SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA KUNJUNGAN KE PASAR PERCONTOHAN LOMBOCCA KAB. BANTAENG, PROVINSI SULAWESI SELATAN TANGGAL 18 MARET 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA KUNJUNGAN KE PASAR PERCONTOHAN LOMBOCCA KAB. BANTAENG, PROVINSI SULAWESI SELATAN TANGGAL 18 MARET 2011"

Transkripsi

1 SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA KUNJUNGAN KE PASAR PERCONTOHAN LOMBOCCA KAB. BANTAENG, PROVINSI SULAWESI SELATAN TANGGAL 18 MARET 2011 Yth. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan atau yang mewakili ; Yth. Bupati Bantaeng; Nurdin Abdullah Yth. Saudara para Pejabat eselon 1 dan 2, Kementerian Perdagangan; Yth. Saudara Kepala Dinas Perindag Provinsi Sulawesi Selatan; Yth. Hadirin dan para Undangan yang kami hormati. Serta Masyarakat dan rekan-rekan media yang kami cintai. Selamat Pagi, Salam Sejahtera untuk kita semua. Saya berterima kasih dan bersyukur kita bisa berada disini pada tanggal 18 Maret dimana air laut yang menyegarkan dan udara yang bersih dan segar membuat suasana menyenangkan. Inilah kekayaan daerah dan potensi daerah yang harus terus menerus kita jaga. Untuk kunjungan kerja kali ini kami hadir terkait dengan pasar, kunjungan pasar dan revitalisasi pasar yaitu yang terkait dengan sektor perdagangan dan juga terkait dengan ekspor. Kemudian banyak hal yang harus kita lakukan jika kita berkunjung ke suatu daerah. Khusus mengenai program program revitalisasi pasar yang sudah dilakukan oleh Kementerian Perdagangan, tahun ini kita memulai dengan suatu program yang siapkan yaitu pasar percontohan. Dimana Lombocca adalah salah satu pasar percontohan yang akan kita canangkan. 1

2 Saya ingin sedikit bercerita mengenai mengapa Kementerian Perdagangan merasa perlu adanya pengolaan di berbagai pasar percontohan yang terdapat di berbagai daerah. Kita sangat menyadari bahwa pasar tradisional memiliki fungsi yang strategis, tetapi belum berhasil benar-benar kita kembangkan di seluruh daerah di Indonesia karena banyak permasalahan dan tantangan yang dihadapinya. Mengapa pasar itu strategis? Mungkin kita harus menyadari bahwa pasar itu tempat penjual dan pembeli bertemu sehingga tentunya dampak ekonominya sangat singnifikan dan juga menciptakan lapangan pekerjaan bukan saja untuk yang berdagang di pasar tetapi tentu yang menjadi supplier kepada pasar tersebut. Jadi kalau tidak ada pasar, akan menyulitkan supplier untuk mencari tempat untuk menjual produknya. Dengan demikian meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberdayakan usaha kecil dan menengah yang bekerja atau berdagang di pasar dan juga yang menjadi supplier ke pasar. Untuk harga, kestabilan harga dimana terjadi rotasi perputaran uang dan jika dikelola dengan baik bisa menjadi sumber pendapatan hasil daerah. Jadi jangan melihat pasar sebagai sesuatu yang disubsidi oleh pemerintah tetapi justru dia bisa menjadi profit center bisa menjadi penghasilan kepada daerah. Dimanapun kita melihat pasar itu juga mempunyai nilai sosial budaya karena disitulah tempat orang bertemu. Jadi orang datang ke pasar itu tidak hanya sekerdar untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya tetapi juga untuk melakukan pertemuan. Bahkan di Lombocca saya dengar ada tempat untuk ibadah juga ada pelayanan kesehatan di pasar Lombocca itu. Jadi bukan saja untuk jual beli tapi juga tempat masyarakat bertemu. Pengalaman kita berdasar beberapa kunjungan yang sudah dilakukan, setiap pasar di setiap daerah memiliki perbedaan tertentu yang terkait dengan daerah tempat mereka berada. Ini juga harus kita sadari didalam melakukan revitalisasi pasar. Tidak ada satu perarturan baku yang berlaku 2

3 untuk semua daerah di seluruh Indonesia. Kita harus sangat memperhatikan kebiasaan tradisional disetiap daerah tersebut. Kita menyadari juga permasalahan yang dihadapi setiap pasar di Indonesia terkait dengan tata kelola pasar dan akses pembiayaan bagi pedagang dan pengelola, logistik, tata pasar, kondisi fisik pasar dan juga penanganan atau pengelolaan pasar dan bagaimana kita menjaga sosial budaya dari wilayah pasar yang ada. Dalam mencanangkan revitalisasi pasar tidak cukup sekedar mempebaiki kondisi fisik pasarnnya. Karena kalau kita hanya memperbaiki kondisi fisiknya dan tidak memperhatikan zonasinya, penataannya, pengolaannya, pemberdayaan dari pedagangnya dan pendampingan yang aktif baik dari pusat daerah dan masyarakat setempat, dua tiga tahun setelah pasar dibangun maka pasarnya sudah tidak baik lagi. Maka dari itu, Kementerian Perdagangan akan mulai benarbenar bersama kementerian lain yang terkait melakukan revitalisasi pasar bersama masyarakat dan pihak yang lain yang mempunyai program revitalisasi. Sehingga penanganan dan pelaksanaan revitalisasi benarbenar komprehensif. Jadi tidak hanya memikirkan fisiknya, namun juga memikirkan pengelolaannya, pemberdayaannya dan kita tidak hanya setahun ini saja kemudian kita pergi dan lupakan, tapi kita ingin dalam tiga tahun kedepan kita menjalankan program pemberdayaan dan pengelolaan yang akan membuat pasar itu berkesinambungan dan berkembang terus. Jadi ini adalah tahun pertama kita melakukannya dan tentu kita tidak mungkin melakukan ini tanpa komitmen dari pemerintah daerah dan tokohtokoh masyarakat setempat dan tentunya pedagang dan pengelola pasar setempat. Apa pasar percontohan yang dimaksud? Pasar percontohan adalah pasar yang sesuai dengan kehidupan sosial dan budaya setempat. Sangat penting untuk kita memperhatikan kebiasaaan di daerah tersebut. Misalnya pasar percontohan yang ada di 3

4 Bali itu ada Pura didalamnya dan masing-masing lapak itu ada tempat untuk sembahyang untuk sesaji. Di setiap daerah kita menonjolkan ciri khas yang berbeda-beda. Tentunya kita ingin pasar yang bersih, nyaman, segar, aman, jujur, higienis dan ramah lingkungan. Tidak membuang sampah sembarangan. Sebetulnya jika sampah dikelola dengan baik itu juga bisa menghasilkan uang. Di jual lagi sebagai kompos atau dijual sebagai pupuk itu masih bisa digunakan. Tahun ini Kementerian Perdagangan mengembangkan sepuluh pasar percontohan di berbagai daerah. Lombocca yang tadi sudah saya sebut menjadi salah satu lokasi, Takalar juga. Jadi tahun ini di Sulawesi Selatan terdapat dua program pasar. Tetapi Lombocca mendapat hadiah pertama: itu dari 88 milliar untuk 10 pasar percontohan, Lombocca mendapat dana paling banyak, yaitu 15 milliar. Jadi semoga return-nya, pengembaliannya nanti berhasil untuk benar-benar mengembangkan daerah ini. Tadi saya disepanjang jalan diceritakan oleh Bapak Bupati bahwa Kabupaten Bantaeng sudah keluar dari status daerah tertinggal, namun demikian masih banyak masyarakatnya yang miskin, yang tentu ingin kita tingkatkan kesejahteraannya. Kita ingin tujuan dari pengembangan pasar percontohan juga dapat meningkatkan transaksi perdagangan. Saya ingin nanti omset penjualan sebagai salah satu nilai plus dari adanya pasar percontohan. Jika pasar sudah di revitalisasi maka PAD di daerah ini harus menjadi lebih baik. Saya yakin bahwa Kabupaten ini akan mengalami peningkatan PAD dari Pasar Percontohan yang telah direvitalisasi dan berharap tentunya Lombocca akan menjadi kisah yang sukses dengan pengembangan pasar, sehingga pasar percontohan lain mengikuti jejak Lombocca. Apalagi disini 4

5 akan dikembangkan sebagai pasar wisata supaya menginspirasi pemerintah daerah dan masyarakat di tempat lain untuk terus menerus mengembangkan pasar di daerahnya. Bagaimana kita akan mengembangkan pasar percontohan? Kita tentunya tidak bisa hanya bergantung kepada APBN. APBN itu merupakan salah satu sumber pembiayaan, tetapi kita tidak bisa bergantung hanya dari APBN. Idealnya, bagaimana kita mengelola pasar bersama-sama dalam anggaran APBN, APBD, dan sekaligus bekerjasama dengan BUMN, BUMD dan swasta. BUMN di bidang perbankan, seperti BRI, atau Bank Pemerintah daerah, seperti Bank SulSel, itu bisa berperan untuk mengembangkan antara lain permodalan. Banyak bank dan sumbangan dari perusahaan swasta, termasuk dalam pengolahan limbah, yang dapat dikerjasamakan, yang harus kita manfaatkan bersama untuk memperbaiki pengolaan pasar dan pemberdayaan pedagang. Jadi ini dua hal yang menjadi kata kunci. Kita juga akan mengajak instansi pemerintah lainnya yang memiliki program pengembangan pasar-pasar di daerah untuk berkolaborasi juga dengan kita. Seperti Kementerian Kesehatan punya Program Pasar Bersih, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga punya program untuk transportasi yang terkait dengan pasar dan pusat-pusat perdagangan. Intinya, kita tidak ingin membangun pasar, terus kemudian kita pergi dan melupakannya. Kita ingin, benar-benar ada pendampingan mulai dalam pengembangan konsep perencanaan, proses konstruksi pasarnya, hingga pemberdayaan pelaku pasar dan pengelolaannya. Kita akan melakukan proses pendampingan baik dari pusat maupun dari daerah selama tiga tahun berturut-turut. Selain itu, kita juga akan melibatkan LSM yang sudah berpengalaman dalam pemberdayaan komunitas-komunitas setempat, terutama di daerah Sulawesi Selatan. Jadi dengan adanya sinergi tersebut, pengelolaan dan pemberdayaan pasar lambat laun akan beralih 5

6 kepada masyarakat setempat yang akan menjaga supaya Pasar Lombocca maupun pasar wisata yang akan dibangun di sini mempunyai kesinambungan. Jadi ini sangat penting bagi kami. Pasar Lombocca itu adalah pasar Inpres yang dibangun pada tahun 80-an, sehingga sudah 30 tahun umurnya. Survey memang membuktikan bahwa lebih dari 90% pasar di seluruh Indonesia itu umurnya sudah lebih dari 20 tahun. Jadi program besar-besaran untuk revitalisasi pasar itu terakhir waktu program Inpres di tahun 80-an. Ini yang harus kita gerakkan kembali. Mengapa pasar Lombocca kita pilih sebagai pasar percontohan? Karena lokasinya sangat stretegis, sehingga dia berubah menjadi pasar sentral tidak hanya bagi masyarakat setempat, tetapi juga bagi masyarakat sekitar Bantaeng seperti Jaleponto, Bulu Kumba, Sinjai, Selayar dan Takalar. Lokasinya juga sangat menarik karena pasar ini menghadap pantai. Ke belakang menghadap pantai dan ke depan menghadap gunung, sehingga sudah ada rencana untuk membangun food court di lantai dua sebagai tempat wisata kuliner yang menghadap ke laut. Ini sangat menarik. Biasanya kita membayangkan pasar hanya untuk jual beli, tetapi dalam hal ini kalau kita lihat pasar Lombocca, tidak hanya bahan pokok yang dijual di pasar tersebut, melainkan semua barang, termasuk keperluan pertanian dan sebaginya. Sebagai pasar, dia menjadi tempat untuk bertemu dimana semakin banyak kegiatan yang dilakukan di pasar, maka akan semakin ramai pasar tersebut. Ini sebenarnya merupakan konsep retail. Begitu ada restoran di pasar, maka akan semakin banyak orang datang ke pasar. Oleh sebab itu, jadikan pasar untuk tempat wisata kuliner maupun wisata untuk beli oleh-oleh. 6

7 Hal tersebut juga merupakan bagian dari bagaimana kita melakukan aktivasi untuk pembinaan ruang publik. Pasar sebenarnya adalah ruang publik yang bisa digunakan untuk melakukan berbagai macam kegiatan. Seperti kita lihat di Lombocca, di dalam pasar bisa dijadikan tempat ibadah dan tempat pelayanan kesehatan masyarakat setempat dan juga tempat yang dilayani oleh kendaraan, termasuk kendaraan tradisional seperti Andong yang masih digunakan. Ini juga dapat mengembangkan kesejahteraan masyarakat setempat dan menciptakan skill over atau kegiatan ekonomi lain yang harus mendukung pasar, mulai dari transportasi dan berbagai kegiatan yang lainnya. Selain itu, dapat juga menjadi pasar grosir dan pasar eceran yang diharapkan menjual produk-produk yang berkualitas. Jadi akan ada semacam standar, apakah akan menjadi pasar yang seperti sekarang yaitu pasar Senin-Kamis atau menjadi pasar yang buka setiap hari karena banyaknya aktivitas kreatif yang dilakukan di pasar tersebut. Kita harus membuat konsumen tertarik untuk ke pasar setiap hari. Jadi ini adalah aktifasi yang kreatif dimana kita menjadikan pasar sebagai tempat berbisnis dan berdagang yang akan berkembang terus. Ini yang saya harap terus dipikirkan dalam melakukan pendampingan dan pengelolaan pasar. Tantangan untuk membuat pasar menjadi menarik memang besar, namun kita sudah melakukan kunjungan, dan kita bersama-sama akan membuat pasar menjadi menarik melalui pengaturan zonasi dan tata kelola ruangan. Kami diberitahu bahwa pada hari pasar dibuka, pasar penuh sekali, dan tempat parkirnya penuh dengan PKL maupun pedagang, sehingga kendaraan harus parkir di pinggir jalan. Hal ini menyebabkan jalanan menjadi macet sekali. Dalam keadaan seperti itu, tentunya kurang nyaman untuk orang datang ke pasar. Ini adalah tantangan yang harus kita perbaiki. Fasilitas kios dan los pasar harus digunakan sesuai dengan 7

8 peruntukannya. Jadi dengan adanya perluasan tempat parkir di pasar ini, maka kita harapkan pasar menjadi tempat yang lebih nyaman. Pada area pantai, masih banyak terdapat rumah penduduk setempat yang kumuh dan merusak pemandangan pasar. Padahal mengembangkan tempat wisata itu sangat penting untuk kita lakukan. Disamping itu, kurangnya area penghijauan yang membuat pasar Lombocca menjadi panas dan kering juga perlu diperhatikan. Jadi untuk penanganannya, perlu ditanami pohon di sekitarnya. Jalur perdagangan di dalam pasar yang tidak teratur juga harus kita perbaiki dengan melihat alur masyarakat dan pedagangnya, sehingga tidak sumpek dan tertata dengan baik. Selanjutnya, hal lain yang harus diperbaiki adalah pengelolaan sampah yang masih belum dilakukan secara optimal, serta tantangan lainnya yang saya yakin dapat kita atasi bersama. Saudara-saudara sekalian, Komitmen merupakan hal yang penting. Kita tidak akan memberikan dana kepada pasar percontohan jika kita menilai tidak ada komitmen dari daerah. Selain pemerintah daerah, masyarakat setempat juga harus mempunyai komitmen untuk bisa mengatasi tantangan kita bersama dan mengembangkan pasar Lombocca sebagai pasar yang akan menjadi pasar percontohan untuk daerah lain. Dalam mengatasi tantangan yang ada kita harus berkolaborasi, bertindak cepat dan tegas, serta mempunyai suatu keyakinan bahwa kita semua bisa mengatasi tantangan dan menciptakan pasar untuk rakyat setempat. Ini adalah tujuan utama kita. Saya mendengar bahwa respons dari warga sekitar terhadap rencana pembangunan pasar yang baru dan pemberdayaan pasar sangat baik. Badan Usaha Milik Desa sudah akan 8

9 aktif dan punya komitmen, dan bahkan akan mengambil bagian dalam pengelolaan pasar. Rencana BUMDES antara lain adalah mengolah sampah menjadi ekonomis. Ini sangat melegakan bagi kami karena itulah komitmen yang kita harapkan dari daerah. Kita harapkan uang yang dihasilkan oleh pengelolaan pasar itu juga bisa dikembalikan untuk terus menerus memperbaiki pasar. Oleh karena itu, kalau pemerintahan daerah sudah mendapatkan persetujuan DIPA dimana persetujuan ini sudah ada, tinggal masalah implementasi, kita harapkan dapat secepatnya melengkapi masalah administrasi agar kegiatan pembangunan pasar dapat segera dilaksanakan. Saya juga berharap tidak terjadi permasalahan dalam proses biaya (fee) alokasi para pedagang pasar ke tempat penampungan sementara dan kembali lagi dari tempat penampungan sementara ke pasar. Jadi pengelolaan pedagang di daerah ini pun menjadi problematika tersendiri. Tapi saya yakin dengan pendekatan langsung, pendekatan pribadi, pendekatan ke massa dimana mereka diberi pengertian, maka saya yakin bapak Bupati dan masyarakat setempat akan dapat mengatasi itu dengan baik, karena memang prioritas harus diberikan kepada pedagang yang lama. Ini merupakan keberpihakan kita kepada pengelolaan pasar. Banyak orang bertanya, biasanya Menteri itu datang hanya sekedar ceremonial. Pada saat pasar sudah cantik dan sudah jadi, baru Menteri datang untuk menyaksikan hasilnya. Tapi kami justru ingin ini terbalik dalam arti kami ingin melihat keadaan sebelum dilakukan renovasi dan revitalisasi untuk memahami benar apa yang menjadi tantangan di lapangan, dan apa yang sebetulnya ingin kita benahi serta perbaiki. Kami berharap tentunya, jika pasar sudah selesai dan pedagang sudah kembali melakukan perdagangan di sana, kemudian sudah mengalami perubahan pada pasar, maka mudah-mudahan transaksi yang akan terjadi jumlahnya 9

10 dapat mencapai dua kali lipat daripada saat pasar belum direvitalisasi. Kita akan kembali ke pasar ini dan saya berharap pada saat saya datang kembali, saya ingin dapat melihat baik pedagang, pembeli maupun pengelola pasar tersenyum dan menikmati pasar Lombocca yang baru karena pasar ini adalah milik kita semua, yaitu pasar rakyat. Jadi dengan demikian kita akan mencintai pasar, dan berkeinginan untuk datang ke pasar secara rutin, atau bahkan setiap hari. Jadi pasar Lombocca bukan hanya pasar yang buka pada hari Senin dan Kamis saja, tetapi juga akan menjadi pasar yang ramai pengunjung setiap hari. Jadi komitmen kami di tahun-tahun mendatang adalah Kemendag akan tetap mendukung pasar Lombocca, tetapi setelah itu diharapkan pasar Lombocca akan menjadi pasar yang dikelola masyarakat setempat dengan komitmen dari pemerintah dan daerah setempat yang ingin menjadikan pasar Lombocca sebagai pasar percontohan, bukan hanya tiga tahun saja tetapi juga untuk seterusnya. Sehingga semua yang menikmati keuntungan dari pasar Lombocca itu akan benar-benar menjaga bersama. Jadi ini beberapa pesan dari kami, hari ini kita juga mencanangkan rest area Pantai Marina yang saya dengar direncanakan akan menjadi pasar wisata, yaitu pasar wisata yang terkait dengan bahari. Kemudian ini akan menjadi rest area pertama di Sulawesi Selatan, sehingga mungkin dijadikan sebagai percobaan juga. Pentingnya rest area untuk perjalan dari satu lintas daerah ke daerah lainnya, tentunya itu menciptakan tempat untuk melakukan perdaganan. Di sini diharapkan juga akan menjadi wisata daerah. Jadi pasar itu memang banyak jenisnya dimana ada pasar pokok, pasar untuk kuliner, pasar untuk wisata dan pasar untuk spesialis, seperti pasar untuk grosir, sayur-mayur dan lain sebagainya. Jadi pasar perlu perencanaan dan pengelolaan yang baik, ini sebetulnya pesan utama dari kami. 10

11 Akhir kata, mari kita cintai pasar Lombocca dan pasar Marina karena dengan mencintai pasar, berarti kita 100% Cinta Indonesia. Seperti yang terpapar di sini. Ini bagian dari bagaimana kita mengembalikan hal-hal yang mendasar dari kehidupan kita sehari-hari. Lombocca, butta para punggatta sangeng kamisih alo padjaniatta. Jadi akhir kata tentunya kita ucapkan syukur kepada Tuhan YME, dengan ini kami canangkan pembangunan pasar percontohan untuk rakyat Lombocca, Desa Biangkeke, Kecamatan Pajukukang, dan pencanangan pembangunan rest area Pantai Marina, Korong Batu, Desa Baruga, Kecamataan Pajukukang, Kabupaten Bantaeng. Jadi dengan ini marilah kita sama-sama membangun pasar untuk rakyat. Terima Kasih. Menteri Perdagangan MARI ELKA PANGESTU 11

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMPUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa pasar tradisional merupakan

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PENCANANGAN HARI SEPATU INDONESIA JAKARTA, 9 MARET 2011

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PENCANANGAN HARI SEPATU INDONESIA JAKARTA, 9 MARET 2011 SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PENCANANGAN HARI SEPATU INDONESIA JAKARTA, 9 MARET 2011 Yth. Para Wakil Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Yang kami Hormati dan Cintai, Perwakilan Solidaritas Isteri

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional menurut Kotler (2007) pasar merupakan tempat fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Pasar dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING TERAPUNG BESERTA KOLEKSINYA

SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING TERAPUNG BESERTA KOLEKSINYA SAMBUTAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL RI PADA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN LAYANAN PERPUSTAKAAN KELILING TERAPUNG BESERTA KOLEKSINYA Ternate, 29 Desember 2010 Assalamualaikum Wr. Wb. Salam sejahtera dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pariwisata telah menjadi salah satu industri andalan dalam menghasilkan devisa suatu negara. Berbagai negara terus berupaya mengembangkan pembangunan sektor

Lebih terperinci

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr)

BANTAENG, 30 JANUARI (Prof. DR. H.M. NURDIN ABDULLAH, M.Agr) LAMPIRAN V PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.53/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM ADIPURA FORMULIR ISIAN SISTEM MANAJEMEN PROGRAM

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 42/M-DAG/PER/10/2010 TENTANG PENGELOLAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN SARANA DISTRIBUSI MELALUI

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN TRADE EXPO INDONESIA YANG KE-25 JAKARTA, 13 OKTOBER 2010

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN TRADE EXPO INDONESIA YANG KE-25 JAKARTA, 13 OKTOBER 2010 SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA PEMBUKAAN TRADE EXPO INDONESIA YANG KE-25 JAKARTA, 13 OKTOBER 2010 Yth. Wakil Presiden RI Bapak Budiono beserta Ibu Herawati Budiono, Yth. pimpinan dan anggota lembaga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Usaha memperbesar pendapatan asli daerah,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Dana Tugas Pembantuan. Pembangunan. Pengembangan. Pengelolaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Dana Tugas Pembantuan. Pembangunan. Pengembangan. Pengelolaan. No.26, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Dana Tugas Pembantuan. Pembangunan. Pengembangan. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42/M-DAG/PER/10/2010

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, dan salam sejahtera untuk kita semua.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat pagi, dan salam sejahtera untuk kita semua. Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN PADA ACARA GROUNDBREAKING PLAZA INDONESIA JABABEKA Cikarang, 13 Juni 2015 Yth. : 1. Jajaran Direksi PT. Jababeka Tbk; 2. Jajaran Direksi PT. Plaza Indonesia

Lebih terperinci

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI,

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI, GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA KEGIATAN EVALUASI KETAHANAN PANGAN TAHUN ANGGARAN 2010 DAN SINKRONISASI PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN KETAHANAN PANGAN TINGKAT KABUPATEN / KOTA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. pengelolaan kebersihan lingkungan pantai di Bali dan Pantai Sanur Kaja.

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. pengelolaan kebersihan lingkungan pantai di Bali dan Pantai Sanur Kaja. BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS 2.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya Telaah hasil penelitian sebelumnya menguraikan beberapa hasil penelitian terdahulu yang dianggap relevan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang terus membenahi dirinya melalui pembangunan di segala bidang agar dapat menjadi negara yang makmur setara dengan negara-negara maju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana

BAB I PENDAHULUAN. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peranan Pemerintah Daerah sangat penting dalam kegiatan percepatan pembangunan daerah. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terjadi. Pada umumnya, semua pasar tradisional yang ada di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar tradisional di Indonesia masih merupakan wadah utama masyarakat dalam membeli suatu kebutuhan, karena dalam pasar inilah sesungguhnya perputaran ekonomi

Lebih terperinci

Sungai Raya, 25 Maret 2008

Sungai Raya, 25 Maret 2008 1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (MUSRENBANG - RKPD) KABUPATEN KUBU RAYA Yang saya hormati: Sungai Raya, 25 Maret 2008

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR PAPUA PADA FORUM SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SE PROVINSI PAPUA TANGGAL, 7 MARET 2016

SAMBUTAN GUBERNUR PAPUA PADA FORUM SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SE PROVINSI PAPUA TANGGAL, 7 MARET 2016 SAMBUTAN GUBERNUR PAPUA PADA FORUM SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SE PROVINSI PAPUA TANGGAL, 7 MARET 2016 Yang kami hormati, Ketua Komisi II DPR Papua Dirjen Pengembangan Daerah Tertentu Kementerian

Lebih terperinci

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016

BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 BUPATI MALANG SAMBUTAN BUPATI MALANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA DPR RI KOMISI X TANGGAL : 23 SEPTEMBER 2016 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. YTH

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA LAUNCHING PALU GREEN AND CLEAN TAHUN 2011 DIPANTAI TALISE SABTU, 19 PEBRUARI 2011

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA LAUNCHING PALU GREEN AND CLEAN TAHUN 2011 DIPANTAI TALISE SABTU, 19 PEBRUARI 2011 GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA LAUNCHING PALU GREEN AND CLEAN TAHUN 2011 DIPANTAI TALISE SABTU, 19 PEBRUARI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA

Lebih terperinci

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua, Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Launching Road Map Keuangan Berkelanjutan dan Buku Pedoman Energi Bersih yang dilanjutkan dengan Seminar Nasional Jakarta, 5 Desember 2014 Assalamu

Lebih terperinci

UJI PETIK RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAAN DAN PARIWISATA TENTANG PASAR PESONA BUDAYA

UJI PETIK RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAAN DAN PARIWISATA TENTANG PASAR PESONA BUDAYA UJI PETIK RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEBUDAYAAAN DAN PARIWISATA TENTANG PASAR PESONA BUDAYA Disampaikan oleh HARRY WALUYO Puslitbang Kebudayaan Badan Pengembangan Sumber Daya KEMENTERIAN KEBUDAYAAN DAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN Oleh: Dr. Ir. Andreas Suhono, MSc Direktur Jenderal Cipta Karya Disampaikan pada acara: SOSIALISASI NASIONAL

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016

SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 SAMBUTAN GUBERNUR BANK INDONESIA SOSIALISASI PROGRAM PENGENDALIAN INFLASI BI Jakarta, 25 April 2016 Yang kami hormati, Gubernur Jawa Tengah, Bapak H. Ganjar Pranowo, Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TANGGAL 16 OKTOBER 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG

Lebih terperinci

-Sambutan Gubernur Bank Indonesia-

-Sambutan Gubernur Bank Indonesia- -Sambutan Gubernur Bank Indonesia- Penandatanganan Kesepakatan Bersama Antara Bank Indonesia dengan Kementerian Perhubungan RI & Kesepakatan Bersama Antara BPTJ, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan Seluruh

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL (HKAN) TAHUN 2015 DI SELURUH INDONESIA

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL (HKAN) TAHUN 2015 DI SELURUH INDONESIA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI KONSERVASI ALAM NASIONAL (HKAN) TAHUN 2015 DI SELURUH INDONESIA Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah tempat terjadinya transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar merupakan suatu tempat dimana penjual dan pembeli dapat bertemu untuk melakukan transaksi jual beli barang. Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harapan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI V. 1. KESIMPULAN Berdasarkan analisis yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempegaruhi pengembangan produk wisata bahari dan konservasi penyu di Kabupaten

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA 21 Desember 2012 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C 2/C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN PASAR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI TATA CARA PEMBENTUKAN BUMDESA DARI BANK BNI KAMIS, 02 JUNI 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI TATA CARA PEMBENTUKAN BUMDESA DARI BANK BNI KAMIS, 02 JUNI 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI TATA CARA PEMBENTUKAN BUMDESA DARI BANK BNI KAMIS, 02 JUNI 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI TATA CARA PEMBENTUKAN BUMDesa

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEKAN PANUTAN PENYAMPAIAN SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TAHUN 2010 DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PALU SENIN, 21 MARET 2011 ASSALAMU

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Perkembangan Pasar Pasar tradisional mempunyai peran signifikan dalam perkotaan. Pasar tumbuh dan berkembang sebagai simpul dari pertukaran barang dan jasa,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR YAIK SEMARANG (Studi Kasus : Persepsi Pengunjung Dan Pedagang) TUGAS AKHIR

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR YAIK SEMARANG (Studi Kasus : Persepsi Pengunjung Dan Pedagang) TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK AKTIVITAS PEDAGANG KAKI LIMA DI PASAR YAIK SEMARANG (Studi Kasus : Persepsi Pengunjung Dan Pedagang) TUGAS AKHIR O l e h : R.B. HELLYANTO L 2D 399 247 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI DITJEN PENGEMBANGAN PERWILAYAHAN INDUSTRI DENGAN PEMERINTAH PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA WILAYAH JAWA, BALI DAN NUSA TENGGARA TAHUN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 Pengertian pasar tradisional menurut peraturan Menteri perdagangan RI, (2008): Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.178,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB 4 Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi

BAB 4 Rencana Anggaran Pembangunan Sanitasi BAB 4 Rencana Pembangunan Sanitasi Program dan Kegiatan dalam dokumen ini merupakan hasil konsolidasi dan integrasi dari berbagai dokumen perencanaan terkait pengembangan sektor sanitasi dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola

BAB I PENDAHULUAN. yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar tradisional merupakan tempat (lokasi) bertemunya penjual dan pembeli yang secara langsung melakukan transaksi jual beli yang biasanya dengan pola tawar-menawar

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN PEKAN RAYA JAKARTA KE-43 DI ARENA PRJ-KEMAYORAN, JAKARTA

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN MUSYAWARAH DAERAH KE-IX BADAN PENGURUS DAERAH HIMPUNAN PENGUSAHA MUDA INDONESIA (HIPMI) PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR KEPRESIDENAN,

Lebih terperinci

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah Gubernur Bank Indonesia Laporan Pengendalian Inflasi Daerah Rakornas VI TPID 2015, Jakarta 27 Mei 2015 Yth. Bapak Presiden Republik Indonesia Yth. Para Menteri Kabinet Kerja Yth. Para Gubernur Provinsi

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011

SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011 SAMBUTAN MENTERI PERDAGANGAN PADA ACARA HARI BATIK NASIONAL PEKALONGAN, 3 OKTOBER 2011 Yang terhormat Ibu Ani Yudhoyono; Yang terhormat Ibu Herawati Budiono; Yang terhormat Ibu-Ibu dari Solidaritas Istri

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI D DPRD KABUPATEN KEDIRI TANGGAL 26 MARET 2014 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum Wr.

Lebih terperinci

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 19 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL, DAN PENATAAN PASAR MODERN DI KABUPATEN MAJENE DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Menteri Perindustrian Republik Indonesia Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA MUSYAWARAH NASIONAL KE VIII HIMPUNAN PENGUSAHA PRIBUMI INDONESIA TAHUN 2016 JAKARTA, 16 MEI 2016 Kepada Yang Terhormat:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1879, 2014 KEMENHUB. Pelabuhan. Terminal. Khusus. Kepentingan Sendiri. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 73 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL DAN PENATAAN PASAR MODERN DI KABUPATEN BURU SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semarang merupakan ibukota propinsi Jawa Tengah yang berada pada kawasan pesisir pantai utara Jawa. Kota Semarang yang berada di pesisir pantai menempatkan penduduknya

Lebih terperinci

TENTANG WALIKOTA CIMAHI, selain. Kota. Cimahi;

TENTANG WALIKOTA CIMAHI, selain. Kota. Cimahi; LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 172 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN PASAR PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI, Menimbang :

Lebih terperinci

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PERESMIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) MOROWALI SENIN, 14 PEBRUARI 2011

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PERESMIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) MOROWALI SENIN, 14 PEBRUARI 2011 GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PERESMIAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) MOROWALI SENIN, 14 PEBRUARI 2011 ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN,

Lebih terperinci

Jakarta, 3 November 2008

Jakarta, 3 November 2008 SAMBUTAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA PERKUATAN PEREKONOMIAN DAERAH DALAM RANGKA MENGANTISIPASI KRISIS FINANSIAL GLOBAL MENGGERAKKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latarbelakang Masalah. Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang Masalah Indonesia adalah salah satu Negara Berkembang yang sedang mengupayakan pengembangan kepariwisataan. Kepariwisataan merupakan perangkat yang penting dalam pembangunan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Di samping itu, pola konsumsi masyarakat memberikan

Lebih terperinci

ARAHAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN PADA ACARA SOSIALISASI PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2017 Ungaran, 8 Februari 2017

ARAHAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN PADA ACARA SOSIALISASI PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2017 Ungaran, 8 Februari 2017 ARAHAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN PADA ACARA SOSIALISASI PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2017 Ungaran, 8 Februari 2017 Yang Terhormat: Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern. Berbagai jenis pasar di Indonesia diantaranya pasar

Lebih terperinci

YSH. KOMANDAN BATALYON 614 RAJA PANDITA; YSH. KOMANDAN SATUAN TUGAS PERBATASAN/ YONIF 527; YSH. KETUA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN MALINAU BESERTA

YSH. KOMANDAN BATALYON 614 RAJA PANDITA; YSH. KOMANDAN SATUAN TUGAS PERBATASAN/ YONIF 527; YSH. KETUA TIM PENGGERAK PKK KABUPATEN MALINAU BESERTA SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA SOSIALISASI PERATURAN BUPATI YANG MENGATUR TENTANG IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL SELASA, 26 JANUARI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA,

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI TATA CARA PEMBENTUKAN BUMDesa DARI BANK BNI KAMIS, 02 JUNI 2016

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI TATA CARA PEMBENTUKAN BUMDesa DARI BANK BNI KAMIS, 02 JUNI 2016 SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI TATA CARA PEMBENTUKAN BUMDesa DARI BANK BNI KAMIS, 02 JUNI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALINAU

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Manusia sebagai Makhluk Mobile Pada dasarnya manusia memiliki sifat nomaden atau berpindah tempat. Banyak komunitas masyarakat yang suka berpindah-pindah tempat

Lebih terperinci

ARAHAN DAN SAMBUTAN PEMBUKAAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

ARAHAN DAN SAMBUTAN PEMBUKAAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA ARAHAN DAN SAMBUTAN PEMBUKAAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA Pada Acara Rapat Koordinasi Awal Pendampingan Penyusunan Raperda tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman

Lebih terperinci

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

GUBERNUR SULAWESI TENGAH GUBERNUR SULAWESI TENGAH SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN LOMBA SENI BUDAYA MEDIA TRADISIONAL KEPENDUDUKAN DAN KB TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2011 SENIN, 30 MEI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana. menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

BAB I PENDAHULUAN. pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana. menjadi pasar tradisional dan pasar modern. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar yang merupakan tempat dimana pedagang (penjual) dan pembeli berinteraksi. Pasar juga menjadi salah satu tempat dimana masyarakat bisa menjual barang, jasa, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Perkembangan Pasar Sejak jaman dulu, pasar tradisional mempunyai peranan penting dalam penggerakan ekonomi rakyat. Pasar tradisional selain berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.208, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Dana Alokasi Khusus. Petunjuk Teknis.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.208, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Dana Alokasi Khusus. Petunjuk Teknis. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.208, 2010 KEMENTERIAN PERDAGANGAN. Dana Alokasi Khusus. Petunjuk Teknis. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 04/M-DAG/PER/1/2010 TENTANG PETUNJUK

Lebih terperinci

BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM

BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM BAB II KONDISI EKSISTING PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL DESA SIDEMEN KECAMATAN SIDEMEN KABUPATEN KARANGASEM Pada bab ini akan membahas tentang kondisi eksisting dari Pasar Tradisional Desa Sidemen serta

Lebih terperinci

LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011

LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011 LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011 Jakarta, 28 Desember 2010 1 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera untuk kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui efektivitas dampak kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui efektivitas dampak kesejahteraan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui efektivitas dampak kesejahteraan investasi yang dilakukan pemerintah daerah dengan mengeluarkan kebijakan pembangunan

Lebih terperinci

TINGKAT PELAYANAN PASAR REMU DAN PASAR BOSWESEN DI KOTA SORONG

TINGKAT PELAYANAN PASAR REMU DAN PASAR BOSWESEN DI KOTA SORONG TINGKAT PELAYANAN PASAR REMU DAN PASAR BOSWESEN DI KOTA SORONG Jeklin Bosawer 1, Pierre H.Gosal², & Esli.D.Takumansang 3 1 Mahasiswa S1 Program Studi Perencanaan Wilayah & Kota Universitas Sam Ratulanggi

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN 2008 Makassar, 25-28 Maret 2008 Penjabat Gubernur Sulawesi

Lebih terperinci

YSH. KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA KEC. MALINAU KOTA, MALINAU UTARA, MALINAU BARAT, MENTARANG, DAN MALINAU SELATAN; YSH. OPERATOR SIMDES SE-

YSH. KEPALA DESA DAN PERANGKAT DESA KEC. MALINAU KOTA, MALINAU UTARA, MALINAU BARAT, MENTARANG, DAN MALINAU SELATAN; YSH. OPERATOR SIMDES SE- SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA BIMTEK PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SEKALIGUS ENTRI DATA KE DALAM SIMDES DAN EVALUASI RAPBDES TAHUN ANGGARAN 2016 SENIN, 9 MEI 2016 YSH. SAUDARA PLT. SEKRETARIS DAERAH, PARA ASISTEN,

Lebih terperinci

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb

BUPATI BURU. Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb BUPATI BURU Bismilahirahmanirahim Assalamualaikum Wr. Wb Yth. - Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Buru - Sdr. Wakil Bupati Buru - Para Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Buru - Kepala Badan

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI UTARA

BUPATI HULU SUNGAI UTARA BUPATI HULU SUNGAI UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU NOMOR 17 TAHUN 2013 SUNGAI UTARA TENTANG PENGELOLAAN PASAR PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU

Lebih terperinci

WALI KOTA BANDUNG SAMBUTAN WALI KOTA BANDUNG PADA UPACARA PERINGATAN HARI JADI KE-207 KOTA BANDUNG TAHUN 2017

WALI KOTA BANDUNG SAMBUTAN WALI KOTA BANDUNG PADA UPACARA PERINGATAN HARI JADI KE-207 KOTA BANDUNG TAHUN 2017 WALI KOTA BANDUNG SAMBUTAN WALI KOTA BANDUNG PADA UPACARA PERINGATAN HARI JADI KE-207 KOTA BANDUNG TAHUN 2017 HARI/TANGGAL : SENIN, 25 SEPTEMBER 2017 WAKTU : PUKUL 08.00 WIB TEMPAT : SE-KOTA BANDUNG BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM,

Lebih terperinci

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA TEMU USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA TEMU USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA TEMU USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Parigi, 4 Mei 2015 Yth.: 1. Bupati Parigi Moutong; 2.

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL, DAN PENATAAN PASAR MODERN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM. Pada Acara

SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM. Pada Acara SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM Pada Acara PADA ACARA PENANDATANGAN NASKAH PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA BANK BRI DENGAN KELOMPOK PENERIMA MANFAAT PNPM MANDIRI Yogyakarta, 16 Januri 2012 Bismillahir rahmaanir

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. UNILEVER INDONESIA, TBK BEKASI, 25 AGUSTUS 2015

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. UNILEVER INDONESIA, TBK BEKASI, 25 AGUSTUS 2015 SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN PABRIK PT. UNILEVER INDONESIA, TBK BEKASI, 25 AGUSTUS 2015 Yth. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal; Yth. Bupati Kabupaten Bekasi; Yth. Mr. Pier

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor penghasil devisa bagi negara yang cukup efektif untuk dikembangkan. Perkembangan sektor pariwisata ini terbilang cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pedestrian berasal dari bahasa Yunani, dimana berasal dari kata pedos yang berarti kaki, sehingga pedestrian dapat diartikan sebagai pejalan kaki atau orang yang berjalan

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PELANTIKAN PEJABAT PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMKAB SLEMAN TANGGAL : 3 JANUARI 2016

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PELANTIKAN PEJABAT PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMKAB SLEMAN TANGGAL : 3 JANUARI 2016 SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PELANTIKAN PEJABAT PIMPINAN TINGGI PRATAMA DI LINGKUNGAN PEMKAB SLEMAN TANGGAL : 3 JANUARI 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua, Yang kami hormati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya, dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan perencana

Lebih terperinci

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pelepasan Guru Garis Depan, di Jakarta, tgl 25 Mei 2015 Senin, 25 Mei 2015

Sambutan Presiden RI pd Pelepasan Guru Garis Depan, di Jakarta, tgl 25 Mei 2015 Senin, 25 Mei 2015 Sambutan Presiden RI pd Pelepasan Guru Garis Depan, di Jakarta, tgl 25 Mei 2015 Senin, 25 Mei 2015 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PELEPASAN GURU GARIS DEPAN DI HALAMAN DEPAN ISTANA MERDEKA,

Lebih terperinci

Pokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Jawa Tengah Untuk Pembangunan Jawa Tengah Tahun

Pokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Jawa Tengah Untuk Pembangunan Jawa Tengah Tahun Pokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Jawa Tengah Untuk Pembangunan Jawa Tengah Tahun 2013-2018 Yth. Bp. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Bappenas ; Ysh. Menteri Dalam Negeri yang diwakili

Lebih terperinci

Sambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.

Sambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA. Sambutan Pembukaan Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D Direktur Pengembangan Permukiman Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA Pada Acara Rapat Koordinasi Nasional Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Keberadaan pasar tradional sangat vital bagi perkembangan perekonomian nasional. Selain menjadi pondasi dasar perekonomian, pasar tradisional juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ini menjadi agenda utama pemerintah Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pariwisata adalah suatu fenomena yang kompleks karena banyak faktor yang berinteraksi, didukung berbagai fasilitas serta layanan yang melibatkan seluruh lapisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu kota selalu berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk, aktivitas dan yang kebutuhan kelengkapan kota lainnya. Sejalan dengan waktu suatu kota dibangun dari

Lebih terperinci

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK

VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK VI. ATRIBUT-ATRIBUT YANG MEMPENGARUHI WISATAWAN UNTUK BERKUNJUNG KEMBALI KE CV ALAM SIBAYAK Penelitian ini menggunakan analisis Regresi Logistik atau yang disebut model LOGIT untuk mengidentifikasi atribut-atribut

Lebih terperinci

Sambutan Tertulis Presiden Republik Indonesia pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2006 Kepada Semua Provinsi

Sambutan Tertulis Presiden Republik Indonesia pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2006 Kepada Semua Provinsi Sambutan Tertulis Presiden Republik Indonesia pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2006 Kepada Semua Provinsi Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Lebih terperinci

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA Sambutan Pada Acara PEMBUKAAN REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (RNPK) TAHUN 2016 Tema: Meningkatkan Pelibatan Publik

Lebih terperinci

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN INDONESIA FASHION WEEK 2016 JAKARTA CONVENTION CENTER.

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN INDONESIA FASHION WEEK 2016 JAKARTA CONVENTION CENTER. SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN INDONESIA FASHION WEEK 2016 JAKARTA CONVENTION CENTER 10 Maret 2016 Yth. Para Menteri Kabinet Kerja; Yth. Perwakilan Instansi Pemerintah;

Lebih terperinci

PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT JL. Desa NO : 11 DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR

PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT JL. Desa NO : 11 DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR PERATURAN DESA BATUJAJAR BARAT NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN DAN PENGELOLAAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) TAHUN 2017 PEMERINTAH DESA BATUJAJAR BARAT KECAMATAN BATUJAJAR KABUPATEN BANDUNG BARAT

Lebih terperinci

SAMBUTAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR

SAMBUTAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR SAMBUTAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR Tanggal, 23 September 2013 ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULAHI WABARAKAATUH. SELAMAT

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SAMBUTAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL PADA ACARA MUSYAWARAH

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA SERAH TERIMA PENGALIHAN FUNGSI, TUGAS DAN WEWENANG PENGATURAN DAN PENGAWASAN KEGIATAN JASA KEUANGAN DI SEKTOR PERBANKAN DARI BANK INDONESIA KEPADA

Lebih terperinci