Vol. II Nomor 2 September 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN :

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Vol. II Nomor 2 September 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN :"

Transkripsi

1 PENGARUH SOSIALISASI CUCI TANGAN LIMA MOMEN TERHADAP KEPATUHAN CUCI TANGAN PADA PERAWAT DI BANGSAL PUNOKAWAN, PRINGGODANI DAN IGD RSU RAJAWALI CITRA BANTUL YOGYAKARTA Hapipul Fahri 1, Listyana Natalia Retnaningsih 2, A.M sofyan 3 INTISARI Latar belakang: Patient safety adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk pasien. Kepatuhan cuci tangan pada perawat sering kali berdasarkan rasa terpaksa atau ketidakpahaman tentang pentingnya perilaku yang baru dapat disusul dengan kepatuhan yang berbeda jenisnya, yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan baik dengan tokoh yang menganjurkan perubahan tersebut (change agent). Hasi studi pendahuluan di RSU Rajawali Citra Bantul bahwa masih rendahnya perilaku cuci tangan terutama pada momen 1 dan momen 5. Tujuan penelitian: Mengetahui adanya pengaruh sosialisasi cuci tangan lima momen terhadap kepatuhan cuci tangan pada perawat di bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra Bantul. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan Pra Eksperimental dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. Populasi penelitian ini adalah perawat di Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra Bantul. Teknik sampling menggunakan total sampling dengan sampel 23 responden. Instrument pengumpulan data mengunakan lembar observasi. Analisa data penelitian menggunakan Paired T Test. Hasil: Ada pengaruh sosialisasi cuci tangan lima momen terhadap kepatuhan cuci tangan pada perawat di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra Bantul, Yogyakarta ditunjukan dengan hasil uji Paired T Test diperoleh p Value sebesar. (p<,5). Rata-rata nilai tingkat kepatuhan perawat cuci tangan lima momen sebelum sosialisasi adalah dan rata-rata setelah sosialisasi adalah Kesimpulan: Ada pengaruh sosialisasi cuci tangan lima momen terhadap kepatuhan cuci tangan pada perawat di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra Bantul, Yogyakarta. Kata kunci: Sosialisasi, Cuci tangan lima momen, Kepatuhan 1 Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta 2 Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Respati Yogyakarta 3 Manajement Keperawatan RSUD Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta THE INFLUENCE OF FIVE-MOMENT HANDWASHING SOCIALIZATION TO HAND-WASHING OBSERVANCE AMONG NURSES AT PUNOKAWANPRINGGONDANI AND EMERGENCY WARDS OF RAJAWALI CITRA PUBLIC HOSPITAL, BANTUL YOGYAKARTA Hapipul Fahri 1, Listyana Natalia Retnaningsih 2, Abdul Muid Sofyan 3 ABSTRACT Background: Patient safety is a health-worker s attempt in providing safe health service for the patients. Nurses observance of hand-washing is often based on the feeling of being obliged and not based on the understanding of its necessity. It might be also because of the need for maintaining food relation with the change agents, the authoritative persons who have introduced the change. A preliminary study at Rajawali Citra Public Hospital, Bantul, revealed the low practice of hand-washing, particularly for moment 1 and moment 5. Research Objective: This research was aimed at identifying the influence of five-moment hand-washing socialization to the hand-washing observance among nurses at Punokawan, Pringgondani and Emergency Wards of Rajawali Citra Public Hospital, Bantul, Yogyakarta Research Method: This research was a pre-experimental study with a one-group pretest-posttest design. The population consisted of nurses at Punokawan, Pringgondani and Emergency Wards of Rajawali Citra Public 83

2 Hospital, Bantul. It employed a total sampling technique with 23 respondents. The data collection instrument consisted ofan observation sheet. The data were analyzed with the paired T-test. Research Result: This research found that the influence of the socialization of five-moment hand-washing among the nurses at Punokawan, Pringgondani and Emergency Wards of Rajawali Citra Public Hospital, Bantul, Yogyakarta. The paired T-test yielded a p-value of. (p <.5). The nurses average observance value before the socialization of five-moment hand-washing was while after the socialization it increased to Conclusion: The socialization of five-moment hand-washing among the nurses at Punokawan, Pringgondani and Emergency Wards of Rajawali Citra Public Hospital, Bantul, Yogyakarta influenced their hand-washing observance. Keywords: socialization, five-moment hand-washing, observance 1 S1 (Undergraduate) Nursing Student of Yogyakarta Respati University 2 Lecturer of the S1 (Undergraduate) Nursing Study Program, Yogyakarta Respati University 3 Nursing Department Officer of Panembahan Senapati Regional Public Hospital, Bantul,Yogyakarta PENDAHULUAN World Health Organization (WHO) sebagai induk organisasi kesehatan dunia telah mengkampanyekan program keselamatan pasien salah satunya adalah menurunkan resiko infeksi nosokomial. Patient safety adalah suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk pasien. 1 Infeksi yang muncul setelah 72 jam seseorang dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah dirawat disebut infeksi nosokomial. 2 WHO sebagai suatu organisasi pada tahun 29 mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk petugas kesehatan dengan My five moments for hand hygiene adalah melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan prosedur bersih atau steril, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien resiko tinggi, setelah bersentuhan dengan pasien dan setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien. 1 Kepatuhan cuci tangan menjadi salah satu langkah yang efektif untuk memutuskan rantai transmisi infeksi, sehingga insidensi nosokomial dapat berkurang. Pencegahan dan pengendalian infeksi mutlak harus dilakukan oleh perawat, dokter dan seluruh orang yang terlibat dalam perawatan pasien. Salah satu komponen standar kewaspadaan dan usaha menurunkan infeksi nosokomial adalah menggunakan panduan kebersihan tangan yang benar dan mengimplementasikan secara efektif². Riset Kesehatan Dasar menunjukkan prevalensi nasional proporsi perilaku cuci tangan secara benar sebesar 47, persen dan lima provinsi terendah adalah Sumatera Barat (29,%), Papua (29,5%), Kalimantan Selatan (32,3%), Sumatera Utara (32,9%) dan Aceh (33,6%). Berdasarkan analisis kecenderungan rata-rata nasional proporsi penduduk umur 1 tahun berperilaku cuci tangan dengan benar meningkat tahun 27 (23,2%) menjadi 47, persen pada tahun Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSU Rajawali Citra pada tanggal 24 dan 28 Oktober 214. Setelah dilakukan observasi pada 1 perawat dengan hasil adalah pada momen 1 dari 1 perawat belum ada yang melakukan cuci tangan, momen 2 dari 1 perawat hanya 3 perawat yang melakukan cuci tangan, momen 3 dari 1 perawat hanya 5 perawat melakukan cuci tangan, momen 4 dari 1 perawat hanya 4 perawat melakukan cuci tangan dan momen 5 hanya 3 perawat melakukan cuci tangan. Peneliti juga mengamati enam langkah cuci tangan standar WHO 84

3 dimana dari 1 perawat yang diamati ada satu perawat yang ditemukan cuci tangannya tidak sesuai dengan enam langkah yang distandari oleh WHO. Berdasarkan uraian tersebut tujuan peneliti adalah untuk mengetahui pengaruh sosialisasi cuci tangan lima momen terhadap kepatuhan cuci tangan pada perawat di bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalaha Pra Eksperimental dengan rancangan One Group Pretest-Posttest Design. 4 Rancangan penelitian ini menggunakan One Group Pretest-Posttest dengan tidak menggunakan kelompok pembanding (kontrol). 5 Penelitian ini dilakukan pada perawat di bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta sejak tanggal Desember 214. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra Bantul yang berjumlah 23 perawat. Teknik sampling menggunakan total sampling yaitu mengambil semua populasi secara keseluruhan sehingga jumlah sampel penelitian ini 23 responden dengan kriteria inkulsi dan ekslusi: a. Kriteria Inklusi Perawat mau mengikuti sosialisasi atau mau menjadi responden b. Kriteria Eksklusi Perawat yang sedang cuti dan Perawat yang sedang melanjutkan studi Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independen) yaitu sosialisasi cuci tangan lima momen, sedangkan variabel terikat (dependen) yaitu kepatuhan cuci tangan pada perawat. Jenis data yang digunakan untuk tingkat kepatuhan adalah data primer meliputi tingkat kepatuhan sebelum dan sesudah sosialisasi, sedangkan data sekunder meliputi identitas responden yaitu nama, usia, jenis kelamin, serta jumlah perawat, tingkat pendidikan dan masa kerja perawat yang diperoleh dari bagian diklat rumah sakit. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi, leaflet, SAP Sosialisasi cuci tangan, gambar cuci tangan lima momen, gamar cuci tangan enam langkah benar dimana semua instrument sudah di uji validitas expert dengan hasil rata-rata nilai 93 sehingga instrumen penelitian ini layak digunakan dalam penelitian ini. Penelitian dilakukan dengan observasi secara langsung sebelum dan sesudah diberikan sosialisasi terhadap kepatuhan cuci tangan pada lima momen pada perawat di setiap shif. Lembar observasi terdiri dari 5 item yang diobservasi dalam 3 kali pengamatan dan pengisiannya/penilaian dengan skor yaitu: perawat melakukan cuci tangan pada 5 momen dengan cuci tangan 6 benar mendapat 2 poin, perawat melakukan cuci tangan pada 5 momen tapi tidak cuci tangan dengan 6 benar mendapat 1 poin dan tidak melakukan cuci tangan pada 5 momen mendapat nilai nol. Peneliti mengobservasi kepatuhan perawat melakukan cuci tangan pada lima momen dalam 3 kali melakukan tindakan kepada pasien. Pengukuran tingkat kepatuhan berdasarkan skala interval dengan penilaian tingakat kepatuhan perawat berdasarkan skor yang didapat dari skor - 3, sehingga penilaian tingkat kepatuhan hanya berdasarkan skor dari hasil pengamatan pada lembar observasi. Analisa univariat digunakan untuk medeskripsikan setiap variabel sedang kan analisa bivariat digunakan untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel. Analisa bivariat menggunakan uji Paired T Test yaitu teknik statistik untuk mengaetahui pengaruh sosialisasi cuci tangan lima momen terhadap kepatuhan cuci tangan pada perawat. 5 HASIL PENELITIAN Gambaran Lokasi Penelitian 85

4 Penelitian ini telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Rajawali Citra Bantul Yogyakarta. RSU Rajawali Citra berdiri sejak tanggal 2 Februari 28 dengan ijin 53/4/28 dan No. IMB: /26, dengan lokasi jalan Pleret Km.2,5 dusun Banjardadap, Potorono, Banguntapan, Bantul. Rumah sakit ini merupakan konversi/pengembangan dari klinik dan rumah bersalin. Dari klinik ini berkembang menjadi sebuah Rumah Sakit Umum swasta dengan tipe kelas D. 6 Gambaran cuci tangan perawat di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD bahwa peneliti mengamati cuci tangan dari beberapa perawat sebelum dilakukan sosialisasi ditemui perawat masih salah dalam melakukan cuci tangan enam langkah benar padahal pihak rumah sakit sudah menyediakan gambar cuci tangan yang 12 langkah di setiap wastafel. Terkait prilaku cuci tangan perawat pada lima momen dari ketiga bangsal bahwa peneliti menemukan hampir semua perawat tidak melakukan cuci tangan pada momen 1 dan momen 5. Hasil Penelitian Karakteristik Responden Tabel 1. Karakteristik Responden di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra 214 Karakteristik Responden f % Umur Umur <25 Tahun Umur 26-3 Tahun Umur >31 Tahun Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki Lama Bekerja <5 tahun >6 tahun Pendidikan Terakhir D3 S Total 23 1 Sumber: Data Sekunder diolah 215 Berdasarkan tabel 1. didapat data dari 23 responden perawat di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra berdasarkan umur responden umur <25 dan umur 26-3 tahun adalah paling banyak dengan masing-masing 1 responden (43.5%) dimana semua responden berjenis kelamin perempuan. Berdasarkan lama bekerja paling banyak responden bekerja dibawah 5 tahun sebanyak 15 responden (65.2%) dan tingkat pendidikan mayoritas D3 sebanyak 22 responden (95.7%). Kepatuhan Cuci Tangan Lima Momen Sebelum Sosialisasi Tabel 2. Frekuensi Skor Kepatuhan Sebelum Sosialisasi di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra 214 Skor Kepatuhan f % Skor kepatuhan -1 Skor kepatuhan 11-2 Skor kepatuhan , Total 23 1 Tabel 2. menginformasikan bahwa dari 23 responden didapatkan skor kepatuhan sebelum sosialisasi paling banyak berada pada rentang Skor kepatuhan 11-2 sebanyak 17 responden (73,9%) Tabel 3. Gambaran Responden Sebelum Sosialisasi di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra 214. n Min Max Mean S.D Nilai Kepatuhan Sumber: Data Primer diolah 215 Tabel 3. menginformasikan bahwa dari 23 responden didapatkan nilai minimal kepatuhan sebelum sosialisasi cuci tangan lima momen adalah 7, nilai maksimal 2, dan rata-rata sebesar Kepatuhan Cuci Tangan Lima Momen Setelah Sosialisasi Tabel 4. Frekuensi Skor Kepatuhan Setelah Sosialisasi di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra 214 Skor Kepatuhan f F Skor kepatuhan -1 Skor kepatuhan 11-2 Skor kepatuhan Total 23 1 Sumber: Data Primer diolah

5 Tabel 4. menginformasikan bahwa dari 23 responden didapatkan skor kepatuhan setelah sosialisasi paling banyak berada pada rentang Skor kepatuhan 21-3 sebanyak 16 responden (69,%). Tabel 5. Gambaran Responden Setelah Sosialisasi di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra 214 n Min Max Mean S.D Nilai Kepatuhan Sumber: Data Primer diolah 215 Tabel 5. menginformasikan bahwa dari 23 responden didapatkan nilai minimal kepatuhan setelah sosialisasi cuci tangan lima momen adalah 18, nilai maksimal 28, dan rata-rata sebesar Pengaruh Sosialisasi Cuci Tangan Lima Momen Terhadap Kepatuhan Cuci Tangan Pada Perawat Tabel 6. Hasil Uji Paired T Test Kepatuhan Sebelum dan Kepatuhan Sesudah Sosialisasi di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra 214 Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.6 diketahui bahwa rata-rata skor kepatuhan sebelum sosialisasi adalah dan rata-rata skor kepatuhan setelah sosialisasi adalah Hasil uji Paired T Test diperoleh p Value sebesar. (p<,5) maka hipotesis diterima. Artinya ada pengaruh signifikan sosialisasi cuci tangan lima momen terhadap kepatuhan cuci tangan pada perawat di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra Bantul Yogyakarta. PEMBAHASAN Berdasarkan karakteristik respoden menurut umur menunjukan jumlah responden pada umur paling banyak adalah umur <25 tahun sebanyak 1 responden dan umur 26-3 tahun sebanyak 1 responden. Menurut Evin dalam Rikayanti menjelaskan bahwa umur berpengaruh terhadap pola pikir seseorang dan pola fikir berpengaruh terhadap perilaku seseorang. 7 Kepatuhan dalam hal ini adalah kepatuhan akan cuci tangan sebagaimana menurut Nurbaeti kepatuhan adalah suatu prilaku manusia yang taat terhadap aturan, perintah, prosedur dan disiplin. 8 Berdasarkan jenis kelamin responden dalam penelitian ini didapat data semua responden berjenis kelamin perempuan. Jenis kelamin seseorang sangat menentukan bagaimana sesorang menyelesaikan masalah, dimana dalam penelitian ini yang menjadi masalah adalah kepatuhan dalam cuci tangan lima momen. Sehingga tingkat kepatuhan seorang perempuan akan berbeda dengan laki-laki jika diberikan perlakuan. Pendapat tersebut didukung Robbin dalam Rulis bahwa penelitian psikologi menunjukan wanita lebih bersedia untuk mematuhi wewenang dan pria lebih agresif serta kemungkinan lebih besar dari wanita untuk memiliki harapan atau keberhasilan namun perbedaanperbedaan itu tidak besar. 9 Berdasarkan pendidikan data yang diperoleh dari 23 responden yang paling banyak menempuh pendidikan D3 sebanyak 22 responden dan pendidikan sarjana hanya satu responden. Pendidikan dalam hal ini adalah pendidikan formal bagi perawat, merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembentukan karakter individu, semakin tinggi pendidikan maka karakter positif akan semakin meningkat, sehingga nilai-nilai intelektual semakin dikedepankan dalam proses penyelesaian masalah. Pendapat tersebut didukung oleh Feure Stein dalam Niven menjelaskan bahwa pendidikan seseorang dapat meningkatkan kepatuhan, sepanjang bahwa pendidikan tersebut merupakan pendidikan aktif seperti penggunaan 87

6 buku-buku dan kaset oleh seseorang secara mandiri. 1 Masa kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan seseorang. Berdasarkan masa kerja data diperoleh dari 23 responden paling banyak lama bekerja <5 tahun sebanyak 15 responden. Nurbaeti mengemukakan kepatuhan dapat dipengaruhi faktor internal dan eksternal, sperti usia, pendidikan, pengetahuan dan masa kerja. Pendapat tersebut diperkuat Robbin dalam Rulis senioritas sebagai masa kerja seseorang pada pekerjaan tertentu, bahwa ada hubungan positif antara senioritas denga produktifitas pekerjaan. 9 Penelitian ini menunjukan nilai/skor kepatuhan sebelum sosialisasi dari 23 responden didapatkan nilai minimal kepatuhan sebelum sosialisasi cuci tangan lima momen adalah 7 dan nilai kepatuhan maksimal 2 dengan kepatuhan sebelum sosialisasi rata-rata sebesar 12,48. Hal ini berarti bahwa kepatuhan perawat untuk melakukan cuci tangan pada lima momen masih rendah dilihat dari nilai rata-rata pada tabel 2. yang tidak mencapai setengah dari nilai total yaitu 15 dari 3 nilai tertinggi dalam tiga kali pengamatan dari masingmasing momen. Kesadaran perawat akan cuci tangan seharusnya sejalan dengan pengetahuan dan tingkat pendidikan, bahwa diketahui mayoritas pendidikan dari responden adalah D3 dan pengetahuan perawat akan cuci tangan merupakan pengetahuan yang paling awal diajarkan sebagai seorang perawat. Hasil itu juga sesuai dengan penelitian Inayatun yang meneliti tentang pengetahuan perawat cuci tangan dengan perilaku dimana hasil penelitian jumlah responden sebanyak 78 menunjukan tingkat pengetahuan paling banyak terdapat pada kategori kurang baik, sebanyak 55 orang (7,5%). Sedangkan untuk perilaku cuci tangan dengan jumlah responden terbanyak terdapat pada kategori buruk, sebanyak 46 orang (59%). 11 Hasil penelitian ini pada tabel 4. menginformasikan bahwa dari 23 responden didapatkan skor kepatuhan setelah sosialisasi paling banyak berada pada rentang Skor kepatuhan 21-3 sebanyak 16 responden (69,%). Hasil tersebut menujukan peningkatan skor kepatuhan dimana skor kepatuhan sebelum sosialisasi berada pada rentang skor 11-2 sebanyak 17 responden (73,9%) sedangkan setelah dilakukan sosialisasi cuci tangan berada pada rentang skor kepatuhan 21-3 sebanyak 16 responden (69,%). Perubahan rentang skor kepatuhan sebelum dan setelah sosialisasi sesuai dengan pendapat Jamaludin, dalam penelitiannya bahwa proses sosialisasi berdampak positif terhadap kepatuhan cuci tangan dan program sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan cuci tangan 5 momen pada para perawat. Sosialisasi dalam hal bisa diartikan pemberian pengetahuan atau pendidika dengan maksud peningkatan kepatuhan cuci tangan sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Saragih dan Rumapea dengan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan mengenai cuci tangan dengan tingkat kepatuhan melakukan cuci tangan (p =,2). 12 Hasil uji Paired T Test menunjukan bahwa besar nilai t = dan peroleh nilai p Value sebesar. (p<,5). Sedangkan rata-rata perbedaan sebelum dan sesudah sosialisasi cuci tangan lima momen dan simpangan bakunya adalah 1.87±3.185, yang berarti bahwa rata-rata peningkatan nilai kepatuhan sebelum dan sesudah sosialisasi sebesar Selain itu didapat pada nilai CI 95% sebesar ini berarti bahwa dengan tingkat kepercayaan sebesar 95% perawat yang diberikan sosialisasi akan mengalami peningkatan kepatuhan sebesar 9.85 sampai dengan dari sebelum diberikan sosialisasi cuci tangan lima momen pada perawat di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra Bantul 88

7 Yogyakarta. Sosialisasi sebagai bentuk belajar perawat terkait mencuci tangan pakai sabun yang dapat berlangsung melalui media Program sosialisasi dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan cuci tangan 5 momen pada para perawat yang di Bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD. Jamaludin dalam penelitiannya membuktikan peningkatan kepatuhan cuci tangan ini sesuai dengan peningkatan pengetahuan, yaitu sebelum sosialisasi hanya sekitar 8% perawat yang mengetahui kepentingan dan prosedur cuci tangan dan setelah sosialisasi meningkat menjadi 1%. Hal ini menunjukankan bahwa proses sosialisasi berdampak positif terhadap kepatuhan cuci tangan. 12 Kepatuhan perawat dalam hal ini juga tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan/ketaatan itu sendiri terhadap suatu aturan yang telah ditetapkan. Petugas kesehatan termasuk di dalamnya perawat terkadang tidak menaati terhadap nasehat dan peraturan dalam memberikan asuhan keperawatan yang baik untuk kepentingan pasien. Sesuai dengan pendapat Nurbaeti mengemukakan kepatuhan dapat dipengaruhi faktor internal dan eksternal, seperti usia, pendidikan, pengetahuan dan masa kerja. 9 Niven menjelaskan bahwa seseorang mungkin tidak mematuhi tujuan atau mungkin melupakan begitu saja atau salah mengerti instruksi yang diberikan. 1 Maka proses soialisasi dan review secara berulang harus dilakukan dan diperlukan juga pengawasan dikarenakan seseorang patuh terhadap aturan dengan keadaan terpakas. Kurangnya kepatuhan perawat dalam menerapkan asuhan keperawatan akan berakibat pada mutu asuhan itu sendiri. 13 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Karakteristik responden di bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD dapat dijelaskan sebagai berikut : umur responden paling banyak adalah <25 tahun dan umur 26-3 tahun, semua responden berjenis kelamin perempuan, lama bekerja responden paling banyak kurang dari 5 tahun, dan pendidikan mayoritas D3 keperawatan. 2. Rata-rata tingkat kepatuhan perawat cuci tangan lima momen sebelum dilakukan sosialisasi dengan nilai rata-rata sebesar Rata-rata tingkat kepatuhan perawat cuci tangan lima momen setelah dilakukan sosialisasi dengan nilai rata-rata sebesar Terdapat pengaruh sosialisasi cuci tangan lima momen terhadap tingkat kepatuhan cuci tangan pada perawat di bangsal Punokawan, Pringgodani dan IGD RSU Rajawali Citra. Saran 1. Bagi RSU Rajawali Citra Mengacu pada UU Rumah sakit No. 44 tahun 29 BAB VIII Pasal 29 ayat 1 yang berbunyi setiap rumah sakit mempunyai kewajiban: memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif mengutamakan kepentingan pasien sesuai standar pelayanan sehingga pihak RSU Rajawali Citra hendaknya menjadikan sosialisasi sebagai suatu sarana untuk meningkatkan kepatuhan cuci tangan pada perawat sehingga terwujudnya patient safety. 2. Perawat RSU Rajawali Citra Bagi perawat diharapakan selalu menaati aturan yang telah ditetapkan dari WHO dan pihak rumah sakit baik cuci tangan lima momen dan enam langkah benar sebagai upaya dalam memberikan pelayanan yang aman untuk perawat sendiri dan untuk pasien. Adanya UU Keperawatan No. 38 tahun 214 menuntut perawat untuk meberikan pelayanan profesional agar terhindar dari tuntutan hukum. 3. Institusi pendidikan Universitas Respati Yogyakarta 89

8 Bagi Institusi pendidikan Universitas Respati Yogyakarta diharapkan menambah literatur terkait cuci tangan sehingga mahasiswa lebih mudah mendapatkan informasi yang lebih banyak. 4. Peneliti selanjutnya Bagi peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian lanjutan dari penelitia ini dengan menambah jumlah sampel, menggunakan kelompok kontrol, modifikasi alat ukur atau mengunakan alat ukur yang berbeda dan mengendalikan faktor-faktor perancu agar mengurangi bias. Selain itu diharapkan ada penelitian lanjutan terkait pengaruh monitoring terhadap kepatuhan cuci tangan lima momen. 11 Inayatur, Rabbani S Hubungan Pengetahuan Terhadap Perilaku Cuci Tangan Petugas Kesehatan Di Bagian Ilmu Kesehatan Anak Blu Rsup Prof Dr Rd Kandou Manado. Skripsi: Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 12 Saragih & Rumapea.212. Hubungan Karakteristik Perawat Dengan Tingkat Kepatuhan Perawat Melakukan Cuci Tangan di Rumah Sakit Columbia Asia Medan.Fakultas Ilmu Keperawatan. Available. Diakses 23 Januari Notoatmodjo, S. 21. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Renika Cipta DAFTAR PUSTAKA 1 WHO. 29. Hand Hygiene: Why, How & When?. A world alliance for sufer health care 2 Jamaludidin J., Sugeng S. & Wahyu I, dan Sondang M Kepatuhan Cuci Tangan 5 Momen di Unit Perawatan Intensif. Majalah Kedokteran Terapi Intensif.; 2(3): RISKESDAS Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Departemen Kesehatan. Riset kesehatan dasar (RISKESDAS) Jakarta: Departemen Ke sehatan RI 4 Setiadi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika 5 Notoatmodjo, S Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Renika Cipta 6 RSU Rajawali Citra Gambaran Umum Rumah Sakit Rajawali Citra. Bantul: Diklat Rumah Sakit 7 Rikayanti, Kadek Herna Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Memcuci Tangan Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Bandung 213. Community Health.; 1(2): Nurbaeti. 24. Ilmu Perilaku dan Tingkat Kepatuhan. Diakses Rulis, Ayu S Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Perawat Dalam Melaksanakan SOP Pemasanagnan Katteter Uretra Di Ruang Rawat Inap RSUD Panembahan Senopati Bantul. Skripsi S1 Progras Studi Ilmu Keperawatan Univesitas Respati Yogyakarta 1 Niven, Neil. 22. Psikologi Kesehatan Edisi 2. Jakarta: EGC 9

9

BAB I PENDAHULUAN. kualitas mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga

BAB I PENDAHULUAN. kualitas mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya angka kejadian infeksi nosokomial mengindikasikan rendahnya kualitas mutu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai tempat pengobatan, juga merupakan sarana

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu

BAB 1 : PENDAHULUAN. mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care is safe care, yaitu BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia kesehatan tidak bisa terlepas dari keselamatan pasien, yang merupakan suatu upaya dari petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman untuk

Lebih terperinci

PENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE MOMENTS CUCI TANGAN PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO

PENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE MOMENTS CUCI TANGAN PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO PENGETAHUAN DAN PENERAPAN FIVE MOMENTS CUCI TANGAN PERAWAT DI RSUD SUKOHARJO Riyani Wulandari, Siti Sholikah STIKES Aisyiyah Surakarta riyan1cute@yahoo.co.id ABSTRAK Pendahuluan; Pasien rawat inap di rumah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tenaga kesehatan di Klinik Hemodialisis Nitipuran berjumlah 11 orang yang terdiri dari 4 dokter dan 7 perawat. Setiap hari terdapat 3 kali pergantian shift perawat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan dengan pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsumen rumah sakit merupakan unit pelayanan medis yang sangat kompleks. Kompleksitasnya sebuah rumah sakit tidak hanya dari jenis dan macam penyakit yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan di rumah sakit yaitu: keselamatan pasien, keselamatan

Lebih terperinci

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash Hubungan Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Terhadap Kepatuhan Melakukan Cuci Tangan dengan Metode Hand Wash di IGD RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Endiyono 1*, Faisal Dwi Prasetyo 2 1,2 Program

Lebih terperinci

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: ) JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: 2356-3346) http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keselamatan pasien (Patient Safety) adalah isu global dan nasional bagi rumah sakit, komponen penting dari mutu layanan kesehatan, prinsip dasar dari pelayanan pasien

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan metode eksperimen yaitu quasy-eksperimental pre-post test design dimana didalam penelitian

Lebih terperinci

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT EFFECT OF SANITATION STANDARD OPERATING PROCEDURE (SSOP) SOCIALIZATION TO KNOWLEDGE ON SANITATION HYGIENE OF FOOD PROCESSING STAFF AT NUTRITION INSTALLATION OF PROF. DR. W. Z JOHANES HOSPITAL KUPANG Cindy

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012 EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARI SEMPOR KEBUMEN Faisal Reza 1, Marsito

Lebih terperinci

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD

Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD Perbandingan pengaruh promosi kesehatan menggunakan media audio dengan media audio-visual terhadap perilaku kesehatan gigi dan mulut siswa SD 1 Eko A. Papilaya 2 Kustina Zuliari 2 Juliatri 1 Kandidat Skripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Dengan pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tenaga kesehatan di Klinik Hemodialisis Nitipuran berjumlah 11 orang yang terdiri dari 3 dokter dan 8 perawat. Pada klinik tersebut terdapat 7 tempat tidur

Lebih terperinci

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI PENGARUH PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) TERHADAP KEMAMPUAN SOSIALISASI PADA KLIEN DENGAN KERUSAKAN INTERAKSI SOSIAL DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. RM SOEDJARWADI KLATEN JAWA TENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi

BAB I PENDAHULUAN. sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi nosokomial merupakan masalah besar yang dihadapi rumah sakit. Infeksi nosokomial/hospital acquired infection (HAI) adalah infeksi yang didapatkan dan berkembang

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 HUBUNGAN SIKAP CARING PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PADA PASIEN TOTAL CARE DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO Erdianti Wowor Linnie Pondaag Yolanda Bataha Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga pasien merupakan pihak yang mempunyai hak untuk mengetahui status kesehatan pasien yang paling utama. Keluarga pasien mempunyai hak untuk diberitahukan tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi nasokomial merupakan persoalan serius yang menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Infeksi nasokomial ini dapat berasal dari dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi adalah Healthcare-associated Infection (HAIs). HAIs

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi adalah Healthcare-associated Infection (HAIs). HAIs BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasien, tenaga kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok yang beresiko terkena infeksi. Salah satu infeksi yang dapat terjadi adalah Healthcare-associated

Lebih terperinci

Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian Wardanah 2 ABSTRACT

Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian Wardanah 2 ABSTRACT RELATIONSHIP BETWEEN NURSES CARING BEHAVIOR AND ANXIETY LEVEL OF SCHOOL CHILDREN HOSPITALIZED AT PEDIATRIC INPATIENT ROOM OF RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Iksirul Anwar 1, Listyana Natalia R. 2, Dian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Nazwar Hamdani Rahil INTISARI Latar Belakang : Kecenderungan

Lebih terperinci

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA HUBUNGAN SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN PENERAPAN HAND HYGIENE DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SRI WULANDARI 201210201141 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian quasy experimental, control group pre test post test design. Jenis penelitian

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK HEMODIALISIS

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK HEMODIALISIS KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MEDIA VIDEO TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK HEMODIALISIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat... Hubungan antara Peranan Perawat dengan Sikap Perawat pada Pemberian Informed Consent Sebagai Upaya Perlindungan Hukum Bagi Pasien di RS PKU

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CUCI TANGAN TERHADAP KEPATUHAN MAHASISWA PRAKTEK DI RUANG ICU RSUD Dr. MOEWARDI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CUCI TANGAN TERHADAP KEPATUHAN MAHASISWA PRAKTEK DI RUANG ICU RSUD Dr. MOEWARDI 0 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN CUCI TANGAN TERHADAP KEPATUHAN MAHASISWA PRAKTEK DI RUANG ICU RSUD Dr. MOEWARDI ARTIKEL ILMIAH Oleh: RINA MURDYANINGSIH NIM. ST 13061 PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES

Lebih terperinci

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK EKA FEBRIANI I32111019 NASKAH PUBLIKASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2009, maka diperlukan adanya fasilitas pelayanan kesehatan untuk BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada era globalisasi ini masyarakat cenderung menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Sebagai wujud pengamalan Undang-Undang No. 36 Tahun 2009, maka diperlukan

Lebih terperinci

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja Caecilia Takainginan 1, Ellen Pesak 2, Dionysius Sumenge 3 1.SMK Negeri I Sangkub kabupaten Bolaang Mongondow Utara 2,3,

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR OLEH: NI KOMANG EMI APRILIANTARI NIM. 1302115033 KEMENTERIAN KEPENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM BETHESDA TOMOHON Gabriela A. Pang*, Woodford B.S Joseph*, Ricky C. Sondakh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas

Lebih terperinci

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: DEWI YULIANA 201310201016 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

Mohammad Iqbal Bumulo Hendro Bidjuni Jeavery Bawotong

Mohammad Iqbal Bumulo Hendro Bidjuni Jeavery Bawotong PENGARUH MANAJEMEN MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL TIM TERHADAP KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DI BANGSAL PRIA RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Mohammad Iqbal Bumulo Hendro Bidjuni

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA 45 PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA (Studi Eksperimental di Dusun Paron II, Wilayah Kerja Puskesmas Ngasem) Widhi Sumirat Dosen Akper Pamenang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian quasi-eksperiment pre test dan post test design. Penelitian

Lebih terperinci

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website) FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTISEPTIC HAND RUB PADA PENUNGGU PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL DAHLIA KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN BREBES Dea Afra Firdausy *),

Lebih terperinci

Kepatuhan Cuci Tangan 5 Momen di Unit Perawatan Intensif

Kepatuhan Cuci Tangan 5 Momen di Unit Perawatan Intensif ARTIKEL PENELITIAN Kepatuhan Cuci Tangan 5 Momen di Unit Perawatan Intensif Joko Jamaluddin, Sriyono Sugeng, Ika Wahyu, Merry Sondang ABSTRACT Background: Patient safety is an effort from the health care

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI GUSRINI RUBIYANTI NIM I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK

NASKAH PUBLIKASI GUSRINI RUBIYANTI NIM I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK NASKAH PUBLIKASI PENGARUH TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK (TAK) STIMULASI PERSEPSI TERHADAP KEMAMPUAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SUNGAI BANGKONG PONTIANAK GUSRINI RUBIYANTI NIM I31112011

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

GAMBARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA GAMBARAN PELAKSANAAN CUCI TANGAN OLEH PERAWAT SEBELUM DAN SETELAH MELAKUKAN TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian adalah kuantitatif dan desain penelitian ini menggunakan metode Quasy-Eksperiment pretest dan posttest. Keterangan : P 1 X 1 P 2 P 1 : Pre-test

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Meggy Sukma S. Sumarno Amatus Yudi Ismanto Yolanda Bataha Program

Lebih terperinci

Hubungan Kepatuhan Perawat dalam Cuci Tangan Enam Langkah Lima Momen dengan Kejadian Phlebitis di RSI Kendal.

Hubungan Kepatuhan Perawat dalam Cuci Tangan Enam Langkah Lima Momen dengan Kejadian Phlebitis di RSI Kendal. Hubungan Kepatuhan Perawat dalam Cuci Tangan Enam Langkah Lima Momen dengan Kejadian Phlebitis di RSI Kendal. Dwi Ari Mulyani 1, Tri Hartiti 2, Vivi Yosafianti P 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Rancangan yang digunakan adalah one group pretest-postest.

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL YOGYAKARTA PENGARUH PENYULUHAN KANKER SERVIKS TERHADAP MINAT PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) DI DUSUN SUKOHARJO SEDAYU BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Iis Suprapti 1610104196 PROGRAM STUDI BIDAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO THE RELATIONSHIP BETWEEN THE WORKLOAD WITH PERFORMANCE OF NURSES IN RSUD SARAS HUSADA PURWOREDJO Naskah Publikasi Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin.

Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifkan antara tingkat pengetahuan perawat dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SOP pemasangan urin. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Kepatuhan Dalam Pelaksanaan Standar Operating Prosedur (SOP) Pemasangan Kateter Urin Di Bangsal Rawat inap RSUD Panembahan Senopati Bantul Mohamad Judha INTISARI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN Di bangsal penyakit dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang periode 1-31 Januari 2012 JURNAL PENELITIAN

Lebih terperinci

KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT MISI RANGKASBITUNG

KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT MISI RANGKASBITUNG KEPATUHAN HAND HYGIENE DI RUMAH SAKIT MISI RANGKASBITUNG Sarma Eko Natalia Sinaga * ekosarma@yahoo.co.id ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pendidikan, pengetahuan, sikap, ketersediaan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM HUBUNGAN PERAN PERAWAT SEBAGAI EDUKATOR DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM dr. H. KOESNADI KABUPATEN BONDOWOSO SKRIPSI Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM 092310101070

Lebih terperinci

Vol. II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN :

Vol. II Nomor 1 Maret 2015 Jurnal Keperawatan Respati ISSN : PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DALAM PENCEGAHAN ULKUS KAKI DIABETIK DI POLIKLINIK RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL Ni Putu Mirah Ayu KB 1, Santi

Lebih terperinci

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN

Jurnal Harapan Bangsa, Vol.1 No.1 Desember 2013 ISSN PERBEDAAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG PENYAKIT ISPA PADA BALITA SEBELUM DAN SETELAH DIBERIKAN PENDIDIKAN KESEHATAN DI PUSKESMAS ARIODILLAH PALEMBANG TAHUN 2012 Oleh : Amalia Dosen STIK Bina Husada

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON Faktor Faktor Motivasi Eksternal yang Mempengaruhi Perawat dalam Penggunaan Handscoon dalam Perawatan Luka di Ruang Bedah RSUD Panembahan Senopati Bantul FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI

Lebih terperinci

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : 90 96 ISSN 2252-5416 HUBUNGAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN The Correlation between the Extrinsic Motivation

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERAWATAN PAYUDARA TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER III DI RSUD SURAKARTA Yeti Nurhayati 1) 1 Prodi S-1 Keperawatan, STIKes Kusuma Husada Surakarta

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Five Momenths for Hand Hygiene dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial

Evaluasi Pelaksanaan Five Momenths for Hand Hygiene dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial Evaluasi Pelaksanaan Five Momenths for Hand Hygiene dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial Apriliana Kurniawati, Liena Sofiana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan; Jalan

Lebih terperinci

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 21-31

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 21-31 Community Health VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 21-31 Artikel Penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Mencuci Tangan Petugas Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Daerah Badung Tahun 2013

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA

STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA STUDI EKSPERIMEN PENGGUNAAN MEDIA LEAFLET DAN VIDEO BAHAYA MEROKOK PADA REMAJA Kasman, Noorhidayah, Kasuma Bakti Persada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Kalimantan Banjarmasin kasman.ph@gmail.com

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG JURNAL NURSING STUDIES, Volume 1, Nomor 1 Tahun 2012, Halaman 213 218 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jnursing EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG Liliana Dewi Purnamasari 1),

Lebih terperinci

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar

Relationship Between Nurse Knowledge, Attitude, Workloads with Medical Record Completion at the Emergency Unit, Sanglah Hospital, Denpasar Laporan hasil penelitian Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap, Beban Kerja Perawat dengan Kelengkapan Dokumentasi Asuhan Keperawatan di IRNA IGD RSUP Sanglah Denpasar Putri Mastini 1,2, N.T. Suryadhi 2,3,

Lebih terperinci

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 4 Nomor 1, Mei 2016 Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni Rivelino Hamel HUBUNGAN MOTIVASI MAHASISWA PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN DENGAN MINAT MELANJUTKAN STUDI PROFESI NERS DI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO Reni Yatnasari Silaban Hendro Bidjuni

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. resiko dan faktor efek (Notoatmodjo, 2010). 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Racangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik. Survei Analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana

Lebih terperinci

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. KANDOU KOTA MANADO RELATIONSHIP BETWEEN NURSE SERVICE WITH THE

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG ABSTRAK PENGARUH PENERAPAN METODE TIM TERHADAP KEPUASAN KERJA PERAWAT DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG Maria Magdalena Sri Widiastuti 1), Dyah Widodo 2), Esti Widiani 3) 1) Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02

BAB III METODE PENELITIAN. (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design. Kelompok Eksperimen 01 X 02 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment). Rancangan yang digunakan adalah One Group Design Pretest-Postest

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh RAUDATUL MAULIDA

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh RAUDATUL MAULIDA KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI CUCI TANGAN DENGAN METODE JEMBATAN KELEDAI DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN CUCI TANGAN PENGUNJUNG PUSKESMAS KASIHAN I DAN PUSKESMAS SEWON I BANTUL Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PENELITIAN. 3.1 Kerangka penelitian Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

BAB III KERANGKA PENELITIAN. 3.1 Kerangka penelitian Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya 20 BAB III KERANGKA PENELITIAN 3.1 Kerangka penelitian Kerangka konseptual dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya Hubungan Pengetahuan dengan pelaksanaan five moment perawat di Rumah Sakit.

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION DALAM ISLAM TERHADAP PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN ANAK USIA REMAJA DI DUSUN KARANG TENGAH NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh:

Lebih terperinci

Oleh : Rahayu Setyowati

Oleh : Rahayu Setyowati FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP PEMASANGAN INFUS DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN INSTALASI RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015

Lebih terperinci

LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015

LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015 LAPORAN KEPATUHAN HAND HYGIENE RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA BULAN JANUARI - MARET 2015 R S U HAJI SURABAYA KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT UMUM HAJI SURABAYA 2015 BAB 1 PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENELITIAN PERILAKU PERAWAT DALAM MENGGUNAKAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI DI INSTALASI GAWAT DARURAT. Di RS Kabupaten Ponorogo

PENELITIAN PERILAKU PERAWAT DALAM MENGGUNAKAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI DI INSTALASI GAWAT DARURAT. Di RS Kabupaten Ponorogo PENELITIAN PERILAKU PERAWAT DALAM MENGGUNAKAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI DI INSTALASI GAWAT DARURAT Di RS Kabupaten Ponorogo Oleh : ERINA RANI YEYEN CRISWANTI NIM : 11611941 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

Lebih terperinci

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *)

Aji Galih Nur Pratomo, Sahuri Teguh, S.Kep, Ns *) Prosiding Seminar Nasional Fakultas Ilmu Kesehatan ISSN 2460-4143 PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PENDERITA GANGGUAN JIWA DI DESA NGUTER KABUPATEN

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani HUBUNGAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS KESEHATAN DI INSTALASI RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Nopia Wahyuliani 215114383

Lebih terperinci

radiografi konvensional merupakan penelitian analitik dengan menggunakan

radiografi konvensional merupakan penelitian analitik dengan menggunakan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian tingkat kepuasan pasien rawat jalan pada tiga penyedia layanan radiografi konvensional merupakan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat BAB 1 PENDAHULUAN Setiap kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan atau meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,

Lebih terperinci

ABSTRACT. Ranti Susanti 1), Wahyuningsih Safitri 2), Anissa Cindy Nurul Afni 3) ABSTRAK

ABSTRACT. Ranti Susanti 1), Wahyuningsih Safitri 2), Anissa Cindy Nurul Afni 3) ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT MELAKSANAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL: MENURUNKAN RISIKO CIDERA AKIBAT JATUH DI RUANG PERAWATAN DEWASA RSUD DR.MOEWARDI Ranti Susanti 1), Wahyuningsih

Lebih terperinci

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta The Relationship Between the Counseling of Smoking Dangers and the Adolescent Knowledge and Attitude Towards the Smoking Dangers in SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MELALUI MEDIA SLIDE TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK

KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MELALUI MEDIA SLIDE TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH EDUKASI MELALUI MEDIA SLIDE TERHADAP PENINGKATAN KEPATUHAN TENAGA KESEHATAN DALAM MELAKSANAKAN HAND HYGIENE DI KLINIK HEMODIALISIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3) HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT DAN RUANG SARAH RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO THE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE AND ATTITUDE

Lebih terperinci

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GASTRITIS TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN GASTRITIS PADA REMAJA DI SMA NEGERI 7 MANADO Maya Sinta Sumangkut Sefti Rompas Michael Karundeng Program Studi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah setiap tahunnya (Mores et al., 2014). Infeksi nosokomial adalah salah

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah setiap tahunnya (Mores et al., 2014). Infeksi nosokomial adalah salah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi masih menjadi permasalahan di berbagai negara berkembang di dunia dan penyebab kematian dan kecacatan dengan jumlah kasus yang selalu bertambah setiap tahunnya

Lebih terperinci

KARMILA /IKM

KARMILA /IKM PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP DAN KEPATUHAN PERAWAT TERHADAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SARI MUTIARA MEDAN TAHUN 2014 TESIS Oleh KARMILA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian One Group Pretest Posttest yaitu sampel pada penelitian ini

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN HUBUNGAN PRODUKTIFITAS PERAWAT DENGAN PENDOKUMENTASIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT Maria Lily Hozana*, Gustop Amatiria** *Perawat RS Panti Secanti Gisting **Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan asuhan keperawatan juga tidak disertai pendokumentasian yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Praktek keperawatan di indonesia saat ini masih dalam suatu proses profesionalisme yaitu terjadinya suatu perubahan dan perkembangan global dan lokal. Masalah yang sering

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS EDUKASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEPATUHAN FIVE MOMENT FOR HAND HYGIENE DI RUANG PERAWATAN INTENSIF

EFEKTIFITAS EDUKASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEPATUHAN FIVE MOMENT FOR HAND HYGIENE DI RUANG PERAWATAN INTENSIF EFEKTIFITAS EDUKASI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEPATUHAN FIVE MOMENT FOR HAND HYGIENE DI RUANG PERAWATAN INTENSIF THE EFFECTIVENESS OF EDUCATION IMPROVING MOTIVATION AND ADHERENCE FIVE MOMENTS FOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kadang-kadang mengakibatkan kematian pada pasien dan kerugian keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kadang-kadang mengakibatkan kematian pada pasien dan kerugian keuangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Setiap tahun ratusan juta pasien di seluruh dunia terjangkit infeksi terkait perawatan kesehatan. Hal ini signifikan mengarah pada fisik dan psikologis dan kadang-kadang

Lebih terperinci

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94

Promotif, Vol.4 No.2, April 2015 Hal 86-94 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DI RUANGAN PERAWATAN JIWA RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROPINSI SULAWESI TENGAH Sugeng Adiono Politeknik Kesehatan Kementerian

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PELATIHAN PATIENT SAFETY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BIDAN DI RAWAT INAP PUSKESMAS TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

EFEKTIFITAS PELATIHAN PATIENT SAFETY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BIDAN DI RAWAT INAP PUSKESMAS TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO EFEKTIFITAS PELATIHAN PATIENT SAFETY DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BIDAN DI RAWAT INAP PUSKESMAS TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO TESIS Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

ERY SANDI NIM I

ERY SANDI NIM I NASKAH PUBLIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI PERAWAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN SARJANA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK TAHUN 2016 ERY

Lebih terperinci

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan)

PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan) 48 PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN UPAYA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMAL (Studi di Ruang Rawat Inap RSUD Dr. Sayidiman Magetan) NURSES KNOWLEDGE WITH THE EFFORT OF PREVENTION OF NOSOCOMIAL INFECTION (Study at

Lebih terperinci

GAMBARAN CUCI TANGAN PERAWAT DI RUANG RA, RB, ICU,CVCU, RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN

GAMBARAN CUCI TANGAN PERAWAT DI RUANG RA, RB, ICU,CVCU, RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN GAMBARAN CUCI TANGAN PERAWAT DI RUANG RA, RB, ICU,CVCU, RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN Nita Puspitasari*, Mula Tarigan** *Mahasiswa Fakultas Keperawatan **Dosen Departemen Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI

PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI Anas Tamsuri*, Ahmad Subadi.** *) Dosen Akper Pamenang Pare **) Perawat Magang

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA

PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA PENGARUH PELATIHAN PATIENT HANDLING TERHADAP PENURUNAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG AKIBAT KERJA Suhardi, Afrianti Wahyu W, Sri Suwarni Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Fisioterapi

Lebih terperinci

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah

(Submited : 16 April 2017, Accepted : 28 April 2017) Dewi Nurhanifah PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII (The Effect Of Health Education To The Student Knowledge Level Of First Aid

Lebih terperinci

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO Jessiliani A. Patodo*, Franckie R.R Maramis*, Adisti A. Rumyar* *Fakultas

Lebih terperinci