EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RS X NASKAH PUBLIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RS X NASKAH PUBLIKASI"

Transkripsi

1 EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RS X NASKAH PUBLIKASI Oleh : ESTY JAYANTI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2013 i

2 2

3 EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER PARU DI INSTALASI RAWAT INAP RS X EVALUATION THE USING OF CHEMOTHERAPY TO LUNG CANCER PATIENTS AT INSTALLATION OF HOSPITAL X Esty Jayanti*, Arief Rahman Hakim**, dan Peni Indrayudha* *Fakultas Farmasi,Universitas Muhammadiyah Surakarta **Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ABSTRAK Kanker paru merupakan masalah kesehatan di negara maju dan juga di negara berkembang. Hasil penelitian di Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun dengan sampel 181 pasien adalah 14,55% dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 5 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat kemoterapi serta mengevaluasi penggunaan obat kemoterapi pada pasien kanker paru di Instalasi Rawat Inap RS X tahun Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental yang dilakukan secara retrospektif dengan pengambilan sampel secara purposive sampling dan dianalisis dengan metode analisis deskriptif. Data diambil dari data rekam medik pasien kanker paru di Instalasi Rawat Inap RS X tahun Data yang dianalisis meliputi aspek tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, dan tepat pasien. Terapi pengobatan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan kemoterapi. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa regimen kemoterapi kanker paru yang digunakan di RSUD Dr.Moewardi tahhun adalah Cisplatin + (23,61%), Paclitaxel + Cisplatin (38,88%), Gemcitabine + Cisplatin (2,78%), Ebetasol + Carboplatim (2,78%), Paclitaxel + Carboplatin (13,89%), Carboplatin + Ebetaxel (2,78%), Carboplatin + (8,33%), Gimzar + Cisplatin (1,39%), Navelbine + Paxus (1,39%), Paxus (1,39), Gimzar (1,39%), Navelbine (1,39%). Evaluasi penggunaan kemoterapi pada pasien kanker paru berdasarkan guidelines dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN) tahun 2009 dan 2010, di peroleh hasil bahwa 72 pasien kanker paru (100%) dinyatakan tepat indikasi, 34 pasien (24,48%) tepat obat, dosis kurang 4 pasien (2,88%), dosis lebih 13 pasien (9,36%) dan tidak tepat dosis 55 pasien (39,60%), 70 pasien (97,22%) tepat pasien. Kata kunci : kanker paru, kemoterapi, pasien rawat inap, RS X, NCCN ABSTRACT Lung cancer is a health problem in advanced countries and also in developing countries. The results of the research in the Cancer Hospital Dharmais year with the sample of 181 patients was 14,55% survival rate with an average of 5 month. This research intends to know the description of the using chemotherapy medicine, and to evaluate the using of chemotherapy medicine to lung cancer patients at opname installation of Hospital X year This research is belonging to non experimental research which is done retrospectively by taking the sample using purposive sampling and analyzed by using 1

4 descriptive analysis method. The data is taken from recorded medical data of lung cancer patient at opname installation of Hospital X year The data which is analyzed includes the aspect of accurate indication, accurate medicine, accurate dosage, and accurate patient. Therapeutic treatment used in this research using chemotherapy. The result of the research show that regimentations of lung cancer chemotherapy used at Hospital X year are Cisplatin + (23,61%), Paclitaxel + Cisplatin (38,88%), Gemcitabine + Cisplatin (2,78%), Ebetasol + Carboplatin (2,78%), Paclitaxel + Carboplatin (13,89%), Carboplatin + Ebetaxel (2,78%), Carboplatin + (8,33%), Gimzar + Cisplatin (1,39%), Navelbine + Paxus (1,39%), Paxus (1,39), Gimzar (1,39%), Navelbine (1,39%). The evaluation of the using cemotherapy to lung cancer patient according to guidelines from National Comprehensive Cancer Network (NCCN) at 2009 and 2010, is obtained the result that 72 patients of lung cancer (100%) are stated accurate indication, 34 patients (24,48%) are accurate medicine,according to the dosage accuracy, under dose 4 patient (2,88%), over dose 13 patient (9,36%) and not accurate 55 patient (39,60%), 70 patients (97,22%) accurate patient. Key words: lung cancer, chemotherapy, installation patient, hospital X, NCCN PENDAHULUAN Kanker paru merupakan masalah kesehatan di negara maju dan juga di negara berkembang. Pada tahun 2001 ada penelitian tentang tingkat kelangsungan hidup pada penderita kanker paru di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Desain penelitian ini menggunakan studi longitudinal, data dikumpulkan dari pasien kanker paru rekam medis pada Januari 1998 sampai November Sampel adalah 181 pasien, data dikumpulkan dari catatan medis dan menelepon untuk menetapkan berapa lama setiap pasien kanker paru selamat. Hasil penelitian ini menunjukan selama 2 tahun untuk pasien kanker paru di Rumah Sakit kanker Dharmais adalah 14,55% dengan tingkat kelangsungan hidup rata-rata 5 bulan (Rasyid,2001). Kanker paru adalah penyebab utama kematian terkait penyakit kanker di Amerika Serikat dan seluruh dunia. Pada 2011, diperkirakan kematian ( pada pria, pada wanita) dari kanker paru yang terjadi di Amerika Serikat. Tingkat ketahanan hidup selama lima tahun untuk kanker paru hanya sekitar 15,6% sebagian karena kebanyakan pasien telah memiliki kanker paru stadium lanjut pada saat diagnosa awal (NCCN, 2012). Selama periode tahun terdapat 142 (90 pasien pada tahun 2005 dan 52 pasien pada tahun 2006) dengan diagnosa utama kanker paru dan menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, hanya 90 pasien yang memenuhi ktiteria inklusi. Hasil penelitian disajikan dalam dua bagian, yaitu berdasarkan pada karakteristik 2

5 pengobatan dan ketepatan kemoterapi. Pada karakteristik pengobatan diperoleh premedikasi yang paling banyak digunakan adalah antiemetik (29,2%), kombinasi premedikasi ysng paling banyak digunakan adalah dexametason, difenhidramin, ranitidine, ondansetron yaitu sebanyak 27 pasien (30,3%), kemoterapi yang paling banyak digunakan adalah paxus/taxol/ paclitaxel dan carboplati sebanyak 32 pasien (35,56), dan terdapat 2 pasien (2,28%) yang menjalani siklus kemoterapi secara lengkap. Sedangkan pada ketepatan kemoterapi diperoleh hasil tepat indikasi sebanyak 90 pasien (100%), tepat obat sebanyak 78 pasien (86,66%), tepat pasien sebanyak 90 pasien (100%), dan ketepaan dosis tidak dapat dianalisis karena rekam medik pasien tidak terdapat tinggi badan (Syamiatun,2008). Kemoterapi merupakan pilihan pengobatan pada pasien dengan diagnosa kanker paru, terutama pada jenis small-cell lung cancer karena metastasis. Kemoterapi juga dapat digunakan bersamaan dengan terapi surgikal (pembedahan). Agen kemoterapi yang biasanya diberikan untuk menangani kanker, termasuk kombinasi dari: 1) cyclophospamide, deoxorubicin, methotrexate, dan procarbazine 2) etoposide dan ciplatin 3) mitomycin, vinblastine, dan ciplatin (Somantri,2008). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan kemajuan pada pengobatan pasien kanker paru dengan kemoterapi obat sehingga pengobatan dapat lebih baik. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian non eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian deskriptif, pengambilan data dilakukan secara retrospektif terhadap data yang ada dikartu rekam medik kasus Kanker Paru di Instalasi Rawat Inap RS X Tahun Definisi Operasional Variabel Kanker Paru yang diteliti adalah semua kasus yang didiagnosis utama Kanker Paru dengan pengobatan kemoterapi yang ada di Instalasi Rawat Inap RS X. Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah guideline dari National Comprehensive Cancer Network Clinical Practice Guidline in Oncologi tahun 2009 dan Bahan Bahan yang digunakan adalah berkas rekam medik pada pasien kanker paru dengan pengobatan kemoterapi di instalasi rawat inap RS X tahun Data yang 3

6 diambil adalah data pasien (umur, tinggi badan, berat badan), diagnosa, stadium, regimen obat kemoterapi dan dosis obat. Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilakukan di Rumah Sakit X. Jalannya Penelitian Perijinan penelitian dari pihak fakultas yang ditujukan kepada RS X untuk mendapatkan persetujuan melakukan penelitian. Pengambilan data diambil dari catatan rekam medik di bagian rekam medik RS X, dari rekam medik yang diperoleh di catat data-data pasien kanker paru yang meliputi data pasien (nomor rekam medik, umur, tinggi badan, berat badan), riwayat penyakit (diagnosa, stadium), penggunaan obat kemoterapi (nama regimen obat, dosis). Analisis yaitu dengan menganilisis data yang diperoleh dari catatan rekam medik pasien berdasarkan identifikasi karakteristik pasien, karakteristik pengobatan, dan evaluasi penggunaan kemoterapi pada psien kanker paru yang meliputi tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis yang dibandingkan dengan guidelines dari National Comprehensive Cancer Network Clinical Practice Guidelines in Oncology (NCCN) tahun Populasi dan sampel Populasi penelitian adalah pasien kanker paru di instalasi rawat inap RS X tahun Di Instalasi Rawat Inap RS X pada tahun 2010 terdapat 90 pasien dan tahun 2011 terdapat 119 pasien kanker paru namun hanya 72 pasien yang melakukan pengobatan dengan kemoterapi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu peneliti menentukan sendiri sampel yang akan diambil yang sesuai dengan kriteria tersebut meliputi pasien kanker paru yang melakukan pengobatan dengan kemoterapi di Instalasi Rawat Inap RS X Tahun Analisis Data Data yang diperoleh dari rekam medik kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memperoleh informasi mengenai: Karakteristik pasien meliputi distribusi umur, jenis kelamin, domisili, jenis sel kanker, dan stadium pasien kanker paru di Instalasi Rawat Inap RS X tahun Karakteristik pengobatan pasien kanker paru yang meliput variasi premedikasi, variasi kemoterapi, varias siklus pengobatan selama periode tahun 2010 dan tahun 2011 di Instalasi Rawat Inap RS X. 4

7 Evaluasi penggunaan kemoterapi ditinjau dari aspek kesesuaian penggunaan obat dengan guidelines dari National Comprehensive Cancer Network Clinical Practice Guidelines in Oncology (NCCN) tahun 200 dan HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Pasien Selama periode tahun terdapat 209 (90 pasien pada tahun 2010 dan 119 pasien pada tahun 2011) dengan diagnosa utama kanker paru dan menjalani rawat inap di RS X, hanya 72 pasien yang memenuhi kriteria untuk dilakukan analisis. Pada penelitian ini, subyek penelitian akan dianalisis berdasarkan umur, jenis kelamin, domisili, jenis sel kanker dan stadium. Umur Penelitian pada umur pasien ini dikategorikan ke dalam 6 kelompok kemudian dihitung presentasinya sesuai dengan yang dikategorikan. Penentuan rentang umur didasarkan pada insiden kanker paru terbanyak yaitu rentang umur tahun yang sesuai dengan Pharmachotherapy a pathophysiologic approach, Dipiro et al., Presentasi umur pasien dihitung dengan membandingkan umur pasien yang dirawat inap di rumah sakit terhadap total populasi pada kasus, dapat di lihat pada tabel 1. Tabel 1. Karakteristik pasien berdasarkan umur pada pasien kanker paru di RS X tahun Karakteristik Umur (tahun) Jumlah Pasien Persentase (%) < , , , , ,50 >77 2 2,7 Total Berdasarkan hasil persentase data kelompok umur di RS X tersebut, menunjukan bahwa distribusi terbanyak yang menderita kanker paru adalah umur tahun yaitu sebanyak 34 pasien (47,22). Hal ini terjadi dapat dikarenakan banyaknya rokok yang dihisap oleh pasien. Merokok dalam jangka yaitu tahun, dengan jumlah merokok: 1-10 batang/hari meningkat resiko 15 kali, batang/hari meningkat resiko kali, batang/hari meningkatkan resiko kali (Alsagaff, 1995). Semakin tinggi umur semakin banyak rokok yang dihisap sehingga resiko terjadinya kanker paru tinggi pula. 5

8 Jenis Kelamin Karakteristik sampel berdasarkan jenis kelamin di RS X tercantum pada tabel. Dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Karakteristik pasien berdasaran jenis kelamin pada pasien kanker paru di RS X tahun Karakteristik Jenis Kelamin Jumlah Pasien Persentase (%) Perempuan Laki-laki Total ,72 65, Berdasarkan data tersebut bahwa pasien berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dari pada jenis kelamin perempuan yaitu 47 pasien laki-laki (65,28%). Kanker paru merupakan kanker yang paling banyak diderita oleh laki-laki meskipun angka kejadian pada perempuan cenderung meningkat, hal ini berkaitan dengan gaya hidup (merokok). Di dunia, insiden kanker paru menduduki urutan kedua setelah kanker prostat pada lakilaki dan setelah kanker payudara pada perempuan, serta angka kematian kanker menduduki urutan yang pertama pada laki-laki maupun pada perempuan. Jenis Sel Kanker Ditemukannya jenis sel (histologist) kanker adalah syarat utama untuk mengatakan sesorang penderita kanker dan selanjutnya dapat ditentukan stadium penyakit secepat mungkin untuk pengobatan terbaik. Tabel 4. Karakteristik pasien berdasarkan jenis sel kanker pada pasien kanker paru di RS X tahun Karakteristik Jenis Sel Kanker Jumlah Pasien Persentase (%) Jenis SCLC 11 15,27 Jenis NSCLC a. Adeno ca b. Large cell c. Epidermoid ca/squamos cell d. Squamos cell ,89 36,11 4,17 5,56 Total Berdasarkan data tersebut pasien yang terdiagnosa jenis small cell lung cancer (SCLC) sebanyak 11 pasien (15,27%). Sedangkan jenis non-small cell lugn cancer (NSCLC) sebanyak 61 pasien. Stadium Berdasarkan hispatologis, jenis sel kanker paru secara umum dibagi atas dua kelompok yaitu kanker paru jenis karsinoma sel kecil (KPKSK) atau small cell lung cancer (SLCC) dan kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil (KPKBSK) atau nonsmall cell lung cancer (NSCLC). Berdasarkan kalsifikasi guideline dari National Comprehensive Cancer Network Clinical Practise Guideline In Oncologi (NCCN) tahun 2012 stadium kanker paru terdapat empat stadium yaitu stadium I, II, III, IV. Stadium I terbagi IA dan IB, stadium II terbagi menjadi IIA dan IIB. Dan stadium III terbagi menjadi stadium IIIA dan IIIB. 6

9 Tabel 5. Karakteristik pasien berdasarkan stadium kanker pada pasien kanker paru di RS X tahun Karakteristik Stadium Jumlah Pasien Persentase (%) Jenis SCLC 11 15,27 Jenis NSCLC a. Stadium IA - - b. Stadium IB - - c. Stadium IIA - - d. Stadium IIB 4 5,56 e. Stadium IIIA 4 5,56 f. Stadium IIIB 10 13,89 g. Stadium IV 43 59,72 Total Berdasarkan hasil penelitian pada pasien dengan diagnosa kanker paru dan telah menjalani terapi dengan regimen kemoterapi di instalasi rawat inap RS X periode tahun , penderita kanker paru stadium IV menduduki persentase paling besar di bandingkan dengan stadium yang lain yaitu sebanyak 43 pasien (59,72%). Hal ini menunjukan karakteristik pasien rawat inap kanker paru yang paling banyak di RS X tahun 2010 sampai dengan 2011 merupakan pasien dengan stadium IIIB dan IV. Ini disebabkan biasanya keluhan ringan terjadi pada mereka yang masih dalam stadium dini yaitu I dan stadium II. Data di Indonesia maupun laporan negara maju kebanyakan kasus kanker paru terdiagnosis ketika penyakit telah berada pada stadium lanjut yaitu stadium III dan stadium IV. Karakteristik Pengobatan Karakteristik pengobatan dalam penelitian kali ini dikelompokkan berdasarkan variasi premedikasi, variasi regimen kemoterapi. Setiap pasien dapat menerima 2 jenis obat atau lebih sesuai dengan penggolongan obatnya. Dari semua obat yang diberikan pada pasien kemoterapi ini digunakan secara intra vena (i.v). Variasi Premedikasi Pengobatan kanker paru dengan kemoterapi yaitu pada 72 pasien yang diteliti, sebelumnya diberikan obat sebagai premedikasi untuk menjaga kondisi kesehatan pasien sehingga dapat menjalankan kemoterapi dengan baik. Hal ini sangat penting mengingat efek samping dari obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi sangat tidak menyenangkan bagi pasien, sehingga sedmikian mungkin dihindarkan dengan adanya premedikasi sebelum menjalankan kemoterapi. Pengobatan dengan variasi premedikasi ini, obat-obat yang digunakan untuk premedikasi sebagai antiemetik, penguat efek antiemetik, antialergi, dan antiulserasi. Penggolongan obat-obat dari variasi premedikasi yang digunankan di RS X tahun dapat dilihat pada tabel 6. 7

10 Tabel 6. Variasi premedikasi dalam penggolongan obat pada pasien kanker paru yang menjalani kemoterapi di RS X tahun Golongan terapi Obat yang diberikan Jumlah pasien Persentase (%) Antiemetik Metoklopramid Ondansetron ,33 19,44 Total 20 27,77 Antialergi Dexametason 17 23,61 Difenhidramin 6 8,33 Total 23 31,94 Antiulserasi Ranitidin Omeprazol ,89 1,39 Total 29 40,28 Berdasarkan tabel 6 premedikasi yang paling banyak pada kemoterapi ini adalah antiulserasi. Obat-obatan antiulserasi yang diberikan di RS X meliputi ranitidin dan omeprazol. Anti ulserasi diindikasikan untuk mengurangi mielosupresi dan toksisitas saluran cerna akibat efek samping dari kemoterapi. Senyawa furan ini daya menghambatnya terhadap sekresi asam lebih kuat dari pada simetidin, tetapi lebih ringan dibandingkan penghambat pompa prpoton (omeprazol). Tidak merintangi perombakan oksidatif dari obat-obatan lain, sehingga tidak mengakibatkan interaksi yang diinginkan (Tjay dan Raharja, 2002). Variasi kemoterapi Kemoterapi yang biasa digunakan pada pasien kanker paru berdasarkan guidelline dari NCCN adalah cisplatin, paclitaxel (paxus/taxol), carboplatin, etoposide, gemcitabine. Tabel 7. Variasi kemoterapi pada pasien kanker paru di RS X tahun Regimen kemoterapi Jumlah pasien Persentase (%) Cisplatin dan etoposide 17 23,61 Paclitaxel (paxus/taxol) dan cisplatin 28 38,88 Gemsitabin dan cisplatin 2 2,78 Ebetasol dan carboplatin 2 2,78 Paclitaxel (paxus/taxol) dan carboplatin 10 13,89 Carboplatin dan ebetaxel 2 2,78 Carboplatin dan etoposide 6 8,33 Gimzar dan cisplatin 1 1,39 Navelbine dan paxus 1 1,39 Paxus 1 1,39 Gimzar 1 1,39 Navelbine 1 1,39 Total Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa regimen kemoterapi yang paling banyak digunakan pada pasien kanker paru adalah paclitaxel dan cisplatin yaitu sebanyak 28 pasien (38,88%). 8

11 Evaluasi Ketepatan Terapi Tepat Indikasi Ketepatan indikasi pada pasien kanker paru di Instalasi rawat inap RS X tahun merupakan ketepatan pemberian obat berdasarkan diagnosa dan penentuan stadium yang disesuaikan dengan guidelines dari National Comprehensive Cancer Network Clinical Practise Guidline in Oncology (NCCN) tahun Penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah penggunaan obat pada pasien kanker paru telah sesuai dengan guidline dari National Comprehensive Cancer Nnetwork Cllinical Practise Guidline in Oncology (NCCN) tahun Tabel 8. Evaluasi ketepatan indikasi pada pasien kanker paru di RS X tahun Indikasi Standar No. pasien Jumlah Persentase Ketepatan terapi pasien (%) Jenis SCLC 9,17,27,29,41,42,56,57,59,64, ,27 Tepat indikasi Jenis NSCLC a. Stadium I b. Stadium IIA c. Stadium IIB 5,18,19,26 4 5,56 Tepat indikasi d. Stadium IIIA kemoterapi 43,65,68,71 4 5,56 Tepat indikasi e. Stadium IIIB 3,4,28,47,48,49,50,58,60, ,89 Tepat indikasi f. Stadium IV 1,2,6,7,8,10,11,12,13,14,15,16,2 0,21,22,23,24,25,30,31,32,33,34,35,36,37,38,39,40,44,45,46,51, 52,53,54,55,61,62,66,67,70, ,72 Tepat indikasi Total Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa pasien kanker paru di Instalasi rawat inap RS X tahun sebanyak 72 pasien (100%) memperoleh pengobatan yang sesuai dengan indikasi berdasarkan guidelines dari National Comprehensive Cancer Network Clinical Practise Guideline in Oncology (NCCN) tahun 2012, yang menunjukkan bahwa dari semua stadium kanker paru mendapat kemoterapi. Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada RSUP Dr.Sardjito yogyakarta tahun , dari 90 pasien kanker paru rawat inap memiliki 100% tepat indikasi karena semua pasien mendapat pengobatan dengan kemoterapi sesuai dengan standar yang digunakan (Syamiatun, 2008). Tepat Obat Ketepatan penggunaan obat disesuaikan pada pemilihan obat menurut guideline dari Nantional Comprehensive Cancer Network Clinical Practise Guideline in Oncology (NCCN) tahun 2009 dan Pada penelitian ini, data yang diperoleh dievaluasi ketepatan obatnya yaitu regimen kemoterapi yang digunakan oleh pasien kanker paru di instalasi rawat inap RSUD Dr.Moewardi tahun yang disesuaikan berdasarkan guidelines dari National Comprehensive Network Clinical Practise Guideline in Oncology (NCCN) tahun 2009 dan

12 Pada penelitian ini, dari 72 pasien dengan 209 kasus kanker paru pada pasien rawat inap RS X tahun , ditemukan variasi regimen monoterapi maupun kombinasi. Berdasarkan tabel 11 terdapat 34 pasien (24,48%) yang tepat obat. Tabel 9. Evaluasi ketepatan obat pada pasien kanker paru di RS X tahun Diagnosa Regimen kemo Rekomendasi No. Jumlah Persentase ketepatan (NCCN, 2012) pasien pasien (%) SCLC Ebetasol dan Carboplatin Carboplarin dan 9,27 2 2,78 Tidak tepat obat dan Cisplatin Cisplatin dan 17,29,57 3 4,16 Tepat obat etoposide Ebetaxel dan Carboplatin Crboplatin dan ,39 Tidak tepat obat dan Carboplatin Carboplatin dan 42,64 2 2,78 Tepat obat Taxol/Paclitaxel dan Craboplatin dan 56,59 2 2,78 Tidak tepat obat Carboplatin Paxus/paclitaxel Paclitaxel ,39 Tepat obat NSCLC Cisplatin dan etoposide 3,60 2 2,78 Tepat obat Cisplatin dan Paclitaxel Pemetrexed ; 4 1 1,39 Tepat obat Paclitaxel dan Carboplatin cisplatin ,39 Tidak tepat obat Navelbine ,39 Tidak tepat obat a.adeno ca Cisplatin dan 1,7,20,4 4 5,56 Tepat obat 9 Paclitaxel dan Cisplatin 2,8,12,1 4,15,16, 19,23,25,26,30,3 8,39,47, 63,71, ,61 Tepat obat Gemcitabine dan 5,28,53 3 4,16 Tepat obat Cislplatin Carboplatin dan Paxus ,39 Tidak tepat obat Navelbine dan paxus ,39 Tidak tepat obat gemzar ,39 Tidak tepat obat b.large Cisplatin dan Paclitaxel 6,18,32, 8 11,11 Tepat obat cell 34,40,43,51,67 dan Cisplatin 10,11,13 7 9,72 Tepat obat,35,37,4 8,55 Paclitaxel dan Craboplatin 22,33,45 7 9,72 Tidak tepat obat,46,50,5 8,66 dan Craboplatin 31,36,52 3 4,16 Tidak tepat obat c.epiderm oid ca d.squamo s cell Carboplatin dan Ebetaxel ,39 Tidak tepat obat Paclitaxel dan Cisplatin ,39 Tepat obat Cisplatin dan ,39 Tepat obat Carboplatin dan ,39 Tidak tepat obat Total Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta tahun , dari 90 pasien kanker paru rawat inap yang diberikan regimen kemoterapi tepat obat sebesar 86,66% dan yang tidak tepat obat sebesar 13,34% (Syamiatun, 2008). 10

13 Tepat Dosis Suatu obat akan memberikan efek yang maksimal apabila diberikan dengan dosis, cara dan lama pemberian yang tepat. Pada penelitian ini, ketepatan dosis kemoterapi yang diberikan kepada pasien kanker paru di instalasi rawat inap RS X dibandingkan dengan guideline dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN) tahun 2009 dan Pemberian dosis kemoterapi yang tepat pada setiap pasien dapat dilakukan dengan menggunakan BSA (Body Survace Area). BSA dapat dihitung apabila terdapat data tingi badan dan berat badan pasien. Pemberian dosis juga dapat dihitung dari klirens kreatinin pasien menggunakan rumus Cokroft-Gault dengan rumus [(140 - umur) x berat badan] / scr x 72,dan pasien tersebut wanita di kalikan 0,85 (BNF, 2009). Tabel 10. Evaluasi ketepatan dosis pada pasien kanker paru di RSUD Dr.Moewardi tahun Diagnosa Regimen kemoterapi Rekomendasi Jumlah Persentase Ketepatan dosis (NCCN, 2012) pasien (%) Dosis < Dosis > Tidak tepat SCLC Ebetasol dan Carboplatin Carboplatin dan 2 2,78 9,27 dan Cisplatin Cisplatin dan 3 4, ,57 etoposide Ebetaxel dan Carboplatin Crboplatin dan 1 1,39 41,3 dan Carboplatin Carboplatin dan 2 2,78 42,64 4 Taxol/Paclitaxel dan Craboplatin dan 2 2, ,59 Carboplatin Paxus/paclitaxel Paclitaxel 1 1,39 69 NSCLC Cisplatin dan etoposide Cisplatin 2 2,78 3,60 Cisplatin dan Paclitaxel Cisplatin Vinorelbine 1 1,39 4 Paclitaxel dan Carboplatin Paclitaxel carboplatin 1 1,39 54 Navelbine Cisplatin 1 1,39 68 Vinorelbine a.adeno Cisplatin dan Cisplatin 4 5,56 1,7,20,49 ca Paclitaxel dan Cisplatin Cisplatin Vinorelbine 17 23,61 2,8,12,14,15,16,19,23,25,26,30,38,39,47,63,71 Gemcitabine dan Cisplatin Cisplatin 3 4,16 5,53 28 Gemcitabine Carboplatin dan Paxus Paclitaxel 1 1,39 24 Carboplatin Navelbine dan paxus Cisplatin 1 1,39 65 Vinorelbine Gemzar Cisplatin Gemcitabine 1 1,39 70 b.large cell Cisplatin dan Paclitaxel Cisplatin Vinorelbine 8 11,11 6,18,32,34,40,43,51,67 dan Cisplatin Cisplatin 7 9,72 11,37,48 13,48 10,35,55 Paclitaxel dan Craboplatin Paclitaxel Carboplatin 7 9,72 22, 33,45,46, 50,58,66 dan Carboplatin Paclitaxel 3 4,16 31,36,52 Carboplatin Carboplatin dan Ebetaxel Paclitaxel Carboplatin 1 1,39 44 c.epider Paclitaxel dan Cisplatin Cisplatin 1 1,39 21 moid ca/squam Cisplatin dan Vinorelbine Cisplatin 1 1,39 61 os cell Carboplatin dan Paclitaxel Carboplatin 1 1, (2,88%) 13 (9,36%) 55 (39,60%) 11

14 Berdasarkan tabel 11 semua pasien mendapatkan dosis yang tidak sesuai dengan guideline dari National Comprehensve Cancer Network (NCCN) tahun 2009 dan 2010 dengan perhitungan BSA (Body Survace Area). Pasien yang memiliki dosis kurang sebanyak 4 (2,88%), yang mempunyai dosis lebih sebanyak 13 pasien (9,36%) dan yang tidak tepat dosis sebanyak 55 pasien (39,60%). Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada RSUP Dr.Sardjito yogyakarta tahun , dari 90 pasien kanker paru rawat inap tidak dapat dilakukan evaluasi ketepatan dosis karena kartu rekam medik pada pasien kanker paru rawat inap yang diteliti tidak tercantum data tinggi badan sama sekali. Dari rekan medik hanya terdapat data berat badan yaitu sebanyak 39 pasien (Syamiatun, 2008). Tepat Pasien Tepat pasien adalah tepatnya pemilihan obat yang mempertimbangkan kondisi pasien berdasarkan Hb yaitu Hb > 10 gr/dl dan ada tidaknya kontraindikasi terhadap pasien. Kontraindikasi yaitu siapa yang tidak boleh menggunakan obat yang berkaitan dengan kondisi tubuh pasien. Oleh karena itu perlu dilihat kondisi Hb pada pasien sebelum menerima kemoterapi telah menerima penanganan terhadap Hbnya atau belum. Tabel 11. Kontraindikasi regimen kemoterapi pada pasien kanker paru di Instalasi rawat inap RS X tahun Regimen kemoterapi Kontraindikasi Cisplatin Wanita hamil, menyusui Wanita hamil, menyusui Paclitaxel Hipersensitif, wanita hamil, menyusui Gemcitabine Wanita hamil, menyusui Carboplatine Wanita hamil, menyusui Navelbine Wanita hamil, menyusui Ebetasol Wanita hamil Tabel 12. Evaluasi ketepatan pasien pada pasien kanker paru di RS X tahun Kondisi pasien No. pasien Jumlah Persentase pasien (%) Ketepatan Perempuan a. Normal 1,9,13,16,23,24,25,26,03,34,37,38,39,40, ,33 Tepat pasien,44,49,55,61,65,67,69,70,71 b. Hamil ,39 Tidak tepat pasien c. Menyusui 3 1 1,39 Tidak tepat pasien Laki-laki 2,4,5,6,7,8,10,11,12,14,15,17,18,19,20,21,2 2,27,28,29,31,33,35,36,42,43,45,46,47,48,5 0,51,52,53,54,56,57,58,59,60,62,63,64,66,6 8, ,89 Tepat pasien Total Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa pasien yang sesuai dengan kondisi patologis (Hb 10gr/dL) dan tidak terdapat kontraindikasi yaitu sebanyak 70 pasien (97,22%). Pasien yang tidak sesuai dengan kondisi patologis (Hb 10g/dL) dam terdapat kontraindikasi sebanyak 2 pasien (2,78%). 12

15 Penelitian sebelumnya yang dilakukan pada RSUP Dr.Sardjito yogyakarta tahun , dari 90 pasien kanker paru rawat inap memiliki ketepatan pasien sebesar 100% (Syamiatun, 2008). KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pada 72 pasien kanker paru rawat inap di RS X tahun dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Karakteristik pengobatan Premedikasi yang paling banyak digunakan adalah antiulserasi sebanyak 29 pasien (40,28%). Kemoterapi yang paling banyak digunakan adalah paclitaxel dan cisplatin sebanyak 28 pasien (38,88%) Ketepatan kemoterapi pada pasien kanker paru berdasarkan guideline dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN) tahun 2009 dan Berdasarkan ketepatan indikasi sebanyak 72 pasien (100%) tepat indikasi. Berdasarkan ketepatan obat sebanyak 34 pasien (24,48%) tepat obat. Berdasarkan ketepatan dosis yang memiliki dosis kurang sebanyak 4 pasien (2,88%), yang memiliki dosis lebih sebanyak 13 pasien (9,36%) dan yang tidak tepat dosis sebanyak 55 pasien (39,60%). Berdasarkan ketepatan pasien sebanyak 70 pasien (97,22%) tepat pasien. SARAN 1. Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan kemoterapi untuk kasus kanker paru pada tahun selanjutnya untuk menggambarkan kemajuan pada pengobatan pasien kanker paru dengan kemoterapi. 2. Perlu dilakukan suatu perbaikan kelengkapan dan kejelasan dalam pengisian dokumen rekam medik pasien sehingga di masa yang akan datang penelitian dapat lebih baik karena data pasien lengkap, tidak hilang, mudah dibaca dan tersusun dengan baik. 13

16 DAFTAR ACUAN Alsagaff, H., 1995, Kanker Paru dan Terapi Paliatif, UNAIR : Surabaya. Dipiro et al., 1999, Pharmachotherapy a pathophysiologic approach. Jusuf, A., Syahruddin, E. & Hudoyo, A., 2009, Kemoterapi Kanker Paru, Jurnal Respirologi Indonesia. Vol 29.No. 4. NCCN, 2012, Lung Cancer, (diakses 11 januari 2012) NCCN, 2009, Non-Small Cell Lung Cancer, (diakses 11 januari 2012) NCCN, 2010, Small Cell Lung Cancer, (diakses 11 januari 2012) Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003, Kanker Paru : Pedoman Diagnosa & penatalaksanaan Di Inonesia, (diakses tanggal 11 januari 2012). Rasyid, R., Kamso, S., Suratman, E., & Bestial., 2001, The Characteristics and Two- Year Survival Rate Of Lung Cancer Patients At Dharmais Cancer Hospital In Period Januari 1998-November 2001, depkes. go.id/data/rosfita (diakses tanggal 11 januari 2012). RSUD. Dr. Moewardi 2011, Profil Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta tahun 2011, Surakarta. Samhudi, B. M.R., 1991, Perkembangan Baru dalam Terapi kanker paru,cermin Dunia Kedokteran No. 69. Somantri, I, 2008, Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan, Salemba Medika : Jakarta. Syamiatun, N., 2008, Evaluasi Penggunaan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Paru Rawat Inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Periode Tahun , Skripsi FF UGM: Yogyakarta. Tjay T.H dan Rahardja K., 2002, Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efekefek Sampingnya, 210, 216, 268, 688, PT Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia: Jakarta. 14

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD X TAHUN 2010 NASKAH PUBLIKASI

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD X TAHUN 2010 NASKAH PUBLIKASI EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD X TAHUN 2 NASKAH PUBLIKASI Oleh: BETTY MARTHA PAMUNGKAS K 8 68 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI TAHUN 2010 SKRIPSI

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI TAHUN 2010 SKRIPSI EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr.MOEWARDI TAHUN 2010 SKRIPSI Oleh: BETTY MARTHA PAMUNGKAS K 100 080 168 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian non eksperimental dan pengambilan data dilakukan dengan pendekatan retrospektif melalui penelusuran terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dan bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian non-eksperimental yang bersifat deskriptif dengan metode cross sectional. Pengambilan data dari penelitian ini

Lebih terperinci

EVALUASI OUTCOME KLINIK REGIMEN KEMOTERAPI BERBASIS CISPLATIN TERHADAP PASIEN KANKER SERVIKS

EVALUASI OUTCOME KLINIK REGIMEN KEMOTERAPI BERBASIS CISPLATIN TERHADAP PASIEN KANKER SERVIKS Prosiding SNaPP2016 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 EVALUASI OUTCOME KLINIK REGIMEN KEMOTERAPI BERBASIS CISPLATIN TERHADAP PASIEN KANKER SERVIKS 1 Suwendar, 2 Achmad Fudholi, 3 Tri Murti Andayani,

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014

ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014 ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014 Ida Ayu Komang Trisna Bulan, 2015 Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes., PA (K). Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian non eksperimental dengan analisis data secara deskriptif analitik dengan penyajian data dalam bentuk kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta terutama di Instalasi Rekam Medik dan dilaksanakan pada Agustus 2015 Januari 2016. B. Jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak terkontrol sehingga berubah menjadi sel kanker (1). Data Riset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN

PHARMACY, Vol.08 No. 03 Desember 2011 ISSN RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIDIABETIKA PADA PASIEN GERIATRI PENDERITA DIABETES MELITUS DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SRUWENG TAHUN 2010 Ratna Suminar, Moeslich Hasanmihardja, Anis

Lebih terperinci

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015

Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015 Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015 Oleh: Kristian Gerry Raymond Sinarta Bangun 120100203 FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak

Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak EVALUASI KESESUAIAN DOSIS DAN KESESUAIAN PEMILIHAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015. 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dan bersifat deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan

BAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Kementrian Kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78%

BAB I PENDAHULUAN. Data WHO (World Health Organization) menunjukkan bahwa 78% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di Indonesia. Kanker ini dapat terjadi pada usia kapan saja dan menyerang wanita umur 40-50 tahun,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. B. Alat Dan Bahan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. B. Alat Dan Bahan BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang bersifat non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dari resep pasien diare di Puskesmas

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN TATALAKSANA PENGOBATAN MALARIA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD ULIN BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN PERIODE TAHUN

ANALISIS BIAYA DAN TATALAKSANA PENGOBATAN MALARIA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD ULIN BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN PERIODE TAHUN ANALISIS BIAYA DAN TATALAKSANA PENGOBATAN MALARIA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD ULIN BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN PERIODE TAHUN 20062009 COST ANALYSIS AND MALARIA THERAPY FOR HOSPITALIZED PATIENT IN

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013 ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013 Bram Adhitama, 2014 Pembimbing I : July Ivone, dr, MKK.MPd.Ked Pembimbing II : Cherry Azaria,dr.

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011 ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011- DESEMBER 2011 Christone Yehezkiel P, 2013 Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. Pembimbing II :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan nasional yang menimbulkan perubahan dari suatu negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa kecenderungan baru dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan diagnosis utama Congestive Heart Failure (CHF) yang menjalani

BAB III METODE PENELITIAN. dengan diagnosis utama Congestive Heart Failure (CHF) yang menjalani BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif, yaitu dengan mencatat data-data yang diperlukan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kanker kolorektal merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kanker merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan adanya kanker di bagian colon dan rectum. Kanker kolon dan kanker rectum sering dikelompokan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for

BAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J 1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

54 Pelayanan Medis RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta 55 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 58 A. Kesimpulan. 58 B. Saran 59 DAFTAR PUSTAKA..

54 Pelayanan Medis RS. PKU Muhammadiyah Yogyakarta 55 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN. 58 A. Kesimpulan. 58 B. Saran 59 DAFTAR PUSTAKA.. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI... x DAFTAR GAMBAR.. xii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv INTISARI xvi ABSTRACT... xvii BAB I. PENDAHULUAN.. 1 A. Latar Belakang Masalah. 1 B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG

ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA PENYAKIT KANKER PARU PERIODE 1 JANUARI 2011 31 DESEMBER 2012 DI RS. IMMANUEL KOTA BANDUNG Dwirama Ivan Prakoso Rahmadi, 1110062 Pembimbing I : dr. Sri Nadya J Saanin, M.Kes Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kejadian medication error (kesalahan pengobatan) merupakan indikasi tingkat pencapaian patient safety, khususnya terhadap tujuan tercapainya medikasi yang aman. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah hak dan investasi, dan semua warga negara berhak atas kesehatannya termasuk masyarakat miskin. Diperlukan suatu sistem yang mengatur pelaksanaan bagi

Lebih terperinci

Prosiding SNaPP2017 Kesehatan pissn eissn

Prosiding SNaPP2017 Kesehatan pissn eissn Prosiding SNaPP2017 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 GAMBARAN KLINIK PASIEN KANKER SERVIKS YANG MENDAPATKAN REGIMEN KEMOTERAPI CISPLATIN-VINKRISTIN-BLEOMISIN CLINICAL PICTURE OF CERVICAL CANCER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam catatan Word Health Organization (WHO) dimasukkan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara disebut juga carcinoma mammae adalah sebuah tumor ganas yang tumbuh dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar susu, jaringan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker

BAB I PENDAHULUAN. dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan penting di dunia, dimana saat ini merupakan peringkat kedua penyakit kanker setelah kanker paru-paru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada periode Januari 2014 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini mengikuti desain non-eksperimental dengan rancangan deskriptif analitik. Pengumpulan data dilakukan dengan metode retrospektif dari catatan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS RASIONALITAS PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PENYAKIT ASMA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD X TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS RASIONALITAS PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PENYAKIT ASMA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD X TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS RASIONALITAS PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID PADA PENYAKIT ASMA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD X TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh : ARUM NURIL HIDAYAH K 100 090 008 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA KARAKTERISTIK PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP Dr. KARIADI SEMARANG TAHUN 2010 JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi persyaratan dalam menempuh Program Pendidikan Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari

BAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,

Lebih terperinci

EVALUASI PERESEPAN OBAT ANTIKANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

EVALUASI PERESEPAN OBAT ANTIKANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI EVALUASI PERESEPAN OBAT ANTIKANKER PAYUDARA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Oleh : LAILIYATUN NASICHAH K100.050.124 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian. akibat kanker di dunia, baik negara-negara maju maupun

BAB I PENDAHULUAN. I.A Latar Belakang. Kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian. akibat kanker di dunia, baik negara-negara maju maupun BAB I PENDAHULUAN I.A Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab tertinggi kematian akibat kanker di dunia, baik negara-negara maju maupun berkembang (Jemal et al., 2010). Di Amerika Serikat, kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas diseluruh dunia. Keganasan ini berkontribusi terhadap 9% seluruh kanker di dunia (World

Lebih terperinci

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014

ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 ABSTRAK INSIDENSI DAN GAMBARAN PENDERITA KANKER SERVIKS DI RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG TAHUN 2014 Gizella Amanagapa, 2015 Pembimbing : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.kes., PA(K) Dr. Teresa L.W., S.Si., M.kes.,

Lebih terperinci

KANKER PARU MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA EFUSI PLEURA DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Oleh. Agus Suprijono, Chodidjah, Agung Tri Cahyono

KANKER PARU MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA EFUSI PLEURA DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Oleh. Agus Suprijono, Chodidjah, Agung Tri Cahyono KANKER PARU MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA EFUSI PLEURA DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA Oleh Agus Suprijono, Chodidjah, Agung Tri Cahyono ABSTRAK Insiden kanker paru meningkat di seluruh dunia,

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2011 SKRIPSI

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2011 SKRIPSI EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN PNEUMONIA PEDIATRIK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2011 SKRIPSI Oleh : NUVIA DHIAR SAPUTRI K100080169 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak

BAB I PENDAHULUAN. siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel yang khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali (pembelahan sel melebihi

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh ENDAH FITRI NOVITASARI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun oleh ENDAH FITRI NOVITASARI PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN KARYA TULIS ILMIAH POLA PENGGUNAAN ANTI MALARIA PADA PENGOBATAN MALARIA VIVAX TANPA KOMPLIKASI DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUD SCHOLOO KEYEN KABUPATEN SORONG SELATAN PROPINSI PAPUA BARAT PERIODE JANUARI-MEI

Lebih terperinci

KAJIAN POLA PENGOBATAN PENDERITA KANKER SERVIKS PADA PASIEN RAWAT INAP DI INSTALASI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE PERIODE

KAJIAN POLA PENGOBATAN PENDERITA KANKER SERVIKS PADA PASIEN RAWAT INAP DI INSTALASI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE PERIODE KAJIAN POLA PENGOBATAN PENDERITA KANKER SERVIKS PADA PASIEN RAWAT INAP DI INSTALASI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE PERIODE 2014-2015 Yuniar Firsty Oktavia Lantika, Rolan Rusli, Welinda Dyah Ayu Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN 1) EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENGOBATAN BRONKITIS KRONIK PASIEN RAWAT JALAN DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013-JUNI 2014 2) 1) Abraham Sanni 1), Fatimawali 1),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian. nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian. nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker paru merupakan keganasan penyebab kematian nomer satu di dunia (Cancer Research UK, 2012). Mortalitas kanker ini tercatat sebesar 1.590.000 jiwa pada tahun 2012

Lebih terperinci

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011

Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011 Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode Januari 0 3 Desember 0 Eveline Febrina, Dani.Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Bagian Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker payudara merupakan salah satu kanker dengan insidensi terbanyak, terutama pada wanita. Perkembangan terapi banyak dilakukan untuk meningkatkan survival

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi di dunia. Satu diantara 4 kematian di Amerika disebabkan karena kanker. Kanker kolorektal merupakan salah satu

Lebih terperinci

Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III

Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III Aplikasi Life Table Untuk Mengukur Harapan Hidup Penderita Ca Mamae Stadium III Ana Habibah dan Nunik Puspitasari Departemen Biostatistika dan Kependudukan FKM UNAIR Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Lebih terperinci

DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007

DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007 DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.MOEWARDI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007 SKRIPSI Oleh: TOUDA KURNIA ANDRIYA K 100 040 180 FAKULTAS

Lebih terperinci

Kajian penggunaan antiemetika pada pasien kanker dengan terapi sitostatika di rumah sakit di Yogyakarta

Kajian penggunaan antiemetika pada pasien kanker dengan terapi sitostatika di rumah sakit di Yogyakarta Majalah Dyah Aryani Farmasi Perwitasari Indonesia, 17(2), 91 97, 2006 Kajian penggunaan antiemetika pada pasien kanker dengan terapi sitostatika di rumah sakit di Yogyakarta Study of antiemetic pattern

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat

BAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan. tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas

BAB I PENDAHULUAN. I. A. Latar Belakang. Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan. tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas BAB I PENDAHULUAN I. A. Latar Belakang Kanker paru merupakan salah satu dari keganasan tersering pada pria dan wanita dengan angka mortalitas tertinggi di dunia, yaitu sebesar 1.590.000 kematian di tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari

BAB I PENDAHULUAN. kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden karsinoma kolorektal masih cukup tinggi, demikian juga angka kematiannya. Karsinoma kolorektal merupakan penyebab kematian nomor 4 dari kematian karena kanker

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker paru merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia akibat kanker, baik pada pria maupun wanita di dunia. Di seluruh dunia, kematian akibat kanker paru sendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan penyakit keganasan yang menimbulkan masalah dalam kesehatan kaum wanita terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Frekuensi

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA BALITA DENGAN DIARE AKUT DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Dr. MOEWARDI PERIODE SEPTEMBER-DESEMBER 2015 SKRIPSI Oleh : CANTIKA NUKITASARI K100130065 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU X TAHUN 2011

EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU X TAHUN 2011 EVALUASI PENGGUNAAN OBAT ANTITUBERKULOSIS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DEWASA DI INSTALASI RAWAT JALAN BALAI BESAR KESEHATAN PARU X TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI Oleh : OCTY JEN CAMILA K 100 080 040 FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA TERAPI DAN GAMBARAN PENGOBATAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X PADA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS BIAYA TERAPI DAN GAMBARAN PENGOBATAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X PADA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS BIAYA TERAPI DAN GAMBARAN PENGOBATAN PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP RS X PADA TAHUN 20 NASKAH PUBLIKASI Oleh HESTI WULANSARI K 0008095 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang diawali dengan adanya tumor yaitu pembengkakan pada tubuh akibat berkembangbiaknya sel-sel yang bersifat abnormal. Tumor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan ekonomi yang semakin cepat, kemajuan industri, urbanisasi dan perubahan gaya hidup, peningkatan konsumsi kalori, lemak dan garam, peningkatan

Lebih terperinci

GAMBARAN POLA TERAPI KANKER PAYUDARA DENGAN KEMOTERAPI PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA

GAMBARAN POLA TERAPI KANKER PAYUDARA DENGAN KEMOTERAPI PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA GAMBARAN POLA TERAPI KANKER PAYUDARA DENGAN KEMOTERAPI PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Anggra Olgabella Esthetica Aragon, Fitria Dyah Ayu Surya Negara Program Studi Farnasi

Lebih terperinci

ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014

ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014 ABSTRAK PROFIL PENDERITA HEMOPTISIS PADA PASIEN RAWAT INAP RSUP SANGLAH PERIODE JUNI 2013 JULI 2014 Hemoptisis atau batuk darah merupakan darah atau dahak yang bercampur darah dan di batukkan dari saluran

Lebih terperinci

INTISARI. Ari Aulia Rahman 1 ; Yugo Susanto 2 ; Rachmawati 3

INTISARI. Ari Aulia Rahman 1 ; Yugo Susanto 2 ; Rachmawati 3 INTISARI GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUANG DAHLIA (PARU) DENGAN DIAGNOSIS TB PARU DENGAN ATAU TANPA GEJALA HEMAPTO DI RSUD ULIN BANJARMASIN PADA TAHUN 2013 Ari Aulia Rahman

Lebih terperinci

DRUG RELATED PROBLEMS

DRUG RELATED PROBLEMS DRUG RELATED PROBLEMS KATEGORI DOSIS LEBIH, DOSIS KURANG DAN OBAT SALAH DI INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT UMUM ISLAM KUSTATI SURAKARTA PERIODE TAHUN 2007 SKRIPSI Oleh: AMALIA FATIMAH K 100 040 178 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel

BAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular. Penyakit ini timbul akibat kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat menyerang berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) memprediksi, akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit kanker. Badan Kesehatan Dunia (WHO, 2012) memprediksi, akan terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan yang dihadapi di bidang jasa kesehatan selalu berkembang, seperti meningkatnya jumlah penderita penyakit degeneratif termasuk didalamnya penyakit kanker.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan wawancara Riskesdas 2013 didapatkan prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di Indonesia sebesar 1,4% per 1000 penduduk, dengan prevalensi kanker

Lebih terperinci

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah

Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Sulistyani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Correspondence to : Sulistyani Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke

BAB 1 : PENDAHULUAN. perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi ke BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat maka pola penyakit pun mengalami perubahan. Masalah kesehatan utama masyarakat telah bergeser dari penyakit infeksi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PASIEN TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI PADA KANKER PAYUDARA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Disususn Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN jiwa dan Asia Tenggara sebanyak jiwa. AKI di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia menurut World Health Organization (WHO) mencapai 289.000 jiwa terbagi atas beberapa negara antara lain Amerika Serikat sebanyak 9300

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KECEMASAN PASIEN DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI DI RUANG CENDANA RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang paling sering dijumpai pada pasien-pasien rawat jalan, yaitu sebanyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara berkembang, hipertensi telah menggeser penyakit menular sebagai penyebab terbesar mortalitas dan morbiditas. Hal ini dibuktikan hasil Riset Kesehatan Dasar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini berupa deskriptif non eksperimental dengan menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini

ABSTRAK. Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini ABSTRAK Gambaran Riwayat Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Periksa Payudara Sendiri (SADARI) Pasien Kanker Payudara Sebagai Langkah Deteksi Dini Stephen Iskandar, 2010; Pembimbing pertama : Freddy T. Andries,

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA DIARE AKUT PEDIATRI

EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA DIARE AKUT PEDIATRI EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA DIARE AKUT PEDIATRI TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya D3 Farmasi Diajukan oleh : Bekti Handayani M3513013 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah sekelompok penyakit kompleks yang dicirikan dengan dengan pertumbuhan dan penyebaran sel abnormal yang tidak terkontrol. Kanker dapat terjadi dengan berbagai

Lebih terperinci

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012

ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 Fajri Lirauka, 2015. Pembimbing : dr. Laella Kinghua Liana, Sp.PA, M.Kes.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan. penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan utama masyarakat di dunia dan penyebab kematian nomor dua di Amerika Serikat. Data GLOBOCAN, International Agency for Research on

Lebih terperinci

Penatalaksanaan Kanker Serviks di RSUP H. Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan Selama 5 Tahun (1 Januari 1996 s.d.

Penatalaksanaan Kanker Serviks di RSUP H. Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan Selama 5 Tahun (1 Januari 1996 s.d. Penatalaksanaan Kanker Serviks di RSUP H. Adam Malik dan RSUD Dr. Pirngadi Medan Selama 5 Tahun (1 Januari 1996 s.d. 31 Desember 2000) M. Fauzi Sahil, Deri Edianto Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-USU/RSU

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN

PHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PENGOBATAN PENDERITA PNEUMONIA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG PERIODE JANUARI JUNI 2015 EVALUATION OF ANTIBIOTIC USE AT CHILDRENS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n =

METODE PENELITIAN. n = 24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak

Lebih terperinci

POLA KLINIS KANKER PARU DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERIODE JULI JULI 2014 LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH

POLA KLINIS KANKER PARU DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERIODE JULI JULI 2014 LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH POLA KLINIS KANKER PARU DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG PERIODE JULI 2013- JULI 2014 LAPORAN HASIL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFF ECTIVENESS ANALYSIS) PADA PASIEN GASTRITIS KRONIK RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFF ECTIVENESS ANALYSIS) PADA PASIEN GASTRITIS KRONIK RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. AGUSTUS 017 ISSN 0-49 ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFF ECTIVENESS ANALYSIS) PADA PASIEN GASTRITIS KRONIK RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Lebih terperinci

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2010 ABSTRAK ANGKA KEJADIAN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2009 31 DESEMBER 2010 Stevanus, 2011; Pembimbing I : dr. Hartini Tiono, M.Kes. Pembimbing II : dr. Sri Nadya J Saanin,

Lebih terperinci

Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi

Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi Hubungan Antara Index Masa Tubuh (Imt) Dan Kadar Hemoglobin Dengan Proses Penyembuhan Luka Post Operasi Laparatomi (Body Mass Index And Hemoglobin Level Related To Wound Healing Of Patients Undergoing

Lebih terperinci

ABSTRAK PREVALENSI HIPERPLASIA PROSTAT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2004 DESEMBER 2006

ABSTRAK PREVALENSI HIPERPLASIA PROSTAT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2004 DESEMBER 2006 ABSTRAK PREVALENSI HIPERPLASIA PROSTAT DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2004 DESEMBER 2006 Mayasari Indrajaya, 2007. Pembimbing : Penny Setyawati M.,dr.,Sp.PK.,M.Kes. Benign Prostatic Hyperplasia

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN

IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 2012 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci