TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL"

Transkripsi

1 TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S-1) Dalam Ilmu Syariah Oleh: AMI SHOLIHATI NIM: JURUSAN HUKUM EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

2

3

4 MOTTO اعطوالاجيراجره قبل ان يجف عرقه Berikanlah upah pekerjan sebelum keringatnya kering

5 PERSEMBAHAN Alhamdulillahirabbil'aalamiin. Tiada sesuatupun yang dapat memberikan rasa bahagia melainkan senyum manis penuh bangga dengan penuh rasa bakti, cinta dan kasih sayang dan dengan segala kerendahan hati kupersembahkan skripsi ini untuk Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah mendidik dan membesarkanku serta mencurahkan kasih sayangnya serta selalu mengalirkan do'a-doa dan semangat kepada penulis Kakakku Khairul Anam yang telah menyemangatiku dan membantuku berupa doa, moral serta materiil. Terima kasih kakakku tersayang Adikku Mohammad Alfian Afif yang telah memberi semangat, motivasi dalam belajar, dan canda tawanya. Kandaku terkasih Imam Ali Muntaha, kepadamu aku berkeluh kesah atas saran, nasihat dan motivasimulah aku mampu merampungkan skripsiku. Sahabat-sahabat MUA 08 khususnya Azizah, Mb Dewi serta MUB 08 senasib seperjuangan yang telah memberikan motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini dan terima kasih canda tawanya. Tim KKN Ds.Sedadi Kec. Penawangan Kab. Grobogan Posko 11 yang telah senantiasa memberikan semangatnya padaku khususnya Pipit, Syahna, Ulfah, Mb May, Mb Army, Mb Ririn, Za Cute terima kasih banyak atas segala motivasi dan doanya serta Pak Kordes Anwar M Cahyo yang selalu memberikan kesempatan pulang sampai merampungkan skripsi ini, saya ucapkan banyak terima kasih juga (Friendship is Never Die). Kakak kost sari (mb Indry, mb Ely, mb Putri, mb Itus, mb Umy, mb Farida) dan kawan-kawan angkatan kost sari Arifa Imut, Khaura Ulfa, Anifa Hana serta adik-adikku kost sari khusunya de okcy dan de ana yang telah memberi motivasi cepat lulus. Terima Kasih yang terdalam untuk semuanya. Tak ada yang mampu ku persembahkan selain kata terima kasih yang sebesar-besarnya dan skripsi ini sebagai wujud dari terima kasihku untuk semuanya.

6 DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisikan materi yang telah pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiranpikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, 25 Mei 2012 Deklarator Ami Sholihati

7 ABSTRAK MLM (Multi Level Marketing) merupakan salah satu cabang dari direct selling adalah salah satu sistem bisnis yang pemasaran produknya menggunakan member sebagai pembeli, konsumen, pemasar, promoter dan sebagai distributor. MLM (Multi Level Marketing) memberikan peluang bagi siapa saja yang bergabung untuk memperoleh "Passive Income". Passive incame artinya memperoleh pendapatan atau penghasilan walaupun sudah tidak bekerja lagi. Di PT. K-Link ada 11 insentif istimewa yang bisa diperoleh para member. Penelitian ini menjelaskan masalah insentif passive income yang ada di PT. K-Link dan menjelaskan analisa hukum islam tentang passive income di PT. K-Link International. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui insentif passive income di PT. K-Link dan untuk mengetahui hukum islam tentang passive income pada Multi Level Marketing Syariah di PT. K-Link International. penelitian ini, diharapkan memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya adalah menjadikan bahan pertiimbangan dalam rangka penetapan insentif kepada para member, terutama perusahaan dalam menetapkan insentif passive income untuk member yang aktif dalam menjalankan pembinaan ataupun melakukan penjualan. Jenis penelitian ini adalah Clinical Legal Research (penelitian hukum) dan Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yaitu data-datanya berupa data yang diperoleh dari buku kerja ataupun starterkit dan hasil wawancara di PT. K-Link International. adapun untuk menganalisis data penulis menggunakan metode Diskriptif Analisis, yakni sebuah metode analisis mendiskripkan suatu situasi atau area populasi tertentu bersifat factual secara sistematis dan akurat melalui tahap-tahap mencari fakta-fakta yang ada relevansinya dengan insentif passive income dan mencari gagasan hukum islam tentang insentif passive income. Adapun hasil dalam penelitian ini adalah insentif passive income diperoleh member yang berperingkat Royal Crown Ambassador, Crown Ambassador, Emerald, Sapphire, Diamond manager, dan Senior Crown Ambassador. Peringkat-peringkat tersebut yang sudah mahir menjalankan SEGITIGA-S (Sikap, Service, Sponsoring) dan MLM PT. K-Link belum memenuhi ketentuan hukum Fatwa tentang PLBS (Penjualan Langsung Berjenjang Syariah) No: 75/DSN MUI/VII/2009. insentif yang diperoleh member yang berperingkat atas adalah passive income karena member yang berperingkat atas tersebut mendapatkan penghasilan yang lebih besar dari downlinenya dan dari hsil jerih payah para downline.

8 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Menguasai, yang telah menciptakan alam dengan segala isinya, atas taufiq dan hidayah-nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam kami panjatkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya yang selalu menunggu syafaatnya. Berkenaan dengan selesainya skripsi ini, yang berjudul: TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL, yang disusun untuk melengkapi sebagian persyaratan untuk mencapai gelar sarjana dalam ilmu Syari ah IAIN Walisongo Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih: 1. Bapak Dr. Imam Yahya M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang. 2. Bapak Drs. Ghufron Ajib, M.Ag selaku pembimbing I serta Bapak H.Suwanto S.Ag.,MM selaku pembimbing II, yang telah membimbing proses penulisan skripsi ini terimakasih atas bimbingan dan motivasinya serta saransarannya sehingga skripsi ini selesai. 3. Segenap Dosen Fakultas Syari ah IAIN Walisongo Semarang beserta karyawan-karyawan atas bekal ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah sekaligus penulisan skripsi ini.

9 4. Kedua orang tua yang tercinta, yang telah memberikan dukungan serta do anya dan semuanya yang tak ternilai, adik, dan sahabat-sahabat yang selalu mendukung dan mendoakan dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam penyusunan dan penulisan, sehingga saran dan kritik yang konstruktif saya harapkan, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semarang, 29 Mei 2012 Penulis Ami Sholihati

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v HALAMAN DEKLARASI... vi HALAMAN ABSTRAK... vii HALAMAN PENGANTAR... viii HALAMAN DAFTAR ISI... x BAB I... PENDAHULUAN A.. Latar Belakang Masalah... 1 B... Rumusan Masalah... 9 C... Tujuan dan Manfaat... 9 D.. Tinjauan Pustaka E... Metode Penelitian F... Sitematika Penelitian BAB II PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG INCOME A. Konsep Income Pengertian Income (pendapatan) Jenis-jenis Income (pendapatan) a.. Active Income b. Passive Income B.. Hukum Islam Tentang Income (Pendapatan) C.. Konsep Dasar Multi Level Marketing D. Multi Level Marketing Syariah... 36

11 BAB III BAB IV BAB V PRAKTEK SISTEM MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL A. Gambaran Umum PT. K-Link International 1. Sejarah Berdirinya PT. K-Link International Prinsip dan Falsafah PT. K-Link International Rancangan Pemasaran PT. K-Link International B.... Prakt ek Pelaksanaan Sistem Multi Level Marketing Syariah di PT. K- Link International 1. Data Perolehan Pendapatan Member Berdasarkan Peringkat Pembagian Bonus ANALISIS PRAKTEK PELAKSANAAN SISTEM PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL A. Analisis Tentang Passive Income di PT. K-Link International 68 B. Analisis Hukum Islam Tentang Passive Income di PT. K-Link International PENUTUP A.. Kesimpulan B.. Saran C.. Penutup... 83

12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu pola bisnis yang saat ini sangat marak dilakukan adalah bisnis dengan sistem MLM (Multi Level Marketing) yang merupakan salah satu cabang dari direct selling 1 adalah salah satu sistem bisnis yang pemasaran produknya menggunakan member sebagai pembeli, konsumen, pemasar, promoter dan sebagai distributor. Multi level marketing adalah pemasaran yang berjenjang banyak. 2 Disebut multi level karena merupakan suatu organisasi distributor yang melaksanakan penjualan yang berjenjang banyak atau bertingkat-tingkat. MLM ini disebut juga sebagai networking marketing. Disebut demikian karena anggota kelompok tersebut semakin banyak, sehingga membentuk sebuah jaringan kerja (network) yang merupakan suatu sistem pemasaran dengan menggunakan jaringan kerja berupa sekumpulan banyak orang yang kerjanya melakukan pemasaran. Dan kian hari kian berkembang, bahkan muncul MLM yang berbasis Syariah. Perusahaan berbasis syariah diwajibkan memenuhi janji atau komitmennya. Ini sesuai dengan ajaran Islam, secara realitas, kini perusahaan 1 Direct Selling (penjualan langsung) adalah metode penjualan barang dan atau jasa tertentu kepada konsumen, dengan cara tatap muka di luar lokasi eceran tetap oleh jaringanpemasar yang dikembangkan oleh mitra usaha. Bekerja berdasarkan komisis penjualan, bonus penjualan, dan iuran keanggotaan yang wajar. Yang termasuk direct selling adalah Single Level Marketing dan Multi Level Marketing.Kuswara, Mengenal MLM Syari ah dari Halal Haram, Kiat Berwirausaha, Sampai Dengan Pengelolaannya, Depok: QultumMedia, Cet-Ke 1, 2005, h Gemala Dewi, Hukum Perikatan Islam Indonesia, Jakarta : Kencana, Cet Ke-2, 2005, h

13 2 MLM sudah banyak tumbuh di dalam dan diluar negeri. Bahkan di Indonesia sudah ada yang secara terang-terangan menyatakan bahwa MLM tersebut menyatakan bahwa MLM tersebut sesuai syariat,seperti Ahad Net,MQ Net,dan PT. K-LINK yang menjalankan Prinsip Syariah dan memperoleh Sertifikat halal dari DSN MUI. 3 Ketentuan yang harus dipenuhi oleh pemohon Penjualan Langsung Berjenjang Syariah yaitu : 1. Adanya obyek transaksi riil yang diperjualbelikan berupa barang atau produk jasa, 2. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram, 3. Transaksi dalam perdagangan tersebut tidak mengandung unsur gharar, maysir, riba, dharar, dzulm, maksiat, 4. Tidak ada kenaikan harga/biaya yang berlebihan (excessive mark-up), sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan kualitas/manfaat yang diperoleh, 5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota baik besaran maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi kerja nyata yang terkait langsung dengan volume atau nilai hasil penjualan barang atau produk jasa, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha dalam PLBS, 3 Ibid, h. 188.

14 3 6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) harus jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai dengan target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan oleh perusahaan, 7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau jasa, 8. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) tidak menimbulkan ighra, 9. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara anggota pertama dengan anggota berikutnya, 10. Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk penghargaan dan acara seremonial yang dilakukan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat dan lainlain, 11. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya tersebut, 12. Tidak melakukan kegiatan money game. 4 Dalam prakteknya bisnis MLM dapat berpotensi merugikan masyarakat dan mengandung hal-hal yang diharamkan. 5 Apabila dalam sistemnya mengandung unsur gharar atau ketidakjelasan dalam transaksi penjualan barang dan jasa yang menuntut membernya untuk melakukan 4 Fatwa DSN-MUI No. 75 Th. 2009, h Fatwa DSN-MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009. h. 1.

15 4 pembayaran tanpa disertai adanya produk yang jelas sama halnya dengan money game (melipat gandakan uang) dan dalam marketing plan-nya mengandung skema piramida maka hukumnya haram. 6 dalam marketing plan di PT. K-Link mempunyai beberapa standar yang bisa didapatkan. standar tersebut adalah PBV (Poin Business Value) dan PGBV(Poin Group Busines Value). Jika semua dalam jaringan aktif memenuhi dua standar tersebut maka akan memiliki bisnis yang besar. standar PBV(Poin Business Value) ada tiga tingkatan yaitu 100 BV(Busines Value), 200 BV(Busines Value) dan 400 BV(Busines Value). Ketiga standar tersebut tergantung dari besar kecilnya keinginan terhadap penghasilan yang akan di raih dalam menjalankan usaha bersama K-Link. Semakin besar standar yang dipenuhi maka semakin besar penghasilan yang bisa diraih dan jika memenuhi standar maksimal dan menduplikasikan kepada seluruh jaringan yang aktif maka mendapatkan penghasilan maksimal dari setiap posisi pada jenjang karier. 7 PT. K-Link juga memiliki K-System yang merupakan sebuah sistem pendukung yang dikelola antara para leader K-LINK dan perusahaan K-Link. K-System berfungsi untuk membangun jaringan yang besar dan solid, kuncinya memiliki sistem yang sederhana namun powerful dan tujuan dari adanya K-System adalah untuk menduplikasikan pengetahuan sistem yang benar secara teori melalui Pertemuan, Kaset dan Buku. 8 Jika usaha bersama K-Link ingin berubah menjadi bisnis yang menghasilkan passive income, 6 Setiawan Budi Utomo, Fiqh Aktual Jawaban Tentang Masalah Kontenporer, Jakarta : Gema Insani Press, 2003, h Opcit, Djoko Komara, h Djoko Komara, Foundation Pack ( Paket Membangun Pondasi Jaringan Usaha Yang Kokoh), Jakarta ; PT. K-System Indonesia, Cet. Ke-5, 2010, h. 91.

16 5 fokus kerja 1-3 tahun menduplikasikan K-System 3 sampai 5 lapis kedalam tiga kaki utama. itulah sebabnya jika mahir dan fasih dalam menjalankan SEGITIGA-S( Sikap, Servis, Sponsoring) maka tidak menjalankan langkah membimbing, maka tidak terbebani banyak pekerjaan lagi dan memiliki tenaga dan waktu yang sangat terbatas. 9 Dalam passive income yang dimaksud adalah mendapat bonus secara pasif tanpa melakukan pembinaan, perekrutan, dan penjualan barang atau jasa dan penghasilan yang didapatkan tanpa harus bekerja lagi. setiap distributor memiliki impian masing-masing dan mereka bisa bekerja secara mandiri. Mereka sudah memiliki kesadaran bahwa ini adalah bisnis mereka sendiri maka meskipun tidak lagi membantu bisnis mereka akan tetap berkembang. Kemudian seiring dengan membesarkan bisnis mereka, maka akan selalu mendapatkan Royalti selama bisnis mereka berjalan. Tentunya besar royalti tergantung jenis marketing plan perusahaan itu sendiri. Jika membangun cukup banyak pemimpin dalam grup, maka dengan sendirinya akan mendapatkan passive income yang banyak tanpa harus mengeluarkan modal. 10 Seorang Distributor K-Link dimungkinkan untuk mendapatkan penghasilan sekaligus dalam satu bulan. Rancangan Pemasaran K-Link Nusantara bercirikan 2 Rancangan (2 Plan). 9 Ibid. h Pindi Kisata,Why Not MLM-Sisi Lain MLM,Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Cet. Ke- 2,2005,h

17 6 Rancangan Pemasaran A (Plan A) 74% Pada rancangan ini Distributor/Usahawan berkesempatan mendapatkan 11 insentif istimewa, yaitu : 1. Keuntungan Langsung (lebih kurang) 20%, 2. Bonus Perkembangan 28%, 3. Bonus Kepemimpinan 30%, 4. Dana S.E.R.D (Sapphire, Ruby, Emerald, Diamond ) 3%, 5. Dana Crown 1%, 6. Dana Crown Ambassador 2%, 7. Dana Senior Crown Ambassador 1%, 8. Dana Royal Crown Ambassador 1%, 9. Dana Mobil/Rumah 3%, 10. Bonus Akhir Tahun 3%, 11. Insentif ke Luar Negeri 2%. Rancangan Pemasaran B (Plan B) 72% Distributor/Usahawan juga akan mendapatkan 4 insentif istimewa, yaitu : 1. Dana Dinamis 9%, 2. Bonus Infiniti 20%, 3. Uni Level Bonus 28%, 4. Global Sharing Bonus 15%.

18 7 Distributor mencapai 399 BV (Busines value) setiap bulan hanya Plan A Distributor mencapai 400 BV (Busines value) setiap bulan, Plan A dan B akan didapat passive income secara otomatis. Pencapaian penghasilan (Plan A dan B) yang sangat mudah dan diluar dari Keuntungan Langsung. 11 Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk membahas lebih dalam tentang insentif passive income di PT.K-link dan sehubungan dengan fenomena yang bertentangan antara buku kerja PT.K-Link dengan ketentuan- ketentuan DSN-MUI tentang ketentuan hukum Penjualan Langsung Berjenjang Syariah, maka penulis juga tertarik membahasnya mengenai kajian hukum islam berkenaan dengan insentif passive income di PT. K-Link. Untuk membahas permasalahan tersebut penulis mengambil sebuah judul TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K- LINK NUSANTARA B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan beberapa pokok permasalahan yang akan menjadi pembahasan dalam skripsi ini. Adapun pokok permasalahan tersebut adalah : 1. Apa yang termasuk Insentif Passive Income di PT. K-Link International? 2. Bagaimana tinjauan hukum Islam tentang Insentif Passive Income pada Multi Level Marketing Syariah di PT. K-Link International? 11 Starter Kit Marketing Plan PT. K-Link Nusantara.

19 8 C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Insentif Passive income pada Multi Level Marketing Syariah di PT. K-LINK Nusantara. 2. Untuk mengetahui tinjauan hukum islam tentang insentif passive income pada Multi Level Marketing Syariah di PT. K-Link Nusantara. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi perusahaan K-Link dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka penetapan pembagian insentif kepada para member. 2. Bagi Penulis dapat dijadikan sebagai salah satu sarana penulis dalam mempraktekkan ilmu-ilmu pengetahuan (teori) yang telah penulis dapatkan selama di institusi tempat penulis belajar. 3. Bagi Pembaca dapat digunakan sebagai referensi serta informasi mengenai MLM yang bersistem syariah. D. Telaah Pustaka Pembahasan mengenai Multi Level Marketing dari tinjauan hukum Islam sangatlah beraneka ragam, bahkan penulis tidak memungkirinya, permasalahan Multi Level Marketing bukanlah hal yang baru untuk diangkat dalam sebuah penulisan skripsi maupun literatur lainnya. Sebelumnya telah ada karya ilmiah yang lainnya yang membahas tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah, yaitu : Skripsi karya Helin Rizka Amanati, yang membahas tentang ANALISIS PELAKSANAAN FATWA DSN-MUI TENTANG SISTEM

20 9 PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH DI AHAD NET INTERNASIONAL SEMARANG. Dalam karya skripsi ini penulis menjelaskan titik permasalahan mengenai bagaimana pemenuhan syarat dan rukun jual beli pada sistem Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Di Ahad Net Internasional Semarang dan bagaimana penerapan kriteria fatwa DSN MUI pada sistem penjualan langsung berjenjang syariah di Ahad Net Internasional Semarang, dalam karya ilmiah tersebut dijelaskan bahwa praktek jual beli di MLM pada Ahad Net dalam pemenuhan rukun dan syarat jual beli tidak melanggar syariat islam. Adanya pihak penjual, pembeli, dan obyeknya telah memenuhi persyaratan berdasarkan hukum islam dan sistem yang dijalankan oleh Ahad Net Internasional Semarang tidak bertentangan dengan kriteria yang telah ditentukan dalam fatwa MUI No.75/DSN-MUI/VII/ Sunarno yang membahas tentang TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA MLM SYARIAH DI PT AHAD NET INTERNASIONAL. Dari judul skripsi tersebut penulis menjelaskan pandangan hukum Islam tentang sistem penetapan harga pada MLM Syari'ah PT. AHAD-Net Internasional. Secara umum, harga produk yang diberlakukan oleh PT. AHAD-Net Internasional sesuai dengan keinginan mitra niaga dan tidak mahal, dengan kata lain harga tersebut adalah adil dengan tidak memberatkan konsumen dan pengambilan keuntungan yang wajar. Namun jenis produk diterjen dinilai tidak adil karena harga produk tersebut dinilai mahal menurut mitra niaga. Secara keseluruhan, sistem 12 Helin Rizka Amanati, Analisis Pelaksanaan Fatwa Dsn-Mui Tentang Sistem Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Di Ahad Net Internasional Semarang,Semarang :IAIN WALISONGO,2006

21 10 penetapan harga pada PT. AHAD-Net Internasional sudah tidak ditemukan kebijakan yeng bertentangan dengan hukum islam. 13 Puspita Rachmawati yang membahas tentang MULTI LEVEL MARKETING PADA PERUSAHAAN TIANSHI SOLO DITINJAU DARI HUKUM ISLAM. Karena disinyalir dalam praktek bisnis ini nampak menyalahi ketentuan dalam hukum Islam. Seperti halnya dalam hal pembagian point keuntungan yang terkesan eksploitasi, melalui pemanfaatan posisi yang dilakukan oleh upline terhadap downline. Dan kebanyakan masyarakat yang langsung terjun menekuni bisnis MLM ini belum memahami karakteristik bisnis MLM secara utuh, bahkan pelaku dan pengelola bisnis MLM ini pun tidak mengetahui perbedaan tersebut. Mereka menganggap bisnis MLM dapat menjangkau kendala-kendala seperti fleksibilitas dalam waktu, biaya, tenaga kerja, dan lain-lain, meskipun tetap mempunyai kesulitan dalam mencari downline dan memasarkan barang yang diperdagangkan. 14 Ada perbedaan yang mendasar dari karya-karya skripsi tersebut dengan skripsi ini, baik dari segi aspek tema maupun obyek penelitian. Karyakarya skripsi diatas tema yang diangkat bersifat umum dengan membahas tentang pemenuhan syarat dan rukun jual beli, sistem penetapan harga dan pembagian point keuntungan pada perusahaan MLM. Sedangkan dalam penelitian ini penulis akan menitik beratkan pada Insentif Passive Income di PT. K-Link International 13 Sunarno, Tinjauan Hukum Islam Terhadap Sistem Penetapan Harga Pada Multi Level Marketing Syariah PT Ahad Net Internasional, Surakarta, UMS, Puspita Rachmawati, Multi Level Marketing Pada Perusahaan Tianshi Solo Ditinjau Dari Hukum Islam,Surakarta : UMS, 2008.

22 11 E. METODE PENELITIAN A. Metodologi Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian hukum Doctrinal, suatu penelitian hukum yang dikerjakan dengan tujuan menemukan asas atau doktrin hukum positif yang berlaku. 15 Dalam penelitian ini peneliti bekerja secara analitis induktif. Prosesnya bertolak dari premise berupa norma hukum positif yang diketahui dan berakhir (sementara) pada penemuan asas-asas hukum atau doktrin. 16 Sebagai usaha untuk menemukan hukum in concreto. Norma-norma hukum in abstracto diperlukan mutlak sebagai premise mayor, sedangkan fakta-fakta yang relevan dalam perkara (legal facts) dipakai sebagai premise minor. Melalui proses silogisme akan diperoleh sebuah konklusi, yaitu hukum in concreto. 17 Proses search and research dalam penemuan hukum in concreto melalui tahapan: 1. Proses yang dikenal sebagai searching for the relevant facts, yang terkandung di dalam perkara hukum yang tengah dihadapi (sebagai bahan premise minor); dalam hal ini permasalahan yang penulis angkat adalah sistem passive income di PT. K-Link International, yang mana dalam pemberian insentif di PT. K-Link diberikan kepada peringkat atas dengan jerih payah downlinenya, 15 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum: Suatu Pengantar, Ed. 1, Cet. 6, Jakarta: PT: Raja Grafindo Persada, 2003, hal Ibid. 17 Ibid, hal

23 12 2. Proses searching for the relevant abstract legal prescriptions, yang terdapat dan terkandung dalam gugus hukum positif yang berlaku (sebagai bahan premise mayor). Dalam hal ini penulis mengkaji menggunakan hukum islam yang berkaitan dengan insentif passive income di PT. K-Link International. Dalam kerangka penelitian ini, seluruh teknik yang berkaitan dengan permasalahan yaitu: bagaimana cara menemukan fakta-fakta yang relevan serta bagaimana cara menemukan hukum in concreto yang tepat. 18 Adapun yang menjadi subyek penelitian di sini adalah Sistem Passive Income di PT. K-Link International. 2. Sumber Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. 19 Secara umum dalam sebuah penelitian biasanya sumber data dibedakan antara data primer dan data sekunder. a. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi. yang dicari. 20 Data ini diperoleh dari melalui buku kerja PT. K-Link International dan wawancara dengan member berperingkat atas seperti 18 Ibid. 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik), Jakarta: PT Rineka Cipta, Cet. Ke-8, 1989, hal Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, hal. 91

24 13 Royal Crown Ambassador terkait dengan permasalahan yang penulis angkat. b. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. 21 Data sekunder itu merupakan sumber yang mampu memberikan informasi tambahan yang dapat memperkuat data pokok. 22 Sumber sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai sumber yang menjelaskan tentang insentif passive income, baik berupa buku, majalah, koran, website dan lainnya yang berhubungan dengan insentif passive income. 3. Teknik Pengumpulan Data Untuk menjawab masalah penelitian, diperlukan data yang akurat di lapangan. Metode yang digunakan harus sesuai dengan obyek yang akan diteliti. Dalam penelitian lapangan ini, penulis menggunakan beberapa metode:. a. Wawancara Yaitu cara yang digunakan oleh seseorang untuk tujuan tertentu, mencoba untuk mendapatkan keterangan/pendapat secara lisan dengan seorang responden dengan bercakap-cakap langsung dengan seorang itu. 23 Dalam hal ini penulis akan melakukan wawancara dengan para member yang berperingkat atas seperti Royal Crown Ambassador 8 21 Ibid. 22 Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995, hal. 23 Suharsimi Arikunto, op.cit., hal

25 14 terkait dengan permasalahan yang penulis angkat yaitu Insentif PT. K- Link International. b. Dokumentasi Yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya. 24 Dalam hal ini buku-buku yang penulis telusuri yaitu buku yang relevan seperti starterkit PT. K-Link International dengan permasalahan terhadap insentif passive income di PT. K-Link International serta Fatwa DSN-MUI tentang Penjualan Langsung Berjenjang Syariah.. 4. Analisis Data Secara garis besar, analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Diskriptif Analisis, yakni sebuah metode analisis mendiskripkan suatu situasi atau area populasi tertentu bersifat factual secara sistematis dan akurat. 25 Sebagian besar hasil analisis penelitian kualitatif berupa buku-buku, kertas kerja atau makalah, bahan presentasi atau rencana bertindak. 26 Pada tahapan awal peneliti mencari fakta-fakta yang ada relevansinya dengan insentif passive income yang diperoleh member berperingkat atas melalui wawancara dan dokumentasi. Kemudian berlanjut pada tahapan berikutnya dimana peneliti mencari gagasan hukum yang sesuai ada kaitannya terhadap insentif passive income. Setelah data terkumpul maka penulis akan melakukan analisis data dari hasil penelitian 24 Ibid. hal Sudarwan Danim, op. cit, hal Ibid. Hal. 210

26 15 dan akan diketahui bagaimana kedudukan hukum tentang insentif passive income dalam khasanah Fiqh Muamalah. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian akan disusun dalam beberapa bab, Pembahasan dari bab satu sampai bab lima tersebut dirangkum dalam sistematika pembahasan sebagai berikut: Dalam bab satu akan diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Dalam bab dua penulis akan menjelaskan mengenai pandangan hukum islam tentang pendapatan yang berkaitan dengan konsep pendapatan landasan hukum pendapatan, jenis-jenis pendapatan, hukum islam tentang pendapatan, pengertian passive income, serta pandangan hukum islam tentang passive income, konsep dasar Multi Level Marketing dan Multi Level Marketing Syariah. Dalam bab tiga penulis akan menguraikan tentang gambaran umum PT. K-Link International yang meliputi sejarah berdirinya, visi dan misi, Pinsip dan Falsafah serta Rencana Pemasaran. Praktek sistem MLM (Multi Level Marketing) Syari'ah di PT. K-Link International, Yang akan diuraikan tentang data perolehan pendapatan member berdasarkan peringkat dan pembagian bonus. Dalam bab empat merupakan analisis yang mana penulis akan menjelaskan analisis insentif passive income di PT. K-Link International dan

27 16 untuk menguraikan analisis hukum islam tentang insentif passive income di PT. K-Link International. Dalam bab lima merupakan bagian penutup memuat kesimpulan, saran-saran dan penutup.

28 16 BAB II PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG INCOME (PENDAPATAN ) A. Konsep Income (Pendapatan) Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan maupun natura. Pendapatan disebut juga incame dari seorang warga masyarakat adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada sektor produksi. 1 Dan sektor produksi ini membeli faktorfaktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai input proses produksi dengan harga yang berlaku dipasar faktor produksi. Harga faktor produksi dipasar faktor produksi ( seperti halnya juga untuk barang-barang dipasar barang ) ditentukan oleh tarik menarik, antara penawaran dan permintaan. Secara singkat incame seorang warga masyarakat ditentukan oleh : 1. Hasil-hasil tabungannya di tahun-tahun yang lalu 2. Warisan atau pemberian 3. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi. Harga-harga ini ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan dipasar faktor produksi. Tenaga Kerja mempunyai penawaran yang terus menerus menaik sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Sedangkan permintaan akan tenaga kerja tergantung pada kenaikan permintaan akan barang jadi (seperti halnya dengan permintaan akan barang-barang modal. Disamping itu permintaan 1 Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, Jakarta : Rajawali Pers, 2010, h

29 17 akan tenaga kerja dipengaruhi pula oleh kemajuan teknologi ini.permintaan akan tenaga kerja tidak tumbuh secepat penawaran tenaga kerja (atau pertumbuhan penduduk) maka ada kecenderungan bagi upah (harga faktor produksi tenaga kerja) semakin menurun. 2 Pendapatan menurut islam dapat dikatakan sebagai Ijarah. Ijarah secara bahasa berarti upah, sewa, jasa atau imbalan. Ijarah merupakan transaksi yang memperjual belikan manfaat harta suatu benda. Transaksi Ijarah merupakan salah satu kegiatan muamalah yang banyak dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. 3 Menurut UU Ketenagakerjaan No.13 Th Upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau akan dilakukan. 4 Menurut Afzalur Rahman upah yaitu sejumlah uang yang dibayar oleh orang yang memberi pekerjaan kepada seorang pekerja atas jasanya sesuai perjanjian. 5 2 Ibid, h Ghufron A Mas adi, Fiqih Muamalah Kontekstual, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-1, 2002, h Undang-undang Ketenagakerjaan no. 13 Th. 2003, Pasal 1 ayat Afzalur Rahman, Doktrin Ekonomi Islam, Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf, 1995, h. 361.

30 18 Menurut Sayyid Sabiq, Ijarah adalah suatu jenis akad yang mengambil manfaat dengan jalan penggantian. 6 Dalam Hukum Islam ada dua jenis Ijarah, yaitu : 7 1. Ijarah yang berhubungan dengan sewa jasa, yaitu mempekerjakan jasa seseorang dengan upah sebagai imbalan jasa yang disewa. Pihak yang mempekerjakan disebut mustajir, pihak pekerja disebut ajir dan upah yang dibayarkan disebut ujrah. 2. Ijarah yang berhubungan dengan sewa aset atau properti, yaitu memindahkan hak untuk memakai dari aset atau properti tertentu kepada orang lain dengan imbalan biaya sewa. Bentuk Ijarah ini mirip dengan leasing (sewa) pada bisnis konvensional. Pihak yang menyewa (lessee) disebut mustajir, pihak yang menyewakan (lessor) disebut mu jir atau muajir dan biaya sewa disebut ujrah. Syarat-syarat Upah 1. Hendaknya upah berupa harta yang berguna atau berharga dan diketahui. Dalil bahwa upah harus diketahui dan upah tidak mungkin diketahui kecuali kalau ditentukan. 2. Janganlah upah itu berupa manfaat yang merupakan jenis dari yang ditransaksikan. Seperti contoh yaitu menyewa tempat tinggal dengan tempat tinggal dan pekerjaan dengan pekerjaan, mengendarai dengan mengendarai, menanam dengan menanam. Dan menurut hanafiah, syarat 6 Sayyid Sabiq, Fiqh al-sunnah Jilid 3, Dar al-kitab al-araby, Beirut, 1983, hal Ascarya, Akad dan Produk Syari ah, Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2007, h. 99.

31 19 ini sebagaian cabang dari riba, karena mereka menganggap bahwa kalau jenisnya sama, itu tidak boleh ditransaksikan. 3. Persyaratan mempercepat dan menangguhkan upah. Upah tidak menjadi dengan hanya sekedar akad, menurut mazhab Hanafi. Mensyaratkan mempercepat upah dan menangguhkannya sah, seperti juga halnya mempercepat yang sebagian dan menangguhkan yang sebagian lagi, sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Jika dalam akad tidak terdapat kesepakatan mempercepat atau menangguhkan, sekiranya upah itu dikaitkan dengan waktu tertentu, maka wajib dipenuhi sesudah berakhirnya masa tersebut. Misalnya orang yang menyewa suatu rumah selama satu bulan, kemudian masa satu bulan telah berlalu, maka ia wajib membayar sewaan. Jika akad Ijarah untuk suatu pekerjaan, maka kewajiban pembayaran upahnya pada waktu berakhirnya pekerjaan. 8 Adapun definisi Ijarah yang disampaikan oleh kalangan fuqaha yaitu menurut fuqaha Hanafiyah, Ijarah adalah akad atau transaksi terhadap manfaat dengan imbalan. Menurut fuqaha Syafi iyah, Ijarah adalah transaksi terhadap manfaat yang dikehendaki secara jelas harta yang bersifat mubah dan dapat dipertukarkan dengan imbalan tertentu. Menurut fuqaha Malikiyah dan Hanabilah, Ijarah adalah pemilikan manfaat suatu harta benda yang bersifat mubah selama periode waktu tertentu dengan suatu imbalan. Adapun Ijarah yang mentransaksikan suatu pekerjaan atas seorang pekerja atau buruh yaitu perbuatan tersebut harus jelas batas waktu 8 Opcit, h.179.

32 20 pekerja,tidak dibenarkan mengupah seseorang dalam periode waktu dengan ketidakjelasan pekerjaan. Sebab ini cenderung menimbulkan ketidaksewenang- wenangan yang memberatkan pihak pekerja dan upah harus berupa mal mutaqawwim dan upah tersebut harus dinyatakan secara jelas. Ijarah seperti iini menurut jumhur fuqoha, selain Malikiyah tidak sah. Fuqaha Malikiyah menetapkan keabsahan Ijarah tersebut sepanjang ukuran upah yang dimaksudkan dapat diketahui berdasarkan adat kebiasaan. 9 B. Jenis-Jenis Pendapatan Pindi Kisata membagi jenis pendapatan menjadi dua yaitu aktive incame dan passive incame : Aktive incame yaitu suatu pendapatan yang hanya akan diterima jika aktif melakukan usaha, seperti bekerja atau berinvestasi diantaranya : karyawan (pegawai), buruh perusahaan, manager, executive. 2. Passive incame yaitu suatu pendapatan yang diperoleh seseorang walaupun orang tersebut tidak aktif lagi bekerja, seperti bisnis dengan sistem konglomerasi, waralaba, network marketing, investasi pada saham, obligasi, tanah, perhiasan, property dan deposito. Bisnis dengan sistem konglomerasi yaitu usaha yang bermacammacam dan dijalankan dengan sistem bisnis yang telah baku seperti BCA Group, 11 9 Opcit, h Pindi Kisata, Why Not MLM- Sisi Lain MLM, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, Cet. Ke-2, 2005, h Slamet Wiyono, Managemen Potensi Diri, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005, h

33 21 Waralaba yaitu perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual dan penemuan atau cirri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan atau penjualan barang atau jasa seperti Mac Donalds, Kentucky Fried Chicken, M7diamonds dan sebagainya, 12 Network Marketing yaitu suatu sistem pemasaran dengan menggunakan jaringan kerja berupa sekumpulan banyak orang yang kerjanya melakukan pemasaran seperti MLM (Multi Level Marketing) 13 investasi pada saham, obligasi yaitu surat pinjaman dari pemerintah dengan bnga tertentu yang dapat diperjual belikan, Tanah, Perhiasan, Properti, Deposito. Dalam MLM passive incame yaitu mendapat bonus secara pasif tanpa melakukan pembinaan, perekrutan, dan penjualan barang atau jasa karena hal itu sama dengan money game dan penghasilan yang didapatkan tanpa harus bekerja lagi. 14 MLM adalah salah satu bisnis yang yang menghasilkan bonus passive income sangat besar. Dalam MLM, setiap distributor memiliki impian masing-masing dan mereka bisa bekerja secara mandiri. Mereka sudah memiliki kesadaran bahwa ini adalah bisnis mereka sendiri maka meskipun tidak lagi membantu bisnis mereka akan tetap berkembang. Kemudian seiring dengan membesarkan bisnis mereka, maka akan selalu mendapatkan Royalti 12 Suhrawardi K. Lubis, Hukum Ekonomi Islam, Jakarta : Sinar Grafika Utama, 2000, h Andreas Harefa, Multi Level Marketing, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999, h Pindi Kisata,Why Not MLM-Sisi Lain MLM, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Cet. Ke- 2, 2005,h

34 22 selama bisnis mereka berjalan. Tentunya besar royalty tergantung jenis marketing plan perusahaan itu sendiri. Jika membangun cukup banyak pemimpin dalam grup, maka dengan sendirinya akan mendapatkan passive incame yang banyak tanpa harus mengeluarkan modal. Menurut Robert T. Kiyosaki, passive income adalah penghasilan yang diperoleh seorang walaupun orang tersebut tidak aktif lagi bekerja. Profesi yang dapat memberikan passive incame ialah income yang diperoleh walaupun kita tidak bekerja lagi sehingga yang bekerja adalah aset kita. 15 Ada profesi bisnis dengan sistem dan investor. Pada bisnis dengan sistem, yang akan memberikan penghasilan pasif bagi kita adalah asset yang dijalankan oleh sistem. Dengan sistem, aset kita dapat memberikan penghasilan pasif. Contoh bisnis dengan sistem adalah konglomerasi yaitu usaha yang bermacam-macam dan dijalankan dengan sistem bisnis yang telah baku seperti (BCA Group), kemudian waralaba, seperti McDonalds, Kentucky Fried Chicken, Pemasaran Jaringan seperti : Tianshi, M7diamonds, Ahad Net, MQ Net, CNI dan Amway. Dalam profesi pemasaran jaringan, disana terdapat sistem passive incame, yaitu pada suatu titik tertentu apabila jaringan telah besar maka sistem bisnisnya akan memberikan penghasilan pasif. Semakin besar jaringannya maka akan semakin besar passive income yang akan diterima. Penghasilan yang semacam inilah yang dapat memberikan jaminan masa depan keuangan yang lebih baik. Selain konglomerasi, profesi yang dapat menjadikan passive income adalah investor, untuk menjadi investor, 15 Slamet Wiyono, Managemen Potensi Diri(Rev), Jakarta: Grasindo, 2005, h

35 23 maka dibutuhkan asset yang cukup besar untuk mendapatkan penghasilan pasif yang besar. Untuk bisa mendapatkan passive income terutama dalam investasi, kita dituntut lebih dahulu memiliki massive income yaitu penghasilan atau dana yang besar. Dalam Fatwa DSN MUI, setidaknya terdapat 12 ketentuan hukum yang wajib dipenuhi dalam menjalankan praktik PLBS (Penjualan Langsung Berjenjang Syariah) yaitu: 1. Adanya obyek transaksi riil yang diperjualbelikan berupa barang atau produk jasa, 2. Barang atau produk jasa yang diperdagangkan bukan sesuatu yang diharamkan dan atau yang dipergunakan untuk sesuatu yang haram, 3. Transaksi dalam perdagangan tersebut tidak mengandung unsur gharar, maysir, riba, dharar, dzulm, maksiat, 4. Tidak ada kenaikan harga/biaya yang berlebihan (excessive mark-up), sehingga merugikan konsumen karena tidak sepadan dengan kualitas/manfaat yang diperoleh, 5. Komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota baik besaran maupun bentuknya harus berdasarkan pada prestasi kerja nyata yang terkait langsung dengan volume atau nilai hasil penjualan barang atau produk jasa, dan harus menjadi pendapatan utama mitra usaha dalam PLBS (Penjualan Langsung Berjenjang Syariah),

36 24 6. Bonus yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) harus jelas jumlahnya ketika dilakukan transaksi (akad) sesuai dengan target penjualan barang dan atau produk jasa yang ditetapkan oleh perusahaan, 7. Tidak boleh ada komisi atau bonus secara pasif yang diperoleh secara reguler tanpa melakukan pembinaan dan atau penjualan barang dan atau jasa, 8. Pemberian komisi atau bonus oleh perusahaan kepada anggota (mitra usaha) tidak menimbulkan ighra, 9. Tidak ada eksploitasi dan ketidakadilan dalam pembagian bonus antara anggota pertama dengan anggota berikutnya, 10. Sistem perekrutan keanggotaan, bentuk penghargaan dan acara seremonial yang dilakukan tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan aqidah, syariah dan akhlak mulia, seperti syirik, kultus, maksiat dan lainlain, 11. Setiap mitra usaha yang melakukan perekrutan keanggotaan berkewajiban melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggota yang direkrutnya tersebut, 12. Tidak melakukan kegiatan money game. Menurut Gunawan anggota DSN MUI komisi yang diberikan oleh perusahaan kepada konsumen dihitung berdasarkan prestasi kerja nyata. Ini sesuai dengan volume atau nilai hasil penjualan barang atau produk jasa baik

37 ( 25 pribadi atau jaringan (bukan hanya passive incame dan bukan hanya member get member ). 16 Dalam passive incame yang dimaksud adalah mendapat bonus secara pasif tanpa melakukan pembinaan, perekrutan, dan penjualan barang atau jasa karena hal itu sama dengan money game. C. Hukum Islam tentang Pendapatan Menurut struktur atas legislasi islam, kompensasi yang berhak diterima kerja dapat ditentukan melalui dua metode. 17 Metode pertama adalah ujrah (kompensasi, imbal jasa, upah), sedangkan yang kedua adalah bagi hasil. Seorang pekerja berhak meminta sejumlah uang sebagai bentuk kompensasi atas kerja yang dilakukan. Demikian pula berhak meminta bagian profit atau hasil dengan rasio bagi hasil tertentu sebagai bentuk kompensasi atas kerja. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur an dan As-Sunnah. QS. Al-Kahfi: 77 #y ỳ uθsù $yϑèδθà Íh ŸÒムβr& (#öθt/r'sù $yγn= δr&!$yϑyèôütgó $# >πtƒö s% Ÿ δr&!$u s?r&!#sœî) # Lym $s)n=süρ$$sù #\ ô_r& ϵø n=tã Nõ y Gs9 Mø Ï öθs9tα$s% çµtβ$s%r'sù Ùs)Ζtƒβr& ß ƒì ãƒ#y #y É`$pκ Ïù Artinya : Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu diakses pada hari senin tanggal 20 april Muhammad Baqir Ash Shadr, Buku Induk Ekonomi Islam, Jakarta : Zahra, Cet. Ke-1, 2008 h Opcit, h. 234

38 26 Sabda Rasulullah SAW. Hadis riwayat Ibnu Majah dari Ibnu Umar, bahwa Nabi Muhammadsaw. Bersabda. : ( ) Artinya : Diriwayatkan dari Umar ra, bahwasanya Nabi Muhammad SAW. Bersabda, Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering. 19 Islam menawarkan suatu penyelesaian yang saat baik atas masalah upah dan menyelamatkan kepentingan kedua belah pihak, kelas pekerja dan para tanpa melanggar hak hak yang sah dari majikan. Dalam perjanjian (tentang upah) kedua belah pihak diperingatkan untuk bersikap jujur dan adil dalam semua urusan mereka, sehingga tidak terjadi tindakan aniaya terhadap orang lain juga tidak merugikan kepentingannya sendiri. Penganiayaaan terhadap para pekerja berarti bahwa mereka tidak dibayar secara adil dan bagian yang sah dari hasil kerja sama sebagai jatah dari hasil kerja mereka tidak mereka peroleh, sedangkan yang dimaksud dengan penganiayaan terhadap majikan yaitu mereka dipaksa oleh kekuatan industri untuk membayar upah para pekerja melebihi dari kemampuan mereka. Oleh karena itu Al-Qur an memerintahkan kepada majikan untuk membayar para pekerja dengan bagian yang seharusnya mereka terima sesuai kerja mereka, dan pada saat yang sama dia telah menyelamatkan kepentingannya sendiri. Dan jika dia tidak mau mengikuti ajaran Al-Qur an ini maka dia akan sebagai penindas atau pelaku penganiayaan dan akan dihukum di dunia ini oleh negara islam 19 Diriwayatkan oleh Bukhari di dalam Shahih Bukhari, Kitab Al Ijarah, Bab Isti jar al- Musyrikin inda adh-dharuroh au Idza Lam Yujad Ahlul-Islam wa Amal an-nabiy Yahuda Khaibar(Fathul Bari, jilid IV, h. 442). Bukhari juga meriwayatkannya dalam Kitab Munaqabil- Anshar, Bab Hijaratin-Nabiy wa Ashhabihi ila al-madiah.

39 ( 27 dan di hari kemudian oleh Allah. Demikian pula para pekerja akan dianggap penindas jika dengan memaksa majikan untuk membayar melebihi kemampuannya. 20 Prinsip keadilan yang sama tercantum dalam surat al Jaatsiyah ayat 22. öνèδuρ ômt6 Ÿ2 $yϑî/ ø tρ ä. 3 t ôfçgï9uρ Èd,ptø:$Î/ uúö F{$#uρ ÏN uθ yϑ 9$# ª!$# t,n=yzuρ tβθßϑn=ôàãƒÿω Artinya : Dan Allah menciptakan langit dan bumi dengan tujuan yang benar dan agar dibalasi tiap-tiap diri terhadap apa yang dikerjakannya, dan mereka tidak akan dirugikan. 21 Prinsip dasar ini mengatur kegiatan manusia karena mereka akan diberi balasan di dunia dan di akhirat. Setiap manusia akan mendapat imbalan dari apa yang telah dikerjakannya dan masing masing tidak dirugikan. Jadi ayat ini menjamin tentang upah yang layak kepada setiap pekerja sesuai dengan apa yang telah disumbangkan dalam proses produksi, jika ada pengurangan dalam upah mereka tanpa diikuti oleh berkurangnya sumbangsih mereka, hal itu dianggap ketidakadilan dan penganiayaan. Ayat ini memperjelas bahwa upah setiap orang itu harus ditentukan berdasarkan kerjanya dan sumbangsihnya dalam kerja sama produksi dan untuk itu harus dibayar tidak kurang, juga tidak lebih dari apa yang telah dikerjakannya. Tentang prinsip ini disebut lagi dalam surat Al Ahqaf : 19 tβθçηs>ôàãƒÿω öνèδuρöνßγn= uηùår& öνåκu Ïjùuθã Ï9uρ (#θè=ïηxå $ ΙÊeΕ M y_u yš 9e à6ï9uρ 1989, h Opcit, Doktrin Ekonomi Islam, Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahnya, Semarang : CV Toha Putra,

40 Artinya : Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang Telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaanpekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan. 22 Dan dalam surat Ali Imran : 161 à2 4 ûuθè? ΝèO Ïπyϑ ušé)ø9$# tπöθtƒ xî $yϑî/ ÏNù'tƒ ö è=øótƒ tβuρ äótƒ É<oΨÏ9 tβ%x. $tβuρ tβθßϑn=ôàãƒÿωöνèδuρômt6 x.$ Β< ø tρ Artinya : Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan perang. barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, Maka pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu, Kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya. 23 Meskipun dalam ayat ini terdapat keterangan tentang balasan tehadap manusia di akhirat kelak terhadap manusia di akhirat kelak terhadap pekerjaan mereka di dunia, akan tetapi prinsip keadilan yang disebutkan di sini dapat pula diterapkan kepada manusia dalam memperoleh imbalannya di dunia ini. Oleh karena itu, setiap orang harus di beri imbalan penuh sesuai hasil kerjanya dan tidak seorangpun yang harus diperlakukan secara tidak adil. Pekerja harus memperoleh upahnya sesuai sumbangsihnya terhadap produksi. Dengan demikian setiap orang memperoleh bagiannya dari deviden Negara dan tidak seorangpun yang dirugikan. Sisi doktrinal (normative) dari teori islam yang mengikat dan menjelaskan jenis-jenis perolehan pendapatan yang muncul dari kepemilikan sarana-sarana produksi, juga untuk menjustifikasi izin serta larangan bagi kedua metode penetapannya. Norma menyatakan seluruh aturan hukum pada 22 Ibid, h Ibid, h. 56

41 29 saat penemuannya atau saat berlakunya adalah perolehan pendapatan (al kasb) didasarkan pada kerja yang dicurahkan dalam aktivitas produksi. Kerja yang tercurah merupakan satu satunya justifikasi dasar bagi pemberian kompensasi kepada si pekerja dari orang yang memintanya melakukan pekerjaan itu. Orang yang tidak mencurahkan kerja tidak beroleh justifikasi untuk menerima pendapatan. Norma ini memiliki pengertian positif dan negatifnya. 24 Pada sisi positif, norma ini menggariskan bahwa perolehan pendapatan atas dasar kerja adalah sah. Sementara pada sisi negatif, norma ini menegaskan ketidakabsahan pendapatan yang diperoleh tidak atas dasar kerja. Sisi positif norma ini tercermin dalam aturan aturan tentang pengupahan atau sewa. Aturan-aturan tersebut mengizinkan pekerja yang jasa kerjanya tercurah pada aktivitas produksi tertentu untuk menerima upah sebagai kompensasi atas kerja yang dicurahkan dalam aktivitas produksi itu. Dari sini dapat dipahami bahwa kerja yang dipandang oleh teori islam sebagai satu satunya dasar bagi perolehan pendapatan, bukan hanya kerja langsung (direct labour), namun juga kerja yang tersimpan (stored labour). Jadi, selama terjadi depresiasi kerja, si pemilik kerja berhak menerima kompensasi, baik kerjanya itu terdepresiasi secara langsung maupun tidak langsung. Sisi negatif norma ini menafikan setiap pendapatan yang tidak didasarkan pada kerja yang tercurah dalam aktivitas produksi. Teks yang termaktub dalam kitab An Nihayah menyatakan bahwa jika melakukan kerja, maka berhak memperoleh surplus. Surplus yang diterima itu adalah 24 Opcit h. 362.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG INSENTIF PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pola bisnis yang saat ini sangat marak dilakukan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pola bisnis yang saat ini sangat marak dilakukan adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu pola bisnis yang saat ini sangat marak dilakukan adalah bisnis dengan sistem MLM (Multi Level Marketing) yang merupakan salah satu cabang dari direct

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PRAKTEK PELAKSANAAN SISTEM PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL

BAB IV ANALISIS PRAKTEK PELAKSANAAN SISTEM PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL 64 BAB IV ANALISIS PRAKTEK PELAKSANAAN SISTEM PASSIVE INCOME PADA MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK INTERNATIONAL A. Insentif Passive Income di PT. K-Link International Dalam pembagian bonus

Lebih terperinci

BAB II PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG INCOME (PENDAPATAN ) Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang

BAB II PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG INCOME (PENDAPATAN ) Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang 16 BAB II PANDANGAN HUKUM ISLAM TENTANG INCOME (PENDAPATAN ) A. Konsep Income (Pendapatan) Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang, baik berupa uang kontan maupun natura. Pendapatan disebut juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pedoman kepada manusia yang berhubungan dengan pencipta-nya dan. hubungan manusia dengan sesamanya. Yang bertujuan agar kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pedoman kepada manusia yang berhubungan dengan pencipta-nya dan. hubungan manusia dengan sesamanya. Yang bertujuan agar kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama Samawi yang telah disempurnakan memberi pedoman kepada manusia yang berhubungan dengan pencipta-nya dan hubungan manusia dengan sesamanya. Yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen agar setia dengan produk yang dijual.caranya sangat beragam di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. konsumen agar setia dengan produk yang dijual.caranya sangat beragam di antaranya 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Penjualan barang atau jasa sekarang ini terus meningkat, diantaranya mengikat konsumen agar setia dengan produk yang dijual.caranya sangat beragam di antaranya

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL

ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL ANALISIS PENERAPAN SISTEM BAGI HASIL DALAM PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) CEMERLANG WELERI KENDAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI SUKUK RITEL MENGGUNAKAN SISTEM AKAD IJARAH SERTA RELEVANSINYA DENGAN PERLINDUNGAN INVESTOR

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI SUKUK RITEL MENGGUNAKAN SISTEM AKAD IJARAH SERTA RELEVANSINYA DENGAN PERLINDUNGAN INVESTOR TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI JUAL BELI SUKUK RITEL MENGGUNAKAN SISTEM AKAD IJARAH SERTA RELEVANSINYA DENGAN PERLINDUNGAN INVESTOR SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III PRAKTIK SISTEM MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK NUSANTARA

BAB III PRAKTIK SISTEM MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK NUSANTARA BAB III PRAKTIK SISTEM MULTI LEVEL MARKETING SYARIAH DI PT. K-LINK NUSANTARA A. Gambaran Umum PT. K-Link Internasional 1. Sejarah Berdirinya PT. K-Link K-Link didirikan di saat-saat bersejarah pada transisi

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Syari'ah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Syari'ah TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBATALAN SEPIHAK DALAM TRANSAKSI JUAL BELI BAWANG MERAH DENGAN SISTEM PANJER (Studi Kasus di Desa Bangsalrejo Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG

IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG IMPLEMENTASI AKAD AL-QARD WAL MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. BANYUMANIK SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu persyaratan Guna memperoleh gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP BEBERAPA PERSYARATAN DALAM KEBIJAKAN PEMBERIAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI PT. BPRS ARTHA MAS ABADI PATI SKRIPSI

ANALISIS TERHADAP BEBERAPA PERSYARATAN DALAM KEBIJAKAN PEMBERIAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI PT. BPRS ARTHA MAS ABADI PATI SKRIPSI ANALISIS TERHADAP BEBERAPA PERSYARATAN DALAM KEBIJAKAN PEMBERIAN PEMBIAYAAN MUSYARAKAH DI PT. BPRS ARTHA MAS ABADI PATI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak interaksi yang

BAB I PENDAHULUAN. lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak interaksi yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Banyak interaksi yang dilakukan agar kebutuhannya dapat terpenuhi.

Lebih terperinci

Mekanisme Pengelolaan Dana Premi Dan Bentuk Pertanggungan Pada. PT. Asuransi Astra Buana Motor Syariah Semarang SKRIPSI

Mekanisme Pengelolaan Dana Premi Dan Bentuk Pertanggungan Pada. PT. Asuransi Astra Buana Motor Syariah Semarang SKRIPSI Mekanisme Pengelolaan Dana Premi Dan Bentuk Pertanggungan Pada PT. Asuransi Astra Buana Motor Syariah Semarang SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS IDENTIFIKASI RISIKO PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN BANK BNI SYARI AH CABANG SEMARANG

ANALISIS IDENTIFIKASI RISIKO PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN BANK BNI SYARI AH CABANG SEMARANG ANALISIS IDENTIFIKASI RISIKO PEMBIAYAAN PADA LEMBAGA KEUANGAN BANK BNI SYARI AH CABANG SEMARANG Proposal Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata Sarjana Satu (S1)

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAH TENTANG PENGGUNAAN ISTILAH SHOHIBUL MAAL DAN MUDHARIB DALAM PERJANJIAN AL MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA

ANALISIS PENDAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAH TENTANG PENGGUNAAN ISTILAH SHOHIBUL MAAL DAN MUDHARIB DALAM PERJANJIAN AL MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA ANALISIS PENDAPAT DEWAN PENGAWAS SYARIAH TENTANG PENGGUNAAN ISTILAH SHOHIBUL MAAL DAN MUDHARIB DALAM PERJANJIAN AL MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

BAB II. dipraktikkan oleh masyarakat. Selain itu, praktik penjualan barang dan

BAB II. dipraktikkan oleh masyarakat. Selain itu, praktik penjualan barang dan BAB II FATWA DSN MUI NO: 75/DSN-MUI/VII/2009 TENTANG PEDOMAN PENJUALAN LANGSUNG BERJENJANG SYARIAH (PLBS) DAN PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN RI NO. 32/M-DAG/PER/8/2008 A. Fatwa DSN-MUI No: 75/DSN-MUI/VII/2009

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NO. 04 TAHUN Skripsi

ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NO. 04 TAHUN Skripsi ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT EL LABANA DALAM PERSPEKTIF FATWA DSN-MUI NO. 04 TAHUN 2000 Skripsi Disusun Guna Memenuhi Tugas Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGUPAHAN SISTEM ROYONGAN DI DESA KLIRIS KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat GunaMemperoleh Gelar Sarjana S1 dalam

Lebih terperinci

KEDUDUKAN HUKUM MLM. SHARIA COMPLIANCE By Dr. H. Ardito Bhinadi, M.Si

KEDUDUKAN HUKUM MLM. SHARIA COMPLIANCE By Dr. H. Ardito Bhinadi, M.Si KEDUDUKAN HUKUM MLM SHARIA COMPLIANCE By Dr. H. Ardito Bhinadi, M.Si Pengertian MLM MLM adalah sistem penjualan yang memanfaatkan konsumen sebagai tenaga penyalur secara langsung. Sistem penjualan ini

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN FATWA NOMOR 86/DSN-MUI/XII/2012 TENTANG HADIAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DI KJKS BINAMA SEMARANG

ANALISIS PENERAPAN FATWA NOMOR 86/DSN-MUI/XII/2012 TENTANG HADIAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DI KJKS BINAMA SEMARANG ANALISIS PENERAPAN FATWA NOMOR 86/DSN-MUI/XII/2012 TENTANG HADIAH DALAM PENGHIMPUNAN DANA LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH DI KJKS BINAMA SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna

Lebih terperinci

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi

ija>rah merupakan salah satu kegiatan muamalah dalam memenuhi BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK LELANG UNDIAN DALAM PENYEWAAN TANAH KAS DESA DI DESA SUMBERAGUNG KECAMATAN NGRAHO KABUPATEN BOJONEGORO Dari bab sebelumnya, penulis telah memaparkan bagaimana

Lebih terperinci

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah

SKRIPSI. Dalam Ilmu Syari ah ANALISIS FIQH MU AMALAH TERHADAP JUAL BELI POHON SENGON DENGAN SISTEM PENEBANGAN DITANGGUHKAN DI DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGURANGAN TAKARAN DALAM JUAL BELI BENSIN ECERAN DI JALAN MEDOHO RAYA KELURAHAN SAMBIREJO SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI. Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 PERLINDUNGAN NASABAH DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN AKAD MUDHARABAHDI BMT AMANAH BANGSRI JEPARA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN FATWA DSN-MUI NO. 25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN (STUDI PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG) SKRIPSI

ANALISIS PELAKSANAAN FATWA DSN-MUI NO. 25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN (STUDI PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG) SKRIPSI ANALISIS PELAKSANAAN FATWA DSN-MUI NO. 25/DSN-MUI/III/2002 TENTANG RAHN (STUDI PELAKSANAAN GADAI SYARI AH DI BTN SYARI AH SEMARANG) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI

STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI STUDY KASUS TENTANG WANPRESTASI PEMESANAN BARANG ANTARA C.V SUMBER JATI BATANG DENGAN TIGA PUTRA WELERI SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Studi Kasus di KSPPS Ar-Rahmah Gringsing Limpung Batang) SKRIPSI

ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Studi Kasus di KSPPS Ar-Rahmah Gringsing Limpung Batang) SKRIPSI ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (Studi Kasus di KSPPS Ar-Rahmah Gringsing Limpung Batang) SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) dalam

Lebih terperinci

ANALISIS METODE PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARIAH SKRIPSI

ANALISIS METODE PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARIAH SKRIPSI ANALISIS METODE PENGHITUNGAN BAGI HASIL PADA PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK JATENG SYARIAH SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Ekonomi Islam

Lebih terperinci

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP SEWA JASA PENGEBORAN SUMUR DENGAN SISTEM BORONGAN DI DESA KEMANTREN KECAMATAN PACIRAN KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Terhadap Mekanisme Sewa Jasa Pengeboran Sumur

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN TANGGUNG JAWAB ATAS RISIKO PEMBIAYAAN MACET DI KJKS BMT AL-FATH PATI. Dalam Ilmu Syariah dan Hukum.

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN TANGGUNG JAWAB ATAS RISIKO PEMBIAYAAN MACET DI KJKS BMT AL-FATH PATI. Dalam Ilmu Syariah dan Hukum. TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN TANGGUNG JAWAB ATAS RISIKO PEMBIAYAAN MACET DI KJKS BMT AL-FATH PATI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

ANALISIS PENGAMBILALIHAN JAMINAN PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT MARHAMAH WONOSOBO

ANALISIS PENGAMBILALIHAN JAMINAN PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT MARHAMAH WONOSOBO ANALISIS PENGAMBILALIHAN JAMINAN PADA PEMBIAYAAN MURABAHAH DI BMT MARHAMAH WONOSOBO TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBIAYAN MUDHARABAH MENURUT FATWA DSN-MUI NO : 07/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG PEMBIAYAAN MUDHARABAH (QIRADH)

ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBIAYAN MUDHARABAH MENURUT FATWA DSN-MUI NO : 07/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG PEMBIAYAAN MUDHARABAH (QIRADH) ANALISIS TERHADAP IMPLEMENTASI PEMBIAYAN MUDHARABAH MENURUT FATWA DSN-MUI NO : 07/DSN-MUI/IV/2000 TENTANG PEMBIAYAAN MUDHARABAH (QIRADH) (Studi Kasus di KSU Syariah Al-Akhsan Desa Kuryokalangan Kecamatan

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 STUDI ANALISIS AKAD PEMBIAYAAN MUḌĀRABAH DI BMT ARTHA MANDIRI REMBANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Mu amalah Siti Rokhaniah

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG WAKAFYANG DIWARISKAN SETELAH WAKIF MENINGGAL DUNIA

ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG WAKAFYANG DIWARISKAN SETELAH WAKIF MENINGGAL DUNIA ANALISIS PENDAPAT IMAM SYAFI I TENTANG WAKAFYANG DIWARISKAN SETELAH WAKIF MENINGGAL DUNIA SKRIPSI DiajukanuntukMemenuhiTugasdanMelengkapiSyarat GunaMemperolehGelarSarjana Program Strata 1 (S1) Program

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKAD WADI AH DAN RISIKO OPERASIONAL PADA PRODUK TABUNGAN SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI KJKS BMT AL-HIKMAH MIJEN

IMPLEMENTASI AKAD WADI AH DAN RISIKO OPERASIONAL PADA PRODUK TABUNGAN SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI KJKS BMT AL-HIKMAH MIJEN IMPLEMENTASI AKAD WADI AH DAN RISIKO OPERASIONAL PADA PRODUK TABUNGAN SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI KJKS BMT AL-HIKMAH MIJEN Diajukan Untuk Penulisan Tugas Akhir Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja

BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Pembayaran Upah Buruh Tani Oleh Pemberi Kerja Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Samlawi selaku sesepuh desa Tanjung Anom, dan masyarakat setempat lainnya. Pada dasarnya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI PT. BPRS ASAD ALIF KANTOR PELAYANAN KAS DR. CIPTO SEMARANG

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI PT. BPRS ASAD ALIF KANTOR PELAYANAN KAS DR. CIPTO SEMARANG IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH PADA PRODUK PEMBIAYAAN MODAL KERJA DI PT. BPRS ASAD ALIF KANTOR PELAYANAN KAS DR. CIPTO SEMARANG TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI DENGAN SISTEM CEGATAN" (StudiKasus Di DesaGunungPatiKecamatanGunungPati KotaSemarang)

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI DENGAN SISTEM CEGATAN (StudiKasus Di DesaGunungPatiKecamatanGunungPati KotaSemarang) ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI DENGAN SISTEM CEGATAN" (StudiKasus Di DesaGunungPatiKecamatanGunungPati KotaSemarang) SKRIPSI DiajukanUntukMemenuhiTugasdanMelengkapiSyarat GunaMemperolehGelarSarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUK TABUNGANKU ib BERBASIS AKAD WADIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG

ANALISIS PRODUK TABUNGANKU ib BERBASIS AKAD WADIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG ANALISIS PRODUK TABUNGANKU ib BERBASIS AKAD WADIAH PADA BANK BNI SYARIAH CABANG SEMARANG Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Dalam Ilmu Perbankan Syari

Lebih terperinci

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i)

PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i) PENARIKAN KEMBALI HARTA WAKAF OLEH PEMBERI WAKAF (Study Analisis Pendapat Imam Syafi'i) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN USHULIYAH TERHADAP STATUS ANAK LUAR KAWIN. (Studi Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010)

TINJAUAN USHULIYAH TERHADAP STATUS ANAK LUAR KAWIN. (Studi Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010) TINJAUAN USHULIYAH TERHADAP STATUS ANAK LUAR KAWIN (Studi Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata (S.1) dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENDIRIAN RUMAH DI BANTARAN SUNGAI KUTO (STUDI KASUS DI DESA SAMBONGSARI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENDIRIAN RUMAH DI BANTARAN SUNGAI KUTO (STUDI KASUS DI DESA SAMBONGSARI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENDIRIAN RUMAH DI BANTARAN SUNGAI KUTO (STUDI KASUS DI DESA SAMBONGSARI KECAMATAN WELERI KABUPATEN KENDAL) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Syari ah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Syari ah ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JAMINAN KECELAKAAN KERJA (Studi Implementatif Pasal 9 UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja di PT Abadi Jaya Manunggal Kendal) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTRA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG

MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTRA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA TABARRU PADA ASURANSI JIWA BERSAMA (AJB) BUMIPUTRA 1912 CABANG SYARIAH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL

MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL MANAJEMEN DANA ZAKAT DI BADAN AMIL ZAKAT DAERAH (BAZDA) KABUPATEN KENDAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era yang penuh dengan segala persaingan baik pada sektor pemerintahan, perdagangan terutama dalam bidang ekonomi. Merupakan suatu hal yang sedang marak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan suatu bank dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga intermediary sangat ditentukan oleh kemampuan bank tersebut dalam menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

LUTHFI AL FARUQI

LUTHFI AL FARUQI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIRELA (SIMPANAN SUKARELA LANCAR) DI KJKS BMT AL-HIKMAH UNGARAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP FATWA MAJLIS TARJIH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH NOMOR : 08 TAHUN 2006 TENTANG BUNGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang menggunakan sistem pemasaran berupa MLM (Multi level

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang menggunakan sistem pemasaran berupa MLM (Multi level BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang menggunakan sistem pemasaran berupa MLM (Multi level Marketing) banyak sekali ditemukan dewasa ini. Sistem pemasaran MLM (Multi level Marketing)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo.

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO. Pembiayaan di BMT Amanah Madina Waru Sidoarajo. BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PENGGUNAAN AKAD IJA>RAH MULTIJASA UNTUK SEGALA MACAM BENTUK PEMBIAYAAN DI BMT AMANAH MADINA WARU SIDOARJO A. Analisis Terhadap Praktek Akad Ija>rah Multijasa

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu-Ilmu Syari ah

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu-Ilmu Syari ah STUDI ANALISIS PENDAPAT IMAM AL-SYAFI I TENTANG KEWARISAN KAKEK BERSAMA SAUDARA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu-Ilmu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH MUAWANAH MWC NU ADIWERNA TEGAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN BANK, DPK, DAN ROA TERHADAP PROFIT SHARING DEPOSITO MUDHARABAH PADA PT BANK SYARIAH MANDIRI TAHUN 2008-2011 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP WARIS ANAK MBAREP (Studi Kasus di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali)

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP WARIS ANAK MBAREP (Studi Kasus di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP WARIS ANAK MBAREP (Studi Kasus di Desa Kendel Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali) SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyah Fakultas Syari ah dan Hukum UIN

Lebih terperinci

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Program Strata

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA ISLAMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PABRIK JENANG TABAROK KUDUS

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA ISLAMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PABRIK JENANG TABAROK KUDUS PENGARUH LINGKUNGAN KERJA ISLAMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI PABRIK JENANG TABAROK KUDUS SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI IKAN DI DALAM BLUNG. (Studi Kasus di TPI Desa Ujung Batu, Kec. Jepara, Kab.

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI IKAN DI DALAM BLUNG. (Studi Kasus di TPI Desa Ujung Batu, Kec. Jepara, Kab. ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI IKAN DI DALAM BLUNG (Studi Kasus di TPI Desa Ujung Batu, Kec. Jepara, Kab. Jepara) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PRAKTEK PERWAKAFAN UANG DI LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di KJKS BMT AL-FATTAH Pati)

PRAKTEK PERWAKAFAN UANG DI LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di KJKS BMT AL-FATTAH Pati) PRAKTEK PERWAKAFAN UANG DI LEMBAGA KEUANGAN SYARI AH (Studi Kasus di KJKS BMT AL-FATTAH Pati) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Oleh : UMI

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI SISTEM DROPSHIPPING

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI SISTEM DROPSHIPPING TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JUAL BELI SISTEM DROPSHIPPING (Studi Kasus di Toko Online Syafa OnShop Website www.facebook.com/groups/syafa.onshop/) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA MENYEWA LAHAN PERTANIANDI DESA GETASREJO KEC. GROBOGAN

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA MENYEWA LAHAN PERTANIANDI DESA GETASREJO KEC. GROBOGAN TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK SEWA MENYEWA LAHAN PERTANIANDI DESA GETASREJO KEC. GROBOGAN Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Syari'ah

Lebih terperinci

EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH ISTITUT AGAMA ASLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH ISTITUT AGAMA ASLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP RISIKO INVESTASI SAHAM YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2008-2011 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hubungan bermasyarakat dapat dibangun melalui kepentingan yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Hubungan bermasyarakat dapat dibangun melalui kepentingan yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Problema kehidupan umat manusia yang semakin kompleks dengan tuntutan hajat hidup yang semakin besar telah banyak membentuk pola pikir dan perilaku masyarakat.

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN IJARAH TANPA AGUNAN (Studi Kasus di KJKS BMT AULIA Magelang)

ANALISIS PEMBIAYAAN IJARAH TANPA AGUNAN (Studi Kasus di KJKS BMT AULIA Magelang) ANALISIS PEMBIAYAAN IJARAH TANPA AGUNAN (Studi Kasus di KJKS BMT AULIA Magelang) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Diploma Tiga dalam Ilmu Perbankan

Lebih terperinci

PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS

PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS PENERAPAN AKAD MUDHARABAH DALAM APLIKASI PRODUK SIMPANAN BERJANGKA (DEPOSITO) DI KSP GIRI MURIA GROUP CABANG DAWE KUDUS TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Luthfia Maulia Rizqi

Luthfia Maulia Rizqi APLIKASI AKAD WADIAH YAD DHAMANAH PADA TABUNGAN WISATA DI BMT BISMILLAH SUKOREJO TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Ilmu Perbankan Syariah

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010 ANALISIS TENTANG TIDAK ADANYA PELAPORAN PENGELOLAAN WAKAF OLEH NADZIR KEPADA KANTOR URUSAN AGAMA RELEVANSINYA DENGAN KOMPILASI HUKUM ISLAM PASAL 220 AYAT 2 ( Studi Kasus di Kantor Urusan Agama Kecamatan

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI SEMBAKO KREDIT. (Studi Kasus di Desa Mataram Udik, Kec. Bandar Mataram, Lampung Tengah) SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI SEMBAKO KREDIT. (Studi Kasus di Desa Mataram Udik, Kec. Bandar Mataram, Lampung Tengah) SKRIPSI TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI SEMBAKO KREDIT (Studi Kasus di Desa Mataram Udik, Kec. Bandar Mataram, Lampung Tengah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD PENAMBANGAN BATU DI DESA SENDANG KECAMATAN WONOGIRI KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam

Lebih terperinci

Oleh : Ima Khozanah NIM

Oleh : Ima Khozanah NIM BANTUAN HUKUM SECARA CUMA-CUMA OLEH POSBAKUM DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG (UU No. 50 Tahun 2009 Pasal 60 C Tentang Perubahan Kedua Atas UU No.7 Tahun 1989 Tentang Pengadilan Agama) SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENAWARAN PEDAGANG KONVEKSI DI PASAR JOHAR SEMARANG

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENAWARAN PEDAGANG KONVEKSI DI PASAR JOHAR SEMARANG TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENAWARAN PEDAGANG KONVEKSI DI PASAR JOHAR SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu

Lebih terperinci

STUDI ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

STUDI ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat STUDI ANALISIS PENDAPAT MUHAIMIN IQBAL TENTANG DINAR DAN DIRHAM SEBAGAI MATA UANG Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Mmperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Syari ah Oleh : MOCH

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA MANGKANG KOTA SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA MANGKANG KOTA SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM IMPLEMENTASI AKAD MURABAHAH DI BMT NU SEJAHTERA MANGKANG KOTA SEMARANG DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Skripsi Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG ISTRI PENCARI NAFKAH UTAMA DALAM KELUARGA TANPA MAHRAM SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat

TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG ISTRI PENCARI NAFKAH UTAMA DALAM KELUARGA TANPA MAHRAM SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat TINJAUAN HUKUM ISLAM TENTANG ISTRI PENCARI NAFKAH UTAMA DALAM KELUARGA TANPA MAHRAM (Studi Kasus Pada Keluarga TKW Di Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No. 44/DSN MUI/VIII/2004 TENTANG AKAD IJARAH PADA PEMBIAYAAN ib MULTIJASA DI BPRS ARTHA MAS ABADI PATI

IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No. 44/DSN MUI/VIII/2004 TENTANG AKAD IJARAH PADA PEMBIAYAAN ib MULTIJASA DI BPRS ARTHA MAS ABADI PATI IMPLEMENTASI FATWA DSN-MUI No. 44/DSN MUI/VIII/2004 TENTANG AKAD IJARAH PADA PEMBIAYAAN ib MULTIJASA DI BPRS ARTHA MAS ABADI PATI TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SYARIAH PADA PANTI ASUHAN YAYASAN AL-HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG

APLIKASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SYARIAH PADA PANTI ASUHAN YAYASAN AL-HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG APLIKASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF SYARIAH PADA PANTI ASUHAN YAYASAN AL-HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI MOTOR KREDIT MACET (Studi Kasus di Desa Jragung Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak).

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI MOTOR KREDIT MACET (Studi Kasus di Desa Jragung Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak). TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI MOTOR KREDIT MACET (Studi Kasus di Desa Jragung Kecamatan Karangawen Kabupaten Demak). SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting dalam memperlancar jalannya pembangunan suatu bangsa. Saat ini perbankan syariah telah memasuki

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN PERTANIAN DENGAN AKAD MUSYARAKAH DI PT. BPR SYARI AH ASAD ALIF SUKOREJO KENDAL KANTOR PELAYANAN KAS NGADIREJO TEMANGGUNG

ANALISIS PEMBIAYAAN PERTANIAN DENGAN AKAD MUSYARAKAH DI PT. BPR SYARI AH ASAD ALIF SUKOREJO KENDAL KANTOR PELAYANAN KAS NGADIREJO TEMANGGUNG ANALISIS PEMBIAYAAN PERTANIAN DENGAN AKAD MUSYARAKAH DI PT. BPR SYARI AH ASAD ALIF SUKOREJO KENDAL KANTOR PELAYANAN KAS NGADIREJO TEMANGGUNG TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi

PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi PENGARUH RASIO KEUANGAN BANK SYARIAH TERHADAP PENYALURAN PEMBIAYAAN (STUDI PADA BANK UMUM SYARIAH) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam.

Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. STUDI KOMPARASI KEMAMPUAN MENGHAFALKAN DOA SEHARI HARI ANTARA ANAK ANAK DI RA AL HIDAYAH DHARMA WANITA PERSATUAN IAIN WALISONGO DAN ANAK ANAK DI TK AL HIDAYAH IX NGALIYAN SEMARANG Skripsi Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muamalah terdapat peluang bagi manusia untuk mengadakan pembaharuan,

BAB I PENDAHULUAN. muamalah terdapat peluang bagi manusia untuk mengadakan pembaharuan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama yang universal mencakup aspek ibadah dan muamalah terdapat peluang bagi manusia untuk mengadakan pembaharuan, hal tersebut sudah menjadi kebutuhan

Lebih terperinci

ZAKIYAH SALSABILA

ZAKIYAH SALSABILA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ANAK BEDA AGAMA YANG MENDAPATKAN HARTA PENINGGALAN BERDASARKAN WASIAT WAJIBAH ( Analisis Penetapan Pengadilan Agama Cikarang Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr ) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG

BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG BAB I ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN MULTI JASA DENGAN AKAD IJARAH DI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARI'AH (BPRS) MITRA HARMONI SEMARANG A. LATAR BELAKANG Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, manusia

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN SKILL PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI KSPPS BMT AL-HIKMAH UNGARAN CABANG MIJEN

STRATEGI PENGEMBANGAN SKILL PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI KSPPS BMT AL-HIKMAH UNGARAN CABANG MIJEN STRATEGI PENGEMBANGAN SKILL PEGAWAI DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN DI KSPPS BMT AL-HIKMAH UNGARAN CABANG MIJEN Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN POTONGAN HARGA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU MEMBER DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DAN RELEVANSINYA DENGAN UU NO

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN POTONGAN HARGA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU MEMBER DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DAN RELEVANSINYA DENGAN UU NO TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN POTONGAN HARGA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU MEMBER DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DAN RELEVANSINYA DENGAN UU NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLIDUNGAN KONSUMEN (Studi Kasus Di

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MINAT NASABAH DALAM MEMILIH ASURANSI SYARIAH (Studi pada Nasabah AJB Bumiputera 1912 Cabang Syariah Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna memperoleh

Lebih terperinci

UNSUR GHARAR DALAM JUAL BELI BARANG ROSOK (Studi Kasus Kebonharjo Semarang Utara) SKRIPSI

UNSUR GHARAR DALAM JUAL BELI BARANG ROSOK (Studi Kasus Kebonharjo Semarang Utara) SKRIPSI UNSUR GHARAR DALAM JUAL BELI BARANG ROSOK (Studi Kasus Kebonharjo Semarang Utara) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari ah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA 61 BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP UPAH CATONAN DI DESA CIEURIH KEC. MAJA KAB. MAJALENGKA A. Rukun dan syarat yang berakad Catonan yang sudah menjadi tradisi di masyarakat sangat berpengaruh dalam

Lebih terperinci

APA SIH MLM..??? Pemasaran yang dilakukan melalui banyak level atau tingkatan, biasanya menggunakan mata rantai Up Line- Down Line.

APA SIH MLM..??? Pemasaran yang dilakukan melalui banyak level atau tingkatan, biasanya menggunakan mata rantai Up Line- Down Line. APA SIH MLM..??? Pemasaran yang dilakukan melalui banyak level atau tingkatan, biasanya menggunakan mata rantai Up Line- Down Line. FIQIH KONTEMPORER PRODUK DAN JASA YANG DIJUAL MARKETING LP-POM MUI The

Lebih terperinci

Oleh : MohLukmanul Hakim NIM

Oleh : MohLukmanul Hakim NIM TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP KOMERSIALISASI SUMBER DAYA AIR DALAM UU NO. 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Dalam

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG IDENTIFIKASI KARAKTER NASABAH DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBERIAN PEMBIAYAAN (Studi Kasus Pada KJKS BINAMA Semarang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh

Lebih terperinci

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam memahami maksud judul skripsi ini, terlebih dahulu akan diuraikan arti dari beberapa istilah yang ada dalam judul skripsi Sewa-Menyewa

Lebih terperinci

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA MLM SYARI'AH PT AHAD-NET INTERNASIONAL SKRIPSI

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA MLM SYARI'AH PT AHAD-NET INTERNASIONAL SKRIPSI TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA MLM SYARI'AH PT AHAD-NET INTERNASIONAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam pada Fakultas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Srata 1 Dalam Ilmu Syari ah

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Srata 1 Dalam Ilmu Syari ah TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK PESANAN BARANG DI PERCETAKAN MEDIAFFA JL. SARWO EDI WIBOWO PLAMONGAN SARI RT.O3/ RW.O3 KEC. PEDURUNGAN KOTA SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

PENYELESAIAN RESIKO SENGKETA PADA KEMITRAAN TERNAK AYAM DITINJAU DARI TEORI SYIRKAH ( Studi di Desa Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang)

PENYELESAIAN RESIKO SENGKETA PADA KEMITRAAN TERNAK AYAM DITINJAU DARI TEORI SYIRKAH ( Studi di Desa Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang) PENYELESAIAN RESIKO SENGKETA PADA KEMITRAAN TERNAK AYAM DITINJAU DARI TEORI SYIRKAH ( Studi di Desa Nongkosawit Kecamatan Gunungpati Kota Semarang) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci