SCIENTIFIC METHODS (METODE ILMIAH)
|
|
- Widya Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SCIENTIFIC METHODS (METODE ILMIAH) A. Pendahuluan Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk yang berakal. Dengan akal ia dapat berfikir tentang bagaimana ia dapat mempertahankan hidup, sebagai makhluk individu dan social ia akan selalu dihadapkan dengan persoalan-persoalan dan fenomena fenomena kehidupan, tetapi dengan kecerdasan akalnya pula manusia mampu memecahkan persoalan tersebut dengan berbagai cara atau metode. Oleh karena itu kehidupan manusia akan selalu bersifat dinamis. Ilmu pengetahuan sebagai bagian dari kehidupan manusia juga bersifat dinamis, ia akan selalu berkembang sejalan dengan daya akal manusia. Manusia selalu berfikir, selalu mencoba mengaitkan antara fakta dan fenomena dengan teori yang diketahui dari hasil membaca dan observasi. Proses perkembangan Ilmu pengetahuan juga menjadi dorongan bagi meningkatnya rasa ingin tahu dan kemudian melakukan penelitian. Dimyati (2004) menjelaskan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan sebagai sebuah system tidak terpisah dari pertumbuhan dan perkembangan masyarakat dan budayanya. Disisi lain pertumbuhan ilmu pengetahuan mengantarkan manusia pada tantangan baru dalam hidupnya, ketersediaan manusia berbakat yang mau mendedikasikan dirinya serta sifat keterbukaan manusia juga menjadi salah satu factor pendorong kemajuan ilmu pengetahuan. Awal Munculnya ilmu pengetahuan tidak terlepas dari rasa ingin tahu manusia tentang apa?, bagaimana,? Dan untuk apa? Pengetahuan itu bagi manusia. Dari sinilah timbul usaha bagaimana manusia dapat menjawab pertanyaan tersebut dalam sebuah penelitian. Tetapi Banyak cara atau metode yang dapat ditempuh seseorang dalam proses penelitian. Bagaimana seseorang melakukan penelitian ini kemudian akan membawa dampak pada pengkategorian suatu pengetahuan apakah bersifat ilmiah atau non ilmiah. Muncul persoalan ketika tidak semua proses penelitian dikatakan bersifat ilmiiah. Ada beberapa prasyarat bagaimana mencari kebenaran pengetahuan dikategorikan bersifat ilmiah, inilah yang akan menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini. 1
2 B. Pembahasan 1. Konsep dasar metode ilmiah Pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) berawal dari kekaguman manusia akan alam yang dihadapinya, baik alam besar (macro cosmos) maupun alam kecil (micro cosmos). Kekaguman tersebut kemudian menyebabkan timbulnya rasa ingin tahu (curiousity). Rasa ingin tahu manusia akan terpuaskan bila dirinya mendapatkan penjelasan mengenai apa yang dipertanyakan. Untuk itu manusia menempuh berbagai upaya agar memperoleh pengetahuan yang benar (kebenaran), yang secara garis besar dibedakan menjadi dua : secara tradisional (pendekatan non ilmiah) dan secara modern (pendekatan ilmiah) Bagi ilmuwan proses menemukan suatu formulasi ilmu pengetahuan tidak terjadi tanpa kesengajaan, tetapi ini merupakan proses yang sistematis. Suriasumantri dalam Gulo (2007) mengatakan bahwa masalah dalam ilmu pengetahuan bertolak dari tiga pertanyaan yang sangat mendasar yaitu apa pengetahuan (ontologis), bagaimana mengetahui (epistimologis), dan untuk apa pengetahuan itu (aksiologis). Ketiga pertanyaan ini menjadi awal perumusan masalah yang akan dijawab dengan proses metode ilmiah. Dengan pendekatan ilmiah manusia berusaha memperoleh kebenaran ilmiah, yaitu kebenaran yang dapat dipertanggung jawaban secara rasional dan empiris. Kebenaran semacam ini dapat diperoleh dengan metoda ilmiah (scientific method). Metoda ilmiah dapat dibedakan menjadi dua macam (Johnson, 2005), yaitu : Deductive method involved the following three steps : 1) State the hypothesis (based on theory or research literature); 2) Collect data to test hypothesis; 3) Make decision to accept or reject the hypothesis. Inductive method. This approach also involves three steps: 1) Observe the world; 2) Search for a pattern in what is observed; 3) Make a generalization about what is occuring. Kedua metoda tersebut selanjutnya oleh Johnson divisualisasikan sebagai berikut. 2
3 TEORI DEDUCTIF (TOP DOWN) POLA HIPOTESIS INDUCTIF (BOTTOM UP OBSERVASI/ DATA Mc lalland dalam bukunya the nature of scient and scientific method menyatakan bahwa Metode ilmiah merupakan proses yang menggunakan cara berpikir kritis komparatif. Sesuatu yang tidak dapat diuji dikatakan tidak ilmiah. Proses ilmiah dimulai dari anggapan dasar seseorang tentang pengertian yang salah dan bias, oleh karena itu titik tekan dari proses ilmiah adalah mereproduksi ulang dan memferifikasi hasil pengamatan dan eksperimen untuk mengatasi kelemahan-kelemahannya. Secara sederhana Metode ilmiah juga diartikan sebagai sebuah proses atau cara untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dengan cara melakukan pengamatan dan eksperimen. ( Dengan demikian dapat dipahami bahwa proses dalam metode ilmiah selalu bertolak pada penemuan masalah, pemecahan masalah dan bagaimanakah proses yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut dengan langkah dan prasyarat yang telah ditentukan. Secara filosofis kaelan (2010: 7) menjelaskan bahwa Metode ilmiah merupakan ilmu yang membicarakan cara, jalan atau petunjuk praktis dalam penelitian, sehingga pembahasan metode ilmiah adalah tentang konsep teoritik berbagai metode penelitian. 2. kriteria metode ilmiah Kelinger (Gulo, 2007:14-15) memberikan batasan tentang kriteria suatu pengetahuan dikatakan bersifat ilmiah jika memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. menggunakan pola konseptual dan struktur teoritis dalam menjelaskan gejala. 3
4 Dalam metode ilmiah Untuk menjelaskan suatu gejala atau pertanyaan digunakan teori dan konsep secara jelas dan terkendali, memeriksanya secara realistis dan menguji kebenaran secara empiris b. teori dan hipotesa diuji secara sistematis dan empiris. Dalam menjelaskan gejala dimulai dari hipotesa awal dan diperkuat dengan teori yang sudah ada, sedangkan proses Pembenaran teori dan pengujian hipotesis harus dilakukan secara sistematis dan empiris c. pengamatan terhadap fenomena dilakukan secara terkendali untuk mendapatkan sebab akibat dari suatu peristiwa melalui pendekatan ilmiah, dikumpulkan seperangkat variable yang diangkat sebagai variable control terhadap peristiwa yang dipelajari. Semua variable yang tidak termasuk dalam variable control akan dikesampingkan d. bersifat empiris artinya harus ada penjelasan tentang hubungan diantara fenomena-fenomena, yang dilakukan berdasarkan kenyataan-kenyataan yang realistis dan mengesampingkan semua hal yang bersifat metafisik. Dengan demikian didalam metode ilmiah jawaban atas gejala-gejala atau fenomena tidak hanya berdasarkan akal sehat, tetapi proses bertanya dan menjawab dalam metode ilmiah harus memperhatikan peristiwa secara empiris dalam kerangka teori tertentu. 3. langkah-langkah umum dalam metode ilmiah Proses menemukan jawaban untuk mendapatkan pengetahuan yang reliable dan bersifat ilmiah, sebenarnya dapat diamati dengan sudut pandang dan cara yang berbeda. Fraenkel (2011: 6) menjelaskan beberapa langkah umum didalam melaksanakan metode ilmiah yaitu: a. mengidentifikasi masalah ada beberapa masalah yang dapat diamati, diantaranya masalah dalam kehidupan kita yang kacau atau tidak normal. Seorang ilmuwan tidak akan melihat suatu masalah hanya dari satu sudut pandang pengetahuan, tetapi ia akan memahami masalah tersebut dengan sudut pandang historic. b. mengklarifikasi masalah 4
5 mengklarifikasi masalah bertujuan untuk Menjelaskan masalah dengan tepat atau menjawab pertanyaan dengan jelas dan tepat. Contoh kita terus berpikir apa yang dapat kita jelaskan mengenai siswa yang tidak memperhatikan. Seorang ilmuwan akan menjelaskan hal tersebut dengan cara mengklarifikasi dengan sudut pandang historic. c. menentukan informasi yang dibutuhkan dan bagaimana mendapatkannya tahap ini mencoba menentukan informasi apa yang akan menyelesaikan masalah. Secara umum ada 2 kemungkinan: pertama, berpikir dari apa yang telah diketahui, dan kedua, mendapatkannya dari sebuah penelitian. Hal yang pertama tersebut menjadi prasyarat bagi bagian yang kedua. Ini berarti landasan teori yang sudah ada menjadi pijakan didalam penyelesaian masalah d. mengorganisir informasi ditahap ini kita harus memutuskan sejauh mana kemungkinannya, bagaimana kita akan mengorganisir informasi dan mendapatkannya. Dalam hal ini informasiinformasi yang kita temukan tidak semuanya dapat kita jelaskan dalam sebuah proses. Oleh karena itu untuk mendapatkan informasi seorang ilmuwan akan mempersiapkan bagaimana kuosionernya dan atau pengamatannya. e. menginterpretasi/menafsirkan hasilnya dalam hal ini seorang ilmuwan kembali menggunakan sudut pandang historical dalam menafsirkan hasil atau mencoba mengkontrol secara alamiah. Penjelasan tentang pengertian dan langkah-langkah dalam metode ilmiah telah membawa kepada pemahaman bahwa untuk mencari kebenaran dalam ilmu pengetahuan dibutuhkan pembuktian. Pembuktian ini menurut kaum empiris tidak bisa didapat dari penalaran yang abstrak, tetapi melalui pengalaman konkrit. Dengan mengamati gejala-gejala alam dan gejala social, manusia dapat menemukan pengetahuan yang mengikuti pola-pola tertentu, dan dengan metode induktif dapat disusun pengetahuan yang berlaku secara umum (Gulo, 2007: 3) 4. Metode ilmiah dalam penelitian a. Penelitian sebagai proses ilmiah Paradigma penelitian berkaitan dengan pertanyaan yang sangat fundamental yaitu berhubungan dengan ontologis, epistimologis dan aksiologis. Persoalan- 5
6 persoalan tersebut perlu mendapatkan jawaban dalam kerangka empiris dan logis. Inilah yang mendasari posisi penelitian sebagai kajian ilmiah. Dalam penelitian yang bersifat ilmiah selalu ditemukan 2 unsur penting, yaitu unsur observasi dan unsur nalar/reasoning (ostle dalam kaelan, 2010: 3). Unsur pengamatan merupakan kerja dimana pengetahuan mengenai fakta-fakta tertentu diperoleh melalui kerja indra (pengamatan) dengan menggunakan persepsi (sense perception). Nalar adalah suatu kekuatan dengan melalui arti untuk mengolah fakta-fakta, hubungan dan interelasi terhadap pengetahuan yang timbul, sebegitu jauh ditetapkan sebagai pengetahuan yang sekarang kita terima (Nazir dalam kaelan, 2010: 3). 1) Kriteria penelitian ilmiah Sebagai prasyarat kajian ilmiah maka penelitian memiliki beberapa criteria. Nazir (tanzeh: 5-6) menjelaskan beberapa criteria penelitian sebagai suatu yang bersifat ilmiah sebagai berikut: berdasarkan fakta keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa, haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Penemuan tidak berdasarkan daya khayal atau imajinasi semata bebas dari prasangka metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subyektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang obyektif menggunakan prinsip analisa dalam memahami serta member arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab akibatnya serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis. Fakta yang mendukung tidak dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab akibat dengan menggunakan analisa yang tajam menggunakan hipotesis 6
7 dalam metode ilmiah, peneliti harus dituntun dalam proses berpikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mempertajam masalah serta memandu jalan pikiran kearah tujuan yang ingin dicapai sehingga tepat sasaran. menggunakan ukuran obyektif kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang obyektif. Pertimbangan pertimbangan dalam penelitian harus dilakukan secara obyektif sesuai dengan hasil pengamatan diimbangi dengan landasan teori yang telah diformulasikan menggunakan tehnik kuantifikasi dalam memperlakukan data yang bersifat kuantitatif, maka perlu dibuat kuantifikasi yang jelas agar data bermakna. 2) Tipe penelitian Sebuah penelitian berangkat dari pertanyaan yang akan mendapatkan jawaban dari proses penelitian itu sendiri. Pertanyaan paling mendasar dalam sebuah penelitian adalah 1) apa?, 2) bagaimana, 3) mengapa. Hal ini secara empiris akan menentukan tipe penelitian, Gulo (2007: 18-20) menjelaskan beberapa tipe penelitian sebagai berikut: Penelitian eksploratif Tipe penelitian ini berhubungan dengan pertanyaan dasar yang pertama yaitu apa.pertanyaan ini ingin mengetahui suatu gejala atau fenomena dengan melakukan penjajakan terhadap gejala tersebut. Penjajakan ini tidak didasarkan pada hipotesis dan tidak ditarik sampel, tetapi penjajakan dapat dilakukan dengan metode bola salju yaitu dimana data didapatkan dari beberapa kali mengamati dan bertanya dengan beberapa responden sampai benar-benar didapatkan data sesuai dengan masalah yang diteliti. Penelitian deskriptif Tipe penelitian ini didasarkan pada pertanyaan dasar yang kedua yaitu bagaimana. Peneliti biasanya tidak akan puas bila hanya mengetahui masalahnya secara eksploratif, tetapi ingin juga mengetahui bagaimana 7
8 peristiwa tersebut terjadi. Dengan penelitian deskriptif temuan-temuan dalam penelitian lebih luas dan terperinci. Penelitian eksplanatif Tipe penelitian ini bertitik tolak pada pertanyaan mengapa. Sebab dan akibat dari suatu fenomena juga menjadi kajian yang sangat menarik dalam penelitian. Penelitian eksplanatif berusaha menjelaskan beberapa kemungkinan variable yang mempengaruhi apa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi Penelitian eksperimen 3) Tahap-tahap penelitian Penelitian Sebagai bagian dari kajian ilmiah mempunyai tahap-tahap yang sistematis dan satu sama lain merupakan bagian yang saling terikat dan mendukung. Nan Lin (1976) menjelaskan 10 langkah dalam penelitian yaitu: Konseptualisasi masalah Sesuai dengan cirri keilmiahannya, maka proses penelitian diawali dengan merumuskan pertanyaan penelitian atau yang disebut konseptualisasi masalah. Ada dua hal yang berhubungan dengan ini, yaitu masalah (substansi) yang dipertanyakan, serta bagaimana cara menjawab pertanyaan tersebut (metodologi). Konseptualisasi awal ini akan mempengaruhi langkah selanjutnya Tujuan dan hipotesis Pada waktu kita mengajukan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada waktu itu juga jawaban sudah ada dalam pikiran kita. jawaban ini merupakan jawaban sementara, dimana Jawaban tersebut tentu masih diragukan dan perlu pembuktian, hipotesa awal inilah yang akan menggiring kita pada proses penelitian untuk mendapatkan penjelasan jawaban penelitian Kerangka dasar penelitian Masalah-masalah penelitian memerlukan suatu penjelasan yang disusun dalam kerangka teoritis tertentu. Konsep-konsep yang disusun dalam kerangka dasar penelitian itu adalah konsep-konsep yang tercakup dalam 8
9 hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Karena itu kerangka dasar tersebut disebut juga kerangka hipotesis. Dengan dirumuskannya secara operasional konsep konsep dalam kerangka hipotesis itu, maka diperoleh kejelasan tentang data apa yang akan dikumpulkan untuk membuktikan hipotesis. Penarikan sampel Supaya data yang dibutuhkan dapat menguji hipotesis itu dapat dikumpulkan, maka harus jelas dimana data tersebut dikumpulkan dan strategi apa yang digunakan untuk mengumpulkannya Konstruksi instrument Instrument dibutuhkan sebagai alat untuk mendapatkan data. Instrument dibuat sesuai dengan metode yang digunakan dalam pengumpulan data Pengumpulan data Pengumpulan data dalam rangka menguji hipotesis membutuhkan ketepatan dalam menggunakan tehnik pengumpulan data. Hal ini akan berpengaruh pada kelengkapan data yang akan diperoleh sebagai fomula dalam menjawab hipotesis Pengolahan data Data yang masih mentah perlu dikumpulkan agar dapat dianalisis. Tahap ini meliputi coding, editing dan menyusun dalam master sheet Analisis pendahuluan Analisis pendahuluan bersifat deskriptif dan terbatas pada data sampel. Maksud dari analisis ini adalah untuk mendeskripsikan setiap variable pada sampel penelitian, dan untuk menentukan alat analisis yang akan dipakai pada analisi selanjutnya Analisis lanjut Analisis ini bersifat inferensial yang mengarahkan pada pengujian hipotesis. Interpretasi Hasil analisis kemudian diinterpretasikan melalui proses pembahasan, yang menjadi hasil akhir penelitian dan menjadi pelaporan hasil penelitian. 9
10 C. Penutup Paradigma penelitian terkait dengan pertanyaan fundamental yang berkaitan dengan ontologis, epistimologis dan aksiologis suatu ilmu. Paradigma merupakan suatu konstruk bagi manusia dalam mencari kebenaran. Untuk membuktikan kebenaran dari paradigma tersebut manusia perlu melakukan analisis, mendapatkan fakta-fakta kemudian memformulasikan dalam sebuah konstruk pengetahuan. Langkah-langkah dalam proses menemukan kebenaran yang bersifat empiris, sistematis dan logis inilah yang memenuhi prasyarat sebagai proses yang ilmiah. Sedangkan Metode ilmiah itu sendiri merupakan suatu proses pencarian kebenaran atas suatu fenomena atau gejala gejala yang menjadi pertanyaan dalam penelitian dengan sistematis, empiris dan logis. oleh karena itu hasil analisis dari proses penelitian dikatakan bersifat ilmiah hanya jika telah memenuhi prasyarat yang telah ditentukan dalam metode ilmiah. 10
11 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Tanzeh, 2009, Pengantar Metode Penelitian, Yogyakarta, Teras W Gulo, 2007, Metodologi Penelitian, Jakarta, Grasindo Jack R Fraenkel, 2011, How To Design And Evaluate Research In Education, Connect Learn Succed, Mc Graw Hill Crhistine V Mclelland, Nature Of Science And The Scientific Method, The Geological Society Of America Kenneth Lafferty Hess Family Charitable Foundation, 2008, Step Of The Scientific Methods, Suriasumantri, Jujun S, 1985, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Popular, Jakarta, Sinar Harapan Nan Lin, 1976, Foundation Of Social Research, New York, Mc Grawhill Book Company 11
12 SCIENTIFIC METHODS Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Yang diampu oleh Prof. Dr. FX. Sudarsono Oleh : Nur Ainiyah Eka Nur Rahayu PRODI ILMU PENDIDIKAN KONSETRASI TEKNOLOGI PEMBELAJARAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
13 13
Metodologi penelitian
Metodologi penelitian Metode Ilmiah Pengertian Metode Ilmiah Definisi-definisi penelitian yang diungkapkan di atas menunjukkan penelitian yang menggunakan metode ilmiah (scientific method). Secara umum
Lebih terperinciPENGANTAR METODE PENELITIAN. Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia
PENGANTAR METODE PENELITIAN Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia KEINGINTAHUAN MANUSIA Mempelajari Dunia SIFAT DASAR MANUSIA Ingin tahu tentang keadaan dari suatu hal Ingin tahu tentang
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKEKAT PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Oleh karena itu, sebelum
Lebih terperinciPENELITIAN DAN STATISTIK
PENELITIAN DAN STATISTIK Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Ciri-ciri : 1. Rasional : dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal 2. Empiris : teramati
Lebih terperinciKalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini
Pengertian Kalimat Pengertian kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan suatu pikiran yang utuh. Pengertian Kalimat Fakta & Opini Kalimat Fakta adalah
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah. Oleh karena itu, sebelum
Lebih terperinciHubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr.
Hubungan Ilmu Pengetahuan dengan Penelitian Disusun oleh: Ida Yustina, Prof. Dr. Seorang peneliti jauh lebih baik berbuat kesalahan, ketimbang berkata yang tidak benar. Ilmu Pengetahuan (Science) Awal
Lebih terperinciKONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN
KONSEP-KONSEP DASAR PENELITIAN A. Upaya-upaya Manusia Untuk Memperoleh Kebenaran Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahui
Lebih terperinciBAB 3 SISTEMATIKA DAN TEKNIK PENULISAN SKRIPSI
BAB 3 SISTEMATIKA DAN TEKNIK PENULISAN SKRIPSI 1. PENGERTIAN Skripsi Skripsi adalah karya tulis ilmiah atau karangan ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan dari pendapat orang lain. Tujuan
Lebih terperinciFILSAFAT METODE PENELITIAN
PAT S2 2017 Minat : Rekayasa Struktur Website: www.zacoeb.lecture.ub.ac.id e-mail : zacoebc93@gmail.com FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME
Lebih terperinciSIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1
SIKAP ILMIAH 3/27/2014 Metil/dn 1 Setiap orang pada saat dan tempat tertentu akan berada dalam suatu situasi. Jika orang tersebut merasa sebagai bagian dari situasi itu, maka orang itu disebut mengalaminya.
Lebih terperinciLANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN Yang diampu oleh Bpk. Gusnar Mustapa, S.E., M.M. Disusun oleh Kelompok III: EVI ARISTA
Lebih terperinciDosen : Nuansa Bayu Segara, M.Pd
Mata Kuliah PENGANTAR ILMU SOSIAL Dosen : Nuansa Bayu Segara, M.Pd PERTEMUAN 2 SEJARAH ALAM PIKIRAN MANUSIA Manusia Sebagai Individu JIWA RAGA Manusia Makhluk Berakal Budi Manusia berbeda dengan hewan.
Lebih terperinciTKS Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME PERBANDINGAN TIGA FILSAFAT
Lebih terperinciLANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH :
LANGKAH-LANGKAH METODE ILMIAH : Menyusun Rumusan Masalah Menyusun Kerangka Teori Merumuskan Hipotesis Melakukan Eksperimen Mengolah dan Menganalisis Data Menarik Kesimpulan Mempublikasikan Hasil 1. MENYUSUN
Lebih terperinciPengertian Metodologi Penelitian. Hubungan Ilmu dan Penelitian
Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi Metode + Logi (/ logy dari kata logos = ilmu ) Ilmu : Suatu pengetahuan yang sistematis dan terorganisasi Penelitian : Suatu penyelidikan yang hati-hati serta
Lebih terperinciPADA KURIKULUM (Mulida Hadrina Harjanti) Abstrak
PEMBELAJARAN BERMAKNA (MEANINGFUL LEARNING) PADA KURIKULUM 2013 (Mulida Hadrina Harjanti) Abstrak Tujuan penulisan artikel ini adalah pentingnya menerapkan pembelajaran bermakna di kelas. Pembelajaran
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Salah satu wujud pengetahuan yang dimiliki manusia adalah pengetahuan ilmiah yang lazim dikatakan sebagai ilmu. Ilmu adalah bagian pengetahuan, namun tidak semua pengetahuan
Lebih terperinciTelaah Pustaka dan Hipotesis DOSEN : DIANA MA RIFAH
Telaah Pustaka dan Hipotesis DOSEN : DIANA MA RIFAH Tinjauan/ Telaah Pustaka Merupakan identifikasi dan analisis dari dokumen-dokumen yang berisi informasi yang berhubungan dengan permasalahan penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan. MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi
METODE PENELITIAN Penelitian dan Ilmu Pengetahuan MR Alfarabi Istiqlal, SP MSi 2 Metode Metode adalah setiap prosedur yang digunakan untuk mencapai tujuan akhir. Cara yang teratur dan terpikir baik untuk
Lebih terperinciPANCASILA Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu
Modul ke: 13Fakultas Ekonomi dan Bisnis PANCASILA Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu Panti Rahayu, SH, MH Program Studi Manajemen Ilmu Pengetahuan berlandaskan Pancasila Pengembangan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciMATA KULIAH TEORI AKUNTANSI JUMLAH SKS : 3 SKS MATA KULIAH PRASARAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II
MATA KULIAH TEORI AKUNTANSI JUMLAH SKS : 3 SKS MATA KULIAH PRASARAT AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II PENGERTIAN TEORI DALAM AKUNTANSI AKUNTANSI SEBAGAI ILMU Apa maksudnya? Beberapa definisi tentang akuntansi:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap
32 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap pengembangan peran SLB untuk memberikan layanan sebagai Resource Center menggunakan metode deskriptif. Menurut
Lebih terperinciMATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]
MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT-021235/2 SKS] Peranan dan ruang lingkup riset PERBEDAAN METODE ILMIAH DENGAN LOGIKA Logika berhubungan dengan cara atau proses penalaran (reasoning), jika suatu
Lebih terperinciILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI
PERTEMUAN 1 DOSEN VED,SE.,MSI.,AK.,CA MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH KULIAH MATERI ILMU, METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH 1.1 Pengertian dan Komponen Ilmu 1.2 Metode Ilmiah 1.3 Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Setiap penelitian memerlukan metode agar proses penelitian dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan yang telah disiapkan. Usaha manusia untuk memenuhi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI)
BAHAN AJAR METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (KUALITATIF DESKRIPSI) Dosen Pengampu : TASRIF, MPD Disusun oleh SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) BIMA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Lebih terperinciPertemuan 4. Landasan Teori dan Penyusunan Hipotesis
Pertemuan 4 Landasan Teori dan Penyusunan Hipotesis Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menjelaskan bentuk-bentuk hipotesis. Menguraikan tentang Kerangka Berfikir
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Oleh Satria Novari, M.Kom
METODE PENELITIAN Oleh Satria Novari, M.Kom I. Pendahuluan tentang Penelitian 1. Pengertian metodologi Penelitian 2. Sejarah Penelitian 3. Pendekatan ilmiah dan non ilmiah 4. Fungsi-fungsi Penelitian 5.
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN DR. SITI KOMARIAH HILDAYANTI, S.TP. M.M. s.k.hildayanti@gmail.com Referensi: Business Research Method, 2003 by Zikmund Business Risearch Methods, 2005, Donal R. Cooper & Pamela S.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pengamatan fenomena sosial yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian jenis ini dimaksudkan sebagai suatu cara yang tidak menggunakan prosedur statistik atau
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN PENDIDIKAN. Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd
METODE PENELITIAN PENDIDIKAN Dr. BUDIYONO SAPUTRO, M.Pd 1. Kontrak Perkuliahan 2. Konsep, Karakteristik dan Ruang Lingkup Penelitian Pendidikan 3. Jenis-jenis Penelitian Pendidikan 4. Masalah penelitian
Lebih terperinciMetodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1)
Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (1) Irawan Afrianto Referensi : Metodologi Penelitian pada Bidang Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (Konsep, Teknik, dan Aplikasi)
Lebih terperinciKuliah 3 KPM 398-MPS
Kuliah 3 KPM 398-MPS 1 Walter Wallace (1971) The Wheel of Science 2 Paradigma adalah sudut pandang atau cara memandang suatu realita atau fenomena. Sementara teori dimaksudkan untuk menjelaskan sesuatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Secara umum, penelitian atau riset dapat diartikan sebagai suatu metode studi yang dilakukan seseorang melalui penyelidikan yang hati-hati dan sempurna terhadap suatu masalah
Lebih terperinciKONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK
KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK PPT 2.1 BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Esensi Pendekatan Saintifik Proses
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME
METODE PENELITIAN FILSAFAT METODE PENELITIAN PRAPOSITIVISME PERKEMBANGAN FILSAFAT PENELITIAN POSITIVISME POSTPOSITIVISME 1 PERBANDINGAN TIGA FILSAFAT PRAPOSITIVISME REALITAS BERKEMBANG SECARA ALAMIAH METODE
Lebih terperinciMENJADI PENELITI YANG BAIK
MENJADI PENELITI YANG BAIK Penulis : Kolonel Czi Ir. Imam Soleh Hadi.,M.M Keberhasilan suatu tugas, kegiatan ataupun produk matrial/non matrial harus diawali dengan kegiatan penelitian, sehingga sebagai
Lebih terperinciPENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01. Arief Soeleman, M.Kom
PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Sesi 01 Arief Soeleman, M.Kom arief22208@gmail.com ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, DAN PENELITIAN Research (Inggris) dan recherche (Prancis) re (kembali) to search (mencari)
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR
IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK (SCIENTIFIC APPROACH) DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR Mei Fita Asri Untari mei_fita@ymail.com Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang ABSTRAK Pendekatan saintifik/ilmiah merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak rintangan dalam masalah kualitas pendidikan, salah satunya dalam program pendidikan di Indonesia atau kurikulum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun 2003 Bab I Pasal I Ayat 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam peningkatan sumber daya manusia dan salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan nasional di Indonesia.
Lebih terperinciPENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF Penelitian adalah suatu bentuk pengajuan atau penawaran sebuah gagasan atau pemikiran untuk menemukan jawaban suatu masalah secara sistematis, metodologis dan komprehensif,
Lebih terperinciMODUL METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (3 SKS) METODOLOGI PENELITIAN ; SUATU PENGANTAR Oleh : Nurprapti Wahyu Widyastuti
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 1 MODUL (3 SKS) POKOK BAHASAN : METODOLOGI PENELITIAN ; SUATU PENGANTAR Oleh : Nurprapti Wahyu Widyastuti Deskripsi : Semakin maju suatu masyarakat,
Lebih terperinciINOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21
KEMAMPUAN GURU SEKOLAH DASAR DALAM IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PROSES PEMBELAJARAN DI KOTA LANGSA Ronald Fransyaigu, Bunga Mulyahati Universitas Samudra ronaldfransyaigu.unsam@gmail.com Abstrak.
Lebih terperinciLANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
LANDASAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS Salah satu unsur terpenting dalam penelitian yang memiliki peran sangat besar dalam penelitian adalah teori. Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kurikulum merupakan salah satu unsur sumber daya pendidikan yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI KKNI UNTUK PENGUATAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA KULIAH EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERORIENTASI KKNI UNTUK PENGUATAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA KULIAH EVALUASI DAN PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA Sanusi Dosen Prodi Pendidikan Matematika IKIP PGRI MADIUN sanusi_hanif@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian, Sifat Penelitian, Lokasi dan Waktu penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan
Lebih terperinciMetodologi Penelitian Kuantitatif
Modul ke: Metodologi Penelitian Kuantitatif Proses dan Unsur-unsur Penelitian 1 Fakultas ILMU KOMUNIKASI Finy F. Basarah, M.Si Program Studi Penyiaran www.mercubuana.ac.id Proses dan Unsur-unsur Penelitian
Lebih terperinciPENGANTAR PENELITIAN. Imam Gunawan
PENGANTAR PENELITIAN Imam Gunawan Apakah penelitian itu?? Proses yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi guna meningkatkan pemahaman pada suatu topik Usaha mendapatkan kebenaran dalam
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN PWK 230 ( 2 SKS) DOSEN PENGAMPU : MYRNA SUKMARATRI, ST., MT.
METODOLOGI PENELITIAN PWK 230 ( 2 SKS) DOSEN PENGAMPU : MYRNA SUKMARATRI, ST., MT. TUJUAN Mahasiswa mampu memahami keilmuan dalam penelitian Mahasiswa mampu memahami jenis dan proses penelitian Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Pengertian Teori
BAB 3 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Pengertian Teori Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori,
Lebih terperinciInductive Teaching Methods. Buku petunjuk praktikum ini memuat hal-hal. dan merumuskan hipotesis. Kajian pustaka dilakukan untuk menyusun hipotesis
A. Hasil Penelitian 1. Hasil penelitian tindakan siklus satu a. Perencanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus satu adalah: 1). Menyusun buku petunjuk praktikum yang memperhatikan kaidah-kaidah
Lebih terperinciKONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Esensi Pendekatan Ilmiah Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I KONTEK PENELITIAN
BAB I KONTEK PENELITIAN Pembahasan bagian ini menempatkan kegiatan penelitian ke dalam beberapa aspek penelitian. Aspek pertama akan membahas penelitian yang bersifat positif dan ilmiah dan diproses untuk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Wuryansari Muharini Kusumawinahyu
METODE PENELITIAN Wuryansari Muharini Kusumawinahyu Disarikan dari tulisan M. Laksono Tri Rochmawan, SE, MSi, Akt. Di http://www.sonilaksono.blogspot.com http://www.laksonotri.zoomshare.com Outline O Ilmu
Lebih terperinciALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA
ALAM PIKIRAN MANUSIA DAN PERKEMBANGANNYA Isti Yunita, M. Sc isti_yunita@uny.ac.id FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 1 Ciri makhluk hidup (manusia) 2 Sifat keingintahuan Manusia
Lebih terperinciII._TINJAUAN PUSTAKA. Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses
6 II._TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis 1. Keterampilan Proses Sains Keterampilan proses sains merupakan salah satu bentuk keterampilan proses yang diaplikasikan pada proses pembelajaran. Pembentukan
Lebih terperinciMEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL
MEMBANGUN ILMU PENGETAHUAN DENGAN KECERDASAN EMOSI DAN SPIRITUAL Oleh : Dr. Sri Trisnaningsih, SE, M.Si (Kaprogdi Akuntansi - FE) Pendahuluan Ilmu pengetahuan merupakan karya budi yang logis serta imajinatif,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN DALAM AKUNTANSI: PENGANTAR KULIAH
METODE PENELITIAN DALAM AKUNTANSI: PENGANTAR KULIAH INFORMASI DOSEN Nama: Dr. Aji Dedi Mulawarman, MSA. Alamat rumah: Perum Persada Bhayangkara Singhasari Blok G-6, Pagentan, Singosari, Malang, 65153.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi peneilitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN
52 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERNALAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN PECAHAN (PTK SD Negeri Pabelan III Sukoharjo) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN. ARSITA EKA PRASETYAWATI, dr.
METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN ARSITA EKA PRASETYAWATI, dr. 1 PENDAHULUAN Pengertian PENELITIAN secara sederhana oleh Meyer (1969) adalah : suatu usaha yang sistematis untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciFIRDAUS SOLIHIN NOOR IFADA UNIVERSITAS TRUNOJOYO
PENELITIAN FIRDAUS SOLIHIN NOOR IFADA UNIVERSITAS TRUNOJOYO UNSUR PENCETUS PENELITIAN Keinginan Manusia Permasalahan Ilmu Pengetahuan dan Metode Ilmiah 2 HASRAT INGIN TAHU : Manusia berusaha mendapatkan
Lebih terperinciKuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi
Kuliah ke-2: Paradigma Teori Sosiologi Teori Sosiologi Kontemporer Amika Wardana. Ph.D a.wardana@uny.ac.id Overview Perkuliahan Konstruksi Teori Sosiologi Proses Pertumbuhan dan Perkembangan Ilmu Pengetahun
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
PERTEMUAN 2 PENGETAHUAN DAN ILMU PENGETAHUAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai pengetahuan dan ilmu pengetahuan. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 2.1 Menjelaskan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Efektivitas Pembelajaran Efektivitas pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. Pembelajaran dikatakan efektif
Lebih terperinciBAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN
BAGIAN 3. TENTANG RISET/PENELITIAN Teguh Wahyono Kuliah Penulisan Karya Ilmiah Program Studi D3 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Tentang Penelitian Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber dan
Lebih terperinciVII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN Langkah penelitian adalah serangkaian proses penelitian dimana seorang peneliti dari awal yaitu merasa menghadapi masalah, berupaya untuk memecahkan masalah, memecahkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory
Lebih terperinciDCH2G3 TEKNIK PRESENTASI DAN PELAPORAN
DCH2G3 TEKNIK PRESENTASI DAN PELAPORAN Tujuan Khusus Pembelajaran Setelah interaksi pembelajaran, diharapkan mahasiswa dapat: 1. Mengenal metoda ilmiah penelitian 2. Mengetahui mencari ide penelitian 3.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap orang membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Undang- Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
Lebih terperinciPENGETAHUAN, ILMU, DAN PENELITIAN
PENGETAHUAN, ILMU, DAN PENELITIAN PENGETAHUAN, ILMU, DAN PENELITIAN Barang siapa merasa dirinya pintar, itulah kebodohan, tetapi barang siapa merasa dirinya bodoh, itulah kepintaran Ada orang yang tahu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:1). Bertitik tolak dari permasalahan,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 47 Universitas Indonesia
BAB 3 METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara dengan pendekatan kualitatif. Secara garis besar penelitian ini lebih berorientasi pada upaya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL. (Dharminto)
METODE PENELITIAN DAN PENELITIAN SAMPEL (Dharminto) Penelitian (research) merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan. Jadi penelitian merupakan bagian dari usaha pemecahan
Lebih terperinciBab 1 PENELITIAN 1-2
1-1 Bab 1 PENELITIAN 1-2 1-3 Apa itu penelitian? Apa itu penelitian? Penelitian merupakan suatu penyelidikan sistematis yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk menyelesaikan permasalahan. Penelitian
Lebih terperinciDisusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A
PENGARUH KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciMATA KULIAH : METODE PENELITIAN MATERI KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER : GENAP
MATA KULIAH : METODE PENELITIAN MATERI KULIAH : METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN KUALITATIF FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : MANAJEMEN SEMESTER : GENAP TAHUN AKADEMIK : 2007/2008 MODUL/TATAP MUKA KE : 1 PENYUSUN
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN ADMINISTRASI PENDEKATAN KUANTITATIF ZARAH PUSPITANINGTYAS
METODE PENELITIAN ADMINISTRASI PENDEKATAN KUANTITATIF ZARAH PUSPITANINGTYAS DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB 1. KONSEP DASAR METODE PENELITIAN ADMINISTRASI... 1 1.1 PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Geografi sebagai salah satu mata pelajaran dari beberapa mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Mengah Atas (SMA). Geografi juga masuk dalam mata pelajaran yang diujikan
Lebih terperinciKONSEP PENELITIAN ILMIAH. Imam Gunawan
KONSEP PENELITIAN ILMIAH Imam Gunawan FOKUS KAJIAN 1. Makna kebenaran ilmiah. 2. Berbagai pendekatan untuk memperoleh kebenaran ilmiah. 3. Konsep dasar penelitian. 4. Kriteria penelitian yang baik 5. Fungsi
Lebih terperinciFILSAFAT ILMU. Irnin Agustina D.A.,M.Pd
FILSAFAT ILMU Irnin Agustina D.A.,M.Pd am_nien@yahoo.co.id Definisi Filsafat Ilmu Lewis White Beck Philosophy of science questions and evaluates the methods of scientific thinking and tries to determine
Lebih terperinciILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) ; Blog =nanikdn.staff.uns.ac.
ILMU ALAMIAH DASAR (IAD) NANIK DWI NURHAYATI, S. SI, M.SI Telp = (271) 821585 ; 081556431053 Email : nanikdn@uns.ac.id Blog =nanikdn.staff.uns.ac.id SISTEM PENILAIAN QUIS : 30% TUGAS : 20 % UJIAN (UAS):
Lebih terperinciPERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF
METODOLOGI PENELITIAN DR. ADI SETIAWAN, M. SC PERSPEKTIF METODE PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF A. Pengertian Metode Penelitian B. Jenis-jenis Penelitian C. Pengertian Metode Kuantitatif dan Kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu subyek mata pelajaran yang harus ada dalam setiap jenjang penyelenggaraan pendidikan formal di Indonesia. Materi
Lebih terperinciMETODE DAN PENDEKATAN ILMIAH
Kuliah ke 2 METODE DAN PENDEKATAN ILMIAH A. TAMALENE Perbedaan Pendekatan Ilmiah dan Non Ilmiah : Pendekatan Ilmiah : Perumusan masalah jelas dan spesifik Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan metode analisis deskriptif. Metode kuantitatif dinamakan juga metode tradisional, karena metode
Lebih terperinciKONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN
KONSEP DASAR DAN HAKIKAT PENELITIAN Konsep merupakan suatu gagasan atau ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI
Lebih terperinciPENELITIAN TINDAKAN KELAS. Juang Sunanto
PENELITIAN TINDAKAN KELAS Juang Sunanto Jurusan Pendidikan Luar Biasa, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia A. Pendahuluan Guru yang profesional memiliki kemampuan (1) merencanakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penliti menggunakan format eksplanasi. Format eksplanasi digunakan untuk menjelaskan suatu generalisasi sampel
Lebih terperinci2 Namun pembelajaran matematika di sekolah memiliki banyak sekali permasalahan. Majid (2007:226) menyatakan bahwa masalah belajar adalah suatu kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan pengetahuan dasar yang diperlukan oleh peserta didik untuk menunjang keberhasilan belajarnya dalam menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. jawab dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa (Mulyasa, 2005 :70).
BAB II KAJIAN TEORI A. Pendidikan IPA di Sekolah Dasar Pendidikan Sekolah Dasar sebagai bagian dari sitem pendidikan nasional mempunyai peran amat penting dalam meningkatkan sumber daya manusia (SDM).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Bryman (2001) menggunakan istilah desain penelitian (research design) untuk menggambarkan sebuah kerangka kerja yang mendasari pengumpulan dan analisis data
Lebih terperinciRAGAM / JENIS PENELITIAN
RAGAM / JENIS PENELITIAN Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah juga disebut sebagai studi literature atau tinjauan pustaka. Salah satu contoh karya tulis penting adalah
Lebih terperinci