GAMBARAN POLA TERAPI KANKER PAYUDARA DENGAN KEMOTERAPI PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA
|
|
- Leony Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GAMBARAN POLA TERAPI KANKER PAYUDARA DENGAN KEMOTERAPI PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Anggra Olgabella Esthetica Aragon, Fitria Dyah Ayu Surya Negara Program Studi Farnasi Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang Km. 14,5 Sleman-Yogyakarta ABSTRACT Background: Breast canceri ncidencse until now still become the highest type of cancer in Indonesia. The terapy can performed by the several ways, one of this is by chemotherapy. Objectives:This study aimed to describe the pattern of treatment and the type of chemotherapy drug used in breast cancer with chemotherapy inpatients National Health Insurance (JKN) at Dr Dr. Sardjito. Methods:Research is an observational study with cross sectional study design and data retrospective methods of data collection through the medical records of patients. The total study sample was 126 patients with 205 cases that met the inclusion criteria, the most patient age range is at years (44.4% of total patients). The hingest severity level of patients is severity level I (76.1%). Result: Chemotherapy drugs used in each patient varies according to the condition and severity of disease. Chemotherapy drugs also cause adverst events during treatment. However, only a small proportion of patients who experienced adverse events (nausea and vomiting 2.4% and 0.5% decreased appetite). It because before being given the chemotherapy drug, the patient was given premedication with dexametason, ondansetron, ranitidine and diphenhydramine injection. Conclusion A chemotherapy drug that is most widely used is a combination of doxorubicin and cyclophosphamide in 65 cases. Keywords : breast cancer, chemoteraphy drug, premedication PENDAHULUAN Prevalensi penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi tumor/kanker di Indonesia adalah 1,4 per 1000 penduduk, atau sekitar orang. Jenis kanker tertinggi di Indonesia pada perempuan adalah kanker payudara dan kanker leher rahim. Estimasi International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, angka kejadian kanker payudara sebesar 40 per perempuan (Depkes, 2014). 1
2 Kanker payudara dapat diterapi melalui beberapa cara, salah satunya adalah dengan kemoterapi. Jenis obat kemoterapi yang diberikan pada setiap pasien berbeda. (Lidgren, 2007). Kemoterapi diberikan beberapa kali dengan interval waktu tertentu yang disebut dengan siklus dengan penggunaan obat kemoterapi dosis tertentu, baik dengan agen kemoterapi tunggal maupun secara kombinasi (ACS, 2013). Penggunaan obat kemoterapi juga memiliki efek samping yang muncul dan tergantung dari tipe obat yang digunakan, dosis obat, serta lama terapi yang dilakukan, antara lain : penurunan sel darah putih (leukopenia) dan penurunan sel darah merah (anemia), kerontokan rambut, mual muntah, neuropati, dan efek samping lainnya (Dipiro, 2008). Kondisi dan tingkat keparahan penyakit merupakan salah satu pertimbangan dalam menentukan regimen kemoterapi yang tepat agar pasien mendapatkan hasil yang optimal dengan biaya dan efek samping yang minimal. Penelitian sebelumnya pada pasien kemoterapi kanker payudara Jamkesmas yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2011 diperoleh hasil kombinasi siklofosfamid dan doksorubisin digunakan sebagai pilihan dalam pengobatan kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito karena kombinasi ini memiliki efektivitas yang tinggi, biaya yang lebih murah serta efek samping yang minimal (Safitri, 2014). Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan sebagai kebutuhan dasar kesehatan pada setiap peserta JKN (Kemenkes RI, 2014a). Rumah sakit sebagai pemberi pelayanan kesehatan perlu terus melakukan pemilihan terapi yang tepat, pengendalian mutu dan biaya sehingga rumah sakit lebih efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien (Kemenkes RI, 2013a). Penelitian ini bertujuan mengetahui pola terapi kanker payudara dengan kemoterapi pasien rawat inap peserta JKN di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang merupakan rumah sakit rujukan utama pengobatan kanker payudara di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang bekerja sama dengan BPJS dalam pelaksanaan JKN. METODE PENELITIAN Penelitian bersifat observasional dengan rancangan cross sectional. Metode pengambilan data dilakukan secara retrospektif dengan melakukan penelusuran dokumen rekam medik pasien kanker payudara dengan kemoterapi. Populasi target penelitian adalah semua pasien yang menjalani kemoterapi 2
3 dengan riwayat kanker payudara yang tercatat dalam rekam medik di RSUP. Dr. Sardjito pada bulan Maret 2014-Februari Penentuan sampel dalam penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi penelitian ini adalah pasien rawat inap kelas perawatan 1, 2 dan 3 peserta JKN dengan diagnosis utama kanker payudara yang menjalani prosedur kemoterapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dengan kode diagnosa INA CBGs C-4-13-I, C-4-13-II, dan C-4-13-III, di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta periode Maret 2014-Februari Kriteria ekslusi penelitian adalah pasien JKN kelas perawatan VIP dan dengan perpindahan kelas perawatan Pasien meninggal dunia selama periode penelitian. Pengambilan data dilakukan melalui dokumen rekam medik pasien dibagian instalasi catatan medik di RSUP. Dr.Sardjito untuk mengetahui gambaran usia, tingkat keparahan, premedikasi, terapi, dan efek samping kemoterapi. Analisis deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran distribusi pasien terkait dengan usia pasien, untuk mengetahui gambaran distribusi tingkat keparahan, gambaran premedikasi dan terapi, serta memberikan gambaran efek samping selama pengobatan. Analisis dilakukan dengan cara menghitung persentase jumlah masing-masing variabel. HASIL DAN PEMBAHASAN Subyek penelitian merupakan pasien kanker payudara dengan kemoterapi peserta Jaminan Kesehatan Nasional yang menjalani rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada periode Maret 2014-Februari Berdasarkan data penelitian diperoleh 126 pasien dengan 205 kasus/episode perawatan yang memenuh kriteria inklusi. Karakteristik Usia Tabel I menunjukkan karakteristik pasien berdasarkan pengelompokkan usia menurut Departemen Kesehatan RI (Depkes RI, 2009). Berdasarkan data tabel I, pasien pada rentang usia tahun memiliki jumlah tertinggi dengan 56 pasien atau 44,4% dari 126 pasien. Berdasarkan penelitian, resiko kejadian kanker payudara meningkat seiring usia. Secara umum kasus kanker payudara terjadi pada perempuan dengan usia lebih dari 40 tahun karena pada rentang usia tersebut disertai faktor menopause, penambahan berat badan, riwayat kanker, dan faktor resiko lain. Jumlah pasien dengan usia 65 tahun lebih sedikit yang mendapatkan prosedur kemoterapi karena sudah masuk usia manula sehingga perlu dihindari resiko dari kemoterapi (Dipiro, 2008) 3
4 Tabel I. Karakteristik Pasien Berdasarkan Usia Karakteristik pasien Jumlah Persentase (%) Usia tahun tahun tahun tahun 65 tahun ,9 27,8 44,4 17,5 2,4 Jumlah % Karakteristik Tingkat Keparahan Hasil penelitian menunjukkan bahwa kasus kemoterapi tingkat keparahan ringan (C-4-13-I) lebih banyak dibandingkan dengan tingkat keparahan sedang (C II) dan berat (C-4-13-III). Besarnya kasus perawatan pada tingkat keparahan ringan dikarenakan RSUP Dr. Sardjito merupakan salah satu rumah sakit rujukan utama pasien kanker payudara untuk wilayah Yogyakarta sehingga penyakit kanker bisa cepat ditangani. obat kemoterapi hanya dapat diberikan oleh fasilitas kesehatan tingkat II dan tingkat III. RSUP Dr. Sardjito merupakan fasilitas kesehatan tingkat III yang memiliki kemampuan fasilitas kesehatan dan kompetensi sumber daya manusia kesehatan untuk memberikan obat kemoterapi (Kemenkes RI, 2014b). Kasus perawatan tingkat keparahan sedang dan berat lebih rendah karena penanganan yang intensif pada proses pencegahan terjadinya metastase pada sel kanker dan mengurangi jumlah komplikasi yang diderita pasien sehingga mengurangi jumlah pasien yang masuk kategori ini (Safitri, 2014). Disamping itu, tindakan kemoterapi hanya dapat diberikan pada pasien yang memenuhi persyaratan kemoterapi sebagai acuan untuk menentukan dapat atau tidaknya pasien diberikan obat kemoterapi (Joshi, 2013) Tabel II. Karakteristik Tingkat Keparahan Tingkat Keparahan Kemoterapi Ringan (C-4-13-I) Kemoterapi Sedang (C-4-13-II) n Persentase (%) 76,1 15,1 4
5 Kemoterapi Berat (C-4-13-III) 18 8,8 Jumlah % Keterangan: n (jumlah kasus) Premedikasi Sebelum dilakukan kemoterapi, pasien diberi obatobat premedikasi untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan dari obat-obat kemoterapi. Tabel III. Obat Premedikasi Jenis Obat Dexamethasone inj Ondansetrone inj Ranitidine inj Diphenhydramine inj Keterangan: n (jumlah kasus) Tabel III menunjukkan bahwa dexamethasone injeksi, ondansetrone injeksi, ranitidine injeksi, dan diphenhydramine injeksi merupakan obat yang digunakan sebagai obat premedikasi kemoterapi. Setiap pasien mendapatkan obat premedikasi yang berbedabeda disesuaikan dengan kondisi pasien dan obat kemoterapi yang akan diberikan sehingga satu pasien bisa mendapatkan lebih dari satu obat premedikasi. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi resiko terjadinya n (205) Persentase (%) 92,7 82,9 73,7 59,0 efek samping dari obat-obat kemoterapi. Premedikasi pada pasien kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito selain menggunakan obat-obatan juga menggunakan cairan infus. Obat-obatan premedikasi tersebut merupakan obat-obatan yang masuk dalam daftar Formularium Nasional (Kemenkes RI, 2013b). Hal ini menunjukkan bahwa RSUP Dr. Sardjito sudah memenuhi standar obat Formularium Nasional dalam pelaksanaan JKN. Regimen Kemoterapi Yang Digunakan 5
6 Umumnya kemoterapi pada kanker payudara stadium I dan II sebagai kemoterapi adjuvant (diberikan setelah operasi dan atau dengan radiasi yang bertujuan untuk membunuh sel yang telah bermetastase), pada stadium III merupakan kemoterapi neo adjuvant (diberikan sebelum operasi untuk mengecilkan massa tumor yang biasanya disertai dengan radioterapi), sedangkan pada stadium IV kemoterapi merupakan kemoterapi utama untuk eradikasi sel kanker yang bermetastasis. Kanker payudara yang telah bermetastasis biasanya sulit disembuhkan, dan kemoterapi yang diberikan lebih banyak untuk tujuan paliatif, memperpanjang waktu hidup, mengendalikan gejala, dan memaksimalkan kualitas hidup pasien (Roche, 2010). Kemoterapi diberikan beberapa kali dengan interval waktu tertentu yang disebut dengan siklus. Siklus kemoterapi adalah penggunaan kemoterapi dengan dosis tertentu, baik dengan agen kemoterapi tunggal maupun secara kombinasi yang kemudian diikuti dengan beberapa hari atau minggu tanpa terapi. Hal ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi sel normal untuk memperbaiki diri dari efek samping kemoterapi. Jumlah siklus kemoterapi yang diberikan ditentukan sebelum pasien menjalani kemoterapi didasarkan pada tipe dan stadium kanker yang dialami (ACS, 2013). Tabel IV merupakan gambaran terapi yang digunakan untuk satu siklus kemoterapi pasien kanker payudara. Gambaran rencana penggunaan regimen kemoterapi secara umum pada pasien kanker payudara di RSUP Dr. Sardjito dapat dilihat dari tabel V. Tabel IV. Penggunaan Obat Kemoterap Obat Kemoterapi Jumlah kasus Persentase Doxorubicin + Cyclophosphamide 65 31,71 Doxorubicin + Cyclophosphamide + 5-Fluoroura 40 19,51 Paclitaxel 30 14,63 Carboplatin + Paclitaxel 16 7,80 Carboplatin + Gemcitabine 14 6,83 Obat Kemoterapi Jenis Lain 40 19,52 Jumlah Tabel V. Rencana Penggunaan Regimen Kemoterapi Regimen Kemoterapi Jumlah pasien AC-T (Cyclophosphamide+Doxorubicin Paclitaxel) 52 41,3 Persentas e 6
7 CAF (Doxorubicin + Cyclophosphamide + 5-Fluorouracil) 18 14,3 Carboplatin + Gemcitabine 10 7,9 AC (Cyclophosphamide+Doxorubicin) 4 3,2 Regimen Kemoterapi Lain 34 26,98 Jumlah Tabel 4.8 ditunjukkan bahwa regimen kemoterapi yang paling banyak digunakan adalah regimen AC-T (Cyclophosphamide+ Doxorubicin Paclitaxel) yang digunakan pada 52 pasien kanker payudara dengan kemoterapi. Regimen ini merupakan regimen lini pertama untuk pengobatan kanker payudara. Hal ini sesuai dengan prinsip kemoterapi Efek Samping Kemoterapi dimana kemoterapi yang paling efektif adalah apabila digunakan secara kombinasi karena dengan penggunaan secara kombinasi sel kanker dapat dibunuh melalui beberapa mekanisme kerja yang berbeda sehingga dapat membunuh lebih banyak sel kanker dan dapat mengurangi resistensi sel kanker terhadap obat-obat kemoterapi (Dipiro, 2008) Tabel VI. Gambaran Efek Samping Efek Samping n Persentase (n=205) Tidak Mengalami Efek Samping ,1% demam (suhu >38 0 ) - - Mual / Muntah 5 2,4% diare - - konstipasi - - nafsu makan turun 1 0,5% reaksi alergi - - ekstravasasi - - Jumlah % Penelitian memberikan gambaran efek samping mengacu pada form pemantauan jenis efek samping obat kemoterapi yang terdapat pada berkas rekam medis pasien. Tabel VI menunjukkan sebagian kecil pasien yang mengalami efek samping dari pemberian obat kemoterapi. Ini disebabkan pasien sudah diberikan obat premedikasi untuk mengurangi kejadian efek samping tersebut. Efek samping mual merupakan mayor ketoksikan 7
8 yang umum terjadi pada penggunaan agen kemoterapi Cyclophosphamide, Doxorubicin, Fluorouracil dan Paclitaxel. Agen Doxorubicin, Fluorouracil dan Paclitaxel. Agen kemoterapi, metabolisme atau neurotransmiter dari obat-obat kemoterapi mungkin memicu reseptor dopamin atau serotonin di organ gastrointestinal (GI), the chemorerector trigger zone (CTZ) atau sistem saraf pusat (SSP), dimana berperan penting dalam proses terjadinya mual. Emesis biasanya terjadi di hari pertama saat kemoterapi dan kadang bertahan hingga beberapa hari setelah penatalaksaaan terapi. DAFTAR PUSTAKA 1. American Cancer Society [homepage on the internet]. America: Principles of Chemotherapy; 2013, [Cited 01 Desember 2014)]. Available from: 2. Departemen Kesehatan RI, 2009, Profil Kesehatan Indonesia 2008, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. 3. Departemen Kesehatan RI [halaman di internet]. Indonesia: Hilangnya Mitos Tentang Kanker. 2014, diakses pada tanggal 19 Oktober Diambil dari le/print/ /hilangk an-mitos-tentang-kanker.html Kebanyakan pasien yang menerima agen kemoterapi Cyclophosphamide, Doxorubicin, Fluorouracil dan Paclitaxel diperlukan antiemetik sebelum dan sesudah kemoterapi untuk beberapa hari supaya mengontrol symptom (Koda- Kimble, 2008). KESIMPULAN Penggunaan terapi kanker payudara dengan kemoterapi terbanyak pada pasien rawat inap peserta JKN di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta adalah kombinasi doxorubicin dan cyclophosphamide. 4. Dipiro JT, Talbert RL, Yee GC, Matzke GR, Wells BG, and Posey LM. Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach. 7th ed. The McGraw Hills Company. United States of America; Joshi A, Otty Z, Sabesan, Varma S. Medical Oncology Handbook For Junior Medical Officer. James Cook University. Queensland. 2013, 6. Kementerian Kesehatan RI, 2013a, INA CBGs: Untuk Pelayanan Rumah Sakit Lebih Baik, Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Jakarta 7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2013b, 8
9 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 328/MENKES/SK/VIII/2013 Tentang Formularium Nasional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta 8. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014a, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta 9. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014b, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan, Republik Indonesia. Jakarta 10. Koda-Kimble MA, Young LY, Kradjan WA, Guglielmo BJ, Alldredge BK, and Corelli RL. Applied Therapeutics: The Clinical Use of Drugs. 9th ed. Lippincott, Williams and Wilkins, United States of America; Lidgren M. Wilking N, Jonsson B, Cost of Breast Cancer in Sweden European Journal of Health Economics, 2007;8(1): Roche, H., dan Vahdat, L. T., 2010, Treatment of MetastaticBreast Cancer : second Line and Beyond. Annals of Oncology, 22: Safitri R. Analisis Biaya Dan Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pengobatan Pasien Kemoterapi Kanker Payudara Jamkesmas Rawat Inap Di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Sukandar EY. ISO Farmkoterapi 2. Ikatan Apoteker Indonesia. Jakarta
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang diakibatkan oleh pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak terkontrol sehingga berubah menjadi sel kanker (1). Data Riset
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Skizofrenia merupakan salah satu gangguan psikiatrik yang sangat kompleks, yang ditandai dengan sindrom heterogen seperti pikiran kacau dan aneh, delusi, halusinasi,
Lebih terperinciMATA KULIAH STUDI KASUS FARMASI KLINIK TERPADU
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH STUDI KASUS FARMASI KLINIK TERPADU Tim pengampu 1. Dr. Widyati, MClin Pharm, Apt 2. Dra. Tri Murti Andayani, Sp.FRS., PhD.,Apt 3.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan yang penting pada perempuan. Menurut riset yang dilakukan oleh International Agency for Reasearch on Cancer (IARC)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah hak dan investasi, dan semua warga negara berhak atas kesehatannya termasuk masyarakat miskin. Diperlukan suatu sistem yang mengatur pelaksanaan bagi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dan bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjar lemak, pembuluh darah, dan persyarafan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia (Anonim, 2008b). Di dunia, 12%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Health Organization, 2014). Data proyek Global Cancer (GLOBOCAN) dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker serviks merupakan salah satu bentuk kanker pada perempuan yang paling mematikan di dunia tetapi paling mudah untuk dicegah ( World Health Organization,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian
Lebih terperinciMATA KULIAH Onkologi dan Kemoterapi
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH Onkologi dan Kemoterapi Tim Pengampu : Nurrochmad, MSi, (Koord) drh. Retno, PhD Dra. Sri Kadarinah, PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker payudara merupakan salah satu kanker dengan insidensi terbanyak, terutama pada wanita. Perkembangan terapi banyak dilakukan untuk meningkatkan survival
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paling banyak terjadi pada wanita (Kemenkes, 2012). seluruh penyebab kematian (Riskesdas, 2013). Estimasi Globocan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional dengan desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara cross sectional retrospektif
Lebih terperinciProsiding SNaPP2017 Kesehatan pissn eissn
Prosiding SNaPP2017 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 GAMBARAN KLINIK PASIEN KANKER SERVIKS YANG MENDAPATKAN REGIMEN KEMOTERAPI CISPLATIN-VINKRISTIN-BLEOMISIN CLINICAL PICTURE OF CERVICAL CANCER
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOTERAPI INFEKSI DAN TUMOR Oleh: Nanang Munif Yasin, M.Pharm, Apt Dra. Fita Rahmawati, Sp.FRS, Apt Dr. Djoko Wahyono, SU, APT
Lebih terperinciEVALUASI OUTCOME KLINIK REGIMEN KEMOTERAPI BERBASIS CISPLATIN TERHADAP PASIEN KANKER SERVIKS
Prosiding SNaPP2016 Kesehatan pissn 2477-2364 eissn 2477-2356 EVALUASI OUTCOME KLINIK REGIMEN KEMOTERAPI BERBASIS CISPLATIN TERHADAP PASIEN KANKER SERVIKS 1 Suwendar, 2 Achmad Fudholi, 3 Tri Murti Andayani,
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara dapat tumbuh di dalam kelenjer susu, saluran susu dan jaringan ikat pada
Lebih terperinciHUBUNGAN BIAYA OBAT TERHADAP BIAYA RIIL PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DIABETES MELITUS DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013
HUBUNGAN BIAYA OBAT TERHADAP BIAYA RIIL PADA PASIEN RAWAT INAP JAMKESMAS DIABETES MELITUS DENGAN PENYAKIT PENYERTA DI RSUD ULIN BANJARMASIN TAHUN 2013 Wahyudi 1, Aditya Maulana P.P, S.Farm.M.Sc., Apt.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker atau tumor ganas adalah penyakit yang terjadi akibat adanya pertumbuhan sel- sel jaringan tubuh yang tidak normal. Penyebabnya adalah neoplasia, displasia, dan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat, baik di dunia maupun di negara berkembang seperti Indonesia. Menurut
Lebih terperinciSKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT DEPRESI PADA PASIEN KANKER PAYUDARA YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG MAWAR II RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciEVALUASI PENYEBAB DAN PENATALAKSANAAN TERAPI PADA KASUS KERACUNAN SERTA ANALISIS BIAYA
Submitted : 21 Maret 2014 Accepted : 25 Juni 2014 Published : 30 Desember 2014 p-issn : 2088-8139 e-issn : 2443-2946 Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi EVALUASI PENYEBAB DAN PENATALAKSANAAN TERAPI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kanker merupakan penyakit keganasan yang menjadi salah satu penyebab kematian terbesar. Penyakit kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Kanker
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KARDIOVASKULER DAN RENAL
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH FARMAKOLOGI KARDIOVASKULER DAN RENAL Oleh : Prof. MSi, Apt.. PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER FARMASI KLINIK FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat pada jaringan payudara, bisa berasal dari komponen kelenjarnya (epitel maupun lobulusnya) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kortikosteroid adalah obat yang memiliki efek sangat luas sehingga banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kortikosteroid adalah obat yang memiliki efek sangat luas sehingga banyak digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Glukokortikoid merupakan salah satu kortikosteroid
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciPerbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah
Perbedaan Terapi Kemoradiasi dan Radiasi terhadap Kesembuhan Kanker Payudara Pasca Bedah Sulistyani Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta Correspondence to : Sulistyani Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciTruly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi Farmasi Nasional Surakarta Abstrak
EVALUASI KESESUAIAN DOSIS DAN KESESUAIAN PEMILIHAN OBAT HIPOGLIKEMIK ORAL PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE JANUARI-DESEMBER 2014 Truly Dian Anggraini, Ervin Awanda I Akademi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. abnormal diubah oleh mutasi genetik dari Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) selular.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker adalah suatu proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) selular. Sel abnormal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius bagi negara, disebabkan insidennya semakin meningkat. Penyakit ini termasuk salah satu jenis penyakit tidak menular
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan salah satu penyakit kronik yang paling banyak ditemukan pada wanita dan ditakuti karena sering menyebabkan kematian. Angka kematian akibat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dan diambil melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita. Setiap tahun lebih dari 250.000 kasus baru kanker payudara terdiagnosa di Eropa dan kurang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12% seluruh kematian disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh dunia. Satu dari empat kematian yang terjadi di Amerika Serikat disebabkan oleh penyakit kanker (Nevid et
Lebih terperinciIDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN
IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) PADA PASIEN KANKER PAYUDARA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU Dr. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011 2012 SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2012
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.13 No. 02 Desember 2016 ISSN
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA PADA PENGOBATAN PENDERITA PNEUMONIA ANAK DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD PROF. DR. W. Z. JOHANNES KUPANG PERIODE JANUARI JUNI 2015 EVALUATION OF ANTIBIOTIC USE AT CHILDRENS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Informasi Rumah Sakit Indonesia tahun 2010 menunjukan, kasus rawat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang paling sering ditemukan terutama di negara berkembang dan menempati urutan kedua setelah kanker payudara. Data Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi di dunia. Satu diantara 4 kematian di Amerika disebabkan karena kanker. Kanker kolorektal merupakan salah satu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan diagnosis utama Congestive Heart Failure (CHF) yang menjalani
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif, yaitu dengan mencatat data-data yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jumlah pasien kanker di dunia setiap tahun selalu meningkat. Kanker
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah pasien kanker di dunia setiap tahun selalu meningkat. Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua setelah penyakit kardiovaskuler. Penderita kanker di negara
Lebih terperinciDewi, N.L.P.R. 1, Ariawati, K. 2, Niruri, R. 1
Efektivitas Ondansetron dalam Menangani Mual dan Muntah Pasca Kemoterapi Sakit Umum Pusat Sanglah Dewi, N.L.P.R. 1, Ariawati, K. 2, Niruri, R. 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012
ABSTRAK KARAKTERISTIK PASIEN KANKER PAYUDARA DAN PENANGANANNYA DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU PERIODE JANUARI 2010 DESEMBER 2012 Fajri Lirauka, 2015. Pembimbing : dr. Laella Kinghua Liana, Sp.PA, M.Kes.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini berupa deskriptif non eksperimental dengan menggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Kementrian Kesehatan RI, 2010). Kanker payudara bisa terjadi pada perempuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar, dan jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara (Kementrian Kesehatan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN PASIEN KANKER PARU DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013 DESEMBER 2014 Ida Ayu Komang Trisna Bulan, 2015 Pembimbing I : Dr. Hana Ratnawati, dr., M.Kes., PA (K). Pembimbing
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT KANKER OVARIUM DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011-DESEMBER 2011 Adindha, 2012; Pembimbing I : Laella K. Liana, dr., Sp. PA., M. Kes. Pembimbing II : Rimonta
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS
ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR RET HE, FE, DAN TIBC PADA PENDERITA ANEMIA DEFISIENSI FE DENGAN ANEMIA KARENA PENYAKIT KRONIS Renaldi, 2013 Pembimbing I : dr. Fenny, Sp.PK., M.Kes Pembimbing II : dr. Indahwaty,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat menyerang siapa saja. Kanker muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD X TAHUN 2010 NASKAH PUBLIKASI
EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD X TAHUN 2 NASKAH PUBLIKASI Oleh: BETTY MARTHA PAMUNGKAS K 8 68 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciINTISARI. Ari Aulia Rahman 1 ; Yugo Susanto 2 ; Rachmawati 3
INTISARI GAMBARAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUANG DAHLIA (PARU) DENGAN DIAGNOSIS TB PARU DENGAN ATAU TANPA GEJALA HEMAPTO DI RSUD ULIN BANJARMASIN PADA TAHUN 2013 Ari Aulia Rahman
Lebih terperinciPOLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL
POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL 2015 purnamirahmawati@gmail.com riza_alfian89@yahoo.com lis_tyas@yahoo.com
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014
ABSTRAK GAMBARAN PENYAKIT DIABETES MELITUS PADA ORANG DEWASA YANG DIRAWAT INAP DIRUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE Evan Anggalimanto, 2015 Pembimbing 1 : Dani, dr., M.Kes Pembimbing 2 : dr Rokihyati.Sp.P.D
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekitar 8,2 juta orang. Berdasarkan Data GLOBOCAN, International Agency
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertumbuhan sel tidak normal/terus-menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan sekitarnya serta
Lebih terperinciPHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 3 Agustus 2015 ISSN
1) EVALUASI KERASIONALAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENGOBATAN BRONKITIS KRONIK PASIEN RAWAT JALAN DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JUNI 2013-JUNI 2014 2) 1) Abraham Sanni 1), Fatimawali 1),
Lebih terperinciStara I pada K
ANALISIS EFEKTIFITAS BIAYA PENGGUNAAN ANTIDIABETIK METFORMIN DAN GLIMEPIRID PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI RSUD X TAHUN 2016 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Stara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan data yang dilakukan secara retrospektif melalui seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut WHO kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal yang kemudian dapat menyerang semua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebar pada organ tubuh yang lain (Savitri et al, 2015). Penyakit
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang timbul akibat pertumbuhan tidak normal sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dan bersifat menyebar pada organ tubuh yang lain
Lebih terperinciGambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015
Gambaran Tingkat Depresi pada Pasien Kanker Paru yang Menjalani Kemoterapi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2015 Oleh: Kristian Gerry Raymond Sinarta Bangun 120100203 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciANALISIS BIAYA DAN TATALAKSANA PENGOBATAN MALARIA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD ULIN BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN PERIODE TAHUN
ANALISIS BIAYA DAN TATALAKSANA PENGOBATAN MALARIA PADA PASIEN RAWAT INAP DI RSUD ULIN BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN PERIODE TAHUN 20062009 COST ANALYSIS AND MALARIA THERAPY FOR HOSPITALIZED PATIENT IN
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA
Jurnal ISSN Farmasetis : Cetak 2252-9721 Volume 2 No 1, Hal 13-18, Mei 2013 HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA DOKTER KELUARGA Itsna Diah Kusumaningrum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan. Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari-Juni 2015.
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dan bersifat deskriptif. Pada penelitian ini menggunakan data retrospektif dengan melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Beberapa kanker seperti kanker serviks dan kanker payudara adalah pembunuh terbesar bagi wanita. Kenyataannya,
Lebih terperinci*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro
ANALISIS DESKRITIF LAMA PERAWATAN, KARAKTERISTIK PASIEN DAN PEMBIAYAAN PADA KASUS HEMATOLOGI DENGAN TINDAKAN KEMOTERAPI PASIEN BPJS NON PBI PADA TAHUN 2015 DI RSUP DR KARIADI SEMARANG Dwi Ratna Yuliyanti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kanker serviks semakin hari menjadi salah satu penyakit yang semakin meresahkan manusia. Kanker diperkirakan menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang
Lebih terperinciKajian penggunaan antiemetika pada pasien kanker dengan terapi sitostatika di rumah sakit di Yogyakarta
Majalah Dyah Aryani Farmasi Perwitasari Indonesia, 17(2), 91 97, 2006 Kajian penggunaan antiemetika pada pasien kanker dengan terapi sitostatika di rumah sakit di Yogyakarta Study of antiemetic pattern
Lebih terperinciSartono, SKM, M.Kes, Terati, SKM, M.Si, Yunita Nazarena, S.Gz Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Palembang Kemenkes RI. Abstrak
Artikel Penelitian ANALISIS ASUPAN ZAT GIZI (ENERGI, PROTEIN), ASUPAN ANTIOKSIDAN (VITAMIN A DAN C) DENGAN STATUS GIZI PASIEN KANKER LEHER RAHIM YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUP DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Penyakit kanker adalah penyakit tidak menular yang ditandai dengan pertembuhan sel tidak normal/ terus menerus dan tidak terkendali yang dapat merusak jaringan
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 67 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : - Penggunaan antibiotik pada pasien meningitis di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr.Soetomo Surabaya masih bersifat
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. Revisi : - Tanggal Berlaku : 1 Februari Kompetensi dasar Indikator Materi Pokok Strategi Pembelajaran
SILABUS MATA KULIAH A. Identitas Revisi : - Tanggal Berlaku : 1 Februari 2014 1. Nama Mata Kuliah : Penanganan Sitostaika dan Bahan Berbahaya 2. Program Studi : Profesi Apoteker 3. Fakultas : Farmasi 4.
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012
ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012 Maria F. Delong, 2013, Pembimbing I : DR. J. Teguh Widjaja, dr., SpP.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nyeri merupakan pengalaman sensoris atau emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan ( Davis dan Walsh, 2004). Nyeri merupakan salah satu gejala
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga sel-sel didalam payudara terjadi pertumbuhan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA CARCINOMA MAMMAE DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2012-DESEMBER 2013 Bram Adhitama, 2014 Pembimbing I : July Ivone, dr, MKK.MPd.Ked Pembimbing II : Cherry Azaria,dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling banyak terjadi pada wanita. Penyakit ini didominasi oleh wanita (99% kanker payudara terjadi pada wanita) dan juga berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker menjadi salah satu masalah kesehatan banyak negara di dunia dan termasuk penyakit yang menjadi perhatian serius pada bidang kedokteran. Kanker menjadi penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ganas hidung dan sinus paranasal (18 %), laring (16%), dan tumor ganas. rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam persentase rendah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karsinoma merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60 % tumor ganas kepala dan leher merupakan karsinoma nasofaring,
Lebih terperinciKARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO
KARAKTERISTIK DAN LUARAN PREEKLAMPSI DI RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO 1 Wahyuni Silomba 2 John Wantania 2 Joice Kaeng 1 Kandidat SKRIPSI Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado 2 Bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal yang tumbuh secara terus-menerus dan tidak terkendali. Kasus kanker pada anak menjadi penyebab kematian
Lebih terperinciABSTRACT. CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY DECEMBER 2010
ABSTRACT CHARACTERISTICS OF CERVICAL CARCINOMA AT HASAN SADIKIN HOSPITAL BANDUNG in 1 JANUARY 2010-31 DECEMBER 2010 Fadhli Firman Fauzi, 2012 Tutor I : dr. Rimonta Gunanegara, Sp.OG Tutor II : dr. Sri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan penyakit kanker yang paling sering terjadi pada wanita. WHO (World Health Organization) tahun 2008, menyebut sebanyak 458.000 mortalitas per
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang wanita di dunia dan
Lebih terperinciGambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode 1 Januari Desember 2011
Gambaran Karakteristik Penderita Rawat Inap Karsinoma Serviks di RSUD Karawang Periode Januari 0 3 Desember 0 Eveline Febrina, Dani.Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Bagian Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. WHO pada tahun 2002, memperkirakan pasien di dunia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang WHO pada tahun 2002, memperkirakan 783 000 pasien di dunia meninggal akibat sirosis hati. Sirosis hati paling banyak disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol dan infeksi
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI DESEMBER 2012
ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN RAWAT INAP DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE 1 JANUARI 2012-31 DESEMBER 2012 Erfina Saumiandiani, 2013 : Pembimbing I : dr. Dani,M.Kes.
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007
ABSTRAK PREVALENSI TUBERKULOSIS PARU DI RUMAH SAKIT PARU ROTINSULU BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2007 Yanuarita Dwi Puspasari, 2009. Pembimbing I : July Ivone, dr., MS Pembimbing II : Caroline Tan Sardjono,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian kanker pada anak terus mengalami peningkatan dan menjadi salah satu penyebab kematian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
18 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prevalensi penyakit tidak menular (non communicable diseases) diprediksi akan terus mengalami peningkatan di beberapa negara berkembang. Peningkatan penderita penyakit
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Pengantar dari Penyunting. Formulir Untuk Berlangganan Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi
Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi DAFTAR ISI Pengantar dari Penyunting Formulir Untuk Berlangganan Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi ii iii Evaluasi Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dan
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2011
ABSTRAK GAMBARAN PENDERITA KANKER PARU DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI 2011- DESEMBER 2011 Christone Yehezkiel P, 2013 Pembimbing I : Sri Utami Sugeng, Dra., M.Kes. Pembimbing II :
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sekarang ini, puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dituntut untuk menjadi gate keeper pelayanan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Subjek Penelitian 1. Gambaran karakteristik Pasien Hasil penelitian diperoleh jumlah subjek sebanyak 70 pasien. Subjek penelitian yang memenuhi kriteria
Lebih terperinciDAFTAR ISI Halaman COVER... i SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK...
DAFTAR ISI Halaman COVER... i SAMPUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN.... iii PENETAPAN PANITIA PENGUJI... iv PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK... vi ABSTRACT... vii RINGKASAN... viii SUMMARY... ix KATA PENGANTAR...
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFF ECTIVENESS ANALYSIS) PADA PASIEN GASTRITIS KRONIK RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 6 No. AGUSTUS 017 ISSN 0-49 ANALISIS EFEKTIVITAS BIAYA (COST EFF ECTIVENESS ANALYSIS) PADA PASIEN GASTRITIS KRONIK RAWAT INAP DI RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran pernafasan adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta orang meninggal akibat infeksi saluran nafas
Lebih terperinci