ABSTRACT. Objective: To identify association between immunization and nutrition status of children under five.
|
|
- Lanny Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ASSOCIATION BETWEEN IMMUNIZATION AND NUTRITION STATUS OF CHILDREN AT INTEGRATED SERVICE POST (POSYANDU) SEDAP MALAM I PELEM BATURETNO IN THE WORKING AREA OF BANGUNTAPAN I HEALTH CENTER BANTUL YOGYAKARTA Alfiana Priska NirmalaDewi Adam 1, Herawati 2, Farissa Fatimah 3 ABSTRACT Background: According to the Health department of DIY province in 2010, the prevalence of undernourished children i.e. 11,31% (Total Protein Energy Deficiency). Low coverage of immunization at the Province of Yogyakarta Special Territory is affected by level of knowledge supported by lack of awareness of the community on health problem. Immunization given to under fives at Posyandu Sedap Malam I Pelem Baturetno includes BCG, Hepatitis, DPT 1, 2, 3, Polio, and Measles. Data of nutrition status of children under five obtained from the post show there is no child (0%) with malnutrition status; meanwhile 13% of children under five are undernourished, 84% have good nutrition status, and 3% over nourished. Objective: To identify association between immunization and nutrition status of children under five. Method: This kind of research is descriptive analytical. Location of research at Posyandu sedap malam I Pelem, Baturetno. The sample are all children over the age of one year old, Samples were taken through systematic random sampling method. The Independent Variable is immunization of children, while the dependent variable is the nutrirional status of children. Data were collected by questionnaire and analyzed by chi-square. Result: Total of 91.2% of childrens received complete immunization, while 8.8% of them got incomplete immunization. Type of immunization which cannot obtained from the respondents include DPT 3, measles, and polio 4. Nutritional status according BB/U index, as much as 1,8% of children malnourished and 5,2% of them over nutrient, according TB/U index as much as 3,5% short children and 19,3% high children, according to BB/TB index, 5,2% very skinny children, 8,8% skinny children, and 1,8% fat children. There is a significant relationship between immunization with children nutritional status Conclusion: There was significant association between immunization and nutrition status of children at Posyandu Sedap Malam I of Pelem Baturetno at the working area of Banguntapan I Health Center Bantul Yogyakarta. Keywords: children under five, immunization, nutrition status 1. Student Department Of Nutritional Sciences, Faculty Of Health Sciences, Respati University Yogyakarta 2. Lecturer Department of Nutrition, Poltekes Ministry of Health Yogyakarta 3. Lecturer Department of Nutritional Sciences, Faculty of Health Sciences, Respati University Yogyakarta
2 HUBUNGAN IMUNISASI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU SEDAP MALAM I, DUSUN PELEM, DESA BATURETNO, WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANGUNTAPAN I, BANTUL, YOGYAKARTA Alfiana Priska NirmalaDewi Adam 1, Herawati 2, Farissa Fatimah 3 INTISARI Latar Belakang : Menurut Dinas Kesehatan Provinsi DIY pada tahun 2010 prevalensi balita kurang gizi yaitu sebesar 11,31% (KEP total). Cakupan imunisasi yang rendah di DIY salah satunya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang didukung oleh kurangnya kesadaran masyarakat terhadap masalah kesehatan. Imunisasi yang dilakukan di Posyandu Sedap Malam I Dusun Pelem Desa Baturetno terdiri dari BCG, Hepatitis, DPT 1, 2, 3, Polio 1, 2, 3, 4, dan Campak yang diberikan pada balita. Dari data status gizi balita di Posyandu Sedap Malam I Dusun Pelem Desa Baturetno diperoleh jumlah balita dengan status gizi buruk berjumlah 0%, gizi kurang sebanyak 13%, gizi baik sebanyak 84%, gizi lebih berjumlah 3%. Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara imunisasi dengan status gizi balita. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Lokasi penelitian di Posyandu Sedap Malam I Dusun Pelem Desa Baturetno. Sampel adalah semua balita yang berusia diatas 1 tahun, cara pengambilan sampel dengan sistematik random sampling. Variabel bebas adalah imunisasi balita, sedangkan variabel terikat adalah status gizi balita. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil : Sebanyak 91,2% balita mendapat imunisasi lengkap, sedangkan 8,8% balita imunisasinya tidak lengkap, jenis imunsasi yang rata-rata tidak didapat responden diantaranya adalah DPT 3, campak, dan polio 4. Status gizi berdasarkan indeks BB/U sebanyak 1,8% balita gizi kurang dan 5,2% balita gizi lebih, berdasarkan indeks TB/U sebanyak 3,5% balita pendek dan 19,3% balita tinggi, berdasarkan indeks BB/TB sebanyak 5,2% balita sangat kurus, 8,8% balita kurus, dan 1,8% balita gemuk. Ada hubungan bermakna antara imunisasi dengan status gizi balita. Kesimpulan : Ada hubungan bermakna antara imunisasi balita dengan status gizi balita. Kata Kunci : Balita, imunisasi, status gizi 1. Mahasiswa Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta 2. Dosen Jurusan Gizi Poltekes Kemenkes Yogyakarta 3. Dosen Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
3 PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima tahun pertama kehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh kembang optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki intelegensi majemuk sesuai dengan potensi genetiknya. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud kesehatan masyarakat (1). Gambaran keadaan gizi masyarakat Provinsi DIY pada tahun 2010 adalah masih tingginya prevalensi balita kurang gizi yaitu sebesar 11,31% (KEP total), balita dengan status gizi buruk sebesar 0,7%, status gizi kurang 10,61% dan balita dengan status gizi lebih 2,99%. Meskipun angka gizi kurang di DIY telah jauh melampaui target nasional (persentase gizi kurang sebesar 15% di tahun 2015) namun penderita gizi buruk masih juga dijumpai di wilayah DIY. Tahun 2008 sampai 2010 terdapat penurunan persentase balita dengan status gizi buruk (2). Berdasarkan data status gizi di kabupaten bantul, balita dengan status gizi lebih sebesar 4,43%, balita dengan status gizi baik sebesar 85,33%, status gizi kurang 12,00% dan balita dengan status gizi buruk 0,58% (3). Program imunisasi telah dijalankan sejak lama di seluruh wilayah Indonesia dan telah mencapai hasil yang cukup baik. Provinsi DIY merupakan wilayah yang memiliki tingkat pencapaian kinerja dalam program imunisasi yang terbaik di Indonesia. Imunisasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga bila kelak terpajan oleh antigen yang sama tidak terjadi penyakit karena adanya memori imunologi atau dapat mengurangi beratnya penyakit. Pemberian imunisasi tidak hanya memberikan pencegahan terhadap anak agar tidak terserang penyakit tetapi akan memberikan dampak yang jauh lebih luas karena akan mencegah terjadinya penularan yang luas dengan adanya peningkatan tingkat imunitas secara umum di masyarakat (4). Imunisasi telah menyelamatkan jutaan jiwa anak-anak dalam tiga dekade terakhir, namun masih ada jutaan anak lainnya yang tidak terlindungi dengan imunisasi. Dengan demikian, semakin banyak imunisasi maka semakin kebal tubuhnya, sehingga bayi semakin sehat dan tumbuh optimal. Sebaliknya, semakin tidak lengkap imunisasi, maka tubuhnya sedikit mempunyai kekebalan terhadap penyakit. Pemerintah mewajibkan setiap anak untuk dapat imunisasi dasar terhadap tujuh macam penyakit yaitu penyakit TBC, Difteria, Tetanus, Batuk Rejan (Pertusis), Polio, Campak (Measles, Morbili) dan Hepatitis B, yang termasuk dalam program Imunisasi (PPI) meliputi imunisasi BCG, DPT, Polio, Campak dan Hepatitis B. Penyebab masalah kesehatan diantaranya kurangnya pengetahuan yang dipengaruhi oleh pendidikan, informasi, budaya, pengalaman, sosial ekonomi. Cakupan imunisasi yang rendah di DIY salah satunya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan yang didukung oleh kurangnya kesadaran masyarakat terhadap masalah kesehatan. Masalah gizi anak secara garis besar merupakan dampak dari ketidakseimbangan antara asupan dan keluaran zat gizi (nutritional imbalance), yaitu asupan yang melebihi keluaran atau sebaliknya (5). Penyakit infeksi merupakan penyebab langsung pada masalah gizi. Hadirnya penyakit infeksi dalam tubuh anak akan membawa pengaruh terhadap keadaan gizi anak. Sebagai reaksi pertama akibat adanya infeksi adalah
4 menurunnya nafsu makan anak yang berarti bahwa berkurangnya masukan (intake) zat gizi kedalam tubuh anak. Keadaan berangsur memburuk jika infeksi disertai muntah yang mengakibatkan hilangnya zat gizi. Faktor yang mempengaruhi secara langsung adalah asupan makanan dan infeksi. Pengaruh tidak langsung dari status gizi ada tiga faktor yaitu ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, dan lingkungan kesehatan yang tepat, termasuk akses terhadap pelayanan kesehatan (6). Imunisasi yang dilakukan di Posyandu Sedap Malam I Dusun Pelem Desa Baturetno terdiri dari BCG, Hepatitis, DPT 1, 2, 3, Polio 1, 2, 3, 4, dan Campak. Dari data status gizi balita di Posyandu Sedap Malam I Dusun Pelem Desa Baturetno diperoleh jumlah balita dengan status gizi buruk berjumlah 0%, gizi kurang sebanyak 13%, gizi baik sebanyak 84%, gizi lebih berjumlah 3%. Dari uraian tersebut diatas maka penulis tertarik untuk meneliti adanya kaitan imunisasi yang diterima balita dengan status gizi balita. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dan dengan desain cross sectional dengan populasi semua balita di Posyandu Sedap Malam I Dusun Pelem Desa Baturetno Wilayah kerja Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta, pada lima tahun terakir ( ) yang berjumlah 132 balita. Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo 2005) yang digunakan untuk menghitung besar sampel, didapat hasil sebanyak 57 balita. Cara pengambilan sampel dengan simple random sampling. Dengan kriteria inklusi (ibu balita bersedia menjadi responden, balita diatas 1 tahun) dan kriteria eksklusi (balita sakit saat penelitian dan tidak hadir saat penelitian). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah imunisasi balita yaitu imunisasi wajib yang didapat balita di Dusun Pelem Desa Baturetno khususnya di Posyandu Sedap Malam I dari lahir sampai saat penelitian, yang dikategorikan menjadi lengkap jika balita sudah mendapat semua jenis imunisasi (BCG, DPT 123, campak, polio 1234, dan hepatitis B), dan tidak lengkap jika ada balita yang tidak mendapat semua jenis imunisasi (BCG, DPT 123, campak, polio 1234, dan hepatitis B). Skala variabel bebas yaitu nominal. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah status gizi balita yaitu kondisi tubuh balita di Dusun Pelem yang di timbang di Posyandu Sedap Malam I, dilihat berdasarkan indeks BB/U, TB/U, BB/TB, yang dikategorikan menjadi indeks BB/U dengan kategori status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih. TB/U dengan kategori status gizi sangat pendek, pendek, normal dan tinggi. BB/TB dengan kategori status gizi sangat kurus, kurus, normal dan gemuk. Skala variabel terikat yaitu ordinal. Data primer yang dalam penelitian berupa data yang diperoleh berdasarkan jawaban ibu balita terhadap kuesioner yang diberikan. Data terdiri dari data identitas ibu balita, alamat, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, data imunisasi balita. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Posyandu Sedap Malam I berupa gambaran umum, data jumlah balita, data nama balita, umur, tanggal lahir, jenis kelamin.
5 HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini di Posyandu Sedap Malam I, yang terletak di Dusun Pelem, Desa Baturetno, wilayah kerja Puskesmas Banguntapan I Bantul Yogyakarta. Baturetno adalah satu dari tiga desa yang terletak di Kecamatan Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan banguntapan terletak di sisi timur Kota Yogyakarta dan berbatasan langsung dengan Kecamatan Kotagede. Di Wilayah Dusun Pelem terdapat dua yaitu Posyandu Sedap Malam 1 dan Posyandu Sedap Malam 2. Jumlah balita dan kader di Posyandu Sedap Malam 1 dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Balita dan kader di Posyandu sedap malam I Posyandu sedap malam I Balita Kader Jumlah 132 balita 12 orang Kegiatan-kegiatan yang ada di Posyandu Sedap Malam 1 dan 2 adalah pemberian makanan tambahan, penimbangan berat badan setiap bulan, pengisian KMS, penyuluhan, pemberian makanan tambahan dan pemberian vitamin A. B. Karakteristik Responden Karakteristik balita dapat dilihat pada tabel 2. Dari tabel 2 dapat diketahui sebanyak 50,9% balita usia 36 bulan, sedangkan 49,1% balita usia bulan. Jumlah balita laki-laki selama penelitian adalah 28 balita (49,1%), dan jumlah balita perempuan 29 balita (50,9%). Tabel 2. Karakteristik balita Karakteristik Frekuensi Persentase (balita) (%) Umur (bln) , ,1 Jenis Kelamin Laki-laki 28 49,1 Perempuan 29 50,9 Total ,0 Sumber : Data Primer Diolah, 2012.
6 Karakteristik ibu balita dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Karateristik ibu balita Dari tabel 3 dapat diketahui sebanyak 19,3% ibu balita bekerja sebagai PNS, wiraswasta dan buruh tani. Dari segi pendidikan dapat diketahui sebanyak 35,1% ibu balita berpendidikan tamat PT dan tamat SMP. C. Variabel Penelitian 1. Imunisasi Balita Imunisasi balita dapat dilihat pada tabel 4. a) Jenis imunisasi Karakteristik Tabel 4. Jenis imunisasi yang diberikan pada balita Imunisasi Balita Ya Balita (%) Tidak Balita (%) BCG 57 (100%) 0 (0%) DPT 1 57 (100%) 0 (0%) DPT 2 57 (100%) 0 (0%) DPT 3 56 (98,2%) 1 (1,8%) Campak 54 (94,8%) 3 (5,2%) Polio 1 57 (100%) 0 (0%) Polio 2 57 (100%) 0 (0%) Polio 3 57 (100%) 0 (0%) Polio 4 52 (91,2%) 5 (8,8%) Hepatitis B 57 (100%) 0 (0%) Sumber : Data Primer Diolah, Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa semua balita mendapat imunisasi BCG, DPT 1, DPT 2, polio 1, polio 2, polio 3, dan hepatitis B. Balita yang tidak mendapat semua imunisasi diantaranya sebanyak 1,8% balita tidak mendapat imunisasi DPT 3, sebanyak 5,2% balita tidak mendapat imunisasi campak, dan 8,8% balita tidak mendapat imunisasi polio 4. Frekuensi (Ibu) Persentase (%) Pekerjaan IRT 46 80,7 PNS 6 10,5 Wiraswasta 4 7,0 Buruh Tani 1 1,8 Pendidikan Tamat PT 13 22,8 Tamat SMA 37 64,9 Tamat SMP 7 12,3 Total ,0 Sumber : Data Primer Diolah, 2012.
7 b) Imunisasi Lengkap dan tidak lengkap Tabel 5. Pencapaian imunisasi Imunisasi Balita Frekuensi Persentase No (balita) (%) 1 Lengkap 52 91,2 2 Tidak lengkap 5 8,8 Jumlah ,0 Sumber : Data Primer Diolah, Berdasarkan tabel 5 diketahui sebanyak 91,2% balita mendapat imunisasi lengkap, dan 8,8% balita tidak mendapat imunisasi lengkap. 2. Status Gizi Balita Status gizi balita menurut indeks BB/U, TB/U, dan BB/TB dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Distribusi balita menurut status gizi Status Gizi Balita Frekuensi (balita) Persentase (%) Indeks BB/U Buruk - - Kurang 1 1,8 Baik Lebih 3 5,2 Indeks TB/U Pendek 2 3,5 Normal 44 77,2 Tinggi 11 19,3 Indeks BB/TB Sangat kurus 3 5,2 Kurus 5 8,8 Normal 48 84,2 Gemuk 1 1,8 Sangat gemuk - - Jumlah ,0 Sumber : Data Primer Diolah, Dari tabel 6 dapat diketahui sebagai berikut : Berdasarkan indeks BB/U, sebanyak 1,8% balita gizi kurang dan 5,2% balita gizi lebih. Berdasarkan indeks TB/U, sebanyak 3,5% balita pendek dan 19,3% balita tinggi. Berdasarkan BB/TB, sebanyak 14% balita sangat kurus dan kurus, sebanyak 1,8% gemuk. Status gizi balita menurut indeks gabungan TB/U dan BB/TB dapat dilihat pada tabel 7.
8 Tabel 7. Status gizi menurut Indeks gabungan TB/U dan BB/TB B Berdasarkan tabel 7 diketahui status gizi berdasarkan indeks gabungan TB/U dan BB/TB, sebanyak 2% pendek normal, 14% status gizi normal dan tinggi, sangat kurus dan kurus, sebanyak 2% gemuk. Status gizi Frekuensi Persentase Sangat kurus - - Pendek Kurus - - Normal 1 2 Gemuk - - Sangat kurus 2 3 Normal Kurus 2 3 Normal Gemuk - - Sangat kurus 1 2 Tinggi Kurus 3 5 Normal 6 11 Gemuk 1 2 Jumlah ,0 D. Hubungan antara variabel Tabel 8. Hubungan antara Imunisasi Balita dengan Status Gizi Balita Status Gizi Indeks Gabungan Variabel Normal + Pendek tinggi Total p- value Imunisasi Lengkap 0 (0%) 52 (100,0%) 52 (100,0%) Tidak 5 (100,0%) 2 (40,0%) 3 (60,0%) 0,006 lengkap Total 2 (3,5%) 55 (96,5%) 57 (100,0%) Sumber : Data Primer Diolah, Berdasarkan Tabel 8 diketahui sebagian besar responden yang balitanya mendapat imunisasi lengkap dan status gizi pendek 0 responden (0%), dan balita yang mendapatkan imunisasi lengkap dan status gizi normal sebanyak 52 balita (100,0%). Sedangkan yang tidak mendapat imunisasi lengkap dan status gizi pendek 2 balita (40,0%), dan balita yang tidak mendapat imunisasi lengkap dan status gizi normal sebanyak 3 balita (60,0%).
9 PEMBAHASAN A. Karakteristik balita dan ibu balita Sebanyak 50,9% balita usia 36 bulan atau di bawah 3 tahun dan sebanyak 49,1% balita usia Hal ini menunjukkan bahwa dari segi umur balita di Posyandu Sedap Malam I sebagian besar usia batita. Anak usia batita mulai menghasilkan antibodinya sendiri untuk melindungi dirinya dari beberapa infeksi. Program imunisasi harus dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu. Imunisasi pada anak harus sudah diberikan sesuai anjuran, untuk melindungi mereka dari infeksi pada masa kanak-kanak. Kekebalan bayi terhadap penyakit sekecil apapun sampai sistem kekebalan berkembang sempurna (7). Jumlah balita laki-laki selama penelitian adalah 28 balita (49,1%), dan jumlah balita perempuan 29 balita (50,9%). Hal ini menunjukkan bahwa dari segi jenis kelamin balitanya sebagian besar perempuan yang ditemui pada saat penelitian. Sebanyak 80,7% ibu balita sebagai ibu rumah tangga, dan sebanyak 19,3% ibu balita bekerja sebagai PNS, wiraswasta dan buruh tani. Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 55 balita berstatus gizi normal dan tinggi, terdapat 44 responden tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga, 6 responden sebagai PNS, 4 responden sebagai wiraswasta, dan 1 responden sebagai buruh tani. Sedangkan untuk status gizi pendek terdapat 2 anak dengan ibu tidak bekerja atauu sebagai PNS. Hal ini menunjukan bahwa pekerjaan ibu tidak menunjukan perbedaan yang berarti terhadap status gizi balita. Sebanyak 87,5% ibu balita tamat SMA dan PT, dan sebanyak 12,3% ibu balita tamat SMP. Pendidikan merupakan faktor yang penting dan menentukan cara berpikir seseorang dalam bertindak. Seorang ibu yang berpendidikan mempunyai kemampuan untuk menyerap informasi tentang kesehatan pada umumnya dan kesehatan anak. Data penelitian menunjukan bahwa gambaran frekuensi status gizi berdasarkan tingkat pendidikan ibu yaitu terdapat 55 responden berstatus gizi normal dan tinggi yang meliputi 7 responden dengan berpendidikan tamat SD/SMP, 48 responden berpendidikan tamat SMA/PT. Sedangkan status gizi pendek terdapat 2 anak yaitu 1 responden berpendidikan tamat SMP dan 1 responden berpendidikan tamat SMA. Hal ini menunjukan bahwa ibu dengan pendidikan rendah tidak selalu berstatus gizi rendah, karena mungkin memiliki pengetahuan yang cukup baik. B. Imunisasi Balita Dari hasil penelitian ini diketahui sebagian besar balita yang mendapat imunisasi lengkap yaitu sebanyak 52 balita (91,2%) dan 5 balita (8,8%) dengan imunisasi tidak lengkap, responden yang status imunisasinya tidak lengkap yaitu tidak melakukan imunisasi DPT 3 (1,8%), campak (5,2%) dan polio 4 (8,8%). Seluruh imunisasi dasar yang diwajibkan sesuai dengan PPI telah didapatkan oleh balita, yaitu meliputi imunisasi BCG, DPT 123, campak, polio 1234 dan hepatitis B. Kelengkapan imunisasi merupakan hal yang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan anak. Perilaku ibu untuk mengimunisasikan anaknya secara lengkap dapat dipengaruhi oleh pengetahuan yang tinggi dari ibu itu sendiri (8). Pengetahuan merupakan hasil tahu setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek. Pengetahuan merupakan hal yang berpengaruh terhadap tindakan seseorang, sehingga setelah seorang ibu mengetahui manfaat serta tujuan dari imunisasi maka memiliki kecenderungan untuk berperilaku. Perilaku
10 seseorang juga dipengaruhi oleh tujuan yang akan dicapai dengan perilaku tersebut, kepentingan tujuan bagi si pelaku, dan sarana juga usaha yang diperlukan oleh ibu (9). Pemberian Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh (imunitas) pada bayi atau anak, sehingga terhindar dari penyakit agar anak tetap sehat dan ibu dengan mudah dapat mengimunisasikan anaknya sesuai dengan program pemerintah yang diwajibkan untuk anak. Imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah yaitu meliputi imunisasi BCG, DPT 123, campak, polio 1234 dan hepatitis B. fungsi-fungsi dari imunisasi yaitu sebagai berikut, Imunisasi BCG berfungsi untuk mencegah penularan TBC (Tuberkulosis), Imunisasi DPT, bertujuan untuk mencegah 3 penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis dan tetanus, Imunisasi campak ditujukan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak, Imunisasi merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit poliomyelitis, Imunisasi hepatitis B, ditujukan untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit hepatitis B. C. Status Gizi Balita Status gizi balita dari hasil penelitian ini sebagian besar status gizi balita dengan indeks BB/U status gizi kurang sebanyak 1 balita (1,8%), lebih 3 balita (5,2%). Berdasarkan indeks TB/U status gizi pendek sebanyak 1 balita (1,8%), tinggi sebanyak 11 balita (19,2%). Berdasarkan indeks BB/TB sebanyak 8 balita (14%) sangat kurus dan kurus, gemuk sebanyak 1 balita (1,8%). Status gizi balita berdasarkan indeks gabungan TB/U dan BB/TB sebanyak 8 balita (14%) sangat kurus dan kurus, gemuk sebanyak 1 balita (1,8%). Indeks BB/U merupakan indikator status gizi kurang saat sekarang dan sensitive terhadap perubahan kecil. Dapat digunakan untuk memonitor pertumbuhan dan pengukuran yang berulang dapat mendeteksi growth failure karena infeksi atau KEP. Indeks TB/U merupakan indikator status gizi masa lalu, berat badan memiliki hubungan yang linear dengan tinggi badan. Indeks BB/TB merupakan indeks yang independen terhadap umur. Merupakan indikator untuk menilai status gizi saat kini dimana umur tidak perlu diketahui (10). Status gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling terkait, terutama asupan makan dan penyakit infeksi. Penyakit infeksi merupakan penyebab langsung pada masalah gizi. Hadirnya penyakit infeksi dalam tubuh anak akan membawa pengaruh terhadap keadaan gizi anak, sebagai reaksi pertama akibat adanya infeksi adalah menurunnya nafsu makan anak yang berarti bahwa berkurangnya masukan (intake) zat gizi kedalam tubuh anak. Keadaan berangsur memburuk jika infeksi disertai muntah yang mengakibatkan hilangnya zat gizi. Penyakit ini tidak menguras cadangan energi sekalipun, jika berlangsung lama dapat mengganggu pertumbuhan karena menghilangkan nafsu makan anak (11). Penyakit infeksi dapat memberikan dampak terhadap status gizi dan sebaliknya, penyakit infeksi juga dapat diawali oleh status gizi kurang. Sisi lain keadaan malnutrisi mempengaruhi respons imun tubuh yang akhirnya juga berpengaruh terhadap perjalanan penyakit infeksi. Anak balita biasanya memperoleh berbagai infeksi, khususnya ketika usia 6 bulan hingga 3 tahun, diantaranya batuk dan pilek, malaria dan campak. Infeksi menyebabkan kurang gizi karena mengurangi konsumsi pangan sementara kebutuhan zat gizi tubuh meningkat. Anak balita kurang gizi membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh dari penyakitnya daripada anak yang bergizi normal (12).
11 D. Hubungan Imunisasi Balita dengan Status Gizi Balita Ada hubungan bermakna antara imunisasi balita dengan status gizi balita (p < 0,05). Imunisasi merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi status gizi balita. Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit, dengan memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan atau dimatikan. Dengan memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut diharapkan tubuh dapat menghasilkan zat antibody yang pada akhirnya nanti digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit yang menyerang tubuh (13). Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Nur (2006) di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Kotagede I Yogyakarta dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara kelengkapan imunisasi dengan status gizi pada balita usia 12 hingga 24 bulan di wilayah kerja puskesmas kotagede I Yogyakarta. Hal ini berarti ada faktor lain yang mempengaruhi status gizi anak yaitu penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang banyak dialami oleh balita antara lain batuk, pilek, panas, dan juga diare. Hasil status gizi yang berbeda ini kemungkinan dipengaruhi oleh sering tidaknya dan berat ringannya penyakit yang diderita balita. Perbedaan dengan hasil penelitian Nur antara lain karena responden penelitiannya yaitu balita usia bulan sedangkan dalam penelitian ini balita usia bulan, kemudian dalam penilaian status gizi hanya menggunakan indeks BB/TB, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan indeks TB/U dan BB/TB, hal ini bertujuan untuk melihat status gizi balita masa lalu dan saat ini. Hasil penelitian ini dari 57 responden penelitian, sebanyak 52 memiliki imunisasi lengkap dan 5 memiliki imunisasi tidak lengkap. Sedangkan yang memiliki imunisasi lengkap dan berstatus gizi normal dan tinggi sebanyak 52 responden. Hal ini menunjukan kelengkapan imunisasi berhubungan dengan status gizi balita. Imunisasi anak akan berpengaruh terhadap status gizi balita. Imunisasi yang diberikan secara lengkap diharapkan dapat meningkatkan kekebalan anak dari penyakit infeksi sehingga status gizi anak dapat meningkat (14). KESIMPULAN 1. Sebanyak 91,2% balita mendapat imunisasi lengkap, sedangkan 8,8% balita imunisasinya tidak lengkap, jenis imunsasi yang rata-rata tidak didapat responden diantaranya adalah DPT 3, campak, dan polio Status gizi berdasarkan indeks BB/U sebanyak 1,8% balita gizi kurang dan 5,2% balita gizi lebih, berdasarkan indeks TB/U sebanyak 3,5% balita pendek dan 19,3% balita tinggi, berdasarkan indeks BB/TB sebanyak 5,2% balita sangat kurus, 8,8% balita kurus, dan 1,8% balita gemuk. 3. Ada hubungan bermakna antara imunisasi dengan status gizi balita.
12 DAFTAR PUSTAKA 1. Effendy, Pembangunan-Kesehatan. diunduh tanggal jam Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Profil Kesehatan Provinsi / Kota Tahun Dinas Provinsi DIY Yogyakarta. 3. Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Profil Kesehatan Provinsi D.I. Yogyakarta Dinas Provinsi DIY Yogyakarta. 4. Ranuh I.G.N. dkk Buku Imunisasi di Indonesia, edisi 1, Jakarta : IDAI 5. Arisman Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC 6. Tinneke, Hubungan Karakteristik Anak dan Konsumsi Zat Gizi dengan Status Gizi Kurang pada siswa SD di 3 Kecamatan Kabupaten Kampar. Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : FKM UI 7. Lewer, Helen, Belajar Merawat Di Bangsal Anak. Jakarta : EGC. 8. Nur, N Hubungan Kelengkapan Imunisasi dengan Status Gizi pada Balita Usia bulan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Kotagede I Yogyakarta. Karya Tulis Ilmiah. Tidak diterbitkan. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada 9. Notoatmodjo, S Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. 10. Soekirman Ilmu Gizi dan Aplikasinya, Jakarta : Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional 11. Arisman Gizi dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC 12. Bukit Dampak Penyakit Infeksi Terhadap Status Gizi dan Respon Imun. Jakarta : Majalah Kedokteran FK-UKI XVII No Marimbi, H Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar pada Balita. Yogyakarta : Nuha Medika 14. Supariasa. I. D. N Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL Emmy Isnaini *) Vivi Yosafianti, P** ),, Shobirun ***) *) Mahasiswa
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014
386 Artikel Penelitian Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014 Selvia Emilya 1, Yuniar Lestari 2, Asterina 3 Abstrak
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA Lilis Afrikayanti 1, Ninuk Sri Hartini 2, Sri Rahayu 3
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI
HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : RIZKY APRILIANA DUVITANINGTYAS 201410104306 PROGRAM
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Afroh Fauziah 1,Sudarti 2 INTISARI Latar Belakang:Angka Kematian Bayi
Lebih terperinciMAULANA WIJAYA NIM. J
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI IBU DAN STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DAERAH POLOKARTO WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLOKARTO SUKOHARJO PUBLIKASI ILMIAH Karya Tulis Ilmiah ini Disusun
Lebih terperinciKata Kunci: Status Gizi Anak, Berat Badan Lahir, ASI Ekslusif.
HUBUNGAN ANTARA BERAT BADAN LAHIR ANAK DAN PEMBERIAN EKSLUSIF DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO Ridzka Cristina* Nova H. Kapantow, Nancy
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Mahdalena, Faridha BD (Politeknik Kesehatan Kemenkes Padang) ABSTRACT The purpose of this research is: knowing
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG
HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK MURID USIA 9-12 TAHUN DI SEKOLAH DASAR ADVENT 2 DI KECAMATAN MEDAN SELAYANG Oleh : TAN WEE YEN 110100464 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciYelli Yani Rusyani 1 INTISARI
HUBUNGAN ANTARA WAKTU PENYAPIHAN, POLA PEMBERIAN MAKAN DAN FREKUENSI KUNJUNGAN POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 12-60 BULAN DI DESA GARI, KECAMATAN WONOSARI, KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2012 Yelli
Lebih terperinciABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU
ABSTRAK HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP STATUS IMUNISASI DASAR BALITA DI PUSKESMAS KARANGAMPEL KOTA INDRAMAYU Nila Meilani, 2015; Pembimbing I : Sri Nadya, dr., M.Kes. Pembimbing II : Cindra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkualitas dicirikan dengan fisik yang tangguh, kesehatan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan nasional yang diupayakan oleh pemerintah dan masyarakat sangat ditentukan oleh ketersediaan sumber daya manusia (SDM). SDM yang berkualitas
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BENDO KABUPATEN MAGETAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai
Lebih terperinciPuskesmas Bilalang Kota Kotamobagu
Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Bayi Di Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu Indriyati Mantang 1, Maria Rantung 2, FreikeLumy 3 1,2,3 Jurusan Kebidanan Polekkes Kemenkes Manado
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA
HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA Erni Yuliastuti Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Jurusan Kebidanan email : yuliastutierni @ymail.com Abstrak Latar Belakang : Infeksi
Lebih terperinciFAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI
FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI (Studi Observasional di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura Timur Kabupaten Banjar Tahun 2017) Elsa Mahdalena
Lebih terperinciDWI AGUNG RIYANTO* ABSTRAK
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN PERILAKU PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA DI KAMPUNG CANTILAN KELURAHAN KAGUNGAN KECAMATAN KASEMEN KOTA SERANG TAHUN 2013 DWI AGUNG
Lebih terperinciTINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET
66 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 07 No. 01, Januari 2016 TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS PLERET Ranityas Kinasih 1, Era Revika 1, Diyah Yuliantina 1 ABSTRACT Background:
Lebih terperinciHUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING
HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1336 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO Okky Kezia Kainde*, Nancy S.H Malonda*, Paul A.T Kawatu*
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN
JURNAL KESEHATAN TERPADU () : 25-29 ISSN : 2549-8479 TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN *Ni Putu Eny Sulistyadewi (), dan Dylla Hanggaeni
Lebih terperinciPERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA
PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Dedek Mikehartatik 1610104413 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DENGAN PERILAKU SADAR GIZI PADA IBU BALITA DI POSYANDU ANGGREK KALIGAYAM KULUR TEMON KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: Ema Anggraeni
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpajan pada antigen yang serupa tidak terjadi penyakit. Imunisasi yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOKERTO SELATAN KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai
Lebih terperinciHubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014
Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014 Enderia Sari Prodi D III KebidananSTIKesMuhammadiyah Palembang Email : Enderia_sari@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK FACTORS RELATED TO THE COMPLETENESS OF THE INFANT IMMUNIZATION AGES
Lebih terperinciPENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 0-24 BULAN
Media Gizi Pangan, Vol. XI, Edisi, Januari Juni PENDIDIKAN IBU, KETERATURAN PENIMBANGAN, ASUPAN GIZI DAN STATUS GIZI ANAK USIA -4 BULAN Asmarudin Pakhri ), Lydia Fanny ), St. Faridah ) ) Jurusan Gizi Politeknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak balita merupakan kelompok usia yang rawan masalah gizi dan penyakit. Kelompok usia yang paling rentan yaitu usia 2-4 tahun, hal ini disebabkan karena pada usia
Lebih terperinciKata Kunci: Pengetahuan, KIPI
PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) DI DESA BULUMARGI KECAMATAN BABAT LAMONGAN Dian Nurafifah Dosen D3 Kebidanan STIKes Muhammadiyah Lamongan email: diannurafifah66@yahoo.com
Lebih terperinciSTATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN
STATUS GIZI DAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA BALITA USIA SATU SAMPAI LIMA TAHUN Margiyati, Mirza Fauzie, Dzulfa Diyana Akademi Kebidanan Ummi Khasanah, Jl. Pemuda Gandekan Bantul e-mail: ugiklia@yahoo.com
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi Manado
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOMBOS KOTA MANADO Krisna Lumban Gaol *, Maureen I. Punuh*, Nancy S. H Malonda*. *Fakultas Kesehatan Masyarakat,
Lebih terperinciProsiding Pendidikan Dokter ISSN: X
Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: 2460-657X Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Status Imunisasi Dasar Anak di Posyandu Rw 05 Cilame, Cimareme, Kabupaten Bandung Barat The relationship between levels
Lebih terperinciABSTRAK. Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing I:Donny Pangemanan,drg.,SKM. Pembimbing II:Dani,dr.,M.Kes.
ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU IBU BAYI TERHADAP IMUNISASI DASAR LENGKAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIUMBULEUIT, KECAMATAN CIDADAP, KOTA BANDUNG TAHUN 2009 Lidia Anestesia Iskandar,2009,Pembimbing
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI
Media Gizi Pangan, Vol. X, Edisi, Juli Desember 00 HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI A.Esse Puji ), Sri Satriani ), Nadimin
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW
Jurnal e-biomedik (ebm), Volume, Nomor 2, Mei-Agustus 205 HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK BATITA DI DESA MOPUSI KECAMATAN LOLAYAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Maya
Lebih terperinciAdequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan
Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan Silaen P, Zuraidah R, Larasati TA. Medical Faculty
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO
HUBUNGAN TINGKAT PARTISIPASI IBU MENGIKUTI POSYANDU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULUR RT 03/VI BENDOSARI SUKOHARJO Ratna Indriati¹, Christin Lidyawati 2 Abstract Posyandu is a method to monitor growth
Lebih terperinciPREVALENSI BALITA DENGAN BERAT BADAN RENDAH DI SULAWESI UTARA PADA TAHUN 2009 Marsella Dervina Amisi*, Ester Candrawati Musa*
PREVALENSI BALITA DENGAN BERAT BADAN RENDAH DI SULAWESI UTARA PADA TAHUN 29 Marsella Dervina Amisi*, Ester Candrawati Musa* * Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT Children
Lebih terperinciPENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : Sheila Anggri Aswari 201410104073 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciVolume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI
SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA Devi Rosita 1, dan Yayuk Norazizah 2 INTISARI Pada saat ini imunisasi sendiri sudah berkembang cukup pesat, ini terbukti
Lebih terperinciImmawati, Ns., Sp.Kep.,A : Pengaruh Lama Pemberian ASI Eklusif
PENGARUH LAMA PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TERHADAP STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOJATI KECAMATAN METRO BARAT Immawati Akper Dharma Wacana Metro ABSTRACT Background: Infant mortality rate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (mordibity) dan angka kematian (mortality). ( Darmadi, 2008). Di negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakancg Pada negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia, penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama tingginya angka kesakitan (mordibity) dan angka kematian (mortality).
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J
ARTIKEL ILMIAH GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN MP-ASI DAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN DI POSYANDU PERMATA DESA BAKI PANDEYAN KABUPATEN SUKOHARJO Disusun
Lebih terperinciLampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN. Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur :
50 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN Saya yang bertanda tangan dan bertanggung jawab dengan pernyataan di bawah ini: Nama : Umur : Dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dari penelitian
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan sebagai pedoman pelaksanaan penelitian studi akhir pada Program Studi Gizi FIK UMS. Disusun Oleh :
NASKAH PUBLIKASI PERBEDAAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU, PENGETAHUAN GIZI IBU, PENGELUARAN PANGAN DAN NON PANGAN KELUARGA PADA ANAK SD YANG STUNTED DAN NON STUNTED DI WILAYAH KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehat, cerdas dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang diukur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tantangan utama dalam suatu bangsa adalah membangun sumberdaya manusia yang berkualitas sehat, cerdas dan produktif. Pencapaian pembangunan manusia yang diukur
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014
http://jurnal.fk.unand.ac.id 635 Artikel Penelitian Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014 Selvi Indriani Nasution 1, Nur Indrawati Liputo 2, Mahdawaty
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan
Lebih terperinciRomy Wahyuny*, Linda Fadila**
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Imunisasi BCG Di Desa Pendalian IV Koto Wilayah Kerja Romy Wahyuny*, Linda Fadila** Abstrak World Health Organization (WHO) dan United Nations International Children's
Lebih terperinciABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013
ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013 Citra Kusuma Wenry RL, 2014. Pembimbing : Dr. Meilinah Hidayat, dr., M.Kes.
Lebih terperinci2. Apa saja program imunisasi dasar lengkap yang ibu ketahui? a. BCG b. DPT c. Polio d. Campak e. Hepatitis B
KUESIONER Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bayi terhadap imunisasi dasar lengkap di wilayah kerja Puskesmas Ciumbuleuit Kota Bandung. Identitas responden 1. Nama : 2. Alamat : 3. Umur : 4.
Lebih terperinciHUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016
HUBUNGAN KUALITAS VAKSIN DAN STATUS IMUN PENJAMU DENGAN KEBERHASILAN PEMBERIAN IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBINA PALEMBANG TAHUN 2016 Bina Aquari Akademi Kebidanan Budi Mulia Palembang Email : binaplb2201@gmail.com
Lebih terperinciJurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22
HUBUNGAN PENIMBANGAN BALITA BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) TERHADAP STATUS GIZI BADUTA BAWAH GARIS MERAH (BGM) (Relationship between weighing of Children Under Two Years (BADUTA) With Nutrition Status of Below
Lebih terperinciKata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita
HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH IBU DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMARATAS KECAMATAN LANGOWAN BARAT Preisy D. Mongkol*, Nova H. Kapantow*, Nancy S. H. Malonda** *Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesempatan Indonesia untuk memperoleh bonus demografi semakin terbuka dan bisa menjadi suatu peluang yang menguntungkan bagi Indonesia bila diikuti dengan peningkatan
Lebih terperinciKepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta
ISSN2354-7642 Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia JOURNAL NERS AND MIDWIFERY INDONESIA Kepatuhan Kunjungan Posyandu dan Status Gizi Balita di Posyandu Karangbendo Banguntapan, Bantul, Yogyakarta Retno
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran Disusun Oleh : DIAN HANDINI
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM:
HUBUNGAN PEMBERIAN MAKAN PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR KABUPATEN MOJOKERTO SUHUFIL ULA NIM: 1212020028 Subject Pemberian makan, Status gizi, Balita Description
Lebih terperinciABSTRACT. Objective: To find out association between timelines in food distribution and food intake of patients on rice diet at Atambua Hospital.
1 KETEPATAN JAM DISTRIBUSI DAN ASUPAN MAKAN PADA PASIEN DENGAN DIET NASI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ATAMBUA TIMELINESS IN FOOD DISTRIBUTION AND FOOD INTAKE OF PATIENTS ON RICE DIET AT ATAMBUA HOSPITAL
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK DI BAWAH 5 TAHUN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN STATUS GIZI ANAK DI BAWAH 5 TAHUN DI POSYANDU WILAYAH KERJA PUSKESMAS NUSUKAN SURAKARTA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program
Lebih terperinciPERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA
PERBANDINGAN STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEXS ANTROPOMETRI BB/ U DAN BB/TB PADA POSYANDU DI WILAYAH BINAAN POLTEKKES SURAKARTA Siti Handayani ¹, Sri Yatmihatun ², Hartono ³ Kementerian Kesehatan Politeknik
Lebih terperinciGAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013
GAMBARAN KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA DI PUSKESMAS CARINGIN BANDUNG PERIODE SEPTEMBER 2012 SEPTEMBER 2013 PROFILE OF TODDLER MALNUTRITION AT PRIMARY HEALTH CENTER CARINGIN BANDUNG AT SEPTEMBER 2012
Lebih terperinciHUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)
HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN DAN MP- DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta) Atikah*, R. Djoko Nugroho**,Siti Fatimah P** * ) Mahasiswa Peminatan
Lebih terperinciHUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG
HUBUNGAN ASUPAN ENERGY DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI BALITA DI KELURAHAN TAMAMAUNG The Association Beetween Energy and Protein Intake with Nutritional Status of Under Five Children in Tamamaung Village
Lebih terperinciURGENITAS PERAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA
Urgenitas Peran Dukungan Keluarga Terhadap Kelengkapan Imunisasi Dasar pada Balita URGENITAS PERAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BALITA URGENT THE ROLE OF FAMILY SUPPORT TOWARD
Lebih terperinciFaktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Balita BGM di Desa Karangpasar Wilayah Kerja Puskesmas Tegowanu
1 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian di Desa Tegowanu Nurul Budi Lestari 1, Agus Sartono 2, Erma Handarsari 3 1,2,3 Program Studi S1 Ilmu Gizi FIKKES Universitas Muhammadiyah Semarang asartono15@yahoo.com
Lebih terperinciCHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI BALITA YANG BERKUNJUNG KE PUSKESMAS RIMBO KEDUI KABUPATEN SELUMA Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS Wiwin Hindriyawati 1, Rosalina 2,Wahyuni 2 INTISARI Latar Belakang: Prevalensi
Lebih terperinciKEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI KEC. RATU SAMBAN KOTA BENGKULU. Zulkarnain
KEJADIAN GIZI KURANG PADA BALITA DI KEC. RATU SAMBAN KOTA BENGKULU Zulkarnain STIKes Bhakti Husada Bengkulu Jl.Kinibalu 8 Kebun Tebeng BengkuluTelp (0736)23422 email : stikesbh03@gmail.com ABSTRACT Nutritional
Lebih terperinciLEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamu alaikum Wr.Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat Nama Saya Yusnidar sedang menjalani pendididkan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya
Lebih terperinciPROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG
PROFIL STATUS GIZI ANAK BATITA (DI BAWAH 3 TAHUN) DITINJAU DARI BERAT BADAN/TINGGI BADAN DI KELURAHAN PADANG BESI KOTA PADANG Dwi Novrianda Fakultas Keperawatan Universitas Andalas e-mail: dwinov_82@yahoo.co.id
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN HUBUNGAN PERILAKU IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA KOTA PARI KECAMATAN PANTAI CERMIN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2016 A. Faktor-Faktor Predisposisi
Lebih terperinciGAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA
40 GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA Intan Nugroho 1, Budi Rahayu 1 1 Stikes Jen. A.Yani
Lebih terperinciHUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAKUAN BARU KOTA JAMBITAHUN 2013
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK UMUR 1 TAHUN 1* Marinawati, 2 Rosmeri Bukit 1 STIKes Prima Prodi D III Kebidanan 2 Akademi Kebidanan Dharma Husada Pekan Baru *Korespondensi penulis
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang terjadi pada makhluk hidup. Pertumbuhan berarti bertambah besar dalam ukuran fisik, akibat
Lebih terperinciGAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI PPA (PUSAT PENGEMBANGAN ANAK) ID-127 DI KELURAHAN RANOMUUT MANADO
GAMBARAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI PPA (PUSAT PENGEMBANGAN ANAK) ID-127 DI KELURAHAN RANOMUUT MANADO Senduk A. L * Iyone E. T. Siagian, Henry M. F. Palandeng + Abstract Based on National health Survey
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTED PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO KULON PROGO
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN PERILAKU HIGIENE SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTED PADA BALITA USIA 7-24 BULAN DI DESA HARGOREJO KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : HERNI OKTAVIANA J 310 141 026
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN FAKTOR PREDISPOSING, PENDUKUNG DAN PENDORONG IBU TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP DAN TIDAK LENGKAP PADA BALITA (12 BULAN) DI DESA SECANGGANG KECAMATAN SECANGGANG
Lebih terperinciTHE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS Rini Rupida 2, Indriani 3 ABSTRACK
THE FACTORS ASSOCIATED WITH POOR NUTRITION STATUS ON TODDLERS IN THE PUSKESMAS PLERET BANTUL REGENCY YEARS 013 1 Rini Rupida, Indriani 3 ABSTRACK Background : one of the important elements of health is
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan metode deskriftif analitik yaitu metode penelitian yang hanya menggambarkan
Lebih terperinciPerilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children
Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children JANNAH LINGGA Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kapuas
Lebih terperinciRELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) PADA MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PERDESAAN DI KABUPATEN BANYUMAS RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciFaktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi Siti Hardianti, Sri Janatri janatrisri@yahoo.co.id Abstrak Periode penting dalam tumbuh
Lebih terperinciHubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban)
Hubungan Antara Jenis Dan Frekuensi Makan Dengan Status Gizi (Bb) Pada Anak Usia 36 48 Bulan (Studi 5 Posyandu Di Desa Remen Kecamatan Jenu - Tuban) Relationship Between The Type And Frequency Of Eating
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9 bulan. Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015
HUBUNGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT DAN CAMPAK TERHADAP KEJADIAN PNEUMONIA PADA ANAK USIA 10 BULAN - 5 TAHUN DI PUSKESMAS SANGURARA KOTA PALU TAHUN 2015 Puspita Sari*,Vitawati** * Departemen Patologi Klinik,
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA
HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Rabiatunnisa 1610104257 PROGRAM STUDI BIDAN
Lebih terperinciPERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA
PERAN ORANG TUA DALAM PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK PADA ANAK SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR LUAR BIASA THE ROLE OF PARENTS IN THE IMPLEMENTATION OF MEASLES IMMUNIZATION IN SCHOOL CHILDREN IN A GREAT BASIC SCHOOL
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN POLA ASUH IBU DENGAN WASTING DAN STUNTING PADA BALITA KELUARGA MISKIN Cholifatun Ni mah 1, Lailatul Muniroh 2 1,2 Departemen Gizi Kesehatan Fakultas
Lebih terperinciSTATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAU KABUPATEN MAROS
Journal of Pediatric Nursing Vol. 1(5), pp. 243-247, Januari, 2015 Available online at http://library.stikesnh.ac.id ISSN 2354-726X STATUS GIZI BALITA DI LINGKUNGAN BONTO MANAI KELURAHAN ALLEPOLEA WILAYAH
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN
HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014 Nia¹, Lala²* ¹Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Prima
Lebih terperinci*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT PENYAKIT INFEKSI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 1336 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TUMINTING KOTA MANADO Glaudia P. Gerungan*, Nancy S.H. Malonda*, Dina V. Rombot* *Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita adalah masa bayi dan kanak-kanak yang tumbuh kembangnya mempunyai ciri khas yang berbeda-berbeda. Pertumbuhan balita akan berkembang sesuai dengan bertambahnya
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA
ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PENGOLAHAN MAKANAN DENGAN STATUS GIZI BALITA Umi Kalsum 1), Andi Lis Arming Gandini 1) 1) Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim,
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kinerja FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU Rita Afni Kebidanan STIKes Hang Tuah Pekanbaru
Lebih terperinciEskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAGA KECAMATAN LEMBAH SORIK MARAPI KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2015 Eskalila Suryati
Lebih terperinciJurnal Care Vol 3 No 3 Tahun 2015
45 HUBUNGAN KESADARAN GIZI KELUARGA DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI DESA SIDOARJO KECAMATAN JAMBON KABUPATEN PONOROGO Indah Jayani 1 1) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. xvi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.7. LATAR BELAKANG Cakupan imunisasi secara global pada anak meningkat 5% menjadi 80% dari sekitar 130 juta anak yang lahir setiap tahun sejak penetapan The Expanded Program on Immunization
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran
21 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Kekurangan gizi pada usia dini mempunyai dampak buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat produktifitas yang
Lebih terperinci