BAB 3 METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Tabel 3.1 Tabel Disain Penelitian Jenis Tujuan dan Metode Anlisis Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif-Survey Organisasi -> Giant Hypermarket Cross-sectional Individu -> Pelanggan T- Deskriptif-Survey Individu -> Pelanggan Cross-sectional T-3 Deskriptif-Survey Individu -> Pelanggan Cross-sectional T-4 Asosiatif-Survey Individu -> Pelanggan Cross-sectional T-5 Asosiatif-Survey Individu -> Pelanggan Cross-sectional T-6 Asosiatif-Survey Individu -> Pelanggan Cross-sectional Sumber: Penulis Keterangan: T-1: Untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan di Giant Hypermarket Villa Melati Mas. T-: Untuk mendeskripsikan proses keputusan pembelian pelanggan terhadap Giant Hypermarket Villa Melati Mas. T-3: Untuk mendeskripsikan loyalitas pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas. T-4: Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap proses keputusan pembelian pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas. T-5: Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas. T-6: Untuk mengkaji dan menganalisis pengaruh secara bersama kualitas pelayanan dan proses keputusan pembelian terhadap loyalitas pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas. 4

2 43 Pada tabel 3.1 di atas dijelaskan bahwa pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif untuk tujuan 1, tujuan, dan tujuan 3. Sedangkan untuk tujuan 4, tujuan 5 dan tujuan 6 menggunakan jenis penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 007, p.11). Penelitian asosiatif/hubungan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,007, p.11). Penelitian ini mempunyai tingkatan yang tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komperatif. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey. Kerlinger (1973) yang dikutip oleh Sugiyono (007, p.7) mengemukakan bahwa, penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadiankejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Unit analisis merujuk pada tingkat kesatuan data yang dikumpulkan selama tahap analisis data selanjutnya (Sekaran, 006, p.173). Dalam hal ini, unit analisis adalah individu untuk semua tujuan penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas dan memperlakukan respon tiap pelanggannya sebagai sumber data individual. Untuk tujuan 1, Giant Hypermarket diperlakukan juga sebagai unit analisis selain para pelanggannya. Karena penulis ingin mengetahui pelayanan-pelayanan yang telah diberikan oleh Giant Hypermarket Villa Melati Mas kepada pera pelanggannya. Time Horizon pada penelitian ini adalah data cross sectional yaitu sekumpulan data untuk meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja, misalnya data hasil

3 44 pengisian kuesioner tentang perilaku pembelian suatu produk bank oleh sekelompok responden pada bulan oktober 1999 (Umar, 005, p.131). 3. Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3. Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Konsep Variabel Subvariabel Indikator Utama Ukuran Kualitas Pelayanan Perbandingan antara harapan pelanggan dengan kinerja kualitas jasa pelayanan yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan, pelayanan, kualitas dan level atau tingkat. 1. Keberwujudan (Tangibles). Keandalan (Reliability) o Gedung & fasilitas toko (design interior, AC, musik, parkir, troly, keranjang belanja, tempat penitipan barang, mushola) yang memadai, nyaman dan bersih. o Harga barang yang dijual lebih murah dari pesaingpesaingnya. Interval Skala Pengukuran Likert 3. Ketanggapan (Responsiveness) 4. Jaminan (Assurance) 5. Empati (Empaty) o o o Memiliki karyawan yang cepat tanggap dan selalu bersedia membantu pelanggan dalam menanggapi keluhan dan permintaan pelanggan. Perasaan aman sewaktu melakukan transaksi pembayaran dengan karyawan/kasir (hitungan yang akurat). Perusahaan dan karyawan memberikan perhatian personal

4 45 dan memahami kebutuhan spesifik pelanggan. Proses Keputusan Pembelian Pelanggan Untuk sampai pada keputusan membeli atau mengonsumsi jasa, pelanggan mulai dengan mengenali permasalahan yang dihadapinya, mencari informasi mengenai solusi permasalahannya, melakukan evaluasi terhadap alternatif-alternatif yang ada dan akhirnya melakukan pembelian. Setelah itu pelanggan akan melakukan evaluasi terhadap proses pembelian tersebut. Pengalaman tersebut akhirnya membentuk gaya hidup pelanggan. 1. Pengenalan kebutuhan. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan pembelian 5. Pasca pembelian o Pembelian dilakukan pada saat habisnya persediaan akan kebutuhan konsumsi sehari-hari. o Mencari informasi tentang ritel/toko secara personal (melalui tetangga, rekan kerja, kerabat/keluarga, dll). o Memilih ritel/toko yang akan memberikan pelayanan/manfaat yang lebih dari yang diharapkan pelanggan. o Membeli kebutuhan konsumsi sehari-hari di Giant Hypermarket Villa Melati Mas. o Puas dalam melakukan proses belanja sampai transaksi akhir di Giant Hypermarket Villa Melati Mas. Interval Likert Loyalitas Pelanggan Sesuatu yang tertanam dalam benak atau pikiran pelanggan yang terbentuk melalui berbagai tahapan sesuai dengan pengalaman yang dilalui pelanggan dalam pertukaran yang terjadi dan 1. Melakukan pembelian berulang secara teratur. Membeli antarlini produk dan jasa o Pembelian kembali secara teratur/rutin setiap bulannya di Giant Hypermarket Villa Melati Mas. o Pelanggan akan membeli produk yang bukan kebutuhan konsumsi sehari-hari (produk Interval Likert

5 46 memiliki hubungan yang memuaskan dengan penyelia produk atau jasa yang disediakan sepanjang pelanggan merasa dipuaskan dengan apa yang akan disediakan 3. Mereferensikan kepada orang lain 4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing o o apapun) di Giant Hypermarket Villa Melati Mas. Merekomendasikan kepada kerabat untuk berbelanja di Giant Hypermarket Villa Melati Mas. Keinginan untuk membeli produk atau jasa di Giant Hypermarket Villa Melati Mas tanpa membandingkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh pesaing. Sumber: Penulis Pada tabel 3. di atas dijelaskan bahwa pada penelitian ini menggunakan ukuran skala interval. Skala interval mengurutkan objek berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara satu obyek dengan obyek lainnya adalah sama (Umar, 005, p.134). Jika jarak interval pada skala ini tidak diperhatikan maka skala ini bertindak sebagai skala ordinal. Jadi skala interval dapat bertindak sebagai skala ordinal dan skala nominal. Contoh skala interval (Kuncoro dan Riduwan, 007, p.18): 1. Skor ujian perguruan tinggi: A, B, C, D, dan E. Skor IQ 3. Waktu: menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun 4. Temperatur atau suhu 5. Mengurutkan: Kualitas pelayanan, keadaan persepsi pegawai dan sikap pimpinan. Sangat puas (5), Puas (4), Cukup puas (3), Kurang puas (), Tidak puas (1). Sangat (tinggi/penting) (5), Tinggi/penting (4), Cukup (tinggi/penting) (3), rendah/kurang penting (), rendah sekali/tidak penting (1).

6 47 Sangat baik (5), baik (4), sedang (3), buruk (), buruk sekali (1) 6. Memperlihatkan jarak (interval), seperti standar nilai mahasiswa untuk mencapai IP. Huruf: A=4, B=3, C=, D=1, dan E=0. Skala untuk instrument atau model skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Menurut Kinnear (1988) yang dikutip oleh Umar (005, p.137) skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, dan baik-tidak baik. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab responden (Kuncoro dan Riduwan, 007, p.0). 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tabel 3.3 Tabel Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Data Sumber Data Jenis Data T-1 Wawancara Store Manager kuesioner pelanggan Primer Primer Kualitatif Kualitatif T- kuesioner pelanggan Primer Kualitatif T-3 kuesioner pelanggan Primer Kualitatif T-4 Kuesioner pelanggan Primer Kualitatif T-5 Kuesioner pelanggan Primer Kualitatif T-6 Kuesioner pelanggan Primer Kualitatif Sumber: Penulis

7 48 Pendapat Mc. Leod (1995) yang dikutip oleh Umar (005, pp ), pengertian data dari sudut pandang ilmu sistem informasi adalah suatu fakta dan angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai. Informasi merupakan data yang telah diolah dan memiliki arti bagi pemakai. Sumber data dalam penelitian ini diambil dari data primer, yaitu data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan. Seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner. Jenis data dalam penelitian dapat dikelompokkan menjadi hal utama yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Dilihat dari tabel 3.3. di atas, penelitian ini menggunakan jenis data kualiatatif. Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar (Sugiyono, 007, p.13). Data kualitatif yang diangkakan (skoring) misalnya terdapat dalam skala pengukuran. Suatu pertanyaan/pernyataan yang memerlukan alternatif jawaban, sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, sangat tidak setuju di mana masing-masing diberi angka 5,4,3,, dan Teknik Pengumpulan Data Tabel 3.4 Tabel Teknik Pengumpulan Data Tujuan Teknik Pengumpulan Data T-1 Wawancara, observasi dan kuesioner T- Observasi dan kuesioner T-3 Observasi dan kuesioner T-4 Observasi dan kuesioner T-5 Observasi dan kuesioner T-6 Observasi dan kuesioner Sumber: Penulis

8 49 Di dalam penelitian ilmiah, ada beberapa teknik pengumpulan data beserta perangkat pengumpul datanya masing-masing (Umar, 005, p.167). Tetapi dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti yang dilihat pada tabel 3.4 di atas. Paparannya disajikan berikut ini menurut Umar (005, pp ): 1. Angker (kuesioner) Suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan/pernyataan tersebut. Daftar pertanyaan/pernyataan dapat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersifat tertutup jika alternatif-alternatif jawaban telah disediakan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan kuesioner bersifat tertutup.. Wawancara Merupakan salah satu teknik pengumpulan data. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara langsung berhadapan dengan yang diwawancarai, dapat juga secara tidak langsung seperti memberikan daftar pertanyaan untuk dijawab pada kesempatan lain. 3. Observasi Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari si peneliti baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap obyek penelitiannya. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 007, p.73). Bila populasi besar dan tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

9 50 Pengambilan sampel harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan dalam teknik sampling (Umar, 005, p.150). Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling aksidental yang termasuk dalam kelompok nonprobability sampling. Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 007, p.77). 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Secara umum, besarnya konsumen dari suatu pusat perbelanjaan jarang diketahui dengan pasti. Oleh karenanya, maka dalam penelitian ini digunakan sampel. Karena ukuran populasinya tidak diketahui, maka dalam menentukan ukuran sampel, peneliti menentukan beberapa asumsi sebagai berikut: (Sugiarto, et all, 003, p70) n = sampel e = besarnya toleransi / rentang interval (0,1) p.q = ukuran penyebaran populasi Zα (0.05) = 1,96 Dengan rumus : n = Maka : n = Zα p. q e 1,96 (0,5) (0,1) n = 97 responden

10 51 Jumlah minimal responden yang diambil sebagai sampel adalah sebanyak 97 responden, dibulatkan menjadi 100 responden. Karena dalam penelitian ini menggunakan metode Maximum Likelihood, oleh sebab itu ukuran sampel yang disarankan untuk estimasi adalah sebesar (Ghozali dan Fuad, 005, p.36). 3.7 Metode Analisis Di dalam suatu penelitian data merupakan hal terpenting karena menggambarkan variabel-variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Sebelum melakukan penyebaran kuesioner hal pertama yang harus kita lakukan adalah menentukan skala yang akan kita gunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya akan dilakukan uji reliabilitas dan validitas, yang akan menunjukkan apakah data yang telah kita peroleh cocok untuk mengukur apa yang ingin kita ukur Uji Validitas Validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Kata sinonim dari validitas adalah akurasi. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain instrumen tersebut dapat mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk mengukur validitas menurut Indriantoro dan Supomo (00, p.183) yaitu: Content (face) validity, criterion-related validity dan construct validity. Dalam penelitian ini uji validitas yang digunakan adalah construct validity. Construct validity membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori di mana pengujian dirancang (Kuncoro, 003, p.153). Construct validity adalah suatu instrumen dirancang untuk mengukur construct tertentu. Construct validity merupakan

11 5 konsep pengukuran validitas dengan cara menguji apakah suatu instrumen mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan. Ada dua cara pengujian construct validity, yaitu: (1) convergent validity, di mana validitas suatu instrumen ditentukan berdasarkan konvergensinya dengan instrumen lain yang sejenis dalam mengukur construct dan () discriminant validity, di mana validitas suatu instrumen ditentukan berdasarkan rendahnya korelasi dengan instrumen lain yang digunakan untuk mengukur construct lain Indriantoro dan Supomo (00, pp ). Uji validitas ini dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment. Rumusnya adalah sebagai berikut: r = n( ΣXY ) ( ΣXΣY ) [ nσx ( ΣX ) ] nσy ( ΣY ) [ ] Keterangan: r = koefisien korelasi X = skor item X Y = skor item Y n = banyaknya sampel dalam penelitian Dasar pengampilan keputusan adalah: Jika r hitung positif, serta r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. Jika r hitung tidak positif, serta r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Jika r hitung > r tabel, tetapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Selanjutnya dihitung dengan uji t dengan rumus: t hitung =

12 53 Di mana: t = nilai t hitung r n = koefisien korelasi r hitung = jumlah responden Distribusi (tabel t) untuk alpha = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n ). Kaidah keputusan: Jika t hitung > t tabel berarti valid Jika t hitung < t tabel berarti tidak valid 3.7. Uji Reliabilitas Konsep reliabilitas dapat dipahami melalui ide dasar konsep tersebut yaitu konsistensi. Peneliti dapat mengevaluasi instrumen penelitian berdasarkan perspektif dan teknik yang berbeda. Pengukuran reliabilitas menggunakan indeks numerik yang disebut dengan koefisien. Konsep reliabilitas dapat diukur melalui tiga pendekatan menurut Indriantoro dan Supomo (00, p.180) yaitu: koefisien stabilitas, koefisien ekuivalensi dan reliabilitas konsistensi internal. Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan adalah uji reliabilitas konsistensi internal. Reliabilitas konsistensi internal adalah Pengujian terhadap konsistensi internal yang dimiliki oleh suatu instrumen merupakan alternatif lain yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk menguji reliabilitas, di sampingpengukuran koefisien stabilitas dan ekuivalensi. Konsep reliabilitas menurut pendekatan ini adalah konsistensi diantara butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam suatu instrumen. Tingkat keterkaitan antar butir pertanyaan atau pernyataan dalam suatu instrumen untuk mengukur construct tertentu menunjukkan tingkat reliabilitas konsistensi internal instrumen yang bersangkutan. Untuk mengukur konsistensi internal, peneliti hanya memerlukan sekali pengujian dengan menggunakan teknik statistik tertentu terhadap skor jawaban responden yang dihasilkan dari penggunaan instrumen yang bersangkutan. Ada tiga macam teknik yang dapat digunakan untuk mengukur konsistensi

13 54 internal, menurut Indriantoro dan Supomo (00, p.181) yaitu: (1) split-half reliability coefficient, () Kuder-Richardson #0, dan (3) Cronbach s Alpha. Pada penelitian ini, teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach s Alpha. Di mana suatu kuesioner dianggap reliable apabila Cronbach s Alpha > 0,6 (Santosa dan Ashari, 005, p.51). Rumus Cronbach s Alpha dapat digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai atau berbentuk skala. Rumusnya adalah sebagai berikut: k k Σσ b σ 11 = 1 1 t r Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k σ t σ b = banyaknya butir pertanyaan = varians total = jumlah varians butir Skala Likert Untuk mengukur pertanyaan mengenai tanggapan pelanggan tentang kualitas pelayanan Giant Hypermarket Villa Melati Mas, maka setiap jawaban diberi nilai (skor). Begitu pula untuk mengukur pertanyaan mengenai proses keputusan pembelian pelanggan dan loyalitas pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas. Di mana dalam pemberian nilai digunakan Skala Likert, nilai (skor) jawaban, sebagai berikut: Tabel 3.5 Alternatif Jawaban dan Nilai (skor) Alternatif Jawaban Keterangan Nilai (skor) SS Sangat Setuju 5 S Setuju 4 N Netral 3

14 55 TS Tidak Setuju STS Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Penulis Berdasarkan kategori-kategori tersebut dapat diketahui bobot nilai tertinggi adalah 5 dan bobot nilai terendah adalah 1. Untuk mengetahui range maka selisih antara bobot nilai tertinggi dan bobot nilai terendah adalah 5 1 = 4, untuk mengetahui jumlah interval kelas dan besar interval kelas dapat digunakan rumus sebagai berikut:, Keterangan: R = Range (rentang kelas) K = Jumlah interval kelas = Besar Interval kelas Berdasarkan ketentuan di atas maka penulis mengelompokkan tanggapan responden berdasarkan batas-batas penelitian terhadap bagian-bagian yang dievaluasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: Tabel 3.6 Batas-batas Penelitian Batasan Keterangan 1 1,8 Sangat Tidak Setuju 1,81,61 Tidak Setuju,6 3,4 Netral 3,43 4, Setuju 4,3 5,03 Sangat Setuju Sumber: Andi Supangat (007, p.19) Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui pendapat pelanggan atau responden mengenai kualitas pelayanan Giant Hypermarket Villa Melati Mas, proses

15 56 keputusan pembelian pelanggan serta loyalitas pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas Analisis SEM Model persamaan struktural (Structural Equation Modeling) adalah generasi kedua teknik analisis mutivariate yang memungkinkan peneliti untuk menguji hubungan antara variabel yang kompleks untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai keseluruhan model. SEM dapat menguji secara bersama-sama: 1. Model struktural: hubungan antara konstruk independen dan dependen. Model measurement: hubungan (nilai loading) antara indikator dengan konstruk (variabel laten) Digabungkannya pengujian model struktural dan pengukuran tersebut memungkinkan peneliti untuk: 1. Menguji kesalahan pengukuran (measurement error) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Structural Equation Modeling. Melakukan analisis faktor bersamaan dengan pengujian hipotesis Menurut Austin dan Calderon (1996) yang dikutip oleh Ghozali dan Fuad (005, p.4) LISREL (Linear Structural Relationships) adalah satu-satunya program SEM yang paling banyak digunakan dan dipublikasikan pada berbagai jurnal ilmiah pada berbagai disiplin ilmu. LISREL merupakan program SEM yang tercanggih dan yang dapat mengestimasi berbagai masalah SEM yang bahkan nyaris tidak mungkin dapat dilakukan oleh program lain. Di samping itu, LISREL merupakan program yang paling informatif dalam menyajikan hasil-hasil statistik. Di dalam SEM, jika suatu variabel tidak dipengaruhi oleh variabel lainnya dalam model sering disebut variabel eksogen, setiap variabel eksogen selalu variabel independen.

16 57 Variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain dalam suatu model penelitian disebut variabel endogen. Proses SEM mencakup beberapa langkah yang harus dilakukan, adapun tahap-tahap dalam SEM sebagai berikut: 1. Konseptualisasi model. Penyusunan diagram alur (path diagram) 3. Spesifikasi model 4. Identifikasi model 5. Estimasi parameter 6. Penilaian model fit 7. Modifikasi model 8. Validasi silang model SEM memiliki dua tujuan utama dalam analisisnya. Tujuan pertama adalah untuk menentukan apakah model plausible (masuk akal) atau fit, atau dengan bahasa yang lebih mudah, apakah model benar berdasarkan suatu data yang dimiliki. Sedangkan tujuan kedua adalah untuk menguji berbagai hipotesis yang telah dibangun sebelumnya. 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: Y1 = F (X): Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian. Y = F (X): Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Y = F (X; Y1): Kualitas pelayanan dan proses keputusan pembelian secara bersama berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan.

17 58 K1 Berikut di bawah ini adalah gambar diagram jalur dan persamaan struktur: ε 1 ρy1ε1 K1 K1 K ρy1x Proses Keputusan Pembelian (Y1) K1 K1 K3 Kualitas Pelayanan (X) ρyy1 K1 K4 K5 ρyx Loyalitas Pelanggan (Y) ρyε ε K1 K1 K1 K1 Gambar 3.1 Diagram Jalur Lengkap Sumber: Penulis Berdasarkan model hipotesis yang diajukan, maka dibuatlah sub struktur yang tujuannya untuk menjelaskan dan mempermudah perhitungan sebagai berikut. Sub struktur 1 Hipotesis 1 ρy1x ε 1 X Y1 ρy1ε1 Gambar 3. Sub Struktur 1 Hubungan Kausal X terhadap Y1 Sumber: Penulis Keterangan: Variabel endogen (Y1) = Proses keputusan pembelian

18 59 Variabel eksogen (X) = Kualitas pelayanan Persamaan struktur Y1 = ρy1x x + ρy1ε 1 ε 1 Sub struktur Hipotesis X ρyx ε Y ρyε Gambar 3.3 Sub Struktur Hubungan Kausal X terhadap Y Sumber: Penulis Keterangan: Variabel endogen (Y) = Loyalitas pelanggan Variabel eksogen (X) = Kualitas pelayanan Persamaan struktur Y1 = ρyx x + ρyε ε Sub struktur 3 Hipotesis 3 X ρyx Y1 ρyy1 ε ρyε Y Gambar 3.4 Sub Struktur 3 Hubungan Kausal X dan Y1 terhadap Y Sumber: Penulis Keterangan: Variabel endogen (Y) = Loyalitas pelanggan

19 60 Variabel eksogen (X dan Y1) = Kualitas pelayanan dan proses keputusan pembelian Persamaan struktur Y = ρyx x + ρyy1 y1 + ρyε ε Dalam penelitian ini, uji hipotesis digunakan untuk T-4, T-5 dan T-6 saja. Karena ingin menguji ada atau tidaknya pengaruh antara kedua variabel. Sedangkan T-1, T- dan T- 3 tidak perlu menggunakan uji hipotesis karena hanya terdiri dari satu variabel yang ingin dideskripsikan. Rancangan uji hipotesisnya adalah: Untuk T-4, hipotesis: Ha: Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian pelanggan. Untuk T-5, hipotesis: Ha: Kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Untuk T-6, hipotesis: Ha: Kualitas pelayanan dan proses keputusan pembelian secara bersama berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan. Hipotesis dalam bentuk statistik: Ha: ρ 0 Ho: ρ = 0 Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai t hitung dengan t tabel dengan nilai t sebagai berikut: Jika nilai t hitung lebih kecil atau sama dengan nilai t tabel [t hitung t tabel], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai t hitung lebih besar atau sama dengan nilai t tabel [t hitung t tabel], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Keputusan pengujian hanya terdiri dari adanya pengaruh atau tidak adanya pengaruh yang signifikan dari kedua variabel yang diuji.

20 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian Diharapkan implikasi yang dapat diberikan penelitian untuk perusahaan adalah bagaimana metode Structural Equation Modeling (Metode Persamaan Struktural) dengan tool-nyal LISREL dapat menganalisa kualitas pelayanan yang diasumsikan memiliki hubungan pengaruh secara positif terhadap proses keputusan pembelian dan loyalitas pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas Tangerang. Asumsi implikasi lainnya adalah setiap indikator kualitas pelayanan berpengaruh terhadap variabel eksogen kualitas pelayanan di mana akan terlihat mana bagian yang paling berpengaruh dan harus menjadi pertimbangan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Adapun asumsi atas hasil implikasi di mana akan terlihat perilaku pelanggan dalam proses keputusan pembelian pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas Tangerang. Adapun asumsi atas hasil implikasi lainnya di mana akan terlihat ciri terkuat dari perilaku loyal seorang pelanggan. Hasil implikasi dari setiap indikator kualitas pelayanan tadi dapat memberikan hasil yang memuaskan bagi kedua belah pihak, di mana pihak perusahaan dapat memenuhi kualitas pelayanan yang sangat dibutuhkan oleh pelanggan. Sehingga pelanggan dapat melakukan proses keputusan pembelian di Giant Hypermarket Villa Melati Mas Tangerang dengan mengacu pada metode yang kuat dan secara otomatis akan menumbuhkan loyalitas pelanggan sehingga sebuah perusahaan jasa dapat meningkatkan penjualan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini akan menguraikan dan memaparkan mengenai sikap konsumen terhadap atribut-atribut

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian adalah dari mana data mengenai variabel penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Subyek penelitian adalah dari mana data mengenai variabel penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Subyek dan Obyek Subyek penelitian adalah dari mana data mengenai variabel penelitian diperoleh. Dalam penelitian ini penulis memutuskan untuk melakukan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

Bab III. Metodologi penelitian

Bab III. Metodologi penelitian Bab III Metodologi penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel dan bagaimana tingkat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah kerangka kerja atau rencana untuk studi, digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. (Churchill dan Lacobucci005, p74) Dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 26 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Desain penelitian yang akan digunakan adalah desain kausal. Penelitian kausal adalah riset yang bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu sebab akibat

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008: p55), penelitian assosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan yang akan diteliti. Penelitian yang akan dilakukan yaitu jenis BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma sebuah penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permasalahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiono (2005, pp3-4), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Inhutani I Kantor Direksi Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1. Variabel Penelitian (00:61) Definisi variabel menurut Indriantoro dan Supomo Variabel adalah segala sesuatu yang dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma penelitian menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria penulisan sebagai landasan untuk menjawab permaslahan peneitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam analisis ini, penulis menggunakan metode analisis deskriptif dan asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini dapat diketahui hubungan antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif, melalui penyebaran kuesioner (angket) kepada responden. Teknik penggunaan angket adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah situs layanan pemesanan hotel dan tiket Traveloka dan subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Desain Riset Metode Unit Analisis Penelitian Time Horizone T1 Deskriptif Survey T2 Asosiatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kausalitas. Menurut Umar (2005,p105) berguna untuk menganalisis hubungan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tahap pertama dalam proses penelitian adalah menetapkan desain penelitian yang sesuai dengan permasalahannya. Seperti pendapat Malhotra yang dikutip oleh

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 24 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan PT XYZ mempunyai visi dan misi yang digunakan untuk pedoman dalam menjalankan mekanisme kerja. Perusahaan PT XYZ mempunyai bagian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian menjelaskan mengenai jenis, metode, unit analisis dan time horizon yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.1 Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah studi yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap loyalitas pelanggan di restoran Tairyo Indonesia yang terletak di

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan PT. Equity Securities Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Dengan penelitian asosiatif ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survey 38 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan ulasan mengenai jenis penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional dan pengukuran variabel penelitian,

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN 27 Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis studi kasus. Menurut Sugiyono (2004, p11), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau hubungan kuantitatif dengan statistik karena bertujuan untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini menerapkan adalah analisis asosiative karena penelitian ini dilakukan untuk mencari hubungan kausal antara variabel independen terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan asosiatif. Menurut (Sugiyono2007, p11), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih, yang berfungsi untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Berdasarkan pendapat Sugiono (2007, p6), jenis penelitian menurut tingkat ekplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, time horizon berdasarkan tujuan penelitian secara ringkas dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

BAB IV METODE PENELITIAN. komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan dan Ruang Lingkup Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu rencana yang terstruktur dan komprehensif mengenai hubungan hubungan antar variabel variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data A. Pengumpulan Data a. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT AJC, yang berlokasi di Jl. Gelong Baru Utara No. 5-8 Jakarta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah prosedur-prosedur yang digunakan oleh Peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan (Indriantoro, Supomo.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p11), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kualitas pelayanan terkait dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIA N

BAB 3 METODOLOGI PENELITIA N BAB 3 METODOLOGI PENELITIA N 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Jenis Metode Horizon Unit Analisis Penelitian Penelitian Penelitian Waktu (T-1) Deskriptif Kuesioner Individu Siswa/i

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian asosiatif,

BAB 3 METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian asosiatif, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 8 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Modul Metode Penelitian Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Bina Nusantara, metode

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com. pusat perkantoran yang berada di Jakarta. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan pada responden yang tinggal di Jakarta Selatan dan pernah melakukan pembelian produk secara online di Bukalapak.com

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 25 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan gambaran untuk menunjukkan waktu dalam pengambilan data yang akan diteliti, terdapat pula jenis penelitian dan unit analisis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Tabel 3.1 Disain Penelitian Tujuan Jenis dan Metode Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Deskriptif-Survey Organisasi- >Manajemen Jobitcom.com Individu->Online

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Tabel 3.1 Jenis Penelitian, Metode Penelitian, Unit Analisis dan Time Horizon Tujuan Jenis dan Metode Unit Analisis Time Horison Penelitian T 1 Deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada di kota 25 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/subyek Penelitian Obyek penelitian adalah variabel atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, objek penelitian ini adalah sepeda motor vario 150 yang berada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan BAB 3 METODE PENELITIAN III.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Menurut Masri S. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan ditempat penelitian, melakukan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai

METODELOGI PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai 42 III. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data. dengan menggunakan kuesioner, dimana peneliti menanyakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan cross-sectional. Adapun teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Pada penelitian ini, penulis melakukan survei pendahuluan dengan melakukan wawancara kepada sampel yang diambil secara acak pada masyarakat di Meruya

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada penilitan tugas akhir ini, penulis menggunakan desain penilitian deskriptif dan asosiatif kausal. Menurut Siregar (2013:7) Penilitian adalah terjemahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan

BAB III METODE PENELITIAN. kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian akan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini tentang pengaruh keamanan dan kemudahan terhadap kepuasan pelanggan berbelanja di Tokopedia. Proses penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian akan dilakukan mulai bulan Oktober 2015 sampai November 2015. Penelitian dilakukan pada SPBU 34-17145 Bekasi Timur. Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dan asosiatif, dimana penelitian deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan nilai-nilai variabel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Proses Keputusan Pembelian dan Loyalitas Pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas Tangerang

Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Proses Keputusan Pembelian dan Loyalitas Pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas Tangerang Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Proses Keputusan Pembelian dan Loyalitas Pelanggan Giant Hypermarket Villa Melati Mas Tangerang Rizkayani 0800787252 ABSTRAK Tren yang berkembang di dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Meruya Selatan Jakarta Barat. Agar penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan maka peneliti membatasi ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian. T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan. T-2 Asosiatif Individual-Pelanggan BAB III METODE PENELITIAN III.1 Metode Penelitian Tabel 3. 1 Tabel Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Unit Analisis Time Horizon T-1 Asosiatif Individual-Pelanggan Cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu. pelaksanaan penelitian bulan Juni 2015. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Yogyakarta Cik Ditiro, Depok, Sleman Yogyakarta. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2004,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada tiga yaitu penelitian deskriptif, penelitian komparatif dan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan penelitian survei yang bersifat menjelaskan hubungan kausal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat.

BAB III METODE PENELITIAN. berada di Jl. M.I Ridwan Rais No. 1 Gambir Jakarta Pusat. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Lokasi penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian hanya pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Berdasarkan pola hubungannya, jenis penelitian ini adalah Explanatory Research yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

BAB III METODE PENELITIAN. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain survei, yaitu mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. B. Populasi,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan dilakukan dengan melakukan perbandingan antara dua kelompok data mengenai pengaruh Design dalam memenuhi Consumer Satisfaction. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penulis membutuhkan data-data yang relevan guna menunjang proses penelitian. Usaha untuk mengumpulkan data-data

Lebih terperinci

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum

24 melalui aplikasi OLX.co.id. Sugiyono (2013) menyarankan bahwa ukuran sampel minimum adalah sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang diestimasi. Jum BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek penelitian difokuskan pada masyarakat Yogyakarta yang pernah melakukan transaksi atau berbelanja secara online melalui OLX.co.id. Subyek dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian asosiatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel - variabel yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti menggunakan metode penelitian survei, penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini akan dilakukan di Restoran Metduck Paragon Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pelanggan yang pernah melakukan transaksi minimal dua kali di Restoran Metduck Paragon Mall Semarang. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis penelitian yang digunakan adalah dengan penelitian deskriptif. Penelitian dekriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang memakai desain asosiatif dan kausal, yaitu dengan melihat hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel X (Tangible, Reliability, Responsiveness,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel,

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Menurut Sekaran (2006) subyek ialah satu dari anggota dari sampel, sebagaimana elemen adalah anggota dari populasi. Subyek dalam penelitian ini yaitu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel variabel yang BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Jenis penelitian yang peneliti gunakan bersifat deskriptif asosiatif, dikarenakan penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan nilai dari variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci