BAB III PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN"

Transkripsi

1 49 BAB III PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN A. Profil Pondok Pesantren Al-Mubarok Medono 1. Sejarah Pondok Pesantren Al-Mubarok Sebagai basis pendidikan diniyah dengan sistem tradisional, pesantren ternyata mampu memberikan kontribusi kepada bangsa dan Negara yang tidak sedikit, bahkan sejak zaman Belanda, pesantren tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar saja, akan tetapi menjadi pusat penggemblengan para pahlawan bersarung dan mampu membuktikan diri hingga dapat mengantarkan Indonesia merdeka. Kini meski diakui telah banyak pondok pesantren tersentuh dengan sistem pendidikan modern, tidak demikian dengan pesantren Al- Mubarok kota Pekalongan. Meski berada di tengah pemukiman penduduk kota yang cukup padat, sistem pendidikan salaf dengan metode sorogan dan bandongan serta pusyawaroh masih menjadi cirri khas pondok pesantren Al-Mubarok hingga sekarang. Pesantren Al-Mubarok yang dirintis oleh Almaghfurlah Kiai Anshor bin Abdul Lathif, ini berawal dari kegiatan belajar mengajar ilmu agama di rumah beliau selepas maghrib yang hanya diikuti oleh santrisantri dari remaja masyarakat sekitar, disamping pengajian pagi di masjid Al-Mubarok yang diikuti oleh santri dan masyarakat yang sudah berjalan semenjak Mbah Kiai Abdul Lathif. Dari kedua pengajian itu kemudian 49

2 5 berkembang dengan kedatangan orang-orang dari luar daerah seperti petarukan, serang, salatiga, jatibarang, bandar dan daerah-daerah lainnya yang juga ingin ikut menimba ilmu agama pada beliau dengan menempati dua ruang yang ada di sebelah kiri kanan mihrob musholla maghfiroh sehingga kemudian dibangun aula di depan masjid Al-Mubarok diatas tanah wakaf dari ibu Badriyah. Sejalan dengan perkembangan santri-santri pondok yang berdatangan dari berbagai daerah lain maka ayahanda membuka madrasah diniyah untuk putra yang dilaksanakan pada malam hari, sebagai pembentuk pengajar pada awal pendirian itu adalah kiai Fadhal, ustadz Ihsan dan ustadz Zainuri Ahmad Petarukan. Mereka adalah salah satu dari santri diniyah pertama sehingga sempat menyaksikan perkembangan pesat diniyah tersebut di awal pendirian. Bangunan asrama yang baru dibangun diatas tanah wakaf ibu Badriyah ini meliputi fasilitas tiga kamar dan satu ruang belajar. Pada perkembangannya ketika musholla mendapat wakaf ubin (tegel) dari Hj. Pasirah Kauman untuk dijadikan masjid, nama musholla itu sendiri, nama musholla itu sendiri berubah menjadi masjid Al-Mubarok, yang kemudian diikuti perubahan nama pesantren yang sebelumnya Maulana Malik Ibrahim menjadi pondok pesantren Al-Mubarok. Perubahan nama dari musholla ke masjid dan perubahan nama pondok pesantren yang diawali dengan rehab lantai tersebut terjadi kurang lebih pada tahun 1978 M.

3 51 Diharapkan dengan pergantian nama pesantren tersebut dapat meningkatkan kemanfaatan dan keberkahan pesantren dan menambah dari yang sudah diperoleh dari barokah nama salah satu wali sembilan yang berjasa besar pada penyebaran agama Islam di pulau jawa khususnya. Harapanj itu nampaknya menjadi nyata dengan bertambahnya santri-santri dari luar daerah yang ingin turut tafaqquh pada Kiai Anshor yang kemudian mendapat respon positif dari masyarakat sehingga dibangun lagi sebuah asrama yang lebih representatif pada tahun 1981 M. Bangunan asrama yang ke dua diatas tanah wakaf dari keluarga Bapak Carmun bin Salbani ini terdiri dari beberapa kamar yang sebagian telah dikontruksi bertingkat, aula dan kantor dengan setting apa adanya sehingga belum meiliki bentuk khas sebagai pintu gerbang pesantren. Baru pada masa penerusnya dilakukan renovasi sehingga memiliki pintu gerbang dan bentuk pesantren yang khas. Setelah kiai Ansor wafat pada tahun 1992 M diteruskan oleh putra beliau Zakaria Anshor yang baru saja menyelesaikan pendidikan aliyah di pesantren Sarang Rembang. 2. Kondisi Umum Pondok Pesantren Al-Mubarok a. Letak Geografis Pesantren ini berada di Kelurahan Medono yang menjadi bagian wilayah kecamatan Pekalongan Barat, satu dari empat kecamatan di kota Pekalongan. Secara geografis letak pesantren tidak jauh dari pusat kota yang hanya berjarak kurang lebih 1 KM. dan dari

4 52 jalur utama Jakarta-Surabaya jalan Jend Sudirman hanya 4 M kearah selatan yang bisa ditempuh dengan jalan kaki ataupun dengan becak dari sebelah barat kantor kepolisian. Tidak jauh dari lokasi pesantren khususnya disepanjang jalan Karya Bhakti berdiri show room-show room yang menawarkan hasil produksi home industry berupa batik ataupun kerajinan ATBM. Sementara di jalan Jend Urip Sumoharjo yang berjarak 5 M sebelah barat pesantren berdiri pusat perbelanjaan terbesar di kota Pekalongan, yaitu Carrefour. b. Kepengurusan Personalia kepengurusan Yayasan Al-Mubarok pada rapat pendirian yayasan pada: Hari/tanggal : Jum at, 6 April 21 M Waktu : 13.3 Tempat : Kantor PP Al-Mubarok Dengan menggunakan sistem formatur yang terdiri dari: Khodimul Ma had, Ust. Ja far, Ust. Shomad, Ust. Romadhon Abd Djalil, Ust. Basrin Nawawi, Bapak Bakri, Ust. Makmur. Sehingga terbentuk pengurus harian yayasan sebagai berikut: Ketua umum Ketua I Ketua II Sekretaris I Sekretaris II : Zakariya Anshor : Ust. Basrin Nawawi : Ust. Drs. Halimi : Ust. M. Fauzan Zuhdi : Ust. Mudzakkiron

5 53 Bendahara I Bendahara II : Ust. Kholil Kurdi : Bapak Rohan Sebagai langkah awal adalah menyusun kelengkapan kepengurusan yayasan yang meliputi seksi-seksi berikut kordinator masing-masing. Setelah semua tersusun, langkah berikutnya adalah menyusun AD/ART yayasan untuk bisa mendapatkan legalitas sebagai yayasan resmi yang berkedudukan di Pekalongan. Alhamdulillah lewat Kantor Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tana Amiruddin SH yang berkantor di jalan Jend Sudirman No. 79-A Yayasan Al-Mubarok mendapatkan akta Nomor 47 Tanggal 15 agustus 21. c. Sarana dan Prasarana Untuk memenuhi kebutuhan santri, pengasuh pondok yang telah dilimpahkan kepada putranya, yakni kiai H. Zakaria Anshor, menyediakan beberapa sarana prasarana antara lain: asrama santri, aula, sekretariat, masjid, gedung madrasah, perpustakaan, ruang komputer, poskestren, koprasi, serta lapangan olah raga. d. Visi dan misi Visi: Pesantren terkemuka, mencetak manusia yang seutuhnya (Berilmu, Berakhlaq, Terampil, Mandiri, Disiplin dan Bertanggung Jawab)

6 54 Misi: a) Melaksanakan pendidikan agama yang berjenjang dan berkualitas b) Menanamkan semangat pengalaman ittiba sunnah dalam kehidupan sehari-hari c) Menciptakan tata kelola dan suasana pesantren yang bersih, rapi dan kondusif d) Menumbuhkan sifat khidmat dan bertanggung jawab pada masyayikh, masyarakat dan Negara e) Membangun jiwa kemandirian santri f) Membekali pengetahuan secara berjenjang dan kompetitif

7 55 e. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Al-Mubarok PENGASUH KH. ZAKARIA ANSHOR KETUA: JAMALUDIN RIDWAN WAKIL KETUA: ABDUL MUHYI BENDAHARA: AGUS ILYAS WAKIL BENDAHARA: M. IRSYAD SEKSI KEGIATAN DAN PENDIDIKAN: MUHAIMIN A. ASIKIN TAUFIQ SEKRETARIS: MASRUHIN WAKIL SEKRETARIS: ABDUL MUID SEKSI KEBERSIHAN: MUSBIHIN SOLAHUDIN DARUL SALIM SEKSI KEAMANAN: MUFASSIR SYUKRON HASAN BISRI SEKSI HUMAS: A. ASYARI ABDUL QOSIM SEKSI KESEHATAN: HADIANA IZZUN ABD. MUN IN SEKSI PERPUSTAKAAN: KHOIRUL MUKHLIS M. NAJIB SEKSI PENGAIRAN DAN PENERANGAN: M. ABD. SYAKUR RIZAL FAUZI AKROM KHASANI SEKSI SARANA DAN PRASARANA: SAIFUL BAHRI. KS MIFTAH AZIZ

8 56 f. Data Ustadz dan Ustadzah Pondok Pesantren Al-Mubarok Tabel 2 Data Ustadz dan Ustadzah 1 NO Nama Pendidikan Alamat 1. KH. Zakaria Anshor MA Medono 2. Ust. Abd. Hamid S1 Tegalrejo 3. Ust. Shodiq S1 Medono 4. Ust. Fuad Mukhlis MA Medono 5. Ust. Hatani S1 Medono 6. Ust. Hanafi MA Medono 7. Ust. Subkhi MA Medono 8. Ust. Zamroni MA Pringlangu 9. Ust. Ja far MA Medono 1. Ust. H. Khalil Kurdi S1 Medono 11. Ust. Mabrur MA Medono 12. Ust. M. Marzuki MA Medono 13. Ust. Humaidi MA Kebulen 14. Ust. Abdul Muhyi MA Pemalang 15. Ust. Masrukhin MA Blado Batang 16. Ust. Miftahul Huda MA Medono 17. Ust. Muhlisin MA Medono 18. Ust. Jamaludin MA Moga Pemalang 1 Dokumentasi Pondok Pesantren Al-Mubarok yang diambil pada tanggal 13 April 215

9 Ust. Muhaimin MA Blado Batang 2. Ust. Taufiq MA Blado Batang 21. Ust. M. Agus Ilyas MA Petarukan PML 22. Ust. Ahmad Marzuki MA Petarukan PML 23. Ust. Abdus Syakur MA Blado Batang 24. Ust. Syukron MA Blado Batang 25. Ibu Nyai Ismah Khaliyah MA Medono 26. Ustz. Luthfiyah Anshor S1 Medono 27. Ustz. Nur Anisah MA Medono 28. Ustz. Khotimah MA Medono 29. Ustz. Muslichah MA Medono 3. Ustz. Farizah S1 Medono 31. Ustz. Faizah MA Medono 32. Ustz. Inayatul Maula S1 Medono 33. Ustz. Hj. Yatimah MA Medono 34. Ustz. Luthfiyah MA Podosugih g. Pengelolaan Pada awal pendiriannya pesantren ini dikelola dan diatur sendiri oleh pendiri sekaligus pengasuhnya kiai Anshor Abdul lathif. Tidak banyak melibatkan tangan kecuali para saudara dari kakakkakak beliau sekandung maupun seayah, orang-orang dekat dari lingkungan pesantren yang notabennya mereka adalah santri asuhan

10 58 beliau yang memang memiliki komitmen untuk ikut membesarkan pesantren. Sebagai hasil karya yang menjadi salah satu saksi bisu perjalanan masa ini disamping rehab musholla maghfiroh dan diubah menjadi Masjid Al-Mubarok pada tahun 1978 M adalah bangunan asrama pesantren pertama yang berlokasi di depan masjid Al- Mubarok kurang lebih pada tahun 1973 M. sebagian bangunan asrama kedua yang berlokasi disebelah barat saluran sungai Asem Binatur pada tahun 1978 M. Perkembangan berikutnya muncul perhatian dan keterlibatan dari masyarakat sehingga kemudian secara resmi dibentuk kepengurusan dengan ketua H. Syarif dilengkapi dengan struktur kepengurusan sebagai layaknya sebuah lembaga resmi. Kerja nyata dari kepengurusan ini bisa dilihat dari beberapa bangunan-bangunan susulan baik penyempurnaan komplek asrama santri ataupun bangunan madrasah yang terdiri lima ruang berlokasi disebelah timur makam yang berasal dari wakaf H. Abdul Qadir dan Bapak Khudlori Romli bahkan dilengkapi dengan sebidang lahan kosong berlokasi sebelah utara bangunan asrama utama bekas tanah milik Rusmanto bin Rahmat. Kemudian secara serempak sebagai partisipasi masyarakat Medono khususnya tanah itu bisa terbeli dan selanjutnya diwakafkan.

11 59 Penambahan areal tanah pesantren pasca pendiri sementara ini baru dua lokasi, bilik pengasuh yang dibeli dari bekas milik keluarga bapak Carmun dan sebidang tanah bekas pabrik tenun milik Bapak Turmudzi yang lokasinya sebelah lahan kosong. Selain H. Syarif sendiri, yang juga banya terlibat dalam masa ini adalah Ust. Romadhon terutama dalam keadministrasian dan juga beliau KH. Zainuri Zainal serta orang-orang sekitar pesantren terutama orang-orang dekat ayahanda. Pada kedua masa ini terjadi pasang surut terutama dari sisi kwantitas santri. Namun itu bukan yang utama dari beliau, kalau saja beliau mengutamakan kwantitas ada kesempatan besar ketika PGAN dibuka di Pekalongan yang sekarang menjadi MAN 2. Beliau lebih menitikberatkan kwalitas, bagaimana santri-santri beliau bisa benarbenar mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan berguna di masyarakat. Santri siji dadi luih seneng timbang santri pirang-pirang ora karuan, begitu beliau sering bertutur. Pada hari kamis 2 Syawwal 1422 H atau bertepatan 23 Juli 1992 M, Kiai Anshor Abd Lathif wafat meninggalkan seorang istri dan empat orang anak laki-laki dan dua anak perempuan. Kepemimpinan pesantren dilanjutkan oleh generasi awal sebagai penerusnya sebagaimana yang dimaklumatkan oleh KH. Ghufron Ahid pada saat pelepasan jenazah beliau di Masjid Al-Mubarok.

12 6 Mulai masa itu pesantren memasuki masa transisi. Ada dua penerus yang memang sangat diharapkan kelanjutannya oleh pendiri, yaitu Kyai Shiddiq Ru yat selaku santri senior yang memang sudah dipersiapkan sebelumnya, dan Zakaria Anshor selaku putranya sendiri yang baru saja menyelesaikan pendidikan di pesantren Sarang. Sebagai pendatang baru yang masih hijau keduanya mesti banyak melakukan adaptasi-adaptasi di sana-sini. Bukan saja dengan orang-orang di sekelilingnya akan tetapi juga dengan lingkungan pesantren sendiri dengan segala sesuatunya. Barangkali demi mempercepat proses adaptasi dilakukan perampinganperampinganbadan kepengurusan sekaligus memberi kesempatan pada lingkungan sekitar pondok untuk lebih berkiprah. Karenanya dibentuklah kembali kepengurusan dengan komposisi yang lebih efektif diketuai Ust. Ihsan Munawwar. Salah satu partisipasi masa ini yang masih bisa dilihat adalah bangunan bilik pengasuh berlokasi sebelah barat bangunan asrama pondok yang berhasil dibeli pengurus lewat partisipasi masyarakat khususnya santri manaqib Kiai Shiddiq. Di bangunan ketiga inilah Kyai Shiddiq bersama keluarganya menempati setelah sebelumnya hanya menempati ruang sempit di sebelah utara kolam Masjid Al- Mubarok. Ruang sempit itu awalnya berfungsi sebagai dapur santrisantri generasi awal, kemudian direnovasi dan ditempati oleh

13 61 almarhum Ust. Syamsuri bersama santri-santri karyawannya yang bekerja lebih dari setengah hari memproduksi peci serba luwes. Meninggalnya ketua pengurus pondok pesantren, Ust. Ihsan digantikan oleh penerusnya Ust. Ja far sekalian dilakukan perombakan personalia seperlunya sehingga terbentuk komposisi pengurus yang ramping di bawah komandonya. Ada cukup banyak catatan penting terjadi di masa transisi kepengurusan (bukan transisi pengasuh) kedua ini disamping ada sumbangan nyata adalah penyatuan bangunan Masjid Al-Mubarok dengan aula pondok yang sebelumnya terpisah. Di antara catatan penting pada penghujung masa ini adalah sentralisasi kepemimpinan pesantren dengan tidak aktifnya salah satu pengasuh, ketidakaktifan itu mau tidak mau memaksa pada pengasuh lainnya untuk kembali bangkit setelah sebelumnya mengalami keterpurukan semangat oleh sebab faktor yang hampir sama. Dalam masa transisi ini selain kedua ketua pengurus terdapat pula peran-peran orang baru maupun lama seperti bapak Bakri, Kiai Shiddiq dan Ust. Kholil terutama dalam urusan pendidikan internal pesantren. Guna mengakomodir catatan-catatan penting pada masa ini dibentuklah sebuah wadah dengan nama Yayasan Al-Mubarok. Di sinilah masa pendirian yayasan. 2 2

14 62 B. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah angket dan dokumentasi. Untuk variabel kompetensi sosial pendidik teknik yang digunakan adalah angket, maka perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas pada instrumen angket yang akan digunakan untuk penelitian. Untuk memudahkan dalam angket kompetensi sosial, maka dipaparkan blue-print angket kompetensi sosial dengan jumlah item soal 2 sebagai berikut: Tabel 3 Blue Print Angket Kompetensi Sosial Pendidik (Sebelum Uji Coba) Indikator Nomor Item Jumlah Butir Berkomunikasi dan bergaul secara efektif 1,2,3,4,5 25% Pandai bergaul dengan sesama ustadz dan tenaga kependidikan 6,7,8,9,1 25% Ikut berperan aktif di masyarakat 11,12,13,14,15 25% Menjadi agen perubahab sosial 16,17,18,19,2 25% Jumlah Item 2 item 1 Sebelum angket kompetensi sosial digunakan pada penelitian yang sesungguhnya, maka dilakukan uji coba validitas dan reliabilitas terlebih dahulu yang dilaksanakan pada tanggal 13 Mei 215 dan diujikan kepada 81 subjek penelitian. Yang mana dalam subjek penelitian ini adalah para santri putra di pondok pesantren Al-Mubarok Medono Pekalongan. Uji coba tersebut dimaksudkan untuk memilih item-item yang memiliki validitas dan

15 63 reliabilitas yang baik. Pengujian validitas item dilakukan dengan penghitungan menggunakan bantuan program SPSS 16. Pengujian reliabilitas dilakukan pada semua item yang valid pada masing-masing skala. Uji item skala kompetensi sosial yang terdiri dari : 1. Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen (skala) yang digunakan dalam mengumpulkan data dan diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor item jawaban responden dengan total skor masing-masing item. Koefisien validitas yang penulis tetapkan adalah apabila r xy >,361 maka item dinyatakan valid atau memuaskan. Uji validitas dihitung dari pilihan jawaban yang dipilih oleh subjek. Berdasarkan perhitungan uji validitas pada variabel kompetensi sosial siswa diketahui bahwa dari 2 butir item dalam angket kecerdasan sosial diketahui 15 item butir. Tabel 4 Ringkasan Uji Validitas Angket Kompetensi Sosial Kreteria Instrumen Hasil Uji Validitas Jumlah Item Kompetensi Valid 3,4,6,8,9,1,11,12,13,14,15,16,18, 15 Sosial 19,2 Invalid 1,2,5,7,17, 5 Jumlah 2

16 64 2. Reliabilitas Uji reabilitas digunakan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi (keajegan) dari jawaban responden terhadap suatu alat ukur psikologis yang disusun dalam bentuk kuesioner. 3 Penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach untuk mengetahui reabilitas dibantu dengan menggunakan program SPSS 16 for windows. Reliabilitas dinyatakan dengan koefisien reliabilitas (r 11 ) >,6. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati 1, berarti semakin tinggi reliabilitasnya, begitu pula sebaliknya. 4 Berikut adalah hasil perhitungan uji reliabilitasnya: Tabel 5 Nilai Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's N of Items Alpha Sementara 15 item dinyatakan valid dengan koefisiensi validitas lebih besar dari,361. Sedangkan koefisien reliabilitas Alpha yang didapat adalah,918 yang artinya koefisien reliabilitas nilai r 11 >,6 sehingga item dinyatakan reliabel Saifuddin Azwar, Penyusunan Skala Psikologi, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar, 2) hlm. 4 Ibid, hlm. 83.

17 65 Untuk mempermudah dan memperjelas pemahaman hasil uji validitas dan reliabilitas instrument konsep diri dapat dilihat tabel ringkasan sebagai berikut : Tabel 6 Blue Print Angket Kompetensi Sosial (Setelah Uji Coba) Indikator Nomor Item Jumlah Butir Berkomunikasi dan 3,4 2 bergaul secara efektif Pandai bergaul dengan 6,8,9,1 4 sesama ustadz dan tenaga kependidikan Ikut berperan aktif di 12,13,14,15,16 5 masyarakat Menjadi agen perubahan 18,19,2 3 sosial Jumlah Item 15 item 15

18 66 Setelah mengetahui klasifikasi jawaban angket, langkah penulis selanjutnya adalah mencari perolehan nilai per item pertanyaan yaitu sebagai berikut: Tabel 7 Jumlah Perolehan Nilai Peritem Pertanyaan No Item Item Pertanyaan Ketika ustadz Anda sedang menerangkan materi pelajaran, ada peserta didik yang bermain sendiri, apakah ustadz Anda menegurnya? Ketika menyuruh peserta didiknya untuk mengerjakan soal, apakah ustadz Anda mengucapkan dengan lemah lembut? Pada saat berbicara dengan ustadz yang lain, apakah ustadz Anda menggunakan kata-kata yang ramah? Ketika ada salah satu ustadz yang sedang sakit, apakah ustadz Anda menjenguknya? Apakah ustadz Anda mengisi kelas yang sedang kosong ketika ustadz yang bersangkutan tidak hadir? Apakah ustadz Anda membantu ustadz yang lain ketika mangalami kesulitan dalam mengatasi peserta didik? Apakah ustadz Anda bersikap ramah terhadap pegawai (TU)? Apakah ustadz Anda mengisi pengajian di musholla? Apakah ustadz Anda mengisi acara hajatan yang diadakan oleh salah satu warga masyarakat? Alternatif Jawaban A B C D

19 Apakah ustadz Anda bekerja sama dengan masyarakat ketika pondok pesantren mengadakan acara hari besar Islam? Apakah ustadz Anda berpartisipasi dalam acara hari besar Islam yang diadakan oleh masyarakat setempat? Apakah ustadz Anda berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah di masyarakat? Apakah ustadz Anda menceritakan pengalamannya kepada peserta didik? Apakah ustadz Anda memberi solusi ketika ada peserta didik yang sedang mempunyai masalah? Apakah ustadz menyuruh Anda menolong teman yang sedang sakit? Setelah memperoleh nilai dari angket yang telah dijawab oleh responden, maka dimasukkan kedalam tabel distribusi persentase per item pertanyaan dengan menggunakan rumus. 5 Keterangan: P = Prosentase dari jawaban responden F = merupakan frekuensi yang sedang dicari prosentase (jumlah jawaban) 5 Salafuddin, Stastitika Terapan Untuk Penelitian Sosial, (Pekalongan: STAIN Press, 29), hlm 32

20 68 N = Number of case (jumlah Responden) Hasil angket persepsi santri terhadap kompetensi sosial pendidik di pondok pesantren Al-Mubarok Medono pekalongan adalah sebagai berikut: Tabel 8 Hasil Nilai Prosentase dan Interval Nilai Prosentase Alternatif Jawaban Angket N Item Pertanyaan 1. Ketika ustadz Anda sedang menerangkan materi pelajaran, ada peserta didik yang bermain sendiri, apakah ustadz Anda menegurnya? 2. Ketika menyuruh peserta didiknya untuk mengerjakan soal, apakah ustadz Anda mengucapkan dengan lemah lembut? 3. Pada saat berbicara dengan ustadz yang lain, apakah ustadz Anda menggunakan kata-kata yang ramah? 4. Ketika ada salah satu ustadz yang sedang sakit, apakah ustadz Anda menjenguknya? Alternatif Jawaban frekuensi persentase Interprestasi % Sangat Baik 7 9% 76 94% 5 6% Sangat Baik 78 96% 3 4% Sangat Baik 75 93% 1 1% Sangat Baik 5 6%

21 69 5. Apakah ustadz Anda 44 54% mengisi kelas yang sedang kosong ketika ustadz yang % 1 Kurang Baik bersangkutan tidak hadir? 6. Apakah ustadz Anda membantu ustadz yang lain ketika mangalami kesulitan dalam mengatasi peserta didik? % 9% Sangat Baik 7. Apakah ustadz Anda 78 96% bersikap ramah terhadap pegawai (TU)? 3 4% Sangat Baik 8. Apakah ustadz Anda 38 47% mengisi pengajian di musholla? % 2% Kurang Baik 9. Apakah ustadz Anda 42 52% mengisi acara hajatan yang diadakan oleh salah satu % 7% Kurang Baik warga masyarakat? 1. Apakah ustadz Anda bekerja sama dengan masyarakat ketika pondok pesantren mengadakan acara hari besar Islam? % 7% Sangat Baik 11. Apakah ustadz Anda 72 89% berpartisipasi dalam acara hari besar Islam yang % Sangat Baik diadakan oleh masyarakat

22 7 setempat? 12. Apakah ustadz Anda 69 85% berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah di 5 7 6% 9% Sangat Baik masyarakat? 13. Apakah ustadz Anda 57 7 menceritakan pengalamannya kepada % 5% Baik peserta didik? 14. Apakah ustadz Anda 67 83% memberi solusi ketika ada peserta didik yang sedang % 2% Baik mempunyai masalah? 15. Apakah ustadz menyuruh 73 91% Anda menolong teman yang sedang sakit? 6 1 7% 1% Sangat Baik 1 1% =15

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN 71 BAB IV ANALISIS PERSEPSI SANTRI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK DI PONDOK PESANTREN AL-MUBAROK MEDONO PEKALONGAN Persepsi Santri Terhadap Kompetensi Sosial Pendidik Di pondok Pesantren Al-Mubarok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. perorangan, akan tetapi lembaga pendidikan ini adalah milik masyarakat.

BAB IV HASIL PENELITIAN. perorangan, akan tetapi lembaga pendidikan ini adalah milik masyarakat. 62 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Pondok pesantren Hidayatul Mubtadiin sebagai salah satu lembaga pendidikan yang mengarah terhadap pembentukan generasi bangsa yang berakhalaqul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala menurunnya tingkat kesadaran akan pentingnya pendidikan di pesantren. Karenanya, penulis mencari

Lebih terperinci

BAB III PROFIL MA DARUSSALAM

BAB III PROFIL MA DARUSSALAM 100 BAB III PROFIL MA DARUSSALAM A. Sejarah Berdirinya MA Darussalam Menurut Kepala Madrasah, MA Darussalam didirikan oleh KH. Sholeh Shinwan, BA yang pada saat itu beliau menjabat sebagai ketua Yayasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Perpustakaan sekolah SD Islam Hidayatullah Semarang berdiri sejak tahun 1994 berdasarkan Surat Keputusan/SK yang dikeluarkan dan diresmikan oleh Ketua

Lebih terperinci

BAB III PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON. A. Profil Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon

BAB III PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON. A. Profil Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon BAB III PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON A. Profil Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon 1. Sejarah Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon Cikal bakal PP al-ma unah adalah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung Batang 1. Pondok Pesantren TPI Al Hidayah dalam Lintas Sejarah Sekitar tahun 1949, keadaan Desa Plumbon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pada hakekatnya penelitian merupakan wadah untuk mencari kebenaran atau untuk memberikan kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para

Lebih terperinci

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG A. Analisis Pemahaman Peserta Didik Tentang Tata Tertib Sekolah di MA

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB III KEGIATAN PEMBIASAAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MIS KARANGANYAR 01 KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN A. Keadaan Umum Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah 01 Karanganyar

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI ANAK DENGAN ORANG TUA TERHADAP REGULASI DIRI SISWI KELAS VIII MTS RAUDLATUL ULUM PUTRI GONDANGLEGI MALANG

PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI ANAK DENGAN ORANG TUA TERHADAP REGULASI DIRI SISWI KELAS VIII MTS RAUDLATUL ULUM PUTRI GONDANGLEGI MALANG PENGARUH INTENSITAS KOMUNIKASI ANAK DENGAN ORANG TUA TERHADAP REGULASI DIRI SISWI KELAS VIII MTS RAUDLATUL ULUM PUTRI GONDANGLEGI MALANG Sariyati Idni Ridho Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah penelitian campuran (mixed method) dengan model

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah penelitian campuran (mixed method) dengan model 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian evaluatif expo facto, pendekatan yang digunakan adalah penelitian campuran (mixed method) dengan model penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu proses penelitian untuk menemukan pengetahuan yang menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru Dan Fasilitas Belajar Serta Pengaruhnya Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Biologi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs Sunan Kalijaga Madrasah Tsanawiyah Sunan Kalijaga berdiri pada 18 Juli 1983 di Desa Siwuluh Bulakamba Brebes Jawa Tengah yang lingkungannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan dan jenis penelitian yang akan digunakan sangat penting bagi seorang peneliti, karena dengan adanya pendekatan dan jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Thalabul Khair Pendidikan merupakan upaya pembentukan karakter yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang direncanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum tentang Responden Populasi a. Sejarah Berdirinya Madrasah Aliyah Negeri Pemalang MAN Pemalang dilatarbelakangi oleh

Lebih terperinci

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga. 2 Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dimana penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul dimasyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, untuk selanjutnya dideskripsikan agar mendapatkan gambaran keterampilan penyesuaian sosial peserta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju Ponorogo Madrasah Ibtidaiyah Negeri Paju berdiri pada tahun 1997. Modal utama Madrasah ini

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum MA Negeri Kendal 1. Sejarah Singkat Berdirinya Madrasah Cikal bakal MAN Kendal tidak lepas dari para pendiri dan tokoh masyarakat, yang terdiri tiga unsur,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekhasan, keaslian (indegeneous) Indonesia (Madjid, 1997: 3). Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kekhasan, keaslian (indegeneous) Indonesia (Madjid, 1997: 3). Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesantren atau pondok adalah lembaga yang merupakan wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Sebagai bagian lembaga pendidikan nasional, kemunculan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga yang beralamat di Jalan Diponegoro No. 52-60 Salatiga. Populasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2011:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Daarut Tauhiid yang beralamat di Jalan Gegerkalong Girang No. 38 Bandung. 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan kuantitatif dengan jenis pendekatan correlation research (penelitian korelasi). Sedangkan Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 23 Agustus sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Manusia hidup di dunia pada dasarnya untuk beribadah kepada Allah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Manusia hidup di dunia pada dasarnya untuk beribadah kepada Allah BAB 1 PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Manusia hidup di dunia pada dasarnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Manusia di tuntut untuk menuntut ilmu terutama ilmu agama, akan tetapi sebagaian masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena datadata yang nantinya diperoleh berupa angka-angka. Menurut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data dan Hasil Penelitian 1. Sejarah Berdirinya MI Husnul Khatimah Sesuai dengan gerak Yayasan Husnul Khatimah di bidang da wah, sosial dan pendidikan, maka

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DESA MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG

BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DESA MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG BAB IV PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP AKHLAK ANAK DI DESA MAJALANGU KECAMATAN WATUKUMPUL KABUPATEN PEMALANG A. Analisis Hasil Angket Tentang Perhatian orang tua di Desa Majalangu Kecamatan Watukumpul

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga bulan Juni tahun 2014 yang dilaksanakan di kelas XI SMA Negeri 1 Kampar Kiri pada saat semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini

BAB III METODE PENELITIAN. yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Bunut yang beramalat Jalan Pelajar No 12 Pangkalan Bunut. Pemilihan lokasi ini berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Madrasah Aliyah Negeri 1 Model Banjarmasin terletak di Jl.Kampung Melayu Darat RT.11 No.31. Merupakan Sekolah Tingkat Menengah sederajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14)

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Pondok Pesantren al-hikmah 1. Sejarah pondok pesantren al-hikmah Pondok pesantren al-hikmah terletak di pinggir jalan raya, tepatnya di Jalan Raya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang 45 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Sejalan dengan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini, maka jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan,

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG A. Analisis data tentang Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran di MI Salafiyah

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Handpone bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi telah berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH ISLAMIYAH SALAFIYAH. SYAFI IYYAH PONDOK PESANTREN Al FATICH

BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH ISLAMIYAH SALAFIYAH. SYAFI IYYAH PONDOK PESANTREN Al FATICH BAB III GAMBARAN UMUM MADRASAH ISLAMIYAH SALAFIYAH SYAFI IYYAH PONDOK PESANTREN Al FATICH A. Sejarah berdirinya Madrasah Islamiyah Salafiyah Syafi iyyah Pondok Pesantren Al Fatich Sejarah berdirinya madrasah

Lebih terperinci

Pengaruh Lingkungan dan Orantua Terhadap Minat Belajar Anak Di Wilayah Ngampilan. Oleh: Dra, Siti Zuliyah, M.Si

Pengaruh Lingkungan dan Orantua Terhadap Minat Belajar Anak Di Wilayah Ngampilan. Oleh: Dra, Siti Zuliyah, M.Si Pengaruh Lingkungan dan Orantua Terhadap Minat Belajar Anak Di Wilayah Ngampilan Oleh: Dra, Siti Zuliyah, M.Si KKN Universitas Ahmad Dahlan Unit III.C.2 & III.C.3 Abstrak Pendidikan sangat penting bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini termasuk penelitian korelasional. Menurut Azwar (997) penelitian korelasional merupakan penelitian untuk mengetahui ada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. penelitian berdasarkan apa yang terjadi (Bungin, 2010:36). Tipe penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. penelitian berdasarkan apa yang terjadi (Bungin, 2010:36). Tipe penelitian ini III. METODE PENELITIAN A. Tipe penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan berbagai kondisi, berbagai situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam

BAB I PENDAHULUAN. melestarikan dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan eksistensi dan perkembangan masyarakat. Pendidikan merupakan usaha melestarikan dan

Lebih terperinci

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu: A. Metode Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Rumus deskriptif persentase digunakan untuk menampilkan datadata kualitatif (angka) ke dalam kalimat. Dalam angket penelitian, untuk menggambarkan implementasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaanperbedaan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian komparasi. Menurut Dra. Aswani Sudjud (dalam Arikunto, 2006: 267) mengatakan jika penelitian komparasi

Lebih terperinci

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA BAB IV DAMPAK KEBERADAAN PONDOK PESANTREN DALAM BIDANG SOSIAL, AGAMA DAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT TLOGOANYAR DAN SEKITARNYA Adanya sebuah lembaga pendidikan agama Islam, apalagi pondok pesantren dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penilitian ini adalah penelitian kuantitatif. Berdasarkan pada Variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan, maka penelitian

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, maka dalam hal ini penulis menggunakan metode

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum SMK Assa idiyyah Kudus a. Tinjauan Historis Berdirinya SMK Assa idiyyah Kirig Mejobo

A. Gambaran Umum SMK Assa idiyyah Kudus a. Tinjauan Historis Berdirinya SMK Assa idiyyah Kirig Mejobo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum SMK Assa idiyyah Kudus a. Tinjauan Historis Berdirinya SMK Assa idiyyah Kirig Mejobo Kudus Yayasan Assa idiyyah Al Quds yang terletak di desa Kirig

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel tergantung : Kepuasan Kerja (Job Satisfaction) 2. Variabel bebas : Kebermaknaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Futuhiyyah Mranggen merupakan sebuah lembaga pendidikan formal setingkat menengah

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP

BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP BAB III HASIL PENELITIAN TERPAAN PROGRAM PENDIDIKAN DEMOKRASI PEMILOS TVKU, INTENSITAS KETERLIBATAN PEMILIH DAN SOSIALISASI KPU KOTA SEMARANG TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PEMULA 3.1 Validitas dan Reliabilitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengetahuan baru. Dalam penelitian ini jenis peneliti menggunakan jenis. dianalisis menggunakan metode statistik.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengetahuan baru. Dalam penelitian ini jenis peneliti menggunakan jenis. dianalisis menggunakan metode statistik. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mencari pengetahuan baru. Dalam penelitian ini jenis peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

PERANAN YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG

PERANAN YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG PERANAN YAYASAN PONDOK PESANTREN MIFTAHUL MIDAD DESA SUMBEREJO KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN LUMAJANG 1988-2012 Taufik Ardiansyah Universitas Negeri Malang Email : ebez.wez@gmail.com Abstrak : Peranan Pondok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7).

BAB III METODE PENELITIAN. Data dari metode penelitian kuantitatif ini berupa angka-angka dan. analisisnya mengunakan statistik (Sugiyono,2010:7). 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian studi komparasi atau perbandingan yang bermaksud untuk mengadakan perbandingan kondisi yang ada di dua tempat, apakah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH DI PONDOK PESANTREN MA HADUT THOLABAH BABAKAN LEBAKSIU TEGAL

PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH DI PONDOK PESANTREN MA HADUT THOLABAH BABAKAN LEBAKSIU TEGAL PEDOMAN WAWANCARA PENGASUH DI PONDOK PESANTREN MA HADUT THOLABAH BABAKAN LEBAKSIU TEGAL 1. Sudah beberapa lama Pondok Pesantren Ma hadut Tholabah didirikan? 2. Bagaimanakah sejarah berdirinya Pondok Pesantren

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12)

BAB IV METODE PENELITIAN. serta penampilan dari hasilnya (Arikunto, 2002, p. 12) BAB IV METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. jalan yang wajar untuk menyesuaikan dengan keadaan orang- orang lain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. jalan yang wajar untuk menyesuaikan dengan keadaan orang- orang lain 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jember. Atau sekitar 3 km dari jantung kota Jember dan 2 km dari pasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jember. Atau sekitar 3 km dari jantung kota Jember dan 2 km dari pasar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Pesantren Darus Sholah Jember Darus Sholah terletak di Jl. M.Yamin no 25 tegal besar kaliwates Jember. Atau sekitar 3 km dari jantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk membuktikan hipotesa. Data penelitian yang akan digunakan guna menguji hipotesa

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN MAS DUNGDURO KREMBANGAN TAMAN SIDOARJO DAN MA ISLAMIYAH SUNNATUNNUR TUBAN

BAB III DESKRIPSI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN MAS DUNGDURO KREMBANGAN TAMAN SIDOARJO DAN MA ISLAMIYAH SUNNATUNNUR TUBAN 71 BAB III DESKRIPSI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN MAS DUNGDURO KREMBANGAN TAMAN SIDOARJO DAN MA ISLAMIYAH SUNNATUNNUR TUBAN Keterlaksanaan pendidikan anti korupsi di madrasah sangat dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Kerlinger (1998) rancangan penelitian adalah rancangan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II

PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II PENGARUH VARIASI MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII DI MTsN SURAKARTA II NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan,

METODELOGI PENELITIAN. Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional Variabel Data penelitian ini diperoleh dari jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan, menyangkut persepsi responden terhadap berbagai variabel.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

METODE PENELITIAN. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data 30 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Data Umum Hasil Penelitian a. Data Keadaan Pondok Pesantren Al-Hadid 1) Sejarah Singkat Berdirinya Pondok Pesantren

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Ma had Sunan Ampel al-ali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat Ma had Sunan Ampel al-ali 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Ma had Sunan Ampel al-ali UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang semula awalnya adalah Fakultas Tarbiyah cabang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Pondok Pesantren Al-Itqon Bugen Kota Semarang 4.1.1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al-Itqon Kota Semarang Pada zaman Belanda, desa Bugen Kota

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR NONFORMAL DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA N 2 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/2014 Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (006) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan 27 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan rancangan penelitian yang dianggap relevan dengan permasalahan yang diteliti, untuk menjelaskan hubungan antara minat mahasiswa dalam membaca buku

Lebih terperinci

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Letak geografis, luas wilayah dan kependudukan Desa Petaonan merupakan

Lebih terperinci

BAB III KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS V MI WALI SONGO AMBOKEMBANG 01 KEC. KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN

BAB III KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS V MI WALI SONGO AMBOKEMBANG 01 KEC. KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN BAB III KECERDASAN EMOSIONAL SISWA KELAS V MI WALI SONGO AMBOKEMBANG 01 KEC. KEDUNGWUNI KAB. PEKALONGAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Berdirinya Pada permulaan munculnya ide (sebagai perumus) tentang berdirinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian pendekatan kuantitatif dengan rancangan korelasional. Penelitian rancangan korelasional yaitu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan penulis di Ma had Putri Sunan Ampel Al-Ali Fakultas Ekonomi Angkatan 2013 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1

BAB III METODE PENELITIAN. menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui. 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dapat digolongkan sebagai penelitian lapangan ( Field Research) dengan pendekatan kuantitatif, yakni suatu proses menemukan pengetahuan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, karena penelitian ini tidak mencoba memanipulasi variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental). Sugiyono (2010) menyatakan, bahwa eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini berupa penelitian deskriptif, adapun lokasi penelitian berada di Madrasah Aliyah Negeri Demak. Adapun pendekatan yang akan

Lebih terperinci