PENAFSIRAN FILSAFAT MISTIS AYAT SAJDAH (Kajian Pemikiran Ibnu Arabi)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENAFSIRAN FILSAFAT MISTIS AYAT SAJDAH (Kajian Pemikiran Ibnu Arabi)"

Transkripsi

1 Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Ismail) 129 PENAFSIRAN FILSAFAT MISTIS AYAT SAJDAH (Kajian Pemikiran Ibnu Arabi) Ismail* Abstrak: Sujud al-tilawah pada ayat sajdah memiliki kualifikasi khusus. Ibnu Arabi, dengan metode isyari (kiasan), membuat persilangan makna zhahir dan makna bathin dalam koridor filosofis untuk memperoleh makna terdalam dari sebuah teks ayat-ayat sajdah. Menurutnya, semua ayat dari ayat sajdah berisi dua tema dasar, yaitu atribusi diri kepada Allah swt, bahwa hanya Dia dengan segenap kekuatan, kesempurnaan dan kemuliaan, dan bahwa Dia adalah Yang Wajib dan Layak dijadikan objek sujud dan dipatuhi oleh semua makhluk, dengan masing-masing dimensi spiritual dalam interkorelasinya. Sujud tilawah in sajdah verses has a specific qualification. Ibn Arabi used ishari method to get deep meaning of the text of sajdah verses. To him, all sajdah verses contain two basic theme; they are the attribute of Allah that He is the only one who has all strength, perfectness, and magnificence, and the attribute that He is the only one that must be worshipped and obeyed by all creatures. Kata Kunci: Ibnu Arabi, Tafsir, Sufi-Falsafi, Ayat Sajdah DASAR PEMIKIRAN Pada dasarnya ayat al-qur an bisa diklasifikasikan: Makkiyah dan Madaniyah, ayat yang berbasis pada tema, periode, atribut, dan sebagainya. Di antara klasifikasi tersebut, ada beberapa ayat yang dikategorikan sebagai *. Jurusan Tarbiyah STAIN Pekalongan, Jl. Kusumabangsa No. 9 Pekalongan

2 130 RELIGIA Vol. 14, No. 1, April Hlm ayat sajdah-yaitu Nabi Muhammad saw. melakukan sujud ketika ia selesai membacanya. Sujud ini, kemudian ditetapkan oleh para ulama sebagai sujud al-tilawah. Hal ini dibuktikan oleh sebuah hadis di bawah: Diceritakan kepada kami oleh Zuhair Ibnu Harb dan Ubaidillah Ibn Sa id dan Muhammad Ibn al-mutsanna, mereka semua menerima riwayat dari Yahya al-qatthan. Dia mengatakan bahwa Zuhair menerima riwayat ini dari Yahya Ibn Sa id, dari Ubaidillah. Dia berkata: Saya menerima riwayat dari Nafi, dari Ibn Umar. Dia berkata: Sesungguhnya, Nabi Muhammad saw. membacakan sebuah surat dari al-qur an yang di dalamnya terdapat ayat sajdah. Kemudian Beliau bersujud. Jadi, kami juga mengikuti beliau bersujud sedemikian rupa sampai tidak ada cukup tempat untuk dahi kami (untuk sujud). (Muslim, tt: 405) Hadis di atas, mengindikasikan adanya makna tersendiri dari ayat sajdah. Untuk memahami lebih lanjut, penulis menggunakan penafsiran sufi-falsafi yang khas dimiliki Ibnu Arabi dalam menggali nilai-nilai spiritual yang terdapat pada ayat tersebut. PEMBAHASAN A. Ayat Sajdah Kalimat dari ayat sajdah terdiri dari dua kata, yaitu ayat ( ) dan sajdah ( ). Asal kata adalah dan memiliki bentuk jama, dan n (Manzhur, 1994: 62). Secara etimologis, ayat memiliki beberapa arti,

3 Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Ismail) 131 yaitu (mukjizat), (tanda),, (contoh/model/sesuatu yang diambil sebagai pelajaran), (hal yang luar biasa), (kelompok), (bukti dan teorema) (Al-Zarqani, tt: 339). Secara keseluruhan, kata ayat dalam berbagai bentuknya disebutkan sebanyak 377 dengan rincian: dalam bentuk kata tunggal ( ) dinyatakan 86 kali, seperti dalam QS. Al-Baqarah, [2]: 106, dalam bentuk ganda ( ) dinyatakan hanya sekali, yaitu di QS. Al-Isra, [17]: 12, sementara dalam bentuk banyak ( ) dinyatakan 290 kali, seperti dalam QS. Al-Baqarah, [2]: 61 dan QS. Al-An am, [6]: 4 (al-ashfahani, tt: 229). Dalam arti terminologi, ayat adalah bagian dari surat dalam al-qur an yang memiliki awal dan akhir. Menurut Nasr Hamid Abu Zayd; bukanlah suatu kebetulan bahwa al-qur an, teks yang menyebut dirinya sebagai risalah (pesan) dan unit dasar unsur-unsurnya, dan unit terbesarnya, disebut sebagai ayat. Dengan kata lain, ayat ini adalah tanda dan teks adalah pesan, di mana semua yang terdapat di dalamnya merupakan sebuah rangkaian dari tandatanda yang menunjukkan ayat-ayat Allah swt. Itu berarti ada dua teks, yaitu teks bahasa yang disampaikan oleh Allah swt. kepada manusia, dan teks non-bahasa yang menggambarkan isi dan pesan yang selaras dengan bahasanya (Zaid, 2003: ). Kata Sajdah ( ) adalah bentuk masdar dari kata, yang berarti (membungkuk ke bawah), (meletakkan keningnya di bumi), (membungkuk atau menundukkan kepala untuk menghormati). Setiap hal yang bersujud untuk penyerahan atau ketaatan adalah sujud ( ). Anggota tubuh yang digunakan untuk sujud (ud ( ) berjumlah tujuh, yaitu: dahi, hidung, telapak tangan, lutut dan dua kaki (Manzhur, 1994: ). Istilah lain yang digunakan dalam al-qur an untuk mendeskripsikan bersujud kepada Allah adalah qanata ( ), seperti dalam QS. Al-Baqarah, [2]: 116, sabbaha ( ) seperti dalam QS. Al-Isra, [17]: 44, sa ala ( )

4 132 RELIGIA Vol. 14, No. 1, April Hlm seperti dalam QS. Al-Rahman, [55]: 29, dan aslama ( ) seperti dalam QS. Ali Imran, [3]: 83. Sujud dalam arti penghormatan terhadap sesuatu selain Allah swt ditempatkan dalam firman Allah ( ), seperti dalam QS. Al-Ahzab, [33]: 56 (Shihab, 2002: 243). Sujud juga berarti menghormati dan memuliakan. Sujud dalam arti ini dapat dilihat dalam al-qur an ketika Allah swt. memerintahkan malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam. Menurut Abu Ishaq, sujud malaikat kepada Adam adalah untuk menyembah Allah swt, bukan kepada Nabi Adam, karena Allah swt. menciptakan semua makhluk berakal untuk menyembah-nya (Manzur, 1994: ). Dalam arti terminologi, ayat sajdah adalah istilah dalam al-qur an yang menjelaskan tentang sujud dan perintah untuk melakukannya. Ketika salah satu ayat-ayat tersebut dibaca atau terdengar, maka pembaca atau pendengar didorong untuk melakukan sujud pada posisi mereka masing-masing. Bahkan, tindakan semacam itu juga dilakukan dalam shalat. Teks-teks dari ayat-ayat tersebut di dalam al-qur an biasanya ditandai khusus, misalnya dengan memberi garis di bawahnya, dan dilengkapi dengan tulisan al-sajdah di pinggir halaman (al-maliki, 2001: 89). Secara keseluruhan, terdapat lima belas ayat sajdah di dalam al-qur an, sebagaimana diterangkan dalam sebuah hadits Nabi saw. Diceritakan kepada kami oleh Muhammad bin Abd al-rahim ibn al-barqi, diceritakan kepada kami oleh Ibnu Abi Maryam, diceritakan kepada kami oleh Nafi bin Yazid, dari al-harith Ibnu Sa id al- Utaqi, dari Abdullah bin Munain, dari Bani Abd Kilal dari Amr bin al- Ash: Sesungguhnya, Nabi Muhammad saw. mengajarkan kepadaku lima

5 Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Ismail) 133 belas ayat sajdah dalam al-qur an, termasuk tiga (tempat) dalam al-mufasshal dan dua (tempat) di surat al-hajj. Abu Dawud berkata: Diriwayatkan dari Abi al-darda dari Nabi Muhammad saw. ayat sajdah ada sebelas. Akan tetapi sanadnya adalah lemah. (Abu Dawud, tt: 58) Kelima belas ayat sajdah tersebut secara rinci terdapat pada QS. Al- A raf, [7]: 206, QS. Al-Ra d, [13]: 15, QS. Al-Nahl, [16]: 49/50, QS. Al- Isra, [17]: , QS. Maryam, [19]: 58, QS. Al-Hajj, [22]: 18 dan 77 (hanya Syafi i dan Hambali), QS. Al-Furqan, [25]: 60, QS. Al-Naml, [27]: 25-26, QS. Al-Sajdah, [32]: 15, QS. Shad, [38]: 24 (Mayoritas; kecuali Syafi i), QS. Fusshilat, [41]: 37 (Maliki)/38 (Mayoritas Ulama), QS. Al-Najm, [53]: 62 (Mayoritas; kecuali Maliki), QS. Al-Insyiqaq, [84]: 20/21 (Mayoritas; kecuali Maliki), QS. Al- Alaq, [96]: 19 (Mayoritas; kecuali Maliki). Namun demikian aimmat al-madzahib berselisih tentang jumlah ayat sajdah. Maliki berpendapat 11 ayat, Hanafi dan Syafi i berpendapat 14 ayat, dan Hambali berpendapat 15 ayat (al- Asqalani, 2004: ). B. Sujud al-tilawah Kalimat sujud al-tilawah terdiri dari dua kata, yaitu dan. Definisi dari kata sujud telah dibahas sebelumnya. Sementara kata tilawah merupakan mashdar dari kata tala ( ), yang berarti membaca atau berpikir tentang makna (al-ashfihani, tt: 71-72). Sujud al-tilawah dalam arti terminologisnya, menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqh al-sunnah adalah sujud yang dilakukan ketika membaca atau mendengar ayat sajdah, yang dimulai dengan takbirat al-ihram, sujud sekali, kemudian bangun dari sujud, dan salam tanpa membaca tasyahud (Sabiq, 1990: 193). Mengenai status hukumnya, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama. Namun menurut mayoritas ulama, sujud al-tilawah adalah sunnah (Abd. Rahman al-jaziri, 1990: 420). Prinsip dasar anjuran sujud al-tilawah adalah pada Hadits berikut:

6 134 RELIGIA Vol. 14, No. 1, April Hlm Diceritakan kepada kami oleh Abu Bakr bin Abi Shaibah dan Abu Kuraib, keduanya berkata: Diceritakan kepada kami oleh Abu Mu awiyah dari al-a mash dari Abi Shalih dari Abi Hurairah ra., beliau berkata: Rasulullah saw. berkata: Ketika orang membaca ayat sajdah, dan ia bersujud, setan akan melarikan diri sambil menangis dan berkata: Celakalah aku. Dalam periwayatan Abu Kuraib: Celakalah aku, manusia diperintahkan untuk bersujud, dan mereka melaksanakannya, maka surga bagi mereka dan aku diperintahkan bersujud tapi aku membangkang, maka neraka bagiku. Diceritakan kepada saya oleh Zuhair Ibnu Harb, diriwayatkan kepada kami oleh Waki, diriwayatkan kepada kami oleh al-masy dengan kalimat serupa (riwayat Abu Kuraib), tetapi kemudian aku tidak taat, sehingga neraka bagi saya. (Muslim, tt. : 61). C. Kerangka Penafsiran Ibnu Arabi 1. Biografi Ibnu Arabi lahir pada 17 Ramadhan 560 H bertepatan dengan 28 Juli 1165 M di daerah Mursiyah (sekarang Murcia) bagian utara Andalusia, dari keluarga keturunan Arab yang termasuk dalam suku Tha i dengan nama Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah al-tha i al- Hatimi al-andalusi, dan kemudian dikenal sebagai Syaikh al-akbar Ibn al- Arabi (sebagai catatan; di Indonesia beliau dipanggil dengan sebutan Ibnu Arabi (tanpa prefix AL ) untuk membedakannya dengan Ibn al- Arabi pengarang tafsir Ahkam al-qur an) (Noer,1995: 17). Ketika berusia 30 tahun, beliau mulai berkelana ke berbagai kawasan Andalusia dan kawasan Islam bagian barat. Diantara deretan guru-gurunya adalah Abu Madyan Al-Ghauts Al-Talimsari, Abu al- Abbas al- Uryani dan Yasymin Musyaniyah (seorang wali dari kalangan wanita) (Addas, 2004: 97) Keduanya banyak mempengaruhi ajaran-ajaran Ibn Arabi. Dikabarkan juga ia pernah berjumpa dengan Ibn Rusyd, filosof muslim dan tabib istana

7 Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Ismail) 135 dinasti Umayyah dari Alomohad di Kordoba (Addas, 2004: 38). Adapun hasil karya Ibn Arabi antara lain (Histenstein, 2001: ): Masyahid al-asrar Mathali al-anwar al-ilahiyah Hilyat al-abdal Kimiya al-sa adat Muhadharat al-abrar Kitab al-akhlaq Majmu al-rasa il al-ilahiyah Mawaqi al-nujum Al-Ma rifah al-ilahiyah Al-Isra Ila Maqam al-atsna. Selain kitab-kitab tersebut ada karya beliau yang monumental yaitu, al- Futuhat al-makiyyah yang ditulis pada tahun H yang terdiri dari 560 bab dan Fushush al-hikam yang ditulis pada tahun 628 H yang ditulis saat ia menunaikan ibadah haji dan Tarjuman al-asywaq yang ditulisnya untuk mengenang kecantikan, ketakwaan dan kepintaran seorang gadis cantik dari keluarga seorang sufi dari Persia (Chittick, 2001: xi). 2. Framework Penafsiran Ibn Arabi termasuk dalam kategori Isyari (kiasan) (al- Zarqani, tt: 79). Namun, pola yang terbentuk dalam komentarnya ini bersifat filsafat-mistik, yaitu kombinasi gaya antara sufi dan filsafat (al-qaththan, 1992: 489). Secara tipikal, Ibn Arabi dianggap sebagai seorang sufi, dan asumsi ini relatif benar sesuai dengan referensi istilah tasawuf yang menunjuk untuk pemikiran dan praktek Islam yang menekankan pengalaman langsung dari obyek iman (Chittick, 2001: 4). Al-Dzahabi, dalam bukunya al-tafsir wa al-mufassirun, memasukkan Ibn Arabi ke dalam kelompok sufi (al- Dzahabi, 1976: ). Sedangkan Abu al-wafa al-ghanimi al-taftazani mengikutkan Ibn Arabi pada kelompok filsuf (al-taftazani, 1985: 19). Ibnu Arabi mengatakan bahwa proses sebenarnya dalam metode penafsiran harus dilakukan dengan silang ( ubur) dalam bentuk ta bir, karena menafsirkan arti mimpi melalui ta bir dengan tujuan mendapatkan i tibar. Setelah persilangan dilakukan, menurut Ibn Arabi, mufassir harus mencari makna batin (spiritual) melalui makna luar (zhahir) teks (Zaid, 2002: 288).

8 136 RELIGIA Vol. 14, No. 1, April Hlm Bagi seorang Sufi, setiap ayat dalam al-qur an memiliki 2 arti, yakni; zhahir dan bathin. Ibn Arabi menegaskan dengan menyatakan berulang kali bahwa pengetahuan diperoleh melalui pencerahan atau penyingkapan (mukasyafah) dan bertumpu pada makna al-qur an (Chittick, 2001: xv). Harus ditekankan, bahwa Ibn Arabi tidak pernah menolak makna literal. Di sini, dia jelas berbeda dari para Sufi yang menolak penafsiran literal dan hanya menerima makna spiritual. Dengan demikian, dapat diketahui, landasan utama yang digunakan oleh Ibn Arabi dalam menafsirkan al-qur an tampaknya sangat sederhana namun sangat luar biasa dan unik, karena ia tidak membatasi dirinya untuk interpretasi apa yang tertulis dan buatan. Bagi Ibn Arabi, Allah mengungkapkan makna apapun yang dapat dipahami oleh penutur bahasa masing-masing dengan makna literal sebuah teks (Chittick, 2001: xvi). Dalam beberapa tulisan, Ibn Arabi secara garis besar menjelaskan dua jenis ilmu pengetahuan. Pertama, ilmu yang dapat diperoleh melalui kekuatan rasional, dan kedua, pengetahuan yang diperoleh melalui praktek-praktek gnosis spiritual dan pengungkapan diri (tajalli) Allah ( Arabi, 2006: 319). Secara umum, Ibn Arabi mengacu pada jenis pengetahuan kedua sebagai penyingkapan (kasyf), rasa (dzauq), pencerahan (fath), inspirasi (bashirah), dan kesaksian (syuhud). Meskipun istilah yang digunakan oleh Ibn Arabi sangat bervariasi dalam jenis pengetahuan kedua, tetapi yang paling sering dan paling umum digunakan adalah penyingkapan (kasyf) (Chittick, 2001: 94). Dalam menafsirkan ayat-ayat al-qur an Ibnu Arabi selalu terikat dengan 3 metafisika dasar yang telah dibangunnya, yaitu; persatuan wujud (wahdat al-wujud), manusia sempurna (al-insan al-kamil), dan dunia imaginal (al-a lam al-khayyal) (Chittick, 2003: ). Penafsiran yang dilakukan seseorang bergantung pada citra simbolik (tamtsil) dan metafora (qiyas) muncul sebagai elemen kunci dari sebuah teks. Seseorang harus berusaha untuk mencapai makna terdalam dari teks dengan mengeksplorasi makna denotatif atau referensial, bahkan melalui makna konotatif, yang akhirnya datang ke makna sugestif atau makna intrinsik (Hadi W. M., 2001: 98). Ibn Arabi tanpa ragu menolak penafsiran rasional (ta wil aqli). Ada aspek dari wahyu yang menyatakan alasan bahwa akal tidak mungkin mencapainya, dan ini membuktikan ketidaksempurnaan rasional manusia.

9 Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Ismail) 137 Sebaliknya, daya imajinatif (khayyal) pada manusia, di sisi lain, bekerja melalui persepsi indra, menggunakan bahasa imajinasi (Chittick, 2001: ). Al-Qur an menggunakan abstraksi dan imajinasi untuk mengkomunikasikan pesan, tetapi yang terakhir lebih mendominasi karena wahyu banyak menyertakan maknanya ke dalam wilayah imaginal dan persepsi rasa, yang merupakan tindakan penghubungan antara keduanya. Rasio tidak mampu memahami al-qur an dan karena itu penafsirannya dibuat sesuai dengan ketetapan dalil, tetapi ini mengarah pada distorsi maknanya. Nabi dan kekasih Allah, di sisi lain, menerima seluruh makna al-qur an, karena mereka memahami bahasa imajinasi melalui penyingkapan (kasyf) (Chittick, 2001: 73-76). Sehingga Ibn Arabi lebih memilih istilah kiasan (isyari) dari pada tafsir untuk membela diri dari ketidaktahuan eksoteris. Ibn Arabi memahami hal yang demikian sebagai pendekatan interpretatif dengan kesetiaan ekstrim terhadap kemungkinan teks al-qur an (Chodkiewick, 1993: 19-20). Ibn Arabi juga terkadang menggunakan analogi abstrak atas kongkrit (qiyas al-gha ib ala qiyas al-syahid) ( Arabi, 2006: 6). ANALISIS Secara umum, ayat sajdah dalam al-qur an mengandung dua jenis konten. Pertama, berita tentang ahli dan pujian dari sujud mereka. Kedua, perintah untuk sujud dan celaan atau kritik dari siapa pun yang meninggalkan. Pesan yang terkandung dalam ayat sajdah secara umum, disampaikan dengan menggunakan dua jenis formulasi (shighah), yaitu formula berita (shighah khabar) dan formula perintah (shighah amr). Konteks ayat sajdah adalah masyarakat Mekah yang kebanyakan masih menolak ajaran Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain, ayat-ayat yang berhubungan dengan sikap tirani dan arogansi orang-orang kafir dan musyrik Mekah yang menolak untuk percaya walaupun banyak bukti dan penjelasan yang ada dalam al-qur an tentang kebenaran pesan Nabi Muhammad saw, dan juga sikap mereka yang enggan dan menolak untuk bersujud ketika dibacakan ayat-ayat al-qur an. Oleh karena itu, Allah swt. mengutuk dan mencela tindakan mereka. Tidak ada riwayat mengenai tempat dan waktu turunnya wahyu (al-asbab al-nuzul), yang menjelaskan ayat sajdah kecuali pada QS. Al- Alaq, [96]: 19, dan dalam masalah tema, kebanyakan ayat sajdah berisi tentang teologi

10 138 RELIGIA Vol. 14, No. 1, April Hlm Islam (tauhid), yaitu atribusi diri kepada Allah swt. (ta rif) yang hanya Dia dengan segenap kekuatan, kesempurnaan dan kemuliaan, dan bahwa Dia adalah seorang wajib, berhak dan layak dijadikan objek sujud dan dipatuhi oleh semua makhluk (tanzih). Buktinya adalah semua yang ada di langit dan di bumi, sujud dan patuh kepada-nya, dan semua makhluk tidak berhak untuk memegahkan diri di hadapan-nya. Selain itu, beberapa dari ayat sajdah juga berisi cerita tentang keadaan rohani Nabi dan umat terdahulu ( Arabi, 2006: 193, 290). Untuk Penafsiran Ibn Arabi, penulis hanya akan memaparkan ayatayat yang mempunyai nilai filsafat mistis paling kental dari keseluruhan ayat sajdah yang ada, yakni pada ayat sajdah ke 14: QS. Al-Inshiqaq, [84]: 20/ 21 dan ke 15: QS. Al- Alaq, [96]: 19, dan selain dua ayat tersebut akan disampaikan secara umum pada bab kesimpulan. Hal ini dikarenakan, hampir semua penafsiran yang bernuansa mistis (al-alusi, al-tutsuri, al-sulami, al- Syirazi, dsb) terhadap ayat sajdah ini, antara ulama satu dan yang lainnya bisa katakan sejalan dan sejurus, dan Ibn Arabi hanya sedikit berbeda, sehingga tidak ada sesuatu yang baru bila selain dua ayat tersebut masih diungkapkan di sini. QS. Al-Inshiqaq, [84]: 21 Ayat ini berisi sujud akumulasi (al-jam ) dan eksistensi (wujud), yakni firman Allah swt. yang berbunyi; Dan ketika Qur an adalah dibacakan kepada mereka, Mereka enggan bersujud. (QS. Al-Inshiqaq, 21). Disebut sujud akumulasi (al-jam ) karena adanya pluralitas (katsrah). Pluralisme, kadang terdiri dari bagian-bagian yang serupa, dan kadang terdiri dari bagian yang tidak sama, dan kesatuan (ahadiyyah), adalah akumulasi dalam keragaman nama-nya yang indah. Perlu ditegaskan bahwa ketika mendengar al-qur an, yang terdapat sekumpulan atribut Allah di dalamnya, baik atribut pemurnian (tanzih) atau penyucian (taqdis), bagaimana orangorang yang mendengar al-qur an tersebut akan bereaksi terhadapnya ( Arabi, 2006: 202).

11 Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Ismail) 139 Ada dua sisi filosofis-mistis dari Ibn Arabi yang mendasari penafsiran ayat ini; pertama adalah al-jam dan yang kedua adalah al-wujud. Disebutkan dalam sumber pemikiran Ibn Arabi, bahwa Nabi Muhammad adalah par excellent (al-insan al-kamil) yang mencerminkan sifat-sifat Allah swt. dan sempurna dalam perilakunya. Allah swt., sifat dan nama-nya terkumpul di dalam al-qur an, sementara Nabi Muhammad saw., karakter/akhlaknya adalah al-qur an (Chittick, 2001: 73-76). Sebagai kesimpulan, siapa saja yang ingin mencapai tingkat sempurna harus melakukan akumulasi (al-jam ) sifat Allah yang terkandung dalam al-qur an. Setelah proses al-jam dapat diselesaikan oleh manusia, maka ia akan mencapai tingkat al-wujud dalam arti menemukan (finding). Para pengkaji Ibn Arabi menyatakan bahwa: kata al-wujud yang sering digunakan oleh Ibn Arabi mempunyai dua macam pemahaman. Pertama, gagasan tentang makna objektif, yaitu bentuk yang berarti ADA (being) atau ber-ada (existence). Kedua, makna yang subyektif, yaitu suatu bentuk yang berarti mencari dan menemukan (finding) (Afifi, 1995: 6). QS. Al- Alaq, [96]: 19 Ayat ini menjelaskan tentang sujud intelek pertama (al- aql al-awwal), yang merupakan ajaran untuk menyaksikan (syuhud) dan kembali (al-ruju ), seperti dalam firman-nya: Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah [dirimu kepada Tuhan]. (QS. Al- Alaq: 19) Ini adalah sujud mencari kedekatan dengan Allah, yang datang setelah kata pencegahan dan larangan kalla (jangan pernah) mengikuti ajakan orang-orang yang tidak percaya pada Allah dan hari kiamat ( Arabi, 2006: 203). Dalam metafisika Ibn Arabi, istilah teknis dari intelek pertama menunjuk pada Haqiqat al-muhammadiyyah yang berada pada tahap wahidiyyah. Lebih jelasnya, teori wujud dalam metafisika Ibn Arabi, biasanya disebut sebagai tajalli, dibagi menjadi dua tahap: pertama; tahap ahadiyyah

12 140 RELIGIA Vol. 14, No. 1, April Hlm atau yang biasa disebut tajalli dzati, dan kedua; tahap wahidiyyah atau yang biasa disebut tajalli shuhudi. Dalam tahap ahadiyyah, Allah memanifestasikan Diri-Nya melalui sifat-sifat Allah yang masih dalam bentuk potensial dalam tabir yang yang disebut ama. Dari ama, kemudian muncul intelek pertama sebagai perwujudan atau cermin yang bagi Allah swt. Intelek pertama kadang juga disebut Manusia Sempurna Universal (al-insan al-kamil al-kulli: makrokosmos). Dari sini, kemudian berpindah ke tahap wahidiyyah (Chittick, 2003: ). Dari intelek pertama, muncul al-nafs al-kulli atau dalam beberapa kesempatan, juga disebut lauh al-mahfuz. Dari al-nafs al-kulli (Materi Universal) muncul al-thabi ah al-kulliyyah (Potensi Universal) yang akan menghasilkan Hal yang disebut Haba. Dari Haba, muncul entitas-entitas (mikrokosmos) di alam semesta ini. Jika dikaitkan dengan tujuan penciptaan, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di dunia ini untuk dapat mengurusnya dengan benar. Sementara itu, bagaimana menjadi khalifah adalah memiliki karakter Nabi Muhammad saw. Sehingga seakan-akan berkarakter al-qur an yang merupakan akumulasi Sifat-sifat Allah (al-takhalluq bi Akhlaq Allah) ( Arabi, 2006: 211). Jadi jelas bahwa Ibn Arabi menyiratkan kegiatan sungguh-sungguh untuk menempati posisi tertinggi dalam struktur realitas wujud. Ayat ini membawa kesimpulan akhir bahwa dengan seseorang harus meninggalkan segenap keraguan untuk membersihkan pikiran dan jiwa agar siap untuk menerima nur dari Allah swt., dan Dia menegaskannya lewat perintah Mendekatlah. KESIMPULAN Pesan yang terkandung dalam ayat sajdah, secara umum dapat dibagi menjadi dua, Pertama; ta rif, ini merupakan pendekatan bagi manusia untuk mendekatkan sedekat mungkin (taqarrub) kepada Allah swt. Kedua; Tanzih, menghilangkan setiap unsur dan karakteristik (ketundukan, kehinaan, lemah, dsb) yang tidak pantas bagi Allah swt. dengan memakai atribut, serta pada prakteknya diimplementasikan dengan sujud. Setiap ayat dari ayat sajdah memiliki nama yang unik berdasarkan penafsiran Ibn Arabi yang ditempatkan sebagai dimensi spiritual yang dikajinya secara filosofis seperti berikut ini:

13 Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Ismail) 141 QS. Al-A raf, [7]: 209; al-iqtida bi al-mala al-a la. QS. Al-Ra d, [13]: 15; al-tasdiq bi al-tahqiq. QS. Al-Nahl, [16]: 50; al-dhillah wa al-khudu. QS. Al-Isra, [17]: 107; al-tajalli. QS. Maryam, [19]: 58; al-in am. QS. Al-Hajj, [22]: l8; al-mushahadah wa al-i tibar. QS. Al-Hajj, [22]: 77; al-falah. QS. Al-Furqan, [25]: 60; al-imtiyaz. QS. Al-Naml, [27]: 26; al-rajhan. QS. Al-Sajdah, [32]: l5; al-dzikr. QS. Sad, [38]: 24; al-taubah wa al-syukr. QS. Fussilat, [41]: 37; al-ijtihad. QS. Al-Najm, [53]: 62; tanbih al-ghafilin. QS. Al-Inshiqaq, [84]: 21; al-jam wa al-wujud. QS. Al- Alaq, [96]: l9; al-shuhud wa al-ruju. DAFTAR PUSTAKA Arabi, Ibn, Revolusi Shalat Ibn Arabi, translated by Irwan Kurniawan. Bandung: Pustaka Hidayah, 2010., al-futuhat al-makkiyyah fi Ma rifat al-asrar al-malikiyyah wa al-mulkiyyah. Beirut: Dar el-kutub al- Ilmiyyah, 2006., Fusus al-hikam. Beirut: Dar el-kitab al- Arabi, Abu Dawud, Sunan Abi Dawud. Kairo: Dar el-fikr, tt. Addas, Claude, Mencari Belerang Merah: Kisah Hidup Ibn Arab, translated by Zaimul Am. Jakarta: Serambi, Affifi, A.E., Filsafat Mistis Ibn Arabi, translated by Sjahrir Mawi and Nandi. R. Jakarta : Gaya Media Pratama, Al-Asfahani, al-raghib, Mu jam Mufradat alfaz al-qur an. Beirut: Dar el- Fikr, tt. Al-Dhahabi, Muhammad Husain, Al-Tafsir wa al-mufassirun. Kairo: Dar al-kutub al-hadithah, Al-Jaziri, Abd al-rahman, Kitab al-fiqh Ala al-madhahib al-arba ah. Beirut: Dar el-kutub al- Ilmiyyah, Al-Maliki, Muhammad Alwi, Keistimewaan al-qur an, translated by Nur Faizin. Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2001.

14 142 RELIGIA Vol. 14, No. 1, April Hlm Al-Qattan, Manna, Studi Ilmu-ilmu al-qur an, translated by Mudzakir AS, Jakarta: Litera Antar Nusa, Al-Taftazani, Abu al-wafa al-ghanimi, Sufi Dari Zaman ke Zaman, translated by Ahmad Rofi Utsmani. Bandung: Pustaka, Al-Zarqani, Muhammad Abd al- Azim, Manahil al- Irfan fi Ulum al- Qur an. Beirut: Dar el-fikr, Chittick, William C., Imaginal Worlds: Ibn al- Arabi and the Problem of Religious Diversity. New York: University New York Press, 1994., The Sufi Path of Knowledge: Ibn Arabi s Metaphysics of Imagination. New York: University New York Press, 1989., Ibn Arabi dan Madzhabnya, dalam Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam. Translated by Mizan Team Translator. Bandung: Mizan, 2003., Ibn Arabi, dalam Ensiklopedi Tematis Filsafat Islam. Translated by Mizan Team Translator. Bandung: Mizan, 2003., Dunia Imajinal Ibn Arabi; Kreativitas Imajinasi dan Persoalan Diversitas Agama, translated by Ahmad Shahid. Surabaya: Risalah Gusti, 2001., The Sufi Path of Knowledge: Hermeneutika al-qur an Ibn al- Arabi, translated by Qalam Team Translator. Solo: Qalam, Chodkiewicz, Michel, An Ocean Without a Shore: Ibn Arabi, the Book and the Law. New York: University New York Press, Goldziher, Ignaz, Madhahib al-tafsir al-islam, translated by Abd. Halim al- Najjar. Mesir: Maktabah al-khaniji, Hirtenstein, Stephen, Dari Keragaman ke Kesatuan Wujud: Ajaran dan Kehidupan Spiritual Syaikh al-akbar Ibn Arabi, translated by Tri Wibowo Budi Santoso. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Manzur, Ibn, Lisan al- Arab. Beirut: Dar al-sadr, Muslim, Sahih Muslim. Beirut: Dar el-fikr al- Ilmiyyah, tt. Noer, Kautsar Azhari, Ibn Arabi: Wahdat al-wujud dalam Perdebatan. Jakarta: Paramadina, Sabiq, Sayyid, Fiqh al-sunnah. Kairo: Dar al-fath li al-a lam al- Arabi, Shihab, M. Quraish, Tafsir al-misbah. Jakarta: Lentera Hati, W. M., Abdul Hadi, Tasawuf yang Tertindas: Kajian Hermeneutik terhadap Karya-karya Hamzah Fansuri. Jakarta: Paramadina, 2001.

15 Penafsiran Filsafat Mistis Ayat Sajdah (Ismail) 143 Zaid, Nasr Hamid Abu, Hakadha Takallama Ibn Arabi. Beirut: al-dar al- Baida, 2004., Falsafat al-ta wil: Dirasah fi Ta wil al-qur an inda Muhyiddin Ibn Arabi. Beirut: al-dar al-tanwir, 1983., Teks Otoritas Kebenaran, translated by Sunarwoto Dema. Yogyakarta: LkiS, 2003., Tekstualitas Al-Qur an: Kritik terhadap Ulumul Qur an, translated by Khoiron Nahdliyyin. Yogyakarta: LkiS, 2002.

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH

BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH 95 BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH A. Analisis Komparatif al-qurt{ubi> dan Sayyid Qut{b 1. Analisis Komparatif Surat al-a raf ayat 206 Al-Qurtu{bi> dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN II. RUMUSAN MASALAH

I. PENDAHULUAN II. RUMUSAN MASALAH I. PENDAHULUAN Istilah tasawuf adalah suatu makna yang mengandung arti tentang segala sesuatu untuk berupaya mebersihkan jiwa serta mendekatkan diri kepada Allah dengan Mahabbah yang sedekat-dekatnya.

Lebih terperinci

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD Standar Kompetensi (Fiqih) BAB IX MACAM - MACAM SUJUD : 6. Memahami macam-macam sujud Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah. 6.2. Menjelaskan tatacara

Lebih terperinci

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Di antaranya pemahaman tersebut adalah: MENYOAL PEMAHAMAN ATAS KONSEP RAHMATAN LI AL- ÂLAMÎN Kata Rahmatan li al- Âlamîn memang ada dalam al-quran. Namun permasalahan akan muncul ketika orang-orang menafsirkan makna Rahmatan li al- Âlamîn secara

Lebih terperinci

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at

Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Membaca Sebagian Al-Quran Dalam Khutbah Jum'at Dalam pembahasan ini ada tiga persoalan yang akan kami ketengahkan: 1. Hukum membaca sebagian Al-Quran dalam khutbah. 2.Kadar minimal Al-Qur an yang dibaca

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN Al-Qur an merupakan sumber hukum paling utama bagi umat Islam, M. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan sempurna. Kata

Lebih terperinci

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain Oleh: Muhsin Hariyanto AL-BAIHAQI, dalam kitab Syu ab al-îmân, mengutip hadis Nabi s.a.w. yang diriwayatkan oleh Abdullah ibn Amr ibn al- Ash: Ridha Allah bergantung

Lebih terperinci

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi)

Khatamul Anbiya (Penutup Para Nabi) Muhammad SAW adalah seorang nabi terakhir yang diutus ke bumi oleh Allah SWT. Sebagai seorang nabi dan rasul, nabi Muhamad SAW membawakan sebuah risalah kebenaran yaitu sebuah agama tauhid yang mengesakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al-

BAB V PENUTUP. 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih dari penafsiran al-ṭabari dan al- BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sebagai bentuk peneletian sistematis, penulis akan mengemukakan beberapa kesimpulan rumusan masalah yang telah ditelusuri yaitu: 1. Metode yang dipergunakan dan yang dipilih

Lebih terperinci

UMMI> DALAM AL-QUR AN

UMMI> DALAM AL-QUR AN UMMI> DALAM AL-QUR AN (Kajian Tematik Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab) Muji Basuki I Di dalam Al-Qur an kata ummi> disebutkan sebanyak 6 kali, dua kali dalam bentuk mufrad dan 4 kali dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HASANAH DAN SAYYI AH SECARA UMUM. sebanyak 160 ayat dalam 48 surat, sedangkan kata سیي ھ yang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HASANAH DAN SAYYI AH SECARA UMUM. sebanyak 160 ayat dalam 48 surat, sedangkan kata سیي ھ yang BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG HASANAH DAN SAYYI AH SECARA UMUM A. Pengertian Hasanah dan Sayyi ah,حسنة yang masdarnya,یحسنو,حسن berasal dari kata حسنة Kata disebutkan sebanyak 160 ayat dalam 48 surat, sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 59 BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33 A. Kualitas Mufasir at-thabari Ditinjau dari latar pendidikannya dalam konteks tafsir al-qur an, penulis menilai bahwa at-thabari

Lebih terperinci

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah 1. Iman kepada kitab-kitab Allah Swt. adalah rukun iman ke a. Pertama b. Kedua c. Ketiga d. Keempat e. Kelima 2. Meyakini sepenuh hati bahwa Allah Swt. menurunkan kitab-nya

Lebih terperinci

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan HADITS KEDUA 4 Arti Hadits / : Dari Umar r.a. juga dia berkata : Ketika kami dudukduduk di sisi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban

BAB I PENDAHULUAN. ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Bahasa, shalat berarti do a. Dengan pengertian ini, shalat adalah ibadah yang setiap gerakannya mengandung do a.1 Shalat adalah kewajiban peribadatan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan 170 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan tersebut dan sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. al-qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, Surabaya: Jaya Sakti,1989.

DAFTAR PUSTAKA. al-qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, Surabaya: Jaya Sakti,1989. DAFTAR PUSTAKA al-qur an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, Surabaya: Jaya Sakti,1989. Abu Zaid, Nashr Hamid, Tekstualitas al-qur an; Kritik terhadap Ulum al-qur an, Yogyakarta: LKiS, 2005. Abu Zaid,

Lebih terperinci

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan Khutbah Pertama???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan pedoman yang abadi untuk kemaslahatan umat manusia, merupakan benteng pertahanan syari at Islam yang utama serta landasan sentral bagi tegaknya

Lebih terperinci

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI

Oleh: Rokhmat S Labib, MEI Oleh: Rokhmat S Labib, MEI Maha Suci Allah yang telah menurunkan al-furqan (Alquran) kepada hamba-nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (TQS al-furqan [25]: 1). Sehebat apa pun manusia,

Lebih terperinci

Furqan Salam Dalam Perspektif Islam tentang menebarkan dan menjawab salam, keutamaan menebarkan dan menjawab salam, kemudian makna dan cara memeberika

Furqan Salam Dalam Perspektif Islam tentang menebarkan dan menjawab salam, keutamaan menebarkan dan menjawab salam, kemudian makna dan cara memeberika SALAM DALAM PERSPEKTIF ISLAM Oleh : Furqon Syarief Hidayatulloh Abstrak Salah satu amalan mulia yang harus dilakukan oleh seorang muslim terhadap muslim yang lainnya adalah menebarkan atau mengucapkan

Lebih terperinci

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI 1. Khulafaurrasyidin yang terakhir adalah a. Abu kabar as Siddiq b. Umar bin khatab c. Ali bin abi thalib d. Abdurrahman bi auf e. Usman bin affan 2. Daulah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap sampel sanad hadis, sebagaimana yang telah dideskripsikan di dalam Bab III dan Bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah Swt. menciptakan makhluk-nya tidak hanya wujudnya saja, tetapi dilengkapi dengan perangkat lain yang menunjang segala kehidupan makhluk- Nya di muka bumi.

Lebih terperinci

MAKKY DAN MADANY 1. Oleh : Dr. H. Hasbullah Diman, MA

MAKKY DAN MADANY 1. Oleh : Dr. H. Hasbullah Diman, MA MAKKY DAN MADANY 1 Oleh : Dr. H. Hasbullah Diman, MA A. Pengertian Makky dan Madany Terdapat ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh ulama tafsir dalam menentukan klasifikasi ayat atau surat Makky

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam Modul ke: Sumber Ajaran Islam Fakultas PSIKOLOGI Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Dian Febrianingsih, M.S.I Pengantar Ajaran Islam adalah pengembangan agama Islam. Agama

Lebih terperinci

FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA :

FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA : @ @@ @ @ @ @ @ @ @õbnï aë@òîàüèûa@tìzjüû@òàöa Ûa@òävÜÛa@ôëbnÏ @ @òí ìè Ûa@òîi ÈÛa@òØÜà¾a ( ) FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA : 1. Shalat di masjid yang terdapat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan 81 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Berangkat dari uraian yang telah penulis paparkan dalam bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Makna tawassul dalam al-qur an bisa dilihat pada Surat al-

Lebih terperinci

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi Untuk Apa Kita Diciptakan? Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi K ehidupan di dunia pada dasarnya hanyalah senda gurau atau main-main saja. Orang akan semakin merugi bila tidak

Lebih terperinci

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat

Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Jangan Taati Ulama Dalam Hal Dosa dan Maksiat Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Jenis Madrasah : Madrasah Aliyah Bentuk Tes : Pilhan Ganda Program : Non Keagamaan Jumlah soal : 50 butir Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Al Qur an merupakan petunjuk dari Allah Swt bagi makhluknya, jin dan manusia, yang harus diikuti sebagai pedoman dalam

Lebih terperinci

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I

BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM I Konsep Kitab 1. Pengertian Kitab Secara bahasa, kitab adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ditulisi di dalamnya. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV MAKNA DAN HUBUNGAN KESAKSIAN MANUSIA TERHADAP KE- ESAAN ALLAH DI ALAM RAHIM DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA

BAB IV MAKNA DAN HUBUNGAN KESAKSIAN MANUSIA TERHADAP KE- ESAAN ALLAH DI ALAM RAHIM DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA 58 BAB IV MAKNA DAN HUBUNGAN KESAKSIAN MANUSIA TERHADAP KE- ESAAN ALLAH DI ALAM RAHIM DALAM KEHIDUPAN DI DUNIA A. Makna Kesaksian Manusia terhadap ke-esaan Allah di Alam Rahim dalam Surat al-a raaf ayat

Lebih terperinci

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya Berikut ini adalah beberapa kekhususan-kekhususan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak dimiliki oleh umatnya

Lebih terperinci

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN c Menghormati Kemanusiaan d MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN Oleh Nurcholish Madjid Sidang Jumat yang berbahagia. Dalam kesempatan khutbah kali ini, saya ingin mengajak semuanya untuk merenungkan ajaran

Lebih terperinci

Al-Qur an Al hadist Ijtihad

Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur an Al hadist Ijtihad Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam adalah firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia hingga akhir zaman (Saba'

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda:

BAB I PENDAHULUAN. yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. dan Anas melihatnya, dan beliau bersabda: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pernikahan merupakan wadah penyaluran kebutuhan biologis manusia yang wajar dan dalam ajaran nabi, pernikahan ditradisikan menjadi sunnah beliau. Sebagaimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran yang secara harfiah berarti bacaan sempurna merupakan suatu nama pilihan Allah yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaanpun sejak manusia mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah

BAB I PENDAHULUAN. Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an diturunkan untuk memberi petunjuk kepada manusia ke arah tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan kepada

Lebih terperinci

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai

Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai Engkau Bersama Orang Yang Kau Cintai Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:

Lebih terperinci

HIBAH, FUNGSI DAN KORELASINYA DENGAN KEWARISAN. O l e h : Drs. Dede Ibin, SH. (Wkl. Ketua PA Rangkasbitung)

HIBAH, FUNGSI DAN KORELASINYA DENGAN KEWARISAN. O l e h : Drs. Dede Ibin, SH. (Wkl. Ketua PA Rangkasbitung) HIBAH, FUNGSI DAN KORELASINYA DENGAN KEWARISAN O l e h : Drs. Dede Ibin, SH. (Wkl. Ketua PA Rangkasbitung) Hibah sebagai Fungsi Sosial Hibah yang berarti pemberian atau hadiah memiliki fungsi sosial dalam

Lebih terperinci

Definisi sombong. PENGERTIAN SOMBONG Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah J dalam sebuah hadits:

Definisi sombong. PENGERTIAN SOMBONG Definisi sombong sebagaimana disinyalir oleh Rasulullah J dalam sebuah hadits: Definisi sombong "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong

Lebih terperinci

TENTANG MA MUM MASBUQ

TENTANG MA MUM MASBUQ MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

Ayat ini adalah di antara yang memberitakan tuduhan palsu yang dikatakan kaum kafir terhadap Alquran dan celaan keras terhadap pelakunya.

Ayat ini adalah di antara yang memberitakan tuduhan palsu yang dikatakan kaum kafir terhadap Alquran dan celaan keras terhadap pelakunya. Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I. Dan orang-orang kafir berkata: "Alquran ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain"; maka sesungguhnya mereka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK A. Analisis Terhadap Prosedur Pernikahan Wanita Hamil di Luar Nikah di Kantor Urusan Agama

Lebih terperinci

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang MAJLIS TAFSIR AL-QUR AN (MTA) PUSAT http://www.mta-online.com e-mail : humas_mta@yahoo.com Fax : 0271 661556 Jl. Serayu no. 12, Semanggi 06/15, Pasarkliwon, Solo, Kode Pos 57117, Telp. 0271 643288 Ahad,

Lebih terperinci

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam

Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam Biografi Singkat Empat Iman Besar dalam Dunia Islam *Biografi Singkat Empat Imam Besar dalam Dunia Islam* *Imam Hanafi (80-150 H)* Beliau dilahirkan pada tahun 80 H dan meninggal dunia di Bagdad pada tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi 60 BAB IV ANALISIS Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi sallam dari tafsir al-marāghī di dalam bab tiga, maka pada bab ini akan dipaparkan analisis guna menganalisa şalawat

Lebih terperinci

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : [ ] E٤٨٤ J٤٧٧ W F : : MENGHORMATI ORANG LAIN "Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menghormati yang tua dan tidak menyayangi yang muda dari kami." Orang yang paling pantas dihormati dan dihargai

Lebih terperinci

Bukti Cinta Kepada Nabi

Bukti Cinta Kepada Nabi Bukti Cinta Kepada Nabi Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM A. Hal-Hal Yang Melatarbelakangi Paradigma Sekufu di dalam Keluarga Mas Kata kufu atau kafa ah dalam perkawinan mengandung arti

Lebih terperinci

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran

Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran Kewajiban Seorang Muslim Terhadap Alquran Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. melebihkan Zaitun dan bersumpah atas nama Zaitun dari buah-buahan yang

BAB V PENUTUP. melebihkan Zaitun dan bersumpah atas nama Zaitun dari buah-buahan yang BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Seperti mana yang telah penulis kemukakan, Allah SWT telah melebihkan Zaitun dan bersumpah atas nama Zaitun dari buah-buahan yang lain sebagaimana yang disebut didalam Al-Quran.

Lebih terperinci

maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia (mufasir) ", 25

maksud firman-firman Allah sesuai dengan kemampuan manusia (mufasir) , 25 Al-Quran yang merupakan bukti kebenaran Nabi Muhammad saw, sekaligus petunjuk untuk umat manusia kapan dan di mana pun, memiliki pelbagai macam keistimewaan. Keistimewaan tersebut, antara lain, susunan

Lebih terperinci

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat.

Kufur kepada thaghut adalah syarat sahnya ibadah seseorang, sebagaimana wudhu merupakan syarat sah shalat. Judul Asli: Makna Thaghut Penulis: Al-Ustadz Abu Abdillah Abdurrahman Mubarak Termuat di: Majalah Vol.III/No.30/1428h/2007M "Pemerintah itu thaghut." Ungkapan seperti ini mungkin pernah kita dengar. Mengapa

Lebih terperinci

Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Sahih Sunan Ibnu Majah, Vol, 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h

Muhammad Nashiruddin Al-Bani, Sahih Sunan Ibnu Majah, Vol, 2, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2013), h 169 Al-Qur an / BAB Hadist I al-zukhruf/ 43: 32 Lampiran Terjemahan Artinya: Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia,

Lebih terperinci

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M) Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M) -Dilarang memperbanyak isi ebook ini untuk tujuan komersil- Sumber aqidah (keyakinan) dan hukum agama Islam adalah Al-Kitab (Al -Qur an) dan As-Sunnah (Al

Lebih terperinci

I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang

I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang I Perdebatan mengenai suatu masalah merupakan hal lumrah yang sering dijumpai dalam setiap perkumpulan. Perdebatan seputar soal duniawi hingga yang menyangkut permasalahan ukhrawi. Mulai dari urusan ekonomi,

Lebih terperinci

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam

BAB I PENDAHULUAN. Selain itu al-qur an juga merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai petunjuk umat Islam dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangMasalah Al-Qur an adalah sumber ajaran utama dan pertama bagi agama islam, karena ia adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGGUNAAN AL-RA Y OLEH AL-ZAMAKHSHARY DALAM TAFSIR AL-KASHSHA

Lebih terperinci

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara

Silabus Mata Kuliah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UNISNU Jepara SILABUS PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNISNU JEPARA TAHUN 2015 Mata Kuliah : Hadits Dakwah Kode MK : KPIU 14105 Bobot / Semester : 2 sks / IV Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Keistimewaan Hari Jumat

Keistimewaan Hari Jumat Keistimewaan Hari Jumat Khutbah Pertama:????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota

BAB I PENDAHULUAN. bahkan kata hikmah ini menjadi sebuah judul salah satu tabloid terbitan ibukota BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagai umat muslim sudah tidak asing lagi dengan kata hikmah karena kata-kata ini sering dijumpai hampir disetiap kitab-kitab yang bernuansa ibadah bahkan kata hikmah

Lebih terperinci

Memburu Malam Seribu Bulan

Memburu Malam Seribu Bulan Memburu Malam Seribu Bulan Oleh : Zuhrul Anam (Cakim PA Sanggau) Bulan Ramadhan ini merupakan bulan yang begitu istimewa bagi para mukmin di seluruh dunia. Mengapa demikian? Alloh SWT telah memberikan

Lebih terperinci

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Kisah Pembangunan Ka bah Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir Alih Bahasa: Ummu Abdullah Desain Sampul: Ummu Zaidaan Disebarluaskan melalui: Maktabah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Al- Aridh, Ali Hasan. Tari>kh ilm at-tafsi>r wa Mana>hij al-mufasiri>n. Jakarta: Rajawali Press, 1992.

DAFTAR PUSTAKA. Al- Aridh, Ali Hasan. Tari>kh ilm at-tafsi>r wa Mana>hij al-mufasiri>n. Jakarta: Rajawali Press, 1992. DAFTAR PUSTAKA Al- Aridh, Ali Hasan. Tari>kh ilm at-tafsi>r wa Mana>hij al-mufasiri>n. Jakarta: Rajawali Press, 1992. Ad-Dzahabi, Hussain. Al-Tafsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di

BAB I PENDAHULUAN. hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an merupakan sumber hukum yang utama bagi umat Islam. Semua hukum yang berlaku dalam Islam tidak boleh bertentangan dengan al-qur an. Di samping al-qur an sebagai

Lebih terperinci

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah

DAFTAR TERJEMAH. No Hal Kutipan Bab Terjemah DAFTAR TERJEMAH No Hal Kutipan Bab Terjemah 1 1 Q.S. At I tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi Taubah ayat 122 semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat

BAB I PENDAHULUAN. dan membacanya bernilai ibadah. Oleh karena itu, al-qur an adalah kitab suci umat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Qur an adalah Kala>mullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, melalui perantara malaikat Jibril yang berfungsi sebagai pedoman bagi umat manusia dan membacanya

Lebih terperinci

TA LIM MADANI 18 Hal-Hal Ghaib

TA LIM MADANI 18 Hal-Hal Ghaib TA LIM MADANI 18 Hal-Hal Ghaib LANDASAN HUKUM (AL-Qur an & Hadits) Dalam Alquran dijelaskan dengan gamblang bahwa salah satu bentuk keimanan manusia kepada Allah adalah mempercayai hal hal gaib. Hal ini

Lebih terperinci

MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF. Rahmawati

MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF. Rahmawati MEMAHAMI AJARAN FANA, BAQA DAN ITTIHAD DALAM TASAWUF Rahmawati Abstrak: Tulisan ini akan membahas sekelumit tentang konsep fana dan baqa, dari segi pengertian, tujuan dan kedudukannya. Juga dibahas sejarah

Lebih terperinci

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan Mendidik Anak Menuju Surga Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA Tugas Mendidik Generasi Unggulan Pendidikan merupakan unsur terpenting dalam proses perubahan dan pertumbuhan manusia. Perubahan dan pertumbuhan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an.

BAB I PENDAHULUAN. hal ihwal Nabi Muhammad merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah al-qur an. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Al-Quran adalah sumber utama ajaran Islam dan sebagai pedoman hidup bagi kaum muslimin. Sedangkan hadis sebagai pernyataan, pengalaman, taqriri dan hal ihwal Nabi

Lebih terperinci

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya

Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya - 26 Bab 26 Mengadakan Perjalanan Tentang Masalah Yang Terjadi dan Mengajarkan kepada Keluarganya Penjelasan : Nazilah adalah kejadian baru yang butuh kepada hukum syar I. istilah ini menjadi populer pada

Lebih terperinci

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab MATAN Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab C MATAN AS-SITTATUL USHUL Z. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Termasuk perkara yang sangat menakjubkan dan tanda yang

Lebih terperinci

Minggu 1 DPQS TAFSIR AL-QURAN 1

Minggu 1 DPQS TAFSIR AL-QURAN 1 Minggu 1 DPQS TAFSIR AL-QURAN 1 Matlamat Modul Matlamat modul ini membahaskan tentang huraian dan tafsiran ayatayat hukum. Ianya mengandungi pelbagai jenis hukum dan pengajaran yang berguna dan penting

Lebih terperinci

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam Modul ke: 03Fakultas Didin EKONOMI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Sumber Ajaran Islam Hikmah P, SE, MM Program Studi MANAJEMEN Kesempurnaan Dalam Beragama Apa itu Islam? Rukun Islam Apa itu Iman? Rukun Iman Apa

Lebih terperinci

[ ] E١٩٠ J١٨١ W F : : SIFAT TERUS TERANG Tidak ada kebaikan padamu apabila kamu tidak mengatakannya Apakah di antara konsekuensi berterus terang adalah adab yang buruk, membangkitkan fitnah, mengungkap

Lebih terperinci

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM

TAFSIR AL QUR AN UL KARIM TAFSIR AL QUR AN UL KARIM aku berlindung kepada Allah dari godaan Setan yang terkutuk. Tafsir : I. Makna Kalimat Ta awdudz Imam Ibnu Katsir rohimahulloh berkata dalam tafsinya : Al Istiadzah adalah berlindung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya untuk menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat. 1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Islam merupakan proses perubahan menuju kearah yang lebih baik. Dalam konteks sejarah, perubahan yang positif ini adalah jalah Tuhan yang telah dibawa oleh

Lebih terperinci

. 2 TANDA-TANDA KIAMAT

. 2 TANDA-TANDA KIAMAT Pendahuluan 1 Pendahuluan . 2 TANDA-TANDA KIAMAT Pendahuluan 3 Di sepanjang sejarah, umat manusia telah memahami keagungan gunung-gunung dan luasnya langit, walaupun menggunakan metode-metode pengamatan

Lebih terperinci

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I. Oleh: Rokhmat S. Labib, M.E.I. Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang-orang yang tuli dan buta (TQS al-furqnn [25]: 73-74)

Lebih terperinci

MACAM-MACAM SUJUD A. MATERI POKOK

MACAM-MACAM SUJUD A. MATERI POKOK BAB 6 MACAM-MACAM SUJUD Standar Kompetensi : 6. Memahami macam-macam sujud Kompetensi Dasar : 6.1. Menjelaskan pengertian sujud syukur, sujud sahwi, dan sujud tilawah 6.2. Menjelaskan tata cara sujud syukur,

Lebih terperinci

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Mari sholat berjamaah Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43) Jangan Sia-Siakan Shalat Allah SWT berfirman:. Maka datanglah sesudah mereka,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an al-karim adalah sebuah kitab yang tidak datang kepadanya kebatilan dari awal sampai akhirnya, yang diturunkan oleh (Tuhan) Yang Maha Bijaksana lagi

Lebih terperinci

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1 Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA * Hari ini kita telah melewati pertengahan Rajab Beberapa hari lagi kita bertemu dengan 27 Rajab, yang oleh sebagian besar muslim di Indonesia diyakini sebagai tanggal

Lebih terperinci

Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I.

Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I. Oleh: Rokhmat S.Labib, M.E.I. Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal shalih; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Lebih terperinci

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH Standar Kompetensi (Aqidah) BAB V IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH : 2. Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab Allah. Kompetensi Dasar : 2.1. Menjelaskan pengertian beriman kepada kitab-kitab Allah. 2.2.

Lebih terperinci

Kajian Al-Qur an, Al-Baqarah ayat 26.

Kajian Al-Qur an, Al-Baqarah ayat 26. Kajian Al-Qur an, Al-Baqarah ayat 26. TAFSIR AL-QUR AN DIGITAL versi 2.1. 62. Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin[56], siapa saja diantara mereka

Lebih terperinci

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa

Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa Tauhid Menghapuskan Seluruh Dosa Khutbah Pertama:?????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dirasakan rahmat dan berkah dari kehadiran al-qur an itu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al-Qur an merupakan kitab terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. melalui malaikat Jibril untuk menjadi petunjuk bagi seluruh umat manusia. Al-Qur

Lebih terperinci

URGENSI LAJNAH PENTASHIH AL-QUR AN DI INDONESIA 1 Oleh : FAIZAH ALI SYIBROMALISI

URGENSI LAJNAH PENTASHIH AL-QUR AN DI INDONESIA 1 Oleh : FAIZAH ALI SYIBROMALISI URGENSI LAJNAH PENTASHIH AL-QUR AN DI INDONESIA 1 Oleh : FAIZAH ALI SYIBROMALISI A. Latar Belakang Al-Qur an adalah Kalamullah, selain berfungsi sebagai bukti kebenaran risalah Nabi besar Muhammad saw.,

Lebih terperinci

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama: Tantangan Alquran Khutbah Pertama:???????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

Lebih terperinci

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT

ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT ANALISIS PENDAPAT YUSUF QARADAWI TENTANG MENYERAHKAN ZAKAT KEPADA PENGUASA YANG ZALIM DALAM KITAB FIQHUZ ZAKAT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

1. Mata Kuliah. 2. Kode Mata Kuliah. 3. Komponen. 4. Jurusan. 5. Program Studi. 6. Program. 7. Bobot. : Tafsir II. Tafsir II. Written by Administrator

1. Mata Kuliah. 2. Kode Mata Kuliah. 3. Komponen. 4. Jurusan. 5. Program Studi. 6. Program. 7. Bobot. : Tafsir II. Tafsir II. Written by Administrator 1. 1. Mata Kuliah 2. Kode Mata Kuliah 3. Komponen 4. Jurusan 5. Program Studi 6. Program 7. Bobot : Tafsir II 1 / 17 : : MKLP : Semua Jurusan : Semua Program Studi : S1 : 2 SKS I. Tujuan : Agar mahasiswa

Lebih terperinci