BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertahanan masa awal pendudukan Belanda di Batavia.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pertahanan masa awal pendudukan Belanda di Batavia."

Transkripsi

1 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Sejarah Jakarta Barat Jakarta Barat terkenal dengan peninggalan masa kolonial Belanda seperti Gedung Balaikota (kini menjadi Museum Sejarah), kawasan Pecinaan (Glodok) dan juga sejumlah Mesjid Tua serta benteng-benteng pertahanan masa awal pendudukan Belanda di Batavia. Kotamadya Jakarta Barat mempunyai luas wilayah : ,14 Ha dan terletak antara BT, LU dan dibatasi oleh wilayah sebagai berikut: Sebelah Selatan : Kotamadya Jakarta Selatan dan Kabupaten / Kodya Tangerang, Sebelah Barat : Kabupaten dan Kotamadya Tangerang, Sebelah Timur : Kotamadya Jakarta Utara dan Kotamadya Jakarta Pusat, sedangkan Sebelah Utara : Kabupaten / Kodya Tangerang dan Kodya Jakarta Utara. Wilayah ini secara administratif terbagi menjadi 8 Kecamatan dan 56 Kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan mencapai 127,11 Km2. Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1978, wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi 5 (lima) wilayah kota administrasif. Wilayah kotamadya Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan setingkat dengan Kotamadya Tingkat II. Walikotamadya yang bertanggungjawab langsung kepada Gubernur KDKI Jakarta Berdasarkan 48

2 49 Penetapan Presiden RI No.2 Tahun 1961 tentang Pemerintahan DKI Jakarta dan Penjelasan Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang pokokpokok pemerintah di daerah, bahwa tugas, wewenang dan kewajiban Walikotamadya adalah menjalankan Pemerintahan pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan dalam wilayah. Tugas-tugas tersebut meliputi bidang pemerintahan, ketentraman dan ketertiban, kesejahteraan masyarakat, sosial politik, agama, tenaga kerja, pendidikan, pemudan dan olah raga. Kependudukan perekonomian dan pembangunan fisik prasarana lingkungan serta bidang-bidang lain yang ditetapkan oleh Gubernur Kepala daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pemukiman di daerah sangat padat penduduk seperti Kelurahan Kali Anyar sudah tidak layak huni dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan. Mata pencaharian penduduk Kodya Jakarta Barat: 1. Pertanian : 1.02 % 2. Pertambangan : 0.30 % 3. Industri : % 4. Listrik/gas/air minum : 1.17 % 5. Perdagangan : % 6. Angkutan dan Komunikasi : 6.22 % 7. Keuangan/Asuransi : 3.47 % 8. Bagunan : 5.66 % 9. Jasa dan Lainnya : %

3 50 Prestasi yang diperoleh: 1. Penataan proyek percontohan GDN Kyai Tapa; 2. Penataan kawasan Glodok Pancoran; 3. Penataan kawasan Polgar; 4. Piagam dari Menteri Dalam Negeri tentang keberhasilan pembangunan revitalisasi kota tua; 5. Penataan Kali Mookervart; dan 6. Penataan Kali Angke Anyar Sejarah Suku Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan Suku Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan Kota Administrasi Jakarta Barat adalah instansi pemerintah yang bernaung di bawah Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta yang bertugas melaksanakan urusan komunikasi, Informatika dan Kehumasan di wilayah kota administrasi Jakarta Barat. Suku Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan Kota Administrasi Jakarta Barat sebelumnya bernama Bagian Humas dan Protokol, terbentuk pada Bulan Februari 2009 dikarenakan adanya perubahan struktur dan tugas yang dilakukan oleh Walikota Jakarta Barat serta adanya pemisahan tugas antara Humas dan Protokol.

4 Fungsi Dan Tugas Suku Dinas Komunikasi, Informasi dan Kehumasan Suku Dinas Komuniasi, Informatika dan Kehumasan merupakan unit kerja kominfomas yang mempunyai tugas melaksanakan urusan komunikasi, informatika dan kehumasan di wilayah kota administrasi. Adapun fungsi dari Kominfomas adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja dan anggaran dinas komunikasi, informatika dan kehumasan; 2. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan komunikasi, informatika, dan kehumasan; 3. Pelaksanaan kehumasan; 4. Pengelolaan, pembinaan dan pengembangan teknologi informasi; 5. Pengelolaan, pembinaan dan pengembangan komunikasi; 6. Pembinaan pos dan telekomunikasi; 7. Pembinaan dan pengembangan tenaga fungsional pranata kehumasan dan pranata komputer; 8. Pengembangan jejaring kerja kehumasan; 9. Publikasi, pelayanan informasi dan pendokumentasian kegiatan kebijakan pemerintah daerah; 10. Fasilitasi dan pengoordinasian akses publik terhadap pemerintah daerah; 11. Pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan klarifikasi sikap masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah;

5 Pengelolaan media cetak dan elektronik; 13. Pelayanan, pembinaan, dan pengendalian perizinan dan atau rekomendasi usaha pos, telekomunikasi dan informatika; 14. Pemungutan. Penatausahaan, penyetoran, pelaporan, dan pertanggungjawaban penerimaan retribusi di bidang komunikasi dan informatika; 15. Pengawasan dan pengendalian kegiatan penyelenggaraan usaha pos, telekomunikasi dan informatika; 16. Pemberian dukungan teknis kepada masyarakat dan perangkat daerah; 17. Pengelolaan kepegawaian, keuangan, barang, dan ketatausahaan dinas komunikasi, informatika dan kehumasan; dan 18. Pelaporan, dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi Deskripsi Pekerjaan Suku Dinas Kominfomas Jakarta Barat 1. Kepala Suku Dinas Kominfomas Kepala Suku Dinas Kominfomas mempunyai tugas sebagai berikut: a. Memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas; b. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi subbgian, seksi dan sekelompok jabatan fungsional; c. Melasanakan koordinasi dan kerjasama denga satuan Perangkat Daerah (SKPD), Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) dan / atau

6 53 instansi pemerintah/swasta dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas; dan d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi Suku Dinas. 2. Subbagian Tata Usaha Subbagian tatausaha merupakan satuan kerja staff Suku Dinas dalam pelaksanaan tugas administrasi Suku Dinas. Subbagian Tata usaha dipimpin oleh seorang Kepala subbagian yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Suku Dinas. Subbagian tata usaha mempunyai tugas antara lain sebagai berikut: a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Mengoordinasikan penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas; d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Dokumen Palaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas;

7 54 e. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian; f. Melaksanakan pengelolaan keuangan; g. Melaksanakan pengelolaan barang; h. Melaksanakan surat-menyurat dan kerasipan; i. Memelihara dan merawat prasarana dan sarana kerja; j. Memelihara kebersihan, keindahan, keamanan dan ketertiban kantor; k. Melaksanakan pengelolaan ruang rapat/pertemuan Suku Dinas; l. Melaksanakan upacara dan pengaturan acara Suku Dinas; m. Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas yang terkait dengan tugas Subbagian Tata Usaha; n. Mengoordinasikan penyusunan laporan (kegiatan, keuangan, kinerja dan akuntabilitas) Suku Dinas; dan o. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha. 3. Seksi Kehumasan Seksi kehumasan merupakan satuan kerja lini Suku Dinas dalam pelaksanaan kerjasama, kemitraan, pembinaan dan pengembangan kehumasan di wilayah administrasi. Seksi kehumasan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Kehumasan memiliki tugas antara lain sebaga berikut:

8 55 a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggara (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Melaksanakan penyiapan materi untuk media massa; d. Melaksanaan penyelenggaraan kemitraan dengan pers; e. Melaksanakan penyebarluasan informasi dan sosialisasi kebijakan Pemerintah Daerah melalui publikasi di media massa; f. Melakukan analisa dan monitoring pemberitaan si media massa; g. Melaksanakan penyediaan/contributor informasi kota administrasi kemudahan media center (media online, media elektronik internal dan media lainnya); h. Melaksanakan pengelolaan radio siaran kota administrasi; i. Melaksanakan penerbitan serta pendistribusian media tercetak kota administrasi; j. Mendukung pemanfaatan informasi public melalui media luar ruang dan penerangan public kota administrasi; k. Melaaksanakan pengolahan dan pelayanan informasi public kota administrasi; l. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data informasi kehumasan kota administrasi;

9 56 m. Melakukan pemantauan aspirasi masyarakat di tingkat kota administrasi; n. Melakukan penyuluhan langsung kepada masyarakat di tingkat kota administrasi; o. Menyipkan bahan laporan Suku Dinas yang terkait dengan tugas Seksi Kehumasan; dan p. Melaporkan dan mempertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Kehumasan. 4. Seksi Teknologi Informasi, Komunikasi, Pos dan Telekomunikasi Seksi Teknologi Informasi, Komunikasi, Pos dan Telekomunikasi merupakan satuan kerja lini Suku Dinas dalam pelaksanaan pengelolaan, pembinaan teknologi informasi, pos dan telekomunikasi, pelayanan jasa perposan, pelayanan jasa pertelekomunikasian serta pembangunan dan pengembangan teknologi informasi. Seksi Teknologi Informasi, Komunikasi, Pos dan Telekomunikasi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Suku Dinas. Seksi Teknologi Informasi, Komunikasi, Pos dan Telekomunikasi mempunyai tugas sebagai berikut:

10 57 a. Menyusun bahan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingup tugasnya; b. Melaksanakan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Suku Dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; c. Melasanakan proses penerbitan ijin wartel dan warnet kota administrasi; d. Melaksanakan pendataan terhadap penyelenggara jasa perposan, jasa pertelekomunikasian, dan kegiatan informastika serta filatelis ota administrasi; e. Melaksanakan pemberian rekomendasi izin penyelenggaraan jaringan tetap tertutup lokal wireline (end to end) kota administrasi; f. Melaksanaan penerbitan izin usaha perdagangan alat perangkat telekomunikasi; g. Melaksanakan pengawasan dan pemantauan kegiatan jasa perposan, pertelekomukasian dan informatika kota administrasi; h. Melaksanakan perencanaan, pembangunan, pengembangan, dan pemeliharaan teknologi informasi di lingkungan kota administrasi; i. Melaksanakan perencanaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan perangkat jaringan dan sarana penunjang teknologi informasi di lingkungan kota administrasi;

11 58 j. Melaksanakan pemantauan, pencatatan dan sosialisasi infrastruktur teknologi informasi di lingkungan kota administrasi; k. Melaksanaan penyusunan dan sosialisasi standar prosedur operasi, petunjuk teknis, petunjuk operasional,dan dokumentasi bidang-bidang teknologi informasi dan komunikasi di lingkungan kota administrasi; l. Melaksanakan back up dan recovery terhadap data/informasi dan sistem informasi, serta infrastruktur teknologi informasi di lingkungan kota administrasi; m. Melaksanakan pelatihan dan pengembangan wawasan terhdap publik dan aparatur dalam bidang pendayagunaan teknologi informasi di lingkungan ota administrasi; n. Melaksanakan evaluasi dan pengendalian pendayagunaan teknologi informasi di lingkungan kota administasi; o. Melaksanakan koordinasi dan kerjasama teknis dalam perencanaan, pembangunan, pengembangan dan pemeliharaan bidang teknologi informasi di lingkungan kota administrasi; p. Melaksanakan konsultasi dan penaggulangan masalah teknologi informasi tingkat kota administrasi; q. Melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis bidang infrastruktur teknologi informasi tingkat kota administrasi;

12 59 r. Menyiapkan bahan laporan Suku Dinas yang terkait dengan tugas Seksi Teknologi Informasi, Komunikasi, Pos dan Telekomunikasi; dan s. Melaporkan dan mempertanggungjawaban pelaksanaan tugas Seksi Teknologi Informasi, Komunikasi, Pos dan Telekomunikasi. 5. Unit Pelaksaaan Teknis Dinas Kominfomas dapat mempunyai unit pelaksanaan teknis untuk melaksanakan fungsi pelayanan langsung kepada masyarakat atau untuk melaksanakan fungsi pendukung terhadap tugas dan fungsi Dinas Kominfomas 6. Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Kominfomas dapat mempunyai jabatan funsional, pejabat fungsional melakukan tugas dalam susunn organisasi struktural Dinas Kominfomas. Dalam rangka mengembangkan profesi/keahlian/kompetensi pejabat fungsional dibentuk kelompok pejabat fungsional untuk lingkup Dinas dan Subkelompok Fungsional untuk lingkup Suku Dinas Kominfomas yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.

13 Visi, Misi, Tujuan Jakarta Barat 1. Visi Visi Jakarta Barat adalah: Terwujudnya Kota Administrasi Jakarta Barat sebagai kota Jasa yang nyaman dan Sejahtera. 2. Misi Misi Jakarta Barat : a. Membangun Tata Pemerintahan yang baik guna terwujudnya sebagai sebagai kota jasa dan wisata budaya dan bersejarah. b. Meningkatkan Kualitas lingkungan perkotaan yang berkelanjutan. c. Memberdayakan Masyarakat dgn mengembangkan nilai, norma serta pranata sosial. d. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat. 3. Tujuan Tujuan Jakarta Barat: a. Meningkatkan Profesional Aparatur. b. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Permukiman. c. Meningkatkan Kapasitas Lembaga Sosial Kemasyarakatan serta mendorong partisipasi masyarakat. d. Mewujudkan Pelayanan Prima yang menyentuh kehidupan seluruh lapisan Masyarakat.

14 Visi dan Misi Suku Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan 1. Visi Memberikan Layanan Terbaik Di Bidang Teknlogi Informasi Guna Mewujudkan Good Governance Menjadikan Teknologi Informasi sebagai pendorong terwujudnya pemerintahan dan masyarakat yang berbudaya informasi menuju bangsa yang mandiri, demokratis dan sejahtera. 2. Misi 1. Mewujudkan efisiensi dan transparansi pelayanan masyarakat dengan teknologi informasi 2. Mewujudkan komunikasi data dan informasi antar instansi serta ketersediaan sarana/prasarana teknologi informasi 3. Menjadi bank data dan penyedia informasi bagi pimpinan dalam mengambil keputusan dan pelayanan masyarakat 4. Mewujudkan aparatur dan masyarakat berwawasan teknologi informasi

15 Susunan Bagan Organisasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Kota Administrasi Suku Dinas Komunikasi, Infomatika dan Kehumasan Kota Adminstrasi Dra.Wiwik Wijayanti,M.si Subbagian Tata Usaha Dra.Amba Damanik,MM Seksi Kehumasan Rahmat Mulyadi,S.soo Seksi Infrastruktur Teknologi Informasi H.Muhammad Sidik,S.sos Map Seksi Sistem Informasi Drs.Sugiono Seksi Pos dan Telekomunikasi Dra.Siti Maemunah SubKelompok Pejabat Fungsional Gambar 4.1 Struktur orgnaisasi 4.2 Hasil Penelitian Hasil Penelitian Dan Pembahasan Berdasarkan hasil wawancara mendalam dan setelah melakukan penelitian melalui deskriptif kualitatif yang dilakukan penulis kepada key informan yaitu Public Relations Kominfomas

16 63 Jakarta Barat dengan Rahmat Mulyadi bertempat di kantor Walikota Jakarta Barat dan beberapa narasumber pembanding yaitu dari Bapak Miskam staff dari Sudin Dukcapil, pegawai Kelurahan Kemanggisan, Bapak Yusuf bertempat di Kemanggisan, wawancara juga dilakukan dengan salah seorang wartawan yaitu Bapak Harry Widianto, kemudian wawancara juga dilakukan oleh salah satu masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah sekitar Kelurahan Kemanggisan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu dengan mendeskripsikan dan menginterprestasikan data yang diperoleh dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh nara sumber utama dan para nara sumber lainnya untuk mengetahui aktifitas dari Kominfomas Jakarta Bartat untuk mensosialisasikan program e-ktp di wilayah Jakarta Barat khususnya 1. Latar Belakang Sosialisasi Program e-ktp Sebenarnya yang menjadi latar belakang atau permasalahaan mengapa Pemeritah melakukan program sosialisasi tentang program e-ktp adalah pertama masyarakat masih banyak yang memiliki kartu identitas ganda bahkan ada juga yang memalsukannya, padahal jika diketahui maksudnya itu adalah untuk pendataan penduduk secara detail dan jika dipatuhi akan berefek positif bagi masyarakat. Misalnya pada Pemilu dan Pilkada biasanya kita sering bermasalah yang tidak terdata oleh kantor kelurahan dan hal tersebut tidak akan terjadi lagi karena dengan

17 64 adanya e-ktp ini akan membentuk pendataan secara akurat sehingga seluruh WNI juga berhak memilih terjamin hak pilhnya pada saat Pemilu dan Pilkada nanti. Kedua program sosialisasi e-ktp ini adalah sebagai solusi dari banyaknya masyarakat yang masih memiliki KTP lebih dari satu dan menutup kemungkinan untuk pemalsuan, yang biasanya teroris menggunakan kartu identitas ganda agar jati dirinya tidak diketahui oleh siapapun. Oleh karena itu pemerintah melakukan sosialisasi ini agar masyarakat mengetahui tujuan dari pembuatan e-ktp ini, dan hal ini merupakan kewajiban kita sebagai instansi terkait untuk membantu mensosialisasikan dalam pelaksanaan pembuatan e-ktp ini agar terlaksana dengan baik, terstruktur dan merata. Pada dasarnya ada di UU No. 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan pada pasal 64 ayat 3 menegaskan bahwa dalam KTP disediakan ruang untuk memuat kode keamanan dan rekaman elektronik bagi setiap penduduk wajib memiliki KTP di Indonesia, dan terwujudnya tertib database kependudukan. Penerbitan NIK kependudukan dapat menghindarkan adanya KTP ganda seperti yang sudah diterangkan di awal dan sehingga pemalsuan KTP semakin sulit serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan public dan pembangunan sektor lain semakin optimal pula.

18 65 Untuk mensosialisaikan hal ini kepada masyarakat, maka dibutuhkan strategi-strategi komunikasi agar masyarakat dapat mengerti dan mengetahui tentang program e-ktp khususnya di wilayah Jakarta Barat. Mengenai program ini, salah satu dari masyarakat di Kelurahan Kemanggisan, Bapak Syarif Hidayat memberi komentar sebagai berikut: Saya mengetahui program e-ktp awalnya lihat-lihat berita di televisi yang sedang marak di perbincangkan akhir-akhir ini dan saya juga dapat panggilan dari Kantor Kelurahan untuk pelaksanaan pembuatan e-ktp ini. 44 Kemudian ia juga menambahkan pendapatnya mengenai program pemerintah ini, yakni sebagai berikut : Sangat bagus yah menurut saya karena kan sekarang banyak teroris-teroris yang pakai KTP ganda jadi biar lebih aman aja negara kita mudah-mudahan dengan adanya program ini, dan karena ini program Pemerintah saya yakin kalau ini baik.. 45 Salah seorang wartawan yang terlibat dalam aktifitas sosialisasi program e-ktp, Harry Widianto juga mengemukakan bahwa ia mengetahui adanya program ini dengan jawaban sebagai berikut : ya, saya mengetahuinya tentang program pemerintah mengenai e-ktp Hasil wawancara dengan Syarif Hidayat pada tanggal Hasil wawancara dengan Syarif Hidayat pada tanggal Hasil wawancara dengan Harry Widianto pada tanggal

19 66 Bapak Harry Widianto juga memberi pendapat mengenai kebijakan pemerintah, yakni sebagai berikut : Menurut saya maksud dari program tersebut baik, agar masyarakat sadar akan pentingnya KTP ya, dan lagipula KTP kan juga untuk tanda pengenal atau identitas diri seseorang. Apalagi dengan program e-ktp ini untuk Pemilu tahun depan agar masyarakat mendapatkan panggilan untuk memilih hak mereka. 47 Sedangkan dari pihak Sudin Dukcapil Jakarta Barat, Bapak Miskam juga memberikan pendapat mengenai program sosialisai e- KTP, yakni sebagai berikut : Ya saya setuju sekali dengan adanya program e-ktp ini, karena ini kan program Pemerintah dan sebagai Sudin Dukcapil Jakarta Barat kami harus bekerja ekstra agar dengan adanya program ini dapat disosialisasikan secara merata dan meluas khususnya di wilayah Jakarta Barat agar program ini berjalan sesuai dengan harapan dan mampu mencapai hasil yang maksimal. 48 Staff Kelurahan Kemanggisan, Bapak Yusuf memberikan pendapat terhadap kebijakan pemerintah mengenai e-ktp, yakni sebagai berikut: Saya sangat setuju dengan diadakannya program e-ktp ini karena sebagai salah satu solusi permasalahan kependudukan di negara kita. 49 Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa semua narasumber tahu, menyetujui dan mendukung program ini dan sebagai salah satu solusi dari masalah yang terjadi tentang pendataan kependudukan di Indonesia. 47 Hasil wawancara dengan Bapak Harry Widianto pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pada tanggal

20 67 a. Pengenalan Situasi Langkah awal dalam proses kerja dan kegiatan humas adalah pengenalan situasi. Hal ini dilakukan karena setelah masalah terjadi, humas harus segera mencari tahu apa yang terjadi untuk menentukan langkah selanjutnya dalam merencanakan program. Langkah ini memberikan landasan bagi semua langkah proses pemecahan masalah lainnya dengan menentukan apa yang sedang terjadi saat ini.? Public Relations Kominfomas, Bapak Rahmat Mulyadi mendefinisikan permasalahan yang terjadi dengan adanya program pemerintah mengenai e-ktp: Hal ini karena di Indonesia dengan jumlah penduduknya yang besar memerlukan data kependudukan yang akurat, e-ktp menjadi salah satu solusinya. Untuk mensukseskan program tersebut Public Relations Kominfomas Jakarta Barat melaksanakan Sosialisasi Penerapan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp), agar masyarakat mengetahui dan paham tentang prosedur dan pemanfaatan e-ktp. Hasil yang diharapkan dalam sosialisasi ini adalah mencegah dan menutup peluang adanya KTP ganda atau KTP palsu sehingga memberikan rasa aman dan kepastian hukum bagi penduduk. 50 Dalam pengenalan situasi kemudian Public Relations Kominfomas Jakarta Barat juga menetapkan tugasnya dalam mensosialisasikan program e-ktp di Jakarta Barat: Tugasnya ya untuk membantu dalam aktifitas sosialisasi program E-KTP di wilayah Jakarta Barat, seperti menetapkan hal- 50 Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

21 68 hal yang akan dilakukan dalam aktifitas ini dan menyusun strategistrateginya. 51 Sedangkan tugas dari Sudin Dukcapil Jakarta Barat selaku pelaksana dari aktifitas sosialisasi program E-KTP di Jakarta Barat, menuturkan bahwa memiliki tugas sebagai berikut: Kalau berbicara tentang tugasnya yaitu melaksanaan persiapan teknis dan administrasi serta penyediaan sarana dan prasarana, melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri, Biro Pemerintahan, menerbitkan daftar penduduk wajib KTP WNI dan WNA dan mencetak panggilannya, menyampaikan yang ada pada daftar tersebut dan Surat panggilan penduduk kepada Lurah kepada Suku Dinas yang kemudian menyampaikan panggilan tersebut melalui Lurah untuk WNI dan kepada Suku Dinas untuk WNA, selanjutnya melakukan. 52 Dalam hal sosialisasi program e-ktp ini Kelurahan Kemanggisan juga turut berperan khususnya untuk wilayah Kelurahan Kemanggisan dan memiliki tugas tersendiri untuk mencapai tujuan, berikut penuturan Bapak Yusuf selaku Staff Kelurahan Kemanggisan: Tugas kami sebagi instansi Kelurahan Kemanggisan dalam aktifitas sosialisasi ini ya diantaranya adalah menerima daftar penduduk wajib KTP WNI dan surat paggilannya, kemudian menandatanganinya, membuat jadwal panggilan, lalu surat panggilan tersebut diberikan kepada RT/RW untuk diberikan ke masyarakat, yang kemudian kami juga membantu dalam melakukan sosialisasi untuk bertatap muka langsung dengan pengurus RW dan tokoh masyarakat di tiap lingkungan, setelah melakukan sosialisasi kami menyediakan tempat pelayanan untuk proses pengambilan data untuk e-ktp Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pada tanggal

22 69 Menurut hasil wawancara dari Public Relations Kominfomas, Bapak Rahmat Mulyadi menjelaskan bahwa tugasnya dalam aktifitas sosialisasi program e-ktp adalah melakukan stategi-strategi dimana pada saat pelaksaan program e- KTP dari persiapan sampai tahap evaluasi. Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil juga menerangkan tugasnya secara detail yang sudah diterapkan sampai saat ini walaupun belum semua sampai menunggu diterbitkannya e-ktp tersebut. Menurut hasil wawancara dari narasumber pembanding dari salah satu masyarakat di Kelurahan Kemanggisan, Bapak Syarif Hidayat terungkap bahwa mereka pun mengetahui beberapa tugas dan fungsi dari Public Relations Komifomas dengan Sudin Dukcapil Jakarta Barat pada aktifitas sosialisasi program e-ktp yakni berikut penuturannya: Tugasnya Sudin Dukcapil ya menginformasikan kepada masyarakat dan membantu dalam pelaksanaan sosialisasi ya, misalnya ke masing-masing kecamatan gitu terus ke kelurahan baru sampai ke masing-masing RT/RW biar lebih merata, dan fungsinya mengawasi berjalannya aktifitas tersebut kali ya. 54 Menurut Public Relations Kominfomas, Bapak Rahmat Mulyadi dalam mendefinisikan masalah atau pengenalan situasi apa yang terjadi saat ini adalah karena di Indonesia dengan jumlah 54 Hasil wawancara dengan Bapak Syarif Hidayat pada tanggal

23 70 penduduknya yang besar memerlukan data kependudukan yang akurat, e-ktp menjadi salah satu solusinya. Dalam menganalisis siapa saja yang terlibat dalam aktifitas sosialisasi program e-ktp ini khususnya di Jakarta Barat, Public Relations Kominfomas, Bapak Rahmat Mulyadi mengungkapkan bahwa: Pihak-pihak yang terlibat dalam aktifitas sosialisasi ini diantaranya adalah Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil bekerjasama dalam penyampaian informasi ke tiap-tiap kecamatan, kelurahan, RW, RT dan tokoh masyarakat disana yang bertujuan agar informasi cepat sampai dan lebih cepat serta lebih merata. 55 Jadi pihak-pihak yang terkait dalam aktifitas sosialisasi ini adalah seluruh jajaran yang ada di Jakarta Barat khususnya Suku Dinas Kepedudukan & Catatan Sipil ke bawah yang langsung terjun berhadapan dengan masyarakat. Pada aktifitas sosialisasi ini pastinya ada keterlibatan Kelurahan, siapa saja pihak yang terlibat di Kelurahan, berikut penuturan dari Staff Kelurahan Kemanggisan, Bapak Yusuf: Yang terlibat pada sosialisasi e-ktp banyak sekali ya, terutama yang pasti itu seluruh perangkat daerah turut terlibat dalam sosialisasi ini, Petugas Kelurahan, RT dan RW serta Tokoh masyarakat di tiap wilayah membantu dalam mensosialisasikan program e-ktp dan ini berlaku wajib karena merupakan tugas. 56 Pada hal ini penulis menyimpukan bahwa pihak yang terlibat dalam aktifitas sosialisasi e-ktp adalah seluruh Perangkat 55 Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pda tanggal

24 71 daerah yang dimulai dari Kominfomas, Suku Dinas Kependuduka & Catatan Sipil, Camat, Lurah, RT/RW bahkan tokoh masyarakatnya. b. Penetapan tujuan Langkah selanjutnya setelah mengetahui masalah (Pengenalan Situasi) dapat dibuat penetapan tujuan untuk menentukan tindakan selanjutnya. Dalam penetapan tujuan untuk menyukseskan aktifitas sosialisasi program e-ktp yang dilakukan oleh Public Relations Kominfomas, Bapak Rahmat Mulyadi, beliau menjelaskan pentingnya membuat strategi komunikasi untuk menyosialisasikan program e-ktp yaitu: Strategi yang digunakan untuk mensosialisasikannya banyak dilakukan dengan berbagai macam cara, seperti media massa dan informasi publik. 57 Jadi pentingnya membuat strategi komunikasi dalam program e-ktp ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa e-ktp bukan hanya kartu pengenal saja. Dengan demikian tujuannya adalah masyarakat dapat mengerti, paham dan tidak keliru dan salah paham tentang e-ktp, karena ini adalah suatu perubahan paradigma baru dan harus dilakukan dengan mengedukasi dan mempersuasi dengan menyampaikan halhal yang sifatnya positif dan bermanfaat bagi masyarakat dan 57 Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

25 72 jajaran yang ada di wilayah Jakarta Barat tentang program e-ktp ini agar tepat sasaran. Kemudian menurut Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat juga membenarkan tentang strategi yang di lakukan untuk mempersuasi dan mengedukasi agar pesan dapat dipahami oleh masyarakat. Edukasi melalui pemberitaan di tayangan televisi dan siaran radio mampu mempersuasikan masyarakat akan pentingnya dan dampak positif dari e-ktp. 58 Sedangkan menurut Staff Kelurahan Kemanggisan, Bapak Yusuf mengenai strategi komunikasi yang digunakan untuk mensosialisasikan program ini adalah sebagai berikut: Stategi yang digunakan oleh kami yaitu memberikan informasi mengenai keuntungan yang diperoleh masyarakat jika mereka sudah menggunakan e-ktp. 59 Di dalam aktifitas sosialisasi program e-ktp pastinya ada tujuan dan harapan yang ingin dicapai Bapak Rahmat Mulyadi seperti yang dikemukakan sebagai berikut: Ya, Tujuan dari sosialisasi ini agar komunikasi yang disampaikan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam aktifitas sosialisasi mampu diterima oleh masyarakat dengan baik dan mampu dipahami, sedangkankan harapannya sudah pasti kita semua disini ingin program e-ktp ini berjalan dengan baik dan mampu memberikan hasil yang Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

26 73 Didalam sosialisasi program ini Public Relations Kominfomas melakukannya secara berkala, Bapak Rahmat Mulyadi menegaskan bahwa: Sudah pasti iya, jika tidak dilakukan sosialisasi secara yang berkala maka masyarakat tidak akan peduli dengan adanya program ini. 61 Berdasarkan uraian diatas, terlihat bahwa peran eksternal dan internal begitu berpengaruh terhadap pembentukan program komunikasi e-ktp. Karena sebuah lembaga harus mampu mengoptimalkan sosialisasi programnya agar informasi yang diterima masyarakat dapat dimengerti, sebab sosialisasi yang optimal menjadi input yang positif terhadap keberhasilan program e-ktp ini. Berdasarkan wawancara dengan Bapak Miskam, staff Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil terungkap bahwa tujuan utama strategi komunikasi Public Relations yang dilakukan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat yang bekerjasama dengan Kominfomas Jakarta Barat dalam menyosialisasikan program e-ktp itu adalah bagaimana pesan kunci yang ingin disampaikan oleh Sudin Dukcapil benar-benar sampai dan dapat diterima oleh khalayak sasaran. Seperti yang di informasikan di bawah ini: 61 Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

27 74 Hal ini seperti yang dikomunikasikan oleh Public Relations Kominfomas, Bapak Rahmat Mulyadi tentang keuntungan dari aktifitas sosialisasi e-ktp yaitu: keuntungannya adalah ternyata kerja kita selama ini membuahkan hasil walaupun masih belum 100% tapi setidaknya sudah dikatakan cukup baik, karena yang diharapkan dari sosialisasi ini mampu meberikan informasi yang cepat dan tepat sasaran dan itu merupakan keuntungannya. 62 Keuntungan dari sosialisasi tersebut tidak terlepas dari peran khalayak internal dan khalayak eksternal yang dituju Public Relations Kominfomas. Tentu saja Public Relations Kominfomas membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, sehingga mampu mendekati dengan sasaran yang diharapkan oleh Public Relations Kominfomas Jakarta Barat. c. Penetapan Khalayak Tahap selanjutnya setelah penetapan khalayak adalah bertindak dan berkomunikasi. Setelah penetapan tujuan tersebut maka Public Relations Kominfomas Jakarta Barat menindak lanjut program yang telah dibuat. Public Relations Kominfomas, Bapak Rahmat Mulyadi mengemukakan kegiatan komunikasi yang dilakukan Sudin Dukcapil dalam menyampaikan pesan kepada khalayak sasaran, adalah sebagai berikut: 62 Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

28 75 Pada saat kita mengemukakan strategi sosialisasi itu berbagai macam cara yang dilakukan, yang salah satunya waktu itu Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Provinsi DKI Jakarta mengadakan rapat koordinasi. Lalu Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat juga mengadakan pertemuan yang di hadiri oleh seluruh Camat, Lurah, RT, dan RW yang berada di wialyah Jakarta Barat untuk turut serta mensukseskan sosialisasi program e-ktp ini. 63 Public Relations Kominfomas dalam menyampaikan pesan dilakukan melalui hampir di semua media cetak maupun media elektronik dalam menyampaikan program-program komunikasinya, karena media berfungsi sebagai penyalur informasi dan juga berperan dalam pembentukan pendapat umum dimasyarakat. Seperti yang dinyatakan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat bahwa: Media massa, karena media massa itu menjangkau lebih luas masyarakat yang mengetahuinya entah dengan melihat, mendengar bahkan membaca. Ilkan atau tayangan di tv sangat efektif, karena tv merupakan teknologi audio yang secara tidak langsung akan mempersuasikan masyarakat tentang e-ktp dan akan memberikan efek pehaman untuk yang melihatnya. 64 Selain itu Bapak Rahmat Mulyadi juga menanggapi media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak sebagai berikut : Kalau kita mengkategorikan media elektronik dan cetak itu lebih spesifik ya agak sulit, kalau media elektronik itu hanya pemberitaan saja, tapi kita sudah membuatnya dengan internet, siaran radio, spanduk, baliho, dan sebagainya Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

29 76 Berdasarkan uraian di atas, hal ini dikuatkan dari pernyataan berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti tentang strategi komunikasi yang dilakukan Public Relations Kominfomas empat orang narasumber pembanding yaitu Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat, Bapak Miskam mengungkapkan yaitu : Ya, memang kita sampai saat ini baru memberikan informasi melalui pemberitaan di baliho, spanduk jalan, dan juga kominikasi langsung ke jajaran perangkat desa atau biasa kita sebut Lurah, RT atau RW untuk ikut serta. 66 Seperti yang dikatakan oleh Bapak Yusuf mengenai target dari sosialisasi program ini di jelaskan bahwa: Pada sosialisasi ini kami menargetkan untuk seluruh warga kami khususnya yang ada di Kelurahan Kemanggisan paham mengenai e-ktp dan kedepannya semuanya sudah menggunakan e-ktp, hal ini diperkuat dengan informasiinformasi yang diberikan melalui media massa yang mebantu berjalannya kegiatan sosialisasi ini. 67 Senada dengan pernyataan Bapak Miskam : Bapak Harry Widianto salah seorang wartawan dalam kutipannya pun menuturkan hal yang sama: Saya membantu dari pekerjaan dari Public Relations Kominfomas Jakarta Barat untuk memberikan informasi melalui pemberitaan kepada masyarakat yang ditayangkan di media televisi yang masyarakat bisa lihat di tayangan berita Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Harry Widianto pada tanggal

30 77 Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada salah seorang masyarakat di Kelurahan Kemanggisan, Syarif Hidayat menuturkan tentang strategi komunikasi e-ktp yaitu: Contoh programnya waktu itu saya lihat juga di televisi tentang pemberitaan untuk pembuatan e-ktp di Indonesia secara serempak. 69 Dan Bapak Syarif Hidayat menambahkan pendapatnya tentang strategi sosialisasi program e-ktp yang dilakukan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil: Menurut saya sih sudah baik tapi harus lebih rutin dan menyeluruh untuk penyampaian informasinya, cuma harapan saya berharap dengan adanya e-ktp ini untuk pendataan di Kelurahan akan lebih baik dan lebih mudah. 70 Karena Public Relations Kominfomas saat ini mengemban tugas membuat strategi komunikasi menyosialisaikan dan memberikan pemahaman program e-ktp kepada khalayak, Public Relations Kominfomas juga harus dapat membuat program tersebut agar dapat menjangkau masing-masing khalayak. Seperti dituturkan Bapak Rahmat Mulyadi sebagai berikut ini: Seperti yang tadi saya sudah katakan, strategi komunikasinya kan melalui berbagai aliran media, jadi untuk menjangkau sasaran khalayaknya itu tergantung media yang digunakan, kalau melihat Indonesia itu kan luas, banyak berbagai pulau-pulau, media televisi itu belum tentu dilihat oleh masyarakat, media cetak nasional juga belum tentu di baca oleh masyarakat, makanya kepada Perangkat Daerah juga diharapkan ikut mengambil andil dalam sosialisasi di daerahnya masingmasing Hasil wawancara dengan Bapak Syarif Hidayat pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Syarif Hidayat pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

31 78 Staff Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil selaku narasumber pembanding dari Bapak Miskam mengungkapkan tentang strategi komunikasi yang di lakukan adalah: Sebenarnya strategi komunikasi yang dilakukan kami dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil salama ini dalam menyosialisasikan program tersebut masih terbatas di media massa saja. Masih ada beberapa masyarakat yang belum tahu program ini oleh karena itu dibutuhkannya peran serta dari Pejabat dari daerah setempat untuk mensosialisasikannya. 72 d. Pemilihan media dan teknik-teknik publik Adapun kegiatan bentuk kerjasama yang dilakukan oleh Public Relations Kominfomas dengan media massa dalam menyukseskan program e-ktp seperti yang dituturkan oleh Bapak Rahmat Mulyadi berdasarkan hasil wawancara berikut ini: Bentuk kerjasamanya, kalau Talk Show baru di saluran televisi pemerintah, bersama TVRI melakukan sosialisasi berbagai kebijakan-kebijakan Kemendagri. Kita juga membuat siaran pers e-ktp kemudian mengadakan jumpa pers memberikan penjelasan kepada wartawan maksud dari program e-ktp. 73 Bentuk dari sosialisasi program e-ktp ini tentu saja tidak lepas dari peran berbagai pihak termasuk pihak-pihak yang menyiapkan data untuk media massa seperti diutarakan oleh Bapak Rahmat Mulyadi berikut ini: Sudin Dukcapil itu kan unit kerja yang mempunyai tugas mengolah data kependudukan masyarakat terutama di ruang 72 Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

32 79 lingkupnya dan Sudin Dukcapil melanjutkan tindakan tersebut ke struktur yang bisa berhadapan langsung dengan masyarakat. 74 Berdasarkan uraian di atas, hal ini dikuatkan dari pernyataan salah satu Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat, Bapak Miskam: Iya kami berperan sebagai informan kepada masyarakat yang ada di Jakarta Barat. 75 Dan beliau menambahkan tentang beberapa media yang diajak berkerjasama diantaranya yaitu: Media yang digunakan diantaranya adalah stasiun pemancar milik pemerintah dan pemberitaan yang sedang marak memperbincangkan e-ktp masih banyak yah seperti baliho, spanduk, dan lain sebagainya. 76 Pada wawancara dengan Staff Kelurahan Kemanggisan, Bapak Yusuf mengungkapkan mengenai media yang digunakan untuk mensosialisasikan e-ktp sebagai berikut: Media yang digunakan oleh pemerintah pusat yang pastinya sudah menggunakan media elektronik seperti televisi radio dan internet, namun kami hanya menggunakan spanduk, baliho dan poster-poster yang sudah disiapkan oleh Kominfomas dan Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil dan memasangnya di tempat-tempat yang strategis disekitar Kelurahan Kemanggisan agar masyarakat di wilayah sini mengetahui adanya sosialisasi program e-ktp. 77 Selain pihak-pihak tersebut adapula pihak yang berkompeten dalam menentukan media massa saja yang terlibat. 74 Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pada tanggal

33 80 Pihak tersebut akan bersinergi dengan Suku Dinas Kominfomas dalam pencapaian program yang ideal dengan publik. Dalam wawancaranya dengan peneliti, Bapak Rahmat Mulyadi selaku Public Relations Kominfomas menyebutkan bahwa peran yang menentukan media mana saja itu mulai dari top pimpinan. Lebih lengkapnya, berikut penuturannya: Yang menentukan media mana saja itu mulai dari top pimpinan, seperti Kepala Suku Dinas Kominfomas Provinsi DKI Jakarta, sebagai Public Relations Kominfomas hanya memberikan usulan dan saran yang media yang akan digunakan untuk menunjang aktifitas sosialisasi E-KTP. 78 e. Perencanaan Anggaran Penyusunan dan perencanaan anggaran dilakukan oleh Dinas Dukcapil DKI, dalam melakukan aktivitas atau kegiatan banyak faktor yang mempengaruhi anggaran atau biaya. Faktorfaktor tersebut seringkali terdiri dari variabel dan unsur-unsur yang berlainan. Seperti yang dikemukakan oleh Public Relations Kominfomas, Bapak Rahmat Mulyadi sebagai berikut: Perencanaan anggaran dilakukan oleh Dinas Dukcapil DKI Jakarta, pada pembicaran awal biasanya telah mendapatkan gambaran tentang apa saja yang akan dilakukan dan besarnya biaya untuk melakukan kegiatan tersebut. Nah, dari situ kami bisa melakukan perencanaan anggaran untuk project tersebut. 79 Public Relations Kominfomas melakukan perencanaan anggaran sebelum diajukan kepada Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta. Pada pembicaraan awal mereka telah 78 Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

34 81 mendapatkan gambaran tentang apa saja yang akan dilakukan dan besarnya biaya untuk melakukan kegiatan tersebut. Pengeluaran anggaran juga harus disesuaikan dengan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Sejauhmana relevansinya antara anggaran dan tujuan yang ingin dicapai. Mengenai relevansi antara pengeluaran anggaran dengan pencapaian tujuan yang ingin dicapai, Public Relations Kominfomas, Bapak Rahmat Mulyadi mengatakan: Dalam penetapan anggaran elemen terpenting adalah bagaimana rencana yang kita buat dapat serealistis mungkin. Dengan adanya anggaran yang realistis, tujuan dan target sasaran dapat dicapai dengan mudah. 80 Dalam hal ini Public Relations Kominfomas melakukan perencanaan anggaran sebelum diajukan kepada Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta. Anggaran yang dibuat ditujukan untuk pelaksanaan kegiatan dan project tersebut. Serta anggaran yang dibuat harus serealistis mungkin agar tujuan dan target sasaran dapat dicapai dengan mudah. Dalam menentukan anggaran biaya yang akan diajukan kepada Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta. Public Relations Kominfomas membuat anggaran biaya yang diajukan kepada Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI 80 Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

35 82 Jakarta dengan sangat realistis dengan event atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Seperti yang dikemukakan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat, Bapak Miskam menegaskan bahwa: Sebenarnya masalah perencanaan anggaran itu telah ditetapkan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta Barat, disini kami selaku Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil hanya menerima dari budget yang telah dianggarkan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat untuk dipergunakan dalam proses pelaksanaan program e-ktp. 81 Pada permasalah perencanaan anggaran Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat tidak memberikan perencanaan hanya saja menerima anggaran yang telah ditetapkan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil DKI Jakarta yang dipergunakan dalam program ini. Seorang wartawan, Bapak Harry Widianto mengemukakan tentang anggaran dana yang ditetapkan oleh Dinas Dukcapil untuk program E-KTP. Ya, pada waktu itu saya pernah mendapat kabar bahwa untuk program E-KTP ini dalam APBD 2012, Dinas Dukcapil DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp 7,4 miliar untuk pengadaan perangkat e-ktp ini yang diperkirakan harga satu perangkat e-ktp senilai Rp 41,3 juta yang terdiri dari 12 jenis barang, diantaranya kamera digital, komputer, pemindai retina mata, dan server. dan dipastikan untuk setiap kelurahan memiliki satu perangkat alat untuk memperlancar, sedangkan di Jakarta Barat sendiri memiliki 56 kelurahan Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Harry Widianto pada tanggal

36 83 Dengan hasil wawancara dengan seorang wartawan, dapat diperoleh informasi bahwa Dinas Dukcapil DKI Jakarta telah mengajukan anggaran sebesar 7,4 miliar untuk program ini dan telah diperkirakan untuk membeli seperangkat alat sebesar 41,3 juta dan diperkirakan setiap kelurahan memilikinya. Sedangkan Staff Kelurahan Kemanggisan menegaskan mengenai perencanaan anggaran untuk pelaksanaan sosialisasi program E-KTP sebagi berikut: Sebetulnya untuk perencanaan anggaran ini dilakukan oleh Dinas Dukcapil DKI Jakarta dan akan dibagikan ke setiap Sudin Dukcapil, namun di Kelurahan Kemanggisan kami mengajukan biaya yang realistis yang dikeluarkan untuk operasional penerbitan E-KTP sejauh ini masalah peralatan kami mendapatnya dari Dinas Dukcapil DKI Jakarta yang diberikan melalui Sudin Dukcapil Jakarta Barat 83 Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa anggaran tersebut dibuat oleh Dinas Dukcapil DKI Jakarta dan peralatan yang digunakan juga melalui anggaran tersebut hanya saja untuk biaya operasionala pada saat pelaksanaan setiap instansi menyusun terlebih dahulu secara realistis untuk diajukan ke Sudin Dukcapil. f. Pengukuran hasil Setelah melakukan pengenalan situasi, penetapan tujuan, penetapan khalayak, pemilihan media dan teknik-teknik Public Relations, kemudian melakukan perencanaan anggaran, dan langkah terakhir adalah pengukuran hasil. 83 Hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pada tanggal

37 84 Dalam melakukan pengukuran hasil dilakukan penilaian melalui media. Public Relations Kominfomas menuturkan mengenai kendala atau hambatan dalam mengimplementasikan strategi komunikasi yang telah dibuat yaitu: Kendala-kendala yang dihadapi oleh tim kami adalah waktu pelaksanaan pembuatan E-KTP ini haarus disesuaikan pula di hari libur karena banyak masyarakat yang bekerja yang merasa kesulitan untuk dating dikarenakan kesulitan izin kerja. Ada juga kendala-kendala pada saat dilapangan tentang peralatn dan listrik yang bias mengganggu produktifitas. 84 Dalam wawancara dengan peneliti, Bapak Miskam selaku Sudin Dukcapil menyebutkan beberapa solusi yang ditanggapi karena adanya kendala tersebut, berikut penuturannya: Kami sekarang melayani pembuatan E-KTP di hari kerja sampai dengan jam 6 malam tapi di hari libur kami juga melayani sampai jam 4 sore jadi tak ada alasan bagi mereka yang bekerja yang mengatakan tidak ada waktu, dan untuk kendala dilapangan kami menshare masalah tersebut dengan pemerintah pusat. 85 Pernyataan di atas dibenarkan oleh salah seorang masyarakat di Kelurahan Kemanggisan yaitu Bapak Syarif Hidayat mengemukakan mengenai kendala yang dihadapi Sudin Dukcapil dalam rangka menyosialisasikan program E-KTP : Ya, banyak ya kendala dari segi waktu karena saya kan bekerja, untungnya saja masih bisa melayani di hari sabtu dan minggu, terus alatnya cuma satu jadinya lama nunggunya Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Syarif Hidayat pada tanggal

38 85 Dan pernyataan tersebut dibenarkan oleh Bapak Harry Widianto salah wartawan tentang tanggapan yang disampaikan oleh Sudin Dukcapil yaitu: Ya kalau memang mereka bermasalah di waktu, maka Pihak Kelurahan pun membantu Sudin Dukcapil Jakarta Barat untuk meberikan pelayanan di hari libur. 87 Bapak Yusuf mengungkapkan hasil dari aktifitas sosialisasi yang telah dilakukan di lingkungan Kelurahan Kemanggisan sebagai berikut: Untuk hasil yang diperoleh belum terlihat secara totalitas karena semuanya belum berjalan baru setengah jalan kalau dapat dikatakan karena belum adanya penerbitan E-KTP, tapi jiak hasilnya kami dapat katakana ini sudah dilakukan secara optimal dan hasilnya pun cukup memuaskan walaupun dalam pelaksanaan mengalami beberapa hambatan namun hal tersebut tidak mematahkan tujuan kita dalam mensosialisasikan program E-KTP ini. 88 Kemudian Bapak Ramhat Mulyadi menyampaikan metode yang dilakukan untuk mengevaluasi strategi kominikasi yang dijalankan pusat informasi dan humas: Sebenarnya kita berupaya untuk melakukan komunikasi melalui media-media, dan menganalisis berita-berita tentang kependudukan sesuai fungsinya dibidang Public Relations Kominfomas sehingga berita-berita itu bisa dianalisis, terutama pada yang kontra-kontra apa yang mereka tuntut? Melalui forum seperti talkshow kita bisa melihat langsung apa yang kita lakukan komunikasi kepada masyarakat apakah tingkat penolakan masih tinggi atau tidak walaupun sudah pasti ada dari pihak yang kontra terhadap program e-ktp ini Hasil wawancara dengan Bapak Harry Widianto pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Yusuf pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

39 86 Sementara Bapak Syarif Hidayat selaku masyarakat, yang ikut berpartisipasi dalam program e-ktp menyarankan tentang strategi komunikasi yang dilakukan oleh Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil dalam menyosialisasikan program e-ktp, berikut saran dari Bapak Syarif Hidayat: Sebenarnya sudah cukup baik tetapi saya sarankan Sudin Dukcapil dalam menyosialisasikan program tersebut dilakukan tidak hanya lebih dominan ke media saja, tetapi juga langsung ke lapangan bertemu dengan masyarakat, serta lakukan pendataan yang lebih detail dan terperinci agar seluruh masyarakat ikut berpartisipasi pada program e-ktp ini. 90 Sedangkan untuk melihat strategi kominikasi ini berhasil atau tidak, menurut Bapak Miskam menjelaskan dalam penuturan sebagai berikut: Yaa..kebijakan itu setidaknya membutuhkan minimal satu tahun karena setiap institusi pemerintahan mengeluarkan suatu kebijakan itu pasti akan mendapatkan pro dan kontra, dan untuk hasilnya belum bisa dikatakan berhasil atau tidak, lah wong programnya saja baru dimulai dan masih berjalan pengambilan data. Mudah-mudahan program ini berjalan dengan lancar. 91 Menurut Bapak Rahmat Mulyadi strategi komunikasi yang selesai dilakukan dalam mempublikasikan program e-ktp berjalan dengan baik dan membuahkan hasil yang memuaskan, berikut penuturannya: Untuk hasil belum berani kita untuk mengataannya, yang pasti harapannya kan ini hasilnya baik karena pengambilan data belum 100% jadi kami tidak bisa menginformasikannya Hasil wawancara dengan Bapak Syarif Hidayat pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Miskam pada tanggal Hasil wawancara dengan Bapak Rahmat Mulyadi pada tanggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang, dan Visi dan Misi SUDIN Pajak Jakarta Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang, dan Visi dan Misi SUDIN Pajak Jakarta Barat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang, dan Visi dan Misi SUDIN Pajak Jakarta Barat 1.1.1 Latar Belakang Provinsi DKI Jakarta merupakan kota dengan banyak peran, yaitu sebagai pusat pemerintahan, pusat kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha. Jakarta Barat merupakan salah satu bagian yang memiliki kedudukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk Usaha, Bidang Usaha, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Peraturan Pemerintah Nomor : 25 Tahun 1978, wilayah DKI Jakarta di bagi menjadi 5 (lima) wilayah kota administrasif.

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA TAHUN 2016 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA SALATIGA 2017 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang dilakukan di Suku Dinas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang dilakukan di Suku Dinas 107 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data dan penelitian yang dilakukan di Suku Dinas Kependudukan & Catatan Sipil Jakarta Barat tentang Public Relations Kominfomas dalam

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMUDA, OLAHRAGA DAN PARIWISATA KABUPATEN

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2007 TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 127 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT' PENATAAN DAN PENGEMBANGAN KAWASAN KOTA TUA DINAS KEBUDAYAAN DAN PERMUSEUMAN

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 69 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN

Lebih terperinci

BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR 4O TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR 4O TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TULANG BAWANG BARAT PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI TULANG BAWANG BARAT NOMOR 4O TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA PERANGKAT DAERAH DINAS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN ================================================================ PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PEKALONGAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SIDOARJO

Lebih terperinci

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2011

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2011 BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TATA KERJA PADA SEKRETARIAT DAERAH DAN STAF AHLI BUPATI KABUPATEN KENDAL

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

TENTANG WALIKOTA BEKASI,

TENTANG WALIKOTA BEKASI, BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 35 2010 SERI : D PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 35 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SERTA RINCIAN TUGAS JABATAN PADA SEKRETARIAT DAERAH KOTA BEKASI DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DAN TATA KERJA PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN KENDAL Menimbang

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Dicabut dengan Perwal Nomor 88 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI GORONTALO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. No.998, 2014 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 19 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelayanan Publik adalah suatu kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL

Lebih terperinci

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG 2.1 Sejarah Instansi Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung adalah instansi yang berada dibawah

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH ISTIMEWA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KELEMBAGAAN PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG

BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG BAB II KONDISI OBJEKTIF KOMINFO KABUPATEN SERANG A. Sejarah dan Perkembangan Bagian Kominfo Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten Serang Denga adanya kesadaran akan sistem informasi, dan pemberlakuan

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN KUNINGAN DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG I SALINAN I GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNURPROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENGELOLA GELANGGANG

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU, WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 90 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di Kantor Walikota Jakarta Barat khususnya di instansi Kepegawaian. Adapun

Lebih terperinci

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 115 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kartu Tanda Penduduk atau KTP adalah suatu identitas resmi yang

BAB I PENDAHULUAN. Kartu Tanda Penduduk atau KTP adalah suatu identitas resmi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kartu Tanda Penduduk atau KTP adalah suatu identitas resmi yang diterbitkan oleh instansi pelaksanaan yang berlaku di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG

QANUN ACEH NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG QANUN ACEH NOMOR : TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT ACEH PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KAMPUNG KABUPATEN

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 16

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT, Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DUMAI

PEMERINTAH KOTA DUMAI PEMERINTAH KOTA DUMAI PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR : 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT KOMISI PENYIARAN INDONESIA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG DRAFT PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.24/MEN/2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 33 TAHUN 2009 T E N T A N G TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI, TATA KERJA, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS KOMUNIKASI

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 23 Tahun 2012 tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Lokasi Perusahaan Penulis dalam menyususn skripsi ini melakukan penelitian pada Kantor Suku Dinas Jakarta Barat sebagai objek penelitian yang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT

PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT 1 PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 541 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN PERTAMBANGAN KABUPATEN GARUT BUPATI GARUT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KARIMUN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA TENTANG I SALINAN I GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA LABORATORIUM KEBAKARAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 71 2016 SERI : D PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA PADA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JAYAWIJAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 64 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan daerah merupakan satu kesatuan dengan pembangunan nasional, yang pelaksanaannya tetap dan senantiasa memperhatikan kondisi, potensi dan sumber daya daerah

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

MATRIK LAKIP 2015 INDIKATOR KINERJA. Menerapkan dan. 30% (Renstra) gov. Melaksanakan pelatihan teknologi informasi kepada aparatur, mengembangkan

MATRIK LAKIP 2015 INDIKATOR KINERJA. Menerapkan dan. 30% (Renstra) gov. Melaksanakan pelatihan teknologi informasi kepada aparatur, mengembangkan Kegiatan 1. Mewujudkan 1. Meningkatnya kehandalan e- 1. Persentase penurunan 1. Meningkatnya keamanan Persentase Peningkatan Keamanan Sistem 1.1 Optimalisasi Perangkat Jaringan 30% gov tingkat sistem keamanan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 21 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI SEKRETARIAT DAERAH KOTA SEMARANG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 172 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 172 TAHUN 2015 TENTANG I SALINAN I GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 172 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PENGELOLA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN PROFIL PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Kata Pengantar Proses demokratisasi telah mengubah paradigma semua Kementerian/Lembaga Pemerintah saat ini dimana transparansi, akuntabilitas dan

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 28 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN Dalam bab tiga ini akan menjelaskan analisis sistem yang sedang berjalan dan pemecahan masalah. Analisis dan pemecahan masalah di dapat dari sumber data yang diperoleh

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA DUMAI, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN

Lebih terperinci