Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI) ABSTRAK.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI) ABSTRAK."

Transkripsi

1 Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi (Studi Empiris pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di BEI) ABSTRAK Oleh: AYU RIANI MARETA NPM : Tlpn : ayurianimaretha@rocketmail.com Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E., Akt. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh financial distress terhadap penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, maka terdapat 85 sampel yang menjadi sampel penelitian dengan periode Kemudian, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan alat uji regresi logistik dengan menggunakan SPSS Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang sedang mengalami financial distress mengalami pengaruh negatif terhadap penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan pertambangan di BEI. Financial distress diukur dengan menggunakan model Altman, sedangkan konservatisme akuntansi menggunakan model Givoly dan Hayn. Kata kunci: financial distress, konservatisme akuntansi

2 The Influence of Financial Distress to Accounting Conservatism (Empiric Study in Mining Sector which are Listed In BEI) ABSTRACT By: AYU RIANI MARETA NPM : Tlpn : ayurianimaretha@rocketmail.com Pembimbing I : Agrianti Komalasari, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E., Akt. This study aims to know the influence of financial distress to implementation on accounting conservatism on the mining companies which are listed in BEI. The samples obtained by using purposive sampling method. Based on the criteria that have been given, there are 85 samples as a sample during period. Then, hypothesis examination is done by using logistic regression analysis which is applied SPSS The results showed that the compaies that are undergoing financial distress has a negative effect on implementation accounting conservatism on the mining companies in BEI. Financial distress was measured using Altman model, while accounting conservatism Givoly and Hayn model. Keywords: financial distress, accounting conservatism

3 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu fungsi manajemen adalah untuk dapat memperkirakan dan menjamin ketersediaan dana agar perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasionalnya seefektif dan seefisien mungkin. Ketika perusahaan mengalami keadaan tidak mampu membayar hutang yang telah jatuh tempo merupakan salah satu gejala awal perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan tidak memiliki dana tunai untuk membayar kewajiban sehingga perlu menunggu waktu untuk mencairkan aset atau mendapat pinjaman dari kreditur. Penyebab utama kejadian kekurangan dan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya tersebut sebenarnya dapat disebabkan karena kelalaian manajemen perusahaan dalam menjalankan usahanya. Penyebab lainnya adalah pihak manajemen perusahaan kurang memperhitungkan rasio keuangan secara teliti sehingga tidak mengetahui kondisi perusahaan sebenarnya sedang dalam keadaan tidak baik yang dikarenakan nilai kewajiban lebih tinggi dari aset lancarnya. Apabila perusahaan mengetahui kondisi dan posisi keuangan perusahaan sebenarnya, maka perusahaan dapat berusaha untuk mencarikan jalan keluarnya. Laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan menggambarkan kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaannya. Laporan keuangan tersebut harus memenuhi tujuan, aturan serta prinsip prinsip akuntansi yang sesuai dengan standar yang berlaku umum agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Laporan keuangan merupakan sebuah informasi yang penting bagi investor dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi dana mereka. Manfaat laporan keuangan tersebut menjadi optimal bagi investor apabila investor dapat menganalisis lebih lanjut melalui analisis rasio keuangan Penman (1991). Horigan

4 (1965) dalam Tuasikal (2001) menyatakan bahwa rasio keuangan berguna untuk memprediksi kesulitan keuangan perusahaan, hasil operasi, kondisi keuangan perusahaan saat ini dan pada masa mendatang, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang. Dasar akrual dalam laporan keuangan memberikan kesempatan kepada manajer untuk memodifikasi laporan keuangan untuk menghasilkan jumlah laba yang diinginkan. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) atau Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum juga memberikan keleluasaan bagi manajer untuk memilih metode akuntansi yang akan digunakannya dalam menyusun laporan keuangan. Kebebasan manajemen dalam memilih metode akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan menyebabkan adanya konservatisme akuntansi. Almilia (2003) menyatakan bahwa konservatisme merupakan konvensi laporan keuangan yang penting dalam akuntansi, sehingga disebut sebagai prinsip akuntansi yang dominan. Pendukung konservatisme menyatakan bahwa konservatisme menyajikan laba dan aset dengan prinsip menunda pengakuan keuntungan dan secepatnya mengakui adanya kerugian. Prinsip ini memang akan menyebabkan laba dan aset periode berjalan menjadi lebih rendah. Bila terjadi kenaikan laba dan aset di masa datang akibat penerapan prinsip ini, hal tersebut disebabkan oleh keuntungan yang semula ditunda pengakuannya telah diakui oleh perusahaan karena dipastikan akan terealisasi. Jadi bukan berarti peningkatan laba dan aset masa datang merupakan cermin dari tidak konservatifnya perusahaan. Dalam Almilia (2003) menyatakan bahwa pendukung konservatisme menyatakan bahwa laporan keuangan yang disusun dengan cara yang konservatif akan menyajikan informasi sesungguhnya dari nilai perusahaan, sehingga akan membantu investor dan kreditur dalam pengambilan keputusan investasi. Para kreditur mendesak agar laporan keuangan disusun dengan berpedoman pada konsep konservatisme. Maksud utama mereka adalah untuk menetralisir optimisme para usahawan yang terlalu berlebihan dalam melaporkan hasil

5 usahanya. Namun, pada umumnya jika perusahaan sedang mengalami kesulitan keuangan maka akan menggunakan manajemen laba agar memberikan sinyal bahwa perusahaan tidak mengalami penurunan kinerja dan akan menimbulkan sikap agresif pihak eksternal dan penerapan metode ini bertolak belakang dengan prinsip konservatisme. Jika ditinjau lebih jauh ke dalam laporan keuangan, setiap metode akuntansi yang dipilih oleh perusahaan memiliki tingkat konservatisme yang berbeda beda. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) menyebutkan ada berbagai metode yang menerapkan prinsip konservatisme, diantaranya PSAK No. 14 mengenai persediaan yang terkait dengan pemilihan perhitungan biaya persediaan, PSAK No. 16 mengenai aset tetap dan penyusutan (2009), PSAK No. 19 mengenai aset tidak berwujud yang berkaitan dengan amortisasi dan PSAK No. 20 tentang biaya riset dan pengembangan. Pilihan metode tersebut akan berpengaruh terhadap angka yang disajikan dalam laporan keuangan sehingga dapat dikatakan bahwa secara tidak langsung prinsip konservatisme ini akan mempengaruhi hasil dari laporan keuangan tersebut. Penerapan konsep ini juga akan menghasilkan laba yang berfluktuatif, dimana laba yang berfluktuatif akan mengurangi daya prediksi laba untuk memprediksi aliran kas perusahaan pada masa yang akan datang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kesulitan keuangan perusahaan terhadap konservatisme akuntansi pada sektor industri pertambangan. Investasi dalam saham dapat dilakukan pada berbagai macam sektor industri, namun setelah dilakukan pengamatan sektor pertambangan yang mengalami lebih banyak penurunan laba dalam laporan keuangan sehingga cocok untuk digunakan dalam penelitian ini. Penelitian sebelumnya meneliti mengenai pengaruh tingkat kesulitan keuangan terhadap konservatisme akuntansi menggunakan model Ohlson, tetapi dalam penelitian ini kesulitan keuangan yang diteliti menggunakan model Altman karena model Altman merupakan prediksi kebangkrutan yang paling baik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan model konservatisme

6 yang berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu menggunakan model Givoly dan Hayn sedangkan dalam penelitian sebelumnya menggunakan model Zhang. Model Givoly digunakan karena menggunakan akrual diskresioner dan sesuai dengan penelitian ini karena akrual diskresioner dapat digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan pada saat ini dan pada masa mendatang. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Financial Distress terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 1.2 Permasalahan Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Apakah financial distress berpengaruh terhadap penerapan konservatisme akuntansi? Batasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut: 1. Proksi yang digunakan dalam penelitian ini untuk menghitung financial distress adalah Z-score. 2. Industri yang diteliti adalah industri pertambangan. 3. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian mulai tahun 2006 hingga 2010.

7 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai sarana bagi peneliti dalam memahami, menambah dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari. 2. Dapat memberikan bukti empiris dan melengkapi literatur mengenai kesulitan keuangan yang berpengaruh dalam penerapan konservatisme akuntansi. 3. Sebagai bahan referensi dan informasi untuk menambah wawasan pihak lain yang berminat dalam bidang keuangan. 2. Tinjauan Pustaka 2.1 Teori Signaling Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa sinyal adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang memberikan petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan modal baru dengan cara-cara lain seperti dengan menggunakan hutang. Hadri (2006) menyatakan bahwa tujuan teori signaling kemungkinan besar membawa dampak yang baik bagi pemakai laporan keuangan. Manajer berusaha menginformasikan kesempatan yang dapat diraih oleh perusahaan di masa yang akan datang. Teori signaling dapat diasumsikan bahwa pemberian informasi yang mengakui adanya laba yang rendah dapat membantu mengurangi konflik antara manajer dan pemegang saham, karena manajer

8 berusaha menyampaikan informasi secara jujur dengan penuh kehati-hatian. Hesty (2008) menyatakan bahwa tingkat kesulitan keuangan berpengaruh terhadap konservatisme akuntansi sesuai dengan teori signaling. Teori signaling menjelaskan bahwa jika kondisi keuangan dan prospek perusahaan baik, manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan akuntansi liberal yang tercermin dalam akrual diskresioner positif untuk menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan dan laba perioda kini serta yang akan datang lebih baik daripada yang diimplikasikan oleh laba non-diskresioner periode kini. Jika perusahaan dalam kesulitan keuangan dan mempunyai prospek buruk, manajer memberi sinyal dengan menyelenggarakan akuntansi konservatif yang tercermin dalam akrual diskresioner negatif untuk menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan dan laba periode kini serta yang akan datang lebih buruk daripada laba non-diskresioner perioda kini. Dengan demikian, tingkat kesulitan keuangan perusahaan yang semakin tinggi akan mendorong manajer untuk menaikkan tingkat konservatisme akuntansi, dan sebaliknya. 2.2 Laporan Keuangan Baridwan (2009) mengartikan laporan keuangan sebagai ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Sedangkan pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah: Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut.

9 2.3 Kesulitan Keuangan Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan adalah kebangkrutan atau kepailitan, hal tersebut dapat dihindari dengan cara memprediksi sebab-sebab yang mengakibatkan kebangkrutan yaitu dengan melihat adanya financial distress. Financial distress dapat diartikan sebagai munculnya sinyal-sinyal atau gejala awal kebangkrutan terhadap penurunan kondisi keuangan yang dialami oleh suatu perusahaan. Sinyal-sinyal tersebut dapat berupa penurunan laba yang dihasilkan oleh perusahaan, mendapat surat tagihan dari bank akibat tidak tepat waktu dalam membayar kewajiban, ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi hutang yang telah jatuh tempo dan perusahaan dalam kondisi tidak solvable dimana nilai buku hutang lebih besar dari nilai buku aset. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dapat disebabkan karena permasalahan ekonomi, penurunan kinerja dan manajemen yang buruk. Hofer dan Whitaker dalam Almilia (2006) mendefinisikan financial distress sebagai suatu kondisi perusahaan mengalami laba bersih (net income) negatif selama beberapa tahun. 2.4 Konservatisme Akuntansi Pengertian Konservatisme Akuntansi Menurut Financial Accounting Standard Boad (FASB) dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC No. 2) konservatisme adalah reaksi kehatihatian dalam menghadapi ketidakpastian dalam mencoba memastikan bahwa ketidakpastian dan risiko pada suatu bisnis telah dipertimbangkan. Konservatisme adalah prinsip dalam pelaporan keuangan yang dimaksudkan untuk mengakui dan mengukur aset dan laba dilakukan dengan penuh kehati-hatian oleh karena aktivitas ekonomi dan bisnis yang dilingkupi ketidakpastian Wibowo (2002) dalam Suaryana (2008). Konsep konservatisme menyatakan bahwa dalam keadaan yang tidak pasti, manajer perusahaan akan menentukan pilihan perlakuan atau tindakan akuntansi yang didasarkan pada keadaan, harapan kejadian, atau hasil yang dianggap kurang menguntungkan.

10 Implikasi konsep ini terhadap prinsip akuntansi adalah akuntansi mengakui biaya atau rugi yang kemungkinan akan terjadi, tetapi tidak segera mengakui pendapatan atau laba yang akan datang walaupun kemungkinan terjadinya besar Suwardjono (1989) dalam Dewi (2004). Watts (2003) menyatakan bahwa konservatisme akuntansi understatement terhadap laba dalam periode kini yang dapat mengarahkan pada overstatement terhadap laba pada periode periode berikutnya, sebagai akibat understatement terhadap biaya pada periode tersebut. Di Indonesia, praktik konservatisme bisa terjadi karena standar akuntansi yang berlaku di Indonesia memperbolehkan perusahaan untuk memilih salah satu metode akuntansi dari kumpulan metode yang diperbolehkan pada situasi yang sama. Misalnya, PSAK No. 14 mengenai persediaan, PSAK No. 17 mengenai akuntansi penyusutan, PSAK No. 19 mengenai aset tidak berwujud dan PSAK No. 20 mengenai biaya riset dan pengembangan. Akibat dari fleksibilitas dalam pemilihan metode akuntansi adalah terhadap angka-angka dalam laporan keuangan, baik laporan neraca maupun laba-rugi. Penerapan metode akuntansi yang berbeda akan menghasilkan angka yang berbeda dalam laporan keuangan Suaryana (2008) Pengukuran Konservatisme Akuntansi Seperti yang dikutip oleh Sari (2004), Givoly dan Hayn (2000) mengukur konservatisme dengan melihat kecendrungan dari akumulasi akrual selama beberapa tahun. Akrual yang dimaksud adalah perbedaan antara laba bersih sebelum depresiasi/amortisasi dan arus kas kegiatan operasi. Apabila terjadi akrual negatif (laba bersih lebih kecil dari pada arus kas kegiatan operasi) yang konsisten selama beberapa tahun, maka merupakan indikasi diterapkannya konservatisme. Semakin besar akrual negatif yang diperoleh maka semakin konservatif akuntansi yang diterapkan. Hal ini dilandasi oleh teori bahwa konservatisme menunda pengakuan pendapatan dan mempercepat pengakuan biaya. Sehingga laporan laba rugi yang konservatif akan menunda pengakuan pendapatan yang belum

11 terealisasi dan biaya yang terjadi pada periode tersebut akan segera dibebankan pada periode tersebut dibandingkan menjadi cadangan (biaya yang ditangguhkan) pada neraca Peluang Pemilihan Tingkat Konservatisme Akuntansi oleh Manajemen Pengertian tingkat konservatisme akuntansi dalam penelitian ini adalah tingkat konservatisme akuntansi yang dipilih oleh manajemen dalam menerapkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Kerangka dasar SAK memuat karakteristik kualitatif pertimbangan sehat untuk memperoleh kualitas informasi akuntansi yang andal (IAI, 2009). Beberapa metode akuntansi dalam PSAK yang memberikan peluang untuk menyelenggarakan akuntansi konservatif antara lain : 1. PSAK No. 14 (Revisi 2008) : Persediaan 2. PSAK No. 16 (Revisi 2007) : Asset Tetap 3. PSAK No. 19 (Revisi 2000) : Asset Tidak Berwujud 4. PSAK No. 20 : Biaya Riset dan Pengembangan 2.5 Penelitian Terdahulu Berikut merupakan beberapa penelitian yang telah dilakukan berkaitan dengan konservatisme melalui tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang: Almilia (2003) melakukan penelitian untuk menguji size hypothesis dan debt/equity hypothesis yaitu dampak size perusahaan atau tingkat hutang perusahaan terhadap penyajian laporan keuangan yang cenderung konservatif. Pengujian size hypothesis dan debt/equity hypothesis ini dilakukan dengan membentuk kelompok perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang cenderung tidak konservatif (optimis) dan perusahaan yang memiliki laporan keuangan yang cenderung konservatif. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa semakin kecil size perusahaan maka semakin besar probabilitas perusahaan akan menyajikan laporan keuangan yang cenderung konservatif serta semakin tinggi leverage maka semakin besar probabilitas perusahaan akan menyajikan laporan keuangan yang cenderung tidak konservatif atau optimis.

12 Sari (2004) menguji hubungan konservatisme akuntansi dengan konflik bondholders-shareholders seputar kebijakan deviden dan peringkat obligasi. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa konservatisme memiliki peran dalam perusahaan yang menghadapi konflik bondholders-shareholders seputar kebijakan deviden yang timbul pada perusahaan yang memiliki hutang obligasi dan menerbitkan saham. Widya (2004) meneliti mengenai faktor faktor yang mempengaruhi pilihan perusahaan terhadap akuntansi konservatif. Variabel yang digunakan adalah struktur kepemilikan, debt covenant yang diproksi dengan leverage dan political cost. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa debt covenant yang diproksi dengan leverage tidak mempunyai pengaruh terhadap konservatisme. Eko (2005) melakukan penelitian mengenai pengaruh tingkat kesulitan keuangan terhadap konservatisme akuntansi. Isu penelitian ini adalah perbedaan prediksi antara teori akuntansi positif dengan teori signaling mengenai pengaruh tingkat kesulitan keuangan perusahaan terhadap kebijakan konservatisme akuntansi oleh manajer. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap kebijakan tingkat konservatisme akuntansi yang dibuat oleh manajer perusahaan. Simpulan ini mendukung prediksi teori signaling mengenai pengaruh tingkat kesulitan keuangan terhadap tingkat konservatisme akuntansi. Eka dan Herlina (2007) meneliti mengenai pengaruh tingkat kesulitan dan tingkat hutang terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitian mereka menyatakan bahwa tingkat kesulitan memiliki pengaruh negatif terhadap konservatisme serta tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang secara bersama-sama tidak memiliki pengaruh terhadap konservatisme akuntansi. Hesty (2008) meneliti mengenai pengaruh tingkat kesulitan keuangan terhadap konservatisme akuntansi. Hasil penelitiannya membuktikan bahwa tingkat kesulitan keuangan berpengaruh positif terhadap kebijakan konservatisme

13 akuntansi yang dibuat oleh manajer dan mendukung prediksi teori signaling mengenai pengaruh kesulitan keuangan terhadap tingkat konservatisme akuntansi. 2.6 Pengembangan Hipotesis Kesulitan Keuangan dan Konservatisme Akuntansi Penelitian ini mendefinisikan perusahaan bermasalah keuangan mengarah pada ketidakmampuan dalam memenuhi kewajiban pembayarannya dan atau mengarah pada kebangkrutan. Umumnya model financial distress (kesulitan keuangan) berpegang pada data-data kebangkrutan. Penelitian ini mengukur kondisi keuangan perusahaan dengan melihat profitabilitas yang tercermin dari nilai laba setelah pajak dan dengan menggunakan Model ZScore. Hofer dan Whitaker dalam Almilia (2006) mendefinisikan financial distress sebagai suatu kondisi perusahaan mengalami laba bersih (net income) negatif selama beberapa tahun. Prediksi mengenai perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan (financial distress), yang kemudian mengalami kebangkrutan merupakan suatu analisis yang penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti kreditur, investor, otoritas pembuat peraturan, auditor maupun manajemen. Bagi kreditur analisis ini menjadi bahan pertimbangan utama dalam memutuskan untuk menarik piutangnya, menambah piutang untuk mengatasi kesulitan tersebut atau mengambil kebijakan lain. Kesulitan keuangan mengakibatkan perusahaan membutuhkan dana lebih untuk membiayai kegiatan perusahaannya serta dana untuk membayar hutangnya sehingga akan mengakibatkan tingkat hutang menjadi lebih tinggi. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan tetap menggunakan akuntansi konservatif maka laporan keuangan menjadi understatement sehingga akan memberikan sinyal buruk bagi pihak eksternal terutama pihak kreditur sehingga pihak kreditur tidak akan memberikan pinjaman untuk kelangsungan usaha perusahaan sehingga ketika perusahaan sedang mengalami financial distress maka

14 perusahaan tidak akan menerapkan prinsip konservatisme dalam penyusunan laporan keuangan. Berdasarkan uraian tersebut maka dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini yaitu : H1 : Tingkat kesulitan keuangan perusahaan berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi 3. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis data sekunder. Jenis data sekunder adalah jenis data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat melalui pihak lain). Data sekunder pada umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang telah dipublikasikan dan tidak dipublikasikan. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan perusahaan yang dapat diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI), berbagai dari penelitian sebelumnya, maupun dari berbagai artikel, internet, dan buku-buku. 3.2 Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan beberapa metode : a. Data perusahaan yang terdiri dari daftar nama perusahaan beserta data laporan keuangan di dapat dari website IDX. b. Studi pustaka yaitu pengumpulan data sebagai landasan teori serta penelitian terdahulu didapat dari dokumen-dokumen, buku, internet serta sumber data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan. 3.3 Sampel Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-

15 2010. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling. Sampel dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan pertambangan yang telah mempublikasikan laporan keuangan tahunan lengkap untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember tahun dengan tujuan untuk meningkatkan komparabilitas atau daya banding yang baik. 2. Perusahaan pertambangan yang mengalami penurunan laba selama tahun penelitian. 3. Perusahaan dengan kategori Z-Score ragu-ragu dan bangkrut selama tahun penelitian 4. Tidak mengalami CONACC (laba sebelum extraordinary item ditambah depresiasi dan amortisasi dikurangi cash flow operation) positif selama tahun Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel adalah suatu konsep yang memiliki bermacam-macam nilai, variabel dikelompokkan menjadi dua yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen sedangkan variabel independen adalah variabel yang dikenai pengaruh atau diterangkan oleh variabel lainnya Variabel dependen Variabel dependen atau juga dikenal variabel terikat yang besarannya tergantung dari besaran variabel independen (bebas). Besarnya perubahan yang disebabkan oleh variabel independen ini, akan memberi peluang terhadap perubahan variabel dependen (terikat) sebesar koefisien (besaran) perubahan dalam variabel independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi. Laporan laba rugi yang konservatif akan menunda pengakuan pendapatan yang belum terealisasi dan biaya yang terjadi pada periode tersebut akan segera dibebankan pada periode tersebut dibandingkan menjadi cadangan (biaya yang ditangguhkan) pada neraca. Rumus dari proksi konservatisme akuntansi adalah sebagai berikut :

16 CONACCit = NIit - CFOit... Givoly dan Hayn (2000) Keterangan : CONACCit = tingkat konservatisme NIit = net income sebelum extraordinary item ditambah depresiasi dan amortisasi CFOit = cash flow dari kegiatan operasi It = perusahaan i pada periode t Depresiasi dan amortisasi merupakan alokasi biaya dari aset yang dimiliki perusahaan. Pada saat pembelian aset, kas yang dibayarkan termasuk dalam arus kas dari kegiatan investasi dan bukan dari kegiatan operasi. Dengan demikian, alokasi biaya depresiasi yang akan tercermin dalam net income tidak berhubungan dengan arus kas dari kegiatan operasi. Sehingga depresiasi dan amortisasi dikeluarkan dari net income dalam perhitungan CONACC. Jika CONACC bernilai negatif maka perusahaan dikategorikan konservatif (1) dan jika bernilai positif maka dikategorikan non konservatif (0). Semakin negatif nilai CONACC menunjukkan konservatisme yang semakin tinggi Variabel Independen Variabel independen atau juga dikenal variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Sehubungan dengan hipotesis yang sudah dipaparkan, maka yang menjadi variabel independen adalah kesulitan keuangan dan kemampuan membayar hutang. Definisi variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kesulitan keuangan Kesulitan keuangan akan diukur dengan menggunakan Fungsi diskriminan Z (Zeta) yang ditemukan oleh Altman (1968) dengan menggunakan 5 rasio yang dapat digunakan untuk dapat melihat perbedaan antara perusahaan bangkrut dan tidak bangkrut. Namun, Altman (2000) memodifikasi Z-Score karena persamaan yang lama hanya memiliki keakuratan 30%. Fungsinya adalah sebagai berikut : Z = 0.717T T T T T 5

17 Keterangan : T1 = Modal Kerja / Total Aset (%) T2 = Laba Ditahan / Total Aset (%) T3 = Laba Sebelum Pajak / Total Aset (%) T4 = Nilai Buku Modal / Total Utang (%) T5 = Penjualan / Total Aset Indikator dari fungsi diskriminan Z (Zeta) ini adalah : Z > 2,9 : Tidak mengalami kebangkrutan 1,23 < Z < 2,9 : Ragu ragu Z < 1,23 : Mengalami kebangkrutan 3.5 Metode Analisis Untuk menguji hipotesis tentang kekuatan variabel penentu (independen variabel) terhadap konservatisme akuntansi dalam penelitian ini digunakan analisis logistic regression. Pengujian hipotesis dengan metode logistic regression digunakan jika variabel bebasnya merupakan kombinasi antara variabel kontinyu (metrik) dan kategorial (non-metrik). Teknik analisis ini tidak lagi memerlukan uji normalitas data pada variabel bebasnya (Ghozali, 2007). Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : LN P 1-P = α + β1 X1 + e Keterangan : LN P = variabel dummy (1 untuk konservatif dan 0 untuk non konservatif) 1-P α = konstanta β = koefisien regresi logistik untuk variabel independen X 1 e = tingkat kesulitan keuangan ( Z-Score) = error term Analisis Deskriptif Analisis deskriptif ini digunakan untuk mengukur rata-rata, nilai maksimum dan minimum, standar deviasi dari masing-masing sampel yang menjadi obyek

18 penelitian pada periode Analisis deskriptif ini dengan menggunakan SPSS versi Uji Hipotesis Untuk menjawab hipotesis yang telah dibuat dapat digunakan metode analisis sebagai berikut : a. Uji Kelayakan Model Regresi Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit lebih besar dari pada 0,05 maka model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diteima karena sesuai dengan data observasinya (Ghozali, 2007). b. Uji Model Fit Dalam menilai overall fit model, dapat dilakukan dengan beberapa cara. Diantaranya: 1. Chi Square Tes statistik chi square digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood pada estimasi model regresi. Likelihood (L) dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. L ditransformasikan menjadi -2logL untuk menguji hipotesis nol dan alternatif. Penggunaan nilai untuk keseluruhan model terhadap data dilakukan dengan membandingkan nilai -2 log likelihood awal (hasil block number 0) dengan nilai -2 log likelihood hasil block number 1. Dengan kata lain, nilai chi square didapat dari nilai -2logL1 2logL0. Apabila terjadi penurunan, maka model tersebut menunjukkan model regresi yang baik (Ghozali, 2007). 2. Cox and Snell s R Square dan Nagelkereke s R square Cox dan Snell s R Square merupakan ukuran yang mencoba meniru ukuran R square pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit diinterprestsikan. Untuk mendapatkan koefisien determinasi yang dapat

19 diinterpretasikan seperti nilai R2 pada multiple regression, maka digunakan Nagelkereke R square. Nagelkereke R square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell R square untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 sampai 1. Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell R square dengan nilai maksimumnya (Ghozali, 2007). 3. Tabel Klasifikasi 2x2 Tabel klasifikasi 2x2 menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect). Pada kolom merupakan dua nilai prediksi dari variabel dependen dalam hal ini konservatif (1) dan non konservatif (0), sedangkan pada baris menunjukkan menunjukkan nilai observasi sesungguhnya dari variabel dependen. Pada model sempurna, maka semua kasus akan berada pada diagonal dengan ketepatan peramalan 100% (Ghozali, 2007). c. Pengujian Signifikansi Koefisien Regresi Pengujian koefisien regresi dilakukan untuk menguji seberapa jauh semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap kemungkinan perusahaan berada pada kondisi financial distress. Koefisien regresi logistik dapat ditentukan dengan menggunakan p-value (probability value). 1. Tingkat signifikansi (α) yang digunakan sebesar 5% (0,05). 2. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis didasarkan pada signifikansi p- value. Jika p-value (signifikan) > α, maka hipotesis alternatif ditolak. Sebaliknya jika p-value < α, maka hipotesis alternatif diterima (Ghozali, 2007). 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Dari tabel statistik deskriptif di atas dapat terlihat dari nilai rata-rata konservatisme akuntansi sebesar 0,56. Besarnya standar deviasi dari konservatisme akuntansi yaitu sebesar 0,499 artinya selama periode penelitian, ukuran penyebaran dari variabel konservatisme akuntansi adalah sebesar 0,499.

20 Financial Distress (ZSCORE) mempunyai nilai minimum sebesar -3,56 pada PT Central Omega Resources Tbk tahun Sedangkan nilai financial distress (ZSCORE) maksimum sebesar 7,93 terjadi pada PT Bumi Resources Tbk tahun Hal ini menunjukkan bahwa nilai Z-Score yang diperoleh PT Bumi Resources Tbk lebih besar dibandingkan perusahaan pertambangan lainnya. Nilai rata-rata financial distress (ZSCORE) yaitu 1,6228. Besarnya standar deviasi dari variabel financial distress yaitu 2, Uji Kelayakan Model (Goodness of Fit Test) Analisa pertama yang dilakukan adalah menilai kelayakan model regresi logistik yang akan digunakan. Pengujian kelayakan ini dilakukan dengan menggunakan Goodness of fix test yang diukur dengan nilai Chi-Square pada bagian bawah uji Hosmer and Lemeshow. Tabel menunjukkan bahwa nilai dari pengujian Hosmer and Lemeshow s Goodness of Fit Test nilai chi square adalah 2,879 dengan signifikansi sebesar 0,896. Dengan tingkat signifikansi lebih besar dari tingkat α sebesar 0,05 maka model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya (Ghozali, 2007). 4.3 Uji Model Fit (Overall Model Fit) Chi Square Test Menurut Ghozali (2007) uji chi square untuk keseluruhan model terhadap data dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2 log likelihood pada awal (hasil block number 0) dengan nilai -2 log likelihood pada akhir (hasil block number 1). Apabila terjadi penurunan, maka model tersebut menunjukkan model regresi yang baik. Dari kedua tabel menunjukkan perbandingan antar nilai -2 log likelihood awal dengan -2 log likelihood akhir. Pada -2 log likelihood awal menunjukkan angka -2 log likelihood adalah 116,407, sedangkan pada -2 log likelihood akhir menunjukkan angka 115,372, adanya penurunan nilai ini mengindikasikan bahwa model regresi ini baik.

21 4.3.2 Cox and Snell s R Square dan Nagelkerke s R Square Cox and Snell s R Square merupakan ukuran yang setara untuk R 2 pada multiple regression yang didasarkan pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1 sehingga sulit diinterprestasikan (Ghozali, 2007). Nagelkerke s R Square merupakan modifikasi dari koefisien Cox and Snell s untuk memastikan bahwa nilainya bervariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai Cox and Snell s R Square dengan nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke s R Square sebesar 0,367 menunjukkan bahwa variabilitas variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel independen sebesar 36,7 % dan 63,3 % dapat dijelaskan oleh variabel lain di luar model Uji Klasifikasi 2x2 Prediksi ketepatan model juga dapat menggunakan matrik klasifikasi yang menghitung nilai estimasi yang benar (correct) dan salah (incorrect) pada variabel dependen. Matrik klasifikasi akan menunjukkan kekuatan prediksi dari model regresi untuk memprediksi kemungkinan terjadinya praktik konservatisme. Tabel menunjukkan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan konservatisme adalah 31 sampel, 17 sampel atau 54,8% dapat diprediksikan oleh model ini. 55 sampel yang menggunakan konservatisme atau 96,5% dapat diprediksikan dengan menggunakan model regresi logistik ini, sedangkan hanya 2 sampel diestimasikan melenceng dari hasil observasi. Secara keseluruhan dapat diartikan bahwa = 72 sampel dari 85 sampel atau 84,7% dapat diprediksikan dengan menggunakan model regresi logistik ini. Tingginya persentase ketepatan tabel klasifikasi tersebut mendukung tidak adanya perbedaan yang signifikan terhadap data hasil prediksi dan data observasinya yang menunjukkan sebagai model regresi logistik yang baik. 4.4 Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan model logistic regression. Regresi logistik digunakan untuk menguji pengaruh financial distress terhadap penerapan konservatisme akuntansi. Untuk menguji signifikansi koefisien dari variabel independen yang

22 menggunakan p-value (probability value) dengan tingkat signifikansi sebesar 5% (0,05). Apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka koefisien regresi adalah signifikan. Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai konstanta adalah 0,416 dan koefisien Z-Score sebesar -0,094 sehingga didapatkan persamaan Logit sebagai berikut : LN P = 0,416-0,094 Z-Score 1-P Berdasarkan tabel pengujian hipotesis menunjukkan bahwa financial distress (ZSCORE) diperoleh nilai beta korelasi sebesar -0,094 dengan signifikansi sebesar 0,313. Nilai signifikansi yang berada di atas 0,05 menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel ZSCORE terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan financial distress terhadap konservatisme akuntansi, sehingga hipotesis tidak terdukung. 4.5 Pembahasan Krisis keuangan global yang terjadi turut berdampak terhadap negara Indonesia, terutama dalam sektor pertambangan yang mengakibatkan investor menarik kembali investasinya. Selain itu, menurunnya harga komoditas pertambangan serta menurunnya omzet permintaan sehingga penjualan menurun drastis mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan. Jika perusahaan mengalami kesulitan keuangan maka akan mempengaruhi dalam penyusunan laporan keuangan, apakah perusahaan akan menggunakan prinsip manajemen laba yang akan menghasilkan overstatement atau menggunakan prinsip konservatisme dimana akan membuat sikap pesimis pihak eksternal karena akan mengakui biaya serta risiko yang akan dihadapi. Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan bahwa variabel financial distress (Z-Score) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini dapat dilihat dari uji hipotesis dimana koefisien memiliki nilai negatif dan tingkat signifikansi Z-Score menunjukkan nilai 0,313, dimana nilai

23 tersebut lebih besar dari tingkat signifikansi yaitu 0,05. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil penelitian menolak hipotesis. Hal ini dapat terjadi karena sampel yang kecil sehingga terjadi heterogenitas. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Eka dan Herlina (2007) bahwa financial distress berpengaruh negatif terhadap konservatisme akuntansi. Hal ini menunjukkan jika perusahaan mengalami financial distress maka perusahaan tidak menerapkan prinsip konservatisme yang akan menimbulkan sikap pesimis kreditur dan investor. Hal ini dapat disebabkan karena perusahaan ingin memberikan kepercayaan kepada kreditur dan investor bahwa perusahaan akan tetap bertahan meskipun dalam kondisi kesulitan keuangan sehingga perusahaan lebih memilih metode manajemen laba agar kreditur akan tetap memberikan pinjaman kepada perusahaan sehingga perusahaan akan tetap berjalan. 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pengujian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan bahwa dari hasil uji pengaruh financial distress terhadap konservatisme akuntansi menunjukkan angka koefisien -0,094 dengan tingkat signifikan sebesar 0,313 artinya bahwa financial distress berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap penerapan prinsip konservatisme akuntansi. Hasil penelitian ini searah dengan penelitian Eka dan Herlina (2007) tentang pengaruh tingkat kesulitan keuangan dan tingkat hutang terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur. 5.2 Keterbatasan Penelitian Berdasarkan dari hasil penelitian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yaitu sebagai berikut : 1. Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel independen, yaitu financial distress.

24 2. Sampel perusahaan yang digunakan hanya sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sehingga kemungkinan kesimpulan penelitian ini tidak akan berlaku untuk perusahaan sektor lainnya dan pada periode waktu yang berbeda. 5.3 Saran 1. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel penelitian dan tidak terbatas hanya pada sektor pertambangan saja sehingga diharapkan dapat meningkatkan keakuratan hasil penelitian. 2. Bagi penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode pengukuran konservatisme yang berbeda. 3. Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian dengan menambah tahun pengamatan. DAFTAR PUSTAKA Ahmed, et al Accounting Conservatism & Cost of Debt: An Empirical Test of Efficient Contracting. SSRN Working Paper. Almilia, Luciana Spica Teknik Pengujian Size Hypothesis dan Debt/Equity Hypotesis yang Mempengaruhi Tingkat Konservatisme Laporan Keuangan Perusahaan dengan Teknik Analisis Multinomial Logit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. STIE Perbanas Surabaya. Almilia, Luciana Spica Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Financial Distress Suatu Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. STIE Perbanas Surabaya. Vol. 7, No Almilia, Luciana Spica Prediksi Kondisi Finansial Distress Perusahaan Go Publik Dengan Menggunakan Analisis Multinomial Logit. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. STIE Perbanas Surabaya. Altman, Edward I Financial Ratios, Discriminant Analysis and the Prediction of Corporate Bankruptcy. Journal of Finance: Astarini, Dwi Skripsi. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi. Fakultas Ekonomi- Universitas Pembangunan Nasional.

25 Baridwan, Zaki Akuntansi Intermediate. Yogyakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UGM. Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro (BPUD). Semarang. Ikatan Akuntan Indonesia Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Cetakan Kedua. BPFE. Yogyakarta. Lo, Eko Widodo Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan terhadap Konservatisme Akuntansi. Simposium Nasional Akuntansi VIII Munawir, S Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta. Sari, Cynthia, dan Desi Adhariani Konservatisme Perusahaan di Indonesia dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Simposium Nasional Akuntansi XII. Sari, Dahlia Hubungan antara Konservatisme Akuntansi Dengan Konflik Bondholder Shareholder seputar Kebijakan Dividen dan Peringkat Obligasi. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Departemen Akuntansi FEUI. Vol, No Sartono, R. Agus Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. BPFE. Yogyakarta. Suaryana, Agung Pengaruh Konservatisme Laba terhadap Koefisiens Respon Laba. Universitas Udayana. Sudipta, Basu The Conservatism Principle and Asymmetryc Timelines of Earnings. SSRN Working Paper. Suprihastini, Eka, dan Herlina Pusparini Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan dan Tingkat Hutang Terhadap Konservatisme Akuntansi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode Jurnal Riset Akuntansi. Steyaningsih, Hesty Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Terhadap Konservatisme Akuntansi. Jurnal Akuntansi dan Investasi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

26 Widya Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Perusahaan Terhadap Akuntansi Konservatif. Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar. Laporan Keuangan. 10 Januari :05:37. Daftar perusahaan pertambangan. 10 Januari :34:52.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu untuk penyusunan penelitian ini kurang lebih berkisar 6 bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian ini adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian untuk skripsi ini berlangsung pada Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan pada perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KONFLIK BONDHOLDERS SHAREHOLDERS TERHADAP PENERAPAN KONSERVATISME AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURYANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh : Muhammad Faridz Ilham R. Abstraksi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya laju pertumbuhan bisnis saat ini menuntut Indonesia untuk menyetarakan standar keuangan serta penyusunan laporan keuangan mengikuti standar internasional

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Menurut Sugiyono (2009) populasi merupakan obyek/subyek yang di generalisasi oleh peneliti untuk menetapkan karakteristik dan kualitas tertentu sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, objek yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini, objek yang ditetapkan penulis sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti yaitu kebijakan dividen,

Lebih terperinci

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat, dan terdaftar di. buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi tahun

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat, dan terdaftar di. buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi tahun A. Populasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang tercatat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang diambil yaitu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari

BAB III DESAIN PENELITIAN. Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam desain penelitian, akan dijelaskan gambaran singkat dari penelitian ini, yaitu jenis dan sumber data, penentuan jumlah sampel, metode untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data.

BAB III METODA PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini digunakan variabel-variabel untuk melakukan analisis data. Variabel tersebut terdiri dari variabel terikat (dependent variable)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian 1. Obyek/subyek penelitian Obyek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Indonesia Bond Market Directory pada tahun 2013-2014. Unit yang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan sektor konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subjek penelitian Obyek dan subjek pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2010-2014 yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN DALAM PREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2010 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: BIMBI KUMALANINGRUM B 200 110 109

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. metode eksperimen yaitu dengan mengendalikan independent variable yang akan 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian Kausal Desain penelitian kausal digunakan untuk membuktikan hubungan antara sebab dan akibat dari beberapa variabel. Penelitian kausal biasanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PENELITIAN VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN KUALITAS AUDIT (X1) OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (X2) OPINI AUDITOR TENTANG GOING CONCERN (Y) PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen merupakan variabel dengan ketertarikan utama dari peneliti, dimana faktor keberadaannya dipengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Berdasarkan permasalahan dan hipotesis penelitian, penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, tujuannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

BAB III METODA PENELITIAN. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang 27 BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data penelitian yang meliputi laporan keuangan yang telah dipublikasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing) yang menjelaskan sifat dari hubungan tertentu, memahami perbedaan antara kelompok atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan obligasi yang diperingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan media yang paling penting bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya karena menyediakan informasi untuk menilai prestasi dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan yang telah diaudit dari perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

menggunakan regresi linier berganda. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa :

menggunakan regresi linier berganda. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa : BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh financial distress dan size perusahaan terhadap konservatisme akuntansi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu dengan karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2002). Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta diperingkat oleh Pefindo. Data peringkat

Lebih terperinci

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini

Disusun oleh: Nama : Ridwan Rifai NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Dr. Widyatmini JUDUL SKRIPSI : ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, FINANCIAL LEVERAGE, HARGA SAHAM DAN PAJAK TERHADAP TINDAKAN INCOME SMOOTHING PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Disusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN. IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian BAB IV HASIL PENGUJIAN DATA DAN PEMBAHASAN IV.1 Gambaran Umum Objek Penelitian IV.1.1 Gambaran Umum Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 100 perusahaan kecil yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Menurut (Sugiyono, 2007) dilihat dari sumber perolehannya data dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Data Primer Merupakan data penelitian yang diperoleh secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Pengertian Akuntansi Pengertian akuntansi dalam Mursyidi (2010:17) adalah proses pengidentifikasian data keuangan, memproses pengolahan dan penganalisisan

Lebih terperinci

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing

Artikel. oleh. Pembimbing ll. Pembimbing I. Persetujuan Pembimbing Persetujuan Pembimbing Artikel ANALISIS PROFITABILITAS DAN DEBT TO EQUITY RAT'O TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA oleh IRHAM K. ABDURRAHMAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index selama 2012 sampai 2014. B. Teknik Pengambilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu bertujuan sebagai bahan untuk membandingkan dan sebagai pedoman bagi peneliti. Selain itu juga untuk menghindari adanya kesamaan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan gambaran hasil penelitian, hasil pengujian hipotesis hipotesis, dan pembahasan. Ketiga bagian tersebut dijelaskan secara terpisah. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan manufaktur yang telah go public berjenis miscellaneous industry dan data diperoleh dari Bursa

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di buku Indonesia Stock Exchange (IDX) yang mengeluarkan obligasi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah adalah perusahaan yang tercatat, dan terdaftar di buku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Informasi keuangan perusahaan disediakan untuk menjelaskan tentang posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan yang dapat dipergunakan oleh pihak-pihak yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh solvabilitas, leverage, profitabilitas, dan likuiditas terhadap peringkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang terdaftar dalam Bursa

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. mengetahui apakah rasio profitabilitas (return on asset), rasio likuiditas (current

BAB V KESIMPULAN. mengetahui apakah rasio profitabilitas (return on asset), rasio likuiditas (current BAB V KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pengujian analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini dan disertai dengan penjelasan serta pembahasan mengenai analisis dalam penelitian ini, maka dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. jenis perusahaan seluruh sektor manufaktur. Data yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis memakai data laporan keuangan audit perusahaan yang masuk dalam Bursa Efek Indonesia yang tergolong kedalam jenis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Agency Theory Teori keagenan dalam perusahaan mengidentifikasi adanya pihak-pihak dalam perusahaan yang memiliki berbagai kepentingan untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, yaitu dengan cara memusatkan diri pada masalah yang aktual, mengumpulkan data yang relevan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 120 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Pada table 4.1 diatas menunjukan bahwa hasil uji statistik deskriptif untuk BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation IS 81 0 1.23.426 SIZE 81 4.8932 7.4245 6.171004.6447805 NPM 81.0002.2895.093994.0754724

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan angka yang bertujuan menguji hipotesis. terdaftar di indeks LQ-45 periode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitan Jenis penelitan ini merupakan studi kuantitatif yaitu penelitan yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini mendeskripsikan bagaimana pengujian dilaksanakan. Maka dari itu bab ini akan menjabarkan mengenai variabel-variabel yang digunakan yang terdiri atas variabel dependen dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun Perusahaan yang menjadi 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2010-2014. Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa BAB III DESAIN PENELITIAN III.1 Obyek Penelitian Objek penelitian yang akan diteliti adalah laporan keuangan dari beberapa perusahaan manufaktur yang terdaftar yang tedaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

1 BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas,

1 BAB V KESIMPULAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, 1 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, profitabilitas, dan leverage terhadap kondisi financial distress. Berdasarkan hasil analisis 116 sampel

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan publik memiliki kewajiban untuk bertanggung jawab dalam menerbitkan laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memilih sampel seluruh perusahaan di BEI periode adalah karena 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013. Alasan penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. selama 3 tahun dari tahun Perusahaan manufaktur dipilih dengan A. Objek / Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama 3 tahun dari tahun 2013 2015. Perusahaan manufaktur dipilih dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Sampel adalah sebagian dari

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Sampel adalah sebagian dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini menggunakan populasi semua jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010-2014. Sampel adalah sebagian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai pihak eksternal perusahaan, kreditor dan investor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebagai pihak eksternal perusahaan, kreditor dan investor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai pihak eksternal perusahaan, kreditor dan investor membutuhkan informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan, khususnya informasi laporan keuangan,

Lebih terperinci

penelitian menjelaskan dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian.

penelitian menjelaskan dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, tujuan, manfaat, kajian pustaka, dan hipotesis penelitian. 1 BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian menjelaskan rencana dari struktur riset yang mengarahkan proses dan hasil penelitian sedapat mungkin menjadi valid, objektif, efisien,

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui BAB III Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini meggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar sebagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan dengan analisis regresi, maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016).

BAB III Metode Penelitian. Hubungan ini dapat berupa hubungan biasa (korelasi), maupun hubungan. kausalitas (sebab-akibat) (Ulum & Juanda, 2016). BAB III Metode Penelitian A. Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini ialah penelitian asosiatif. Penelitian Asosiatif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014. Teknik pengampilan sampel dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai keseluruhan orang, kejadian, atau benda yang berada dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan

BAB I PENDAHULUAN. Akuntan Indonesia (IAI). Standar Akuntansi Keuangan (SAK) memberikan kebebasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban manajemen dalam mengelola sumber daya perusahaan. Di Indonesia, laporan keuangan harus disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak periode tahun 2013-2014. B. Jenis Data Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011-2015. Pemilihan populasi

Lebih terperinci