ARTIKEL. Oleh NI WAYAN SURATNI
|
|
- Dewi Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ARTIKEL Judul Persepsi Peserta Didik Terhadap Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ( Studi Kasus di Kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja) Oleh NI WAYAN SURATNI JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2014
2 Persepsi Peserta Didik Terhadap Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ( Studi Kasus di Kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja) Oleh: Ni Wayan Suratni, (NIM ) ( wysuratni@gmail.com) Tuty Maryati*) Jurusan Pendidikan Sejarah, Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) Mengetahui permasalahan dalam pembelajaran IPS di kelas VIII A; (2) Mengetahui model-model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru IPS di kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja; (3) Mengetahui persepsi peserta didik terhadap model pembelajaran IPS yang dikembangkan oleh guru di kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan langkah-langkah: (1) penentuan lokasi penelitian; (2) teknik penentuan informan; (3) teknik pengumpulan data (observasi, wawancara, kuisioner, studi dokumentasi dan studi pustaka); (4) teknik penjaminan keabsahan data; dan (5) teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Permasalahan dalam pembelajaran IPS adalah beban mengajar guru, kualifikasi pendidikan guru IPS yang belum berlatar belakang Sarjana Pendidikan IPS, permasalahan dalam menerapkan konsep IPS Terpadu, kurangnya fasilitas pembelajaran IPS yaitu kurangnya ketersediaan buku penunjang pembelajaran IPS yang dimiliki siswa dan input (Siswa), kurangnya semangat belajar; (2) Model-model Pembelajaran yang Dikembangkan oleh Guru IPS sudah cukup variatif tidak hanya pada metode ceramah tetapi sudah mengembangkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD; (3) persepsi peserta didik terhadap pembelajaran IPS secara umum mengarah ke arah positif, hal ini tampak pada komponen minat kesukaan siswa terhadap pelajaran IPS, dan pandangan siswa mengenai pentingnya pelajaran IPS. Persepsi siswa terhadap model pelajaran IPS, guru sudah menggunakan model pembelajaran inovatif yang menyebabkan minat belajar siswa semakin meningkat. Kata Kunci: Persepsi, Peserta didik, Proses Pembelajaran 1
3 ABSTRACT The purpose of this research (1) Knowing the problem of IPS subject in class VIII A; (2) Knowing the learning models which were developed by the teacher of IPS in class VIII A, Bhaktiyasa Singaraja Junior High School; (3) Knowing the perception of learners to learning model of IPS which was developed by the teacher from class VIII A, Bhaktiyasa Singaraja Junior High School. This research is using a qualitative approach with some steps: (1) determination of research location, (2) determination informant technique, (3) collection data technique (observation, interview, questionnaire, documentation study and literature study), (4) guaranty of validity data technique, and (5) data analysis technique. The result of this research showing that: (1) the problem of IPS teaching load of teachers, education qualification of IPS teacher who don t have IPS scholars background, the problem of applying concept IPS integrated, lack of IPS studying facilities, availability of the IPS books which is owned by the students dan input (students), lack of studying spirits, (2) the learning model which is developed by the IPS teachers are varied enough and not only a lecture method but it has developed a cooperative learning method STAD, (3) the students perception of IPS subject generally aims to positive thing, this can be seen from the component of studens interest to IPS subject, and the vision important that IPS subject. The studens perception about IPS subject that teachers have been using innovative learning model which effects studens interest is increasing Key words: perception, the learner, learning process. *) Dosen Pembimbing Artikel 2
4 Belajar merupakan bagian dari sistem pendidikan, tujuan belajar hakikatnya merupakan proses perubahan kepribadian meliputi kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian. Perubahan itu bersifat menetap dalam tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman. Proses belajar tidak menghafal konsep atau fakta belaka, tetapi lebih merupakan kegiatan internalisasi antar konsep guna menghasilkan pemahaman yang utuh. Agar tercapai pembelajaran bermakna, guru harus berusaha mengetahui dan menggali konsepkonsep yang telah dimiliki siswa dan memadukannya dengan pengetahuan baru. Proses pembelajaran dari hasil pembelajaran yang dicapai oleh peserta didik merupakan salah satu indikator dari keberhasilan pendidikan. (Ahmadi dan Amri, 2011: 1). Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini Nampak pada hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Permasalahan dalam proses pembelajaran disebabkan karena ketika proses belajar mengajar masih memberi dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya. Seiring berkembangnya kurikulum dalam pendidikan menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, salah satu perubahan paradigma pembelajaran tersebut adalah orientasi pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada murid (student centered). Perubahan ini menyebabkan semakin terlihat posisi peserta didik sebagai subyek pembelajaran (Trianto,2007: 1). Salah satu dari mata pelajaran yang didapat oleh peserta didik di tingkat SMP adalah mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), mata pelajaran ini dijenjang sekolah mulai diperkenalkan dalam struktur pendidikan di Indonesia pada tahun 1975 (Sapriya, 2011: 11). Pendidikan IPS adalah salah satu seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Pendidikan IPS merupakan pemaduan antara berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial yang terdiri dari mata pelajaran Geografi, Sosiologi/Antropologi, Ekonomi dan Sejarah. Berkenaan dengan itu, 3
5 pelaksanaan pembelajaran semestinya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan. Hal ini memberikan implikasi terhadap guru yang mengajar di kelas agar dapat memadukan semua disiplin ilmu IPS menjadi satu keterpaduan (Hasan, 1995: 27). Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia (Permendiknas) Nomor 22 Tahun 2006, Mata pelajaran IPS dalam sistem pendidikan di Indonesia diberikan untuk peserta didik mulai jenjang sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA), serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Mata pelajaran IPS pada setiap jenjang pendidikan memiliki pengembangan pembelajaran yang berbeda dalam setiap tingkatan pendidikan. Tingkat SD pengorganisasian materi mata pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu (integrated), artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisahpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata. Untuk jenjang SMP/MTs, pengorganisasian materi pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu yang mengarah pada model korelasi artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun mengacu pada beberapa aspek kehidupan nyata. Untuk jenjang SMA/MA, pengorganisasian materi mata pelajaran IPS menganut pendekatan yang terpisah, artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun mengacu pada beberapa disiplin ilmu sosial secara terpisah. Sedangkan untuk sekolah kejuruan (SMK), materi pelajaran IPS disusun dalam satu mata pelajaran yakni Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ( Maryati, 2012: 12). Pendekatan terpadu sebenarnya sudah dikenalkan sejak kurikulum 1975, dimana matapelajaran IPS merupakan Fusi atau gabungan dari beberapa disiplin ilmu sosial. Berdasarkan pendekatan tersebut, maka seharusnya kurikulum IPS berisi pokok-pokok bahasan yang sama untuk dikaji beberapa disiplin ilmu sosial melalui matapelajaran IPS dengan pendekatan terpadu. Namun dalam kenyataannya, IPS yang dimaksud tidak berhasil dikembangkan secara baik dalam program pengajaran. Pokok bahasan yang ada dikembangkan dan dikhususkan bagi masing-masing disiplin ilmu secara terpisah bukan merupakan keterpaduan, sehingga 4
6 pendekan fusi IPS yang ingin dikembangkan tidak terlaksana secara baik pada tingkat pengajaran. Akibatnya, meski secara konseptual IPS menganut sistem fusi atau terpadu, namun dalam pelaksanaan pengajaran dianggap mengalami kegagalan (Maryati,2012: 3). Kenyataan di lapangan berdasarkan pada hasil observasi bahwa pembelajaran IPS di SMP Bhaktiyasa belum sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS terpadu. Berdasarkan hasil pengamatan ketika guru menyampaikan materi pembelajaran dengan menerapkan model-model pembelajaran inovatif di kelas, khususnya di kelas VIII A terdapat siswa yang serius dalam menerima pembelajaran namun dari beberapa siswa yang mengikuti pelajaran masih terdapat siswa yang tidak serius dalam mengikuti pembelajaran karena mereka menganggap bahwa materi pembelajaran IPS sangat banyak dan sulit untuk dipahami. Berdasarkan hasil observasi awal dan wawancara dengan peserta didik dan guru pengampu matapelajaran IPS pada tanggal 26 Agustus 2013 di SMP Bhaktiyasa Singaraja, dapat ditemukan permasalahan dalam proses belajar mengajar pada pelajaran IPS. Pada proses pembelajaran yang berlangsung di kelas, ketika guru memberikan materi dengan cara menggunakan metode pembelajaran yang inovatif yaitu Tipe Student Teams Achievement Division (STAD), masih terlihat beberapa anak yang tidak serius dalam menerima pembelajaran yang diberikan oleh guru. dikarenakan materi pelajaran IPS sangat banyak sehingga untuk dapat mengerti sangatlah sulit. Dari beberapa kajian tentang pembelajaran IPS, belum ada yang mengkaji tentang masalah pembelajaran IPS dari sudut pandang persepsi peserta didik. Mendasarkan hal tersebut maka penelitian tentang Persepsi Peserta Didik Terhadap Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ( Studi Kasus di Kelas VIII SMP Bhaktiyasa Singaraja) dipandang penting dilakukan. Disamping itu alasan dipilihnya penelitian ini karena dalam proses pembelajaran yang diberikan oleh guruguru khususnya guru IPS sangat penting untuk ditingkatkan, sehingga hal ini semakin membuat penulis tertarik untuk mengkaji mengenai Persepsi Peserta Didik Terhadap Proses Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ( Studi Kasus di Kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja) 5
7 Berdasarkan paparan di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah (1) Mengapa terjadi permasalahan dalam pembelajaran IPS di kelas VIII A? (2) Bagaimanakah model-model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru IPS di kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja? (3) Bagaimanakah persepsi peserta didik terhadap model pembelajaran IPS yang dikembangkan oleh guru di kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja? METODE PENELITIAN Penelitian mengenai persepsi peserta didik terhadap proses pembelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode kualitatif di antaranya terdapat (1) Penentuan lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja, terletak di jalan Ngurah Rai No. 29 Singaraja; (2) Teknik penentuan informan. Informan yang dituju untuk memperoleh data yaitu Pertama, I Gede Suasta S.Pd, merupakan Guru pengampu mata pelajaran IPS di SMP Bhaktiyasa Singaraja. Kedua, yaitu Siswa kelas VIII A yang berjumlah 22 orang siswa di SMP Bhaktiyasa Singaraja. Ketiga, Ni Nengah Artuti, S.Pd, M.Pd merupakan Kepala SMP Bhaktiyasa Singaraja.; (3) Teknik pengumpulan data (wawancara, observasi, kuisioner dan studi dokumen); (4) Teknik penjamin keabsahan data (triangulasi data dan triangulasi metode); dan (5) Teknik analisis data. HASIL DAN PEMBAHASAN Permasalahan Dalam Pembelajaran IPS di Kelas VIII A SMP BHaktiyasa Singaraja. Berdasarkan penelitian di lapangan yang dilakukan di kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja terdapat beberapa permasalahan dalam pembelajaran IPS yaitu : (1) Beban mengajar guru, guru yang berstatus PNS dan sudah sertifikasi di tuntut untuk mendapat jam mengajar selama 24 jam dalam seminggu; (2) Kualifikasi pendidikan Guru, untuk guru IPS di SMP Bhaktiyasa Singaraja sampai saat ini belum ada yang berlatar belakang Sarjana Pendidikan IPS, namun hal tersebut cukup teratasi karena guru bidang studi IPS di SMP bhaktiyasa merupakan lulusan dari D2 IPS sehingga tidak begitu mengalami kesulitan dalam menerapkan pembelajaran IPS terpadu Namun pada umumnya tidak semua guru yang mengajar di SMP merupakan lulusan dari D2 IPS dan di Bali khususnya sampai saat ini belum ada guru 6
8 yang berlatar belakang dari lulusan sarjana IPS; (3) Permasalahan dalam menerapkan konsep IPS terpadu Ketika proses belajar mengajar berlangsung di sekolah khususnya untuk pelajaran IPS yang ada di SMP Bhaktiyasa, melihat dari latar belakang pendidikan guru IPS merupakan lulusan D2 IPS dan melanjutkan pendidikan pada jenjang Sarjana Pendidikan Geografi. Oleh karena itu nampak bahwa ketika pertama kali guru mengajar IPS mengalami kesulitan untuk dapat memadukan seluruh sub bidang ilmu sosial agar dapat menjadi satu keterpaduan ilmu yaitu IPS terpadu. Dari permasalahan awal yang dihadapi oleh bapak I Gede Suasta S.Pd sekarang ini sudah tidak lagi mengalami kesulitan karena dari latar belakang pendidikan yang di tempuh sebelum menjadi guru IPS merupakan lulusan dari D2 IPS dan Sarjana Pendidikan Geografi selain itu bapak I Gede Suasta S.Pd sudah mengajar IPS selama 12 tahun untuk mengatasi permasalahan yang dialaminya dapat diatasi sehingga untuk dapat memadukan konsep IPS terpadu tidak lagi mengalami kesulitan. Namun dari kesulitan yang sekarang sudah tidak lagi di dapat oleh guru ketika memadukan pembelajaran, kesulitan yang didapat guru ada pada sikap siswa ketika menerima pembelajaran tidak semua siswa memiliki semangat belajar yang tinggi; (4) Fasilitas pembelajaran fasilitas belajar yang ada di SMP Bhaktiyasa Singaraja khusus untuk pelajaran IPS seperti ketersediaan buku pelajaran, ruang kelas, LCD, peta, globe, papan tulis, Meja, dan kursi. Semua fasilitas belajar yang ada di sekolah dapat menunjang pembelajaran IPS yang lebih baik. Namun dari keseluruhan fasilitas yang sudah disediakan tidak seluruh siswa memanfaatkannya dengan baik, masih terdapat siswa yang tidak memanfaatkan fasilitas yang disediakan untuk sarana mereka belajar. Untuk menunjang proses belajar mengajar IPS, sekolah hanya menyediakan satu buku paket yang diberikan kepada siswa untuk dapat digunakan dalam proses belajar mengajar, sekolah tidak menggunakan lembar kerja siswa (LKS) yang diberikan kepada siswa. Permasalahan yang ditemukan dengan sedikitnya sumber belajar yang dimiliki siswa berimbas pada guru yang mengajar di kelas; (5) Input (Siswa) mengenai jalur masuk penerimaan siswa baru di SMP Bhaktiyasa Singaraja yang tidak menggunakan jalur tes maupun melalui nilai maka dari pihak sekolah belum dapat mengetahui potensi-potensi yang dimiliki 7
9 siswa serta kurangnya semangat belajar yang dimiliki oleh siswa. Model-model Pembelajaran yang Dikembangkan oleh Guru IPS di Kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru bidang studi IPS di kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja adalah modelmodel Pembelajaran yang Dikembangkan oleh Guru IPS sudah cukup variatif tidak hanya pada metode ceramah tetapi sudah mengembangkan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD dengan langkahlangkah guru membentuk kelompok dan adanya diskusi tanya jawab. Persepsi Peserta Didik Terhadap Model Pembelajaran IPS yang Dikembangkan Oleh Guru di Kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja. Persepsi siswa kelas VIII A terhadap pembelajaran IPS dibagi menjadi 3 aspek; (1) pandangan siswa terhadap pembelajaran secara umum mengarah ke arah positif, hal ini tampak pada komponen minat siswa, kesukaan siswa terhadap pelajaran IPS tidak dapat terlepas dari materi pelajaran IPS yang pada prinsipnya dari kehidupan sehari-hari siswa. Pandangan siswa lainnya mengenai penting tidaknya pelajaran IPS siswa berpendapat bahwa pelajaran IPS merupakan pelajaran yang penting untuk dipelajari ini berarti bahwa siswa memiliki kegunaan belajar IPS; (2) Pandangan siswa terhadap aktifitas pembelajaran IPS 18 siswa yang menyatakan aktif ketika proses belajar mengajar berlangsung keaktifan mereka dikarenakan mereka sudah dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga ketika proses belajar mengajar berlangsung di kelas guru memberikan pertanyaan mereka dapat menjawab dengan baik, 4 orang siswa menyataka tidak aktif karena mereka menganggap bahwa materi yang disampaikan oleh guru terlalu banyak sehingga mereka mengalami kesulitan dalam memahami materi yang sudah dijelaskan oleh guru; (3) Persepsi siswa terhadap model pembelajaran IPS, siswa menyatakan bahwa guru sudah menggunakan model pembelajaran inovatif STAD dengan langkah-langkah pembelajaran seperti diskusi kelompok dan tanya jawab. SIMPULAN Menurut guru bidang studi IPS dan siswa kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja permasalahan yang ada terdapat pada proses belajar mengajar beban mengajar guru, Kualifikasi Pendidikan Guru, Permasalahan dalam Menerapkan 8
10 Konsep IPS Terpadu, Fasilitas Pembelajaran, Input (Siswa). Model pembelajaran yang diterapkan di kelas VIII A oleh guru IPS menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe STAD, materimateri pembelajaran selama ini bersumber dari buku paket, media masa (internet, surat kabar, dan lingkungan sekitarnya), dengan menggunakan model pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar. Untuk dapat menciptakan kondisi pembelajaran yang menyenangkan di kelas siswa belajar dengan model permainan sehingga siswa tidak tegang, dan cepat bosan dalam belajar. Menurut siswa kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja bahwa pelajaran IPS selama ini menyenangkan, karena mereka menyukai pelajaran IPS, model-model pembelajaran IPS yang selama ini diberikan oleh guru menggunakan model belajar yang menyenangkan seperti diskusi kelompok, tanya jawab, sehingga ketika menerima pelajaran mereka bersungguhsungguh, walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang serius menerima pelajaran, untuk mengatasi hal tersebut, guru menggunakan model pembelajaran tanya jawab sehingga siswa yang kurang memperhatikan pelajaran akan fokus untuk mendengarkan pernyataan yang diberikan oleh guru. Saran Belajar adalah hal yang sangat berguna untuk masa depan, sehingga sebagai siswa jangan pernah malas untuk sekolah dan belajar. Ketika proses belajar mengajar guru hendaknya selalu memperhatikan situasi keadaan kelas agar guru mampu menciptakan keadaan kelas yang kondusif. Dalam proses belajar mengajar guru sebaiknya tidak menggunakan satu model pembelajaran, karakteristik dari siswa yang berbeda-beda menyebabkan guru harus kreatif dalam memilih model pembelajaran yang digunakan. Meningkatkan minat belajar siswa merupakan hal yang harus dilakukan oleh guru, minimnya minat belajar siswa melalui membaca buku harus dapat ditingkatkan lagi karena buku merupakan gudang ilmu sehingga bila siswa tidak senang membaca buku maka siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar dan memahami materi dari setiap pelajaran. 9
11 Ucapan terima kasih ditujukan kepada 1. Dr. Tuty Maryati, M.Pd sebagai Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktunya kepada penulis dalam memberikan pengetahuannya, memotivasi dan membimbing penulis dalam penyusunan artikel. 2. Ketut Sedana Arta S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing Akademik (PA) dan Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktunya kepada penulis dalam memberikan pengetahuannya, memotivasi dan membimbing penulis dalam penyusunan artikel. Tingkat SMP dan SMK Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Pendidikan Ganesha pada Tanggal 22 November 2012 di Ruang Seminar FIS Undiksha. Trianto Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Pustaka Nasional Sapriya Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. DAFTAR RUJUKAN Ahmadi Khoiru Iif, Amri Sofan Pengembangan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Hasan. S. Hamid Pendidikan Ilmu sosial. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Nasional. Maryati Tuty Seminar Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Guru IPS TEntang Pembelajaran IPS Terpadu di 10
PROFIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PADA SMP DI METRO. Bobi Hidayat, S.Pd., M.Pd.
Jurnal HISTORIA Volume 3, Nomor 2, Tahun 2015, ISSN 2337-4713 PROFIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH PADA SMP DI METRO Bobi Hidayat, S.Pd., M.Pd. Program Studi
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS DAN MIND MAPPING Novitana Sundora, Teti Rostikawati, Triasianingrum Afrikani Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciKOMPARASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE
KOMPARASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE DAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATERI KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 PONTIANAK Norsidi Dosen
Lebih terperinciSeminar Nasional Fisika 2012 Jakarta, 9 Juni Intan Irawati. 1. Pendahuluan
PENERAPAN PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISION) PADA MATERI MEKANIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 MAN 15 JAKARTA Intan Irawati MAN 15 Jakarta Jl. Inayah No.24,
Lebih terperinciOLEH. : Sriyulyanti Mahadjani. Nim : : Pendidikan Ekonomi. : Pendidikan Ekonomi Perkantoran. : Dra. Hj. Salma Bouwtha, M.
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TARI BAMBU PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VII 1 DI SMP NEGERI 1 MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO OLEH Nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu tindakan (action) yang diambil oleh suatu masyarakat, kebudayaan atau peradaban untuk memelihara kelangsungan /hidupnya (survival) 1. Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUME LIMAS SISWA
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Kreativitas, Guru, Metode Pembelajaran
ABSTRAK Skripsi dengan judul Kreativitas Guru PAI Pada Metode Pembelajaran Agama Islam di SMA Pawyatan Daha Kediri ini ditulis oleh Arifatul Laili, NIM 2811133044, dengan pembimbing oleh H. Muh. Nurul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. pendidikan menengah, beberapa upaya yang dilakukan pemerintah untuk
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab Pendahuluan ini akan diuraikan secara singkat mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI NIM
THE APPLICATION OF COOPERATIVE MODEL TYPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) TO INCREASE THE RESULT OF PKN LEARNING TOWARDS STUDENTS CLASS VIIA IN SMP BHAKTIYASA SINGARAJA ARTIKEL SKRIPSI OLEH PUTU AMIK WIANTARI
Lebih terperinciUTILIZING TIMES TOKEN LEARNING METHOD TO IMPROVE STUDENTS MOTIVATION AND ACHIEVEMENT IN PPKN SUBJECT GRADE X OF SMK NEGERI 11 MALANG
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TIMES TOKEN DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PPKN KELAS X SMK NEGERI 11 MALANG UTILIZING TIMES TOKEN LEARNING METHOD TO IMPROVE
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Script, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa, Mata Pelajaran Geografi ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRIPT PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DALAM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA JAGADHITA AMLAPURA KECAMATAN KARANGASEM KABUPATEN
Lebih terperinciPENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PAIKEM PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL PAIKEM PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH Makinem MI Nurul Huda, Jl Danau I, Kel Panorama, Kec Singaran Pati Kota Bengkulu e-mail: makinem09@yahoo.com Abstract: This
Lebih terperinciLINDA ROSETA RISTIYANI K
PENGGUNAAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016 JURNAL Oleh: LINDA ROSETA RISTIYANI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber daya manusia merupakan aspek yang dominan terhadap kemajuan suatu bangsa. Manusia dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik. Hal ini tentu saja menyangkut berbagai hal tidak terkecuali
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
PENINGKATAN KUALITAS HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS X S2 MA AL-ISLAM JAMSAREN SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu
Lebih terperinciKata Kunci: Metode Examples and Examples, Minat Belajar
PENGGUNAAN METODE EXAMPLES and EXAMPLES UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IX SMPN 7 PINGGIR KABUPATEN BENGKALIS Oleh: Ekamayanti Abstrak: Based on the experience of researchers for
Lebih terperinciPeningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa VII-5 SMP Lab Undiksha Singaraja Melalui Model Talking Stick
Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa VII-5 SMP Lab Undiksha Singaraja Melalui Model Talking Stick Oleh : Ni Luh Asri Mailani, (NIM 0914021067), (e-mail: may_girls91@yahoo.com) I Ketut Margi *)
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI OLEH AYU LESTARI NIM JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE BERBANTUAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN KELAS VII B SMP BHAKTIYASA SINGARAJA TAHUN AJARAN 2012/2013 ARTIKEL SKRIPSI OLEH AYU
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI. Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Agustina Dwi Respati Wahyu Adi Muhtar *) Pendidikan Ekonomi-BKK Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciAnna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IX H DI MTsN BARABAI KABUPATEN HULU SUNGAI
Lebih terperinciDarmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII.1 SMP NEGERI 2 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Darmawati,
Lebih terperinciJURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA
Artikel Judul PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII I DI SMP NEGERI 1 BANJAR, BULELENG, BALI TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh Ketut Jasiani
Lebih terperinciARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI
ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI Oleh I Wayan Sudarsana NIM 0816011124 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU Ermawati, Hamizi, Erlisnawati erma.wati233@yahoo.com, hamizipgsd@gmail.com,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU
PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN DI KOTA BENGKULU 1) Rosdiana, 2) Johanes Sapri, 2) Bambang Sahono 1) SMAN 5 Bengkulu, 2) Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA
PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA Skripsi Oleh: TRY NESIA NURHEMY X4307053 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Harlis Guru SMP Negeri 8 Tebing Tinggi Email: harlisaceh@yahoo.co.id ABSTRAK
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT
Faktor Jurnal Ilmiah Kependidikan Vol. 4 No. 1 Maret 2017, hal 39-44 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT Hj. Annisa NIP.
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Team Games Tournament, Prestasi Belajar.
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Peserta Didik Kelas IV SDIT Nurul Fikri Kedungawaru Tulungagung oleh Anita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berlakunya kurikulum 2004 yang Berbasis Kompetensi yang menjadi roh bagi berlakunya Kurikulum 2006 (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) menuntut perubahan paradigma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi kebutuhan manusia. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan manusia sejak dari kelahirannya terus mengalami perubahan-perubahan, baik secara fisik maupun psikologis. Manusia yang merupakan makhluk hidup dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen
Lebih terperinciFKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya. FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) SMP PLUS AL-MA RUF TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA Oleh ; Laela;
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB POKOK BAHASAN OPERASI HITUNGBENTUK ALJABAR
Lebih terperinciARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh Made Arya Sudita NIM
ARTIKEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING SEPAKBOLA Oleh Made Arya Sudita NIM 086095 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS
Lebih terperinciPENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA
PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALREJO KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA TESIS Diajukan Kepada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciKata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Everyone Is Teacher Here
1 MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EVERYONE IS TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI BATU BETON SMK N 5 SURAKARTA Theresia Setianingrum 1, Agus
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X
PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENERAPAN INKUIRI TERBIMBING DI KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SUKOHARJO SKRIPSI Oleh: WARYANTO K4308061 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciAkhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X1 PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA YLPI P-MARPOYAN PEKANBARU (Applied
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS
PENGGUNAAN METODE INKUIRI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Rafiani Harahap SMP Negeri 1 Secanggang, kab. Langkat Abstract: The purpose of this study to determine the results of student learning class
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM COREL DRAW DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR KOMPUTER DI KELAS X TEKSTIL A SMK NEGERI 9 SURAKARTA
PERSEPSI SISWA TERHADAP PROGRAM COREL DRAW DALAM PEMBELAJARAN GAMBAR KOMPUTER DI KELAS X TEKSTIL A SMK NEGERI 9 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: ANIS DWI SAYEKTI K3211007 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciFAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA NILAI SOSIOLOGI SISWA DI SMA NEGERI I BONJOL KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN Linda Zulfitri¹ Dr. Maihasni, M.Si,² Elvawati, M,Si³ Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI
Lebih terperinciPEMAKNAAN SISWA KELAS X SMA LAB UNDIKSHA SINGARAJA TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PBL DALAM MENUMBUHKAN POLA PIKIR KRITIS
PEMAKNAAN SISWA KELAS X SMA LAB UNDIKSHA SINGARAJA TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PBL DALAM MENUMBUHKAN POLA PIKIR KRITIS Oleh Ni Luh Desy Dwi Anike Dhamayanti Drs. Made Suryadi, M.Si dan Drs. Ida
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang dibutuhkan untuk kehidupan. (KTSP). Sesuai dengan amanat KTSP, model pembelajaran terpadu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Beragam strategi yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BBELAJAR DAN SIKAP BERDEMOKRASI SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS VIII B4 SMP NEGERI 6 SINGARAJA TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh:
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD
PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS TENTANG MASALAH SOSIAL DI KELAS IV SD Oleh: Siti Mudrikah 1, Tri Saptuti Susiyani 2, Suhartono 3 FKIP, PGSD Universitas Sebelas Maret
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA
Vol. 3, No. 3, pp. 81-86, September. 2014 PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA IMPLEMENTATION OF SNOWBALLING
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua peserta didik dari SD hingga SLTA bahkan juga di perguruan tinggi. Demikian juga di MI Bangunrejo
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2 GOMBONG KEBUMEN
Penerapan Pembelajaran Inkuiri (Muhammad Ricky Alvian dan Paryanto) 397 PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN DI SMK MA'ARIF 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikannya, karena kualitas pendidikan merupakan. tingkat kesejahteraan masyarakat pada suatu negara. Melalui pendidikan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era kompetitif, semua negara berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikannya, karena kualitas pendidikan merupakan salah satu indikator tingkat kesejahteraan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1)
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD 1) Oleh: Umi Lestari 2), H. Setyo Budi 3), Warsiti 3)
Lebih terperinciPenulis 1: Dwi Yanu Mardi S. Penulis 2: Sri Palupi, M.Pd
Peningkatan Keaktifan.(Dwi Yanu ) 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN PERSIAPAN PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERTAIF TIPE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER)
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BOLA BASKET Harry Fitriyanto Rachman, Nyoman Kanca, Made Kusuma Wijaya
Lebih terperinciDisusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
IMPLEMENTASI PENILAIAN PROYEK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TAHUN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciMODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL. Oleh
MODEL KOOPERATIF STAD BERBASIS PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA ARTIKEL Oleh Moh. Jamalul Lail NIM 090210102035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN
Lebih terperincimengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg
ABSTRAK Skripsi dengan judul Kemampuan Komunikasi Matematis Pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (CIRC) Materi Komposisi Fungsi di MA Al-Hikmah Langkapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada masa sekarang ini memerlukan adanya. pembaruan dibidang strategi pembelajaran dan peningkatan relevansi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini memerlukan adanya pembaruan dibidang strategi pembelajaran dan peningkatan relevansi pendidikan. Strategi pembelajaran dikatakan
Lebih terperinciOleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM
Penerapan Model Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh I Putu Budhi Sentosa, NIM 1015057117 Jurusan
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN Wegga Maulina 1, Nurharmi 2, Yulfia Nora 1 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinci(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IX SMP Islam Cisumur Tasikmalaya Tahun Ajaran 2016/2017)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENEMUKAN TEMA, LATAR, PENOKOHAN PADA CERPEN-CERPEN DALAM SATU BUKU KUMPULAN CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) (Penelitian
Lebih terperinciEconomic Education Analysis Journal
EEAJ 2 (3) (2014) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH, MOTIVASI BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
Lebih terperinciMillathina Puji Utami et al., Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS)...
1 Model Pembelajaran Children Learning in Science (CLIS) dalam Pembentukan Konsep Fisika Siswa SMA di Kabupaten Jember (Materi Pokok Elastisitas Zat Padat dan Hukum Hooke) (Children Learning in Science
Lebih terperinciTeams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi
ABSTRAK Skripsi dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Peserta Didik Kelas V MI Al Irsyad Karangbendo
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MENGGUNAKAN MODEL JOYFUL LEARNING
Jurnal Tata Arta UNS, Vol. 1, No. 1, hlm. 23-30 Adhelia Desi Prawestri, Sukirman, dan Binti Muchsini.Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Hasil Belajar Akuntansi Menggunakan Model Joyful Learning. Juli,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu wahana untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki siswa, termasuk kemampuan bernalar, kreativitas, kebiasaan bekerja keras,
Lebih terperinciPEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA
1 PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,
I. PENDAHULUAN Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada tahun 2006 menuntut perubahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses belajar dan mengajar. Dewasa ini, sekolah dan guru diberikan keleluasaan untuk mengembangkan kurikulum dalam
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DI SMP NEGERI 3 BUKITTINGGI Widya Damayanti 1, Fuji Astuti 2, Zora Iriani 3 Program Studi
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI
ARTIKEL ILMIAH HASIL PENELITIAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Oleh I Gede Indra Dwi Suputra NIM 0816011111 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN
PENGGUNAAN MEDIA BENDA KONKRET UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA PADA POKOK BAHASAN PERKALIAN Oleh: Widhi Astuti, Rusdiana Indianto PLB FKIP UNS ABSTRACT The purpose is this
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seorang guru tidak hanya dituntut berdiri di depan kelas untuk berceramah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seorang guru tidak hanya dituntut berdiri di depan kelas untuk berceramah tentang materi yang ada di buku, namun lebih dari itu guru juga harus memiliki beragam kompetensi
Lebih terperinciARTIKEL. Judul PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH (STUDI KASUS GURU SEJARAH DI SMAN 1 SAWAN)
ARTIKEL Judul PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 PADA MATA PELAJARAN SEJARAH (STUDI KASUS GURU SEJARAH DI SMAN 1 SAWAN) Oleh I Nengah Ciptasari NIM 1114021026 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
Lebih terperinciChandayu et al., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS...
1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pokok Bahasan Kegiatan Ekonomi dalam Memanfaatkan Sumber Daya Alam SDN Tegal
Lebih terperinciDiajukan Oleh : PUTRI TIKA ARIYANI A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP KONSEP PERBANDINGAN SENILAI DAN BERBALIK NILAI (PTK Siswa Kelas VII Semester Gasal SMP Kasatriyan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa (Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS 2 di SMA Negeri Arjasa Semester Genap
Lebih terperinciKOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH
KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH Siti Halimatus Sakdiyah dan Kurnia Tri Yuli Prodi PGSD-FIP Universitas Kanjuruhan Malang E-mail: halimatus@unikama.ac.id
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH: MAKSIMUS F 34211556 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT & STAD DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA Pascalian Hadi Pradana IKIP PGRI JEMBER Pascalian10@gmail.com Abstrak Penelitian ini berawal dari
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.
PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA Oleh: 1 Sefreni Yulriska, 2 Sudirman, 3 RRP. Megahati 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
PENINGKATAN PRESTASI MATA PELAJARAN EKONOMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL Syahriar Ardanto Wibowo 1), Riyadi 2), Kuswadi 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta 57126
Lebih terperinciOleh: IMA NUR FITRIANA A
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun
Lebih terperinciArtikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
IMPLEMENTASI PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN PPKN (Studi Kasus Pelaksanaan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciDiajukan Oleh: ARISKA DEVIE PRADISTA A
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERPADU MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH (MENCARI PASANGAN) PADA SISWA KELAS VIII E SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS DIKELAS VII 1 SMP PERTIWI SITEBA PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014 Eli Puteri Wati 1 Ranti Nazmi 2 Meldawati 3 Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN Paramuditha Widyanto 1), Yulianti 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciYunita 56, Sunardi 57, Dafik 58
IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA PENGUASAAN MATERI DALAM UJIAN NASIONAL MATEMATIKA SMA/MA PROGRAM IPA TAHUN AJARAN 9/1DI KABUPATEN JEMBER BAGIAN UTARA DAN TIMUR Yunita 56, Sunardi 57, Dafik 58 Abstract
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: Kooperatif, Numbered Heads Together, Student Team Achievement Division, hasil belajar
ABSTRAK Skripsi dengan judul Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa SMP Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Togethet (NHT) Dan Student Team Achievement Division (STAD)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Pendidikan dapat menjamin kelangsungan kehidupan dan perkembangan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SD 1) Oleh: Siti Qodriyatun 1), Suhartono 2), Ngatman 3)
PENGGUNAAN METODE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS II SD 1) Oleh: Siti Qodriyatun 1), Suhartono 2), Ngatman 3) Abstract: The using of Make a Match method for Improving Social
Lebih terperinciARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA. Oleh I Made Sudiartha NIM
ARTIKEL MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING SEPAKBOLA Oleh I Made Sudiartha NIM 0816011107 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS
Lebih terperinciIndonesian Journal of History Education
IJHE 2 (4) (2013) Indonesian Journal of History Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijhe PEMBELAJARAN IPS TERPADU STUDI KASUS DI TIGA SMP NEGERI KOTA SEMARANG Syafrizal Febriawan Jurusan
Lebih terperincisekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di tingkat sekolah dasar (SD/MI). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang
Lebih terperinciARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI. Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM.
ARTIKEL IMPLEMENTASI MODEL STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PASSING BOLA VOLI Oleh: I Ketut Jaya Laksana NIM. 0816011029 JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS OLAHRAGA
Lebih terperinci