TINJAUAN LITERATUR. Pada awalnya gula tebu dikenal oleh orang-orang Polinesia, kemudian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN LITERATUR. Pada awalnya gula tebu dikenal oleh orang-orang Polinesia, kemudian"

Transkripsi

1 TINJAUAN LITERATUR Sejarah Tebu Pada awalnya gula tebu dikenal oleh orang-orang Polinesia, kemudian menyebar ke India. Pada tahun 510 Sebelum Masehi, ketika menguasai India, Raja Darius dari Persia menemukan batang rerumputan yang menghasilkan madu tanpa lebah. Seperti halnya pada berbagai penemuan manusia lainnya, keberadaan tebu sangat dirahasiakan dan dijaga ketat, sedangakan produk olahannya diekspor dan untuk menghasilkan keuntungan yang sangat besar. Rahasia tanaman tebu akhirnya terbongkar setelah terjadi ekspansi besarbesaran oleh orang-orang Arab pada abad ketujuh sebelum sesudah masehi. Ketika mereka menguasai Persia pada tahun 642 mereka menemukan tanaman tebu yang sedang tumbuh dan kemudian mempelajari cara pembuatan gula. Selama ekspansi berlanjut mereka mendirikan pengolahan-pengolahan gula di berbagai daratan lain yang mereka kuasai, termasuk di Afrika Utara dan Spanyol. Gula dikenal oleh orang-orang barat Eropa sebagai hasil dari Perang Salib pada abad ke-11. Para prajurit yang pulang menceritakan keberadaan rempah baru yang enak ini. Gula pertama diketahui tercatat di Inggris pada tahun Abad-abad berikutnya merupakan periode ekspansi besar-besaran perdagangan barat Eropa dengan dunia Timur, termasuk didalamnya adalah impor gula. Sebagai contoh, dalam sebuah catatan pada tahun 1319 harga gula di London sebesar dua shilling tiap pound. Nilai ini setara dengan beberapa bulan upah buruh rata-rata, sehingga dapat dikatakan gula sangatlah mewah pada waktu itu.

2 Karena merupakan barang mahal, gula sering kali dianggap sebagai obat. Banyak petunjuk kesehatan dari abad ke-13 hingga 15 yang merekomendasikan pemberian gula kepada orang-orang cacat untuk memperkokoh kekuatan mereka. Secara ekonomi gula sangatlah penting sehingga seluruh kekuatan Eropa membangun atau berusaha membangun jajahan di pulau-pulau kecil Karibia dan berbagai pertempuran terjadi untuk menguasai pulau-pulau tersebut. Selanjutnya tanaman tebu dibudidayakan di berbagai perkebunan besar di kawasan-kawasan lain di dunia (India, Indonesia, Filipina dan kawasan Pasifik) untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa dan lokal (Food Info, 2008). Tebu Tebu merupakan tanaman tropis yang termasuk keluarga Gramineae, kelas monokotil dan jenis glumaceae. Pada saat ini budidaya tebu merupakan hibrida kompleks yang berevolusi dari berbagai spesies. Hal ini dikenal dengan nama ilmiah saccharum officinarum L. Sebenarnya Offincinarum merupakan salah satu spesies (Sundara, 2000). Bahan baku untuk pengolahan gula putih yang paling umum digunakan adalah batang tanaman tebu (saccharum officinarum L.) atau umbi tanaman bit gula (Beta Vulgaris). Batang tanaman tebu yang masih segar hampir seluruhnya (99%) tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dari sejumlah itu, kira-kira 75% diantaranya dalam bentuk air (H 2 O), dan 25% sisanya dalam bentuk bahan kering (Adikoesoemo, 1984).

3 Pengolahan Tebu Menjadi Gula Tujuan dari proses pengolahan tebu adalah untuk memisahkan gula atau sukrosa yang terkandung dalam batang tanaman tebu atau umbi tanaman bit gula tersebut sebanyak-banyaknya (Adikoesoemo, 1984). Pengolahan tebu menjadi gula berlangsung melalui beberapa tahap yaitu pemerahan cairan tebu (ekstraksi nira), pembersihan kotoran dari dalam nira, penguapan dan pemisahan kristal gula. Sebelum sampai ke tahap pengolahan, didahului dengan tahap panen dan pengangkutan yang merupakan tahap penyediaan bahan (Mubyarto, 1984). Setelah tebu ditimbang, tebu seyogianya secepat mungkin diangkut kepabrik untuk segera digiling dalam waktu 24 jam. Apabila lebih lama ditahan akan menurun kualitasnya karena proses inversi terus berjalan atau terjadi penguraian sukrosa yang akan menurunkan kandungan gulanya. Sebelum digiling tebu dipotong-potong dalam unit pemotong pendahuluan disebut crushers, pisau potong rafelaar dan lain-lain untuk kemudian diperah dalam beberapa tahap. Sistem perah pada umumnya terdiri dari satu unit prapengolah (crushers, pisau pemotong, rafelaar, dan lain-lain.), kemudian dikaitkan dengan 4-6 unit gilingan. Selain air biasa dapat digunakan air panas untuk air imbibisi di muka gilingan akhir yang berfungsi memperbaiki ekstraksi gula dari ampas. Sistem imbibisi yang rasional dapat mengurangi kehilangan gula dari ampas. Nira perahan gilingan 1 dan 2, ditambah nira yang berasal dari unit pra pengolah dinamakan nira mentah. Bahan ini diproses lebih lanjut untuk memisahkan gula dari air dan bagian bukan gula lainnya. Sementara itu nira dari gilingan 3 dan 4 bersama

4 dengan air imbisisi dingin atau panas disirkulasikan kembali dalam unit operasi perahan. Untuk membuat gula putih, air kapur diberikan dalam jumlah yang lebih besar dengan kelebihan air kapur akan membentuk endapan yang tidak larut. Apabila dipakai asam sulfit melalui SO 2 yang dialirkan kedalam larutan nira mentah, dan kapur yang berlebihan. Prosedur pembuatan gula putih ini disebut sulfitasi, dimana prosesnya berdasarkan sistem kontinu. Jika digunakan untuk menetralkan air kapur yang lebih itu CO 2 atau asam H 2 CO 3, maka prosedur pembutan gula putih disebut proses karbonitasi. Kandungan kapur yang tinggi di dalam nira encer cenderung mengakibatkan inkrutasi dalam pan penguapan dan dalam pan pemasakan, yang menghambat perpindahan panas, sehingga konsumsi uap meningkat. Disamping itu kandungan kapur yang tinggi mempersukar kristalisasi, pemasakan serta semakin meningkatnya jumlah molasses, dengan demikian penentuan kandungan kapur dalam nira encer merupakan analisa yang amat penting dalam rangka pengawasan produksi gula (Moerdokusumo, 1993). Dalam rangkaian proses pemurnian gula, stasiun pemurnian nira memegang peranan yang sangat penting, terutama terhadap kualitas gula produk. Melalui stasiun pemurnian, sebagian besar bukan gula akan diendapkan di clarifier sebagai nira kotor, kemudian dibuang dalam bentuk padat disebut dengan blotong. Bukan gula yang ikut dalam proses kristalisasi akan mempengaruhi mutu masakan, gula produk dan mutu tetes. Semakin besar jumlah bukan gula yang terolah akan makin rendah mutu gula produk, ditunjukkan oleh ukuran kristalisasi yang terjadi. Hommes, seorang ahli gula mengatakan jumlah bahan yang ikut

5 dalam proses kristalisasi akan mempengaruhi hasil gula sampai 0,4 bagian yang ikut dalam proses penyaringan dan siklus yang terlalu panjang dalam proses pemurnian, untuk memperoleh hasil pemurnian yang optimal diusahakan jumlah bahan ikutan sedikit mungkin (Soerjadi, 1980). Hasil gula yang diperoleh sebagian besar adalah sebagai hasil pengkristalan di dalam pan-pan masak dengan menggunakan vakum. Larutan gula dipekatan dengan cara menguapkan airnya di dalam pan-pan, menggunakan pemanas vakum di dalam elemen-elemen pemanas jenis callandria atau ceoil. Proses kristalisasi melewati 3 (tiga) fase yang berbeda, memerlukan cara yang khusus serta operasi khusus untuk mendapatkan hasil serta efisiensi yang tertinggi. Fase-fase yang dimaksud adalah: 1. Pembentukan inti/ inti kristal 2. Pembesaran gula kristal, didapat ukuran yang dikehendaki 3. Mendapatkan kristal untuk mengakhiri konsentrasi dari masakan untuk mendapatkan hasil kristal tertinggi tiap 100 gram gula dalam bahan dasar. (Landherr, 1980). Tujuan dari pengkristalan gula ada 2 (dua). Yang pertama ialah agar kristal gula nantinya dengan mudah dapat dipisahkan kotorannya dalam proses pemutaran, sehingga didapat hasil yang memiliki tingkat kemurnian tinggi. Yang kedua adalah perlu untuk mengubah sukrosa dalam larutan menjadi kristal, agar pengambilan gula setinggi-tingginya, dan sisa gula dalam larutan terakhir (tetes) serendah-rendahnya. Sebab adanya gula dalam tetes terutama yang mungkin dapat dikristalkan adalah suatu kerugian (Soejadi, 1980).

6 Unit operasi kristalisasi inilah yang merupakan pusat pembuatan gula yang sangat penting dan paling kritis. Dalam rangka proses pengawasan proses pembuatan gula, apabila neraca polarisasi diperhatikan, maka terlepas dari kehilangan pol dalam ampas dan blotong, hasil maksimal yang diperoleh dalam kristalisasi nira kental adalah efisiensi dan kemampuan unit operasi menekan kandungan gula dalam molase serendah mungkin (Moerdokusumo, 1993). Setelah timbul kristal gula pada pan pemasakan, dalam waktu singkat, massecuite akan diturunkan ke pemutaran. Pemutar itu besar, berotasi, berbentuk tabung silinder dengan sumbu vertikal yang digerakkan oleh elektromotor. Sumbu ini berputar dengan kecepatan tinggi di dalam tabung. Massecuite dipompa ketika alat pemutar berputar dengan lambat, dan ketika pembongkaran selesai, mesin akan kembali berputar secara cepat, sehingga siklus sebelumnya kembali terjadi dengan cara yang sama. Putaran harus berputar dengan kecepatan tinggi untuk dapat memisahkan gula kristal dengan molasses secepatnya (Barnes, 1974). Proses Penggilingan Tebu Setelah melalui stasiun timbangan, tebu dipindahkan dari truk kontainer ke meja tebu yang mempunyai ukuran 4m x 7m dengan kecepatan rantai 5 m/mnt. Pemindahan ini dilakukan dengan cane lifter yang dikendalikan oleh seorang operator. Dengan kapasitas 10 ton cane lifter ini digerakkan oleh elektromotor. Peralatan-peralatan pada cane handling stasion ini bekerja dengan sistim hidrolik. Tebu dari truk biasanya dipindahkan ke feeding cane carrier dengan alat pengungkit berupa alat yang digerakkan oleh hidrolik sampai kemiringan 60 0 selama 30 detik. Dengan demikian tebu dari truk akan tumpah kedalam feeding cane carrier.

7 Selain itu apabila tebu diletakkan dengan sistem curah (tebu diletakkan dihalaman pabrik) maka tebu akan dimasukkan kedalam feeding cane carrier dengan memakai staker. Pada ujung cane feeding table dan cane feeding carrier terdapat leveler yaitu cakar berputar yang mempunyai ukuran pisau perata 16 mm x 490 mm x 100 mm dan berjumlah 46 buah berfungsi untuk meratakan dan mengatur tebu masuk ke alat pemotong. Mutu dan Rendemen Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok dan paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Sebagai produk makanan tentunya harus memenuhi standar mutu yang telah ditetapkan sehingga layak untuk dikonsumsi. Di Indonesia ada tiga jenis gula yang beredar di pasaran, yaitu gula kristal mentah atau raw sugar yang digunakan sebagai bahan baku industri gula rafinasi, gula kristal putih yang dikonsumsi secara langsung dan gula rafinasi sebagai bahan baku industri makanan dan minuman. Gula yang kita konsumsi sehari-hari adalah gula kristal putih secara internasional disebut sebagai plantation white sugar. Gula kristal putih dibuat dari tebu yang diolah melalui berbagai tahapan proses, untuk Indonesia kebanyakan menggunakan proses sulfitasi dalam pengolahan gula. Kriteria mutu gula yang berlaku di Indonesia saat ini pada dasarnya mengacu pada kriteria lama yang dikenal dengan SHS (Superieure Hoofd Suiker). Secara garis besar kriteria mutu gula yang kita ikuti meliputi kadar air, polarisasi, warna larutan, warna kristal, kadar SO 2, abu konduktivitas dan besar jenis butir. Standarisasi kualitas gula bertujuan untuk melindungi konsumen dari penggunaan makanan yang tidak sesuai standar sedangkan manfaatnya bagi produsen

8 adalah dapat membuat sasaran kualitas produknya dengan jelas dan sesuai keinginan konsumen serta meningkatkan daya saing gula nasional sehingga tuntutan konsumen terhadap peningkatan kualitas dan pelayanan terpenuhi. Spesifikasi persyaratan kualitas Gula Kristal Putih berdasarkan SNI disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Syarat mutu gula kristal putih (SNI /Rev 2005) No. Kriteria Uji Satuan Persyaratan 1 Polarisasi o Z Min 99,5 2 Warna Kristal CT Susut Pengeringan % b/b Maks 0,1 4 Warna Larutan Iu Abu Konduktivitas % b/b Maks 0,15 6 Besar Jenis Butir Mm 0,8 1,2 7 Belerang (SO 2 ) Mg/kg Maks 30 8 Kadar Air % Maks 0,1 9 Timbal (Pb) Mg/kg Maks 2,0 10 Arsen (As) Mg/kg Maks 1,0 11 Tembaga (Cu) Mg/kg Maks 2,0 Rendemen adalah persentase perbandingan antara gula yang dihasilkan dengan sejumlah tebu yang digiling. Tujuan utama penanaman tebu adalah untuk memperoleh hasil hablur yang tinggi. Hablur adalah gula sukrosa yang dikristalkan. Dalam sistem produksi gula, pembentukan gula terjadi di dalam proses metabolisme tanaman. Proses ini terjadi di lapangan (on farm). Pabrik gula sebenarnya hanya berfungsi sebagai alat ekstraksi untuk mengeluarkan nira dari batang tebu dan mengolahnya menjadi gula kristal. Hablur yang dihasilkan mencerminkan dengan rendemen tebu. Dalam prosesnya ternyata rendemen yang dihasilkan oleh tanaman dipengaruhi oleh keadaan tanaman dan proses penggilingan di pabrik. Untuk mendapatkan rendemen yang tinggi, tanaman harus bermutu baik dan ditebang pada saat yang tepat. Namun sebaik apapun mutu tebu,

9 jika pabrik sebagai sarana pengolahan tidak baik, hablur yang didapat akan berbeda dengan kandungan sukrosa yang ada di batang. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur (O Brien, 2005). Sebuah sistem informasi meliputi input (data, perintah), pemrosesan (trnasformasi yang mengubah input menjadi output, dan output (laporan, perhitungan). Sistem informasi mengerjakan input-input dan menghasilkan output-output yang dikirimkan kepada pengguna (user) atau dikirim ke sistem lain. Sistem informasi dibangun untuk mencapai beberapa tujuan, satu dari tujuan primer adalah mengolah data menjadi informasi atau pengetahuan secara ekonomis. Beberapa istilah didefenisikan berkaitan dengan pernyataannya di atas. 1. Item Data merujuk kepada penjelasan mendasar pada hal-hal, kejadiankejadian, dan transaksi-transaksi yang direkam, dipilah, dan disimpan, tetapi tidak teratur untuk mengalurkan suatu arti. Item Data bisa jadi angka (numeric), alphanumeric, bentuk-bentuk, suara-suara atau citra-citra. Sebuah database terdiri dari item data yang disimpan dan diatur untuk pengambilan. 2. Informasi adalah data yang telah diatur sehingga data itu memiliki arti dan nilai bagi penerimanya. Penerima menerjemahkan pengertian dan menarik kesimpulan dan implikasi. Data yang diolah oleh sebuah program aplikasi mewakili sebuah kegunaan yang lebih spesifik dan nilai tambah yang lebih tinggi daripada pengambilan sederhana dari database.

10 3. Pengetahuan mengandung data atau informasi yang telah diatur dan diolah untuk mengalurkan pemahaman, pengalaman, pembelajaran terkumpul, dan penguasaan seperti berlaku pada suatu masalah atau kegiatan. Data yang diolah untuk menghasilkan implikasi kritis dan untuk menggambarkan pengalaman dan penguasaan yang lalu menyediakan pengguna pengetahuan organisasi, yang mana memiliki nilai potensial (Turban dkk, 2001). Jadi, suatu sistem pada dasarnya merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait dan terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai gambaran, jika dalam suatu sistem terdapat elemen yang tidak bermanfaat dalam mencapai tujuan, maka elemen tersebut dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Pengembangan sistem informasi dilakukan melalui beberapa tahapan, yang selanjutnya disebut dengan istilah siklus sistem informasi, yaitu: 1. Analisis Kelayakan Di sini berkaitan dengan analisis bidang aplikasi yang potensial, studi pendahuluan tentang biaya dan manfaat ( cost-benefit study ), dan menentukan skala prioritas bidang aplikasi. 2. Koleksi persyaratan dan analisis Dalam hal ini dilakukan identifikasi persyaratan data yang diminta oleh pemakai dengan melakukan interaksi dengan calon pemakai (misal, melalui wawancara atau menyebar angket).

11 3. Perancangan Pada tahap ini terdapat dua kegiatan, yaitu perancangan sistem basis data dan perancangan sistem aplikasi (program) untuk menggunakan dan memproses basis data. 4. Implementasi Hasil rancangan pada tahap 3 diimplementasikan dalam sistem komputer dengan memasukkan semua data dalam basis data, kemudian transaksi basis data yang dirancang dalam program aplikasi diuji-cobakan. 5. Validasi Untuk menyatakan bahwa sistem dapat diterima, dalam arti sesuai dengan kriteria yang ditentukan maka dilakukan validasi atau penilaian terhadap hasil uji-coba sistem. Dalam hal ini, apakah hasil uji-coba sudah sesuai dengan kriteria atau persyaratan yang diminta oleh pemakai. 6. Operasional Tahap operasional dapat dilakukan jika fungsi sistem telah berjalan dan lolos dari tahap validasi. Para pemakai, baik itu dari sistem lama atau pemakai baru harus bekerja dengan sistem yang baru. Pengembangan program aplikasi baru dalam tahap operasional ini masih memungkinkan, tetapi harus melalui tahapan di atas dan pada akhirnya juga harus dilakukan validasi sebelum masuk pada tahap operasional. Dalam tahap operasional ini juga dilakukan pemantauan terhadap kemampuan kerja sistem, dan pemeliharaan sistem (Waljiyanto, 2003).

12 Konsep-Konsep Sistem Informasi Berbasis Komputer Sistem informasi yang berbasis komputer adalah sistem informasi yang menggunakan teknologi komputer untuk menunjukkan beberapa atau semua tugas yang dimaksud. Sistem seperti ini mencakup sebuah personal computer (PC) dan software,atau mencakup beberapa ribu komputer dengan beberapa ukuran dengan ribuan printer, dan peralatan lainnya, seperti halnya jaringan komunikasi dan database. Dalam banyak kasus sistem informasi juga melibatkan manusia. Komponen dasar dari sistem informasi dapat dilihat sebagai berikut: 1. Hardware, adalah sebuah kumpulan peralatan seperti processor, keyboard, dan printer yang menerima data dan informasi, memproses dan menampilkan output. 2. Software adalah sebuah kumpulan program yang memungkinkan hardware memproses data. 3. Database adalah kumpulan file, table, yang saling berhubungan yang menyimpan data dan hubungan diantara mereka. 4. Jaringan adalah hubungan sistem yang mengizinkan untuk membagi sumber data oleh komputer yang berbeda. 5. Manusia adalah individu yang bekerja dengan sistem atau yang menggunakan outputnya (Turban dkk, 2001) Sistem informasi berbasis komputer menyebar rata pada hampir semua aspek kehidupan kita. Kemampuannya membantu menyelesaikan masalah dan membuat keputusan membuatnya tak terhilangkan dalam bisnis dan manajemen. Bisnis yang terus menerus menghadapi masalah, yang mana merupakan keadaan-

13 keadaan yang tidak diinginkan. Keputusan yang dibutuhkan ketika seorang individu atau suatu kelompok harus memilih arah kegiatan. Sistem informasi berbasis komputer mengambil data sebagai bahan mentah, mengolah data itu, dan menghasilkan informasi sebagai luaran. Ketika data kadang bisa menjadi berguna sebagai informasi, biasanya data itu harus dimanipulasi untuk menghasilkan informasi, yang mana merupakan fakta, statistik, dan item lain yang berguna untuk pelaporan dan pembuatan keputusan (Oz, 2002). Database (Basis Data) Seperti yang disebutkan di atas, salah satu komponen dari sistem informasi adalah basis data. Didefenisikan oleh Fathansyah (2001), basis terdiri dari dua kata, basis dan data, basis berarti markas, gudang atau tempat berkumpul, sedang data adalah representasi dari sesuatu dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Menurut Haag dkk, (2000), ada beberapa karakteristik penting dari sebuah database,yaitu: a. Sebuah kumpulan informasi, terkadang suatu database terdiri dari lebih dari satu file, meski beberapa ada yang terdiri hanya satu file. File ini mengandung informasi yang saling berkaitan, bisa dikatakan ada hubungan antara keduanya. Misalnya, katakanlah suatu database berisi data-data mengenai inventariasi suatu gudang, satu berisi mengenai daftar barang yang ada, kedua file lain yang berisi mengenai harga dan tanggal pembelian barang-barang yang ada. Jadi, suatu database bisa terdiri dari beberapa file.

14 b. Susunan logis (Logical Structure), pada database, anda mengatur dan mengakses informasi berdasarkan pada susunan logisnya, bukan posisi fisiknya. Maksudnya, jika sebuah database diakses, cukup dicari field apa dan data apa tanpa harus tahu dimana letaknya, sedang jika digunakansebuah spreadsheet, untuk mengakses suatu data, perlu diketahui posisi fisiknya (kolom dan baris keberapa). c. Kaitan logis antara informasi, dalam lingkungan database, kaitan atau hubungan (relationship) dibuat antara informasi yang menunjukkan bagaimana file, harus didefenisikan primary key untuk setiap file. Primary key adalah sebuah field dalam database yang secara unik menjelaskan tiap rekaman. Jika primary key ini juga tampil dalam file lain, maka juga disebut foreign key. Fathansyah (2001) mendefinisikan basis data dari beberapa sudut pandang, yaitu: a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan bersama dengan cara sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan. c. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

15 Menurut Waljiyanto (2003), dalam model data konseptual digunakan konsep entity ( entity ), atribut ( attribute ) dan hubungan ( relationship ). Pengertian ketiga istilah masing-masing adalah: a. Entiti (entitas) merupakan penyjian objek, kejadian atau konsep dari dunia nyata ( real world ) yang keberadaannya secara eksplisit didefenisikan dan disimpan dalam basis data. b. Atribut merupakan keterangan-keterangan yang dimiliki oleh suatu entity. c. Hubungan merupakan interaksi antar entity satu dengan yang lain. DBMS adalah kependekan dari DataBase Management System/Sistem Pengelola Basis Data. Menurut Fathansyah (2001), perangkat lunak yang termasuk DBMS anatara lain, dbaseiv, FoxBase, Rbase; MsAcess dan Borland Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borlan Interbase, MS-SQLServr, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (untuk kelas kompleks/berat). Namun, pada buku yang sama, Fathansyah juga menyebutkan adanya Aplikasi (Perangkat Lunak) lain. Menurutnya, aplikasi lain ini bisa dibuat sendiri dan keberadaannya tergantung kebutuhan (opsional). Pembuatan aplikasi ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi lain, disebut development tools. Menggunakan perangkat lunak pengolah kata (word processor), berarti anda mengembangkan dan kerja dengan sebuah dokumen. Menggunakan perangkat lunak spreadset, berarti anda mengembangkan dan kerja dengan sebuah patrun (template) atau spreadsheet. Menggunakan perangkat lunak manajemen informasi pribadi, berarti anda mengembangkan dan kerja dengan sebuah buku telepon atau kalender perjanjian. Hal yang sama juga benar dalam sebuah

16 lingkungan database. Sebuah DBMS adalah perangkat lunak yang anda gunakan untuk menspesifikkan aturan logis untuk sebuah database dan mengaksesnya. Sebuah DBMS mengandung lima komponen perangkat lunak : a. Mesin DBMS b. Subsistem defenisi data c. Subsistem manipulasi data d. Subsistem pembuatan aplikasi e. Subsistem administrasi data (Haag dkk, 2000). Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif/mati. Ia ada karena ada pembuatnya. Ia tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelolanya/penggeraknya. Yang menjadi pengelola/penggeraknya secara langsung adalah program/aplikasi (software). Gabungan keduanya, (basis data dan pengolahannya) menghasilakan sebuah sistem. Karena itu, secara umum sebuah basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan DBMS yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut (Fathansyah, 2001). Dalam skripsi ini, luaran yang dihasilkan akan dibuat dengan menggunakan MsVB6.0, ada beberapa alasan mengapa MsVB6.0 yang dipilih dalam perancangan program dalam skripsi ini. Menurut Hadi (2004), salah satu alasan yang membuat MsVB6.0 begitu banyak digunakan adalah karena adanya fasilitas editor yang serba fungsi. Fasilitas tersebut adalah Integrated development Environment (IDE). Fasilitas ini memberikan kemudahan dalam mengelola sumber-sumber program dan menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan,

17 seperti untuk membuat sebuah aplikasi, menulis kode, mencoba eksekusi program, dan mengompilasi kode program hingga menjadi file EXE. Selain itu, menurut Pamungkas (2002), MsVB6.0 merupakan bahasa pemrograman tercepat dan termudah untuk membuat suatu aplikasi dalam Microsoft Windows. Dengan menggunakan metode Graphical User Interface(GUI), MsVB6.0 memudahkan pembuat program untuk berinteraksi langsung dengan elemen-elemen untuk setiap bentuk pemrograman. Sebagai tambahan, MsVB6.0 juga memiliki kemampuan untuk mengakses data dari hampir semua program yang berjalan under Windows, seperti Microsoft Word, Excel, Access, bahkan sampai file video sekalipun (dalam hal ini tidak semua file video yang dapat diakses MsVB6.0). MsVB6.0 banyak dipakai oleh para programmer dan pengembang aplikasi, karena kemudahan yang ditawarkan. Dalam pengembangan aplikasi, para programmer tidak terlalu dipusingkan dengan tampilan dari program, karena MsVB6.0 menyediakan banyak komponen kontrol untuk desain tampilan dari program. Dengan MsVB6.0 dapat dikembangkan berbagai jenis aplikasi, seperti aplikasi database, jaringan, internet, multimedia grafik dan lain-lain (Mangkulo, 2004). ADO Data Control (Adodc) dan Structured Query Language (SQL) Adodc merupakan salah satu komponen dari Active-x Data Object (ADO) yang berfungsi untuk membaca isi tabel atau query. Dengan Adodc, anda dapat melihat dan menggunakan isi tabel atau query tanpa harus mengakses langsung ke tabel atau query tersebut. Itu terjadi karena pada waktu sebuah Adodc membaca ke

18 tabel atau query, Adodc tersebut mengkopi isi tabel tersebut sehingga anda tinggal menggunakan data yang terdapat pada Adodc tersebut (Mangkulo, 2004). SQL adalah kependekan dari Structured Query Languange. Dalam bahasa Ingggris, SQL dibaca SEQUEL dan bukan ES-KYU-EL. Bahasa ini merupakan standart yang digunakan untuk mengakses basis data relasional. SQL memiliki beberapa kelebihan, antara lain, SQL menyederhanakan pemerolehan data dan mengurangi kepadatan jaringan. Hal tersebut dilakukan karena: Pertama, SQL hanya memerlukan beberapa perintah singkat untuk menampilkan data, dibandingkan alogaritma panjang (dalam bahasa pemrograman) yang harus ditulis dalam banyak baris perintah, lalu kedua, SQL lebih spesifik dalam pengiriman perintah dalam suatu jaringan(berhubungan dengan alasan pertama) sehingga mengurangi beban server jaringan, sehingga jaringan bisa berjalan lebih cepat (Kadir, 2002) Seperti yang diutarakan Mangkulo (2004), Adodc mampu melihat dan menggunakan isi tabel dan query. Dalam prakteknya, ternyata Adodc bisa dimanipulasi dengan menggunakan perintah-perintah SQL. Dan hal ini bisa dilakukan dengan mudah, jauh lebih mudah dibanding melakukannya dengan perintah-perintah standart MsVB6.0.

19 Sistem Informasi Manajemen Pengolahan Tebu Pengolahan tebu menjadi gula secara garis besar adalah sebagai berikut. Penerimaan Penggilingan Pemurnian Pemasakan Pengkristalan Penggudangan Gambar 1. Proses Pengolahan Gula

TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya gula tebu dikenal oleh orang-orang Polinesia, kemudian

TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya gula tebu dikenal oleh orang-orang Polinesia, kemudian TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tebu Pada awalnya gula tebu dikenal oleh orang-orang Polinesia, kemudian menyebar ke India. Pada tahun 510 Sebelum Masehi, ketika menguasai India, Raja Darius dari Persia menemukan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1. Tinjauan Pustaka 2..1.1. Tinjauan Agronomis Tanaman tebu tidak asing lagi bagi kita, karena telah lama ada di negeri ini. Di lingkungan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 12 BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas pada kerja praktek ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut

Lebih terperinci

6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA

6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA 6 PENGANTAR MANAJEMEN DATA 6.1 Pengertian Basis Data Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basisi data. Perangkat komputer

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN

SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN SISTEM BASIS DATA TUJUAN PEMBELAJARAN Ruang lingkup mengenai mata kuliah SBD Perbedaan sistem file tradisional dengan sistem file basis data dan keterbatasannya. Konsep dasar basis data, istilah-istilah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Masehi, dan selanjutnya oleh orang-orang Arab dibawa ke Mesir, Maroko,

TINJAUAN PUSTAKA. Masehi, dan selanjutnya oleh orang-orang Arab dibawa ke Mesir, Maroko, TINJAUAN PUSTAKA Tebu Banyak ahli berpendapat bahwa tanaman tebu berasal dari Irian, dan dari sana menyebar ke kepulauan Indonesia yang lain, Malaysia, Filipina, Thailand, Burma, dan India. Dari India

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tebu Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman ini memerlukan udara panas yaitu 24-30 ºC dengan perbedaan suhu musiman tidak lebih dari 6 ºC, perbedaan

Lebih terperinci

BAB I. Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja

BAB I. Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dalam menghadapi persaingan Internasional yang semakin tajam, maka Indonesia tidak dapat terus menerus mengandalkan diri dari pada tenaga kerja yang murah,

Lebih terperinci

Database. Pertemuan ke-1

Database. Pertemuan ke-1 Database Pertemuan ke-1 Definisi Basis Data (1) BASIS DATA?? Definisi Basis Data (1) DATA?? Informasi?? BECA NINA 769819 Nina dengan NPM 769819 Tertabrak BECA Informasi BECA 769819 NINA Data Definisi Basis

Lebih terperinci

markas / tempat berkumpul / tempat bersarang / gudang

markas / tempat berkumpul / tempat bersarang / gudang Definisi Basis Data (1) BASIS DATA representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. markas / tempat berkumpul

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1964 perusahaan NV My Handle Kian Gwan diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia, yang bernama PT. Perusahaan Perkembangan Ekonomi Nasional (PPEN)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau

Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau DATA BASE Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau diorganisasikan sehingga data tersebut bisa diambil atau dicari dengan mudah dan efisien. Sebagai contoh

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 SISTEM MANAJEMEN DATABASE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 - MANAJEMEN STIE BINA BANGSA

PERTEMUAN 6 SISTEM MANAJEMEN DATABASE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 - MANAJEMEN STIE BINA BANGSA PERTEMUAN 6 SISTEM MANAJEMEN DATABASE SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PROGRAM STUDI S1 - MANAJEMEN STIE BINA BANGSA Achmad Dwi Saputro, S.Kom, MM Pengertian Database/Basis Data Basis o dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang BAB II LANDASAN TEORI Pada landasan teori ini diuraikan sejumlah teori untuk membantu dan memecahkan permasalahan yang ada. Beberapa landasan teori tersebut meliputi konsep dasar dan definisi-definisi

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA Jum at, 30 Sept. 2016 DATABASE MANAGEMENT SYSTEM (DBMS) DBMS adalah perangkat lunak yang memungkinkan pemakai untuk mendefinisikan, mengelola, dan mengontrol akses

Lebih terperinci

Materi 2 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 BASIS DATA 3 SKS Semester 4 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2016 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Memahami konsep dasar basis data. Pengenalan Basis Data 1. Konsep

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Suatu sistem merupakan suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling menghubungkan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Payment Management Control. Manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau manajer didalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Perusahaan 2.1.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Gunung Mas Parahyangan merupakan perusahaan dengan skala menengah yang bergerak di bidang penjualan spare part mesin tekstil.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini

BAB III LANDASAN TEORI. ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Tujuannya adalah agar aplikasi ini BAB III LANDASAN TEORI Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA

BAB 1 PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA 1 BAB 1 PENGERTIAN SISTEM MANAJEMEN BASIS DATA 1.1. Basis Data Basis data atau database, berasal dari kata basis dan data, adapun pengertian dari kedua pengertian tersebut adalah sebagai berikut : Basis

Lebih terperinci

Definisi Basis Data (1)

Definisi Basis Data (1) Chapter 1 Definisi Basis Data (1) BASIS + DATA Representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Markas / tempat

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi 2.1.1 Pengertian Sistem Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu sistem mempunyai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya.

BAB 2 LANDASAN TEORI. prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Terdapat dua kelompok dalam mendefenisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan 17 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Jogiyanto (2008, hal : 34) Suatu sistem dapat didefenisikan sebagai kumpulan komponen yang saling berhubungan yang membentuk satu kesatuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya

Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya Materi 2 PERANCANGAN BASIS DATA (PBD) 3 SKS Semester 5 S1 Sistem Informasi UNIKOM 2014 Nizar Rabbi Radliya nizar.radliya@yahoo.com Nama Mahasiswa NIM Kelas Kompetensi Dasar Memahami sistem basis data dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS.

BAB II LANDASAN TEORI. disebut dengan Siklus Hidup Pengembangan Sistem (SHPS). SHPS adalah. dijelaskan langkah-langkah yang terdapat pada SHPS. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Dalam melakukan kegiatan berupa analisa dan merancang sistem informasi, dibutuhkan sebuah pendekatan yang sistematis yaitu melalui cara yang disebut

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang memasukkannya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan. yang dimaksud dengan data dan informasi? Data adalah fakta fakta yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang mengandung arti kesatuan dari bagian yang berhubungan satu dengan yang lain. Menurut Jogiyanto system adalah

Lebih terperinci

BAB II Sistem Basis Data

BAB II Sistem Basis Data Sistem Basis Data 1. Pengertian Sistem Basis Data Sistem -> tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan suatu fungsi/tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

Bab III. Landasan Teori

Bab III. Landasan Teori Bab III Landasan Teori Dalam membangun aplikasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu penelitian serta menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP BASIS DATA

PENGENALAN DAN KONSEP BASIS DATA PENGENALAN DAN KONSEP BASIS DATA Adri Priadana ilkomadri.com Apa itu Basis Data? Basis Data (Database) lemari arsip, di dalamnya terdapat barang-barang yang tertata dengan baik dan rapi. Mengapa perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat. KM 32 dan beranjak ± 4000 m dari jalan utama.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat. KM 32 dan beranjak ± 4000 m dari jalan utama. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang/ Sejarah Perusahaan Pabrik Gula Kwala Madu terletak di desa Kwala Madu Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Pabrik tersebut terletak di Jalan Binjai-Stabat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Program Konsep dasar program merupakan suatu gambaran dari program aplikasi yang akan dibangun. Sekarang ini, semua perusahaan pastinya sudah harus terkomputerisasi.

Lebih terperinci

PENENTUAN RENDEMEN GULA TEBU SECARA CEPAT 1

PENENTUAN RENDEMEN GULA TEBU SECARA CEPAT 1 2003 Purwono Posted 7 October, 2003 Science Philosophy (PPs 702) Graduate Program / S3 Institut Pertanian Bogor October 2003 Instructors: Prof Dr Ir Rudy C Tarumingkeng (Principal) Prof Dr Ir Zahrial Coto

Lebih terperinci

Basis Data Adalah.. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis

Basis Data Adalah.. Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis SISTEM BASIS DATA Basis Data Adalah.. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa supaya dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah Kumpulan data yang

Lebih terperinci

Sistem Basis Data. Ayu Nuriana Sebayang, S.Kom, M.Kom

Sistem Basis Data. Ayu Nuriana Sebayang, S.Kom, M.Kom Sistem Basis Data Ayu Nuriana Sebayang, S.Kom, M.Kom Pertemuan 1 1. Introduction 2. Sistem Basis Data 3. Tujuan Pemanfaatan Basis Data 4. Pengguna Basis Data 5. Komponen Sistem Basis Data 6. Abstraksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) diambil dari BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Teknologi komputer sesungguhnya telah banyak merubah sistem tata kerja sebagian manusia yang bergerak di bidang informasi. Istilah komputer mempunyai arti yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Herlambang (2005), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan,

Lebih terperinci

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai

Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Basis Data Pemrosesan data sebelum adanya basis data Perancangan sistemnya masih didasarkan pada kebutuhan individu pemakai, bukan kebutuhan sejumlah pemakai Duplikasi data Data yg sama terletak pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perangkat Lunak Perangkat lunak adalah perintah ( program komputer ) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan unjuk kerja seperti yang diinginkan, struktur data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kumpulan dari element-element yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kumpulan dari element-element yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Kumpulan dari element-element yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu ( Jogiyanto, 2005). Sistem mempunyai karakteristik

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha

SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha SISTEM BASIS DATA By Novareza Klifartha Konsep Sistem Basis Data SISTEM sebuah keterpaduan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional dengan satuan fungsi / tugas tertentu, yang saling berhubungan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci

BASIS DATA BASIS DATA. Definisi Basis Data (1)

BASIS DATA BASIS DATA. Definisi Basis Data (1) BASIS DATA STMIK-AUB SURAKARTA Definisi Basis Data (1) BASIS DATA representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum,

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, persyaratan umum tersebut adalah bahwa sistem harus mempunyai unsur lingkungan, interaksi

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI SIKLUS HIDUP GULA Siklus hidup gula terjadi pada proses produksi gula di pabrik, yaitu mulai dari tebu digiling hingga menjadi produk gula yang siap untuk dipasarkan.

Lebih terperinci

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table

Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table Modul Praktikum Basis Data 4 Relasi Table Pokok Bahasan Membuat hubungan beberapa table. Edit Relational Menghapus relational Melakukan pengolahan data dari table yang terintegrasi dalam ERD. Studi Kasus

Lebih terperinci

BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984

BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984 BAB II PABRIK GULA KWALA MADU (PGKM) SEBELUM TAHUN 1984 2.1 Latar Belakang Berdirinya PGKM Gula yang dalam hal ini adalah gula pasir merupakan suatu komoditi strategis yang memiliki kedudukan unik yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Manajemen Merupakan sistem yang menyediakan informasi mengenai kinerja keseluruhan organisasi atau perusahaan, informasi dapat diambil dengan mudah dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pendidikan Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan cita-cita yang banyak diimpikan oleh semua manusia dalam mencapai kesuksesan. Suatu usaha pendidikan yang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx. Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG DI MINIMARKET xxx Oleh : SITI EKA WAHYUNI Nim : 04203059 SISTEM INFORMASI ABSTRAK Tujuan dari pembuatan sistem informasi pembelian dan persedian barang yaitu Membuat

Lebih terperinci

File : kumpulan record yang menyatakan sekumpulan entitas dengan aspek-aspek tertentu yang umum dan terorganisasi

File : kumpulan record yang menyatakan sekumpulan entitas dengan aspek-aspek tertentu yang umum dan terorganisasi Input. Tahap ini merupakan proses memasukkan ke dalam sistem komputer lewat input device. Processing. Tahap ini merupakan proses pengolahan dari yang sudah dimasukkan yang dilakukan oleh processing device

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Aplikasi Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan; lamaran; penggunaan. Secara istilah aplikasi adalah program siap pakai yang direka untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek.

BAB III LANDASAN TEORI. menjelaskan tentang ilmu yang terkait dalam penyelesaian kerja praktek. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Landasan Teori Landasan teori digunakan untuk menyelesaikan masalah secara sistematis. Landasan teori ini akan menjadi dasar pemahaman dan pengetahuan dalam sebuah analisa pekerjaan

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I

SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM BASIS DATA II S A N T I W I D I A N T I SISTEM Definisi sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan

BAB II LANDASAN TEORI. berkelanjutan tentang kegiatan/program sehingga dapat dilakukan tindakan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Monitoring Menurut Dr. Harry Hikmat (2010), monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis informasi berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan berkelanjutan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Air merupakan zat kehidupan, dimana tidak satupun makhluk hidup di planet bumi ini yang tidak membutuhkan air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65 75% dari berat

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya perikanan 2.2 Sistem informasi

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya perikanan 2.2 Sistem informasi 4 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumberdaya perikanan Sumberdaya adalah sesuatu yang berguna dan bernilai pada kondisi kita menemukannya. Secara umum sumberdaya alam dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: (1)

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 3.1.1 Sistem Sistem adalah salah satu bagian dari istilah sistem informasi di mana sistem berperan penting dalam sebuah perusahaan. Untuk lebih

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijelaskan dasar teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan aplikasi yang digunakan pada kerja praktek ini. 1.1 Restoran Menurut

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kegiatan industri gula terdiri dari kegiatan proses produksi dan kegiatan unit-unit operasi. Kegiatan proses produksi berlangsung pada proses penggilingan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Perusahaan Pada tinjauan perusahaan ini akan dibahas mengenai sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi serta uraian tugas dari masing masing bagian yang

Lebih terperinci

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) : BAB III : Basis Data Relasional Pengertian : Pada model relasional, basis data disusun dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri atas baris (record) dan kolom (field).pertemuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam landasan teori ini akan menjelaskan tentang teori-teori mengenai sistem berbasis komputer dari teori-teori yang berhubungan dengan landasan teori yang akan dipakai pada tahap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI Landasan Teori adalah alur logika atau penalaran, yang merupakan seperangkap konsep, definisi, dan proposisi yang disusun secara sistematis. Jadi teori memuat : - Konsep - Definisi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Jogiyanto 2001: 1) Sistem adalah suatu jaringan dari prosedur-prosedur 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Definisi sistem ada dua pendekatan yaitu menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Untuk pendekatan yang menekankan pada prosedur,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyaringan nira kental pada proses pengkristalan berfungsi untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penyaringan nira kental pada proses pengkristalan berfungsi untuk BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Penyaringan Nira Kental Penyaringan nira kental pada proses pengkristalan berfungsi untuk memisahkan kotoran yang masih ada pada nira kental hasil dari pemurnian

Lebih terperinci

Tebu dari kebun dikirim ke pabrik menggunakan beberapa model angkutan : trailer (tebu urai), truk

Tebu dari kebun dikirim ke pabrik menggunakan beberapa model angkutan : trailer (tebu urai), truk SEJARAH SINGKAT Pabrik Gula Gunung Madu terletak diujung selatan Pulau Sumatera, tepatnya berada di Kabupaten Lampung Tengah, Propinsi Lampung, 90 km ke arah utara dari Ibukota Propinsi Lampung (Bandar

Lebih terperinci

POKOK BAHASAN: TUJUAN PEMBELAJARAN:

POKOK BAHASAN: TUJUAN PEMBELAJARAN: BAB 7 PENGANTAR PERANGKAT LUNAK BASIS DATA POKOK BAHASAN: Pengantar Dasar Basis Data Pengenalan Tabel, Relasi, ER Diagram Pengenalan SQL Query Pengenalan Microsoft Access Pembuatan Tabel, Form dan Report

Lebih terperinci

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia) 1.1 Latar Belakang Ketel uap sebagai sumber utama penghasil energi untuk pembangkit listrik yang menyuplai seluruh kebutuhan energi dalam pabrik. Dalam melakukan kerjanya, ketel uap membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan

BAB III LANDASAN TEORI. kumpulan dari elemen-elemen yang satu dengan yang lain berinteraksi dan 14 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Jogiyanto, H.M (1989 : 23) pada bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi Yogyakarta, menyebutkan bahwa sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah Komputer berasal dari bahasa latin compute yang artinya alat hitung, sedangkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah Komputer berasal dari bahasa latin compute yang artinya alat hitung, sedangkan BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibicarakan beberapa teori pendukung yang akan digunakan pada bab selanjutnya. 2.1 Pengertian Komputer Istilah Komputer berasal dari bahasa latin compute yang artinya

Lebih terperinci

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series

Basis Data. Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series Basis Data DATABASE Roni Andarsyah, ST., M.Kom Lecture Series BASIS DATA INFOR MASI Pertanyaan?? Apa itu basis data? Markas / gudang, tempat berkumpul Apa itu data? Fakta yang mewakili suatu objek seperti

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu pertama, pendekatan yang menekankan pada prosedur sistem dan yang kedua, pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1. 1.1 Konsep Dasar Sistem informasi BAB III LANDASAN TEORI Menurut Robert A.Leitch dan K. Roscoe Davis (Jogiyanto, 2001), Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki gugus hemiasetal. Oleh karena itu sukrosa di dalam air tidak berada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memiliki gugus hemiasetal. Oleh karena itu sukrosa di dalam air tidak berada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kimia Gula Komposisi kimia dari gula adalah satu satuan fruktosa yang digabung dengan satu satuan glukosa. Di dalam sukrosa baik fruktosa maupun glukosa tidak memiliki gugus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. keluaran. Berikut gambaran umum sebuah sistem. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Sitem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Hartono, 1999). Model umum sebuah sistem terdiri

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi.

BAB III LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi. BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan kerja praktek ini. Sebagai langkah awal dalam menyusun Laporan Kerja Praktek perlu dipahami terlebih dahulu mengenai

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL.

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL. APLIKASI PENGOLAHAN DATA PEMASANGAN SPEEDY PADA KOPERASI PEGAWAI TELKOM (KOPEGTEL) DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL. SERVER 2008 Andry Satriawan Jurusan Manajemen Informatika POLTEK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran

BAB I PENDAHULUAN. Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gula pasir merupakan kebutuhan pokok strategis yang memegang peran penting di sektor pertanian, khususnya sub sektor perkebunan dalam perekonomian nasional, yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Dalam pembuatan tugas akhir Sistem Informasi Administrasi Salon SN berbasis desktop ini dilakukan beberapa tinjauan sumber pustaka, dan berikut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk 2.1.1 Pengertian Produk Menurut Abdullah (2012: 153), produk didefinisikan secara luas, produk meliputi objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. zaman penjajahan) yang sebenarnya merupakan sistem perkebunan Eropa.

I. PENDAHULUAN. zaman penjajahan) yang sebenarnya merupakan sistem perkebunan Eropa. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkebunan merupakan sistem perekonomian pertanian komersil yang bercorak kolonial. Sistem Perkebunan ini dibawa oleh perusahaan kapitalis asing (pada zaman penjajahan)

Lebih terperinci

Database. Definisi Basis Data (1) BASIS DATA. Sistem Basis Data. AUB Surakarta STMIK. gambar, bunyi atau kombinasinya.

Database. Definisi Basis Data (1) BASIS DATA. Sistem Basis Data. AUB Surakarta STMIK. gambar, bunyi atau kombinasinya. Database Sistem Basis Data STMIK AUB Surakarta Definisi Basis Data (1) BASIS DATA representasi dari fakta dunia yang mewakili suatu obyek yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi

Lebih terperinci

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. beberapa aktifitas yang dilakukan oleh manusia seperti system untuk software BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Aplikasi Aplikasi merupakan suatu progam yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 1.1.1 Sistem Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur, sistem didefinisikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lingkungan, interaksi unsur dengan suatu tujuan yang akan dicapai. Berikut ini pengertian sistem menurut beberapa ahli:

BAB II LANDASAN TEORI. lingkungan, interaksi unsur dengan suatu tujuan yang akan dicapai. Berikut ini pengertian sistem menurut beberapa ahli: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, persyaratan umum tersebut adalah bahwa sistem harus mempunyai unsur lingkungan, interaksi

Lebih terperinci

Konsep Dasar DBMS. Oleh : Devie Rosa Anamisa

Konsep Dasar DBMS. Oleh : Devie Rosa Anamisa Konsep Dasar DBMS Oleh : Devie Rosa Anamisa Pendahuluan Kemampuan untuk mengatur atau mengolah sejumlah data dan kecepatan untuk mencari informasi yang relevan adalah aset yang sangat penting bagi suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Teori sistem secara umum yang pertama kali diuraikan adalah istilah sistem yang sekarang ini banyak dipakai. Banyak orang berbicara mengenai karakteristik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemurnian nira yang ternyata masih mengandung zat zat bukan gula dari proses

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pemurnian nira yang ternyata masih mengandung zat zat bukan gula dari proses BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Pemurnian Nira Setelah diperoleh larutan nira dari hasil proses pengilingan. Dilakukan proses pemurnian nira yang ternyata masih mengandung zat zat bukan gula dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem

BAB II LANDASAN TEORI. sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangan sistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk

Lebih terperinci