BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT"

Transkripsi

1 BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG PROPINSI JAWA BARAT

2 KATA PENGANTAR Sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Kabupaten Karawang terus melaksanakan kegiatan pembangunan di berbagai sektor. Dengan berpedoman pada Undang-undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, Kabupaten Karawang berusaha mengutamakan prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sebagaimana tertuang dalam misi ke lima Kabupaten Karawang yaitu Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup. Berkaitan dengan hal tersebut, setiap tahun Pemerintah Kabupaten Karawang menyusun buku Status Lingkungan Hidup (SLH) Kabupaten Karawang yang diharapkan berguna dalam penyediaan informasi lingkungan hidup dalam upaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup di wilayah Kabupaten Karawang hingga dapat meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya pengelolaan lingkungan secara berkelanjuan. Penulisan SLH Kabupaten Karawang ini mengacu kepada ketentuan yang ada dalam Pedoman Umum Status Lingkungan Hidup Provinsi, Kabupaten/Kota 2010 dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia dengan pendekatan metode PSR (Pressure-State-Response) yang didasarkan pada konsep hubungan sebab akibat di mana kegiatan manusia memberikan tekanan kepada lingkungan (pressure) dan menyebabkan perubahan pada sumber daya alam dan lingkungan baik secara kualitas maupun kuantitas (state), selanjutnya pemerintah dan masyarakat/ stakeholder melakukan reaksi maupun umpan balik terhadap perubahan ini baik melakukan adaptasi maupun mitigasi melalui berbagai kebijakan, program, maupun kegiatan (societal response). Dengan dukungan data dan infomasi yang objektif, lengkap, dan akurat diharapkan ini akan membantu para stakeholder dalam memperbaiki sistem dan pola pengelolaan lingkungan yang ada. Dengan demikian kebijakan dan program yang dilaksanakan dapat lebih terarah dan tepat sasaran menuju terwujudnya keberlanjutan lingkungan yang lestari. Karawang, Desember 2013 KEPALA BADAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KARAWANG. Drs. A S I K I N, MM Pembina Utama Muda NIP ii

3 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... iv BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP & KECENDERUNGANNYA A. Lahan dan Hutan... 1 B. Keanekaragaman Hayati C. Air D. Udara E. Laut, Pesisir dan Pantai F. Iklim G. Bencana Alam BAB II. TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN A. Kependudukan B. Permukiman C. Kesehatan D. Pertanian E. Industri F. Pertambangan G. Energi H. Transportasi I. Pariwisata J. Limbah B BAB III. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN A. Rehabilitasi Lingkungan B. Pengawasan AMDAL C. Penegakan Hukum D. Peran Serta Masyarakat E. Kelembagaan iii

4 DAFTAR TABEL Tabel BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA Halaman A. Lahan dan Hutan SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan... 1 SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi atau Statusnya... 2 SD-3. Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya... 3 SD-4. Luas Penutupan Lahan dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan 5 SD-5. Luas Lahan Kritis... 6 SD-5A. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air... 8 SD-5B. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering... 8 SD-5C. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah SD-6. Luas Kerusakan Hutan SD-7. Luas Konversi Hutan SD-8. Luas Hutan Tanaman Industri B. Keanekaragaman Hayati SD-9. Jumlah Spesies Flora dan Fauna yang Diketahui dan Dilindungi SD-10. Keadaan Flora dan Fauna yang Dilindungi C. Air SD-11. Inventarisasi Sungai SD-12. Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung SD-13. Kualitas Air Sungai SD-14. Kualitas Air Danau/Situ/Embung SD-15. Kualitas Air Sumur D. Udara SD-16. Kualitas Udara Ambien menurut Lokasi SD-17. Kualitas Air Hujan E. Laut, Pesisir dan Pantai SD-18. Kualitas Air Laut SD-19. Luas Tutupan dan Kondisi Terumbu Karang SD-20. Luas dan Kerusakan Padang Lamun SD-21. Luas dan Kerapatan Hutan Mangrove F. Iklim SD-22. Curah Hujan Rata-rata Bulanan SD-23. Suhu Udara Rata-rata Bulanan iv

5 G. Bencana Alam BA-1. Bencana Banjir, Korban, dan Kerugian BA-2. Bencana Kekeringan, Luas, dan Kerugian BA-3. Bencana Tanah Longsor, Korban, dan Kerugian BA-4. Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan, Luas, dan Kerugian BA-5. Bencana Gempa Bumi, Korban, dan Kerugian BAB II. TEKANAN TERHADAP LINGKUNGAN A. Kependudukan DE-1. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Laju Pertumbuhan dan Kepadatan per Kecamatan DE-2. Penduduk Laki-laki Menurut Golongan Umur per Kecamatan DE-3. Penduduk Perempuan Menurut Golongan Umur per Kecamatan DE-4. Migrasi Selama Hidup Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin DE-5. Jumlah Penduduk di Laut dan di Pesisir DS-1. DS-2. DS-3. DS-4. DS-5. Penduduk Laki-laki Berusia 5-24 Tahun Menurut Golongan Umur dan Status Pendidikan Penduduk Perempuan Berusia 5-24 Tahun Menurut Golongan Umur dan Status Pendidikan Penduduk Laki-laki Berumur 5 Tahun ke Atas Menurut Golongan Umur dan Pendidikan Tertinggi Penduduk Perempuan Berumur 5 Tahun ke Atas Menurut Golongan Umur dan Pendidikan Tertinggi Jumlah Penduduk, Luas Daerah, Kepadatan, Jumlah Sekolah Menurut Kecamatan dan Tingkat Pendidikan B. Permukiman SE-1. Jumlah Rumah Tangga Miskin Menurut Kecamatan SE-2. Jumah Rumah Tangga Menurut Lokasi Tempat Tinggal SE-3. Jumlah Rumah Tangga dan Sumber Air Minum SP-1. Jumlah Rumah Tangga menurut Cara Pembuangan Sampah SP-2. Jumlah Rumah Tangga dan Fasilitas Tempat Buang Air Besar SP-3. Jumlah Rumah Tangga dan Tempat Buangan Akhir Tinja Tanpa Tanki Septik SP-4. Jumlah Rumah Tangga Menurut Kecamatan dan Perkiraan Timbulan Sampah per Hari C. Kesehatan DS-6. Jumlah Pasangan Usia Subur, Jumlah Anak Lahir Hidup, dan Jumlah Anak Masih Hidup Menurut Golongan Umur Ibu DS-7. Jumlah Kematian dalam Setahun Menurut Golongan Umur dan Jenis Kelamin v

6 DS-8. Jenis Penyakit Utama yang Diderita Penduduk SP-5. Perkiraan Volume Limbah Padat dan Limbah Cair dari Rumah Sakit D. Pertanian SE-4. Luas Lahan Sawah Menurut Frekuensi Penanaman, dan Hasil Produksi per Hektar SE-5. Produksi Tanaman Palawija Menurut Jenis Tanaman SE-6. Luas Lahan dan Produksi Perkebunan Besar dan Rakyat Menurut Jenis Tanaman SE-7. Penggunaan Pupuk untuk Tanaman Perkebunan Menurut Jenis Pupuk.. 52 SE-8. Penggunaan Pupuk untuk Tanaman Padi dan Palawija Menurut Jenis Pupuk SE-9. Luas Perubahan Lahan Pertanian Menjadi Lahan Non Pertanian SE-10. Jumlah Hewan Ternak Menurut Jenis Ternak SE-11. Jumlah Hewan Unggas Menurut Jenis Unggas SP-6. Perkiraan Emisi Gas Metan (CH 4 ) dari Lahan Sawah SP-7. Perkiraan Emisi Gas Metan (CH 4 ) dari Kegiatan Peternakan SP-8. Perkiraan Emisi Gas CO 2 dari Penggunaan Pupuk Urea E. Industri SE-12. Jumlah Industri/Kegiatan Usaha Skala Menengah dan Besar SE-13. Jumlah Industri/Kegiatan Usaha Skala Kecil SP-9. Perkiraan Beban Pencemaran Limbah Cair dari Industri Skala Menengah dan Besar SP-10. Perkiraan Beban Pencemaran Limbah Cair dari Industri Skala Kecil F. Pertambangan SE-14. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Menurut Jenis dan Golongan Pertambangan SE-15. Luas Areal dan Produksi Pertambangan Rakyat Menurut Jenis dan Golongan Pertambangan G. Energi SE-16. Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis Kendaraan dan Bahan Bakar yang Digunakan SE-17. Jumlah Stasiun Pompa Bensin Umum (SPBU) dan Rata-rata Penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) SE-18. Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk Sektor Industri Menurut Jenis Bahan Bakar SE-19. Jumlah Rumah Tangga dan Penggunaan Bahan Bakar untuk Memasak. 70 SP-11. Perkiraan Emisi CO 2 dari Konsumsi Energi Menurut Sektor Pengguna. 71 H. Transportasi SE-20. Panjang Jalan Menurut Kewenangan SE-21. Sarana Terminal Kendaraan Penumpang Umum vi

7 SE-22. Sarana Pelabuhan Laut, Sungai, dan Danau SE-23. Sarana Pelabuhan Udara SP-12. Perkiraan Jumlah Limbah Padat dari Sarana Transportasi I. Pariwisata SE-24. Lokasi Obyek Wisata, Jumlah Pengunjung, dan Luas Kawasan SE-25. Sarana Hotel/Penginapan, Jumlah Kamar, dan Tingkat Hunian SP-13. Perkiraan Volume Limbah padat dari Obyek Wisata SP-14. Perkiraan Beban Pencemaran Limbah Cair dan Volume Limbah Padat dari Hotel J. Limbah B3 SP-15. Perusahaan Penghasil Limbah B3, Jenis Limbah dan Volumenya SP-16. Perusahaan yang Mendapat izin untuk Penyimpanan, Pengumpulan, Pengolahan, Pemanfaatan, dan Pemusnahan (Land fill) Limbah B SP-17. Perusahaan yang Mendapat Rekomendasi dan Izin dari Perhubungan untuk Pengangkutan Limbah B BAB III. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN A. Rehabilitasi Lingkungan UP-1. Rencana dan Realisasi Kegiatan Penghijauan UP-2. Rencana dan Realisasi Kegiatan Reboisasi UP-3. Kegiatan Fisik Lainnya B. Pengawasan AMDAL UP-4. Rekomendasi Amdal/UKL/UPL yang Ditetapkan oleh Komisi AMDAL Daerah UP-5. Pengawasan UKL/UPL C. Penegakan Hukum UP-6. Jumlah Pengaduan Masalah Lingkungan Menurut Jenis Masalah UP-7. Status Pengaduan D. Peran Serta Masyarakat UP-8. Jumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lingkungan UP-9. Penerima Penghargaan Lingkungan UP-10. Kegiatan Penyuluhan, Pelatihan, Workshop, Seminar Lingkungan UP-11. Kegiatan Fisik Perbaikan Kualitas Lingkungan E. Kelembagaan UP-12. Produk Hukum Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 88 UP-13. Anggaran Pengelolaan Lingkungan UP-14. Jumlah Personil Institusi Lingkungan Menurut Tingkat Pendidikan vii

8 UP-15. Jumlah Jabatan Fungsional Lingkungan, PPNS, dan PUPHD viii

9 BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA Pada bab ini dicantumkan data kondisi sumber daya alam dan Intensitas kejadian bencana yang telah terjadi di daerah Kabupaten Karawang. A. Lahan dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Utama Tahun Data : 2012 No Kecamatan Non Pertanian 1 ) Sawah 2 ) Lahan Kering 3 ) Luas Lahan (Ha) Perkebunan 4 ) Hutan 5 ) Lainnya 6 ) Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Pangkalan Tegalwaru Ciampel Telukjambe Timur Telukjambe Barat Klari Cikampek Purwasari Tirtamulya Jatisari Banyusari Kotabaru Cilamaya Wetan Cilamaya Kulon Lemahabang Telagasari Karawang Timur Karawang Barat Majalaya Rawamerta Tempuran Kutawaluya Rengasdengklok Jayakerta Pedes

10 No Kecamatan Non Pertanian 1 ) Sawah 2 ) Lahan Kering 3 ) Luas Lahan (Ha) Perkebunan 4 ) Hutan 5 ) Lainnya 6 ) Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 26 Cilebar Cibuaya Tirtajaya Batujaya Pakisjaya Total Keterangan : Karawang Dalam Angka ) Non Pertanian : Jalan, Permukiman, Perkantoran, Sungai, dll. 2 ) Sawah : 1 kali Tanam, 2 kali Tanam, 3 kali Tanam, dan Ditanami tanaman selain padi 3 ) Lahan Kering : Ladang Huma, Padang Penggembalaan, dan Sementara tidak diusahakan 4 ) Perkebunan : Tegal/Kebun dan Perkebunan 5 ) Hutan : Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 6 ) Lainnya : Tambak, Kolam, Empang, Hutan Negara, dll. Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Karawang Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi atau Status Tahun Data : 2008 s.d No Fungsi Luas (Ha) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Cagar Alam Suaka Margasatwa Taman Wisata Taman Buru Taman Nasional Taman Hutan Raya Hutan Lindung Hutan Produksi Hutan Produksi Terbatas Hutan Produksi Konservasi Hutan Kota Total Luas Hutan Keterangan : - Sumber : Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten KPH Purwakarta 2

11 Tabel SD-3. Luas Kawasan Lindung Berdasarkan RTRW dan Tutupan Lahannya Tahun Data : 2011 Luas Tutupan Lahan (Ha) Kawasa No Nama Kawasan Area n Tanah Badan Vegetasi Terbangu (Ha) Terbuka Air n (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Kawasan Lindung A Kawasan Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya 1 Kawasan Hutan Lindung Kawasan Bergambut Kawasan Resapan Air Jumlah B Kawasan Perlindungan Setempat 1 Sempadan Pantai Sempadan Sungai Kawasan Sekitar Danau atau Waduk 4 Ruang Terbuka Hijau* Jumlah C Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan Cagar Budaya 1 Kawasan Suaka Alam Kawasan Suaka Laut Perairan Lainnya 3 Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut 4 Cagar Alam dan Cagar Alam laut Kawasan Pantai Berhutan Bakau Taman Nasional dan Taman Nasional Laut 7 Taman Hutan Raya Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam laut 9 Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan Jumlah D Kawasan Rawan Bencana 1 Kawasan Rawan Tanah Longsor Kawasan Rawan Gelombang Pasang 3 Kawasan Rawan Banjir Jumlah E Kawasan Lindung Geologi 1 Kawasan Cagar Alam Geologi i Kawasan Keunikan Batuan

12 Luas Tutupan Lahan (Ha) Kawasa No Nama Kawasan Area n Tanah Badan Vegetasi Terbangu (Ha) Terbuka Air n (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) dan Fosil ii Kawasan Keunikan Bentang Alam iii Kawasan Keunikan Proses Geologi Jumlah Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi i Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi ii Kawasan Rawan Gempa Bumi iii Kawasan Rawan Gerakan Tanah iv Kawasan yang Terletak di Zona Patahan Aktif v Kawasan Rawan Tsunami vi Kawasan Rawan Abrasi vii Kawasan Rawan Gas Beracun Jumlah 3 Kawasan yang Memberikan Perlindungan Terhadap Air Tanah i Kawasan Imbuhan Air Tanah ii Sempadan Mata Air Jumlah Jumlah F Kawasan Lindung Lainnya 1 Cagar Biosfer Ramsar Taman Buru Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah 5 Kawasan Pengungsian Satwa Terumbu Karang Kawasan Koridor bagi Jenis Satwa atau Biota Laut yang Dilindungi Jumlah Jumlah Total Kawasan Lindung II Kawasan Budidaya Jumlah Total Kawasan Budidaya Keterangan : - Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Karawang 4

13 Tabel SD-4. Luas Penutupan Lahan dalam Kawasan Hutan dan Luar Kawasan Hutan Tahun Data : 2010 Kawasan Hutan (Ha) Hutan Tetap No Kecamatan APL Jumlah KSA- HPK Jumlah HL HPT HP Jumlah KPA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 1 Batujaya a. Hutan , , ,60 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Ciampel a. Hutan , , , ,67 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Cibuaya a. Hutan , ,60 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Pakisjaya a. Hutan - 953, ,60 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Pangkalan a. Hutan , , , ,23 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Tegalwaru a. Hutan , , , ,83 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Telukjambe Barat a. Hutan ,60 586, ,60 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Telukjambe Timur a. Hutan ,94 637, ,94 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Tirtajaya a. Hutan , , ,13 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Cilamaya a. Hutan - 488, , ,50 b. Non Hutan c. Data tidak lengkap Jumlah , , , , ,70 Keterangan : Audit Sumber Daya Hutan Tahun 2010 KSA-KPA : Kawasan Suaka Alam - Kawasan Pelestarian Alam HL : Hutan Lindung HPT : Hutan Produksi Terbatas HP : Hutan Produksi Tetap HPK : Hutan Produksi yang dapat Dikonversi APL : Area Penggunaan Lain Sumber : Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten KPH Purwakarta 5

14 Tabel SD-5. Luas Lahan Kritis Tahun Data : 2005 s.d Luas (Ha) No Kecamatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) I Lahan Kritis di Darat 1 Tegalwaru Desa/Blok: Cintalaksana Wargasetra Cigunungsari Cipurwasari Cintawargi Mekarbuana Cintalanggeng Kutalanggeng Kutamaneuh 2 Pangkalan Desa/Blok: Ciptasari Tamansari Tamanmekar Jatilaksana Kertasari Mulangsari Medalsari Cintaasih 3 Ciampel Desa/Blok: Kutamekar Kutanegara Parungmulya Mulyasejati Mulyasari Tegallega Kutapohaci Jumlah Jumlah Jumlah Telukjambe Timur Desa/Blok: Sirnabaya Sukaluyu Puseurjaya Jumlah Telukjambe Barat Desa/Blok: Wanajaya Wanakerta Wanasari Margakaya Margamulya Karangmulya Jumlah Total

15 Luas (Ha) No Kecamatan (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) II Lahan Kritis di Pesisir 6 Cilamaya Wetan Desa/Blok: Muara Muara Baru Rawagempol Kulon Sukakerta Jumlah Cilamaya Kulon Desa/Blok: Pasirjaya Sukajaya 8 Tempuran Desa/Blok: Tanjungjaya Ciparagejaya Sumberjaya Cikuntul 9 Cilebar Desa/Blok: Mekarpohaci Pusakajaya Utara 10 Cibuaya Desa/Blok: Sedari Cemarajaya Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Pakisjaya Desa/Blok: Pakisjaya Jumlah Tirtajaya Desa/Blok: Tambaksumur Tambaksari Jumlah Batujaya Desa/Blok: Segarajaya Jumlah Pedes Desa/Blok: Sungaibuntu Jumlah Total Jumlah Total Lahan Kritis Darat + Pesisir Keterangan : - Sumber : Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan Kabupaten Karawang 7

16 Tabel SD-5A. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Akibat Erosi Air Kabupaten/Kota : Karawang Lokasi : - Tahun Data : 2013 No Tebal Tanah Ambang Kritis Erosi (PP Besaran erosi 150/2000) (mm/10tahun) (mm/10 tahun) Melebihi/Tidak (1) (2) (3) (4) (5) 1 < 20 cm 0,2-1, < 50 cm 1,3-< < 100 cm 4,0-<9, cm 9, > 150 cm > Keterangan : Data Tidak Tersedia Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tabel SD-5B. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Kabupaten/Kota : Karawang Lokasi : - Tahun Data : Halaman 1 dari 3 No Parameter Ambang Kritis (PP Hasil Melebihi/ Hasil Melebihi/ Hasil Melebihi/ 150/2000) Pengamatan Tidak Pengamatan Tidak Pengamatan Tidak 1 Ketebalan Solum < 20 cm 45 Tidak 85 Tidak 115 Tidak 2 Kebatuan Permukaan > 40 % 37,5 Tidak 25 Tidak < 6,25 Tidak 3 Komposisi Fraksi < 18 % koloid; > 80 % pasir kuarsitik 45,55 Tidak 60,40 Tidak 65,35 Tidak 4 Berat Isi > 1,4 g/cm3 1,22 Tidak 1,40 Tidak 1,11 Tidak 5 Porositas Total < 30 % ; > 70 % 24,45 Melebihi 46,77 Tidak 38,98 Tidak 6 Derajat Pelulusan air < 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam 10,5 Melebihi 5,4 Tidak 6,4 Tidak 7 ph (H 2O) 1 : 2,5 < 4,5 ; > 8,5 6,75 Tidak 6,88 Tidak 7,32 Tidak 8 Daya Hantar Listrik /DHL > 4,0 ms/cm 1,40 Tidak 0,43 Tidak 0,14 Tidak 9 Redoks < 200 mv 315 Tidak 295 Tidak 260 Tidak 10 Jumlah Mikroba < 10 2 cfu/g tanah 2,32 x 10 6 Tidak 5,2 x 10 5 Tidak 1,8 x 10 6 Tidak Keterangan : Laporan Status Kerusakan Lahan dan Tanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Karawang Tahun Kolom Hasil Pengamatan: 1 Lokasi sampling 1, Perkebunan penduduk Desa Tamansari, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang, koordinat '47.44" dan 06 25'25.9", Tahun Lokasi sampling 2, Perkebunan penduduk Desa Tamansari, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang, koordinat '55.25" dan 06 25'25.4", Tahun Lokasi sampling 3, Pertanian penduduk Desa Tamanmekar, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang, koordinat '29.5" dan 06 24'40.9", Tahun 2012 Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang 8

17 Tabel SD-5B. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Kabupaten/Kota : Karawang Lokasi : - Tahun Data : No Parameter Ambang Kritis (PP 150/2000) Hasil Pengamatan Halaman 2 dari Melebihi/ Hasil Melebihi/ Hasil Melebihi/ Tidak Pengamatan Tidak Pengamatan Tidak a 1 Ketebalan Solum < 20 cm 125 Tidak 120 Tidak 130 Tidak 2 Kebatuan Permukaan > 40 % < 6,25 Tidak < 5 Tidak < 5 Tidak 3 Komposisi Fraksi < 18 % koloid; > 80 % pasir kuarsitik 70,30 Tidak 18,58 Tidak 26,36 Tidak 4 Berat Isi > 1,4 g/cm3 1,10 Tidak 1,03 Tidak 0,87 Tidak 5 Porositas Total < 30 % ; > 70 % 30,94 Tidak 60,99 Tidak 67,34 Tidak 6 Derajat Pelulusan air < 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam 6,2 Tidak 5,37 Tidak 19,81 Melebihi 7 ph (H 2O) 1 : 2,5 < 4,5 ; > 8,5 7,89 Tidak 6,26 Tidak 5,67 Tidak 8 Daya Hantar Listrik /DHL > 4,0 ms/cm 0,23 Tidak 0,21 Tidak 0,22 Tidak 9 Redoks < 200 mv 254 Tidak 478 Tidak 350 Tidak 10 Jumlah Mikroba < 10 2 cfu/g tanah 7,8 x 10 5 Tidak 1,3 x Tidak 1,9 x Tidak Keterangan : Laporan Status Kerusakan Lahan dan Tanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Karawang Tahun Kolom Hasil Pengamatan: 4 Lokasi sampling 4, Pertanian penduduk Desa Tamanmekar, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang, koordinat '19.7" dan 06 24'45.8", Tahun Lokasi sampling 5, Pertanian penduduk Desa Adiarsa Timur, Kec. Karawang Timur, Kab. Karawang, koordinat '4.65" dan 06 19'0.70", 6 Lokasi sampling 6, Pertanian penduduk Desa Warungbambu, Kec. Karawang Timur, Kab. Karawang, koordinat '45.30" dan 06 20'2.06", Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tabel SD-5B. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Kabupaten/Kota : Karawang Lokasi : - Tahun Data : Halaman 3 dari 3 No Parameter Ambang Kritis (PP Hasil Melebihi/ Hasil Melebihi/ Hasil Melebihi/ 150/2000) Pengamatan Tidak Pengamatan Tidak Pengamatan Tidak 1 Ketebalan Solum < 20 cm 150 Tidak 130 Tidak 120 Tidak 2 Kebatuan Permukaan > 40 % < 5 Tidak < 5 Tidak < 5 Tidak 3 Komposisi Fraksi < 18 % koloid; > 80 % pasir kuarsitik 14,51 Melebihi 8,22 Melebihi 23,84 Tidak 4 Berat Isi > 1,4 g/cm3 0,81 Tidak 0,89 Tidak 0,91 Tidak 5 Porositas Total < 30 % ; > 70 % 69,40 Tidak 66,39 Tidak 65,65 Tidak 6 Derajat Pelulusan air < 0,7 cm/jam; > 8,0 cm/jam 20,77 Melebihi 18,69 Melebihi 3,87 Tidak 7 ph (H 2O) 1 : 2,5 < 4,5 ; > 8,5 6,45 Tidak 6,29 Tidak 6,7 Tidak 8 Daya Hantar Listrik /DHL > 4,0 ms/cm 0,31 Tidak 0,23 Tidak 0,41 Tidak 9 Redoks < 200 mv 420 Tidak 433 Tidak 389 Tidak 10 Jumlah Mikroba < 10 2 cfu/g tanah 4,1 x Tidak 6 x Tidak 1,2 x Tidak Keterangan : Laporan Status Kerusakan Lahan dan Tanah Untuk Produksi Biomassa di Kabupaten Karawang Tahun Kolom Hasil Pengamatan: 7 Lokasi sampling 7, Pertanian penduduk Desa Anggadita, Kec. Klari, Kab. Karawang, koordinat '51.16" dan 06 20'39.32", 8 Lokasi sampling 8, Perkebunan penduduk Desa Anggadita, Kec. Klari, Kab. Karawang, koordinat '42.72" dan 06 20'48.70", 9 Lokasi sampling 9, Pertanian penduduk Desa Gintungkerta, Kec. Klari, Kab. Karawang, koordinat '12.75" dan 06 22'1.31", Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang 9

18 Tabel SD-5C. Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Basah Kabupaten/Kota : Karawang Lokasi : - Tahun Data : 2013 No. Parameter Ambang Kritis (PP 150/2000) Hasil Pengamat an Melebihi/ Tidak (1) (2) (3) (4) (5) 1 Subsidensi Gambut di atas pasir - - kuarsa > 35 cm/tahun untuk ketebalan gambut > 3 m atau 10% / 5 tahun untuk ketebalan gambut < 3 m 2 Kedalaman Lapisan Berpirit dari < 25 cm dengan ph 5 2,5 - - permukaan tanah 3 Kedalaman Air Tanah dangkal > 25 cm Redoks untuk tanah > mv - - berpirit 5 Redoks untuk gambut > 200 mv ph (H 20) 1 : 2,5 < 4,0 ; > 7, Daya Hantar Listrik/DHL > 4,0 MS/CM Jumlah mikroba < 102 cfu/g tanah - - Keterangan Sumber : Data Tidak Tersedia : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tabel SD-6. Luas Kerusakan Hutan Tahun Data : 2011 No Penyebab Kerusakan Luas (Ha) (1) (2) (3) 1 Kebakaran Hutan 27,20 2 Ladang Berpindah - 3 Penebangan Liar 0,20 4 Perambahan Hutan - 5 Lainnya - Total 27,40 Keterangan : - Sumber : Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten KPH Purwakarta 10

19 Tabel SD-7. Luas Konversi Hutan Tahun Data : 2011 No Peruntukan Luas (Ha) (1) (2) (3) 1 Permukiman - 2 Pertanian - 3 Perkebunan - 4 Pertambangan *) 20 5 Lainnya - Total 20 Keterangan : *) Galian golongan C (andesit) di Kecamatan Tegalwaru Sumber : 1. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten KPH Purwakarta 2. Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Kabupaten Karawang Tabel SD-8. Luas Hutan Tanaman Industri Tahun Data : 2013 No Kecamatan Luas (Ha) (1) (2) (3) Total - Keterangan : Data Tidak Tersedia Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang 11

20 B. Keanekaragaman Hayati Tabel SD-9. Jumlah Spesies Flora dan Fauna yang Diketahui dan Dilindungi Tahun Data : 2009 No Golongan Jumlah Spesies diketahui Jumlah Spesies dilindungi (Jenis) (Jenis) (1) (2) (3) (4) 1 Hewan menyusui Burung Reptil Amphibi Ikan Keong Serangga Tumbuh-tumbuhan - 43 Jumlah Keterangan : - Sumber : Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat Tabel SD-10. Keadaan Flora dan Fauna yang Dilindungi Tahun Data : 2009 No Golongan Nama Spesies Status (1) (2) (3) (4) 1 Hewan menyusui 1 Musang, Sero - 2 Landak - 3 Trenggiling, Peusing - 4 Sigung - 5 Rusa - 6 Surili - 7 Owa (Family Hylobatidae) - 8 Meong Congkok - 9 Jalarang - 10 Kancil, Pelanduk - 11 Lumba-lumba air laut - 12 Macan Tutul - 13 Macan Kumbang - 14 Lutung - 15 Luwuk, Careuh - 16 Bajing Terbang Ekor Merah - 17 Kucing Bakau - 18 Paus (Family Cetacea) - 19 Ajag - 20 Binturung - 21 Duyung - 22 Tando - 23 Beruang Madu - 24 Bajing Tanah Bergaris - 25 Bajing Tanah, Tupai Tanah - 26 Kidang, Mencek - 12

21 No Golongan Nama Spesies Status (1) (2) (3) (4) 27 Malu-malu - 28 Bajing Terbang, Cukbo - 2 Burung 1 Elang - 2 Jantingan Gunung - 3 Burung Udang, Raja Udang - 4 Pecuk Ular - 5 Kuntul, Bangau Putih - 6 Julang - 7 Itik Liar - 8 Bangau Hitam, Sandang Lawe - 9 Alap-alap Putih - 10 Alap-alap Tikus - 11 Bebek Laut - 12 Bangau Tongtong - 13 Tulungtumpuk - 14 Burung Madu (Family Nectraridinae) - 15 Burung Merak - 16 Burung Paok, Burung Cacing - 17 Dara laut Berjambul - 18 Dara Laut (Jenis Sernidae) - 19 Cangcarang - 20 Gelatik Putih - 21 Jalak Putih - 3 Reptil 1 Penyu Hijau - 2 Sanca Hijau - 3 Buaya Muara - 4 Penyu Belimbing - 5 Penyu Sisik - 6 Biawak Pohon - 7 Sanca Bodo - 8 Penyu Ridel - 9 Penyu Pipih - 10 Kura-kura Gading - 11 Sanca Tumor - 12 Biawak Coklat - 13 Labi-labi Besar - 14 Tungtong - 15 Biawak Abu-abu - 16 Biawak Hijau - 4 Amphibi Ikan 1 Selusur Maninjau - 2 Ikan Raja Laut - 3 Belida Jawa - 4 Pari/Hiu Sentai - 5 Selusur Maninjau - 6 Keong 1 Ketam Kelapa - 2 Triton Terompet - 3 Kima Tapak Kuda - 4 Kima Cina - 5 Ketam Tapak Kuda - 6 Kima Kunia, Lubang - 7 Kima Selatan - 8 Kima Raksasa - 9 Kima Sisik, Kima Seruling - 10 Kima Kecil - 11 Susu Bundar - 13

22 No Golongan Nama Spesies Status (1) (2) (3) (4) 12 Batu Laga, Siput Hijau - 7 Serangga 1 Kupu Bidara - 2 Kupu Sayap Burung Peri - 3 Kupu Sayap Burung Gorila - 4 Kupu Sayap Burung Surga - 5 Kupu Sayap Priamus - 6 Kupu Burung Rotsil - 7 Kupu Burung Titon - 8 Kupu Trogon - 9 Kupu Raja - 8 Tumbuh-tumbuhan 1 Palem Raja - 2 Bungai Bangkai Jangkung - 3 Bunga Bangkai Raksasa - 4 Palem Jawa - 5 Bunga Padma - 6 Pinang Merah Bangka - 7 Daun Payung - 8 Korma Rawa - 9 Palm Kipas Sumatera - 10 Mangga - 11 Pinang Jawa - 12 Kantong Semar - 13 Anggrek Kebutan - 14 Anggrek Hitam - 15 Anggrek Koribas - 16 Anggrek Hartinah - 17 Anggrek Karawai - 18 Anggrek Albert - 19 Anggrek Stuberi - 20 Anggrek Jamrud - 21 Anggrek Larat - 22 Anggrek Raksasa Irian - 23 Anggrek Tebu - 24 Anggrek Ki Aksara - 25 Anggrek Kasut Kumis - 26 Anggrek Kasut Berbulu - 27 Anggrek Kasut Pita - 28 Anggrek Bulan Kalimantan Tengah - 29 Anggrek Bulan Kalimantan Barat - 30 Anggrek Bulan Bintang - 31 Anggrek Bulan Ambon - 32 Anggrek Bulan Raksasa - 33 Anggrek Bulan Sumatera - 34 Anggrek Kelip - 35 Anggrek Jingga - 36 Anggrek Sendok - 37 Vanda Mungil Minahasa - 38 Vanda Pensil - 39 Vanda Mini - 40 Vanda Sumatera - 41 Tengkawang - Keterangan : - Sumber : Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat 14

23 C. Air Tabel SD-11. Inventarisasi Sungai Tahun Data : 2011 No Nama Sungai Panjang Lebar (m) Kedalaman Debit (m 3 /dtk) (km) Permukaan Dasar (m) Maks Min (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Citarum Cigintung Kali Wadas Cikaranggelam Cikirinjing Cikalapa Cibalukbuk Cijambe Cisubah Cibeet Cibaregbeg Kali Cilamaya Cideroak Keterangan : - Sumber : Perum Jasa Tirta II 15

24 Tabel SD-12. Inventarisasi Danau/Waduk/Situ/Embung Tahun Data : 2011 No Nama Situ Luas Volume (Ha) (m 3 ) (1) (2) (3) (4) 1 Kaligandu : Desa Tamansari, Kec. Pangkalan 3,00-2 Cipagadungan : Desa Tamanmekar, Kec. Pangkalan 3, Cihambulu : Desa Tamanmekar, Kec. Pangkalan 3,50-4 Citaman : Desa Tamanmekar, Kec. Pangkalan 3,50-5 Baregbeg : Desa Tamanmekar, Kec. Pangkalan 3,00-6 Cibayat : Kec. Pangkalan 10, Cibayat : Desa Kutamaneuh, Kec. Tegalwaru 4, Bungur : Desa Kutamaneuh, Kec. Tegalwaru 3,50-9 Jungkur : Desa Kutalanggeng, Kec. Tegalwaru 12, Cikarinjing : Desa Parungmulya, Kec. Ciampel 4,50-11 Cipule : Kec. Ciampel 75, Ciampel : Kec. Ciampel 70, Blok Onco : Kec. Ciampel 40, Tegalega : Kec. Ciampel 25, Pulo : Kec. Ciampel 16, Kebunkalapa : Kec. Ciampel 10, Kedungwaru : Kec. Ciampel 8, Cijengkol : Kec. Ciampel 8, Kampungsawah : Kec. Ciampel 7, Cijengkol : Desa Puseurjaya, Kec. Telukjambe Timur 4,50-21 Ex. Waduk Cidawolong : Desa Karangmulya, Kec. Telukjambe Barat 37,52-22 Leuwigoong : Kec. Klari 40, Kocobok : Kec. Klari 8, Balukbuk : Kec. Klari 6, Rawabebek : Kec. Klari 20, Kompa : Kec. Klari 4, Kamojing : Desa Kamojing, Kec. Cikampek 61, Mekarmaya : Kec. Cilamaya Wetan 2, Rawagempol : Kec. Cilamaya Kulon 2, Kaum : Kec. Karawang Barat 30, Gempol : Kec. Karawang Barat 5, Pajaten : Kec. Cibuaya 2, Pakis : Kec. Pakisjaya 5, Keterangan : - Sumber : 1. Dinas Perikanan, Kelautan, dan Peternakan Kabupaten Karawang 2. Perum Jasa Tirta II 16

25 Tabel SD-13. Kualitas Air Sungai Tahun Data : 2012 Nama Sungai Parameter Satuan Lokasi Sampling Muara Muara Muara Muara Sungai Sungai Pakisjaya Pakisjaya Sasak Manukan Cikeong Muara Sungai Manukan Muara Sungaibun tu Muara Sungai Ciwadas Koordinat Waktu Pemantauan: FISIKA Temperatur 0 C 30,7 30,7 30,6 28,7 28,1 27,8 28,1 Residu Terlarut mg/l Residu Tersuspensi mg/l KIMIA ANORGANIK ph 6-9 8,1 8,1 7,9 8,1 8,1 7,5 7,2 BOD mg/l COD mg/l DO mg/l Total Fosfat sbg P mg/l NO 3 sebagai N mg/l NH3-N mg/l Arsen mg/l Kobalt mg/l Barium mg/l Boron mg/l Selenium mg/l Kadmium mg/l <0,025 <0,025 <0,025 0,01 0,107 Khrom (VI) mg/l Tembaga mg/l Besi mg/l 0,04 0,03 <0,05 0,29 1,32 Timbal mg/l Mangan mg/l Air Raksa mg/l Seng mg/l Khlorida mg/l Sianida mg/l Fluorida mg/l Nitric sebagai N mg/l <0,3 0,3 12,5 <0,3 0,3 0,3 0,3 Sulfat mg/l Khlorin betas mg/l Belerang sebagai H2S mg/l MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml/100 ml Total coliform jml/100 ml RADIOAKTIVITAS Gross-A Bq /L Gross-B Bq /L KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak ug /L Detergen sebagai MBAS ug /L Senyawa Fenol sebagai Fenol ug /L BHC ug /L Aldrin / Dieldrin ug /L Chlordane ug /L DDT ug /L Heptachlor dan heptachlor epoxide ug /L Undane ug /L Methoxyclor ug /L Endrin ug /L Toxaphan ug /L FISIK LOKASI PEMANTAUAN Koordinat Ketinggian di atas permukaan laut meter Lebar sungai meter Kedalaman sungai meter Kemiringan sisi kiri derajat Kemiringan sisi kanan derajat Debit Keterangan : - Sumber : BPBAPL Dinas PKP Provinsi Jawa Barat 17

26 Tabel SD-13. Kualitas Air Sungai Tahun Data : 2012 Parameter Satuan Lokasi Sampling Nama Sungai Muara Muara Kali Sungai Sungai Sungai Ibrahim Cilamaya Pisangan Pisangan Sungai Tambaksari Muara Sarakan Koordinat Waktu Pemantauan: FISIKA Temperatur 0 C 28,2 28,3 30,6 28, ,5 Residu Terlarut mg/l Residu Tersuspensi mg/l KIMIA ANORGANIK ph ,9 7,7 7,6 7,5 7,9 BOD mg/l 60 COD mg/l DO mg/l Total Fosfat sbg P mg/l NO 3 sebagai N mg/l NH3-N mg/l Arsen mg/l Kobalt mg/l Barium mg/l Boron mg/l Selenium mg/l Kadmium mg/l <0,025 0,627 0,112 Khrom (VI) mg/l Tembaga mg/l Besi mg/l 0,24 4,33 1,25 Timbal mg/l Mangan mg/l Air Raksa mg/l Seng mg/l Khlorida mg/l Sianida mg/l Fluorida mg/l Nitric sebagai N mg/l <0,3 <0,3 <0,3 0,3 0,05 0,05 Sulfat mg/l Khlorin betas mg/l Belerang sebagai H2S mg/l MIKROBIOLOGI Fecal coliform jml/100 ml Total coliform jml/100 ml RADIOAKTIVITAS Gross-A Bq /L Gross-B Bq /L KIMIA ORGANIK Minyak dan Lemak ug /L Detergen sebagai MBAS ug /L Senyawa Fenol sebagai Fenol ug /L BHC ug /L Aldrin / Dieldrin ug /L Chlordane ug /L DDT ug /L Heptachlor dan heptachlor epoxide ug /L Undane ug /L Methoxyclor ug /L Endrin ug /L Toxaphan ug /L FISIK LOKASI PEMANTAUAN Koordinat Ketinggian di atas permukaan laut meter Lebar sungai meter Kedalaman sungai meter Kemiringan sisi kiri derajat Kemiringan sisi kanan derajat Debit Keterangan : - Sumber : BPBAPL Dinas PKP Provinsi Jawa Barat 18

27 Tabel SD-14. Kualitas Air Danau/Situ/Embung Tahun Data : 2011 Parameter Satuan Lokasi Sampling (1) (2) (3) (4) (5) Nama Situ - Cipule Gempol Curug Koordinat/Nama Lokasi - Ciampel Tanjungpura Klari Waktu Pemantauan tgl/bln/thn 11/11/11 11/11/11 11/11/11 FISIKA Suhu o C 30,1 30,1 30,0 Zat Padat Terlarut (TDS) mg/l Kekeruhan NTU 1,12 10,82 0,82 KIMIA ph - 7,68 7,60 7,64 Ammoniak Bebas (NH 3 -N) mg/l 0,03 0,02 0,02 Besi (Fe) mg/l 0,12 0,41 < 0,05 Chlorida (Cl - ) mg/l 182,09 136,82 75,95 Mangan (Mn) mg/l 0,12 0,15 0,18 Nitrat-N (NO 3 -N) mg/l 0,62 0,90 0,98 Nitrit-N (NO 2 -N) mg/l 0,12 0,06 0,09 Oksigen Terlarut (DO) mg/l 4,11 3,72 3,41 Sulfat (SO 4 ) mg/l 2,67 2,56 12,33 BOD 5 mg/l 27,72 25,86 116,09 COD mg/l 59,6 55,6 249,6 Keterangan : 1. Laporan Analisa Laboratorium UPTD Laboratorium Kesehatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang, Tahun Pengujian berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat No. 39 Tahun 2000 tentang Peruntukan Air dan Baku Mutu Air Sungai Citarum dan Anak Sungai Sumber : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur Tahun Data : 2013 Parameter Satuan Lokasi Sampling (1) (2) (3) (4) (5) Keterangan : Data Tidak Tersedia Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang 19

28 D. Udara Tabel SD-16. Kualitas Udara Ambien Tahun Data : 2011 Halaman 1 dari 7 No Parameter Satuan Lama Lokasi Pengukuran (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Lokasi Terminal Klari Pasar Terminal Lampu Merah Rengasdengklok Tanjungpura Tanjungpura Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) 17/07/11 13/07/11 13/07/11 14/07/11 1 SO 2 µg/nm 3 1 Jam 90,26 85,87 69,45 59,41 2 CO µg/nm 3 1 Jam 383,50 387,50 329,00 315,00 3 NO 2 µg/nm 3 1 Jam 82,05 39,80 87,11 75,06 4 Pb µg/nm 3 24 Jam 0,03 < 0,008 0,08 0,03 5 H 2S ppm 1 Jam 0,0039 0,0010 0,0037 0, NH 3 ppm 1 jam 0,15 0,09 0,12 0,09 7 O 3 µg/nm 3 24 Jam 36,36 21,87 35,97 26,15 8 Debu µg/nm 3 24 Jam 204,38 155,78 198,05 187,34 9 Suhu Udara o C - 35,1 31,9 34,1 32,3 10 Kelembaban % RH - 55,3 59,2 54,5 56,1 11 Kecepatan Angin m/s - 2,56 1,08 2,21 3,78 12 Arah Angin - - Barat Barat Barat Barat Keterangan : 1. Laporan Hasil Pengujian Divisi Laboratorium Lingkungan, PT. Karsa Buana Lestari, Tahun Pengujian berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan KepMenLH No. 50 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebauan (untuk parameter H 2S dan NH 3) Sumber : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tabel SD-16. Kualitas Udara Ambien Tahun Data : 2011 Halaman 2 dari 7 No Parameter Satuan Lama Lokasi Pengukuran (1) (2) (3) (4) (9) (10) (11) (12) Lokasi Lampu Merah Lampu Merah Pertigaan Mega Alun-alun Karang Indah Pemda Karawang M Karawang Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) 17/07/11 15/07/11 15/07/11 16/07/11 1 SO 2 µg/nm 3 1 Jam 62,59 52,14 65,18 49,67 2 CO µg/nm 3 1 Jam 280,30 210,20 229,00 240,00 3 NO 2 µg/nm 3 1 Jam 71,25 63,08 82,46 61,29 4 Pb µg/nm 3 24 Jam 0,03 0,01 0,12 < 0,008 5 H 2S ppm 1 Jam 0,0061 0,005 0,0058 0, NH 3 ppm 1 jam 0,11 0,12 0,11 0,06 7 O 3 µg/nm 3 24 Jam 29,63 19,99 34,59 18,36 8 Debu µg/nm 3 24 Jam 179,56 163,57 203,65 176,39 9 Suhu Udara o C - 33,6 31,9 33,5 32,9 10 Kelembaban % RH - 57,9 59,2 56,5 58,2 11 Kecepatan Angin m/s - 3,05 2,97 3,05 3,45 12 Arah Angin - - Barat Barat Barat Barat Keterangan : 1. Laporan Hasil Pengujian Divisi Laboratorium Lingkungan, PT. Karsa Buana Lestari, Tahun Pengujian berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan KepMenLH No. 50 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebauan (untuk parameter H 2S dan NH 3) Sumber : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang 20

29 Tabel SD-16. Kualitas Udara Ambien Tahun Data : 2011 Halaman 3 dari 7 No Parameter Satuan Lama Lokasi Pengukuran (1) (2) (3) (4) (13) (14) (15) (16) Lokasi Perempatan Johar Lampu Merah Lampu Merah Pertigaan Pasar Kondangjaya Klari Kosambi Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) 16/07/11 17/07/11 20/07/11 20/07/11 1 SO 2 µg/nm 3 1 Jam 83,46 84,20 39,67 43,63 2 CO µg/nm 3 1 Jam 295,10 330,75 225,70 300,70 3 NO 2 µg/nm 3 1 Jam 77,81 55,31 53,09 59,93 4 Pb µg/nm 3 24 Jam 0,14 < 0,008 0,08 0,01 5 H 2S ppm 1 Jam 0,0048 0,0061 0,0072 0, NH 3 ppm 1 jam 0,21 0,17 0,19 0,21 7 O 3 µg/nm 3 24 Jam 36,82 16,45 22,91 29,77 8 Debu µg/nm 3 24 Jam 215,35 161,23 200,84 189,76 9 Suhu Udara o C - 34,8 32,7 33,0 34,2 10 Kelembaban % RH - 57,4 59,1 56,5 55,1 11 Kecepatan Angin m/s - 2,99 2,75 3,67 1,96 12 Arah Angin - - Barat Barat Barat Barat Keterangan : 1. Laporan Hasil Pengujian Divisi Laboratorium Lingkungan, PT. Karsa Buana Lestari, Tahun Pengujian berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan KepMenLH No. 50 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebauan (untuk parameter H 2S dan NH 3) Sumber : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tabel SD-16. Kualitas Udara Ambien Tahun Data : 2011 Halaman 4 dari 7 No Parameter Satuan Lama Lokasi Pengukuran (1) (2) (3) (4) (17) (18) (19) (20) Lokasi Kawasan Industri Kawasan Industri Kawasan Industri Kawasan Industri Kujang Cikampek Indotaisei Mitra Karawang KIIC Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) 21/07/11 21/07/11 24/07/11 27/07/11 1 SO 2 µg/nm 3 1 Jam 61,88 73,95 79,35 61,08 2 CO µg/nm 3 1 Jam 130,65 110,60 150,00 175,15 3 NO 2 µg/nm 3 1 Jam 42,67 59,36 57,29 52,57 4 Pb µg/nm 3 24 Jam < 0,008 < 0,008 < 0,008 < 0,008 5 H 2S ppm 1 Jam 0,0011 0,0029 0,0012 0, NH 3 ppm 1 jam 0,18 0,09 0,08 0,06 7 O 3 µg/nm 3 24 Jam 21,58 34,09 37,05 26,71 8 Debu µg/nm 3 24 Jam 169,57 172,35 161,11 165,09 9 Suhu Udara o C - 33,6 35,4 34,1 33,9 10 Kelembaban % RH - 53,5 51,9 56,1 55,3 11 Kecepatan Angin m/s - 3,17 3,76 2,38 3,01 12 Arah Angin - - Barat Barat Barat Barat Keterangan : 1. Laporan Hasil Pengujian Divisi Laboratorium Lingkungan, PT. Karsa Buana Lestari, Tahun Pengujian berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan KepMenLH No. 50 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebauan (untuk parameter H 2S dan NH 3) Sumber : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang 21

30 Tabel SD-16. Kualitas Udara Ambien Tahun Data : 2011 Halaman 5 dari 7 No Parameter Satuan Lama Lokasi Pengukuran (1) (2) (3) (4) (21) (22) (23) (24) Lokasi Lampu Merah Lampu Merah Jembatan Layang Zona Industri Kecamatan Kawasan Surya Pasar Cikampek Walahar Cikampek Cipta Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) 22/07/11 22/07/11 23/07/11 23/07/11 1 SO 2 µg/nm 3 1 Jam 47,83 56,89 59,85 62,95 2 CO µg/nm 3 1 Jam 355,00 335,40 130,35 110,65 3 NO 2 µg/nm 3 1 Jam 56,83 69,33 49,61 53,05 4 Pb µg/nm 3 24 Jam 0,01 0,01 < 0,008 < 0,008 5 H 2S ppm 1 Jam 0,0012 0,0061 0,0051 0, NH 3 ppm 1 jam 0,06 0,25 0,13 0,07 7 O 3 µg/nm 3 24 Jam 20,48 35,05 26,17 29,59 8 Debu µg/nm 3 24 Jam 176,57 188,39 164,21 162,23 9 Suhu Udara o C - 33,2 34,7 33,4 33,8 10 Kelembaban % RH - 58,5 54,7 55,8 54,9 11 Kecepatan Angin m/s - 3,56 2,90 3,26 2,88 12 Arah Angin - - Barat Barat Barat Barat Keterangan : 1. Laporan Hasil Pengujian Divisi Laboratorium Lingkungan, PT. Karsa Buana Lestari, Tahun Pengujian berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan KepMenLH No. 50 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebauan (untuk parameter H 2S dan NH 3) Sumber : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tabel SD-16. Kualitas Udara Ambien Tahun Data : 2011 Halaman 6 dari 7 No Parameter Satuan Lama Lokasi Pengukuran (1) (2) (3) (4) (25) (26) (27) (28) Lokasi Depan PT. KPSS Zona Industri Desa Tamansari Pasar Telagasari (Desa Warungbambu Pembakaran Kapur) Tamanmekar) Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) 24/07/11 27/07/11 28/07/11 28/07/11 1 SO 2 µg/nm 3 1 Jam 59,23 43,13 362,39 77,19 2 CO µg/nm 3 1 Jam 195,75 190, ,50 445,60 3 NO 2 µg/nm 3 1 Jam 48,14 54,24 95,16 63,28 4 Pb µg/nm 3 24 Jam < 0,008 < 0,008 1,14 0,21 5 H 2S ppm 1 Jam 0,0011 0,0023 0,0063 0, NH 3 ppm 1 jam 0,06 0,07 0,32 0,62 7 O 3 µg/nm 3 24 Jam 21,09 27,68 45,37 32,51 8 Debu µg/nm 3 24 Jam 167,28 148,29 301,04 206,34 9 Suhu Udara o C - 32,8 34,5 34,2 35,6 10 Kelembaban % RH - 57,4 54,9 53,2 52,9 11 Kecepatan Angin m/s - 1,95 1,99 2,91 3,17 12 Arah Angin - - Barat Barat Barat Barat Keterangan : 1. Laporan Hasil Pengujian Divisi Laboratorium Lingkungan, PT. Karsa Buana Lestari, Tahun Pengujian berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan KepMenLH No. 50 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebauan (untuk parameter H 2S dan NH 3) Sumber : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang 22

31 Tabel SD-16. Kualitas Udara Ambien Tahun Data : 2011 No Parameter Satuan Lama Pengukuran Halaman 7 dari 7 Lokasi (1) (2) (3) (4) (29) (30) Lokasi Loji (Kec. Tegalwaru) Pantai Ciparage Waktu Pemantauan (tgl/bln/thn) 30/07/11 30/07/11 1 SO 2 µg/nm 3 1 Jam 29,45 11,07 2 CO µg/nm 3 1 Jam 60,70 70,00 3 NO 2 µg/nm 3 1 Jam 17,72 13,75 4 Pb µg/nm 3 24 Jam < 0,008 < 0,008 5 H 2S ppm 1 Jam 0,0010 0, NH 3 ppm 1 jam 0,01 0,06 7 O 3 µg/nm 3 24 Jam 9,42 12,32 8 Debu µg/nm 3 24 Jam 50,26 60,80 9 Suhu Udara o C - 29,5 35,9 10 Kelembaban % RH - 62,8 53,9 11 Kecepatan Angin m/s - 2,75 4,77 12 Arah Angin - - Barat Utara Keterangan : 1. Laporan Hasil Pengujian Divisi Laboratorium Lingkungan, PT. Karsa Buana Lestari, Tahun Pengujian berdasarkan PP No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan KepMenLH No. 50 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebauan (untuk parameter H 2S dan NH 3) Sumber : Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Tabel SD-17. Kualitas Air Hujan Tahun Data : 2013 No Parameter Satuan Waktu Pemantauan (1) (2) (3) (4) Keterangan : Data Tidak Tersedia Sumber : Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang 23

32 E. Laut, Pesisir, dan Pantai Tabel SD-18. Kualitas Air Laut Tahun Data : 2011 Halaman 1 dari 4 Parameter Satuan Baku Mutu Lokasi Sampling Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Nama Lokasi Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun S1/L6 S2/L5 S3/L4 S4/L9 S5/L8 Waktu sampling Musim Kemarau FISIKA 1. Kecerahan m coral: >5 mangrove: - 0,40 0,60 0,70 0,30 0,35 lamun: >3 2. Kekeruhan NTU < Suhu o C ,6 30,1 30,1 30,5 30,2 KIMIA 1. ph - 7-8,5 7,98 7,97 7,98 7,98 7,98 2. Salinitas %o alami coral: mangrove: s.d. 24,9 25,1 25,6 25,0 25,1 34 lamun: DO mg/l >5 6,69 6,55 6,58 6,86 6,69 4. Ammonia total mg/l 0,3 0,02 0,03 0,03 0,03 0,01 5. Fosfate (PO 4 - P) mg/l 0,015 0,29 0,28 4,50 73,5 4,74 6. Nitrat (NO 3 - N) mg/l 0,008 1,5 1,7 2,0 2,0 0,4 7. Sulfida (H 2 S) mg/l 0,01 0,002 0,013 0,011 0,013 0,027 Keterangan : Pengujian berdasarkan KepMenLH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, Lampiran III Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut Sumber : Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang 24

33 Tabel SD-18. Kualitas Air Laut Tahun Data : 2011 Halaman 2 dari 4 Parameter Satuan Baku Mutu Lokasi Sampling Titik 6 Titik 7 Titik 8 Titik 9 (1) (2) (3) (9) (10) (11) (12) Nama Lokasi Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun S6/L7 S7/L1 S8/L2 S9/L3 Waktu sampling Musim Kemarau FISIKA 1. Kecerahan m coral: >5 mangrove: - 0,95 1 0,60 - lamun: >3 2. Kekeruhan NTU < Suhu o C ,2 30,1 30,3 - KIMIA 1. ph - 7-8,5 8,00 7,97 7,96-2. Salinitas %o alami coral: mangrove: s.d ,3 25,5 25,2 - lamun: DO mg/l >5 6,73 6,64 6,59-4. Ammonia total mg/l 0,3 0,01 0,05 0,04 0,01 5. Fosfate (PO 4 -P) mg/l 0,015 0,29 0,49 0,06 0,03 6. Nitrat (NO 3 -N) mg/l 0,008 0,5 1,1 1,3 1,4 7. Sulfida (H 2 S) mg/l 0,01 0,023 0,010 0,031 0,002 Keterangan : Pengujian berdasarkan KepMenLH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, Lampiran III Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut Sumber : Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang 25

34 Tabel SD-18. Kualitas Air Laut Tahun Data : 2011 Halaman 3 dari 4 Parameter Satuan Baku Mutu Lokasi Sampling Titik 1 Titik 2 Titik 3 Titik 4 Titik 5 (1) (2) (3) (13) (14) (15) (16) (17) Nama Lokasi Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun S1/L6 S2/L5 S3/L4 S4/L9 S5/L8 Waktu sampling Musim Penghujan FISIKA 1. Kecerahan m coral: >5 mangrove: - 1,8 1,2 0,75 1,5 1,2 lamun: >3 2. Kekeruhan NTU < Suhu o C ,1 31,2 31,6 30,9 31,4 KIMIA 1. ph - 7-8,5 8,04 8,03 8,04 8,00 8,06 2. Salinitas %o alami coral: mangrove: s.d. 31,1 31,0 30,7 32,1 30,9 34 lamun: DO mg/l >5 6,0 6,0 5,5 6,5 5,7 4. Ammonia total mg/l 0,3 0,07 0,03 0,19 0,01 0,02 5. Fosfate (PO 4 - P) mg/l 0,015 0,19 0,04 0,12 0,09 0,04 6. Nitrat (NO 3 - N) mg/l 0,008 2,6 1,9 1,5 2,3 2,3 7. Sulfida (H 2 S) mg/l 0,01 0,01 0,02 0,04 0,01 0,02 Keterangan : Pengujian berdasarkan KepMenLH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, Lampiran III Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut Sumber : Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang 26

35 Tabel SD-18. Kualitas Air Laut Tahun Data : 2011 Halaman 4 dari 4 Parameter Satuan Baku Mutu Lokasi Sampling Titik 6 Titik 7 Titik 8 Titik 9 (1) (2) (3) (18) (19) (20) (21) Nama Lokasi Stasiun Stasiun Stasiun Stasiun S6/L7 S7/L1 S8/L2 S9/L3 Waktu sampling Musim Penghujan FISIKA 1. Kecerahan m coral: >5 mangrove: - 0,7 2,7 1,9 0,95 lamun: >3 2. Kekeruhan NTU < Suhu o C ,4 30,8 30,9 31,2 KIMIA 1. ph - 7-8,5 8,00 8,00 8,00 8,00 2. Salinitas %o alami coral: mangrove: s.d ,2 31,2 31,1 30,9 lamun: DO mg/l >5 5,4 5,4 5,5 5,7 4. Ammonia total mg/l 0,3 0,08 0,04 0,04 0,11 5. Fosfate (PO 4 -P) mg/l 0,015 0,04 0,05 0,04 0,15 6. Nitrat (NO 3 -N) mg/l 0,008 1,8 2,7 2,5 2,1 7. Sulfida (H 2 S) mg/l 0,01 0,05 0,01 0,01 0,02 Keterangan : Pengujian berdasarkan KepMenLH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, Lampiran III Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut Sumber : Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang 27

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR TABEL Daftar Tabel... i BAB I. KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan. l 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah

Lebih terperinci

DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Lampiran II. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor : Tanggal : DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH Tabel-1. Lindung Berdasarkan

Lebih terperinci

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan

Daftar Tabel. halaman. Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan Daftar Tabel Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan halaman Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan... I - 1 Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut

Lebih terperinci

Daftar Tabel. Kualitas Air Rawa... I 28 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur... I 29

Daftar Tabel. Kualitas Air Rawa... I 28 Tabel SD-15. Kualitas Air Sumur... I 29 Daftar Tabel Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan/Tutupan Lahan... I - 1 Tabel SD-2. Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1

DAFTAR ISI. Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 DAFTAR ISI A. SUMBER DAYA ALAM Tabel SD-1 Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-2 Luas Kawasan Hutan Menurut Fungsi/Status... 1 Tabel SD-3 Luas Kawasan Lindung berdasarkan RTRW dan

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA SURABAYA 2012 DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan Utama... 1 Tabel SD-1A. Perubahan Luas Wilayah Menurut Penggunaan lahan Utama Tahun 2009 2011... 2 Tabel SD-1B. Topografi Kota Surabaya...

Lebih terperinci

SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1

SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1 SLHD Kabupaten Sinjai Tahun 2013 BUKU DATA I- 1 BAB 1 KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA I-A. Lahan Dan Hutan Tabel SD-1. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan / Tutupan Lahan No. Kecamatan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Daftar i ii iii vii Bab I Pendahuluan A. Kondisi Umum Daerah I- 1 B. Pemanfaatan Laporan Status LH Daerah I-10 C. Isu Prioritas Lingkungan Hidup Kabupaten Kulon

Lebih terperinci

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Tabel... vi Daftar Gambar... ix Daftar Grafik... xi BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA A. LAHAN DAN HUTAN... Bab I 1 A.1. SUMBER

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No Seri D LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT No. 27 2000 Seri D PERATURAN DAERAH JAWA BARAT NOMOR : 39 TAHUN 2000 TENTANG PERUNTUKAN AIR DAN BAKU MUTU AIR PADA SUNGAI CITARUM DAN ANAK-ANAK SUNGAINYA DI JAWA BARAT

Lebih terperinci

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit

Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit Lampiran 1 Hasil analisa laboratorium terhadap konsentrasi zat pada WTH 1-4 jam dengan suplai udara 30 liter/menit Konsentrasi zat di titik sampling masuk dan keluar Hari/ mingg u WT H (jam) Masu k Seeding

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM I. PARAMETER WAJIB No. Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum Yang Diperbolehkan 1. Parameter

Lebih terperinci

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA

BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA PERENCANAAN WILAYAH 1 TPL 314-3 SKS DR. Ir. Ken Martina Kasikoen, MT. Kuliah 10 BAB VII KAWASAN LINDUNG DAN KAWASAN BUDIDAYA Dalam KEPPRES NO. 57 TAHUN 1989 dan Keppres No. 32 Tahun 1990 tentang PEDOMAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto

KATA PENGANTAR. Bogor, 08 Desember 2015 Walikota Bogor, Dr. Bima Arya Sugiarto WALIKOTA BOGOR KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan perlu didukung data dan informasi lingkungan hidup yang akurat, lengkap dan berkesinambungan. Informasi

Lebih terperinci

Daftar Isi. halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv

Daftar Isi. halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv Daftar Isi halaman Kata Pengantar... i Pendahuluan... iii Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xiv Bab I Kondisi Lingkungan Hidup dan Kecenderungannya A. Lahan dan Hutan... I-1 B. Keanekaragaman

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 3 TAHUN 200 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :...

FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT. 1. Nama Pemohon : Jabatan : Alamat : Nomor Telepon/Fax. :... Lampiran I Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Tanggal : FORMULIR ISIAN IZIN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR KE LAUT I. INFORMASI UMUM A. Pemohon 1. Nama Pemohon :... 2. Jabatan :... 3. Alamat :...

Lebih terperinci

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012

BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012 BUKU DATA STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul 1 DAFTAR TABEL Bab I Kondisi Lingkungan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT LEMBARAN DAERAH PROPINSI JAWA BARAT NO. 13 2000 SERI D KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 28 TAHUN 2000 T E N T A N G PERUNTUKAN AIR DAN BAKU MUTU AIR PADA SUNGAI CIWULAN DAN SUNGAI CILANGLA DI JAWA

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Lampiran 1. Baku Mutu Kualitas Air Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air Tabel 4. Standar Baku Mutu Kualitas Air

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, SALINAN KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 51 TAHUN 2004 TENTANG BAKU MUTU AIR LAUT MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan laut

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur LAMPIRAN 55 Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur Hari/ Tgl Menara Fahutan No Jam Meteran terbaca Volume Ketinggian Air Di Air Menara Terpakai Keterangan (m 3 ) (m 3 ) (m 3 ) 1 6:00

Lebih terperinci

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air

Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air Lampiran Peraturan Pemerintah RI No. 20 tahun 1990, tanggal 5 Juni 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air A. Daftar Kriteria Kualitas Air Golonagan A (Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi

Lebih terperinci

BAB 5 RTRW KABUPATEN

BAB 5 RTRW KABUPATEN BAB 5 RTRW KABUPATEN Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten terdiri dari: 1. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang; 2. Rencana Pengelolaan Kawasan Lindung dan Budidaya; 3. Rencana Pengelolaan

Lebih terperinci

19 Oktober Ema Umilia

19 Oktober Ema Umilia 19 Oktober 2011 Oleh Ema Umilia Ketentuan teknis dalam perencanaan kawasan lindung dalam perencanaan wilayah Keputusan Presiden No. 32 Th Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Kawasan Lindung

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan

Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun Frekuensi Sampling. 1 Sungai Ciliwung 6 5 memenuhi-cemar ringan 24. LINGKUNGAN HIDUP 184 Tabel 24.1 Status Kualitas Air Sungai di Provinsi Jawa barat Tahun 2010 No Nama Jumlah Titik Sampling Frekuensi Sampling Kisaran Status Mutu Air Sungai Berdasarkan KMA PP 82/2001

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 TENTANG BAKU MUTU LINDI BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan

Lebih terperinci

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER

LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER LAMPIARAN : LAMPIRAN 1 ANALISA AIR DRAIN BIOFILTER Akhir-akhir ini hujan deras semakin sering terjadi, sehingga air sungai menjadi keruh karena banyaknya tanah (lumpur) yang ikut mengalir masuk sungai

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH BERUPA LABORATORIUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKABUMI, Menimbang : a. bahwa untuk menjaga

Lebih terperinci

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 32 TAHUN 1990 (32/1990) Tanggal : 25 JULI 1990 (JAKARTA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA

TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA TARIF LAYANAN JASA TEKNIS BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SAMARINDA Jl. M.T. Haryono / Banggeris

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 02 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN KELAS AIR PADA SUNGAI DI WILAYAH KABUPATEN TABALONG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA LAMPIRAN Lampiran 1. Kriteria mutu air berdasarkan kelas (PP Nomor 82 Tahun 2001) PARAMETER SATUAN KELAS I II III IV FISIKA o C Temperatur mg/l Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Deviasi 3 Residu Terlarut mg/l

Lebih terperinci

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian

Penataan Ruang. Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Penataan Ruang Kawasan Budidaya, Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya Pertanian Kawasan peruntukan hutan produksi kawasan yang diperuntukan untuk kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil

Lebih terperinci

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15

ph TSS mg/l 100 Sulfida mg/l 1 Amonia mg/l 5 Klor bebas mg/l 1 BOD mg/l 100 COD mg/l 200 Minyak lemak mg/l 15 69 Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :06 tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007 BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN YANG MELAKUKAN LEBIH DARI

Lebih terperinci

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara

BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara BAB 7 Arahan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara Arahan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Provinsi Sumatera Utara digunakan sebagai merupakan acuan dalam pelaksanaan pengendalian

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso

KATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah

Lebih terperinci

PENENTUAN STATUS MUTU AIR

PENENTUAN STATUS MUTU AIR PENENTUAN STATUS MUTU AIR I. METODE STORET I.. URAIAN METODE STORET Metode STORET ialah salah satu metode untuk menentukan status mutu air yang umum digunakan. Dengan metode STORET ini dapat diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan

BAB I PENDAHULUAN Tujuan Penulisan Laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Penulisan Laporan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Lingkungan dan Pembangunan (the United Nations Conference on Environment and Development UNCED) di Rio

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA PASURUAN

PEMERINTAH KOTA PASURUAN PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kabupaten Karawang merupakan bagian dari wilayah pantai utara Pulau Jawa, dalam hal ini kabupaten yang termasuk dalam wilayah tersebut yaitu Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tabel 1.1 Luas Hutan Mangrove di Indonesia Tahun 2002 No Wilayah Luas (ha) Persen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tabel 1.1 Luas Hutan Mangrove di Indonesia Tahun 2002 No Wilayah Luas (ha) Persen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai sekitar 81.000 km serta lebih dari 17.508 pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km

Lebih terperinci

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN

Lebih terperinci

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO. 16 2008 SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2003 TENTANG

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat (2) Undangundang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang perlu

Lebih terperinci

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)

REPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Menimbang : PP 47/1997, RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1997 (47/1997) Tanggal: 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber:

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Perencanaan Hutan Kota Arti kata perencanaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Fak. Ilmu Komputer UI 2008) adalah proses, perbuatan, cara merencanakan (merancangkan).

Lebih terperinci

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2014

LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2014 LAPORAN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT ABSTRAK Kabupaten Dharmasraya dengan ibukota Pulau Punjung adalah salah satu

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya;

KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI. dengan fasilitas dan infrastruktur perkotaan yang sesuai dengan kegiatan ekonomi yang dilayaninya; Lampiran III : Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor : 21 Tahun 2012 Tanggal : 20 Desember 2012 Tentang : RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2012 2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI

Lebih terperinci

TARIF LINGKUP AKREDITASI

TARIF LINGKUP AKREDITASI TARIF LINGKUP AKREDITASI LABORATORIUM BARISTAND INDUSTRI PALEMBANG BIDANG PENGUJIAN KIMIA/FISIKA TERAKREDITASI TANGGAL 26 MEI 2011 MASA BERLAKU 22 AGUSTUS 2013 S/D 25 MEI 2015 Bahan Atau Produk Pangan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF KOTA BONTANG DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

RINGKASAN EKSEKUTIF KOTA BONTANG DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH PEMERINTAH KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RINGKASAN EKSEKUTIF DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH KOTA BONTANG 2016 PEMERINTAH KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Lebih terperinci

KAJIAN KUALITAS AIR UNTUK AKTIFITAS DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) KRUENG ACEH Susi Chairani 1), Siti Mechram 2), Muhammad Shilahuddin 3) Program Studi Teknik Pertanian 1,2,3) Fakultas Pertanian, Universitas

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2015

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2015 PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 26 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PADA DINAS PERIKANAN DAN

Lebih terperinci

: Pedoman Pembentukan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah. KRITERIA FAKTOR TEKNIS BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. 40 Skor 70 Skor 100 Skor

: Pedoman Pembentukan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah. KRITERIA FAKTOR TEKNIS BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. 40 Skor 70 Skor 100 Skor Lampiran II : Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : Tahun 2004. Tentang Tanggal : : Pedoman Pembentukan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah. KRITERIA FAKTOR TEKNIS BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015

PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015 PELAKSANAAN KEGIATAN BIDANG PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT TAHUN 2015 A. PEMANTAUAN KUALITAS AIR DANAU LIMBOTO Pemantauan kualitas air ditujukan untuk mengetahui pengaruh kegiatan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT.

AMDAL. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT. AMDAL Analisis Mengenai Dampak Lingkungan By Salmani, ST, MS, MT. PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN UULH = Undang-Undang Lingkungan Hidup no 23 Tahun 1997, yang paling baru adalah UU no 3 tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON No. Potensi Data Tahun 2009 Data Tahun 2010*) 1. Luas lahan pertanian (Ha) 327 327

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL.

MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL. PP 47/1997, RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1997 (47/1997) Tanggal: 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber: LN 1997/96;

Lebih terperinci

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 21 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Umum Fisik Wilayah Geomorfologi Wilayah pesisir Kabupaten Karawang sebagian besar daratannya terdiri dari dataran aluvial yang terbentuk karena banyaknya sungai

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH Dalam penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 31 2011 SERI. E PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 31 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)

Lebih terperinci

Lampiran 1 ph. Hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil pengukuran ph sebelum dan sesudah elektrokoagulasi ph. Pengambilan Sampel 1 4,7 6,9

Lampiran 1 ph. Hasil seperti pada tabel berikut : Tabel 1 Hasil pengukuran ph sebelum dan sesudah elektrokoagulasi ph. Pengambilan Sampel 1 4,7 6,9 97 Lampiran 1 ph Alat Ukur : ph meter Prosedur Pengukuran 1. Kalibrasi dengan larutan buffer sampai ph 4 2. Pengukuran ph air gambut (dicelupkan ph meter ke air gambut) 3. Dicatat berapa ph yang terukur

Lebih terperinci

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR

GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR GUNAKAN KOP SURAT PERUSAHAAN FORMULIR PERMOHONAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE SUMBER AIR I. DATA PEMOHON Data Pemohon Baru Perpanjangan Pembaharuan/ Perubahan Nama Perusahaan Jenis Usaha / Kegiatan Alamat........

Lebih terperinci

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1

LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN I CONTOH PETA RENCANA STRUKTUR RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 1 LAMPIRAN II CONTOH PETA RENCANA POLA RUANG WILAYAH KABUPATEN L - 2 LAMPIRAN III CONTOH PETA PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN L

Lebih terperinci

Makalah Baku Mutu Lingkungan

Makalah Baku Mutu Lingkungan Makalah Baku Mutu Lingkungan 1.1 Latar Belakang Pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian

Lebih terperinci

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Pengambilan sampel di lapangan Pengeringan Udara Sampel Lampiran 1. Lanjutan Sampel sebelum di oven Sampel setelah menjadi arang Lampiran 1. Lanjutan. Tanur (Alat yang

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 11 TAHUN 2016 T E N T A N G JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN DAERAH BUKAN PAJAK PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G

BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2003 NOMOR : 6 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 6 TAHUN 2005 T E N T A N G BAKU MUTU AIR LAUT DI PERAIRAN KOTA CILEGON Menimbang : a. bahwa air laut merupakan salah satu

Lebih terperinci

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN

KATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.

Lebih terperinci

1.PERTANIAN. B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan

1.PERTANIAN. B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan 1 1.PERTANIAN B. Urusan Pilihan yang Dilaksanakan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sesuai amanat Undang-undang Dasar 1945 yaitu mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR, 4. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Jasa Tirta I ;

GUBERNUR JAWA TIMUR, 4. Peraturan Pemerintah Nomor 93 Tahun 1999 tentang Perusahaan Umum Jasa Tirta I ; GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/ 28 / KPTS/013/2005 TENTANG PENUNJUKAN LABORATORIUM KUALITAS AIR PERUSAHAAN UMUM JASA TIRTA (PIT) I SEBAGAI LABORATORIUM LINGKUNGAN DI JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PROFILE DINAS CIPTA KARYA

PROFILE DINAS CIPTA KARYA PROFILE DINAS CIPTA KARYA A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI Dinas Cipta Karya adalah pelaksanaan Bidang Pekerjaan Umum Khususnya bidang Keciptakaryaan yang diberikan kewenangan dan kepercayaan untuk menjadikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata Dekstruksi Basah Lampiran 1. Lanjutan Penyaringan Sampel Air Sampel Setelah Diarangkan (Dekstruksi Kering) Lampiran 1. Lanjutan

Lebih terperinci

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL PEMRAKARSA NAMA DOKUMEN PT. ASIATIC PERSADA Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahannya NO. PERSETUJUAN & TANGGAL Komisi Penilai AMDAL Propinsi Jambi Nomor:274/2003,

Lebih terperinci

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH

L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH L A M P I R A N DAFTAR BAKU MUTU AIR LIMBAH 323 BAKU MUTU AIR LIMBAH INDUSTRI KECAP PARAMETER BEBAN PENCEMARAN Dengan Cuci Botol (kg/ton) Tanpa Cuci Botol 1. BOD 5 100 1,0 0,8 2. COD 175 1,75 1,4 3. TSS

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KABUPATEN SINJAI

PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KABUPATEN SINJAI -157- LAMPIRAN XXII PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SINJAI TAHUN 2012-2032 KETENTUAN UMUM PERATURAN ZONASI KABUPATEN SINJAI A. KAWASAN

Lebih terperinci

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG

LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG LEMBARAN BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG NO. 50 2011 SERI. A PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 50 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN, RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU BAB IV TINJAUAN AIR BAKU IV.1 Umum Air baku adalah air yang berasal dari suatu sumber air dan memenuhi baku mutu air baku untuk dapat diolah menjadi air minum. Sumber air baku dapat berasal dari air permukaan

Lebih terperinci

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian

Disusun Oleh: Faisal Rahmad H Fabian Disusun Oleh: Faisal Rahmad H. 1231010038 Fabian 1231010039 Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup yang Dilakukan Pemerintah dalam Pembangunan Berkelanjutan Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil

Lebih terperinci

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia

02/03/2015. Sumber daya Alam hayati SUMBER DAYA ALAM JENIS-JENIS SDA SUMBERDAYA HAYATI. Kepunahan jenis erat kaitannya dengan kegiatan manusia SUMBER DAYA ALAM (SDA) Kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kemaslahatan manusia SUMBER DAYA ALAM TIM ILMU LINGKUNGAN FMIPA UNSYIAH JENIS-JENIS SDA Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI

RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI Rencana Pola ruang adalah rencana distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Bentukan kawasan yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5

Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan. Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Jumlah Zooplankton yang ditemukan Genus Jumlah Individu/l St 1 St 2 St 3 St 4 St 5 Total Ind/l Rata-rata Nauplius 3 2 2 3 1 11 2,2 Cylopoid 3 3 2 2 1 11 2,2

Lebih terperinci

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA

TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA TIPOLOGI EKOSISTEM DAN KERAWANANNYA 1 OLEH : Kelompok V Muslim Rozaki (A 231 10 034) Melsian (A 231 10 090) Ni Luh Ari Yani (A 231 10 112) Rinanda Mutiaratih (A 231 11 006) Ismi Fisahri Ramadhani (A 231

Lebih terperinci

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM

DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM DAMPAK PEMBANGUNAN PADA KOMPONEN IKLIM Faktor cuaca/iklim belum mampu direkayasa manusia kecuali dalam skala mikro seperti pembuatan rumah kaca. Setiap organisme kehidupannya mempunyai keadaan cuaca/iklim

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15/PRT/M/2017 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN BESARAN NILAI PEROLEHAN AIR PERMUKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG PENATAGUNAAN TANAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat (2) Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR Lampiran PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat

Lebih terperinci

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG

Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 gg Tentang Penataan Ruang 1 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1990 TENTANG PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang : a. bahwa air merupakan sumber daya alam yang memenuhi hajat hidup

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sungai menjadi salah satu pemasok air terbesar untuk kebutuhan mahluk hidup yang memiliki fungsi penting bagi kehidupan manusia. Sungai adalah sumber daya alam yang bersifat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika pembangunan yang berjalan pesat memberikan dampak tersendiri bagi kelestarian lingkungan hidup Indonesia, khususnya keanekaragaman hayati, luasan hutan dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU 85 LAMPIRAN 1 PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR : 416/MENKES/PER/IX/1990 TANGGAL : 3 SEPTEMBER 1990 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. No Parameter Satuan A. FISIKA Bau Jumlah

Lebih terperinci

Lampiran F - Kumpulan Data

Lampiran F - Kumpulan Data Lampiran F - Kumpulan Data TABEL 1.1.d. PEMANTAUAN KUALITAS AIR Jenis Perairan : Sungai Code Tahun Data : Desember 2006 Air Klas III Titik 1 Titik 2 1 1 Residu terlarut *** mg/l 1000 245 280 2 Residu tersuspensi

Lebih terperinci