PEMBUATAN ALAT PENGUSIR HAMA KERA DI PERKEBUNAN KARET BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBUATAN ALAT PENGUSIR HAMA KERA DI PERKEBUNAN KARET BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8"

Transkripsi

1 PEMBUATAN ALAT PENGUSIR HAMA KERA DI PERKEBUNAN KARET BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 Studi Kasus : Desa Danau Cala Kec.Lais Musi Banyuasin Sumatera Selatan NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Supriangga kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015

2

3 PEMBUATAN ALAT PENGUSIR HAMA KERA DI PERKEBUNAN KARET BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8 Studi Kasus : Desa Danau Cala Kec.Lais Musi Banyuasin Sumatera Selatan Supriangga 1), Armadyah Amborowati 2), 1),2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia supriangga.s@students.amikom.ac.id 1), armadyah.a@amikom.ac.id 2) Abstract - Monkey is one of the main enemies of farmers can strike at any time, the rubber plant. Monkey destroys and eats the leaves and shoots of damaging the skin of the young plant stem so that the rubber plant growth is disrupted. Farmers usually to keep shouting and use the weapon assembled on its own that generates sound bang to expel pests monkey. The ever-growing world of technology could replace the work of a farmer in expelling the monkey in the rubber plantations. Farmers who were once the must see monkeys come into the estate was replaced by the light sensor or LDR (light defendent resistor). Farmers who used to have to take a decision to expel the monkey replaced by ATmega8 microcontroller. Farmers who were once the must to keep shouting to expel the monkey was replaced by the siren. When the monkeys into plantations and to touch the light sensor, then the microcontroller gets the input from sensors and give an output for the siren goes off for 20 seconds to expel the monkey. Keyword - Monkey, Farmers, Microcontroller ATmega8, LDR (light defendent resistor), Siren. 1. Pendahuluan Karet alam Indonesia memiliki peranan yang sangat strategis karena merupakan salah satu komoditi industri hasil tanaman tropis yang mempunyaii peranan penting sebagai sumber devisa non migas bagi Indonesia. Melihat adanya peningkatan permintaan akan bahan karet alami khususnya di negara-negara industri, maka upaya untuk meningkatkan persediaan akan karet alami dan industri produksi karet merupakan langkah yang bagus. Namun upaya tersebut masih dihadapkan pada berbagai kendala, salah satunya adalah serangan hama kera pada tanaman karet. Kera merusak dan memakan bagian pucuk daun dan merusak kulitt batang tanaman yang masih muda sehingga pertumbuhan tanaman karet terganggu[1]. Berkembangnya dunia teknologi bisa menggantikan pekerjaan seorang petani dalam mengusir kera di perkebunan karet. Petani yang dulunya harus melihat kera datang memasuki perkebunan digantikan oleh sensor cahaya atau LDR (light defendent resistor). Petani yang dulunya harus mengambil keputusan untuk mengusir kera digantikan oleh mikrokontroler ATmega8. Petani yang dulunya harus berteriak-teriak untuk mengusir kera digantikan oleh sirine. Untuk itu penulis merumuskan masalah bagaimana merancang perangkat keras dan perangkat lunak alat pengusir hama kera di perkebunann karet serta bagaimana cara kerja alat pengusir hama kera di perkebunan karet. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang bangun alat pengusir hama kera di perkebunan karet berbasis mikrokontroler ATmega8. Manfaat penelitian adalah membantu meringankan kerja petani dalam menangani masalah hama kera di perkebunan karet, meningkatkan produktivitas kerja petani dan hasil panen. 2. Pembahasan Alat pengusir hama kera di perkebunan karet ini terdiri dari dua bagian utama yaitu sistem perangkat keras (hardware) dan sistem perangkat lunak (software). Sistem perangkat keras terdiri dari rangkaian catu daya 5 volt, sistem rangkaian sensor dan sistem minimum rangkaian mikrokontroler ATmega8. Sistem perangkat lunak (software) yaitu menggunakan pemograman bahasa C. Setiap bagian-bagian dari sistem dibagi menjadi beberapa bagian kecil diagram blok untuk kemudian dihubungkan menjadi satu blok rangkaian utuh.diagram blok sederhana aplikasi mikrokontroler ATmega8 sebagai pengusir hama kera di perkebunan karet dengan bunyi sirine dapat di lihat pada Gambar 1. Gambar 1. Diagram blok sistem pengusir hama kera Dari diagram blok Gambar 1 diatas dapat dijelaskan konsep atau cara kerja sistem secara keseluruhan. Laser berfungsi sebagai sumber cahaya. Cahaya laser ditembakkan tepat mengenai permukaan sensor LDR. Sedangkan LDR berfungsi untuk mendeteksi cahaya. Ketika cahaya laser terhalang oleh suatu obyek (kera), 1

4 maka sensor LDR mengirim sinyal high (1) ke sistem pengontrol (mikrokontroler). Kemudian sistem pengontrol akan memproses sinyal untuk mengaktifkan sirine selama waktu tertentu. Skema umum penempatan alat di lapangan dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Skema penempatan alat di lapangan Pada Gambar 2 posisi laser ditempatkan di satu titik sudut perkebunan karet. Cahaya laser yang dipancarkan membentuk garis vertikal yang diposisikan tepat mengenai sensor LDR. Dalam hal ini mengunakan dua laser dan dua LDR yang dirancang untuk meminimalkan terdeteksinya hewan-hewan kecil seperti,, burung, belalang, tikus dan sebagainya. Ketika cahaya laser terhalang oleh suatu obyek (burung), maka sensor LDR mengirim sinyal high (1) ke sistem pengontrol. Kemudian sistem pengontrol akan memroses sinyal untuk mengaktifkan sirine selama waktu tertentu. 2.1 Alat dan Bahan Penelitian Adapun Alat dan Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Mikrokontroler ATmega8, digunakann sebagai sistem kontrol alat pengusir hamaa kera di perkebunan karet. 2. Sensor LDR (light dependent resistor), sebagai pendeteksi cahaya tampak. 3. Laser, digunakan sebagai sumber cahaya tampak. 4. LED, digunakan sebagai indikator jika sistem mendeteksi objek (kera). 5. Buzzer, output berupa indikator bunyi yang digunakan sebagai skenario dari sirine saat pengujian alat. 6. Diode, digunakan untuk menyearahkan arus. 7. Modul Regulator, digunakan untuk catu daya alat. 8. Resistor, digunakan sebagai hambatan. 9. Transistor, digunakan sebagai penguat arus. digunakan 10. Relay, digunakan sebagai saklar (menghubung dan memutuskan jalur rangkaian. 11. Motor Sirine, digunakan sebagai sumber bunyi 12. Box plastik, digunakan untuk packaging bagian komponen rangkaian. 2.2 Perancang Perangkat Keras (Hardware) Rancangan Sistem atau Desain Produk Konsep awal produk melalui rancangann sistem yang di implementasikan terhadap mikrokontroler ATmega8 dan sensor LDR berupa rancangan dalam bentuk skematik dan PCB. Untuk menghubungkan suatu komponen ke komponen lain, kita harus terlebih dahulu mengetahui cara kerja alat dan fungsinya, agar rancangan kita sesuai dengan dengan yang kita harapkan. Perancangan layout PCB membantu untuk mengetahui apakah rangkaian yang telah kita buat sudah benar. Rancangan ini menggunakan ARES untuk mendesain PCB yang dilengkapi dengan simulasi pspice padaa level skematik sebelum rangkaian skematik di upgrade ke PCB. Gambar 3. Rancangan layout PCB 2.3 Perancang Perangkat Lunak (Software) Perancangan pemprograman menggunakan bahasa C. Bahasa tingkat tinggi merupakan bahasaa yang mudah di pahami oleh manusia, C dan C++ merupakan contoh dari bahasa tingkat tinggi. Contoh lain dari bahasa tingkat tinggi adalah pascal, perl, java dan lain sebagainya. Sedangkan bahasa tingkat rendah merupakan bahasa mesin atau bahasa assembly [2]. Perancangan perangkat lunak untuk sistem kerja mikrokontroler adalah sebagai berikut : Gambar 4. Flowchart sistem 2

5 2.4 Alur Penelitian Pembuatan alat pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8 di perkebunan karet dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan tata laksana penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini : 2.5 Alur Produksi Gambar 5. Alur penelitian Merupakan tahapan perencanaan sebelum memulai proses produksi. Alur produksi bertujuan untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep yang diharapkan. 3. Hasil dan Pengujian 3.1 Hasil Gambar 6. Alur produksi Setelah dilakukan perancangan dan pengujian aplikasi mikrokontroler ATmega8 sebagai pengontrol sistem pengusir hama kera di perkebunan karet maka diperoleh hasil berupa suatu sistem alat pengusir kera seperti pada Gambar 7. Gambar 7. Hasil akhir produk Pada gambar 7 terlihat bahwa pengusir kera di perkebunan perangkat keras yang terdiri rangkaian sensor, satu blok mikrokontroler ATmega8, blok volt dan blok rangkaian sirine. 3.2 Pengujian 1. Pengujian Blok Power Supply Pengujiaan blok rangkaian dilakukan dengan mengukur tegangan keluaran dengan menggunakan Volmeter, tegangan keluaran yang diukur yaitu IC regulator 5V. Sumber tegangan yang digunakan untuk memberikan catu daya pada alat pengusir hama kera di perkebunan karet berbasis mikrokontroler ATmega8 ini adalah sumber tegangan DC sebesar 5V. Power supply diuji pertama kali, karena digunakan untuk menjalankan sistem secara keseluruhan. Tegangan 5V digunakan untuk menjalankan rangkain minimum mikrokontroler ATmega8, rangkaian sensor, rangkain driver relay dan sumber tegangan sirine. 2. Pengujian Rangkaian Mikrokontroler Sinyal masukan dari sensor, masuk pada port C.0 dan port C.1. Sinyal masukan tersebut diproses untuk menghasilkan sinyal keluaran selama 20 detik. Keluaran sinyal dari mikrokontroler melalui port B.3 dan port B.2 untuk dapat mengaktifkan relay 5 volt. Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega pada penelitian ini berfungsi dengan baik. 3. Pengujian Rangkaian Sensor LDR alat pengontrol sistem karet didukung oleh dari dua buah blok rangkaian minimum rangkaian catu daya 5 Rangkaian sensor menggunakan rangkaian pembagi tegangan yang tersusun oleh resistor variabel dan sensor LDR. Hasil pengukuran yang telah dilakukan diperoleh tegangan keluaran dari pembagi tegangan dalam keadaan gelap sebesar 4,68 volt. Tegangan keluaran ini akan berkurang dengan bertambahnya intensitas cahaya laser yang mengenai sensor LDR. Semakin besar intensitas cahaya laser yang mengenai permukaan sensor LDR semakin kecil tegangan keluarannya. Sebaliknya, semakin kecil intensitas cahayaa laser yang mengenai sensor LDR semakin besar tegangan keluaran sensor. Dari hasil pengujian terhadap rangkaian minimum mikrokontroler ATmega8 sinyal yang masuk ke mikrokontroler dari tegangan 0 volt sampai 4,68 volt. Sinyal rendah (low) berkisar antara 0 volt sampai 1,09 volt. 3

6 Sedangkan untuk sinyal tinggi (high) berkisar antara 2,5 volt sampai 5 volt. 4. Pengujian Blok Rangkaian Driver Relay Dari hasil pengukuran, ketika kondisi tegangan pada titik ukur A = 0 V, pada titik B = 0 V maka pada kondisi relay akan off (tidak aktif). Ketika kondisi tegangan titik relay ukur A = 4,3 V, tegangan pada titik ukur B = 4,6 V maka pada kondisi relay akan On (aktif) sehingga akan menggerakkan sakelar yang terdapat di dalam relay. 5. Pengujian Alat secara Utuh Pengujian alat pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8 dilakukan dengan menghidupkan dan mengatur posisi laser. Cahaya laser ditembakkan tepat mengenai permukaan sensor LDR. Sedangkan LDR berfungsi untuk mendeteksi cahaya dan mengirimkan sinyal ke sistem pengontrol untuk menghidupkan sirine. Pengujian alat dilakukan dengan cara pengukuran jarak maksimum intensitas cahaya laser terhadap resistensi sensor LDR. Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Pengukuran jarak maksimum cahaya laser No Jarak Tegangan Keluaran (Vo) Keterangan 1 5 0,03 Relay Tidak Aktif ,029 Relay Tidak Aktif ,033 Relay Tidak Aktif ,05 Relay Tidak Aktif ,049 Relay Tidak Aktif ,057 Relay Tidak Aktif ,062 Relay Tidak Aktif ,074 Relay Tidak Aktif ,082 Relay Tidak Aktif ,095 Relay Tidak Aktif ,14 Relay Tidak Aktif ,21 Relay Tidak Aktif ,3 Relay Tidak Aktif ,36 Relay Tidak Aktif ,44 Relay Tidak Aktif ,54 Relay Tidak Aktif ,62 Relay Tidak Aktif ,71 Relay Tidak Aktif ,93 Relay Tidak Aktif ,04 Relay Tidak Aktif ,105 Relay Tidak Aktif ,41 Relay Tidak Aktif ,57 Relay Aktif Hasil pengukuran yang dilakukan dalam menentukan jarak maksimum cahaya laser adalah sejauh 120 meter, terlihat pada keluaran sinyal high (1). Data pengukuran jarak maksimum cahaya laser yang mampu memberikan sinyal high dapat dilihat pada Tabel 1. Secara keseluruhan alat bekerja dengan baik, Ketika power supply dinyalakan dan laser ditembakkan tepat pada LDR. Bagian relay bekerja normal, lampu LED indikator menyala. Ketika kedua laser dihalangi suatu objek, sakelar yang terdapat pada relay bekerja normal menghubungkan output dari sistem pengontrol sesuai dengan program yang telah ditanamkan pada mikrokontroler ATmega8. Ketika cahaya laser terhalang oleh objek (kera) maka seketika itu pula sirine langsung berbunyi selama 20 detik. Dalam rentang waktu tersebut apabila cahaya laser terhalang lagi oleh objek (kera) lain, maka bunyi sirine tidak diulang dari awal namun, tetap diteruskan berbunyi selama 20 detik. Tepat pada saat detik ke-20 hampir selesai kemudian cahaya laser terhalang lagi oleh objek (kera) maka sirine melanjutkan bunyinya selama 20 detik lagi. Kemudian selama kedua laser masih dihalangi oleh suatu objek, maka sirine akan berbunyi terus menerus selama alat belum di reset ulang. Kecuali jika salah satu sirine tidak terhalang, maka pada detik ke-20 hampir selesai sirine akan berhenti berbunyi dan alat kembali ke normal. Selama penelitian yang telah dilakukan, kendala-kendala yang dihadapi diantaranya adalah sulitnya menentukan sensitivitas dari sinyal sensor, memfokuskan cahaya laser pada sensor pada jarak yang relatif jauh, tonggak tempat memasang laser dan sensor, serta jarak pandang terhadap cahaya laser. 6. Pengujian Batas Tegangan Minimum Pengujian ini bertujuan untuk melihat dan mengukur besaran tegangan minimum yang dapat digunakan untuk mencatu rangkaian tanpa mempengaruhi kerja keseluruhan alat. Pengujian dilakukan dengan cara menurunkan tegangan catu daya di bawah level tegangan dari rancangan alat pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8 sampai batas minimum level tegangan tertentu yang tidak mengganggu kinerja keseluruhan alat. Untuk melakukan pengujian terhadap batas minimum tegangan kerja alat, dilakukan dengan cara memberikan tegangan input yang bervariasi dibawah 5 volt. Hasil pengujian terhadap batas tegangan minimum dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil pengukuran batas tegangan minimum No Tegangan Input (V in) Kondisi Mikrokontroler Kondisi Relay 1 5 Volt Bekerja Bekerja 2 4 Volt Bekerja Bekerja 3 3,1 Volt Bekerja Tidak Bekerja 4 2,5 Volt Bekerja Tidak Bekerja 5 1,5 Volt Tidak Bekerja Tidak Bekerja 6 5 Volt Bekerja Bekerja 4

7 Berdasarkan dari pengamatan dan tabel hasil pengujian batas tegangan minimum, dapat dilihat bahwa alat pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8 masih dapat bekerja pada tegangan 2,5 Volt. Pada tegangan 4 Volt, blok rangkaian driver relay dan blok rangkaian mikrokontroler masih dapat bekerja normal. Pengujian pemberian tegangan catu dibawah 4 Volt menyebabkan rangkaian driver relay tidak bekerja, namun blok rangkaian mikrokontroler masih dapat bekerja. Pemberian tegangan catu daya dibawah 2,5 Volt mengakibatkan blok rangkaian mikrokontroler tidak bekerja. Sesuai dengan batas tegangan minimum yang tertera pada data sheet, komponen relay dapat bekerja pada tegangan 5 volt, maka pemberian tegangan dibawah 5 volt ke blok rangkaian driver relay akan mengakibatkan rangkaian driver relay tidak dapat bekerja normal. Pada blok rangkaian mikrokontroler ATmega8, pemberian catu daya tegangan melalui AC matic. 5 Volt dan menjaga agar arus catu daya ke mikrokontroler tetap stabil. Berdasarkan datasheet mikrokontroler Atmega8, tegangan yang dibutuhkan agar dapat bekerja normal sebesar 4 Volt sampai dengan 5 Volt. Pemberian tegangan di bawah 4 Volt menyebabkan rangkaian mikrokontroler tidak dapat bekerja. 7. Pengujian Performa / Kemampuan Kerja dari Alat Setiap komponen semikonduktor jika bekerja dan mendapat arus listrik, maka suhunya akan turun naik. Kenaikan dan penurunan suhu yang signifikan dapat mempengaruhi kerja dari komponen semikonduktor. Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat thermometer dengan satuan ukuran celcius (ºC). Hasil pengukuran suhu komponen-komponen utama pada rangkaian alat pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8 dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hasil pengukuran suhu komponen No Nama Komponen Suhu Awal Suhu Akhir 1 IC ATmega8 32ºC 32 ºC 2 Relay 33 ºC 35 ºC 3 LDR 32 ºC 34 ºC 4 Transistor 33 ºC 34 ºC 5 IC regulator viver22a 34 ºC 44 ºC 6 IC ATmega8 32ºC 32 ºC Pengukuran suhu komponen-komponen utama dilakukan pada saat suhu udara di ruangan di ruangan berkisar pada ±32 ºC. Hasil pengukuran suhu komponen-komponen utama dapat bervariasi tergantung kondisi suhu ruangan pada saat dilakukannya pengukuran. Berdasarkan dari tabel hasil pengukuran suhu komponen-komponen utama pada rangkaian alat pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8, dapat dilihat bahwa kenaikan suhu setiap komponenkomponen elektronik utama berada dibawah batas maksimal suhu kerja berdasarkan datasheet masingmasing komponen. Jika kenaikan suhu masih dalam batas suhu yang tertulis pada datasheet, maka dapat dipastikan komponen dapat bekerja optimal tanpa ada pengaruh dari kenaikan atau penurunan suhu. Kenaikkan suhu yang perlu diperhatikan adalah pada modul regulator yang menggunakan IC regulator viver22a, komponen semikonduktor tersebut memiliki kenaikkan suhu yang lebih tinggi dibanding komponenkomponen yang lain. Pada IC regulator, hasil pengukuran suhu ketika alat dinyalakan berada pada suhu 34 ºC dan pada saat alat telah dihidupkan selama selang waktu 24 jam, suhu komponen naik menjadi 44 ºC sehingga dapat dilihat bahwa komponen IC regulator mengalami kenaikan suhu sebesar 10 ºC. Secara keseluruhan, kenaikan suhu komponen IC regulator viver22a tidak berpengaruh pada kerja alat. Rangkaian alat pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8 tetap bekerja secara normal karena kenaikan suhu komponen IC regulator viver22a masih berada dibawah batas suhu maksimal sebesar 125 ºC sesuai dengan datasheet yang dikeluarkan oleh pabrik pembuatannya. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dan analisis yang telah dilakukan terhadap penelitian pembuatan alat pengusir hama kera berbasis mikrokontroler ATmega8 di perkebunan Karet maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Sistem aplikasi mikrokontroler ATmega8 sebagai pengontrol sistem pengusir hama kera dengan bunyi sirine mampu untuk mengusir kera di perkebunan karet. Bunyi sirine diatur berbunyi selama 20 detik. 2. Sistem ini dapat mendeteksi kehadiran kera di area perkebunan karet dengan jarak maksimum 120 meter. 5. Saran Untuk penyempurnaan lebih lanjut maka beberapa saran yang perlu ditambahkan, antara lain: 1. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut untuk menguji keefektifan alat di lapangan agar alat ini dapat diproduksi secara masal. 2. Perlu dibuatnya catu daya yang hemat energi bahkan gratis seperti solar cell/panel surya. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut mengenai suara-suara yang ditakuti oleh hama kera. Daftar Pustaka [1] Setiawan, D H Petunjuk Lengkap Budidaya Karet. Penerbit Agromedia Pustaka. [2] Andrianto, H Pemrograman mikrokontroler AVR ATmega16 menggunakan Bahasa C Codevision AVR. Bandung : Penerbit Informatika. 5

8 Biodata Penulis Supringga, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun Armadyah Amborowati, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun Memperoleh gelar Master of Engineering (M.Eng) Program Pasca Sarjana Magister Teknologi Informasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Gajah Mada Yogyakarta, lulus tahun Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta. 6

PEMBUATAN ALAT SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Nopan Suryadiyanto

PEMBUATAN ALAT SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Nopan Suryadiyanto PEMBUATAN ALAT SAKLAR LAMPU OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO UNO NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Nopan Suryadiyanto 12.11.5802 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram alur penelitian Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram alur penelitian 23 24 3.1.1. Penjelasan blok diagram 1. Perancangan

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

Input ADC Output ADC IN

Input ADC Output ADC IN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM.

Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir. Berbasis Mikrokontroler ATmega : Ayudilah Triwahida Npm : : H. Imam Purwanto, S.Kom., MM. Sistem Pengaman Rumah Dengan Sensor Pir (Passive Infrared) Berbasis Mikrokontroler ATmega 8535 Nama : Ayudilah Triwahida Npm : 21109416 Jurusan Pembimbing : Sistem Komputer : H. Imam Purwanto, S.Kom.,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Diagram Blok Rangkaian Secara Detail Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. BAB III PERANCANGAN Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat. Perancangan tersebut mulai dari: blok diagram sampai dengan perancangan rangkaian elektronik, sebagai penunjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMA KASIH... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GRAFIK... x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam

Lebih terperinci

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S52 SEBAGAI PENGONTROL SISTEM PENGUSIR BURUNG PEMAKAN PADI DENGAN BUNYI SIRINE

APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S52 SEBAGAI PENGONTROL SISTEM PENGUSIR BURUNG PEMAKAN PADI DENGAN BUNYI SIRINE APLIKASI MIKROKONTROLER AT89S52 SEBAGAI PENGONTROL SISTEM PENGUSIR BURUNG PEMAKAN PADI DENGAN BUNYI SIRINE Sumariadi, Wildian, Meqorry Yusfi Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas Kampus Unand, Limau

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51 TUGAS UTS MATA KULIAH E-BUSSINES Dosen Pengampu : Prof. M.Suyanto,MM

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Perancangan sistem ini memerlukan sensor penerima radiasi sinar infra merah yang dapat mendeteksi adanya kehadiran manusia. Sensor tersebut merupakan sensor buka-tutup yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram PLN merupakan sumber daya yang berasal dari perusahaan listrik Negara yang memiliki tegangan listrik AC 220 Volt. Saklar ON/OFF merupakan sebuah saklar yang

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALA Perancangan merupakan suatu proses yang penting dalam pembuatan alat. Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan suatu proses perancangan dan perencanaan yang baik serta tepat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram Berikut merupakan diagram blok alat yang dirancang untuk mempermudah dalam memahami alur kerja alat. Sensor MPX5700 Tekanan Dari tabung Kode perintah Minimum

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Alat yang dibuat ini berfungsi untuk membuat udara menjadi lebih bersih, jernih dan sehat serta terbebas dari bakteri yang terkandung di udara, hal ini secara tidak langsung

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III METODOLOGI PENULISAN BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1)

Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) Rancang Bangun Sistem Pengontrol Intensitas Cahaya pada Ruang Baca Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16 Maulidan Kelana 1), Abdul Muid* 1), Nurhasanah 1) 1 Program Studi Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi utama yang digunakan hampir diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi listrik juga terus meningkat. Salah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 30 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam membuat suatu alat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu bagaimana cara merancang sistem yang akan diimplementasikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply, 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN Pada bab ini akan membahas mengenai perancangan dan pemodelan serta realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak untuk alat pengukur kecepatan dengan sensor infra

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Untuk blok diagram dapat dilihat pada gambar 3.1. di bawah ini: Sensor infrared Mikrokontroler Atmega 8535 Driver UV Driver dryer Lampu UV Dryer Sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk

BAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti laksanakan mulai dari proses perancangan model dari sistem hingga hasil

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA

II. KAJIAN PUSTAKA RANCANG BANGUN AVR PADA SISI TEGANGAN RENDAH (TEGANGAN KONSUMEN) BERBASIS ATMEGA8 Syamsir #1, Bomo Sanjaya #2, Syaifurrahman #3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura 1 syamsir6788@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah.

BAB III METODE PENELITIAN. suhu dalam ruang pengering nantinya mempengaruhi kelembaban pada gabah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Penelitian Penelitian yang dilakukan ini menitik beratkan pada pengukuran suhu dan kelembaban pada ruang pengering menggunakan sensor DHT21. Kelembaban dan suhu dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 1.1 Blok Diagram Sensor Kunci kontak Transmiter GSM Modem Recivier Handphone Switch Aktif Sistem pengamanan Mikrokontroler Relay Pemutus CDI LED indikator aktif Alarm Buzzer Gambar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 39 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik Eskalator. Sedangkan untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Blok Keseluruhan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 : Berikut ini adalah diagram blok keseluruhan yang ditunjukan pada gambar Start Studi Literatur Perancangan Alat Simulasi Alat T Jalan? Tidak

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 1.1 Skema Alat Pengukur Laju Kendaraan Sumber Tegangan Power Supply Arduino ATMega8 Proses Modul Bluetooth Output Bluetooth S1 S2 Komputer Lampu Indikator Input 2

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. a Batasan masalah pembuatan tugas akhir ini adalah terbatas pada sistem kontrol bagaimana solar cell selalu menghadap kearah datangnya sinar matahari, analisa dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Diagram Blok Sistem Blok diagram dibawah ini menjelaskan bahwa ketika juri dari salah satu bahkan ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Umum Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu otomatis ini merupakan

Lebih terperinci

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini akan di uraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan,dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN 3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram Pada rangkaian yang penulis buat berdasarkan cara kerja rangkaian secara keseluruhan penulis membagi rangkaian menjadi

Lebih terperinci

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI PELAJAR ELEKTRONIKA INDUSTRI 2008 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG 2 CREW Agung Wahyu Sekar Alam

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat

Lebih terperinci

Oleh : Miftahul Kanzil Muhid Irfan Mustofa Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP :

Oleh : Miftahul Kanzil Muhid Irfan Mustofa Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP : Oleh : Miftahul Kanzil Muhid 2207 030 014 Irfan Mustofa 2207 030 701 Dosen Pembimbing : Ir. Josaphat Pramudijanto, M.Eng NIP : 19621005.199003.1.003 D3 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Krisis energi bukanlah permasalahan yang baru, namun sudah menjadi hal yang diprediksikan pasti akan terjadi. Sumber energi minyak yang selama ini menjadi andalan akan

Lebih terperinci

Robot Light Follower With LCD Berbasis AtMega 8535

Robot Light Follower With LCD Berbasis AtMega 8535 Robot Light Follower With LCD Berbasis AtMega 8535 Nama : Juantadi Angga S NPM : 23110795 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Jalinas, SKom,MM UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,

PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER. Wisnu Panjipratama / Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, PERANGKAT PENGONTROL RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLER Wisnu Panjipratama / 1027036 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH. No 65 Bandung 40164, Indonesia ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 42 BAB III METODA PENELITIAN 3.1. Komponen yang digunakan lain: Adapun komponen-komponen penting dalam pembuatan modul ini antara 1. Lampu UV 2. IC Atmega 16 3. Termokopel 4. LCD 2x16 5. Relay 5 vdc 6.

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat

BAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sistem Hot Plate Magnetic Stirrer Berikut sistem dari modul Hot Plate Magnetic Stirrer dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Diagram Blok alat 20 21 Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

Fakta.

Fakta. Fakta http://ecocampus.its.ac.id/?p=46 http://file.upi.edu/direktori http://bisnis.vivanews.com Latar Belakang SOLUSI? Sistem Monitoring dan Kontrol Intensitas Cahaya Pada Ruang Kuliah PROGRAM STUDI D3

Lebih terperinci

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)

PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) Muamar Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : - Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur 6 BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Tombol Kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur sebagai berikut: 1. tombol pengolah

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI

PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI PERANCANGAN SISTEM KENDALI GERAKAN ROBOT BERODA TIGA UNTUK PEMBERSIH LANTAI Muhammad Firman S. NRP 2210 030 005 Muchamad Rizqy NRP 2210 030 047 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendie AK, M.T NIP. 19570424

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

Robot Pengikut Cahaya Menggunakan ATMEGA 8535

Robot Pengikut Cahaya Menggunakan ATMEGA 8535 Robot Pengikut Cahaya Menggunakan ATMEGA 8535 Nama : Erwin Mardiansyah NPM : 22110432 Jurusan : Sistem Komputer Pembimbing : Ridha Iskandar UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS ILMU KOMPUTER & TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP

Oleh : Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP Oleh : Armaditya T. M. S. Syahdari Lutfi Akbar 2207030015 2207030057 Pembimbing : Rachmad Setiawan, ST.,MT. NIP. 19690529.199512.1.001 Bidang Studi Komputer Kontrol Program Studi D3 Teknik Elektro Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SIMULASI SISTEM PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada meringankan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan

Lebih terperinci

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID

KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID KUNCI OTOMATIS KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA BERBASIS MIKROKONTROLER MENGGUNAKAN RFID Aprianto Ramadhona Yuliansyah Andika Putra Fredi Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Telah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan spesifikasi sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah

Lebih terperinci

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV Pengujian Alat dan Analisa BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4. Tujuan Pengujian Pada bab ini dibahas mengenai pengujian yang dilakukan terhadap rangkaian sensor, rangkaian pembalik arah putaran

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras elektronik (hardware) dan pembuatan mekanik robot. Sedangkan untuk pembuatan perangkat

Lebih terperinci

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER

SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER SISTEM PENERANGAN RUMAH OTOMATIS BERDASARKAN INTENSITAS CAHAYA DAN KEBERADAAN MANUSIA DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Erick Gustian, [2] Dedi Triyanto, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32

ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32 ROBOT PEMINDAH BARANG BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega 32 Oskardy Pardede 1127026 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik,, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri, MPH no. 65, Bandung, Indonesia. Email : oskardy.pardede@gmail.com

Lebih terperinci

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR

MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR MOUSETRAP BERBASIS ARDUINO UNO DENGAN SENSOR PIR Nama : Dini Septia Herianti NPM : 42113584 Fakultas : D3-Teknologi Informasi Program Studi : Teknik Komputer Pembimbing : Dr. Raden Supriyanto, Ssi, S.Kom,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perusahaan yang membuat aki baru masih melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perusahaan yang membuat aki baru masih melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini, perusahaan yang membuat aki baru masih melakukan pengukuran sel aki kering secara manual. Dampak yang ditimbulkan banyak terjadi kesalahan pengukuran,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Prosedur Perancangan Prosedur perancangan merupakan langkah langkah dalam pembuatan tugas akhir ini. Dan prosedur perancangan ini digambarkan pada diagram alir berikut:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.

BAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak sumber energi alam yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk pembangkitan energi listrik.

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI PERALATAN RUMAH BERBASIS WEB

SISTEM PENGENDALI PERALATAN RUMAH BERBASIS WEB SISTEM PENGENDALI PERALATAN RUMAH BERBASIS WEB Marvin Chandra Wijaya, Semuil Tjiharjadi 2 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Suria Sumantri 65, Bandung - 463 Telp.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO PERANCANGAN DAN PEMBUATAN RUMAH PINTAR BERBASIS ARDUINO LAPORAN TUGAS AKHIR Diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Komputer Oleh: JONATHAN ALBERTO HUTAGAOL

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah research and development, dimana metode tersebut biasa dipakai untuk menghasilkan sebuah produk inovasi yang belum

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat 1. Toolset 2. Solder 3. Amplas 4. Bor Listrik 5. Cutter 6. Multimeter 3.1.2 Bahan 1. Trafo tipe CT 220VAC Step down 2. Dioda bridge 3. Dioda bridge

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci