BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Hengki Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahan di bumi pada saat sekarang ini semakin sempit apabila manusia tidak mengelola dengan optimal dan efisien. Banyak penduduk perkotaan yang membuat komunitas penghijauan atau lebih dikenal dengan istilah Go Green dan mulai untuk menghijaukan kembali kotanya, akan tetapi tidak sedikit pula yang tidak tertarik sama sekali dengan gerakan penghijauan ini karena merasa repot untuk melakukannya, tidak sedikit dari mereka yang malas dan takut kotor. Beberapa tahun terakhir telah banyak gerakan Hidroponik sebagai solusi berkebun untuk penduduk di daerah perkotaan. Hidroponik adalah seni menanam dengan media air yang bekerja sebagai media alternatif pengganti tanah. Hidroponik berasal dari bahasa Yunani, Hydroponic yang artinya hydro berarti air dan ponous berarti kerja. Banyak jenis hidroponik yang ringkas untuk menangani lahan yang sempit karena dapat disusun secara vertikal, salah satu jenisnya adalah NFT (Nutrient Film Technique). Hidroponik yang ada dimasyarakat pada umumnya masih menggunakan sistem manual dan relatif mahal dari segi waktu, antara lain untuk pengukuran kadar asam (ph) dalam air dan mengetahui volume air yang dipakai. Berdasarkan hal tersebut maka dibuatlah sistem otomasi untuk hidroponik NFT. Sistem otomasi yang akan diterapkan pada hidroponik NFT menggunakan listrik dari tenaga surya dan berbagai sensor. 10
2 1.2 Rumusan Masalah Terdapat beberapa perumusan masalah yang perlu diperhatikan dalam Proyek Akhir ini sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang sistem otomasi untuk hidroponik NFT? 2. Bagaimana merancang sistem otomasi untuk pemupukan? 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari Proyek Akhir ini adalah : 1. Membuat sistem otomasi hidroponik terintegrasi menggunakan sensor suhu / LDR, sensor cahaya / LDR, sensor ph, sensor ping / ultrasonik, LED grow light, dan tenaga surya sebagai sumber tenaga listrik. 2. Membuat sistem otomasi untuk pemupukan dengan menggunakan pompa mini DC. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah pada Proyek Akhir ini adalah : 1. Jenis media hidroponik yang digunakan adalah hidroponik jenis NFT dan memanfaatkan pipa pvc sebagai tempat aliran air. 2. Hidroponik jenis NFT yang diimplementasikan pada Proyek Akhir ini hanya dapat untuk menanam tanaman sayuran tertentu, misalnya bayam, sawi, pakcoy, selada dan sebagainya. 3. Sistem otomasi yang akan diimplementasikan meliputi panel surya sebagai pembangkit listrik tenaga matahari, mikrokontroler, sensor ultrasonik, sensor suhu, sensor cahaya, dan sensor ph. 4. Tidak dibahas teknik penaman dengan media hidroponik, hanya menitik beratkan pada sistem otomasi yang akan diimplementasikan. 11
3 5. Tidak menggunakan TDS meter, karena pupuk yang digunakan sudah mencapai 1800 ppm. 6. Tidak membahas cara menangani menaikan dan menurunka ph air. 7. Yang termasuk sistem otomasi pada Proyek Akhir ini meliputi sensor suhu dengan relay pompa, sensor cahaya dengan relay LED grow light, dengan relay pompa mini DC. 8. Untuk pengguanaan pompa mini DC bergantian dengan relay pompa taman 220V. 9. Kerja sistem dengan menggunakan delay dikarenakan RTC yang dipakai tidak berfungsi / rusak. 10. Pengujian merupakan simulasi ketika tanaman atau sayuran dipindah dari masa penyemaian ke media hidroponik. 11. Sensor ph, sensor ultrasonik, dan sensor arus listrik, hanya memberikan informasi kepada pemilik hidroponik melalui buzzer dan LCD 16 x Pengukuran sensor arus listrik dilakukan pada tegangan 220 V, yang merupakan arus bolak balik. 13. Solar surya hanya digunakan untuk sistem otomasi karena hanya mempunyai keluaran DC 12 V dan diimplementasikan saat pengujian. 14. Sistem tidak terpasang selama 24 jam penuh karena cuaca yang tidak mendukung dan tempat pengaplikasian hidroponik yang kurang strategis. 1.5 Definisi Operasional Definisi Sistem Otomasi Ide dasar otomasi adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan elektrik atau mekanik untuk menjalankan mesin atau alat tertentu. 2. Disertai otak yang mengendalikan mesin atau alat tersebut. 12
4 3. Agar produktivitas meningkat dan ongkos menurun. Berdasarkan ide dasar tersebut maka beberapa ahli menyatakan bahwa otomasi adalah proses yang secara otomatis mengontrol operasi sistem dengan perlengkapan mekanik atau elektronika yang dapat mengganti manusia dalam mengamati dan mengambil keputusan. Sehingga secara umum sistem otomasi dapat didefinisikan sebagai suatu teknologi yang berkaitan dengan aplikasi mekanik elektronik dan sistem yang berbasis komputer (komputer, PLC atau mikro). Semuanya bergabung menjadi satu untuk memberikan fungsi terhadap manipulator (mekanik) sehingga akan memiliki fungsi tertentu Definisi Hidroponik Dr. W. F. Gericke dari Universitas California adalah bapak hidroponik. Pada 1930-an melakukan percobaan menanam sayur diatas air, salah satunya adalah tomat. Latar belakang Gericke meneliti sistem hidroponik ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnya semakin menciut untuk ditumbuhi berbagai tanaman. Jadi, Hidroponik adalah seni menaman dengan media air sebagai tenaga atau pemberi daya. Perbedaan yang paling menonjol antara hidroponik dan budi daya konvensional adalah penyediaan nutrisi tanaman. Pada budi daya konvensional, ketersediaan nutrisi untuk tanaman sangat bergantung pada kemampuan tanah menyediakan unsur unsur hara dalam jumlah cukup dan lengkap. Jenis jenis hidroponik, antara lain: irigasi tetes, wick system, dan NFT Definisi Hirdroponik NFT Nutrient Film Technique (NFT), merupakan tipe spesial dalam hidroponik. Konsep dasar NFT ini adalah metode budi daya tanaman dengan akar tanaman tumpu pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersikulasi sehingga tanaman memperoleh cukup air, nutrisi, dan oksigen. 13
5 Dimana konsep dasar NFT ini adalah suatu metode budidaya tanaman dengan akar tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas Sensor Dalam kaitannya dengan sistem elektronis, sensor dan transduser pada dasarnya dapat dipandang sebagai sebuah perangkat atau device yang berfungsi mengubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik, sehingga keluarannya dapat diolah dengan rangkaian listrik atau sistem digital. Dewasa ini, hampir seluruh peralatan modern memiliki sensor di dalamnya. Terkait dengan perkembangan teknologi yang begitu luar biasa. Pada saat ini, banyak sensor telah dipabrikasi dengan ukuran sangat kecil hingga orde nanometer sehingga menjadikan sensor sangat mudah digunakan dan dihemat energinya. Berdasarkan variabel yang diindranya, sensor dikatagorikan kedalam dua jenis : sensor Fisika dan sensor Kimia. Sensor Fisika merupakan jenis sensor yang mendeteksi suatu besaran berdasarkan hukum-hukum fisika, yaitu seperti sensor cahaya, suara, gaya, kecepatan, percepatan, maupun sensor suhu. Sedangkan jenis sensor kimia merupakan sensor yang mendeteksi jumlah suatu zat kimia dengan jalan mengubah besaran kimia menjadi besaran listrik dimana di dalamnya dilibatkan beberapa reaksi kimia, seperti misalnya pada sensor ph, sensor oksigen, sensor ledakan, serta sensor gas. 14
6 1.5.6 PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Pembangkit Listrik Tenaga Surya merupakan sistem pembangkit listrik dengan memanfaatkan cahaya matahari diubah menjadi tegangan listrik dengan menggunakan sel photovoltaic. PLTS dibangun dari susunan panel sel photovoltaic secara berjajar dalam jumlah yang relatif banyak untuk memperoleh tegangan keluaran yang sesuai. Cara Kerja Solar Cell (Photovoltaic). Kepingan sel photovoltaic terdiri atas kristal silikon yang memiliki dua lapisan silisium doped, yaitu lapisan solar cell yang menghadap ke cahaya matahari memiliki doped negatif dengan lapisan fosfor, sementara lapisan di bawahnya terdiri dari doped positif dengan lapisan borium. Antara kedua lapisan dibatasi oleh penghubung p-n. Jika pada permukaan sel photovoltaic terkena cahaya matahari maka pada sel bagian atas akan terbentuk muatan-muatan negatif yang bersatu pada lapisan fosfor. Sedangkan pada bagian bawah lapisan sel photovoltaic akan membentuk muatan positif pada lapisan borium. Kedua permukaan tersebut akan saling mengerucut muatan masing-masingnya jika sel photovoltaic terkena sinar matahari. Sehingga pada kedua sisi sel photovoltaic akan menghasilkan beda potensial berupa tegangan listrik. Suatu kristal silikon tunggal photovoltaic dengan luas permukaan 100 cm akan menghasilkan sekitar 1,5 watt dengan tegangan sekitar 0,5 volt tegangan searah (0,5 Vdc) dan arus sekitar 2 Amper di bawah cahaya matahari dengan panas penuh (intensitas sekitar 1000W/m2). 1.6 Metode Pengerjaan Metode yang digunakan dalam menyusun Proyek Akhir yang berjudul Rancang Bangun Sistem Otomasi Hidroponik NFT menggunakan metode SDLC (Systems Development Life Cycle) /yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: Metode Pengumpulan Data 1. Pencarian referensi dari sumber sumber yang berhubungan dengan perancangan media hidroponik dan sistem otomasi. 15
7 2. Mempelajari masing masing bagian dari perangkat atau modul yang digunakan sebagai sistem otomasi Tahap Analisis Tahap Analisis dalam perancangan media hidroponik dan sistem otomasi berdasarkan tinjauan pustaka, yaitu dengan mencari referensi dan atau materi media hidroponik dan sistem otomasi. Mempelajari datasheet modul yang akan digunakan untuk sistem otomasi. Sistem analisis dari perangkat hidroponik ini, melalui beberapa tahapan. Di bawah ini adalah beberapa analisa yang dilakukan pada proses System Design Automation Hidroponics NFT : 1. Analisis Desain. 2. Blok diagram power. 3. Blok diagram sistem otomasi hidroponik Tahap Perancangan Pada tahap perancangan, media hidroponik dan sistem otomasi dirancang. Dalam tahap ini diperlukan perhitungan dari setiap sisinya. Misalnya dari bahan yang dipakai untuk membuat media hidroponik, tipe dari modul yang akan digunakan. Pemilihan Rancangan ditentukan oleh tingkat ke efisienannya Tahap Pengujian Pada tahap pengujian, dibagi menjadi beberapa tahap antara lain : 1. Tahap pengujian Sensor Tahap pengujian sensor dilakukan untuk mengetahui dan mengatur standar nilai akan digunakan oleh sensor untuk media Hidroponik. Tahap pengujian sensor meliputi: a. Pengujian Sensor ph b. Pengujian Sensor Ultrasonik c. Pengujian Sensor LM 35 d. Pengujian Sensor Cahaya e. Pengujian Sensor Arus Listrik 16
8 2. Tahap Pengujian Media Hidroponik dan Tahap Pengujian Sistem Otomasi 1.7 Jadwal Pengerjaan Tabel 1 menunjukan jadwal pengerjaan proyek akhir Tabel 1. 1 Jadwal Pengerjaan Proyek Akhir Tahun 2014 No. Kegiatan 1 Pengumpulan Data 2 Analisis 3 Perancangan 4 Pengujian 5 Implementasi 6 Pembuatan Laporan 7 Dokumentasi September Oktober November Desember
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada penelitian sebelumnya, sistem otomasi dan sistem monitoring hidroponik hanya menggunakan sumber energi listrik yang saat ini semakin menipis karena konsumsi energi
Lebih terperinciBAB I I. PENDAHULUAN
BAB I I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Kondisi lahan pertanian yang kian hari semakin berkurang sementara disisi lain pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hidroponik menjadi salah satu alternatif yang bagus untuk menanam sayuran di daerah perkotaan yang umumnya kekurangan lahan untuk pertanian. Hidroponik adalah budidaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk pembangkitan energi listrik. Upaya-upaya eksplorasi untuk. mengatasi krisis energi listrik yang sedang melanda negara kita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Indonesia merupakan salah satu kawasan yang memiliki banyak sumber energi alam yang dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk pembangkitan energi listrik.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Langkah-langkah Penelitian Langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh penulis yang pertama adalah membahas perancangan alat yang meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler
Rancang Bangun Sistem Aeroponik Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler Ayub Subandi 1, *, Muhammad Widodo 1 1 Jurusan Teknik Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu contoh dari perkembangannya adalah adanya sistem otomatisasi alat bantu manusia. Berbagai macam
Lebih terperinciIMPLEMENTASI DAN PEMBUATAN SISTEM PENGUKURAN PH DAN DEBIT AIR PADA PENANAMAN TANAMAN HIDROPONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
IMPLEMENTASI DAN PEMBUATAN SISTEM PENGUKURAN PH DAN DEBIT AIR PADA PENANAMAN TANAMAN HIDROPONIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi listrik adalah energi yang mudah dikonversikan ke dalam bentuk energi yang lain. Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik terus meningkat dengan pesat,
Lebih terperinciSistem Otomatisasi Pengontrolan Volume Dan PH Air Pada Hidroponik
ISSN: 2089-3787 1335 Sistem Otomatisasi Pengontrolan Volume Dan PH Air Pada Hidroponik Muhammad Fakhruzzaini 1, Hugo Aprilianto 2 Program Studi Teknik Informatika, STMIK Banjarbaru JL. Ahmad Yani KM. 33
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah research and development, dimana metode tersebut biasa dipakai untuk menghasilkan sebuah produk inovasi yang belum
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR)
IMPLEMENTASI SISTEM PENDETEKSI AIR KERUH MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER DENGAN SENSOR LIGHT DEPENDENT RESISTOR ( LDR) Amirah 1), Salman 2) 1) Teknik Informatika STMIK Dipanegara Makassar 2) Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Blok Diagram Berikut merupakan diagram blok alat yang dirancang untuk mempermudah dalam memahami alur kerja alat. Sensor MPX5700 Tekanan Dari tabung Kode perintah Minimum
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,
41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika
Lebih terperinciPENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV)
PENERANGAN JALAN UMUM MENGGUNAKAN PHOTOVOLTAIC ( PV) Muamar Mahasiswa Program Studi D3 Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bengkalis E-mail : - Jefri Lianda Dosen Jurusan Teknik Elektro Jurusan Teknik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciSKRIPSI. IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MENGATUR ph NUTRISI PADA SISTEM HIDROPONIK NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT)
SKRIPSI IMPLEMENTASI FUZZY LOGIC CONTROLLER UNTUK MENGATUR ph NUTRISI PADA SISTEM HIDROPONIK NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 pada Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengukuran, pemantauan dan tampilan nilai suhu adalah bagian yang sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pengendalian merupakan hal yang penting di bidang teknologi dan industri. Pengendalian secara manual sudah tidak lagi efisien karena akan membutuhkan waktu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidroponik merupakan salah satu bagian dari hydro-culture. Metode
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidroponik merupakan salah satu bagian dari hydro-culture. Metode hidroponik menggunakan larutan nutrisi mineral dalam air tanpa tanah untuk menumbuhkan tanaman. Tanaman
Lebih terperinciPENGUJIAN SISTEM SIRKULASI AIR UNTUK TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PANEL SURYA
PENGUJIAN SISTEM SIRKULASI AIR UNTUK TANAMAN HIDROPONIK MENGGUNAKAN LISTRIK DARI PANEL SURYA Fadilah Rahmad 1), Chalilullah Rangkuti 2) 1 2)Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PDAM memanfaatkan sungai sebagai sumber air baku. Pada kenyataannya air yang dihasilkan PDAM yang telah dikonsumsi oleh masyarakat selama ini masih menemukan beberapa
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Prancangan Alat 3.1.1 Blok Diagram Sollar Cell Regulator DC Aki Lampu LED Rangkaian LDR Switch ON/OFF Lampu Inverter Gambar 3.1 Blok Diagram 37 38 3.1.2 Rangkaian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16
RANCANG BANGUN MINIATUR SISTEM KENDALI MOTOR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA HYBRID BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16 Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Dipolma 3 Oleh : DEDDI
Lebih terperinciPENDAHULUAN. apartemen sekalipun. Hidroponik dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa
PENDAHULUAN Latar Belakang Hidroponik merupakan pertanian masa depan sebab hidroponik dapat diusahakan di berbagai tempat, baik di desa, di kota di lahan terbuka, atau di atas apartemen sekalipun. Hidroponik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. daripada meringankan kerja manusia. Nilai lebih itu antara lain adalah kemampuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman modern seperti sekarang ini, selain untuk meringankan kerja manusia, alat-alat yang digunakan oleh manusia diharapkan mempunyai nilai lebih daripada meringankan
Lebih terperinciP R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System
P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami
Lebih terperinciSistem Otomasi Pemberian Nutrisi Berdasar Suhu dan Kelembaban Green House Paprika Berenergi Tenaga Surya
Sistem Otomasi Pemberian Nutrisi Berdasar Suhu dan Kelembaban Green House Paprika Berenergi Tenaga Surya Ekojono 1, Andriani Parastiwi 2 Politeknik Negeri Malang 1,2 ekojono2000@yahoo.com Abstrak Paprika
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik dan instalasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram alur penelitian Diagram blok alur penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram alur penelitian 23 24 3.1.1. Penjelasan blok diagram 1. Perancangan
Lebih terperinciSISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER
SISTEM OTOMATISASI PENGENDALI LAMPU BERBASIS MIKROKONTROLER Ary Indah Ivrilianita Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem pengendali lampu menggunakan mikrokontroler ATMega
Lebih terperinciTj Tugas Akhir 1 3 SKS
Departemen Teknik Komputer FTE Institut Teknologi Sepuluh Nopember Tj141501 Tugas Akhir 1 3 SKS Nama : Gafur Hasan Zam Bahari NRP : 2913 100 012 Bidang Studi : Telematika dan Jaringan Tugas Diberikan :
Lebih terperinciSMART LIGHTING LED. SUTONO Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia
bidang TEKNIK SMART LIGHTING LED SUTONO Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Smart Lighting LED adalah sebuah teknologi penerangan jalan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini meliputi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan, rancangan alat, metode penelitian, dan prosedur penelitian. Pada prosedur penelitian akan dilakukan beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki intensitas matahari yang tinggi pertahunnya. Potensi tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sekarang ini memberi dampak dan manfaat yang besar bagi manusia dalam berbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER
RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI MOTOR DC PENGGERAK SOLAR CELL MENGIKUTI ARAH CAHAYA MATAHARI BERBASIS MIKROKONTROLER Disusun Sebagai Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Program Studi
Lebih terperinciPENDAHULUAN ROMMY ANDHIKA LAKSONO
PENDAHULUAN Hidroponik adalah budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat dan waktu penelitian yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1.1 Tempat penelitian Penelitian dan pengambilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada penelitian sistem elektrik tenaga hybrid untuk pemfilteran air tanah yang telah dibuat sebelumnya dan difokuskan untuk mengefisiensikan pemakaian daya listrik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu alat yang digunakan untuk menyampaikan data atau informasi baik secara lisan maupun tertulis adalah handphone. Handphone sudah menjadi kebutuhan umum, tidak
Lebih terperinciAir Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler [ ]
Rancang Bangun Pemanas Air Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler Muhammad Fat-han Rizqullah [ 44110694 ] Pendahuluan Di era serba praktis saat ini water heater sudah menjadi barang yang jamak ditemui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termoelektrik merupakan material yang terbuat dari semikonduktor yang salah satu kegunaannya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik. Material semikonduktor dapat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pembuatan Alat Didalam merealisasikan suatu alat universal gas detector berbasis arduino menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER
G.1 STRATEGI PENGHEMATAN DAYA DENGAN PEMBUATAN ALAT MONITORING PENGGUNAAN DAYA LISTRIK SECARA DETAIL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER Made Kamisutara, Slamet Winardi Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Narotama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kerupuk adalah salah satu jenis makanan yang sudah lama dikenal dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerupuk adalah salah satu jenis makanan yang sudah lama dikenal dan disukai oleh masyarakat di tanah air. Selain sebagai camilan, kerupuk sering dijadikan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi banyak bermunculan ide yang mendorong manusia untuk melakukan otomatisasi dan digitalisasi pada perangkat perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan ekonomi menyebabkan kebutuhan energi listrik saat ini terus mengalami peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut eksploitasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik gorden dan lampu otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Krisis energi bukanlah permasalahan yang baru, namun sudah menjadi hal yang diprediksikan pasti akan terjadi. Sumber energi minyak yang selama ini menjadi andalan akan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 di lahan percobaan Fakulas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Bahan dan Alat Penelitian Adapun
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang
Lebih terperinciBAB III ANALISA SISTEM
BAB III ANALISA SISTEM 3.1 Gambaran Sistem Umum Pembuka pintu otomatis merupakan sebuah alat yang berfungsi membuka pintu sebagai penganti pintu konvensional. Perancangan sistem pintu otomatis ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terkait dengan upaya peningkatan nilai tambah kekayaan sumber daya alam hayati, yang dulu lebih berorientasi kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Saat ini perkembangan teknologi berkembang dengan sangat cepat dan pesat. Salah satu contohnya adalah otomatisasi sistem disegala bidang. Sistem otomatisasi awalnya
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino
E-Journal SPEKTRUM Vol. 2, No. 2 Juni 215 Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino I.M. Benny P.W. 1, Ida Bgs Alit Swamardika 2, I Wyn Arta Wijaya 3 1,2,3 Jurusan Teknik
Lebih terperinciSISTEM PEMBERIAN PUPUK TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR. Oleh : BASUKO HERMAWANTYO
SISTEM PEMBERIAN PUPUK TANAMAN SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER TUGAS AKHIR Oleh : BASUKO HERMAWANTYO 0534010180 BIDANG STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL
TUGAS AKHIR PENGUJIAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA DENGAN POSISI PLAT PHOTOVOLTAIC HORIZONTAL Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Mesin Fakultas
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Pada saat kita mencuci pakaian baik secara manual maupun menggunakan alat bantu yaitu mesin cuci, dalam proses pengeringan pakaian tersebut belum
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Perancangan Perangkat Keras Hasil perancangan alat penetas telur berbasis Mikrokontroler ATMega8535 ini terbagi atas pabrikasi box rangkaian dan pabrikasi rangkaian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pembersih lantai otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini
Lebih terperinciPERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN
PERANCANGAN SUMBER ENERGI HYBRID PADA ALAT MESIN PENGERING IKAN Triadi desmanto, S.T 1 *, Ir. NH Kresna, M.T. 1, Mirzazoni, ST, M.T 1 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Universitas Bung
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan sistem kendali yang efektif, efisien dan tepat. Sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor DC (Direct Current) adalah motor yang menggunakan sumber tegangan searah. Terdapat beberapa jenis motor DC yang tersedia, diantaranya adalah motor DC dengan kumparan
Lebih terperinciREALISASI SISTEM OTOMASI KEBUN HIDROPONIK SAYURAN DENGAN PLC. Nama : FRENKY. Nrp : ABSTRAK
REALISASI SISTEM OTOMASI KEBUN HIDROPONIK SAYURAN DENGAN PLC Nama : FRENKY Nrp : 0422074 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri, MPH. no. 65,
Lebih terperinciWORKSHOP HIDROPONIK. Ir. Karno, M.Appl.Sc., Ph.D. (Prodi S1 Agroekoteknologi)
WORKSHOP HIDROPONIK Ir. Karno, M.Appl.Sc., Ph.D. (Prodi S1 Agroekoteknologi) HMJ Pertanian Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro 2017 HIDROPONIK HIDROPONIK HIDROPONIK Hydro (air) Ponos
Lebih terperinciRANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL
RANCANG BANGUN CATU DAYA TENAGA SURYA UNTUK PERANGKAT AUDIO MOBIL Sutedjo ¹, Rusiana², Zuan Mariana Wulan Sari 3 1 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri ² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berkembang pesat seiring dengan kemajuan di berbagai bidang. Bidang elektronika dan instrumentasi merupakan bidang yang sangat
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER
Rancang Bangun Sistem Monitoring Beban dan Indikator RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING BEBAN DAN INDIKATOR GANGGUAN PADA RUMAH MANDIRI BERBASIS MIKROKONTROLLER Donny Prasetyo Santoso 1*,Indhana Sudiharto.
Lebih terperinciPENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR
PENINGKATAN EFISIENSI MODUL SURYA 50 WP DENGAN PENAMBAHAN REFLEKTOR Muchammad dan Hendri Setiawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Kampus Undip Tembalang, Semarang 50275, Indonesia
Lebih terperinciPENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA. Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar.
PENDETEKSI OTOMATIS ARAH SUMBER CAHAYA MATAHARI PADA SEL SURYA Ahmad Sholihuddin Universitas Islam Balitar Blitar Jl. Majapahit no 4 Blitar Abstrak Penerapan teknologi otomatis dengan menggunakan sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 L atar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangkit-pembangkit tenaga listrik yang ada saat ini sebagian besar masih mengandalkan kepada sumber energi yang tidak terbarukan dalam arti untuk mendapatkannya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti teknologi canggih baik berbentuk elektronik maupun tekologi lain. Di Indonesia sendiri selain
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan
Lebih terperinciSEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535
3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar
28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciABSTRAK. Kata-kata kunci: Solar Cell, Media pembelajaran berbasis web, Intensitas Cahaya, Beban, Sensor Arus dan Tegangan
Rancang Bangun Sistem Kontrol dan Monitoring Solar Cell Dengan Raspberry Pi Berbasis Web Sebagai Sarana Pembelajaran di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan Surabaya Prasetyo Iswahyudi Indah Masluchah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Selada digunakan sebagai sayuran pelengkap yang dimakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selada (Lactuca sativa L) merupakan sayuran daun yang cukup digemari oleh masyarakat. Selada digunakan sebagai sayuran pelengkap yang dimakan mentah dan dijadikan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA. Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel
BAB III PERANCANGAN MINI REFRIGERATOR THERMOELEKTRIK TENAGA SURYA 3.1 Tujuan Perancangan Pada perancangan ini akan di buat pendingin mini yang menggunakan sel surya sebagai energy tenaga surya. Untuk mempermudah
Lebih terperinciDiajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :
PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam
Lebih terperinciAPLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 ABSTRAK
APLIKASI TEKNOLOGI GSM/GPRS PADA SISTEM DETEKSI KEBAKARAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Oleh Ade Silvia Handayani Email: ade_silvia_armin@yahoo.co.id; armin.makmun@londonsumatra.com ABSTRAK Informasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian dan Analisis Pengujian ini bertujuan untuk mengukur fungsional hardware dan software dalam sistem yang akan dibangun. Pengujian ini untuk memeriksa fungsi dari
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciJOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)
JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) A. TUJUAN 1. Merancang sensor sel surya terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor sel surya terhadap besaran fisis. 3. Menganalisis karakteristik sel surya. B. DASAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media tanah. Sebagai ganti tanah digunakan larutan mineral yang mengandung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidroponik adalah suatu metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Sebagai ganti tanah digunakan larutan mineral yang mengandung nutrisi. Karena metode cocok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik yang terus meningkat dan semakin menipisnya cadangan minyak bumi maka dibutuhkan pula sumber-sumber energi listrik
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PENGERING KAIN OTOMATIS DENGAN MEMANFAATKAN MIKROKONTROLER ATMega8535 dan SENSOR SHT11 LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Lebih terperinci5 HASIL DAN PEMBAHASAN
5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era saat ini energi baru dan terbarukan mulai mendapat perhatian sejak terjadinya krisis energi dunia yaitu pada tahun 70-an dan salah satu energi itu adalah energi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, semua aspek kehidupan menjadi sangat terbantu. Di mulai dari sistem penyampaian informasi, sistem pertahanan, hingga sektor pertanian
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar sistem yang mendasari perancangan dan perealisasian alat manajemen pengisian daya aki otomatis dua kanal. Pada dasarnya
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH
NASKAH PUBLIKASI DESAIN PENYIRAM TAMAN OTOMATIS TENAGA SURYA MENGACU PADA KELEMBABAN TANAH Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN
19 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1. Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul
Lebih terperinciPENGENDALIAN PH PADA SISTEM PEMUPUKAN TANAMAN HIDROPONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16
PENGENDALIAN PH PADA SISTEM PEMUPUKAN TANAMAN HIDROPONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA16 Disusun Oleh : Nama : Adi Christ Tamba Tua Nrp : 0422024 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat
Lebih terperinci