KECEMASAN MENGHADAPI MASA PERSALINAN DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN IBU DALAM SENAM HAMIL. Madah Larasati. RR. Retno Kumolohadi INTISARI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KECEMASAN MENGHADAPI MASA PERSALINAN DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN IBU DALAM SENAM HAMIL. Madah Larasati. RR. Retno Kumolohadi INTISARI"

Transkripsi

1 1 KECEMASAN MENGHADAPI MASA PERSALINAN DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN IBU DALAM SENAM HAMIL Madah Larasati RR. Retno Kumolohadi INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada perbedaan kecemasan dalam menghadapi masa persalinan ditinjau dari keikutsertaan ibu dalam senam hamil. Dugaan awal yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi masa persalinan ditinjau dari keikutsertaan ibu dalam senam hamil. Dengan mengikuti senam hamil maka terjadi penurunan tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu hamil menjelang masa persalinan. Subjek dalam penelitian ini adalah ibu ibu hamil dengan usia kehamilan diatas enam bulan. Pembagian kelompok dalam penelitian eksperimen ini menggunakan teknik random sampling. Adapun skala yang digunakan adalah hasil modifikasi dari skala kecemasan milik Dariyo (1997), mengacu pada aspek yang dikemukakan oleh Az-Zaghul (2003). Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas SPSS versi 11.5 untuk menguji apakah ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi masa persalinan ditinjau dari keikutsertaan ibu dalam senam hamil. Uji t menujukkan bahwa t = 3,854 dengan signifikansi sebesar 0,002. Artinya terdapat perbedaan kecemasan antara kelompok ibu hamil yang ikut senam dan tidak ikut senam, jadi hipotesis penelitian diterima. Kata Kunci : Kecemasan, Senam Hamil

2 2 PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Kehamilan adalah masa yang paling istimewa bagi seorang wanita karena kehamilan bagi seorang wanita merupakan anugerah yang terindah dari Allah SWT. Akan tetapi selain membawa kebahagiaan, kehamilan juga sering menimbulkan kecemasan. Setiap ibu hamil pasti ingin memperoleh bayi yang sehat dan tidak kurang sesuatu apapun. Untuk itu seorang ibu hamil tidak hanya harus sehat raganya saja, tetapi juga jiwanya. Artinya, secara jasmani dan rohani, ibu hamil harus dalam keadaan normal, tanpa ada gangguan apapun dan dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya (Solihah, 2006). Ibu ibu yang selama mengandung memperlihatkan sikap dan perilaku yang penuh ketegangan emosional, biasanya akan menimbulkan persoalan pada janin dalam kandungannya. Ibu yang sedang hamil juga dapat beresponterhadap emosi, seperti misalnya kemarahan dan kecemasan, yang akan mengakibatkan membanjirnya hormon adrenalin yang akan membahayakan bagi bayinya (Davidoff, 1988). Dalam kehamilan kecemasan yang sering terjadi adalah apabila seorang ibu hamil harus menjalani pembedahan dalam proses kelahiran bayinya.

3 3 Para pakar menyatakan bahwa jenis olah tubuh yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil. Hal ini karena disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil. Misalnya pada organ genital dan perut yang semakin membesar. Dengan mengikuti senam hamil secara teratur san intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal (Indiarti, 2008). Hasil wawancara pre survey dilakukan oleh peneliti pada seorang ibu berinisial W seorang ibu rumah tangga berusia 30 tahun, ia sempat merasa khawatir pada kehamilannya. Pada saat hamil anak pertamanya W sangat malas untuk melakukan olah raga, akibatnya ia mendapat kesulitan pada saat melahirkan padahal sebenarnya kondisi W saat itu sangat memungkinkan untuk melahirkan secara normal, dan akhirnya dokter yang menanganinya memutuskan untuk melakukan pembedahan dalam proses kelahiran anak pertamanya tersebut. Pada kehamilan kedua W mengalami kecemasan seperti yang pernah ia alami sewaktu kehamilan pertamanya. W merasa was was, gelisah, dan takut pengalamannya akan terulang lagi. Keinginannya untuk dapat melahirkan dengan cara normal sangat besar. Hal ini yang membawa W untuk berkonsultasi pada seorang dokter, atas saran dari dokter yang menanganinya W diminta untuk rajin mengikuti olah raga, agar ia mendapat kemudahan dalam proses persalinannya nanti. Akhirnya W dapat melahirkan dengan normal. W merasa banyak mendapat keuntungan mengikuti senam hamil, terutama tentang cara pengaturan nafas yang diajarkan dalam senam hamil, karena W merasa dapat mengatasi rasa sakit yang teramat sangat dengan baik.

4 4 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa senam hamil mempunyai peranan penting dalam tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Maka pertanyaan penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan kecemasan menghadapi masa persalinan ditinjau dari keikutsertaan ibu dalam senam hamil? B. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kecemasan menghadapi masa persalinan ditinjau dari keikutsertaan ibu dalam senam hamil. C. Manfaat Penelitian Secara teoritis dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan tambahan ilmu pengetahuan dalam psikologi klinis dan perkembangan sebagai upaya dalam mengatasi masalah kecemasan yang dialami oleh ibu hamil untuk menghadapi persalinan. Sedangkan manfaat praktis dalam penelitian ini dengan mengikuti senam hamil seorang ibu hamil mampu meminimalisir terjadinya kecemasan untuk menghadapi persalinan. 1. Pengertian Kecemasan Kecemasan Menghadapi Persalinan

5 5 Kamus Lengkap Psikologi (Chaplin, 2005) menjelaskan bahwa kecemasan atau kegelisahan yang dalam bahasa psikologi disebut dengan anxiety adalah (1) Perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa masa mendatang tanpa sebab khusus ketakutan tersebut. (2) Rasa takut atau kekhawatiran kronis pada tingkat yang ringan. (3) Kekhawatiran atau ketakutan yang kuat dan meluap luap. (4) Suatu dorongan sekunder mencakup suatu reaksi penghindaran yang dipelajari. Kecemasan menurut Freud (Semuin, 2006) adalah suatu keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itu sering kabur dan sulit menunjuk dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan. Freud yakin bahwa kecemasan merupakan akibat dari konflik yang tidak disadariantara impuls id dengan kendala yang ditetapkan oleh ego dan superego. Impuls impuls id menimbulkan ancaman bagi individu karena bertentangan dengan nilai pribadi atau nilai sosial (Atkinson, 1993). Sedangkan Nevid, dkk (2005) mengartikan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi, sedangkan menurut Santrock (2002) gangguan kecemasan adalah gangguan psikologis yang dicirikan dengan ketegangan motorik (gelisah, gemetar dan ketidakmampuan untuk rileks), hiperaktivitas (pusing, jantung berdebardebar, atau berkeringat) dan pikiran serta harapaan yang mencemaskan. Kecemasan dibagi menjadi beberapa jenis. Yang pertama adalah state anxiety atau biasa disebut sebagai A-state. A-state ini adalah kondisi cemas

6 6 berdasarkan situasi dan peristiwa yang dihadapi. Artinya situasi dan kondisi lingkunganlah yang menyebabkan tinggi rendahnya kecemasan yang dihadapi. Yang kedua adalah trait anxiety atau biasa disebut dengan A-trait. Trait anxiety adalah level kecemasan yang secara alamiah dibawa oleh seseorang. Dalam A- trait ini tingkat kecemasan akan berbeda-beda dalam setiap individu berdasarkan kondisi kepribadian dasar yang dimilikinya (Wikipedia.com). Dari penjelasan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan dan mengancam diri seseorang yang tidak jelas penyebabnya dan dapat menimbulkan perasaan tertekan, takut, was was, dan khawatir yang berlebihan. 2. Kecemasan Menghadapi Masa Persalinan Pada Ibu Hamil Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravida, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio (minggu-minggu awal) dan kemudian janin (sampai kelahiran) (wikipedia.org). Sedangkan menurut Dr Ann Tan kehamilan adalah satu status di mana seorang perempuan membawa satu telur yang dirawat di dalam tubuh seorang wanita (answer.com). Jadi kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan terjadi sebagai akibat dari suatu kecemasan yang timbul akibat dari perubahan perubahan yang terjadi pada seorang ibu hamil dalam menghadapi persalinan baik secara fisik maupun secara psikis.

7 7 3. Ciri Ciri Kecemasan Kecemasan pada umumnya berhubungan dengan adanya situasi yang mengancam atau membahayakan. Dengan berjalannya waktu, keadaan cemas tersebut biasanya akan dapat teratasi dengan sendirinya. Namun ada kecemasan yang berkepanjangan, bahkan tidak jelas lagi kaitannya dengan suatu faktor penyebab atau pencetus tertentu. Keadaan cemas yang wajar merupakan respons pada adanya konflik. Sedangkan cemas yang sakit (anxietas) merupakan respons terhadap adanya bahaya yang lebih kompleks, tidak jelas sumber penyebabnya dan lebih banyak melibatkan konflik jiwa yang ada dalam diri individu (Mulyadi, R. 2003). Secara umum Lewis (Az-Zaghul, I. A. 2003) telah menentukan karakteristik utama kecemasan yang tercermin sebagai berikut : 1. Reaksi emosional yang mencakup rasa panik, kecewa, takut. 2. Reaksi emosional yang mengiringi perasaan tak bahagia. 3. Tidak adanya ancaman yang riil atau yang tertentu atau diketahu gejalanya, maka jika ini benar-benar terjadi maka secara pasti ia tidak mengharuskan timbulnya tingkat kekhawatiran dan suatu tindakan reaksional. 4. Reaksi kejiwaan terhadap masa depan, disebabkan adanya korelasi antara reaksi kejiwaan dengan keadaan bahaya atau ancaman yang mungkin terjadi. 5. Kecemasan selalu diiringi dengan gangguan-gangguan fisik seperi capai, detakan jantung semakin cepat dan dada terasa sesak dan lain sebagainya.

8 8 6. Kecemasan mengakibatkan kepada ketidakstabilan dan perubahan-perubahan gerak-gerik, biologis dan fisiologis yang nyata. 4. Aspek Kecemasan Mengahadapi Masa Persalinan Pada Ibu Hamil Secara umum ada tiga bentuk kecemasan yaitu (Az-Zaghul, I. A. 2003) : a) Bentuk fisik, yang tercermin dengan semakin cepatnya detakan jantung, keringat yang berlebihan, gemetar, dan tidak mampu berkosentrasi melakukan suatu pekerjaan. b) Bentuk psikis, yang tercermin pada ketidakmampuan seseorang untuk menahan dan menguasai diri, cepat bereaksi terhadap sesuatu yang menimpanya, agitasi, ketakutan, tak mampu untuk berpikir dan perhatian yang selalu bercabang (tidak dapat fokus terhadap satu permasalahan). c) Bentuk tingkah laku, bentuk ini akan terlihat ketika berusaha untuk menjauhi sesuatu atau mengundurkan diri dan lari dari permasalahan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa aspek kecemasan menghadapi masa persalinan pada ibu hamil adalah : a. Aspek psikologis meliputi gejala gejala yang dapat menyebabkan kecemasan. Misalnya, rasa takut, mudah tersinggung, tidak tenang, gelisah, cemas akan suatu hal, tidak dapat berkonsentrasi, dan lain sebagainya.

9 9 b. Aspek fisiologis meliputi gejala gejala fisik yang dapat menimbulkan kecemasan. Seperti, cepatnya detak jantung dan keringat yang berlebihan, sulit tidur, nafsu makan menurun bahkan hilang. c. Aspek perilaku meliputi usaha usaha yang dilakukan dalam menghadapi suatu permasalahan. 5. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Mengahadapi Masa Persalinan Pada Ibu Hamil Kecemasan biasanya timbul akibat adanya respons terhadap kondisi stres atau konflik. Rangsangan berupa konflik, baik yang datang dari luar maupun dalam diri sendiri akan menimbulkan respons dari sistem syaraf yang mengatur pelepasan hormon tertentu. Akibat pelepasan hormon tersebut, maka muncul perangsangan organ-organ seperti lambung, jantung, pembuluh darah maupun alat-alat gerak. Kecemasan yang dialami individu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu (Mulyadi, R. 2003): 1. Faktor yang bersumber pada keadaan biologis. 2. Kemampuan beradaptasi atau mempertahankan diri terhadap lingkungan yang diperoleh dari pekembangan dan pengalamannya serta adaptasi terhadap rangsangan. 3. Situasi atau stresor yang dihadapi. Kecemasan yang dirasakan seseorang disebabkan oleh dua kelompok faktor, yaitu (Az-Zaghul, I. A. 2003) :

10 10 1. Kelompok faktor-faktor penyebab yang dikenal atau dirasakan oleh seseorang, Keadaan yang seperti ini disebut dengan kecemasan substantif. 2. Kelompok faktor-faktor yang tidak diketahui atau yang tidak dirasakan, tipe seperti ini terjadi bilamana seseorang merasakan adanya bahaya yang mengancam sendi-sendi kepribadiannya akan tetapi ia tidak dapat mengetahui secara pasti sumber bahaya tersebut. Tipe ini disebut juga dengan kecemasan neurosis, tipe ini dianggap sangat berbahaya dan perlu penanganan yang serius, hal ini dikarenakan seseorang yang mengalaminya akan merasakan nervous yang berat atau kecemasan yang luar biasa dan merasakan penyakit atau gangguan fisik dan psikis yang mengakibatkan kepada ketidakmampuannya dalam beradaptasi dengan dirinya sendiri. Stuart, G. W. (2007) menjelaskan yang mempengaruhi kecemasan dari berbagai teori, diantaranya : 1. Dalam pandangan psikoanalitis, kecemasan adalah konflik emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian : id dan superego. Id mewakili dorongan insting dan impuls primitif, sedangkan superego mencerminkan hati nurani dan dikendlikan oleh norma budaya. Ego atau Aku, berfungsi menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan tersebut, dan fungsi kecemasan adalah mengingatkan ego bahwa ada bahaya. 2. Menurut pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan takut terhadap ketidaksetujuan dan penolakan interpersonal. Kecemasan juga erhubungan denagn perkembangan trauma, seperti perpisahan dan kehilangan,

11 11 yang menimbulkan kerentanan tertentu. Individu dengan harga diri rendah terutama rentan mengalami kecemasan yang berat. 3. Menurut pandangan perilaku, kecemasan merupakan produk frustasi yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan individu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Ahli teori perilaku lain menganggap kecemasan sebagai suatu dorongan yang dipelajari berdasrkan keinginan dari dalam diri untuk menghindari kepedihan. Ahli teori pembelajaran menyaini bahwa individu yang terbiasa sejak kecil dihdapkan pada ketakutan yang berlebihan lebih sering menunjukkan kecemasan sebagai pertentangan antara dua kepentingan yang berlawanan. Mereka menyakini adanya hubungan timbal balik antara konflik dan kecemasan. Konflik menimbulkan kecemasan, dan kecemasan menibulkan perasaan tidak berdaya, yang pada gilirannya meningkatkan konflik yang dirasakan. 4. Kajian keluarga menunjukkan bahwa gangguan kecemasan biasanya terjadi dal keluarga. 5. Kajian biologis menunjukan bahwa otak mengandung reseptor khusus untuk benzodiazepin, obat-obatan yang meningkatkan neuroregulator inhibisi asam gama-aminobutirat (GABA), yang berperan penting dalam mekanisme biologis yang berhubungan dengan kecemasan. Selain itu kesehatan umum individu dan riwayat kecemasan pada keluarga memiliki efek nyata sebagi predisposisi kecemasan. Kecemasan mungkin disertai dengan gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kemampuan individu untuk mengatasi stresor.

12 12 Dari berbagai teori yang telah dijabarkan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor penyebab kecemasan ibu hamil menjelang masa persalinan adalah : keadaan biologis, kemampuan beradaptasi dan situasi atau stresor yang dihadapi, misalnya perasaan cemas, khawatir, ragu, bimbang, rasa was-was, kurang percaya diri, gelisah, mudah tersinggung dan lain sebagainya. Metode Penelitian Untuk dapat menguji hipotesis penelitian, terlebih dahulu perlu diidentifikasikan variabel variabel utama yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu: 1. Variabel Bebas : Senam Hamil 2. Variabel Tergantung : Kecemasan Menghadapi Persalinan Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini para ibu hamil yang berada di di wilayah kelurahan Kedunguter, Srowot, Kejawar, Tanggeran dan memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Ibu hamil dengan usia kandungan minimal 7 8 bulan. 2. Berusia tahun. 3. Belum pernah mengikuti senam hamil.

13 13 4. Ibu rumah tangga. 5. Dinyatakan sehat dan boleh mengikuti senam hamil. 6. Subjek ditentukan masuk dalam kelompok kontrol atau kelompok eksperimen melalui random sampling. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimen. Penelitian ekspeimen adalah suatu kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala yang timbul sebagai akibat dari adanya suatu perlakuan (Notoadmodjo, 2002). Ciri khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan terhadap suatu variabel yang diharapkan memberikan pengaruh terhadap variabel yang lainnya. Pelaksanaan penelitian eksperimen dengan model between subject pre test and post test ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan terhadap kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok eksperimen mendapatkan perlakuan senam hamil, sedangkan kelompok kontrol hanya mendapatkan placebo effect berupa penyuluhan tentang kesehatan kehamilan dan pemeriksaan kehamilan. Sebelum mendapat perlakuan akan dilakukan pretest pada kedua kelompok dan setelah perlakuan yang berbeda diberikan pada kedua kelompok tersebut akan dilakukan pengukuran ulang (postest). Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitin ini adalah analisis statistik dengan menggunakan teknik analisis uji-t (t-test). Tujuan analisis dalam

14 14 penelitian ini adalah untuk menguji perbedaan kecemasan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji t yang digunakan adalah uji parametrik paired sample t test dengan bantuan SPSS 11.5 for windows. Alasan dipilihnya paired sample t test sebagai analisis data yaitu karena hipotesa penelitian ini adalah untuk membuktikan ada pengaruh pelatihan senam hamil terhadap penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil menjelang masa persalinan. Hasil Penelitian Pengujian terhadap hipotesa dilakukan dengan terlebih dahulu merubah hipotesa alternative (H1) menjadi hipotesa nihil (Ho). Perubahan ini dilakukan karena teknik teknik komputasi hanya dapat digunakan untuk menguji Ho. Hipotesa alternatif penelitian ini adalah ada pengaruh pelatihan senam hamil terhadap penurunan kecemasan dalam menghadapi masa persalinan, sedangkan hipotesa nihil yang diajukan adalah tidak ada pengaruh pelatihan senam hamil terhadap penurunan kecemasan dalam menghadapi masa persalinan. Hipotesa nihil tersebut akan diuji menggunakan metode statistik paired sample t test. Metode ini dipilih untuk menguji hipotesa karena dengan menggunakan metode paired sample t test dapat diketahui apakah dua sample yang berpasangan menerima pengaruh dari suatu perlakuan atau tidak. Sampel berpasangan menerima pengaruh dari suatu perlakuan atau tidak (Singgih, 2003). Penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen yang diberi pelatihan senam hamil sebagai perlakuan, dan kelompok kontrol mendapatkan penyuluhan. Kedua

15 15 kelompok diukur kecemasannya melalui pre test dan post test. Keberadaan kelompok kontrol adalah sebagai pembanding dari kelompok eksperimen. Pengujian perbedaan kecemasan antara sebelum dan sesudah perlakuan dilakukan dengan uji t data berpasangan (paired sample t test). Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: a. Perumusan Hipotesis H 0 : X 1 =X 2 Tidak ada perbedaan kecemasan antara sebelum dan sesudah perlakuan. H 1 : X 1?X 2 Terdapat perbedaan kecemasan antara sebelum dan sesudah perlakuan. b. Penentuan tingkat signifikansi Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan 95 persen (a= 5 persen). c. Kriteria penerimaan hipotesis H 0 ditolak jika sig < a (0,05) H 1 diterima jika sig > a (0,05) d. Perhitungan Uji t berikut: Hasil perhitungan uji t dengan bantuan SPSS diperoleh hasil sebagai Tabel 1 Hasil uji t data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan nilai pre test dan post test Kelompok t Pre test Post test Sig.(2-tailed)

16 16 Kontrol Eksperimen Tabel 1 menunjukkan bahwa paired sample t test kelompok eksperimen menghasilkan sig.(2-tailed) < a (0.05) berarti Ho ditolak. Dengan kata lain ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi masa persalinan. Dengan mengikuti senam hamil maka terjadi penurunan tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu hamil menjelang masa persalinan. Selain itu uji t juga dilakukan pada data kelompok kontrol dan menghasilkan sig.(2-tailed) > a (0.05) artinya Ho diterima, dapat diartikan bahwa kelompok kontrol yang tidak mendapat perlatihan senam hamil tidak ada perbedaan tingkat kecemasan yang dialami dalam menghadapi masa persalinan Perbedaan signifikansi pada tabel 12, antara kelompok eksperimen yang mengikuti pelatihan senam hamil dan kelompok kontrol yang tidak mengikuti pelatihan senam hamil menunjukan bahwa pada kelompok eksperimen terjadi penurunan kecemasan yang sangat signifikan, sedang pada kelompok kontrol mengalami peningkatan. Kesimpulannya adalah ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi masa persalinan ditinjau dari keikutsertaan ibu dalam senam hamil. Artinya hipotesa diterima. Sedangkan Pengujian perbedaan kecemasan antara kelompok kontrol (tidak mendapatkan pelatihan senam hamil) dengan kelompok eksperimen (mendapat pelatihan senam hamil) dilakukan dengan uji t (independent sample t test). Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

17 17 a. Perumusan Hipotesis H 0 : X 1 =X 2 Tidak ada perbedaan kecemasan antara kelompok ibu hamil yang ikut senam dan tidak ikut senam H 1 : X 1?X 2 Terdapat perbedaan kecemasan antara kelompok ibu hamil yang ikut senam dan tidak ikut senam b. Penentuan tingkat signifikansi Penelitian ini menggunakan tingkat keyakinan 95 persen (a= 5 persen). c. Kriteria penerimaan hipotesis H 0 ditolak jika sign < a (0,05) H1 diterima jika sign > a (0,05) d. Perhitungan Uji t Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dapat dilketahui bahwa sig.(2-tailed) 0.002<a (0,05) artinya Ho ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi masa persalinan ditinjau dari keikutsertaan ibu dalam senam hamil. Hipotesa diterima. Pembahasan Pelatihan senam hamil sebagaimana yang telah diuraikan di atas memberikan hasil yang signifikan terhadap penurunan kecemasan menghadapi

18 18 persalinan pada ibu hamil. Penurunan kecemasan yang terjadi pada kelompok eksperimen diyakini karena mendapat pengaruh dari pelatihan senam hamil dan bukan karena faktor lain. Pengaruh pelatihan senam hamil untuk menurunkan kecemasan subjek dituangkan dalam delapan tahap pelatihan. Kedelapan tahap tersebut adalah: 1.Tahap pendahuluan, 2. Pelatihan senam pernafasan, 3. Pelatihan senam kaki, 4. Pelatihan senam jongkok, 5. Pelatihan senam panggul, 6. Penguatan otot tungkai dan panggul, 7. Senam relaksasi, 8. Tahap penutup. Tahapan yang menjadi inti dari pelatihan adalah tahap 1,2,3,4,5 dan 6. Enam tahap ini yang mempenagaruhi kondisi subjek sehingga terjadi penurunan kecemasan. Enam tahap tersebut berisi unsur unsur yang diperlukan dalam persiapan menjelang persalinan. Dalam kehidupan kecemasan dapat terjadi pada siapa saja. Salah satunya pada ibu hamil dalam menghadapi masa persalinan. Secara umum ada tiga bentuk kecemasan (Az-Zaghul, I. A. 2003) yaitu yang pertama bentuk fisik, yang tercermin dengan semakin cepatnya detakan jantung, keringat yang berlebihan, gemetar, dan tidak mampu berkosentrasi melakukan suatu pekerjaan. Kedua, bentuk psikis, yang tercermin pada ketidakmampuan seseorang untuk menahan dan menguasai diri, cepat bereaksi terhadap sesuatu yang menimpanya, agitasi, ketakutan, tak mampu untuk berpikir dan perhatian yang selalu bercabang (tidak dapat fokus terhadap satu permasalahan). Ketiga, bentuk tingkah laku, bentuk ini akan terlihat ketika berusaha untuk menjauhi sesuatu atau mengundurkan diri dan lari dari permasalahan.

19 19 Seorang wanita hamil yang mengalami kecemasan biasanya akan merasakan suatu ketidaknyamanan psikis salah satunya adalah perubahan perubahan bentuk fisik yang terjadi karena kehamilannya. Selain itu banyak wanita hamil merasa cemas menunggu kelahiran anak yang dikandungnya. Cara yang mudah dilakukan untuk mengurangi kecemasan menjelang masa persalinan adalah dengan berolah raga. Menjaga kebugaran tubuh melalui olah raga secara teratur bagi ibu hamil akan memberikan banyak manfaat, selain menjadikan tubuh lebih sehat, dengan berolahraga akan menghasilkan endorfin yang akan memberikan energi untuk beraktivitas sepanjang hari dan juga akan menjadikan seorang ibu hamil lebih siap dalam menghadapi masa persalinan. Mengingat proses persalinan memang melelahkan dan memerlukan stamina dan tenaga yang cukup besar. Manfaat lainnya adalah dengan berolahraga secara teratur akan membantu seorang ibu hamil untuk memperoleh kembali bentuk tubuh semula, seperti sebelum hamil (Musbikin, 2006). Semua wanita hamil tentu menginginkan persalinannya berjalan lancar. Hal ini dapat terwujud dengan berolahraga secara teratur. Salah satunya adalah senam hamil. Senam hamil sangat dianjurkan untuk semua wanita hamil yang tidak mengalami kelainan pada kandungannya, terutama mereka yang sedang mengandung anak pertama. Senam hamil ini dapat dilakukan oleh seorang ibu hamil dengan usia kandungan mulai dari tujuh bulan sampai menjelang persalinan. Senam hamil dapat membantu memperlancar persalinan dengan melatih otot otot di sekitar panggul. Senam hamil tidak hanya berkonsentrasi pada

20 20 kelenturan otot otot tubuh saja. Dalam senam hamil juga diajarkan bagaimana merawat payudara agar dapat menghasilkan ASI yang mencukupi dan sehat. Selain itu dengan mengikuti senam hamil akan mempersiapkan mental ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan yang akan dialami nanti. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh pelatihan senam hamil terhadap penurunan kecemasan dalam menghadapi masa persalinan pada ibu hamil. Hal ini ditunjukkan melalui perhitungan uji t dengan t hitung sebesar dan p = (p<0,05). Hal ini dapat diartikan bahwa dengan mengikuti senam hamil maka terjadi penurunan tingkat kecemasan yang dialami oleh ibu hamil menjelang masa persalinan. Hubungan antara kedua variabel ini menunjukkan bahwa menurunnya skor kecemasan akan diikuti oleh menurunnya tingkat kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi masa persalinan. Hal ini terbukti dari hasil rerata empirik Berdasarkan penggolongan di atas dapat diketahui bahwa subjek dalam kategori rendah. Dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis dapat memberikan gambaran bahwa dengan mengikuti senam hamil dapat menurunkan tingkat kecemasan yang terjadi pada ibu hamil menjelang masa persalinan.kecemasan yang dirasakan seseorang disebabkan oleh dua kelompok faktor yaitu : 1. Kelompok faktor-faktor penyebab yang dikenal atau dirasakan oleh seseorang, Keadaan yang seperti ini disebut dengan kecemasan substantif. 2. Kelompok faktor-faktor yang tidak diketahui atau yang tidak dirasakan, tipe seperti ini terjadi bilamana seseorang merasakan adanya bahaya yang

21 21 mengancam sendi-sendi kepribadiannya akan tetapi ia tidak dapat mengetahui secara pasti sumber bahaya tersebut. Tipe ini disebut juga dengan kecemasan neurosis, tipe ini dianggap sangat berbahaya dan perlu penanganan yang serius, hal ini dikarenakan seseorang yang mengalaminya akan merasakan nervous yang berat atau kecemasan yang luar biasa dan merasakan penyakit atau gangguan fisik dan psikis yang mengakibatkan kepada ketidakmampuannya dalam beradaptasi dengan dirinya sendiri. Meskipun penelitian ini dinilai cukup berhasil namun masih ada kelemahan kelemahan yang menyertai keberhasilan penelitian ini. Kelemahan penelitian ini terletak pada sedikitnya jumlah aitem hasil uji coba. Banyaknya jumlah aitem yang gugur kemungkinan disebabkan dengan subjek uji coba tidak keseluruhan ibu hamil, hal ini dikarenakan terbatasnya jumlah ibu hamil di lokasi penelitian. Selain itu kelemahan juga terdapat pada pelatihan yang kurang maksimal akibat dari keterbatasan waktu.

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin. angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik. Pengertian Kecemasan Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik. Menurut Freud (dalam Alwisol, 2005:28) mengatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Skripsi 1. Pengertian Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa setingkat strata satu (S1) dalam rangka persyaratan untuk menyelesaikan tugas akhir atau program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia akan mengalami perkembangan sepanjang hidupnya, mulai dari masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal, dewasa menengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hamil adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian pustaka 2.1.1 Kehamilan 2.1.1.1 Definisi Kehamilan adalah suatu keadaan mengandung embrio atau fetus di dalam tubuh, setelah bertemunya sel telur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati urutan tertinggi di ASEAN yaitu 228/100.000 kelahiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir hingga lansia. Ketika memasuki usia dewasa awal tugas perkembangan individu

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS I. PENGKAJIAN PASIEN ANSIETAS 1. DEFINISI Ansietas adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kecemasan Kecemasan merupakan reaksi emosional yang timbul oleh penyebab yang tidak pasti dan tidak spesifik yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman dan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA 0 FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh: PUSPA WARDANI F 100 000 066 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Teori 1. Kecemasan Situasi yang mengancam atau yang dapat menimbulkan stres dapat menimbulkan kecemasan pada diri individu. Atkinson, dkk (1999, p.212) menjelaskan kecemasan merupakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1 Konsep Stres 2.1.1 Pengertian Menurut Hawari (2001), stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan merupakan pengalaman manusia yang universal, suatu respon emosional yang tidak baik dan penuh kekhawatiran. Suatu rasa yang tidak terekspresikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian eksperimen semu yaitu dengan pemasangan subyek melalui tes awal dan tes akhir dan kelompok kontrol (Ardhana 2008).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang BAB II TINJAUAN TEORI A. Kecemasan 1. Definisi Kecemasan Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kecemasan a. Pengertian Kecemasan Ada beberapa pengertian tentang kecemasan, diantaranya disampaikan oleh Kaplan dan Saddok (1997) kecemasan merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang berjalan terus menerus dimulai dari bayi baru lahir, masa anak-anak, masa dewasa dan masa tua. Dalam pertumbuhannya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI Hubungan Antara Kepercayaan Diri dengan Kecemasan dalam Menyusun Proposal Skripsi (Pindho Hary Kristanto, dkk.) HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN DALAM MENYUSUN PROPOSAL SKRIPSI Pindho

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perjalanan kehidupan manusia berada dalam rentang toleransi dan keseimbangan yang dinamis terhadap tekanan baik internal maupun eksternal. Istilah kecemasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari manusia mempunyai tuntutan kebutuhan baik itu kebutuhan secara fisik-fisiologis maupun sosial-biologis, oleh sebab itu manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, olahraga merupakan hal sangat penting bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga badan akan terasa segar dan sehat. Banyak macam olah raga yang dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu, dan dengan tingkat yang berbeda-beda. Kecemasan merupakan salah satu bentuk emosi

Lebih terperinci

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal merupakan salah satu unsur penentu status kesehatan. Angka kematian ibu (AKI) melahirkan yang terjadi pada saat kehamilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda baik secara psikis maupun secara fisik. Perubahan yang terlihat jelas adalah perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis, perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah mengalaminya. Sebagian besar kaum

Lebih terperinci

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012 Penelitian Keperawatan Jiwa SITI FATIMAH ZUCHRA BP. 1010324031

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ansietas 1. Pengertian Ansietas atau kecemasan adalah respons emosi tanpa objek yang spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal (Suliswati,

Lebih terperinci

PROSES TERJADINYA MASALAH

PROSES TERJADINYA MASALAH PROSES TERJADINYA MASALAH ` PREDISPOSISI PRESIPITASI BIOLOGIS GABA pada sistem limbik: Neurotransmiter inhibitor Norepineprin pada locus cereleus Serotonin PERILAKU Frustasi yang disebabkan karena kegagalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan

Lebih terperinci

1. Bab II Landasan Teori

1. Bab II Landasan Teori 1. Bab II Landasan Teori 1.1. Teori Terkait 1.1.1. Definisi kecemasan Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti mencekik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mohammad Zepi Prakesa, 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman dahulu, olahraga telah dikenal sebagai aktivitas yang mempunyai berbagai manfaat baik bagi pelaku olahraga maupun orang lain yang menonton. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Self Efficacy 2.1.1 Pengertian Self Efficacy Self efficacy berasal dari teori Bandura (1997) yaitu teori kognisi belajar sosial. Teori kognisi belajar sosial mengacu pada kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini. Adapun desain yang dilakukan adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptive dengan pendekatan kuantitatif karena dari beberapa metode penelitian yang ada, peneliti merasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa awal adalah masa dimana seseorang memperoleh pasangan hidup, terutama bagi seorang perempuan. Hal ini sesuai dengan teori Hurlock (2002) bahwa tugas masa

Lebih terperinci

PATOFISIOLOGI ANSIETAS

PATOFISIOLOGI ANSIETAS PATOFISIOLOGI ANSIETAS Faktor Predisposisi (Suliswati, 2005). Ketegangan dalam kehidupan tersebut dapat berupa : 1. Peristiwa traumatik 2. Konflik emosional 3. Konsep diri terganggu 4. Frustasi 5. Gangguan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani. Tindakan operasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70 sampel ibu 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Gambaran umum subyek penelitian ini diperoleh dari data yang di isi subyek, nama subyek, usia subyek dan subyek penelitian berjumlah 70

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan sangat berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak merniliki objek yang spesifik. Kecemasan adalah

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TRISEMESTER KE-III DI RSNU TUBAN Munfi atur Rofi ah (09410176) Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi

BAB I PENDAHULUAN. [CDC], 2013). Data dari Riset Kesehatan Dasar ( 2013), prevalensi. gangguan mental emosional (gejala -gejala depresi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan merupakan jenis gangguan mental paling sering terjadi di dunia dengan prevalensi lebih dari 15%, dengan persentase wanita lebih banyak dibandingkan pria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu Negara diukur dengan angka kematian ibu dan angka kematian perinatal. Indonesia di lingkungan ASEAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya wanita mengatakan bahwa menjadi hamil adalah suatu pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang luar biasa untuk wanita, dengan hadirnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakekatnya manusia dari sejak awal terbentuknya, yakni sejak terjadinya conceptio antara sel telur dan sel kelamin laki-laki sampai menjadi tua, ia akan mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional 2.1.1 Pengertian Kecemasan Menghadapi Ujian Kecemasan adalah perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA

DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA Environment & Social Responsibility Division ESR Weekly Tips no. 30/III/2006 Sent: 20 Maret 2006 DETEKSI DINI STRES DI TEMPAT KERJA DAN PENANGGULANGANNYA Sebagian besar bahkan mungkin semua orang yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Kecemasan 1. Defenisi Kecemasan adalah keadaan yang menggambarkan suatu pengalaman subyektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai suatu konflik atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu makan, dan waktu istirahat pun diatur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menjadi seorang atlet diperlukan kerja keras dari awal sampai akhir, seperti persiapan saat latihan yang keras, mempersiapkan kondisi fisik dan tubuh mereka,

Lebih terperinci

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE 1. Psikologis, ditunjukkan dengan adanya gejala: gelisah atau resah, was-was atau berpikiran negatif, khawatir atau takut, merasa akan tertimpa bahaya atau terancam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang penting dalam kehidupan seorang wanita dan keluarga. Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila sel telur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode kehamilan dan persalinan pada wanita merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode kehamilan dan persalinan pada wanita merupakan pengalaman yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode kehamilan dan persalinan pada wanita merupakan pengalaman yang sangat penting dan tidak terlupakan. Namun kehamilan juga merupakan suatu risiko terhadap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dibahas konsep-konsep yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu : 1. Dukungan Keluarga 1.1 Defenisi Keluarga Friedman (1998) mendefenisikan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metodologi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni digilib.uns.ac.id BAB IV PEMBAHASAN A. Pembahasan Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni kelompok intervensi hypnobirthing dan kelompok kontrol didapatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS 12 BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kecemasan 1. Pengertian Kecemasan Suatu keadaan yang mengancam keberadaan kehidupan seseorang, akan menimbulkan suatu perasaan yang tidak menyenangkan pada diri orang tersebut.

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL. Skripsi PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : Amila Millatina

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hospitalisasi 1. Pengertian Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan berencana atau darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : TRI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2017 hingga 5 Maret 2017 di Panti Wreda Pengayoman Semarang. Adapun rincian pelaksanaan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA. Untuk memenuhi sebagian persyaratan EFEKTIVITAS AROMATERAPI DALAM MENURUNKAN KECEMASAN MENGHADAPI KELAHIRAN ANAK PERTAMA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : DYAH ANGGRAINI PUTRI

Lebih terperinci

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI Pedoman Wawancara 1. Latar belakang berkaitan dengan timbulnya kecemasan - Kapan anda mulai mendaftar skripsi? - Bagaimana perasaan anda ketika pertama kali mendaftar skripsi?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1

BAB I PENDAHULUAN. kecemasan yang tidak terjamin atas prosedur perawatan. 2 Menurut penelitian, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan atau keadaan khawatir dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Pertama. Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Pertama. Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Pertama 2.1.1 Pengertian Kecemasan atau dalam Bahasa Inggris adalah anxiety berasal dari Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida. BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravid,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam. kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehidupan merupakan suatu misteri yang dijalani seseorang. Pengalaman positif maupun negatif tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan seseorang. Berdasarkan pengalaman-pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. antar bangsa yang semakin nyata serta agenda pembangunan menuntut sumber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. antar bangsa yang semakin nyata serta agenda pembangunan menuntut sumber BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan bagian yang penting untuk pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Setiap negara sangat membutuhkan sumber daya manusia berkualitas, siap

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN PADA ATLET KARATE

PENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN PADA ATLET KARATE PENGARUH PELATIHAN RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN PADA ATLET KARATE Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Disusun Oleh: Fahrur Azhar Ghazalba F 100 040 023 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif, seperti yang dijelaskan oleh Arikunto (006. 1) bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Pada bab ini akan diuraikan teori tentang kecemasan, GGT, HD dan

BAB II TINJAUAN TEORI. Pada bab ini akan diuraikan teori tentang kecemasan, GGT, HD dan BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep dan Teori Terkait Pada bab ini akan diuraikan teori tentang kecemasan, GGT, HD dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien GGT yang sedang menjalani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan merupakan suatu keadaan tegang dimana kita termotivasi untuk melakukan sesuatu dan memperingatkan individu bahwa adanya ancaman yang membahayakan individu

Lebih terperinci

ANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

ANXIETY. Joko Purwanto. Oleh : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANXIETY Oleh : Joko Purwanto FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OLAHRAGA Kegiatan yang melibatkan aspek mental atau aspek psikis Man in Movement Proses Psiko-fisik A. Ketegangan &

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita. Kehamilan terjadi karena adanya proses pembuahan yaitu bertemunya sel telur wanita dengan sel spermatozoa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian Rumah Sakit Harapan Ibu Purbalingga yang merupakan salah satu Rumah Sakit Swasta kelas D milik Yayasan Islam Bani Shobari.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi pada perempuan dengan rentang usia 48 sampai 55 tahun. Masa ini sangat kompleks bagi perempuan karena berkaitan

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBERIAN PUNISHMENT OLEH GURU DENGAN KECEMASAN DI DALAM KELAS PADA SISWA KELAS VII SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT PERTAMA (SLTPN) 1 DAWE KUDUS SKRIPSI Diajukan Kepada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel tergantung (dependent) : Kecemasan ibu hamil hipertensi 2. Variabel bebas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Dimana pada masa ini sesuatu anugrah seorang anak akan hadir diantara mereka. Masa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan pertama bagi seorang wanita merupakan periode krisis dalam kehidupannya karena ia akan memiliki pengalaman baru dan berbagai macam perubahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangannya wanita tidak mungkin lepas dari menopause, karena menopause merupakan peristiwa yang pasti akan dialami oleh setiap wanita dan tidak bisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kecemasan 2.1.1 Definisi Kecemasan adalah sinyal peringatan; memperingatkan akan adanya bahaya yang akan terjadi dan memungkinkan seseorang mengambil tindakan untuk mengatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Qodriannisa Puspaningrum, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat konsentrasi yang tinggi pada atlet memiliki peranan penting untuk dilatihkan guna menunjang penampilan yang baik pada atlet serta dapat meningkatkan

Lebih terperinci

kepentingan, pengalaman masa lalu dan harapan (Robbins, 2002).

kepentingan, pengalaman masa lalu dan harapan (Robbins, 2002). BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Persepsi 1.1 Pengertian Persepsi Persepsi adalah proses dimana individu mengatur dan mengintepretasikan kesan- kesan sensori mereka guna memberikan arti bagi lingkungan

Lebih terperinci

Jenis-jenis Kecemasan

Jenis-jenis Kecemasan Jenis-jenis Kecemasan Ada tiga klasifikasi jenis kecemasan yaitu klasifikasi menurut sumber kecemasan, klasifikasi berdasarkan lamanya sifat itu menetap, klasifikasi berdasarkan dampak kecemasan. Klasifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Emosi sangat mendukung dalam kehidupan, apakah itu emosi positif atau emosi negatif. Pentingya individu mengelola emosi dalam kehidupan karena seseorang yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 KecemasanPada Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Skripsi 2.1.1 Pengertian kecemasanmahasiswa dalam menyusun proposal Skripsi Skripsi adalah tugas di akhir perkuliahan yang harus

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAGI PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Fisik dan psikis adalah satu

Lebih terperinci

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI

GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN PADA KLIEN PRA BEDAH MAYOR DI RUANG RAWAT INAP MEDIKAL BEDAH GEDUNG D LANTAI 3 RUMAH SAKIT UMUM CIBABAT CIMAHI Ibrahim N. Bolla ABSTRAK Tindakan pembedahan adalah suatu tindakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. a. Balai. b. Kesehatan. c. Olahraga. d. Lanjut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah Balai Kesehatan dan Olahraga untuk Lanjut Usia Di Solo. Untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade. Menurut Undang-Undang No. 13 tahun 1998 tentang kesejahterahaan lanjut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN SBMPTN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : AFIFAH MIFTACHUL JANNAH F100110087 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 HUBUNGAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu

I. PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat tertentu dengan tingkat yang berbeda - beda. Kecemasan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Seseorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerja merupakan sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia. Seseorang bekerja karena ada hal yang hendak dicapainya, dan berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, manusia dan pekerjaan merupakan dua sisi yang saling berkaitan dan tidak bisa dilepaskan; keduanya saling mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi atau perusahaan yang maju tentunya tidak lain didukung pula oleh sumber daya manusia yang berkualitas, baik dari segi mental, spritual maupun

Lebih terperinci