Pengaruh Latihan Small-Sided Games Terhadap Keterampilan Teknik Passing- Stopping Bermain Futsal Siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Latihan Small-Sided Games Terhadap Keterampilan Teknik Passing- Stopping Bermain Futsal Siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar"

Transkripsi

1 15 Pengaruh Latihan Small-Sided Games Terhadap Keterampilan Teknik Passing- Stopping Bermain Futsal Siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar Muhammad Janwar STKIP Mega Rezky Makassar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan small-sided games 2 vs 2 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, (2) untuk mengetahui apakah ada pengaruh latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, (3) untuk mengetahui apakah ada perbedaan pengaruh latihan small-sided games 2 vs 2 dan latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. Penelitian ini adalah jenis penelitian eskperimen yang menggunakan rancangan penelitian Randomized Pretest, Posttest Three Group Control Design. Populasinya adalah siswa peserta esktrakurikuler SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar putra sebanyak 80 orang. Selanjutnya dibagi menjadi tiga kelompok sampel yaitu kelompok latihan small-sided games 2 vs 2, kelompok latihan small-sided games 4 vs 4, dan kelompok kontrol. Setiap kelompok eskperimen terdiri dari 15 orang siswa. Teknik penentuan sampel dilakukan secara acak (random sampling). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis inferensial dengan uji-t pada taraf signifikan 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan latihan small-sided games 2 vs 2 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, terbukti dengan nilai thitung = 10,330 dengan tingkat signifikan (0,000) < 0,05. Ada pengaruh yang signifikan latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, terbukti dengan nilai thitung= 8,411 dengan tingkat signifikan (0,000) < 0,05. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara latihan small-sided games 2 vs 2 dan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, terbukti dengan nilai thitung= lebih besar dari nilai ttabel 2,048 dengan tingkat signifikan (0,005) < 0,05. Kata Kunci : Small Sided Games, Passing, Stopping, dan Keterampilan bermain futsal.

2 16 PENDAHULUAN Sejalan dengan perekembangannya, futsal kini menjadi prioritas pada pembinaanpembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler disekolah-sekolah. Futsal merupakan permainan yang sangat cepat dan dinamis. Mutu permainan ditentukan oleh penguasaan teknik dasar seperti passing-stopping, mendribbling bola, dan shooting ke gawang. Dalam bermain futsal, pemain bisa lebih menguasai teknik permainan seperti penguasaan bola, kombinasi serangan, dan bertahan. Bagi kalangan anak-anak dan remaja, futsal akan sangat membantu mereka untuk mengembangkan insting dan skill bermain sepakbola. Olahraga futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi prioritas pembinaan dalam kegiatan ekstrakurikuler di SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. Untuk mencapai suatu prestasi dalam bidang olaharaga khususnya futsal, maka pola pembinaan yang dilakukan harus terencana, sistematis, dan konseptual. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, siswa diharapkan mampu menyalurkan minat serta mengembangkan bakat dalam kegiatan olahraga khususnya olahraga futsal. Kegagalan yang seringkali dialami oleh sebuah tim banyak dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain aspek fisik, aspek teknik, aspek taktik, serta aspek mental. Untuk mencapai prestasi yang tinggi ke empat aspek tersebut harus ditingkatkan karena saling berhubungan, sehingga salah satu aspek tersebut tidak boleh diabaikan begitu saja karena akan sangat berpengaruh terhadap peningkatan prestasi seorang pemain dan tim. Melalui hasil pengamatan, kegagalan itu diakibatkan antara lain karena keterampilan tehnik dasar passing-stopping para pemain dalam hal ini siswa peserta kegiatan ekstrakurikuler futsal SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar yang relatif masih kurang sehingga sangat perlu untuk ditingkatkan. Menurut pengamatan peneliti dan juga informasi dari guru Penjas di SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar bahwa,

3 17 terlihat saat mengoper bola keteman satu tim yang seringkali kurang terarah sehingga penguasaan bola dengan mudahnya diambil alih oleh pemain lawan. Dari segi lapangan yang relative lebih kecil, sehingga dalam bermain futsal sangat menuntut kerja sama antar pemain melalui operan-operan yang akurat. Namun kemampuan bermain secara taktis merupakan kelemahan dari setiap tim. Faktor utama yang mendasari kelemahan tersebut ialah kurangnya keterampilan tektik passingstopping oleh stiap pemain. Apabila setiap pemain memiliki keterampilan teknik passingstopping yang baik, maka secara otomatis pemain mampu mengembangkan pola permainan yang telah direncanakan baik secara taktis terlebih lagi jika tim berada pada tekanan yang besar. Namun demikian untuk dapat memiliki keterampilan teknik dasar passingstopping bermain futsal yang maksimal, maka harus dilakukan latihan yang teratur dan sistematis melalui penerapan dan metode latihan atau bentuk latihan yang relevan dalam meningkatkan keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal. Latihan merupakan suatu proses ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kemampuan fungsi organ tubuh, peningkatan kualitas fisik, dan kualitas psikis anak latih. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penulis mencoba menerapkan bentuk latihan smallsided games 2 vs 2 dan latihan small-sided games 4 vs 4 yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal. Latihan small-sided games yang merupakan suatu bentuk permainan bola yang menggabungkan beberapa keterampilan teknik dasar bermain bola dengan menggunakan batasan-batasan tertentu dan dimainkan di dalam area lapangan berskala kecil. Kajian Pustaka Ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler merupakan aktivitas kegiatan belajar yang dilakukan di luar jam pembelajaran tatap muka, dilaksanakan di lingkungan sekolah atau di luar lingkungan sekolah untuk lebih memperluas wawasan atau kemampuan, peningkatan dan penerapan nilai pengetahuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. Dalam pelaksanaannya di Sekolah, Advendi Kristiyandaru (2010) berpendapat bahwa Sekolah merupakan salah satu lembaga

4 18 yang dapat menciptakan bibit unggul atlit yang profesional. Pembinaan bibit atlit yang dilakukan di tingkat satuan pendidikan adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler olahraga. Kegiatan ekstrakurikuler sangat menunjang dalam kaitannya dengan upaya peningkatan prestasi dan bakat olahraga siswa karena dilaksanakan sesuai minat, bakat dan kemampuan siswa. Permainan futsal Futsal merupakan permainan bola cepat dan tepat yang lebih menekankan pada kemampuan skill dan taktik melalui penguasaan keterampilan teknik dasar dimana setiap pemain wajib berlari, menggiring, mengoper, dan berusaha memasukkan bola ke gawang lawan, dengan waktu relatif pendek, serta memiliki ruang gerak sempit. Feri Kurniawan (2011:104) mengatakan bahwa: Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan, dengan memanipulasi bola dengan kaki. Selain lima pemain utama, setiap regu juga diizinkan memiliki pemain cadangan. Sejalan dengan perkembangannya, manfaat yang sangat penting dari permain futsal yaitu menjadi sarana untuk mengembangan bakat pemain sepakbola. Sebagaimana Timo Scheunemann (2011:9) berpendapat bahwa Olahraga futsal beberapa tahun terakhir berkembang dengan pesat diseluruh tanah air. Perkembangan yang pesat ini patut disukuri karena futsal memiliki beberapa aspek positif yang akan mendorong perkembangan sepak bola konvensional (lapangan luar). Aspek aspek tersebut antara lain, 1) futsal mengasah teknik pemain, 2) futsal mengasah fisik pemain, 3) futsal mengasah pengetahuan taktis pemain, dan 4) futsal mengasah mental pemain. Pemain dapat menguasai teknik permainan, seperti menggiring, mengoper dan menahan bola, serta teknik shooting ke gawang. Bagi pemain remaja, futsal mampu mengembangkan skill dan insting bermain bola. Keterampilan teknik passing-stopping Dalam proses pembelajaran motorik, seorang pembelajaran diharapkan mampu menguasai keterampilan motorik, yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan suatu tugas gerak secara maksimal sesuai

5 19 dengan kemampuannya. Keterampilan merupakan gambaran kemampuan motorik seseorang yang ditunjukkan melalui penguasaan suatu gerakan (Heri Rahyubi, 2012:211). Ketika seseorang mempelajari keterampilan gerak, perubahan nyata yang terjadi adalah meningkatnya mutu keterampilan yang dikuasainya. Keterampilan teknik yang bermutu tinggi merupakan kemampuan gerak yang sangat spesifik yang menjadi ciri suatu kecabangan olahraga khusnya olahraga futsal. Santosa Giriwijoyo (2012:315) menjelaskan bahwa keterampilan teknik merupakan hasil dari proses belajar dan berlatih gerak yang secara khusus ditujukan untuk dapat menampilkan mutu tinggi cabang olahraga itu. Futsal merupakan suatu permainan yang mengutamakan operan-operan pendek atau istilah kerennya passing game. Karenanya, seorang pemain harus menguasai teknik mengoper bola secara benar. Dalam pelaksanaan teknik passing menggunakan bagian dalam kaki, Sutjahyana (2003: 5) berpendapat bahwa : Bagian dalam kaki adalah bagian yang paling sering digunakan untuk menendang bola. Bagian kaki tersebut memiliki permukaan yang paling luas untuk menendang bola dibandingkan bagian lain, sehingga lebih mudah bagi anda untuk menebak kemana arah bola jika anda menendangnya, sehingga sangat ideal untuk melakukan operan yang akurat. Selain keterampilan teknik passing, dalam permainan futsal sangat dibutuhkan kemahiran dalam melaksanakan gerakan teknik stopping (menghentikan bola) karena merupakan teknik yang wajib dikuasai oleh setiap pemain. Menurut Subiyanto (2007: 29), Menghentikan bola adalah menghadang bola yang laju ke arah anda, baik dengan kepala, dada, paha, atau kaki anda. Latihan Latihan merupakan suatu proses perubahan ke arah yang lebih baik, yaitu untuk meningkatkan kemampuan fungsi organ tubuh, peningkatan kualitas fisik, dan kualitas psikis anak latih. Sukadiyanto (2011:6) memeberi kesimpulan tentang pengertian latihan sebagai berikut: pengertian latihan yang berasal dari kata training dapat disimpulkan sebagai suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan

6 20 praktek, menggunakan metode, dan aturan pelaksanaan dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga tujuan latihan dapat tercapai tepat pada waktunya. Salah satu sasaran dari latihan adalah untuk meningkatkan dan menyempurnakan keterampilan teknik agar menjadi benar. Harsono (1988:100) menjelaskan latihan teknik (technical training) yaitu: Yang dimaksud dengan latihan teknik disini adalah latihan untuk mempermahir teknikteknik gerakan yang diperlukan untuk mampu melakukan cabang olahraga yang dilakukan atlet; misalnya teknik menendang bola, melempar lembing, menangkap bola, membendung smes, dan sebagainya. Small-sided games Dalam pelaksanaanya, latihan smallsided games menekankan perlunya pemain untuk meningkatkan keterampilan teknik dasar (passing -stopping, dribbling bola, shooting ke gawang, dan gerak tipu) yang memungkinkan tim untuk terus memiliki bola, menciptakan lebih banyak peluang mencetak gol. Menurut Tony Charles & Stuart Rook (2012:105) latihan small-sided games yaitu: Permainan di lapangan skala kecil (small-sided games) merupakan situasi tepat yang dikembangkan untuk para pemain muda, supaya mereka bisa belajar dan berkembang. Setiap permainan merupakan gabungan dari teknik khusus dalam sepakbola, misalnya menggiring, mengepor, atau menembakkan bola, atau berfokus pada kerja sama tim dan strategi, misalnya bertahan, menyerang, menciptakan ruang gerak, atau bergantian tugas. Characteristics of the SSGs.* Characteristics of the SSGs. Sumber : Alexandre Dellal, dkk (2011:2372) Berbagai karakteristik dari latihan small-sided games pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan beberapa atau lebih dari satu jenis keterampilan teknik yang digunakan dalam bermain futsal. Cordon

7 21 Jago (1974) dalam Sofian Haeruddin (2010:35) menyusun daftar jenis-jenis latihan small side game untuk memperkenalkannya. Latihan tersebut adalah sebagai berikut : 1. One touch football. 2. Two touch football, 3. Four goals, 4. Beat a mean before passing, 5. Pressure on individuals players, 6. Man to man marking, 7. Uneven teams, 8. Play and move, 9. Up and back. Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini, maka nantinya dalam proses pemberian latihan akan di kembangkan jenis latihan small-sided games yaitu two touch football. Untuk jenis latihan two touch football dengan aturan pembatasan dua kali sentuhan, dengan begitu dapat dikembangkan unsur teknik passing-stopping. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mencari perbedaan pengaruh perlakuan tertentu yaitu metode latihan small-sided games terhadap keterampilan teknik passing-stopping dalam kondisi yang terkendalikan. Lokasi penelitian bertempat di SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. Dalam penelitian ini variabel yang akan diselidiki terdiri atas, (1) variabel independen adalah latihan small-sided games 2 vs 2, latihan small-sided games 4 vs 4 dan kelompok kontrol, dan (2) variabel dependen adalah keterampilan teknik passing-stopping. Sampel dalam penelitian ini diambil dari populasi yang dilakukan secara acak (random sampling) karena anggota populasi dianggap homogen yaitu siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler cabang olahraga futsal di SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar yang berjumlah 15 orang siswa untuk kelompok latihan smallsided games 2 vs 2, 15 orang siswa untuk kelompok latihan small-sided games 4 vs 4, dan 15 orang siswa untuk kelompok kontrol. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan teknik dasar bermain sepakbola (Nurhasan, 2001: 158), dan dimodifikasi ke tes keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal, seperti berikut: - Tes Sepak dan Tahan Bola(Passing dan Stopping) - Reabilitas : 0,621 - Validity : face validity Dalam penelitian ini terdapat dua kali analisis yaitu analisis deskriptif untuk memberi gambaran data mengenai nilai rata-

8 22 rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minimum, serta uji normalitas dan homogenitas. Analisis yang kedua yaitu analisis statistik inferensial dengan menggunakan uji-t berpasangan dan uji-t tidak berpasangan untuk mengetahui adanya pengaruh latihan dan perbedaan pengaruh latihan small-sided games 2 vs 2 dan latihan small-sided games 4 vs 4. Jadi keseluruhan analisis data statistik tersebut diolah melalui komputer pada program SPSS versi dengan taraf signifikan 95% atau α 0,05. HASIL PENELITIAN Analisis deskriftif Berdasarkan Tabel rangkuman hasil analisis deskripsi data keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal kelompok latihan small-sided games 2 vs 2, kelompok latihan small-sided games 4 vs 4, dan kelompok kontrol siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, sebagai berikut: 1. Tes awal (pretest) a. Data tes awal (pretest) keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal kelompok latihan small-sided games 2 vs 2 dari 15 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata sebesar dengan hasil standar deviasi Untuk nilai range 6 diperoleh dari selisih data antara nilai minimal 9 dan nilai maksimal sebesar 15. b. Data tes awal (pretest) keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal kelompok latihan small-sided games 4 vs 4 dari 15 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata sebesar dengan hasil standar deviasi Untuk nilai range 5 diperoleh dari selisih data antara nilai minimal 9 dan nilai maksimal sebesar 14. c. Data tes awal (pretest) keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal kelompok kontrol dari 15 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata sebesar dengan hasil standar deviasi Untuk nilai range 9 diperoleh dari selisih data antara nilai minimal 9 dan nilai maksimal sebesar Tes akhir (posttest) a. data tes akhir (posttest) keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal kelompok latihan small-sided games 2 vs 2 dari 15 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata sebesar dengan hasil standar deviasi Untuk nilai range 4 diperoleh dari selisih antara nilai

9 23 minimal 12 dan nilai maksimal sebesar 16. b. data tes akhir (posttest) keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal kelompok latihan small-sided games 4 vs 4 dari 15 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata sebesar dengan hasil standar deviasi Untuk nilai range 4 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 11 dan nilai maksimal sebesar 15. c. data tes akhir (posttest) keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal kelompok kontrol dari 15 jumlah sampel diperoleh nilai rata-rata sebesar dengan hasil standar deviasi Untuk nilai range 6 diperoleh dari selisih antara nilai minimal 9 dan nilai maksimal sebesar 15. Uji normalitas Hasil uji normalitas data pretest dan postt keseluruhan kelompok variabel terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain futsal diperoleh nilai signifikansi lebih besar daripada α 0,05, hal ini menunjukkan bahwa data pretest dan posttest keseluruhan kelompok variabel berdistribusi normal Uji homogenitas Berdasarkan tabel hasil uji homogenitas dan hasil keterampulan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar dengan Levene Test adalah 0,234 dengan nilai signifikansi 0,792. Karena nilai signifikansi lebih besar dari α 0,05, maka data hasil keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar bagi ketiga kelompok (latihan small-sided games 2 vs 2, latihan small-sided games 4 vs 4, dan kelompok kontrol) adalah homogeny atau berasal dari kemampuan hasil yang sama. Uji t berpasangan kelompok latihan smallsided games 2 vs 2 Berdasarkan Tabel rangkuman pretest dan posttest asil analisis data, diperoleh t-hitung sebesar 10,330 > t-tabel sebesar 2,145 sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Karena tingkat signifikan lebih kecil daripada α 0,05, maka ada pengaruh yang signifikan data pretest dan posttest latihan small-sided games 2 vs 2 terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain futsal Siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar.

10 24 Uji t berpasangan kelompok latihan smallsided games 4 vs 4 Berdasarkan Tabel rangkuman pretest dan posttest asil analisis data, diperoleh t-itung sebesar 8,411 > t-tabel sebesar 2,145 sedangkan nilai signifikan 0,000 < α 0,05. Karena tingkat signifikan lebih kecil daripada α 0,05, maka ada pengaruh yang signifikan data pretest dan posttest latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain futsal Siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. Uji t berpasangan kelompok kontrol Berdasarkan Tabel rangkuman pretest dan posttest asil analisis data, diperoleh t-hitung sebesar 0,323 < t-tabel sebesar 2,145 sedangkan nilai signifikan 0,751 > α 0,05. Karena tingkat signifikan lebih besar daripada α 0,05, maka tidak ada pengaruh yang signifikan data pretest dan posttest kelompok kontrol terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal Siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. Uji t tidak berpasangan kelompok latihan small-sided games 2 vs 2 dan 4 vs 4 Berdasarkan Tabel rangkuman pretest dan posttest asil analisis data, diperoleh nilai t-hitung sebesar 3,035 lebih besar dari t-tabel = 2,048 dengan tingkat signifikan 0,005 lebih kecil daripada nilai α 0,05, berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok latihan smallsided games 2 vs 2 dan kelompok latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP artika XX_2 Wirabuana Makassar. Uji t tidak berpasangan kelompok latihan small-sided games 2 vs 2 dan kelompok kontrol Berdasarkan Tabel rangkuman pretest dan posttest asil analisis data, diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,334 lebih besar dari t-tabel = dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil daripada nilai α 0,05, berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok latihan smallsided games 2 vs 2 dan kelompok kontrol terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain futsal siswa SMP artika XX_2 Wirabuana Makassar

11 25 Uji t tidak berpasangan kelompok latihan small-sided games 4 vs 4 dan kelompok kontrol Berdasarkan Tabel rangkuman pretest dan posttest asil analisis data, diperoleh nilai t-hitung sebesar 2,646 lebih besar dari t-tabel = 2,048 dengan tingkat signifikan 0,013 lebih kecil daripada nilai α 0,05, berarti ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok latihan smallsided games 4 vs 4 dan kelompok kontrol terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain futsal siswa SMP artika XX_2 Wirabuana Makassar. PEMBAHASAN Dari hasil analisis data yang telah dikemukakan sebelumnya menyatakan bahwa tiga hipotesis yang diajukan semuanya diterima dan menunjukkan bahwa ada pengaruh dan perbedaan pengaruh antara latihan small-sided games 2 vs 2 dan latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika Wirabuana XX_2 Makassar. Pengaruh latihan small-sided games 2 vs 2 terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar Latihan small-sided games 2 vs 2 merupakan latihan dalam bentuk permainan 2 lawan 2 pemain dilapangan skala kecil yang menggabungkan teknik khusus dalam permainan futsal seperti mengoper dan menghentikan bola (passing -stopping) dengan aturan pembatasan dua kali sentuhan (two touch football). Latihan inti berupa latihan small-sided games 2 vs 2, tiap satu kali tatap muka terdiri dari 3 set dan dalam tiap set terdiri dari 4 repetisi pada minggu pertama, dan ditingkatkan menjadi 6 pada minggu ke dua dan ke tiga, hingga 8 repetisi pada minggu ke empat. Tujuan dari peningkatan repetisi dalam latihan ini supaya ada peningkatan beban yang lebih tinggi dari waktu ke waktu. Latihan small-sided games 2 vs 2 menuntut seseorang untuk bergerak secepat mungkin dengan mobilitas dan intensitas yang tinggi, sehingga berdampak pada peningkatan kemampuan biomotor yang meliputi kekuatan, daya tahan otot, fleksibilitas, keseimbangan, kelincahan, koordinasi, reaksi, dan ketepatan dalam melakukan gerakan teknik passing-stopping bermain futsal. Berkaitan dengan hal tersebut, Heri Rahyubi (2012:224)

12 26 mengatakan bahwa Kemampuan motorik umumnya dipandang sebagai kemampuan unjuk laku seseorang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor kecepatan, ketepatan, ketangkasan, kegesitan, keseimbangan, koordinasi, power, dan kelentukan. Latihan small-sided games 2 vs 2 dengan durasi 2 menit tiap repetisi dengan melibatkan aktifitas gerak otot-otot yang cepat dengan kekuatan kontraksi penuh, sehingga energy yang digunakan bergantung pada metabolisme anaerobik. Pengaruh latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passingstopping bermain bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. Latihan small-sided games 4 vs 4 merupakan latihan dalam bentuk permainan dilapangan skala kecil yang menggabungkan teknik khusus dalam bermain futsal seperti mengoper dan menghentikan bola (passing - stopping) dengan aturan pembatasan dua kali sentuhan (two touch football). Sesuai dengan jadwal latihan small-sided games 4 vs 4 dilakukan selama 6 minggu dengan frekuensi 3 kali perminggu yaitu hari selasa, kamis, dan sabtu. Latihan small-sided games 4 vs 4 yang dilakukan secara sistematis dan berulang-ulang akan berdampak terhadap perkembangan aspek kecerdasan gerak khususnya meningkatnya mutu keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal. Sejalan dengan hal tersebut, Timo Scheunemann (2011: 10) berpendapat bahwa Demikian juga dengan futsal/sepakbola. Mendapatkan kesempatan yang lebih sering untuk mengolah bola berbanding lurus dengan membaiknya kualitas teknik pemain tersebut. Dengan perkembangan kecerdasan gerak seorang pemain akan mampu memonitor apa yang dilakukannya, antisipasi berkembang cepat, pengaturan timing yang baik, serta gerakan menjadi lebih halus sehingga menghasilkan gerakan teknik yang stabil dan efektif. Dalam pelaksanaan latihan smallsided games 4 vs 4, ada beberapa hal yang mesti seorang pemain pertimbangkan agar mampu melakukan gerak passing-stopping dengan baik. Misalnya mengamati posisi dan pergerakan lawan, arah dan kecepatan bola, posisi teman satu tim dimana bola akan dioperkan, dan sebagainya. Perkembangan kemampuan pengolahan informasi seorang pemain setelah melalui proses latihan teknik

13 27 gerak akan memperkuat kesadaran sensori yang diawalai oleh sistem saraf dan berakhir pada sendi dan otot. Sebagaimana Santosa Giriwijoyo (2012:331) memberika suatu kesimpulan bahwa: Ditinjau dari sudut Ilmu Faal latihan teknik ialah: a. melatih koordinasi fungsi saraf-otot (neuro-muskular) b. membentuk refleks bersyarat, yaitu menghasilkan gerakan-gerakan yang cepat dan efisien seperti suatu refleks. Perbedaan pengaruh latihan small-sided games 2 vs 2 dan latihan small-sided games 4 vs 4 terhadap keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar Dalam pelaksanaan latihan smallsided games 2 vs 2, setiap pemain dituntut untuk lebih aktif dan cepat dalam bergerak, disamping itu pemain juga hanya memfokuskan melakukan operan bola pada satu pemain saja sehingga menghasilkan sentuhan bola yang banyak. Berbeda dengan latihan small-sided games 4 vs 4, dimana jumlah pemain yang dilibatkan dalam latihan ini lebih banyak sehingga memungkinkan lebih banyak pemain untuk kurang aktif dan pola permainan yang dihasilkanpun lebih lamban. Perbandingan antara kedua bentuk latihan tersebut yaitu: 1) latihan small-sided games 2 vs 2 hanya melibatkan 4 orang pemain dalam satu lapangan sehingga pemain lebih aktif dan cepat dalam bergerak, intensitas latihan tinggi, sentuhan bola lebih banyak, dan meningkatkan kemampuan biomotor pemain, 2) latihan small-sided games 4 vs 4 dapat membangun kerjasama tim, tekanan pada pergerakan lawan lebih cepat, meningkatkan skill pemain, dan meningkatkan aktivitas kerja fisik, meningkatkan skill individu. Perbandingan yang telah diuraikan dari kedua bentuk latihan small-sided games dapat ditarik kesimpulan bahwa latihan small-sided games 2 vs 2 memiliki pergerakan yang lebih aktif sehingga menghasilkan sentuhan bola yang lebih banyak dibandingkan latihan small-sided games 4 vs 4. Sehingga latihan small-sided games 2 vs 2 lebih maksimal dalam pencapaian keterampilan teknik passingstopping bermain futsal. Hal yang lain dapat diperhatikan dalam penelitian ini adalah pada kelompok kontrol yang tidak diberikan latihan small-sided games. Nampak bahwa hasil pencapaian keterampilan teknik passingstopping bermain futsal bagi pemain ini tidak nampak perbedaan yang berarti, dibuktikan

14 28 dengan rendahnya selisih antara nilai ratarata tes awal (pretest) dan nilai rata -rata tes akhir keterampilan teknik passing-stopping bermain futsal. Ini disebabkan karena pemain tidak mampu mengembangkan kemampuan biomotor dan fungsi organ dalam terutama fungsi neuromuskular melalui latihan yang sistematis dan berulangulang seperti yang diterapkan pada latihan small-sided games 2 vs 2 dan latihan smallsided games 4 vs 4. PENUTUP Kesimpulan 1. Latihan small-sided games 2 vs 2 yang dilakukan secara sistematis berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan teknik passing-stopping futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. 2. Latihan small-sided games 4 vs 4 yang dilakukan secara sistematis berpengaruh secara signifikan terhadap keterampilan teknik passing-stopping futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar. 3. Latihan small-sided games 2 vs 2 dan small-sided games 4 vs 4 memiliki perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap keterampilan teknik passingstopping futsal siswa SMP Kartika XX_2 Wirabuana Makassar, dimana latihan small-sided games 2 vs 2 lebih baik pengeruhnya dibandingkan latihan smallsided games 4 vs 4. Saran 1. Latihan small-sided games dapat digunakan bagi Pelatih, Pembina dan Guru Pendidikan Jasmani dan Olahraga sebagai alternative untuk meningkatkan keterampilan teknik passing-stopping futsal bagi siswa yang memiliki keterampilan teknik passing-stopping yang rendah; 2. Pada dasarnya penelitian ini hanya terfokus pada pengaruh latihan smallsided games terhadap keterampilan teknik passing-stopping futsal, sehingga perlu diadakan tindak lanjut pada penelitian-penelitian selanjutnya dengan menambahkan variabel lainnya demi memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dibidang kepelatihan olahraga dan penjasorkes.

15 29 DAFTAR FUSTAKA Charles, T. & Rook, S Sesi Latihan Sepak Bola untuk Pemain Muda. Terjemahan oleh Paramita Jakarta Barat: Indeks. Dellal, A Small-Sided Games in Soccer: Amateur vs. Professional Players Physiological Responses, Physical, and Technical Activities. Journal of Strength and Conditioning Research, (Online), Vol. 25,No.9( /...Small-sided, Diakses 8 Maret 2013). Giriwijoyo, Y.S.S. & Sidik, D. Z Ilmu Faal Olahraga (fisiologi Olahraga):Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga untuk Kesehatan dan untuk Prestasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Kristiyandaru, A Manajemen Ekstrakulikuler Olahraga yang Tepat dalam Rangka Mewujudnyatakan Pengembangan Diri Siswa di Sekolah. Portal Jurnal Ilmiah, (Online), Vol.2, No. 2 ( - Jurnal Arena, Diakses 21 Februari 2013). Rahyubi, H Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik: Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Majalengka: Penerbit Referens. Scheunemann, T Futsal For Winners: Taktik dan Variasi Latihan Futsal. Malang: Penerbit Dioma. Sukadiyanto. & Muluk, D Pengantar Teori dan Metodologi Melatih Fisik. Bandung: CV. Lubuk Agung Haeruddin, S Pengaruh latihan Small Side Game Terhadap Tingkat VO2 Max Pemain Sepakbola Usia 18 Tahun PSM Makassar. Tesis. Tidak diterbitkan. Makassar: Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar. Harsono Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta: C.V. Tambak Kusuma. Harvey, G Teknik Mengoper dan Menembak. Terjemahan oleh Sutjahyana : PT Gapuramitra Sejati. Kurniawan, F Buku Pintar Olahraga. Jakarta: Laskar Aksara. Koger, R. L Latihan Dasar Andal Sepak Bola Remaja: Latihan dan Keterampilan Andal untuk Pertandingan Dasar yang Lebih Baik. Terjemahan oleh Subiyanto, A Klaten: PT Saka Mitra Kompetensi.

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita terus menerus dimanjakan dengan segala sesuatu yang otomatis. bersenyawa dengan hidup manusia (Depdiknas, 2007). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup sehat adalah harapan semua orang tetapi kesehatan tidak akan pernah diperoleh apabila tanpa diikuti oleh usaha yang memadai. Apabila kehidupan kita terus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktivitas gerak yang tidak dapat terpisahkan dari segala aktivitas yang dijalani oleh seorang manusia. Awalnya manusia berolahraga dengan

Lebih terperinci

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA

PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA ISSN 2527-760X (Print) ISSN 2528-584X (Online) PENGARUH METODE KOOPERATIF DAN KOMANDO TERHADAP KETERAMPILAN TEKNIK DASAR BERMAIN SEPAKBOLA Novri Gazali Universitas Islam Riau novri.gazali@edu.uir.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA

PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA PENGARUH IMAJERY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN HASIL SHOOTING SEPAK BOLA DI SSB JAVA PUTRA YUDHA Rinal Taufik Nurfalah, Surdiniaty, Iman Imanudin Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas

Lebih terperinci

Didi Yudha Pranata 1

Didi Yudha Pranata 1 PENGARUH METODE BERMAIN TERHADAP PENINGKATAN HASIL DRIBBLING BOLA SISWA SD NEGERI 20 BANDA ACEH Didi Yudha Pranata 1 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh metode bermain

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA Sugeng Purwanto * Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah terdapat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian merupakan tempat dimana seorang peneliti melakukan sebuah penelitiannya. Dalam penelitian ini, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Jadwal yang terencana dengan baik sangat menentukan terhadap kelancaran dan kelangsungan dari pelaksanaan penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada dasarnya metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Suatu hasil dari penelitian harus diuji

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu. 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan pada saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tegantung pada pemain

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Mika Rusdian 1), Nuriska Subekti 2), Sani Gunawan 3) 1) Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN

PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN Pengaruh Latihan Ball...(Hafid Wafi Hanggarjita) 1 PENGARUH LATIHAN BALL FEELING TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING PEMAIN SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) KALASAN EFFECT OF EXERCISE BALL FEELING ON PLAYERS DRIBBLING

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengandung arti bahwa metode penelitian begitu penting dalam pengumpulan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode sangat diperlukan dalam setiap penelitian. Penggunaan metode dalam penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian. Hal ini mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal berarti sepak bola dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata Fut yang diambil dari kata futebol, yang dalam bahasa Spanyol dan Portugal berarti sepak bola.

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP JURNAL PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP DAN BOX JUMP (MULTIPLE RSPONSE) TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA BAGI SISWA PUTRA KELAS X SMAN 1 PACE THE EFFECTS OF EXERCISE KNEE-TUCK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga populer di dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Di Indonesia sendiri permainan sepakbola berkembang

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena

BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA. Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena BAB IV PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Data Mentah Data hasil penelitian diolah untuk distandarisasikan dengan T-Score karena satuan nilai dua kelompok test berbeda. Hasil tes Vo2 Max dan teknik bermain

Lebih terperinci

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA

2014 PENGARUH METODE LATIHAN MENTAL IMAGERY TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN PASSING DAN STOPPING DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang saat ini menjadi tren masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Cabang olahraga yang dianggap berasal

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA

HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA SP VOL 1 NO 1 2016 HUBUNGAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLING BOLA FUTSAL PADA ATLET O2SN KECAMATAN SUMEDANG UTARA Yusup Rochmat Gunawan, Ayi Suherman, Encep Sudirjo yrg.uput@gmail.com

Lebih terperinci

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain

1. Futsal mengasah teknik pemain 2. Futsal mengasah fisik pemain 3. Futsal mengasah pengetahuan taktis pemain 4. Futsal mengasah mental pemain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam olahraga permainan dibutuhkan kondisi fisik yang baik, seperti pada cabang olahraga futsal. Futsal adalah permainan sepakbola beregu (tim) yang dimainkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan menendang bola ke BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Data Berdasarkan dari pelaksanaan penelitian maka dalam bab ini diberikan gambaran dan analisis, temuan temuan yang berkaitan dengan perbandingan ketepatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat aktifitas fisik manusia semakin berkurang. Hal tersebut menyebabkan aktifitas gerak yang sedikit

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI

KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI KORELASI ANTARA KESEIMBANGAN DAN KOORDINASI MATA KAKI TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE PADA PERMAINAN SEPAKBOLA MINI Program Studi Pendidikan Olahraga, Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN ABSTRAK

PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN ABSTRAK PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING TERHADAP SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SEPAKBOLA PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 7 KUNINGAN Sopian Eka Pratama 1 Oman Hadiana 2 ABSTRAK Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepakbola dalam ruangan) merupakan permainan sepakbola yang dilakukan di dalam ruangan. Futsal merupakan jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Olahraga merupakan sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Tujuan dari olahraga adalah untuk pendidikan, rekreasi, dan prestasi. Hal ini sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di seluruh dunia. Futsal dalam perkembangan makin dapat diterima dan digemari oleh masyarakat

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET

KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET KONTRIBUSI KELINCAHAN DAN KECEPATAN TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN BOLA BASKET (Studi Deskriptif pada Siswa Ekstrakurikuler Bola Basket SMP Negeri 11 Kota Tasikmalaya Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, artinya penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, artinya penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat. Menurut Setyo (1997:36) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan suatu metode dalam pelaksanaanya. Metode ini merupakan cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan salah satu aspek kehidupan yang tidak dapat dijauhkan dari manusia pada umumnya. Setiap hari manusia bergerak untuk mengolah raganya dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan, BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Hakikat Permainan Bolabasket Bolabasket merupakan permainan yang gerakannya kompleks yaitu gabungan dari jalan, lari dan lompat serta unsur kekuatan, kecepatan,

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Jurnal Pendidikan Olahraga, Vol. 6, No. 2, Desember 2017 PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA Abdillah 1, Anang Qosim 2, Rubiyatno

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk bergerak dan melakukan pekerjaan yang dilakukan. Giriwijoyo (2007:23) menjelaskan bahwa: BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan olahraga tidak terpisahkan dari motif pelaku olahraga itu sendiri. Karena apabila olahraga dilakukan dengan teratur dan berkesinambungan, olahraga dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala) dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian penting dari proses pendidikan. Artinya, pendidikan jasmani bukan hanya dekorasi atau ornament yang ditempel pada program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar

BAB I PENDAHULUAN. memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cabang olahraga sepak bola merupakan salah satu permainan yang memasyarakat dan digemari hampir semua orang. Orang bukan saja gemar memainkannya tetapi juga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sudah sangat mendunia. Saat ini permainan sepak bola tidak hanya sebagai olahraga semata namun sudah menjadi

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PROGRAM LATIHAN PASSING DAN CONTROL TERHADAP KEMAMPUAN PASSING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SISWA SMPN 35 MERANGIN OLEH: NAMA : Ariraka Siwi NIM : A1D408014 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai

Lebih terperinci

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn :

Jurnal Prestasi Vol. 1 No. 1, Juni 2017 : p-issn : e-issn : PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN SHOOTING AFTER DRIBBLE DENGAN LATIHAN SHOOTING AFTER CENTERING PASS TERHADAP HASIL SHOOTING PADA PEMAIN SEPAKBOLA SEJATI PRATAMA Mahmuddin 1, Ahmad Tarmizi 2 Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan melalui pembinaan di usia dini baik dari kemampuan teknik taktik dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktifitas fisik yang mana tujuan olahraga adalah mencapai prestasi setinggi tingginya dengan semaksimal mungkin bagi mereka baik yang dia

Lebih terperinci

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi***

Bayu Puspayuda*,Made Darmada**, Putu Citra Permana Dewi*** PELATIHAN LONCAT GAWANG SETINGGI 25 CM DENGAN JARAK 0,5 M DAN 1 M TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN 2015/2016 Bayu Puspayuda*,Made

Lebih terperinci

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO KABUPATEN PACITAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia olahraga yang sedang naik daun/yang sedang menjadi favorite 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga dewasa ini semakin pesat dan memperlihatkan gejala yang sangat komplek karena aktivitas ini tidak berdiri sendiri, melainkan berinteraksi

Lebih terperinci

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi***

Tisna Prasetya*, Made Darmada**, Citra Permana Dewi*** PELATIHAN LADDER DRILL JARAK 6 M DAN 8 M BERBEBAN 1 KG TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKULIKULER SEPAK BOLA PUTRA SMP NEGERI 2 SUKAWATI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Tisna Prasetya*, Made Darmada**,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal adalah salah satu olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat. Olahraga ini merupakan permainan yang tergolong berat, karena melibatkan seluruh anggota

Lebih terperinci

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta

KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK. Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta KEMAMPUAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PANDAK Oleh Fitri Hermawan N dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi merupakan 46 BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Populasi Penelitian Menurut Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Berdasarkan pengertian di atas, maka populasi

Lebih terperinci

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU

KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani dan Olahraga Muhammad Habibie 171 KONTRIBUSI PANJANG TUNGKAI DAN POWER OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENENDANG JAUH PEMAIN FC PORGALA BANJARBARU Muhammad Habibie

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan permainan sepakbola saat ini sangat pesat sekali, hal ini bisa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan suatu olahraga permainan yang menggunakan bola lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu disebut dengan kesebelasan. Permainan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dibidang ilmu dan teknologi serta dibidang lainnya, termasuk olahraga. Olahraga adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan olahraga sekarang ini semakin berkembang pesat sesuai dengan perkembangan jaman. Semakin pesat perkembangan jaman turut pula mempengaruhi terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena olahraga dapat mempertahankan dan meningkatkan kesehatan tubuh, serta akan dapat berdampak kepada kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam permainan sepakbola banyak faktor-faktor yang dibutuhkan sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan, olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan suatu permainan yang dilakukan dengan cara menendang bola keberbagai arah untuk diperebutkan oleh para pemainnya, yang mempunyai tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES

PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES PENGARUH LATIHAN SMALL SIDED GAMES TERHADAP KETERAMPILAN MENGGIRING BOLA (DRIBBLING) PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA di SMP NEGERI 2 TEMPEL, SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2015/2016 E-JOURNAL Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah olahraga yang sangat populer dan digemari oleh orang tua, orang muda, bahkan anak-anak. Banyak diantara anak-anak yang ingin menjadi seorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat dan sebagai suatu hiburan bahkan suatu permainan untuk peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN

HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA TAHUN Hubungan antara Kecepatan... (Jerry Patraserasah) 1 HUBUNGAN ANTARA KECEPATAN, KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA PEMAIN SEPAKBOLA SSB BENGKULU USIA 13-15 TAHUN CORRELATION

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya seperti wawancara, observasi, maupun dokumentasi (Arikunto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri 6 Watampone yang beralamat di jalan jendral Urip Sumoharjo Kabupaten Bone

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan

I. PENDAHULUAN. berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang. negara. Pada negara-negara yang baru berkembang pendidikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor yang dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat luas saat ini. Dalam perkembangannya, bola voli semakin

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat luas saat ini. Dalam perkembangannya, bola voli semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak diminati masyarakat luas saat ini. Dalam perkembangannya, bola voli semakin dapat diterima

Lebih terperinci

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM

HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL. Oleh JULIANDA TRI IMAM HUBUNGAN KELENTUKAN TUBUH DAN KECEPATAN REAKSI DENGAN KETERAMPILAN MENGIRING BOLA PERMAINAN SEPAKBOLA JURNAL Oleh JULIANDA TRI IMAM PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA

PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA PENGARUH LATIHAN ANKLE WEIGHT TERHADAP PENINGKATAN POWER TENDANGAN LONG PASSING PADA PERMAINAN SEPAKBOLA SISWA PUTRA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TELAGA HENDRATMAN R. RADJIKU NURHAYATI LIPUTO HENDRO KUSWORO

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang

I. PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari. masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang sangat digemari masyarakat, di desa maupun di kota sering kali dijumpai orang yang memainkan permainan ini mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga pada dasarnya dibutuhkan oleh setiap manusia, termasuk anak usia dini. Olahraga Menurut Rukmono (2012) olahraga adalah suatu kegiatan untuk melatih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat olahraga merupakan kegiatan fisik yang mengandung sifat permainan dan berisi perjuangan melawan diri sendiri atau dengan orang lain atau konfrontasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang memasyarakat di dunia, termasuk di Indonesia. Memasyarakatnya permainan sepakbola di Indonesia ditandai dengan munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam setiap melakukan suatu penelitian, perlulah adanya suatu metode penelitian untuk memperoleh, menganalisis dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota, didesa,maupun sampai pelosokpelosok tanah air,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Seseorang yang akan melakukan sebuah penelitian tentu memerlukan sebuah langkah-langkah yang dapat menunjang keberhasilan suatu penelitian. Posedurprosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia olahraga yang sifatnya persaingan satu dengan lainnya, termasuk dalam olahraga permainan sepakbola untuk mencapai prestasi dibutuhkan kemampuan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Beberapa tahun terakhir, Sekolah Sepak Bola (SSB) banyak berdiri di Indonesia. Mulai dari SSB yang profesional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena melakukan olahraga yang baik dan benar serta berkelanjutan dapat meningkatkan kebugaran jasmani.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Tempat pelaksanaan dalam penelitian ini tempat penelitian di Sekolah Sepakbola (SSB) IPI GS Bandung yang ada di lapangan SMK VIKU kompleks TNI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga yang merakyat dan telah dikenal ditanah air sejak lama. Sangatlah beralasan bila sepakbola adalah permainan penuh aksi menakjubkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat. banyak unsur-unsur yang harus dikuasai para pemainnya dari I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang memerlukan kemampuan dan teknik yang tinggi. Dimana dalam sepak bola terdapat banyak unsur-unsur yang harus

Lebih terperinci

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG

JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG JURNAL PENGARUH LATIHAN SPEED LADDER DRILL TERHADAP KELINCAHAN DAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA SSB AKADEMI AREMA KABUPATEN TULUNGAGUNG THE EFFECT OF SPEED LADDER DRILL PRACTICE TO STUDENT S ENERGETIC AND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan aktivitas fisik yang berfungsi untuk menjaga kekuatan fisik dan kesehatan tubuh, serta penting untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Minat masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan cabang olahraga yang populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia pada saat ini. Hal ini bisa dilihat dari antusiasme masyarakat Indonesia terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aditia Bahrul Ilmy, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Didalam tubuh manusia terdapat bentuk-bentuk tulang yang dapat di klasifikasikan kedalam (1) tulang panjang (pipa), (2) tulang pendek, (3) tulang pipih, dan (4) tulang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud adalah passing, shooting, controlling, dan heading. Untuk memperoleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang menggunakan bola, lapangan dan dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. klub-klub sepak bola yang memiliki pemain - pemain berkualitas. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat popular hampir di seluruh belahan dunia. Demikian juga di Indonesia, sepak bola merupakan salah satu cabang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan sepak bola sudah tidak asing lagi di negara kita maupun di seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria maupun wanita bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan olahraga permainan yang cukup digemari oleh semua kalangan, dari kalangan anak-anak, dewasa, hingga orang tua hampir di seluruh negara di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian dilakukan di SMPN 2 Maja tepatnya di kabupaten majalengka kecamatan maja. Populasi penelitian adalah semua siswa dan siswi yang mengikuti

Lebih terperinci