Nuri Indah Pratiwi* Arbaiyah Prantiasih** I Ketut Diara Astawa**

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nuri Indah Pratiwi* Arbaiyah Prantiasih** I Ketut Diara Astawa**"

Transkripsi

1 INTEGRASI NILAI KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 10 MALANG INTEGRATION OF CHARACTERISTIC VALUE IN CIVIL SUBJECT OF 8 th GRADE JUNIOR HIGH SCHOLL 10 MALANG Nuri Indah Pratiwi* Arbaiyah Prantiasih** I Ketut Diara Astawa** *Jurusan HKn FIS UM, nhueshikubrid@yahoo.com atau Nuriindahpratiwi@gmail.com **Pembimbing, Jurusan HKn FIS UM, Jl. Semarang 5 Malang ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini dalah untuk mengetahui integrasi nilai karakter dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti terlibat langsung dalam penelitian yang dilaksanakan di SMP Negeri 10 Malang untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data adalah melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian (1) Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengintegrasikan Nilai Karakter dalam mata Pelajaran PKn di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang (2) Pelaksanaan Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang (3) Tahap Evaluasi Pembelajaran PKn yang mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang (4) Hambatan dalam Upaya Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang (5) Upaya untuk Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang. Kata kunci : nilai karakter, mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan ABSTRACT: The purpose of this study was to determine the value of the character in the integration of civic education subjects in class VIII SMP Negeri 10 Malang. This study used descriptive qualitative approach. Researchers involved in the study conducted at SMP Negeri 10 Malang to obtain the necessary data. Techniques of data collection is through observation, interviews, and documentation. While the data analysis techniques using data reduction, data display and conclusion. The results (1) Draft 1

2 2 Implementation Lessons Integrating Character Value in the eye in the eighth grade Civics Lesson SMP Negeri 10 Malang (2) Integrate a Civics Lesson in Class VIII Character Value SMP Negeri 10 Malang (3) Evaluation Phase Civics Lessons that integrate Character Value in Class VIII SMP Negeri 10 Malang (4) Barriers to Learning Implementation Efforts Integrating Learning Civics were in class VIII Character Value SMP Negeri 10 Malang (5) Measures to Overcome Barriers to Learning Lesson Integrating Civics were in class VIII Character Value SMP Negeri 10 Malang. Keyword : character value, civic education subject Karakter merupakan ciri khas yang dimiliki oleh individu atau seseorang. Ciri khas yang berhubungan dengan sifat, kebiasaan, watak, akhlak, maupun perilaku yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Dijelaskan oleh Muslich (2011:71), bahwa karakter berkaitan dengan kekuatan moral, berkonotasi positif, bukan netral. Jadi orang berkarakter adalah orang yang mempunyai kualitas moral (tertentu) positif. Lebih lanjut dijelaskan oleh Muslich (2011:35) bahwa karakter bangsa merupakan aspek penting dari kualitas SDM karena kualitas karakter bangsa menetukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan dan pembangunan karakter sudah tertuang dalam fungsi dan tujuan pendidikan nasonal dalam UU 20/2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional di atas jelas bahwa pendidikan sangat berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik. Menurut Kemendiknas, menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi dan/atau kelompok yang unik-baik sebagai warga Negara.

3 3 Penyelenggaraan pendidikan karakter di sekolah dapat diintegrasikan melalui integrasi dalam semua mata pelajaran, pengembangan budaya sekolah, pelaksanaan kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler, serta pembiasaan perilaku dalam kehidupan di lingkungan sekolah (Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa, 2010). Pendidikan karakter yang diintegrasikan melalui mata pelajaran di sekolah diharapkan membuat peserta didik memperoleh kesadaran akan nilai budaya bangsa itu sendiri. Khusus untuk Pendidikan Kewarganegaraan yang memang misinya adalah mengembangkan nilai dan sikap pengembangan karakter. Pendidikan Kewarganegaraan (Citizenship) merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan diri yang beragam dari segi agama, sosiokultural, bahasa, usia dan suku bangsa untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945 (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004). Melalui Pendidikan Kewarganegaraan tersebut nilai-nilai Pancasila yang merupakan pandangan hidup bangsa dapat diterapkan pada peserta didik demi lahirnya generasi muda Indonesia yang berkarakter.berbagai kendala dihadapi sekolah dalam mengintegrasikan nilai karakter tersebut. Diantaranya adalah pada tahap penyusunan teknik penilaian untuk mengukur nilai karakter siswa. Ketidaksesuaian antara nilai karakter yang akan diukur dengan teknik dan format penilaian yang disusun adalah hal yang menjadi kendala. Pada tahap ini guru harus cermat dalam menyusun teknik penilaian yang tepat, guru harus teliti dalam menentukan nilai karakter apa yang akan diukur dan disesuaikan dengan pedoman yakni 18 nilai karakter bangsa yang ada. Kendala lain dihadapi guru dalam pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter. Siswa yang gaduh membuat keadaan kelas yang tidak kondusif adalah salah satu kendala yang mengakibatkan pelaksanaan pembelajaran menjadi tidak optimal. Untuk mengatasi berbagai kendala yang ada tersebut, perlu solusi dan penanganan agar pelaksanaan pengintegrasian nilai karakter dalam mata pelajaran PKn di sekolah bisa terlaksana dengan maksimal. Dan upaya tersebut harus dilakukan oleh semua pihak yang terkait. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui integrasi nilai karakter dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hambatan dan upaya

4 4 untuk mengatasi hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Seperti yang diungkapkan oleh Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip oleh Moleong (2011:4), mengemukakan bahwa metodologi kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Pada penelitian kualitatif, peneliti berusaha mengungkapkan kondisi secara menyeluruh sesuai dengan data yang diperoleh di lapangan. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai instrumen penelitian. Instrumen penelitian di sini maksudnya adalah peneliti bertindak sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya. Lokasi penelitian yang dipilih oleh peneliti bertempat di SMP Negeri 10 Malang. SMP Negeri 10 Malang berlokasi di Jl. Mayjen Sungkono 57 Kecamatan Kedungkandang Kota Malang. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi, observasi, wawancara dan dokumentasi. Pada tahap analisis data Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2010:246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification. Pengumpulan data Penyajian data Reduksi data Penarikan kesimpulan/verifikasi

5 5 Dalam penelitian ini, ada beberapa teknik yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan pengecekan keabsahan data untuk memperoleh data yang valid, yaitu: (1) ketekunan/ keajegan pengamatan yakni pengamatan secara cermat dan berkesinambungan, (3) Triangulasi yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Adapun tahapan dalam penelitian ini meliputi (1) tahap persiapan: penyusunan rancangan penelitian; studi eksplorasi; perijinan; penyusunan instrument penelitian, (2) tahap pelaksanaan: pengumpulan data; analisis data; menarik kesimpulan, (3) tahap pelaporan. HASIL Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengintegrasikan Nilai Karakter dalam mata Pelajaran PKn di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, guru terlebih dahulu mempersiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran. Rancangan pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter adalah tahap menyusun silabus, RPP, dan bahan ajar. Baik silabus, RPP, serta bahan ajar disusun dan dirancang agar berwawasan pendidikan karakter. Dalam penyusunan silabus di SMPN 10 Malang, nilai-nilai karakter tampak diintegrasikan dengan menambahkan kolom tersendiri untuk nilai karakter. Pengintegrasian nilai-nilai karakter ke dalam silabus harus menyesuaikan dengan SK dan KD. Setelah memetakan SK dan KD, kemudian mengembangkan komponen-komponen yang ada pada silabus dengan tidak lupa mengintegrasikan nilai karakter di dalamnya. Setelah menyusun silabus, tahap berikutnya adalah menyusun RPP. Guru menyusun dan mengembangkan RPP berdasarkan silabus yang telah dikembangkan sebelumnya. Dalam penyusunan RPP berkarakter, guru mengembangkan sekaligus menambah indikator dan tujuan pembelajaran, mengembangkan langkah-langkah pembelajaran serta menentukan model pembelajaran yang tepat agar dapat mengembangkan karakter siswa. Bahan ajar yang digunakan di SMPN 10 Malang tidak hanya terpacu pada buku BSE saja. Hal ini dikarenakan materi maupun kegiatan pembelajarannya

6 6 tidak terlalu luas jika hanya menggunakan satu buku. Dengan menggunakan berbagai macam buku yang relevan diharapkan siswa dapat mengembangkan karakternya melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada pada buku-buku tersebut. Pelaksanaan Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Peneliti melakukan observasi pada kegiatan pelaksanaan pembelajaran PKn pada hari Rabu, 14 Maret 2013 di kelas VIII H. Pelaksanaan pembelajaran PKn yang mengintegrasikan nilai karakter di SMPN 10 Malang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap inti, dan tahap penutup. Nilai karakter tampak diintegrasikan dalam tiap langkah pembelajaran dalam tiap tahap. Nilai religius ditanamkan melalui kegiatan berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Nilai disiplin ditanamkan guru dengan cara melakukan presensi kehadiran siswa. Nilai mandiri dan kreatif ditanamkan pada kegiatan tanya jawab selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Selama proses pembelajaran, guru juga berperan sebagai model dan mdemberikan teladan bagi para siswanya. Guru memberikan sanksi pada siswa yang menganggu pelajaran agar siswa tersebut lebih disiplin. Tahap Evaluasi Pembelajaran PKn yang mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Penilaian yang digunakan oleh guru SMPN 10 Malang adalah dengan memberikan tes individu pada siswa berupa soal tertulis dan melakukan penilaian melalui kegiatan tanya jawab dan aktivitas siswa selama di kelas termasuk tugas kelompok. Selain itu penilaian juga dilakukan melalui pemgamatan pada kegiatan siswa selama proses pembelajaran maupun perilaku siswa sehari-hari. Hambatan dalam Upaya Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Hambatan dalam upaya pengintegrasian nilai karakter di SMPN 10 Malang berasal dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Hambatan tersebut berasal dari faktor sekolah, guru, keluarga, maupun siswa itu sendiri.

7 7 Hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah : (a) Guru harus menyesuaikan nilai karakter yang sesuai dengan pembelajaran PKn yang akan diajarkan. Dalam penyusunan rancangan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai karakter, guru harus menyesuaikan dengan SK, KD dan komponen yang ada pada rancangan pembelajaran yang akan disusun, (b) Siswa yang memiliki pribadi dan karakter yang berbeda-beda. Lingkungan asal siswa yang berbeda membuat siswa juga memiliki pembawaan karakter yang berbeda-beda. Guru harus teliti dan pintarpintar dalam menyikapi tiap siswa yang berbeda tersebut, (c) Lingkungan siswa yang berasal dari lingkungan yang cuek. Mayoritas siswa berasal dari lingkungan tempat tinggal menengah ke bawah sehingga kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, (d) Siswa yang ramai dan mengganggu pelajaran sehingga membuat proses pembelajaran menjadi tidak kondusif. Suasana kelas dan pembelajaran mempengaruhi minat siswa untuk belajar, (e) Orang tua siswa yang kurang peduli dan kurang memberi perhatian terhadap siswa. Para orang tua siswa tersebut cenderung menyerahkan anak sepenuhnya pada sekolah. Mereka tidak peduli apa yang dilakukan anaknya di sekolah. Bahkan ketika si anak berbuat salah dan mendapat teguran. Orang tua terkesan cuek dalam menyikapi hal tersebut, (f) Tingkat kesadaran guru yang masih kurang untuk menjadi contoh yang baik bagi siswa. Upaya untuk Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Sekolah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dan meminimalkan hambatan dalam pengintegrasian nilai karakter di SMPN 10 Malang. Upaya dilakukan oleh pihak sekolah maupun guru. Guru melakukan sosialisasi pada orang tua siswa mengenai program sekolah sehingga orang tua siswa mengetahui program dan tata tertib yang ada di sekolah. Pihak sekolah juga menghimbau orang tua siswa agar memberikan perhatian kepada anak karena peran orang tua sangat penting bagi pembentukan karakter sang anak. Upaya lain yang dilakukan guru adalah dengan cara menjadi teladan dan memberikan contoh yang baik pada siswa.

8 8 PEMBAHASAN Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengintegrasikan Nilai Karakter dalam mata Pelajaran PKn di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Tahap penyusunan silabus PKn berkarakter di SMPN 10 Malang sesuai dengan pendapat Sulistyowati (2012:11) mengenai langkah-langkah pengintegrasian nilai budaya dan karakter bangsa dalam silabus sebagai berikut : (a) Memetakan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada Standar Isi (SI) dan keterkaitan antara SK dan KD dengan nilai karakter dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan, (b) Menggunakan hasil pemetaan yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter sesuai dengan KD, mengembangkan ide-ide kegiatan pembelajaran, dan menentukan alat/bahan/sumber belajar yang sesuai, (c) Menentukan strategi penilaian untuk mencapai indikator kompetensi dan indikator nilai budaya dan karakter bangsa, (d) Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa itu dalam silabus. Setelah menyusun silabus, tahap berikutnya adalah penyusunan RPP. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD (Gunawan, 2012:298). RPP merupakan bagian penting dalam pembelajaran karena menyusun RPP merupakan langkah awal guru dalam proses pembelajaran. Melalui penyusunan RPP yang baik, guru dan siswa lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran. Penyusunan RPP yang mengintegrasikan nilai karakter di SMPN 1o Malang sesuai dengan pendapat Gunawan (2012:226) bahwa dalam mengadaptasi RPP agar menciptakan pembelajaran yang berwawasan pada pengembangan karakter dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : (a) Penambahan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran sehingga ada kegiatan pembelajaran yang mengembangkan karakter, (b) Penambahan dan/atau modifikasi indikator pencapaian sehingga ada indikator yang terkait dengan pencapaian peserta didik dalam hal karakter, (c) Penambahan dan/atau modifikasi teknik penilaian sehingga ada teknik penilaian yang dapat mengembangkan dan/atau mengukur perkembangan karakter.

9 9 Dalam proses perancangan maupun pelaksanaan pembelajaran, tidak terlepas dari penentuan bahan ajar. Menurut Gunawan (2012:227), bahan ajar perlu diadaptasi dengan cara menambah, mengadaptasi, ataupun mengubah kegiatan belajar pada buku ajar yang dipakai agar sejalan dengan apa yang telah dirancang pada silabus dan RPP yang berwawasan pendidikan karakter. Pelaksanaan Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Pelaksanaan pembelajaran PKn di kelas VII SMPN 10 Malang, sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007, tahapan kegiatan pembelajaran terdiri dari pendahuluan, inti, dan penutup, dipilih dan dilaksanakan agar siswa mempraktikan nilai-nilai karakter yang ditargetkan (Sulistyowati, 2012:113). Dalam mengintegrasikan nilai karakter dalam pelaksanaan pembelajaran, guru juga menjadi teladan bagi siswa-siswinya. Guru memberi contoh yang baik dengan cara datang tepat waktu pada saat jam pelajaran dimulai, guru mengajak siswa untuk selalu berbuat baik, dan tidak mengganggu orang lain. Guru menegur siswa ketika ada siswa yang ramai dan menggangu pelajaran. Guru memberi reward kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan dari guru. Tahap Evaluasi Pembelajaran PKn yang mengintegrasikan Nilai Karakter di Kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Penilaian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Penilaian yang dilakukan oleh guru PKn kelas VIII di SMPN 10 malang hanya melalui pengamatan,sedangkan menurut Sulistyowati (2012:147), teknik penilaian yang digunakan untuk menilai pembentukan karakter dengan cara pengamatan (dengan lembar pengamatan), penilaian diri (dengan lembar penilaian diri/kuisioner), dan penilaian antarteman (lembar penilaian antar teman). Mengenai rubrik penilaian yang digunakan untuk mengevaluasi atau melakukan penilaian terhadap nilai karakter siswa tidak sesuai dengan nilai karakter yang ingin dicapai dalam tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran yang telah dirancang sebelumnya pada RPP. Harusnya nilai karakter siswa yang

10 10 akan diukur sebagaimana yang ada pada tujuan dan langkah pembelajaran, dijadikan sebagai indikator penilaian yang kemudian dituliskan atau dicantumkan sebagai komponen penilaian pada rubrik penilaian tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru mengalami kendala atau kesulitan dalam menyusun rubrik penilaian atau teknik untuk menilai karakter siswa. Hal tersebut ditunjukkan pada ketidaksesuaian antara indikator penilaian karakter yang ada pada rubrik penilaian dengan indikator nilai karakter yang telah dituliskan pada tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran pada RPP. Hambatan dalam Upaya Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Hambatan dalam upaya pengintegrasian nilai karakter di SMPN 10 Malang diantaranya berasal dari lingkungan tempat tinggal siswa. Lingkungan tempat tinggal menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada pembentukan karakter seseorang. Lingkungan yang berbeda membuat tiap individu juga membuat individu memiliki pembawaan yang berbeda. Sesuai dengan pendapat Fatimah (2010:15) bahwa perkembangan pribadi setiap individu berbeda-beda sesuai dengan pembawaan dan lingkungan tempat mereka hidup dan dibesarkan. Bahkan dua orang anak yang dibesarkan dalam lingkungan yang sama pun bisa saja memilik karakter yang berbeda. Hambatan berikutnya adalah lingkungan keluarga terutama orangtua yang kurang peduli juga berpengaruh dalam pembentukan karakter seorang peserta didik. Hal ini relevan dengan pendapat Effendi dalam Sulistyowati (2012:14) terkait fungsi keluarga. Fungsi keluarga secara psikologis adalah memberikan perhatian diantaranya anggota keluarga, memberikan pendewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan identitas keluarga. Lebih lanjut dijelaskan oleh Sulistyowati (2012:38) bahwa pendidikan di keluarga akan menentukan seberapa jauh seorang anak dalam prosesnya menjadi orang yang lebih dewasa, memiliki komitmen terhadap nilai moral tertentu seperti kejujuran, empati, kesederhanaan, dan menentukan bagaimana dia melihat dunia sekitarnya, seperti memandang orang lain yang tidak sama dengan dia-berbeda status sosial, suku, agama, ras, latar belakang budaya. Sehingga menurut peneliti, apabila perhatian keluarga kuran, hal tersebut dapat mempengaruhi pembentukan karakter pada anak.

11 11 Sehingga menurut pendapat peneliti, hambatan yang dihadapi dalam pengintegrasian nilai karakter ini di awali dari kurangnya pemahaman karakter pada siswa, kondisi kelas yang kurang kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung, lingkungan keluarga maupun tempat tinggal siswa yang kurang peduli dan tidak mendukung, serta tingkat kesadaran guru yang masih kurang dalam memberikan dan menjadi contoh yang baik untuk siswanya. Upaya untuk Mengatasi Hambatan dalam Pelaksanaan Pembelajaran Pembelajaran PKn yang Mengintegrasikan Nilai Karakter di kelas VIII SMP Negeri 10 Malang Upaya yang dilakukan pihak sekolah dalam mengatasi hambatan diupayakan dari semua pihak yang terlibat. Hal ini relevan dengan pendapat Megawangi dalam Muslich (2011:97), bahwa dalam mengembangkan generasi penerus bangsa yang berkarakter baik adalah tanggung jawab semua pihak. Dan diperlukan kesadaran dari semua pihak bahwa pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan apalagi dengan kondisi bangsa yang mulai krisis akan moral seperti sekarang ini. KESIMPULAN DAN SARAN Nilai-nilai pendidikan karakter bangsa diintegrasikan ke dalam perangkat pembelajaran yang digunakan di SMPN 10 Malang baik pada silabus, RPP, maupun bahan ajar yang digunakan. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, guru terlebih dahulu mempersiapkan rancangan pelaksanaan pembelajaran. Pada temuan penelitian mengenai rancangan pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran yang digunakan di SMPN 10 telah mengintegrasikan nilai karakter baik pada silabus, RPP, maupun bahan ajarnya. Pengintegrasian nilai-nilai karakter ke dalam silabus menyesuaikan dengan SK dan KD. Setelah memetakan SK dan KD, kemudian mengembangkan komponen-komponen yang ada pada silabus dengan tidak lupa mengintegrasikan nilai karakter di dalamnya. Begitu pula pada RPP yang digunakan. Dalam proses penyusunan RPP, guru juga mengintegrasikan nilai karakter di dalamnya. Nilai karakter tampak dicantumkan pada komponen dalam RPP. RPP disusun dengan berpedoman pada

12 12 silabus. Kemudian dengan menyesuaiakan SK dan KD, guru mengembangkan serta menambah indikator dan tujuan pembelajaran, mengembangkan materi, model, dan langkah pembelajaran. Setelah itu penilaian ditentukan agar dapat mengukur nilai karakter pada siswa. Sedangkan pada bahan ajar yang digunakan pada pembelajaran, guru mengadaptasi dari berbagai buku yang relevan. Hal ini dikarenakan materi maupun kegiatan pembelajarannya tidak terlalu luas jika hanya menggunakan satu buku. Pada pelaksanaan pembelajaran PKn yang mengintegrasikan nilai karakter di SMPN 10 Malang terdiri dari tahap pendahuluan, tahap inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi), dan tahap penutup. Dalam mengintegrasikan nilai karakter dalam pelaksanaan pembelajaran, guru juga menjadi teladan bagi siswa-siswinya. Guru memberi contoh yang baik dengan cara datang tepat waktu pada saat jam pelajaran dimulai, guru mengajak siswa untuk selalu berbuat baik, dan tidak mengganggu orang lain. Guru menegur siswa ketika ada siswa yang ramai dan menggangu pelajaran. Hal-hal tersebut dilakukan untuk membentuk karakter siswa. Pada tahap evaluasi, guru melakukan penilaian karakter hanya melalui pengamatan pada siswa saja sedangkan melalui lembar penialaian diri maupun penalaian antarteman belum terlihat. Selain itu, berdasarkan pembahasan juga ada ketidaksesuaian antara indikator penilaian karakter yang ada pada rubrik penilaian dengan indikator nilai karakter yang telah dituliskan pada tujuan pembelajaran dan langkah pembelajaran pada RPP yang telah disusun oleh guru. Hambatan dalam upaya pengintegrasian nilai karakter di SMPN 10 Malang berasal dari berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Berdasarkan temuan penelitian, hambatan tersebut berasal dari faktor sekolah, guru, keluarga, maupun siswa itu sendiri. Faktor yang sangat berpengaruh pada hambatan yang dihadapi ini adalah faktor keluarga dan orang tua dan keluarga yang kurang peduli pada anak. Selain itu, guru juga masih kurang maksimal dalam memberi dan menjadi contoh bagi para siswa di sekolah. Sekolah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi dan meminimalkan hambatan tersebut. Upaya dilakukan oleh pihak sekolah maupun guru. Upaya

13 13 yang dilakukan guru dan sekolah untuk mengatasi hambatan dalam mengintegrasikan nilai karakter dalam pembelajaran dengan cara melalui pendekatan terhadap siswa dan orang tua siswa. Selain itu juga melalui sloganslogan yang ada di sekolah serta merealisasikannya dalam bentuk tindakan. Dari pihak guru juga melakukan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut dengan cara memberi contoh yang baik pada siswa, mengenali karakter siswa yang diajar dan juga dengan pengelolaan kelas yang baik. Berkaitan dengan hasil penelitian di atas, diharapkan guru bisa lebih kreatif dalam menyusun perangkat pembelajaran sebelum melakukan pembelajaran. Guru harus bisa menarik minat dan perhatian siswa agar siswa memusatkan perhatiannya pada guru dan materi yang dijelaskan guru. Kendala juga dilami guru pada saat menyusun rubrik penilaian untuk melakukan evaluasi dan mengukur ketercapaian karakter siswa. Guru diharapkan lebih teliti dalam menentukan indikator penilaian dalam rubrik penilaian agar karakter siswa dapat diukur. Dengan menyusun teknik penilaian secara tepat, maka akan memudahkan guru untuk mengukur nilai karakter pada siswa. DAFTAR RUJUKAN Fatimah, Enung Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: CV Pustaka Setia. Gunawan, Heri Pendidikan Karakter Konsep dan Implementasi. Bandung: Alfabeta. Moleong Metodologi penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muslich, Masnur Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta Sulistyowati, Endah Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Citra Aji Parana.

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI

PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI PEMBENTUKKAN KARAKTER SISWA KELAS V SDN NGLETH 1 KOTA KEDIRI Wahyu Nur Aida Universitas Negeri Malang E-mail: Dandira_z@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini untuk mengetahui

Lebih terperinci

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI Ira Kusuma Wardani Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengembangkan semua aspek dan potensi peserta didik sebaikbaiknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan di tanah air selalu dilakukan. Hal ini dimaksudkan agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya pendidikan merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik, dalam kegiatan interaksi ini tidaklah dilakukan dengan sembarangan dan di luar kesadaran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya sangatlah tidak mungkin tanpa melalui proses pendidikan. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sebuah usaha yang ditempuh oleh manusia dalam rangka memperoleh ilmu yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk bersikap dan berperilaku. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini bangsa Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang berbudaya demokrasi, berkeadilan dan menghormati hak-hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memberikan pengaruh langsung terhadap perkembangan seluruh aspek kepribadian manusia. Pada intinya pendidikan mengarah pada memanusiakan manusia dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kunci utama dalam terlaksananya pembangunan nasional suatu negara, sebab pendidikan merupakan tonggak dalam majunya suatu negara. Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang amat penting dalam suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa karena pendidikan merupakan wahana untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan

Lebih terperinci

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL

THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL THE EFFCT OF TEACHERS PROFESSIONAL COMPETENCE CIVIC EDUCATION TO INTEREST STUDEN LEARNING SMPN IN KECAMATAN BONJOL Hijir Kurniati1, Muslim1, Hendrizal1 1Program Pancasila The Educational and citizenship

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah penelitian lapangan (field work research) yaitu peneliti melakukan penelitian langsung ke lokasi

Lebih terperinci

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A

Oleh: RIAN PUTERI SAYEKTI WIBOWO A MUATAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER SALING MENGHARGAI (Analisis Isi pada Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII SMP/MTs Kurikulum 2013 serta Pelaksanaannya di SMP Negeri 1 Surakarta)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggungjawab untuk mendidik peserta didiknya. Sekolah menyelenggarakan proses belajar mengajar dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, memberi Dana Bantuan Operasional 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara berkembang selalu berusaha untuk mengejar ketinggalannya, yaitu dengan giat melakukan pembangunan di segala bidang kehidupan. Dalam bidang pendidikan

Lebih terperinci

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH

PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH PENGIMPLEMENTASIAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU SEJARAH Lista Wahyuni Program Studi Pendidikan Sejarah, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang no 5 Malang E-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karakter merupakan hal sangat esensial dalam berbangsa dan bernegara, oleh sebab itu hilangnya karakter akan menyebabkan hilangnya generasi penerus bangsa. Karakter

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN DI SMA SEKECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG a

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN DI SMA SEKECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG a PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PKN DI SMA SEKECAMATAN COMAL KABUPATEN PEMALANG a Wahyu Deny Putra b Jurusan Politik dan Kewarganegaran Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, Indonesia Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah dalam mengatasi dekadensi moral. Dekadensi moral terjadi di kalangan pelajar, berupa meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Adanya persaingan dunia yang semakin ketat mengharuskan perbaikan kualitas sistem pendidikan Indonesia dari tahun ke tahun. Perbaikan sistem pendidikan tak lepas

Lebih terperinci

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A

Disusun Oleh: SRITOMI YATUN A PENGEMBANGAN KARAKTER KREATIF DAN DISIPLIN PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus Kelas X Seni Lukis SMK Negeri 9 Surakarta Tahun Pelajaran 2014/2015) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia jangka panjang yang mempunyai nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Oleh sebab itu hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. bidang kehidupan salah satunya adalah bidang pendidikan. proses pembelajaran agar siswa secara aktif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan canggih didukung pula oleh arus globalisasi yang semakin hebat. Fenomena tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. menciptakaniklim budaya sekolah yang penuh makna. Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan wahana pendidikan formal dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai peserta didik yang mampu melahirkan nilai-nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki peran penting dalam meningkatkan sumber daya manusia. Tujuan utama pendidikan yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan tujuan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek kehidupan yang sangat penting. Melalui pendidikan, seseorang akan belajar untuk mengetahui, memahami dan akan berusaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan adalah suatu proses belajar mengajar yang dilakukan dengan sengaja, sadar dan berencana yang membiasakan para warga masyarakat sedini mungkin untuk menggali,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menyajikan tentang jenis dan metode penelitian, unit analisis, unit pengamatan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian dan prosedur analisis data dan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional dalam UU Sisdiknas Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pertumbuhan budi pekerti tiap-tiap manusia. Orang tua dapat menanamkan benih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan terpenting. Sejak timbulnya adab kemanusiaan sampai kini, keluarga selalu mempengaruhi pertumbuhan budi

Lebih terperinci

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA

BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA BAHAN AJAR CHARACTER BUILDING BERBASIS NILAI-NILAI PANCASILA C H A R A C T E R B U I L D I N G PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 ABSTRAK Bahan Ajar Character

Lebih terperinci

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR

PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR PENERAPAN PENILAIAN KINERJA PADA PEMBELAJARAN SEKOLAH DASAR Risa Listyaningrum, Sri Estu Winahyu, Muchtar Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang 65145 E-mail: risalistyaningrum19@gmail.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING Peningkatan Hasil Belajar... (Trifena Keke Kojong) 359 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING IMPROVING THE CIVIC EDUCATION ACHIEVEMENT THROUGH THE APPLICATION OF THE PROBLEM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara padu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah tertuang dalam fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Republik Indonesia, pendidikan nasional berfungsi untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu negara berkembang seperti halnya Indonesia diperlukan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu cara untuk membentuk SDM yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan sarana untuk membentuk peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang lebih berkualitas. Hal ini bertujuan untuk membentuk kepribadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. berbudi pekerti luhur yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kepramukaan yaitu gerakan kepanduan yang merupakan wadah pembinaan bagi kaum muda Indonesia yang sekaligus mendidik guna mengembangkan mental, moral, spiritual, emosional,

Lebih terperinci

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Fauzil Husnah Mahasiswa Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting di berbagai sektor kehidupan. Pendidikan yang berkualitas akan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas pula.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012)

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012) IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER PADA PROSES PEMBELAJARAN PKn KELAS X SMA (Studi Kasus Di SMA Muhammadiyah 4 Kartasura Tahun Pelajaran 2011/2012) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1 Penerapan Pendekatan Saintifik...(Mega Selvira Paut) 511 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA SISWA KELAS IV DI SD PUJOKUSUMAN 1 YOGYAKARTA THE IMPLEMENTATION OF SCIENTIFIC APPROACH TO STUDENTS GRADE IV

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha manusia (pendidik) dengan penuh tanggung jawab untuk membimbing anak didik menuju kedewasaan secara terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT Muhajirin Azis¹), Hasan Mahfud²), M. Ismail Sriyanto³) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PPKn KURIKULUM 2013

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PPKn KURIKULUM 2013 IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PPKn KURIKULUM 2013 Rahmayani SMP Negeri 15 Kota Bengkulu e-mail : nuningyen@yahoo.com Abstract: The purpose of research was to describe the implementation of instructional

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana S-1 Program Pendidikan Akuntansi PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII F SMP AL-ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian kualitatif, penelitian kualitatif menurut Lexy J Moleong adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta)

ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta) ANALISIS PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION DALAM KEGIATAN OSIS TAHUN AJARAN 2014-2015 (Studi Kasus Pada Siswa SMP Negeri 20 Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang

I. PENDAHULUAN. berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari. terbentuknya karakter bangsa. Salah satu karakteristik bangsa yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur terpenting dan berpengaruh dalam kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga awal dari terbentuknya karakter bangsa. Salah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini nantinya akan bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional merupakan salah satu tujuan dari kemerdekaan Indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

Lebih terperinci

ISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN)

ISSN: X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN) ISSN: 2088-687X 155 ASPEK HUMANISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DISKRIT DAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB MAHASISWA (STUDI KASUS DI AMIK PGRI KEBUMEN) Nur Wasito a a Dosen Program Studi Manajemen Informatika, AMIK

Lebih terperinci

PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER

PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 1, Juni 2015 ISSN 2407-5299 PERAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN MEMBANGUN GENERASI CERDAS DAN BERKARAKTER Hadi Rianto Program Studi PPKN

Lebih terperinci

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa...

Ningsih et al., Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa... 1 Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Strategi Belajar PQ4R (preview, question, read, reflect, recite, review) Dalam Pembelajaran Pkn Pokok Bahasan Organisasi Kelas VA di SDN

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG

PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG PENANAMAN KARAKTER RELIGIUS DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK SISWA KELAS 2 MIM PK KARTASURA BERDASARKAN BUKU DO A YUK BERDO A BERSAMA SAHABAT BINTANG Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. Karena pengetahuan, wawasan dan pengalaman didapatkan dari pendidikan. Tanpa pendidikan manusia tidak

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA

IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFIKASI HAMBATAN-HAMBATAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DI KELAS III A SEKOLAH INKLUSI SDN GIWANGAN YOGYAKARTA IDENTIFICATION OF OBSTACLES IN LEARNING TEACHER IN CLASS III A SCHOOL INCLUSION SDN GIWANGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian kualitatif adalah bersifat penemuan. Bukan sekedar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Menurut Sugiyono dalam bukunya Metode Penelitian Pendidikan pada umumnya jangka waktu penelitian kualitatif cukup lama, karena

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD 26 E-Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan Vol. VI Nomor 1 Tahun 2017 PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS II SD The Effect of the use

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dan melakukan tindak lanjut hasil pembelajaran. Guru adalah pemeran utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Guru memiliki peran vital dalam proses pembelajaran di kelas, guru memiliki tugas dan tanggung jawab menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan kegiatan

Lebih terperinci

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO

PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Pendidikan Nilai Nasionalisme... (Sarah Atikah Tsamarah) 2.773 PENDIDIKAN NILAI NASIONALISME DI SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO EDUCATION OF NATIONALISM VALUE IN SD NEGERI 2 WATES KULON PROGO Oleh: Sarah

Lebih terperinci

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan PENDIDIKAN KARAKTER LATAR BELAKANG Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005 2025 (UU No 17 Tahun 2007) antara lain

Lebih terperinci

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH 1 PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI PROGRAM PAGI SEKOLAH (Studi Kasus di MTs Negeri Surakarta 1) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika ABSTRACK Artikel ini memberikan hasil penelitian dari Implementasi Kurikulum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan terus dilakukan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang professional secara akademik dan tangguh/kreatif secara karakter. Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, oleh karena itu setiap individu yang terlibat dalam pendidikan dituntut berperan serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan proses pembelajaran. Di dalam proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan dapat dilakukan baik secara formal maupun non formal. Setiap pendidikan tidak

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENANAMAN KARAKTER CINTA TANAH AIR PADA SISWA KELAS VII SMP KASATRIYAN 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang berkualitas. Dwi Siswoyo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan proses pengembangan sumber daya manusia. Melalui pendidikan seseorang akan dapat mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang: (1) Latar Belakang Masalah, (2) Rumusan Masalah, (3) Pembatasan Masalah, (4) Tujuan Penelitian, (5) Manfaat Penelitian, (6) Penegasan Isilah. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan. Pendidikan adalah suatu proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN 25 PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK KEJURUAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN IMPLEMENTATION OF CHARACTER EDUCATION BY TEACHERS IN VOCATIONAL PRACTICE Oleh: Rifki Asofani dan

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER Zainal Abidin SMP Negeri 1 Meranti, kab. Asahan Abstract: This study uses classroom action research Application

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB PADA ANAK KELOMPOK A Nur Oniyah Setiya Diyanti Siti Mahmudah PG PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya Jalan Teratai No.4 Surabaya (60136).

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas

A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas 1 BAB I STRATEGI PEMBINAAN KEAGAMAAN SISWA DI SEKOLAH DASAR NEGERI TLOGOHARUM 01 DAN SEKOLAH DASAR NEGERI TRANGKILAN KECAMATAN WEDARI JAKSA KABUPATEN PATI A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pendidikan

Lebih terperinci

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013)

KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013) KEDISIPLINAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Banyudono, Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik,

I. PENDAHULUAN. Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sekolah menyelenggarakan proses pembelajaran untuk membimbing, mendidik, melatih dan mengembangkan kemampuan siswa guna mencapai tujuan pendidikan nasional

Lebih terperinci

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning...

Yuanis et al., Penerapan Model Quantum Learning... PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PKN POKOK BAHASAN GLOBALISASI PADA SISWA KELAS IV SDN JATISARI 01 JEMBER ( The Application Of Quantum Learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga Negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan

Lebih terperinci

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A OPTIMALISASI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIIA SMP N 3 POLOKARTO TAHUN AJARAN 2015/2016 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas.

BAB I PENDAHULUAN. dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun. maju dan sejahtera apabila bangsa tersebut cerdas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Negara Republik Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah mencerdaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional, mendefinisikan pendidikan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam meningkatkan kesejahteraan suatu bangsa, yakni dengan cara menciptakan SDM yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

Oleh: IMA NUR FITRIANA A PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 JATINOM TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh. USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H. PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ICM UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL Oleh USWATUN HURIYAH Asmaul Khair Hj. Yulina H. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN

PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN PENANAMAN KARAKTER TANGGUNG JAWAB SISWA PADA PELAKSANAAN ULANGAN HARIAN DALAM MATA PELAJARAN PKn Studi Kasus: Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab,

BAB I PENDAHULUAN. dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Merosotnya moralitas bangsa terlihat dalam kehidupan masyarakat dengan memudarnya sikap saling menghormati, tanggung jawab, kesetiakawanan sosial (solidaritas),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional kabupaten hingga diimplementasikan langsung disekolah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Soft Skills dalam pendidikan adalah suatu hal yang harus dicermati bersama oleh semua pihak mulai dari struktur teratas yakni kementerian pendidikan dan kebudayaan,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG PENDIDIKAN MUATAN LOKAL KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang dapat menyebabkan sebuah perubahan-perubahan baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik kearah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin

BAB I PENDAHULUAN. memajukan kesejahteraan umum dan mewujudkan ketertiban dunia, serta ingin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan cara untuk mencerdaskan bangsa yang sesuai dengan pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke-4 yang memuat tujuan negara, memajukan kesejahteraan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS TEKS DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Sri Mahidar Kanjun SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine the improvement

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan menentukan bagi kehidupan manusia; demikian pula bagi kehidupan suatu bangsa. Untuk mencapai tujuan suatu

Lebih terperinci