EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6 BULAN DI KELURAHAN BINTARO JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6 BULAN DI KELURAHAN BINTARO JAKARTA"

Transkripsi

1 EFEKTIFITAS PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 6 BULAN DI KELURAHAN BINTARO JAKARTA Skripsi Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Oleh : PUSPITA EKA KURNIA SARI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435H/2014

2

3 SCHOOL OF NURSING FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY OF JAKARTA Undergraduate Thesis, September 2014 Puspita Eka Kurnia Sari, NIM: Effectiveness of Baby Massage in The Growth and Development of 6 Months Babies In The District Bintaro Jakarta. xviii + 87 pages + 3 charts + 9 tables + 7 attachments Infant period is the basis of a child s growth and development for next steps. This period depends on parents and family in fulfilling basic needs to grow and to develop. Stimulation during infant period is needed to stimulate a baby s growth and development. Baby massage is an activity which can stimulate the baby s growth and development, and it can be done by parents or baby sitters. The objective of this study is to find out the effectiveness of baby massage in the growth and development of six-month babies in the district Bintaro, Jakarta. The study is a qualitative study using quasi experiment with non randomized pre and post test with control group design. Total sample of the study is 24 people gained from total sampling technique. Instruments of the study are KPSP, a meter, and baby scales. The data are analyzed using univariate and bivariate (by examining Chi Quadrat formula to gain Odds Ratio values and t-test independent formula to gain Eta Squared values). The results show that baby massage is effective for the development. It is proved by the Odd Ratio values which are 11 times more effective to improve the ability of raising chest and 10 times more effective to improve the ability of raising neck. Moreover, baby massage is also effective for the growth (weight and height) proved by Eta Squared values which are 0,28 for the weight and 0,43 for the height. It means that baby massage is very effective for a baby s growth especially for its weight and height. Keywords: baby massage, development, growth, KPSP, infants 6 months of age. Reference: 76 ( ) iii

4 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi, September 2014 Puspita Eka Kurnia Sari, NIM: Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan Di Kelurahan Bintaro Jakarta xviii + 87 halaman + 3 bagan + 9 tabel + 7 lampiran ABSTRAK Masa bayi sebagai dasar dari pertumbuhan dan perkembangan seorang anak menuju tahapan berikutnya. Masa ini sangat bergantung kepada orang tua dan keluarga dalam hal pemenuhan kebutuhan dasar untuk tumbuh dan berkembang. Stimulasi dalam masa bayi sangat diperlukan untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan. Pijat bayi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh bayi sebagai tindakan menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6 bulan di kelurahan Bintaro Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain quasi eksperiment dengan pendekatan non randomized pre and post test with control group design. Responden yang berjumlah 24 orang diperoleh menggunakan teknik total sampling. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan KPSP, meteran, dan timbangan bayi. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat (uji chi square untuk mendapatkan nilai odds ratio dan uji t-test independent untuk mendapatkan nilai Eta Squared). Hasil penelitian didapatkan nilai efektifitas pijat bayi terhadap perkembangan dihitung dengan melihat hasil odds ratio didapatkan pijat bayi 11 kali lebih besar untuk meningkatkan kemampuan mengangkat dada, 10 kali lebih besar untuk meningkatkan kemampuan mengangkat leher, nilai efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan (berat badan dan panjang badan) dihitung dengan menggunakan rumus Eta Squared diperoleh hasil 0,28 untuk berat badan dan 0,43 untuk panjang badan yang berarti pijat bayi memiliki efektifitas yang besar dalam meningkatkan pertumbuhan (berat badan dan panjang badan) bayi. Kata Kunci: Pijat bayi, perkembangan, pertumbuhan, KPSP, bayi usia 6 bulan. Referensi: 76 ( ) iv

5

6

7

8 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : PUSPITA EKA KURNIA SARI Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Agustus 1992 Jenis Kelamin Agama Status : Perempuan : Islam : Belum Menikah Alamat : Komplek Depsos 7 No.12 Rt. 004 Rw. 02, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DKI. Jakarta Telephone/HP : puspitaekaksari@gmail.com RIWAYAT PENDIDIKAN 1. TK Tat Wam Asi SDN 01 Bintaro Jakarta SMPN 161 Jakarta SMAN 29 Jakarta Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010 sekarang viii

9 LEMBAR PERSEMBAHAN UNTUKMU PAPAH UNTUKMU MAMAH Kasih sayangmu Cintamu.. selalu kau berikan padaku Perjuanganmu Usaha kerasmu kau peras keringatmu Untuk semua cita-cita ku Sedikitpun tak pernah mencari kesenangan untukmu Disetiap lelahmu kau selalu berusaha tersenyum didepanku Walau diriku sering mendurhakaimu Diriku terkadang membuat kecewa dirimu Dan dirimu tak pernah sekalipun berhenti untuk memberikan semua itu Dirimu pun tak pernah sedikitpun meminta balasan apapun dariku Karena aku tahu Dirimu melakukan semua itu Hanya untuk membuatku bahagia dan tersenyum disetiap langkah kehidupanku Selama hidupku dirimu menjadi cahaya dan pelita dalam setiap langkah kehidupanku Maafkanlah diriku Yang belum bisa membalas semua kebaikan yang telah kalian berikan untukku disepanjang kehidupanku Diriku berjanji Ku kan selalu berusaha dan berdo a semampuku kepada Allah SWT untuk kebahagiaan dan kesehatanmu di masa tua mu nanti Diriku kan berusaha membahagiakan dan menjaga mu hingga dunia memisahkan kita Walaupun kelak apa yang ku beri Pastilah tidak akan pernah dapat sama dengan sebesar apa yang diriku terima selama ini Best Love Kakak Sari ix

10 KATA PENGANTAR Assalamu alaykum wr.wb Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S.W.T yang telah melimpahkan segala nikmat dan karunia-nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta. Pembuatan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana keperawatan (S.Kep), serta sebagai penerapan dan pengembangan teori-teori yang penulis peroleh selama perkuliahan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran membangun yang bertujuan untuk perbaikan sebagai penyempurnaan skripsi ini selanjutnya. Penyusunan skripsi ini tidak akan selesai, tanpa bantuan dari berbagai banyak pihak yang telah memberikan dorongan motivasi dan masukan untuk penulisan ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Prof. Dr. dr. MK Tadjudin Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Ns. Waras Budi Utomo, S.Kep,M.KM selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Ibu Ns. Eni Nur aini Agustini, S.Kep,M.Sc selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 4. Ibu Ns. Kustati Budi Lestari, S.Kep,M.Kep,Sp. Kep.An selaku dosen pembimbing I, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan masukan kepada penulis. x

11 5. Ibu Maulina Handayani, S.Kp,M.Sc selaku dosen pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan masukan kepada penulis untuk penguatan dalam metode penelitian ini. 6. Ibu Yenita Agus, M.Kep,Sp.Mat,Ph.D dan Ibu Ns. Uswatun Hasanah, MNS selaku dosen penguji pada seminar proposal yang telah memberikan banyak masukan kepada penulis. 7. Bapak dan ibu dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis dari awal perkuliahan hingga sekarang, serta seluruh jajaran staf karyawan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. 8. Orang tua tercinta papah Ermawansyah dan mamah Sri Tuti untuk kasih sayang, doa serta dukungannya baik secara material, moral dan spiritual yang telah diberikan kepada penulis selama ini. Semoga kebaikan dan pengorbanan kalian selama kehidupan ini tidak akan sia-sia yang akan dibalas oleh Allah SWT. Semoga penulis dapat menjadi seperti apa yang kalian harapkan dan menjadi putri terbaik kalian. 9. Adik ku tersayang Sony dan Ayi serta keluarga besar penulis yang senantiasa memberikan doa dan dukungan semangat yang tulus. 10. Sahabat ku, orang spesial yang berada dalam hati ini, seluruh temanteman PSIK 2010, saudara seperjuangan selama perjalanan di KPA. Arkadia UIN Jakarta, adik dan kakak kelas PSIK UIN Jakarta yang telah banyak membantu untuk penulisan ini serta memberikan memotivasi maupun dukungannya kepada penulis. Pihak-pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu pada kesempatan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, namun penulis harapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis tentunya untuk wawasan serta pengetahuan penelitian terkait. Wassalamu alaykum wr.wb. Jakarta, September 2014 Puspita Eka Kurnia Sari xi

12 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. i LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. ABSTRAC.. ii iii ABSTRAK.. iv LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN. v LEMBAR PENGESAHAN... vi DAFTAR RIWAYAT HIDUP.. viii LEMBAR PERSEMBAHAN ix KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI.. DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR BAGAN. DAFTAR TABEL.. LAMPIRAN.. x xii xv xvi xvii xviii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. 1 B. Rumusan Masalah 8 C. Tujuan Penelitian. 8 D. Manfaat Penelitian... 9 E. Ruang Lingkup Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA xii

13 A. Bayi Definisi Masa Bayi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi B. Pijat Bayi Definisi Pijat Bayi Manfaat Pijat Bayi Hal yang Diperhatikan Ketika Pemberian Pijat Bayi Penelitian Terkait Dengan Pijat Bayi 26 C. Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) Cara Menggunakan KPSP Interpretasi Hasil KPSP. 31 D. Peran Keluarga Dalam Perawatan dan Pengasuhan Anak E. Kerangka Teori 37 BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL A. Kerangka Konsep 38 B. Hipotesis.. 39 C. Definisi Operasional 40 BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. 42 B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Populasi dan Sampel 44 D. Instrument Penelitian E. Uji Validitas dan Realibilitas.. 46 F. Langkah Langkah Pengumpulan Data.. 47 G. Etika Penelitian 50 H. Pengolahan Data.. 54 xiii

14 I. Analisis Data 55 BAB V HASIL A. Gambaran Lokasi Penelitian 57 B. Analisis Univariat 58 C. Analisis Bivariat Analisis Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Analisis Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Bayi Antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol BAB VI PEMBAHASAN A. Pembahasan Univariat Usia. 66 B. Pembahasan Analisis Bivariat Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Bayi Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol 70 C. Keterbatasan Penelitian.. 77 BAB VII PENUTUP A. Kesimpulan.. 78 B. Saran 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xiv

15 DAFTAR SINGKATAN CDC CBR APGAR KPSP ASI KMS Kemenkes RI TK PAUD CM GR UIN WHO ODC OR NCHS : Centers for Disease Control and Prevention : Crude Birth Rate : Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration : Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan : Air Susu Ibu : Kartu Menuju Sehat : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia : Taman Kanak-Kanak : Pendidikan Anak Usia Dini : Centimeter : Gram : Universitas Islam Negeri : World Health Organization : Ornithine Decarboxylase : Odds Ratio : National Center for Health Statistics xv

16 DAFTAR BAGAN Halaman 2.1 Kerangka Teori Kerangka Konsep Bentuk Rancangan Penelitian 43 xvi

17 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Panduan Pertumbuhan Berat Badan Anak Usia 0 1 Tahun 14 Tabel 2.2 Panduan Pertumbuhan Panjang Badan Anak Usia 0 1 Tahun 15 Tabel 2.3 Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan Usia 6 Bulan 33 Tabel 3.1 Definisi Operasional 40 Tabel 5.1 Distribusi Responden Menurut Usia Bayi 58 Tabel 5.2 Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Mengangkat Dada Menggunakan Kedua Lengan Sebagai Penyangga Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol 60 Tabel 5.3 Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Mengangkat Leher Pada Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol 61 Tabel 5.4 Pertumbuhan Berat Badan Bayi Antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol 62 Tabel 5.5 Pertumbuhan Panjang Badan Bayi Antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol 64 xvii

18 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Dokumen Perizinan Lampiran 2. Informed Consent Lampiran 3. Booklet Panduan Pijat Bayi Sendiri Di Rumah Lampiran 4. Leaflat Stimulasi Lampiran 5. Ceklis Jadwal Kegiatan Harian Pijat Bayi Lampiran 6. Lembar Observasi Pertumbuhan Bayi Lampiran 7. Lembar Observasi Perkembangan Bayi xviii

19 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia pada tahun 2012 tercatat jumlah bayi sebanyak jiwa dari balita yang ada (Data Statistik Indonesia, 2012). Untuk wilayah DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara jumlah kelahiran sebesar bayi lahir hidup pada tahun 2012 menempati urutan ke 6 untuk jumlah kelahiran setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara dan Banten (Kemenkes RI, 2012). Masa bayi merupakan tahapan dimana pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat, dimulai dari bayi itu lahir hingga nanti berusia 1 tahun. Usia perkembangan bayi terbagi menjadi 2 yaitu, neonatus dari lahir hingga berusia 28 hari dan bayi dari 29 hari hingga 12 bulan (World Health Organization, 2013; Depkes, 2009). Sedangkan menurut Roesli (2013) yang dikatakan bayi adalah anak dengan usia 0 sampai 12 bulan. Masa bayi dianggap sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian karena merupakan periode di mana dasar-dasar dari awal kehidupannya (Yusuf, 2006). Masa bayi dikatakan sebagai golden age atau masa keemasan karena pada masa ini perkembangan otak berlangsung. Otak bayi mempunyai sifat plastisitas yaitu kemampuan susunan syaraf untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan atau kerusakan yang disebabkan oleh 1

20 2 faktor eksternal dan internal, penyesuaian kemampuan syaraf untuk regenerasi (Zero to Three, 2012). Bayi-bayi memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal pada masa keemasan diawal kehidupan mereka (Potter & Perry, 2005). Apapun informasi yang diberikan akan berdampak bagi si anak di kemudian hari (US Department of Health and Human Service, 2009). Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan bayi diantaranya adalah keturunan dan lingkungan. Faktor keturunan (genetik) ini berhubungan dengan gen yang diberikan dari seorang ayah dan ibu kepada anaknya. Faktor lingkungan (environment) terdiri dari lingkungan biologis, fisik, sosial dan psikologis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi dari dua faktor tersebut yang mempengaruhi kualitas proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak (Chamidah, 2009). Faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan yaitu nilai APGAR (Appearance, Pulse, Grimace, Activity, Respiration) ketika lahir, dan pemberian ASI (Air Susu Ibu) Ekslusif (Primadi & Alam, 2009). Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang berkesinambungan, bersifat kontinu dan pertumbuhan merupakan bagian dari proses perkembangan (Wong, 2009; Potter & Perry, 2005). Pertumbuhan yang meliputi perubahan tinggi badan, berat badan, gigi, struktur tulang, dan karakteristik seksual. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif. Sedangkan perkembangan seperti perkembangan motorik, sensorik, kognitif dan psikososial bersifat kualitatif (Potter & Perry, 2005).

21 3 Menurut teori Piaget perkembangan kognitif awal yaitu, tahap sensori motorik. Bayi lahir sudah memiliki sejumlah refleks bawaan dan dorongan untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar. Refleks terjadi ketika bayi menerima stimulus atau rangsangan, karena bayi sangat peka terhadap lingkungan dan stimulus yang diberikan (Wong, 2009; Depkes, 2009). Perkembangan yang paling mudah dilihat oleh orang tua pada bayinya yaitu gerakan atau motorik pada bayinya. Secara umum perkembangan gerak tubuh ada 2 yaitu motorik kasar (gross motoric) dan motorik halus (fine motoric). Motorik kasar merupakan gerakan tubuh dengan mempergunakan otot-otot besar seperti menendang, memegang, duduk, berdiri dan berlari (Widodo & Herawati, 2008). Pertumbuhan dan perkembangan masa bayi terbagi menjadi empat bagian yaitu, usia 0 3 bulan, 4 6 bulan, 7 9 bulan dan bulan. Saat usia 4 6 bulan inilah tumbuh kembang anak lebih cepat pada perkembangan motoriknya (Kemenkes RI, 2010). Pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak, orang tua dan keluarga memiliki peran yang sangat penting bukan hanya untuk memenuhi nutrisi yang cukup, memberikan perhatian dan kasih sayang, melainkan juga memberikan stimulus untuk membantu proses penyempurnaan jaringan saraf anak (Wijayanti & Purwandari, 2006). Diawal pertumbuhan dan perkembangan orang tua memiliki peran dalam pemberian stimulus rangsangan taktil agar terbentuk koordinasi terhadap reflek dan gerakan bayi dengan baik, menanggapi komunikasi bayi sehingga bayi senantiasa memiliki stimulus untuk mengembangkan kemampuan berbicaranya dan mampu

22 4 mengoptimalkan perkembangan bicara karena adanya rangsangan pada otak yang bertanggung jawab terhadap kemampuan bahasa (Chamidah, 2009). Pemberian stimulus yang diberikan sesaat setelah bayi lahir memberikan efek yang sangat penting pada perkembangan kemampuan motorik dan adaptasi sosial di masa perkembangan bayi hingga dewasa nanti (Jin Jing et al, 2007). Dalam perkembangan seorang anak, stimulasi merupakan suatu kebutuhan dasar. Stimulasi memegang peran yang sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayi untuk dapat berkembang dengan maksimal. Selain itu, stimulasi yang diberikan terus-menerus secara rutin dapat merangsang perkembangan pada sel-sel otak dan akan memperkuat hubungan antar syaraf yang telah terbentuk, secara otomatis fungsi otak akan menjadi semakin baik (Chamida, 2009). Stimulasi yang diberikan orang tua dalam bentuk stimulasi visual, verbal, audiktif, taktil dan lain-lain. Perhatian, kehangatan, semtuhan, pelukan, senyuman dan kasih sayang yang diberikan orang tua merupakan stimulasi yang penting pada awal perkembangan bayi (Irmawati, Ardani, Astasari, Irwanto, Suryawan & Narendra, 2012; Chamida, 2009). Stimulasi rangsangan yang mudah diberikan oleh orang tua secara aktif pada bayi dapat melalui stimulasi taktil dalam bentuk pijatan, menggerakkan kaki dan tangan bayi pada posisi ekstensi serta fleksi (Soedjatmiko, 2006). Pijat adalah terapi yang telah dilakukan oleh orang tua dahulu dan populer sebagai seni perawatan (Andrews dalam Widodo & Herawati, 2008). Sekarang ini mulai dikembangkan pijat pada bayi atau baby massage yang telah banyak dilakukan penelitiannya (Onozawa dalam Inal & Yildiz, 2012).

23 5 Beberapa penelitian terhadap pijat bayi memberikan hasil laporan terkait dengan manfaat pijat bayi seperti pijat bayi dapat meningkatkan berat badan, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi bayi & membuat bayi tidur lebih lelap, membina bonding attachmen antara orang tua dengan anak serta dapat meningkatkan produksi ASI ibu (Roesli, 2013). Pijat bayi selain dapat membantu pertambahan panjang badan dan berat badan bayi juga dapat memberikan manfaat stimulasi untuk kematangan motorik kasar, motorik halus, sosial adaptif dan meningkatkan kuantitas tidur seorang bayi (Inal& Yildiz, 2012; Jin Jing et al, 2007). Manfaat dari pijat bayi mekanisme dasarnya (fisiologi), yang terjadi antaralain karena Beta endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan, aktivitas nervus vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan, aktivitas nervus vagus meningkatkan volume ASI, produksi serotonin meningkatkan daya tahan tubuh dan pemijatan dapat mengubah gelombang pada otak (Roesli, 2013). Penelitian terkait dengan pijat bayi antara lain, penelitian oleh Jin Jing et al (2007) mendapatkan hasil bahwa pada bayi yang diberikan perlakuan pijat bayi dan latihan gerak, pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan pijat dan latihan gerak. Didapatkan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Inal dan Yildiz (2012) bahwa bayi sehat lahir cukup bulan yang mendapatkan tindakan pijat bayi perkembangan mental motor lebih signifikan dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan tindakan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Merineherta (2009) mendapatkan hasil ada pengaruh pijat bayi

24 6 terhadap peningkatan berat badan bayi usia 3-6 bulan, yaitu terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan pada bayi yang dilakukan pemijatan jauh lebih baik dari pada bayi yang tidak dilakukan pemijatan. Dari keseluruhan penelitian yang ada, menyimpulkan bahwa pijat bayi merupakan salah satu cara membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta sebagai bounding attachment antara ibu dan anak (Moszkowski & Stack, 2007). Fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini masih banyak di temukannya anak anak yang mengalami keterlambatan pada pertumbuhan dan perkembangannya (Widodo & Herawati, 2008). Fenomena ini terjadi karena banyak orang tua yang kurang memahami akan pentingnya proses serta tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada anak mereka. Kondisi ini dapat dilihat, seperti seorang ibu yang tidak mengajak bayinya berbicara ketika sedang melakukan perawatan ataupun tidak memberikan latihan-latihan gerak pada kaki dan tangan bayi. Sehingga mereka kurang memberikan dan melakukan stimulasi sejak dini pada anak mereka (Hurlock, 2002). Keterlambatan perkembangan anak dirasakan oleh orang tua ketika seharusnya anak usia 2 3 tahun yang seharusnya sudah mulai berbicara, namun hingga saat usia anak semakin bertambah melebihi dari usia untuk seorang anak dapat berbicara, hingga waktunya terlewati anak belum dapat berbicara seperti anak anak lainnya, orang tua baru merasakan kekhawatiran dan menyadari bahwa anaknya mengalami keterlambatan pada pertumbuhan & perkembangannya (Widodo & Herawati, 2008; Hurlock, 2002).

25 7 Saat studi pendahuluan dilakukan, diambillah sampel sebanyak 15 bayi yang berusia 6 bulan saat bulan Februari yang berada di wilayah kerja dari puskesmas kelurahan Bintaro untuk dilakukan skrinning perkembangan menggunakan Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP). Didapatkan hasil sebanyak 11 bayi atau sebesar 73,3% bayi yang mengalami keterlambatan pada perkembangannya. Setelah dijumlahkan masing-masing pertanyaan yang ditanyakan tidak dapat dilakukan oleh bayi, pada poin nomor keempat untuk motorik kasar mengangkat dadanya menggunakan kedua lengannya sebagai penopang badannya saat telungkup 13 bayi atau 86,7% belum dapat melakukannya dan poin nomor kesepuluh saat posisi telentang tangan bayi dipegang lalu di tarik perlahan-lahan ke posisi duduk bayi seharusnya mempertahankan lehernya secara kaku, namun seluruh bayi belum dapat melakukannya. Poin nomor keempat dan kesepuluh pada penilaian KPSP untuk usia 6 bulan akan mempengaruhi perkembangan bayi selanjutnya. Bayi-bayi yang menjadi sampel studi pendahuluan secara fisik sehat, tidak mengalami gizi buruk, tidak kegemukan, tidak pernah mengalami kejang demam, tidak memiliki penyakit meningitis dan terlahir dengan kondisi yang sempurna secara fisik. Peneliti mendapatkan hasil dari wawancara saat studi pendahuluan dari ibu bayi yang menjadi sampel saat studi pendahuluan, 15 ibu atau 100% mengakui mereka tidak begitu mengerti apa yang penting saat diawal pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ibu hanya beranggapan jika diberi ASI ataupun makanan tambahan saja cukup, namun untuk aspek perkembangannya tidak terlalu diperhatikan. Pengetahuan tentang manfaat dan pentingnya pijat bayi untuk bayi ibu kurang mengetahuinya.

26 8 Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam dan lanjut terkait mengenai efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 6 bulan di wilayah kelurahan Bintaro ini. B. Rumusan Masalah Masa bayi merupakan masa kritis dan keemasan pada awal kehidupan. Pada masa bayi inilah pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan pesat. Pada saat studi pendahuluan di dapatkan bayi yang mengalami suspect keterlambatan pada perkembangannya. Dari data tersebut maka bayi memerlukan stimulasi, karena stimulasi penting untuk proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Berbagai stimulasi yang diberikan oleh orang tua ke anak dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melakukan pijat bayi terstruktur. Pijat bayi memberikan banyak manfaat untuk bayi dan orang tua terutama ibu. Dari penjabaran latar belakang dan studi pendahuluan saat awal akan melakukan penelitian hingga muncul rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 6 bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta. C. Tujuan Penelitian a. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 6 bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta. b. Tujuan Khusus

27 9 1. Mengidentifikasi karakteristik responden bayi berdasarkan usia bayi. 2. Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan bayi saat awal penelitian sebelum diberikan intervensi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan bayi sesudah diberikan perlakuan pijat bayi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan pijat bayi. 4. Mengidentifikasi efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan berat badan, panjang badan dan perkembangan kemampuan mengangkat dada, mengangkat leher bayi sesudah intervensi pada kelompok eksperimen dengan pembanding kelompok kontrol. D. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut untuk : 1. Bagi Orangtua Penelitian ini dapat memberikan manfaat pengetahuan dan keterampilan mengenai stimulasi melalui praktek pijat bayi dan manfaat dari pijat bayi dalam rangka meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang dapat dilakukan oleh orangtua dan pengasuh selama perawatan di rumah. Sebagai masukan bagi orangtua agar dapat mengerti dan memahami pentingnya stimulasi bagi anak selama proses pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri. 2. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kualitas, wawasan dan sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dalam

28 10 pendidikan keperawatan, terutama dalam bidang ilmu keperawatan anak terhadap praktik dari pijat bayi. Dapat memberikan informasi mengenai efektifitas dari pijat bayi sebagai stimulasi terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini juga diharapkan menjadi bagian dari landasan dalam pengembangan evidence based bagi ilmu keperawatan itu sendiri. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dan menjadi masukan tambahan bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian terkait dengan pijat bayi. E. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan non randomized pretest-posttest with control group design yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian eksperimen ini dilakukan sebagai cara untuk mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6 bulan di wilayah kelurahan Bintaro Jakarta. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan bagaimana cara menstimulasi anak melalui pijat bayi, booklet, lembar balik dan video langkah-langkah dari teknik pijat bayi kepada orang tua, mengumpulkan data, melakukan pengukuran berat badan, panjang badan sebagai aspek pertumbuhan dan penilaian aspek perkembangan dengan Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) pada bayi yang diberikan perlakuan pijat bayi dengan yang tidak diberikan perlakuan pijat. Populasi dari

29 11 penelitian ini adalah seluruh bayi pada saat bulan yang sama telah berusia 6 bulan hingga 6 bulan 15 hari di wilayah kerja puskesmas kelurahan Bintaro. Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 30 hari pada bulan Juni hingga Juli 2014.

30 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Bayi 1. Definisi Masa Bayi Neonatus merupakan istilah untuk bayi saat bulan pertama setelah kelahiran. Masa bayi adalah periode dari saat lahir hingga berusia genap 1 tahun (Gruendemann & Fernsebner, 2006). Menurut Kasdu (2004) yang dikatakan bayi adalah individu yang berusia 0 hingga 1 tahun. Masa bayi merupakan kehidupan awal saat usia 18 bulan pertama (Papalia dan Old dalam Akbar & Hawadi, 2008). Masa bayi atau infancy adalah masa perkembangan yang pertama setelah dilahirkan hingga berusia 18 atau 24 bulan (Santrock, 2003). Masa bayi merupakan waktu yang penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi (Public Health Agency of Canada, 2012). Masa bayi sebagai dasar untuk pertumbuhan dan perkembangan dari fisik, psikologis dan sosial seorang individu yang akan menapaki masa masa berikutnya (Mares, Newman & Warren, 2011). Setiap bayi yang lahir ke dunia ini memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak masa keemaasannya (Soedjatmiko, 2006). Pada masa ini bayi masih sangatlah bergantung kepada orang tuanya maupun orang dewasa lainnya. Banyak aktivitas psikologis baru dimulai kemampuan bicara, mengatur 12

31 13 indera-indera, tindakan fisik, berfikir dengan simbol, meniru, dan belajar dari orang lain (Santrock, 2003). Dari beberapa pengertian yang ada, penulis menyimpulkan bahwa masa bayi adalah periode kehidupan yang terjadi selama usia 0 hingga 12 bulan, seluruh kehidupannya masih bergantung kepada orangtua, serta menjadi masa untuk tumbuh dan berkembang secara cepat selama 1 tahun pertama. 2. Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi a. Pertumbuhan Pertumbuhan merupakan perubahan yang terjadi di dalam tubuh yang meliputi ukuran, jumlah, atau dimensi tingkat sel, organ, maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolik. Pertumbuhan dapat dilihat secara fisik, seperti ukuran lingkar kepala, berat badan, panjang badan, lingkar lengan, dan lain-lain (Pratiwi, 2013). Pertumbuhan adalah suatu ukuran dari kematangan fisik (Gupte, 2004). Keunikan pertumbuhan adalah mempunyai kecepatan yang berbeda-beda di setiap kelompok umur dan masing-masing organ juga mempunyai pola pertumbuhan yang berbeda. Terdapat 3 periode pertumbuhan cepat, yaitu masa janin, masa bayi 0 1 tahun dan masa pubertas (Chamida, 2009). Pemantauan terhadap pertumbuhan anak sangat penting dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan pertumbuhan (growth faltering) secara dini. Untuk mengetahui pertumbuhan tersebut,

32 14 penimbangan anak setiap bulan sangat diperlukan (Kemenkes RI, 2013). Pemantauan pertumbuhan seorang bayi dan balita dapat dilakukan melalui penimbangan saat kegiatan posyandu tiap bulannya dengan menggunakan catatan grafik di dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) (Chamida, 2009). Pada awal pertumbuhan seorang anak mengalami pertumbuhan yang cukup cepat dan signifikan. Pertumbuhan berat badan bayi usia 0-6 bulan mengalami penambahan gram/minggu (Wong, 2009). Menurut Gupte (2004), bayi akan memiliki berat badan dua kali berat lahirnya pada umur 5 sampai 6 bulan. Bayi akan mengalami penambahan panjang badan sekitar 2,5 cm setiap bulannya. Penambahan tersebut akan berangsur-angsur berkurang hingga usia 9 tahun, yaitu hanya sekitar 5 cm/tahun dan penambahan ini akan berhenti pada usia tahun (Wong, 2009). Tabel. 2.1 Kemenkes RI (2012) Panduan Pertumbuhan Berat Badan Anak Usia 0-1 tahun seperti : Usia Bayi (Bulan) Berat Badan (gram)

33 15 Tabel. 2.2 Kemenkes RI (2012) Panduan Pertumbuhan Panjang Badan Anak Usia 0-1 tahun seperti : Usia Bayi (Bulan) Panjang Badan (centimeter) 0 40,5 50,5 1 43,5 55,5 2 46,0 58,0 3 48,0 60,0 4 49,5 62,5 5 51,0 64,5 6 52,5 66,0 7 54,0 67,5 8 55,5 69,0 9 56,5 70, ,5 72, ,5 73, ,0 74,5 b. Perkembangan Perkembangan adalah suatu ukuran dari kematangan fungsi (Gupte, 2004). Perkembangan merupakan perubahan yang terjadi pada diri individu dengan bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuh dari yang sederhana ke yang lebih kompleks, sebagai hasil dari proses pematangan. Di dalam proses perkembangan terdapat pematangan selsel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan sistem organ yang berkembang sehingga masing-masing dapat melakukan fungsinya (Chamida, 2009). Pada awal perkembangan anak di tahun pertama sangat menakjubkan, yakni dari seorang bayi yang tak berdaya ketika lahir, akan memiliki sejumlah kepandaian dan perubahan-perubahan yang sangat cepat (Suhartini, 2007). Proses perkembangan anak dapat berlangsung secara alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua (Kania, 2006). Tahapan

34 16 perkembangan pada penilaian KPSP untuk bayi saat usia 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan (Kemenkes RI, 2010). Menurut teori perkembangan psikoseksual Freud, bayi saat usia 0-12 sedang mengalami fase oral. Selama fase ini bayi memperoleh kesenangan dan kepuasannya pada aktivitas oral, seperti menghisap, menggigit, mengunyah dan mengecap. Sedangkan menurut teori Erikson saat usia bayi mengalami fase percaya versus tidak percaya. Pada fase ini terbentuknya kepercayaan bayi terhadap orang tua melalui kasih sayang yang didapatkannya. Pada perkembangan kognitif menurut teori Piaget, bayi sedang mengalami tahapan perkembangan sensorik dan motoriknya (Wong, 2009). Perkembangannya seorang anak dapat dilakukan pengecekan melalui Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan (KPSP) sesuai usia perkembangannya. Pada anak, perkembangannya meliputi perkembangan pada motorik kasar, motorik halus, perilaku sosial dan bahasa (Kemenkes RI, 2010). 1) Perkembangan motorik kasar Merupakan bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan keterampilan otot-otot besar atau kasar. Kemampuan menggunakan otot-otot besat bagi anak merupakan kemampuan gerak dasar (Suhartini, 2007). Pada usia 6 bulan kemampuan untuk motorik kasar bayi seperti mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak dan stabil, dapat telungkup sambil mengangkat dada dengan kedua lengannya sebagai

35 17 tumpuan, membalikkan badan dari posisi terlentang ke posisi telungkup dan sebaliknya, serta bayi dapat mempertahankan lehernya secara kaku ketika di tarik kedua tagannya secara perlahan (Kemenkes RI, 2010). 2) Motorik Halus Segala aspek kemampuan yang melibatkan otot-otot kecil dan bagian tubuh tertentu saja. Namun memerlukan koordinasi yang cermat (Chamida, 2009). Pada usia 6 bulan kemampuan motorik halus pada bayi seperti, menggerakkan kepalanya dan mengikuti arah gerakan dari stimulasi yang dilihatnya, menggenggam pensil yang kita letakkan diatas punggung tangan atau ujung jari bayi, mengarahkan pandangan matanya pada benda-benda kecil seperti kacang atau uang logam dan bayi mampu meraih mainannya yang kita letakkan agak jauh dari bayi namun masih dalam jangkauan tangannya (Kemenkes RI, 2010). 3) Personal sosial Kemampuan mandiri bayi dalam bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan pada masa bayi ini ditunjukkan dengan adanya tanda-tanda tersenyum dan mulai menatap wajah orang lain untuk mengenali seseorang (Chamida, 2009). Pada usia 6 bulan bayi akan tersenyum ketika melihat mainan yang lucu, gambar atau binatang peliharaan ketika sedang bermain sendiri (Kemenkes RI, 2010). 4) Kemampuan Bicara dan Bahasa

36 18 Kemampuan untuk bayi dalam memberikan respon terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan. Perkembangan bahasa pada masa ini dapat ditunjukkan dengan adanya kemampuan bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara atau bel (Chamida, 2009). Pada bayi usia 6 bulan, kemampuan bahasa yang ada seperti tertawa mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik tetapi bukan menangis (Kemenkes RI, 2010). 3. Faktor Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Dalam kehidupan seorang individu sejak dalam kandungan lalu di lahirkan ke dunia ini hingga tua nantinya akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Berbagai faktor pun mempengaruhi dari proses pertumbuhan dan perkembangan. Proses tumbuh kembang merupakan hasil interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik atau keturunan adalah faktor yang berhubungan dengan gen yang berasal dari ayah dan ibu, sedangkan faktor lingkungan meliputi lingkungan biologis, fisik, psikologis, dan sosial (Chamida, 2009). Faktor lingkungan ini sangatlah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan, karena lingkungan memberikan stimulasi terbesar pada seorang anak (Kania, 2006). Gupte (2004) menjelasakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan yakni: a) Faktor keturunan

37 19 Memiliki pengaruh yang besar terhadap pembentukan tubuh. Seperti orangtua yang tinggi cenderung memiliki anak yang tinggi juga. b) Faktor nutrisi Kekurangan gizi mengakibatkan keterbelakangan pertumbuhan fisik dan perkembangan fisik pada anak. c) Faktor lainnya seperti status sosial, ekonomi, emosional, pengaruh lingkungan, penyakit kronis dan infeksi juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Sedangkan menurut Wong (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan antara lain : a) Keturunan Kebanyakan karakteristik fisik, pola dan gambaran bangun tubuh diturunkan dan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Terdapat hubungan yang besar antara orangtua dan anak dalam hal sifat tinggi badan, berat badan dan laju pertumbuhan. b) Faktor Neuroendokrin Pusat pertumbuhan berada di bagian hypotalamus. Beberapa hubungan fungsional diantara hypotalamus dan sistem endokrin mempengaruhi pertumbuhan. Ada 3 hormon yang mempengaruhi yaitu, hormon pertumbuhan, hormon tyroid dan androgen. Hormon hormon ini akan merangsang metabolisme protein sebagai zat pembangun tubuh. c) Nutrisi Nutrisi merupakan satu-satunya faktor yang pengaruhnya paling penting bagi pertumbuhan. Selama masa bayi dan kanak-kanak,

38 20 kebutuhan kalori lebih besar. Saat masa ini kebutuhan kalori dan protein jauh lebih tinggi, seperti yang dibuktikan oleh peningkatan berat badan dan tinggi badan yang sangat cepat. d) Hubungan Interpersonal Hubungan dengan orang lain memiliki peran kritis dalam perkembangan. Seorang ibu memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan pada bayinya, khususnya perkembangan emosi, intelektual dan kepribadian. Melalui orangtua seorang anak mengenal dunia dan perasaan aman untuk memberanikan dalam pergaulan di lingkungannya nanti. e) Tingkat Sosioekonomi Tingkat sosial ekonomi memberikan dampak yang signifikan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Penyebab perbedaan ini masih belum pasti, tingkat derajat kesehatan dan nutrisi yang berada pada level sosial ekonomi rendah lebih kurang dibandingkan dengan sosial ekonomi sedang dan tinggi. f) Penyakit Perubahan pada pertumbuhan dan perkembangan adalah salah satu manifestasi klinis dalam sejumlah gangguan herediter. Gangguan pertumbuhan yang dapat dilihat pada skeleta, seperti dwarfisme. Dalam gangguan lainnya seperti yang terjadi pada sindrom klineferter dan marfan.

39 21 B. Pijat Bayi 1. Definisi Pijat Bayi Sentuhan adalah hal yang paling mendasar bagi kehidupan dalam kehidupan manusia semenjak dilahirkan. Pada awal bulan bulan pertama kehidupan bayi sentuhan lebih sering digunakan (Cheng, Volk & Marini, 2011). Sentuhan merupakan bagian dalam dari perawatan pada bayi untuk membantu dalam kematangan dari fisik bayi dan hubungan emosi antara orang tua dan bayi (Underdown, Barlow & Stewart-Brown, 2010). Sentuhan adalah suatu bentuk dari stimulus bagi bayi yang merupakan bagian dari pengalaman awal dalam beberapa tahun pertama kehidupan yang akan membantuya dalam pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya (NYU Langone Medical Center, 2010). Sentuhan pada bayi dapat berupa sentuhan aktif atau pasif. Sentuhan pasif dapat dilakukan saat orang tua melakukan perawatan seperti mengganti popok, kangoro mother care, memberikan susu dan berupa sentuhan minimal lainnya. Sentuhan pasif atau metodologis berupa pemijatan yang dilakukan oleh orang tua pada bayinya sebagai cara menstimulasi rangsangan yang diberikan yang biasa disebut baby massage atau pijat bayi (Leonard, 2008). Pijat bayi merupakan cara memberikan stimulasi berupa sentuhan dengan cara pemijatan (Lee HK, 2006). Pijat bayi merupakan praktek yang sudah ada sejak dahulu di sebagian besar belahan dunia, seperti Asia, Afrika, Amerika dan Eropa yang dilakukan secara tradisional dan diturunkan secara turun-temurun pada generasi berikutnya. Pada awal abad ke-20 banyak folk practices

40 22 seperti pijat bayi yang terlewatkan dalam kemajuan ilmu pengetahuan. Namun sekarang ini, banyak peneliti modern yang melakukan penelitian kembali terhadap folk practices yang digabungkan dengan kaidah-kaidah ilmu yang ada sekarang (Lappin & Kretschmer, 2005). Pijat bayi adalah salah satu folk practices yang saat ini sangat banyak dieksplorasi oleh para ilmuan, dokter, ahli fisiologi, spesialis perkembangan anak dan para pendidik kesehatan yang ada (Schafidi et al dalam Lappin & Kretschmer, 2005). Pijat bayi telah menjadi bagian dalam perawatan umum sehari-hari yang dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh bayi. Selain sebagai bagian dari perawatan umum sehari-hari pijat bayi juga merupakan cara sederhana dalam berkomunikasi antara orang tua dan bayi yang menciptakan kontak mata langsung sehingga menjadikan rasa hubungan fisik dan emosional yang kuat antar keduanya karena dapat mencerminkan perasaan masing masing (Gurol & Polat, 2012; Cheng, Volk & Marini, 2011; Underdown, Barlow & Stewart-Brown, 2010). Pijat bayi dilakukan dengan cara sederhana yang mudah untuk dipelajari dan dilakukanya, hanya memerlukan sedikit perlengkapan dan kita tidak perlu mengeluarkan uang lebih kecuali waktu yang kita butuhkan. Pijat bayi dapat dilakukan sendiri di rumah saat luang oleh orang tua, pengasuh bayi, maupun kakek dan nenek si bayi (Moszkowski & Stack, 2007; Heath & Bainbridge, 2004). Dari beberapa pengertian diatas, penulis menyimpulkan pijat bayi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh orang tua ataupun pengasuh

41 23 bayi sebagai tindakan menstimulasi bayi dan otot-ototnya untuk lebih berkembang dengan cara sentuhan dan pijatan-pijatan lembut pada tubuh bayi. 2. Manfaat Pijat Bayi Pijat bayi memberikan manfaat sebagai salah satu cara untuk meningkatkan relaksasi (Field, Diego, Medina, Delgado & Hernandez, 2011). Dari berbagai literature review yang ada, pijat bayi dapat membantu pertambahan panjang badan dan berat badan bayi serta memberikan manfaat stimulasi untuk kematangan motorik kasar, motorik halus, sosial adaptif dan meningkatkan kuantitas tidur seorang bayi (Inal& Yildiz, 2012; Jin Jing et al, 2007). Pada penelitian yang dilakukan Nuryanti (2012) pijat bayi dapat memberikan manfaat menurunkan angka frekuensi sakit pada bayi usia 1-3 bulan. Menurut Lorenz, Moyse dan Surguy (2005) manfaat dari pijat bayi antara lain: a) Physical health Para peneliti menemukan bahwa pijat dapat memiliki dampak yang baik pada kenaikan berat badan bayi premature. Pada bayi yang sehat dan cukup bulan saat lahir ketika diberikan pijatan, tidurnya lebih nyenyak dan jatuh tertidur lebih cepat. Bayi yang nyenyak tidurnya dapat membantu bayi senantiasa sehat. b) Psychological development Perkembangan psikologis, terutama kognitif dapat ditingkatkan dengan stimulus yang diberikan saat pijat bayi dilakukan. Para peneliti

42 24 menyimpulkan bahwa respon bayi meningkat melalui pijat bayi dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan pijat bayi. c) Benefit for parents Ibu yang melakukan pemijatan pada bayi mereka lebih banyak merasakan kesenangan pada diri mereka saat melakukannya, mereka juga merasakan psikologis mereka lebih baik dibandingkan mereka yang tidak melakukan pemijatan. Ayah juga merasakan hubungan kedekatan mereka dengan bayi mereka jauh lebih kuat dibandingkan dengan yang tidak melakukan pemijatan. d) Developing parenting skills Para orang tua yang berpartisipasi dalam kelompok pijat bayi mereka dapat saling bertukar informasi pengalaman mereka saat melakukan perawatan pada bayi terutama bagi orangtua baru dapat memberikan tambahan wawasan orang tua dalam melakukan perawatan pada bayinya. Manfaat pijat bayi bagi ibu yaitu, menjadikan ibu semakin dekat hubungan batinnya dengan sang anak, membuat ibu merasa rileks dan merasakan stresnya berkurang, ibu lebih memiliki waktu yang banyak untuk berkomunikasi dengan bayinya dan dapat memperbanyak produksi ASI (Air Susu Ibu). Sedangkan manfaat pijat bayi bagi bayi itu sendiri seperti, bayi akan merasakan kenyamanan setelah mendapatkan pijat bayi sehingga dapat tidur lebih nyaman, bayi menjadi tidak mudah stres, pencernaannya tidak mudah terganggu, membantu perkembangan mental

43 25 bayi, dan meningkatkan kekuatan otot serta sirkulasi darah pada bayi (Suririnah, 2009). Pijat bayi memberikan begitu banyak manfaat untuk bayi dan orangtua. Pemberian pijat bayi sedini mungkin akan memberikan manfaat yang lebih banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Subakti & Rizki, 2008). Setelah orangtua mengetahui manfaat dari pijat bayi adahal yang harus diperhatikan oleh orangtua untuk melakukan pijat bayi, seperti waktu dan semua persiapan untuk melakukan pemijatan pada bayi (Suririnah, 2009). 3. Hal yang Diperhatikan Ketika Pemberian Pijat Bayi Pada bayi usia 0 1 bulan disarankan hanya diberi gerakan usapan halus dan sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidak dipijat didaerah perut. Bayi dengan usia 1 3 bulan sudah dapat diberikan gerakan pijat, namun pijatan halus dengan tekanan ringan. Setelah bayi berusia 3 bulan ke atas bayi sudah dapat diberikan pijat bayi dengan tekanan yang lebih (Roesli, 2013). Pijat bayi dapat dilakukan pada pagi hari saat orangtua serta bayi akan memulai hari baru dan pada sore hari ataupun malam hari sebelum bayi tidur dengan pemberian pijatan akan membuat bayi merasa rileks dan nyaman sehingga dapat tidur dengan nyenyak. Selain waktu menurut Roesli (2013) ada hal hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemijatan, seperti: a) Bayi tidak baru saja selesai makan ataupun dalam kondisi lapar.

44 26 b) Tangan pemijat bersih, tidak berkuku panjang dan menggunakan perhiasan. c) Ruangan untuk saat melakukan pemijatan tidaklah harus khusus cukup diupayakan ruangan hangat tidak terlalu dingin dan sirkulasi udara berjalan dengan lancar. d) Siapkan waktu kurang lebih 15 menit untuk orang tua ataupun pengasuh bayi untuk memberikan pijatan pada bayi. Orang tua ataupun pengasuh harus dalam kondisi yang sehat dan nyaman tidak dalam kondisi yang stres ketika melakukan pemijatan, karena akan berdampak juga pada bayi yang diberikan pijatan. e) Baringkan bayi pada permukaan yang rata, lembut dan bersih. f) Siapkan handuk bayi, popok dan baju ganti untuk bayi. Selama melakukan pemijatan orang tua melakukan kontak mata dengan bayi dengan penuh kasih sayang, bernyanyilah ataupun memutarkan lagu lagu yang tenang dan lembut untuk menciptakan suasanan yang nyaman untuk orang tua dan bayi. Pemijatan dapat dilakukan menggunakan baby lotion atau minyak kelapa yang lembut untuk bayi. Tidak disarankan untuk pemberian pijatan setelah bayi selesai makan, membangunkan bayi yang tertidur khusus untuk pijat, memijat saat kondisi bayi sedang tidak sehat dan memaksakan pemberian pijatan pada bayi saat bayi tidak mau dipijat (Roesli, 2013). 4. Penelitian Terkait dengan Pijat Bayi Penelitian mengenai The Effect of Baby Massage on Mental Motor Development of Healthy Full Term Baby (Inal & Yildiz, 2012).

45 27 Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan grup kontrol. Dilakukan selama bulan Juni 2001 Oktober Dengan subyek 104 bayi sehat dan cukup bulan yang lahir di Istanbul University Istanbul Medical Faculty Gynecology and Obstetry Clinic. 52 sebagai kelompok kontrol, dan 52 lagi sebagai kelompok experimen. Penelitian menggunakan Baby massage brosur, Ankara Development Screening Inventory (ADSI) sebagai instrumen penelitian. Penelitian menunjukkan T scores pada kelompok eksperimen lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol. T score untuk perkembangan mental dan motornya pada kelompok eksperimen pada usia 3 bulan 74,5±8,1 dan usia 6 bulan 60,85±4,32. Sedangkan T score pada kelompok kontrol pada usia 3 bulan 49,88±5,47 dan usia 6 bulan 50,52±7,32. Kesimpulan dari penelitian yaitu pijat bayi dapat mendukung perkembangan mental motor bayi sehat cukup bulan. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Jin Jing et al (2007) yaitu Massage and Motion Training For Growth and Development of Infants di Guangzhou, China selama 1 tahun dengan desaign eksperiment. Subyeknya adalah bayi yang dipilih secara acak dan dikelompokkan sesuai dengan usianya. Usia 0 bulan 90 bayi kelompok eksperimental dan 90 bayi kelompok kontrol. Bayi yang tersisa hingga akhir penelitian karena keluar dari proses penelitian hanya 54 bayi di kelompok eksperimen dan 62 bayi di kelompok kontrol pada usia 0 bulan. Sedangkan usia 6 bulan yang tersisa hingga akhir penelitian 62 bayi di kelompok eksperimen dan 52 bayi di kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pada bayi merupakan suatu proses yang hakiki, unik, dinamik, dan berkesinambungan. Faktor yang mempengaruhi perkembangan bayi ada dua, yaitu faktor genetik

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 6 BULAN DI PUSKESMAS BANDAR TAHUN Oleh ELVI OKTARINA

SKRIPSI PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 6 BULAN DI PUSKESMAS BANDAR TAHUN Oleh ELVI OKTARINA SKRIPSI PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA BAYI USIA 6 BULAN DI PUSKESMAS BANDAR TAHUN 2015 Oleh ELVI OKTARINA 1102169 PRORGAM STUDI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN & KEBIDANAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat BAB V PEMBAHASAN Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat menjawab pertanyaan penelitian yaitu untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara baby spa dengan perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS TERHADAP PERKEMBANGAN BAYI USIA 3-6 BULAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN PADA BAYI USIA 3 4 BULAN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDATON BANDAR LAMPUNG TAHUN 2012 Nia Triswanti 1 ABSTRAK Pijat bayi merupakan salah satu

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 1-6 BULAN DI POSYANDU DESA PESANTUNAN KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 1-6 BULAN DI POSYANDU DESA PESANTUNAN KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI USIA 1-6 BULAN DI POSYANDU DESA PESANTUNAN KECAMATAN WANASARI KABUPATEN BREBES SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PROPOSAL TUGAS AKHIR IPTEK BAGI FISIOTERAPI

PROPOSAL TUGAS AKHIR IPTEK BAGI FISIOTERAPI PROPOSAL TUGAS AKHIR IPTEK BAGI FISIOTERAPI Protokol Panduan Pemberian Baby Gym Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Dalam Bentuk Flayer Oleh : Syarifah Syifa 2013-66-248 PROGRAM STUDI S-1 FISIOTERAPI FAKULTAS FISIOTERAPI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI

SKRIPSI. Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : RATNA MALITASARI J PROGRAM STUDI S1 GIZI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN STATUS PEMBERIAN ASI DI KECAMATAN JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. konsep diri, pola koping dan perilaku sosial (Hidayat, 2008). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Masa anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU PENELITIAN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU Yusari Asih* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang Yusariasih@gmail.com Masa balita adalah masa keemasan (golden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia adalah kematian anak usia bawah lima tahun (balita). Angka kematian balita di negara-negara berkembang khususnya

Lebih terperinci

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi di Desa Heni Hirawati Pranoto *), Sugeng Maryanto **) *) Staf Pengajar Program Studi D-III Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo **) Staf Pengajar Program

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TOODLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TOODLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TOILET TRAINING TERHADAP PELAKSANAAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA TOODLER DI KELURAHAN SEWU SURAKARTA Skripsi Di ajukan sebagai salah satu syarat Untuk meraih

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Pokok Pembahasan : Tumbuh Kembang Anak dan Cara Deteksi Dini menggunakan KPSP Sasaran : Keluarga Bapak S Hari/Tanggal : Senin, 01 Agustus 2016 Tempat : Rumah Bapak S Waktu : Pukul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin

BAB I PENDAHULUAN. Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pijat telah digunakan untuk pengobatan dan menjadi bagian rutin perawatan bayi selama ratusan tahun di banyak kebudayaan dan salah satu teknik terapi tertua di dunia.

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR Wa Ode Sri Asnaniar 1, Magfira B. Lasini 2 1 Program Studi Ilmu Keperawatan FKM UMI

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Disusun Oleh: PUTRI FARAH PRAMUNDA

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana. Disusun Oleh: PUTRI FARAH PRAMUNDA PENGARUH BERMAIN JIGSAW PUZZLE TERHADAP TINGKAT PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PERTIWI DESA KLAPAGADA KECAMATAN MAOS KABUPATEN CILACAP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses perkembangan pada anak di usia tiga tahun pertama terjadi sangat cepat dan merupakan masa yang paling sensitif karena masa tersebut dikaitkan dengan the golden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu aspek yang diperhatikan secara serius oleh para pakar, karena hal tersebut merupakan aspek yang sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya. Pengetahuan juga merupakan hasil mengingat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi

BAB I PENDAHULUAN. (Departemen Kesehatan, 2009). Di Indonesia tahun 2012 tercatat jumlah bayi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang. Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan seseorang. Dikatakan masa kritis karena pada masa ini bayi sangat peka terhadap lingkungan dan dikatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama jam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tidur adalah salah satu bentuk adaptasi bayi terhadap lingkungannya. Sesaat setelah lahir, bayi biasanya tidur selama 16-20 jam sehari. Memasuki usia 2 bulan bayi

Lebih terperinci

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Tumbuh kembang anak Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Pokok bahasan Pendahuluan Definisi pertumbuhan & perkembangan Tumbuh kembang janin Tumbuh kembang anak 0 5 tahun Tumbuh kembang anak 6 10 tahun

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KUMARA SARI DENPASAR TAHUN 2015

SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KUMARA SARI DENPASAR TAHUN 2015 SKRIPSI PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TAMAN KANAK-KANAK WIDYA KUMARA SARI DENPASAR TAHUN 2015 OLEH KOMANG TATIS YUNNY WULANDARI 1102105046 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia perlu perhatian yang serius yaitu mendapatkan gizi yang baik, stimulasi yang memadahi,

Lebih terperinci

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH PIJAT OKSITOSIN PADA IBU NIFAS TERHADAP PRODUKSI ASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NOGOSARI KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan INDAH DIANI PUTRI

Lebih terperinci

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA Nurlaila*, Nurchairina* Masa balita adalah Masa Keemasan (golden age) dimana peranan ibu sangat diperlukan untuk tumbuh kembang yang optimal.

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang

Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN. : Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang 59 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN Nama Peneliti : Rini Maulida Sari NIM : 131101020 Judul Penelitian : Perbandingan Tumbuh Kembang Bayi Usia 6 Bulan yang Mendapat ASI Eksklusif dengan Bayi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai 15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai dari janin sampai dewasa. Proses perkembangan antara individu satu dengan yang lainya tidak sama

Lebih terperinci

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep

TUMBUH KEMBANG ANAK. By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep TUMBUH KEMBANG ANAK By. Nur Asnah,S.S.Kep.Ns.M.Kep TUMBUH KEMBANG TUMBUH : BERTAMBAHNYA SEL-SEL TUBUH/ UKURAN TUBUH BERTAMBAH BERKAITAN DENGAN HAL FISIK YANG TERLIHAT TINGGI BADAN & BERAT BADAN Pertumbuhan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN INSOMNIA DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh : MUKHAMMAD HASAN TSU BANULLAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengoptimalan tumbuh kembang bayi, motor control, motor learning, dan

BAB I PENDAHULUAN. pengoptimalan tumbuh kembang bayi, motor control, motor learning, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang adalah proses yang hirarki (bertahap) dinamis dan bersimultan pada bayi. Hal ini perlu dilakukan pemantauan secara berkala dan teratur sehingga potensinya

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN METODE IVA TERHADAP MOTIVASI IBU DI KELURAHAN MOJOSONGO RW XIV SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap,

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, beraktivitas, istirahat, pemberian imunisasi dasar lengkap, 13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bayi membutuhkan tiga hal untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal, yaitu asuh (nutrisi & lingkungan), asih (kasih sayang), dan asah (stimulasi). Kebutuhan asuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah individu yang unik dan memerlukan perhatian khusus untuk optimalisasi tumbuh kembang. Salah satu tahap tumbuh kembang adalah usia prasekolah yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif. Sedangkan pengertian tumbuh itu sendiri yaitu proses

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif. Sedangkan pengertian tumbuh itu sendiri yaitu proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses tumbuh kembang terjadi secara bertahap dan berlangsung lama tidak terjadi sekaligus. Untuk itu perlunya pemantauan berkala dan teratur, sehingga bayi dapat tumbuh

Lebih terperinci

LUTFI NANDA PURNAMASARI

LUTFI NANDA PURNAMASARI PENGETAHUAN DAN KEMAMPUAN KADER POSYANDU DAN IBU BALITA DALAM DETEKSI TUMBUH KEMBANG BALITA DI DESA GONDOWANGI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAWANGAN II MAGELANG Karya Tulis Ilmiah Disusun Guna Memenuhi Syarat

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN PENELITIAN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN Rohayati *, Purwati * Gangguan tumbuh kembang pada anak batita di Indonesia tahun 2010 adalah 53,3%, tahun

Lebih terperinci

HUBUNGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II CILONGOK

HUBUNGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II CILONGOK HUBUNGAN RIWAYAT BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 6-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS II CILONGOK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Disusun oleh: DENY SETIAWAN J

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEDUDUKAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-4 TAHUN DI TK-PAUD KECAMATAN SUMBANG PURWOKERTO SKRIPSI

HUBUNGAN KEDUDUKAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-4 TAHUN DI TK-PAUD KECAMATAN SUMBANG PURWOKERTO SKRIPSI HUBUNGAN KEDUDUKAN ANAK DALAM KELUARGA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-4 TAHUN DI TK-PAUD KECAMATAN SUMBANG PURWOKERTO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh : DADAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan motorik merupakan proses belajar bagaimana tubuh menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik dirasakan sepanjang daur kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa pra sekolah merupakan tahap

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa pra sekolah merupakan tahap BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pertumbuhan dan perkembangan pada masa pra sekolah merupakan tahap dasar yang sangat berpengaruh dan menjadi landasan untuk perkembangan selanjutnya (Adriana, 2013).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja. Anak usia prasekolah adalah anak yang berumur 36-60

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Rendahnya kemampuan anak disebabkan oleh kurangnya kegiatan yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam deteksi dini gangguan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional jangka panjang menitikberatkan pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang tangguh dan produktif. Tujuan tersebut dapat tercapai dengan upaya mengusahakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang sering ditemukan oleh tenaga kesehatan. Semenjak dari masa kehamilan sampai meninggal manusia

Lebih terperinci

Bayi yang sehat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia. aktifitas bermain dan beradaptasi dengan lingkungan.

Bayi yang sehat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia. aktifitas bermain dan beradaptasi dengan lingkungan. A. Analisis Situasi Pertumbuhan dan perkembangan adalah fase yang sangat menentukan bagi kehidupan bayi. Sejak di lahirkan, bayi memiliki dua kebutuhan yang harus dipenuhi orang tuanya yaitu, terpenuhinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas kesejahteraan anak menduduki posisi sangat strategis dan sangat penting dalam pembangunan masyarakat Indonesia, sehingga anak prasekolah merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES, TEMAN SEBAYA DAN KEPRIBADIAN DENGAN PENYALAHGUNAAN ALKOHOL PADA REMAJA KOMUNITAS MOTOR DI PURWOKERTO 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak

BAB 1 PENDAHULUAN. dilanjutkan ke 8 tahap mulai bayi (0-18 bulan), toddler (1,5 3 tahun), anakanak BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA Rosi Kurnia Sugiharti 1) STIKes Harapan Bangsa Purwokerto Email: Rossy.kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 46 HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012 Oleh : Siti Dewi Rahmayanti dan Septiarini Pujiastuti STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi ABSTRAK Pola asuh orang

Lebih terperinci

SUCI ARSITA SARI. R

SUCI ARSITA SARI. R ii iii iv ABSTRAK SUCI ARSITA SARI. R1115086. 2016. Pengaruh Penyuluhan Gizi terhadap Pengetahuan Ibu tentang Pola Makan Balita di Desa Sambirejo Kecamatan Mantingan Kabupaten Ngawi. Program Studi DIV

Lebih terperinci

Manfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Manfaat Deteksi Dini. Tumbuh Kembang Anak SERI BACAAN ORANG TUA 03 SERI BACAAN ORANG TUA Manfaat Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana kedokteran. Diajukan Oleh: ROHMILIA KUSUMA J

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana kedokteran. Diajukan Oleh: ROHMILIA KUSUMA J HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG ANAK DAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PENUMPING SURAKARTA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini

PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN. disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN disampaikan dalam kuliah IKD 2 oleh nurul aini Definisi Pertumbuhan: Bertambahnya ukuran : tulang, otot, syaraf Proses yang tdk normal akan berpengaruh pada perkembangan Bisa

Lebih terperinci

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih,

penting dalam menentukan arah serta mutu pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Kemampuan orangtua dalam memenuhi kebutuhan anak akan asuh, asih, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan secara etimologis berasal dari kata kembang yang artinya maju, menjadi lebih baik. Perkembangan secara termitologis adalah proses kualitatif yang

Lebih terperinci

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months.

Objective: The aim of this research to analyze the effectiveness of massage on sleep quality infant aged 5-7 months. THE EFFECTIVENESS OF INFANT MASSAGE ON SLEEP QUALITY ON INFANTS 5-7 MONTHS OF AGE IN LOKBUNTAR VILLAGE HARUYAN DISTRICT HULU SUNGAI TENGAH REGENCY BARABAI 3013 Emilia Rizkiyati 1, Muhsinin 2, Syamsul Firdaus

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU ASERTIF MAHASISWA KEPERAWATAN S1 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012

UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012 UNIVERSITAS UDAYANA PENGARUH PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BAYI USIA 6 12 BULAN DI PUSKESMAS KUTA SELATAN TAHUN 2012 I GEDE DODY WIRADHARMA 0720025027 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SKRINING PERKEMBANGAN BALITA DENGAN KPSP TERHADAP KETRAMPILAN KADER KESEHATAN UNTUK DETEKSI DINI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA DI RW 06 KELURAHAN TANDANG Manuscript Oleh : Elisa Andreana

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 6 BULAN Di Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 6 BULAN Di Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0 6 BULAN Di Desa Karangan Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Kepada Program Studi DIII Kebidanan Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia, periode ini merupakan masa yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana anak mulai merasa peka

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana anak mulai merasa peka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa usia prasekolah merupakan masa emas, dimana anak mulai merasa peka atau sensitif untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masingmasing anak berbeda,

Lebih terperinci

GAMBARAN SISTEM SENSORI PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP TAHUN 2016

GAMBARAN SISTEM SENSORI PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP TAHUN 2016 GAMBARAN SISTEM SENSORI PADA LANSIA DI BALAI PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA DEWANATA CILACAP TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh: TRI YULIANTI 1211020135

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian penyuluhan a. Penyuluhan kesehatan adalah usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Convention on the Rights of Persons with Disabilities (CRPD) yaitu konvensi tentang hak-hak penyandang difabilitas, telah diratifikasi oleh Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK PRASEKOLAH Di TK Ar-Ridho Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo

KARYA TULIS ILMIAH. GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK PRASEKOLAH Di TK Ar-Ridho Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN STATUS GIZI PADA ANAK PRASEKOLAH Di TK Ar-Ridho Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo Oleh : LIA LUTHFI ZULFINA NIM. 11621198 PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN SPA BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI DI LOLYPOP KIDS AND BABY SPA MEDAN

HUBUNGAN SPA BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI DI LOLYPOP KIDS AND BABY SPA MEDAN HUBUNGAN SPA BAYI DENGAN KUALITAS TIDUR BAYI DI LOLYPOP KIDS AND BABY SPA MEDAN SKRIPSI OLEH SITI FATIMAH LUBIS 101101050 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 UCAPAN TERIMA KASIH

Lebih terperinci

PERBEDAAN KECEMASAN ANAK SAAT DIPASANG INFUS YANG MENDAPAT DUKUNGAN EMOSIONAL DARI KELUARGA INTI DAN BUKAN DARI KELUARGA INTI

PERBEDAAN KECEMASAN ANAK SAAT DIPASANG INFUS YANG MENDAPAT DUKUNGAN EMOSIONAL DARI KELUARGA INTI DAN BUKAN DARI KELUARGA INTI 1 PERBEDAAN KECEMASAN ANAK SAAT DIPASANG INFUS YANG MENDAPAT DUKUNGAN EMOSIONAL DARI KELUARGA INTI DAN BUKAN DARI KELUARGA INTI SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk memenuhi mencapai Derajat Sarjana:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kunci pembangunan bangsa di negara berkembang, termasuk di Indonesia adalah sumber daya manusia (SDM). Terciptanya keberhasilan pembangunan berkaitan erat dengan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEKERJAAN, PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN USIA BALITA DENGAN KEAKTIFAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU

HUBUNGAN PEKERJAAN, PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN USIA BALITA DENGAN KEAKTIFAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU HUBUNGAN PEKERJAAN, PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN USIA BALITA DENGAN KEAKTIFAN IBU BERKUNJUNG KE POSYANDU SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh: EVIE PURWATI 1211020140

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

1

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Post Partum merupakan keadaan dimana dimulainya setelah plasenta lahir dan berakhir ketika organ kandungan kembali seperti keadaan semula dan sebelum hamil yang

Lebih terperinci

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN SKRIPSI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: SRI ASKARIANI DANIATI

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN KONSEP GENDER MATA KULIAH KESEHATAN REPRODUKSI DAN KB KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN STAGEN TERHADAP DIASTASIS RECTUS ABDOMINIS DI RUMAH BERSALIN HASANAH GEMOLONG SRAGEN SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN STAGEN TERHADAP DIASTASIS RECTUS ABDOMINIS DI RUMAH BERSALIN HASANAH GEMOLONG SRAGEN SKRIPSI HUBUNGAN PENGGUNAAN STAGEN TERHADAP DIASTASIS RECTUS ABDOMINIS DI RUMAH BERSALIN HASANAH GEMOLONG SRAGEN SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Sebagai Syarat Memperoleh Derajat Sarjana Keperawatan Oleh : DEWI

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO

PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO PENGARUH PELATIHAN PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTOARJO PURWOREJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan pada Program

Lebih terperinci

PENGARUH MENTORING PERAWAT BARU TERHADAP PERILAKU CARING DI RUANG VIP RSUD BANYUMAS

PENGARUH MENTORING PERAWAT BARU TERHADAP PERILAKU CARING DI RUANG VIP RSUD BANYUMAS PENGARUH MENTORING PERAWAT BARU TERHADAP PERILAKU CARING DI RUANG VIP RSUD BANYUMAS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana Oleh DEWI PUSPITASARI NIM :1211020116 PROGRAM

Lebih terperinci

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG 4 Rizal ABSTRAK Tumbuh kembang anak merupakan hasil interaksi

Lebih terperinci

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 TEKNIK PERMAINAN EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA SD KELAS V DI SD N 02 PAPAHAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh DWI SULISTYANINGSIH NIM K3109028 FAKULTAS

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 4 CARANGREJO KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO.

KARYA TULIS ILMIAH PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 4 CARANGREJO KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO. KARYA TULIS ILMIAH PERAN IBU DALAM PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SDN 4 CARANGREJO KECAMATAN SAMPUNG KABUPATEN PONOROGO Oleh: SRI HANDAYANI 12612122 PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

Lebih terperinci

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM 1 EFEKTIFITAS PROMOSI KESEHATAN DENGAN MEDIA POSTER DAN FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SDN 060799 DAN SDN 060953 MEDAN TAHUN 2015 TESIS Oleh KATHERINE

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK. OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK. OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TUMBUH KEMBANG ANAK OLEH: Rinkaning Nurul Wati.E. 1211011066 PRODI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER 2015 RENCANA PROSES PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS SEKARAN KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS SEKARAN KARYA TULIS ILMIAH HUBUNGAN TEKNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTTING SUSU LECET PADA IBU NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS SEKARAN KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan Frizka Indarningtyas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan adalah salah satu bentuk kegiatan dibidang kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup keperawatan adalah keperawatan anak.

Lebih terperinci

HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN STATUS PERKEMBANGAN BALITA DI DESA SIDOMUKTI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYANG KABUPATEN JEMBER

HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN STATUS PERKEMBANGAN BALITA DI DESA SIDOMUKTI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYANG KABUPATEN JEMBER HUBUNGAN STATUS NUTRISI DENGAN STATUS PERKEMBANGAN BALITA DI DESA SIDOMUKTI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAYANG KABUPATEN JEMBER SKRIPSI Oleh Fahim Ali Nador NIM 052310101054 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak sebagai harapan bangsa merupakan sebuah aset yang membutuhkan pemantauan dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Dalam siklus daur kehidupan tahapan tumbuh kembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dari bayi hingga remaja (Departemen Kesehatan RI, 2008). Derajat

BAB I PENDAHULUAN. yang dimulai dari bayi hingga remaja (Departemen Kesehatan RI, 2008). Derajat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan individu yang berada dalam rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja (Departemen Kesehatan RI, 2008). Derajat kesehatan anak

Lebih terperinci

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI SAAT MENYUSUI DENGAN STATUS GIZI BAYI UMUR 1-6 BULAN Penelitian Dilakukan di Puskesmas I Denpasar Barat OLEH: OLEH: LUH GEDE INTAN KENCANA PUTRI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, setiap manusia akan melalui tahap perkembangan yang sama.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, setiap manusia akan melalui tahap perkembangan yang sama. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan, setiap manusia akan melalui tahap perkembangan yang sama. Perkembangan tersebut terbagi menjadi beberapa tahap antara lain tahap pre-natal,

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA BULAN HUBUNGAN PENGGUNAAN KUESIONER PRA SKRINING PERKEMBANGAN (KPSP) DENGAN PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN BALITA USIA 13-59 BULAN OLEH : ASTIK UMIYAH Email: astikyoyok@gmail.com PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah D III Gizi. Disusun Oleh :

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah D III Gizi. Disusun Oleh : KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Karya

Lebih terperinci

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN PENELITIAN FAKTOR POSTNATAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN ANAK BALITA DI WILAYAH LAMPUNG UTARA Ricca Dini Lestari*, Nora Isa Tri Novadela* *Dosen Jurusan Kebidanan Poltekkes Tanjungkarang e-mail

Lebih terperinci

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH

PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH PENGARUH BODY MASSAGE TERHADAP TINGKAT DEPRESI IBU NIFAS DI BIDAN PRAKTIK MANDIRI SIYAMTININGSIH KARANGANYAR KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan ANGGUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa bayi dan balita merupakan periode emas dalam kehidupan sehingga menjadi masa yang sangat penting karena pada masa ini berlangsung proses pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang

BAB I PENDAHULUAN. pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan pencapaiannya dalam MDGs (Millenium Development Goals) yang sekarang menjadi SDGs (Sustainable Development

Lebih terperinci