FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI"

Transkripsi

1 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI Ferawati Tri Yuniati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT The purpose of this research is to find out the influence of company size, assets structure, profitability, and growth level both partial and simultaneous to the capital structure. The populations are 4 telecommunication companies which have been selected by using purposive sampling. The multiple regressions analysis is used as analysis technique. The result of examination shows that the influence of company size, assets structure, profitability and growth level simultaneously to the capital structure of telecommunication companies are significant. The result indicates that the fluctuation of capital structure on the companies which are engaged in the field of telecommunication in Indonesia Stock Exchange depend on the fluctuation of the company size, assets structure, profitability, and growth level rate which are owned by these companies. This condition is supported by the acquisition of multiple correlation coefficient that is 72.8% meaning that the relationship among models which are used in this research to the capital structure is strong. The result of partial test shows that company size, assets structure, profitability, and growth level, each of them has significant influence to the capital structure of telecommunication company. This is indicated by significant values which are generated by these variables are smaller than the level of α = 5%. Keywords: Company Size, Assets Structure, Profitability, Growth Level and Capital Structure. ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan baik secara parsial maupun simultan terhadap struktur modal. Populasi yang diteliti adalah pada perusahaan Telekomunikasi dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling sehingga sampel yang digunakan hanya 4 perusahaan. Adapun teknik analisa yang digunakan adalah analisa regresi berganda. Hasil pengujian menunjukkan pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan secara bersama-sama terhadap struktur modal perusahaan telekomunikasi adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya struktur modal pada perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia tergantung oleh naik turunnya tingkat ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Kondisi ini diperkuat dengan perolehan koefisien korelasi berganda sebesar 72,8% yang menunjukkan bahwa hubungan antara model yang digunakan dalam penelitian tersebut terhadap struktur modal adalah erat. Hasil uji secara partial menunjukkan ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan masing-masing berpengaruh signifikan terhadap struktur modal telekomunikasi. Hal ini diindikasikan dengan nilai signifikansi yang dihasilkan variabel tersebut lebih kecil dari tingkat α = 5%. Kata kunci: Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Tingkat Pertumbuhan dan Struktur Modal.

2 PENDAHULUAN Modal menjadi salah satu elemen penting dalam perusahaan karena sebuah perushaan selalu membutuhkan modal baik untuk pembukaan bisnis maupun dalam pengembangan bisnisnya. Oleh karena itu, perusahaan harus menentukan seberapa banyak modal yang diperlukan untuk membiayai bisnisnya. Pemenuhan modal usaha dapat dilakukan dengan pendanaan internal maupun eksternal. Brigham dan Houston (2011 : 153) menyatakan bahwa perusahaan yang sedang berkembang membutuhkan modal yang dapat berasal dari utang atau ekuitas. Pada umumnya perusahaan cenderung untuk menggunakan modal sendiri sebagai modal permanen, sedangkan modal asing hanya digunakan sebagai pelengkap saja apabila dana yang dibutuhkan kurang mencukupi, maka penggunaan modal sendiri akan menjadi tanggungan terhadap keseluruhan risiko perusahaan dan merupakan jaminan bagi para kreditur. Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari kreditur dan merupakan hutang bagi perusahaan yang bersangkutan, oleh karena itu diperlukan adanya kebijaksanaan dalam menentukan apakah kebutuhan dana perusahaan akan dibelanjai oleh modal sendiri atau modal asing dalam hal ini perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh dana tersebut (cost of capital). Dengan demikian dalam mempertimbangkan kebijakan struktur modal tersebut ada satu permasalahan yang sering timbul, yakni seberapa besar total hutang perusahaan dan seberapa besar total aktiva yang telah didapat perusahaan, yang harus digunakan oleh perusahaan. Menurut Keown (2005:86) perusahaan harus memahami komponen komponen utama struktur modal. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal perusahaan yang akan memaksimalkan harga sahamnya. Terlalu banyak hutang akan dapat menghambat perkembangan perusahaan yang juga akan membuat pemegang saham berfikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya. Struktur modal menurut Riyanto (2011) adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal menjadi masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi nilai perusahaan. Penambahan hutang memperbesar risiko perusahaan tetapi sekaligus juga memperbesar tingkat pengembalian yang diharapkan dalam bentuk keuntungan. Risiko yang semakin tinggi akibat memperbesarnya hutang cenderung menurunkan harga saham, tetapi meningkatnya tingkat pengembalian yang diharapkan akan menaikkan harga saham tersebut. Penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan variabel variabel atau faktor faktor yang mempengaruhi struktur modal sehingga dapat menetapkan keputusan struktur modal yang tepat. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal. Banyak faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal. Brigham dan Houston (2011) menyatakan ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur modal diantaranya yaitu : profitabilitas dan struktur aktiva. Faktor lain juga dapat mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan yaitu ukuran perusahaan. Bambang Riyanto (2011) menyebutkan bahwa besarnya suatu perusahaan juga mempengaruhi struktur modal perusahaan. Berdasarkan hasil kajian studi empiris, yakni pecking order theory dan kajian empiris dapat diidentifikasi faktor faktor utama yang mempengaruhi struktur modal perusahaan yaitu Firm Size, Tangible Asset, Profitability, Growth Opportunity. Apabila struktur modal yang dimiliki perusahaan itu baik maka akan menimbulkan pengaruh yang baik pula pada financial perusahaan. Oleh sebab itu maka langkah yang harus ditempuh perusahaan tersebut adalah dengan cara meningkatkan volume penjualan, karena apabila penjualan 2

3 yang ada dapat berjalan dengan stabil maka secara langsung perusahaan tersebut akan mendapat keuntungan yang tinggi dan stabil dengan demikian akan berdampak pada struktur modal perusahaan khusussnya untuk keputusan pengeluaran modal. Dalam penelitian ini objek yang digunakan adalah perusahaan telekomunikasi. Sektor telekomunikasi merupakan sektor cukup produktif mengingat pertumbuhan emiten di Bursa Efek Indonesia setelah memasuki tahun 2005 cukup signifikan (Herlina dan Hadianto, 2007). Adapun rumusan dalam penelitian ini yang telah diuraikan di atas adalah sebagai berikut : Pertama,Apakah faktor ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia? Kedua, Apakah faktor ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia? Ketiga, Apakah faktor ukuran perusahaan berpengaruh dominan terhadap struktur modal pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia? Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat diketahui tujuan penelitian ini yaitu : Pertama, Untuk menguji dan mengetahui pengaruh faktor ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia. Kedua, Untuk menguji dan mengetahui pengaruh faktor ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia. Ketiga, Untuk menguji dan mengetahui faktor ukuran perusahaan berpengaruh dominan terhadap struktur modal pada Perusahaan Telekomunikasi yang Go Publik Di Bursa Efek Indonesia. 3 TINJAUAN TEORETIS DAN HIPOTESIS Struktur Modal Menurut Sudana (2011:143), struktur modal berkaitan dengan pembelanjaan jangka panjang suatu perusahaan yang diukur dengan perbandingan utang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Struktur modal menjadi masalah yang sangat penting bagi perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi nilai perusahaan. Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri (Riyanto 2011). Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan modal tersebut merupakan hutang yang pada saatnya harus dibayar kembali. Modal asing digolongkan menjadi tiga berdasarkan jangka waktunya, yaitu modal asing jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sedangkan modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan yang tertanam di perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Sumber dari modal adalah apa yang dapat dilihat berupa hutang

4 lancar, hutang jangka panjang dan modal sendiri. Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan, yang timbul sebagai akibat penanaman (investasi) yang dilakukan oleh pemilik atau para pemilik. Dalam pemenuhan kebutuhan dana, perusahaan harus mencari alternatif alternatif pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien. Pendanaan yang efisien akan terjadi bila perusahaan mempunyai struktur modal yang optimal, yaitu dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya modal rata rata sehingga dapat memaximalkan perusahaan. Struktur modal merupakan cermin dari kebijakan perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang dikeluarkan, karena struktur modal merupakan masalah yang penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek yang langsung terhadap posisi finacial perusahaan. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah tolak ukur besar kecilnya perusahaan dengan melihat besarnya nilai ekuiti, nilai penjualan atau nilai total aset yang dimiliki perusahaan (Riyanto, 2011). Menurut Hanafi (2004:321) menyatakan bahwa perusahaan yang besar cenderung terdiversifikasi sehingga menurunkan risiko kebangkrutan. Ukuran perusahaan sering dijadikan indikator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan dengan ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya. Hal ini akan mempermudah perusahaan dengan ukuran lebih besar untuk memperoleh pinjaman atau dana eksternal, serta menunjukan hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan leverage. Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya assets yang dimiliki perusahaan. Menurut Yusuf dan Soraya (dalam Utami, 2009) ukuran perusahaan dapat diukur dengan total aktiva perusahaan, asumsi yang mendasar adalah bahwa investor akan membaca atau menggunakan laporan keuangan perusahaan untuk pertimbangan investasi dalam saham perusahaan. Hal ini untuk mengetahui status suatu perusahaan apakah perusahaan itu mempunyai keuangan untuk kontinuitas produksinya dimasa mendatang atau sebaliknya. Suatu perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas, setiap perluasan modal saham hanya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kemungkinan hilangnya atau tergesernya control dari pihak dominan terhadap perusahaan yang bersangkutan. Sebaliknya perusahaan yang kecil dimana sahamnya hanya tersebar di lingkungan kecil, penambahan jumlah saham akan mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemungkinan hilangnya control pihak dominan terhadap perusahan yang bersangkutan. Dengan demikian maka pada perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas akan lebih berani mengeluarkan saham baru dalam memenuhi kebutuhannya untuk membiayai pertumbuhan penjualan dibandingkan dengan perusahaan yang kecil (Riyanto,2011). Struktur Aktiva Aset berwujud adalah aktiva tetap perusahaan yang dapat digunakan sebagai jaminan atas hutang dan memberikan keamanan bagi peminjam seandainya terjadi financial distress karena nilai dari aktiva tetap lebih tinggi dibanding nilai dari variabel. Sedangkan menurut Syamsudin (2007:9) aset berwujud adalah penentuan berapa besar alokasi dana untuk masing masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun aktiva tetap. Struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah aktiva yang dapat dijadikan jaminan (collateral value of assets). Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen yaitu modal sendiri, sedangkan hutang bersifat sebagai pelengkap. Hal ini bisa dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif horizontal yang 4

5 menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah aset tetap ditambah aset lain yang sifatnya permanen, sedangkan perusahaan yang sebagian besar asetnya terdiri dari aset lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana dengan hutang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aset terhadap struktur modal suatu perusahaan (Riyanto,2011). Menurut Wibowo dan Adrianto (2007), aktiva berwujud yang semakin besar akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan yang lebih tinggi, sehingga dengan mengasumsikan semua faktor lain konstan, perusahaan akan meningkatkan hutang untuk mendapatkan keuntungan dari penggunaan hutang. Profitabilitas Menurut Moeljadi (2006 : 237), profitabilitas merupakan kemampulabaan. Pada umumnya profitabilitas dilihat dari angka laba, hal demikian berarti dari hutang jangka pendek. Sedangkan untuk hutang jangka panjang yang dipertimbangkan adalah net profit margin. Profitabilitas dalam sudut manajemen menyangkut efektivitas manajemen dalam menggunakan total aktiva maupun aktiva bersih seperti yang tercatat dalam neraca. Profitabilitas ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan. Tingkat Pertumbuhan Tingkat pertumbuhan adalah kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal hal yang menguntungkan. Pada dasarnya tingkat pertumbuhan bergantung pada peluang investasi perusahaan yang dapat dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Kim dan Stulz (dalam Utami, 2009) menyatakan tingkat pertumbuhan adalah kemampuan perusahaan untuk meraih profit materi dan profit non-materi sesuai target. Jika manajemen mendukung tujuan pertumbuhan, kepentingan manajemen dan pemegang saham cenderung sependapat dengan perusahaan yang mempunyai kesempatan investasi yang kuat. Tetapi bagi perusahaan yang tidak ada kesempatan investasi, hutang memberikan batas biaya agensi dengan pertimbangan manajerial. Tingkat pertumbuhan adalah kesempatan yang dimiliki perusahaan untuk dapat berkembang dan mencakup kesempatan untuk melakukan investasi di masa mendatang. Pengembangan Hipotesis Hipotesis adalah suatu proporsi, kondisi atau prinsip yang untuk sementara waktu dianggap benar dan barangkali tanpa keyakinan. Dari landasan konseptual dan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, dapat disusun beberapa hipotesis penelitian sebagai berikut : H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal H2 : Struktur Aktiva berpengaruh signifikan terhadap struktur modal H3 : Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal H4 : Tingkat Pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal H5 : Ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas, dan tingkat pertumbuhan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal H6 : Ukuran Perusahaan berpengaruh dominan terhadap struktur modal 5

6 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah 6 perusahaan telekomunikasi yang go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dimana sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan atau kriteria kriteria tertentu penelitian yang dilaksanakan. Adapun kriteria kriteria sebagai berikut : (1) Sampel yang dipilih adalah perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode , (2) Perusahaan yang sahamnya aktif diperdagangkan periode , (3) Perusahaan yang tidak melakukan merger atau akuisisi pada tahun , (4) Pengambilan sampel didasarkan ranking pada 4 perusahaan telekomunikasi yang memiliki total asset terbesar pada tahun Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Variabel Independen a. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah tolak ukur besar kecilnya perusahaan dengan melihat besarnya nilai ekuiti, nilai penjualan atau nilai total aset yang dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan di proxy dengan nilai logaritma natural dari total asset perusahaan, mulai dari tahun Skala pengukuran pada variabel ini menggunakan skala ratio. Ukuran perusahaan = Ln (Total Aktiva) b. Struktur Aktiva Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan aktiva total perusahaan. Skala pengukuran pada variabel ini menggunakan skala ratio dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : Aktiva Tetap Struktur Aktiva = x 100% Total Aktiva 6 c. Profitabilitas Profitabilitas ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Skala pengukuran pada variabel ini menggunakan skala ratio dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : EAT Net Profit Margin = x 100% Net Sales d. Tingkat Pertumbuhan Pengukuran variabel tingkat pertumbuhan perusahaan dapat diukur dengan melihat investasi yang dilakukan oleh perusahaan. Secara sistematis dapat diformulasikan sebagai berikut : Tingkat pertumbuhan = Total Aktiva t Total Aktiva t-1 Total Aktiva t-1 x 100%

7 7 Variabel Dependen Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan antara modal asing dengan modal sendiri. Struktur modal diukur dengan menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini mengukur perimbangan antara kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Skala pengukuran variabel struktur modal menggunakan skala rasio dengan rumus : DER = Total Hutang Modal Sendiri x 100% Pengujian Hipotesis Untuk menguji pengaruh dari rasio keuangan terhadap harga saham pada perusahaan telekomunikasi dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dilakukan uji F (F test atau pengujian simultan) dan uji t (t test atau pengujian secara parsial). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan perangkat lunak SPSS. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan (firm size) merupakan simbol ukuran perusahaan. Faktor ini menjelaskan bahwa perusahaan besar dapat lebih mudah mengakses pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan (firm size) ditentukan melalui logaritma natural dari total assets tiap tahun.tingkat firm size dari masing-masing perusahaan telekomunikasi yang go publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun adalah sebagai berikut : Tabel 1 Tingkat Firm Size Perusahaan Telekomunikasi Tahun Kode Tahun Telkom 18,223 18,329 18,400 18,426 18,451 18,528 XL Axiata 16,749 17,180 17,125 17,121 17,255 17,384 Indosat 17,629 17,755 17,824 17,782 17,770 17,772 Bakrie 15,355 15,961 16,251 16,329 16,318 16,264 Struktur Aktiva Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan aktiva total perusahaan. Skala pengukuran pada variabel ini menggunakan skala ratio dapat dinyatakan dalam persamaan berikut : Struktur Aktiva = Aktiva Tetap Total Aktiva x 100%

8 Dengan menggunakan rumus tersebut diatas, maka Tingkat struktur aktiva dari 4 perusahaan telekomunikasi yang dijadikan sampel penelitian selama tahun adalah sebagai berikut : Tabel 2 Tingkat Struktur Aktiva Perusahaan Telekomunikasi Tahun Kode Tahun Telkom 73,21% 77,35% 78,03% 75,45% 72,68% 69,18% XL Axiata 84,09% 80,17% 86,25% 85,12% 82,18% 83,61% Indosat 67,48% 74,71% 80,72% 82,49% 81,60% 76,44% Bakrie 70,91% 62,06% 81,52% 83,35% 87,04% 90,22% 8 Profitabilitas Profitabilitas ratio mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan. Pada umumnya profitabilitas dilihat dari angka laba, hal demikian berarti dari hutang jangka pendek. Sedangkan untuk hutang jangka panjang yang dipertimbangkan adalah net profit margin. Dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio net profit margin (NPM) dapat dirumuskan sebagai berikut: EAT Net Profit Margin = x 100% Net Sales Dengan menggunakan rumus tersebut maka tingkat profitabilitas dari 4 yang bergerak dalam bidang telekomunikasi yang dijadikan sampel penelitian selama tahun adalah sebagai berikut : Kode Tabel 3 Tingkat Profitabilitas Perusahaan Telekomunikasi Tahun Tahun Telkom 21,63% 17,50% 16,84% 23,17% 21,73% 23,84% XL Axiata 3,88% -0,15% 12,47% 16,56% 15,12% 13,09% Indosat 12,38% 10,07% 7,96% 3,63% 4,53% 11,71% Bakrie 11,18% 6,21% 3,59% 5,71% -25,85% -54,98% Tingkat Pertumbuhan Tingkat pertumbuhan adalah kemampuan perusahaan untuk meraih profit materi dan profit non-materi sesuai target. Jika manajemen mendukung tujuan pertumbuhan, kepentingan manajemen dan pemegang saham cenderung sependapat dengan perusahaan yang mempunyai kesempatan investasi yang kuat. Tetapi bagi perusahaan yang tidak ada kesempatan investasi, hutang memberikan batas biaya agensi dengan pertimbangan manajerial. Tingkat pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai berikut :

9 9 Tingkat pertumbuhan = Total Aktiva t Total Aktiva t-1 Total Aktiva t-1 x 100% Dengan menggunakan rumus tersebut maka tingkat pertumbuhan dari 4 perusahaan telekomunikasi yang dijadikan sampel penelitian selama tahun adalah sebagai berikut : Tabel 4 Tingkat Pertumbuhan Perusahaan Telekomunikasi Tahun Kode Tahun Telkom 9,21% 11,21% 7,31% 2,62% 2,54% 8,07% XL Axiata 48,78% 53,78% -5,30% -0,47% 14,38% 13,75% Indosat 32,36% 13,44% 7,10% -4,04% -1,22% 0,18% Bakrie 110,37% 83,23% 33,70% 8,12% -1,13% -5,27% Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan antara modal asing dengan modal sendiri. Struktur modal diukur dengan menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini mengukur perimbangan antara kewajiban yang dimiliki perusahaan dengan modal sendiri. Skala pengukuran variabel struktur modal menggunakan skala rasio dengan rumus : Total Hutang DER = x 100% Modal Sendiri Dengan menggunakan rumus tersebut maka tingkat struktur modal dari 4 perusahaan telekomunikasi yang dijadikan sampel penelitian selama tahun adalah sebagai berikut : Tabel 5 Tingkat Struktur Modal Perusahaan Telekomunikasi Tahun Kode Tahun Telkom 115,58% 137,72% 97,86% 78,15% 68,99% 66,28% XL Axiata 321,08% 571,13% 211,03% 132,62% 127,65% 130,68% Indosat 172,04% 195,26% 201,19% 189,63% 177,28% 155,20% Bakrie 148,73% 68,16% 126,84% 137,79% 179,56% 193,12% Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas. Hasil uji Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa Asymp sig (2- tailed) sebesar 0,315>0,050 yang menunjukkan data tersebut telah berdistribusi normal. Sedangkan hasil uji normal probably plot menunjukkan penyebaran data disekitar sumbu

10 diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. b. Uji Multikolinearitas. Nilai tolerance semua variabel bebas lebih besar dari 0,10, demikian pula nilai VIF semuanya kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolinieritas. c. Uji Autokorelasi. Nilai Durbin-Watson persamaan regresi adalah 1.949, nilai du = karena nilai DW lebih besar dari nilai du tabel maka model regresi bebas dari gangguan autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas. Hasil uji Rank Spearman menunjukkan bahwa besarnya nilai probabilitas (sig(2-tailed)) semua variabel bebas tersebut lebih besar dari 0,050 maka bebas dari heteroskedastisitas. Sedangkan menggunakan metode grafik dilakukan dengan melihat pola grafik scatterplot. Hasil dari grafik scatterplot menunjukkan tidak adanya pola-pola tertentu, sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas. Uji Hipotesis Dari pengujian yang telah dilakukan melalui regresi berganda diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 6 Hasil Uji Regresi Berganda Variabel Bebas Koefisien Regresi Sig. r Ukuran Perusahaan Struktur Aktiva Profitabilitas Tingkat Pertumbuhan Konstanta Sig. F R Adj R 2-29,686 0,005 0,728 0,529 1,131 0,141-0,041 0,045 0,007 0,002 0,037 0,001 0,574 0,645-0,398 0,674 Dari data tabel di atas persamaan regresi yang didapat adalah: SM = -29, ,131UP + 0,141SA - 0,041P + 0,045TP Dari persamaan regresi di atas dapat diuraikan sebagai berikut: Dari data tabel di atas persamaan regresi yang didapat adalah: Pertama, Konstanta (a) adalah intersep SM jika UP,SA,P, dan TP = 0, menunjukkan bahwa jika variabel dependen yang digunakan dalam model penelitian sebesar konstanta tersebut. Besarnya nilai konstanta (a) adalah -29,686 menunjukkan bahwa jika variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan = 0, maka variabel struktur modal perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi adalah sebesar -29,686. Kedua, Koefisien Regresi Ukuran Perusahaan. Besarnya nilai b 1 adalah 1,131 menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara ukuran perusahaan dengan struktur modal. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat ukuran perusahaan maka semakin tinggi tingkat struktur modal dan sebaliknya. Dengan kata lain jika tingkat ukuran perusahaan naik sebesar satu satuan maka struktur modal juga akan naik sebesar b 1 yaitu 1,131 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Ketiga, Koefisien Regresi Struktur Aktiva. Besarnya nilai b 2 adalah 0,141 menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara struktur aktiva dengan struktur modal. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi struktur aktiva yang dimiliki perusahaan maka semakin tinggi tingkat struktur modal dan sebaliknya. Dengan kata lain jika tingkat struktur 10

11 aktiva naik sebesar satu satuan maka struktur modal juga akan naik sebesar b 2 yaitu 0,141 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Keempat, Koefisien Regresi Profitabilitas. Besarnya nilai b 3 adalah -0,041 menunjukkan arah hubungan negatif (berlawanan arah) antara profitabilitas dengan struktur modal. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan akan semakin turun tingkat struktur modal yang dimilikinya dan sebaliknya. Dengan kata lain jika tingkat profitabilitas perusahaan naik sebesar satu satuan maka struktur modal akan turun sebesar b 3 yaitu 0,041 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Kelima, Koefisien Regresi Tingkat Pertumbuhan. Besarnya nilai b 4 adalah 0,045 menunjukkan arah hubungan positif (searah) antara tingkat pertumuhan dengan struktur modal. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan akan semakin meningkat struktur modal yang dimilikinya dan sebaliknya. Dengan kata lain jika tingkat pertumbuhan perusahaan naik sebesar satu satuan maka struktur modal akan naik sebesar b 4 yaitu 0,045 dengan asumsi variabel yang lainnya konstan. Pengujian Secara Simultan Koefisien Korelasi dan Determinasi Koefisien korelasi berganda digunakan untuk mengukur keeratan hubungan secara simultan model yang digunakan dalam penelitian yaitu ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan dengan struktur modal. Sedangkan koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase kontribusi yang diberikan oleh model penelitian tersebut terhadap struktur modal. Dari perhitungan yang telah dilakukan tingkat koefisien korelasi dan determinasi berganda sebagai berikut : Dari tabel 12 diketahui adjusted R square (R 2 ) sebesar 0,430 atau 43,0 % yang menunjukkan kontribusi dari model yang digunakan dalam penelitian terdiri atas ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan secara bersama-sama terhadap struktur modal. Sedangkan sisanya (100 % - 43,0 % = 57,0 %) dikontribusi oleh faktor lainnya. Tabel 7 Model Summary 11 Koefisien korelasi berganda digunakan untuk mengukur keeratan hubungan secara simultan antara model yang digunakan dalam penelitian terdiri atas ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan secara bersama-sama terhadap struktur modal. Koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan (R) sebesar 0,728 atau 72,8% yang menunjukkan bahwa hubungan antara model yang digunakan dalam penelitian tersebut terhadap struktur modal adalah erat. Uji F / Model F Uji hipotesis yang pertama adalah uji F, yaitu digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas yang terdiri ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan secara bersama-sama terhadap struktur modal dengan taraf signifikan 5%. Dari pengujian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut.

12 12 Tabel 8 Anova Dari tabel 8 di atas didapat tingkat signifikan uji F = 0,005 < 0.05 (level of signifikan), maka H 0 ditolak dan H 1 diterima, yang menunjukkan pengaruh variabel bebas yang terdiri dari ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan secara bersama-sama terhadap struktur modal adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya struktur modal pada perusahaan yang bergerak dala bidang telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tergantung oleh naik turunnya tingkat ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Pengujian Secara Partial Analisis Pengujian Hipotesis Uji t Uji hipotesis yang kedua adalah uji t yaitu menguji koefisien regresi secara parsial untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas yang dijadikan model penelitian yaitu; ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh terhadap variabel struktur modal. Hasil pengujian yang telah dilakukan akan tampak dalam tabel berikut. Tabel 9 Tingkat Signifikan Model Penelitian Variabel Sig Keterangan Ukuran Perusahaan 0,007 Signifikan Struktur Aktiva 0,002 Signifikan Profitabilitas 0,037 Signifikan Tingkat Pertumbuhan 0,001 Signifikan a. Uji Parsial Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal. Hasil analisis diperoleh tingkat signifikan variabel ukuran perusahaan = 0,007 < = 0,050 (level of signifikan). Hasil ini menunjukkan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia secara parsial adalah signifikan. b. Uji Parsial Pengaruh Variabel Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal. Hasil analisis diperoleh tingkat signifikan variabel struktur aktiva = 0,002 < = 0,050 (level of signifikan). Hasil ini menunjukkan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia secara parsial adalah signifikan. c. Uji Parsial Pengaruh Variabel Profitabilitas Terhadap Struktur Modal. Hasil analisis diperoleh tingkat signifikan variabel profitabilitas = 0,037 < = 0,050 (level of signifikan). Hasil ini menunjukkan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia secara parsial adalah signifikan.

13 d. Uji Parsial Pengaruh Variabel Tingkat Pertumbuhan Terhadap Struktur Modal. Hasil analisis diperoleh tingkat signifikan variabel tingkat pertumbuhan = 0,001 < = 0,050 (level of signifikan). Hasil ini menunjukkan H 0 ditolak dan H 1 diterima. Dengan demikian pengaruh tingkat pertumbuhan terhadap struktur modal perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia secara parsial adalah signifikan. Koefisien Determinasi Partial Koefisien determinasi parsial ini digunakan untuk mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh dari model yang digunakan dalam penelitian terdiri dari ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan terhadap struktur modal. Tingkat koefisien determinasi masing-masing variabel tersebut sebagai berikut. 13 Tabel 10 Koefisien Korelasi dan Determinasi Parsial Variabel r r 2 Ukuran Perusahaan 0,574 0,3294 Struktur Aktiva 0,645 0,4160 Profitabilitas -0,398 0,1587 Tingkat Pertumbuhan 0,674 0,4549 Dari korelasi parsial diatas maka dapat diperoleh koefisien determinasi parsial dan pengertiannya sebagai berikut: Pertama, Koefisien determinasi parsial variabel ukuran perusahaan = 0,3294 yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel tersebut terhadap struktur modal perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi sebesar 32,94%. Kedua, Koefisien determinasi parsial variabel struktur aktiva = 0,4160 yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel tersebut terhadap struktur modal perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi sebesar 41,60%. Ketiga, Koefisien determinasi parsial variabel profitabilitas = 0,1587 yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel tersebut terhadap struktur modal perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi sebesar 15,87%. Keempat, Koefisien determinasi parsial variabel tingkat pertumbuhan = 0,4549 yang menunjukkan besarnya kontribusi variabel tersebut terhadap struktur modal perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi sebesar 45,49%. Dari hasil tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang dominan terhadap struktur modal pada perusahaan telekomunikasi adalah tingkat pertumbuhan karena mempunyai koefisien determinasi partialnya paling besar. PEMBAHASAN Hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan pengaruh variabel bebas yang terdiri dari ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan secara bersama-sama terhadap struktur modal perusahaan telekomunikasi adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya struktur modal pada perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia tergantung oleh naik turunnya tingkat ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut. Hasil pengujian menunjukkan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap struktur modal. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan semakin mudah

14 untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih besar terutama dari hutang. Hubungan yang positif ini diartikan bahwa semakin besar sebuah ukuran perusahaan maka semakin besar hutang yang dimilikinya, ini disebabkan karena perusahaan dengan skala yang besar lebih memberikan informasi dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil sehingga perusahaan besar tersebut lebih mudah untuk mendapatkan hutang, (Huang dan Song, 2006). Hasil ini sejalan dengan Chen dan Strange, (dalam Indrajaya, 2011) perusahaan yang besar lebih banyak menggunakan utang daripada perusahaan kecil. Ini dikarenakan semakin besar perusahaan, maka lebih memiliki arus kas yang lebih stabil, yang dapat mengurangi risiko dari penggunaan utang. Elsas dan Florysiak (dalam Indrajaya, 2011) menyatakan bahwa perusahaan besar memiliki default risk yang lebih rendah dan memiliki probabilitas kebangkrutan yang lebih rendah daripada perusahaan kecil. Sehingga semakin besar perusahaan maka perusahaan dapat memakai utang lebih banyak, ini terkait rendahnya risiko perusahaan besar. Rendahnya risiko perusahaan juga akan menyebabkan biaya utang perusahaan besar juga lebih rendah dibandingkan perusahaan kecil, sehingga mendorong akan perusahaan untuk menggunakan utang lebih banyak lagi. Hasil pengujian selanjutnya menunjukkan struktur aktiva berpengaruh signifikan dan positif terhadap struktur modal. Kondisi ini menunjukkan semakin tinggi struktur aktiva akan semakin meningkatkan struktur modal. Perusahaan yang sebagian besar aktivanya berasal dari aktiva tetap akan mengutamakan pemenuhan kebutuhan dananya dengan utang. Perusahaan dengan jumlah aktiva tetap yang besar dapat menggunakan utang lebih banyak karena aktiva tetap dapat dijadikan jaminan yang baik atas pinjaman-pinjaman perusahaan (Riyanto, 2011). Hasil ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Wibowo dan Adrianto (2007) menyatakan aktiva berwujud yang semakin besar akan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan yang lebih tinggi, sehingga dengan mengasumsikan semua faktor lain konstan, perusahaan akan meningkatkan hutang untuk mendapatkan keuntungan dari penggunaan hutang. Hasil ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Utami (2009) bahwa struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan profitabilitas berpengaruh signifikan dan negatif terhadap struktur modal. Kondisi ini menunjukkan semakin tinggi tingkat profitaiblitas yang dihasilkan oleh perusahaan akan semakin turun tingkat struktur modal perusahaan tersebut. Hasil ini sejalan dengan teori pecking order theory, perusahaan dengan tingkat keuntungan yang besar memiliki sumber pendanaan internal yang lebih besar dan memiliki kebutuhan untuk melakukan pembiayaan investasi melalui pendanaan eksternal yang lebih kecil. Dengan demikian, teori ini memprediksikan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Tingkat pertumbuhan menunjukkan pengaruah signifikan dan positif terhadap struktur modal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi akan mengimplikasikan adanya permintaan yang lebih tinggi akan kebutuhan dana eksternal (Huang dan Song, 2006). Ketika dibutuhkan dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan investasi maka menurut teori Pecking Order Theory (dalam Indrajaya, 2011) perusahaan akan lebih memilih untuk menggunakan utang terlebih dahulu dibandingkan menerbitkan saham baru. Ini dikarenakan semakin tinggi peluang pertumbuhan akan menyebabkan semakin tinggi pula asimetri informasi yang terjadi. Sehingga menurut Myers dan Majluf (dalam Hadianto, 2008) perusahaan akan lebih memilih menggunakan utang untuk menekan asimetri informasi yang dapat terjadi. Selain itu menurut teori signaling (dalam Indrajaya, 2011) perusahaan dapat mengkomunikasikan prospek pertumbuhan yang baik bagi perusahaan di masa depan dengan menggunakan utang. Sebab utang dapat menjadi sinyal 14

15 positif bagi investor luar, sehingga investor luar dapat yakin dan percaya bahwa prospek perusahaan dimasa depan akan baik. Hasil ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami (2009) dan Indrajaya (2011) bahwa tingkat pertumbuhan tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEI. 15 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa (1)Hasil pengujian menunjukkan pengaruh ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan secara bersama-sama terhadap struktur modal perusahaan telekomunikasi adalah signifikan. Hasil ini mengindikasikan bahwa naik turunnya struktur modal pada perusahaan yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia tergantung oleh naik turunnya tingkat ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan tersebut. (2)Tingkat perolehan tingkat koefisien korelasi sebesar 72,8% yang menunjukkan bahwa hubungan antara model yang digunakan dalam penelitian tersebut terhadap struktur modal adalah erat. (3)Hasil pengujian parsial dengan menggunakan uji t menunjukkan ukuran perusahaan, struktur aktiva, profitabilitas dan tingkat pertumbuhan masing-masing berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan telekomunikasi. Hal ini diindikasikan dengan nilai signifikansi yang dihasilkan variabel tersebut lebih kecil dari tingkat α = 5%. (4)Melihat dari hasil koefisien determinasi parsial dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat pertumbuhan mempunyai pengaruh yang dominan terhadap struktur modal yang memiliki nilai koefisien determinasi parsial paling tinggi dibandingkan variabel lainnya. Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penulis dapat memberikan saran saran sebagai berikut (1)Hendaknya perusahaan yang tergabung dalam perusahaan telekomunikasi yang telah memiliki pendapatan yang mapan, sebaiknya menerbitkan ekuitas jika memerlukan tambahan dana untuk investasi mengingat informasi asimetrik yang terjadi cukup kecil dan biaya penerbitan ekuitas yang murah. (2)Hendaknya perusahaan tetap menjaga tingkat profitabilitas karena rasio ini merupakan ukuran kinerja perusahaan. Tanpa adanya laba, tidak mungkin perusahaan memperoleh dana pinjaman. (3)Hendaknya perusahaan dapat melakukan efisiensi biaya sehingga laba yang tersedia cukup untuk membayar bunga sebagai balas jasa atas dana yang dipinjamnya, guna mempertahankan dan tetap dapat memiliki citra atau reputasi yang baik di mata kreditur. (4)Bagi peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian dengan topik yang sama dengan memperbanyak jumlah sampel dan periode penelitian yang lebih lamasehingga memperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Brigham, E. F. dan J. F. Houston Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Salemba Empat. Jakarta. Brigham, E. F. dan J. F. Weston Dasar Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesembilan. Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Ekawati, E Materi Pokok Manajemen Keuangan. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.

16 Ghozali, I Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Kesatu. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Hadianto, B Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Telekomunikasi Periode : Sebuah Pengujian Hipotesis Pecking Order. Jurnal Manajemen 7(2): 5-6 Hanafi, M. M Manajemen Keuangan. Edisi 1. BPFE-UGM. Yogyakarta. Harjati, T. T. dan E. Tandelin Pengaruh Firm Size, Tangible Assets, Growth Opportunity, Profitability, dan Business Risk pada Struktur Modal Perusahaan Manufaktur di Indonesia: Studi Kasus di BEJ. Jurnal Ekonomi & Bisnis 1(1): 1-10 Herlina dan B. Hadianto Pengaruh Rasio Fundamental Terhadap Harga Saham Sektor Telekomunikasi Pada Periode di Bursa Efek Jakarta. Proceeding Seminar Nasional SMART Membaca Jaman Dalam Perspektif Manajemen. Bandung : Husnan, S Dasar Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Ketiga. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Huang, S, dan F. Song The Determinants of Capital Structure: Evidence from China. China Economic Review: Idris Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif dengan Program SPSS. UNP. Padang. Indriantoro, N. dan S. Bambang Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Cetakan Pertama. BPFE. Yogyakarta. Indrajaya, G Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal : Studi Empiris Pada PerusahaanSektor Pertambangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi 2(6): 1-22 Irawati, S Manajemen Keuangan. Pustaka Tama. Bandung. Keown, A. J Manajemen Keuangan : Prinsip Prinsip Dasar dan Aplikasi. Jilid 2. PT Indeksh Kelompok Gramedia. Jakarta. Kuntari, E Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ Tahun Skripsi SI. FE UNWAMA. Yogyakarta. Moeljadi Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif. Jilid I. Penerbit L Banyuwedo. Jawa Timur. Munawir Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Paramu, H Determinan Struktur Modal: Studi Empiris pada Perusahaan Publik di Indonesia. Manajemen Usahawan Indonesia XXXV 11 : Riyanto, B Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. BPFE. Yogyakarta. Santoso, S Statistik Multivariat. Penerbit PT Elek Media Komputindo Kelompok Gramedia. Jakarta. Sudana, I. M Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik, Penerbit Erlangga. Jakarta. Sugiyono Metode Penelitian Bisnis. Cetakan Sepuluh. Penerbit Alfabeta. Bandung. Sutrisno Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan aplikasi. Ekonisia. Yogyakarta. Syamsuddin, L Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta. Utami, E. S Faktor Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur. Fenomena (7)1 : Wibowo, B dan Adrianto Pengujian Teori Pecking Order pada Perusahaan Perusahaan Non Keuangan LQ45 Periode

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 2.1.1.1 Pengertian Struktur Modal Struktur modal merupakan suatu pilihan pendanaan perusahaan antar hutang dan ekuitas (Theresia,2007).

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN Nadiya Rofiqoh Nadiya_Rofiqoh@yahoo.com Kurnia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO,

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN SIZE TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Foods and Beverages yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO

ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO ANALISIS PENGARUH GROWTH, SALES GROWTH, CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET TERHADAP KEBIJAKAN UTANG PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI LQ45 TAHUN 2012-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR Arif Siswanto Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Dividen merupakan laba bersih yang didapatkan oleh perusahaan

Lebih terperinci

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 2011) Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Modal dan struktur modal perusahaan Modal (Munawir, 2001) adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), surplus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal pada dasarnya berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal. Sumber dana internal berasal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya. Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti. BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis Guna memudahkan pemahaman atas bahasan mengenai penelitian ini, maka diperlukan tinjauan teoretis. Hal tersebut perlu untuk meningkatkan

Lebih terperinci

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013) Syaiful

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Sampel

Lebih terperinci

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO (DER), RETURN ON ASSET (ROA), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian kuantitatif menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Lebih terperinci

KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN : KINERJA, FAKTOR PENENTU PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN

KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN : KINERJA, FAKTOR PENENTU PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN KUALITAS PELAPORAN KEUANGAN : KINERJA, FAKTOR PENENTU PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN Kemas Agus Balluthi, Universitas Narotama kemas.a.b@gmail.com Nurul Aini Advisor Lecturer Aininurul349@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Objek dan populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang listed di BEI pada tahun 2011-2014. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Struktur Modal Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland,

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARNI / 20208189 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Salah satu faktor

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode penelitian ini mencakup data tahun 2013 2015 dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Teori Asimetri Informasi Teori asimetri informasi atau ketidaksamaan informasi menurut Brighman dan Houston (1999:35) adalah

Lebih terperinci

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NET INTEREST MARGIN, DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011 2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory). 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian menggunakan data sekunder yang diambil dari data perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian 21 BAB III Metodologi Penelitian A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur, sedangkan untuk subyek penelitian ini adalah laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini yang menjadi penelitian adalah seluruh perusahaan LQ 45 yang listing di BEI pada tahun 2010-2014, dimana perusahaan tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR ASET, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR ASET, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN, STRUKTUR ASET, DAN TINGKAT PERTUMBUHAN TERHADAP STRUKTUR MODAL Selly Zuliani Sellyzuliani@rocketmail.com Nur Fadjrih Asyik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

Rita Pratiwi, Nova Retnowati, Nurul Iman Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Rita Pratiwi, Nova Retnowati, Nurul Iman Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya PENGARUH PERTUMBUHAN ASSET, PROFITABILITAS, RISIKO BISNIS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BEI (2010-2013) Rita Pratiwi, Nova Retnowati,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan sifat dari hubungan antar variabel, yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausalitas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sayekti 1) Sumarno Dwi Saputra 2) 1, 2) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, PRICE TO BOOK VALUE DAN RETURN ON ASSET TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI DASAR DAN KIMIA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah klasik dalam urusan pengembangan setiap perusahaan adalah pendanaan. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat, menyebabkan perusahaan dalam berbagai sektor industri di Indonesia berlomba-lomba meningkatkan nilai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PENJUALAN. DAN KEWAJIBAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2011 2013 (Studi Kasus pada Perusahaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Laporan keuangan BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Trade-Off Theory Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan hutang sebanyak banyaknya. Suatu

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 1 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis a. Struktur Modal Struktur modal sasaran adalah kombinasi antara utang saham preferen, dan saham ekuitas yang digunakan perusahaan

Lebih terperinci

: Muhamad Henryzal Arief Wicaksono Npm : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM

: Muhamad Henryzal Arief Wicaksono Npm : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE., MM PENGARUH NET PROFIT MARGIN, UKURAN PERUSAHAAN, INVESTASI AKTIVA TETAP DAN LIKUIDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN PADA EMITEN SUBSEKTOR FARMASI PERIODE 2010-2014 Nama : Muhamad Henryzal Arief Wicaksono

Lebih terperinci

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), NET PROFIT MARGIN (), RETURN ON EQUITY (), DAN RETURN ON INVESTMENT (ROI) TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Jasa Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN TINGKAT PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL (Studi Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEI tahun 2010-2013) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, CURRENT RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan cara untuk menggambarkan dan menyajikan informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif,

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia BAB III METODA PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. Pemilihan periode dari tahun 2008-2012 sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis saat ini telah menciptakan suatu kondisi persaingan yang ketat antar perusahaan. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk dapat mengelola

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP DEVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN KELOMPOK LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET SHARE (DPS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR

PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET SHARE (DPS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR PENGARUH CURRENT RATIO (CR), DEBT TO EQUITY RATIO (DER), TOTAL ASSET TURN OVER (TATO), DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP DIVIDEN PER SHARE (DPS) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

Lebih terperinci

: JAYANTI NUSARI HARYANTO NPM

: JAYANTI NUSARI HARYANTO NPM ANALISIS PENGARUH QUICK RATIO, CASH RATIO, CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON ASSET TERHADAP PEMBAGIAN DIVIDEN KAS (STUDI PADA PERUSAHAAN SEKTOR JASA DI BEI PERIODE 2010-2013) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori ini menjabarkan teori-teori yang mendukung hipotesis serta sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan teori

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki tujuan untuk meningkatkan aktivitas maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PHARMACEUNTICAL

PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PHARMACEUNTICAL PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PHARMACEUNTICAL Ni Putu Eka Wira Wigrhawati Toe_ciph@yahoo.com Nur Fadjrih Asyik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO

, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO PENGARUH GROSS PROFIT MARGIN, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website : BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek/Obyek Penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab yang pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dari penulisan penelitian ini. 1.1 Latar

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, LIKUIDITAS, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, LIKUIDITAS, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, LIKUIDITAS, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL Maulia Habibah maulia15@gmail.com Andayani Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan pengujian statistik secara umum yang bertujuan untuk melihat distribusi data dari variabel yang digunakan sebagai sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sampel dan data penelitian Dalam penelitian ini penulis memilih Bursa Efek Indonesia sebagai tempat untuk melakukan riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang BAB III METODE PENELITIAN A. OBJEK/SUBJEK PENELITIAN Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, GROSS PROFIT MARGIN,

ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, GROSS PROFIT MARGIN, ANALISIS PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO, GROSS PROFIT MARGIN, DAN RETURN ON EQUITY TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2013 SKRIPSI

Lebih terperinci

PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, CURRENT RATIO

PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, CURRENT RATIO PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, CURRENT RATIO, DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON ASSET PADAPERUSAHAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang berturutturut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014.

Lebih terperinci

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets To Dividend Policy: An Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013 This study tries

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Pengertian Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing (jangka panjang)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan

Lebih terperinci

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH, PROFITABILITY, BUSINESS RISK DAN TANGIBLE ASSETS

PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH, PROFITABILITY, BUSINESS RISK DAN TANGIBLE ASSETS NASKAH PUBLIKASI PENGARUH FIRM SIZE, GROWTH, PROFITABILITY, BUSINESS RISK DAN TANGIBLE ASSETS TERHADAP FINANCIAL LEVERAGE (Studi Empiris pada conventional Index LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

Lebih terperinci

Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 11, November 2017 ISSN:

Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 11, November 2017 ISSN: Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen Volume 6, Nomor 11, November 2017 ISSN: 2461-0593 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL Aprino Menardi Achmad ino.aprinoachmad@yahoo.co.id

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Program Studi Akuntansi Artikel Skripsi ANALISIS PENGARUH NET TO PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSETS, PERTUMBUHAN ASET, DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

STRUKTUR MODAL : UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN RISIKO BISNIS ATFIN TIARA WIDYASTA

STRUKTUR MODAL : UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN RISIKO BISNIS ATFIN TIARA WIDYASTA STRUKTUR MODAL : UKURAN PERUSAHAAN, STRUKTUR AKTIVA, PROFITABILITAS, DAN RISIKO BISNIS ATFIN TIARA WIDYASTA tiara.findyasta@gmail.com Suhermin Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang

III METODE PENELITIAN. ini merupakan penelitian yang bersifat korelasional yaitu metode penelitian yang III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Tipe Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif karena menggunakan data berupa angka-angka pada analisis statistik, sedangkan menurut eksplanasinya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur Modal Salah satu isu penting yang di hadapi oleh manajer keuangan adalah Riyanto (2001) mengemukakan modal adalah perimbangan atau perbandingan

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI Fungki Dwi Susanti fungkyfungkydwisusanti@yahoo.com Sri Utiyati Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomenafenomena. Teori-teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Modal Struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang

Lebih terperinci

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASSET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASSET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL 1 PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN ASSET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL Eni Yuliana Wati Eniyuliana59@gmail.com Budiyanto Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya ABSTRACT

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal. Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Nama : Ni Putu Deshinta Damayanti NIM

Lebih terperinci

DINA SILVIA PARAMUDITA. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang.

DINA SILVIA PARAMUDITA. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjungpinang. 1 PENGARUH CAPITAL STRUCTURE, DEBT TO EQUITY RATIO, NET PROFIT MARGIN, RETURN ON ASSET DAN CURRENT RATIO TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTURE SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR

Lebih terperinci

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian terdahulu Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan berhubungan dengan topik pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan terhadap

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek Penelitian Pada dasarnya obyek merupakan apa yang hendak diselidiki di dalam sebuah penelitian. Ada beberapa persoalan yang perlu untuk

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AJARAN

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AJARAN PENGARUH EARNING PER SHARE, RETURN ON EQUITY, PRICE EARNING RATIO DAN NET PROFIT MARGIN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011 s/d 2013 JURNAL PENELITIAN Diajukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas 1. Pengertian Profitabilitas Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk menghasilkan laba atau profit. Laba merupakan peran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di. Bursa Efek Indonesia periode tahun Berdasarkan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di. Bursa Efek Indonesia periode tahun Berdasarkan kriteria digilib.uns.ac.id 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2008-2012. Berdasarkan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SITTI MURNIATI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SITTI MURNIATI FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SITTI MURNIATI Dosen DPK pada STIE Wira Bhakti Makassar ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis dan pembahasan yang tersaji pada bab ini akan menunjukkan hasil dari analisis data berdasarkan pengamatan variabel independen maupun variabel dependen yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

Kata Kunci: Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Harga Saham

Kata Kunci: Net Profit Margin (NPM), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), Harga Saham Pengaruh Net Profit... (Azis Muhamad Subhan) 1 PENGARUH NET PROFIT MARGIN, RETURN ON EQUITY DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian yaitu pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni 2014 2. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Bursa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2014.

Lebih terperinci