pikiran dan pengetahuan bila anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4).

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut (UU Sisdiknas, bab I pasal I butir 4). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Mainan edukasi 1

I. PENDAHULUAN. Tugas Akhir Mainan edukasi 1 I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Mainan edukasi adalah mainan yang dapat memberikan stimulasi perkembangan anak, seperti perkembangan fisik, motorik kasar dan halus, keberanian,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani. PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 Pebriani Abstrak Kemampuan Anak Mengenal huruf masih rendah. Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anak usia dini (AUD) adalah sosok individu yang sedang menjalani suatu proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini. Setiap orang tua atau pendidik harus mengetahui bagaimana cara memperlakukan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN. mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Sisdiknas No 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan berbahasa tersebut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menuntut siswa agar mampu berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan. Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

memahami atau memahamkan.

memahami atau memahamkan. 7 II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERFIKIR A. Kajian Pustaka 1. Pemahaman Guru Memberikan pengalaman belajar bagi anak adalah kewajiban setiap guru. Bahri (2010:31) menyatakan bahwa guru adalah orang yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa, anak

Lebih terperinci

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan

belajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Taman kanak-kanak/ TK merupakan pendidikan yang menjadi pondasi dari seluruh pendidikan yang akan ditempuh di jenjang selanjutnya. TK/ taman kanak-kanak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia diperlukan manusia yang lainnya, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Komunikasi merupakan jembatan untuk menjalin hubungan dengan

Lebih terperinci

PGTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

PGTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oleh BADRU ZAMAN, M.Pd PGTK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Curriculum Vitae Nama : Badru Zaman Tempat Tanggal Lahir : Darangdan (Purwakarta) 6 Agustus 1974 Pendidikan Terakhir : S-2 Pengembangan Kurikulum

Lebih terperinci

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani

Jurnal Pesona PAUD, Vol. I. No.1.Wani 1 2 3 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU SUKU KATA DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH AGAM Wani Zuarny ABSTRAK Kemampuan membaca anak kelompok B3 di Taman Kanak-kanak (TK) Aisyiyah Agam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap anak dilahirkan bersamaan dengan potensi-potensi yang dimilikinya. Merupakan tugas orang tua dan guru sebagai pendidik untuk dapat menemukan potensi tersebut.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM. Puji Hartini. PENINGKATAN KEMAMPUAN MATEMATIKA ANAK MELALUI MEDIA PERMAINAN MEMANCING ANGKA DI TAMAN KANAK-KANAK FATHIMAH BUKAREH AGAM Puji Hartini Pendahuluan Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum berkembangnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN TEBAK BUNYI SUARA DI TAMAN KANAK-KANAK DHARMAWANITA AGAM Lusiana Srikartini ABSTRAK Kemampuan membaca anak di Taman Kanak kanak Dharmawanita Agam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa adalah alat komunikasi antar manusia yang berbentuk lisan, tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam suatu komunitas masyarakat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Anak Usia Dini adalah anak yang berada pada rentang usia dari 0 sampai dengan usia 8 tahun (Solehudin, 1997 : 23). Dan usia ini juga disebut dengan golden

Lebih terperinci