BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya organisasi merupakan sistem sosial yang memiliki pola
|
|
- Glenna Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya organisasi merupakan sistem sosial yang memiliki pola kerja yang teratur yang didirikan oleh manusia dan beranggotakan sekelompok manusia dalam rangka untuk mencapai satu tujuan tertentu (Charington dalam Sembiring, 2012:12). Dan disana juga dikatakan bahwa organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar relatif terus menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok tujuan. Sehingga dapat ditarik garis besarnya bahwa organisasi merupakan suatu wadah berkumpulnya sekelompok orang untuk melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan wewenangnya sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk mancapai suatu tujuan bersama secara efektif dan efisien. Demikian pula halnya dengan perguruan tinggi, perguruan tinggi merupakan suatu wadah yang menghasilkan dan menyampaikan ilmu pengetahuan (Absah, 2008:36), selain itu perguruan tinggi menggunakan proses pembelajaran dalam proses sistematisnya untuk melakukan suatu perbaikan. Sedangkan menurut UU 2 tahun 1989, pasal 16, ayat (1) perguruan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki 1
2 2 kemampuan akademis dan profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Jika secara umum perguruan tinggi merupakan wadah bagi masyarakat atau mahasiswa dan mahasiswi yang ingin melanjutkan studi ketingkat yang lebih tinggi, dan wadah tersebut memiliki struktur, memiliki etika atau perilaku yang sesuai dengan prosedur organsasi, memiliki rencana kegiatan, dan tujuan Berbagai macam perguruan tinggi khususnya di Negara Indonesia dapat berbentuk Universitas, sekolah tinggi, akademik, politeknik, dan institut baik dalam bentuk negeri maupun swasta. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Institut merupakan sebuah organisasi, badan, atau perkumpulan yang bertujuan menyelenggarakan usaha pendidikan, kebudayaan, sosial, persahabatan (antar bangsa), rehabilitasi, dan sebaginya. Dalam fungsinya sebagai perguruan tinggi memiliki tugas untuk mempersiapkan peserta didik menjadi manusia yang memiliki perilaku, nilai dan norma sesuai sistem yang berlaku sehingga mewujudkan totalitas manusia yang utuh dan mandiri sesuai tata cara hidup bangsa. (Semiawan,1998:33). Berdasarkan pernyataan tersebut, untuk dapat mempersiapkan peserta didik yang memiliki perilaku, nilai dan norma yang sesuai dengan sistem yang berlaku, maka dalam pengelolaannya, staff yang berada pada perguruan tinggi harus memperhatikan kebijakan atau peraturan yang sesuai untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Berikut peraturan tersebut bukan hanya berlaku untuk mahasiswa/i saja, tetapi berlaku pula untuk staff pengelola perguruan tinggi yang sesuai dengan peraturan yang sudah dibuat sebelumnya.
3 3 Dalam pencapaiannya, dibutuhkan etika untuk mengatur bagaimana seseorang harus bersikap dan berperilaku dalam menjalankan peraturan yang telah ditetapkan dan bagaimana seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dalam (Tasmara,2002:64) etika menunjukan sikap dan harapan seseorang, artinya untuk mencapai harapannya, seseorang harus melakukan kinerja yang beretika agar dapat tercapai sesuai dengan keinginan. Tidak akan tercapai suatu tujuan jika kinerja dalam organisasi tidak menerapkan etika, adapun beberapa kasus pelanggaran etika yang terjadi dalam sebuah perguruan tinggi adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Phenomena yang Terkait Pelanggaran Etika Di Perguruan Tinggi Tahun Perguruan Tinggi Masalah 2012 Perguruan tinggi di Indonesia 52 Perguruan Tinggi di wilayah Kopertis-I mulai dari Aceh sampai Sumatera Utara ketahuan telah melakukan penipuan dengan memanipulasi data dosen tetap mereka agar memperoleh Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) 2012 Universitas Dr. Soetomo, Universitas Merdeka Malang, dan Universitas Darul Ulum Jombang. Pembuatan ijazah palsu yang masih kosong untuk beberapa perguruan tinggi di malang dan jobang. Tersangka merupakan mantan dosen di kampusnya, namun sudah lama tidak aktif dalam kegiatan perkualiahan. Beliau juga
4 4 dinilai melakukan pelanggraan etika akademik dengan kasus jual beli nilai, dan membantu meluluskan mahasiswa dengan cara tidak wajar. Sumber : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Kordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah XIII dan dan Kompas.com Berdasarkan kasus yang terjadi diatas disebabkan karena kurangnya prinsip kejujuran dan prinsip kebenaran, yang dimiliki oleh setiap anggota dalam suatu organisasi, jelas ini merupakan suatu pelanggran etika dalam organisasi yang perlu dihindari. Pada kehidupan organisasi khususnya perguruan tinggi terdapat berbagai permasalahan yang pemecahannya mengandung implikasi moral dan etika, ada cara pemecahan yang secara moral dan etika tetapi ada juga yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Etika pada dasarnya merupakan upaya menjadikan moralitas sebagai landasan bertindak dan berperilaku dalam kehidupan bersama termasuk lingkungan profesi administrasi. Profesi disini dimaksudkan sebagai pekerjaan dengan mengandalkan keterampilan sesuai dengan tuntutan dan persyaratan/kebijakan organisasi, sehingga kepribadiannya terdorong untuk menjalankan tugasnya dengan tekun dan giat ((Rasyid, 1996, dalam Modul Diklat PIM IV(LAN-2008). Berdasarkan teori Colquit. Et.all (2009:6) menyatakan bahwa etika berpengaruh terhadap kinerja yang dinyatakan sebagai seperangkat nilai perilaku pegawai, baik secara positif maupun negative. Selain itu dinyatakan pula bahwa kinerja dipengaruhi oleh etika yang dimiliki pimpinan. Etika merupakan
5 5 komponen utama dalam pengambilan keputusan bagi pimpinan. Kemampuan seorang pimpinan dalam mengambil keputusan maupun perilaku etis terkait dengan kompetensi etikanya, teori ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara etika dengan kinerja. Kinerja (performance) gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebiajakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi yang tertuang dalam strategic planning (Mahsum, 2009:25 dalam Sembiring, 2012:81). Didalam buku yang sama juga menyatakan bahwa terdapat hubungan erat antara kinerja perorangan dengan kinerja organisasi, dengan kata lain apabila kinerja anggota organisasi baik maka diharapkan kinerja organisasi juga baik. Kinerja organisasi merupakan efektifitas organisasi secara menyeluruh dari setiap kelompok yang berkenaan dengan kebutuhan yang ditetapkan melalui usaha-usaha yang sistematik dan meningkatkan kemampuan organisasi secara terus menerus untuk mencapai kebutuhannya secara efektif (Harbani, 2007:177 dalam Chantika, 2013:8). Adapun pernyataan (Yuliawati,2012:29) dalam jurnal penelitiannya menyatakan fenomena kinerja dan tata kelola dalam suatu institusi perguruan tinggi adalah sebagai berikut : Tahun Tabel 1.2 Phenomena Tata Kelola Perguruan Tinggi Perguruan Tinggi Masalah 2012 Perguruan tinggi Di Indonesia Belum optimalnya kinerja tenaga pendidik dan kependidikan, dimana pendidikan di Indonesia jauh tertinggal oleh Negara-negara lain yang disebabkan antara lain : kinerja
6 6 dan kemampuan serta kompetensi Sumber Daya Manusia Akademisi seperti : Pimpinan, Staf, Dosen dan Karyawan Perguruan tinggi di Indonesia Civitas akademika perguruan tinggi masih banyak yang belum memenuhi kompetensi dan kualifikasi yang sesuai dengan posisi dan jabatan yang di emban, meskipun peran para dosen diperguruan tinggi sangat penting bagi kemajuan institusinya, juga pengembangan tenaga kerja pendidik sebagai unsur dominan dalam proses pembelajaran yang diarahkan untuk dapat meningkatkan kualifikasi, kompetensi dan profesionalisme 2012 Perguruan tinggi di Masih belum tertata pula manajemen Indonesia perguruan tinggi, dimana perguruan tinggi harus melakukan pembenahan internal yang merata kembali pengelolaan organisasinya melalui perubahan paradigma, strategi dan tata kelola, system dan prosedur, sampai kepada budaya organisasi, kompetensi dan gaya kerja kepemimpinan, structural, dosen dan juga karyawannya. Melihat kompleksitas masalah yang harus dibenahi, maka membenahi dan menata ulang pengelolaan perguruan tinggi tidak mudah. Namun pembenahan ini harus dilakukan mengingat tantangan saat ini dan masa depan semakin berat dan kompleks. Sumber : Jurnal Penelitian (Yuliawati,2012:29-30) Berdasarkan fenomena tersebut, dapat disimpulkan bahwa disimpulkan bahwa masih banyaknya permasalahan perguruan tinggi dalam pengelolaannya baik dari sisi financial maupun nonfinancial. Hal itu sangat perlu diperhatikan karena akan mempengaruhi turunnya kualitas perguruan tinggi dalam memenuhi
7 7 kebutuhan mahasiswa. Oleh karena itu, perguruan tinggi dituntut untuk melaksanakan inovasi menajemen kelembagaan (institusi) pendidikan secara sistematik, total dan mendasar dengan sasaran utamanya adalah perubahan orientasi, padangan (visi), cara berpikir, dan pola perilaku (etika) nyata dan pandangan serta cara berfikir. Keberadaan perguruan tinggi dalam keseluruhan kehidupan berbangsa dan bernegara memiliki peran yang sangat besar. Untuk itu diperlukan konsep penyelenggaraan institusi perguruan tinggi yang dianggap cukup ideal, hal ini dikenal dengan istilah Good University Governance (GUG) (Puspitarini, 2012:2). Menurut Wijatno (2009:126) dalam jurnal yang sama secara sederhana Good University Governance (GUG) dapat dipandang sebagai penerapan prinsip-prinsip dasar konsep good governance dalam sistem dan proses governance pada institusi perguruan tinggi melalui berbagai penyesuaian yang dilakukan berdasarkan nilai-nilai yang harus dijunjung tinggi dalam penyelenggaraan perguruan tinggi secara khusus dan pendidikan secara umum. Dalam jurnal yang sama juga dinyatakan bahwa Good University Governance merupakan suatu konsep yang menerapkan prinsip-prinsip dasar Good Governance seperti transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan keadilan yang perlu diterapkan oleh setiap perguruan tinggi untuk mewujudkan perguruan tinggi yang berkualitas. Pada prakteknya, keseluruhan prinsip tersebut harus diterapkan untuk mewujudkan suatu tata kelola perguruan tinggi yang baik.
8 8 Dalam implikasinya institut menjadi sebuah perguruan tinggi yang sudah cukup menonjol dalam menerapkan konsep good university governance khususnya pada Institut Teknologi Bandung (ITB) (Aristo, 2013:1 ). Jika di implementasikan secara ideal, memungkinkan akan mengurangi berbagai kecurangan seperti korupsi, serta penyimpangan-penyimpangan lainnya yang menyebabkan kinerja menjadi tidak efektif dan efisien. Institut merupakan perguruan tinggi yang melaksanakan program pendidikan keilmuan dan kejuruan dalam satu bidang pengetahuan, institut menjadi objek penelitian dalam penelitian ini, karena peneliti memiliki beberapa alasan seperti : karena dalam penelitian mengenai good university governance, universitas menjadi hal yang sudah biasa dilakukan oleh peneliti lainnya, penyelenggaraan pendidikan di institut lebih luas dibandingkan dengan sekolah tinggi, dan sistem pelaporan dalam institut berbeda dengan dengan universitas lainnya. Untuk mengetahui apakah tata kelola dan kinerja perguruan tinggi sudah berjalan secara efektif dan efisien, maka harus ada pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja merupakan suatu proses penilaian kemajuan pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditentukan, termasuk informasi atas efisiensi dan efektivitas tindakan dalam mencapai tujuan (Robertson, 2002 dalam Mahmudi 2015:6). Pemakaian penilaian kinerja tradisional yaitu ROA, Profit Margin dan Rasio Operasi sebetulnya tidak cukup mewakili untuk menyimpulkan apakah kinerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan sudah baik atau belum. Hal ini disebabkan karena ROA, Profit Marjin dan Rasio Operasi hanya menggambarkan pengukuran efektivitas penggunaan aktiva serta laba
9 9 dalam mendukung penjualan selama periode tertentu. Ukuran-ukuran keuangan tidak memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan karena tidak memperhatikan hal-hal lain di luar sisi finansial misalnya sisi pelanggan yang merupakan fokus penting bagi perusahaan dan karyawan, padahal dua hal tersebut merupakan roda penggerak bagi kegiatan perusahaan (Kaplan dan Norton, 1996) dalam kutipannya (Rahmani,2010:1-2). Saat ini terdapat alat analisis yang bertujuan untuk menunjang proses manajemen yang disebut dengan Balanced Scorecard yang dikembangkan oleh Norton pada tahun 1990 dalam kutipan (Rahmani,2010:1-2). Balanced Scorecard merupakan suatu ukuran yang cukup komprehensif dalam mewujudkan kinerja, yang mana keberhasilan keuangan yang dicapai perusahaan bersifat jangka panjang.balanced Scorecard tidak hanya sekedar alat pengukur kinerja perusahaan tetapi merupakan suatu bentuk transformasi strategik secara total kepada seluruh tingkatan dalam organisasi. Pada organisasi laba perspektif financial merupakan tujuan akhir, sedang padaorganisasi nirlaba kepuasan pelanggan merupakan tujuan akhir. Baik perspektif financial maupun perspektif nonfinancial memiliki berbagai keseimbangan dalam merintis good university governance, antara lain: Kepentingan Internal dan Eksternal (Stakeholders), Rutinintas dan Inovasi, Keuangan dan Non Keuangan, Masa Kini dan Masa Depan, Jangka Pendek dan Jangka Panjang dan sebagainya. Muazaroh (1998:I-1) juga menyatakan bahwa kelebihan dari metode balanced scorecard ini adalah pendekatan ini berusahan untuk menerjemahkan misi dan strategi organisasi kedalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat dari 4 (empat)
10 10 perspektif tadi, seperti perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses internal bisnis, dan perspektif belajar dan tumbuh. Disamping itu, balanced scorecard tidak hanya mengukur hasil akhir (out come) tapi juga aktivitasaktivitas penentu hasil akhir. Dari fenomena dan teori yang di uraikan diatas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Etika Organisasi dan Good University Governance Terhadap Kinerja Organisasi (Survey dilakukan pada Institut di Wilayah Kota Bandung). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana etika organisasi terhadap kinerja organisasi. 2. Bagaimana Good University Governance terhadap kinerja organisasi. 3. Bagaimana pengaruh etika organisasi dan Good University Governance terhadap kinerja organisasi. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan pernyataan penelitian diatas, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui etika organisasi terhadap kinerja organisasi. 2. Mengetahui Good University Governance terhadap kinerja organisasi.
11 11 3. Mengetahui pengaruh etika organisasi dan Good University Governance terhadap kinerja organisasi 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan atau manfaat adalah hal yang positif dirasakan dan dihasilkan dari apa yang seseorang telah lakukan dan kerjakan, maka penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan penulis sendiri khususnya. Adapaun kegunaan operasional dan akademik yang ingin dicapai adalah : A. Kegunaan Operasional a. Bagi Penulis Penulisan skripsi ini sangat berguna bagi penulis, karena dengan penulisan skrisi ini penulis mendapatkan ilmu yang sangat bermanfaat dan pengalaman yang baru dalam meneliti teori mengenai Good University Governance, etika organisasi dan kinerja organisasi berdasarkan metode balance scorecard pada perguruan tinggi yang berada di wilayah Kota Bandung. b. Bagi Perguruan Tinggi Diharapkan penelitian ini dapat berguna untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi suatu kinerja perguruan tinggi. Baik dari segi etika perguruan tinggi tersebut maupun dari segi tata kelolanya, selain itu penelitian ini diharaphakan dapat di gunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan untuk memberikan gambaran bagaimana pentingnya sebuah etika organisasi dan Good University
12 12 Governance terhadap kinerja Organisasi pada sebuah institute maupun terhadap jenis perguruan tinggi lainnya yang berada di Wilayah Kota Bandung. B. Kegunaan Akademis a. Bagi Universitas Islam Bandung Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber atau referensi bagi mahasiswa yang membutuhkan mengenai bagaimana etika organisasi dan Good University Governance memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasi. Juga bisa menjadi acuan bagaimana system penerapan Good University Governance terhadap kinerja perguruan tinggi di Universitas Islam Bandung. b. Bagi Perguruan Tinggi lainnya Sebagai bahan referensi dan memberikan teori kinerja yang seimbang dengan peningkatan tata kelola perguruan tinggi dan perbaikan etika organisasi 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan penelitian ini, penulis membuat sistematika penulisan sebagai berikut :
13 13 BAB I, PENDAHULUAN Pendahuluan, meliputi Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS Penulis akan menjelaskan Landasan teori yang menjadi dasar penulisan skripsi yang meliputi, kajian ontologism dan epistimologis permasalahan. Objek kajian yang dibahas adalah Pengaruh Etika Organisasi dan Good University Governance terhadap Kinerja Organisasi (survey dilakukan pada Institut di Kota Bandung), yang terdiri dari pengertian, serta segala sesuatu yang berkaitan dengan Kinerja Organisasi. BAB III, METODE PENELITIAN Bab ini membahas jenis penelitian, objek dan lokasi penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. BAB IV, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini membahas analisis data yang mendiskusikan lebih lanjut data yang telah disampaikan sebelumnya tentang pemaparan data yang telah diperoleh serta mengintreprestasikannya. Analisis diskusi yang disesuaikan dengan permasalahan dan hasil kajian teoritis yang telah diperoleh untuk mendapatkan titik temu antara data lapangan dengan teori yang telah ada, terutama berbagai teori
14 14 yang mengarah pada etika organisasi, Good University Governance dan Kinerja organisasi. Sehingga dapat ditemukan penyelesaian atau jawaban yang ingin dicapai oleh peneliti. Analisis dilakukan dengan mengembangkan hasil pengumpulan data yang sejalan dengan permasalahan yang dikaji, Pengaruh etika Organisasi dan Good University Governance terhadap Kinerja Organisasi BAB V, PENUTUP Penutup, berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis yang dilakukan oleh penulis, serta saran-saran atas permasalahan yang ada untuk penelitian selanjutnya
Pengaruh Etika Organisasi dan Good University Governance terhadap Kinerja Organisasi (Survey pada Institut di Kota Bandung)
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Etika Organisasi dan Good University Governance terhadap Kinerja Organisasi (Survey pada Institut di Kota Bandung) 1 Winni Puspitasari, 2 Sri Fadillah, 3 Kania
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi, dan sistematika pembahasan pelaksanaan tugas akhir ini. 1.1 Latar Belakang Kinerja merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan tidak pernah terlepas dari kehidupan manusia sehari-hari, karena pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Di Indonesia, pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana pemerintahan dalam hal ini pemerintah dituntut oleh rakyat untuk dapat melaksanakan good governance
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring. dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam meningkatkan kinerja aparatur. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat karena rumah sakit memberikan pelayanan medik dengan tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Beberapa perusahaan yang sedang berkembang mulai berfikir untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja, yang dahulunya menggunakan sistem pengukuran kinerja tradisional sekarang mulai berfikir untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Puskesmas merupakan organisasi sektor publik yang berfungsi sebagai Badan Layanan Umum Daerah yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat baik yang ada di
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk pencapaian suatu target tertentu. Sehingga pengukuran kinerja merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan antar perusahaan semakin ketat. Hal tersebut dikarenakan adanya kemajuan ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis di Indonesia semakin kompetitif yang menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengelola bisnis menjadi lebih profesional. Perkembangan pengelolaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. hambatan dikarenakan tidak adanya batasan antar negara. dasarnya memiliki tujuan yang sama yakni memperoleh laba (Profit oriented),
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian dunia dalam era pasar bebas, menjadikan persaingan bisnis semakin ketat termasuk persaingan bisnis di indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, antar lembaga atau organisasi saling berkompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. akuntansi indonesia. Sejalan dengan perkembangan profesi akuntansi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan profesi akuntansi di Indonesia dapat dikatakan masih sangat baru, pada masa penjajahan Belanda, jumlah perusahaan di Indonesia belum begitu banyak,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan salah satu indikator suksesnya pembangunan suatu bangsa sehingga diperlukan adanya suatu upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat. Keinginan publik yang semakin meningkat, kompetisi yang semakin banyak, tingkat inflasi
Lebih terperinciBALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI
BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI OLEH : HELEN SOMBOUWADIL A 311 06 609 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasil dari pengukuran kinerja merupakan ukuran apakah sebuah strategi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diera otonomi daerah, rumah sakit sebagai institusi publik harus menempuh langkah yang strategis dalam berkompetisi. Berdasarkan kajian manajemen strategik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan pada sisi keuangan (financial perspective). Akan tetapi, menilai kinerja perusahaan semata-mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam rangka memenangkan persaingan. Perusahaan juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dunia usaha di indonesia saat ini semakin berkembang dengan seiring kemajuan teknologi informasi dan ilmu pengetahuan di dunia bisnis yang juga mengalami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di tengah gencarnya penerapan good governance di sektor publik sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah gencarnya penerapan good governance di sektor publik sebagai landasan dalam penyelenggaraan tata kelola yang baik muncul juga paradigma tentang Good
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam perusahaan dan lembaga. Selain digunakan untuk menilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian atau pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan dan lembaga. Selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti
17 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti perkembangan dunia usaha saat ini agar tetap hidup dan berkembang. Semakin tingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dalam Undang-Undang Dasar 1945 diamanatkan bahwa tiaptiap
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran pendidikan dalam kehidupan masyarakat sangat penting. Menurut Undang-Undang (UU) No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha
Lebih terperinciBAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PERUMUSAN MODEL PENELITIAN 2.1 Telaah Pustaka 2.1.1 Teknologi Informasi 2.1.1.1 Sejarah Teknologi Informasi Pada awal sejarah, manusia bertukar informasi melalui bahasa. Maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaingpesaingnya. Setiap unit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya semakin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak negara maju.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak negara maju. Perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan dalam
Lebih terperinciMakna yang tersurat dalam rumusan tujuan tersebut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dari pada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah. Sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada masyarakat belum memiliki indikator kinerja memadai, sehingga sulit untuk menentukan efektivitas dan efisiensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan bisnis yang ada berubah dari persaingan teknologi atau industrial
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada.
Lebih terperinciINDEPT, Vol. 1, No. 1, Februari 2011 ISSN
STUDI STRATEGI MELALUI PENDEKATAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Heni Puspita, ST., MT Ketua Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Nurtanio Bandung Jl. Pajajaran No
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja telah menjadi topik yang menarik di banyak Negara maju. Perusahaan-perusahaan nasional maupun internasional berusaha menjadi yang terdepan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk bekerja secara profesional layaknya organisasi swasta. Sebuah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang sangat cepat, khususnya Indonesia mengakibatkan lingkungan bisnis semakin kompetitif, manajemen organisasi yang baik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai dengan tajamnya persaingan di dalam menghasilkan produksi, badan usaha pasti menginginkan hasil produksinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor sosiologis, teknologi, ekonomi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat dilakukan melalui pengelolaan strategi pendidikan dan pelatihan, karena itu pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem manajemen strategik sebagai suatu media teknologi informasi, dibutuhkan oleh sebuah perusahaan untuk mengelola strategi-strategi perusahaan. Sistem manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perumahan dan permukiman menjadi salah satu program besar pemerintah dalam tujuannya yaitu mengentaskan kemiskinan dan juga menjadi industry yang masih menjanjikan
Lebih terperinciPiagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk
Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu kebutuhan yang sangat mendasar bagi semua manusia karena setiap aktivitas manusia pasti memerlukan air bersih. Tersedianya air
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. 1
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam perusahaan, selain digunakan untuk menilai keberhasilan perusahaan, pengukuran kinerja juga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan kinerja keuangan untuk mengukur kinerja aktiva-aktiva tidak berwujud
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan secara tradisional yang hanya mengandalkan kinerja keuangan memiliki banyak kelemahan. Kelemahan yang utama adalah ketidakmampuan
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER
Halaman : 1 dari 5 I. PENDAHULUAN Tujuan utama Piagam ini adalah menentukan dan menetapkan : 1. Pernyataan Visi dan Misi dari Divisi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) Bank Woori Saudara 2. Tujuan dan ruang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana organisasi tersebut dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Untuk mencapai pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah mempunyai strategi agar tetap dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Selain
Lebih terperinciProsiding Akuntansi ISSN:
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Budaya Organisasi dan Pengendalian Internal terhadap Good University Governance serta Implikasinya pada Kinerja Organisasi (Survey pada Universitas di Kota
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi
1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Dalam era persaingan bisnis yang pesat seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menempuh langkah-langkah strategik dalam bersaing pada kondisi apapun. Selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbicara mengenai bisnis, dewasa ini kita dapat merasakan bahwa perkembangan dunia bisnis yang tumbuh semakin pesat, sehingga menimbulkan persaingan pasar yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini fenomena reformasi birokrasi merupakan isu penting bagi pihak-pihak di dalam sektor publik. Reformasi birokrasi muncul karena adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kunci dalam perkembangan dan kemajuan dunia bisnis. Profesi akuntan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan profesional mempunyai peran penting dalam dunia bisnis dan perkembangannya. Profesi akuntan kini menjadi salah satu profesi kunci dalam perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan iklim kompetisi antar perusahaan semakin tajam dan ketat, juga ditambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tertuang dalam perumusan skema strategis (strategic planning) suatu organisasi (Wibowo,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, maka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh
20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Didalam sistem pengendalian manajemen, Pengukuran kinerja pada suatu perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen dalam melakukan evaluasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya perekonomian, keikutsertaan berbagai komponen masyarakat di bidang ekonomi sangat dibutuhkan. Setiap orang dituntut untuk dapat memperbaiki
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kinerja PDAM Kota Padang dengan pendekatan balanced scorecard. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan
16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan. Pertama, berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1. Analisis pengukuran..., Gita Dinarsanti, FE UI, 2010.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jalan merupakan kebutuhan yang sangat vital sebagai pendukung utama dinamika dan aktivitas ekonomi baik di pusat maupun daerah dan pengembangan wilayah serta sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek penting yang menjadi tolok ukur keberhasilan perguruan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Salah satu aspek penting yang menjadi tolok ukur keberhasilan perguruan tinggi dewasa ini adalah good governance, suatu sistem yang berfungsi untuk mengarahkan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada umumnya setiap perusahaan pastilah menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan pastilah menjalankan kegiatan rutinya bagi kepentingan semua stakeholder seperti pemegang saham, karyawan, kreditur, pemerintah
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Permasalahan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sebagai institusi pendidikan yang bertanggungjawab menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi wajib turut serta mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring perubahan zaman dan bertambahnya usia manusia, maka kebutuhan hidup nya pun akan meningkat. Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan fisik dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis perbankan syariah kini dirasakan semakin kompetitif, untuk itu perusahaan perbankan syariah diharuskan untuk semakin efektif dan efisien dalam mengelola
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu tantangan baru bagi para pemeriksa inspektorat atau internal auditor. Profesi internal auditor
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, perkembangan sangat pesat di segala bidang kegiatan bisnis. Globalisasi tersebut mencakup global competition, global business,
Lebih terperinciSekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya. Tim Penyusun
Laporan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya Periode 2013 2017 Tim Penyusun Sekolah Tinggi Hukum Galunggung Tasikmalaya 2013 11 Daftar Isi Executive Summary Bab I. Pendahuluan...
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Kinerja Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau program ataupun kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi aktivitas bisnis saat ini, dengan semakin meningkatnya perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi, telah menuntut berbagai perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metode atau pendekatan ( Felisia, 2011). Ukuran yang digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan salah satu indikator yang penting, tidak saja bagi perusahaan, tapi juga bagi investor. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedoman SAI
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pedoman SAI Universitas Galuh merupakan suatu organisasi profesional yang bergerak di dunia pendidikan. Di Indonesia status perguruan tinggi dikelompokan pada Perguruan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebuah kenyataan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan terkait dengan masalah mutu pendidikan di Indonesia saat ini adalah tingkat mutu pendidikan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus mengembangkan lebih dahulu perencanaan strategis. Melalui perencanaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan bagian terpenting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta ataupun sektor publik. Anggaran adalah suatu rencana yang pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. UU RI No.20 pasal 51 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian UU RI No.20 pasal 51 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pengelolaan satuan pendidikan tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dan tuntutan global, perkembangan dunia pendidikan diharapkan mengikuti arah perkembangan yang ada. Sehingga, mendorong organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Air merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Bagi manusia, air merupakan prioritas utama untuk menjalankan segala aktivitasnya.
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS
PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi yang ditandai dengan persaingan yang ketat dalam semua aspek kehidupan, memberi pengaruh terhadap tuntutan akan kualitas sumber daya manusia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ini terjadi karena adanya kegagalan GCG yang diterapkan oleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Istilah Good Corporate Governance (GCG) pertama kali ada sekitar tahun 1990-an. Pada saat itu terjadi krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin.
Lebih terperinci