Perbandingan Penerapan Model Propagasi Free Space Pathloss Dan Log Distance Pathloss Pada Indoor Wifi Positioning System Untuk Smartphone Android

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perbandingan Penerapan Model Propagasi Free Space Pathloss Dan Log Distance Pathloss Pada Indoor Wifi Positioning System Untuk Smartphone Android"

Transkripsi

1 Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol. 2, No.2, Oktober 2014, Perbandingan Penerapan Model Propagasi Free Space Pathloss Dan Log Distance Pathloss Pada Indoor Wifi Positioning System Untuk Smartphone Android Rizki Dian Rahayani 1, Wahyuni Khabzli 2 1 Program Studi Teknik Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru Abstrak Wi-Fi Positiong Systems (WPS) pada smartphone mengalami perkembangan yang pesat sejalan dengan banyaknya pengguna smartphone yang selalu terhubung dengan WLAN. WPS merupakan solusi dari kekurang akuratan Global Positiong Systems dalam membaca posisi pengguna di dalam ruangan. Karena WPS digunakan dalam indoor, maka propagasi radio adalah hal yang sangat berpengaruh. Pada penelitian ini akan diterapkan model propagasi log distance pathloss (LDPL) pada algoritma posisi di WPS, untuk dibandingkan dengan sistem yang dibuat [Lubbad, 2013]. Hasil akhir penelitian ini adalah ditemukannya model propagasi yang paling tepat untuk diterapkan pada aplikasi WPS Indoor pada smartphone android. Kata kunci: Android, Smartphone, WPS, Propagasi, FSTL, LDPL. Abstract Wi-Fi Positioning Systems (WPS) on the smart phone have been growth rapidly in line with the number of smart phone users which are always connected to the WLAN. WPS is the solution of the lack of accuracy of the Global Positioning Systems in reading the user's position in the room. Since the WPS is used in indoor, the radio propagation is very influential. In this study, the model long distance propagation path loss (LDPL) will be applied to get the position by using WPS algorithm, then it will be compared to the implemented system [Lubbad, 2013]. The result of this research is used to get the most appropriate propagation model to be applied to the WPS Indoor application on android smart phone.. Keywords: Android, Smart phone, WPS, Propagation, FSTL, LDPL 1 Pendahuluan Penggunaan jaringan Wi-Fi berkembang semakin pesat dan mayoritas masih kacau [Aditya, 2005], dengan karakteristiknya yang tersebut yang menjadikan banyak penelitian tentang WiFi. Salah satunya tentang Wi-Fi Positioning system (WPS). WPS merupakan teknologi baru untuk mengatasi keterbatasan global Positioning system (GPS), dalam menentukan lokasi pengguna jika pengguna di dalam ruangan. Pada WPS, penentuan lokasi pengguna dihitung berdasarkan besar receive signal strength (RSS) yang diterima pengguna dari WiFi access point (AP). Penelitian tentang metode ini telah banyak dilakukan sebelumnya antara lain oleh [Cypriani,2009], [Bahl,2000] dan [Watanabe, 2012]. Karena WPS digunakan pada sistem indoor maka propagasi merupakan satu hal penting yang harus diperhatikan, penelitian tentang propagasi data WPS telah juga dilakukan oleh [Hu, 2011]. Adapun penelitian tentang aplikasi WPS berdasar RSS pada smartphone android telah dilakukan oleh [Beom, 2010] dan [Lubbad, 2013]. Pada penelitian yang dilakukan oleh [Beom, 2010], algoritman posisi pengguna hanya berdasarkan selisih nilai rata-rata dan nilai tiap tiap training tanpa memperhitungkan propagasi radionya. Pada penelitian yang dilakukan oleh

2 190 Rizki Dian Rahayani, Wahyuni Khabzli [Lubbad, 2013] algoritma posisi pengguna sudah memperhitungkan propagasi, dengan model propagasi ideal yang digunakan adalah free space pathloss (FSPL). Pada model propagasi FSPL, diasumsikan antara AP dan pengguna berada dalam satu tempat tanpa penghalang [Rappaport,2002], sehingga FSPL kurang efektif untuk daerah dengan gedung bertingkat yang banyak multipath. Model propagasi yang sesuai dengan kondisi gedung bertingkat adalah Log distance Path Loss (LDPL), dimana nilai redaman dari RSS yang diterima pengguna dipengaruhi oleh eksponen pathloss dan pathloss pada titik referensi. Hal tersebut yang menjadi latar belakang penelitian ini, dimana akan diterapkan model propagasi LDPL pada algoritma posisi yang akan dibangun pada smartphone android, untuk dibandingkan dengan penelitian yang ditelah dibuat oleh [Lubbad, 2013]. Hasil akhir penelitian ini adalah menemukan model propagasi mana yang lebih tepat diterapkan pada aplikasi WPS Indoor pada smartphone android. 2 Landasan Teori 2.1 WiFi Wi-Fi (atau Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE Berikut spesifikasi Wi-Fi berdasarkan frekuensinya b 11 Mb/s 2.4 GHz b a 54 Mb/s 5 GHz a g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n 2.2 WiFi Positioning Systems (WPS) WPS adalah teknik penentuan lokasi mobile device menggunakan WiFi access point (AP). WPS merupakan solusi keterbatasan GPS dalam membaca posisi ketika pengguna berada dalam ruangan. [Lim, 2012]. Selain itu WPS merupakan sistem yang murah karena menggunakan jaringan WLAN yang ada dan sebagian besar smartphone maupun mobile device sudah mempunyai fasilitas untuk terkoneksi dengan WiFi. Penyedia Komersial jenis layanan Positioning termasuk Google, Navizon, AlterGeo dan Skyhook Wireless. Teknik lokalisasi yang digunakan untuk penentuan posisi dengan titik akses nirkabel didasarkan pada pengukuran RSS dan metode " fingerprint ". [Bahl,2000] [Watanabe, 2012]. Ketepatan pembacaan posisi tergantung pada jumlah posisi yang dimasukkan ke dalam database. Fluktuasi sinyal yang terjadi dapat meningkatkan kesalahan dan ketidak akuratan pembacaan, sehingga perlu penerapan teknik tertentu untuk menimalisir noise. 2.3 Redaman Propagasi Radio Redaman propagasi (Path Loss) adalah besarnya daya yang hilang dalam menempuh jarak tertentu. Besarnya redaman ditentukan oleh kondisi alam seperti tidak adanya halangan antara pemancar dengan penerima. Selainn itu redaman sangat dipengaruhi oleh jarak antara pemancar dengan penerima dan frekuensi yang digunakan. Adanya pemantulan dari beberapa obyek dan pergerakan mobile station menyebabkan kuat sinyal yang diterima oleh mobile

3 Perbandingan Penerapan Model Propagasi Free Space Pathloss Dan Log Distance station bervariasi dan sinyal yang diterima tersebut mengalami path loss. Pada penelitian ini di gunakan 2 model redaman propagasi yaitu : 2.4 Free space Path Loss (FSPL) FSPL adalah model propagasi ideal, dimana antara pemancar dan penerima berada dalam saru jalur line of sight, sehingga satu satu nya faktor yang mempengaruhi penurunan sinyal adalah jarak. 2.5 Log distance Path Loss (LDPL) Pada LDPL, redaman yang dialami penerima dipengaruhi oleh jarak, redaman dititik referensi dan besarnya eksponen path loss. Besarnya eksponen pathloss pada masing masing daerah ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1 Eksponen Pathloss pada daerah yang berbeda [Srinivasa, 2009] Lingkungan Eksponen Pathloss, n Free space 2 Urban area cellular radio 2.7 to 3.5 Shadowed urban cellular radio 3 to 5 In Building line-of-sight 1.6 to 1.8 Obstructed in building 4 to 6 Obstructed in factories 2 to 3 3 Perancangan dan Implementasi Penelitian ini akan dilakukan di blok 6 Politeknik Caltex Riau. Dimana lokasi ini merupakan gedung tiga lantai dengan access point (AP) pada tiap lantainya. Penelitian direncanakan melalui 4 tahap, yaitu: 1. Perencanaan dan Perhitungan Eksponen Pathloss 2. Perencanaan dan Penerapan Model propagasi pada algoritma Positioning. 3. Membangun aplikasi pada android 4. Pengujian dan Analisa Data 3.1 Perencanaan dan Perhitungan Eksponen Pathloss Eksponen pathloss dihitung dengan menggunakan koefisien regresi pengaruh logaritmik jarak terhadap redaman yang terjadi pada komunikasi 2,4 GHz. Perhitungan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat redaman pada blok 6 Politeknik Caltex Riau. Skenario pengukuran adalah posisi pemancar (Tx) AP yang tetap berada pada lantai 2 PCR, adapun penerima (Rx) PC yang bergerak menjauhi Tx per 2 m. Level daya pada Tx dan Rx kemudian digunakan untuk menghitung redaman yang terjadi. Skenario pengukuran eksponen pathloss ditunjukkan Gambar 1.

4 192 Rizki Dian Rahayani, Wahyuni Khabzli Gambar 1 Skenario Perhitungan Redaman Adapun eksponen pathloss dihitung persamaan log distance pathloss model berikut: (1) Selanjutnya persamaan (3.1) disubstitusi ke dalam persamaan regresi linier (2) Maka dapat dituliskan (3) - (4) (5) Dengan (6) (7) Perencanaan dan Penerapan Model propagasi pada Algoritma Positioning. Pada tahap ini akan diaplikasikan algoritma Positioning sistem untuk menentukan posisi pengguna (d) berdasarkan 2 model redaman propagasi yaitu : Free space Loss dan Log distance Loss Pada penelitian ini antena yang digunakan pada Tx dan Rx adalah antena omni direksional, sehingga besarnya gain masing masing antena diasumsikan Free space Path Loss (FSPL) FSPL adalah model propagasi ideal, dimana satu satu nya faktor yang mempengaruhi penurunan sinyal adalah jarak. Redaman ( dapat dihitung sebagai berikut : (8) (9)

5 Perbandingan Penerapan Model Propagasi Free Space Pathloss Dan Log Distance Dengan : Jarak antara Tx (AP) dan Rx (pengguna) : Panjang gelombang : Frekuensi kerja wi-fi (2,4 GHz) : Kecepatan cahaya ( (10) AP. Dengan adalah daya yang diterima pengguna dan adalah daya yang dipancarkan Dengan memperhitungkan efek dari multipath, ditambahkan eksponen (n) pathloss [Lubbad,2013] sehingga dapat dituliskan kembali menjadi Sehingga persamaan (3.10) dapat dituliskan menjadi (11) (12) Dengan persamaan (3.12) dapat diestimasikan posisi pengguna, android. dalam pemetaan Log distance Path Loss (LDPL) Pada metode ini, dapat diperkirakan besar rata rata radio signal strength (RSS) dari AP pada masing masing lokasi. Pada model propagasi ini, rata-rata RSS AP menurun secara logaritmik menurut pertambahan jarak. Redaman sinyal pada jarak d, dipengaruhi oleh redaman pada titik referensi ( dan besarnya eksponen pathloss ditunjukkan pada persamaan (3.13) : (13) Dengan gaussian random variabel yang diasumsikan pada sistem ini bernilai 0. Pada metode ini, titik referensi ( berjarak 1 m dari AP [Lim, 2013], sehingga dari tiap tiap AP, diukur rata rata redaman pada titik referensi skenario pengukuran seperti ditunjukkan pada Gambar 1. Dengan persamaan (3.13) dapat diestimasikan posisi pengguna, android. dalam pemetaan

6 194 Rizki Dian Rahayani, Wahyuni Khabzli 3.2 Membangun aplikasi pada android Pada tahap ini diaplikasikan metode yang telah dijelaskan pada 3.2 pada android. Aplikasi sederhana akan dibuat pada android yang berisi data base nilai rata-rata tiap AP dan informasi AP tiap lantai beserta jaraknya dari pengguna. Tahap pertama adalah dengan menentukan RSS rata rata masing masing AP (AP1, AP2, AP3) yang didapat dari tiap lokasi pemetaan. Gambar 2 menunjukkan lokasi pemetaan tiap ruangan (asumsi ruangan 3 lantai). Nilai ini yang akan menjadi nilai referensi pada data base. Gambar 2 Pemetaan pada android Pengguna yang berada pada lokasi tertentu melakukan scanning untuk mengetahui daya RSS yang didapat dari masing masing AP. Proses scanning dilakukan selama 3 kali (3 kali training). RSS yang didapat kemudian dirata rata. Selisih nilai rata-rata dan nilai training menentukan langkah selanjutnya. Jika selisihnya di bawah nilai ambang (T), nilai training tersebut digunakan sebagai nilai acuan dan dihitung rata ratanya kembali. Proses terakhir adalah membandingkan nilai rata rata tersebut dengan data base, untuk menentukan lokasi dalam pemetaan. Diagram alir algoritma posisi, modifikasi dari [Beom, 2010], ditunjukkan pada Gambar 3, dengan masing-masing parameter adalah : Nilai RSS training : Jumlah iterasi : Jumlah data yang tersedia : Nilai rata-rata : Nilai rata rata data yang tersedia : Selisih nilai dan : Nilai ambang selisih RSS

7 Perbandingan Penerapan Model Propagasi Free Space Pathloss Dan Log Distance Gambar 3 Algoritma Posisi 3.3 Pengujian dan Analisa Data Hasil Pengujian akan dilakukan untuk 2 metode propagasi yaitu berdasarkan FSPL dan LDPL. pengujian masing masing metode yang berupa estimasi lokasi dibandingkan dengan lokasi aktual untuk menentukan eror pembacaannya, untuk kemudian dianalisa kelebihan dan kekurangan masing masing metode. 4 Daftar Pustaka [1] Aditya A, Self Management in chaotic wireless deployments, MOBI-COM, ISBN : , 2005 [2] Benjamin Hu, Analysis and Modelling of WiFi Access point Propagation Data, Mathematic Dept, University of York, UK, 2011.

8 196 Rizki Dian Rahayani, Wahyuni Khabzli [3] Beom Ju shin, Kwang-Won Lee, Sun-Ho choi, Joo-Yeon Kim, Indoor WiFi Positioning Systems for Android based Smartphone, IEEE, 2010 [4] Cypriani M, Lassable F, Open Wireless Positioning System, Computer Science Laboratory of University of Franche-Comte, France, [5] Lim, Jun Sung, Radio Map Update Automation for Wi-Fi Positioning Systems, Computer Science Dept, KAIST, Korea, 2013 [6] Lubbad Mohammed, Alkurdi Mahmoud, Samra Aiman, Robust Indoor Wi-Fi Positioning system for Android-based Smartphone, International Journal of Research in Business and Technology, Volume 3, Oktober [7] M.R Gholami, Positioning Algorithms for Wireless Sensor Network, Signal and Systems Dept, Chalmers University of Technology, Gothenburg, [8] Rappaport, Theodore S. Wireless Communications: Principles and Practice, Prentice Hall; 2 edition, Januar, [9] Srinivasa, S and Haenggi, Path Loss Exponent Estimation in Large Wireless Network, Network Communications and Information Processing (NCIP), University of Notre Dame, August 2009

PENGKAJIAN KUALITAS SINYAL DAN POSISI WIFI ACCESS POINT DENGAN METODE RSSI DI GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

PENGKAJIAN KUALITAS SINYAL DAN POSISI WIFI ACCESS POINT DENGAN METODE RSSI DI GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PENGKAJIAN KUALITAS SINYAL DAN POSISI WIFI ACCESS POINT DENGAN METODE RSSI DI GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Aishah Garnis 1, Suroso 1, Sopian Soim 1 1 Jurusan Teknik Elektro PS Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

ANALISA PATHLOSS EXPONENT DI AREA TERBUKA

ANALISA PATHLOSS EXPONENT DI AREA TERBUKA Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISA PATHLOSS EXPONENT DI AREA TERBUKA UNTUK APLIKASI WIRELESS SENSOR NETWORK 1 Nur Adi Siswandari, 2 Okkie Puspitorini, dan 3 Agung

Lebih terperinci

UNJUK KERJA ALGORITMA HARD HANDOFF TERHADAP VARIASI KECEPATAN MOBILE STATION

UNJUK KERJA ALGORITMA HARD HANDOFF TERHADAP VARIASI KECEPATAN MOBILE STATION UNJUK KERJA ALGORITMA HARD HANDOFF TERHADAP VARIASI KECEPATAN MOBILE STATION MAKSUM PINEM Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, Medan e-mail : maksum.pinem@gmail.com ABSTRAK-

Lebih terperinci

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem D-MIMO

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem D-MIMO Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem D-MIMO Siherly Ardianta 1, Tri Budi Santoso 2, Okkie Puspitorini 2 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PROPAGASI LOS DAN NLOS DALAM RUANG PADA JARINGAN WI-FI

ANALISA PERBANDINGAN PROPAGASI LOS DAN NLOS DALAM RUANG PADA JARINGAN WI-FI ANALISA PERBANDINGAN PROPAGASI DAN DALAM RUANG PADA JARINGAN WI-FI Joneva Mangku Wibowo, Hani ah Mahmudah, ST,MT, Ari Wijayanti, ST, MT Jurusan Teknik Telekomunkasi - Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

Indoor Positioning Menggunakan Wireless LAN

Indoor Positioning Menggunakan Wireless LAN Indoor Positioning Menggunakan Wireless LAN Rendy Budi Mulia +628-578-031-369-9 rendy_bm_1990@yahoo.com Salah satu keterbatasan dalam global positioning system saat ini yaitu perlunya koneksi satelit,

Lebih terperinci

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem C-MIMO

Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem C-MIMO Desain Penempatan Antena Wi-Fi 2,4 Ghz di Hall Gedung Baru PENS-ITS dengan Menggunakan Sistem C-MIMO Nurista Wahyu Kirana 1, Tri Budi Santoso 2, Okkie Puspitorini 2 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya,

Lebih terperinci

SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI

SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI SIMULASI LINK BUDGET PADA KOMUNIKASI SELULAR DI DAERAH URBAN DENGAN METODE WALFISCH IKEGAMI Zulkha Sarjudin, Imam Santoso, Ajub A. Zahra Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Lebih terperinci

Analisa Pathloss Exponent Pada Daerah Urban dan Suburban

Analisa Pathloss Exponent Pada Daerah Urban dan Suburban Analisa Pathloss Exponent Pada Daerah Urban dan Suburban Satrio Nindito 1 Nur Adi Siswandari. 2, Okkie Puspitorini 2 1 Mahasiswa Teknik Telekomunikasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2 Dosen Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA SOFT HANDOFF TIGA BTS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROPAGASI OKUMURA

ANALISIS PENINGKATAN KINERJA SOFT HANDOFF TIGA BTS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROPAGASI OKUMURA SINGUDA ENSIKOM VOL. 6 NO.2 /February ANALISIS PENINGKATAN KINERJA SOFT HANDOFF TIGA BTS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROPAGASI OKUMURA Ari Purwanto, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen

Lebih terperinci

ANALISA PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM RUANG PADA KOMUNIKASI RADIO BERGERAK

ANALISA PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM RUANG PADA KOMUNIKASI RADIO BERGERAK ANALISA PROPAGASI GELOMBANG RADIO DALAM RUANG PADA KOMUNIKASI RADIO BERGERAK Amir D Program Studi Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe Jln. Banda Aceh Medan Km. 280.5

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sangat signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pengguna layanan sistem informasi

Lebih terperinci

Analisa karakteristik lingkungan propagasi pada daerah pepohonan di area PENS ITS

Analisa karakteristik lingkungan propagasi pada daerah pepohonan di area PENS ITS Analisa karakteristik lingkungan propagasi pada daerah pepohonan di area PENS ITS Fajar Budiman #1, Ari Wijayanti #2, hani ah mahmudah #3 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan suatu sistem jaringan lokal nirkabel atau WLAN (Wireless Local Area Network) sangat membantu manusia yang kini tingkat mobilitasnya semakin tinggi di dalam

Lebih terperinci

Optimasi Penataan Sistem Wi-Fi di PENS-ITS dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika

Optimasi Penataan Sistem Wi-Fi di PENS-ITS dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika Optimasi Penataan Sistem Wi-Fi di PENS-ITS dengan Menggunakan Metode Algoritma Genetika Kurnia P. Kartika 1, Tri Budi Santoso 2, Nur Adi Siswandari 2 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM. Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima

BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM. Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima (Receiver / Rx ) pada komunikasi radio bergerak adalah merupakan line of sight dan dalam beberapa

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN PATHLOSS EKSPONEN UNTUK CLUSTER RESIDENCES, CENTRAL BUSINESS DISTRIC (CBD), DAN PERKANTORAN DI DAERAH URBAN

PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN PATHLOSS EKSPONEN UNTUK CLUSTER RESIDENCES, CENTRAL BUSINESS DISTRIC (CBD), DAN PERKANTORAN DI DAERAH URBAN PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN PATHLOSS EKSPONEN UNTUK CLUSTER RESIDENCES, CENTRAL BUSINESS DISTRIC (CBD), DAN PERKANTORAN DI DAERAH URBAN Lina Mubarokah Okkie Puspitorini 2, Nur Adi Siswandari 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA ALGORITMA HISTERESIS HARD HANDOFF PADA SISTEM SELULER

EVALUASI KINERJA ALGORITMA HISTERESIS HARD HANDOFF PADA SISTEM SELULER EVALUASI KINERJA ALGORITMA HISTERESIS HARD HANDOFF PADA SISTEM SELULER Rudolf Parulian Gurning, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera

Lebih terperinci

KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI VHF BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT

KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI VHF BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT KARAKTERISASI KANAL PROPAGASI VHF BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT Putri Kusuma Ningtyas 2206100144 1) 1) Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-6011

Lebih terperinci

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL

BAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL 21 BAB III IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL 3. 1 Sejarah Singkat Wireless Fidelity Wireless fidelity (Wi-Fi) merupakan teknologi jaringan wireless yang sedang berkembang pesat dengan menggunakan standar

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini kebutuhan informasi bergeser kedudukannya, yang semula merupakan kebutuhan sekunder atau tersier saat ini berubah kedudukannya sebagai kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN FRESNEL ZONE WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

ANALISIS PERHITUNGAN FRESNEL ZONE WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE ANALISIS PERHITUNGAN FRESNEL ZONE WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE Agita Korinta Tarigan, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE

ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) 802.11b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE Dontri Gerlin Manurung, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik

Lebih terperinci

PERHITUNGAN PATHLOSS TEKNOLOGI 4G

PERHITUNGAN PATHLOSS TEKNOLOGI 4G PERHITUNGAN PATHLOSS TEKNOLOGI 4G Maria Ulfah 1*, Nurwahidah Jamal 2 1,2 Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Balikpapan * e-mail : maria.ulfah@poltekba.ac.id Abstract Wave propagation through

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Pengguna smartphone umumnya memiliki aplikasi untuk kebutuhan navigasi dengan maksud dan tujuan tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpindah-pindah tempat saat melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. berpindah-pindah tempat saat melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak jarang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan tuntutan jaman, mobilitas manusia akan terus bertambah dan semakin kompleks. Hal ini menyebabkan seseorang harus berpindah-pindah tempat

Lebih terperinci

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014 ANALISIS LINK BUDGET UNTUK KONEKSI RADIO WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) 802.11B DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI RADIO MOBILE (STUDI KASUS PADA JALAN KARTINI SIANTAR AMBARISAN) Fenni A Manurung, Naemah

Lebih terperinci

BAB II PROPAGASI SINYAL. kondisi dari komunikasi seluler yaitu path loss, shadowing dan multipath fading.

BAB II PROPAGASI SINYAL. kondisi dari komunikasi seluler yaitu path loss, shadowing dan multipath fading. BAB II PROPAGASI SINYAL 2.1 Umum Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel ke sel yang lain. Secara umum terdapat 3 komponen propagasi yang menggambarkan kondisi dari komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era informasi dan teknologi saat ini, manusia memerlukan komunikasi untuk saling bertukar informasi dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Salah satu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SLOPE TERRAIN TERHADAP PATHLOSS PADA DAERAH SUBURBAN UNTUK MODE POINT TO POINT PADA SISTEM GSM 900

ANALISIS PENGARUH SLOPE TERRAIN TERHADAP PATHLOSS PADA DAERAH SUBURBAN UNTUK MODE POINT TO POINT PADA SISTEM GSM 900 ANALISIS PENGARUH SLOPE TERRAIN TERHADAP PATHLOSS PADA DAERAH SUBURBAN UNTUK MODE POINT TO POINT PADA SISTEM GSM 900 Fadilah Rahma, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Analisa Perencanaan Indoor WIFI IEEE n Pada Gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center)

Analisa Perencanaan Indoor WIFI IEEE n Pada Gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center) Analisa Perencanaan Indoor WIFI IEEE 802.11n Pada Gedung Tokong Nanas (Telkom University Lecture Center) Silmina Farhani Komalin 1,*, Uke Kurniawan Usman 1, Akhmad Hambali 1 1 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERANCANGAN HOTSPOT (WIFI) DI AREA GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS XYZ

TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERANCANGAN HOTSPOT (WIFI) DI AREA GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS XYZ TUGAS AKHIR ANALISA DAN PERANCANGAN HOTSPOT (WIFI) DI AREA GEDUNG PERPUSTAKAAN PUSAT UNIVERSITAS XYZ Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh

Lebih terperinci

Penentuan Optimalisasi Jarak Antara Mobile Robot Dengan Menggunakan Nilai RSSI

Penentuan Optimalisasi Jarak Antara Mobile Robot Dengan Menggunakan Nilai RSSI ISBN: 978-602-74635-1-6 Penentuan Optimalisasi Jarak Antara Mobile Dengan Menggunakan Nilai RSSI Muhammad Maulana Aditya 1, Ade Silvia Handayani 2, Ra. Halimatussa diyah 3 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Pengukuran Karakteristik Propagasi Kanal HF Untuk Komunikasi Data Pada Band Maritim

Pengukuran Karakteristik Propagasi Kanal HF Untuk Komunikasi Data Pada Band Maritim Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol. 2, No. 2, Oktober 2014, 207-216 207 Pengukuran Karakteristik Propagasi Kanal HF Untuk Komunikasi Data Pada Band Maritim Wahyuni Khabzli Program Studi Teknik Elektronika

Lebih terperinci

ANALISIS RSSI (RECEIVE SIGNAL STRENGTH INDICATOR) TERHADAP KETINGGIAN PERANGKAT WI-FI DI LINGKUNGAN INDOOR

ANALISIS RSSI (RECEIVE SIGNAL STRENGTH INDICATOR) TERHADAP KETINGGIAN PERANGKAT WI-FI DI LINGKUNGAN INDOOR ANALISIS RSSI (RECEIVE SIGNAL STRENGTH INDICATOR) TERHADAP KETINGGIAN PERANGKAT WI-FI DI LINGKUNGAN INDOOR Nila Feby Puspitasari STMIK AMIKOM Yogyakarta nilafeby@amikom.ac.id Abstraksi Menempatkan perangkat

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH SLOPE TERRAIN TERHADAP PATHLOSS PADA DAERAH SUBURBAN UNTUK MODE POINT TO POINT PADA SISTEM GSM 900

ANALISIS PENGARUH SLOPE TERRAIN TERHADAP PATHLOSS PADA DAERAH SUBURBAN UNTUK MODE POINT TO POINT PADA SISTEM GSM 900 ANALISIS PENGARUH SLOPE TERRAIN TERHADAP PATHLOSS PADA DAERAH SUBURBAN UNTUK MODE POINT TO POINT PADA SISTEM GSM 900 Fadilah Rahma, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

STANDARISASI FREKUENSI

STANDARISASI FREKUENSI STANDARISASI FREKUENSI WLAN-WIFI Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://learn.rizahilmi.com Alasan Mengapa Perlu Standarisasi Teknologi yang dibuat secara masal. Pembuat hardware yang berbeda

Lebih terperinci

Karakterisasi Lingkungan Propagasi di Daerah Terbuka Untuk Aplikasi WSN

Karakterisasi Lingkungan Propagasi di Daerah Terbuka Untuk Aplikasi WSN Karakterisasi Lingkungan Propagasi di Daerah Terbuka Untuk Aplikasi WSN Agung Surya Jati 1, Okkie Puspitorini, ST. MT 2. Ir. Nur Adi Siswandari,MT 2, 1 Mahasiswa Teknik Telekomunikasi PENS-ITS. 2 Dosen

Lebih terperinci

Komunikasi dan Jaringan

Komunikasi dan Jaringan Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan perangkat pengirim dan penerima dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi dalam sistem komunikasi bergerak sudah berkembang cukup pesat. Seperti contoh teknologi yang banyak digunakan saat ini adalah teknologi 3.5G atau

Lebih terperinci

Optimasi Penataan Sistem Wi-Fi di PENS-ITS dengan Menggunakan Metode Monte Carlo

Optimasi Penataan Sistem Wi-Fi di PENS-ITS dengan Menggunakan Metode Monte Carlo Optimasi Penataan Sistem Wi-Fi di PENS-ITS dengan Menggunakan Metode Monte Carlo Indah Permata Sari, Tribudi Santoso 1, Nur adi Siswandari 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi

Lebih terperinci

SIMULASI PERANCANGAN COVERAGE AREA DAN ANALISA HASIL PENGUKURAN NILAI RSSI MENGGUNAKAN TOPOLOGY MESH WI-FI DALAM IMPLEMENTASI PENGEMBANGAN WI-FI SMART CITY Stevent Leonard Naibaho / 0522109 Email : steventln2011@gmail.com

Lebih terperinci

PEMODELAN STATISTIK PROPAGASI BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT PADA KANAL HIGH FREQUENCY / VERY HIGH FREQUENCY. Lesti Setianingrum

PEMODELAN STATISTIK PROPAGASI BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT PADA KANAL HIGH FREQUENCY / VERY HIGH FREQUENCY. Lesti Setianingrum PEMODELAN STATISTIK PROPAGASI BERGERAK DI ATAS PERMUKAAN LAUT PADA KANAL HIGH FREQUENCY / VERY HIGH FREQUENCY Lesti Setianingrum 06100119 Bidang studi Telekomunikasi Mutimedia Jurusan Teknik Elektro FTI,

Lebih terperinci

Analisa Perencanaan Power Link Budget untuk Radio Microwave Point to Point Frekuensi 7 GHz (Studi Kasus : Semarang)

Analisa Perencanaan Power Link Budget untuk Radio Microwave Point to Point Frekuensi 7 GHz (Studi Kasus : Semarang) Analisa Perencanaan Power Link Budget untuk Radio Microwave Point to Point Frekuensi 7 GHz (Studi Kasus : Semarang) Subuh Pramono Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : subuhpramono@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Power control pada sistem CDMA adalah mekanisme yang dilakukan untuk mengatur daya pancar mobile station (MS) pada kanal uplink, maupun daya pancar base station

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PERENCANAAN KONFIGURASI WIRELESS LAN DENGAN METODE DRIVE TEST (Studi kasus : Kantor Wireless Broadband Telkom Malang)

OPTIMALISASI PERENCANAAN KONFIGURASI WIRELESS LAN DENGAN METODE DRIVE TEST (Studi kasus : Kantor Wireless Broadband Telkom Malang) OPTIMALISASI PERENCANAAN KONFIGURASI WIRELESS LAN DENGAN METODE DRIVE TEST (Studi kasus : Kantor Wireless Broadband Telkom Malang) Citra Kurniawan, ST., MM 1 Program Studi Teknik Elektronika Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk merancang dan membuat jaringan WLAN dan penempatan Access Point sesuai dengan keadaan bangunan yang berada di gedung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan BTS (Base Transceiver Station) untuk jaringan WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access) atau jaringan generasi ketiga (3G) dari GSM (Global System

Lebih terperinci

Visualisasi Propagasi Gelombang Indoor Pada Wi-Fi 2,4 GHz

Visualisasi Propagasi Gelombang Indoor Pada Wi-Fi 2,4 GHz Visualisasi Propagasi Gelombang Indoor Pada Wi-Fi 2,4 GHz Nur Khasanah, Tri Budi Santoso 1, Hani ah Mahmudah 2 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi 1 Laboratorium Digital

Lebih terperinci

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel

BAB II PEMODELAN PROPAGASI. Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel BAB II PEMODELAN PROPAGASI 2.1 Umum Kondisi komunikasi seluler sulit diprediksi, karena bergerak dari satu sel ke sel yang lain. Secara umum terdapat 3 komponen propagasi yang menggambarkan kondisi dari

Lebih terperinci

Analisis Propagasi Gelombang Radio Menggunakan DLink 624 pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala

Analisis Propagasi Gelombang Radio Menggunakan DLink 624 pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala 106 Jurnal Rekayasa Elektrika Vol. 10, No. 2, Oktober 2012 Analisis Propagasi Gelombang Radio Menggunakan DLink 624 pada Jurusan Teknik Elektro Universitas Syiah Kuala Syahrial, Hubbul Walidaini dan Mulyadi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL)

Kata Kunci : Radio Link, Pathloss, Received Signal Level (RSL) Makalah Seminar Kerja Praktek ANALISIS KEKUATAN DAYA RECEIVE SIGNAL LEVEL(RSL) MENGGUNAKAN PIRANTI SAGEM LINK TERMINAL DI PT PERTAMINA EP REGION JAWA Oleh : Hanief Tegar Pambudhi L2F006045 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dalam implementasi Passive Bistatic Radar (PBR) berbasis Wi-Fi IEEE 802.11 dalam pendeteksian objek diam. Pembahasan diawali

Lebih terperinci

Materi II TEORI DASAR ANTENNA

Materi II TEORI DASAR ANTENNA Materi II TEORI DASAR ANTENNA 2.1 Radiasi Gelombang Elektromagnetik Antena (antenna atau areal) adalah perangkat yang berfungsi untuk memindahkan energi gelombang elektromagnetik dari media kabel ke udara

Lebih terperinci

Mekanisme Scoring dan Pembobotan pada Handover Target Selection

Mekanisme Scoring dan Pembobotan pada Handover Target Selection Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.2, No.1, April 214, 85-94 85 Mekanisme Scoring dan Pembobotan pada Handover Target Selection Rizki Dian Rahayani Program Studi Teknik Telekomunikasi Politeknik Caltex

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKURASI ESTIMASI JARAK RSSI DENGAN MODEL LOG NORMAL MENGGUNAKAN METODE KALMAN FILTER PADA BLUETOOOTH LOW ENERGY

PENINGKATAN AKURASI ESTIMASI JARAK RSSI DENGAN MODEL LOG NORMAL MENGGUNAKAN METODE KALMAN FILTER PADA BLUETOOOTH LOW ENERGY PENINGKATAN AKURASI ESTIMASI JARAK RSSI DENGAN MODEL LOG NORMAL MENGGUNAKAN METODE KALMAN FILTER PADA BLUETOOOTH LOW ENERGY Willy Dharmawan 1*,Andi Kurnianto 2 dan Abhimata Ar-Rasyiid 3 1,2,3 Pusat Teknologi

Lebih terperinci

Estimasi Posisi Relatif Sensor Pada Jaringan Sensor Nirkabel Menggunakan Metode Geometrik

Estimasi Posisi Relatif Sensor Pada Jaringan Sensor Nirkabel Menggunakan Metode Geometrik Estimasi Posisi Relatif Sensor Pada Jaringan Sensor Nirkabel Menggunakan Metode Geometrik Raihana Fauziya Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-6

Lebih terperinci

Komunikasi dan Jaringan

Komunikasi dan Jaringan Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD Komunikasi Proses transfer data / instruksi / informasi antara dua atau lebih komputer atau perangkat lain Komunikasi komputer (computer communications) 1

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN PROPAGASI RADIO DVB-T DAN DVB-H DI WILAYAH JAKARTA PUSAT

ANALISIS DAN PERBANDINGAN HASIL PENGUKURAN PROPAGASI RADIO DVB-T DAN DVB-H DI WILAYAH JAKARTA PUSAT AALISIS DA PERBADIGA HASIL PEGUKURA PROPAGASI RADIO DVB-T DA DVB-H DI WILAYAH JAKARTA PUSAT Ma rifatul Iman 227 646 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh opember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan jaringan komputer sangat pesat dan popular, sehingga jaringan komputer sering digunakan untuk menghubungkan komunikasi di area gedung, kantor,

Lebih terperinci

Monitoring Jaringan Menggunakan Wireless Mon

Monitoring Jaringan Menggunakan Wireless Mon Monitoring Jaringan Menggunakan Wireless Mon Yama Fresdian Dwi Saputro fds.yama@gmail.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2015 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi

Lebih terperinci

OPTIMASI JARINGAN WIRELESS LAN (STUDI KASUS DI KAMPUS ITHB BANDUNG)

OPTIMASI JARINGAN WIRELESS LAN (STUDI KASUS DI KAMPUS ITHB BANDUNG) OPTIMASI JARINGAN WIRELESS LAN (STUDI KASUS DI KAMPUS ITHB BANDUNG) Dina Angela Departemen Sistem Komputer dan Teknik Elektro Institut Teknologi Harapan Bangsa, Jln. Dipati Ukur no. 80-84 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. atau gedung. Dengan performa dan keamanan yang dapat diandalkan,

BAB II DASAR TEORI. atau gedung. Dengan performa dan keamanan yang dapat diandalkan, BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Jaringan wireless LAN sangat efektif digunakan di dalam sebuah kawasan atau gedung. Dengan performa dan keamanan yang dapat diandalkan, pengembangan jaringan wireless LAN menjadi

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN PEMODELAN PROPAGASI PADA SISTEM DCS 1800 DI KOTA SEMARANG

ANALISA PERBANDINGAN PEMODELAN PROPAGASI PADA SISTEM DCS 1800 DI KOTA SEMARANG Makalah Seminar Tugas Akhir ANALISA PERBANDINGAN PEMODELAN PROPAGASI PADA SISTEM DCS 1800 DI KOTA SEMARANG Oleh : YULIE WIRASATI Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Alat dan Bahan Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Dua unit komputer 2. Path Profile 3. Kalkulator 4. GPS 5. Software D-ITG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Point to Point Komunikasi point to point (titik ke titik ) adalah suatu sistem komunikasi antara dua perangkat untuk membentuk sebuah jaringan. Sehingga dalam

Lebih terperinci

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran...

4.2. Memonitor Sinyal Receive CPE/SU Full Scanning BAB V. PENUTUP Kesimpulan Saran... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii PRAKATA... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR ISTILAH... xi INTISARI... xiii ABSTRACT...

Lebih terperinci

ABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

ABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA Kode/Nama Rumpun Ilmu: 453 / Teknik Telekomunikasi ABSTRAK dan EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA PENENTUAN POSISI MOBILE STATION PADA KOMUNIKASI BERGERAK FREKUENSI 47 GHz UNTUK MULTI GEDUNG BERBASIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi wireless yang semakin pesat beberapa tahun belakangan ini menyebabkan mendorong berkembangnya perangkat-perangkat telekomunikasi yang berbasis

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep wireless / Hotspot Menguasai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMODELAN POSISI ACCESS POINT PADA JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN METODE SIMULATE ANNEALING

ANALISIS DAN PEMODELAN POSISI ACCESS POINT PADA JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN METODE SIMULATE ANNEALING ANALISIS DAN PEMODELAN POSISI ACCESS POINT PADA JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN METODE SIMULATE ANNEALING Anjar Wanto, Jaya T. Hardinata, Herlan F Silaban, Widodo Saputra Mahasiswa Magister Fasilkom TI USU,

Lebih terperinci

Sistem Pendeteksi Posisi dalam Ruangan Menggunakan Kekuatan Sinyal Wi-Fi dengan Penerapan Algoritma Cluster Filtered KNN

Sistem Pendeteksi Posisi dalam Ruangan Menggunakan Kekuatan Sinyal Wi-Fi dengan Penerapan Algoritma Cluster Filtered KNN JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Sistem Pendeteksi Posisi dalam Ruangan Menggunakan Kekuatan Sinyal Wi-Fi dengan Penerapan Algoritma Cluster Filtered KNN Rizky

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL PROPAGASI PATH LOSS SEMI- DETERMINISTIK UNTUK APLIKASI TRIPLE BAND DI DAERAH URBAN METROPOLITAN CENTRE

ANALISIS MODEL PROPAGASI PATH LOSS SEMI- DETERMINISTIK UNTUK APLIKASI TRIPLE BAND DI DAERAH URBAN METROPOLITAN CENTRE ANALISIS MODEL PROPAGASI PATH LOSS SEMI- DETERMINISTIK UNTUK APLIKASI TRIPLE BAND DI DAERAH URBAN METROPOLITAN CENTRE Nining Triana, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro

Lebih terperinci

Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN dengan Metode Visualisasi Di. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN dengan Metode Visualisasi Di. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Pengukuran Coverage Outdoor Wireless LAN dengan Metode Visualisasi Di Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Eki Ahmad Zaki Hamidi, Nanang Ismail, Ramadhan Syahyadin Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

ANALISA PATHLOSS EXPONENT PADA DAERAH URBAN DAN SUBURBAN

ANALISA PATHLOSS EXPONENT PADA DAERAH URBAN DAN SUBURBAN Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN:2089-3582 ANALISA PATHLOSS EXPONENT PADA DAERAH URBAN DAN SUBURBAN UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI DAN INFORMASI DI SURABAYA

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI WIRELESS DEVICE REMINDER MULTI USER MENGGUNAKAN TEKNIK MODULASI DIGITAL PADA MODUL XBEE

PERANCANGAN DAN REALISASI WIRELESS DEVICE REMINDER MULTI USER MENGGUNAKAN TEKNIK MODULASI DIGITAL PADA MODUL XBEE ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 253 PERANCANGAN DAN REALISASI WIRELESS DEVICE REMINDER MULTI USER MENGGUNAKAN TEKNIK MODULASI DIGITAL PADA MODUL XBEE DESIGN AND

Lebih terperinci

Software Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless

Software Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless Software Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless Mega Elinda A. lynda.loverscake@gmail.com http://nunalinda.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen

Lebih terperinci

Komunikasi Bergerak Frekuensi 2.3 GHz Melewati Pepohonan Menggunakan Metode Giovanelli Knife Edge

Komunikasi Bergerak Frekuensi 2.3 GHz Melewati Pepohonan Menggunakan Metode Giovanelli Knife Edge Komunikasi Bergerak Frekuensi 2.3 GHz Melewati Pepohonan Menggunakan Metode Giovanelli Knife Edge Andrita Ceriana Eska Fakultas Teknik, Universitas Jember Jalan Kalimantan No. 37, Kampus Tegalboto Jember,

Lebih terperinci

ANALISIS HANDOFF JARINGAN UMTS DENGAN MODEL PENYISIPAN WLAN PADA PERBATASAN DUA BASE STATION UMTS

ANALISIS HANDOFF JARINGAN UMTS DENGAN MODEL PENYISIPAN WLAN PADA PERBATASAN DUA BASE STATION UMTS ANALISIS HANDOFF JARINGAN UMTS DENGAN MODEL PENYISIPAN WLAN PADA PERBATASAN DUA BASE STATION UMTS Selfi Sinaga, Maksum Pinem Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang pesat telah membawa dunia memasuki era informasi yang lebih cepat. Salah satu kemajuan teknologi informasi yang saat ini telah

Lebih terperinci

STUDY SITE SURVEY PERANCANGAN HOTSPOT AREA

STUDY SITE SURVEY PERANCANGAN HOTSPOT AREA STUDY SITE SURVEY PERANCANGAN HOTSPOT AREA LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 Oleh KRISTIKER MANIK 1005112019 PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN

Lebih terperinci

JARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1

JARINGAN WIRELESS. Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1 JARINGAN WIRELESS Jurusan T-informatika STT-Harapan Medan T.A 2016/2017 Oleh : Tengku Mohd Diansyah, ST, M.Kom 30/05/2017 1 Introduction Enable people to communicate and access applications and information

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA

PROGRAM STUDI D III INSTRUMENTASI DAN ELEKTRONIKA RANCANG BANGUN ALAT UKUR KECEPATAN GERAK REFLEK MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89S51 DIANTARMUKAKAN KOMPUTER TUGAS AKHIR Untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan Pendidikan Diploma III (DIII) Disusun

Lebih terperinci

ANALISIS LINK BUDGET UNTUK KONEKSI RADIO WIRELESS LOCAL AREA NETWORK ANTARA UNIVERSITAS RIAU PANAM DAN UNIVERSITAS RIAU GOBAH

ANALISIS LINK BUDGET UNTUK KONEKSI RADIO WIRELESS LOCAL AREA NETWORK ANTARA UNIVERSITAS RIAU PANAM DAN UNIVERSITAS RIAU GOBAH ANALISIS LINK BUDGET UNTUK KONEKSI RADIO WIRELESS LOCAL AREA NETWORK ANTARA UNIVERSITAS RIAU PANAM DAN UNIVERSITAS RIAU GOBAH Rama Fadilah, Febrizal, Anhar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN INDOOR LOCATION BASED SERVICE MENGGUNAKAN WIRELESS POSITIONING PADA ANDROID

PENGEMBANGAN INDOOR LOCATION BASED SERVICE MENGGUNAKAN WIRELESS POSITIONING PADA ANDROID TESIS PENGEMBANGAN INDOOR LOCATION BASED SERVICE MENGGUNAKAN WIRELESS POSITIONING PADA ANDROID DWIJAYANTO GUSTI PARRANGAN 11 53 01692 / PS / MTF PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK FREKUENSI TINGGI DAN GELOMBANG MIKRO No Percobaan : 01 Judul Percobaan Nama Praktikan : Perambatan Gelombang Mikro : Arien Maharani NIM : TEKNIK TELEKOMUNIKASI D3 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang

BAB I PENDAHULUAN. Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Radio Detecting and Ranging (Radar) merupakan salah satu alat yang menerapkan sistem komunikasi di dalamnya. Radar berfungsi untuk mendeteksi benda-benda yang jaraknya

Lebih terperinci

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST.

Wireless Network. Konsep Dasar Jaringan Nirkabel. Muhammad Riza Hilmi, ST. Wireless Network Konsep Dasar Jaringan Nirkabel Muhammad Riza Hilmi, ST. saya@rizahilmi.com http://www.rizahilmi.com Mengapa Perlu WLAN? Instalasi pemasangan lebih mudah Efisiensi biaya dan waktu Kemudahan

Lebih terperinci

Irawati Razak & Fachriah Ulfiah, Studi Karakteristik Kualitas Sinyal dengan Pemodelan Propagasi

Irawati Razak & Fachriah Ulfiah, Studi Karakteristik Kualitas Sinyal dengan Pemodelan Propagasi Irawati Razak & Fachriah Ulfiah, Studi Karakteristik Kualitas Sinyal dengan Pemodelan Propagasi MEDIA ELEKTRIK, Volume 4 Nomor 1, Juni 2009 STUDI TENTANG KARAKTERISTIK KUALITAS SINYAL TERHADAP PROFIL GEDUNG

Lebih terperinci

Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com

Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel - ilkomadri.com PENDAHULUAN Jaringan wireless/nirkabel adalah teknologi jaringan yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik melalui udara sebagai media untuk

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Setrum Volume 6, No.1, Juni 2017 p-issn : / e-issn : X

Jurnal Ilmiah Setrum Volume 6, No.1, Juni 2017 p-issn : / e-issn : X Jurnal Ilmiah Setrum Volume 6, No.1, Juni 2017 p-issn : 2301-4652 / e-issn : 2503-068X Perencanaan Penempatan Antena Pemancar Wireless Indoor Berdasarkan Daya Terima Dwi Harinitha 1 1 Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS JENIS MATERIAL TERHADAP JUMLAH KUAT SINYAL WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE COST-231 MULTIWALL INDOOR

ANALISIS JENIS MATERIAL TERHADAP JUMLAH KUAT SINYAL WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE COST-231 MULTIWALL INDOOR 68 JURNAL MATRIX, VOL. 7, NO. 3, NOVEMBER 2017 ANALISIS JENIS MATERIAL TERHADAP JUMLAH KUAT SINYAL WIRELESS LAN MENGGUNAKAN METODE COST-231 MULTIWALL INDOOR Yusriel Ardian 1 1 Sistem Informasi, Universitas

Lebih terperinci

Analisa Perbandingan Nilai Breakpoint Pemancar CDMA Menggunakan Model Okumura-Hata di Daerah Surabaya

Analisa Perbandingan Nilai Breakpoint Pemancar CDMA Menggunakan Model Okumura-Hata di Daerah Surabaya Analisa Perbandingan Nilai Breakpoint Pemancar CDMA Menggunakan Model Okumura-Hata di Daerah Surabaya Nur Adi Siswandari 1, Okkie Puspitorini 1, Rini Satitie 1 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Lebih terperinci

OPTIMASI PENEMPATAN ACCESS POINT PADA JARINGAN WI-FI di UNIVERSITAS BUDI LUHUR

OPTIMASI PENEMPATAN ACCESS POINT PADA JARINGAN WI-FI di UNIVERSITAS BUDI LUHUR OPTIMASI PENEMPATAN ACCESS POINT PADA JARINGAN WI-FI di UNIVERSITAS BUDI LUHUR Rummi Sirait 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Budi Luhur, Jakarta, 12260 e-mail : rummi.sirait@budiluhur.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi GSM (Global System for Mobile) merupakan salah satu teknologi yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Teknologi GSM juga merupakan sistem dengan jaringan

Lebih terperinci

RSS Fingerprint Berbasis Mobile untuk Estimasi Lokasi di Dalam Gedung

RSS Fingerprint Berbasis Mobile untuk Estimasi Lokasi di Dalam Gedung RSS Fingerprint Berbasis Mobile untuk Estimasi Lokasi di Dalam Gedung Muhammad Ihsan Zul 1), Mochammad Susantok 2), Muhammad Diono 3), Hendra 4), Ari Kurniawan 5), Ronny Septio Pramono 6) 1) Jurusan Komputer,

Lebih terperinci

Radio Propagation. 2

Radio Propagation.  2 Propagation Model ALFIN HIKMATUROKHMAN., ST.,MT S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO http://alfin.dosen.st3telkom.ac.id/profile/ Radio Propagation The radio propagation

Lebih terperinci

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM

ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM ANALISIS LINK BUDGET PADA PEMBANGUNAN BTS ROOFTOP CEMARA IV SISTEM TELEKOMUNIKASI SELULER BERBASIS GSM Kevin Kristian Pinem, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departement Teknik Elektro

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menentukan posisi seseorang dalam konteks outdoor dapat dengan mudah dilakukan menggunakan Global Positioning System (GPS). Namun, belum ada metode standar tertentu

Lebih terperinci