IMPLEMENTASI VISI DAN MISI TELEVISI LOKAL DI KOTA MEDAN (Studi Analisis Isi DAAI TV Medan Dalam Program Siaran Lokal) ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IMPLEMENTASI VISI DAN MISI TELEVISI LOKAL DI KOTA MEDAN (Studi Analisis Isi DAAI TV Medan Dalam Program Siaran Lokal) ABSTRAK"

Transkripsi

1 IMPLEMENTASI VISI DAN MISI TELEVISI LOKAL DI KOTA MEDAN (Studi Analisis Isi DAAI TV Medan Dalam Program Siaran Lokal) ABSTRAK Skripsi ini berjudul Implementasi visi dan misi televisi lokal di Kota Medan, sebuah studi deskriptif kualitatif. Tujuannya adalah untuk mengetahui implementasi visi dan misi DAAI TV dan mengetahui makna dari sebuah teks media, dan menemukan pesan yang tersembunyi di dalam teks program acara DAAI TV. Data dikumpul melalui teknik studi dokumenter, observasi dan studi kepustakaan. Analisis data yang digunakan adalah analisis wacana dari Teun A. Van Dijk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Bingkai Sumatera dan Selasar Budi semua segmennya telah menerapkan visi dan misi DAAI TV. Makna tersembunyi pada program Bingkai Sumatera yaitu: 1) Hikmah Sosial Prayugo, yaitu seharusnya orang tua berada di tengah-tengah keluarganya (anak-anaknya) bukan dititipkan di panti jompo; 2) Sanggar Seni Karo Sora Siluro, yaitu suatu kebudayaan tetap ada jika kita sendiri sebagai masyarakatnya sadar dengan kebudayaan yang dimiliki; 3) Kuil Shri Raja Rajeswari Amman, yaitu walaupun sudah tinggal di negara asing, kebudayaan yang kita miliki harus selalu kita bawa dan jaga agar kita tidak melupakan kebudayaan asli yang kita miliki. Makna tersembunyi pada program Selasar Budi Mengabdi Pada Anak Negeri, yaitu tidak seharusnya anak-anak diasuh dan dibesarkan oleh orang lain karena anakanak masih membutuhkan kasih sayang dan bimbingan dari orang tuanya. Kata kunci: Visi, Misi, Program Siaran Lokal, DAAI TV PENDAHULUAN Konteks Masalah Televisi dibandingkan dengan media massa lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya, tampaknya memiliki sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar. Bisa bersifat informatif, hiburan, pendidikan, maupun kontrol sosial dan bahkan gabungan keempat unsur tersebut. Penyampaian isi atau pesan juga seolah-olah langsung antara komunikator dengan komunikan. Informasi yang disampaikan pun mudah dimengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat jelas secara visual. Dalam menjalankan fungsinya, televisi bukanlah sesuatu yang benar-benar bebas dan independen. Ini karena sebuah stasiun televisi tidak sekedar dibentuk untuk menjalankan fungsinya sebagai media massa, tetapi juga untuk menyampaikan suatu ideologi yaitu ide, nilai dan kepercayaan tertentu yang dianut atau dimiliki oleh kelompok atau kelas tertentu. Ideologi inilah yang mempengaruhi tujuan sebuah media massa dan akhirnya menjadi dasar dalam menentukan visi dan misi sebuah stasiun televisi. Visi dan misi diperlukan karena sebuah stasiun televisi juga merupakan organisasi yang harus memiliki tujuan dan arah, di mana semua kebijakan dan keputusan perusahaan diambil dalam rangka untuk mencapai visi. 1

2 Sebagai sebuah stasiun televisi, DAAI TV juga memiliki kewajiban untuk menjalankan fungsinya sebagai media massa. Untuk menjalankan fungsinya, DAAI TV memerlukan visi dan misi yang jelas karena visi dan misi membuat sebuah perusahaan tetap fokus dalam mengambil tindakan. Visi dan misi yang dijalankan oleh DAAI TV akan mempengaruhi semua bagian perusahaan secara menyeluruh dan pada akhirnya akan mempengaruhi bentuk dan content dari semua produknya. Sehingga bisa dikatakan bahwa penerapan atau implementasi visi dan misi akan dapat terlihat pada output atau hasil dari program siarannya. Dengan berfokus pada visi dan misinya, DAAI TV menyiarkan berbagai program yang didominasi oleh tayangan-tayangan positif dan bermanfaat bagi masyarakat untuk mencapai visinya yaitu menjernihkan hati manusia, mencerahkan dunia. Sementara misi dari DAAI TV yaitu menjadi stasiun televisi berbudaya humanis terfavorit bagi seluruh keluarga. Ada juga misi yang menjadi konsentrasi isu program yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan budaya kemanusiaan/ sosial kemanusiaan. Fokus Masalah Bagaimana implementasi visi dan misi DAAI TV Medan dalam program siaran lokal? Tujuan Penelitian a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi visi dan misi DAAI TV Medan dalam program siaran lokal. b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna dari sebuah teks media dan menemukan pesan yang tersembunyi di dalam teks tersebut. KAJIAN PUSTAKA Komunikasi Istilah komunikasi (communication) berasal dari kata: common, yang berarti sama, dengan maksud sama makna, sehingga secara sederhana, dapat dikatakan bahwa komunikasi merupakan proses menyamakan persepsi, pikiran dan rasa antara komunikator dengan komunikan (Mondry, 2008: 1). Komunikasi Massa Menurut Tan dan Wright dalam Liliweri (1991), komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikasi secara masal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen dan menimbulkan efek tertentu (Ardianto, Elvinaro dan Lukiati, 2004: 3-4). Media Massa Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Fungsi media massa menurut Onong Uchjana Effendy (2005: ) antara lain: 2

3 a. Menginformasikan (to inform) b. Mendidik (to educate) c. Menghibur (to entertain) d. Mempengaruhi (to influence) Visi dan Misi media Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan (Wibisono, 2006: 43). Sedangkan misi menurut Wheelen (dalam Wibisono, 2006: 46) merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi, yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa. Berkaitan dengan media massa, sesuai dengan visi dan misi sebuah media massa, dalam visi dan misi media terdapat tiga tujuan penyiaran yang penting dan harus tercapai (Morissan, 2008: ), yaitu tujuan ekonomi, tujuan pelayanan, tujuan personal. Televisi Dari semua media komunikasi yang ada, televisi merupakan media yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebih dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutnya untuk memperoleh informasi (Ardianto dkk, 2004: ). Analisis Wacana Teun A. Van Dijk Analisis wacana lebih menekankan pada pemaknaan teks ketimbang penjumlahan unit kategori seperti dalam analisis isi. Dasar dari analisis wacana adalah interpretasi, karena mengandalkan interpretasi dan penafsiran peneliti. Analisis wacana juga memfokuskan pada pesan tersembunyi karena makna pesan tidak bisa hanya ditafsirkan sebagai apa yang nampak nyata dalam teks, namun harus dianalisis dari makna yang tersembunyi. Pretensi analisis wacana adalah pada muatan, nuansa dan makna yang laten dalam teks media (Sobur, 2001: 70). Teun A. Van Dijk melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/ tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya ke dalam tiga tingkatan (Eriyanto, 2001: 226), yaitu: 1. Struktur Makro Struktur makro merupakan makna global/ umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang diangkat oleh suatu teks (tematik) (Eriyanto, 2001: 229). 2. Superstruktur Superstruktur merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka suatu teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun ke dalam berita secara utuh. (Eriyanto, 2001: ). 3. Struktur Mikro 3

4 Struktur mikro adalah makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, parafrase, dan gambar. Secara lengkap bagian ini meneliti: a. Semantik, yaitu makna yang ingin ditekankan dalam teks berita. Misal dengan memberi detil pada satu sisi atau membuat eksplisit satu sisi dan mengurangi detil sisi lain. Sematik meliputi: 1) Latar merupakan bagian berita yang dapat mempengaruhi semantik (arti) yang ingin ditampilkan. 2) Detil berhubungan dengan kontrol informasi yang ditampilkan seseorang. 3) Maksud: Informasi yang menguntungkan komunikator akan diuraikan secara eksplisit dan jelas. Sebaliknya, jika merugikan akan diuraikan secara tersamar, implisit dan tersembunyi. 4) Praanggapan: Pernyataan yang digunakan untuk mendukung makna suatu teks. Kalau latar berarti upaya mendukung pendapat dengan jalan memberi latar belakang, maka praanggapan adalah upaya mendukung pendapat dengan memberikan premis yang dipercaya kebenarannya. Praanggapan hadir dengan pernyataan yang dipandang terpercaya sehingga tidak perlu dipertanyakan. b. Sintaksis, yaitu bagaimana kalimat (bentuk, susunan) yang dipilih. Sintaksis meliputi: 1) Bentuk kalimat: berhubungan dengan cara berpikir logis, yaitu prinsip kausalitas. 2) Koherensi adalah pertalian atau jalinan antarkata atau kalimat dalam teks. 3) Kata ganti: menunjukkan di mana posisi seseorang dalam wacana. c. Stilistik, yaitu bagaimana pilihan kata yang dipakai dalam teks berita, stilistik berkaitan dengan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia. d. Retoris, yaitu bagaimana dan dengan cara apa penekanan dilakukan. Retoris meliputi: 1) Metafora: pemakaian metafora tertentu dipakai sebagai landasan berpikir dan alasan pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu kepada publik. 2) Grafis merupakan bagian untuk memeriksa apa yang ditekankan atau ditonjolkan oleh seseorang yang dapat diamati dari teks METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini hendak menggali makna tersembunyi dari teks, yaitu bagaimana visi dan misi DAAI TV Medan diimplementasikan pada program siaran lokalnya. Dalam penggalian makna ini, sangat mungkin muncul banyak interpretasi, dan pendekatan kualitatif menjadi sangat tepat karena lebih mudah menyesuaikan apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Sedangkan penggunaan jenis penelitian deskriptif karena penelitian ini ingin memberikan gambaran yang bersifat mendalam tentang bagaimana implementasi visi dan misi DAAI TV Medan pada program siaran lokalnya. 4

5 Objek Penelitian Pada penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah program siaran lokal DAAI TV, Bingkai Sumatera dan Selasar Budi. Pada DAAI TV Medan, Bingkai Sumatera masuk ke dalam program Feature dan Magazine, dan Selasar Budi masuk ke dalam program Talk Show. Subjek Penelitian Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah stasiun televisi lokal, DAAI TV Medan. Kerangka Analisis Analisis data menunjukkan kegiatan penyederhanaan data ke dalam susunan tertentu yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Penelitian ini menganalisis teks pada program siaran Bingkai Sumatera dan Selasar Budi di stasiun televisi lokal DAAI TV dengan menggunakan Analisis Wacana Teun A. Van Dijk. Sebelumnya teks akan ditabulasi terlebih dahulu dalam sebuah tabel, kemudian dianalisis dengan kerangka analisis wacana Teun A. Van Dijk yang terdiri dari tiga struktur/ tingkatan, yaitu struktur makro (tematik), superstruktur (skematik), struktur mikro (semantik, sintaksis, stilistik, dan retoris). Tetapi untuk struktur mikro hanya dipilih elemen semantik dan retoris saja. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Studi dokumenter di mana unit analisis dikumpulkan dengan cara meminta dan mengumpulkan data dari bagian database DAAI TV. 2. Observasi, yaitu metode penelitian di mana peneliti mengamati langsung objek yang diteliti, yaitu siaran lokal DAAI TV Bingkai Suamtera dan Selasar Budi. 3. Studi kepustakaan yaitu penelitian dilakukan dengan cara mempelajari dan mengumpulkan data melalui literatur dan sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku, literatur, serta tulisan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. Teknik Analisis Data Seluruh data yang diperoleh tersebut akan dianalisis dengan melalui tahaptahap: mengumpulkan rekaman program siaran Bingkai Sumatera dan Selasar Budi. Membuat transkrip dengan melihat dan mendengarkan rekaman program siaran yang telah dikumpulkan sebelumnya. Transkrip dianalisis dengan menggunakan analisis wacana Teun A. Van Dijk yang meliputi struktur makro (tema), superstruktur (skema), struktur mikro (semantik dan retoris). Dengan unit analisis tersebut, kemudian diinterpretasikan bagaimana implementasi visi dan misi DAAI TV dalam program siaran yang diteliti. Setelah dianalisis dan diinterpretasikan, akan ditarik suatu kesimpulan. 5

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pemilihan topik Hikmah Sosial Prayugo menggambarkan bahwa DAAI TV merupakan stasiun televisi yang berbudaya humanis yang mengangkat cerita tentang kegiatan-kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan berbagai kebaikan atau yang dapat menginspirasi orang banyak. Latar belakang Bingkai Sumatera mengangkat topik ini karena banyak masyarakat khususnya anak-anak muda sekarang yang kebanyakan menghabiskan waktu mereka untuk bersenang-senang dan kurang peduli terhadap sesama. Dari detil fakta yang dikemukakan oleh reporter dan narasumber, semakin menunjukkan bahwa Bingkai Sumatera memang mengangkat cerita tentang kegiatan-kegiatan masyarakat Sumatera yang dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat lainnya. Penekanan suara pada pembawa acara menunjukkan bahwa acara Bingkai Sumatera memang mengangkat cerita-cerita yang memberikan inspirasi kepada masyarakat. Penekanan suara yang dilakukan oleh narasumber menunjukkan bahwa banyak orang yang membutuhkan bantuan kita. Tidak hanya berupa barang tapi jasa juga dapat kita berikan kepada mereka yang membutuhkan. Pemilihan topik Sanggar Seni Karo Sora Siluro menggambarkan bahwa DAAI TV melalui program Bingkai Sumateranya ingin mengajak kita untuk dapat selalu melestarikan budaya-budaya yang kita miliki, jangan sampai budaya tersebut hilang begitu saja. Latar belakang Bingkai Sumatera mengangkat topik ini karena banyak kebudayaan-kebudayaan di Indonesia yang telah banyak dilupakan oleh masyarakat Indonesia sendiri, dan banyak juga kebudayaankebudayaan Indonesia yang telah diambil oleh negara-negara lain dan diakuinya sebagai kebudayaan negara mereka. Detil yang diungkapkan oleh reporter menunjukkan Sanggar Seni Karo Sora Siluro bersungguh-sungguh untuk bisa memperkenalkan kembali kebudayaan Karo yang sudah mulai ditinggalkan kepada masyarakat. Penekanan suara yang dilakukan oleh reporter menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Sanggar Seni Karo Sora Siluro ini diharapkan bagi masyarakat untuk dapat membantu dalam melestarikan dan mengembalikan kebudayaan yang sudah mulai banyak dilupakan oleh masyarakat. Bingkai Sumatera mengangkat topik kuil Sri Raja Rajeswari Amman karena merupakan salah satu kuil tertua yang ada di Sumatera Utara dan memiliki patung/archa Dewa Murugan tertinggi kedua di dunia, dan banyak mengandung sejarah dari kejayaan perkebunan di Sumatera Timur. Kuil Sri Raja Rajeswari Amman tersebut juga menjadi salah satu media bagi masuknya budaya India di pulau Sumatera. Topik Mengabdi Pada Anak Negeri dipilih oleh Selasar Budi karena tidak semua orang yang mau dan mampu untuk berbuat sama seperti yang dilakukan oleh Katrina sebagai narasumber pada Selasar Budi kali ini. Kegiatan yang dilakukan oleh Katrina yang dapat menjadi nilai inspirasi bagi masyarakat adalah ia mampu mengasuh anak-anak yang ditelantarkan dan dititipkan oleh orangtuanya tanpa meminta imbalan atau gratis. Ia juga membuat TPA (Tempat Penitipan Anak), PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) dan PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) untuk anak-anak di sekitar tempat tinggalnya secara gratis. Ia membangun TPA, PAUD dan PKBM tersebut menggunakan uangnya sendiri dari 6

7 uang pesangon yang ia dapatkan pada saat bekerja ditempatnya bekerja dahulu. Katrina tidak mengenakan biaya apapun untuk anak-anak yang mau belajar di tempatnya. Biaya untuk kebutuhan anak-anak asuh dan kegiatan belajar, dia dapatkan dari uluran tangan masyarakat yang berada di sekitarnya dan dari hasil kegiatan-kegiatan yang dilakukannya dari berjualan, mulung, menjahit dan sebagainya, kegiatan itu ia lakukan dengan iklas. Pembahasan Dalam program Bingkai Sumatera dengan temanya Hikmah Sosial Prayugo, memberikan fakta yang penting tentang kegiatan anak muda yang selalu mengisi waktu luangnya untuk membantu kepada sesama. Sekarang ini tidak banyak anak-anak muda yang mau berbagi kepada sesamanya dengan alasan tidak ada waktu luang, padahal apa yang dilakukan oleh kebanyakan anak-anak muda sekarang menggunakan waktu luangnya untuk bersenang-senang. Apa yang dilakukan oleh prayugo tersebut merupakan kegiatan yang membawa dampak positif dan bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, maksud DAAI TV melalui tayangan program Bingkai Sumatera ini adalah agar masyarakat khususnya anak-anak muda, dapat lebih peduli dan menghargai orang lain. Dari pernyataan di atas, dapat dilihat makna yang tersembunyi adalah bahwa seharusnya orang tua berada di tengah-tengah keluarganya (anak-anaknya) bukan dititipkan di panti jompo dan melalui program ini DAAI TV ingin memotivasi masyarakat untuk tetap menyayangi orang tua yang telah membesarkannya. Dalam program Bingkai Sumatera dengan temanya Sanggar Seni Karo Sora Siluro, memberikan fakta yang penting tentang kebudayaan yang telah banyak dilupakan oleh masyarakatnya salah satunya kebudayaan Karo. Dari kejadian tersebut, sekelompok pemuda di Kota Medan berusaha untuk mengembalikan kembali kebudayaan mereka melalui berbagai kegiatan seni Karo. Oleh karena itu diharapkan masyarakat dapat peduli terhadap kebudayaan yang telah ada dan jangan sampai melupakan kebudayaan asli dari setiap daerahnya. Dapat dilihat makna yang tersembunyi dari penyataan di atas adalah suatu kebudayaan tetap ada jika kita sendiri sebagai masyarakatnya sadar dengan kebudayaan yang dimiliki, selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan karena banyak masyarakat sekarang malah mengadopsi kebudayaan dari luar sehingga kebudayaan sendiri terlupakan. Dalam program Bingkai Sumatera dengan temanya Kuil Sri Raja Rajeswari Amman, memberikan fakta yang penting mengenai sejarah masuknya kebudayaan India ke Sumatera. Kuil Raja Rajeswari Amman tersebut merupakan bangunan peninggalan kejayaan perkebunan Sumatera Timur. Kuil tersebut memiliki banyak nilai sejarah yang mengisahkan keberadaan para buruh perkebunan di masa kolonialisme. Oleh karena itu, apa yang telah ditayangkan oleh DAAI TV melalui program Bingkai Sumatera ini, diharapkan kepada masyarakat untuk tetap selalu menjaga dan melindungi peninggalan-peninggalan sejarah dan kebudayaan. Makna yang tersembunyi dari pernyataan di atas adalah walaupun sudah tinggal di negara asing, kebudayaan yang kita miliki harus selalu kita bawa dan jaga agar kita tidak melupakan kebudayaan asli yang kita miliki. 7

8 DAAI TV dalam program Selasar Budi Mengabdi Pada Anak Negeri, memberikan fakta yang penting mengenai kehidupan dan pengabdian seseorang dalam mengasuh dan memberikan pendidikan secara gratis tanpa memungut biaya apapun bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya dan bagi warga yang kurang mampu. Melalui program ini, DAAI TV berharap masyarakat dapat membantu dan melakukan hal yang sama dalam mendidik dan mengasuh tanpa meminta pamrih atau imbalan bagi anak-anak bangsa agar anak-anak bangsa dapat cerdas dan bisa mengubah negara kita menjadi yang lebih baik. Dapat dilihat makna yang tersembunyi dari pernyataan di atas adalah tidak seharusnya anak-anak diasuh dan dibesarkan oleh orang lain karena anak-anak masih membutuhkan kasih sayang dan bimbingan dari orang tuanya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang ada dalam bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Implementasi visi dan misi DAAI TV Medan dalam program siaran lokalnya memiliki semua fungsi visi dan misi yang dijalankan oleh DAAI TV. Pada program Bingkai Sumatera edisi 151 dan program Selasar Budi Mengabdi Pada Anak Negeri, semua tayangannya mengandung semua unsur visi dan misi yang telah diterapkan oleh DAAI TV. Pada program Bingkai Sumatera semua segmennya telah diterapkan visi dan misi DAAI TV, begitu juga program Selasar Budi, juga telah diterapkan visi dan misi DAAI TV. 2. Pesan tersembunyi yang ditemukan ditemukan pada teks teks program lokal DAAI TV Medan yaitu: a. Bingkai Sumatera: 1) Hikmah Sosial Prayugo, yaitu bahwa seharusnya orang tua berada di tengah-tengah keluarganya (anak-anaknya) bukan dititipkan di panti jompo dan melalui program ini DAAI TV ingin memotivasi masyarakat untuk tetap menyayangi orang tua yang telah membesarkannya; 2) Sanggar Seni Karo Sora Siluro, yaitu suatu kebudayaan tetap ada jika kita sendiri sebagai masyarakatnya sadar dengan kebudayaan yang dimiliki, selalu menjaga dan melestarikan kebudayaan karena banyak masyarakat sekarang malah mengadopsi kebudayaan dari luar sehingga kebudayaan sendiri terlupakan; 3) Kuil Shri Raja Rajeswari Amman, yaitu walaupun sudah tinggal di negara asing, kebudayaan yang kita miliki harus selalu kita bawa dan jaga agar kita tidak melupakan kebudayaan asli yang kita miliki. b. Selasar Budi Mengabdi Pada Anak Negeri, yaitu tidak seharusnya anakanak diasuh dan dibesarkan oleh orang lain karena anak-anak masih membutuhkan kasih sayang dan bimbingan dari orang tuanya. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan selama penelitian, peneliti melihat pada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Saran ini diharapkan dapat menjadi masukan positif demi kebaikan bersama. Adapun saran tersebut adalah sebagai berikut: 8

9 a. DAAI TV diharapkan tetap mempertahankan prestasi dan kegiatan yang sudah ada sekarang, dengan mempertahankan fungsi kontrol terhadap program siarannya agar semakin berkualitas. b. DAAI TV juga diharapkan dapat mengembangkan kreativitas bentuk-bentuk siaran-siaran yang baru supaya tidak jenuh. c. Dalam kaitan akademis diharapkan mahasiswa khususnya dalam bidang ilmu komunikasi dapat melanjutkan penelitian sejenis dengan sudut pandang yang berbeda dan mendapatkan kesimpulan yang berbeda pula yang akan memperkaya khasanah penelitian di bidang ilmu komunikasi khususnya penelitian mengenai implementasi visi dan misi media terhadap produk yang dihasilkan. d. DAAI TV juga diharapkan terus meng-update pengetahuan para kru yang terlibat dalam proses produksi. Hal ini sangat penting agar kru-kru yang terlibat dalam proses produksi dapat mengendalikan acara dengan baik dan pada akhirnya bisa mencapai sesuatu yang diinginkan secara maksimal. DAFTAR REFERENSI Ardianto, Elvinaro & Lukiati Komala Erdinaya Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Effendy, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Eriyanto Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS. Mondry Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia Sobur, Alex Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotika, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Wibowo, Fred Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta: Grasindo. 9

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Televisi dibandingkan dengan media massa lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya, tampaknya memiliki sifat istimewa. Televisi merupakan gabungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan, diperlukan suatu metode agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pengertian metode berasal dari kata methodos (Yunani) yang dimaksud adalah cara atau menuju suatu jalan. Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Desain Penelitian

Bagan 3.1 Desain Penelitian 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti mencoba mengilustrasikan desain penelitian dalam menganalisis wacana pemberitaan Partai Demokrat dalam Media Indonesia. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metodologi penelitian atau metodologi riset berasal dari Bahasa Inggris. Metodologi berasal dari kata methology, yang berarti ilmu yang menerangkan metode-metode

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah

METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitin deskriptif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Burhan Bungin (2003:63) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif mengacu pada prosedur penelitian yang menghasilkan data secara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mendalam. Dalam bab ini peneliti akan menggunakan Analisis Wacana yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian akan menggunakan metode penelitian kualitatif non kancah. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungannya hanya memaparkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset berasal dari Bahasa Inggris. Metode berasal dari kata method, yang berarti ilmu yang menerangkan cara-cara. Kata penelitian merupakan terjemahan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang 59 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk membuat deskripsi tentang suatu fenomena atau deskripsi sejumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy,

BAB III METODE PENELITIAN. disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy, 43 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi Penelitian atau Metodologi Riset bahasa Inggrisnya adalah disebut: Science Research Method. Metodologi berasal dari kata methodogy, maknanya ilmu yang menerangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Kata metode memiliki arti suatu cara yang di tempuh dan digunakan secara jelas untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian merupakan usaha

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan analisis wacana kritis. Pendekatan analisis wacana kritis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita (news) merupakan sajian utama sebuah media massa di samping views (opini). Mencari bahan berita merupakan tugas pokok wartawan, kemudian menyusunnya menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Hal tersebut didasari oleh penggunaan data bahasa berupa teks di media massa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis/ Pendekatan/ Spesifikasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yakni penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau

BAB I PENDAHULUAN. tidak adil, dan tidak dapat dibenarkan, yang disertai dengan emosi yang hebat atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Mendengar kata kekerasan, saat ini telah menjadi sesuatu hal yang diresahkan oleh siapapun. Menurut Black (1951) kekerasan adalah pemakaian kekuatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan & Jenis Penelitian Eriyanto (2001) menyatakan bahwa analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat 36 BAB III METODE PENELITIAN Fungsi penelitian adalah untuk mencari penjelasan dan jawaban terhadap permasalahan yang ada. Metode penelitian bermakna seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis. Sebagaimana dikemukakan Mahsun (2007:257) penelitian kualitatif berfokus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan perkotaan. Kekotaan menyangkut sifat-sifat yang melekat pada kota dalam artian fisikal, sosial,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkahlangkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan

BAB III METODE PENELITIAN. upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dengan upaya untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip dengan sabar, hati-hati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. latar dan individu secara holistic yang disebut dengan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. latar dan individu secara holistic yang disebut dengan kualitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Untuk mengungkap realita sosial yang ada, maka seseorang harus menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian, dengan melalui sebuah prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut pakar Jalaludin Rahmat penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang dilakukan secara metodologis dan sistematis. Metodologis berarti menggunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terus berkembang seiring dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai kebutuhan pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari

BAB I PENDAHULUAN. Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Adanya komunikasi dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Setiap hari manusia pasti melakukan komunikasi, baik dengan antar individu, maupun kelompok. Karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian, seorang peneliti memerlukan suatu metode untuk dijadikan pijakan dalam mengerjakan penelitiannya tahap demi tahap. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kesadaran masyarakat akan kebutuhannya pada informasi membuat media massa saat ini dapat dikatakan sebagai Primadona pencarian informasi. Media massa adalah alat yang

Lebih terperinci

KONSTRUKSI WACANA TEKS PEMBERITAAN KEKERASAN PEREMPUAN PADA PROGRAM TALKSHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV EPISODE KETIKA RUMAH TAK LAGI AMAN SKRIPSI

KONSTRUKSI WACANA TEKS PEMBERITAAN KEKERASAN PEREMPUAN PADA PROGRAM TALKSHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV EPISODE KETIKA RUMAH TAK LAGI AMAN SKRIPSI KONSTRUKSI WACANA TEKS PEMBERITAAN KEKERASAN PEREMPUAN PADA PROGRAM TALKSHOW SUDUT PANDANG DI METRO TV EPISODE KETIKA RUMAH TAK LAGI AMAN SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis wacana kritis, yaitu analisis sosiokognitif. Berangkat dari pendapat van Dijk yang merupakan pendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah suatu prosedur atau cara untuk mencapai sesuatu, dan mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan penelitian adalah terjemahan dari bahasa Inggris research. Research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis penelitian ini memiliki fokus penelitian yang kompleks dan luas. Ia bermaksud memberi makna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. empiris (bisa diamati indra manusia) dan siste matis (menggunakan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. empiris (bisa diamati indra manusia) dan siste matis (menggunakan tahapan 39 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian menurut Sugiono adalah cara ilmiah dengan tujuan dan kegunaan tertentu, cara ilmiah diartikan yaitu, rasional (terjangkau akal), empiris (bisa diamati indra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis wacana kritis atau juga disebut dengan critical discourse analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yaitu seperangkat pengetahuan tentang langkahlangkah yang sistematis dan logis tentang pencairan data yang berkenaan dengan masalah tertentu untuk diolah, dianalisis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa masjid di Surabaya, sebagaimana seseorang peneliti dalam kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. beberapa masjid di Surabaya, sebagaimana seseorang peneliti dalam kegiatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian Guna mengungkap realita sosial yang ada dalam usaha untuk memaknai sebuah pesan dalam khutbah yang disampaikan oleh H. Sunarto di beberapa masjid

Lebih terperinci

SKRIPSI. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diajukan oleh: Agatha Rebecca Rajagukguk

SKRIPSI. Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Diajukan oleh: Agatha Rebecca Rajagukguk PEMBERITAAN MEDIA TERHADAP BENCANA JEPANG (STUDI ANALISIS WACANA TEUN A. VAN DIJK PADA HARIAN KOMPAS TENTANG PEMBERITAAN GEMPA DAN TSUNAMI JEPANG) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan

Lebih terperinci

A. Pendekatan dan Jenis penelitian

A. Pendekatan dan Jenis penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis penelitian Untuk Mengungkap sebuah realita sosial yang ada dalam usaha untuk memaknai sebuah pesan dakwah yang disampaikan oleh KH. Aad Ainurussalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan manusia yang esensial untuk mencapai tujuan. Melalui informasi manusia dapat mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source), BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat khususnya remaja sering melupakan pentingnya kesehatan dan gaya hidup sehat. Dimana para remaja sering melupakan dan tidak perduli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di dunia ini mengalami perkembangan, mulai dari informasi, teknologi, gaya hidup, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktifitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir-hampir tidak pernah dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu

BAB III METODE PENELITIAN. sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan masalah tertentu ntuk diolah, diamati,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS WACANA. analisis teks media diantaranya analisis wacana (discourse analysis), analisis

BAB III ANALISIS WACANA. analisis teks media diantaranya analisis wacana (discourse analysis), analisis BAB III ANALISIS WACANA A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian non kancah atau studi literature dengan metode analisis teks media. Analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai

Lebih terperinci

Media dan Kekerasan Terhadap Anak. (Analisis Isi Berita Kekerasan Terhadap Anak dalam Harian Medan Pos) Anggi Azhari Siregar ABSTRAK

Media dan Kekerasan Terhadap Anak. (Analisis Isi Berita Kekerasan Terhadap Anak dalam Harian Medan Pos) Anggi Azhari Siregar ABSTRAK Media dan Kekerasan Terhadap Anak (Analisis Isi Berita Kekerasan Terhadap Anak dalam Harian Medan Pos) Anggi Azhari Siregar 070904067 ABSTRAK Penelitian ini berjudul Media dan Kekerasan Terhadap Anak (Analisis

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA

ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA ANALISIS WACANA KRITIS : ALTERNATIF MENGANALISIS WACANA Subur Ismail Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK Analisis Wacana Kritis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah suatu kajian dalam mempelajari peraturanperaturan yang terdapatdalam penelitian (Usman&Akbar,2008:41). Metode dalam penelitian juga diartikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat yang kian berkembang pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu yang besar. Mereka ingin tahu apa yang terjadi di tengah-tengah dunia global. Program informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank

BAB I PENDAHULUAN. LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), kemudian berubah nama menjadi PT Bank 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank Century merupakan bank publik yang didirikan pada 6 Desember 2004. Bank ini merupakan hasil marger antara Bank CIC (Surviving Entity), Bank Danpac dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi maupun hiburan. Saat ini begitu banyak media massa yang kita kenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada empat macam golongan media, antara lain media antarpribadi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha

BAB I PENDAHULUAN. adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha BAB I PENDAHULUAN Salah satu TV Lokal yang konsisten dalam mengangkat isu/konten daerah adalah stasiun DAAI TV merupakan sebuah stasiun televisi milik Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Yayasan Buddha Tzu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 108 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Judul penelitian ini adalah : Konstruksi Nilai Rancangan Pesan ESQ 165 Dalam Pembangunan Karakter Indonesia Emas (Analisis Framing Program Indonesia Emas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. Antarindividu tentu melakukan kegiatan komunikasi. Kegiatan komunikasi bisa dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif, yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muchammad Nazir dalam bukunya Metode Penelitian menyatakan

BAB III METODE PENELITIAN. Muchammad Nazir dalam bukunya Metode Penelitian menyatakan 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi adalah hal yang mendasar yang diperlukan manusia dalam hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu membutuhkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengungkapkan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Pendekatan kualitatif ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (rakhmat,2003:188), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyampaiannyalah yang berbeda (Djuroto, 2002:9). Masing-masing mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. penyampaiannyalah yang berbeda (Djuroto, 2002:9). Masing-masing mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sebenarnya, antara surat kabar, majalah dan televisi dalam hal penyampaian informasi nyaris tidak ada batasnya sama sekali. Sistem penyampaiannyalah yang berbeda

Lebih terperinci

PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI

PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM BERITA INDONESIA TERKINI DI LPP TVRI TEGUH HERI SANDI Universitas Bina Nusantara Jl Rawa Papan Rt04/003 no 17 A (081219701890) Dosen Pembimbing : Drs. Raden Damianus Cosmas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Khalayak pada zaman modern ini mendapat informasi dan hiburan di dalam kehidupan sehari harinya melalui media massa ( surat kabar, majalah, film, radio, dan TV ), untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa, seperti dikemukakan oleh para ahli, memiliki bermacam fungsi dalam kehidupan masyarakat. Fungsi-fungsi itu misalnya dari yang paling sederhana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bukunya metode penelitian menyatakan bahwa penelitian. menerus untuk memecahkan suatu masalah. 1 Penelitian merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode penelitian adalah seperangkat alat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematis dan logis tentang pencarian data yang berkenaan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV) ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN ) Fathania Pritami Prodi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi dan Bisnis, Universitas Telkom Jl. Telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan teknologi komunikasi berlangsung dengan sangat cepat kearah yang lebih maju. Keberlangsungan proses komunikasi ini dilakukan dengan dua cara, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Adapun jenis penelitiannya peneliti menggunakan jenis analisis semiotik dengan menggunakan model Semotika Halliday.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai 9 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Memasuki era reformasi kebebasan pers seolah-olah seperti terlepas dari belenggu yang sebelumnya mengekang arti kebebasan itu sendiri. Dengan sendirinya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari firman Allah yang terdokumentasikan dalam mushhaf al-quran, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari firman Allah yang terdokumentasikan dalam mushhaf al-quran, yaitu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam konteks ajaran Islam, tabligh berarti menyampaikan pesan ilahi yang bersumber dari firman Allah yang terdokumentasikan dalam mushhaf al-quran, yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE

ANALISIS WACANA KRITIS TENTANG PEMBERITAAN SUPORTER PERSIB DAN PERSIJA DALAM MEDIA PIKIRAN RAKYAT ONLINE DAN RAKYAT MERDEKA ONLINE BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berita olahraga merupakan salah satu berita yang sering dihadirkan oleh media untuk menarik jumlah pembaca. Salah satu berita olahraga yang paling diminati masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkaitan erat dengan berbagai aspek kehidupan. Menurut Undang-Undang No. 33 Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah homo pluralis yang memiliki cipta, rasa, karsa, dan karya sehingga dengan jelas membedakan eksistensinya terhadap makhluk lain. Karena memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, karena film dalam menyampaikan pesannya yang begitu kuat sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan untuk mengurai atau menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Menurut Crasswell, beberapa

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. berkaitan dengan hasil penelitian struktur teks van Dijk. 233 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, peneliti menyajikan beberapa simpulan dari hasil analisis atau hasil penelitian. Selain itu, peneliti juga menyampaikan beberapa saran berkaitan dengan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan konstruksionis. Dan pendekatan ini mempunyai paradigma yang mempunyai posisi dan pandangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Paradigma Penelitian Paradigma dalam penelitian berita berjudul Maersk Line Wins European Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi berasal dari kata Yunani 'methodologia' yang berarti teknik atau prosedur, yang lebih merujuk kepada alur pemikiran umum atau menyeluruh dan juga gagasan teoritis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan melibatkan siapa saja di masyarakat, dengan skala yang luas. Media massa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan melibatkan siapa saja di masyarakat, dengan skala yang luas. Media massa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Massa Istilah media massa memberikan gambaran mengenai alat komunikai yang bekerja dalam berbagai skala. Mulai dari skala terbatas hingga dapat mencapai dan melibatkan

Lebih terperinci

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep dan Model-Model Analisis Framing Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom Konsep framing telah digunakan secara luas dalam literatur ilmu komunikasi untuk menggambarkan proses penseleksian dan penyorotan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan usaha untuk menangkap gejala-gejala alam dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian merupakan usaha untuk menangkap gejala-gejala alam dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Kata metode memiliki arti suatu cara yang di tempuh dan digunakan secara jelas untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan penelitian merupakan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan ini merupakan studi penelitian komunikasi, sehingga mengacu pada landasan dan teori komunikasi yang mendukung. Berikut ini, penulis akan memaparkan konsep-konsep

Lebih terperinci

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy Talkshow Kick Andy tayang di stasiun televisi Metro TV tanggal 1 Maret 2006. Program ini berawal dari ide dari pemilik stasiun televisi Metro TV sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi semakin tinggi, maka beragam upaya dengan teknologi. pendukungnya pun semakin canggih. Manusia untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan awal manusia untuk mengetahui kebutuhannya, banyak cara untuk berkomunikasi pada saat sekarang ini. Karena kebutuhan komunikasi semakin tinggi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Science Researt Method. Metodelogi berasal dari kata methodology,

BAB III METODE PENELITIAN. Science Researt Method. Metodelogi berasal dari kata methodology, 52 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian atau metode riset bahasa inggrisnya adalah disebut: Science Researt Method. Metodelogi berasal dari kata methodology, maknanya ilmu yang menerangkan metode-metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dikatakan sebagai makhluk yang memiliki derajat yang paling tinggi dibanding dengan makhluk lainnya, karena manusia memiliki naluri dan akal budi yang tidak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-kualitatif dengan menggunakan studi dokumentasi yang diperoleh berupa

Lebih terperinci