BAB I PENDAHULUAN. penggunanya. Ada berbagai macam aliran custom dari Café Racer, Bobber,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. penggunanya. Ada berbagai macam aliran custom dari Café Racer, Bobber,"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebutan Custom motorcycle seringkali kita dengar kalangan pencinta kendaraan beroda dua. Kata ini tidak asing bagi mereka yang mempunyai jiwa seni dan mempunyai kebutuhan berkendara sesuai hobi dan identitas mereka. Awal mula istilah ini berasal dari Amerika. Mereka yang bosan dengan keadaan motor yang standar pabrikan, dimodifikasi sesuai dengan selera dan kebutuhan mereka penggunanya. Ada berbagai macam aliran custom dari Café Racer, Bobber, Chopper, Street Scrambler, Street Tracker, Board Tracker dan Dragster. Aliranaliran ini terbentuk karena motor standar pabrikan yang digunakan dan selera para penggunanya. Motor yang mereka gunakan biasanya berasal dari pabrikan Amerika, Inggris dan Jepang. (d Orleans, 2013) Berbicara mengenai dunia custom di Indonesia, Chopper menjadi salah satu pilihan masyarakat Indonesia dari tahun 1960-an untuk memodifikasi motor. Aliran ini banyak digemari oleh penggemar motor tua. Berdasarkan Choppers.com menjabarkan tentang sejarah dari chopper tersebut. Chopper adalah sebuah aliran modifikasi yang berasal dari Amerika yang biasanya menggunakan motor pabrikan Harley-Davidson dan Indian. Setelah kembali dari Perang Dunia ke-2, para tentara merasa tidak puas dengan motor pabrikan dari Harley-Davidson dan Indian, yang pada masa itu, dua produsen motor di Amerika ini paling terkenal. Alasan mereka tidak puas dengan motor tersebut karena 1

2 mereka merasa nyaman menggunakan motor pabrikan Eropa yang ringan dan mudah dikendarai. Dikarenakan para tentara tersebut tidak menyukai motor hasil pabrikan Harley-Davidson dan Indian, dan mereka mencoba untuk memodifikasi motor tersebut dengan menanggalkan atau memotong pendek fender. Istilah yang pertama disebut adalah Bobber. Evolusi motor terus berubah mengikuti jamannya dan pada akhirnya istilah Bobber berubah menjadi Chopper. Pada tahun 1969, film Easy Rider menampilkan berbagai macam motor Chopper dan Chopper Builder ke masyarakat luas. Pada akhirnya, masyarakat menginginkan sebuah motor Chopper namun perusahaan motor tidak ada yang menjual bentuk motor tersebut dan alhasil, mereka mencoba untuk membangun dan membentuk sendiri motor mereka. Sebutan Chopper ini berasal dari kata chopped. Kata ini berarti memotong-motong. Modifikasi motor dengan memotong stock chassis kemudian dibentuk sesuai dengan keinginan dan menanggalkan berbagai elemen dalam motor demi meminimalisasikan motor. Berbicara mengenai desain sebuah motor dengan custom tersebut, para builder memiliki jiwa atau rasa seni dalam dirinya. Seorang builder memiliki ide dan konsep desain yang tidak bisa kita bayangkan, yang pada intinya builder menginginkan sesuatu desain yang mempunyai nilai estetika yang tinggi. Dalam mendesain builder mampu memperhitungkan berbagai elemen dalam sebuah motor untuk menampilkan sisi estetika motor tersebut. Ada berbagai elemen dalam sebuah motor yang harus dipertimbangkan dalam mendesain. 2

3 Dewasa ini istilah custom motorcycle sedang marak dibicarakan di Indonesia khususnya pecinta motor tua. Mereka memodifikasi motor tua mereka dengan harapan terlihat menarik dan berbeda dengan motor-motor jenis lainnya. Motor tua yang tadinya hanya menjadi bagian yang terbuang dan tidak terjamah oleh masyarakat, dewasa ini menjadi sebuah gaya hidup yang bukan lagi sebagai hal yang menjadi pilihan terakhir. Gaya hidup untuk mengendarai motor tua digemari oleh berbagai kalangan dan strata sosial. Ekspektasi sosial terhadap pengguna motor tua dulunya masyarakat beranggapan suatu hal yang kumuh, bobrok dan lusuh. Tapi pada masa sekarang ini, penggunaan motor tua menjadi suatu hal yang berbeda. Perbedaan yang ada dikarenakan fisik dari motor tersebut jarang masyarakat lihat apalagi bagi orang awam, dan anggapan dari pengguna motor tua menjadi suatu hal yang membanggakan bahwa motor tersebut unik dan langka. Kembali kepada dunia modifikasi motor khususnya motor tua, di khalayak ramai dunia custom ini menjadi salah satu gaya hidup penggemar motor khususnya motor tua. Pembicaraan mengenai gaya hidup dunia custom motor, berawal dari sebuah gaya hidup masyarakat yang menggemari sebuah aliran musik dan mereka mencoba untuk menjadi seperti pemusik tersebut. Salah satu contoh gaya hidup custom motor, yaitu komunitas Lawless Jakarta yang berawal dari sebuah distro street-wear. Lawless Jakarta menampilkan sebuah gaya hidup yang berbeda dari gaya hidup masyarakat pada umumnya. Kehidupan bermusik, kehidupan anakanak jalanan yang berkelas dan gaya hidup bertato, bisa dibilang mereka sebagai trendsetter untuk masyarakat sekitaran Jakarta Selatan. Lawless Jakarta sekarang 3

4 ini sudah bukan lagi komunitas bermusik dan bertato namun sudah mulai beranjak untuk bermain di motor tua yang mereka custom. Gaya hidup custom yang mereka ikuti, berawal dari beberapa pencetus yang memang awalnya penggemar motor tua. Lawless Jakarta yang dikenal sekarang sudah meliputi distro yang menjual apparel bergaya motor, tattoo studio dan bengkel custom motor. Custom Chopper di Indonesia berawal dari kota Jogjakarta. Custom Chopper terutama yang beraliran rigid atau hard tail dimulai sejak tahun 1980-an. Seiring berkembangnya jaman, bermunculan berbagai rumah custom yang mulai membangun motor-motor Chopper dengan gayanya masing-masing. Gaya custom Chopper biasanya mereka mengambil inspirasi dari builder Amerika yang mengawali gaya custom Chopper. Custom Chopper ada berbagai aliran juga di dalamnya, ada gaya Scandinavian, easy rider, So-Cal Chopper, dan masih banyak lagi. Di Jakarta, khususnya di bilangan ciputat ada sebuah rumah custom yang mengikuti gaya aliran Chopper southern california. Rumah custom tersebut adalah NyamNyam Kustom. NyamNyam Kustom didirikan oleh Roland Shahrastan yang lebih akrab disapa dengan sebutan Bhoncel. Berdasarkan hasil wawancara terhadap pemilik, NyamNyam Kustom merupakan rumah modifikasi motor yang memiliki konsep Rigid classic Chopper. Dimana target konsumen NyamNyam Kustom adalah laki-laki dengan berusia 20 hingga 40 tahun dengan strata sosial yaitu menengah atas dan kelas atas. Rumah modifikasi yang berdiri sejak tahun 2011 lalu, dikelola oleh Roland Bhoncel sendiri. 4

5 Segala hal mengenai fabrikasi, promosi, marketing dan perbelanjaan dilakukan oleh ia sendiri. Roland Bhoncel sendiri mempunyai kelompok motor custom yang bernamakan Street Demon Indonesia, dimana ia menjabat sebagai Captain untuk wilayah Jakarta dan Tangerang. Salah satu kekurangan dari NyamNyam Kustom adalah kurangnya publisikasi dan perangkat pemasaran karena ia hanya bekerja sendiri. Ia tidak berpikir untuk mempromosikan bengkelnya agar lebih dikenal oleh khalayak ramai. Untuk beberapa tahun belakangan ini dia hanya mempromosikan bengkelnya melalui Instagram, Facebook, dan promosi dari mulut ke mulut. Kurangnya promosi ini, menjadi salah satu faktor kurangnya pendapatan yang didapat oleh NyamNyam Kostum. Maka dari itu, perlunya sebuah media promosi yang bisa membangkitkan daya jual dari bengkel modifikasi tersebut dan mempopulerkan kultur modifikasi gaya Chopper southern california yang dimiliki oleh Roland Bhoncel dan NyamNyam Kostum Rumusan Masalah Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah: 1. Media promosi seperti apa yang dibutuhkan oleh NyamNyam Kustom? 2. Bagaimana unsur-unsur visual media promosi NyamNyam Kustom yang sesuai dengan keilmuan Desain Komunikasi Visual, juga sesuai dengan target pasar dari NyamNyam Kustom? 5

6 1.3. Batasan Masalah Batasan untuk masalah dari NyamNyam Kustom hanya sebatas pemilihan dan perancangan media promosi untuk mempopulerkan dunia Custom motorcycle khususnya custom chopper yang sekarang sudah menjadi sebuah gaya hidup dan bukan lagi karena keinginan untuk mengendarai motor custom. 1. Untuk Target primer, rumah custom ini lebih mengutamakan pria urban dan sub-urban yang berumur kisaran 20 sampai 50 tahun. Untuk strata sosial menengah keatas. 2. Jenis-jenis media promosi yang cocok untuk sebuah rumah custom adalah sebagai berikut: a. Stiker b. Video promosi c. Merchandise (Kaos, slayer dan gantungan kunci) 1.4. Tujuan Perancangan Ada pun tujuan perancangan Tugas Akhir ini adalah: 1. Menentukan Media promosi yang dibutuhkan oleh NyamNyam Kustom. 2. Menentukan unsur-unsur visual media promosi NyamNyam Kustom yang sesuai dengan keilmuan Desain Komunikasi Visual, juga sesuai dengan target pasar dari NyamNyam Kustom 1.5. Manfaat Penelitian Penulis ingin agar laporan ini bermanfaat bagi penulis sendiri serta pembacanya agar pembaca dan penulis dapat semakin mendalami pengetahuannya terhadap 6

7 media promosi untuk sebuah bengkel modifikasi yang spesifik khususnya Chopper. Penulis berharap laporan ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi para pembacanya dan juga bermanfaat bagi penggemar motor custom khususnya di Jakarta. 7

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ini, penggemar sepeda motor gede atau moge, jumlahnya semakin bertambah seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail

BAB I PENDAHULUAN. modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motor trail memiliki keunggulan sendiri. Motor trail merupakan hasil dari modifikasi sepeda motor untuk medan non-aspal atau off road. Pamor motor trail mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak sekali komunitas sepeda motor di kota Bandung, mulai dari komunitas sepeda motor tua sampai komunitas sepeda motor merk tertentu. Komunitas itu sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia otomotif, khususnya kendaraan roda dua, nama Harley Davidson merupakan sebuah legenda bagi para pecinta motor atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otomotif merupakan hobi yang sudah mulai banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Khususnya hobi berkendaraan sepeda motor besar dan koleksi varian bermerek

Lebih terperinci

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.

atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, masuk dan berkembangnya teknologi ternyata berpengaruh terhadap perubahan dan orientasi karakter masyarakat terutama yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain merupakan proses perancangan yang melibatkan kreatifitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. Desain merupakan proses perancangan yang melibatkan kreatifitas manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain merupakan proses perancangan yang melibatkan kreatifitas manusia yang bertujuan dalam membuat sesuatu benda, sistem, dan sejenisnya yang memiliki manfaat yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kendaraan bermotor sehingga industri peralatan, mesin, dan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kendaraan bermotor sehingga industri peralatan, mesin, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Produktivitas masyarakat yang tinggi mengakibatkan tingginya permintaan terhadap kendaraan bermotor sehingga industri peralatan, mesin, dan perlengkapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia ada beberapa komunitas Harley Davidson yang terdaftar resmi sebagai organisasi sosial kemasyarakatan seperti Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di zaman modern ini manusia sudah tidak bisa lepas dengan masalah transportasi, dimana transportasi merupakan sesuatu yang vital dalam kehidupan manusia. Transportasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Perancangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perancangan Berbicara mengenai komunitas, sekarang ini khususnya di kalangan anak muda yang sedang mengalami proses pencarian jati diri, komunitas dapat dijadikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam perkembangannya, teknologi memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mecintai dan menjaga bumi atau alam merupakan ajakan yang tidak pernah bosan disuarakan kepada manusia di seluruh dunia. Earth day merupakan gerakan untuk mencintai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik sangat identik dengan anak muda sebagai salah satu pengaruh yang bisa dikaitkan dengan gaya hidup. Musik menjadi suatu media bagi banyak orang untuk berekspresi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kendaraan bermotor merupakan hal yang tidak dapat dilepaskan dari aktivitas sehari-hari masyarakat perkotaan pada umumnya. Kendaraan bermotor pun sudah dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu

BAB I PENDAHULUAN. memiliki teknologi yang bagus. Jenis mainan di bedakan menjadi 2 yaitu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi sekarang ini sangat pesat setiap orang ingin membuat sesuatu yang baru dan unik. Dengan rutinitas manusia yang padat maka manusia membutuhkan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN 2.1 Analisa Masalah Di zaman kontemporer ini cukup terlihat para penggemar seni tato yang sudah memiliki tato dengan motif tradisional khas suku Mentawai dan Dayak, namun lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Batasan Masalah Teknologi dalam bidang transportasi berkembang dengan pesat dewasa ini. Bersamaan dengan hal tersebut, tuntutan akan transportasi yang lebih

Lebih terperinci

BAB II PERANCANGAN MEDIA PROMOSI STUDIO TATTO. Menurut salah satu sumber di salah satu website

BAB II PERANCANGAN MEDIA PROMOSI STUDIO TATTO. Menurut salah satu sumber di salah satu website BAB II PERANCANGAN MEDIA PROMOSI STUDIO TATTO 2.1 Perkembangan Tattoo Menurut salah satu sumber di salah satu website www.indonesiansubkultur.com Tatto berasal dari kata Tahitian, yang berarti untuk menandakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang 12 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai pendahuluan yang terdiri dari latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Kebutuhan dan selera pasar terus berkembang seiring waktu dan perkembangan jaman. Hal inilah yang mendasari perusahaan untuk bersaing dengan melakukan inovasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN IKLAN DAN MERCHANDISE SEBAGAI MEDIA PROMOSI OLD HOME GARAGE SOLO

PERANCANGAN IKLAN DAN MERCHANDISE SEBAGAI MEDIA PROMOSI OLD HOME GARAGE SOLO PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR PERANCANGAN IKLAN DAN MERCHANDISE SEBAGAI MEDIA PROMOSI OLD HOME GARAGE SOLO Di Ajukan Untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Bidang Desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda.

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung mempunyai potensi yang tinggi di bidang hiburan. Ada beragam tempat yang mempunyai daya tarik bagi masyarakat lokal maupun internasional, misalnya ada

Lebih terperinci

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo

Makalah. Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro. DI Susun oleh : Joko Purnomo Makalah Analisis Studi Kelayakan Bisnis-Usaha Distro DI Susun oleh : Joko Purnomo 14121023 UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PRODI SISTEM INFORMASI 2015-2016 1 DAFTAR ISI BAB

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain

BAB I PENDAHULUAN. memposting foto, melakukan update saat berada di suatu tempat dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mahasiswa/i sering kali menggunakan media sosial path untuk mengutarakan konsep diri mereka. Cara yang dilakukan beraneka ragam seperti, memposting foto,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah sebuah media yang sangat mudah diterima oleh semua orang (masyarakat). Musik juga memiliki beberapa jenis kategori atau yang biasa disebut genre

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan pasar yang semakin ketat secara tidak langsung akan mempengaruhi suatu perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Untuk dapat bertahan dalam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. kawasan Eropa seperti Italia, Inggris, Perancis dan Rusia. Ciri khas utama

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR. kawasan Eropa seperti Italia, Inggris, Perancis dan Rusia. Ciri khas utama 10 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Definisi Skuter Skuter merupakan sepeda motor roda dua yang popoler berasal dari kawasan Eropa seperti Italia, Inggris, Perancis dan Rusia.

Lebih terperinci

BAB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Bandung sebagai pusat fesyen di tanah air selalu menjadi daya tarik para wisatawan untuk berkunjung, terutama di akhir pekan atau hari libur. Banyaknya Factory

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia media audio visual pada saat ini tak dapat dipungkiri telah berkembang secara pesat seiring dengan perkembangan dibidang lain. Media audio visual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selain dari kebutuhan primer dan sekunder yang pada awalnya wajib untuk dipenuhi oleh setiap manusia, saat ini mulai muncul lagi kebutuhan hidup lain yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk sebagai kesenian tradisional Jawa Timur semakin terkikis. Kepopuleran di masa lampau seakan hilang seiring

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat. 10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang makin maju seperti sekarang ini membuat banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun sebelumnya, dan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sudah menjadi pemandangan sehari-hari bila jalan protokol di Jakarta dipadati oleh kendaraan bermotor. Kondisi menjadi lebih padat menjelang waktu bekerja di pagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok dan juga penunjang penampilan bagi manusia. Pakaian juga mencerminkan pribadi orang yang memakainya. Begitu banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kartun Jepang atau biasanya disebut anime sangat digemari saat ini. Anime adalah animasi khas Jepang yang biasanya dicirikan melalui gambargambar berwarna-warni yang

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor

KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor KARYA ILMIAH E-BISNIS Modifikasi Motor Disusun Oleh: NAMA : MUHAMMAD ARIF ALIM NIM : 09.11.2929 KELAS DOSEN : 09-S1TI-05 : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH. A. Profil Perusahaan

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH. A. Profil Perusahaan BAB II IDENTIFIKASI MASALAH A. Profil Perusahaan 1. Sejarah Pendirian Seiring dengan perkembangan zaman, muncul beberapa ide kreatif anak muda untuk membuka peluang usaha. Setiap peluang usaha sebaiknya

Lebih terperinci

Perancangan Buku Visual Sejarah Sepeda Motor Klasik Honda

Perancangan Buku Visual Sejarah Sepeda Motor Klasik Honda Perancangan Buku Visual Sejarah Sepeda Motor Klasik Honda Latar Belakang Semakin maraknya perkembangan motor klasik akhir akhir ini membuat banyak sekali pertanyaan tentang orang orang bagaimana motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide / Gagasan Perancangan 4.1.1. Ide Desain Atas dasar Gagasan iklan yang datang dari pihak produsen produk, disini penulis bertugas sebagai team kreatif yang menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. visi-misi perusahaan, struktur organisasi, proses produksi hingga detail merek

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. visi-misi perusahaan, struktur organisasi, proses produksi hingga detail merek 34 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Bab ini berisi pemaparkan tentang gambaran umum perusahaan Slackers Company. Gambaran umum yang akan dipaparkan meliputi sejarah perusahaan, visi-misi perusahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, hampir semua kalangan masyarakat mempunyai kendaraan khususnya sepeda motor. Dalam perkembanganya sepeda motor tidak hanya digunakan sebagai layaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perabot atau furniture sebagai elemen pengisi interior memiliki perkembangan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perabot atau furniture sebagai elemen pengisi interior memiliki perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perabot atau furniture sebagai elemen pengisi interior memiliki perkembangan yang unik dari masa ke masa. Perkembangan ini juga dipengaruhi budaya dari suatu wilayah.

Lebih terperinci

BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton

BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton BAB II PROMOSI RUMAH MAKAN DAPUR KERATON 2.I Tinjauan Umum. 2.1.1 Sejarah Rumah Makan Dapur Keraton Awal mula berdirinya rumah makan Dapur Keraton adalah sebuah ide yang keluar dari benak Bapak Jutomo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia modifikasi mobil di Indonesia saat ini menunjukkangrafik peningkatan yang sangat tajam, peningkatan yang terjadi tidak hanya dari segikuantitas pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan di masyarakat selalu mengalami banyak perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehidupan di masyarakat selalu mengalami banyak perubahan dari waktu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehidupan di masyarakat selalu mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu, perubahan tersebut sering kita jumpai terutama di kalangan anak muda di era modern saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Koentjaraningrat (2015: 116), sebanyak 250 juta masyarakat Indonesia yang tinggal di Kepulauan Nusantara dengan bangga dalam hal keanekaragaman kebudayaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fashion merupakan hal yang memiliki berbagai macam arti. Fashion sendiri sebenarnya tidak hanya mengacu kepada gaya berbusana saja. Dengan kata lain, fashion merujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah masuknya ukulele di Indonesia bermula pada tahun 1879 dengan cara orang Portugis membawa ukulele dari Hawaii. Pada awalnya ukulele ini hanya dibawa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Judul yang di ambil di dalam Penelitian Tugas akhir ini yaitu Perancangan Video Profil Museum Surabaya berbasis Online sebagai Upaya mengenalkan kepada Masyarakat

Lebih terperinci

BAB ll METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Beberapa desainer ada yang bergerak di dunia design toys atau bisa disebut Urban toys, tema yang mereka ambil biasanya karakter pribadi, tokoh kartun, superhero,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERANCANGAN Seiring dengan kemajuan zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku, kini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Pengguna Kendaraan Roda Dua di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan Pengguna Kendaraan Roda Dua di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Pengguna Kendaraan Roda Dua di Indonesia Jumlah kendaraan bermotor roda dua terus bertumbuh. Menurut sumber tempo.com yang mendapat data dari Gabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai usaha bisnis untuk memasarkan produknya melalui internet. Facebook sangat memungkinkan penggunanya dapat

Lebih terperinci

Bisnis Plan Distro BAB I RINGKASAN Distro berasal dari singkatan distribution store. Berfungsi menerima titipan dari berbagai merek dari clothing

Bisnis Plan Distro BAB I RINGKASAN Distro berasal dari singkatan distribution store. Berfungsi menerima titipan dari berbagai merek dari clothing Bisnis Plan Distro BAB I RINGKASAN Distro berasal dari singkatan distribution store. Berfungsi menerima titipan dari berbagai merek dari clothing company lokal yang memproduksi sendiri produknya. Adapun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia diliputi dengan kesibukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia diliputi dengan kesibukan berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jakarta sebagai Ibukota Negara Indonesia diliputi dengan kesibukan berbagai aktivitas. Hal ini terbilang wajar mengingat Jakarta merupakan pusat pemerintahan, pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini alat transportasi mulai menjadi perhatian bagi setiap orang, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah mulai berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda

BAB I PENDAHULUAN. kearifan. Tradisi Mesatua di Bali lambat laun semakin tergerus dengan roda BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia yang kaya dengan adat dan istiadat, budaya serta suku memiliki berbagai macam tradisi. Salah satunya adalah Mesatua Bali (Mendongeng), sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan bagian penting dari kehidupan manusia, baik sebagai pelaku maupun hanya sebagai penikmat musik. Musik merupakan kebutuhan penunjang bagi manusia saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepuluh tahun belakangan ini, perkembangan otomotif di tanah air sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyak digelarnya even otomotif dari mulai pameran, lomba modifikasi,

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia. BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Teoritis 3.1.1 Pengertian Desain Grafis & Multimedia. Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, membuat, mencipta, menyusun, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang,

BAB I PENDAHULUAN. Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Kendaraan Yamaha NMAX, merupakan jenis otomotif roda dua bermesin Skuter yang dirancang pabrikan Yamaha di Negara asal negeri sakura Jepang, Nmax pertama kali diproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

BAB I PENDAHULUAN. memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kebudayaan sebagai warisan leluhur yang dimiliki oleh masyarakat setempat, hal ini memaknai bahwa kebudayaan itu beragam. Keragamannya berdasarkan norma norma serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebutuhan primer manuasia adalah sandang, atau lebih dikenal secara umum dengan nama pakaian. Pada awalnya, pakaian hanya memiliki fungsi dasar sebagai penutup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia jaman sekarang hidup dengan berbagai tekanan kehidupan dan aktifitas yang sibuk untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tuntutan hidup di jaman modern, yang kadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Rekreasi dan hiburan merupakan aktivitas yang positif dan merupakan suatu kegiatan yang bisa menyegarkan tubuh dan pikiran, untuk bisa memulihkan semangat bagi tiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana dan fitur-fitur yang selalu berubah setiap waktunya. Ini disebabkan karena manusia tidak pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam suku budaya dan kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sayangnya seiring dengan kemajuan teknologi pada jaman sekarang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk

BAB I PENDAHULUAN. konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesuksesan pemasaran sebuah produk tidak hanya tergantung dari konsep yang canggih namun juga tidak terlepas dari dunia hiburan, termasuk bintang iklannya. Banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dari tahun ke tahun, kota Bandung semakin dikenal dengan kota yang memiliki daya kreativitas yang cukup besar apabila dibandingkan dengan kota kota lain. Kekreatifan

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya yang beragam dan memiliki perkembangan industri kreatif yang baik. Pada tahun 2002

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era yang modern, pertumbuhan ekonomi terus berkembang seiring

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era yang modern, pertumbuhan ekonomi terus berkembang seiring BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era yang modern, pertumbuhan ekonomi terus berkembang seiring perkembangan yang disertai dengan kemajuan teknologi. Segala kemudahan yang diciptakan oleh manusia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yang juga secara tidak langsung mempengaruhi tingkat globalisasi yang terus berkembang. Hal ini menyebabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Balakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Balakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Balakang Masalah Dewasa ini persaingan di dunia fashion semakin meningkat. Banyak sekali perusahaan pakaian jadi yang bersaing untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1990-an, dimulailah era baru ekonomi dunia yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, era tersebut populer dengan sebutan ekonomi kreatif atau industri

Lebih terperinci

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keberadaan fitur kamera dan kualitas kamera yang semakin baik pada ponsel memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk mengabadikan setiap momen atau kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat di dunia tertarik pada jaringan modernisasi, baik itu yang baru memasukinya maupun yang sedang meneruskan tradisi modernisasi. Secara historis, modernisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok setiap manusia, karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan manusia lain untuk dapat berlangsung hidup.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH BAGAIMANA MEMULAI DAN MENJALANKAN BISNIS DISTRO

KARYA ILMIAH BAGAIMANA MEMULAI DAN MENJALANKAN BISNIS DISTRO KARYA ILMIAH BAGAIMANA MEMULAI DAN MENJALANKAN BISNIS DISTRO Disusun oleh: Febrian Ragil Santosa NIM : 10.12.4413 S1 SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Zeihan Desrizal, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Zeihan Desrizal, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Senjata api adalah sebuah alat yang diciptakan sebagai alat untuk melaksanakan tugas pokok angkatan bersenjata dibidang pertahanan dan keamanan, sedangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk menanamkan kecintaan terhadap tanaman, diantaranya karya

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk menanamkan kecintaan terhadap tanaman, diantaranya karya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penciptaan Upaya untuk menanamkan kecintaan terhadap tanaman, diantaranya karya seni bonsai yang perlu ditumbuh kembangkan pada masyarakat, khususnya bagi mereka yang

Lebih terperinci

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Minggu-5. Product Knowledge and price concept. Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Product Knowledge and price concept Minggu-5 Strategy Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle Strategy, PLC) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 Email: ailili1955@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual URBAN. FIXED GEAR. CREATIVITY. PASSION Keempat kata kunci ini merupakan sebuah kesimpulan yang ditarik dari fixed gear, fixed gear culture,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu bisnis terdapat 2 fungsi mendasar yang menjadi inti dari bisnis itu sendiri. Menurut Peter Drucker (1954) 2 fungsi dalam bisnis itu adalah marketing dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki awal abad ke-20, seniman grafis Jepang mulai merasakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki awal abad ke-20, seniman grafis Jepang mulai merasakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki awal abad ke-20, seniman grafis Jepang mulai merasakan pengaruh dari perkembangan teknologi Barat, yaitu film digital. Perubahan tersebut merupakan pemicu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan penampilan.selain cara berpakaian, penampilan yang kini marak jadi

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan penampilan.selain cara berpakaian, penampilan yang kini marak jadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa tahun belakangan, para pria mulai berpikir dan bertindak untuk memperhatikan penampilan.selain cara berpakaian, penampilan yang kini marak jadi pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi adalah suatu usaha dari pemasar mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa. Promosi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan selalu memikirkan suatu langkah untuk menghadirkan sebuah inovasi

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan selalu memikirkan suatu langkah untuk menghadirkan sebuah inovasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era perkembangan teknologi pada saat ini, perusahaan dalam bidang perbankan selalu memikirkan suatu langkah untuk menghadirkan sebuah inovasi dalam memudahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatkan Brand Awareness. Penelitian yang berhubungan dengan objek

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatkan Brand Awareness. Penelitian yang berhubungan dengan objek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini mengambil judul Perancangan Komunikasi Visual Oleh- Oleh Khas Surabaya Guna Guna Snack Berbasis Pop Art Sebagai Upaya Meningkatkan Brand Awareness.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia sejak beberapa abad lalu. Batik menjadi salah satu jenis seni kriya yang

Lebih terperinci