1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Fanny Kusnadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini kebutuhan informasi bergeser kedudukannya, yang semula merupakan kebutuhan sekunder atau tersier saat ini berubah kedudukannya sebagai kebutuhan primer selain kebutuhan pokok manusia dalam mempertahankan kehidupannya. Pergeseran ini membawa dampak kepada bagaimana manusia bisa memperoleh informasi yang dibutuhkan saat itu, dapat diperoleh dengan cepat dan mudah dimanapun dia berada. Hal ini berarti kemudahan manusia dalam memperoleh informasi tersebut didukung oleh adanya suatu teknologi yang bisa dikatakan hidup berdampingan dengan manusia. Teknologi yang dimaksud adalah teknologi yang berbasis mobile. Tidak hanya kemudahan memperoleh informasi saja yang dibutuhkan oleh manusia, kemudahan pelayanan dalam berbagai bidang juga diperlukan oleh manusia sebagai pengguna teknologi. Misalnya pelayanan dalam bidang bisnis, transaksi perbankan, akademik dan lain sebagainya. Sekarang ini kemudahan-kemudahan tersebut bisa diperoleh dengan sebuah perangkat berbasis seluler yang bisa dibawa kemana-mana yaitu berupa mobile device, seperti smartphone dan tablet. Pesatnya perkembangan perangkat mobile saat ini tidak menutup kemungkinan bagi setiap orang untuk bisa memilikinya. Didukung oleh banyaknya produsen perangkat mobile yang mengeluarkan produknya dengan spesifikasi yang tinggi tetapi harga yang ditawarkan justru berbanding terbalik dengan teknologi yang diterapkan. Fitur yang ditanamkan dalam perangkat tersebut terbilang komplit ditambah dengan beberapa fitur lain yang bukan merupakan fungsi utama perangkat tersebut sebagai pelengkap, seperti pemutar musik, pemutar video dan lain sebagainya. Tidak semua fitur yang ditanamkan dalam sebuah mobile device dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh penggunanya. Misalnya fitur berbasis wireless seperti Bluetooth, kebanyakan fitur Bluetooth digunakan hanya untuk keperluan transfer data antar device seperti 1
2 handphone atau laptop. Sedangkan Bluetooth dapat dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih dari sekedar sebagai media transfer data, misalnya untuk keperluan layanan berbasis service seperti positioning atau localization. Positioning berarti menentukan posisi suatu objek berdasarkan referensi objek yang lain atau berdasar pada konteks tertentu (context-aware). Layanan berbasis context-aware berarti sebuah sistem komputerisasi yang menyediakan layanan dan informasi yang relevan kepada pengguna sesuai dengan kondisi atau kebutuhan mereka [1]. Positioning merupakan bentuk layanan berbasis context-aware, salah satu contoh penerapannya yang terdapat pada perangkat mobile adalah GPS (Global Positioning System). GPS adalah sistem navigasi yang digunakan untuk mencari estimasi posisi suatu objek dalam bentuk informasi koordinat lintang dan bujur [2]. Informasi yang diambil dari layanan GPS tersebut mampu memberikan akurasi yang baik jika diterapkan pada lingkungan terbuka (outdoor), sedangkan dalam lingkungan yang tertutup (indoor) GPS akan memberikan informasi yang tidak baik dengan kata lain GPS memberikan hasil yang buruk ketika digunakan dalam lingkungan tertutup, karena dalam kinerjanya GPS membutuhkan kondisi lingkungan yang bebas halangan (line of sight) [3]. Kaitannya dengan positioning, terdapat beberapa teknologi selain GPS yang bisa diimplementasikan untuk keperluan penentuan posisi dalam lingkungan tertutup, seperti Bluetooth, WLAN, RFID dan ZigBee [4]. Menurut [5], keempat teknologi tersebut RFID tidak termasuk di dalamnya, sedangkan WLAN termasuk dalam kategori Wi-Fi dan teknologi yang lain adalah UWB. Diantara Wi-Fi, Bluetooth, Zigbee dan UWB yang mempunyai range atau jangkauan terluas adalah Wi-Fi. Diantara teknologi tersebut, bluetooth merupakan teknologi yang paling sedikit membutuhkan infrastruktur dan biaya saat dimanfaatkan sebagai teknologi positioning. Modul Bluetooth yang ditanamkan dalam perangkat mobile sudah bisa digunakan untuk keperluan positioning dengan memanfaatkan jaringan Adhoc. Sedangkan modul Wi-Fi yang tertanam pada perangkat mobile tidak bisa langsung digunakan untuk keperluan positioning, karena masih memerlukan 2
3 beberapa infrastruktur seperti access point. Sehingga dengan kemudahan tersebut penelitian dengan tema positioning ini berkonsentrasi pada teknologi Bluetooth. Bluetooth adalah teknologi komunikasi wireless dengan jangkauan yang terbatas yaitu dengan rentang hingga 100 meter [6]. Jangkauan atau range Bluetooth dikategorikan menjadi tiga kelas yaitu kelas 1, 2 dan 3 dengan range berturut-turut adalah 100m, 10m dan 5m [7]. Bluetooth yang ditanamkan di dalam perangkat mobile merupakan Bluetooth kelas 2 atau kelas 3 karena dalam kinerjanya membutuhkan daya rendah yang bisa dipenuhi oleh baterai sebuah smartphone. Berbeda dengan bluetooth kelas 1 dengan jangkauan yang luas, maka secara otomatis sumberdaya yang dibutuhkan juga tinggi. Biasanya Bluetooth dengan kelas 1 adalah sebuah modul yang berdiri sendiri dan tidak ditanamkan dalam perangkat mobile. Berdasarkan pengamatan pada beberapa perangkat mobile sekarang ini perkembangan Bluetooth telah mencapai pada generasi 4 [8]. Bluetooth dengan generasi di bawah 4 dikenal sebagai Bluetooth klasik, sedangkan Bluetooth generasi 4 dikenal dengan Bluetooth Low Energy (BLE). Dengan adanya perkembangan Bluetooth hingga generasi 4 ini membuktikan bahwa Bluetooth bukan teknologi yang sudah tertinggal seperti Infra Merah (IrDa), bahkan saat ini banyak perangkat yang memanfaatkan Bluetooth sebagai sarana komunikasi data. Beberapa contoh penggunaan teknologi Bluetooth ini adalah perangkat audio seperti headset, keyboard dan mouse komputer, printer dan lain-lain. Hal ini sekaligus menjawab opini bahwa Bluetooth adalah teknologi yang mulai tertinggal merupakan opini yang tidak benar. BLE dalam istilah lain Bluetooth Smart adalah Bluetooth yang dalam kinerjanya membutuhkan daya yang rendah [9]. Perusahaan besar Apple mengembangkan sebuah teknologi berbasis BLE dengan nama ibeacon. ibeacon adalah sebuah modul atau perangkat keras yang memberikan beberapa informasi seperti Tx Power (kuat daya yang dipancarkan), RSSI (Received Signal Strenght Indicator) dan distance (jarak). Parameter-parameter ini akan bisa ditangkap dan dibaca oleh perangkat mobile yang di dalamnya tertanam Bluetooth generasi 4. Jika perangkat mobile adalah produk Apple maka ios yang terinstal adalah ios 3
4 versi 7 ke atas, dan jika berbasis Android maka sistem operasi (OS) yang terinstal mempunyai OS minimal Jelly Bean 4,3. Fungsi utama dari ibeacon digunakan dalam layanan berbasis lokasi (location-based service). Sebagai contoh dalam sebuah retail pakaian terpasang beberapa ibeacon, maka dengan mudah pengunjung bisa mencari lokasi beberapa stand penjualan produk tertentu. Contoh tersebut hanya menjelaskan posisi relatif objek/pengguna terhadap ibeacon, yaitu posisi sangat dekat, dekat atau jauh dan tidak menjelaskan posisi secara fisik mengenai letak lintang dan bujur seperti pada GPS. Sehingga pada penelitian ini terapan teknologi Bluetooth yaitu Bluetooth Low Energy yang telah dikemas dalam sebuah modul ibeacon akan dikembangkan sebagai penentu lokasi objek dalam ruang tertutup berdasarkan peta lokasi tertentu yang hasil akhirnya berupa posisi dalam bentuk koordinat. 1.2 Perumusan Masalah Berdasar latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diambil perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: a. bagaimana sifat dan karakteristik ibeacon yang menjadi dasar dalam menentukan lokasi dan cara memetakan ruangan dalam bentuk koordinat; b. bagaimana menentukan posisi suatu objek dalam lingkungan tertutup menggunakan ibeacon berdasar pada parameter distance; c. bagaimana akurasi estimasi posisi yang dihasilkan oleh metode Trilaterasi menggunakan ibeacon. 1.3 Keaslian Penelitian Telah banyak penelitian mengenai penentuan posisi objek di dalam lingkungan tertutup (indoor) menggunakan teknologi WLAN maupun Bluetooth. Beberapa cara dan metode yang digunakan oleh para peneliti bertujuan untuk memperoleh akurasi keberadaan objek. Di bawah ini akan disampaikan beberapa hasil penelitian mengenai positioning menggunakan teknologi bluetooth. 4
5 Oleh Bruno dan Delmastro [10], mereka membuat sistem dengan nama Bluetooth Indoor Positioning System (BIPS). Dalam sistemnya terdapat beberapa Bluetooth Access Point (BAP) yang terpasang pada suatu gedung tertutup, dengan radius 10 meter. Masing-masing BAP dihubungkan dengan kabel jaringan yang kemudian tersentralisasi oleh satu buah mesin server. Saat terdapat device bluetooth yang memasuki wilayah BAP maka akan ada proses pairing antara device dengan BAP. Dengan menggunakan metode Time Division Duplex (TDD) maka waktu pairing tersebut digunakan untuk menghitung jarak antara keduanya dan selanjutnya digunakan untuk menghitung estimasi posisi. Kotanen, dkk [11], membuat sistem Bluetooth Local Positioning Application (BLPA). BLPA menggunakan parameter Rx Power Level (level daya yang diterima) kemudian dengan menggunakan model propagasi sederhana dikonversi dalam estimasi jarak. Berdasarkan hasil konversi tersebut dicari estimasi posisi secara 3 dimensi (3D) menggunakan perhitungan Extended Kalman Filter (EKF). Tingkat kesalahan yang diperoleh adalah 3,76 meter. Akurasi estimasi posisi dapat diperbaiki jika pengukuran daya sinyal yang diterima memberikan presisi yang baik. Zhou dan Pollard [12], dengan menggunakan parameter RSSI estimasi jarak antara transmitter dengan perangkat penerima (mobile receiver) dapat dihitung menggunakan model radio propagasi dengan single cell. Syarat yang ditetapkan dalam model ini adalah suatu kondisi yang bebas halangan (line of sight). Implementasi model ini menghasilkan akurasi dengan kesalahan 1,2 meter. Berdasarkan referensi yang diberikan oleh Mahtab dan Soh [13], bahwa terdapat beberapa parameter yang bisa digunakan sebagai acuan untuk keperluan Bluetooth Localization yaitu RSSI, LQ (Link Quality), Tx dan Rx power level. Diantara beberapa parameter tersebut, Rx power level memberikan estimasi jarak yang lebih baik diantara yang lain karena terdapatnya korelasi antara Rx power level dengan jarak atau distance. Subhan, dkk [14], menyajikan hubungan antara Rx power level dengan jarak menggunakan model radio propagasi. Estimasi jarak yang diperoleh masih 5
6 dipengaruhi oleh adanya halangan seperti tubuh manusia, temperatur, pengaruh sinyal lain, pantulan dan lain sebagainya. Dengan perhitungan Trilaterasi diperoleh akurasi hingga 5,87 meter. Kemudian dengan menggunakan Gradien Filter kesalahan tersebut dapat diperkecil hingga 45% yaitu 2,67 meter. Bekkelien [15], menggunakan paramater RSSI dan fingerprint untuk melokalisasi keberadaan objek. Pengukuran posisi secara fisik ditunjukkan dalam lintang dan bujur, yaitu perpaduan antara teknik positioning dalam ruang tertutup dengan positioning dalam lingkungan terbuka. Dengan menggunakan algoritma knn, knn Regression dan Naive Bayes hasil terbaik ditunjukkan oleh knn yaitu dengan akurasi 1,5 meter. Liang Chen, dkk [16], mereka menggunakan parameter RSSI yang digunakan pada metode fingerprint. Bayesian Fusion (BF) digunakan untuk menghitung data statistik yang diperoleh dari pengukuran RSSI. Hasil yang ditunjukkan dari algoritme BF adalah akurasi rata-rata hingga 4,7 meter pada posisi horisontal. Hasil ini adalah perbaikan dari algoritme Bayes Static Estimation (BSE) dan Point Kalman Filter (PKF), yaitu antara 6% hingga 7%. Dari beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa para peneliti menggunakan beberapa parameter seperti RSSI, Tx dan Rx Power Level yang diperoleh dari bluetooth klasik yang merupakan generasi bluetooth di bawah 3 untuk keperluan positioning. Dengan cara tertentu parameter-parameter tersebut diubah dalam satuan jarak atau distance yang kemudian digunakan untuk mencari estimasi posisi. Sedangkan pada penelitian ini teknologi yang digunakan adalah ibeacon yang merupakan bagian dari teknologi bluetoth BLE, generasi setelah bluetooth klasik yaitu bluetooth generasi 4 yang belum pernah digunakan sebelumnya oleh para peneliti. Parameter yang digunakan adalah distance yang langsung bisa diukur melalui smartphone, sehingga tidak perlu adanya konversi seperti ketika menggunakan parameter lain. Dengan menggunakan perhitungan trilaterasi maka akan diketahui posisi objek/pengguna smartphone dalam bentuk koordinat. Lokasi yang digunakan adalah ruang kuliah teori lantai 4 di Politeknik Pratama Mulia (Politama) Surakarta yang sebelumnya telah dipetakan dalam 6
7 bentuk koordinat. Selain tujuan akhir yang akan dicapai dalam penelitian ini, kontribusi yang bisa diberikan dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang ibeacon mengenai jangkauan efektif ibeacon serta aplikasi yang paling tepat yang bisa diterapkan pada ibeacon. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Mengembangkan teknik menentukan posisi objek dalam gedung menggunakan BLE ibeacon. b. Mengukur dan menghitung akurasi menggunakan Trilaterasi berdasarkan pada jarak (distance) yang terukur. c. Mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran jarak (distance) dari ibeacon terhadap smartphone. 1.5 Manfaat Penelitian Selain menampilkan cara atau metode yang berbeda dari penelitian sebelumnya, manfaat secara teknis bisa diterapkan dalam layanan yang sesungguhnya, sebagai contoh layanan untuk mencari keberadaan dosen dalam gedung kampus. Sehingga tentu saja hal ini memerlukan pengembangan aplikasi, mengingat pada penelitian ini hanya menyajikan informasi berupa parameterparameter yang dijadikan acuan dalam positioning. Manfaat lain adalah mengetahui beberapa macam teknik positioning yang pernah diterapkan pada teknologi Bluetooth oleh para peneliti sebelumnya, sehingga bisa diketahui metode seperti apakah yang paling mudah, cepat, dan akurat yang bisa diterapkan untuk mencapai tujuan yaitu penentuan lokasi atau posisi suatu objek. 7
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kemajuan teknologi memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Pengguna smartphone umumnya memiliki aplikasi untuk kebutuhan navigasi dengan maksud dan tujuan tertentu.
Lebih terperinciPOSITIONING DENGAN ibeacon
POSITIONING DENGAN ibeacon Yusuf Eko Rohmadi1, Widyawan2, Warsun Najib3 1, 2,3 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Jl Grafika No.2, Yogyakarta 55281 Email
Lebih terperinciMetode Deret Untuk Pergerakan Objek Berbasis Teknologi ibeacon
POLITEKNOSAINS, Vol. XVI, No 1, Maret 2017 67 Metode Deret Untuk Pergerakan Objek Berbasis Teknologi ibeacon Yusuf Eko Rohmadi 1, Taman Ginting 2 1&2 Politeknik Pratama Mulia Surakarta 1 yusufer@gmail.com
Lebih terperinciTEKNIK POSITIONING PADA BLUETOOTH
TEKNIK POSITIONING PADA BLUETOOTH Yusuf Eko Rohmadi 1), Widyawan 2), Warsun Najib 3) 1), 2),3) Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Jl Grafika No.2, Yogyakarta
Lebih terperinciPENGKAJIAN KUALITAS SINYAL DAN POSISI WIFI ACCESS POINT DENGAN METODE RSSI DI GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PENGKAJIAN KUALITAS SINYAL DAN POSISI WIFI ACCESS POINT DENGAN METODE RSSI DI GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Aishah Garnis 1, Suroso 1, Sopian Soim 1 1 Jurusan Teknik Elektro PS Teknik Telekomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berpindah-pindah tempat saat melakukan aktivitas sehari-hari. Tidak jarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dan tuntutan jaman, mobilitas manusia akan terus bertambah dan semakin kompleks. Hal ini menyebabkan seseorang harus berpindah-pindah tempat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi saat ini sangat signifikan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pengguna layanan sistem informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan fungsi peralatan nirkabel terus mengalami peningkatan. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan fungsi peralatan nirkabel terus mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan karena perkembangan jaman. Teknologi nirkabel yang dahulu hanya dimanfaatkan
Lebih terperinciIndoor Positioning Menggunakan Wireless LAN
Indoor Positioning Menggunakan Wireless LAN Rendy Budi Mulia +628-578-031-369-9 rendy_bm_1990@yahoo.com Salah satu keterbatasan dalam global positioning system saat ini yaitu perlunya koneksi satelit,
Lebih terperinciRizky Ichsan Parama Putra Dosen Pembimbing: Waskitho Wibisono, S.Kom., M.Eng., Ph.D. Hudan Studiawan, S.Kom, M.Kom
Rancang Bangun Sistem Pendeteksi Posisi dalam Ruangan Menggunakan Kekuatan Sinyal Wi-Fi dengan Penerapan Algoritma Cluster Filtered KNN Rizky Ichsan Parama Putra 5109100026 Dosen Pembimbing: Waskitho Wibisono,
Lebih terperinciPOSITIONING DENGAN TEKNOLOGI BLUETOOTH MENGUNAKAN NAÏVE BAYES ALGORITMA
POSITIONING DENGAN TEKNOLOGI BLUETOOTH MENGUNAKAN NAÏVE BAYES ALGORITMA Yusuf Eko Rohmadi 1, Taman Ginting 2, Didik Warasto 3, 1,2 Teknik Komputer, 3 Manajemen Informatika, Politeknik Pratama Mulia Surakarta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, kehidupan manusia dengan kemajuan teknologi tak dapat terpisahkan. Setiap hari orang-orang terbiasa
Lebih terperinciPENGARUH KEBERADAAN OBJEK MANUSIA TERHADAP STABILITAS RECEIVED SIGNAL STRENGTH INDICATOR (RSSI) PADA BLUETOOTH LOW ENERGY 4.
TELEMATIKA, Vol. 13, No. 01, JANUARI, 2016, Pp. 11 16 ISSN 1829-667X PENGARUH KEBERADAAN OBJEK MANUSIA TERHADAP STABILITAS RECEIVED SIGNAL STRENGTH INDICATOR (RSSI) PADA BLUETOOTH LOW ENERGY 4.0 (BLE)
Lebih terperinciUKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menentukan posisi seseorang dalam konteks outdoor dapat dengan mudah dilakukan menggunakan Global Positioning System (GPS). Namun, belum ada metode standar tertentu
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: ( Print) A-534
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) A-534 Rancang Bangun Sistem Navigasi Indoor Berbasis Integrasi Symbolik Location Model dan Wifi Based Positioning System Untuk
Lebih terperinciImplementasi Indoor Positioning System Berbasis Smartphone dengan Penambahan Access Point untuk Studi Kasus Gedung Teknik Informatika ITS
A336 Implementasi Indoor Positioning System Berbasis Smartphone dengan Penambahan Access Point untuk Studi Kasus Gedung Teknik Informatika ITS Fananda Herda Perdana, R.V. Hari Ginardi, dan F.X. Arunanto
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No., (016) ISSN: 337-3539 (301-971 Print) A36 Perancangan Indoor Localization Menggunakan Bluetooth Untuk Pelacakan Posisi Benda di Dalam Ruangan Anggeriko Aryasena, R.V. Hari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah smartphone pada dasarnya adalah sebuah telepon yang kemudian
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Smartphone pada masa ini menjadi hal yang biasa, bukan suatu hal yang mewah dan bahkan menjadi sebuah kebutuhan oleh sebagian masyarakat umum.
Lebih terperinciSistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat
Sistem Navigasi Indoor Menggunakan Sinyal Wi-fi dan Kompas Digital Berbasis Integrasi dengan Smartphone untuk Studi Kasus pada Gedung Bertingkat A448 Alifa Ridho Musthafa, R.V. Hari Ginardi, dan F.X. Arunanto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat berbagai macam aplikasi Android yang bermanfaat dan berguna untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa ini, pertumbuhan ponsel pintar semakin pesat. Berdasarkan data dari International Data Corporation (IDC) yaitu lembaga peneliti dan analisis pasar
Lebih terperinciSistem Pendeteksi Posisi dalam Ruangan Menggunakan Kekuatan Sinyal Wi-Fi dengan Penerapan Algoritma Cluster Filtered KNN
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Sistem Pendeteksi Posisi dalam Ruangan Menggunakan Kekuatan Sinyal Wi-Fi dengan Penerapan Algoritma Cluster Filtered KNN Rizky
Lebih terperinciImplementasi Indoor Localization Menggunakan Sinyal Wi-Fi dan Decision Tree untuk Pelacakan Keberadaan Seseorang di Kampus Teknik Informatika ITS
Implementasi Indoor Localization Menggunakan Sinyal Wi-Fi dan Decision Tree untuk Pelacakan Keberadaan Seseorang di Kampus Teknik Informatika ITS Nurul Yuni Arrifa 5110100193 Dosen Pembimbing : Dr. Ir.
Lebih terperinciBABII. LANDASAN TEORI
BABII. LANDASAN TEORI 2.1 Multipath Propagation Menurut(Ekwe & Abioye, 2014), di dalam komunikasi nirkabel, multipathpropagation adalah suatu fenomena yang mengakibatkan sinyal radio sampai ke antena penerima
Lebih terperinciRSS Fingerprint Berbasis Mobile untuk Estimasi Lokasi di Dalam Gedung
RSS Fingerprint Berbasis Mobile untuk Estimasi Lokasi di Dalam Gedung Muhammad Ihsan Zul 1), Mochammad Susantok 2), Muhammad Diono 3), Hendra 4), Ari Kurniawan 5), Ronny Septio Pramono 6) 1) Jurusan Komputer,
Lebih terperinciSIMULASI SISTEM INDOOR LOCALIZATION DI LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI FTI UII DENGAN ALGORITMA TRILATERATION MENGGUNAKAN BLUETOOTH LOW ENERGY
SIMULASI SISTEM INDOOR LOCALIZATION DI LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI FTI UII DENGAN ALGORITMA TRILATERATION MENGGUNAKAN BLUETOOTH LOW ENERGY SKRIPSI untuk memenuhi salah satu persyaratan mencapai derajat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, penggunaan smartphone akhir-akhir ini meningkat pesat. Menurut hasil penelitian Nielsen di sembilan kota
Lebih terperinciKomunikasi dan Jaringan
Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD kartika@ee.uad.ac.id blog.uad.ac.id/kartikaf Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. menyebutkan perangkat pengirim dan penerima dalam
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan Wi-Fi memudahkan dalam mengakses jaringan dari pada menggunakan kabel. Ketika menggunakan WiFi, pengguna dapat berpindahpindah tempat. Meskipun
Lebih terperinciANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE
ANALISIS COVERAGE AREA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) 802.11b DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE Dontri Gerlin Manurung, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik
Lebih terperinciANALISIS RSSI (RECEIVE SIGNAL STRENGTH INDICATOR) TERHADAP KETINGGIAN PERANGKAT WI-FI DI LINGKUNGAN INDOOR
ANALISIS RSSI (RECEIVE SIGNAL STRENGTH INDICATOR) TERHADAP KETINGGIAN PERANGKAT WI-FI DI LINGKUNGAN INDOOR Nila Feby Puspitasari STMIK AMIKOM Yogyakarta nilafeby@amikom.ac.id Abstraksi Menempatkan perangkat
Lebih terperinciANALISA INTERFERENSI ELEKTROMAGNETIK PADA PROPAGASI Wi-Fi INDOOR
> Seminar Proyek Akhir Jurusan Teknik Telekomunikasi PENS-ITS 0< ANALISA INTERFERENSI ELEKTROMAGNETIK PADA PROPAGASI Wi-Fi INDOOR Yunia Ikawati¹, Nur Adi Siswandari², Okkie Puspitorini² ¹Politeknik Elektronika
Lebih terperinciVISUALISASI PETA RSS FINGERPRINT DALAM FASE OFFLINE PADA LOCALIZATION DI LANTAI 3 GEDUNG TEKNIK ELEKTRO UGM MENGGUNAKAN WLAN
VISUALISASI PETA RSS FINGERPRINT DALAM FASE OFFLINE PADA LOCALIZATION DI LANTAI 3 GEDUNG TEKNIK ELEKTRO UGM MENGGUNAKAN WLAN 1 Chairani, 2 Widyawan 1 Teknik Informatika, Informatics & Business Institute
Lebih terperinciKomunikasi dan Jaringan
Komunikasi dan Jaringan Kartika Firdausy - UAD Komunikasi Proses transfer data / instruksi / informasi antara dua atau lebih komputer atau perangkat lain Komunikasi komputer (computer communications) 1
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telekomunikasi ke arah teknologi konektivitas nirkabel. Perkembangan teknologi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin hari perkembangan teknologi telekomunikasi dan komputerisasi semakin berkembang dengan pesat, perkembangan ini pada akhirnya menuntut adanya pola komunikasi data
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI OBJEK INDOOR DENGAN KEKUATAN SINYAL YANG DITERIMA OLEH WIRELES LAN ABSTRACT
PENENTUAN LOKASI OBJEK INDOOR DENGAN KEKUATAN SINYAL YANG DITERIMA OLEH WIRELES LAN 1) Taman Ginting, ) Didik Warasto 1) Jursan Teknik Komputer Politeknik Pratama Mulia Surakarta ) Jurusan Manajemen Informatika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah. Dengan luas sekitar 373,70 Km 2, Kota Semarang dapat digolongkan sebagai kota metropolitan di Provinsi Jawa Tengah.
Lebih terperinciPerbandingan Penerapan Model Propagasi Free Space Pathloss Dan Log Distance Pathloss Pada Indoor Wifi Positioning System Untuk Smartphone Android
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol. 2, No.2, Oktober 2014, 189-196 189 Perbandingan Penerapan Model Propagasi Free Space Pathloss Dan Log Distance Pathloss Pada Indoor Wifi Positioning System Untuk
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SMART MUSEUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BLUETOOTH LOW ENERGY
IMPLEMENTASI SMART MUSEUM MENGGUNAKAN TEKNOLOGI BLUETOOTH LOW ENERGY Abhimata Ar Rasyiid *, Andi Kurnianto, Christian Wisnu Purnaadi Pusat Teknologi Elektronika, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. electronic map yang ditunjukkan oleh garis lintang dan bujur sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya mobile device dibuat dengan tujuan hanya untuk komunikasi suara dan pengiriman pesan. Namun berbeda dengan sekarang, ada beberapa aspek yang membuat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemudahan pertukaran informasi, seperti telepon rumah, internet, websites, dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di zaman sekarang ini, bertukar informasi tidak lagi menjadi hal yang sulit dilakukan. Banyak teknologi revolusioner bermunculan yang mendukung kemudahan pertukaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hitomi Takahashi dan Takayuki Kushida (2014) menjelaskan bahwa pengguna dalam menghubungkan perangkat mereka ke sebuah jaringan masih mengalami keterbatasan kemampuan,
Lebih terperinciTEKNIK PERHITUNGAN NILAI RSS IEEE N UNTUK PENENTUAN LOKASI OBJEK MENGGUNAKAN METODE K-NN
TEKNIK PERHITUNGAN NILAI RSS IEEE 802.11N UNTUK PENENTUAN LOKASI OBJEK MENGGUNAKAN METODE K-NN Taman Ginting Dosen Politeknik Pratama Mulia Surakarta ABSTRAK Wireless LAN technology has become in public
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, inovasi teknologi yang terus berkembang khususnya pada bidang navigasi memberikan dampak yang positif bagi kehidupan manusia. Munculnya teknologi
Lebih terperinci2 aplikasinya yaitu Find My Iphone. Aplikasi Find My Iphone ini memliki fitur seperti melihat lokasi keberadaan dari smartphone pemilik maupun sesama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat di era globalisasi saat ini. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah menjadi bagian
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Kejahatan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Daring Edisi III mendefinisikan kejahatan sebagai hal-hal yg bersifat kejahatan atau perbuatan yg melanggar hukum pidana. Kartono
Lebih terperinciBAB III. IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL
21 BAB III IMPLEMENTASI WiFi OVER PICOCELL 3. 1 Sejarah Singkat Wireless Fidelity Wireless fidelity (Wi-Fi) merupakan teknologi jaringan wireless yang sedang berkembang pesat dengan menggunakan standar
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Teknologi jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity) saat ini memperlihatkan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi jaringan Wi-Fi (Wireless Fidelity) saat ini memperlihatkan perkembangan pesat, terutama dalam hal kecepatan transfer data yang didukung oleh semakin besarnya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Mei
31 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2014 sampai dengan bulan Mei 2014. Proses pengambilan data dilakukan di lingkungan Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehidupan sehari-hari biasanya akan ada kesulitan ketika mencari objek pada suatu area tertentu yang tertutup. Misalnya saat mencari anak di dalam mall yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang pesat telah membawa dunia memasuki era informasi yang lebih cepat. Salah satu kemajuan teknologi informasi yang saat ini telah
Lebih terperinciHEADSET BLUETOOTH SIFA FITRIA. Abstrak. Pendahuluan. /
SIFA FITRIA HEADSET BLUETOOTH Sifa@raharja.info / Smenaraonna@yahoo.com Abstrak Ketika anda menggunakan komputer, sistem hiburan atau telepon maka sebagian sistem dari peralatan itu berkomunikasi dengan
Lebih terperinciSISTEM NIRKABEL TERDISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN KUAT SINYAL WIFI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL
SISTEM NIRKABEL TERDISTRIBUSI UNTUK MENINGKATKAN KUAT SINYAL WIFI PADA JARINGAN SENSOR NIRKABEL Cipto Prabowo,MT 1), Zurnawita, MT 2) 1) Teknik Komputer, Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang,
Lebih terperinciAPLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK SISTEM PEMESANAN TAKSI ONLINE PADA PLATFORM ANDROID
APLIKASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK SISTEM PEMESANAN TAKSI ONLINE PADA PLATFORM ANDROID Risdilah Mimma Untsa 1, Aries Pratiarso 2, A. Subhan Khalilullah 2 1 Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN FRESNEL ZONE WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE
ANALISIS PERHITUNGAN FRESNEL ZONE WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN MENGGUNAKAN SIMULATOR RADIO MOBILE Agita Korinta Tarigan, Naemah Mubarakah Konsentrasi Teknik Telekomunikasi, Departemen Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia dengan dorongan untuk menuju. kehidupan yang lebih baik lagi, manusia berusaha untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia dengan dorongan untuk menuju kehidupan yang lebih baik lagi, manusia berusaha untuk dapat menunjang kehidupan yang dia jalani. Untuk menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Absensi merupakan kegiatan pengambilan data guna mengetahui jumlah kehadiran seseorang pada suatu acara. Proses absensi sudah menjadi salah satu tolok ukur untuk menilai
Lebih terperinci1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi khususnya dibidang mobile semakin pesat, khususnya teknologi informasi dan komunikasi. Dengan perkembangan teknologi yang maju, maka
Lebih terperinciOPTIMALISASI PERENCANAAN KONFIGURASI WIRELESS LAN DENGAN METODE DRIVE TEST (Studi kasus : Kantor Wireless Broadband Telkom Malang)
OPTIMALISASI PERENCANAAN KONFIGURASI WIRELESS LAN DENGAN METODE DRIVE TEST (Studi kasus : Kantor Wireless Broadband Telkom Malang) Citra Kurniawan, ST., MM 1 Program Studi Teknik Elektronika Sekolah Tinggi
Lebih terperinciPengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak
Pengingat Agenda Berdasarkan Konteks Lokasi Menggunakan GPS dengan Algoritma k-nearest Neighbor pada Perangkat Bergerak IVAN AHMED GIOVANNI NRP 5109100042 Dosen Pembimbing I Ary Mazharuddin S., S.Kom.,
Lebih terperinciWIRELESS NETWORK. Pertemuan VI. Pengertian Wireless Network. Klasifikasi Wireless Network
WIRELESS NETWORK Pertemuan VI Ada tiga range frekuensi umum dalam transmisi wireless, yaitu : a. Frekuensi microwave dengan range 2 40 Ghz, cocok untuk transmisi point-to-point. Microwave juga digunakan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN
BAB III PERENCANAAN KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN 3.1 Perencanaan Kebutuhan Telepon seluler merupakan salah satu sarana penunjang yang mendukung setiap orang beraktivitas setiap hari. Karena itu, tentunya
Lebih terperinciFundamental Teknik Lokalisasi pada Jaringan Sensor Nirkabel
Fundamental Teknik Lokalisasi pada Jaringan Sensor Nirkabel Oleh: Prima Kristalina Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Oktober 2013 Dasar Jaringan Sensor Nirkabel (JSN) Jaringan sensor nirkabel
Lebih terperinciMONITORING AKTIVITAS KELUARGA BERBASIS GPS TRACKING
1 MONITORING AKTIVITAS KELUARGA BERBASIS GPS TRACKING Faiqunisa 1, Gelar Aditya Pratama 2 1 STMIK BANDUNG Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Bandung JL. Cikutra no 113-A, Bandung Jawa Barat,
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI PENDETEKSI KEBERADAAN TELEPON SELULAR BERBASIS GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM) Gutama Indra 1, Dewi Agustini Santoso 2, M. Ary Heryanto 3 1,2,3) Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Alir aplikasi pada Klien Sistem berjalan.
BAB III PENENTUAN ALTERNATIF, EVALUASI, DAN PERANCANGAN Bab ini menjelaskan mengenai alternatif, evaluasi, dan perancangan yang akan digunakan dalam pengembangan modul Jafaik. Tahap penentuan alternatif
Lebih terperinciHaryadi Amran Darwito a),hendy Briantoro a),dea Ayu Berlinda a)
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049 Haryadi Amran Darwito a),hendy Briantoro a),dea Ayu Berlinda a) Abstrak:Hingga saat ini, beberapa pusat perbelanjaan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN 3.1 Gambaran Sistem
BAB III PERANCANGAN Setelah mendapatkan teori-teori dasar sebagai acuan dalam perancangan, pada bab III menjelaskan sistem yang dibangun secara keseluruhan pada penelitian. 3.1 Gambaran Sistem Rancangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia maupun dunia. Jaman dahulu, teknologi komunikasi data masih
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mobile technology bukanlah sesuatu hal yang baru saat ini di dunia. Teknologi ini sudah sangat populer dan banyak digunakan di kalangan masyarakat Indonesia maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan jaringan komputer sangat pesat dan popular, sehingga jaringan komputer sering digunakan untuk menghubungkan komunikasi di area gedung, kantor,
Lebih terperinciTELECOMMUNICATIONS & NETWORKS
TELECOMMUNICATIONS & NETWORKS Telekomunikasi mengacu pada transmisi sinyal seperti telepon, radio & televisi. elektronik Teknologi telekomunikasi = teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh.
Lebih terperinciDukungan yang diberikan
PERKEMBANGAN KOMUNIKASI DATA NIRKABEL Pertengahan abad 20, teknologi nirkabel berkembang pesat, diimplementasikan dalam bentuk teknologi radio, televisi, telepon mobil, dll. Komunikasi lewat sistem satelit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. analog AMPS (Advanced Mobile Phone System), diikuti suara digital GSM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi seluler berkembang dari generasi pertama dengan sistem suara analog AMPS (Advanced Mobile Phone System), diikuti suara digital GSM (Global System for Mobile
Lebih terperinciBAB III PEMODELAN BISNIS, DATA, DAN PROSES
BAB III PEMODELAN BISNIS, DATA, DAN PROSES 3.1 Pemodelan Bisnis Kehadiran ponsel pintar menjadi berperan penting dalam hubungan komunikasi dan akses terhadap informasi terkini menjadi lebih mudah dan praktis,
Lebih terperinciSoftware Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless
Software Wireless Tool InSSIDer untuk Monitoring Sinyal Wireless Mega Elinda A. lynda.loverscake@gmail.com http://nunalinda.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen
Lebih terperinciIka Nur Khana
Easy Capturing Network With inssider Monitoring Ika Nur Khana Ikanur.khana@yahoo.co.id http://mine-ink.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan
Lebih terperinciPERHITUNGAN PATHLOSS TEKNOLOGI 4G
PERHITUNGAN PATHLOSS TEKNOLOGI 4G Maria Ulfah 1*, Nurwahidah Jamal 2 1,2 Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Negeri Balikpapan * e-mail : maria.ulfah@poltekba.ac.id Abstract Wave propagation through
Lebih terperinciBAB III SISTEM TRACKING ARMADA
BAB III SISTEM TRACKING ARMADA Pada Bab ini akan dibahas mengenai penjelasan tentang konsep sistem tracking armada, baik itu klasifikasi tracking maupun perbandingan sistem tracking armadanya. 3.1 KLASIFIKASI
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Pada bab 3 akan menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan dalam pembuatan laporan tugas akhir untuk aplikasi yang dirancang. 2.1 Pelacakan Pelacakan merupakan suatu teknik
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. access point. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Grossmann, Schauch, dan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian ini dilakukan dengan mengacu dan berpedoman pada 3 penelitian yang sudah pernah dibuat sebelumnya. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Z aruba,
Lebih terperinciMonitoring Sinyal WLAN Menggunakan Xirrus Wi-Fi Inspector
Monitoring Sinyal WLAN Menggunakan Xirrus Wi-Fi Inspector Arsyan Andregate arsyanzone.178@gmail.com http://andregatemedia.blogspot.com Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,
Lebih terperinciTeknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel. Adri Priadana - ilkomadri.com
Teknologi Komunikasi Data Jaringan Nirkabel - ilkomadri.com PENDAHULUAN Jaringan wireless/nirkabel adalah teknologi jaringan yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik melalui udara sebagai media untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengabadikan moment-moment yang ada disekitarnya. Penggunaan kamera
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Teknologi yang sedang marak digunakan oleh masyarakat saat ini adalah kamera, baik dari fitur ponsel maupun kamera digital. Fungsinya dianggap penting dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN AKURASI ESTIMASI JARAK RSSI DENGAN MODEL LOG NORMAL MENGGUNAKAN METODE KALMAN FILTER PADA BLUETOOOTH LOW ENERGY
PENINGKATAN AKURASI ESTIMASI JARAK RSSI DENGAN MODEL LOG NORMAL MENGGUNAKAN METODE KALMAN FILTER PADA BLUETOOOTH LOW ENERGY Willy Dharmawan 1*,Andi Kurnianto 2 dan Abhimata Ar-Rasyiid 3 1,2,3 Pusat Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kompleks. Oleh karena itu pada smartphone banyak digunakan berbagai teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia teknologi yang semakin berkembang ini semakin dinamis dan sangat dibutuhkan oleh manusia, efisiensi menjadi salah satunya yang menjadi sangat penting.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi pengerjaan, dan sistematika pengerjaan yang berhubungan dengan tugas
Lebih terperinciANALISIS DAN PEMODELAN POSISI ACCESS POINT PADA JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN METODE SIMULATE ANNEALING
ANALISIS DAN PEMODELAN POSISI ACCESS POINT PADA JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN METODE SIMULATE ANNEALING Anjar Wanto, Jaya T. Hardinata, Herlan F Silaban, Widodo Saputra Mahasiswa Magister Fasilkom TI USU,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kemacetan Kemacetan adalah situasi atau keadaan terhentinya arus lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
76 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai implementasi yang meliputi kebutuhan perangkat lunak dan perangkat keras, tata cara pengoperasian serta juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini berkaitan erat dengan semua aspek kehidupan manusia, mulai dari ekonomi, pendidikan hingga kesehatan. Adanya teknologi dan
Lebih terperinciCARA SETTING ACCESS POINT
CARA SETTING ACCESS POINT Muhamad Satim muhamad.satim@raharja.info Abstrak Telah diketahui dan mengenal tentang Local Area Network (LAN), dimana ia merupakan jaringan yang terbentuk dari gabungan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak fasilitas komunikasi yang ditawarkan pada masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat. Pada telepon seluler, fasilitas yang paling diminati
Lebih terperinciPENGENDALIAN ROBOT BERBASIS IP (INTERNET PROTOCOL) MELALUI JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN PERANGKAT MOBILE ANDROID
PENGENDALIAN ROBOT BERBASIS IP (INTERNET PROTOCOL) MELALUI JARINGAN WI-FI MENGGUNAKAN PERANGKAT MOBILE ANDROID PenyusunTugas Akhir: Wayan Andi Mahardhika 5109100098 Dosen Pembimbing: Ir. Muchammad Husni,
Lebih terperinciSEKILAS WIRELESS LAN
WIRELESS NETWORK SEKILAS WIRELESS LAN Sejarah kemunculan WLAN dimulai pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN yang pertama diberi kode 802.11. Peralatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman modern seperti sekarang ini, peranan teknologi di dalam kehidupan tidak dapat dihindari lagi terutama di dalam dunia kerja, bisnis dan pendidikan. Berbagai
Lebih terperinci1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gedung merupakan salah satu bagian penting dari kehidupan manusia. Gedung memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, melakukan kegiatan usaha, ibadah, kegiatan sosial,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK MENCARI LOKASI ATM DI WILAYAH DEPOK
IMPLEMENTASI LOCATION BASED SERVICE UNTUK MENCARI LOKASI ATM DI WILAYAH DEPOK Nama : FIRMANSYAH RIZQY RAMADHAN NPM : 12112990 Jurusan : SISTEM INFORMASI Pembimbing : Dr. Tristyanti Y, SKom., MMSI. Gambaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS INDONESIA
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi saat ini sangat pesat, khususnya teknologi wireless (nirkabel). Seiring dengan meningkatnya kebutuhan informasi
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Remote Inframerah
BAB II DASAR TEORI Bab ini berisi dasar teori yang digunakan dalam perancangan skripsi ini. Dasar teori tersebut berisi tentang mikrokontroler sebagai pembangkit frekuensi yang digunakan untuk media transmisi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi sangat pesat terutama pada bidang telekomunikasi salah satu contohnya adalah telepon genggam. Sebelumnya telepon genggam hanya dapat
Lebih terperinciBAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM. Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima
BAB III PROPAGASI GELOMBANG RADIO GSM Saluran transmisi antara pemancar ( Transmitter / Tx ) dan penerima (Receiver / Rx ) pada komunikasi radio bergerak adalah merupakan line of sight dan dalam beberapa
Lebih terperinci