GASIFIKASI BIOMASSA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMASOK PANAS BAGI PENDINGIN ADSORPSI
|
|
- Dewi Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 GASIFIKASI BIOMASSA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMASOK PANAS BAGI PENDINGIN ADSORPSI YOGI SIRODZ GAOS 1 SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Gasifikasi Biomassa untuk Pembangkit Listrik dan Pemasok Panas bagi Pendingin Adsorpsi adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini. Bogor, Juli 2008 Yogi Sirodz Gaos NIM F
3 ABSTRACT YOGI SIRODZ GAOS. Biomass Gasificasion for Electric Generation and Waste Exhaust Gas Utilization for Adsorption System. Under direction of ARMANSYAH H. TAMBUNAN, KAMARUDDIN ABDULAH, and PRAWOTO The emergence of energy crisis recently has attracted the utilitation of alternative energy, especially the renewable one. Biomass, as one of the renewable energy resources, attract more attention due to its enamourus quantity (i.e billion ton per year). The object of this research was to study the optimal use of the biomass by designing a gasification system to produce electricity and a heat exchanger to utilize the waste heat from the exhaust gas of the engine as energy source for adsoption refrigeration. Optimum dimension of the gasifier was studied by using numerical analysis in order to have the optimal temperature distribution within the gasifier and optimum combustile gases. The heat exchanger design was simulated using polynomial equation and Kern method. The performance of the heat echanger and adsorption refrigeration was studied by using energy and exergy analysis. The dimension of the gasifier was 600 mm in reactor s diameter, 120 mm in throat diameter, and 1800 mm height. Performance test of imbert downdraft gasifier which was equiped with ash filter such as separator, gas cooler, acummulator, and cyclone was conducted using three kind of feeding chips, i.e: borneo wood, tamarind wood, and leucena wood. The best combustible gas was produced from 40 kg borneo wood, which contain 55.90% CO, 1.14% CH 4, 0.29% C 2 H 6 and 0,08% C 3 H 8, 42.90% CO 2, and the maximum temperture in oxidation zone was 1142 o C. It had MJ of combustion energy with rates kw. Dual fuel between high speed diesel oil and borneo chip wood with the fraction 60:40 had been implemented to diesel engine as a prime mover and could generate 8 kw electric power. The best performance result was at a nominal load of 6 kw with specific fuel consumption 0.32 l/kwh diesel oil and 1.98 kg/kwh wood. The dimension of heat exchanger were 10 mm diameter, 200 mm total length, 150 pcs tubes in 75 passes with thermal conductivity 385 W/m K. Heat transfer energy of the heat exchanger was 0.83 kw, water outlet 85 o C, water mass flowrate 3.42 kg/min, the highest temperature in desorption generator 79 o C, and silica gel batch 65 o C. These were good condition for adsorption proccess of methanol in generator which continued by the condensation proccess. It took 45 minutes for 500 ml methanol (98%). Exergy efficiency of the heat exchanger which operated in 120 minutes was 12.54%, meanwhile the exergy efficiency of desorption generator operated in 135 minutes was 4.04% and coefficient of performance of the adsorpsion system was 0.4. Key words: downdraft gasifier, combustible gas, heat exchanger, adsorpsion, energy, and exergy efficiency.
4 RINGKASAN YOGI SIRODZ GAOS. Gasifikasi Biomassa untuk Pembangkit Listrik dan Pemanfaatan Gas Buang sebagai Pemasok Panas bagi Pendingin Adsorpsi. Dibawah bimbingan ARMANSYAH H. TAMBUNAN, KAMARUDDIN ABDULLAH, dan PRAWOTO Kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional. Dewasa ini, minyak bumi masih berperan sebagai sumber energi utama di dalam negeri, sehingga pemakaiannya yang terus meningkat, sementara cadangannya terbatas, menyebabkan pengelolaannya harus dilakukan secara efisien. Salah satu cara mengatasi krisis energi adalah dengan menggunakan energi alternatif. Salah satu energi alternatif yang dapat dikembangkan adalah biomassa, karena jumlahnya yang cukup melimpah, yaitu sebesar juta ton. Penelitian ini bertujuan untuk merancang bangun suatu sistem yang dapat memanfaatkan biomassa menjadi energi listrik dan sumber panas bagi sistem pendingin adsorpsi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah perhitungan numerik untuk menghasilkan dimensi gasifier yang optimal, analisa gas mampu bakar tiga jenis umpan kayu, dan pendugaan distribusi suhu di gasfier. Rancangan alat penukar kalor menggunakan metode optimasi dengan persamaan polinomial pangkat empat dan metode Kern untuk mencari dimensi luas permukaan sentuh dan kinerjanya. Analisa pada mesin pendingin adsorpsi meliputi energi total yang dilepas air, energi panas yang diserap untuk proses desorpsi, persentase bobot energi pada proses desorpsi, dan eksergi generator desorpsi. Secara garis besar, sistem ini terdiri dari 3 komponen utama, yaitu: gasifier, alat penukar kalor, dan pedingin adsoprsi. Gasifier adalah reaktor yang berfungsi untuk menghasilkan gas mampu bakar. Dalam penelitian ini digunakan motor diesel berbahan bakar ganda (dual fuel) dengan fraksi 40 % gas mampu bakar dari umpan kayu dan 60 % solar. Alat penukar kalor dengan sumber panas gas buang digunakan untuk memanaskan air yang akan dimanfaatkan untuk proses pendinginan desorpsi. Pendingin desorpsi digunakan untuk pendinginan hasil pertanian. Gasifier yang digunakan pada penelitian ini memiliki diameter reaktor 600 mm, diameter throat 120 mm, dan tinggi reaktor 1800 mm. Alur kerja di gasifier adalah, pertama pengeringan umpan kayu yang diikuti dengan pembakaran umpan kayu untuk menghasilkan gas mampu bakar. Gas mampu bakar digunakan untuk mengkonversi panas menjadi energi gerak pada generator, sehingga menghasilkan listrik. Sedangkan gas buang yang merupakan hasil samping gas mampu bakar dialirkan ke alat penukar kalor untuk memanaskan air. Umpan kayu yang digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu kayu borneo, kayu lamtorogung, dan kayu asem. Ukuran ketiga kayu ini seragam, yaitu berbentuk kubus dengan dimensi (30x30x30) mm. Kayu borneo merupakan umpan kayu yang memiliki kinerja terbaik, mempunyai nilai kalor sebesar kj/kg. Sedangkan kayu asem dan kayu lamtorogung memiliki nilai kalor berturut-turut kj/kg dan kj/kg. Gasifier ini mampu membangkitkan mesin pembangkit tenaga sebesar 8 kw dan pola operasi empat jam tanpa penambahan umpan kayu.
5 Sistematika aliran fluida pada alat penukar kalor, yaitu air mengalir secara paksa melalui pipa dari atas ke bawah sedangkan gas buang mengalir melalui cangkang dari bawah ke atas menggunakan prinsip perbedaan tekanan. Optimasi luas permukaan sentuh alat penukar panas menggunakan metode simulasi persamaan polinomial pangkat empat dan metode Kern, dengan menggunakan beberapa asumsi berikut: 1) pipa lurus dengan permukaan dalam dan luar yang halus, 2) aliran air dan aliran gas buang lancar, 3) air dan gas buang pada kondisi di atas tekanan atmosfir, 4) penurunan tekanan akibat perubahan bentuk alat penukar kalor diabaikan, 5) pindah panas radiasi dari gas diabaikan, 6) pindah panas dari cangkang ke lingkungan diabaikan. Optimasi ini bertujuan untuk menghasilkan suhu air di mesin desorpsi sebesar 85 o C dengan batasan desain sebagai berikut: 1) energi air panas sebesar 1 kw, 2) laju masa air sebesar kg/s, 3) laju aliran gas kg/s. Konstruksi alat penukar kalor yang dihasilkan sebagai berikut: diamater luar pipa 10 mm, tebal 1 mm, panjang 200 mm, jumlah pipa 150 batang, 75 laluan, konduktivitas panas material pipa sebesar 385 W/m.K. Hasil pengujian menunjukkan adanya perbedaan laju massa gas buang hasil uji dengan rancangan. Laju massa gas buang hasil uji sebesar kg/s, hal ini disebabkan oleh pemakaian bahan bakar per jam kurang dari 1 l/h dan rasio udara bahan bakar kurang dari Perbandingan kinerja alat penukar kalor berdasarkan data hasil uji dan data rancangan/simulasi masing-masing sebagai berikut: U (8.44 W/m 2.K; W/m 2.K), ΔT LMTD ( o C; o C), efektivitas (1.87%; 2.49%), NTU (1.89%; 2.52%), panas yang dilepaskan fluida panas (1.0 kw; 0.84 kw), panas yang diterima fluida dingin (0.98 kw; 0.83 kw), panas yang dipindahkan (1.01 kw; 0.83 kw), efisiensi eksergi (12.54%; 24.07%). Perbedaan ini disebabkan karena sistem tidak terisolasi dengan baik dan laju masa gas buang hasil uji ( kg/s) lebih kecil daripada data rancangan/simulasi. Generator desoprsi adalah salah satu komponen mesin pendingin adsorpsi yang berfungsi sebagai kompresor pada mesin pendingin konvensional. Di generator desorpsi terjadi proses pelepasan metanol dari pori-pori silikagel (desorpsi). Proses ini membutuhkan energi panas yang didapat dari air panas yang dialirkan alat penukar kalor. Total energi panas yang dilepas air selama 135 menit berturut-turut sebesar kj, kj, dan kj. Proses desorpsi hanya menyerap energi panas 10-20% dari total energi panas yang dilepas oleh air panas selama 135 menit. Energi panas dari air digunakan untuk memanaskan generator, memanaskan silikagel, dan menguapkan metanol sehingga lepas dari pori-pori silikagel. Persentase alokasi energi panas sebagai berikut: 47.42% digunakan untuk memanaskan generator, 8.36% digunakan untuk memanaskan silikagel, dan 44.2% digunakan untuk memanaskan dan menguapkan metanol. Salah satu kinerja generator desorpsi pada penelitian ini adalah efisiensi eksergi. Berdasarkan ketiga data hasil uji, efisiensi eksergi berturut-turut sebagai berikut 3.20%, 3.70%, dan 4.04%. Efisiensi eksergi data hasil uji 30 Agustus 2007 paling besar, karena ketersediaan eksergi tertinggi sebesar kj dengan laju aliran air yang sama sebesar kg/s, sedangkan nilai kehilangan eksergi paling kecil sebesar kj. Hasil penelitian gasifikasi biomassa dari rangkaian gasifier, mesin penggerak generator, alat penukar kalor, dan mesin pendingin adsorpsi, maka kinerja optimal diperoleh dengan menggunakan umpan kayu borneo, sehingga
6 mampu mengkonversi energi termal dari campuran gas mampu bakar dengan bahan bakar solar dengan fraksi 40:60 menjadi energi listrik pada beban nominal sebesar 6 kw, efisiensi termal mesin pembangkit tenaga 15.10%, energi gas buang 6.85 kw, pemanfaatan energi gas buang melalui alat penukar kalor 0.83 kw, koefisien pindah panas menyeluruh W/m 2 K, efisiensi eksergi alat penukar kalor tertinggi 29.36%, energi yang digunakan untuk proses desorpsi (menguapkan metanol dari silikagel) sebesar kj, dan efisiensi eksergi generator desorpsi 4.04% dengan COP mesin pendingin adsorpsi 0.4 Berdasarkan penjelasan di atas, gasifikasi biomassa ini masih dapat ditingkatkan kinerjanya. Peningkatan kinerja mesin ini dapat dilakukan dengan mengisolasi sistem pada gasifier, alat penukar panas, dan generator desorpsi. Kedua, dengan menjaga pembakaran umpan kayu terjadi terus menerus selama 4 jam sehingga ketersediaan energi panas dari gas buang stabil. Kata kunci: Gasifier unggun tetap, gas mampu bakar, alat penukar kalor, adsorpsi, energi, eksergi, efisiensi.
7 Hak cipta milik IPB, tahun 2008 Hak cipta dilindungi 1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruhnya karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber: a. Penyuntingan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB 2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB.
8 GASIFIKASI BIOMASSA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMASOK PANAS BAGI PENDINGIN ADSORPSI YOGI SIRODZ GAOS Disertasi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Ilmu Keteknikan Pertanian 1 SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
9 Ujian Tertutup 12 Mei 2008 Penguji Luar Komisi : Dr. Ir. Leopold O. Nelwan, MS Ujian Terbuka 16 Juni 2008 Penguji Luar Komisi : 1. Prof. Dr. Ir. Aryadi Suwono. 2. Dr. Ir. Dyah Wulandani, M.Si.
10 Judul Disertasi : Gasifikasi Biomassa untuk Pembangkit Listrik dan Pemanfaatan Gas Buang sebagai Pemasok Panas bagi Pendingin Adsorpsi Nama : YOGI SIRODZ GAOS NIM : F Disetujui Komisi Pembimbing Prof. Dr. Ir. Armansyah H. Tambunan Ketua Prof. Dr. Kamaruddin Abdullah, MSA Anggota Prof. Dr. Ir. Prawoto, MSAE Anggota Diketahui Ketua Program Studi Ilmu Keteknikan Pertanian Dekan Sekolah Pascasarjana Prof. Dr. Ir. Armansyah H. Tambunan Prof. Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, M.S. Tanggal Ujian: 16 Juni 2008 Tanggal Lulus:
11 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat- Nya sehingga disertasi ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang berlokasi di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Pertanian IPB, dengan judul Gasifikasi Biomassa untuk Pembangkit Listrik dan Pemanfaatan Gas Buang sebagai Pemasok Panas bagi Pendingin Adsorpsi. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Armansyah H. Tambunan, MSc. selaku ketua komisi pembimbing, Bapak Prof. Dr. Kamaruddin Abdullah, MSA, dan Bapak Prof. Dr. Ir. Prawoto, MSAE., selaku anggota komisi yang telah banyak memberi saran dan bimbingan. Penulis juga menyampaikan penghargaan kepada: 1. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional yang telah memberikan bantuan berupa biaya pendidikan dan penelitian melalui program BPPS Tahun Terima kasih kepada program HPTP Pembina, Ketua, dan Pengawas Yayasan Pendidikan Islam Ibn Khaldun Bogor 4. Rektor Universitas Ibn Khaldun Bogor 5. Dekan Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor 6. Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Ibn Khaldun Bogor 7. Sri Suwartati, Galih Arya Nugraha, Anggia Angraini dan Irvan Wiradinata yang selalu memberikan dorongan dalam penyelesaian studi. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi masyarakat dan iptek. Bogor, Juni 2008 Yogi Sirodz Gaos
12 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Garut pada tanggal 4 Nopember 1951 sebagai anak kedua dari pasangan M. Gaos dan Imas Marfuah. Pendidikan sarjana ditempuh di Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Insititut Teknologi Bandung, lulus pada tahun Kesempatan untuk menempuh pendidikan Pascasarjana diperoleh pada tahun 1999 yakni di Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia dan menyelesaikannya pada tahun Pada tahun yang sama (2002) penulis meneruskan studi ke program doktor di Ilmu Keteknikan Pertanian, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Beasiswa pendidikan pascasarjana (BPPS 2002) diperoleh dari Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Selama mengikuti Program doktor (S-3), penulis telah menghasilkan karya ilmiah yang berjudul Performance Test of Small Diesel Generator by Using Downdraft Gasification telah disajikan pada Seminar Internasional di Institut Pertanian Bogor pada tanggal Agustus Artikel ilmiah yang relevan dengan bagian disertasi dengan judul Exergy Analysis on the Utilization of Exhaust Gas to Generate an Adsorption Cooling System telah disajikan pada Seminar Internasional World Renewable Energy Conference di Jakarta pada tanggal April Artikel ilmiah yang merupakan bagian dari disertasi ini, telah ditulis dan diterbitkan Jurnal Keteknikan Pertanian Vol. 21, No. 2, edisi Juni 2007 dengan judul Analisis Energi dan Sebaran Suhu pada Gasifier Unggun Tetap.
13 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvii DAFTAR ISTILAH... xix 1 PENDAHULUAN Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 6 Manfaat Penelitian... 7 Ruang Lingkup Penelitian KINERJA GASIFIER UNGGUN TETAP ALIRAN KEBAWAH Pendahuluan... 9 Bahan dan Metoda Hasil dan Pembahasan Simpulan ALAT PENUKAR KALOR UNTUK PEMANFAATAN GAS BUANG Pendahuluan Bahan dan Metoda Hasil dan Pembahasan Simpulan MESIN PENDINGIN ADSORPSI Pendahuluan Bahan dan Metoda Hasil dan Pembahasan Simpulan PEMBAHASAN UMUM SIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA
14 xiv DAFTAR TABEL Halaman 1.1 Korelasi penggunaan listrik dengan kesejahteraan masyarakat [2001] Sasaran pengembangan energi baru terbarukan Parameter teknis dan operasional dari beberapa jenis gasifier Karakteristik tipikal umpan reaktor yang digunakan untuk tujuan pembangkitan energi Persyaratan bahan bakar untuk gasifier fixed reaktor Hasil analisis proksimat dan ultimat kayu borneo, asem, dan lamtorogung Data analisis gas mampu bakar hasil gasifikasi Ketersediaan energi dan konsumsi bahan bakar Keseimbangan termal pada gasifier Nilai perhitungan entropi dan entalpi gas buang Data gas buang gasifikasi sebagai pembanding Dimensi alat penukar kalor Perbandingan karakteristik fluida Perbandingan kinerja alat penukar kalor Data perhitungan eksergi berdasarkan data simulasi Data perhitungan eksergi berdasarkan data rata-rata uji coba Perhitungan kebutuhan energi berdasarkan pendekatan kimia Data suhu hasil uji generator, metanol, fraksi air, dan silikagel Data suhu hasil uji masa air panas, generator, dan metanol selama 135 menit Perhitungan kebutuhan energi desorpsi Data laju desorpsi antara metanol-silikagel Data perhitungan eksergi berdasarkan data hasil uji Data perubahan suhu air, silikagel, dan generator Perhitungan koefisien pindah panas menyeluruh... 94
15 xv DAFTAR GAMBAR Halaman 1.1 Skenario kebutuhan energi di Indonesia Potensi biomassa di Indonesia (Sumber : Dephut.2000) Perubahan senyawa kimia pembakaran celulosa, (Prasad,1985) Hubungan suhu dengan proses pembakaran kayu Skema zona gasifikasi pada gasifier unggun tetap aliran ke bawah Skema kesetimbangan energi termal di gasifier Proses pencampuran gas mampu bakar dengan udara Kayu Lamtorogung (Leucena wood) Kayu Borneo (Borneo wood) Kayu asem (Tamarind wood) Pola suhu terhadap waktu pengujian (a) kayu borneo, (b) kayu asem, dan (c) kayu lamtorogung Pola distribusi suhu hasil uji dan simulasi Profil suhu pada zona oksidasi Profil suhu pada zona reduksi Profil suhu pada zona pirolisis Model fisik alat penukar panas aliran silang tidak campur Skema perhitungan luas permukaan sentuh alat penukar kalor Alur proses pindah panas di alat penukar kalor Diagram alir perhitungan eksergi hilang di alat penukar panas Hubungan perubahan suhu terhadap kinerja APK, data Hubungan efektivitas dengan efisiensi eksergi, data Hubungan efektivitas dengan efisiensi eksergi, data Hubungan efektivitas dengan efisiensi eksergi, data Instalasi mesin pendingin adsorpsi Diagram P-T-X Model fisik generator desorpsi Perbandingan energi dibutuhkan selama proses desorpsi Persentase energi diserap metanol-silikagel (metode 1) terhadap air Persentase energi diserap metanol-silikagel (metode 2) terhadap air... 84
16 4.7 Energi panas yang diterima metanol, data Energi panas yang diterima metanol, data Energi panas yang diterima metanol, data Energi panas yang diterima fraksi air, data Energi panas yang diterima fraksi air, data Energi panas yang diterima fraksi air, data Grafik konsentrasi metanol terhadap silikagel Perubahan efisiensi eksergi terhadap waktu Skema gasifikasi biomassa dengan umpan kayu untuk pembangkit listrik dan pendingin adsorpsi Bobot pengunaan energi pada proses desorpsi xvi
17 xvii DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Simulasi zona oksidasi gasifier downdraft dengan umpan kayu Simulasi zona reduksi gasifier downdraft dengan umpan kayu Penyelesaian secara numerik koefisien perpindahan panas dalam gasifier Menetukan parameter matriks sifat fisik dan termodinamik gasifier Perhitungan koefisien pindah panas Menetukan parameter sifat fisik dan termodinamik gasifier unggun tetap Model fisik APK exchanger gas buang Perhitungan performansi APK gas buang Perhitungan pressure drop Perhitungan parameter kinerja APK gas buang Simulasi dengan persamaan polynomial pada APK gas buang Optimasi pemilihan diameter pipa Data pengujian APK gas buang Sifat termodinamik bahan bakar Perhitungan efisiensi eksergi APK data simulasi Perhitungan energi dan efisiensi termal Sifat termodinamik gas buang Perhitungan energi yang dibutuhkan metanol, silikagel dan generator selama desorpsi (data 1) Perhitungan energi yang dibutuhkan metanol, silikagel dan generator selama desorpsi (data 2) Perhitungan energi yang dibutuhkan metanol, silikagel dan generator selama desorpsi (data 3) Perhitungan efisiensi eksergi APK data hasil uji Perhitungan eksergi berdasarkan data Cp dan suhu (data 1) Perhitungan eksergi berdasarkan data Cp dan suhu (data 2) Perhitungan eksergi berdasarkan data Cp dan suhu (data 3) Perhitungan koefisien pindah panas generator, kondensor, evaporator Biaya pembuatan gasifikasi Biomassa Perhitungan arus kas Perhitungan biaya bunga
18 xviii 29 Perhitungan EAT dan proceeds Perhitungan WACC Perhitungan NPV Perhitungan IRR Perhitungan PP Perhitungan cavital budgetting decision Perhitungan tekno ekonomi Digram alir perhitungan performansi APK data simulasi Digram alir perhitungan performansi APK data hasil uji Gambar potongan gasifier Photo Dokumentasi Penelitian
19 xix DAFTAR ISTILAH A(T) = variable, fungsi dari suhu adsorbent Ac = luas penampang pipa, m 2 Ao = luas permukaan sentuh pipa, m 2 A r = luas penampang, m 2 As = luas penampang aliran cangkang, m 2 B = jarak antara baffle B (T) = variable, fungsi dari suhu adsorbent C = jarak antara permukaan luar pipa, m c p cp, cold c p,m (T) cp g cp sg c v,m (T) D D c De di do d p d p d p Ds E hot E w1,in E w1,out E w1,w2, in E w1,w2, out E w2,in E w2,out Ex C,in Ex C,out Ex H,in Ex H,out = panas jenis gas, Kj/kg.K = panas jenis fluida dingin, J/kg. K = panas spesifik metanol pada tekanan konstan, J/kg.K = panas jenis generator, J/kg.K = panas jenis silikagel, J/kg K = panas spesifik cairan metanol pada volume konstan, J/kg.K = diameter gasifier, mm = diameter cyclone, m = diameter equivalent cangkang, m = diameter dalam pipa, m = diameter luar pipa, m = diameter partikel, micron = diameter takikan, m = diameter takikan, m = diameter cangkang, m = eksergi tersedia pada sisi air panas, J = energi air di inlet selubung dalam generator, J = energi air di oulet selubung dalam generator, J = eksergi tersedia air panas di sisi inlet generator desorpsi = eksergi air panas di sisi outlet generator desorpsi = energi air di inlet selubung luar generator, J = energi air di oulet selubung luar generator, J = eksergi fluida dingin di sisi inlet, W = eksergi fluida dingin di sisi outlet, W = eksergi tersedia fluida panas di sisi inlet, W = eksergi hilang fluida panas di sisi outlet, W
20 xx Ex, loss = eksergi hilang, W Ex c = eksergi diserap oleh fluida dingin, W f = gesekan fluida di sisi pipa g = percepatan gravitasi, m/s 2 h = lebar gasifier, m h C,in = entalpi fluida dingin di sisi inlet, J/kg h C,out = entalpi fluida dingin di sisi outlet, J/kg h H,in = entalpi fluida panas di sisi inlet, J/kg h H,out = entalpi fluida panas di sisi outlet, J/kg h 1 = entalpi gas mampu bakar masuk, kj/kg h 2 = entalpi udara masuk, kj/kg h 3 = entalpi campuran gas mampu bakar dan udara keluar, kj/kg Ha = panas laten adsorpsi, J/K ha = panas laten jenis adsorpsi, J/kg.K Hd = panas laten desorpsi, J/K hd = panas laten jenis desorpsi, J/kg.K H f = tinggi gasifier, m hi = koefisien perpindahan panas fluida di sisi pipa, W/m 2.K H ig = nilai kalor campuran gas dengan udara, kj/m 3 H mf = tinggi minimum gasifier, m ho = koefisien perpindahan panas di sisi luar pipa, W/m 2.K ho = entalpi lingkungan, J/s.kg h w1,in = entalpi air panas di sisi inlet selubung dalam generator desorpsi, J/kg h w1,in = entalpi air di sisi inlet selubung dalam generator, J/kg h w1,out = entalpi air di sisi outlet selubung dalam generator, J/kg h w1,out = entalpi air panas di sisi outlet selubung dalam generator desorpsi, J/kg h w2,in = entalpi air di sisi inlet selubung luar generator, J/kg h w2,in = entalpi air panas di sisi inlet selubung luar generator desorpsi, J/kg h w2,out = entalpi air di sisi outlet selubung luar generator, J/kg h w2,out = entalpi air panas di sisi outlet selubung luar generator desorpsi, J/kg kt = koefisien konduksi bahan pipa, W/m.K L = panjang gasifier, m L = panjang per pipa, m m = jumlah mol, mol m = jumlah mol per jam dari masing-masing gas N 2 dan O 2, kg mol
21 xxi m 1 m 2 m 3 m c m g m h, in m h, out = laju aliran gas mampu bakar masuk, kg/s = laju aliran udara masuk, kg/s = laju aliran campuran gas mampu bakar dan udara keluar, kg/s = laju masa fluida dingin, kg/s = masa generator, kg = laju masa fluida panas di sisi inlet, kg/s = laju masa fluida panas di sisi outlet, kg/s ms = laju masa fluida di sisi cangkang, kg/s m sg = massa adsorben silika gel, kg. m w1,in = masa air keluar dari selubung dalam generator, kg m w1,in = masa air masuk ke selubung dalam generator, kg m w2,in = masa air keluar dari selubung luar generator, kg m w2,in = masa air masuk ke selubung luar generator, kg Nt = jumlah pipa, pcs NTU = number transfer unit alat penukar kalor Nut = number transfer unit di sisi pipa P = daya keluaran yang diukur pada terminal generator, kj/h P = tekanan dari adsorben (silica gel/generator), Pa PR = rasio antara pipa Prs = prandtl number di sisi cangkang Pt = jarak antara dua titik pusat pipa yang berdekatan, m Q = kemampuan pindah panas alat penukar kalor, W Q 1 = panas sensibel yang diperlukan oleh silikagel selama proses desorpsi, J Q 2 = panas sensibel yang diperlukan generator selama proses desorpsi, J Q 3 = panas sensibel yang dibutuhkan metanol untuk meningkatkan suhu awal menjadi suhu penguapan selama proses desorpsi,j Q cold = kalor yang diterima di sisi fluida dingin, W Q des = Energi yang dibutuhkan metanol, silika gel dan genertor selama proses desorpsi, J Q g = panas sensibel generator, J Q hot = panas yang dilepas oleh fluida panas, W Q m = panas sensibel metanol, J Q sg = panas sensibel silikagel, J R = jari-jari gasifier, m R = tetapan gas untuk uap metanol R 298K = energi reaksi pada suhu stándar yang terjadi di dalam ruang bakar, kj/h Res = bilangan renold di sisi cangkang
22 Ret = reynold number di sisi pipa s C,in = entropi fluida dingin di sisi inlet, J/kg.K s C,out = entropi fluida dingin di sisi outlet, J/kg.K s H,in = entropi fluida panas di sisi inlet, J/kg.K s H,out = entropi fluida panas di sisi outlet, J/kg.K s 1 = entropi gas mampu bakar masuk, kj/kg.k s 2 = entropi udara masuk, kj/kg.k s 3 = entropi campuran gas mampu bakar dan udara keluar, kj/kg.k S c = laju volume energi panas hasil dari reaksi pembakaran, W/m 3 S c1 = laju volume energi panas yang dihasilkan oleh reaksi pembakaran pada sisi masuk reaktor, W/m3 S gen = total entropi pembentukan di generator desorpsi, J/kg.K S in = total entropi masuk pada generator desorpsi, J/kg.K so = entropi lingkungan, J/kg.K S out = total entropi keluar pada generator desorpsi, J/kg.K s w1,in = entropi air panas di sisi inlet selubung dalam generator, J/kg.K s w1,out = entropi air panas di sisi outlet selubung dalam generator, J/kg.K s w2,in = entropi air panas di sisi inlet selubung luar generator, J/kg.K s w2,out = entropi air panas di sisi outlet selubung luar generator, J/kg.K T = suhu dari adsorben C T = suhu gas di cyclone, K T = suhu keluar gasifier, C T = suhu adsorben, K T 1 = suhu masuk gasifier, C T 1 = suhu udara masuk ke unit pencampur, K T a1 = suhu akhir proses adsorpsi (pendinginan), o C Tc,i = suhu fluida dingin masuk, K Tc,o = suhu fluida dingin keluar, K Tg = kenaikan suhu generator, K Tg = kenaikan suhu metanol, K T g1 = suhu akhir proses desorpsi (pemanasan), o C Th,i = suhu fluida panas masuk, K Th,o = suhu fluida panas keluar, K To = suhu lingkungan, K T o = suhu lingkungan, C T s = suhu jenuh dari refrigeran, C U = pindah panas menyeluruh, W/m 2.K xxii
23 xxiii U mf Us v v 1 V CH4 V CO V H2 vt w W rev X 1 X 2 X destroyed X in X out = kecepatan minimum yang diijinkan, m/s = kecepatan gas yang diijinkan untuk gasifikasi, m/s = kecepatan gas masuk, m/s = superficial gas velocity, m/s = fraksi volume metana dalam gas = fraksi volume karbon monoksida didalam gas. = fraksi volume hidrogen dalam gas = kecepatan fluida di sisi pipa, m/s = laju masa, kg/s = kerja reversible per waktu, kw = fraksi metanol pada suhu Ta2-Tg1 = fraksi metanol pada suhu Tg1-Tg2 = total eksergi pemusnahan pada generator desorpsi, J = total eksergi masuk pada generator desorpsi, J = total eksergi keluar pada generator desorpsi, J ΔH = nilai kalor pembakaran, kj/m 3 ΔH 1 = entalphi udara yang masuk unit pencampur, kj/kg ΔH 2 = entalphi gas hasil gasifikasi yang masuk unit pencampur, kj/kg ΔH 3 = entalphi gas buang yang keluar motor diesel, kj/kg ΔH 4 = entalphi yang dibawa oleh fluida pendingin, kj/kg ΔLMTD = Log mean temperature difference ΔP = kerugian tekanan gas di cyclone, Pa ΔS sistem = perubahan entropi sistem di generator desorpsi, J/kg.K Δt cold = perubahan suhu fluida dingin, K ΔU silikagel- MeOH-Gen = perubahan energi dalam silikagel-metanol-generator, J ΔU sistem = Perubahan energi dalam silikagel-metanol, J Δx sistem = perubahan eksergi pada sistem generator desorpsi, J ε = efektivitas alat penukar kalor, % η Ex = efisiensi eksergi, % μ = viskositas kinematik gas, kg/m.s μs = viskositas fluida di sisi cangkang, kg/m.s μt = viskositas fluida di sisi pipa, kg/m.s ρ1 = densitas bahan yang dibakar, kg/m 3 ρ g = massa jenis gas, kg/m 3 ρ p = masa jenis partikel, kg/m 3 ρ s = massa jenis partikel gas, kg/m 3
24 xxiv ρt = masa jenis fluida di sisi pipa, kg/m 3 Ф m = laju aliran gas stokiometrik pada gasifier, m 3 /s
GASIFIKASI BIOMASSA UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN PEMANFAATAN GAS BUANG SEBAGAI PEMASOK PANAS BAGI PENDINGIN ADSORPSI
GASIFIKASI BIOMASSA UNUK PEMBANGKI LISRIK DAN PEMANFAAAN GAS BUANG SEBAGAI PEMASOK PANAS BAGI PENDINGIN ADSORPSI YOGI SIRODZ GAOS SEKOLAH PASCASARJANA INSIU PERANIAN BOGOR 0 0 8 PERNYAAAN MENGENAI DISERASI
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan nasional. Dewasa ini, minyak bumi masih berperan sebagai sumber energi utama di dalam negeri, sehingga
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH
PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH Oleh : ASHARI HUTOMO (2109.105.001) Pembimbing : Dr. Bambang
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi 2.2 Sistem Pasteurisasi HTST dan Pemanfaatan Panas Kondensor
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pasteurisasi Pasteurisasi ialah proses pemanasan bahan makanan, biasanya berbentuk cairan dengan temperatur dan waktu tertentu dan kemudian langsung didinginkan secepatnya. Proses
Lebih terperinciOleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.
Karakterisasi Proses Gasifikasi Downdraft Berbahan Baku Sekam Padi Dengan Desain Sistem Pemasukan Biomassa Secara Kontinyu Dengan Variasi Air Fuel Ratio Oleh : Dimas Setiawan (2105100096) Pembimbing :
Lebih terperinciKAJIAN EKSERGI PADA MESIN PENDINGIN ADSORPSI INTERMITTEN MENGGUNAKAN PASANGAN SILICAGEL METHANOL BAYU RUDIYANTO
KAJIAN EKSERGI PADA MESIN PENDINGIN ADSORPSI INTERMITTEN MENGGUNAKAN PASANGAN SILICAGEL METHANOL BAYU RUDIYANTO SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 KAJIAN EKSERGI PADA MESIN PENDINGIN
Lebih terperinciKarakterisasi Gasifikasi Biomassa Sampah pada Reaktor Downdraft Sistem Batch dengan Variasi Air Fuel Ratio
Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Sampah pada Reaktor Downdraft Sistem Batch dengan Variasi Air Fuel Ratio Oleh : Rada Hangga Frandika (2105100135) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT. Kebutuhan
Lebih terperinciDOSEN PEMBIMBING : PROF. Dr. Ir. DJATMKO INCHANI,M.Eng. oleh: GALUH CANDRA PERMANA
PERANCANGAN DAN ANALISA PERFORMANSI SISTEM KOMPRESI PENDINGIN ABSORPSI DENGAN MEMANFAATKAN PANAS GAS BUANG MESIN DIESEL PADA KAPAL NELAYAN IKAN MENGGUNAKAN REFRIGERANT AMMONIA-WATER (NH 3 -H 2 O) DOSEN
Lebih terperinciANALISA PERPINDAHAN KALOR PADA KONDENSOR PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
ANALISA PERPINDAHAN KALOR PADA KONDENSOR PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan menyelesaikan Program Strata Satu (S1) pada program Studi Teknik Mesin Oleh N a m a : CHOLID
Lebih terperinciUJI KINERJA REAKTOR GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT PADA BERBAGAI VARIASI DEBIT UDARA
UJI KINERJA REAKTOR GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT PADA BERBAGAI VARIASI DEBIT UDARA SKRIPSI Oleh SISKA ARIANTI NIM 081710201056 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2014) ISSN: ( Print) B-91
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (214) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) B-91 Studi Eksperimen Pengaruh Variasi Kecepatan Udara Terhadap Performa Heat Exchanger Jenis Compact Heat Exchanger (Radiator)
Lebih terperinciRe-design dan Modifikasi Generator Cooler Heat Exchanger PLTP Kamojang Untuk Meningkatkan Performasi.
Re-design dan Modifikasi Generator Cooler Heat Exchanger PLTP Kamojang Untuk Meningkatkan Performasi. Nama : Ria Mahmudah NRP : 2109100703 Dosen pembimbing : Prof.Dr.Ir.Djatmiko Ichsani, M.Eng 1 Latar
Lebih terperinciOLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.
PENGARUH VARIASI PERBANDINGAN UDARA- BAHAN BAKAR TERHADAP KUALITAS API PADA GASIFIKASI REAKTOR DOWNDRAFT DENGAN SUPLAI BIOMASSA SERABUT KELAPA SECARA KONTINYU OLEH : SHOLEHUL HADI (2108 100 701) DOSEN
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR MODIFIKASI KONDENSOR SISTEM DISTILASI ETANOL DENGAN MENAMBAHKAN SISTEM SIRKULASI AIR PENDINGIN
LAPORAN TUGAS AKHIR MODIFIKASI KONDENSOR SISTEM DISTILASI ETANOL DENGAN MENAMBAHKAN SISTEM SIRKULASI AIR PENDINGIN Disusun oleh: BENNY ADAM DEKA HERMI AGUSTINA DONSIUS GINANJAR ADY GUNAWAN I8311007 I8311009
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERCOBAAN KUALITAS ETHYLENE DAN AIR PADA ALAT PERPINDAHAN PANAS DENGAN SIMULASI ALIRAN FLUIDA
PERCOBAAN KUALITAS ETHYLENE DAN AIR PADA ALAT PERPINDAHAN PANAS DENGAN SIMULASI ALIRAN FLUIDA Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK SIMULASI SATU UNIT MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI YANG DIGERAKKAN ENERGI SURYA DENGAN LUAS KOLEKTOR 1,5 m 2
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK UNTUK SIMULASI SATU UNIT MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI YANG DIGERAKKAN ENERGI SURYA DENGAN LUAS KOLEKTOR 1,5 m 2 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Tabel 2.1 Daya tumbuh benih kedelai dengan kadar air dan temperatur yang berbeda
BAB II DASAR TEORI 2.1 Benih Kedelai Penyimpanan benih dimaksudkan untuk mendapatkan benih berkualitas. Kualitas benih yang dapat mempengaruhi kualitas bibit yang dihubungkan dengan aspek penyimpanan adalah
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juni 2007 Mei 2008 di Laboratorium Energi dan Elektrifikasi Kampus IPB, Bogor. 2. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. Pengujian alat pendingin..., Khalif Imami, FT UI, 2008
BAB II DASAR TEORI 2.1 ADSORPSI Adsorpsi adalah proses yang terjadi ketika gas atau cairan berkumpul atau terhimpun pada permukaan benda padat, dan apabila interaksi antara gas atau cairan yang terhimpun
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas
LAMPIRAN 49 Lampiran 1. Perhitungan kebutuhan panas 1. Jumlah Air yang Harus Diuapkan = = = 180 = 72.4 Air yang harus diuapkan (w v ) = 180 72.4 = 107.6 kg Laju penguapan (Ẇ v ) = 107.6 / (32 x 3600) =
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan Alat Bahan 3.3 Prosedur Penelitian
17 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Desember 2010 sampai dengan Juni 2011, bertempat di Laboratorium Surya, Bagian Teknik Energi Terbarukan, Departemen
Lebih terperinciANALISIS KEEFEKTIFAN ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE SATU LALUAN CANGKANG DUA LALUAN TABUNG SEBAGAI PENDINGINAN OLI DENGAN FLUIDA PENDINGIN AIR
ANALISIS KEEFEKTIFAN ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL AND TUBE SATU LALUAN CANGKANG DUA LALUAN TABUNG SEBAGAI PENDINGINAN OLI DENGAN FLUIDA PENDINGIN AIR SKRIPSI Skripsi yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin pendingin atau kondensor adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Adapun sistem mesin pendingin yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR GRAFIK...xiii. DAFTAR TABEL... xv. NOMENCLATURE...
JUDUL LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iv... vi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR GRAFIK...xiii DAFTAR TABEL... xv NOMENCLATURE... xvi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR
ANALISIS KINERJA COOLANT PADA RADIATOR Alexander Clifford, Abrar Riza dan Steven Darmawan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara e-mail: Alexander.clifford@hotmail.co.id Abstract:
Lebih terperinciKAJIAN PERFORMANSI MESIN PENDINGIN ABSORPSI INTERMITTEN MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA AMMONIA AIR MOCHAMMAD NURUDDIN
KAJIAN PERFORMANSI MESIN PENDINGIN ABSORPSI INTERMITTEN MENGGUNAKAN FLUIDA KERJA AMMONIA AIR MOCHAMMAD NURUDDIN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
Lebih terperinciANALISIS EKSERGI PENGGUNAAN REFRIGERAN PADA SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP. Oleh : SANTI ROSELINDA SILALAHI F
ANALISIS EKSERGI PENGGUNAAN REFRIGERAN PADA SISTEM REFRIGERASI KOMPRESI UAP Oleh : SANTI ROSELINDA SILALAHI F14101107 2006 DEPARTEMEN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciDEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016
RANCANG BANGUN GENERATOR PADA MESIN PENDINGIN MENGGUNAKAN SIKLUS ABSORPSI MEMANFAATKAN PANAS BUANG MOTOR BAKAR DENGAN PASANGAN REFRIJERAN - ABSORBEN AMONIA-AIR Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Lebih terperinciANALISA KINERJA ALAT PENUKAR KALOR JENIS PIPA GANDA
ANALISA KINERJA ALAT PENUKAR KALOR JENIS PIPA GANDA Oleh Audri Deacy Cappenberg Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta ABSTRAK Pengujian Alat Penukar Panas Jenis Pipa Ganda Dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada proses pengeringan pada umumnya dilakukan dengan cara penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air. Pengeringan dengan cara penjemuran
Lebih terperinciRANCANG BANGUN EVAPORATOR UNTUK MESIN PENGERING PAKAIAN SISTEM POMPA KALOR DENGAN DAYA 1PK SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi
RANCANG BANGUN EVAPORATOR UNTUK MESIN PENGERING PAKAIAN SISTEM POMPA KALOR DENGAN DAYA 1PK SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik TYSON MARUDUT MANURUNG NIM
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PEMBUAT ES BALOK KAPASITAS 2 TON PERHARI UNTUK MENGAWETKAN IKAN NELAYAN DI PANTAI MEULABOH ACEH
TUGAS AKHIR PERANCANGAN MESIN PEMBUAT ES BALOK KAPASITAS 2 TON PERHARI UNTUK MENGAWETKAN IKAN NELAYAN DI PANTAI MEULABOH ACEH Diajukan guna melengkapi sebagaian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata
Lebih terperinciOPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL
OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL Karnowo 1, S.Anis 1, Wahyudi 1, W.D.Rengga 2 Jurusan Teknik Mesin 1, Teknik Kimia Fakultas Teknik 2 Universitas Negeri
Lebih terperinciSTUDI KOMPARASI KINERJA MESIN BERBAHAN BAKAR SOLAR DAN CPO DENGAN PEMANASAN AWAL SKRIPSI
STUDI KOMPARASI KINERJA MESIN BERBAHAN BAKAR SOLAR DAN CPO DENGAN PEMANASAN AWAL SKRIPSI Oleh : ASKHA KUSUMA PUTRA 0404020134 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi Tulen yang berperan dalam proses pengeringan biji kopi untuk menghasilkan kopi bubuk TULEN. Biji
Lebih terperinciANALISA DESAIN DAN PERFORMA KONDENSOR PADA SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI UNTUK KAPAL PERIKANAN
ANALISA DESAIN DAN PERFORMA KONDENSOR PADA SISTEM REFRIGERASI ABSORPSI UNTUK KAPAL PERIKANAN Jurusan Teknik Sistem Perkapalan Fakultas Teknologi Keluatan Institut Teknolgi Sepuluh Nopember Surabaya 2011
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Properti Termodinamika Refrigeran Untuk menduga sifat-sifat termofisik masing-masing refrigeran dibutuhkan data-data termodinamik yang diambil dari program REFPROP 6.. Sedangkan
Lebih terperinciTugas Akhir. Perancangan Hydraulic Oil Cooler. bagi Mesin Injection Stretch Blow Molding
Tugas Akhir Perancangan Hydraulic Oil Cooler bagi Mesin Injection Stretch Blow Molding Diajukan Guna Memenuhi Syarat Kelulusan Mata Kuliah Tugas Akhir Pada Program Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh:
Lebih terperinciPENERAPAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER UNTUK PENENTUAN KINERJA PENUKAR KALOR
PENERAPAN PERANGKAT LUNAK KOMPUTER UNTUK PENENTUAN KINERJA PENUKAR KALOR Sugiyanto 1, Cokorda Prapti Mahandari 2, Dita Satyadarma 3. Jurusan Teknik Mesin Universitas Gunadarma Jln Margonda Raya 100 Depok.
Lebih terperinciKARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW
KARAKTERISASI UNJUK KERJA SISTEM DUAL FUEL GASIFIER DOWNDRAFT SERBUK KAYU DAN DIESEL ENGINE GENERATOR SET 3 KW Suliono 1) dan Bambang Sudarmanta 2) 1) Program Studi Magister Rekayasa Energi, Fakultas Teknologi
Lebih terperinciANALISIS ENERGI DAN EKSERGI PADA PRODUKSI BIODIESEL BERBAHAN BAKU CPO (Crude Palm oil) RISWANTI SIGALINGGING
ANALISIS ENERGI DAN EKSERGI PADA PRODUKSI BIODIESEL BERBAHAN BAKU CPO (Crude Palm oil) RISWANTI SIGALINGGING SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008 i PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Dasar Perpindahan Kalor Perpindahan kalor terjadi karena adanya perbedaan suhu, kalor akan mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat suhu rendah. Perpindahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dijabarkan mengenai penukar panas (heat exchanger), mekanisme perpindahan panas pada heat exchanger, konfigurasi aliran fluida, shell and tube heat exchanger,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengeringan Pengeringan adalah proses mengurangi kadar air dari suatu bahan [1]. Dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan air ke udara karena perbedaan kandungan
Lebih terperinciMETODE BEDA HINGGA DALAM PENENTUAN DISTRIBUSI TEKANAN, ENTALPI DAN TEMPERATUR RESERVOIR PANAS BUMI FASA TUNGGAL
METODE BEDA HINGGA DALAM PENENTUAN DISTRIBUSI TEKANAN, ENTALPI DAN TEMPERATUR RESERVOIR PANAS BUMI FASA TUNGGAL TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan tahap sarjana pada
Lebih terperinciANALISIS EFEKTIFITAS ALAT PENUKAR KALOR SHELL & TUBE DENGAN MEDIUM AIR SEBAGAI FLUIDA PANAS DAN METHANOL SEBAGAI FLUIDA DINGIN
ANALISIS EFEKTIFITAS ALAT PENUKAR KALOR SHELL & TUBE DENGAN MEDIUM AIR SEBAGAI FLUIDA PANAS DAN METHANOL SEBAGAI FLUIDA DINGIN SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciMODIFIKASI DAN PENGUJIAN EVAPORATOR MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI YANG DIGERAKKAN ENERGI SURYA
MODIFIKASI DAN PENGUJIAN EVAPORATOR MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI YANG DIGERAKKAN ENERGI SURYA SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik JUNIUS MANURUNG NIM.
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol No. 2 Mei 214; 65-71 ANALISIS PERUBAHAN TEKANAN VAKUM KONDENSOR TERHADAP KINERJA KONDENSOR DI PLTU TANJUNG JATI B UNIT 1 Anggun Sukarno 1) Bono 2), Budhi Prasetyo 2) 1)
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
27 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Alat Penukar Panas Alat penukar panas yang dirancang merupakan tipe pipa ganda dengan arah aliran fluida berlawanan. Alat penukar panas difungsikan sebagai pengganti peran
Lebih terperinciPENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI
PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh
Lebih terperinciRANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE NON FIN SATU PASS, SHELL TIGA PASS UNTUK MESIN PENGERING EMPON-EMPON
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN HEAT EXCHANGER TUBE NON FIN SATU PASS, SHELL TIGA PASS UNTUK MESIN PENGERING EMPON-EMPON Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Studi Strara 1 Pada Jurusan Teknik
Lebih terperinciDESAIN DAN ANALISA PERFORMA GENERATOR PADA REFRIGERASI ABSORBSI UNTUK KAPAL PERIKANAN
DESAIN DAN ANALISA PERFORMA GENERATOR PADA REFRIGERASI ABSORBSI UNTUK KAPAL PERIKANAN Oleh: Dhony Prabowo Setyawan Dosen pembimbing : Ir. Alam Baheramsyah, Msc. Abstrak Nelayan tradisional Indonesia menggunakan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN FILTER DENGAN MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA, ZEOLIT DAN SILICA GEL TERHADAP GAS YANG DIHASILKAN DARI REAKTOR GASIFIKASI
TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN FILTER DENGAN MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA, ZEOLIT DAN SILICA GEL TERHADAP GAS YANG DIHASILKAN DARI REAKTOR GASIFIKASI Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Program
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR-BIODIESEL (MINYAK JELANTAH) TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR DIESEL
PENGARUH VARIASI PERBANDINGAN BAHAN BAKAR SOLAR-BIODIESEL (MINYAK JELANTAH) TERHADAP UNJUK KERJA PADA MOTOR DIESEL SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memproleh Gelar Sarjana Teknik IKHSAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... x DAFTAR NOTASI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR
27 BAB IV PEMILIHAN SISTEM PEMANASAN AIR 4.1 Pemilihan Sistem Pemanasan Air Terdapat beberapa alternatif sistem pemanasan air yang dapat dilakukan, seperti yang telah dijelaskan dalam subbab 2.2.1 mengenai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI.1 Latar Belakang Pengkondisian udaraa pada kendaraan mengatur mengenai kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara dalam ruangan. Pengkondisian ini bertujuan bukan saja sebagai penyejuk
Lebih terperinciPerencanaan Mesin Pendingin Absorbsi (Lithium Bromide) memanfaatkan Waste Energy di PT. PJB Paiton dengan tinjauan secara thermodinamika
Perencanaan Mesin Pendingin Absorbsi (Lithium Bromide) memanfaatkan Waste Energy di PT. PJB Paiton dengan tinjauan secara thermodinamika Muhamad dangga A 2108 100 522 Dosen Pembimbing : Ary Bachtiar Krishna
Lebih terperinciPENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER. MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI
PENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh : TRI
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Assalamu alaikum warohmatullah wabarokatuh. dapat menyelesaikan Skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum warohmatullah wabarokatuh. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-nya. Shalawat serta salam penulis junjung kepada Nabi Muhammad
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN ANALISA PERFORMANCE COMPACT HEAT EXCHANGER LOUVERED FIN FLAT TUBE UNTUK PEMANFAATAN WASTE ENERGY
Tugas Akhir STUDI EKSPERIMEN ANALISA PERFORMANCE COMPACT HEAT EXCHANGER LOUVERED FIN FLAT TUBE UNTUK PEMANFAATAN WASTE ENERGY Oleh: Taqwim Ismail 2111.105.007 Dosen Pembimbing: Ary Bachtiar K. P, ST.,
Lebih terperinciAnalisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-137 Analisa Pengaruh Variasi Pinch Point dan Approach Point terhadap Performa HRSG Tipe Dual Pressure Ryan Hidayat dan Bambang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN
56 BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Analisa Varian Prinsip Solusi Pada Varian Pertama dari cover diikatkan dengan tabung pirolisis menggunakan 3 buah toggle clamp, sehingga mudah dan sederhana dalam
Lebih terperinciOLEH : NANDANA DWI PRABOWO ( ) DOSEN PEMBIMBING : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.
OLEH : NANDANA DWI PRABOWO (2109 105 019) DOSEN PEMBIMBING : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT. JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Krisis bahan
Lebih terperinciANALISA PEMANFAATAN PANAS BUANG GENSET GAS UNTUK ABSORPTION CHILLER SEBAGAI IMPLEMENTASI EFISIENSI ENERGI HALAMAN JUDUL
ANALISA PEMANFAATAN PANAS BUANG GENSET GAS UNTUK ABSORPTION CHILLER SEBAGAI IMPLEMENTASI EFISIENSI ENERGI HALAMAN JUDUL Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMANSI PADA CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED
SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMANSI PADA CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED Oleh : I KETUT WIJAYA NIM : 1119351025 JURUSAN TEKNIK MESIN NON REGULER FAKULTAS
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MESIN AC SPLIT 2 PK. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu ( S-1 ) Teknik Mesin
TUGAS AKHIR PERANCANGAN ULANG MESIN AC SPLIT 2 PK Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Mencapai Gelar Strata Satu ( S-1 ) Teknik Mesin U N I V E R S I T A S MERCU BUANA Disusun oleh : Nama : Ari Siswoyo
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH
ANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii SURAT PERNYATAAN... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii
Lebih terperinciStudi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air
Studi Eksperimen Pemanfaatan Panas Buang Kondensor untuk Pemanas Air Arif Kurniawan Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang E-mail : arifqyu@gmail.com Abstrak. Pada bagian mesin pendingin
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH KECEPATAN ALIRAN FLUIDA TERHADAP EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER JENIS SHELL AND TUBE
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH KECEPATAN ALIRAN FLUIDA TERHADAP EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA HEAT EXCHANGER JENIS SHELL AND TUBE Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Kurikulum Sarjana Strata Satu (S-1)
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI
BAB II DASAR TEORI 2.1 Penyimpanan Energi Termal Es merupakan dasar dari sistem penyimpanan energi termal di mana telah menarik banyak perhatian selama beberapa dekade terakhir. Alasan terutama dari penggunaan
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH
MODEL MATEMATIKA UNTUK PERUBAHAN SUHU DAN KONSENTRASI DOPANT PADA PEMBENTUKAN SERAT OPTIK MIFTAHUL JANNAH SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON
EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 10 No. 3 September 2014; 78-83 ANALISIS PERPINDAHAN PANAS PADA GAS TURBINE CLOSED COOLING WATER HEAT EXCHANGER DI SEKTOR PEMBANGKITAN PLTGU CILEGON F. Gatot Sumarno, Slamet
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: ( Print) B-192
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-192 Studi Numerik Pengaruh Baffle Inclination pada Alat Penukar Kalor Tipe Shell and Tube terhadap Aliran Fluida dan Perpindahan
Lebih terperinciSISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2
SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2 Oleh : I Gede Sudiantara Pembimbing : Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST.,Masc.,Ph.D. I Gusti Ngurah Putu Tenaya,
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI
TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI KARAKTERISASI GASIFIKASI BIOMASSA SERPIHAN KAYU PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH DENGAN VARIASI AIR FUEL RATIO (AFR) DAN UKURAN BIOMASSA OLEH : FERRY ARDIANTO (2109 105 039)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kondensor Kondensor adalah suatu alat untuk terjadinya kondensasi refrigeran uap dari kompresor dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi. Kondensor sebagai alat penukar
Lebih terperinciSKRIPSI ALAT PENUKAR KALOR
SKRIPSI ALAT PENUKAR KALOR PERANCANGAN HEAT EXCHANGER TYPE SHELL AND TUBE UNTUK AFTERCOOLER KOMPRESSOR DENGAN KAPASITAS 8000 m 3 /hr PADA TEKANAN 26,5 BAR OLEH : FRANKY S SIREGAR NIM : 080421005 PROGRAM
Lebih terperinciANALISA PENGARUH VARIASI LAJU ALIRAN UDARA TERHADAP EFEKTIVITAS HEAT EXCHANGER MEMANFAATKAN ENERGI PANAS LPG
ANALISA PENGARUH VARIASI LAJU ALIRAN UDARA TERHADAP EFEKTIVITAS HEAT EXCHANGER MEMANFAATKAN ENERGI PANAS LPG Oleh : I Made Agus Wirawan Pembimbing : Ir. Hendra Wijaksana, M.Sc. Ketut Astawa, ST., MT. ABSTRAK
Lebih terperinciIII.METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk
III.METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pabrik Kopi Tulen Lampung Barat untuk melakukan pengujian dan pengambilan data serta penulisan laporan akhir dari Juli
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA.1 Teori Pengujian Sistem pengkondisian udara (Air Condition) pada mobil atau kendaraan secara umum adalah untuk mengatur kondisi suhu pada ruangan didalam mobil. Kondisi suhu yang
Lebih terperinciINVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD)
INVESTIGASI KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS PADA DESAIN HELICAL BAFFLE PENUKAR PANAS TIPE SHELL AND TUBE BERBASIS COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS (CFD) Mirza Quanta Ahady Husainiy 2408100023 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan Tempat Penelitian. Alat dan Bahan Penelitian. Prosedur Penelitian
METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan dari bulan Januari hingga November 2011, yang bertempat di Laboratorium Sumber Daya Air, Departemen Teknik Sipil dan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN CAMPURAN SOLAR DAN BIOSOLAR TERHADAP PERFORMANSI MESIN DIESEL
PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK KELAPA SAWIT DENGAN CAMPURAN SOLAR DAN BIOSOLAR TERHADAP PERFORMANSI MESIN DIESEL SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperincimenurun dari tekanan kondensasi ( Pc ) ke tekanan penguapan ( Pe ). Pendinginan,
menurun dari tekanan kondensasi ( Pc ) ke tekanan penguapan ( Pe ). Pendinginan, adsorpsi, dan penguapan (4 1) : Selama periode ini, sorber yang terus melepaskan panas ketika sedang terhubung ke evaporator,
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: ( Print) B-659
JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-659 Rancang Bangun dan Studi Eksperimen Alat Penukar Panas untuk Memanfaatkan Energi Refrigerant Keluar Kompresor AC sebagai Pemanas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
8 BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Energi memiliki peranan penting dalam menunjang kehidupan manusia Seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan akan energi pun terus meningkat Untuk dapat memenuhi
Lebih terperinciBAB III DESAIN SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI
BAB III DESAIN SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI 3.1 SISTEM REFRIGERASI ADSORPSI Desain dan peralatan sistem refrigerasi dengan menggunakan prinsip adsropsi yang direncanakan pada percobaan kali ini dapat dilihat
Lebih terperinciPeningkatan Kadar Karbon Monoksida dalam Gas Mempan Bakar Hasil Gasifikasi Arang Sekam Padi
Peningkatan Kadar Karbon Monoksida dalam Gas Mempan Bakar Hasil Gasifikasi Arang Sekam Padi Risal Rismawan 1, Riska A Wulandari 1, Sunu H Pranolo 2, Wusana A Wibowo 2 1 Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN HEAT EXCHANGER CROSS FLOW UNMIXED, FINNED TUBE FOUR PASS, UNTUK MENGERINGKAN EMPON-EMPON DENGAN VARIASI MASS FLOW RATE
TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN HEAT EXCHANGER CROSS FLOW UNMIXED, FINNED TUBE FOUR PASS, UNTUK MENGERINGKAN EMPON-EMPON DENGAN VARIASI MASS FLOW RATE Disusun Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB V DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN. Seperti dijelaskan pada subbab 4.2 diatas, pengambilan data dilakukan dengan
BAB V DATA DAN ANALISA PERHITUNGAN 5.1 Proses pengambilan data Seperti dijelaskan pada subbab 4.2 diatas, pengambilan data dilakukan dengan cara mengukur temperatur pada tiga jenis bahan bakar yang berbeda
Lebih terperinciANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU. Bambang Setyoko * ) Abstracts
ANALISA EFISIENSI PERFORMA HRSG ( Heat Recovery Steam Generation ) PADA PLTGU Bambang Setyoko * ) Abstracts Heat Recovery Steam Generator ( HRSG ) is a construction in combine cycle with gas turbine and
Lebih terperinciRANCANG BANGUN KOMPRESOR DAN PIPA KAPILER UNTUK MESIN PENGERING PAKAIAN SISTEM POMPA KALOR DENGAN DAYA 1 PK SKRIPSI
RANCANG BANGUN KOMPRESOR DAN PIPA KAPILER UNTUK MESIN PENGERING PAKAIAN SISTEM POMPA KALOR DENGAN DAYA 1 PK SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ZAKARIA
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. SAMPAH
II. TINJAUAN PUSTAKA A. SAMPAH Sampah adalah sisa-sisa atau residu yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau aktivitas. kegiatan yang menghasilkan sampah adalah bisnis, rumah tangga pertanian dan pertambangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan bahan bakar fosil ini semakin meningkat
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM ABSTRAK
PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) BATAN ABSTRAK PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penggunaan energi surya dalam berbagai bidang telah lama dikembangkan di dunia. Berbagai teknologi terkait pemanfaatan energi surya mulai diterapkan pada berbagai
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN.... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... x
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER
TUGAS SARJANA MESIN FLUIDA PERANCANGAN KOMPRESOR TORAK UNTUK SISTEM PNEUMATIK PADA GUN BURNER OLEH NAMA : ERWIN JUNAISIR NIM : 020401047 DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinci