ANALISIS PENERAPAN TIPE STRATEGI MILES-SNOW. (Studi Kasus pada UKM Batik Giffa Indonesia di Bekasi)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS PENERAPAN TIPE STRATEGI MILES-SNOW. (Studi Kasus pada UKM Batik Giffa Indonesia di Bekasi)"

Transkripsi

1 ANALISIS PENERAPAN TIPE STRATEGI MILES-SNOW (Studi Kasus pada UKM Batik Giffa Indonesia di Bekasi) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan tipe strategi menurut Miles and Snow pada Giffa Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Objek penelitian ini adalah usaha kecil menengah bernama Giffa Indonesia, yang bergerak dibidang industri pakaian batik. Penulis menggunakan teknik triangulasi sebagai teknik untuk menguji keabsahan data. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Giffa Indonesia menggunakan tipe strategi prospektor dalam meningkatkan usahanya, akan tetapi masih diperlukan penyempurnaan terhadap kinerja dibidang pemasaran dan manajemen SDM, sehingga Giffa Indonesia dapat dengan mudah memahami perubahan-perubahan lingkungan dan mencari peluang baru untuk pengembangan usahanya. Kata Kunci : Tipologi Strategi Miles-Snow, Industri Batik I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan di bidang fashion turut mempengaruhi apa yang kita kenakan, dan bagaimana cara kita memandang diri sendiri. Perkembangan dunia fashion juga bisa disebabkan oleh perkembangan teknologi dan arus informasi yang saat ini dikenal sebagai media sosial, dengan sarana media sosial masyarakat dapat dengan mudah mengakses dan mencari tahu mode fashion seperti apa yang saat ini sedang berkembang di masyarakat. Kemajuan teknologi dan arus informasi membuat masyarakat Indonesia terbuka dalam mendapatkan informasi informasi global, dan hal inilah yang menyebabkan trend fashion di Indonesia banyak dipengaruhi oleh budaya barat. Masuknya trend fashion dari budaya barat membuat masyarakat Indonesia terutama di kalangan anak muda lebih tertarik pada pakaian modern yang berasal dari trend fashion budaya barat dibandingkan dengan pakaian tradisional seperti kebaya atau batik. Salah satu tren pakaian yang sangat berkembang di Indonesia adalah batik. Batik merupakan penghubungan titik titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar (Wulandari, 2011:4). Pada jaman dulu, batik hanya digunakan sebagai pakaian tradisional dan hanya dipakai pada saat acara acara khusus yang memerlukan suasana formal, tetapi kini batik berkembang menjadi pilihan gaya busana yang dapat dipakai untuk aktivitas sehari sehari seperti ke kampus, di rumah, ke kantor, ataupun 1

2 II. untuk kumpul bersama teman teman atau sanak saudara. Perkembangan fashion yang semakin pesat tentunya membawa dampak baik dan buruk bagi masyarakat. Dampak baiknya adalah, masyarakat Indonesia menjadi terlihat semakin fashionable disetiap penampilan. Sedangkan menurut pengamatan pribadi, perkembangan fashion juga menimbulkan dampak buruk dikalangan anak muda, yaitu kalangan anak muda di Indonesia cenderung lebih tertarik mengenakan pakaian modern dibandingkan pakaian tradisional. Trend Fashion yang berada dikalangan anak muda inilah yang mendorong Giffa Indonesia berinovasi dengan membuat batik kombinasi. Giffa Indonesia merupakan sebuah UKM batik yang berdiri pada tahun 2010 dan memasarkan batik dengan cara memadukannya dengan pakaian yang saat ini telah menjadi trend fashion di kalangan anak muda. Produk yang dijual oleh Giffa Indonesia merupakan batik cap yang dituangkan ke dalam bahan kaos, yang di mana bahan kaos tersebut dijadikan ke dalam model t-shirt, long dress, blouse, jaket, kemeja, dan polo shirt. Tidak hanya memadukan batik ke dalam bahan kaos, perpaduan warna yang diciptakan oleh Giffa Indonesia juga menyesuaikan dengan trend fashion yang ada saat ini, di mana para anak muda saat ini lebih suka mengenakan pakaian dengan warna yang mencerminkan gaya urban look. Seiring dengan pertumbuhan di bidang industri batik, banyak UKM baru yang bermunculan yang memiliki konsep produk dan target pangsa pasar yang sama dengan Giffa Indonesia yaitu pakaian batik yang dipadukan LANDASAN TEORI dengan trend fashion yang saat ini sedang berkembang di kalangan anak muda di Indonesia. UKM yang memiliki konsep produk yang sama dengan Giffa Indonesia adalah Alienskie Brothers, Tik Shirt, Hedy Yunus, Batik Snob, dan Lazuli Sarae. Semakin ketatnya dunia persaingan membuat Giffa Indonesia tentunya memiliki serangkaian tindakantindakan strategis dalam menghadapi perubahan-perubahan lingkungan khususnya dunia persaingan. Menurut Tamalee et al. dalam Rahraini (2010:6), strategi korporat dan strategi bisnis merupakan elemen penting dalam menghadapi perubahan lingkungan sebagai upaya untuk mencapai tujuan perusahaan. Tipologi strategi Miles-Snow merupakan strategi bisnis yang mampu menggambarkan tujuan dasar, kebijakan dan tindakan strategis perusahaan secara keseluruhan. Semakin berkembangnya industri di bidang batik dan munculnya UKM-UKM yang menjadi pesaing UKM Batik Giffa Indonesia, tentu membuat Giffa Indonesia memiliki strategi yang sistematis sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya. maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul ANALISIS PENERAPAN TIPE STRATEGI MILES-SNOW (Studi Kasus pada UKM Batik Giffa Indonesia di Bekasi) 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana tipe strategi Miles- Snow diterapkan pada Giffa Indonesia? 2.1 Strategi Menurut Fred R. David (2003:16), mendefinisikan strategi sebagai cara 2

3 3 untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan geografis, pengembangan produk, penetrasi pasar, rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi, dan joint venture. Sedangkan manajemen strategis dapat mendefinisikan sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan keputusan lintas fungsional yang memungkinkan suatu organisasi untuk mencapai tujuannya. (Diterjemahkan oleh Saroso, Kresno : 2003) 2.2 Manajemen Strategi Menurut Wheelen and Hunger (2012:53), Manajemen startegi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang yang meliputi analisis lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategi dan perencanaan jangka panjang), implementasi strategi, evaluasi, serta pengendalian. Gambar 1 Model Manajemen Strategi Sumber: Wheelen and Hunger (2012) 2.3 Manfaat Manajemen Strategi Menurut Pearce and Robinson (2008:13) Manfaat manajemen strategi adalah sebagai berikut : 1. Aktivitas formulasi strategi memperkuat kemampuan perusahaan untuk mencegah timbulnya masalah. 2. Keputusan strategis berbasis kelompok kemungkinan besar akan diambil dari alternative terbaik yang tersedia. 3. Keterlibatan karyawan dalam formulasi strategi meningkatkan pemahaman mereka mengenaik hubungan antara produktivitas dengan imbalan pada setiap rencana, sehingga hal ini akan meningkatkan motivasi mereka. 4. Kesenjangan dan tumpang tindih aktivitas antar individu dan kelompok akan berkurang karena partisipasi dalam formulasi strategi mengklarifikasikan perbedaan peran. 5. Resistensi terhadap perubahan akan berkurang. 2.4 Tipe Strategi Miles Snow Menurut Miles and Snow dalam Wheelen dan Hunger (2003:135), perusahaan pesaing dalam suatu industri dapat dikelompokkan berdasarkan orientasi strategis umum mereka sebagai salah satu dari empat tipe dasar strategi. Setiap tipe memiliki strategi utama untuk menghadapi lingkungan dan memiliki kombinasi struktur, budaya serta proses yang konsisten dengan strategi utama tersebut. Perbedaan antara tipe-tipe strategi menjelaskan alasan perusahaan-perusahaan yang menghadapi situasi yang sama, ternyata bertindak dengan cara yang berbeda dan mempertahankan cara bertindak tersebut dalam waktu yang lama. Elemen utama adaptasi dan hubungan diantara mereka terkonseptualisasi dengan apa yang mereka sebut sebuah adaptive cycle sepanjang waktu. Siklus tersebut mewujudkan strategi bisnis yang berbeda, merepresentasikan respon organisasi pada lingkungan persaingan. Gambar 2 Adaptive Cycle 3

4 4 Sumber: Miles-Snow, dalam Rahraini (2010) Dalam Conant et al. (1990) Strategi organisasi menjelaskan tiga tipe permasalahan yang mewakili dimensi dari adaptive cycle yaitu permasalahan kewirausahaan yang beruhubungan pada bagaimana organisasi mengorientasikan dirinya pada pasar (marketplace), meliputi wewenang pasar produk. Permasalahan keahlian teknik (engineering) yang mengacu pada system teknikal organisasi, meliputi teknologi dan proses yang digunakan untuk memproduksi produk dan jasanya. Dan yang terakhir yaitu permasalahan administrasi yang berhubungan dengan bagaimana organisasi berusaha untuk mengkoordinasikan dan mengimplementasikan strateginya, meliputi isu-isu struktur, kontrol, dan proses. Miles-Snow (1978) mengklasifikasikan perusahaan dengan pola-pola keputusan adaptif mereka pada defender, prospector, analyzer, reactor. Dapat kita jelaskan sebagai berikut : a. Defender Strategi defender dalam menghadapi masalah organisasi perusahaan untuk mempertahankan pangsa pasar yang stabil, dan melakukan fungsi yang terbaik dalam lingkungan yang stabil. b. Prospektor Prospector merupakan jenis perusahaan yang menggunakan strategi yang mementingkan pada inovasi, dan kreativitas untuk menciptakan produk baru atau pasar baru. c. Analyzer Analyzer merupakan strategi penganalisis dimana perusahaan berusaha untuk mempertahankan bisnisnya disaat ini dan menciptakan kesempatan pasar baru. Fokus dari strategi analyzer adalah mencoba untuk mengambil yang terbaik dari kedua strategi sebelumnya diatas. d. Reactor Reactor merupakan jenis perusahaan yang lebih banyak ditekan oleh lingkungan, karena kurang memperhatikan adanya perubahan lingkungan dan system persaingan. Perusahaan jenis ini lebih mementingkan efisiensi, menekan biaya termasuk menekan pada sumber daya manusia. 2.5 Batik Batik berasal dari Bahasa jawa yaitu batik yang terdiri dari dua kata yaitu ambe yang berarti lebar, luas, kain; dan titik yang berarti titik atau matik (kata kerja membuat batik) yang berarti menghubungkan titik titik menjadi gambar tertentu pada kain yang luas atau lebar (Wulandari, 2011:4). Sumber lain menyatakan bahwa kata batik berasal dari kata amba dan nitik yang merujuk pada teknik pembuatan corak dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak yang bernama malam. 2.6 Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Menurut pasal 1 dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 yang dimaksud dengan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, adalah sebagai berikut : 4

5 5 1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang undang ini 2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana yang dimaksud dalam undang undang ini. 3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang beridiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur oleh undang undang ini. III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif yang merupakan suatu proses penelitian dan pembelajaran yang berdasarkan pada penyelidikan terhadap suatu fenomena sosial yang saat ini sedang di alami. Menurut Meleong (2001) penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati. 3.2 Teknik Analisis Data Tahap Pengolahan data (Moleong, 2006:288), yaitu sebagai berikut : 1. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses identifikasi satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna yang dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian. 2. Penyajian Data Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar kategori atau pengelompokkan-pengelompokkan yang diperlukan. 3. Interpretasi Data Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat di dalam data yang telah disajikan. 4. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi Penarikan kesimpulan/verifikasi merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat dan mudah difahami, serta dilakukan dengan cara berulangkali melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan, dan perumusan masalah yang ada. 3.3 Teknik Analisis Keabsahan Data Menurut Sugiyono (2012), uji keabsahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Uji Credibility Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data yang 5

6 6 dihasilkan dalam penelitian ini, adalah dilakukan dengan triangulasi sumber. 2. Uji Dependability Uji dependability juga disebut dengan reabilitas. Dalam penelitian ini, uji dependability dilakukan dengan audit terhadap keseluruhan proses penelitian oleh auditor yang independen, atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian, seperti penentuan masalah, sumber data, hingga membuat kesimpulan akhir. 3. Uji Confirmability Uji confirmability dalam penelitian kualitatif disebut juga dengan uji obyektifitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil penelitian telah disepakati banyak orang. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Adaptive Cycle dan karakteristik Tipe Strategi Miles Snow pada Giffa Indonesia Permasalahan Kewirausahaan a. Sasaran Penggunaan Teknologi Pada dimensi sasaran penggunaan teknologi, Giffa Indonesia masuk ke dalam usaha yang mempunyai karakterisitik tipe Strategi Miles-Snow Prospektor dimana dari hasil wawancara membuktikan bahwa dalam sasaran penggunaan teknologinya Giffa Indonesia mengutamakan fleksibilitas dan inovasi. b. Tingkat Keluasan Teknologi Pada dimensi tingkat keluasan teknologi, Giffa Indonesia masuk ke dalam usaha yang mempunyai karakterisitik tipe Strategi Miles- Snow Prospektor dimana dari hasil wawancara membuktikan bahwa pada dimensi tingkat keluasan teknologi Giffa Indonesia menggunakan multiple teknologi dalam menghasilkan produknya. c. Penyangga Teknologi Pada dimensi penyangga teknologi, Giffa Indonesia masuk ke dalam usaha yang mempunyai karakterisitik tipe Strategi Miles- Snow Prospektor dimana dari hasil wawancara membuktikan bahwa pada dimensi penyangga teknologi Giffa Indonesia melakukan diversifikasi atau keahlian teknik personal. Permasalahan Administratif a. Koalisi Dominan Koalisi dominan merupakan bentuk kerja sama antar divisi pada suatu usaha dimana kedua divisi tersebut paling banyak berperan dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil dalam usaha tersebut. Pada dimensi ini, jika dilihat dari hasil wawancara dengan narasumber diketahui bahwa Giffa Indonesia merupakan ukm yang memiliki karakteristik Defender dimana divisi yang memiliki koaslisi dominan adalah divisi keuangan dan produksi dalam mengambil langkah atau strategi untuk mengembangkan usahanya. b. Perencanaan Pada dimensi perencanaan Giffa Indonesia mempunyai karakteristik tipe strategi prospektor, yaitu menemukan masalah dan peluang dalam perencanaannya. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara dengan narasumber dimana pemilik Giffa Indonesia sering melakukan penelitian atau pengamatan pasar dan melihat bahwa saat ini hijab telah menjadi trend fashion dikalangan anak muda, hal inilah yang dijadikan sebagai peluang untuk memadukan konsep batik kaosnya ke dalam model baju-baju muslim, dan baju berlengan 6

7 7 panjang sehingga bisa dilirik dan digunakan oleh pasar hijabers, selain baju Giffa Indonesia juga menciptakan outer yang juga bisa digunakan bagi para kalangan hijabers. c. Struktur Pada dimensi struktur, Struktur organisasi yang digunakan oleh Giffa Indonesia adalah struktur organisasi fungsional, hal ini dapat dibuktikan dari struktur organisasi yang telah dicantumkan dibagian struktur organisasi Giffa Indonesia diatas dimana karyawan-karyawan yang mereka miliki sudah dibagi sesuai dengan tugas dan keterampilannya masing-masing. d. Kontrol Pada dimensi kontrol Giffa Indonesia cenderung mengontrol kinerja pasar atau volume penjualan, dalam menjaga kinerja pasar disetiap outlet yang mereka miliki Giffa Indonesia selalu mengadakan review terhadap hasil penjualan dari setiap outlet, jika terdapat jenis produk yang tidak laku dalam satu outlet, produk tersebut akan di rolling ke outlet lainnya yang lebih banyak peminatnya dijenis produk tersebut. 4.2 Penerapan Tipe Strategi Miles- Snow Pada Giffa Indonesia Dapat disimpulkan bahwa Giffa Indonesia merupakan usaha yang masuk ke dalam jenis tipe strategi proskpektor. Hal hal yang membuktikan bahwa Giffa Indonesia memiliki karakteristik tipe strategi Prospektor adalah sebagai berikut : a. Selalu mengembangkan pangsa pasar Pada awal berdiri Giffa Indonesia hanya menargetkan pangsa pasarnya pada kalangan anak muda dengan produk awal mereka yaitu jaket batik dan kaos batik casual, setelah Giffa Indonesia berhasil memasarkan kedua produk tersebut, Giffa Indonesia mengembangkan pangsa pasarnya ke kalangan orang tua dengan membuat produk dengan taste yang lebih umum dan mengarah ke selera para orang tua. Pada saat tengah mempromosikan produknya untuk kalangan orang tua, Giffa Indonesia menemukan fenomena bahwa banyak orang tua yang menginginkan baju yang memiliki model yang sama dengan anak-anak mereka, melihat peluang tersebut Giffa Indonesia kembali melebarkan pangsa pasarnya ke kalangan anak - anak dari umur bayi hingga balita. b. Melakukan penelitian pasar secara aktif Salah satu strategi yang dilakukan Giffa Indonesia dalam mengembangkan usahanya dan menghadapi perubahan lingkungan, Giffa Indonesia melakukan penelitian pasar secara aktif untuk menemukan peluangpeluang pasar yang baru. Penelitian pasar yang dilakukan oleh Giffa Indonesia adalah seperti melakukan pencarian informasi tentang trend fashion apa saja yang saat ini sedang banyak dicari oleh pasar dan bisa diaplikasikan kedalam produk batik kaos mereka, lalu melakukan update tentang teknikteknik pewarnaan yang baru dan Giffa Indonesia juga mencari tahu tentang apa yang dibutuhkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. c. Selalu berinovasi dan kreatif Giffa Indonesia merupakan salah satu usaha yang menekankan pada inovasi di setiap produknya, hal ini dapat dilihat dari konsep awal produk Giffa Indonesia yaitu memadukan kerajinan batik ke dalam model pakaian yang terlihat casual 7

8 8 sehingga dapat digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Selain memadukan kerajinan batik dengan bahan kaos tersebut, Giffa Indonesia juga memanfaatkan sisa-sisa produksi dalam bentuk kain percak yang kemudian mereka ubah ke dalam bentuk aksesoris seperti kalung, gelang, topi, dan boneka. d. Menggunakan Tenaga Kerja Ahli Dalam memproduksi setiap produknya Giffa Indonesia menggunakan tenaga kerja yang benar-benar ahli dalam bidangnya seperti, bekerja sama dengan pengrajin batik khusus yang berasal dari kota Cirebon, merekrut penjahit yang ahli dalam membuat pakaian wanita dan anak-anak, dan bekerja sama dengan salah satu konveksi khusus dibandung untuk memproduksi pakaian untuk kalangan pria. V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada Giffa Indonesia, dapat ditarik kesimpulan bahwa Giffa Indonesia merupakan jenis usaha yang mempunyai karakteristik tipe strategi prospketor, dimana pada awal berdiri Giffa Indonesia yaitu pada tahun 2010 Giffa Indonesia menemukan peluang baru yaitu dengan membuat pakaian batik yang diinovasikan kedalam bahan kaos yang ditujukan untuk pangsa pasar anak muda. Setelah berhasil memasarkan produk batik kaosnya dikalangan anak muda, Giffa Indonesia mengembangkan pangsa pasar yang dimiliki berkembang hingga memasuki pangsa pasar orang tua dan anakanak. Selain itu Giffa Indonesia juga selalu melakukan inovasi terhadap produk yang diciptakan, seperti meperbanyak jenis pakaian batik kaos, bereksplorasi dengan penataan desain dan warna, serta mengubah limbah produksinya kedalam bentuk aksesoris. 5.2 Saran 1. Lebih gencar dalam mengadakan edukasi pada masyarakat tentang perbedaan jenis kerajinan batik yang digunakan oleh Giffa Indonesia, seperti membuat flyer, dan mengadakan penjalasan rincian produk pada halaman web site pribadi. 2. Optimalkan kinerja pemasaran dan manajemen sdm sehingga Giffa Indonesia akan lebih dapat memahami perubahan-perubahan lingkungan dan akan dengan mudah memenuhi kebutuhan pelanggan. DAFTAR PUSTAKA Conant, Jeffreys., Michael P. Mokwa, dan P. Rajan Varadarajan.(1990).Strategic Types, Distinctive Marketing Competencies And Organizational Performance: A Multiple Measure- Based Study. Strategic Management Journal, Vol. 11 pp Darmawan, I Putu Sugi.(2004).Analisis Tipe Strategi Industri Kecil dan Menengah di Kawasan Sarbata Bali.Skripsi Bali: Studi Management Minat Strategik, Fakultas Universitas Brawijaya. David, Fred. R Strategic Management : Concept and Cases. New Jersey: Prentice Hall David, Fred. R Manajemen Strategis, Salemba Empat, Jakarta. Hunger, J. David, Wheelen, Thomas L Manajemen Strategis. Alih Bahasa Julianto Agung. Yogyakarta: Andi Press. 8

9 9 Hunger, J. David dan Wheelen, Thomas L Strategic Management and Business Policy: Toward Global Sustainability (13th Edition). New York:Pearson. Hussein Umar, 2002, Strategic Management In Action, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Policy. Eighth Edition, New Jersey: Prentice-Hall. Wulandari, Ari Batik Nusantara- Makna Filosofis, Cara Pembuatan, Dan Industri Batik. Yogyakarta: Andi Publisher Moleong, L.J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Miles, R. and Charles Snow.(1978).Organizational Strategy, Structure And Process. International Student Edition, McGraw Hill, New York. Moleong, L.J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Jauch, Lawrence R., Glueck, William F Manajemen strategis dan kebijakan perusahaan, 3rd Edition. Erlangga. Jakarta. Pearce II, John A dan Robinsin Richard B.Jr. 2008, Manajemen Strategis 10. Salemba Empat, Jakarta. Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil dan Koperasi. Sondang P. Siagian. 2011, Manajemen Stratejik. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Sugiyono Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. Tamalee, Kitima, Mohamed Sulaiman, and Ishak Ismail, Business Strategy and Performance of Manufacturing Firms in Thailand, Dipresentasikan pada Oxford Business & Economics Conference Program, Oxford, Juni Wheelen, T.L. and J. David Hunger, Strategic Management and Business 9

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. HALAMAN PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiv INTISARI... xv BAB

Lebih terperinci

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN BAB6. SIMPU LAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Berdasarkan seluruh pembahasan dan analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: a. Posisi strategik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007:7) manajemen adalah suatu proses mengkoordinasikan aktivitas aktivitas pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada banyak hal salah satunya pada dunia Fashion. Aspek

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada banyak hal salah satunya pada dunia Fashion. Aspek BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dari perkembangan tersebut, berkembang pula peradaban manusia

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Daftar Pustaka. Azwar, S Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 41 Daftar Pustaka Azwar, S. 1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Barry, Render dan Jay Heizer. 2001. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi : Operations Management. Jakarta : Salemba Empat.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil 6 II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil Industri kecil menurut Biro Pusat Statistik (BPS, 1997) adalah sebuah perusahaan industri yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang, termasuk pekerja yang

Lebih terperinci

Gambar 3.5 Framework analisis Five Forces Sumber: Pearce dan Robinson (1997)

Gambar 3.5 Framework analisis Five Forces Sumber: Pearce dan Robinson (1997) Analisis Kompetitif Model Lima Kekuatan Porter (Five Forces) Analisis ini menggunakan teori Michael Porter mengenai 5 (lima) kekuatan yang mempengaruhi posisi perusahaan dalam dunia bisnis untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi

BAB I PENDAHULUAN. saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dengan adanya persaingan yang semakin tajam di berbagai bidang bisnis saat ini menjadikan setiap organisasi untuk terus dapat berjuang demi mempertahankan kinerjanya

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dalam penelitian ini berikut adalah beberapa kesimpulan berdasarkan penelitian yang dilakukan : 1. PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk bercita-cita untuk menjadi

Lebih terperinci

Distinctive Strategic Management

Distinctive Strategic Management Modul ke: 02 Distinctive Strategic Management Manajemen Strategik Fakultas Sekolah Pasca Sarjana Dr. Chaerudin, MM Program Studi Magister Manajemen Program Kelas Karyawan (PKK) www.mercubuana.ac.id Text

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Dan Jenis/Rancangan Penelitian. suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Dan Jenis/Rancangan Penelitian. suatu kegiatan untuk mencari, mencatat, merumuskan dan menganalisis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis/Rancangan Penelitian Metodologi artinya cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara saksama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar.

BAB I PENDAHULUAN. taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu. sebuah usaha bisa tumbuh menjadi besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

1. Strategi bersaing yang digunakan oleh Merdeka Motor dalam menjual

1. Strategi bersaing yang digunakan oleh Merdeka Motor dalam menjual BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Bedasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan 1. Strategi bersaing yang digunakan oleh Merdeka Motor dalam menjual produk yaitu strategi

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah menjabarkan dari latar belakang masalah, indentifikasi masalah, tujuan penelitian, kajian pustakan, metode penelitian, objek penelitian serta pembahasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih penelitian ini karena penelitian kualitatif bersifat menyeluruh (holistic), dinamis dan tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah : 1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk memulai sebuah usaha memang harus didahului dengan taktik dan strategi. Membuat usaha yang besar tidak selalu membutuhkan modal yang besar. Mengawalinya dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis cluster

BAB V PENUTUP. 1. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis cluster BAB V PEUTUP 5.1. Kesimpulan 1. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis cluster terdapat empat kelompok industri kecil di Wilayah Kota Yogyakarta yaitu : a) tipe strategi

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PADA PERUSAHAAN PLASTIK DENGAN PORTER FIVE FORCES

ANALISIS STRATEGI PADA PERUSAHAAN PLASTIK DENGAN PORTER FIVE FORCES AGORA Vol. 3, No.1, (2015) 736 ANALISIS STRATEGI PADA PERUSAHAAN PLASTIK DENGAN PORTER FIVE FORCES Paskalino Jimmy Foris dan Ronny H. Mustamu. Program Manajemen Bsinis, Program Studi Manajemen, Universitas

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN Di Usulkan Oleh: 1.RINA ANJARSARI

Lebih terperinci

BAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja.

BAB I. Manajemen Strategi : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja. BAB I Manajemen : - Tidak lagi terbatas bagi kalangan militer - Bukan hanya sekedar bagaimana merancang bentuk strategi yang efektif saja. Pengertian Manajemen : - Sejumlah keputusan & tindakan yg mengarah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bicara tentang kekuatan fashion yang memang bagi sebagian orang

BAB I PENDAHULUAN. Bicara tentang kekuatan fashion yang memang bagi sebagian orang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bicara tentang kekuatan fashion yang memang bagi sebagian orang menilai atau memiliki perpektif tentang fashion yang dangkal sebagai pelengkap semata. Padahal jika

Lebih terperinci

International Conference on Entrepreneurship, Business, and Social Sciences Yogyakarta, Agustus 2015

International Conference on Entrepreneurship, Business, and Social Sciences Yogyakarta, Agustus 2015 International Conference on Entrepreneurship, Business, and Social Sciences Yogyakarta, 13-14 Agustus 2015 The Performance Implication of Matching Marketing Strategy to Business Strategy Typology among

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (Bastian, 2001).Tingkatan kinerja organisasi dapat dilihat dari sejauh mana

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (Bastian, 2001).Tingkatan kinerja organisasi dapat dilihat dari sejauh mana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja organisasi merupakan sebuah alat ukur untuk menilai dan mengevaluasi berhasil atau tidak tujuan organisasi. Kinerja didefinisikan sebagai suatu gambaran

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : restoran yang sudah ada sebelumnya di Kota Bandung.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. maka penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : restoran yang sudah ada sebelumnya di Kota Bandung. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada bab 5, maka penulis menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Unsur pembentuk keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 35 BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Konseptual TIPE STRATEGI PROSPEKTOR (X 1) 1. Produk baru yang pertama (X 1.1) 2. Pemimpin pasar (X 1.2) 3. Fleksibilitas (X 1.3) DEFENDER (X 2) 1. Produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari perkembangan ekonomi dunia seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi dewasa ini menimbulkan

Lebih terperinci

Tahapan dalam Manajemen Stategis. Proses Manajemen Strategis terdiri dari tiga tahap :

Tahapan dalam Manajemen Stategis. Proses Manajemen Strategis terdiri dari tiga tahap : Manajemen Strategis (Strategic Management) adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuanya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

PENGUATAN KELEMBAGAAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH (STUDI KASUS DI MIM PK WIROGUNAN) Liana Mangifera, Muzakar Isa

PENGUATAN KELEMBAGAAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH (STUDI KASUS DI MIM PK WIROGUNAN) Liana Mangifera, Muzakar Isa PENGUATAN KELEMBAGAAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH (STUDI KASUS DI MIM PK WIROGUNAN) Liana Mangifera, Muzakar Isa ABSTRAK MI Muhammadiyah Program Khusus (MIM PK) Desa Wirogunan Kecamatan Kartasura Sukoharjo

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis telah berkembang pesat saat ini baik dalam pasar domestik (nasional) maupun dimasa internasional, dimana untuk memenangkan persaingan perusahaan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH. 1. Nama mata kuliah : Manajemen Strategik Pariwisata

SILABUS MATA KULIAH. 1. Nama mata kuliah : Manajemen Strategik Pariwisata DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA GD. FPIPS JL. DR. SETIABUDHI NO.229 TLP. 2014179 BANDUNG

Lebih terperinci

BAB 6. Kesimpulan dan Saran. strategi intesif yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan produk dan

BAB 6. Kesimpulan dan Saran. strategi intesif yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan produk dan 109 BAB 6 Kesimpulan dan Saran 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan terhadap strategi intesif yang terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan produk dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN STRATEGIK DR. MOHAMMAD ABDUL MUKHYI, SE., MM. Page 1 Definisi Manajemen Strategis Menurut Fred R.David (2004 : 5) :Manajemen strategis adalah ilmu mengenai perumusan,

Lebih terperinci

PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEJIK

PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEJIK MAKALAH MANAJEMEN STRATEJIK PENGENDALIAN DAN EVALUASI STRATEJIK Dosen Pengampu : Dr. Rohmat Dwi Jatmiko, SE., MM. Oleh Kelompok 11 : Fatmawati Shinta Dewi (201410160311476) Tomy Angger Pambudi (201410160311444)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian Priyanto (2011), tentang Strategi Pengembangan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan di Kabupaten Rembang Jawa Tengah dengan

Lebih terperinci

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik

Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Melestarikan Budaya Dengan Membuka Usaha Galeri Batik Seni batik merupakan salah satu kebudayaan lokal yang telah mengakar di seluruh kalangan masyarakat Indonesia. Bila awalnya kerajinan batik hanya berkembang

Lebih terperinci

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal

BAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal BAB I GAMBARAN USAHA 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Seni batik di Indonesia usianya telah sangat tua, namun belum diketahui secara pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa. Banyak negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka tingkat kebutuhan dan keinginan konsumen semakin meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. maka tingkat kebutuhan dan keinginan konsumen semakin meningkat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, pesatnya dunia bisnis tidak terlepas dari usaha yang dilakukan perusahaan untuk ikut berperan dalam persaingan bisnis. Selain itu seiring

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING

ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING ANALISIS STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING PADA CV. SOELASTRI CATERING SKRIPSI Oleh Emier Arya Pratama 1100015565 Email : emierarya@gmail.com Rezki Ramadhansyah - 1100024804 Email

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Universitas Dian Nuswantoro

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Universitas Dian Nuswantoro Pertemuan ke : Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran Rujukan 1-2 Setelah mengikuti perkuliahan Segmentasi Pasar Pemahaman tentang Segmentasi Pasar, Target Pasar, Posisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Usaha Kecil Menengah ( UKM ) mempunyai peranan dan strategi penting bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Key Succcess Factors dari bisnis jasa event organizer yaitu kreatifitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi kreatif atau industri kreatif. Perkembangan industri kreatif menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1990-an, dimulailah era baru ekonomi dunia yang mengintensifkan informasi dan kreativitas, era tersebut populer dengan sebutan ekonomi kreatif atau industri

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP Endang Widyastuti 1 Hafidhah 2 1 Dosen Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL

ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL ANALISA METODE SWOT DAN PERENCANAAN STRATEGI GUNA MENENTUKAN STRATEGI BISNIS PERUSAHAAN PANEL LISTRIK PADA PT. LAKSANA PANEL Hana Mareta Rachmawati 1*, Ahmad Juang Pratama 1 1 Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini yang akan dibahas lebih terfokus pada metode yang digunakan dalam pengumpulan data, pemilihan data serta teknik pengolahan yang akan digunakan agar mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan dengan kata lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik ikat celup sudah mendunia di berbagai Negara, Contohnya di Negara India mempunyai teknik Bandhni, Jepang dengan Shibori, dan Thailand dengan Mudmeenya

Lebih terperinci

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik

Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Karya Ilmiah Penggunaan Teknologi Informasi dalam Menyiasati Peluang Bisnis Batik Disusun sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis Oleh SUTONO NIM : 10.12.4644 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN PUSAT INFORMASI BATIK di BANDUNG 1.1. Latar Belakang Bangsa yang maju adalah bangsa yang menghargai dan bangga akan kebudayaannya sendiri. Dari kebudayaan suatu bangsa bisa dilihat kemajuan

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN SRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. ELECTRONIC INDONESIA

ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN SRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. ELECTRONIC INDONESIA ANALISIS SWOT DALAM MENCIPTAKAN SRATEGI BISNIS UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING PERUSAHAAN PT. ELECTRONIC INDONESIA Williamto Siwu Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Jakarta Barat 11530

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita BAB I PENDAHULUAN Penelitian ini menjelaskan mengenai rencana model bisnis Distro balita yang akan diberi nama Dista. Dista merupakan bisnis distro khusus untuk balita yang memberikan pelayanan pembungkus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang yang dimana telah mengalami perkembangan dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Posisi Strategis Inovasi Produk Bluesville. 1. Penciptaan Gagasan (Idea Generation) manusia didalam perusahaan.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Posisi Strategis Inovasi Produk Bluesville. 1. Penciptaan Gagasan (Idea Generation) manusia didalam perusahaan. 132 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama kurang lebih delapan bulan, maka dapat disimpulkan beberapa hal yang sesuai dengan pembahasan dan analisis yang

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Nama Mata Kuliah Kode Mata Kuliah Deskripsi Singkat : Manajemen Strategik : IT-021332 : Mata kuliah Manajemen Strategik ini mempelajari berbagai topik strategis pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seluruh unit usaha mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang, baik unit usaha yang bergerak dalam penjualan barang maupun jasa, tujuan tersebut dapat dicapai

Lebih terperinci

PENGARUH PERUMUSAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Survei pada BUMN yang Menderita Kerugian) Eddy Mulyadi Soepardi **

PENGARUH PERUMUSAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Survei pada BUMN yang Menderita Kerugian) Eddy Mulyadi Soepardi ** PENGARUH PERUMUSAN DAN IMPLEMENTASI STRATEGI TERHADAP KINERJA KEUANGAN (Survei pada BUMN yang Menderita Kerugian) Eddy Mulyadi Soepardi ** Abstrak Secara umum strategi terdiri atas dua tahapan utama yaitu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perkembangan fashion yang sangat pesat di Indonesia disebabkan karena adanya globalisasi dan media masa yang menunjang, hal ini membuat Indonesia menjadi salah

Lebih terperinci

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan 94 BAB. VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih

Lebih terperinci

BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1. Simpulan Atas dasar hasil analisis dan pembahasan, maka simpulan yang dapat diberikan adalah: 1. PT. CJSP telah merumuskan dan mengimplementasikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan sains dan teknologi, Indonesia terus mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis, adapun wajah lama sebagai negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar dan mendapat pangsa pasar yang potensial. sangat pesat. Jumlah penduduk indonesia yang mencapai 241 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. pasar dan mendapat pangsa pasar yang potensial. sangat pesat. Jumlah penduduk indonesia yang mencapai 241 juta jiwa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi setiap perusahaan mengharapkan setiap produk yang dijualnya dapat dikategorikan sebagai produk yang unggul di mata konsumen. berbagai persahaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan laba. Dengan bersaing, pedistribusian yang cepat dan tepat waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era bisnis saat ini, perusahaan saling berkompetensi, terutama pada perusahaaan dalam bidang yang sama. Kepuasan dan loyalitas konsumen adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi ini perkembangan terlihat sangat cepat. Setiap perusahaan dituntut untuk untuk beradaptasi di lingkungan sekitarnya, atau dengan kata lain perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Tidak terlepas oleh pakaian adat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan kepada para pelaku bisnis untuk memulai usahanya, menimbulkan banyak sekali bermunculan industri-industri

Lebih terperinci

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK

KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK S. Marti ah / Journal of Applied Business and Economics Vol. No. 1 (Sept 2016) 26-4 KAJIAN ANALISIS SWOT PADA INDUSTRI KONVEKSI DI CIPAYUNG DEPOK Oleh: Siti Marti ah Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan

Lebih terperinci

Modul Pertemuan 01 Perkenalan Mata Kuliah Distinctive Strategic Management

Modul Pertemuan 01 Perkenalan Mata Kuliah Distinctive Strategic Management Modul Pertemuan 01 Perkenalan Mata Kuliah Distinctive Strategic Management Modul ke: 01Fakultas PASCA SARJANA Berisi : Overview, Theoritical Frame, Basic Concept, Globalization and Sustainability Challenges,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA POGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA POGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA POGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN MAN740 MANAJEMEN STRATEGIS SILABUS Hari/Ruang/Waktu : Kamis/TBA/18:30 21:00 Dosen : Dr. Suprapto, MBA, PhD Dr. E, MM,PhD

Lebih terperinci

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI UNTUK UBUD HOTEL & VILLAS MALANG

ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI UNTUK UBUD HOTEL & VILLAS MALANG ANALISIS PERUMUSAN STRATEGI UNTUK UBUD HOTEL & VILLAS MALANG Vashty Islamey Kasyfillah Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya vashtyik15@gmail.com Dosen Pembimbing Ainur Rofiq, S.Kom., SE.,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian lapangan (field research) yaitu suatu penelitian di mana peneliti langsung terjun ke lapangan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fashion. Mulai dari bakal kain, tas batik, daster, dress, rompi, dan kemeja

BAB I PENDAHULUAN. fashion. Mulai dari bakal kain, tas batik, daster, dress, rompi, dan kemeja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik Gres Tenan milik Bp. Sardjono Atmomardoyo yang ada di Kampung Batik Laweyan turut andil dalam persaingan dalam hal industri fashion. Mulai dari bakal kain, tas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan BAB III METODE PENELITIAN Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan dengan objek studi ilmu yang bersangkutan. Dengan kata lain metodologi itu menjelaskan tata cara dan

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Bidang industri kreatif, dewasa ini semakin pesat saja perkembangannya. Salah satunya adalah industri fashion yang selalu berubah dan melahirkan inovasiinovasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini banyak perusahaan yang bermunculan sehingga dalam mempertahankan keberadaan dan usahanya, perusahaan perlu strategi agar mampu bersaing dengan para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan globalisasi telah membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi dunia. Pesatnya pangsa pasar yang disebabkan oleh semakin dinamisnya perokonomian

Lebih terperinci

Tantangan Dasar Desain Organisasi

Tantangan Dasar Desain Organisasi Modul ke: Tantangan Dasar Desain Organisasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,

Lebih terperinci

HUBUNGAN TIPE STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN TENAGA PENJUAL

HUBUNGAN TIPE STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN TENAGA PENJUAL HUBUNGAN TIPE STRATEGI BISNIS DAN STRATEGI PEMASARAN DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN BERSAING PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MANAJEMEN TENAGA PENJUAL Oleh: Herlina (Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi. Tingkat pertumbuhan penduduk yang terus naik berdampak terhadap tingkat

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya

II. LANDASAN TEORI. A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan. Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya II. LANDASAN TEORI A. Investasi dalam Teknologi Informasi dan Kinerja Perusahaan Perdagangan bebas akan menyebabkan meningkatnya persaingan antar perusahaan. Hal ini disebabkan lingkungan usaha menghadapi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Suparlan dalam buku Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik (Gunawan,

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI

MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI Media Informatika Vol.16 No.2 (2017) MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI Muksin Wijaya Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, dimana tiap-tiap industri bersaing mengembangkan produk atau

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang, dimana tiap-tiap industri bersaing mengembangkan produk atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, dunia perindustrian semakin hari semakin berkembang, dimana tiap-tiap industri bersaing mengembangkan produk atau jasa-nya agar

Lebih terperinci