Keragaman Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Kebun Raya Baturraden Jawa Tengah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Keragaman Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Kebun Raya Baturraden Jawa Tengah"

Transkripsi

1 Keragaman Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Kebun Raya Baturraden Jawa Tengah Desi Ayu Prabawati, Eka Novita Sari, Umniyyatuz Zulfa, Annisa Lintang Malinda, Nurliana, Erik Prasetyo, Rina Wahyuningsih Kelompok Studi Konservasi Satwa Liar dan Habitat Green Community Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang Gedung Penangkaran Kupu-kupu, Komplek Kebun Wisata Pendidikan Universitas Negeri Semarang, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah deepra@gmail.com Abstrak Indonesia memiliki sekitar 000 jenis anggrek, kurang lebih 7 jenis terdapat di Pulau Jawa. Upaya pemanfaatan kebun raya Baturraden sebagai kawasan pelestarian anggrek secara in-situ, akan lebih optimal apabila didukung dengan adanya data keragaman jenis anggrek di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mendata keragaman jenis Anggrek di kawasan tersebut. Penelitian dilaksanakan pada Juli 0 dengan menggunakan metode survei, didahului dengan penjelajahan seluruh kawasan guna mendapatkan gambaran umum kondisi anggrek secara keseluruhan pada sub area. Sub area pertama merupakan hutan damar dengan tumbuhan bawah relatif jarang karena telah dilakukan pemeliharaan dalam program pengembangan kebun raya. Sub area ke dua merupakan hutan campuran dengan berbagai spesies pohon, sub area ke tiga merupakan hutan damar yang tidak dilakukan pemeliharaan sehingga tumbuhan bawah relatif padat. Teridentifikasi 9 jenis anggrek yang terdiri dari 0 genus. Genus tersebut adalah Acriopsis, Agrostophyllum, Appendicula, Bulbophyllum, Calanthe, Ceratostylis, Coelogyne, Cryptostylis, Dendrobium, Eria, Goodyera, Liparis, Malaxis, Oberonia, Phaius, Pholidota, Podochilus, Preatia, Spathoglottis, dan Thrixspermum. Sebanyak jenis diantaranya adalah kelompok anggrek epifit dan 7 jenis anggrek terrestrial.genus Bulbophyllum dan Dendrobium merupakan genus yang paling banyak dijumpai. Kata Kunci: Anggrek, Kebun Raya Baturraden, keragaman Abstract Indonesia has around,000 kinds of orchids, more or less 7 kind is in Java.The utilization of Baturraden botanical garden as orchids in-situ conservation areas, will more optimal when supported by the presence of data orchids diversity in the area.this study aims to for listing orchids diversity in the area Baturraden Botanical Garden. Research carried out in July 0 by using the survey method, preceded by exploration the entire region of botanical garden in order to obtain a general overview of orchids overall in the three sub area. The first sub area is the resin forest with rarely herb because has done nurture in development program of botanical garden. The second sub area is forest with various species, and sub area three is resin forest with no maintenance and herb relatively densely populated. Identified 9 kinds of orchids consisting of 0 genus. The genus was Acriopsis, Agrostophyllum, Appendicula, Bulbophyllum, Calanthe, Ceratostylis, Coelogyne, Cryptostylis, Dendrobium, Eria, Goodyera, Liparis, Malaxis, Oberonia, Phaius, Pholidota, Podochilus, Preatia, Spathoglottis, and Thrixspermum. A total of type of them are a epifit orchid and 7 kinds of terestrial orchids. Genus Bulbophyllum and Dendrobium constituting the genus most commonly found. Keywords: orchids, baturraden botanical gardens, diversity 6

2 PENDAHULUAN Anggrek (Orchidaceae) merupakan salah satu famili tumbuhan berbunga dengan julmah yang cukup melimpah dan beragam, dengan jumlah jenis terbanyak kelima di dunia (Handerson, 94). Jumlah jenisnya lebih dari jenis yang terbagi dalam 800 genus tersebar di seluruh dunia (World Checklist of Monocotyledons, 006). Menurut Gunadi (986), Indonesia diperkirakan memiliki ±.000 jenis yang tersebar di hutan-hutan Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Menurut Comber (990), terdapat 7 jenis anggrek di Pulau Jawa. Kebun Raya Baturraden (KRBR) merupakan kawasan pelestarian ex situ yang berada di kawasan Gunung Slamet, Jawa Tengah dengan luas keseluruhan sekitar 4, ha. Iklim tropis dan kelembapan yang tinggi di Kebun Raya Baturraden menunjang bagi keberadaan anggrek. KRBR memiliki pusat konservasi dan pemeliharaan anggrek. Melalui kegiatan inventarisasi jenis anggrek di kawasan KRBR diharapkan dapat menunjang pengembangan kegiatan konservasi yang sedang dilakukan oleh KRBR. Kebun Raya Baturaden memiliki flora yang beragam, sesuai fungsinya sebagai kawasan konservasi ex-situ berbagai jenis tumbuhan. Jenis-jenis tumbuhan yang terdapat di kawasan Kebun Raya Baturaden antara lain: damar (Agathis lorantifolia), puspa (Schima wallichii), rasamala (Altingia excelsa), mahoni (Switenia macrophylla.), kaliandra (Callyandra calothyrsus), paku-pakuan, kantong semar dan spesies anggrek (Dinas Kehutanan Jateng, 00). Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan keragaman jenis anggrek di Kebun Raya Baturraden sebagai salah satu upaya penunjang konservasi anggrek di kawasan tersebut. Kebun raya sebagai upaya pelestarian anggrek akan lebih optimal apabila didukung dengan data dasar mengenai keragaman jenis anggrek di kawasan tersebut. Belum adanya data base mengenai keragaman jenis anggrek di Kebun Raya Baturraden memotivasi peneliti untuk melakukan inventarisasi keragaman jenis anggrek di kawasan ini. Adanya data base keragaman jenis anggrek di Kebun Raya Baturaden diharapkan mampu mendukung upaya pengembangan, perlindungan, dan pelestarian anggrek di kawasan tersebut. METODE Alat yang digunakan selama pengamatan di antaranya GPS, kompas, worksheet, alat tulis, penggaris, pisau/silet, buku panduan identifikasi anggrek Orchid of Java, dan kamera. Tabel. Alat dan Bahan Penelitian yang Diperlukan Kegiatan Alat dan Bahan Survey lokasi penelitian GPS, kompas, pita Pengambilan sampel Worksheet, alat tulis, Penggaris, Pisau/silet, Kertas Papilot GPS. Identifikasi Jenis Penggaris, Buku panduan identifikasi Anggrek Orchid of Java Dokumentasi Kamera makro Pengukuran faktor lingkungan Termohygrometer, luxmeter, Soil tester Penelitian ini dilaksanakan selama hari pada tanggal -7 Juli 0 di Kebun Raya Baturraden, Jalan Pancuran Tujuh Wanawisata, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas Jawa Tengah seperti terlihat pada Gambar dan Gambar. Pengambilan data keragaman jenis anggrek dibagi dalam tiga sub area berdasar wilayah yang mewakili keseluruhan kawasan Kebun Raya Baturraden. Sub area pertama merupakan 64

3 hutan damar dengan tumbuhan bawah relatif jarang karena telah dilakukan pemeliharaan dalam program pengembangan kebun raya. Sub area ke dua merupakan hutan campuran dengan berbagai spesies pohon, sub area ke tiga merupakan hutan damar yang tidak dilakukan pemeliharaan sehingga tumbuhan bawah relatif padat. Penelitian dilakukan dengan metode survei, didahului dengan penjelajahan seluruh kawasan guna mendapatkan gambaran umum kondisi anggrek secara keseluruhan (Budiana & Sukarsa, 0). Pengumpulan data dilakukan dengan penyisiran di tiga sub area yang ada di lokasi Kebun Raya Baturraden. Pencatatan data meliputi kehadiran masing-masing spesies pada setiap pohon inang dan penghitungan jumlah individu. Sampel tumbuhan anggrek yang ditemukan diambil, kemudian dicatat dan diamati ciri morfologinya. Gambar. Peta lokasi KRBR Gambar. Sub area pengambilan data Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Data hasil identifikasi keragaman disajikan dalam bentuk list keragaman jenis anggrek. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil identifikasi jenis anggrek, ditemukan 9 jenis anggrek yang terbagi dalam 0 genus. Jumlah anggrek epifit terdiri dari jenis dan anggrek terestrial terdiri dari 7 jenis (Tabel ). Berdasarkan hasil pengamatan, genus yang paling kaya jenisnya adalah genus Bulbophyllum ( jenis) dan Dendrobium ( jenis). Genus Bulbophyllum adalah genus terbesar dari Orchidaceae (00 jenis), yang tersebar dari Amerika Selatan ke Afrika, Madagaskar, melewati Asia Selatan dan Tenggara menuju Papua Nugini serta Kepulauan Pasifik, kemudian ke Cina dan Australia Selatan (Munawaroh & Aprilianti, 0). Hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Comber (990) yang menyebutkan bahwa genus Dendrobium dan Bulbophyllum merupakan genus anggrek yang memiliki keanekaragaman jenis terbesar di kawasan Malaesia (kawasan sekitar semenanjung Malaysia dan Indonesia bagian barat). Jika dilihat dari jumlah individu yang ditemukan, genus Eria memiliki jumlah terbanyak dibandingkan dengan genus lainnya. Jumlah individu dari genus Eria terhitung mencapai 868 individu. Hal ini disebabkan antara lain karena Eria mempunyai kebutuhan sinar matahari yang teduh sehingga sesuai kondisi alam kebun raya dengan ketinggian 700-,600 m yang epifit pada pohon, persebaran luas sehingga diasumsikan daya adaptasi yang cukup tinggi. 6

4 Tabel. Jenis-jenis Anggrek di Kebun Raya Baturraden No Spesies Habitus Jumlah Acriopsis javanica Rein.ex Blume Epifit Agrostophyllum bicuspidatum J.J.Sm. Epifit 06 Agrostophylum cyatiforme J.J.Sm. Epifit 9 4 Agrostophylum majus Hook.f. Epifit 6 Appendicula alba Blume, Bijdr Epifit 6 Appendicula cornuta Blume, Bijdr Epifit 7 Appendicula purpurescens Blume. Epifit 4 8 Bulbophyllum angustifolium Blume Epifit Lindley 40 9 Bulbophyllum binnendijkii J.J.Sm. Epifit 4 0 Bulbophyllum comberi J.J.Verm. in Epifit J.B.Comber Bulbophyllum flavidoflorum (Liu & Su) Epifit Seidenf Bulbophyllum laxiflorum [Bl.] Lindl. Epifit Calanthe pulchra (Blume) Lindl. Terrestrial 66 4 Ceratostylis crassifolia J.J.Sm. Epifit Ceratostylis sp. Epifit 6 Coelogyne sp. Epifit 7 Coelogyne spesiosa (Blume) Lindl. Epifit 4 8 Coelogyne stremanii Rchb.f. Epifit 9 Cryptostylis javanica J.J. Sm. Terrestrial 0 Dendrobium anosmum Lindley Epifit Dendrobium hymenophyllum Lindl. Epifit 6 Dendrobium lobulatum Rolfe ex Epifit J.J.Sm 0 Dendrobium mucrinatum Seidenf Epifit 4 Dendrobium mutabile Blume Epifit 46 Eria iridifolia Hook.f Epifit Eria multiflora (Blume) Lindl. Epifit 7 Goodyera procera (Ker Gawl.) Hook Terrestrial 8 Goodyera rubicunda (Blume) Lindley Terrestrial 0 9 Liparis condylobulbon Rchb.f. Epifit 4 0 Malaxis sp. Terrestrial Oberonia padangensis Schltr. Epifit Oberonia smilis(blume) Lindl. Epifit Lokasi (sub area)

5 Phaius callosus (Blume) Lindl. Terrestrial 4 Pholidota gibbosa (Blume) Lindl Epifit Pholidota ventricosa Blume Epifit 6 Podochilus tenuis (Blume) Lindl. Terrestrial 7 Preatia sp. Epifit 8 Spathoglottis plicata Bl., Bijdr Terrestrial 9 Thrixspermum anceps (Blume) Rchb.f. Epifit Anggrek epifit yang ditemukan pada setiap sub area memiliki pohon inang berupa pohon inang perca dan didominasi pohon inang puspa. Anggrek yang di temukan di ketiga sub area yaitu Eria iridifolia dan Agrostophyllum bicuspidatum. Jenis anggrek tersebut memiliki persebaran yang luas dan diasumsikan memiliki daya adaptasi yang tinggi. Jumlah spesies anggrek epifit pada sub area satu lebih banyak dibandingkan kedua sub area lainya, hal ini disebabkan karena pohon populasi pohon inang yang merupakan habitat anggrek epifit lebih banyak ditemukan di sub area ini. Pada sub area satu vegetasi yang dominan merupakan hutan damar dengan tumbuhan bawah relatif jarang karena telah dilakukan pemeliharaan dalam program pengembangan kebun raya sehingga tidak memungkinkan bagi pertumbuhan anggrek terestrial. Sub area dua didominasi anggrek tanah Spathoglottis plicata dan Calanthe pulchra. Sub area tiga didominasi anggrek terestrial lebih banyak dibandingkan dengan sub area satu maupun dua. Hal ini disebabkan oleh kondisi wilayah sub area tiga adalah daerah yang ternaung pohon tinggi seperti damar, puspa, dan perca namun belum dilakukan pemeliharaan oleh KRKB sehingga tumbuhan bawah masih lebat termasuk anggrek terestrial. Keragaman jenis anggrek di Kebun Raya Bturraden dipengaruhi berbagai faktor lingkungan seperti suhu dan kelembaban, intensitas cahaya, dan ketinggian tempat. Sastrapradja (976) menyatakan bahwa daerah pegunungan memiliki jumlah jenis anggrek lebih banyak daripada di dataran rendah karena di daerah pegunungan mempunyai kelembaban yang tinggi, banyak curah hujan, suhu udara sejuk dan intensitas cahaya matahari yang sedang. SIMPULAN Hasil identifikasi jenis anggrek, ditemukan 9 jenis anggrek yang terbagi dalam 0 genus. Jumlah anggrek epifit terdiri dari jenis dan anggrek terestrial terdiri dari 7 jenis. genus yang paling kaya jenisnya adalah genus Bulbophyllum ( jenis) dan Dendrobium ( jenis). DAFTAR PUSTAKA Amalia R., I. Lovadi & R. Linda. 0. Kekayaan Jenis Anggrek di Hutan Alam Desa Beginjan Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau. Protobiont 4(): Ariyanti E.E. & Pa i. Inventarisasi Anggrek di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat. Biodiversitas 9(): -4. Comber J.B Orchids of Java. England: The Bentham-Moxon Trust. Gunadi T Anggrek dari Benua ke Benua. Bandung: Penerbit Angkasa. Handerson M.R. 94. Malayan Wild Flowers Monocotyledoneae. Kuala Lumpur: The Malayan Nature Society. Lugrayasa I.N., I.P. Suprapta & I.G.P. Wendra Pengaruh Temperatur dan Kelembaman Terhadap Laju Pertumbuhan Paphiopedilum javanicum (Reinw. ex Lindl.) Pfzer. di Kebun Raya Eka Karya Bali. Lap. Teknik Kebun Raya Eka Karya hlm

6 Maryanto I., M. Noerdjito, & T. Partomihardjo. 0. Ekologi Gunung Slamet Geologi, Klimatologi, Biodiversitas dan Dinamika Sosial. Jakarta: LIPI Press Odum, E. P Fundamental of Ecology. London: W.B.Saunder Company. Paramintha I.G.A.A.P., I.G.P. Ardhana & M. Pharmawati. 0. Keanekaragaman Anggrek Epifit di Kawasan Taman Wisata Alam Danau Buyan Tamblingan. Jurnal Metamorfosa (): -6. Puspitaningtyas D.M. 00. Studi Keragaman Anggrek di Cagar Alam Gunung Simpang, Jawa Barat. Biodiversitas 6(): Sastrapradja S Buku Anggrek Indonesia. Bogor: Lembaga Biologi Nasional-LIPI. Schuttleworth F.S., H.S Zim, & G.W Dillon A Golden Guide Orchids. New York: Western Publishing Company, Inc. Wibowo A.R.U., I.G. Tirta, & I.N. Peneng. 0. Orchid (Orchidaceae) Diversity in Mount of Batukau,Bali, Indonesia. J.Appl.Environ.Biol.Sci. (8) -8. World Checklist of Monocotyledons The Board of Trustees of the Royal Botanic Gardens, Kew. Published online at: [accessed May 0]. 68

JURNAL METAMORFOSA I (1): ISSN: KEANEKARAGAMAN ANGGREK EPIFIT DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM DANAU BUYAN-TAMBLINGAN

JURNAL METAMORFOSA I (1): ISSN: KEANEKARAGAMAN ANGGREK EPIFIT DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM DANAU BUYAN-TAMBLINGAN INTISARI KEANEKARAGAMAN ANGGREK EPIFIT DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM DANAU BUYAN-TAMBLINGAN I Gusti Ayu Agung Pradnya Paramitha, I Gede Putu Ardhana, Made Pharmawati Program Studi Magister Ilmu Biologi,

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN ANGGREK DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH ANAI KABUPATEN TANAH DATARSUMATERA BARAT. Oleh. Mira Febriani¹, Nursyahra 1, Des 2

KEANEKARAGAMAN ANGGREK DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH ANAI KABUPATEN TANAH DATARSUMATERA BARAT. Oleh. Mira Febriani¹, Nursyahra 1, Des 2 KEANEKARAGAMAN ANGGREK DI KAWASAN CAGAR ALAM LEMBAH ANAI KABUPATEN TANAH DATARSUMATERA BARAT Oleh Mira Febriani¹, Nursyahra 1, Des 2 Program Studi PendidikanBiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 1. Dosen Program

Lebih terperinci

Keanekaragaman Anggrek Di Cagar Alam Dan Taman Wisata Alam Telaga Warna, Puncak, Bogor

Keanekaragaman Anggrek Di Cagar Alam Dan Taman Wisata Alam Telaga Warna, Puncak, Bogor Keanekaragaman Anggrek Di Cagar Alam Dan Taman Wisata Alam Telaga Warna, Puncak, Bogor Orchids Diversity of Nature Preserve and Nature Park of Telaga Warna, Puncak, Bogor Siti Suryani Tahier 1, Tri Saptari

Lebih terperinci

INVENTARISASI JENIS-JENIS ANGGREK DI SAMOSIR UTARA KABUPATEN SAMOSIR, PROVINSI SUMATERA UTARA

INVENTARISASI JENIS-JENIS ANGGREK DI SAMOSIR UTARA KABUPATEN SAMOSIR, PROVINSI SUMATERA UTARA INVENTARISASI JENIS-JENIS ANGGREK DI SAMOSIR UTARA KABUPATEN SAMOSIR, PROVINSI SUMATERA UTARA (Studi Kasus Kecamatan Ronggurnihuta dan Kecamatan Simanindo) Hasil Penelitian Oleh: FLORA YOLANDA PANJAITAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhamad Adnan Rivaldi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sancang, Kecamatan Cibalong,, Jawa Barat, merupakan kawasan yang terletak di Selatan Pulau Jawa, yang menghadap langsung ke Samudera Hindia. Hutan Sancang memiliki

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS ANGGREK DI KAWASAN TAMAN NASIONAL LORE INDU ( Studi Kasus Desa Mataue, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah)

KEANEKARAGAMAN JENIS ANGGREK DI KAWASAN TAMAN NASIONAL LORE INDU ( Studi Kasus Desa Mataue, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah) 147 Desember 2015 KEANEKARAGAMAN JENIS ANGGREK DI KAWASAN TAMAN NASIONAL LORE INDU ( Studi Kasus Desa Mataue, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah) Stevi Pemba 1), Sri Ningsih M 2),

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur

II. TINJAUAN PUSTAKA. Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletak antara 98 o o 30 Bujur II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Lokasi a. Letak dan Luas Taman Wisata Alam (TWA) Sicike-cike secara administratif berada di Dusun Pancur Nauli Desa Lae Hole, Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi Propinsi

Lebih terperinci

INVENTARISASI DAN SEBARAN ANGGREK HUTAN DI PATTUNUANG, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN

INVENTARISASI DAN SEBARAN ANGGREK HUTAN DI PATTUNUANG, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN INVENTARISASI DAN SEBARAN ANGGREK HUTAN DI PATTUNUANG, KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN Sartika S. Pasimbong*, Sri Suhadyah a, Muh. Ruslan Umar b *Alamat korespondensi e-mail: spasimbong@gmail.com a,b

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada; Universitas Gadjah Mada ABSTRAK

Universitas Gadjah Mada;   Universitas Gadjah Mada ABSTRAK SB/O/KR/05 EKSPLORASI DAN INVENTARISASI ANGGREK DI BUKIT COKRO, KRENGSENG, NGASINAN DAN WATUBLENCONG PEGUNUNGAN MENOREH, KABUPATEN KULONPROGO, YOGYAKARTA Imam Bagus N. 1), Hendra Wardhana 2), Aninda Retno

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kondisi hutan di Cagar Alam Gunung Ambang pada ketinggian 1500-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kondisi hutan di Cagar Alam Gunung Ambang pada ketinggian 1500- BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Kondisi hutan di Cagar Alam Gunung Ambang pada ketinggian 1500-1750 m dpl sudah mengalami degradasi akibat

Lebih terperinci

EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI ANGGREK EPIFIT DI HUTAN COBAN TRISULA KAWASAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU

EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI ANGGREK EPIFIT DI HUTAN COBAN TRISULA KAWASAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU Jurnal Produksi Tanaman Vol. 5 No. 1, Januari 2017: 125-131 ISSN: 2527-8452 125 EKSPLORASI DAN KARAKTERISASI ANGGREK EPIFIT DI HUTAN COBAN TRISULA KAWASAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU EKSPLORATION

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan menggunakan metode deskriptif. Bertujuan untuk membuat deskripsi, atau gambaran mengenai kelimpahan dan keragaman anggrek di

Lebih terperinci

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Pembentukan Taman Kupu-Kupu Gita Persada Taman Kupu-Kupu Gita Persada berlokasi di kaki Gunung Betung yang secara administratif berada di wilayah Kelurahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropik yang mempunyai kekayaan alam dengan beragam tanaman. Salah satu keanekaragamannya berupa tanaman hortikultura, yang meliputi tanaman

Lebih terperinci

Studi Keragaman Anggrek di Cagar Alam Gunung Simpang, Jawa Barat

Studi Keragaman Anggrek di Cagar Alam Gunung Simpang, Jawa Barat B I O D I V E R S I T A S ISSN: 1412-033X Volume 6, Nomor 2 April 2005 Halaman: 103-107 Studi Keragaman Anggrek di Cagar Alam Gunung Simpang, Jawa Barat Study on Orchid Diversity in Gunung Simpang Nature

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal

BAB 1 PENDAHULUAN. Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan Indonesia dalam keanekaragaman jenis tumbuhan merupakan hal yang patut disyukuri sebagai anugerah dari Sang Pencipta. Menurut Zoer aini (2007: 184) terdapat

Lebih terperinci

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid.

TAMBAHAN PUSTAKA. Distribution between terestrial and epiphyte orchid. TAMBAHAN PUSTAKA Distribution between terestrial and epiphyte orchid. Menurut Steeward (2000), distribusi antara anggrek terestrial dan epifit dipengaruhi oleh ada atau tidaknya vegetasi lain dan juga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya

I. PENDAHULUAN. Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia bersama sejumlah negara tropis lain seperti Brazil, Zaire dan Meksiko, merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya (mega biodiversity).

Lebih terperinci

Keragaman Jenis Anggrek di Kawasan Hutan Distrik Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua *

Keragaman Jenis Anggrek di Kawasan Hutan Distrik Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua * JURNAL BIOLOGI PAPUA ISSN: 2086-3314 Volume 4, Nomor 1 April 2012 Halaman: 32 37 Keragaman Jenis Anggrek di Kawasan Hutan Distrik Oksibil, Pegunungan Bintang, Papua * VRNA AGUSTINI**, SUPNI SUFAATI DAN

Lebih terperinci

KONSERVASP ANGGREK JAWA TIMUR Dlb KEBUN RAUA PURWODADh ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN

KONSERVASP ANGGREK JAWA TIMUR Dlb KEBUN RAUA PURWODADh ABSTRACT ABSTRAK PENDAHULUAN Prosiding Seminar Hasil-Hasil Penelifian Bidang llmu Hayat KONSERVASP ANGGREK JAWA TMUR Dlb KEBUN RAUA PURWODADh Esti E. Ariyanti dan Titut Yulistyarini Kebun Raya Purwodadi, Pasuruan, Jawa Timur ABSTRACT

Lebih terperinci

Seminar Nasional HUT Kebun Raya Cibodas Ke-159 ISBN

Seminar Nasional HUT Kebun Raya Cibodas Ke-159 ISBN EKSPLORASI DAN INVENTARISASI ANGGREK DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI : DATA TERAKHIR SEBELUM ERUPSI 2010 Orchid Exploration and Inventory in Southern Slope of Mount Merapi: Last Data Before Eruption 2010

Lebih terperinci

Keanekaragaman, Sebaran, dan Pemanfaatan Jenis-Jenis Anggrek (Orchidaceae), di Hutan Bodogol, Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat

Keanekaragaman, Sebaran, dan Pemanfaatan Jenis-Jenis Anggrek (Orchidaceae), di Hutan Bodogol, Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat Widyariset Vol. 3 No. 2 (2017) Hlm. 95-106 Keanekaragaman, Sebaran, dan Pemanfaatan Jenis-Jenis Anggrek (Orchidaceae), di Hutan Bodogol, Taman Nasional Gede Pangrango, Jawa Barat Diversity, Distribution,

Lebih terperinci

Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo

Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Gorontalo 1 Keragaman dan Karateristik Bio-ekologis Anggrek di Kawasan Cagar Alam Gunung Ambang Sub-kawasan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Berdasarkan Ketinggian Tempat Sutriana Mamonto 1, Novri Y. Kandowangko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, setelah Brazil (Anonimus, 2009). Brazil merupakan salah satu negara dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. paku-pakuan (Pterydophyta) dan divisio tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

BAB V PEMBAHASAN. paku-pakuan (Pterydophyta) dan divisio tumbuhan berbiji (Spermatophyta). BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di kawasan hutan Kelurahan Kanarakan Tangkiling Kota Palangka Raya ditemukan 21 jenis tumbuhan makroepifit yang

Lebih terperinci

GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI

GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI GEOGRAFI REGIONAL ASIA VEGETASI ASIA PENGAJAR DEWI SUSILONINGTYAS DEP GEOGRAFI FMIPA UI Selamat Pagi, Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan DTI_09 VEGETASI ASIA Iklim merupakan faktor utama yang

Lebih terperinci

(INVENTORY OF TERRESTRIAL ORCHIDS REGION FOREST EDUCATION FOREST PARK BUKIT BARISAN TONGKOH KARO DISTRICT OF NORTH SUMATRA)

(INVENTORY OF TERRESTRIAL ORCHIDS REGION FOREST EDUCATION FOREST PARK BUKIT BARISAN TONGKOH KARO DISTRICT OF NORTH SUMATRA) INVENTARISASI ANGGREK TERESTIAL DI HUTAN PENDIDIKAN KAWASAN TAMAN HUTAN RAYA BUKIT BARISAN TONGKOH KABUPATEN KARO SUMATERA UTARA (INVENTORY OF TERRESTRIAL ORCHIDS REGION FOREST EDUCATION FOREST PARK BUKIT

Lebih terperinci

Inventarisasi dan Pemetaan Persebaran Orchidaceae di Area Wana Wisata Air Terjun Sumber Pitu Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang.

Inventarisasi dan Pemetaan Persebaran Orchidaceae di Area Wana Wisata Air Terjun Sumber Pitu Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. 1 Inventarisasi dan Pemetaan Persebaran Orchidaceae di Area Wana Wisata Air Terjun Sumber Pitu Desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. Arif Budi Setiawan, Eko Sri Sulasmi, I Wayan Sumberartha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keanekaragaman hayati (biological diversity atau biodiversity) adalah istilah yang digunakan untuk menerangkan keragaman ekosistem dan berbagai bentuk serta variabilitas

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes SPP) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes SPP) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes SPP) DALAM KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG SEMAHUNG DESA SAHAM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK (Diversity Of Pitcher Plants ( Nepenthes Spp ) Forest

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bogor merupakan kota yang terus berkembang serta mengalami peningkatan jumlah penduduk dan luas lahan terbangun sehingga menyebabkan terjadinya penurunan luas

Lebih terperinci

Kekayaan Jenis Anggrek Di Hutan Alam

Kekayaan Jenis Anggrek Di Hutan Alam Kekayaan Jenis Anggrek Di Hutan Alam Desa Beginjan Kecamatan Tayan Hilir Kabupaten Sanggau Rizka Amalia 1, Irwan Lovadi 1, Riza Linda 1 1 Program Studi Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura,

Lebih terperinci

Asep Sadili Bidang Botani, Puslit Biologi-LIPI. Memasukkan: November Diterima: Maret 2013

Asep Sadili Bidang Botani, Puslit Biologi-LIPI.   Memasukkan: November Diterima: Maret 2013 Jurnal Biologi Indonesia 9(1): 63-71 (2013) Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Tau Lumbis, Nunukan, Propinsi Kalimantan Timur: Sebagai Indikator Terhadap Kondisi Kawasan Hutan (Orchids of Tau Lumbis, Nunukan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat deskriptif (Nazir, 1988), karena penelitian ini hanya memberikan deskripsi mengenai vegetasi pada daerah ekoton

Lebih terperinci

Autekologi Begonia Liar di Kawasan Remnant Forest Kebun Raya Cibodas NUR AZIZAH Abstrak

Autekologi Begonia Liar di Kawasan Remnant Forest Kebun Raya Cibodas NUR AZIZAH Abstrak Autekologi Begonia Liar di Kawasan Remnant Forest Kebun Raya Cibodas NUR AZIZAH 1127020048 Abstrak Data keragaman jenis, persebaran dan data ekologi dari Begonia liar di kawasan remnant forest (hutan restan)

Lebih terperinci

KERAGAMAN JENIS ANGGREK DI KAWASAN HUTAN TAMAN EDEN 100 KABUPATEN TOBA SAMOSIR, SUMATERA UTARA

KERAGAMAN JENIS ANGGREK DI KAWASAN HUTAN TAMAN EDEN 100 KABUPATEN TOBA SAMOSIR, SUMATERA UTARA KERAGAMAN JENIS ANGGREK DI KAWASAN HUTAN TAMAN EDEN 100 KABUPATEN TOBA SAMOSIR, SUMATERA UTARA SKRIPSI Oleh: PARASIAN P. SITUMORANG 060307009 DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR

STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR STUDI KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) DI KAWASAN KONSERVASI RUMAH PELANGI DUSUN GUNUNG BENUAH KECAMATAN SUNGAI AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA Diversity Study of Kantong Semar Plants (Nepenthes

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang subkawasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang subkawasan BAB III METODOLOGI PEELITIA 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Cagar Alam Gunung Ambang subkawasan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dengan ketinggian 700-1000 m dpl,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terletak di sekitar garis khatulistiwa antara 23 ½ 0 LU sampai dengan 23 ½ 0 LS.

BAB I PENDAHULUAN. terletak di sekitar garis khatulistiwa antara 23 ½ 0 LU sampai dengan 23 ½ 0 LS. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe ekosistem hutan yang sangat produktif dan memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi. Kawasan ini terletak di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hayati terkaya (mega biodiveristy). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004),

BAB 1 PENDAHULUAN. hayati terkaya (mega biodiveristy). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004), BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati terkaya (mega biodiveristy). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004), keanekaragaman hayati (biological

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sebaran rayap tanah di berbagai vegetasi Hutan Pendidikan Gunung Walat memiliki luas wilayah 359 ha, dari penelitian ini diperoleh dua puluh enam contoh rayap dari lima

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN ANGGREK (Orchidaceae) di KAWASAN WISATA CURUG CIPENDOK LERENG SELATAN GUNUNG SLAMET JAWA TENGAH

KEANEKARAGAMAN ANGGREK (Orchidaceae) di KAWASAN WISATA CURUG CIPENDOK LERENG SELATAN GUNUNG SLAMET JAWA TENGAH KEANEKARAGAMAN ANGGREK (Orchidaceae) di KAWASAN WISATA CURUG CIPENDOK LERENG SELATAN GUNUNG SLAMET JAWA TENGAH SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat S-1 pada Program Studi Biologi

Lebih terperinci

Keanekaragaman Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Lamasi Desa Murnaten Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku

Keanekaragaman Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Lamasi Desa Murnaten Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku ISSN 1829-9288 Keanekaragaman Jenis-Jenis Anggrek di Hutan Lamasi Desa Murnaten Kecamatan Taniwel Kabupaten Seram Bagian Barat Maluku Diversity of orchid species in the Lamasi Forest, Murnaten Village,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki tidak kurang dari 17.500 pulau dengan luasan 4.500 km2 yang terletak antara daratan Asia

Lebih terperinci

SMP NEGERI 3 MENGGALA

SMP NEGERI 3 MENGGALA SMP NEGERI 3 MENGGALA KOMPETENSI DASAR Setelah mengikuti pembelajaran, siswa diharapkan dapat mengidentifikasi pentingnya keanekaragaman makhluk hidup dalam pelestarian ekosistem. Untuk Kalangan Sendiri

Lebih terperinci

PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PAPHIOPEDILLUM JAVANICUM (Reinw. ex Lindl.) Pfitzer Oleh I G.Tirta 1

PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PAPHIOPEDILLUM JAVANICUM (Reinw. ex Lindl.) Pfitzer Oleh I G.Tirta 1 PENGARUH SUHU DAN KELEMBABAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN PAPHIOPEDILLUM JAVANICUM (Reinw. ex Lindl.) Pfitzer Oleh I G.Tirta 1 Abstrak: Paphiopedillum javanicum (Reinw. ex Lindl.) Pfitzer memiliki bunga menarik

Lebih terperinci

INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN ANGGREK OI SUAKA ALAM SULASIH T ALANG - SUMATERA BARA T. Dwi Murti Puspitaningtyas

INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN ANGGREK OI SUAKA ALAM SULASIH T ALANG - SUMATERA BARA T. Dwi Murti Puspitaningtyas INVENTARISASI KEANEKARAGAMAN ANGGREK OI SUAKA ALAM SULASIH T ALANG - SUMATERA BARA T Dwi Murti Puspitaningtyas Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor - LIPI email: puspitakrb@yahoo.com ABSTRACT Sulasih

Lebih terperinci

Inventarisasi Anggrek dan Inangnya di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur

Inventarisasi Anggrek dan Inangnya di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur B I O D I V E R S I T A S ISSN: 1412-033X Volume 8, Nomor 3 Juli 2007 Halaman: 210-214 Inventarisasi Anggrek dan Inangnya di Taman Nasional Meru Betiri Jawa Timur Orchid Inventory and the Host in Meru

Lebih terperinci

Keanekaragaman, Persebaran dan Pemanfaatan Jenis-Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Resort Citorek, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Jawa Barat

Keanekaragaman, Persebaran dan Pemanfaatan Jenis-Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Resort Citorek, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Jawa Barat Keanekaragaman, Persebaran dan Pemanfaatan Jenis-Jenis Anggrek (Orchidaceae) di Resort Citorek, Taman Nasional Gunung Halimun-Salak, Jawa Barat Abstract Asep Sadili Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu

Lebih terperinci

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 4. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DALAM PELESTARIAN EKOSISTEMLatihan Soal 4.3 1. Tempat perlindungan Orang utan yang dilindungi oleh pemerintah banyak terdapat didaerah Tanjung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa

BAB I PENDAHULUAN. tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa 1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan memiliki begitu banyak potensi alam. Potensi alam tersebut berupa flora dan fauna yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebesar jenis flora dan fauna (Rahmawaty, 2004). Keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. sebesar jenis flora dan fauna (Rahmawaty, 2004). Keanekaragaman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapat sebutan Mega Biodiversity setelah Brazil dan Madagaskar. Diperkirakan 25% aneka spesies dunia berada di Indonesia,

Lebih terperinci

Keanekaragaman Jenis Orchidaceae (Anggrek-anggrekan)Di Kawasan Hutan Lindung Gunung Talang Sumatera Barat

Keanekaragaman Jenis Orchidaceae (Anggrek-anggrekan)Di Kawasan Hutan Lindung Gunung Talang Sumatera Barat Jurnal Biologi Universitas Andalas (J. Bio. UA.) 2(2) Juni2013 : 153-160 (ISSN : 2303-2162) 153 Keanekaragaman Jenis Orchidaceae (Anggrek-anggrekan)Di Kawasan Hutan Lindung Gunung Talang Sumatera Barat

Lebih terperinci

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di hutan primer Gunung Pesawaran Taman

IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di hutan primer Gunung Pesawaran Taman IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan Penelitian ini dilaksanakan di hutan primer Gunung Pesawaran Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman Bandar Lampung yang memiliki ketinggian 1200 sampai

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE 12 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III BAHAN DAN METODE Penelitian di lapang berlangsung dari April 2011 sampai Juni 2011. Kegiatan penelitian ini berlokasi di Kawasan Industri Karawang International

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA

KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA KEANEKARAGAMAN JENIS KANTONG SEMAR (Nepenthes spp) KAWASAN HUTAN LINDUNG GUNUNG AMBAWANG DESA KAMPUNG BARU KECAMATAN KUBU KABUPATEN KUBU RAYA The Diversity Of Kantong Semar (Nepenthes spp) Protected Forest

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sekipan merupakan hutan pinus yang memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan hutan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sekipan merupakan hutan pinus yang memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan hutan yang lainnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sekipan merupakan hutan pinus yang memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan hutan yang lainnya. Adapun yang membedakannya dengan hutan yang lainnya yaitu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, J. S. J. Damanik, N. Hisyam & A. J. Whitten Ekologi Ekosistem Sumatera. Yogyakarta: UGM Press.

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, J. S. J. Damanik, N. Hisyam & A. J. Whitten Ekologi Ekosistem Sumatera. Yogyakarta: UGM Press. DAFTAR PUSTAKA Anwar, J. S. J. Damanik, N. Hisyam & A. J. Whitten. 1994. Ekologi Ekosistem Sumatera. Yogyakarta: UGM Press. Ashari, S. 1995. Hortikultura aspek budaya. Jakarta:UI-press. Balai Besar KSDA

Lebih terperinci

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia:

Beberapa fakta dari letak astronomis Indonesia: Pengaruh Letak Geografis Terhadap Kondisi Alam dan Flora Fauna di Indonesia Garis Lintang: adalah garis yang membelah muka bumi menjadi 2 belahan sama besar yaitu Belahan Bumi Utara dan Belahan Bumi Selatan.

Lebih terperinci

KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi

KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI. Mahasiswa Program Studi S1 Biologi KEKERABATAN Bulbophyllum dan Vanda DI PEKANBARU BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI Fitriani K.U 1,Herman 2, Nery Sofiyanti 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Biologi 2 Bidang Genetika Jurusan Biologi 3 Bidang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tumbuhan asing yang dapat hidup di hutan-hutan Indonesia (Suryowinoto, 1988).

I. PENDAHULUAN. tumbuhan asing yang dapat hidup di hutan-hutan Indonesia (Suryowinoto, 1988). 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Dibuktikan dengan terdapat berbagai macam jenis tumbuhan dan hewan endemik yang hanya dapat

Lebih terperinci

PROSPEK KONSERVASI JENIS-JENIS ANGGREK DI TAMAN WISATA ALAM SORONG PAPUA BARAT

PROSPEK KONSERVASI JENIS-JENIS ANGGREK DI TAMAN WISATA ALAM SORONG PAPUA BARAT PROSPEK KONSERVASI JENIS-JENIS ANGGREK DI TAMAN WISATA ALAM SORONG PAPUA BARAT Ponisri 1, Sutedjo 2 dan Sukartiningsih 3 1 Faperta Universitas Al-Amin Sorong. 2 Laboratorium Dendrologi dan Ekologi Hutan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN: 978-602-60401-3-8 JENIS TUMBUHAN MORACEAE DI KAWASAN STASIUN KETAMBE TAMAN NASIONAL GUNUNG LEUSER ACEH TENGGARA Hasanuddin Magister Pendidikan Biologi FKIP

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

INVENTARISASI TANAMAN ANGGREK DI HUTAN IRENGGOLO DUSUN BESUKI, DESA JUGO, MOJO, KEDIRI

INVENTARISASI TANAMAN ANGGREK DI HUTAN IRENGGOLO DUSUN BESUKI, DESA JUGO, MOJO, KEDIRI 10-100 INVENTARISASI TANAMAN ANGGREK DI HUTAN IRENGGOLO DUSUN BESUKI, DESA JUGO, MOJO, KEDIRI Purwo Agus Kurniawan 1, Dwi Ari Budiretnani 2, Papib Handoko 2 1. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN di Hutan Pendidikan bagian Timur Taman Hutan Raya Bukit Barisan

METODE PENELITIAN di Hutan Pendidikan bagian Timur Taman Hutan Raya Bukit Barisan METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober sampai dengan November 0 di Hutan Pendidikan bagian Timur Taman Hutan Raya Bukit Barisan Tongkoh Kabupaten Karo Sumatera

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia tergolong dalam 10 negara megadiversitas dunia yang memiliki keanekaragaman paling tinggi di dunia (Mackinnon dkk dalam Primack dkk, 2007:454). Keanekaragaman

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DALAM KAWASAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG ASUANSANG KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS

IDENTIFIKASI JENIS KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DALAM KAWASAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG ASUANSANG KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS IDENTIFIKASI JENIS KANTONG SEMAR (NEPENTHES SPP) DALAM KAWASAN TAMAN WISATA ALAM GUNUNG ASUANSANG KECAMATAN PALOH KABUPATEN SAMBAS Identification of The Type of Nepenthes (Nepenthes spp) in The Area of

Lebih terperinci

PENGARUH DEGRADASI HUTAN PADA POPULASI ANGGREK EPIFIT DAN KARAKTERISTIK TEMPAT TUMBUH ANGGREK DI KAWASAN GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA

PENGARUH DEGRADASI HUTAN PADA POPULASI ANGGREK EPIFIT DAN KARAKTERISTIK TEMPAT TUMBUH ANGGREK DI KAWASAN GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA PENGARUH DEGRADASI HUTAN PADA POPULASI ANGGREK EPIFIT DAN KARAKTERISTIK TEMPAT TUMBUH ANGGREK DI KAWASAN GUNUNG AMBAWANG KABUPATEN KUBU RAYA (Impacts of Forest Degradation on Epiphytic Orchid Populations

Lebih terperinci

Saniyatun Mar'atus Solihah

Saniyatun Mar'atus Solihah KOLEKSI, STATUS DAN POTENSI ANGGREK DI KEBUN RAYA LIWA Saniyatun Mar'atus Solihah Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya - LIPI email: sani_sms@rocketmail.com Foto: Wisnu H.A. ABSTRACT Bunga Corymborkis

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan spesies tumbuhan yang mendapatkan perhatian oleh

I. PENDAHULUAN. Anggrek merupakan spesies tumbuhan yang mendapatkan perhatian oleh 1 I. PENDAHULUAN Anggrek merupakan spesies tumbuhan yang mendapatkan perhatian oleh pecinta tanaman hias terutama setelah dibudidayakan sehingga pasar anggrek memiliki nilai ekonomi yang cukup baik. Morfologi

Lebih terperinci

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER

BAB 8: GEOGRAFI DINAMIKA BIOSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Biosfer dibagi menjadi tiga lingkungan hidup dan masing-masing dipengaruhi faktor abiotik dan biotic. Berikut ini merupakan faktor-faktor abiotik (fisis), kecuali a. Iklim

Lebih terperinci

INVENTARISASI ANGGREK EPIFIT DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI INVENTORY OF EPIPHYTE ORCHID AT EKA KARYA BALI BOTANIC GARDEN

INVENTARISASI ANGGREK EPIFIT DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI INVENTORY OF EPIPHYTE ORCHID AT EKA KARYA BALI BOTANIC GARDEN INVENTARISASI ANGGREK EPIFIT DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI INVENTORY OF EPIPHYTE ORCHID AT EKA KARYA BALI BOTANIC GARDEN IG. Tirta dan Sutomo UPT Balai Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Eka Karya Bali LIPI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlin Nur Fitri, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Herlin Nur Fitri, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diversitas atau keanekaragaman makhluk hidup termasuk salah satu sumber daya lingkungan dan memberi peranan yang penting dalam kestabilan lingkungan. Semakin tinggi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dasma Banurea 1), Yunasfi 2),Pindi Patana 2) 1)

PENDAHULUAN. Dasma Banurea 1), Yunasfi 2),Pindi Patana 2) 1) INVENTARISASI TUMBUHAN ANGGREK DI KAWASAN SUAKA MARGASATWA SIRANGGAS KABUPATEN PAKPAK BHARAT (INVENTORY OF ORCHIDS IN SIRANGGAS WILDLIFE PAKPAK BHARAT) Dasma Banurea 1), Yunasfi 2),Pindi Patana 2) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

Inventarisasi Anggrek di Cagar Alam Gunung Tinombala, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah

Inventarisasi Anggrek di Cagar Alam Gunung Tinombala, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah B I O D I V E R S I T A S ISSN: 1412-033X Volume 7, Nomor 1 Januari 2006 Halaman: 30-33 Inventarisasi Anggrek di Cagar Alam Gunung Tinombala, Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah Inventory of orchids in

Lebih terperinci

Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak

Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Vol. 2 (1): 1 6 Keanekaragaman Jenis dan Pola Distribusi Nepenthes spp di Gunung Semahung Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Gustap Baloari 1, Riza Linda 1, Mukarlina 1 1 Program Studi Biologi, Fakultas

Lebih terperinci

2015 STRUKTUR VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PANTAI DI HUTAN PANTAI LEUWEUNG SANCANG, KECAMATAN CIBALONG, KABUPATEN GARUT

2015 STRUKTUR VEGETASI DAN KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PANTAI DI HUTAN PANTAI LEUWEUNG SANCANG, KECAMATAN CIBALONG, KABUPATEN GARUT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang memiliki sekitar 17.508 pulau dan panjang garis pantai sekitar 80.791,42 km (Soegianto, 1986). Letak Indonesia sangat

Lebih terperinci

2015 KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT

2015 KESESUAIAN LAHAN D I TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI KIARA PAYUNG UNTUK TANAMAN END EMIK JAWA BARAT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Keanekaragaman hayati di Indonesia didukung antara lain oleh posisi Kepulauan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan di kawasan Tambling Wildlife Nature Conservation, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan untuk kegiatan pengamatan dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III KERAGAMAN SPECIES SEMUT PADA EKOSISTEM TERGANGGU DI KAWASAN CAGAR ALAM TELAGA WARNA JAWA BARAT

BAB III KERAGAMAN SPECIES SEMUT PADA EKOSISTEM TERGANGGU DI KAWASAN CAGAR ALAM TELAGA WARNA JAWA BARAT BAB III KERAGAMAN SPECIES SEMUT PADA EKOSISTEM TERGANGGU DI KAWASAN CAGAR ALAM TELAGA WARNA JAWA BARAT PENDAHULUAN Semut (Formicidae:Hymenoptera) merupakan hewan Avertebrata komponen terestrial yang melimpah

Lebih terperinci

ORCHIDACEAE PULAU RUBIAH KOTA MADYA SABANG PROVINSI ACEH

ORCHIDACEAE PULAU RUBIAH KOTA MADYA SABANG PROVINSI ACEH Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 3, No. 1, Ed. April 2015, Hal. 1-8 ORCHIDACEAE PULAU RUBIAH KOTA MADYA SABANG PROVINSI ACEH 1 Djufri, 2 Hasanuddin dan 3 Fauzi 1,2,3 Program Studi Pendidikan Biologi

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Fisik Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak dan Luas Secara geografis Kabupaten Cianjur terletak antara 6 0 21-7 0 25 Lintang Selatan dan 106 0 42-107 0 33 Bujur

Lebih terperinci

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI ANGGREK DI HUTAN WISATA TAMAN EDEN, TOBA SAMOSIR BRIGITA LAURA FATRIA

PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI ANGGREK DI HUTAN WISATA TAMAN EDEN, TOBA SAMOSIR BRIGITA LAURA FATRIA PERENCANAAN JALUR INTERPRETASI ANGGREK DI HUTAN WISATA TAMAN EDEN, TOBA SAMOSIR BRIGITA LAURA FATRIA DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

Lebih terperinci

Eksplorasi dan Inventarisasi Anggrek di Kawasan Kebun Raya Bukit Sari, Jambi

Eksplorasi dan Inventarisasi Anggrek di Kawasan Kebun Raya Bukit Sari, Jambi BioSMART ISSN: 1411-321X Volume 4, Nomor 2 Oktober 2002 Halaman: 55-59 Eksplorasi dan Inventarisasi Anggrek di Kawasan Kebun Raya Bukit Sari, Jambi Exploration and inventarisation of orchids in Bukit Sari

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS ANGGREK DI HUTAN WISATA LINDUNG DANAU LINDU

KEANEKARAGAMAN JENIS ANGGREK DI HUTAN WISATA LINDUNG DANAU LINDU KEANEKARAGAMAN JENIS ANGGREK DI HUTAN WISATA LINDUNG DANAU LINDU Muhammad Syaifuddin Nasrun, Achmad Ariffien Bratawinata dan Paulus Matius Faperta Universitas Muhammadiyah Palu. Laboratorium Dendrologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1)

BAB I PENDAHULUAN. keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terletak di daerah beriklim tropis sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Menurut Suhartini (2009, h.1) Indonesia menjadi salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara tropika yang memiliki kawasan hutan yang luas. Berdasarkan luasnya, hutan tropis Indonesia menempati urutan ketiga setelah Negara Brasil dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) Judul Ketua Anggota : IbM KELOMPOK PEMBUDIDAYA TANAMAN BUNGA ANGGREK DI WILAYAH MALANG RAYA : Ir. NURUSSA ADAH, MT NIP. 19680706 199203 2 001 : Ir. ISTIJONO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hayati memiliki potensi menjadi sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN. hayati memiliki potensi menjadi sumber pangan, papan, sandang, obat-obatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keanekaragaman hayati di suatu negara memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Keanekaragaman hayati merupakan sumber penghidupan dan kelangsungan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan

I. PENDAHULUAN. tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kawasan hutan hujan tropis dengan tingkat keanekaragaman yang tinggi adalah Taman Hutan Raya Wan Abdurahman. (Tahura WAR), merupakan kawasan pelestarian alam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan secara terus-menerus. Maka dari itu, setiap manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perubahan secara terus-menerus. Maka dari itu, setiap manusia harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alam yang diciptakan Allah SWT ini sungguh penuh rahasia, rahasia tersebut hanya dapat diketahui dengan ilmu, karena ilmu tiada tepinya. Kehidupan di ibaratkan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumberdaya hutan dalam dasawarsa terakhir dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumberdaya hutan dalam dasawarsa terakhir dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengelolaan sumberdaya hutan dalam dasawarsa terakhir dihadapkan pada gangguan akibat beragam aktivitas manusia, sehingga mengakibatkan kerusakan ekosistem hutan yang

Lebih terperinci

Anggrek Bulbophyllum Alam di Kebun Raya Eka Karya Bali

Anggrek Bulbophyllum Alam di Kebun Raya Eka Karya Bali B i o S M A R T ISSN: 1411-321X Volume 2, Nomor 2 Oktober 2000 Halaman: 15-20 Anggrek Bulbophyllum Alam di Kebun Raya Eka Karya Bali I NYOMAN LUNGRAYASA, DEDEN MUDIANA Cabang Balai Kebun Raya Ekakarya

Lebih terperinci

KEANEKARAGAMAN JENIS ANGGREK DI CAGAR ALAM GUNUNG TUKUNG GEDE, SERANG, BANTEN

KEANEKARAGAMAN JENIS ANGGREK DI CAGAR ALAM GUNUNG TUKUNG GEDE, SERANG, BANTEN KEANEKARAGAMAN JENIS ANGGREK DI CAGAR ALAM GUNUNG TUKUNG GEDE, SERANG, BANTEN Diah Sulistiarini 1, Tutie Djarwaningsih 2 1, 2 Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Puslit Biologi LIPI Diterima 25 April

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenal sebagai negara megabiodiversity. Sekitar 10 % jenis-jenis tumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. dikenal sebagai negara megabiodiversity. Sekitar 10 % jenis-jenis tumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi sehingga dikenal sebagai negara megabiodiversity. Sekitar 10 % jenis-jenis tumbuhan berbunga yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas hutan terbesar di dunia. Hutan Indonesia memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh banyak negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konversi hutan di Pulau Sumatera merupakan ancaman terbesar bagi satwa liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun 2000, tidak kurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah suatu penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu penelitian untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara

Lebih terperinci