RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL KONVEYOR PENGHITUNG BARANG MENGGUNAKAN PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) OMRON TIPE CPM1A 20 CDR ABSTRAKSI
|
|
- Dewi Sutedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RANCANG BANGUN SISTEM KONTROL KONVEYOR PENGHITUNG BARANG MENGGUNAKAN PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) OMRON TIPE CPM1A 20 CDR UJANG SONJAYA/ Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI Kebutuhan manusia semakin lama semakin meningkat, berkembang dan bervariasi, untuk memenuhi kebutuhan tersebut industri membutuhkan suatu alat yang dapat mengontrol dan mengendalikan proses permesinan secara otomatis dan dapat diaplikasikan di semua mesin industri sehingga menghasilkan produk dalam jumlah besar, presisi, dan dengan mutu yang baik yang pada akhirnya dapat memenuhi kebutuhan manusia. Berdasarkan Fenomena di atas industri yang bergerak di bidang rekayasa teknik kontrol menghasilkan sebuah alat yaitu PLC. PLC (Programmable Logic Controller) adalah suatu alat berbasis mikroprosesor yang dapat diprogram untuk mengontrol dan mengendalikan proses permesinan secara otomatis. PLC banyak digunakan sebagai sistem kontrol otomatis di setiap aspek industri mulai dari industri manufaktur, industri perakitan, industri elektronik, industri pengepakan dan lain-lain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem kontrol konveyor penghitung barang menggunakan PLC. sistem kontrol menggunakan PLC ini memiliki jalur masukan sebagai input yaitu 2 buah tombol untuk menyalakan dan mematikan kerja sistem, dan 2 buah sensor untuk mengontrol keberadaan barang diatas konveyor barang dan menghitungnnya kemudian dimasukan ke dalam kotak kemasan/box yang berada di atas konveyor box, dan jalur keluaran sebagai output yaitu 2 buah motor DC untuk menggerakan 2 buah konveyor tersebut. PLC yang digunakan sebagai sistem kontrol harus diprogram, bahasa pemrograman yang digunakan adalah diagram tangga dan kode mnemonik, diagram tangga dibuat menggunakan software syswin versi 3.4 melalui komputer, dan kode mnenonik dibuat menggunakan programming console. Setelah program dibuat kemudian disimulasikan menggunakan PLC Simulator untuk mengetahui apakah program tersebut benar atau tidak. Kata Kunci : Konveyor, PLC, Programming console, Syswin, PLC Simulator 1. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi otomasi industri pada saat ini sudah semakin pesat dan luas hal ini didorong oleh kebutuhan industri yang semakin berkembang dan bervariasi dari tahun ketahun, kemajuan ini dapat kita lihat dengan semakin banyak industri yang menggunakan sistem otomasi dalam menjalankan proses-proses produksinya, seperti pada industri perakitan mobil, industri manufactur, industri makanan, industri minuman, industri elektronik, industri kosmetik, dan lain sebagainya. Begitu pesat dan luas penggunaan sistem otomasi disetiap bidang industri, yang mana sistem otomasi tersebut tidak lepas dari penggunaan sistem kontrol konvensional yang terdiri dari beberapa komponen yaitu Relai, Kontaktor, magnetik kontaktor, namun sistem tersebut sudah semakin ditinggalkan karena memiliki banyak kelemahan dan digantikan oleh kehadiran PLC ( Programmable Logic Controller ) yang memiliki banyak kelebihan. PLC (Programmable Logic Controller ) merupakan sebuah alat yang digunakan
2 untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional, dirancang untuk mengontrol suatu proses permesinan secara otomatis. Jenis dan tipe PLC sangat banyak dan berpariasi sesuai dengan perusahaan yang mengeluarakan produk PLC tersebut. PLC banyak digunakn pada aplikasiaplikasi industri, misalnya pada proses pengepakan, penanganan bahan, perakitan otomatis dan lain-lain. Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau elektronik membutuhkan PLC. Maka oleh karena itu penulis mencoba merancang, membuat dan meneliti sistem kontrol konveyor penghitung barang menggunakan PLC Omron tipe CPM1A 20 CDR 2. LANDASAN TEORI 2.1. PLC (Programmable Logic Controller) Pengertian PLC PLC (Programmable Logic Controller) ialah rangkaian elektronik berbasis mikroprosesor yang beroperasi secara digital, menggunakan programmable memory untuk menyimpan instruksi yang berorientasi kepada pengguna, untuk melakukan fungsi khusus seperti logika, sequencing, timing, arithmetic, melalui input baik analog maupun discrete / digital, untuk berbagai proses permesinan [14] PLC merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relai yang banyak dijumpai pada sistem kontrol konvensional, dirancang untuk mengontrol suatu proses permesinan [2] PLC jika dibandingkan dengan sistem kontrol konvensional memilki banyak kelebihan antara lain : 1. Butuh waktu yang tidak lama untuk membangun, memelihara, memperbaiki dan Mengembangkan sistem kendali, pengembangan sistem yang mudah. 2. Ketahanan PLC jauh lebih baik, Lebih murah. 3. Mengkonsumsi daya lebih rendah, 4. Pendeteksian kesalahan yang mudah dan cepat, 5. Pengkabelan lebih sedikit, 6. Perawatan yang mudah, 7. Tidak membutuhkan ruang kontrol yang besar, 8. Tidak membutuhkan spare part yang banyak, dan lain-lain Jenis-jenis PLC Berdasarkan jumlah input/output yang dimilikinya ini. secara umum PLC dapat dibagi menjadi tiga kelompok besar: 1. PLC mikro. PLC dapat dikatagorikan mikro jika jumlah input/ output pada PLC ini kurang dari 32 terminal 2. PLC mini. Katagori ukuran mini ini adalah jika PLC tersebut memiliki jumlah input/output antara 32 sampai 128 terminal. 3. PLC large. PLC ukuran ini dikenal juga dengan PLC tipe rack PLC dapat dikatagorikan sebagai PLC besar jika jumlah input/ output-nya lebih dari 128 terminal. Fasilitas, kemampuan, dan fungsi yang tersedia pada setiap kategori tersebut pada umumnya berbeda satu dengan lainnya. Semakin sedikit jumlah input/output pada PLC tersebut maka jenis instruksi yang tersedia juga semakin terbatas Komponen-komponen Utama PLC Komponen Utama atau perangkat keras penyusun PLC adalah (1) Catu Daya / Power Supply, (2) CPU (Central Processing Unit) yang didalamnya terdapat prosesor, dan memori, (3) Modul Masukan (Input Modul), dan Modul Keluaran (Output Modul), dan (4) Perangkat Pemrograman.
3 Gambar 2.1 Komponen-komponen utama PLC [3] A. Catu Daya (Power Supply). Catu daya listrik digunakan untuk memberikan pasokan daya keseluruh komponen-komponen PLC. Kebanyakan PLC bekerja dengan catu daya 24 VDC atau 220 VAC, beberapa PLC catu dayanya terpisah (sebagai modul tersendiri), yang demikian biasanya merupakan PLC besar, sedangkan PLC medium atau kecil catu dayanya sudah menyatu. B. CPU ( Central Processing Unit ). CPU atau Unit Pengolahan Pusat, terdiri dari 3 komponen penyusun : (1) Prosesor, (2) Memori dan (3) Catu Daya ( Power Supply ) Gambar 2.2 Komponen utama penyusun CPU [5] Prosesor merupakan otak dari sebuah PLC, fungsi utama adalah mengatur tugas pada keseluruhan sistem PLC, mengerjakan berbagai operasi antara lain mengeksekusi program, menyimpan dan mengambil data dari memori, membaca nilai input dan mengatur nilai output, memeriksa kerusakan, melakukan operasioperasi matematis, manipulasi data, tugastugas diagnostik, serta melakukan komunikasi dengan perangkat lain. Gambar 2.3 Sistem PLC [4] Memori adalah area dalam CPU PLC tempat data serta program disimpan dan dieksekusi oleh prosesor, pengetahuan tentang sistem memori pada PLC akan sangat membantu dalam memahami cara kerja PLC. Secara umum memori dapat dibagi dua kategori: Volatile ( mudah hilang ) dan Nonvolatile, program atau data pada memori volatile akan hilang jika catu daya PLC mati. Memori ini juga dikenal dengan nama RAM ( Random Acces Memory ). Dalam sebagian PLC memori jenis RAM masih digunakan untuk menyimpan program pengguna ( aplikasi ) dengan menggunakan baterai sebagai back up daya jika catu daya mati. Adapun sifat dari memori nonvolatile yaitu program atau data yang tersimpan di dalamnya tidak akan hilang walaupun catu daya PLC mati, yang termasuk kategori ini adalah : ROM (Read-Only Memory ) jenis memori ini dirancang untuk menyimpan data atau program secara permanen. Pada PLC, ROM digunakan untuk menyimpan sistem operasi dan bios PROM ( Programmable Read-Only Memory ) memori ini dapat diprogram ulang dengan menggunakan alat pemrograman khusus. digunakan untuk back up program. EPROM ( Erasable Programmable Read-Only Memory ) memori ini turunan dari jenis PROM yang dapat diprogram ulang setelah program yang sebelumnya dihapus dengan menggunakan Sinar Ultraviolet.
4 EEPROM ( Electrically Erasable Programmable Read-Only Memory ) adalah memori nonvolatile yang menyerupai RAM. Kebanyakan PLC menggunakan memori jenis ini untuk menyimpan program pengguna, alasan utama adalah kemudahan dalam mengubah program pada memori tersebut, yaitu hanya dengan menggunakan prangkat pemrograman PLC itu sendiri, misalnya Komputer atau unit miniprogramer. Salah satu kerugian memori jenis ini adalah keterbatasan dalam kemampuan hapustulisnya ( Erase/Write ) yaitu sekitar kali. C. Modul Masukan dan Modul Keluaran. Modul masukan dan keluaran adalah perantara antara PLC dengan perangkat keras masukan dan perangkat keras keluaran. Gambar 2.4 menunjukan posisi keduanya dalam sistem PLC. Modul masukan dan keluaran pada PLC mini umumnya sudah Built in di PLC. Tujuannya adalah melindungi CPU PLC dari sinyal yang tidak dikehendaki yang dapat merusak CPU itu sendiri. Modul masukan dan modul keluaran ini berfungsi untuk mengkonversi atau mengubah sinyal-sinyal masukan dari perangkat keras masukan ke sinyal-sinyal yang sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC (misalnya masukan dari sensor dengan tegangan kerja 5 Volt DC harus dikonversikan menjadi tegangan 24 Volt DC agar sesuai dengan tegangan kerja CPU PLC). Hal ini dapat dilakukan dengan mudah yaitu dengan menggunakan opto-isolator sebagaimana ditunjukan pada gambar 2.5. Gambar 2.4 Rangkaian modul masukan [2] Dengan menggunakan opto-isolator maka tidak ada hubungan kabel sama sekali antara perangkat keras masukan/keluaran dengan unit CPU. Secara optic dipisahkan (perhatikan gambar 2.5) dengan kata lain, sinyal ditransmisikan melalui cahaya. Cara kerjanya sederhana, perangkat keras masukan akan memberikan sinyal untuk menghidupkan LED (dalam opto-isolator) akibatnya phototransistor akan menerima cahaya dan akan menghantarkan arus (ON), CPU akan melihatnya sebagai logika nol. Begitu juga sebaliknya, saat sinyal masukan tidak ada lagi maka LED akan mati dan phototransistor akan berhenti menghantar sinyal (OFF), CPU akan melihatnya sebagai logika satu. Perbedaan antara modul masukan dan modul keluaran adalah LED pada modul masukan dihidupkan oleh perangkat keras masukan sementara LED pada modul keluaran dihidupkan oleh CPU PLC. Gambar 2.5 Rangkaian modul keluaran [2] D. Perangkat Pemrograman (Programming Device). Programming Device adalah alat untuk memasukan (membuat atau mengedit) program ke dalam PLC. Ada 2 perangkat program yang biasa digunakan (1) Miniprogrammer atau Programming Console, dan (2) Komputer. D.1. Miniprogrammer atau Konsole. Miniprogrammer atau Programming Console (biasa disebut Konsol) adalah sebuah perangkat seukuran kalkulator saku yang berfungsi untuk memasukkan instruksi-instruksi program ke dalam PLC. Umumnya, instruksi-instruksi program
5 dimasukan dengan mengetikkan simbolsimbol diagram tangga dengan menggunakan kode mnemonik (Mnemonic Code). Sebagai contoh, untuk memprogram diagram tangga pada gambar dibawah ini dengan menggunakan PLC produksi OMRON maka diketikkan instruksi - instruksi pada Programming Console sebagai berikut: Gambar 2.6 Diagram tangga yang akan diketik pada konsol [5] Tabel 2.1 Contoh kode mnemonik dan pengalamatannya untuk gambar 2.7 Kode Mnemonik Alamat LD OR AND OUT LD OUT Dalam hal ini, simbol-simbol LD, OR LD, AND OUT adalah kode mnemonik yang dapat berbeda, tergantung vendor pembuat PLC ( misalnya instruksi LD ekivalen dengan instruksi STR pada PLC produksi Allen Bradley ) sedangkan bilangan numeris 00000, 00002, 00100, dan adalah parameter yang berupa alamat-alamat terminal masukan dan terminal keluaran PLC tersebut Pada umumnya, miniprogrammer dirancang untuk kompatibel dengan dua atau lebih PLC dalam sebuah tipe. Selain digunakan untuk memasukkan program diagram ladder, beberapa jenis miniprogrammer juga dilengkapi fasilitas untuk monitoring klan tugas-tugas diagnostic Gambar 2.7 Miniprogrammer D.2. Komputer Pemrograman PLC dengan menggunakan miniprogrammer ini akan sangat melelahkan jika jumlah anak tangga pada diagram ladder yang akan diprogram berukuran relatif besar. Umumnya, penggunaan konsol ini biasa digunakan hanya untuk pengeditan program saja. Untuk memasukkan program secara keseluruhan pada PLC, dapat digunakan Komputer. Vendor-vendor PLC umumnya menyertakan perangkat lunak ( Software ) untuk mengimplementasikan pemasukan program diagram tangga, pengeditan, dokumentasi dan monitoring ke dalam PLC. Gambar 2.8 Pemrograman PLC dengan menggunakan komputer. E. Perangkat Keras Masukan/Keluaran PLC. PLC harus dihubungkan dengan perangkat keras masukan sebagai pengendali dan perangkat keras keluaran sebagai sesuatu yang dikendalikan sementara PLC tersebut bekerja sebagai pemroses, seperti diperlihatkan pada gambar di bawah ini.
6 Gambar 2.9 Perangkat masukan dan perangkat keluaran PLC [3] E.1. Perangkat Keras Masukan (Input Device) Input Device merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat luar yang memberikan masukan kepada CPU, perangkat masukan dapat berupa tombol, Switch, Saklar, Sensor atau perangkat ukur lain. Perangkat masukan memicu eksekusi logika/program pada PLC Gambar 2.10 Perangkat keras masukan PLC [5] Perangkat masukan PLC terbagi dua yaitu : Perangkat Masuka Diskrit ( Discrete Input Device ) dan Perangkat Masukan Analog ( Analog Input Device ). Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami istilah diskrit dan analog. Karena keduanya menentukan sinyal yang akan diterima atau dihasilkan oleh peralatan. Discrete input device menghasilkan sinyal 0 dan 1, sedang analog input device menghasilkan sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3, 4, ). Demikian juga discrete output device diaktifkan oleh sinyal 0 dan 1, sedang analog output device dapat diaktifkan oleh sinyal dengan range tertentu (0, 1, 2, 3, 4, ) Diskrit yang pada dasarnya hanyalah sinyal-sinyal hidup / mati, adapun analog yaitu sinyal-sinyal yang amplitudonya mempresentasikan magnitude kuantitas yang dideteksi. Sinyal analog yang sering dijumpai adalah sinyal arus 4-20 ma, tegangan 0-5 Volt Perangkat keras masukan yang termasuk discrete ( Discrete Input Device ) adalah: Selector switches, push buttons, thumbwheel switches Photoelectric eyes, limit switches, circuit breakers Proximity switches, level switches Motor starter contacts Relay contacts Fans, lights, horns, valves Perangkat keras masukan yang termasuk analog (Analog input device) adalah: Temperature sensors CO 2 sensors Pressure sensors Humidity sensors Flow sensors Potentiometers. E.2. Perangkat Keras Keluaran (Output Device) Output Device Merupakan bagian PLC yang berhubungan dengan perangkat luar yang memberikan keluaran dari CPU, perangkat keluaran dapat berupa Motor AC/DC, lampu, katup dan lain-lain. Perangkat keluaran tersebut akan bekerja sesuai dengan perintah yang dimasukan kedalam PLC. Gambar 2.11 Perangkat keras keluaran [5] Perangkat keluaran PLC juga terbagi dua yaitu : Perangkat Keluaran Diskrit ( Discrete Output Device ) dan Perangkat Keluaran Analog ( Analog Output Device ).
7 Perangkat keras keluaran yang termasuk discrete ( Discrete Output Device ) adalah: Alarms Control relays Fans, lights, horns, valves Motor starters, solenoids Perangkat keras keluaran yang termasuk analog ( Analog Output Device ) adalah: Analog Valves Actuators Chart Recorders Electric Motor Drives Analog Meters Pressure Sensors Pemrograman PLC Berkaitan dengan pemrograman PLC, ada lima model atau metode yang telah distandardisasi penggunaannya oleh IEC (International Electrotechnical Commission) adalah sebagai berikut: List Instruksi (Instruction List) - Pemrograman dengan menggunakan instruksi-instruksi bahasa level rendah (Mnemonic), seperti LD, AND, OR dan lain sebagainya. Table 2.2 Contoh list instruksi ALAMAT INSTRUKSI OPERAN 0 LD AND NOT OUT END Diagram Tangga (Ladder Diagram) Pemrograman berbasis logika relai, cocok digunakan untuk persoalanpersoalan kontrol diskret yang input/output hanya memiliki dua kondisi on atau off seperti pada sistem kontrol konveyor, lift, dan motor-motor industri. Gambar 2.12 Diagram tangga Diagram Blok Fungsi ( Function Blok Diagram ) Pemrograman berbasis aliran data Secara grafis. Banyak digunakan untuk tujuan kontrol proses yang melibatkan Perhitungan-perhitungan kompleks dan akuisisi data analog. Gambar 2.13(a) Diagram tangga (b) Diagram blok fungsional ekivalennya [4] Diagram Fungsi Sekuensial (Sequential Function/Flow Charts) - Metode grafis untuk pemrograman terstruktur yang banyak melibatkan langkah-langkah rumit, seperti pada bidang robotika, perakitan kendaraan, Batch Control, dan lain sebagainya. Gambar 2.14 Diagram Fungsi Sekuensial [4] Teks Terstruktur (Structured Text) - Tidak seperti keempat metode sebelumnya, pernrograman ini menggunakan statemen-statemen yang umum dijumpai pada bahasa level tinggi (high level programming) seperti
8 If/Then, Do/While, Case, For/Next, dan lain sebagainya. Dalam aplikasinya, model ini cocok digunakan untuk perhitungan-perhitungan matematis yang kompleks, pemrosesan tabel, serta fungsi fungsi kontrol yang memerlukan algoritma khusus. Dari banyak jenis konveyor maka dipilihlah Konveyor Sabuk (Belt Conveyor) karena lebih mudah dibuat dan lebih hemat. Komponen utama dari Konveyor Sabuk ini adalah : Roller, Sabuk (Belt), Rangka, Motor DC, Roda Gigi/Pulley. PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR PENGHITUNG BARANG Gambar 2.15 Teks Terstruktur Walaupun hampir semua vendor PLC telah mendukung kelima model pemrograman tersebut, tetapi secara de facto sampai saat ini yang sangat luas penggunaannya terutama di industri adalah diagram tangga. Alasan utamanya adalah diagram ini sangat mudah untuk dipahami para teknisi, di pabrik umumnya telah lebih dahulu familiar dengan jenis diagram tangga elektromekanis, yaitu diagram tangga dengan menggunakan simbolsimbol komponen elektromekanis dalam penggambaran logika kontrolnya. Konveyor Konveyor adalah salah satu jenis alat pengangkut atau pemindah yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan bahan-bahan industri yang berbentuk padat, terdiri dari ban berbentuk bulat menyerupai sabuk (Belt) yang diputar oleh motor. Konveyor memiliki banyak jenis dibuat sesuai dengan kebutuhan industri seperti Belt Conveyor, Chain Conveyor, Screw Conveyor 3.1. Pembuatan Alat Penelitian Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototipe konveyor penghitung barang berbasis PLC ini diperlukan beberapa alat dan bahan yang menunjang pembuatannya. Selain pembuatan perangkat keras (Hardware) yang berwujud konveyor beserta pengendalinya juga diperlukan pembuatan program (Software) yang akan dimasukkan ke dalam CPU PLC sebagai pengendali Prototipe konveyor tersebut, program yang akan digunakan adalah Program Diagram Tangga (Ladder Diagram Programming) dengan menggunakan software Sywin 3.4. yang akan dijelaskan pada bab Diagram Alir Pembuatan Konveyor Perancangan dan pembuatan perangkat keras ini bertujuan untuk pembuktian dan aplikasi secara nyata dari proses sistem pengendali yang berbentuk sebuah prototipe, sehingga dapat dipahami dengan mudah dan jelas. Adapun langkahlangkah pembuatannya prototipe konveyor adalah sebagai berikut : ( a ) Belt Conveyor ( b ) Chain Conveyor ( c ) Screw Conveyor Gambar 2.36 Jenis-jenis konveyor
9 Gambar 3.1 Diagram alir pembuatan prototipe konveyor 3.3. Rangkaian Pengendali Konveyor Rangkaian pengendali yaitu rangkaian yang berfungsi sebagai pengendali konveyor yang juga merupakan bagian dari perangkat keras masukan ( input device ), rangkain pengendali terdiri dari : 1. Catu Daya 2. Sensor Cahaya 3. Tombol Start dan Tombol Stop 4. PLC berfungsi menyuplai tegangan pada motor DC tersebut. Rangkaian power supply yang digunakan terdiri dari sebuah tansformator step down dan 4 buah dioda (diode bridge) yang akan menghasilkan output berupa tegangan DC. tegangan keluaran yang dikeluarkan adalah +12 Volt DC dan +5 Volt DC. Catu daya ini mensuplai 2 buah komponen Kelistrika yaitu : Motor DC untuk penggerak Konveyor yang memiliki tegangan input sebesar 12 Volt DC ( sebanyak 3 buah ), Sensor Proximity yang memiliki tegangan input +5 Volt DC, ( sebanyak 2 pasang ). Pemasangan Catu Daya ini ditujukan agar komponen-komponen elektrikal yang terdapat pada prototipe konveyor yaitu motor dc penggerak konveyor, dan 2 buah sensor tidak rusak ketika terjadi tegangan tidak konstan. Pada catu daya ini, tegangan AC dari jala-jala listrik terlebih dahulu akan diturunkan dengan menggunakan transformator stepdown untuk kebutuhan regulasi sekunder. Tegangan yang diturunkan tersebut selanjutnya akan disearahkan oleh sebuah rectifier (Penyearah) dan akan distabilkan tegangannya oleh sebuah filter yang nantinya akan diteruskan pada rangkaian konveyor penghitung barang. Gambar 3.9 Diagram alir pembuatan rangkaian pengendali konveyor Catu Daya (Power Suplly) Untuk menggerakan motor konveyor diperlukan tegangan listrik yang sesuai dengan tegangan input motor konveyor tersebut yaitu 12 Volt DC. Power supply Gambar 3.10 Rangkaian catu daya pada konveyor penghitung barang Sensor Photodioda. Sensor yang digunakan dalam rangkaian ini adalah sensor photodiode. Sensor yang digunakan sebanyak 2 bauh sensor 1 untuk menedeteksi keberadaan box (selanjutnya disebut sensor box) dan
10 sensor 2 untuk mendeteksi (menghitung) barang (selanjutnya disebut sensor barang). Photodioda digunakan sebagai detektor cahaya dan LED (Light Emiting Dioda) yaitu dioda pemancar cahaya, yang digunakan sebagai sumber cahaya yang diletakkan pada suatu tempat dimana objek dapat dideteksi ketika memotong garis cahaya. Photodiode dipasang berhadapan sejajar dengan Led agar dapat menerima cahaya dari Led, dalam kondisi normal sensor menghasilkan logika Nol, dan ketika cahaya terhalangi oleh benda maka akan menghasilkan nilai logika 1. Prinsip kerja sensor dalam kondisi normal sensor tanpa dilewati benda adalah Nol, dalam artian keluaran dari sensor tidak menghasilkan tegangan sama sekali, cahaya yang diterima oleh sensor pothodioda diatur pada komparator agar menghasilkan logika 0 yang berupa tengangan sebesar 0 volt, dan jika pothodioda tidak mendapatkan cahaya ( terhalangi oleh benda ) maka output sensor akan menghasilkan logika 1 yang berupa tegangan sebesar 4,5 volt, karena output tegangan dari rangkaian sensor hanya 4,5 volt saja maka ditambahkan Driver relay, yang fungsinya sebagai saklar otomatis yang menghubungkan tegangan catu daya dari PLC omron ke Jalur masukan pada PLC Omron, agar logika 1 dan 0 dapat dibaca oleh PLC Programmable Logic Controlller (PLC) PLC digunakan untuk mengontrol, mekanisme kerja konveyor penghitung barang. PLC yang digunakan adalah PLC Omron CPM1A 20 CDR yang akan dijelaskan secara singkat pada subbab Diagram Alir Pembuatan Prototipe Konveyor Penghitung Barang Setelah pembuatan konveyor sebagai suatu alat yang akan dikendalikan (output), dan rangkaian pengendali yaitu catu daya, dan sensor terpasang sebagai alat pengendali (input), setelah itu pemasangan PLC sebagai pemroses.. Agar lebih jelas perhatikanlah diagram alir Gambar 3.12 Diagram alir pembuatan prototipe konveyor penghitung barang Gambar 3.11 Driver sensor proximity berbasis photodiode Tombol Start dan stop. Jenis tombol yang digunakan adalah tombol jenis Pushbutton. Menggunakan 2 buah tombol, yang pertama berfungsi sebagai tombol start, dan yang kedua berfungsi sebagai tombol stop. Gambar Prototipe konveyor penghitung barang
11 3.5. Pengkabelan Setelah terpasang semua, maka kita hubungkan semua rangkaian tersebut satu dengan yang lainnya dengan cara pengkabelan yaitu: 1. Menghubungkan catu daya dengan sensor, motor konveyor a, motor konveyor b, tombol start, tombol stop dan input daya PLC (catu daya memasok daya kesemua komponen tersebut sesuai dengan kebutuhannya melalui terminal negatip (-)) 2. Menghubungkan tombol start, tombol stop, sensor box dan sensor benda (sebagai input) dengan terminal input PLC (perhatikan gambar 3.18a dibawah) 3. Menghubungkan motor konveyor a dan motor konveyor b (sebagai output) dengan terminal output PLC (perhatikan gambar 3.18b dibawah) PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Komponen. Sebelum melakukan pengujian prototipe konveyor penghitung barang maka kita harus menguji setiap komponen dari alat-alat tersebut yaitu Catu daya, Sensor dan Motor penggerak untuk memastikan bahwa setiap komponen tersebut terhubung satu dengan yang lain dan bekerja dengan baik. AC CATU DAYA 220 V in +5 V out Ground Ground +12 V out Ground Rangkaian Sensor ( Komparator ) In 1 DC in 12 v In 2 In 3 In 4 in 24 v R 1 Out 1 R 2 Out 2 R 3 Out 3 R 4 Out 4 IN IN IN IN PLC Omron OUT OUT Gambar 4.1 Prototipe konveyor penghitung barang DC In 5v Pothodiode Pothodiode Sensor 1 Sensor 2 LM 339 In Sensor 1 In Sensor 2 LED LED Out sensor 1 Out sensor 2 Tombol START Tombol STOP Motor 1 ( Konveyor pembawa benda ) + - DC out 24 V CPM 1 A 20 CDR _ + _ + M1 M2 Motor 2 ( Konveyor pembawa box ) Gambar Skema pengkabelan rangkaian keseluruhan AC in 220v Pengujian Catu Daya Dalam setiap rangkaian elektronik pasti membutuhkan sumber tegangan atau catu daya, dalam alat yang dibuat ini membutuhkan catu daya tegangan DC 5 volt, dan 12 volt, Catu daya menggunakan jenis adaptor yang dibuat sendiri, adapun rangkain catu daya dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini : Gambar 4.2. Rangkaian catu daya. Gambar Pengkabelan PLC dengan perangkat luar Adapun langkah-langkah dalam pengujian catu daya yaitu : a. Menghubungkan tegangan input 220 volt dari PLN,. b. Mengukur tegangan sebelum diode, Ground (titik 1) dan setelah rangkain
12 adaptor (titik 2 dan titik 3). Titik 1 ke titik 2=5 V, titik 1 ke titik 3 = 12 V c. Mencatat hasil pengujian. Tabel 4.1. Hasil pengujian catu daya. No Catu daya Masukan AC Keluaran DC 1 5 volt 220 volt 5 v 2 12 volt 220 volt 12 volt Pengujian Sensor Gambar rangkaian sensor berbasis Photodiode dan Led dan Driver relay dapat dilihat pada Gambar 4.2 dibawah ini: catu daya 12 volt dari adaptor ke motor DC, motor akan berputar menggerakkan gear yang ada pada konveyor dan memutar belt konveyor Perancangan Program. Dalam merancang program kendali PLC haruslah menempuh tahapan-tahapan yang sistemastis sebagai berikut: Gambar 4.3. Rangkain sensor dan driver relay Langkah pengujian Cara pengujian sensor melewati beberapa tahapan, yaitu : - Menghubungkan catu daya 5 volt kebagian rangkaian driver sensor, dan catu daya 12 volt ke bagian driver relay. - Melakukan pengujian pada bagian sensor yang diinginkan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan, dengan menggunakan multimeter digital untuk melihat apakah keluaran dari sensor tersebut benar atau tidak. - Mencatat hasil pengujian. Gambar 4.4. Diagram alir perancangan program Menguraikan Urutan Kendali Urutan kendali konveyor penghitung barang sepereti diperlihatkan pada diagram alir dibawah ini. Tabel 4.2 Hasil pengujian sensor No Sensor tanpa dengan photodioda penghalang penghalang 1 sensor sensor Pengujian Motor Penggerak Motor penggerak DC digunakan sebagai penggerak belt konveyor untuk membawa box dan barang, proses pengujian dilakukan dengan memberikan Gambar 4.5 Diagram alir konveyor penghitung barang
13 Menentukan Bit Operan untuk Perangkat Masukan dan Keluaran. Untuk konveyor penghitung barang bit operennya adalah seperti table dibawah ini. Tabel Pengalamatan (Addressing) Perangkat Masukan Perangkat Masukan No Komponen Alamat Input Fungsi 1 Tombol Menghidupkan 2 Start Tombol Stop Sensor Sensor sistem Mematikan Sistem Memberhentikan box dan menghidupkan motor konveyor barang Menghitung barang dan menghidupkan motor konveyor box Tabel Pengalamatan (Addressing) Perangkat Keluaran OUTPUT No Komponen 1 2 Motor Konveyor 1 Motor Konveyor 2 Alamat Output Fungsi Menggerakan Konveyor Box Menggerakan Konveyor Barang Gambar 4.6 Diagram tanggga dan kode mnemonik konveyor penghitung barang Membuat Program Menggunakan Syswin 3.4 Sebelum program dimasukkan kedalam PLC maka program dibuati menggunakan perangkat lunak SYSWIN 3.4 yang kemudian disimulasikan dengan menggunakan simulator PLC. Setelah program benar baru kemudian dimasukkan kedalam PLC, Membuat Program Kendali Program kendali PLC dibuat dengan diagram tangga menggunakan software syswin 3.4 melalui komputer dan kode mneumonik melalui programming console. Gambar 4.7.Diagram alir pembuatan program menggunakan syswin 3.4 tahapan dalam pembuatan program menggunakan software syswin 3.4 sebagai berikut:
14 a. jalankan program syswin 3.4 sehingga tampak seperti pada gambar dibawah ini Main 1 Diagram tangga Program ini digunakan untuk mengendalikan prototipe konveyor penghitung barang Network 1 Memulai proses yaitu menyalakan semua komponen konveyor penghitung barang Gambar 4.8 Tampilan awal dari program Syswin 3.4 b. Memasukkan instruksi-instruksi yang telah dibuat kedalam diagram tangga sesuai dengan urutan proses dan kerja dari system keseluruhan, Gambar 4.10.Tampilan network 1 Untuk menjalankan dan menghentikan kerja alat dibutuhkan 2 buah tombol, yaitu tombol Start dan tombol Stop, tombol Start diberikan operand IN pada PLC, sedangkan tombol Stop menggunakan operand IN pada PLC, pada saat tombol Start ditekan maka akan menghidupkan Start_Jalan pada operand yang menyebabkan konveyor akan terus berjalan walau tombol Start dilepas. Network 2 Diagram tangga konveyor benda untuk menjalankan Gambar Tampilan network 2 Gambar 4.9.Diagram tangga konveyor penghitung barang Penjelasan diagram tangga gambar 4.9 Diagram tangga 1 ( Penghitungan) Setelah Out ( Start_Jalan) terkunci dalam kondisi ON maka akan menghidupkan Konveyor_Benda yaitu menghidupkan motor penggerak konveyor yang membawa benda. Network 3 Diagram tangga untuk menghitung benda yang lewat ( pencacah benda)
15 Gambar Tampilan network 3 menggunakan Simulator PLC yaitu sebuah program yang berfungsi untuk membuktikan kebenaran dari sebuah program, apakah program itu sudah betul atau masih salah. Selain itu dapat menetukan operand-operand yang keliru. Counter atau pencacah digunakan untuk menghitung jumlah benda yang akan masuk kedalam box, penghitungan dilakukan sebanyak 5 kali, setelah mencapai nilai 5 maka akan mengaktifkan CNT 000, dan di reset oleh sensor pembawa box ( Sensor_Box). Network 4 Diagram tangga konveyor box, untuk menjalankan Gambar Tampilan Simulator PLC v1.0 karya Tang Tung Yan Gambar Tampilan network 4 jaringan diagram tangga ini digunakan untuk menghentikan konveyor benda setelah counter / penghitung mencapai hitungan 5, dan sekaligus menghidupkan konveyor pembawa box. Network 5 Mengakhiri program. Gambar Tampilan network 5 Perintah END pada program digunakan untuk mengakhiri program, agar program tersebut dapat bekerja dengan sempurna Menguji Program dengan menggunakan simulator PLC Setelah seluruh program dibuat dengan menggunakan SYSWIN 3.4, sebelum dimasukan ke dalam PLC, maka program harus diuji coba dengan Gambar Tampilan PLC Simulator dengan program penghtiung barang 4.3. Memasukkan program ke dalam PLC Menggunakan Konsol Program PLC yang telah dibuat dimasukkan kedalam PLC Omron dengan menggunakan console pemrograman, memasukkan program dengan menggunakan console dilakukan secara meanual, mengikuti urutan program yang telah dibuat. Proses memasukkan program dilakukan dengan beberapa cara dibawah ini : a. Memasang kabel konektor dari console pemrogram ke PLC, setelah terpasang kemudian menghidupkan PLC sehingga console mendapatkan catu daya dari
16 PLC. Kemudian membuka password pada PLC dengan cara menekan tombol dengan demikian password pada PLC akan terbuka dan tampilan pada layar console menjadi b. Memutar posisi kunci selector ke mode Program, mode program digunakan untuk membuat, mengedit program pada PLC. c. Mengecek keadaan PLC, apakah didalam memori PLC sudah terdapat program atau belum, Jika terdapat program didalam PLC maka program dalam memori PLC harus dihapus dengan cara: d. Memulai memasukkan program yang telah dibuat kedalam PLC, sesuai dengan urutannya, adapun program yang telah dibuat dapat dilihat pada gambar dibawah ini: b. Menghidupkan catu daya utama untuk menhidupkan komponen-komponen pada alat, seperti sensor dan penggerak mekanis. c. Meletakkan benda pada konveyor pembawa benda dan menaruh box pada konveyor pembawa box, dengan posisi tidak menyentuh sensor. d. Tekan tombol Start, maka konveyor box akan jalan menuju arah jatuh benda dari konveyor pembawa benda. Dan siklus akan bekerja secara otomatis, lalu tekan tombol Stop untuk menghentikan kerja dari alat. e. Mengecek rangkaian penghitung atau counter, caranya dengan menghidupkan alat kemudian Start, lalu lewatkan benda melewati Sensor benda ( S 1 ), sebanyak 5 kali, jika benar maka konveyor pembawa benda akan berhenti dan konveyor pembawa box akan berjalan. f. Jika terjadi kegagalan dalam proses pengujian maka perlu dilakukan pengecekan perangkat mekanik dan elektrik dari alat tersebut, jika tidak ada kesalahan maka pengecekan selanjutnya dilakukan pada bagian program, lalu memperbaiki bagian yang salah sampai alat dapat bekerja dengan normal. Gambar Program kode mnemonik keseluruhan Pengujian Alat Pengujian alat keseluruhan dilakukan dengan beberapa tahapan diantaranya : a. setelah program selesai dimasukkan kedalam PLC kemudia putar kunci selector pada PLC ke mode RUN atau MONITOR, hal ini dilakukan agar program yang telah dimasukkan kedalam PLC dapat bekerja Analisa Kerja Alat Setelah seluruh langkah pengujian selesai kemudian menganalisa kerja dari alat dan program, prinsip kerja dari alat tersebut yaitu : a. pada saat tombol Start ditekan maka konveyor box akan bergerak membawa bok sampai box tersebut mencapai sensor box. b. Setelah sensor box aktif maka konveyor pembawa box akan berhenti, dan box akan berhenti tepat didepan benda keluar. c. Saat box berhenti maka konveyor pembawa benda akan aktif dan membawa benda menuju box penampung, benda akan melewati sensor benda atau sensor pendeteksi
17 benda, sensor benda akan menghitung banyaknya benda yang melewatinya, batas dari jumlah benda diatur pada program yaitu 5 buah, setelah benda yang lewat berjumlah 5 benda maka konveyor pembawa benda akan berhenti. d. Setelah konveyor pembawa benda berhenti maka konveyor pembawa box akan bergerak membawa box ketempat berikutnya, sampai box berikutnya berada pada posisi yang telah ditentukan. e. Alat akan bekerja seterusnya seperti itu sampai tombol Stop ditekan maka alat akan berhenti. DAFTAR PUSTAKA 1) Setiawan, Iwan. Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik Perancangan Sistem Kontrol. Edisi Pertama. Yogyakarta. Andi ) Eko Putra, Agfianto. PLC Konsep, Pemrograman dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta. Gava Media ) Wicaksono, Handy. Programmable Logic Controller, Teori Pemrograman dan Aplokasinya Dalam Otomasi Sistem. Edisi Pertama. Yogyakarta. Graha Ilmu ) Bolton, William. Programmable Logic Controller (PLC) Sebuah Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta. Erlangga ) Bryan, L.A. & E.A Bryan. Programmable Controller: Theory and Implementation. Second Edition. United States of America. Industrial Text Company ) Hackwort, Jhon R. & Frederic D. Hackwort Jr. Programmable Logic Controller: Programming Methodes and Applicattion. 7) Omron. Syswin: Software Programming Tools for Omron Programmable Logic Controller Versi 3.4. Japan. Omron Corporation ) Omron. Sysmac CPM1A Programmable Controllers: Opreation Manual. Japan. Omron Corporation ) Irianto Tj, Tri.. Modul Pengenalan Dasar PLC (ProgrammableLogic Controllers) dan Dasar Pemrograman Syswin ) Jack, Hugh. Automating Manufacturing Systems with PLCs., Version 5.0, Boston, GNU Free Documentation License, ) Hadiyanto, Ahmad. Suyanto. Dkk. Pengoperasian Mesin Produksi dengan Kendali PLC., Departemen Pendidkan Nasional, ) Nachbar, G. H. Rangkaian Elektronika Populer, terjemahan,, Jakarta, Elex media komputindo, ) Adi, Agung Nugroho. Mekatronika., Edisi Pertama, Yogyakarta, Graha Ilmu, ) Tung Yan, Tang. Simulator PLC (Software), Malaysia., Johor., 1998
Sortasi BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK. Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian
BAB II TEORI DASAR 2.1 PROSES PENYORTIR OBJEK Proses penyortiran merupakan sebuah proses pemisahan atau penyeleksian objek sesuai dengan ukuran, berat, bentuk, warna, dan bahan dasar seperti yang diperlihatkan
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR
26 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTIPE KONVEYOR SORTIR 3.1. Pembuatan Alat Penelitian Dalam proses perancangan, dan pembuatan prototype konveyor sortir berbasis PLC ini diperlukan beberapa alat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciBAB IV METODE KERJA PRAKTEK
BAB IV METODE KERJA PRAKTEK 4.1 Metodologi Kerja Praktek Metodologi yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut: 1. Wawancara. Yaitu tanya jawab langsung kepada pihak pihak
Lebih terperinciPENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2
PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.
Lebih terperinciSistem Interlocking Persinyalan Berbasis PLC Dengan Metode HSB (Hot Standby) Vital Safety Critical System
Sistem Interlocking Persinyalan Berbasis PLC Dengan Metode HSB (Hot Standby) Vital Safety Critical System Fuad Baridin Faisal 1 Edi Rakhman 2, Peni Handayani 3, 1 Jurusan Teknik Elektro,Politeknik Negeri
Lebih terperinciBab 3 PLC s Hardware
Bab 3 PLC s Hardware Sasaran Mahasiswa mampu : o Memahami definisi PLC o Menyebutkan jenis jenis PLC o Menyebutkan bagian bagian hardware PLC o Menjelaskan prinsip kerja bagian bagian hardware PLC 3.1
Lebih terperinciPengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT
Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciRancang Bangun Konveyor Penghitung Barang Dengan Sistem Kendali Berbasis PLC
Rancang Bangun Konveyor Penghitung Barang Dengan Sistem Kendali Berbasis PLC Sri Poernomo Sari Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi ndustri, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Depok 16423
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.
BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai
Lebih terperinciPEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC
PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciPENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC
PENGENALAN PLC a. Tujuan Pemelajaran Setelah pemelajaran Siswa dapat: - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC - Menjelaskan keunggulan PLC - Menyebutkan
Lebih terperinciBAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL)
BAB III PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) A. Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai
Lebih terperinciBAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri
BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)
PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) Abstrak Perkembangan teknologi dan industri saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori
Lebih terperinciPertemuan PLC s Hardware. Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra
Pertemuan 3 3. PLC s Hardware Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa mampu : Memahami definisi PLC Menyebutkan jenis jenis PLC Menyebutkan bagian bagian hardware
Lebih terperincit o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP
t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003
Lebih terperinciINSTALASI MOTOR LISTRIK
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TIPTL MATA DIKLAT : INSTALASI MOTOR LISTRIK 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak NO b. Kontak NC c. Kontak Koil d. Kontak
Lebih terperinciArsitektur Programmable Logic Controller - 1
Programmable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id Programmable
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : A
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : A 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET A. Yang dimaksud dengan gambar di samping. a. Kontak
Lebih terperinciOptimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan
Optimalisasi Smart Relay Zelio sebagai Kontroler Lampu dan Pendingin Ruangan Arif Ainur Rafiq Program Studi Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektronika Politeknik Negeri Cilacap, Indonesia arifainurrafiq@politeknikcilacap.ac.id
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PROTOTIPE
BAB III PERANCANGAN PROTOTIPE 3.1 TUJUAN PERANCANGAN Pada prinsipnya tujuan dari perancangan alat dan program adalah untuk mempermudah didalam merealisasikan perakitan atau pembuatan alat dan program yang
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem
Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem Sasaran : Mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Mendefinisikan istilah istilah yang berhubungan dengan automasi dan PLC Mengetahui macam macam input dan output device PLC
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah PLC Programmable Logic Controller (PLC) diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Coorporation. PLC pertama yang
Lebih terperinciSIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX
SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciArsitektur Programmable Logic Controller - 1
Aplikasi Proggrammable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN Pendahuluan
BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Pendahuluan Pada dasarnya pada bab ini dijelaskan bagaimana awalnya sebelum dilakukan proses perbaikan sehingga perlu adanya perbaikan yaitu dengan system automatisasi, diantaranya:
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk
Lebih terperinciProgrammable Logic Controller (PLC) Pendahuluan
Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface
Lebih terperinciApa Itu PLC? Gambar 1.1 Penggunaan PLC di industri
Apa Itu PLC? PLC atau diterjemahkan sebagai kontroler yang dapat diprogram (Programmable Logic Controller), adalah sebuah komputer khusus yang banyak digunakan untuk otomatisasi proses produksi di industri.
Lebih terperinciOtomasi Sistem. Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller
Otomasi Sistem Peralatan Otomasi Sistem: Arsitektur Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: pramudijanto@gmail.com Otomasi
Lebih terperinciBAB 1 PERSYARATAN PRODUK
BAB 1 PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Saat ini teknologi robotika telah menjangkau sisi industri (Robot pengangkut barang), pendidikan (penelitian dan pengembangan robot). Salah satu kategori robot
Lebih terperinciBAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC
BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling
Lebih terperinciBAB I SISTEM KONTROL TNA 1
BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik
Lebih terperincikendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Hardware yang dibangun merupakan mekanisme perancangan sistem kendali pemotongan kertas pada industri rumah tangga, dimana dengan memanfaatkan media
Lebih terperinciWORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK
WORKSHOP PLC & PNEUMATIK MODUL PRAKTIKUM WORKSOP PLC & PNEUMATIK 2017 A N A S A s s i s t e n s 2 0 1 7 A. Sistem Kendali dengan PLC 1. Sistem Kendali Istilah sistem kendali dalam teknik listrik mempunyai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Alat Miniatur Lift 3 Lantai Sesuai pembahasan pada bab III, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah dicantumkan, hasil akhir miniatur lift tampak pada
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5
Lebih terperinciTE Programmable Logic Controller
TE090443 Programmable Logic Controller Arsitektur Programmable Logic Controller - 1 Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@elect-eng.its.ac.id
Lebih terperinciAPLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA
APLIKASI MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA Galih Wardhana (6907040022) Andhika Widodo (6907040028) ABSTRAK Dalam project work ini dibuat mesin pengisi dan penutup botol
Lebih terperinciSOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KENDALI ELEKTRONIK (011/KK/10) JUMLAH SOAL : PAKET : B
SOAL SOAL SEMESTER GASAL KELAS XII TITIL MATA DIKLAT : MENGOPERASIKAN MESIN KALI ELEKTRONIK (0/KK/0) JUMLAH SOAL : PAKET : B 40 SOAL PILIHAN GANDA PAKET B. Gambar actuator SILINDER SINGLE ACTION adalah
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISIAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) TUGAS AKHIR
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM PENGISIAN BARANG OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL (PLC) TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan MencapaiPendidikan Diploma III (DIII) DisusunOleh : Arif
Lebih terperinciMateri. Siswa Mampu :
Pemrograman PLC Materi Siswa Mampu : Menjelaskan langkah langkah pengendalian sistem dengan proram di PLC Menjelaskan prinsip pemrograman PLC dengan Ladder Diagram Menjelaskan komponen komponen LD dan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. PLC 3.1.1. Pengertian PLC Programmable Logic Controller (PLC) pada dasarnya adalah sebuah komputer yang khusus dirancang untuk mengontrol suatu proses atau mesin. Proses yang
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGANTONGAN MATERIAL OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM 1A
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM PENGANTONGAN MATERIAL OTOMATIS BERBASIS PLC OMRON CPM 1A Lovely Son* dan Septia Rinaldi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Andalas, Padang 25163 Telp: +62
Lebih terperinciAPLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK. Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT
APLIKASI PLC UNTUK PENGENDALIAN KONVEYOR PADA PENGEPAKAN DAN PENYORTIRAN PRODUK Oleh : Siswanto Nurhadiyono ABSTRACT Initially control systems for the controller of industrial automatic machine peripheral
Lebih terperinciPURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1
ISSN: 1693-6930 85 PURWARUPA ALAT PEMILAH BARANG BERDASARKAN UKURAN DIMENSI BERBASIS PLC OMRON SYSMAC CPM1 Agus Susila, Wahyu Sapto Aji, Tole Sutikno Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan Juli 2013 sampai bulan Mei 2014, dilakukan di Laboraturium Elektronika jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciMakalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO Muhammad Fajri Nur Reimansyah (L2F009032) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Suatu Programmable Logic Control (PLC) pada dasarnya adalah suatu program yang dihubungkan dengan peralatan input output (I/O) yang berupa relay (solid state relay). Program
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG
BAB III TEORI PENUNJANG Dalam membantu menyelesaikan Kerja Praktek ini, sangat dibutuhkan teori penunjang yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan praktek. Beberapa teori penunjang tersebut adalah
Lebih terperinciKonsep Dasar dan Sejarah PLC
Pertemuan ke-1 Konsep dasar dan sejarah PLC Kekurangan dan Kelebihan PLC Komponen, fungsi, dan aplikasi PLC Pengenalan perangkat Keras ( Hardware) Pengenalan perangkat Lunak ( Software) Konsep Dasar dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang
Lebih terperinci1. Pengenalan Otomasi Sistem
Pertemuan 1 1. Pengenalan Otomasi Sistem Handy Wicaksono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Sasaran Mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Mendefinisikan istilah istilah yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG
24 BAB III PERANCANGAN DAN APLIKASI KONTROL MESIN PEMISAH BARANG Bab ini membahas mengenai perancangan trainer yang berupa input dan output device PLC OMRON CP1L, rangkaian sensor optocoupler, Instalasi
Lebih terperinciYudha Bhara P
Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik
Lebih terperinciTUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC
TUGAS AKHIR -TE090362 Bidang Studi Elektro Industri Program D3 Teknik Elektro (Disnaker) ITS Surabaya Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC Riski Arif Sucahyo _2210039014
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinciBAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT
BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan
Lebih terperinciPendahuluan BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Definisi Komputer Komputer merupakan mesin elektronik yang memiliki kemampuan melakukan perhitungan-perhitungan yang rumit secara cepat terhadap data-data menggunakan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Kontrol Sistem kontrol adalah proses pengaturan ataupun pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PRINSIP KERJA KENDALI PLC Programmable Logic Controller (PLC) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederatan relai yang dijumpai pada sistem kendali
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A
PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama
Lebih terperinciSIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL SYSTEM
Simulasi Timer dan Counter PLC Omron Type ZEN sebagai (David A. Kurniawan dan Subchan Mauludin) SIMULASI TIMER DAN COUNTER PLC OMRON TYPE ZEN SEBAGAI PENGGANTI SENSOR BERAT PADA JUNK BOX PAPER MILL CONTROL
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK
21 BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1 Gambaran umum Perancangan sistem pada Odometer digital terbagi dua yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perancangan
Lebih terperinciMateri 5: Introduction to Programmable Controllers
Materi 5: Introduction to Programmable Controllers I Nyoman Kusuma Wardana Sistem Komputer STMIK STIKOM Bali Introduction to Programmable Controllers Kusuma Wardana, M.Sc. 2 Programmable Logic Controllers
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam perancangan dan pembuatan sistem ATS (Automatic Transfer Switch) berbasis PLC (Progammable Logic Controller) ini pengerjaannya melalui dua tahap, perancangan
Lebih terperinciBAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI PLC (Programable Logic Control) adalah kontroler yang dapat diprogram. PLC didesian sebagai alat kontrol dengan banyak jalur input dan output. Pengontrolan dengan menggunakan PLC
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : Juli 2010 November 2010 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang
Lebih terperinciAbstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1
Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA TRAFFIC LIGHT DI LABORATORIUM TEKNIK KONTROL OTOMATIK TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS DIPONEGORO Susdarminasari Taini (L2F009034)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR
PENDETEKSI LOGAM BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL) DENGAN SISTEM PNEUMATIK PADA KONVEYOR 1 JURNAL JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciSudarmaji SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC)
SISTEM KERJA PENGENDALI OTOMATIS LAMPU TRAFFIC LIGHT PADA PERSIMPANGAN 4 (EMPAT) JALAN RAYA MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) Sudarmaji Universitas Muhammadiyah Metro Jl. Ki Hjar Dewantara
Lebih terperinciOTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC
OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. buah silinder dilengkapi bearing dan sabuk. 2. Penggunaan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai pengontrol
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Sistem simulasi conveyor untuk proses pengecatan dan pengeringan menggunakan PLC dirancang dengan spesifikasi (memiliki karakteristik utama) sebagai
Lebih terperinciRANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535
Ali Firdaus, Rancang Bangun Rautan Pensil Pintar 31 RANCANG BANGUN RAUTAN PENSIL PINTAR BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 Ali Firdaus *1, Rahmatika Inayah *2 1 Jurusan Teknik Komputer Politeknik; Negeri
Lebih terperinciBAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan. Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari hasil uji coba yang telah dilakukan dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain : Komputer juga dapat digunakan untuk mengontrol lampu listrik rumah dengan
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.
33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER. Ahmad Mahfud ABSTRAK
RANCANGAN SISTEM PENANGANAN LORI OTOMATIS BERBASIS PROGRAMABLE LOGIC CONTROLLER Ahmad Mahfud ABSTRAK Teknologi pengolahan minyak kelapa sawit terus berkembang, seiring dengan kebutuhan industri akan kemajuan
Lebih terperinciMATERI PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
MATERI PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Workshop Aplikasi PLC Di Industri Pada Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Tanggal 7 16 November 2002 Oleh: Drs. Sukir, M.T.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Didalam merancang sistem yang akan dibuat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelumnya, pertama-tama mengetahui prinsip kerja secara umum dari sistem yang akan dibuat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Politeknik Negeri Sriwijaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah PLC Sebelum PLC diciptakan, sistem kontrol yang digunakan untuk membantu kegiatan produksi di industri-industri pada masa itu masih berbasis
Lebih terperinciPERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC
PERCOBAAN 3 I. JUDUL PERCOBAAN PLC II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mahasiswa memahami dasar-dasar pemrograman pada PLC 2. Mahasiswa mampu membuat dan menganalisa suatu program PLC 3. Mahasiswa memahami fungsi-fungsi
Lebih terperinciRancang Bangun Sistem Pengambilan Dan Pemuatan Kemasan Yang Dikendalikan Melalui PLC OMRON CP1E-E40DR-A
Rancang Bangun Sistem Pengambilan Dan Pemuatan Kemasan Yang Dikendalikan Melalui PLC OMRON CP1E-E40DR-A Asniar Aliyu 1, Arif Basuki 2, Rudy 3 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta Jl Babarsari,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani
14 Jurnal Teknik Elektro Vol. 3 No.1 RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merancang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciMODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1
MODUL PEMANFAATAN JALUR KOMUNIKASI RS 485 UNTUK SIMULASI KENDALI JARAK JAUH PLC MASTER K 10S1 Edhy Andrianto L2F 303438 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro ABSTRAK Pengaturan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012
28 METODE PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012 hingga Januari 2014, dilakukan di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas
Lebih terperinci