PENGARUH PERMAINAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN ANAK USIA 4-5 TAHUN NASKAH PUBLIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PERMAINAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN ANAK USIA 4-5 TAHUN NASKAH PUBLIKASI"

Transkripsi

1 PENGARUH PERMAINAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN ANAK USIA 4-5 TAHUN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : NAFI AH J PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

2 ABSTRAK

3 ABSTRAK PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI, MARET 2015 NAFIAH/J PENGARUH PERMAINAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN ANAK USIA 4-5 TAHUN (Dibimbing Oleh Dwi Kurniawati, S.ST.Ft., M.Kes, Dwi Rosella KS, S.ST.Ft. M.Fis, Dipl CIDESCO) Latar Belakang: Kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran motorik yang diperlukan untuk semua aktifitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Untuk membentuk kelincahan seorang anak harus bergerak aktif, usia anak 4-5 tahun merupakan masa golden age periode dimana kemampuan yang dimiliki anak meningkat secara pesat dan sangat baik jika diberikan stimulasi. Salah satu stimulasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelincahan anak usia 4-5 tahun adalah shuttle run. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh permainan shuttle run terhadap kelincahan anak usia 4-5 tahun. Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan pre and post test with control group design, yaitu sampel pada kelompok perlakuan diberikan permainan shuttle run dengan jarak 4-5 meter selama 4 minggu dengan frekwensi 3x seminggu. Pengukuran kelincahan dilakukan dengan shuttle run test dengan jarak 10 meter menggunakan parameter berupa stopwatch. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon untuk uji pengaruh dan uji beda pengaruh menggunakan uji mann whitney. Hasil Penelitian: Ada pengaruh permainan shuttle run terhadap kelincahan anak usia 4-5 tahun setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji wilcoxon didapatkan p-value 0,000 pada kelompok perlakuan dan kontrol serta terdapat beda pengaruh setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji mann whitney didapatkan p-value 0,000. Kesimpulan: Ada pengaruh permainan shuttle run terhadap kelincahan anak usia 4-5 tahun. Kata kunci: Shuttle Run, Kelincahan, Anak Usia 4-5

4 PENDAHULUAN Menurut Karyono (2011) kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran motorik yang diperlukan untuk semua aktifitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya. Oleh karena itu untuk membentuk kelincahan, seorang anak diharuskan untuk sering bergerak aktif. Penelitian yang dilakukan oleh Anwar (2005) menjelaskan bahwa anakanak zaman sekarang cenderung lebih suka bermain secara pasif yang menggunakan teknologi canggih sehingga menyebabkan anak cenderung pasif dan kurang gerak. Padahal untuk membentuk kelincahan dibutuhkan tubuh yang harus sering bergerak aktif, salah satunya dengan bermain secara aktif. Adapun jenis permainan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kelincahan adalah shuttle run. Seperti yang telah diugkapkan oleh Restu (2009) shuttle run merupakan salah satu latihan yang dapat meningkatkan kelincahan, shuttle run adalah salah satu latihan kelincahan yang dilakukan dengan cara lari bolak-balik dari satu titik ke titik lainnya dengan jarak tertentu secara cepat. Dari hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di TK Taqiyya Kartasura dan TK Aisyiyah Gonilan yang berumur 4-5 tahun, bahwa Kelincahan anak pada TK tersebut masih terbilang kurang dimana anak masih kesulitan membalikkan tubuhnya secara langsung pada saat berlari. Berdasarkan Latar Belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Permainan Shuttle Run Terhadap Peningkatan Kelincahan Anak Usia 4-5 Tahun.

5 LANDASAN TEORI Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Salah satu cara untuk membentuk tumbuh kembang yang optimal adalah dengan memberikan stimulasi. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi pada setiap perkembangan. Stimulasi diperlukan untuk merangsang otak dan semua sistem indera. Proses ini sebaiknya diberikan sedini mungkin, misalnya pada anak usia 4-5 tahun yang sedang berada dalam periode keemasan. Pada masa ini perkembangan kemampuan anak meningkat secara pesat sehingga membentuk etika, kepribadian yang mantap, kecerdasan, kemandirian, keterampilan dan produktivitas yang baik (Yuriestien dkk., 2009). Adapun stimulasi yang dapat diberikan pada usia 4-5 tahun adalah stimulasi untuk kelincahan. Kelincahan adalah salah satu komponen kesegaran motorik yang diperlukan untuk semua aktifitas yang membutuhkan kecepatan perubahan posisi tubuh dan bagian-bagiannya (Karyono, 2011). Menurut Asadi (2012) kelincahan sebagai kemampuan untuk mempertahankan atau mengontrol posisi tubuh saat mengubah arah dengan cepat dan akurat selama serangkaian gerakan. Menurut Zivcic dkk. (2008) Salah satu latihan yang dapat meningkatkan kelincahan pada anak adalah shuttle run. Shuttle run adalah salah satu latihan kelincahan yang dilakukan dengan cara lari bolak-balik dari satu titik yang satu ke titik lainnya dengan jarak tertentu secara cepat (Restu, 2012).

6 Shuttle run akan diberikan selama 4 minggu dengan frekwensi 3 kali seminggu (Lutan, 2002). Permainan ini akan menyebabkan terjadinya kontraksi otot dan gerakan yang berulang pada lengan dan tungkai yang akan melibatkan sistem kerja primer yang mewujudkan terjadinya gerakan dan mempengaruhi perkembangan motorik kasar. Menurut Giriwijoyo dan Dikdik (2012) sistem kerja primer adalah perangkat pelaksana gerak yang terdiri dari sistema skelet yang berfungsi sebagai pergerakan persendian, sistema muskular yang berfungsi untuk menimbulkan terjadinya kontraksi otot dan sistema nervorum yang berfungsi sebagai penghantar rangsang. Pada saat melakukan shuttle run terjadi pergerakan persendian lengan dan terutama tungkai sehingga akan meningkatkan fleksibilitas. Kemudian, adanya kontraksi otot berulang akan menghasilkan kekuatan otot yang berguna untuk meningkatkan kecepatan gerak. Saat latihan berlangsung akan terjadi koordinasi fungsi otot yang berfungsi untuk meningkatkan ketepatan gerak dan memelihara keseimbangan. Fleksibilitas, kekuatan, kecepatan dan koordinasi adalah hal-hal yang diperlukan untuk meningkatkan kelincahan, sehingga jika semua komponen tersebut telah dilatih akan berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan adalah quasi eksperiment. Penelitian ini bertempat di TK Taqiyya Kartasura dan TK Aisyiyah Gonilan. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Maret Jumlah responden dalam penelitian ini

7 sebanyak 20 orang di TK Taqiyya Kartasura dan 18 sebagai kelompok perlakuan dan 18 orang di TK Aisyiyah Gonilan sebagai kelompok kontrol. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Shuttle Run sedangkan variabel terikat adalah kelincahan anak usia 4-5 tahun. HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini kelas yang digunakan adalah kelas A TK Taqiyya Kartasura sebagai kelompok perlakuan dengan jumlah siswa 20 orang dan kelas A TK Aisyiyah Gonilan sebagai kelompok kontrol dengan jumlah siswa 18 orang. Sebelum mengikuti sesi latihan setiap responden mengikuti pre test untuk mengukur tingkat kelincahan anak menggunakan shuttle run test dengan jarak 10 meter dan menggunakan parameter berupa stopwatch. Kemudian setelah mengikuti pre test pada kelompok perlakuan diberikan latihan menggunakan permainan shuttle run sebanyak 3 kali selama 4 minggu, selanjutnya setiap responden mengikuti post test untuk mengukur seberapa besar kelincahan anak setelah diberikan latihan pada kelompok perlakuan dan tanpa diberikan latihan pada kelompok kontrol. Menurut Ismayarti (2008) faktor yang mempengaruhi kelincahan tersusun atas beberapa komponen yang terdiri dari kecepatan, koordinasi, fleksibilitas, waktu reaksi dan kekuatan. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kelincahan yaitu usia, jenis kelamin dan berat badan. Dari beberapa sumber ulasan serta data data yang telah di paparkan, maka dapat dijelaskan bahwa apabila stimulasi kelincahan diberikan pada anak

8 secara rutin dan teratur maka akan menimbulkan peningkatan pada kelincahan anak, terutama pada usia 4-5 tahun yang merupakan golden age periode. Adapun pada anak yang tidak diberikan stimulasi kelincahan juga terdapat peningkatan kelincahan karena mendapatkan stimulasi dari faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kelincahan, namun peningkatan yang terjadi tidak sebesar peningkatan yang didapatkan oleh anak yang mendapatkan stimulasi kelincahan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan dari hasil analisis dan perhitungan uji statistik disimpulkan bahwa ada pengaruh permainan shuttle run terhadap kelincahan anak usia 4-5 tahun dengan p-value 0,000. Saran 1. Bagi Institusi Pendidikan Shuttle run dapat digunakan sebagai salah satu latihan yang digunakan untuk meningkatkan kelincahan pada anak. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian lebih lanjut mengenai latihan yang dapat meningkatkan kelincahan anak dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian lain dengan permainan yang lebih bervariasi dengan jumlah responden yang lebih banyak.

9 DAFTAR PUSTAKA Adam, F.S Pengaruh Model Latihan Shuttle Run Terhadap Kecepatan Menggiring Bola Pada Siswa SMK Negeri 4 Gorontalo. Skripsi. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo. Anggawaya Latihan Kelincahan. Diakses Tanggal : 11 Februari file:///c:/users/ace%20comp/documents/latihankelincahan_anggaway _Blog jenis_kelamin_kelincahan.htm Anwar H Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar Sebagai Wahana Kompensasi Gerak Anak. Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia. Volume 3. Nomor Asadi A Effects Of Six Weeks Depth Jump And Countermovement Jump Training On Agility Performance. Roudbar Branch Islamic Azad University, Roudbar. Sport Scienc., Volume 5. Nomor Garzon M.J.C The Alpha Health-Related Fitness Test Battery For Children and Adolescents. Diakses tanggal : 17 Januari ldrenandadolescents.pdf. Gilang M Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMA. Jakarta: Ganesa Exact. Ismaryati Peningkatan Kelincahan Atlet Melalui Penggunaan Metode Kombinasi Latihan Sirkuit-Pliometrik Dan Berat Badan. Paedagogia. Jilid 11. Nomor 1. Februari Karyono, T.H Pengaruh Metode Latihan dan Power Otot Tungkai Terhadap Kelincahan. Thesis. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret. Lismadiana Peran Perkembangan Motorik Pada Anak Usia Dini. Jurnal Ilmiah Keolahragaan. Volume 2. Nomor 3. Februari Lutan R Menuju Sehat Bugar. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga. Marjana W., I K.S., Made B Pengaruh Pelatihan Shuttle Run Terhadap Kecepatan dan Kelincahan. Journal Ilmu Keolahragaan. Volume 1. Nomor

10 Miller M.G., Jeremy J.H., Mark D.R., Christopher C. Cheatharm dan Timothy J.M The effects of a 6-week plyometric training program on agility. Journal of Sports Science and Medicine. Volume 5. Nomor Purwanto H., Suharjana Kebugaran Jasmani Mahasiswa DII PGSD Penjas FIK UNY. Journal Pendidikan Jasmani Indonesia. Volume 5. Nomor 2. November Restu Y.A. (2012). Pengaruh Latihan Shuttle Run Yang Disisipkan Dalam Bermain Terhadap Peningkatan Kelincahan Dan Daya Tahan Aerobik Atlet Bola Voli Yuso Sleman Yunior. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sumirat A Pengaruh Metode Latihan Permainan Balap Zig Zag dan Metode Latihan Shuttle Run Terhadap Peningkatan Kelincahan Menggiring Bola Pada Pemain Sepak Bola Usia Dini (Usia 10 Sampai 12 Tahun) di Probaya Fc. Thesis. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Soetjoningsih, I G.N., Gde R Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. Jakarta: EGC. Sukel S Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Tungkai Terhadap Kemampuan Smash Dalam Permainan Sepak Takraw. Skripsi. Manado: Universitas Negri Manado. Supariasa, Penelitian Status Gizi. Jakarta: EGC. Wirasasmita R Ilmu Urai Olahraga II. Bandung: Alfabeta Yudiana, Sheppard J., Yon W Agility literature review: Classifications, training and testing. Journal of sports sciences. Volume 24. Nomor 9. September Young, Warren, Farrow, Darnian A Review of Agility: Practical Applications for Strength and Conditioning. Strength and Conditioning Journal. Volume 28. Nomor Yuriastien, Effiana, Daisy P., Ayu B.F. Games Therapy untuk Kecerdasan Bayi dan Balita. Jakarta: Wahyu Media. Zivcic K., Bijana T., Manuela S Changes In Some Of The Motor Abilities Of Preschool Children (Age Four). Physical Education and Sport. Volume 6. Nomor

PENGARUH LATIHAN ZIG ZAG RUN UNTUK MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

PENGARUH LATIHAN ZIG ZAG RUN UNTUK MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA PENGARUH LATIHAN ZIG ZAG RUN UNTUK MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA 13-15 TAHUN DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK SEMANDING DAN TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PABELAN

PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK SEMANDING DAN TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PABELAN PENGARUH PERMAINAN ENGKLEK TERHADAP KEMAMPUAN LONCAT ANAK USIA 4-5 TAHUN DI TAMAN KANAK-KANAK PKK SEMANDING DAN TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH PABELAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Annisa Gitya Margareta

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Zelliana Aziza J120110032 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki laki mulai dari anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki laki mulai dari anak-anak, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Futsal merupakan cabang olahraga yang populer dan digemari oleh seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki laki mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Hal

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LATIHAN LARI INTERVAL TERHADAP KECEPATAN LARI PADA PEMAIN SEPAK BOLA DI SEKOLAH SEPAK BOLA RUKUN AGAWE SANTOSA (RAS) KLATEN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: AISYAH LIFSANTIN NA IMA J 120 110 007

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak adalah bermain. Bermain merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa anak-anak adalah masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan yang menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada dasarnya dunia anak-anak adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. serta sebagai sarana untuk meraih prestasi. latihan fisik yang teratur dan sesuai untuk mengembangkan kemampuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan aktivitas fisik yang berfungsi untuk menjaga kekuatan fisik dan kesehatan tubuh, serta penting untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Minat masyarakat

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN AQUATIC DAN LAND PLYOMETRIC SQUAT JUMP TERHADAP TINGGI LONCATAN PEMAIN PEMULA BOLA VOLI

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN AQUATIC DAN LAND PLYOMETRIC SQUAT JUMP TERHADAP TINGGI LONCATAN PEMAIN PEMULA BOLA VOLI PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN AQUATIC DAN LAND PLYOMETRIC SQUAT JUMP TERHADAP TINGGI LONCATAN PEMAIN PEMULA BOLA VOLI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akhir Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA VOLI

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA VOLI PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA VOLI PUBLIKASI ILMIAH Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat telah menyadari akan perlunya melakukan olahraga. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN ELECTRICAL MYOSTIMULATION (EMS) DAN LATIHAN HURDLE HOPS TERHADAP TINGGI LOMPATAN PADA PEMAIN BOLA VOLI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENAMBAHAN ELECTRICAL MYOSTIMULATION (EMS) DAN LATIHAN HURDLE HOPS TERHADAP TINGGI LOMPATAN PADA PEMAIN BOLA VOLI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH PENAMBAHAN ELECTRICAL MYOSTIMULATION (EMS) DAN LATIHAN HURDLE HOPS TERHADAP TINGGI LOMPATAN PADA PEMAIN BOLA VOLI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Tugas dan Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN

Oleh : MUHAMMAD NUR SOLIKIN PENGARUH EFEKTIFITAS LATIHAN LARI ZIG-ZAG DAN SHUTTLE RUN TERHADAP KELINCAHAN SISWA SSB BEKISAR MERAH KELOMPOK UMUR 10-12 TAHUN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2015 S K R I P S I Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran bahwa hal tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN PENGARUH BERMAIN PAPAN TITIAN TERHADAP KESEIMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN PUBLIKASI ILMIAH DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh: Areza Putra Surya J120151123

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK USIA 7-8 TAHUN DI SD NEGERI PABELAN 03 MENDUNGAN KARTASURA SUKOHARJO SKIRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup sehat adalah harapan semua orang tetapi kesehatan tidak akan diperoleh apabila tanpa diikuti oleh usaha yang memadai. Apabila kehidupan kita terus-menerus dimanjakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan tersebut ada beberapa hal yang dibutuhkan oleh. satu faktor yang penting lainnya adalah faktor fisik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap atlet pastilah memiliki tujuan untuk mencapai performa maksimal dalam setiap pertandingan yang diikutinya, sehingga dapat menghasilkan prestasi yang baik dalam

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIGZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIGZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIGZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR KADEK AYU SUKMAYANTI LESTARI I MADE NIKO WINAYA NYOMAN AGUS BAGIADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga. Olahraga adalah suatu kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan bagian dari budaya kehidupan yang telah lama dianggap sebagai cara yang tepat untuk meningkatkan kesehatan baik sehat jasmani maupun rohani, disamping

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan baik dari segi fisik, teknik, taktik dan mental. Cabang olahraga

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan baik dari segi fisik, teknik, taktik dan mental. Cabang olahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voli merupakan satu cabang olahraga yang menuntut beragam kemampuan baik dari segi fisik, teknik, taktik dan mental. Cabang olahraga voli dewasa ini memiliki perkembangan

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN ZIG ZAG RUN UNTUK MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

PENGARUH LATIHAN ZIG ZAG RUN UNTUK MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA PENGARUH LATIHAN ZIG ZAG RUN UNTUK MENINGKATKAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA 13-15 TAHUN DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA

Lebih terperinci

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani

Cara Meningkatkan Kebugaran Jasmani Kebugaran jasmani berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kerja bagi siapapun yang memilikinya sehingga dapat melaksanakan tugas-tugasnya secara optimal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik Kebugaran

Lebih terperinci

Wiljiwianus Primus Wio Bei Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Citra Bakti

Wiljiwianus Primus Wio Bei Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi STKIP Citra Bakti Jurnal Pembelajaran Olahraga http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pjk/index Volume 3 Nomor Tahun 017 PENGARUH LATIHAN LARI ZIG-ZAG, LARI BOLAK-BALIK, PUSH-UP DENGAN POLA CIRCUIT TRAINING TERHADAP KESEGARAN

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN CONTRAST BATH PADA COOLLING DOWN TERHADAP PEMULIHAN KELINCAHAN ATLET SETELAH LATIHAN ZIG ZAG RUN

PENGARUH PENAMBAHAN CONTRAST BATH PADA COOLLING DOWN TERHADAP PEMULIHAN KELINCAHAN ATLET SETELAH LATIHAN ZIG ZAG RUN PENGARUH PENAMBAHAN CONTRAST BATH PADA COOLLING DOWN TERHADAP PEMULIHAN KELINCAHAN ATLET SETELAH LATIHAN ZIG ZAG RUN Siti Nadhir Ollin Norlinta Program Studi Sarjana Fisioterapi STIKES Aisyiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 5 TAHUN

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 5 TAHUN PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 5 TAHUN NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun Oleh: Arni Yuliansih J120141076

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diselenggarakan oleh Entertainment Software Association di Amerika pada

BAB I PENDAHULUAN. yang diselenggarakan oleh Entertainment Software Association di Amerika pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bermain video game telah menjadi salah satu sarana rekreasi yang diminati oleh banyak kalangan. Dari tahun ke tahun, popularitas bermain video game sebagai sarana

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL PRIA USIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL PRIA USIA TAHUN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL PRIA USIA 19-23 TAHUN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : LUHUT MAHENDRA J 120 110 049 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling banyak digemari oleh sebagian besar penduduk dunia. Demikian juga di Indonesia sepak bola sangat

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA Bayu Sigit Gutomo (2012 66 125) Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul,

Lebih terperinci

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016

ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 2016 ANALISIS KONDISI FISIK PEMAIN SEPAK BOLA KLUB PERSEPU UPGRIS TAHUN 016 Osa Maliki 1), Husnul Hadi ), Ibnu Fatkhu Royana 3) Universitas PGRI Semarang osamaliki04@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK HUBUNGAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI DENGAN KEMAMPUAN MENENDANG BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA DI SMA NEGERI 1 KARANGTENGAH KABUPATEN DEMAK PUBLIKASI ILMIAH Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan penjelasan ketentuan umum undang-undang. keolahragaan No. 5 tahun 2005 tentang sistem keolahragaan, yaitu: 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekarang ini banyak orang yang menyadari pentingnya melakukan olahraga. Mereka melakukan kegiatan olahraga dengan berbagai alasan, diantaranya untuk menjadi sehat,

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP VERTICAL JUMP ATLET BOLA VOLI DI UKM BOLA VOLI PUTERA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI

Lebih terperinci

yang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak.

yang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya setiap aktivitas kehidupan manusia tidak terlepas dari gerak. Manusia melakukan aktivitas gerak sesuai dengan kemampuan mereka sendiri. Belajar gerak dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sepak bola merupakan salah satu olahraga populer di dunia. Olahraga ini banyak diminati masyarakat, mulai dari anak anak sampai dewasa. Alat yang digunakan hanya bola

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian serta upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian serta upaya pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga telah mendapat tempat dalam dunia kesehatan sebagai salah satu faktor penting dalam usaha pencegahan penyakit. Olahraga terbukti pula dapat meningkatkan derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundak

BAB I PENDAHULUAN. Dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari Ibnu Umar RA berkata: Rasulullah SAW memegang kedua pundak saya seraya bersabda: Hidup engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara, Ibnu Umar berkata:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup sehat yang lebih baik lagi. Olahraga adalah proses sistematik yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh semua orang, karena dengan berolahraga seseorang bukan hanya sehat jasmani dan rohani, tetapi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam melakukan penelitian diperlukan pemilihan metode

Lebih terperinci

PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA

PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Fisioterapi Fakultas

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN NEBRASKA AGILITY DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN SEPAKBOLA SALATIGA

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN NEBRASKA AGILITY DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN SEPAKBOLA SALATIGA PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN NEBRASKA AGILITY DRILL TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAKBOLA DI PUSAT LATIHAN SEPAKBOLA SALATIGA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LADDER DRILL DAN JUMP TO BOX TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL POST CEDERA HAMSTRING

PERBEDAAN PENGARUH LADDER DRILL DAN JUMP TO BOX TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL POST CEDERA HAMSTRING PERBEDAAN PENGARUH LADDER DRILL DAN JUMP TO BOX TERHADAP KELINCAHAN PADA PEMAIN FUTSAL POST CEDERA HAMSTRING NAKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Wildan 201510301223 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1 FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, peneliti tidak mempunyai keleluasaan untuk memanipulasi subjek, artinya random kelompok biasanya diapakai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan deskriptif yang menggunakan metade survei dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga memberikan gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. para atlet sepak bola yang berkualitas. Namun masih banyak yang harus dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Beberapa tahun terakhir, Sekolah Sepak Bola (SSB) banyak berdiri di Indonesia. Mulai dari SSB yang profesional

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mensana end Corporisano merupakan suatu ungkapan yang sangat terkenal dan akrab terdengar di telinga kita, bahwa di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang

Lebih terperinci

PENGARUH EFEKTIFITAS LATIHAN LARI ZIG-ZAG DAN LARI BOLAK BALIK TERHADAP KELINCAHAN DITINJAU DARI KECEPATAN LARI 30 METER

PENGARUH EFEKTIFITAS LATIHAN LARI ZIG-ZAG DAN LARI BOLAK BALIK TERHADAP KELINCAHAN DITINJAU DARI KECEPATAN LARI 30 METER PENGARUH EFEKTIFITAS LATIHAN LARI ZIG-ZAG DAN LARI BOLAK BALIK TERHADAP KELINCAHAN DITINJAU DARI KECEPATAN LARI 30 METER (Studi Pada Siswa SSB ABYASA Nganjuk Kelompok Umur 12 15 Tahun Pada Tahun 2016)

Lebih terperinci

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Disusun oleh: DENY SETIAWAN J

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER

PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER PENGARUH LATIHAN COUNTINOUS RUNNING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX PEMAIN SEPAK BOLA USIA 15-17 TAHUN DI AKADEMI SALATIGA TRAINING CENTER PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Sarjana

Lebih terperinci

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA

2015 DAMPAK PENERAPAN POLA LATIHAN CIRCUIT TRAINING TERHADAP PENINGKATAN KONDISI FISIK PEMAIN SEPAKBOLA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia, sepakbola bukan hanya dipandang sebagai salah satu cabang olahraga,

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA VOLI

PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA VOLI PENGARUH PENAMBAHAN BEBAN LATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PEMAIN BOLA VOLI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akhir Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Disusun

Lebih terperinci

PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA

PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA PENGARUH LOMPAT TALI (ROPE JUMP) TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA ANAK DI SDN LOSARI 153 SURAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Perysaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Fisioterapi Oleh: RIZKY TRIAS

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIG-ZAG RUN

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIG-ZAG RUN SKRIPSI PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR DENPASAR KADEK AYU SUKMAYANTI LESTARI KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ASUPAN MAKANAN DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK SD DI PERKOTAAN DAN PEDESAAAN NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ANISTIA LARAS PRATIWI J 120 110 086 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG DENGAN BEBAN DAN TANPA BEBAN TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP ATLET VOLLY

PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG DENGAN BEBAN DAN TANPA BEBAN TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP ATLET VOLLY PENGARUH LATIHAN LOMPAT GAWANG DENGAN BEBAN DAN TANPA BEBAN TERHADAP PENINGKATAN VERTICAL JUMP ATLET VOLLY SKRIPSI DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA SAINS TERAPAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk biopsikososial membutuhkan kondisi yang optimal untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi

Lebih terperinci

Oleh: FACHRURROZI RAMADAN J

Oleh: FACHRURROZI RAMADAN J PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DAN LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP PENINGKATAN AGILITY PEMAIN FUTSAL Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Fisioterapi

Lebih terperinci

Roki Radjulani mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan

Roki Radjulani mahasiswa pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga; Drs. Ruskin, M.Pd dosen pada Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga dan PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN ZIG ZAG DAN LATIHAN DODGING RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN DRIBBLING PADA PERMAINAN BOLA BASKET PADA SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 1 TIBAWA (Roki Radjulani, Ruskin, Suriyadi

Lebih terperinci

PENGARUH CORE STRENGTH TRAINING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB MADYA PEMDA SURAKARTA

PENGARUH CORE STRENGTH TRAINING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA TAHUN DI SSB MADYA PEMDA SURAKARTA PENGARUH CORE STRENGTH TRAINING TERHADAP KESEIMBANGAN DINAMIS PADA PEMAIN SEPAK BOLA USIA 10-13 TAHUN DI SSB MADYA PEMDA SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas Tugas dan Persyaratan Akhir untuk

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK USIA TAHUN DI SEKOLAH SEPAK BOLA KALASAN

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK USIA TAHUN DI SEKOLAH SEPAK BOLA KALASAN PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENINGKATAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK USIA 13-15 TAHUN DI SEKOLAH SEPAK BOLA KALASAN NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP KECEPATAN LARI PEMAIN FUTSAL

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP KECEPATAN LARI PEMAIN FUTSAL PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP KECEPATAN LARI PEMAIN FUTSAL NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : RIDWAN AJI SASMITA J 120 110 075 PROGRAM STUDI S1 FISIOTERAPI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola

BAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE

SEMINAR NASIONAL PENINGKATAN KUALITAS PENULISAN KARYA ILMIAH STOK BINA GUNA, SABTU 16 SEPTEMBER 2017 PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN SIDE SHUFFLE DENGAN LATIHAN DEPTH JUMP LEAP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN SEPAK BOLA SSB BINTANG TIMUR MEDAN TAHUN 2009 MAHMUDIN MATONDANG Jurusan Pendidikan Jasmani,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA

SKRIPSI. Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan PENJASKESREK. Oleh : ARDITYA PRADANA HUBUNGAN ANTARA PANJANG TUNGKAI DAN KELINCAHAN DENGAN KEMAMPUAN MENGGIRING BOLA KAKI BAGIAN LUAR PADA SISWA PUTRA EKSTRAKULIKULER FUTSAL SMA NEGERI 1 TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebugaran dibutuhkan oleh setiap orang agar dapat menjalani kegiatannya. Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh seseorang untuk melakukan tugas pekerjaan sehari-hari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk yang diciptakan paling sempurna dibandingkan makhluk ciptaan lainnya. Dalam kehidupan sehari hari, manusia selalu bergerak untuk terus mempertahankan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI

PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI PERBANDINGAN PENGARUH LATIHAN ANTARA SINGLE LEG HOP DENGAN DOUBLE LEG HOP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Mika Rusdian 1), Nuriska Subekti 2), Sani Gunawan 3) 1) Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan

Lebih terperinci

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016

PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016 PROFIL INDEKS MASSA TUBUH DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PJKR UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI TAHUN 2015/2016 Aridhotul Haqiyah 1 Universitas Islam 45 Bekasi ary_haqiyah@yahoo.co.id Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kelompok prestasi, hobi, ataupun rekreasi. 1 Berdasarkan World Health

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam kelompok prestasi, hobi, ataupun rekreasi. 1 Berdasarkan World Health BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Olahraga merupakan salah satu aspek kehidupan yang erat hubungannya dengan kesehatan dan sangat bermanfaat bagi kesehatan individu atau masyarakat baik dalam kelompok

Lebih terperinci

Program Studi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 3. Bagian Ilmu Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 4

Program Studi Fisioterapi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 3. Bagian Ilmu Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 4 PERBEDAAN EFEKTIVITAS PROPRIOCEPTIVE EXERCISE DAN ZIG-ZAG RUN EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA ANAK USIA 9-11 TAHUN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 4 SANUR 1 Made Dwi Indah Permatahati Gita, 2 Ni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik, 2012). Menurut Wibowo et BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga merupakan serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsionalnya (Giriwijoyo & Sidik,

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN DYNAMIC STRETCHING PADA LOWER EXTREMITY MUSCLES SEBELUM SPRINT TRAINING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER

PENGARUH PENAMBAHAN DYNAMIC STRETCHING PADA LOWER EXTREMITY MUSCLES SEBELUM SPRINT TRAINING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER PENGARUH PENAMBAHAN DYNAMIC STRETCHING PADA LOWER EXTREMITY MUSCLES SEBELUM SPRINT TRAINING TERHADAP KECEPATAN LARI SPRINT 100 METER PADA SISWA SEKOLAH SEPAK BOLA DI KOTA SALATIGA NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI

KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI KONSEP PENDIDIKAN KEB. JASMANI 1. Definisi kebugaran jasmani 2. Komponen kebugaran jasmani 3. Permasalahan kebugaran jasmani 4. Kiat/cara mencapai keb. jasmani DEFINISI KEB. JASMANI Kebugaran jasmani (Physical

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang

BAB I PENDAHULUAN. kesegaran jasmani dan berpengaruh pula pada peningkatan prestasi pada cabang BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Olahraga adalah suatu kegiatan fisik menurut cara dan aturan tertentu dengan tujuan meningkatkan efisiensi fungsi tubuh yang hasil akhirnya meningkatkan kesegaran jasmani

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian tentunya diperlukan suatu metode dalam pelaksanaanya. Metode ini merupakan cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Proses pembinaan olahraga di Indonesia saat ini belum maksimal. Hal ini terbukti dari pertandingan dan perlombaan yang telah di ikuti belum menunjukan hasil yang

Lebih terperinci

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN SKRIPSI Diajukan Untuk Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: SRI ASKARIANI DANIATI

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PLYOMETRIC EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN BOLA DI SSB KRIDA DI BOYOLALI

PENGARUH PEMBERIAN PLYOMETRIC EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN BOLA DI SSB KRIDA DI BOYOLALI PENGARUH PEMBERIAN PLYOMETRIC EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN BOLA DI SSB KRIDA DI BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. terampil. Tujuannya agar segala aktivitas yang dilakukan dapat diselesaikan tanpa

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. terampil. Tujuannya agar segala aktivitas yang dilakukan dapat diselesaikan tanpa 1 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Hakikat Kebugaran Jasmani Setiap orang pasti mengharapkan agar memiliki tubuh yang sehat dan terampil. Tujuannya agar segala aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar tidak kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. agar tidak kemasukan bola dari regu lawan dengan aturan-aturan tertentu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu dimana masing masing regu terdiri dari 11 orang pemain. Permainan ini dilakukan dengan cara menyepak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan

BAB I PENDAHULUAN. dasar/bekal ilmu untuk menghadapi tantangan dimasa yang akan datang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk meningkatkan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Pendidikan

Lebih terperinci

PENAMBAHAN BALLISTIC STRETCHING

PENAMBAHAN BALLISTIC STRETCHING SKRIPSI PENAMBAHAN BALLISTIC STRETCHING PADA LATIHAN KNEE TUCK JUMP LEBIH EFEKTIF DIBANDINGKAN LATIHAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN VOLI LAKI- LAKI FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

General Studies / Major Subject / Elective Studies. 2 hours lectures

General Studies / Major Subject / Elective Studies. 2 hours lectures Module Handbook Module Name: Sport Module Level: Bachelor Abbreviation, if applicable: KU 1001 Sub-heading, if applicable: Courses included in the module, if applicable: Semester/term: Module coordinator(s):

Lebih terperinci

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH METODE BERMAIN PANTOMIM TERHADAP KECERDASAN KINESTETIK ANAK KELOMPOK B DI TK PERTIWI RANDULANANG II JATINOM KLATEN TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permainan sepak bola sudah tidak asing lagi di negara kita maupun di seluruh dunia, semua orang mengenalnya, baik anak-anak, remaja, tua -muda, pria maupun wanita bahkan

Lebih terperinci

Evaluasi Prestasi Atlet Wushu Koni Kota Medan Tahun Novita (Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan)

Evaluasi Prestasi Atlet Wushu Koni Kota Medan Tahun Novita (Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan) Evaluasi Prestasi Atlet Wushu Koni Kota Medan Tahun 2014 Novita (Dosen Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan) Abstrak The purpose of this study was to evaluate the results of Wushu athlete's

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE UNTUK PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIK PADA PEMAIN SEPAK BOLA PUTRA MAOSPATI DI KABUPATEN MAGETAN

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE UNTUK PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIK PADA PEMAIN SEPAK BOLA PUTRA MAOSPATI DI KABUPATEN MAGETAN PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE UNTUK PENINGKATAN KESEIMBANGAN DINAMIK PADA PEMAIN SEPAK BOLA PUTRA MAOSPATI DI KABUPATEN MAGETAN PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Akhir Dalam

Lebih terperinci

PENGARUH PERMAINAN KASTI TRADISIONAL DAN MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN ANAK USIA 8-9 TAHUN

PENGARUH PERMAINAN KASTI TRADISIONAL DAN MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN ANAK USIA 8-9 TAHUN PENGARUH PERMAINAN KASTI TRADISIONAL DAN MODIFIKASI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN ANAK USIA 8-9 TAHUN DI SDN PABELAN 03 KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi

Lebih terperinci

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI

THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI THE EFFECT OF SKIPPING ROPE EXERCISE ON THE LEG MUSCLE POWER IN MEN S BASKETBALL PLAYERS EXTRACULICULAR SMA HANDAYANI Septiandi Rory Ahmad Putra 1, Drs. Slamet, M.Kes, AIFO 2, Drs. Yuherdi, S.Pd 3 Email

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi karakteristik subjek penelitian Dalam penelitian ini sampel sejumlah 40 orang yang berasal dari populasi mahasiswa Fakultas Fisioterapi

Lebih terperinci

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran bahwa hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Tujuan dari pendeskripsian data pada penelitian ini ialah untuk menggambarkan kondisi fisik yang dimiliki oleh atlet sepak bola PS. FKIP UNIB. Perolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah

II. TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kebugaran Jasmani Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), Kebugaran Jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menunaikan tugasnya sehari-hari dengan mudah tanpa meraskan lelah

Lebih terperinci

SKRIPSI PELATIHAN PLYOMETRIK DAPAT MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TERHADAP LONCATAN VERTIKAL PADA TIM BASKET POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

SKRIPSI PELATIHAN PLYOMETRIK DAPAT MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TERHADAP LONCATAN VERTIKAL PADA TIM BASKET POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR SKRIPSI PELATIHAN PLYOMETRIK DAPAT MENINGKATKAN DAYA LEDAK OTOT TERHADAP LONCATAN VERTIKAL PADA TIM BASKET POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR ARYO NUGROHO PRATOMO KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakekat Jump Heading Tehnik dasar heading (jump heading) sangat penting dalam permainan sepak bola. Karena dengan jump heading

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO

PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO PENGARUH PELATIHAN LARI ZIG ZAG TERHADAP KELINCAHAN SISWA EKSTRA KURIKULER SEPAK BOLA SMA NEGERI 2 KOTA GORONTALO PENDAHULUAN (Jufri Mahmud, Sarjan Mile, Nurhayati Liputo) jufrimahmud@yahoo.co.id Pendidikan

Lebih terperinci

TAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA

TAHUN. Disusun Oleh: HEPI KAWURI A FAKULTA 2 PENGARUH PERMAINAN OUTDOOR TERHADAP PERKEMBANGAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL II BABADAN KARANGDOWOO KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: HEPI

Lebih terperinci