Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 3, Oktober 2015,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 3, Oktober 2015,"

Transkripsi

1 Rancang Bangun Plant Factory untuk Pertumbuhan Tanaman Sawi Hijau (Brassica Rapa var. Parachinensis) dengan Menggunakan Light Emitting Diode Merah dan Biru Ryan Maulana Abdul Hakim*,Yusuf Hendrawan, Musthofa Lutfi Jurusan Keteknikan Pertanian - Fakultas Teknologi Pertanian - Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang *Penulis Korespondensi, ryanmaulana016@gmail.com ABSTRAK Sektor pertanian selama ini telah memberikan sumbangan yang tidak sedikit dalam proses pembangunan nasional. Namun akhir-akhir ini, produktivitas sektor pertanian cenderung terus menurun dikarenakan kegiatan pembangunan yang hanya berorientasikan pada pertumbuhan ekonomi semata. Sistem plant factory merupakan cara baru untuk menumbuhkan tanaman di bawah lingkungan yang terkendali seperti didalam bangunan. Pada penelitian ini, faktor pertumbuhan yang akan digunakan sebagai kontrol adalah cahaya khususnya pencahayaan untuk pertumbuhan tanaman. Penelitian ini menggunakan objek penelitian berupa tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis) karena tanaman ini mudah di tanam di Indonesia. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan cahaya LED merah dan biru, serta perlakuan cahaya fluorescent terhadap pertumbuhan sawi, dan berikutnya untuk mengetahui berapa perbandingan antara cahaya LED dengan fluorescent untuk mencapai pertumbuhan optimum tanaman sawi pada plant factory. Dalam hal ini, perlakuan dengan fluorescent akan digunakan sebagai variabel kontrol dalam pengamatan. Data yang diukur berupa temperatur udara, intensitas cahaya dan pengukuran fisik tanaman. Metode yang digunakan untuk menganalisa data dari tanaman sawi adalah menggunakan anova satu arah dengan 4 jumlah perlakuan dan 24 hari masa pengamatan. Kata kunci : LED merah dan biru, Pengaruh faktor cahaya, Tanaman sawi hijau, Brassica rapa var. parachinensis., Anova satu arah Design of Plant Factory for Growth Green Mustard (Brassica Rapa var. Parachinensis) by Led Red and Blue Color ABSTRACT Agricultural sector until this moment is already give contribute that is nt little in the national development process. But in recently years, the productivity in this sector is show decreasing in value due to development activities that only oriented in economic value growth and then reduction the most agriculture land in Indonesia. Plant factory system is a new way to grow the plants in the building under controlled environment. In this study, a growth factor of plants that will be used as the control is intensity of light, especially the lightning for plant growth. Plants that can be cultivated in this plant factory systems is such as green mustard (Brassica rapa var. parachinensis) because this plants is easily to grown in Indonesia. There are two aims in this study the first is for know the difference effect of treatment with red-blue LED then compare to treatment with white fluorescent light for green mustard growth, and the second is for determining a best composition from each different treatment to reach the optimum growth of green mustard in the plant factory environment.in this case, treatment with fluorescent light will be used as a control variable for observation. The research parameter are air temperature, light intensity and plants physical measurement such as diameter and height. Methods for analyze green mustard s data measurement is using one way analysis of variance (anova) with 4 level treatments and 24 day of observation. Keywords : Red-blue LED light, Fluorescent light, Intensity of Light Effect, Green Mustard, Brassica rapa var. parachinensis., One Way Anova 382

2 PENDAHULUAN Menurunnya produktivitas di sektor pertanian negara Indonesia dikarenakan dua hal, yaitu pembangunan yang tidak merata dari seluruh sektor dan juga menurunnya jumlah petani yang ada di Indonesia. Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia (BPS) jumlah petani di Indonesia turun sebanyak 16% sejak 2003 hingga tahun 2013 (Sutarminingsih, 2013). Sistem plant factory merupakan solusi untuk mengatasi permasalahan diatas, karena pada sistem ini tidak dibutuhkan lahan yang luas dan tanaman dapat ditanam pada sebuah rumah ataupun gedung. Kelebihan lain dari sistem ini yaitu sistem ini bersifat terkontrol sehingga tanaman didalam tidak terpengaruh ketidakstabilan lingkungan di alam (Wakahara dan Mikami, 2011). Plant factory adalah sistem produksi tanaman yang terisolasi dari lingkungan luar, sehingga lampu buatan (fluorescent) populer digunakan sebagai cahaya buatan untuk tanaman. Akan tetapi lampu fluorescent memiliki spektrum cahaya yang masih tergolong panjang dan beberapa dari spektrum itu tidak dibutuhkan untuk fotosintesis tanaman (Shimizu et. al., 2011). Pada tumbuhan tingkat tinggi, hanya warna jingga, biru dan merah yang paling efektif dalam proses terjadinya fotosintesis karena memiliki nilai panjang gelombang efektif (Fried dan Hademenos, 1999). LED (Light Emitting Diode) menawarkan beberapa keuntungan seperti spektrum cahaya yang kecil, konsumsi daya yang rendah, dan produksi panas yang sedikit. Sehingga tanaman akan ditumbuhkan di laboratorium di bawah 3 lampu buatan yaitu, fluorescent, LED merah dan LED biru (Kobayashi et. al., 2013). Beberapa plant factory skala besar sudah menawarkan sistem pencahayaan LED dan sistem irigasi secara presisi, sehingga plant factory tersebut mampu mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan mengurangi kebutuhan air dan energi (Hendrawan et. al., 2014). Penelitian ini mempunyai 2 tujuan yaitu pertama untuk mengetahui pengaruh cahaya LED merah dan cahaya LED biru terhadap tinggi dan diameter pada pertumbuhan tanaman sawi hijau jika dibandingkan dengan lampu fluorescent dan tujuan yang kedua yaitu untuk mengetahui perlakuan terbaik antara komposisi perlakuan yang sudah dilakukan untuk mencapai pertumbuhan optimum tanaman sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis) berdasarkan parameter pengukuran yang sudah ditentukan. Selada jenis Butterhead ditanam secara hidroponik dengan dibawah pengaruh 3 cahaya buatan yaitu LED merah, LED biru dan lampu fluorescent. LED merah yang digunakan adalah jenis R220SB 10 watt, sedangkan LED biru menggunakan jenis B60XB 4 watt dan fluorescent jenis Philips Alto F32T8/DX 32 watt. Selada ditanam selama 17 hari dengan durasi pencahayaan selama 12 jam dan ditanam pada suhu ruangan sebesar 21,9 o C. Pupuk yang digunakan adalah pupuk jenis NPK khusus hidroponik. Parameter pengukuran yang digunakan adalah berat kering tanaman, berat kering batang, berat kering akar dan nilai klorofil. Setelah 17 hari masa pengamatan didapatkan kesimpulan bahwa lampu fluorescent mempunyai nilai berat kering akar, berat kering batang yang lebih baik daripada LED merah dan LED biru. Sedangkan untuk nilai klorofil tanaman LED biru memiliki nilai yang paling baik, diikuti fluorescent dan LED merah. Tetapi hasil kesimpulan diatas masih dianalisis lagi dengan software untuk pengujian lanjutan rancangan percobaan annova dengan metode Duncan. Hasil dari pengujian anova didapatkan kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (tidak berbeda nyata) antara perlakuan satu dengan perlakuan lain yaitu antara perlakuan lampu fluorescent dengan lampu LED merah maupun LED biru (Kobayashi et. al., 2013). Alat dan Bahan METODE PENELITIAN Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gergaji, spidol, penggaris, gunting potong, solder listrik 30 W, setrika listrik, tang, kunci pas, saklar listrik, adaptor AC-DC kompatibel (19 V- 3,42 A-65W), jangka sorong, luxmeter, termometer dan multimeter. Sedangkan bahan yang 383

3 digunakan untuk penelitian ini adalah media tanam, lampu fluorescent 8 W, LED, rangka besi, mur, baut, resistor, PCB single layer, lem, papan kayu triplek tebal 0,5 cm, selang air, polibag dan timah. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan anova satu arah untuk menentukan perlakuan terbaik. Berikut ini adalah gambar 1 yang merupakan diagram alir proses pembuatan plant factory: Gambar 1. Diagram Alir Proses Pembuatan Plant factory Pembuatan prototype plant factory ini selesai pada bulan November 2014 dengan dimensi 140 cm x 80 cm x 60 cm. Plant factory dibuat dengan rancangan 4 level perlakuan yaitu perlakuan 1 dengan 100% LED merah (255 buah LED merah), perlakuan 2 dengan 75% LED merah dan 25% LED biru (), perlakuan 3 dengan masing-masing 50% LED merah dan biru, dan terakhir perlakuan 4 dengan lampu fluorescent dengan kapasitas daya 8 watt. Berikut ini adalah gambar 2 yang merupakan rancangan ruang perlakuan pertumbuhan tanaman sawi hijau. Gambar 2. Penampang Ruang Penanaman Setelah dilakukan pengukuran ruang tanaman yang dibutuhkan agar tanaman sawi dapat tumbuh dengan baik, langkah berikutnya adalah memberikan cahaya buatan sebagai pengganti cahaya 384

4 matahari untuk tanaman agar tanaman dapat melakukan fotosintesis dengan baik. Sumber cahaya buatan ini memiliki komposisi berbeda dari masing-masing perlakuan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Berikut ini gambar 3 yang merupakan gambar sumber cahaya buatan untuk tanaman pada masing-masing perlakuan. Gambar 3. Foto Sumber Cahaya Buatan Untuk Tanaman Setelah proses pembuatan plant factory selesai dilakukan maka langkah berikutnya adalah memulai melakukan pengamatan dengan objek yaitu dengan tanaman sawi hijau. Mula-mula benih sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis) ditanam pada media kapas basah untuk dilakukan proses perkecambahan, proses ini dilaksanakan selama 3 hari. Setelah 3 hari proses perkecambahan dilaksanakan, barulah bibit sawi hijau tadi diletakkan pada media tanam tanaman yang sudah dicampur pupuk organik dengan lubang sedalam 3 cm di polibag lalu lubang ditutup kembali dengan media tanam. Bibit yang berupa kecambah tadi dipilih berdasarkan ukuran bibit yang seragam antara satu dengan yang lainnya. Setiap perlakuan terdapat 4 buah polibag dimana masing-masing polibag terdapat 2 tanaman sawi hijau, sehingga pada setiap perlakuan yang dilakukan terdapat 8 tanaman sawi hijau yang diamati selama 24 hari lamanya. Sebelum tanaman diamati selama 24 hari, keempat perlakuan sumber cahaya buatan tersebut di kalibrasi dengan menggunakan luxmeter. Hal ini dilakukan agar seluruh tanaman yang ditanam pada empat perlakuan yang berbeda tersebut mendapatkan porsi intensitas cahaya yang sama. Kalibrasi dilakukan dengan pengukuran menggunakan luxmeter dan berikutnya nilai intensitas cahaya diatur dengan menggunakan control box. Pada proses kalibrasi ini perlakuan 4 (fluorescent) digunakan sebagai kontrol pengukuran intensitas cahaya hal ini dikarenakan pada lampu fluorescent memiliki kebutuhan tegangan masukan tetap yaitu 220 volt sehingga nilainya tidak memungkinkan untuk diubah, tidak seperti perlakuan dengan menggunakan LED yang dapat diubah tegangan masukannya. Dari hasil kalibrasi tersebut didapatkan hasil intensitas cahaya untuk perlakuan 1 hingga perlakuan 4 berturut-turut sebagai berikut, 1830 lux, 1830 lux, 1820 lux dan 1820 lux. Berikut ini adalah gambar 4 yang merupakan diagram alir proses pengamatan. Pengamatan dilakukan selama 24 hari lamanya terhitung sejak proses perkecambahan dilaksanakan. Selama proses pengamatan dilaksanakan tanaman sawi hijau disinari dengan cahaya buatan pada masing-masing perlakuan selama 12 jam, sedangkan 12 jam sisanya tanpa cahaya. Hal ini dilakukan karena tanaman membutuhkan fase terang dan fase gelap selama pertumbuhannya. Tanaman sawi hijau disiram 2 kali sehari, yakni setiap pagi hari dan sore hari secara rutin setiap harinya. Proses penyiraman ini menggunakan metode drip irrigation. Selama 24 hari masa penanaman sawi hijau, setiap harinya dilakukan pengukuran parameter ukur yaitu diameter dan tinggi tanaman. Pengukuran bagian fisik tanaman ini hanya menggunakan indra manusia (human vision) dan tidak menggunakan software sehingga pengukuran dilakukan 385

5 manual yaitu dengan menggunakan jangka sorong dan penggaris saja. Bagian fisik tanaman yang diukur yang pertama adalah tinggi tanaman sawi hijau, disini tinggi tanaman yang diukur dimulai dari batang yang menancap di tanah hingga ujung tanaman (tidak termasuk akar tanaman) dan yang diukur berikutnya adalah diameter batang tanaman sawi hijau, diameter batang tanaman yang diukur merupakan diameter batang tanaman yang berada persis diatas permukaan tanah, karena tanaman masih relatif masih kecil bagian batang ini berbentuk lingkaran sehingga memungkinkan mengukur panjang diameter batang tanaman dari segala sisi tanaman sawi hijau. Gambar 5 Berikut ini menggambarkan tentang lingkungan tanaman di dalam plant factory Gambar 4. Diagram Alir Proses Pengamatan Tanaman dalam Plant Factory Gambar 5. Foto Lingkungan Tanaman dalam Plant factory 386

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilaksanakan proses pengamatan dan pengukuran tanaman sawi hijau selama 24 hari setelah penanaman atau 3 minggu fase pertumbuhan dan 3 hari fase kecambah di dalam 4 perlakuan yang berbeda dalam plant factory, didapatkan angka hasil pengukuran tinggi dan diameter tanaman sawi hijau. Data-data tersebut merupakan pengolahan dari data mentah dari masing-masing populasi tanaman sawi hijau dalam plant factory. Data tersebut adalah angka yang berasal dari hitungan ratarata dari seluruh sawi yang sudah ditanam di plant factory dalam 4 perlakuan berbeda. Berikut ini adalah tabel 1 yang berisikan data dari angka-angka hasil hitungan rata-rata tinggi dan diameter tanaman sawi hijau pada seluruh perlakuan yang sudah dilakukan. Tabel 1. Data Hasil Pengamatan Tanaman Sawi Hijau dalam Plant Factory Dengan data berupa angka-angka diatas maka selanjutnya dapat dilakukan uji dengan statistik untuk mengetahui terdapat atau tidaknya perbedaan yang signifikan dari seluruh perlakuan yang sudah dilakukan. Metode statistik yang digunakan adalah anova (analysis of variance) satu arah karena pada data tersebut tidak terdapat perlakuan ulangan melainkan berupa data populasi. Dalam pengujian anova satu arah yang memiliki dua hipotesis yang akan digunakan masing-masing adalah H 0 yaitu tidak ada perbedaan nyata antar perlakuan dan H 1 yaitu paling sedikit terdapat satu perlakuan yang berbeda jika dibandingkan perlakuan yang lain nantinya hanya akan didapatkan satu kesimpulan saja. Ilustrasi dalam pengambilan hipotesis adalah sebagai berikut : F hitung > F tabel = tolak H 0 dan terima H 1 387

7 F hitung < F tabel = terima H 0 dan tolak H 1 Berikut ini adalah persamaan rumus yang digunakan untuk menghitung tabel anova dan Tabel 2 merupakan tabel anova setelah dihitung dengan menggunakan persamaan rumus tersebuti: FK = ( i j) 2 Xij / np (1) Dimana : FK i j Xij n p = faktor koreksi = konstanta perlakuan = konstanta hari = konstanta hari dan perlakuan = total perlakuan = total hari JKtotal = ( i j 2 ) Xij FK (2) Dimana : JK.t = jumlah kuadrat total i = konstanta perlakuan j = konstanta hari Xij = konstanta hari dan perlakuan FK = faktor koreksi JKant.perl = i ( j 2 ) Xij / p FK (3) Dimana : JK.ant = jumlah kuadrat antar perlakuan i = konstanta perlakuan j = konstanta hari Xij = konstanta hari dan perlakuan p = total hari FK = faktor koreksi JKdlm.perl = JKtotal - JKant.perl (4) Dimana : JK.d = jumlah kuadrat total dalam perlakuan JK.t = jumlah kuadrat total JK.ant = jumlah kuadrat antar perlakuan Xij = konstanta hari dan perlakuan Sumber Keragaman (SK) Derajat Bebas (db) Tabel 2. Tabel Perhitungan Anova Satu Arah Jumlah Kuadrat (JK) Kuadrat Tengah (KT) F Hitung F (3,92) 5% Ant.Perlakuan ,21 746,737 1,824 2,708 Dlm , , Perlakuan Total , Berdasarkan tabel anova satu arah diatas dapat dilihat bahwa F hitung < F tabel, mengacu pada pemodelan hipotesa sebelumnya maka kesimpulan yang diambil yaitu terima H 0 dan tolak H 1, dengan demikian dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata antar perlakuan satu dengan 388

8 perlakuan yang lainnya, artinya berdasarkan hasil dari perhitungan statistik dengan metoda anova satu arah, artinya hasil pengamatan tanaman sawi selama 24 hari dari perlakuan satu hingga perlakuan empat untuk pengukuran rata-rata tinggi tanaman sawi hijau tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Gambar 6. Grafik Rata-rata Pengukuran Tinggi Tanaman Sawi Hijau (mm) dari Seluruh Perlakuan Gambar 7. Grafik Rata-rata Pengukuran Diameter Tanaman Sawi (mm) dari Seluruh Perlakuan 389

9 Vol. 3 No. 2, Juni 2015, Apabila disesuaikan dengan parameter pengukuran yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu tanaman yang memiliki nilai tinggi dan nilai diameter tanaman yang terbesar untuk menentukan perlakuan dengan pertumbuhan tanaman sawi yang paling optimum. Karena pada hasil pengukuran seluruh diameter tanaman dari keseluruhan perlakuan yang sudah dilakukan tidak terdapatnya perbedaan ukuran diameter dari setiap tanaman (Tabel 1) maka pertumbuhan optimum dan perlakuan terbaik tidak dapat diambil dengan parameter besarnya diameter tanaman, sehingga parameter yang memungkinkan untuk menentukan pertumbuhan optimum hanyalah dengan dari hasil pengukuran tinggi tanaman sawi hijau. Pada Gambar 6 berisikan informasi yang berupa grafik tentang pengukuran tinggi dan gambar 7 yang berisikan pengukuran diameter dari seluruh tanaman sawi hijau dalam 4 perlakuan selama 24 hari masa pengamatan. Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa penentuan pertumbuhan sawi hijau yang paling optimum dan perlakuan terbaik hanya didapatkan dari rata-rata pengukuran tinggi tanaman sawi hijau per hari dengan nilai terbesar, berdasarkan Tabel 1 dan Gambar 6 diperoleh bahwa perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan 4 (fluorescent) karena tanaman sawi hijau tumbuh dengan nilai tinggi rata-rata tanaman per hari yang paling besar. KESIMPULAN Setelah dilakukan pengamatan selama 24 hari didapatkan suatu hasil penelitian, dimana pertumbuhan tanaman sawi di dalam plant factory dengan pemakaian cahaya buatan LED merah dan biru dibandingkan dengan lampu fluorescent dengan tingkat intensitas cahaya yang relatif sama adalah memiliki pengaruh yang tidak terlalu berbeda (hasil perhitungan anova satu arah). Tanaman dengan perlakuan kedua sumber cahaya buatan tersebut dapat tumbuh dengan baik. Berdasarkan parameter pengamatan yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu pengukuran diameter dan tinggi tanaman yang terbesar untuk menentukan pertumbuhan optimum tanaman sawi hijau. Perlakuan terbaik adalah pada perlakuan 4 yaitu dengan lampu fluorescent, perlakuan ini memiliki rata-rata tinggi tanaman per hari dengan nilai terbesar daripada perlakuan lainnya dengan nilai 53,965 mm. Sehingga pada penelitian ini menanam tanaman sawi hijau dengan perlakuan lampu fluorescent tanaman tumbuh dengan optimum. DAFTAR PUSTAKA Fried, G dan Hademenos, G Schaum s Outlines of Theory and Problems of Biology. Penerbit Erlangga. Jakarta Hendrawan, Y. Firmanda, D. Murase, H Applications of Intelligent Machine Vision in Plant Factory. Preprints of the 19th World Congress The International Federation of Automatic Control. Cape Town, South Africa. Page Kobayashi, K., Amore, T., and Lazaro, M Light-Emitting Diodes (LEDs) for Miniature Hydroponic Lettuce. Optics and Photonics Journal, 2013, 3, University of Hawaii at Manoa, Honolulu, USA. Page Sutarminingsih Vertikultur, Pola Bertanam Secara Vertikal. Kanisius. Yogyakarta Shimizu, H., Saito, Y., Nakashima, H., Miyasaka, J., and Ohdoi, K Light Environment Optimization for Lettuce Growth in Plant Factory. Preprints of the 18th International Federations of Automatic Control (IFAC) World Congress Vol Kyoto University, Japan. Page 605 Wakahara, T and Mikami, S Adaptive Nutrient Water Supply Control of Plant Factory System by Reinforcement Learning. Journal of Advanced Computational Intelligence 2011: 15: Future University Hakodate, Japan. Page

PENGARUH JENIS LAMPU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DALAM SISTEM HIDROPONIK INDOOR

PENGARUH JENIS LAMPU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DALAM SISTEM HIDROPONIK INDOOR Jurnal Teknik Pertanian LampungVol. 4, No. 3: 219-226 PENGARUH JENIS LAMPU TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PRODUKSI TANAMAN SELADA (Lactuca sativa L.) DALAM SISTEM HIDROPONIK INDOOR THE EFFECT OF LAMP TYPES

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Percobaan ini terdiri dari 6 perlakuan, dan masing-masing

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2015 Juni 2015 di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan Jurusan Teknik Pertanian Universitas Lampung. 3.2

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dileksanakan dari bulan Juni sampai September 2013, lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pak Choi adalah salah satu tanaman hortikultura yang termasuk dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pak Choi adalah salah satu tanaman hortikultura yang termasuk dalam famili 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Pak Choi Pak Choi adalah salah satu tanaman hortikultura yang termasuk dalam famili Brassiceae dan cukup menjanjikan untuk dibudidayakan. Tanaman Pak Choi (Brassica rapa

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di 1 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2015 di Greenhouse dan Ruang Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan

Lebih terperinci

PENGARUH DAYA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAK CHOI (Brassica rapa L.) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR

PENGARUH DAYA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAK CHOI (Brassica rapa L.) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR Jurnal Teknik Pertanian LampungVol.5, No. 2: 93-100 PENGARUH DAYA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN PAK CHOI (Brassica rapa L.) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR THE INFLUENCE OF NEON LAMP ON THE GROWTH

Lebih terperinci

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE A. Handjoko Permana *), Ari W., Hadi Nasbey Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta 13220 * ) Email:

Lebih terperinci

GELOMBANG BUNYI FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAWI BAKSO (Brassica rapa var. parachinensis L.)

GELOMBANG BUNYI FREKUENSI HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAWI BAKSO (Brassica rapa var. parachinensis L.) Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 18 Mei 2013 GELOMBANG BUNYI FREKUENSI 6000-9600 HZ UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS SAWI

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di 12 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2015 di Laboraturium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan, Jurusan Teknik Pertanian

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3

MATERI DAN METODE. Perlakuan P 0 P 1 P 2 P 3 M 1 M 1 P 0 M 1 P 1 M 1 P 2 M 1 P 3 M 2 M 2 P 0 M 2 P 1 M 2 P 2 M 2 P 3 III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. H.R Soebrantas

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN BEBERAPA WARNA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR

PENGARUH PENGGUNAAN BEBERAPA WARNA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR Jurnal Teknik Pertanian LampungVol.5, No. 1: 13-24 PENGARUH PENGGUNAAN BEBERAPA WARNA LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae) PADA SISTEM HIDROPONIK INDOOR THE INFLUENCE OF

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lamongan dan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. lamongan dan di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika Fakultas Sains dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yang akan dilaksanakan di daerah pertambakan di Desa kemlagi kecamatan karanggeneng kabupaten lamongan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan data International Energy Agency World Resource Institute, pencahayaan dari lampu memberikan kontribusi 19% dari penggunaan energi dunia, sehingga semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian. 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini jenis penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Seroja Kulim Kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Juli 2013. Analisis bahan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai

III. MATERI DAN METODE. Soebrantas KM 15,5 Pekenbaru. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mai III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Perternakan Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2015 di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan (RSDAL), Jurusan Teknik Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

Oleh: Norma Rahmawati Dosen Pembimbing: Tutik Nurhidayati, S.Si.,M.Si.

Oleh: Norma Rahmawati Dosen Pembimbing: Tutik Nurhidayati, S.Si.,M.Si. Uji Multilokasi Pengaruh Bakteri Penambat Nitrogen, Bakteri Pelarut Fosfat, dan Mikoriza Asal Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Lumajang terhadap Pertumbuhan Sawi Hijau (Brassica rapa var. Parachinensis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian Terpadu Universitas Muhammadiyah Malang yang terletak pada ketinggian 550

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang bertempat di Lapangan (Green House) dan Laboratorium Tanah Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H. R. Soebrantas

Lebih terperinci

Rancang Bangun Machine Vision Untuk Sistem Pencahayaan Mikro Presisi (Micro-Precission Lighting System) Menggunakan Metode Fuzzy Pada Tanaman Selada

Rancang Bangun Machine Vision Untuk Sistem Pencahayaan Mikro Presisi (Micro-Precission Lighting System) Menggunakan Metode Fuzzy Pada Tanaman Selada Rancang Bangun Machine Vision Untuk Sistem Pencahayaan Mikro Presisi (Micro-Precission Lighting System) Menggunakan Metode Fuzzy Pada Tanaman Selada Rico Santoso *, Yusuf Hendrawan, Rini Yulianingsih Jurusan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl. HR. Soebrantas KM 15

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Pertenakan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman

MATERI DAN METODE. A 2 : 120 g/tanaman. A 3 : 180 g/tanaman III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian dilakukan pada

Lebih terperinci

PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )

PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. ) PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. ) Tesar Aditya 1, Eko Yuli Kristianto 1, Kukuh Oktavianus 1, Adita Sutresno 1,2,* 1 Progam

Lebih terperinci

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67% III. Metode Penelitian A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan bulan Oktober 2013 bertempat di Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. 1. Tempat dan waktu Penelitian dilaksanakan di Kebun percobaan Fakultas Pertanian dan Perternaka UIN Suska Riau. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari tanggal

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan pertanian Fakultas Pertanian Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan September 2015 di Green House Laboratorium Lapangan Terpadu dan Laboratorium Teknik Sumber Daya Air

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Jl. Seroja Kulim Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan bulan September 2013. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

Analisis Sistem Irigasi Para pada Budidaya Tanaman Selada (Lactuca sativa var. crispa L.) Analysis of Para Irrigation Systemon Selada Cultivation

Analisis Sistem Irigasi Para pada Budidaya Tanaman Selada (Lactuca sativa var. crispa L.) Analysis of Para Irrigation Systemon Selada Cultivation Analisis Sistem Irigasi Para pada Budidaya Selada (Lactuca sativa var. crispa L.) Analysis of Para Irrigation Systemon Selada Cultivation (Lactuca sativa var. crispa L.) Edi Susanto, Taufik Rizaldi, M.

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru,

I. BAHAN DAN METODE. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, I. BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. )

PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. ) PENGARUH GELOMBANG AKUSTIK TERHADAP PERTUMBUHAN ATAU PERKEMBANGAN SAWI HIJAU ( Brassica rapa var. parachinensis L. ) Tesar Aditya 1, Eko Yuli Kristianto 1, Kukuh Oktavianus 1, Adita Sutresno 1,2,* 1 Progam

Lebih terperinci

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil)

PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH. (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil) PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT JABON MERAH (Anthocephalus macrophyllus (Roxb) Havil) EFFECT OF PLANTING MEDIA ON RED JABON (Anthocephalus macrophyllus (Roxb)Havil) Yusran Ilyas ¹, J. A.

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi

MATERI DAN METODE. dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih pakcoy (deskripsi III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC]

[EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION ON GROWTH AND YIELD OF PAKCHOY (Brassica chinensis) PLANTED BY HYDROPONIC] PENGARUH KOMPOSISI NUTRISI HIDROPONIK DAN VARIETAS TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAKCHOY (Brassica chinensis L.) YANG DITANAM SECARA HIDROPONIK [EFFECTS OF NUTRIENT COMPOSITION IN THE SOLUTION

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL

KAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Pebruari 2016, Vol. 01, No. 01, hal 53-60 KAJIAN TEKNIS LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN TL Puji Slamet 1, Gatut Budiono 2 1Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae) DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUMBU DI DALAM RUANGAN

PENGARUH JARAK LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae) DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUMBU DI DALAM RUANGAN Jurnal Teknik Pertanian LampungVol. 4, No. 4: 293-304 PENGARUH JARAK LAMPU NEON TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae) DENGAN SISTEM HIDROPONIK SUMBU DI DALAM RUANGAN THE EFFECT OF FLUORESCENT

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian Fakultas Pertanian UMY, pada bulan Desember 2015 Maret 2016. B. Alat dan Bahan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM. 15

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau selama 4 bulan di mulai dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahan di bumi pada saat sekarang ini semakin sempit apabila manusia tidak mengelola dengan optimal dan efisien. Banyak penduduk perkotaan yang membuat komunitas penghijauan

Lebih terperinci

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten I. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Green House Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan I. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H. R. Soebrantas KM. 15 Panam,

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan dilahan pertanian yang beralamat di Jl. Sukajadi, Desa Tarai Mangun, Kecamatan Tambang, Kampar. Penelitian ini dilakukan bulan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Greenhouse

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Greenhouse III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2014 di Greenhouse Lapangan Terpadu Universitas Lampung dan Laboratorium Rekayasa Sumber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015, di rumah plastik Laboratorium Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian dan Laboratorium Rekayasa Sumber

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III MATERI DAN METODE 31 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Lahan Pertanian Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Jl HR Subrantas KM15 Panam,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembanding. Penelitian eksperimen adalah suatu percobaan yang berhubungan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembanding. Penelitian eksperimen adalah suatu percobaan yang berhubungan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen dengan skala lapangan, karena adanya perlakuan terhadap objek dan adanya kontrol sebagai pembanding.

Lebih terperinci

ALAT PENGERING HELM OTOMATIS BERBASIS LDR (LIGHT DEPENDENT RESISTORS) DENGAN MEMANFAATKAN MESIN HAIR DRYER. Riko Andika**) dan Budi Prijo Sembodo*)

ALAT PENGERING HELM OTOMATIS BERBASIS LDR (LIGHT DEPENDENT RESISTORS) DENGAN MEMANFAATKAN MESIN HAIR DRYER. Riko Andika**) dan Budi Prijo Sembodo*) ALAT PENGERING HELM OTOMATIS BERBASIS LDR (LIGHT DEPENDENT RESISTORS) DENGAN MEMANFAATKAN MESIN HAIR DRYER Riko Andika**) dan Budi Prijo Sembodo*) Abstrak Semakin meningkatnya pengguna sepada motor dari

Lebih terperinci

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI

PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI PENGARUH DOSIS PUPUK MAJEMUK DAN KETINGGIAN PERMUKAAN MEDIA HIDROPONIK SISTEM DRIP TERHADAP HASIL DAN KANDUNGAN NUTRISI RUMPUT GAJAH SKRIPSI Oleh Meida Wulandari NIM 091510501104 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dimulai pada bulan November 2014 sampai dengan Maret 2015 di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

Lebih terperinci

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.)

PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) PENGARUH KERAPATAN DAN KEDALAMAN TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) EFFECT OF DENSITY AND PLANTING DEPTH ON THE GROWTH AND RESULTS GREEN BEAN (Vigna radiata L.) Arif Sutono

Lebih terperinci

I. MATERI DAN METODE

I. MATERI DAN METODE I. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di kelurahan Maharatu kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru pada bulan September 2013 sampai dengan bulan November 2013. 3.2.

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR.

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan Laboratorium Penelitian pada bulan Januari sampai April 2016. B. Bahan dan

Lebih terperinci

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK

RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA HIDROPONIK 864. Jurnal Online Agroekoteknologi Vol.1, No.3, Juni 2013 ISSN No. 2337-6597 RESPOMS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI SAAWI (Brassica Juncea. L) TERHADAP INTERVAL PENYIRAMAN DAN KONSENTRASILARUTAN PUPUK NPK SECARA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Prancangan Alat 3.1.1 Blok Diagram Sollar Cell Regulator DC Aki Lampu LED Rangkaian LDR Switch ON/OFF Lampu Inverter Gambar 3.1 Blok Diagram 37 38 3.1.2 Rangkaian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, pada bulan Maret

Lebih terperinci

Prototipe Chamber Pengaturan Suhu, Kelembaban dan Growing LED Tanaman Aeroponic

Prototipe Chamber Pengaturan Suhu, Kelembaban dan Growing LED Tanaman Aeroponic 44 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 3, No. 1, Maret 2015 Prototipe Chamber Pengaturan Suhu, Kelembaban dan Growing LED Tanaman Aeroponic Anwar Mujadin 1 1 Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI

PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI PENGARUH JARAK TANAM DAN POSISI RUAS STEK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) SKRIPSI Oleh Ahmad Fitriyanto NIM 091510501143 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Termal Kayu Meranti (Shorea Leprosula Miq.) Karakteristik termal menunjukkan pengaruh perlakuan suhu pada bahan (Welty,1950). Dengan mengetahui karakteristik termal

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang,

MATERI DAN METODE. Urea, TSP, KCl dan pestisida. Alat-alat yang digunakan adalah meteran, parang, III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Diagram blok cara kerja alat digambarkan sebagai berikut : Gambar 3.1 Blok Diagram 3.2 Cara Kerja Diagram Blok Sistem Finger sensor terdiri dari LED

Lebih terperinci

UAD, Yogyakarta. Risanti Dhaniaputri Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan ( Abstrak

UAD, Yogyakarta. Risanti Dhaniaputri Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan (  Abstrak PERBANDINGAN PERTUMBUHAN TOMAT MERAH (Lycopersicum esculentum L. var commune) DAN TOMAT UNGU (Lycopersicum esculentum L. var indigo rose) YANG DITANAM DENGAN TEKNIK HIDROPONIK METODE DRIP IRRIGATION (IRIGASI

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UMBI DAUN DEWA (Gynura procumbens Back.) PADA BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA DAN PEMANGKASAN DAUN

PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UMBI DAUN DEWA (Gynura procumbens Back.) PADA BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA DAN PEMANGKASAN DAUN PERTUMBUHAN TANAMAN DAN HASIL UMBI DAUN DEWA (Gynura procumbens Back.) PADA BERBAGAI INTENSITAS CAHAYA DAN PEMANGKASAN DAUN PLANT GROWTH AND TUBER YIELD OF DAUN DEWA(Gynura procumbens Back.) ON DIFFERENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan energi utama yang digunakan hampir diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi listrik juga terus meningkat. Salah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 16 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Tambang Batubara PT KPC (Kaltim Prima Coal) khususnya Pit J Swampy bagian Reclamation Department Environmental,

Lebih terperinci

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN

MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN MODIFIKASI MESIN PEMBANGKIT UAP UNTUK SUMBER ENERGI PENGUKUSAN DAN PENGERINGAN PRODUK PANGAN Ekoyanto Pudjiono, Gunowo Djojowasito, Ismail Jurusan Keteknikan Pertanian FTP, Universitas Brawijaya Jl. Veteran

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilakukan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu

MATERI DAN METODE Tempat dan Waktu III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jalan H.R.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan 1 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung pada

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan

METODE Lokasi dan Waktu Materi Penelitian Alat Perlakuan METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada lahan pasca tambang semen yang terdapat di PT. Indocement Tunggal Prakasa, desa Citereup, Bogor. Penelitian ini dimulai pada bulan Februari sampai

Lebih terperinci

PERTUMBUHAN STUMP KARET PADA BERBAGAI KEDALAMAN DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH : JENNI SAGITA SINAGA/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP

PERTUMBUHAN STUMP KARET PADA BERBAGAI KEDALAMAN DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH : JENNI SAGITA SINAGA/ AGROEKOTEKNOLOGI-BPP PERTUMBUHAN STUMP KARET PADA BERBAGAI KEDALAMAN DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM SKRIPSI OLEH : JENNI SAGITA SINAGA/100301085 AGROEKOTEKNOLOGI-BPP PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini bertempat di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jl. H.R. Soebrantas KM. 15

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2016 sampai dengan Agustus 2016. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan Tanah

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKECAMBAHAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKECAMBAHAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKECAMBAHAN Air yang cukup (sufficient supply of water) Oksigen yang cukup (sufficient supply of oxygen) Suhu yang sesuai (favourable temperature) Cahaya AIR (WATER) Air untuk

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan III. MATERI DAN METODE 1.1. Tempat dan waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, penelitian

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di III. TATA CARA PENELITIAN A. Rencana Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di Laboratorium Penelitian, Lahan Percobaan fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PUPUK DAUN DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU Gyrinops verstegii (Gilg) Domke DI BAWAH CEKAMAN AIR.

PENGARUH PUPUK DAUN DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU Gyrinops verstegii (Gilg) Domke DI BAWAH CEKAMAN AIR. PENGARUH PUPUK DAUN DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT GAHARU Gyrinops verstegii (Gilg) Domke DI BAWAH CEKAMAN AIR. Anggreine H. Mentang 1), J. A. Rombang 2), M. T. Lasut 2), A. Thomas 2). THE INFLUENCE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Perancangan Dan Pembuatan Mesin preheat pengelasan gesek dua buah logam berbeda jenis yang telah selesai dibuat dan siap untuk dilakukan pengujian dengan beberapa

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan kering, Desa Gading PlayenGunungkidul Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menanggapi isu penggunaan clean energy yang sangat santer saat ini, pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh kebijakan dunia dan negara

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam, III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Kota Bandar Lampung mulai

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENELITIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan Disiapkan lahan dengan panjang 21 m dan lebar 12 m yang kemudian dibersihkan dari gulma. Dalam persiapan lahan dilakukan pembuatan plot dengan 4 baris petakan dan

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan

III. MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak dijalan H.R. Soebrantas

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE

III. MATERI DAN METODE III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, pada bulan

Lebih terperinci

SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN FREKUENSI PEMBERIAN EVAGROW PADA PAKCOY (BRASSICA CHINENSIS) SECARA VERTIKULTUR PARALON

SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN FREKUENSI PEMBERIAN EVAGROW PADA PAKCOY (BRASSICA CHINENSIS) SECARA VERTIKULTUR PARALON SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN FREKUENSI PEMBERIAN EVAGROW PADA PAKCOY (BRASSICA CHINENSIS) SECARA VERTIKULTUR PARALON Oleh Usman Avandi H0709120 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN

PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN 422 JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 5 NOVEMBER-2013 ISSN: 2338-3976 PEMUPUKAN NPK PADA TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) LOKAL UMUR 3 TAHUN FERTILIZATION OF NPK ON LOCAL DURIAN (Durio zibethinus

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Kota Bandar Lampung pada bulan Mei hingga Juni 2012. 3.2

Lebih terperinci

PENAMPILAN MORFOFISIOLOGI AKAR BEBERAPA HASIL PERSILANGAN (F1) JAGUNG (Zea mays L.) PADA DUA MEDIA TANAM DI RHIZOTRON SKRIPSI OLEH:

PENAMPILAN MORFOFISIOLOGI AKAR BEBERAPA HASIL PERSILANGAN (F1) JAGUNG (Zea mays L.) PADA DUA MEDIA TANAM DI RHIZOTRON SKRIPSI OLEH: PENAMPILAN MORFOFISIOLOGI AKAR BEBERAPA HASIL PERSILANGAN (F1) JAGUNG (Zea mays L.) PADA DUA MEDIA TANAM DI RHIZOTRON SKRIPSI OLEH: DESY MUTIARA SARI/120301079 AGROEKOTEKNOLOGI PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa yang menyebabkan pemanasan global atau global warming. Salah satu hal yang telah dipelajari

Lebih terperinci